Top Banner
JURNAL PENELITIAN SAINS PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP TEKANAN DARAH, VOLUME UDARA PERNAFASAN DAN HEMOGLOBIN TUBUH Mistella Stevani Pakpahan Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Negeri Medan, Sumatera Utara, Indonesia ABSTRAK Studi pendahuluan menunjukkan bahwa aktivitas fisik baik secara normal maupun yang dapat berpengaruh terhadap beberapa variable pada manusia. Tujuan dari penelitian i untuk mengetahui pengaruh aktivitas terhadap peningkatan tekanan darah,kadar hemogl volume udara pernafasan. Desain yang digunakan adalah cross sectional . Penelitian pada 16 sampel. Variabel independen dalam penelitian ini adalah aktivitas saat ist dan berlari. Tiga variabel yang memilikipengaruh yang signifikan dengan tekanan darah,hemoglobin dan volume udara pernafasan yaitu aktivitas fisik. Berdasarkan temuan penelitian, menunjukkan bahwa aktivitas fisik sangat berpengaruh terhadap peningka darah,kadar hemoglobin dan volume udara pernafasan. Kata Kunci : Aktifitas Fisik, Tekanan Darah, Hemoglobin, Volume Udara Pernafasan PENDAHULUAN Banyak faktor yang mempengaruhi tekanan darah, menyebabkan ia berubah dari ha hari dan sepanjang hari. Olahraga teratur, bersama dengan gaya hidup aktif, dapat m tekanan darah. Peningkatan aktivitas harian dengan berjalan ke dan dari kelas dan p (bukan naik bus) dan berjalan naik turun tangga (versus naik lift), juga 1 | F M I P A U N I M E D 2 0 1 2
7

JURNAL PENELITIAN SAINS.doc

Jul 21, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

JURNAL PENELITIAN SAINS

PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP TEKANAN DARAH, VOLUME UDARA PERNAFASAN DAN HEMOGLOBIN TUBUHMistella Stevani Pakpahan Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Negeri Medan, Sumatera Utara, Indonesia

ABSTRAK Studi pendahuluan menunjukkan bahwa aktivitas fisik baik secara normal maupun yang berlebihan dapat berpengaruh terhadap beberapa variable pada manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktivitas terhadap peningkatan tekanan darah,kadar hemoglobin dan volume udara pernafasan. Desain yang digunakan adalah cross sectional . Penelitian ini dilakukan pada 16 sampel. Variabel independen dalam penelitian ini adalah aktivitas saat istirahat,berjalan dan berlari. Tiga variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan dengan tekanan darah,hemoglobin dan volume udara pernafasan yaitu aktivitas fisik. Berdasarkan temuan penelitian, menunjukkan bahwa aktivitas fisik sangat berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah,kadar hemoglobin dan volume udara pernafasan. Kata Kunci : Aktifitas Fisik, Tekanan Darah, Hemoglobin, Volume Udara Pernafasan PENDAHULUAN Banyak faktor yang mempengaruhi tekanan darah, menyebabkan ia berubah dari hari ke hari dan sepanjang hari. Olahraga teratur, bersama dengan gaya hidup aktif, dapat menurunkan tekanan darah. Peningkatan aktivitas harian dengan berjalan ke dan dari kelas dan pekerjaan (bukan naik bus) dan berjalan naik turun tangga (versus naik lift), juga akan memberikan1| FMIPA UNIMED 2012

kontribusi untuk gaya hidup, aktif sehat. Tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktordi antaranya adalah perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik.

Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran yang lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik). Aktifitas fisik juga mempengaruhi volume udara pernafasan manusia dimana semakin tinggi aktivitas maka volume udara pernafasan juga akan mengalami peningkatan,dan peningkatan akibat aktivitas berpengaruh juga terhadap tinggi rendahnya kadar hemoglobin. Pada saat rongga toraks semaki n membesar volumenya dibandingkan dengan keadaan istirahat, paru juga semakin membesar, sehingga tekanan intra-alveolus semakin turun. Akibatnya, terjadi peningkatan aliran udara masuk paru sebelum terjadi keseimbangan dengan tekanan atmosfer, dan pernafasan menjadi lebih dalam. Dampak lebih lanjut dari inspirasi yang lebih dalam adalah terbukanya pori-pori khon dan menimbulkan ventilasi kolateral ke dalam alveolus di sebelahnya yang mengalami penyumbatan dan fibrotic sehingga memungkinkan terjadinya peningkatan difusi gas yang tentunya akan berdampak pada meningkatnya konsentrasi oksigen yang didistribubsikan melalui darah ke seluruh jaringan tubuh.

METODE Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional . Populasi adalah Mahasiswa Biologi Nondik 2010 Universitas Negeri Medan yang berjumlah 50 siswa, dengan sampel 16 siswa yang diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari 1) Spyghmomanometer, 2) stetoskop, 3) balon, 4) tali, 5) seperangkat alat tes Hb dengan metode haemometer, HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Data hasil pengamatanAKTIVITAS 2| FMIPA UNIMED 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

120/90 110/70 120/60 100/57 120/70 120/70 98/60 110/60 116/67 113/74 115/73 113/63 94/62 103/51 100/60 120/70

83,3 73,3 253,3 213,3 233,3 260 146,5 188,4 320 246,6 104,6 160 101,3 99,7 106,6 100

18 13 16 15 5 13 8 11 9 7 15 13 15 10 10 15

135 95 120 110 40 90 60 75 60 50 117 95 108 75 100 100

130/60 130/65 88/60 110/65 124/10 1 125/70 101/96 113/78 115/70 114/70 133/81 129/78 128/72 147/90 106/93 125/65

100 80 260 226,6 246,6 273,3 251,2 230,2 366,6 333,3 104,6 160 112 97,3 113.3 106,6

135/72 135/60 127/96 120120/ 70 120/70 127/60 114/65 121/74 118/57 110/64 137/79 116/66 137/111 150/65 125/94 130/70

106,6 83,3 363,3 240 260 286,6 293 246,6 373,3 186,6 156,6 126,6 108 293 120 120

Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung. Istilah ini secara khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan arterial maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut systole.Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang berkonstraksi atau beristirahat. Pada kurva denyut jantung, tekanan diastolik adalah tekanan darah yang digambarkan pada rentang di antara grafik denyut jantung. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik. Sebagai contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada nilai 120 mmHg, dan tekanan diastolic pada nilai 80 mmHg. Nilai tekanan darah pada orang dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 (Smeltzer & Bare, 2001). Tekanan darah setelah beraktivitas lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah pada saat istirahat. Hal tersebut diakibatkan karena pada saat beraktivitas sel tubuh memerlukan pasokan O2 yang banyak akibat dari metabolisme sel yang bekerja semakin cepat pula dalam menghasilkan energi. Sehingga peredaran darah di dalam pembuluh darah akan semakin cepat dan curah darah yang dibutuhkan akan semakin besar.

3| FMIPA UNIMED 2012

Akibat adanya vasodilatasi pada otot jantung dan otot rangka serta vasokontriksi arteriol yang menyebabkan arteriol menyempit dan kerja jantung tiap satuan waktupun bertambah sehingga volume darah pada arteriol akan meningkat dan tekanannyapun meningkat. Dapat dikatakan bahwa volume darah yang masuk dari arteri ke jantung meningkat. Pada organ-organ tersebut dan menyebabkan aliran darah ke saluran pencernaan dan ginjal berkurang. Persentase darah yang dialirkan ke organ-organ tersebut untuk menunjang peningkatan aktivitas metabolik keduanya. Kerja jantung juga akan semakin cepat dalam memompa darah. Namun demikian, denyut jantungnya tetap dalam keadaan normal. Sedangkan terdapat praktikan lain yang memiliki tekanan darah yang hampir mendekati ambang bawah tidak normal yaitu sebesar 100/70 mmHg pada saat istirahat. Berdasarkan dua hal tersebut, dapat diketahui bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi-rendahnya tekanan darah adalah besar atau jenis aktivitas yang dilakukan.

Gambar 1. Pengaruh aktivitas terhadap Tekanan Darah Sistem respirasi bersama dengan sistem sirkulasi merupakan alat pertukaran gas utama antara tubuh dengan lingkunganya serta transport dari dan menuju sel-sel. Secara anatomi sistem ini dapat dibagi menurut letaknya, yaitu bagian atas (diatas larynk) dan bagian bawah (larynk ke bawah), sedangkan secara fisiologis dapat dibagi menjadi divisi konduksi dan dan divisi respirasi. Mekanisme bernafas dibagi menjadi dua yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inpirasi terjadi bila diafragma dan otot interkostal berkontraksi yang meningkatkan ukuran dada. Ketika tekanan intrapulmonary turun udara masuk ke paru-paru sampai tekaakn intrapulmonary dan tekanan atmosfer sama. Ekspirasi lebih bersifat pasif, terjadi begitu otot-otot inspitasi relaksasi dan paru4| FMIPA UNIMED 2012

paru kembali ke semula. Bila tekanan intrapulmonary mlebihi tekanan amosfir, udara keluar dari paru-paru Ada empat jenis volume respirasi dan empat jenis kapasitas respirasi. Volume respirasi antara lain: volume tidal, yaitu volume udara pada inhalasi dan ekshalasi normal. Volume Inspirasi cadangan yaitu volume udara yang dapat diinhalasi lagi setelah inhalasi volume tidal normal. Volume ekspirasi cadangan yaitu volume udara yang diekshalasikan lagi setelah ekshalasi volume tidal normal. Sedangkan kapasitas paru-paru antara lain :kapasitas total paru-paru yaitu jumlah maksimal udara yang dikandung paru-paru setelah melakukan inspirasi maksimal. Kapasitas vital yaitu jumlah maksimal udara yang dapat diekspirasikan setelah inspirasi maksimal. Kapasitas inspirasi yaitu kandungan udara maksimal yang dapat di inspirasi setelah ekspirasi normal. Kapasitas residu fungsional yaitu volume udara yang tertinggal dalam paru-paru setelah ekspirasi volume tidal normal.

Gambar 2. Pengaruh Aktivitas Terhadap Volume Udara Pernafasan Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh,[1] pada mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali menuju paruparu untuk dihembuskan keluar tubuh. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi. Mutasi pada gen protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang disebut hemoglobinopati, di antaranya yang paling sering ditemui adalah anemia sel sabit dan talasemia.5| FMIPA UNIMED 2012

Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen. Subunitsubunitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap subunit memiliki berat molekul kurang lebih 16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap subunit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas empat molekul oksigen.

Gambar 3. Pengaruh Aktivitas Terhadap Hemoglobin KESIMPULAN Hasil penelitian yang telah didapatkan kesimpulan bahwa aktivitas fisik mempengaruhi peningkatan tekanan darah,volume udara pernafasan dan kadar hemoglobin dalam tubuh. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2008d. Pulmonary structure an function. http://www.cristina.prof.ufsc. br/respiratorio/mcardle_pulmonary-struc-function-ch12-connection.pdf6| FMIPA UNIMED 2012

Campbell NA, Reece JB, and Mitchel LG. 2004. Biologi. Alih Bahasa : Wasmen Manalu. Jakarta : Erlangga. Guyton AC. 1994. Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: Binarupa Aksara. Soewolo, Basoeki S, Yudani T. 1999. Fisiologi Manusia. IMSTEP JICA-Universitas Negeri Malang. http://ekaapriliah.blogspot.com/2011/11/pengukuran-volume-paru.html

7| FMIPA UNIMED 2012