JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Abstrak−PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) mengelola komoditas perkebunan salah satunya teh yang berada di Wonosari. PTPN XII telah menerapkan K3 dengan baik. Hampir semua perusahaan menerapkan aturan tentang K3 untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas kerja pekerja. Obyek penelitian ini dilakukan pada pabrik teh Wonosari PTPN XII. Data yang digunakan berasal dari data kuisioner karyawan pada bagian pemetikan daun sampai dengan pengolahan menjadi produk teh sejumlah 185 karyawan. Kemudian dilakukan pengujian keterkaitan antara produktivitas kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, manajemen, lingkungan kerja, perilaku perkerja dan stress kerja. Data diolah dengan metode Structural Equation Modelling (SEM). SEM berfungsi untuk meneliti adanya hubungan antar faktor dimana faktor-faktor tersebut tidak terukur secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berpengaruh terhadap keselamatan kerja adalah lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial dengan nilai signifikasi sebesar 1.986 dan perilaku kerja dengan nilai signifikansi sebesar 2.013. Faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja adalah lingkungan kerja segi fisik dengan nilai signifikansi sebesar 5.104, lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial dengan nilai signifikansi sebesar 3.808 dan perilaku kerja dengan nilai signifikansi sebesar 1.973. Dan kesehatan kerja mempengaruhi stress kerja dengan nilai signifikansi sebesar 2.169 Kata Kunci− Produktivitas Kerja, Keselamaan dan Kesehatan Kerja dan Structural Equation Modelling (SEM) I. PENDAHULUAN Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam perusahaan tidak terlepas dari adanya masalah yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini merujuk pada perlindungan tenaga kerja dari bahaya, penyakit dan kecelakaan akibat kerja maupun lingkungan kerja. Pemerinta mencatat sepanjang 2009 telah terjadi sebanyak 54.398 kassus kecelakaan kerja di Indonesia [1] dan mengalami kenaikan pada tahun 2010 sebanyak 98.000 kasus [2]. Riset yang dilakukan oleh badan dunia International Labour Organization (2003) menunjukkan, bahwa setiap hari rata-rata 6.000 orang meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Masalah K3 tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab dari semua pihak terutama pengusaha, tenaga kerja, dan masyarakat. Berdasarkan PEMNAKER 05/MEN/1996 ‘’Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja wajib menerapkan K3’’. Hampir semua perusahaan menerapkan aturan tentang K3 untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas kerja karyawan. PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan K3. PTPN XII mengelola komoditas perkebunan salah satunya teh yang terletak di Wonosari Kabupaten Malang. Perlindungan dan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja dibutuhkan oleh tenaga kerja agar merasa aman, nyaman, dan tidak terbebani dalam menyelesaikan pekerjaan. Tenaga kerja yang sehat akan bekerja produktif, sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja yang dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan dalam membangun dan membesarkan usahanya. Kebun teh Wonosari mempunyai komitmen paling tinggi terhadap implementasi penerapan K3. Sesuai hasil monitoring penyakit dan kecelakaan akibat kerja yang dilakukan oleh Balai Kesehatan di bagian tanaman dan pabrik teh Wonosari tahun 2007 sampai 2011 dan produktivitas kerja per orang hari kerja (OHK) per tahun dapat dilihat dalam gambar 1 berikut Gambar 1 Grafik Produktivitas kerja per OHK per tahun 0.03 0.03 0.04 0.05 0.02 11.7 12.5 12.6 11.3 12.3 8 7 7 9 8 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 Tahun jumlah kecelakaan jumlah penyakit Produktivitas kerja Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII) Dewinta Grahanintyas, Sritomo Wignjosoebroto, dan Effi Latiffianti Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected]
6
Embed
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Analisa …€¦ · · 2012-12-03beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan K3 yang telah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
Abstrak−PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII)
mengelola komoditas perkebunan salah satunya teh yang
berada di Wonosari. PTPN XII telah menerapkan K3
dengan baik. Hampir semua perusahaan menerapkan
aturan tentang K3 untuk meningkatkan kinerja perusahaan
dan produktivitas kerja pekerja.
Obyek penelitian ini dilakukan pada pabrik teh
Wonosari PTPN XII. Data yang digunakan berasal dari
data kuisioner karyawan pada bagian pemetikan daun
sampai dengan pengolahan menjadi produk teh sejumlah
185 karyawan. Kemudian dilakukan pengujian keterkaitan
antara produktivitas kerja, keselamatan dan kesehatan
kerja, manajemen, lingkungan kerja, perilaku perkerja dan
stress kerja. Data diolah dengan metode Structural Equation
Modelling (SEM). SEM berfungsi untuk meneliti adanya
hubungan antar faktor dimana faktor-faktor tersebut tidak
terukur secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan
faktor yang berpengaruh terhadap keselamatan kerja
adalah lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial
dengan nilai signifikasi sebesar 1.986 dan perilaku kerja
dengan nilai signifikansi sebesar 2.013. Faktor yang
mempengaruhi kesehatan kerja adalah lingkungan kerja
segi fisik dengan nilai signifikansi sebesar 5.104, lingkungan
kerja dari segi psikologis dan sosial dengan nilai signifikansi
sebesar 3.808 dan perilaku kerja dengan nilai signifikansi
sebesar 1.973. Dan kesehatan kerja mempengaruhi stress
kerja dengan nilai signifikansi sebesar 2.169
Kata Kunci− Produktivitas Kerja, Keselamaan dan
Kesehatan Kerja dan Structural Equation Modelling (SEM)
I. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam
perusahaan tidak terlepas dari adanya masalah yang
berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Hal ini merujuk pada perlindungan tenaga kerja dari
bahaya, penyakit dan kecelakaan akibat kerja maupun
lingkungan kerja. Pemerinta mencatat sepanjang 2009
telah terjadi sebanyak 54.398 kassus kecelakaan kerja di
Indonesia [1] dan mengalami kenaikan pada tahun 2010
sebanyak 98.000 kasus [2]. Riset yang dilakukan oleh
badan dunia International Labour Organization (2003)
menunjukkan, bahwa setiap hari rata-rata 6.000 orang
meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik atau
2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang
berkaitan dengan pekerjaan mereka. Masalah K3 tidak
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi
tanggung jawab dari semua pihak terutama pengusaha,
tenaga kerja, dan masyarakat. Berdasarkan PEMNAKER
05/MEN/1996 ‘’Setiap perusahaan yang mempekerjakan
tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau
mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh
karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja wajib menerapkan K3’’.
Hampir semua perusahaan menerapkan aturan tentang K3
untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas
kerja karyawan.
PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) merupakan
salah satu perusahaan yang menerapkan K3. PTPN XII
mengelola komoditas perkebunan salah satunya teh yang
terletak di Wonosari Kabupaten Malang. Perlindungan
dan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja dibutuhkan
oleh tenaga kerja agar merasa aman, nyaman, dan tidak
terbebani dalam menyelesaikan pekerjaan. Tenaga kerja
yang sehat akan bekerja produktif, sehingga diharapkan
mampu meningkatkan produktivitas kerja yang dapat
mendukung pencapaian tujuan perusahaan dalam
membangun dan membesarkan usahanya. Kebun teh
Wonosari mempunyai komitmen paling tinggi terhadap
implementasi penerapan K3. Sesuai hasil monitoring
penyakit dan kecelakaan akibat kerja yang dilakukan oleh
Balai Kesehatan di bagian tanaman dan pabrik teh
Wonosari tahun 2007 sampai 2011 dan produktivitas
kerja per orang hari kerja (OHK) per tahun dapat dilihat
dalam gambar 1 berikut
Gambar 1 Grafik Produktivitas kerja per OHK per tahun
0.03 0.03 0.04 0.05 0.02
11.7 12.5 12.6
11.3 12.3
8 7 7 9
8
0.002.004.006.008.00
10.0012.0014.00
Tahun
jumlahkecelakaan
jumlahpenyakit
Produktivitaskerja
Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja
(Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII)
Dewinta Grahanintyas, Sritomo Wignjosoebroto, dan Effi Latiffianti
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)