70 Jurnal Agriuma:, 2 (2) Oktober 2020 ISSN 2657-1749 (Print) ISSN 2657-1730 (Online) DOI: 10.31289/agr.v2i2.3803 JURNAL AGRIUMA Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agriuma Identifikasi Potensi Wilayah Komoditas Jahe di Provinsi Sumatera Utara Identification of Ginger Commodity Potential Areas in Sumatera Utara Province Francisca Wenny Astriani Widya Sari 1 Rita Herawaty Br Bangun 1 1 Fungsional Statistisi BPS Provinsi Sumatera Utara Diterima: Mei 2020 Disetujui : Oktober 2020 Dipublish: Oktober 2020 *Corresponding Email: [email protected]Abstrak Jahe merupakan salah satu jenis tanaman biofarmaka multifungsi yaitu selain sebagai bahan rempah dalam pembuatan masakan juga dapat digunakan sebagai bahan baku obat. Terutama dalam masa pandemic covid-19 yang melanda Indonesia saat ini, jahe menjadi tanaman obat yang paling popular untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi wilayah basis produksi komoditas jahe, karakteristik penyebarannya dan peranan komoditas jahe dalam mendukung pembangunan wilayah di Provinsi Sumatera Utara. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder periode tahun 2017 sampai 2019. Metode analisis yang digunakan adalah analisis location quotient, analisis lokalitas, analisis spesialisasi, analisis rasio layanan dasar dan analisis efek pengganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah basis komoditas jahe berdasarkan indikator produksi di Provinsi Sumatera Utara meliputi Tapanuli Selatan, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Karo, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Samosir. Usahatani komoditas jahe di Provinsi Sumatera Utara tidak terkonsentrasi pada satu wilayah saja, melainkan menyebar di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Usahatani komoditas jahe di kabupaten basis Provinsi Sumatera Utara tidak menspesialisasikan pada usahatani komoditas jahe dan dapat berperan serta dalam mendukung kegiatan pertanian biofarmaka di Provinsi Sumatera Utara. Kata Kunci: efek pengganda; jahe; location quotient; lokalita; spesialisasi Abstract Ginger is a type of multifunctional biopharmaca plant that is in addition to being a spice ingredient in food cooking, it can also be used as a raw material for medicine. Especially in the covid-19 pandemic that attack Indonesia today, ginger became the most popular medicinal herbs to increase body endurance. This study aims to identify the area of production base of ginger commodity, its distribution characteristics and the role of ginger in supporting regional development in North Sumatra Province. The data used in this study are secondary data from 2017 to 2019. The analysis method used are location quotient analysis, localization and specialization analysis, basic service ratio analysis and regional multiplier analysis. The results showed that the ginger base commodity based on production indicators in North Sumatra Province included South Tapanuli District, Toba Samosir District, Karo District, Pakpak Bharat District and Samosir District. Ginger commodity farming in North Sumatra Province is not concentrated in one region, but spread in several districts / cities in North Sumatra Province. Ginger commodity farming in the base regency of North Sumatra Province does not specialize in ginger commodity farming and can participate in supporting biopharmaca agricultural activities in North Sumatra Province. Keywords: ginger; location quotient; localization; multiplier effect; specialization How to Cite: Sari, F.W.A & Bangun, R.H.B (2020). Identifikasi Potensi Wilayah Komoditas Jahe di Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Agriuma. 2 (2): 70-81.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Abstrak Jahe merupakan salah satu jenis tanaman biofarmaka multifungsi yaitu selain sebagai bahan rempah dalam
pembuatan masakan juga dapat digunakan sebagai bahan baku obat. Terutama dalam masa pandemic covid-19 yang
melanda Indonesia saat ini, jahe menjadi tanaman obat yang paling popular untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi wilayah basis produksi komoditas jahe, karakteristik penyebarannya
dan peranan komoditas jahe dalam mendukung pembangunan wilayah di Provinsi Sumatera Utara. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder periode tahun 2017 sampai 2019. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis location quotient, analisis lokalitas, analisis spesialisasi, analisis rasio layanan dasar dan
analisis efek pengganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah basis komoditas jahe berdasarkan indikator
produksi di Provinsi Sumatera Utara meliputi Tapanuli Selatan, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Karo, Kabupaten
Pakpak Bharat dan Kabupaten Samosir. Usahatani komoditas jahe di Provinsi Sumatera Utara tidak terkonsentrasi
pada satu wilayah saja, melainkan menyebar di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Usahatani
komoditas jahe di kabupaten basis Provinsi Sumatera Utara tidak menspesialisasikan pada usahatani komoditas jahe
dan dapat berperan serta dalam mendukung kegiatan pertanian biofarmaka di Provinsi Sumatera Utara.
Kata Kunci: efek pengganda; jahe; location quotient; lokalita; spesialisasi
Abstract
Ginger is a type of multifunctional biopharmaca plant that is in addition to being a spice ingredient in food cooking, it can also be used as a raw material for medicine. Especially in the covid-19 pandemic that attack Indonesia today, ginger became the most popular medicinal herbs to increase body endurance. This study aims to identify the area of production base of ginger commodity, its distribution characteristics and the role of ginger in supporting regional development in North Sumatra Province. The data used in this study are secondary data from 2017 to 2019. The analysis method used are location quotient analysis, localization and specialization analysis, basic service ratio analysis and regional multiplier analysis. The results showed that the ginger base commodity based on production indicators in North Sumatra Province included South Tapanuli District, Toba Samosir District, Karo District, Pakpak Bharat District and Samosir District. Ginger commodity farming in North Sumatra Province is not concentrated in one region, but spread in several districts / cities in North Sumatra Province. Ginger commodity farming in the base regency of North Sumatra Province does not specialize in ginger commodity farming and can participate in supporting biopharmaca agricultural activities in North Sumatra Province.
Berdasarkan Gambar 4 dapat diketahui bahwa nilai RM jahe di Provinsi Sumatera Utara
berdasarkan indikator produksi selama kurun waktu tahun 2017-2019 mempunyai nilai lebih
besar dari satu (>1). Hasil analisis RM komoditas jahe berdasarkan indikator produksi di
Provinsi Sumatera Utara juga menunjukkan nilai rata-rata RM sebesar1,69. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa keberadaan usaha pertanian komoditas jahe dilihat dari indikator
produksinya mendukung kegiatan ekonomi biofarmaka berupa efek pengganda yang
ditimbulkan bagi kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Efek pengganda tersebut
dapat berupa peningkatan pendapatan maupun penyerapan tenaga kerja baik melalui kegiatan
pertanian biofarmaka itu sendiri maupun kegiatan sekunder dari industri hasil komoditas jahe
(Widyatami & Wiguna, 2016). Nilai indikator RM yang tertinggi terjadi pada tahun 2017 sebesar
2,2 artinya 1 bagian digunakan untuk kebutuhan wilayah basis itu sendiri sedangkan 1,2 bagian
lainnya merupakan efek penambahan terhadap wilayah non basis.
SIMPULAN
Wilayah basis komoditas jahe di Provinsi Sumatera Utara meliputi Tapanuli Selatan,
Kabupaten Toba, Kabupaten Karo, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Samosir. Usahatani
komoditas jahe di Provinsi Sumatera Utara tidak terkonsentrasi pada satu wilayah saja,
melainkan menyebar di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Usahatani
komoditas jahe di kabupaten basis Provinsi Sumatera Utara tidak menspesialisasikan pada
usahatani komoditas jahe. Usahatani komoditas jahe di Provinsi Sumatera Utara berdasarkan
analisis Basic Service Ratio (BSR) dan Regional Multiplier (RM) menunjukkan bahwa komoditas
jahe dapat berperan serta dalam mendukung kegiatan pertanian biofarmaka di Provinsi
Sumatera Utara.
DAFTAR PUSTAKA Aryanta, I. W. R. (2019). Manfaat jahe untuk kesehatan. E-Jurnal Widya Kesehatan, 1, 39–43. Bangun, Rita Herawaty Br. (2019). Identifikasi Komoditas Unggulan Untuk Peningkatan Daya Saing
Biofarmaka Di Sumatera Utara. Jurnal Agrica, 12(1), 25–40. Bangun, Rita Herawaty Br. (2020). Analisis Perwilayahan Komoditas dan Kontribusi Kopi Arabika
Terhadap Pembangunan Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara Commodity Area Analysis and Contribution of Arabica Coffee to Regional Development in North Tapanuli Regency. Jurnal Agriuma, 2(April), 1–10.
BPS. (2020a). Provinsi Sumatera Utara Dalam Angka 2020. BPS. (2020b). Statistik Indonesia 2020. Faidah, A., Hapsari, T. D., & Januar, J. (2016). Analisis Wilayah Komoditas Ubi Kayu Dan Kontribusinya
Terhadap Sektor Pertanian Di Kabupaten Pacitan. JSEP, 9(1), 1–12. Gunawan, & Rohandi, A. (2018). Produktivitas dan kualitas tiga varietas jahe pada berbagai tingkat
intensitas cahaya di bawah tegakan tusam. Jurnal Agroforestri Indonesia, 1(1), 1–13. Ilham, Nuddin, A., & Malik, A. A. (2017). Analisis Sistem Informasi Geografis dalam Perwilayahan
Komoditas Kakao di Kabupaten Enrekang. Jurnal Pendidikan Teknologgi Pertanian, 3, 203–211. Iswi, A., & Santoso, B. (2015). Perwilayahan Komoditas Unggulan Tanaman Pangan Berdasarkan
Kesesuaian Lahan Kabupaten Tuban. Jurnal Teknik ITS, 4(1), 1–6. Kusmiati, A., & Windiarti, R. (2011). Analisis wilayah komoditas kopi di Indonesia. J-SEP, 5(2), 47–58. Nurmalia, R., & Suwandari, A. (2019). Analisis Perwilayahan Dan Kontribusi Komoditas Jeruk Siam. Sepa,
16(1), 85–96. Oktavia, R., & Andjani, I. Y. (2019). Analisis Komoditas Unggulan Sektor Pertanian Kecamatan Samigaluh
Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Jurnal Akuntansi, Ekonomi Dan Manajemen Bisnis, 7(2), 160–169.
Prabawa, B. A. T., & Dewi, R. K. (2019). Efficiency in Using Factors of Production in Jahe Gajah Production (Case Study of Sarwa Ada Gapoktan in Taro Village, Tegallalang District, Gianyar Regency). Jurnal Manajemen Agribisnis, 7(1), 1–12.
Saputra, J. E., Prasmatiwi, F. E., & Ismono, R. H. (2017). Pendapatan dan Risiko Usahatani Jahe di Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan. JIIA, 5(4), 392–398.
Sari, F. W., & Bangun, R. H. B. (2019). Analisis peranan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan pada perekonomian kabupaten deli serdang. J. Agroland, 26(3), 198–211.
Setianto, P., & Susilowati, I. (2014). Komoditas Perkebunan Unggulan yang Berbasis Pada Pengembangan Wilayah Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 2(Nomor 2), 143–156.
Widyatami, L. E., & Wiguna, A. A. (2016). Analisis Perwilayahan Komoditas Kedelai di Kabupaten Jember. 138–143.