JURNAL PRAKTIKUM
JURNAL PRAKTIKUM
PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASIPENGENALAN PESTISIDAOL
E
HNAMA: INDRA SAPUTRA PARDEDEJURUSAN: AGROEKOTEKNOLOGI
NIM
: 8315-07
MEJA
: 6 (ENAM)GROUP: ALABORATORIUM PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
JURNAL PRAKTIKUM
PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASIPENGENALAN PESTISIDAOL
E
H
NAMA: INDRA SAPUTRA PARDEDEJURUSAN: AGROEKOTEKNOLOGI
NIM
: 8351-07
MEJA
: 6 (ENAM)
Laporan Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti
praktikum
di Laboratorium Pestisida dan teknik aplikasi. Fakultas
pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
MedanAsisten
Nilai(1. Harry Sujadniko)()
(2. Erwin Efendi)
LABORATORIUM PESTISDIDA DAN TEKNIK APLIKASI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
PENGENALAN PESTISIDA(INDRA SAPUTRA ( 8351-07 ) T. A. 2008-2009
FP. UISU)Abstrak
Pestisida adalah sebuah alat yang dibuat dari berbagai macam
campuran zat kimia yang difungsikan untuk membasmi dan
mengendalikan ham, penyakit, serta problem lainnya yang terjadi
pada tanaman. Jenis dari pestisida yang dimaksud adalah fungisida,
insektisida, herbisida, bakterisida, akarisida, dan
rodentisida.Kata Kunci : Pestisida dan Jenis
PestisidaPENDAHULUANLatar Belakang
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan era saat ini memberi efek
yang besar terhadap berbagai aspek dunia sains yang erat
hubungannya dengan alam ini, khususnya bidang pertanian. Namun,
perkembangan ini juga berbanding lurus terhadap pertumbuhan jumlah
penduduk sehingga kebutuhan meningkat dari semua hal termasuk
kebutuhan akan pangan dan hasil-hasil produksi dari tanaman
lainnya. Seiring dengan itu semua penyempitan lahan pertanian
semakin luas akibat dijadikan sebagai tempat pemukiman.
Masih banyak lagi problem yang dihadapi termasuk pertumbuhan dan
produksi tanaman yang menurun akibat dari tanaman layu, mati,
kerdil, bahkan gagal panen dan masih banyak lagi. Masalah ini
timbul akibat dari aktivitas parasit, hama, dan berbagai macam
penyakit yang timbul pada tanaman.
Untuk itu pada saat ini dengan kemajuan teknologi khususnya pada
bidang pertanian telah lahir sebuah formulasi bahan kimia yang
berfungsi untuk mengendalikan semua masalah tanaman yang disebut
pestisida. Saat ini telah tersedia pestisida untuk hama, gulma,
maupun penyakit. Jenis dari pestisida ini sendiri adalah herbisida,
fungisida, rodentisida, dan masih banyak lagi dari jenis pestisida
lainnya. Dengan adanya pestisida, maka masyarakat sangat terbantu
dengan adanaya pestisida.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu diadakan pengujian di
Laboratorium terhadap Pestisida dan Teknik Aplikasi akan di bahas
tentang jenis dari pestisida yang akan di aplikasikan
dilapangan.
Tujuan Praktikum
Untuk mengenal jenis dari pestisida
Untuk mengetahui bentuk dan kegunaan dari pestisida.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Herbisida
1. Nama Dagang
: Maxitol2. Nama Umum
: Maxitol 865 WSC3. No. Izin/ Pendaftaran: RI. 2026/I- 2004/34.
Bahan Aktif
: 2,4 dimetil anina 865 g/l (setara dengan 2,4-D 720 g/l)5.
Bentuk Formulasi
: WSC (Water Soluble Concentrate)6. Jenis Pestisida
: Herbisida Sistemik7. Cara Penggunaan : Disemprotkan pada saat
gulma sedang tumbuh aktif.8. Kegunaan / Kelebihan: Untuk
mengendalikan gulma berdaun lebar dan teki9. Pemegang Pendaftaran:
PT Dalzon Chemicals Indonesia10.Tanda Bahaya: -
Insektisida
1. Nama Dagang: Match2. Nama Umum: Match 50 EC3. No. Izin /
Pendaftaran : -4. Bahan Aktif: Infenuron 50 g/l5. Bentuk Formulasi:
EC (Emulsifiable Concentrate)6. Jenis Pestisida: Insektisida
Inhibitor7. Cara Penggunaan: Dengan cara disemprot8. Kegunaan/
Kelebihan : Untuk mengendalikan hama serangga pada tanaman
bawang merah, cabai, dll9. Pemegang Pendaftaran: PT. Syngenta
Indonesia10. Tanda Bahaya: -Fungisida 1. Nama Dagang: Damazeb2.
Nama Umun: Damazeb 80 WP3. No. Izin/ Pendaftaran: RI. 2354/12-
2005/S4. Bahan Aktif: Mankozeb 80%5. Bentuk Formulasi: WP (Wettabk
Powder)6. Jenis Pestisida: Fungisida Kontak
7. Cara Penggunaan: Penyemprotan volume tinggi dimulai 1-2 bulan
sebelum pembungaan musim apabila terlihat dengan jarak waktu
penyempotan 1-2 minggu dan diteuskan selama pembuahan sesuai dengan
tingkat serangan 8. Kegunaan/ Kelebihan: -Mengendalikan penyakit
busuk buah dan penyakit karat9. Pemegang Pendaftaran: PT. Dalzon
Chemicals Indonesia10. Tanda bahaya: -BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan Praktikum dilaksanakan Di Johor. Jln. Karya Wisata.
Pada hari Jumat tanggal 23 Oktober 2009 pukul 16.00 sampai dengan
selesai Di Laboratorium Pestisida dan Teknik Aplikasi .
Bahan dan Alat
Bahan
1. Browsur Akarisida
2. Browsur Rodentisida
3. Browsur Herbisida
4. Browsur Bakterisida
5. Browsur Insectisida
Alat
1. Pulpen
2. Pensil
3. Penghapus
Metode Praktikum
Ambillah browsur yang telah didapat . Setelah itu ambil laporan
sementara yang telah disediakan. Lalu analisis browser tersebut
dengan prosedur yang telah ada.B. Pembahasan
Setelah dilakukan penelitian di laboratorium Fakultas Pertanian
diperoleh hasil pengujian terhadap beberapa jenis pestisida seperti
jenis insektisida, fungisida, dan herbisida.
Herbisida merupakan jenis pestisida yang digunakan untuk
mengendalikan gulma atau rumput-rumput yang terdapat pada lahan
pertanian. Herbisida yang diuji adalah Maxitol 865 WSC dengan bahan
aktif 2,4 dimetil anina 865 g/l (setara dengan 2,4 D 720 g/l) yang
memiliki kelebihan mengendalikan gulma berdaun lebar yang sedang
aktif tumbuh. Jenis pestisida diuji berikutnya adalah Insektisida
yang merupakan jenis pestisida pengendalian terhadap hama pada
tanaman produksi yang dibudidayakan. Contoh dari jenis insectisida
adalah Match 50 EC dengan bahan aktif Infenuron 50 g/l yang
berfungsi untuk mengendalikan hama serangga pada tanaman bawang
merah, cabai, dll. Jenis berikutnya adalah fungisida kontak, yaitu
jenis peistisida yang berfungsi mengendalikan jamur pada tanaman
budidaya. Contoh dari fungisida yang diuji adalah Damazeb 80 WP
yang memiliki bahan aktif Mankozeb 80% yang memiliki efek
pengendalian pada busuk buah dan penyakit karat pada tanamani.
Damazeb memiliki formulasi WP (Wettabk Powder)
Pestisida memiliki banyak manfaat dalam bidang pertanian mulai
dan mengendalikan hama dan penyakit, melindungi tumbuhan, serta
meningkatkan produksi tanaman produksi. Untuk pengaplikasiannya
sendiri pestisida begitu praktis dan memiliki efek yang cukup besar
sesuai dengan spesialisasi jenis pestisida
masing-masing.KESIMPULAN
Pestisida adalah bahan yang berupa campuran dari zat-zat kimia
aktif serat bahan lainnya yang diformulasikan untuk mengendalikan
hama, penyakit, serta gulma yang terdapat pada tanaman produksi
Jenis dari pestisida tersebut ada fungisida, bakterisida,
rodentisida, herbisida, akarisida serta insectisida yang memiliki
spesialisasi masing-masing. Pengaplikasian pestisida sangat praktis
dan tergolong ampuh untuk mengendalikan hama, penyakit, serta gulma
pada tanaman.DAFTAR PUSTAKA
Prijono. Jdan Anu Rauf . 1985. Pentupan Praktikum Etimologi
Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan. Fakultas Pertanain IPB.
Bogor.
Sudarmo. S. 1987. Penutun Pengendalian Hama dan Penyakit
Tumbuhan. Kanisius. Yogyakarta
Fadhly, A.F., R. Efendi, M. Rauf, dan M. Akil. 2004. Pengaruh
cara penyiangan lahan dan pengendalian gulma terhadap pertumbuhan
dan hasil jagung pada tanah bertekstur berat. Seminar Mingguan
Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros, 18 Juni 2004, 14p
Subyakto, S.dan O.S. Bindra. 1988. Pengendalian Serangga Hama
Kapas Secara Budidaya. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Pathak, V.N. 1978. Diseases of fruit Crops. Oxford and
IBHPubl.Co., New Delhi, 309 hal
TINJAUAN PUSTAKA
Pestisida merupakan formulasi dari campuran semua zat kimia dan
bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk
memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit yang merusak
tanaman (Sudarmo,1987).Pestisida memiiki fungsi-fungsi seperti
mencegah rusaknya bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian,
memberantas rerumputan, mematikan daun dan mencegah pertumbuhan
yang tidak diinginkan, mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman
atau bagian-bagian tanaman tidak termasuk pupuk (AF Fadly,
2004).Pestisida Pertanian, adalah pestisida yang digunakan untuk
keperluan pencegahan dan pemberantasan terhadap hama atau binatang
pengganggu di pertanian. Biasanya, pestisida yang digunakan harus
dilakukan peracikan atau pengoplosan terlebih dahulu, dengan
mencampurkan pestisida tersebut baik yang berbentuk cairan, bubuk
butiran, maupun pekatan dengan air atau minyak.Menurut jenis mahluk
sasarannya, pestisida dibedakan menjadi beberapa golongan.
Pestisida pembunuh tungau disebut akarisida. Bakterisida berfungsi
untuk membunuh bakteri. Sementara itu, fungisida adalah zat
pembunuh jamur (Subakyo, 1988).Zat lain yang termasuk pestisida
yaitu Herbisida. Zat ini bermanfaat untuk mengendalikan populasi
tumbuhan penganggu alias gulma. Contohnya adalah Gramoxone, Basta
200 AS, Basafon 85 SP, esteron 45 P, dan Paraquat. Insektisida
adalah pestisida yang berfungsi untuk membunuh serangga.
Carbofuran, dan Tamaron. Sedangkan Rodentisida adalah pestisida
pembunuh tikus (Pathak, 1978).