Jumat, 22 Maret 2013ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S PRIMIPARA DENGAN
POSTPARTUM FISIOLOGIS
BAB IPENDAHULUAN
1.1Latar BelakangMasa nifas (puerperium) merupakan masa
kembalinya alat reproduksi (organ kandungan) wanita sejak bayi
lahir dan plasenta keluar dari rahim sampai dengan enam minggu
berikutnya. Bidan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu
nifas untuk dapat memastikan ibu merasa nyaman dalam dukungan dalam
proses adaptasi masa nifas. Seorang Bidan dapatmenilai atau
mendeteksi keadaan ibu pada saat masa nifas dengan sering
mengontrol perubahan-perubahan yang dialami oleh ibu. Hal ini
penting karenan untuk deteksi dini adanya infeksi puerperium,
karena jika terjadi infeksi puerperium maka akan menghambat proses
involusi rahim serta dapat memperlambat masa nifas akibat adanya
infeksi.Pengawasan dapat dilakukan secara berkolaborasi dengan
petugas medis lainnya dalam menghadapi kasus infeksi puerperium
yang menyebabkan komplikasi yang berat. Karena jika Bidan tidak
dapat mendeteksi dini adanya ineksi puerperium, maka akibatnya bisa
fatal yang dapat menyebabkan kematian ibu.1.2Tujuan
Penulisan1.2.1TujuanUmumPenulis dapat menerapkan dan mengembangkan
pola pikir secara ilmiah dalam menyusun laporan tentang perawatan
masa nifas.1.2.2Tujuan Khusus1.Mahasiswa dapat menjelaskan tentang
pengertian masa nifas.2.Mahasiswa dapat menjelaskan tentang
pembagian masa nifas.3.Mahasiswa dapat menjelaskan tentang
perubahan-perubahan fisiologis masa nifas.4.Mahasiswa dapat
menjelaskan tentang psikologis postpartum.5.Mahasiswa dapat
menjelaskan tentang kebijakan pemerintah dalam kunjungan masa
nifas.1.3Metode Penulisan1.3.1Studi KepustakaanYaitu dengan
membacaliteratur yang berkaitan dengantopik asuhan kebidanan pada
masanifas.1.3.2Praktek LangsungYaitu dengan memberikan asuhan
kebidanankepadaklien, melakukan pendekatan serta pelayanan
kesehatan secara langsung.1.3.3Bimbingan dan KonsultasiDalam
penyususnan asuhan kebidanan ini, penulis melakukan konsultasi
dengan pembimbing ruangan dan pembimbing pendidikan.1.4Sistematika
PenulisanDalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini terdiri dari
beberapa bab dan terdiri dari sub bab sistematikanya, adalah
sebagai berikut :Bab IPendahuluanDalam bab ini penulis menjelaskan
tentang latarbelakang, tujuan penulisan, metode penulisan, serta
sistematika penulisan.Bab IITinjauan KepustakaanDalam bab ini
penulis mengemukakan tentang konsep dasar masa nifas.Bab
IIITinjauan KasusPada bab ini akan dilakukan Asuhan Kebidanan pada
klien.Bab IVPenutupDalam bab ini penulis memberikan beberapa
kesimpulan dan saran dalam hasil laporan kasus.Daftar Pustaka
BAB IILANDASAN TEORI
2.1Konsep Dasar Masa Nifas2.1.1Pengertian1.Postpartum adalah
periode 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi
kembali ke keadaan normal sebelum hamil.(Bobak, 2004)2.Nifas adalah
dimulai setelah placentalahirdan berakhirsetelahalat-alat kandungan
kembali sepertikeadaansebelum hamil.(Maternal dan Neonatal)3.Nifas
adalah masa pulihsetelahpartus selesai sampaialat-alat kandungan
kembali sepertisebelum hamil lamanya6-8 minggu.(Sinopsi
Obstetri)2.1.2Pembagian MasaNifas1.Puerperium diniYaitu dimana
kepulihan ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan dalam agama
Islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40
hari.2.Puerperium IntermedialYaitu kepulihan menyeluruh otot-otot
alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.3.Remote PuerperiumYaitu
waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi, waktu
untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau
tahunan.(Rustam Muchtar, 1998 : 115)
2.1.3Perubahan Fisiologis Masa Nifas1.Laktasi1)Laktasi adalah
pembentukan air susu2)Periode sesudah kelahiran pada waktu itu susu
terbentuk3)Faktor yang mempengaruhi prose pembentukan dan
pengeluaran ASI adalah makanan ibu, ketenangan jiwa dan
pikiran.4)Proses laktasiSelama kehamilan, hormon prolaktin ddan
placenta meningkat tetapi ASI biasanya belum keluar karen masih
dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari ke-2 pasca
persalinan, kadar estrogen dan progesteron turun ddrastis sehingga
prolaktin lebih ddominan dan terjadi sekresi ASI. engan menyusukan
lebih dini, terjaddi perangsangan puting susu, terbentuklah
prolaktin sehingga ASI makin lancar.2.Involusi uterusInvolusi
adalah pengembalian bentukuteruske bentuk semula. Adapun
perubahan-perubahan dari proses involusi adalah sebagai berikut
:1)UterusUterus berangsur-angsur menjadi kecil sampai kembali
seperti sebelum hamil.Tabel Involusi uterus dan berat uterus
menurut masa involusiInvolusiTinggi Fundus UteriBerat Uterus
Bayi lahirUri lahir1 minggu2 minggu6 minggu8 mingguSetinggi
pusat2 jari dibawah pusatPertengahan pusat-simfisisTidak teraba
diatas simpisisBertambah kecilSebesar normal1000 gram750 gram500
gram350 gram50 gram30 gram
(Rustam Muchtar, 1998 : 115)3.Tempat placentaPlacenta mengecil
karena kontraksi ke cavum uteri dengan diameter 7,5 cm, sesudah 2
minggu menjadi 3,5 m dan pada minggu ke- menjadi 2,4 m dan akhirnya
pulih.4.Servix dan VaginaSetelah partus, bentuk servix agak
mengangga seperti corong berwarna merah kehitaman, konsistenya
lunak, kadang terdapat perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan
masih bisa masuk rongga rahim setelah 2 jam dapat dilalui 2-3 jari
dan setelah 7 hari terbuka jari vagina yang sangat regang waktu
persalinan lambat laun mencapai ukuran-ukuran normal. Pada minggu
ke-3 postpartum, rugae mulai tampak kembali.5.LocheaAdalahcairan
sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa
nifas.1)Lochea rubraBerisi darah segar dan sisa-sisa selaput
ketuban, desidua, verniks kaseosa, lanugo dan meconeum
selama1-3hari pasca persalinan.2)Lochea SanguinolentaBerwarna merah
kuning, cairantidakberdarahlagipada hari ke-3pasca
persalinan.3)Lochea SerosaBerwarna kuning, cairan tidak berdarah
lagi pada hari ke 7-14 pasca persalinan.4)Lochea AlbaCairan putih
selama 2 minggupasca persalinan.5)Lochea PurulentaTerjadi
infeksi,keluar cairan seperti nanah berbau busuk.6.Luka
PerineumLuka-luka jahitan/jalan lahir akan sembuh setelah 6-7
hari.
7.Ligamen-ligamenPada saat partus, ligamen meregang.Setelah bayi
lahir,berangsur-angsurkembali pulih. Tidak jarang uterus jatuh ke
belakang karenaligamenrotundum menjadi kendur. Apabila setelah
melahirkan karena tekanan abddomen bertambah tinggi sehingga wanita
tersebut dapat mengeluh kandungannya
turun/terbalik.8.Eliminasi1)MiksiDinding vesika urinaria
memperlihatkan oedema dan hyperemia, vesika urinaria dalam
puerperium sensititi dan kapasitasnya bertambah sehingga vesika
urinaria penuh/sesudah kencing masih tertinggal urine
residual.2)DefekasiDeekasi normal berjalan berlangsung, hal ini
disebabkan penurunan dari motilitas usus, kehilangan cairan.
Deekasi kembali normal pada akhir minggu pertama sehubungan dengan
pulihnya selera makan ibu dan peningkatan
cairan.2.2PsikologisPostpartum1)Fasedependen (Taking In)1)1sampai2
hari2)Ibu telah fokus pada dirinya sendiri3)Ibu masih tergantung
pada orang lain4)Ibu menceritakan pengalamannya2)FaseIndependen
(Taking Hold)1)Terjadi pengeluaran fokus perhatian ibu2)Tertarik
melakukan perawatan bayi3)Mudah diberi motivasi tentang perawatan
bayi dan dirinya3)Fase Interddependen1)Kemandirian
meningkat2)Mengenal bayi secara terpisah3)Penyesuaian hubungan
keluarga
2.3Kebijakan Pemerintah dalam Kunjungan
NifasKunjunganWaktuTujuan
I6-8 jam PP1.Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
uteri2.Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan
berlanjut3.Memberikan konseling pada ibu/salah satu anggota
keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
uteri.4.Pemberian ASI awal.5.Melakukan hubungan antara ibu dan
BBL6.Menjaga bayi tetap hangat antara ibu dan BBL.7.Menjaga bayi
tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi. Jika petugas
persalianan, ia harus tinggal dengan ibu dan BBL untuk 2 jam
pertama setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan
stabil.
II6 hari PP1.Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus
berkontraksi, fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan
abnormal, tidak ada bau.2.Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi/perdarahan abnormal.3.Memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan, cairan, dan istirahat.4.Memastikan ibu mendapat menyusui
dengan baik, merawat tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, merawat
bayi sehari-hari.
III2 mggu PP1.Sama sepertihari PP.
IV6 mggu PP1.Menanyakan pada ibu penyulit-penyulit yang dialami
ibu/bayi.2.Memberikan konseling KB secara dini.
BAB IIITINJAUAN KASUSASUHAN KEBIDANANPADA NY. S PRIMIPARA DENGAN
POST PARTUM FISIOLOGISDI BPSSRI TAWANG SAPTO HASTUTI,
AMD.KEBSEMOLOWARUELOK G/31, SURABAYA
Pengkajian tanggal:12Agustus2012Jam:17.30 WIBNo.
Register:08/12
I.PENGKAJIANA.Data Subyektif1.IdentitasNama Istri:Ny.
SNamaSuami:Ny. S
Umur:25tahunUmur:26 tahun
Suku/Bangsa:Jawa/IndonesiaSuku/Bangsa:Jawa/Indonesia
Agama:IslamAgama:Islam
Pendidikan:SMAPendidikan:SMP
Pekerjaan:IRTPekerjaan:Swasta
Alamat:Semolowaru SelatanI/22 ATelf.:-
Keluhan Utama: Ibu mengatakan perutnya terasa mulas dan nyeri
pada luka jahitan2.Riwayat Obstetri1.Riwayat MenstruasiMenarche: 13
tahunDismenorhoe :TidakSiklus: 28 hariFlour Albus: ada sedikit
jikaLama Haid: 5-7 hariterlalu capekBanyak Darah: Ganti
pembalutSifat Darah: Warna merah, encer2-3 kali/seharibau anyir
2.Riwayatpersalinan
sekarangNoUmurAnakUsiaKehamilanJenisPersalinanTempatPersalinanKomplikasiPenolongBayiNifas
IbuBayiL/PPB/BBKeadaanKeadaanLaktasi
11 hari38 mingguSpt BBPS Sri Tawang Sapto HastutiTAATAABidanL50
cm
3300 grBaikBaikYa
3.Riwayat KBIbu belum pernah memakai alat dan obat kontrasepsi
KB4.Riwayat Penyakita.Riwayat penyakit sekarangIbu mengatakan tidak
pernah menderita penyakit kronis (Jantung, Hipertensi), penyakit
menurun (DM, Asma), dan menular (TBC, HIV/AIDS, dan Hepatitis
B).b.Riwayat penyakit keluargaKeluarga ibu maupun suami tidak ada
yang menderita penyakit kronis (Jantung, Hipertensi), penyakit
menurun (DM, Asma), dan menular (TBC, HIV/AIDS, dan Hepatitis
B).5.Pola Kehidupansehari-haria.Polanutrisidan cairanSelama hamil
:Makan 3kali/hari,denganporsi sedang (nasi, sayur, lauk kadang
buah), Minum8gelas/haridan minum susu 1 gelas/hari.Selama nifas
:Makan 3 kali/hari, dengan porsi sedang (nasi, sayur, lauk kadang
buah), Minum3gelas/hari, teh dan air putih.b.PolaeliminasiSelama
hamil :BAK : Lancar, tidak merasa sakit, warna urine kuning jernih,
frekuensi 3-4 kali/sehari.BAB : Lancar, tidak merasa sakit,
konsistensi lembek, frekuensi 1kali/sehari.Selama nifas :BAK : Ibu
buang air kecil25 ccBAB : Ibu belum bisa buang air besarc.Pola
istirahat dan tidurSelama hamil : Siang hari tidur 1 jam, (12.00
13.00 WIB), malam hari tidur 8 jam (21.00 04.00 WIB).Selama nifas
:Ibu belum istirahat, karena merasa lelah setelah melahirkan.d.Pola
personal hygieneSelama hamil :Mandi2 kali/hari, gosok gigi
2kali/hari, keramas1minggu2 kali, ganti bajudan celana dalam 2
kali/hari.Selama nifas :Ibu belum mandi, ibu dibantu petugas
membersihkan diri setelah melahirkan.e.Pola hubungan seksualSelama
hamil : Melakukan hubungan seksual teratur dan tidak ada
keluhan.Selama nifas :Belum melakukan hubungan seksual.f.Perilaku
kesehatanSelama hamil : Ibu tidak pernah merokok, minuman keras,
jika sakit ibu dan keluarga memeriksakan diri ke puskesmas, dan
BPS.Selama nifas :Ibu mengatakan tidak merokok, tidak minum
jamu-jamuan, sudah mendapat perawatan di BPS selama persalinan
sampai nifas ini dan minum obat serta minum vitamin sesuai anjuran
Bidan.6.Riwayat psikososialStatus perkawinan: Sah, kawin 1
kaliMenikah umur: 23tahun, dengan suami berumur 26 tahunLama
perkawinan:2tahun, pengambil keputusan suamiStatus emosional: Ibu
sangat senang dengan kelahiran anak pertamanya dan diharapkan.Ibu
merasa lelah dan sakit saat melahirkan.
7.Riwayat spiritualSelama hamil :Ibu melakukan sholat 5
waktu.Selama nifas :Ibu belum melakukan sholat 5 waktu karena masih
dalam masa nifas.B.Data Obyektif1.Pemeriksaan Umum: BaikKeadaan
Umum: ComposmentisKesadaran:composmentisTanda-tanda VitalTD: 100/70
mmHgNadi:87denyut/menitSuhu: 36,3oCPernapasan:
20kali/menit2.Pemeriksaan Fisik Khusus1.Inspeksia.Kepala:Rambut
hitam, tidak rontok, tidak ada ketombe.
b.Muka:Tidak pucat, tidak oedema.
c.Mata:Simetris, bersih, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterus, palpebra tidak oedema.
d.Hidung:Simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip.
e.Mulut dan gigiMukosa bibir lembab, lidah bersih, kebersihan
cukup, tidak ada gigi palsu, tidak ada caries, gusi tidak
anemis.
f.Telinga:Simetris, tidak ada serumen dan purulenta
g.Leher:Hiperpigmentasi
h.Ketiak:Hiperpigmentasi
i.DadaTidak ada refleksi intercostals.
j.Payudara:Simetris, bersih, puting susu menonjol, kolostrum
belum keluar, pembesaran kelenjar montgomery, hiperpigmentasi
areola mammae.
k.Abdomen:Tidak ada bekas luka operasi, hiperpigmentasi linea
alba dan linea nigra terdapat strie albican dan strie livide.
l.Genetalia:Tidak ada condiloma, keluar lokhea rubra, terdapat
luka perineum, luka perineum masih basah.
m.Anus:Tidak ada haemoroid.
n.EkstremitasAtas dan bawah:Simetris, tidak ada varises.
2.Palpasia.Kepala:Tidak ada benjolan.
b.Leher:Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan tidak ada
bendungan vena jugularis.
c.Ketiak:Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
d.Payudara:Tidak ada benjolan abnormal, konsistensi kenyal,
tidak ada nyeri tekan, kolostrum keluar sedikit.
e.Abdomen
:Tidak ada nyeri tekan pada lambung, tidak ada nyeri tekan pada
hepar, kontraksi uterus baik,konsistensi keras, TFU setinggi pusat,
kandung kemih kosong.
f.GenetaliaTidak ada pembesaran kelenjar bartholini.
o.EkstremitasAtas dan bawah:Tidak oedema, tidak ada gangguan
pergerakan.
3.Auskultasia.Dada:Tidak terdengar wheezing dan ronchi
b.Abdomen:Terdengar bising usus
4.Perkusia.Abdomen:Tidak ada kembung
b.Reflek patella:Kanan dan kiri+/+
3.Pemeriksaan penunjangTidak dilakukanII.DIAGNOSA, MASALAH, DAN
KEBUTUHANA.DiagnosaNy. S P100012 jam postpartum fisiologisData
Subjektif :Ibu mengatakan telah melahirkan dengan selamat, pada
tanggal 12Agustus2012 pukul 16.44 WIB dan ada luka jahitan.Data
Objektif :Tanda tanda vital:TD: 100/70 mmHgSuhu: 36,3CNadi: 87
denyut/menitPernapasan: 20 kali/menitKeadaan umum: BaikKesadaran:
ComposmentisTFU setinggi pusat, kontraksi uterus baik,konsistensi
keras, perut agak kendur, kandung kemih kosong,keluar lokhea rubra,
terdapat luka jahitan yang masih basah.B.MasalahTidak
adaC.KebutuhanTidak adaIII.IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
POTENSIALTidak adaIV.TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASITidak
adaV.PERENCANAANDiagnosa :Ny. S P100012 jam postpartum
fisiologis
Tujuan :1.Setelah dilakukan asuhan kebidanan2 jam postpartum
masa nifas dapat berlangsung normal, tidak terjadi infeksi dan
perdarahan.Kriteria hasil :1.Keadaan umum ibu baik2.Tanda tanda
vital dalam batas normal :Tekanan darah 110/70 130/90 mmHg.Suhu
36,5 37,5C.Nadi 68 100 denyut/menit.Pernapasan 16 20
kali/menit.3.Ibu dapat BAK setelah 4 jam postpartum dan BAB setelah
3-4 jam postpartum.4.Ibu dapat segera menyusui bayinya.Rencana
:1.Lakukan pendekatan secara terapeutik.R/ Agar membangun
kepercayaan ibu supaya dapat kooperatif dengan petugas.2.lakukan
pemeriksaanfisik dan observasi tanda tandavital selama 2 jam
postpartum.R/Untuk mendeteksi dini adanya kelainan pada masa
nifas.3.Beri tahu hasil pemeriksaan pada ibu.R/Agar ibu mengetahui
kondisi kesehatannya.4.Beri terapi pada ibu berupa Asam mefenamat
500 mg, Vitamin A dosis tinggi, Amoxilin 500 mg.R/Mencegah infeksi,
dan mengurangi nyeri padaluka bekas jahitan dan menambah darah
serta menambah vitamin A untuk bayinya melalui ASI.5.Beri
kesempatan pada pada ibu untuk istirahat cukup, siang hari2-3 jam,
malam hari7-8 jam.R/Untuk mengembalikan stamina dan tenaga
ibu.6.Bimbing ibu menyusui dengan cara yang benar.R/Agar bayi
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.7.Anjurkan ibu untuk ambulasi
dini.R/Agar lochea cepat keluar serta memperlancar peredaran
darah.8.Jelaskan tanda tanda bahaya 24 jam postpartum.R/Agar tidak
terjadi kelainan masa nifas pada 24 jam
postpartum.VI.IMPLEMENTASITanggal : 12Agustus2012
WaktuTindakan
17.20Melakukanpendekatan pada ibu dengan cara komunikasi
terapeutik
17.30Melakukan pemeriksaan fisik :TD : 100/70 mmHgS: 36,3CN: 82
denyut/menitRR : 20 kali/menitTFU setinggi pusat, kontraksi uterus
baik, konsistensi keras, kandung kemih kosongLochea
rubraPerdarahan100 ccLuka bekas jahitan masih basah, jahitan
baik
17.40Memberi penjelasan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
17.45Memberikan terapi pada ibu :Asam mefenamat 500 mg,Vitamin A
dosisi tinggi,Amoxilin 500 mg.
17.50Ibu diberi kesempatan istirahat tidur selama2 jam
postpartum, yaitu untuk mencegah kelelahan yang berlebihan, agar
produksi ASI tidak terganggu, serta agar proses involusi uterus
tidak terganggu.
18.00Membimbing ibu menyusui dengan benar
19.00Menganjurkan ibu untuk ambulasi dini karena dengan
mobilisasi dini dapat membantu aliran darah tetap lancar, dan
mencegah sub involusi uteri, serta mencegah perdarahan.
19.10Menjelaskan tanda tanda bahaya 1 hari postpartum, yaitu HPP
Primer (Perdarahan yang terjadi dalam 24 jam pertama, biasanya
disebabkan karena atonia uteri).
VII.EVALUASITanggal: 13Agustus2012Jam: 07.00 WIBSubjektif :Tanda
tanda vital:TD: 110/70 mmHgNadi: 80 denyut/menitSuhu:
36,5CPernapasan: 18 kali/menitTFU setinggi pusat, kontraksi uterus
baik, konsistensi keras,kandung kemih kosong, lochea rubra, luka
bekas jahitan baik.Assesment :Ny. S P100012 jam postpartum
fisiologisMasalah : Sebagian teratasiPerencanaan :Mengajarkan ibu
untuk menjaga kebersihan dan merawat luka bekas jahitan dengan
membersihkan menggunakan air sabun.Mengajarkan ibu untuk memandikan
bayinya.Mengajarkan ibu tentang cara perawatan payudara.mengajarkan
ibu cara merawat tali pusat bayi.Menganjurkan ibu untuk menyusui
bayinya secara eksklusif sampai usia 6 bulan.Menganjurkan ibu untuk
makan makanan dengan gizi seimbang dan menghindari pantangan
makan.Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang seminggu
setelah persalinan dan kembali jika ada keluhan.
BAB IVPENUTUP
4.1KesimpulanSetelahpenulis melaksanakanasuhan kebidanan pada Ny
S P100012 jampostpartum harike-1, pada tanggal 12Agustus2012di BPS
SriTawang Sapto Hastutidapat disimpulkan :1.Dalam melakukan
pengkajian diperlukan adanya ketelitian, kepekaan dan peranan dari
ibu sehingga diperoleh data yang menunjang untuk mengangkat
diagnosa kebidanan.2.Dalam analisa data dan mengangkat diagnosa
kebidanan pada dasarnya mengacu pada tinjauan pustaka dan adanya
perubahan serta keseimbangan dengan tinjauan pustaka tergantung
pada kondisi ibu.3.Pada dasarnya perencanaan yang ada pada tinjauan
pustaka tidak semuanya dapat direncanakan pada tinjauan kasus
nyata, karena dalam perencanaan disesuaikan dengan masalah yang ada
pada saat itu, sehingga masalah yang ada pada tinjauan pustaka
tidak akan direncanakan jika tidak ada tinjauan kasus nyata.4.Pada
dasarnya pelaksanaan merupakan perwujudan dari perencanaan akan
tetapi tidak dilaksanakan seperti perawatan payudara dalam kasus
nyata hanya dilakukan penyuluhan saja sehingga klien melakukan
sendiri dirumah sesuai petunjuk.5.Setelah penulisan mengadakan
evaluasi pada Ny. S 2 jam postpartum maka sebagian dari semua
masalah dapat diatasi. Pada akhirnya klien bersedia untuk kontrol 1
minggu lagi, keberhasilan dalam mengatasi masalah klien didukung
oleh beberapa faktor diantaranya sarana yang memadai, adanya
tindakan yang komperhensif serta adanya kesadaran klien.
4.2.Saran1.Bagi petugas.Bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana
pelayanan kebidanan harus meningkatkan kemampuan dan keterampilan
yang dimiliki serta harus memiliki kerjasama yang baik dengan
petugas kesehatan yang lain, klien dan keluarga.2.Bagi klien.Klien
harus dapat bekerja sama dengan baik dengan tenaga kesehatan agar
keberhasilan dalam asuhan kebidanan dapat tercapai serta semua
masalah klien dapat terpecahkan.3.Bagi pendidikan.Tenaga kesehatan
yang berada disuatu instansi kesehatan supaya lebih memperhatikan
dan memberikan bimbingan kepada calon tenaga kesehatan pada umumnya
serta supaya melengkapi buku-buku yang ada di perpustakaan yang
merupakan gudang ilmu bagi para anak didik.
DAFTAR PUSTAKA
Handajani, Sutjiati Dwi. 2009.Manajemen Asuhan Kebidanan
Pengantar dan Contoh Kasus.Jakarta : EGC.Ibrahim,
Christina.1996.Perawatan Kebidanan Jilid I.Jakarta.
Manuaba, Ida Bagus Gde.1998.Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan
dan Keluarga Berencana.Jakarga : EGC.
Mochtar, Rustam.1998.Sinopsis Obstetri Jilid I.Jakarta :
EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta : PT : BINA
PUSTAKA
Suherni, Widyasih, Hesti, Rahmawati, dkk. 2009.Perawatam Masa
Nifas.Yogyakarta : Fitramaya.
Syaifuddin, Abdul Bari, 2002,Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta, JNPK.KR.
Sastrawinata, Sulaiman, 1998, Obstetri Fisiologi, Bandung,
Elemen.
Diposkan olehgallgellodi07.02