Page 1
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 1 Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing)
SELFIE DI MEDIA SOSIAL
(STUDI PEMAKNAAN DAN KONSEP DIRI DI INSTAGRAM PADA
MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS SYIAH KUALA)
Nadila Ulva¹ Bukhari²
Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsyiah
Email : [email protected]
ABSTRAK
Selfie merupakan sebuah seni fotografi yang biasanya dilakukan
sendirian atau berkelompok dengan menggunakan kamera smartphone,
yang kemudian diunggah ke situs-situs jejaring sosial seperti instagram.
Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik
pengumpulan data berupa observasi wawancara, dan dokumentasi.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Interaksi
Simbolik George Herbert Mead. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui makna selfie bagi mahasiswa serta untuk mengetahui konsep
diri yang dimiliki oleh pelaku selfie tersebut. Berdasarkan hasil
penelitian, makna selfie adalah kegiatan memotret diri sendiri, berpose
tanpa bantuan orang lain yang biasanya dilakukan menggunakan
kamera depan smartphone. Perilaku selfie merupakan sebuah kegiatan
yang positif yang dapat menghibur pengguna dalam berekspresi. Untuk
hasil fotonya tidak semua diunggah, akan tetapi melalui seleksi, hanya
foto selfie yang bagus dan menarik yang akan diunggah ke media sosial
instagram di karena agar tetap menjaga image dan harus tampil
semaksimal. Adapun hal yang menarik dari fenomena selfie ini yaitu
adanya konsep diri positif, yang dapat dilihat pada aktivitas mereka saat
sebelum mengupload foto, yaitu tidak memanipulasi foto selfie-nya
secara berlebihan, dengan begitu pelaku selfie dapat menerima diri apa
adanya, dan konsep diri negatif, yaitu yang cederung berlebihan dalam
memanipulasi atau mengedit bahkan merubah tampilan, bentuk wajah,
warna kulit, dan makeup yang berlebihan yang dikarenakan kurangnya
percaya diri.
Kata Kunci : Selfie, Konsep Diri, Instagram, Smartphone
Page 2
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 1 Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing)
SELFIE ON SOCIAL MEDIA
(STUDY OF USEFUL AND SELF-CONCEPT IN INSTAGRAM IN
SYIAH KUALA UNIVERSITY STUDENTS)
ABSTRACT
Selfie is an art of photography that is usually done alone or in
groups using a smartphone camera, then uploaded to social networking
sites like Instagram. This study uses qualitative research methods using a
sampling procedure that is purposive sampling with data collection
techniques in the form of interviews, documentation and visual material.
The theory used in this study is the Symbolic Interaction Theory by
George Herbert Mead. This study aims to determine the meaning of the
selfie phenomenon for students and to know the self-concept that is
owned by the perpetrator of the selfie it self. Based on the results of the
study, the meaning of selfie is the activity of photographing or
photographing your self, adjusting the style or poses without the help of
other people and usually use the smartphone's front camera. Selfie is a
positive activity that can be entertaining and expressive for the users.
Not all selfies are uploaded, but through the selection. Only good and
interesting selfies will be uploaded to Instagram. The interesting thing
about this phenomenon are, the existence of a positive self-concept,
which can be seen in their activities before uploading a selfie photo,
which is they're not manipulating their selfies excessively, so they can
accept themselves as they are. And negative self-concept, which tends to
be excessive in manipulating or editing even changes the appearance,
face shape, skin color, and excessive makeup due to lack of self-
confidence.
Keywords: Selfie, Self-concept, Instagram, Smartphone.
Page 3
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 1 Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing)
PENDAHULUAN
Teknologi infomasi telah berkembang begitu pesat dan tidak dapat
dipungkiri lagi akan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Segala
perubahan mulai dari cara bicara, tingkah laku dan berbusana pun mulai
tampak di dalam kehidupan sehari-hari manusia. Kemunculan teknologi
informasi berbasis internet secara otomatis ikut mempengaruhi
perkembangan media sosial di kalangan masyarakat. Media sosial adalah
medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan
dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama, berbagi, berkomunikasi
dengan pengguna lain dalam bentuk ikatan sosial sehingga tidak
mengenal batas, jarak, ruang dan waktu. ( Nasrullah,2015:11).
Selfie merupakan kegiatan memotret diri sendiri melalui
smartphone, kemudian diunggah melalui media sosial, hadirnya gadget
memudahkan manusia melakukan foto selfie, foto menurut Ronald Barthe
merupakan salah satu cara untuk menyampaikan pesan dan keyakinan
seseorang atau sebagai bukti. (Dian Swandayani,2005:10)
Mahasiswa Fisip Unsyiah sebagai konsumen dalam kemajuan
teknologi informasi, dimana fenomena kegiatan selfie tersebut dilakukan,
dimanapun dan kapanpun. Kegiatan selfie membuat kebanyakan
mahasiswa mengabadikan berbagai macam peristiwa, momen dan situasi
apapun kedalam sebuah foto dan kemudian foto tersebut akan di bagikan
ke akun media sosial yang dimiliki. Seolah-olah mengabadikan suatu
peristiwa dengan berfoto selfie ini adalah suatu keharusan, meskipun
peristiwa itu sudah terjadi berulang-ulang kali.
Fenomena selfie juga dianggap sebagai perangkat citra diri di
masyarakat urban. Selfie merupakan fenomena baru dan telah menyebar
luas ke setiap lapisan masyarakat, seiring dengan bermunculana situs
jejaring sosial, seperti halnya instagram. Fenomena selfie dalam instagram
memunculkan persoalan baru, terlihat dari selfie yang ditampilkan dalam
instagram seperti ekspresi, latar tertentu dan atribut yang dikenakan. Hal
lain dari pada itu, selfie juga telah dianggap sebagai kebiasaan khalayak
dalam bermedia sosial dan semakin kuat kebiasaanya tersebut ditandai
adanya komentar yang diberikan oleh pengguna lain terhadap foto selfie
yang di bagikan.(Kursrini,2013)
Page 4
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 1 Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing)
Selain itu selfie merupakan bentuk komunikasi secara non-verbal
dimana penyampaian pesan lebih ditunjukan menggunakan tanda-tanda
dari sebuah ekspresi dalam foto. Melihat fenomena selfie sekarang ini yang
semakin populer telah menyebar kesetiap lapisan masyarakat baik pada
tingkat umur maupun pendidikan, terlihat kecenderungan ingin
menunjukan sesuatu dari diri mereka baik ekspresi dan latar maupun
attribut yang ditampilkan. Seperti di kalangan mahasiswa di perguruan
tinggi tidak terkecuali pada mahasiswa Fisip Universitas Syiah Kuala.
Khususnya Mahasiswa Fisip yang umumnya menggunakan media sosial
instagram sebagai tempat menyalurkan atau membagikan bentuk ekspresi
diri dengan ber-selfie. Berdasarkan observasi awal, peneliti melihat bahwa
kegiatan selfie adalah suatu kegiatan yang wajib untuk mengabadikan
momen-monen, sehingga dimanapun dan kapan pun selalu
mengabadikannya dalam bentuk ber-selfie mahasiswa Fisip tidak kalah
eksis dari selebgram (selebriti instagram), akan tetapi dari kegiatan
tersebut dapat berdampak buruk, seperti halnya khasus yang baru baru
ini terjadi di kalangan mahasiswa Fisip salah satu informan yang hampir
tertabrak kendaraan bermotor ketika mengambil foto selfie di ketika
sedang mengendarai sepeda motor, kegiatan ini sedang populer sehingga
mahasiswa tersebut tertarik untuk melakukan kegiatan selfie yang ekstrim
dengan dalih mengikuti apa yang sedang populer saat ini. Untuk
menampilkan sesuatu yang menarik seseorang bisa melakukan berbagai
cara agar hasil foto selfie terlihat bagus dan menarik tanpa harus
memikirkan bahayanya.
Adapun tujuan penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui
dan mendeskripsikan tentang bagaimana Mahasiswa Universitas Syiah
Kuala memaknai selfie di media sosial. dan bagaimana konsep diri yang
dimiliki oleh Mahasiswa Universitas Syiah Kuala terhadap foto selfie di
media sosial.
Penelitian menggunakan teori interaksi simbolik. Interaksi simbolik
pertama kali dicetuskan oleh George Herbet Mead. Pada awal
perkembanganya, interaksi simbolik lebih menekankan studinya tentang
perilaku manusia pada hubungan interpersonal bukan pada keseluruhan
kelompok atau masyarakat. Proporsi paling mendasar dari interaksi
simbolik adalah perilaku dan interaksi manusia itu dapat dibedakan,
Page 5
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 1 Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing)
karena ditampilkan lewat simbol dan maknanya. Mencari makna dibalik
yang sensual menjadi penting didalam interkasi simbolis.
Pemikiran interaksi simbolik ini menjadi dasar untuk menjelaskan
bagaimana makna atas simbol-simbol yang mahasiswa pelaku selfie
pahami dan pikirkan dalam menentukan tindakan yang mereka lakukan.
Makna atas simbol yang mereka pahami akan semakin sempurna karena
adanya interaksi di antara sesama mahasiswa pelaku selfie. Simbol-simbol
yang mereka ciptakan, pikirkan dan pahami merupakan bahasa yang
mengikat aktivitas di antara mereka dan dengan kelompok di luar
kelompok mereka. Pandangan interaksi simbolik membantu menjelaskan
bagaimana pelaku selfie memandang dirinya sendiri maupun pandangan
orang lain terhadap dirinya dalam memahami atau menilai dirinya
sendiri.
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Syiah Kuala, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda
Aceh. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan bahwa mahasiswa Fisip
termasuk mahasiswa yang aktif di media sosial khusunya di media sosial
Intagram. Kemudian peneliti sendiri juga termasuk mahasiswa Fisip
dimana peneliti mengetahui kegiatan dan permasalahan yang terjadi
pada mahasiswa Fisip sehingga dapat memudahkan peneliti dalam
melakukan penelitian. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian deskriptif kualitatif Jumlah informan dalam penelitian ini
berjumlah 7 (tujuh) orang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi . Metode analisis data menggunakan
analisis kualitatif deskriptif, data yang telah dikumpulkan direduksi,
dilanjutkan dengan penyajian data lalu diverifikasi dan dilakukan
penarikan kesimpulan.
Page 6
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 1 Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing)
KONSEP DIRI MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS SYIAH KUALA DI
INSTAGRAM
Fisher menjelaskan bahwa mempersepsikan diri tidak hanya
sebatas penilaian diri sendiri, melainkan juga bagaimana seseorang
mempersepsi orang lain yang memandang dirinya (meta-metapersepsi).
(Kuswarno, 2009:198). Selain itu, sebagaimana yang dijelaskan dalam teori
interaksi simbolik bahwa, juga membahas mengenai “diri” (self) yang
tumbuh melalui nogosiasi makna dengan orang lain. Sehingga, interkasi
simbolik berasumsi bahwa manusia belajar dari pengalaman.
Persepsi seseorang selalu diterjemahkan di pelajari melalui
interaksi di antara orang-orang. Makna tersebut muncul karena adanya
pertukaran simbol-simbol dalam kelompok sosial. (Kuswarno. 2009:114).
Konsep Diri Positif – Konsep Diri Negatif
Konsep diri adalah kesadaran akan pandangan, pendapat,
penilaian dan sikap seseorang terhadap dirinya sendiri yang meliputi
fisik, penampilan, diri sosial dan juga etik. Menurut pandangan Interaksi
Simbolik, secara sosial seseorang dapat melakukan tindakan kepada
dirinya sendiri. Dengan kata lain, seseorang dapat menjadikan dirinya
sebagai objek tindakannya sendiri. Penelitian ini berdasarkan konsep diri
adalah untuk mengetahui bagaimana konsep diri mahasiswa Fisip
Unsyiah di instagram. Sehingga dapat terlihat apakah mahasiswa pelaku
selfie di instagram memiliki konsep diri positif atau negatif dalam dirinya
sebagai makhluk sosial.
Semua informan memiliki latar belakang yang berbeda, baik dari
segi keluarga maupun lingkungan sosialnya. Tetapi berdasarkan data
yang di dapatkan. Mereka mengkonsepkan dirinya atas dasar diri sendiri.
Setidaknya lingkungan diamna mereka berda sedikit mempengaruhi apa
yang telah mereka konsepkan pada diri mereka sendiri. Dimana konsep
awal dari setiap orang adalah mengenali siapa dirinya.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan dari hasil wawancara yang
diperoleh, terlihat empat (4) orang informan memiliki konsep diri negatif.
Hal ini terlihat dari perilaku mahasiswa Fisip pelaku selfie yang merasa
Page 7
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 1 Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing)
tidak percaya diri dengan penampilan mereka. Mereka merasa tidak puas
dengan tampilan diri mereka ketika ingin melakukan selfie sehingga
mereka berupaya untuk berdandan terlebih dahulu sebelum melakukan
selfie.
Dimana, pada dasarnya kegiatan selfie ini berhubungan atau
berkaitan erat dengan self image, yaitu citra diri yang di persepsikan
seserang atas dirinya sendiri. Sehingga, para remaja pelaku selfie akan
berlomba-lomba untuk me nampilkan sisi terbaiknya kepada orang lain
melalui penampilannya dalam foto selfie yang di unggah ke instagram
agar dapat dinilai baik oleh orang lain. Sehingga mereka akan berusaha
untuk berdandan dan mengunakan attribut lainnya, namun hal ini malah
memperlihatkan bahwa mereka merasa tidak percaya diri dengan
penampilan yang mereka miliki atau tidak bisa menerima dirinya apa
adanya.
Hal ini sejalan dengan konsep diri negatif yang memiliki dua
pandangan yaitu, pertama, pandangan seseorang tentang dirinya benar-
benar tidak teratur, dia tidak memiliki perasaan kestabilan dan keutuhan,
kedua, orang tersebut memiliki konsep diri yang terlalu stabil dan teratur,
sehingga terkesan kaku. (Calhoun dan Acocella, 1995:72).
Pada konsep diri informan diatas, yaitu seseorang dengan konsep
diri yang benar-benar tidak teratur, dia tidak memiliki perasaan
kestabilan dan keutuhan. Pada kondisi ini, dia benar-benar tidak tahu
siapa dia, apa kekuatannya dan kelemahannya. Kondisi ini umum dan
normal di antara para remaja. Konsep diri mereka kerap kali tidak teratur
untuk sementara waktu dan ini terjadi pada masa transisi dari anak-anak
menjadi dewasa (Calhoun dan Acocella, 1995:72).
Akan tetapi, ada juga informan pada penelitian ini yang tidak
terlalu memperdulikan penampilan mereka. Dalam artian, ketika
melakukan selfie, mereka hanya berdandan atau berpenampilan apa
adanya dan merasa puas dengan dirinya.
Berdasarkan hasil penelitian terlihat tiga (3) orang mahasiswa
pelaku selfie yang mengunggahnya ke instagram merasa puas atas
penampilan apa adanya. Meraka merasa bersyukur dan tidak
mempermasalahkan penampilan mereka sehingga tidak merasa malu
untuk menunjukkan diri mereka kepada orang lain. Selain itu, informan
Page 8
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 1 Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing)
tersebut mengetahui kelemahan dan kelebihan, dengan begitu informan
sangat mengenal potensi yang dimiliki oleh dirinya.
Hasil dari penelitian tersebut senada dengan dasar dari konsep diri
positif yang bukan mengarah pada kebanggaan yang besar tentang diri
tetapi lebih kepada penerimaan diri. Dimana, yang menjadi penerimaan
diri mungkin adalah orang dengan konsep diri positif mengenal dirinya
dengan konsep diri positif dapat memahami dan menerima sejumlah
fakta mengenai dirinya sendiri (Calhoun dan Acocella, 1995:73).
MAKNA SELFIE
Konsep diri merupakan turunan dari interaksi simbolik karena
melalui interaksi simbolik terjadi pertukaran simbol yang diberi makna
yang lama kelamaan akan membentuk konsep diri seseorang. Konsep diri
akan mempengaruhi pesan yang akan disampaikan. Dimana dibutuhkan
konstruksi interpretative di antara orang-orang untuk menciptakan
makna (West dan Turner, 2009:98-99).
Mahasiswa Fisip Pelaku Selfie Memaknai Dirinya Sendiri (Self) di Instagram
Setiap manusia tentu memiliki pemikiran dan pendapat sendiri
mengenai dirinya sendiri dalam berbagai aspek kehidupan. Setiap
manusia pasti dapat memberikan penilaian tentang segala hal yang ada
pada diri sendiri, baik berupa kelebihan maupun kekurangan yang di
miliki. Setiap manusia mempunyai hak untuk menilai dirinya sendiri
dimanapun berada, bahkan mahasiswa pelaku selfie juga mengetahui
dengan dampak dari apa yang sudah di lakukan. Berdasarkan penelitian
informan memaknai selfie sebagai kegiatan yang baik, positif. Mahasiswa
pelaku selfie menjadikan foto selfie yang di unggah ke instagram sebagai
media untuk mengekspresikan diri, meyalurkan hobi dan sebagai sarana
dokumentasi yang dapat dilihat kapanpun.
Hal tersebut senada dengan yang du ungkapkan oleh Kasandra
Putranto, seorang psikologi klinik dan forensic, bahwa selain menghibur
diri, selfie juga berguna untuk mengisi waktu luang seseorang ketika
sedang tidak ada kegiatan. Selfie membuat pelakunya merasa puas dengan
apa yang dilakukannya, entah karena foto yang di posting melalui media
Page 9
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 1 Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing)
sosial mendapat respon positif atau memang ada kesenangan tersendiri
saat melakukannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa Fisip menilai dirinya cantik, menarik dalam foto selfie tersebut
sehingga timbul percaya diri yang tinggi untuk memposting hasil foto
tersebut kemedia sosial instagram sehingga sesame pengguna instagram
dapat melihat dan mengikuti berbagai aktivitas yang di unggahnya.
Significant Others memaknai Selfie di Instagram
Significant Others merupakan salah satu kelompok yang penting
dalam pembentukan konsep diri seseorang. Significant others adalah
orang-orang yang dianggap penting orang yang bersangkutan seperti
kakak, adik, ayah, ibu dan teman. Significant others yang di minta
pendapatnya dalam penelitian ini adalah teman terdekat informan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menurut
significant others pada penelitian ini, kegiatan selfie di instagram dapat
menjadi kegiatan yang pos itif jika dilakukan secara tepat sesuai takaran
yang semestinya, yaitu dilakukan secara tidak berlebihan. Namun,
kegiatan selfie juga dapat menjadi negatif jika dilakukan secara berlebihan
atau dapat menimbulkan stress pada pelakunya. Namun apapun itu, selfie
di instagram yang dilakukan adalah salah satu bentuk ekspresi dari
mahasiswa pelaku selfie di instagram untuk menunjukkan siap dirinya
kepada orang lain.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan analisis data penelitian selfie di
media sosial (studi pemaknaan dan konsep diri di instagram pada
mahasiswa Fisip Universitas Syiah Kuala), maka dapat diambil
kesimpulan bahwa aktivitas selfie yang dilakukan oleh mahasiswa Fisip
Unsyiah sudah menjadi kebutuhan yang harus dilakukan setiap harinya,
baik disaat waktu senggang. Kegiatan foto selfie dilakukan dengan alasan
yang beragam, namun alasan serta motivasi yang paling krusial adalah
karena ingin menunjukkan penampilan fisik dihadapan orang lain dengan
Page 10
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 1 Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing)
tujuan untuk mendapat penilain-penilaian positif dan tetap menunjukkan
eksistensinya di media sosial.
Setiap melakukan kegiatan selfie, mahasiswa Fisip maksimalkan
penampilannya karena adanya citra diri yang dijaga, sehingga harus
selalu terlihat cantik, anggun, berwibawa dan terlihat rapi sehingga ada
upaya tersendiri untuk melakukan segala hal agar tetap harus tampil
cantik, seperti harus makeup. Dengan demikian mahasiswa Fisip Unyiah
memaknai selfie adalah sebuah kegiatan positif, dapat menyalurkan hobi
berfoto, sehingga foto selfie sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan
sehari hari jika semua itu masih dalam tahap wajar dan tidak membahaya
diri sendiri maupun orang lain. Mahasiswa Fisip juga mengungkapkan
bahwa dengan ber-selfie sangat memudahkan seseorang untuk
berekspresi, di karenakan selfie dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan
orang lain. Sehingga dengan ber-selfie seseorang dengan bebasnya
berekspresi dan menghibur diri.
Hasil foto dari kegiatan selfie yang dilakukan oleh mahasiswa Fisip
tersebut kemudian di unggah di Media Sosial Instagram, dengan memilih
terlebih dahulu foto yang paling bagus diantara yang lain dengan
ditambah editan cahaya yang digunakan agar lebih kelihatan lebih
menarik dengan tujuan untuk menadapat perhatian dan menunjang ke
eksistensian mahasiswa Fisip di Media Sosial Instagram. Akan tetapi ada
sebagian dari mahasiswa Fisip yang tidak melakukan editan dan
menampilkan penampilan yang biasa saja, tanpa melakukan dandanan
yang berlebihan dan lain sebagainya.
Dengan demikian mahasiswa Fisip yang mengunggah foto selfie di
media sosial memiliki dua konsep diri yang berbeda, dimana konsep diri
tersebut dilihat dari cara mereka memandang diri sendiri. Seperti ketika
memiliki konsep diri positif mereka akan merasa percaya diri dengan
penampilannya dan menerima diri merek aapa adanya. Namun, ketika
mereka memiliki konsep diri negatif, mereka merasa tidak puas atau
percaya diri dengan penampilan mereka. Sehingga mereka berupaya
untuk menciptakan image yang baik dengan memperhatikan penampilan.
Selain itu, kegiatan selfie yang dilakukan sebagian besar mengakibatkan
pada obsesi untuk mendapatkan foto yang diinginkan.
Page 11
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 1 Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing)
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Bambang Dwi Atmoko. 2012. Instagram Handbook. Jakarta: Media kita.
Baron, Robert A &Donn Byne. 2004. Psikologi Sosia/ Edisi Kesepuluh/Jidil
1.Indonesia: Penerbit Erlangga.
Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Calhoun, James F. dan Joan Ross Acocella. 1995. Psikologi Tentang
Penyesuaiandan Hubungan Kemanusian (Edisi Ketiga). Semarang:
IKIP Semarang Press.
Fauzi, Akmad. 2008. Pengantar Teknologi Informasi, Yogyakarta: Grha
Ilmu.
Feldman, Robert S. 2012. Pengantar Psikologi, Jakarta: Salemba
Humanika.
Mulyana Dedy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung .
Rosdakarya
Nasrullah, R. 2015. Media sosial (perspektif komunikasi, budaya, dan
sosioteknologi). Jakarta: Simbiosa Rekatama Media.
Rahmad. J. 2007:99-100. Psikologi komunikasi remaja .rosdakarya,
bandung.
Rakhmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Ritzer, George dan Goodman J Douglas, 2004. 20 Teori Sosiologi Modern.
Jakarta : Kencana.
Sobur, alex. 2013:503-3. Psikologi umum dalam lintas sejarah. pustaka
setia, Bandung.
Page 12
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 1 Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing)
Sugiyono, 2010. Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta. Buku Obor.
West, Richard & Turner, Lynn . 2008. Pengantar Teori Komunikasi:
Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Skripsi
Adi, Pradana Saktya. 2008 “ Kecenderungan Narsistik Terhadap
Pengguna Frienster Ditinjau Dari Harga Diri.” Skripsi tidak
diterbit, Fakultas Psikologi, Universitas Soegijapranata, Semarang.
Anis Qurly & Rita Damayanti Sipayung. 2014.Asyiknya Menggenggam
TeknologiInstagram.Diaksesdarihttp://www.medanbisnisdaily..co
m/news/read/2014/04/20/91084/asyiknya-menggenggam-
teknologiinstagram/#.Vs3pqkDYGm.Pada tanggal 02 mei 2018,
jam11.21 WIB.
Dian Swandayani dalam Makalah dalam Seminar Internasional “Cultural
Studies dalamKajian Sastra”, Rumpun Sastra (Fakultas Bahasa dan
Seni, UNY padatanggal1415September2005).Hlm.10
Fritta Faulina S., & Noor Efni S. 2015. Fenomena Selfie (Self Portrait) Di
Instagram (Studi Fenomenologi Pada Remaja Di Kelurahan
Simpang Baru Pekanbaru).
Khairunnisa. (2014). Dampak Aplikasi Instagram Terhadap Perilaku
Konsumtif Remaja Dalam Berbelanja Online Di Kalangan Siswa-
Siswi Sma Negeri 2 Tenggarong. Kuswarno, Engkus. 2009.
Metodologi Penelitian Komunikasi Fenomenologi: Konsepsi,
Pedoman, dan Contoh Penelitian Fenomena Pengemis
KotaBandung. Bandung: Widya Padjadjaran.
Pradana Saktya Adi dan M. Erna Agustina Yuliati, Harga Diri dan
Kecenderungan Narsisme Pada Pengguna Frienster, (Depok: Jurnal
Elektronik UniversitasGunadarma,2009),h.2.
Rahmawati, Sartik. 2015 “Selfie: Peran jenis komentar terhadap hubungan
anatara kecemasan sosial dan perilaku agresif perilaku selfie”.
Page 13
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 1 Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing)
Jurusan Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik,
Universitas Brawijaya,.
Sartika Rahmawati, dkk.2014 Selfie: Peran Jenis Komentar Terhadap
Hubungan Antara Kecemasan Sosial dan Perilaku Agresif”.
Malang: Jurnal Elektronik Universutas Brawijaya.
Simatupang, Fitta Faulina. 2015 “ Fenomena Selfie ( self portrait) Di
Intagram ( Studi Fenomenologi pada Remaja Di Kelurahan
Simpang Baru Pekanbaru)”. Jurusan Ilmu Komunikasi Bidang
Kajian Julnalistik, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Kampus
Bina Widya Universitas Riau.
Zaim Qashmal & Dadi Ahmadi. 2015. Hubungan Penggunaan Media
Sosial Instagram terhadap Pembentukan Citra Diri. Prosiding
Penelitian SPeSIA. Universitas Islam Bandung. Diakses dari.
Internet
http://www/nefosnews.com/post/opini/selfie-narsisme-dan-wajah-
kita,di,unduh pada 8 februari 2018.
https://sosiologibudaya.wordpress.com/2011/05/18.gaya-hidup
http://www.harpersbazaar.co.id/articles/read/1/2017/3331/3-Tipe-
Pengunggah Selfie-Berdasarkan-penelitian.
http://wolipop.detik.com/reas/2014/02/07/07489885/852/fenomena-selfie-
dan-alasan-aksi-foto-narsis-ini-begitu-digemari.
http://wolipop.detik.com/reas/2014/02/07/07489885/852/fenomena-selfie-
dan-alasan-aksi-foto-narsis-ini-begitu-digemari.
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/humas/article/download/305/pd
f.Pada 12 Januari 2016, Jam 12:43 WIB