JURNAL ELKOLIND, MEI 2017, VOL.04, N0. 1 44 Sistem Pengaturan pada Ruang Proses Fermentasi Tape Menggunakan Metode Fuzzy Logic Bayu Langgeng Prakoso, Haryadi Singgih, Agus Pracoyo. Abstrak – Salah satu pengolahan makanan secara tradisional yang dilakukan adalah fermentasi. sebagai media peletakan singkong yang akan Fermentasi telah lama dilakukan dan merupakan salah satu cara pemrosesan bentuk pengawetan makanan tertua. Pembuatan tape singkong pada UKM Tape Istimewa sebagai mitra pada pengerjaan skripsi hingga saat ini masih menggunakan sistem bioteknologi konversional dengan menggunakan cara-cara yang terbatas. Fermentasi masih menggunakan alat seadanya diproses. Alat ini merupakan prototype untuk memaksimalkan pengaturan suhu dan sirkulasi udara pada ruang proses fermentasi tape singkong. Di maksimalkan untuk membantu petani membuat tape yang lebih baik. Penggunaan lampu AC 25 watt untuk menaikkan dan menurunkan suhu pada ruang. Selain itu juga digunakan kipas DC 12 Volt sebanyak dua buah sebagai pengatur sirkulasi udara. Dalam alat ini menggunakan DHT 11 sebagai sensor utama untuk mengetahui nilai suhu dan kelembapan. Mikrokontroller pada alat ini menggunakan ATMEGA 16 sebagai pusat pengendalian sistem bedasarkan pembacaan sensor. Alat ini menghasilkan sebuah sinkronisasi antara suhu dan sirkulasi udara yang baik sehingga mengoptimalkan proses fermentasi tape. Dengan demikian dapat menghasilkan produk tape yang baik. Prinsip kerja dari alat ini adalah menstabilkan suhu pada set point 36º C. Dari hasil pembacaan sensor DHT11 didapatkan error 1,1% sehingga dapat dikatakan baik, pengujian pada sistem menggunakan metode Fuzzy Logic dan set point suhu 36º C di dapatkan error sebesar 1,1% sampai 1,4%, ini membuktikan bahwa sistem dapat bekerja dengan baik dan mampu menjaga kestabilan set point. Kata Kunci : ATMEGA 16, Sensor DHT 11, Fuzzy Logic Bayu Langgeng Prakoso adalah Mahasiswa D4 Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang, email: [email protected]Haryadi Singgih dan Agus Pracoyo adalah dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang. I. PENDAHULUAN Pengolahan pangan secara tradisional sudah dikenal lama di kalangan masyarakat pada umumnya. Salah satu pengolahan makanan secara tradisional yang dilakukan adalah fermentasi. Fermentasi telah lama dilakukan dan merupakan salah satu cara pemrosesan bentuk pengawetan makanan tertua [Achi,2005]. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pada proses pembuatan tape singkong antara lain nilai suhu optimum pada proses fermentasi 35-40 o C serta kelembaban relatif saat proses fermentasi 53- 59%. Melihat beberapa kelebihan pada hasil fermentasi singkong menjadi tape singkong di atas dan beberapa parameter acuan guna memaksimalkan waktu dan efisiensi proses fermentasi, maka dibutuhkan suatu alat atau inovasi terbaru terkait proses fermentasi singkong yang dapat meningkatkan sistem fermentasi secara manual menjadi semi otomatis dengan pengaturan beberapa parameter penentu proses fermentasi untuk menjadikan proses fermentasi yang lebih optimal dan efisien. Berdasarkan acuan tersebut, peneliti mengusulkan sebuah judul skripsi “Sistem Kontrol Pengaturan pada Ruang Proses Fermentasi Tape Menggunakan Metode Fuzzy Logic ”. Perancangan Alat tersebut berupa sebuah prototipe alat yang dapat mengatur besar suhu, dan siklus udara pada ruang fermentasi yang menyesuaikan referensi optimum proses fermentasai tape singkong dengan menggunakan metode kontrol fuzzy logic. Pada proses fermentasi terdapat sistem monitoring waktu lama proses fermentasi menggunakan alat ini dengan bantuan modul Real Time Clock (RTC). Selain itu juga terdapat sensor soil moisture untuk memudahkan mengetahui tingkat kematangan pada tape. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fermentasi Fermentasi ialah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobic tanpa oksigen. Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal Reaksi dalam fermentasi
9
Embed
JURNAL ELKOLIND, MEI 2017, VOL.04, N0. 1 44 Sistem ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JURNAL ELKOLIND, MEI 2017, VOL.04, N0. 1 44
Sistem Pengaturan pada Ruang Proses
Fermentasi Tape Menggunakan Metode Fuzzy
Logic
Bayu Langgeng Prakoso, Haryadi Singgih, Agus Pracoyo.
Abstrak – Salah satu pengolahan makanan
secara tradisional yang dilakukan adalah fermentasi.
sebagai media peletakan singkong yang akan
Fermentasi telah lama dilakukan dan merupakan
salah satu cara pemrosesan bentuk pengawetan
makanan tertua. Pembuatan tape singkong pada
UKM Tape Istimewa sebagai mitra pada pengerjaan
skripsi hingga saat ini masih menggunakan sistem
bioteknologi konversional dengan menggunakan
cara-cara yang terbatas. Fermentasi masih
menggunakan alat seadanya diproses. Alat ini
merupakan prototype untuk memaksimalkan
pengaturan suhu dan sirkulasi udara pada ruang
proses fermentasi tape singkong. Di maksimalkan
untuk membantu petani membuat tape yang lebih
baik. Penggunaan lampu AC 25 watt untuk
menaikkan dan menurunkan suhu pada ruang. Selain
itu juga digunakan kipas DC 12 Volt sebanyak dua
buah sebagai pengatur sirkulasi udara. Dalam alat ini
menggunakan DHT 11 sebagai sensor utama untuk
mengetahui nilai suhu dan kelembapan.
Mikrokontroller pada alat ini menggunakan
ATMEGA 16 sebagai pusat pengendalian sistem
bedasarkan pembacaan sensor. Alat ini
menghasilkan sebuah sinkronisasi antara suhu dan
sirkulasi udara yang baik sehingga mengoptimalkan
proses fermentasi tape. Dengan demikian dapat
menghasilkan produk tape yang baik. Prinsip kerja
dari alat ini adalah menstabilkan suhu pada set point
36º C. Dari hasil pembacaan sensor DHT11
didapatkan error 1,1% sehingga dapat dikatakan
baik, pengujian pada sistem menggunakan metode
Fuzzy Logic dan set point suhu 36º C di dapatkan
error sebesar 1,1% sampai 1,4%, ini membuktikan
bahwa sistem dapat bekerja dengan baik dan mampu
menjaga kestabilan set point. Kata Kunci : ATMEGA 16, Sensor DHT 11, Fuzzy
Logic
Bayu Langgeng Prakoso adalah Mahasiswa D4 Teknik
Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang,