BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Keperawatan adalah sebagai salah satu profesi dibidang kesehatan yang sedang mengalami perkembangan secara pesat, seiring dengan perkembangan profesi keperawatan di negara-negara maju. Salah satu bukti pesatnya perkembangan dunia keperawatan adalah terus dikembangkannya diagnosa keperawatan, standar intervensi dan evaluasi. Untuk menunjang profesionalisme kerja perawat, maka diperlukan manajemen keperawatan yang bermutu dan dapat meningkatkan kepuasan masyarakat. Manajemen merupakan pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjelaskan suatu kegiatan di organisasi, dimana di dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant dan Massey,1999). Manajemen keperawatan yang baik ditunjang oleh pelaksanaan dokumentasi yang CARE yaitu Complete (lengkap), Accurate (akurat), Rapid (cepat) dan English. Kualitas pelayanan keperawatan pada saat ini melibatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku dari para praktisi, klien, keluarga dan dokter, dengan metode praktek keperawatan profesional (MPKP). Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode pelaksanaan praktek 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keperawatan adalah sebagai salah satu profesi dibidang kesehatan
yang sedang mengalami perkembangan secara pesat, seiring dengan
perkembangan profesi keperawatan di negara-negara maju. Salah satu bukti
pesatnya perkembangan dunia keperawatan adalah terus dikembangkannya
diagnosa keperawatan, standar intervensi dan evaluasi. Untuk menunjang
profesionalisme kerja perawat, maka diperlukan manajemen keperawatan
yang bermutu dan dapat meningkatkan kepuasan masyarakat.
Manajemen merupakan pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjelaskan suatu kegiatan di organisasi, dimana di dalam manajemen
tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan
prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant dan Massey,1999).
Manajemen keperawatan yang baik ditunjang oleh pelaksanaan dokumentasi
yang CARE yaitu Complete (lengkap), Accurate (akurat), Rapid (cepat) dan
English. Kualitas pelayanan keperawatan pada saat ini melibatkan
pengetahuan, keterampilan dan perilaku dari para praktisi, klien, keluarga dan
dokter, dengan metode praktek keperawatan profesional (MPKP). Proses
manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu
metode pelaksanaan praktek keperawatan secara professional, sehingga
keduanya dapat saling menopang.
Model pemberian asuhan keperawatan yang saat ini sedang menjadi
trend dalam keperawatan Indonesia adalah model praktek keperawatan
profesional dengan metode pemberian Modifikasi Primary Nursing. Salah
satu kritik yang dikemukakan mengenai model keperawatan ini adalah terlalu
komplek dan teoritis. Akan tetapi seluruh pembicaraan mengenai model ini
mendorong perawat untuk memperjelas keyakinan dan pekerjaannya,
meningkatkan kemampuannya dalam mendiskusikan masalah yang
melibatkan sikap politis dan pribadi yang lebih terbuka serta membantu para
perawat tersebut untuk lebih bertanggung gugat secara profesional terhadap
tindakannya (Salvage, 1985). Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 6-8
Juni 2011, didapatkan bahwa di ruang Perinatologi masih menggunakan
metode MPKP 1.
11
Berdasarkan atas fenomena diatas, maka kami mencoba menerapkan
Model Praktik Keperawatan Profesional dengan metode pemberian asuhan
keperawatan Primary Nursing, dimana pelaksanaannnya melibatkan semua
pasien kelolaan di Ruang Perinatologi BRSU Tabanan dengan perawat yang
bertugas di ruang tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan kegiatan praktek manajemen keperawatan,
diharapkan mahasiswa mampu menerapkan konsep dan prinsip-prinsip
kepemimpinan serta manajemen keperawatan dengan menggunakan
Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) dengan metode
pemberian asuhan keperawatan Modifikasi Primary Nursing dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan RS khususnya pelayanan
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan pengelolaan ruangan dengan pelayanan
keperawatan sesuai konsep langkah manajemen, diharapkan mahasiswa
mampu :
a. Melakukan pengkajian situasi ruangan di Ruang Perinatologi BRSU
Tabanan
b.Melakukan analisis situasi berdasarkan Analisa SWOT
c. Menentukan rumusan masalah dan program inovasi yang dapat
diterapkan di Ruang Perinatologi
d.Menyusun rencana strategis dan operasional ruangan berdasarkan hasil
pengkajian Model Praktek Keperawatan Profesional : (1) Timbang
Tercapainya kepuasan pasien tentang pelayanan keperawatan
2. Bagi perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal
b. Terbinanya hubungan baik antara perawat dengan perawat, perawat
dengan tim kesehatan lain dan perawat dengan pasien serta keluarga
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat
D. Tempat dan Waktu
Tempat dilaksanakannya praktek klinik manajemen keperawatan ini
adalah di Ruang Perinatologi BRSU Tabanan, dalam kurun waktu selama 35
hari kerja terhitung mulai tanggal 6 Juni sampai 9 Juli 2011.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
A. Gambaran Umum Rumah Sakit
Merupakan suatu pusat pelayanan kesehatan spesialistik yang paripurna
dan bermutu prima yang menekankan pada pelayanan yang cepat, tepat, akurat
terpercaya dan profesional dengan harga yang terjangkau serta senantiasa
mengutamakan kepuasan pelanggan. Badan Rumah Sakit Umum Tabanan juga
berperan dalam menunjang pariwisata di Bali.
BRSU Tabanan merupakan rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten
Tabanan, terletak di jantung kota dan merupakan RS tipe B Non Pendidikan, yang
berdiri pada tanggal 24 November 1953 dengan nama Rumah Sakit Umum
Tabanan.Yang berdiri diatas tanah seluas 1.610 m².
Pada bulan April 2002 sistem penglolaan keuangannya RSU Tabanan
bersifat ”Swadana” dan pada bulan Juni 2006 menjadi BLU. Sampai saat ini
kapasitas tempat tidur RSU Tabanan 208 TT.
Gambaran khusus tentang BRSU Tabanan ditinjau dari visi, misi,
falsafah, budaya organisasi, motto dan tujuan rumah sakit dapat diuraikan sebagai
berikut :
a. Visi
Rumah Sakit Prima dan Mandiri tahun 2005 serta Rumah Sakit Internasional
tahun 2010, berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
b. Misi
Memberikan pelayanan paripurna yang bermutu prima kepada seluruh lapisan
masyarakat dan wisatawan mancanegara, melalui organisasi yang pembelajar,
SDM yang profesional, produktif dan berkomitmen serta manajemen yang
efektif efisien dan mandiri.
c. Motto
MOTTO : C E M E R L A N G (Cepat, Efektif, Mudah, Efisien, Ramah,
lancar, Aman, Nyaman dan Gairah)
1. Cepat :Pelayanan yang segera, sigap dan tanggap
2. Efektif :Pelayanan dengan hasil yang memuaskan tingkat
Kesembuhan yang tinggi)
3. Mudah :Pelayanan yang mudah dimengerti dan tidak berbelit- belit
44
4. Efisien :Pelayanan dengan biaya yang minimal dengan hasil yang
optimal
5. Ramah :Pelayanan yang ditandai dengan senyum, salam dan sapa yang
hangat
6. Lancar :Pelayanan yang berkesinambungan
7. Aman :Pelayanan yang memberikan rasa aman baik fisik,mental,
emosional, material-spiritual
8. Nyaman :Pelayanan dengan lingkungan yang bersih, indah, asri dan
suasana yang tertib dan penuh kekeluargaan
9. Gairah : Pelayanan yang diberikan dengan semangat, disiplin disertai
dengan rasa senang dan gembira
d. Keyakinan dasar
1. Mutu berasal dari keberanian belajar dan berinovasi
Mutu hanya bisa ditingkatkan melalui semangat pembelajaran yang terus-
mernerus, keberanian untuk melakukan inovasi-inovasi baru, serta sikap
dan prilaku yang profesional.
2. Sukses ditentukan oleh loyalitas pelanggan
Pelanggan (pasien) adalah tujuan utama kita bekerja, karena itu pelanggan
(pasien) harus dilayani dengan penuh kasih sayang, tulus ikhlas serta
dengan semangat dan kemampuan yang setinggi-tingginya.
3. Superteam lebih baik dari pada superman
Kesuksesan hanya dapat dicapai dengan “SuperSystem“ yang dibangun
melalui “SuperTeam“ yang memiliki rasa kebersamaan, kerjasama,
integritas, jujur, terbuka dan disiplin, serta jiwa yang menjunjung tinggi
nilai-nilai spiritual.
e. Nilai-Nilai Dasar Badan RSU Tabanan
1. PEMBELAJAR, sikap dan prilaku yang selalu belajar dari fakta-fakta
kegagalan atau kesuksesan, berani menerima kritikan dan kekurangan diri
sendiri dan selalu berusaha untuk memperbaikinya.
2. INOVATIF, sikap prilalu yang kreatif dan berani mengambil risiko untuk
mencoba hal-hal baru.
3. PROFESIONAL, sikap prilaku kerja yang menjunjung tinggi etika dan
standar-standar profesi.
4. KASIH SAYANG, sikap dan prilaku yang senantiasa bersedia memberi
bantuan dan bersedia melayani dengan ramah hangat dan bersahabat.
5
5. IKHLAS, sikap dan prilaku yang tulus, tanpa pamrih, dapat menerima
kelebihan dan kekurangan.
6. SEMANGAT, sikap dan prilaku kerja/ pelayanan yang dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh, disiplin disertai dengan perasaan senang dan
gembira.
7. KERJA SAMA, sikap dan prilaku yang sanggup bekerja sama dalam
sebuah tim,menghargai perbedaan dan keragaman serta menghargai
kelebihan dan hak orang lain.
8. INTEGRITAS, sikap dan prilaku yang jujur dan terbuka, utuh dan satu
antara pikiran, ucapan dan perbuatan (Tri Kaya Parisuda).
9. SPIRITUAL, sikap dan prilaku yang menjunjung tinggi kebenaran dan
keadilan universal, hukum alam dan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
B. Gambaran umum ruangan
1. Kapasitas Ruang Perinatologi
Kapasitas ruangan adalah 15 tempat tidur plus 5 bed ekstra dengan 5 ruang
keperawatan dengan rincian 3 inkubator di Ruang BBLR, 5 bed di Ruang
Resiko sedang, 3 inkubator di Ruang Resiko Tinggi, masing-masing 2 bed di
Ruang isolasi dan di Ruang tindakan.
Ruang Perinatologi merupakan bagian dari ruang NICU ( Neonatal Intensive
Care Unit) dengan klasifikasi non kelas. Tarif pelayanan yang dikenakan
sebesar Rp 72.000; per hari dengan perincian biaya untuk akomodasi Rp
57.000; dan pelayanan Rp 15.000;.
2. Tarif Ruang Perinatologi
Ruang Perinatologi merupakan bagian dari ruang NICU ( Neonatal Intensive
Care Unit) dengan klasifikasi non kelas. Tarif pelayanan yang dikenakan
sebesar Rp 72.000; per hari dengan perincian biaya untuk akomodasi Rp
57.000; dan pelayanan Rp 15.000;
6
BAB III
PENGKAJIAN DATA DAN ANALISA
A. Pengumpulan Data
1. M 1 – MAN
a. Struktur Organisasi
Di Ruang Perinatologi sudah terbentuk struktur organisasi yang
terdiri dari Direktur Rumah Sakit, Wadir pelayanan dan pengendalian
mutu, yang mempunyai 2 Kabid yaitu Kabid pengendalian mutu yang
memepunyai Kasubid keperawatan mutu dan sertifikasi, sedangkan Kabid
pelayanan mutu mempunyai Kasubid rawat jalan, rawat inap dan rawat
intensif. Penyelia KIA berada dibawah komando Kasubid keperawatan
mutu dansertifikasi yang berkoordinasi dengan Ka instalasi KIA yang
berada langsung di bawah komando Wadir pelayanan dan pengendalian
mutu. Kepala Ruangan berada di bawah Ka Instalasi KIA, dimana Kepala
Ruangan mempunyai Wakil Kepala Ruangan, Perawat Primer, Perawat
Associate dan bagian administrasi.
Ruang Perinatologi dipimpin oleh seorang Kepala Ruangan
dengan latar belakang pendidikan Sarjana Keperawatan Ners. Dalam
memberikan Asuhan Keperawatan, staf keperawatan dibagi menjadi 3
orang PP (Perawat Primer) yang membawahi 4 PA (Perawat Associate).
Ruang Perinatologi juga mempunyai 1 orang pegawai administrasi.
b. Ketenagaan Termasuk BOR Ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit)
Gambaran umum jumlah pasien dan pencaaian indicator mutu
periode Januari – Desember 2010 di Ruang Perinatologi dapat dilihat
dalam table dibawah ini :
Tabel 3.1
BOR DAN LOS RUANG PERINATOLOGI TAHUN 2010
Bulan BOR (%) LOS (%)
Januari 57,42 7,90
Februari 74,29 7,00
Maret 92,26 7,48
77
April 80,44 7,30
Mei 97,42 7,39
Juni 84,44 9,51
Juli 82,80 10,37
Agustus 83,87 6,56
September 99,33 8,92
Oktober 86,88 7,64
Nopember 84,89 9,77
Desember 90,75 6,63
Rata-rata 84,57 8,04
c. Riwayat Pendidikan dan Ketenagaan Ruang Perinatologi
1) Tenaga keperawatan
a) Jumlah tenaga 16 orang
b) Tenaga S1 Keperawatan 1 orang
c) Tenaga D3 Keperawatan dan D3 Kebidanan 13 orang
d) Tenaga SPK 1
e) Tenaga SKM 1 orang
2) Tenaga non keperawatan
a) Tenaga administrasi 2 orang
b) Tenaga cleaning service 1 orang
Tabel 3.2 Ketenagaan Perawat dan Riwayat Pendidikan di Ruang
Perinatologi
NAMA PENDIDIKAN STATUS
KETENAGAAN
MASA
KERJA
Ni Luh Putu Susilawati S1 Kep Ns PNS 16 Tahun
Ni Nyoman Rai Suardanti D3 Keperawatan PNS 12 tahun
Ni Wayan Resmiati D3 Keperawatan PNS 16 tahun
Ni Made Purniati D3 Keperawatan PNS 14 tahun
Ni Wyn Wiwik Suciati SPK PNS 13 tahun
Ni Putu Rastiti D3 Keperawatan PNS 9 tahun
Made Juli Maharini D3 Keperawatan PNS 7 tahun
Ni Wayan Widiarini D3 Kebidanan PNS 8 tahun
8
Ni Ketut Sari SKM PNS 4 tahun
Ni Kmg Nova Kusuma D D3 keperawatan PNS 3 tahun
NI Made Eliantini D3 Kebidanan PNS 1 tahun
Nyoman Ayu Listyawati D3 Kebidanan PNS 1 tahun
Ni Luh Gede Wisnayanti D3 Kebidanan PNS 1 tahun
Gst Ayu KomangWidiasih D3 Kebidanan kontrak 1 tahun
Ni Nengah Sugiani D3 Kebidanan kontrak 1 tahun
Ni Luh Ekayanti P D3 Kebidanan kontrak 1 tahun
Dilihat dari kuantitas Ruang Perinatologi memiliki 9 orang Perawat
(termasuk Kepala Ruangan), dan 7 orang Bidan dengan kualifikasi
pendidikan terdiri dari 1 orang S1 Keperawatn Ners sebagai Kepala
Ruangan, 6 orang D3 keperawatan, 7 orang Bidan, 1 orang SKM yang
mempunyai latar belakang D3 keperawatan, 1 orang SPK yang sedang
melanjutkan pendidikan. Sebagian staff yaitu 13 orang (81%) berstatus
PNS dan sebagian lagi berstatus sebagai pegawai kontrak yaitu 3 orang
(19%). Dilihat dari massa kerja dapat diketahui bahwa massa kerja setiap
tenaga keperawatan dan kebidanan di ruang perinatologi bakung adalah
bervariasi dengan rincian massa kerja terlama adalah 16 tahun dan
terpendek adalah 1 tahun.
d. Beban Kerja dan Pembagian Tugas
Adapun pembagian tugas keperawatan yang dimiliki ruang
Perinatologi BRSU Tabanan adalah Kepala Ruangan yang dibantu oleh
Wakil Kepala Ruangan, Perawat Primer sebanyak 3 orang dan Perawat
Associate sebanyak 12 orang.
Adapun tugas dan tanggung jawab setiap perawat adalah sebagai
berikut.
a. Kepala Ruangan
Menerima pasien baru
Memimpin rapat
Mengevaluasi kinerja perawat
Membuat daftar dinas
Menyediakan material
Perencanaan, pengawasan, pengarahan dan pengawasan.
9
b. Perawat Primer (PP)
Membuat perencanaan ASKEP
Mengadakan tindakan kolaborasi
Memimpin timbang terima
Mendelegasikan tugas
Memimpin ronde keperawatan
Mengevaluasi pemberian ASKEP
Bertanggung jawab terhadap pasien
Memberi petunjuk jika pasien akan pulang
Mengisi resume keperawatan
c. Perawat Asosiasi (PA)
Memberikan ASKEP
Mengikuti timbang terima
Melaksanakan tugas yang didelegasikan
Mendokumentasikan tindakan keperawatan
e. Sertifikasi
Bila ditinjau dari segi kualitas, dari 16 orang tenaga perawat di
Ruang Perinatologi BRSU Tabanan diperoleh data 13 orang berstatus PNS
dan 3 orang berstatus pegawai kontrak telah mendapatkan pelatihan terkait
tugasnya dalam pelayanan keperawatan dan management keperawatan.
Pelatihan yang wajib diikuti oleh 16 orang perawat tersebut diantaranya
Pelatihan Metode Kangguru, Resusitasi Neonatus, Management Laktasi,
dan Pemasangan Infuse Umbilikal. Adapun pelatihan lain yang diikuti oleh
beberapa perawat lainnya berupa Pelatihan PICU/NICU (Perinatal/
Neonatal Intensive Care Unit) sebanyak 2 orang, Pelatihan PONEK
(Penangananan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif) sebanyak 1
orang, dan Pelatihan SPMKK (Sistem Pengembangan Management Klinik
Keperawatan) sebanyak 3 orang.
f. Tingkat Ketergantungan Pasien
Perhitungan tingkat ketergantungan Pasien di Ruang Perinatologi
BRSU Tabanan menggunakan rumus perhitungan Douglas yaitu “Total
Care” di mana pasien memiliki tingkat ketergantungan total terhadap
10
tenaga medis. Adapun perhitungan tingkat ketergantungan Pasien di Ruang
Perinatologi BRSU Tabanan adalah sebagai berikut:
Jumlah pasien tanggal 6 juni 2011 = 13 orang.Total tenaga perawat : Pagi : 13 x 0,36 : 4,68 = 5 orangSore : 13 x 0,36 : 4,68 = 5 orangMalam : 13 x 0,2 : 4,60 = 5 orang 15 orang
Jumlah tenaga lepas dinas per hari :g.
h. Alur Pasien Masuk
Kajian Teori
Penerimaan pasien baru merupakan hal yang penting dalam
perawatan pasien di ruang perawatan. Oleh karena hal ini dapat
memberikan kesan pertama, yang memberi arti mendalam bagi pasien dan
keluarga. Penerimaan pasien baru meliputi penilaian keadaan umum dan
mengkaji tanda-tanda vital pasien sehingga dapat diketahui keadaan awal
pasien dan kebutuhan perawatan pasien saat itu. Misalnya pada pasien
yang sesak, respirasi meningkat, saturasi oksigen kurang dari nomal dapat
diberikan oksigen. Hasil-hasil penunjang medis terutama hasil rontgen atau
hasil laboratorium juga harus dicek identitas, jenis untuk mencegah
kekeliruan atau kehilangan. Selanjutnya pasien atau keluarga diberikan
orientasi ruangan.
Kajian Data
Dari hasil observasi terhadap penerimaan pasien baru sudah
dilakukan secara optimal oleh ruangan misalnya penilaian keadaan umum
dan vital sign. Pemberian orientasi ruangan didokumentasikan dalam
blanko orientasi pasien baru yang berisi kolom tanggal, jenis infomasi,
dilakukan (sudah/ belum), nama dan TT (sudah/ belum) dan tanda tangan
kepala ruangan.
Analisis
Berdasarkan hasil observasi, penerimaan pasien baru pada ruang
Perinatologi sudah optimal dimana penerimaan pasien baru sudah
11
dibuatkan blanko penerimaan pasien baru yang mencakup penialaian
keadaan umum dan tanda-tanda vital, pemberian orientasi ruangan dan
pengecekan hasil penunjang medis serta blanko juga sudah ditanda tangani
kedua belah pihak yaitu yang memberi orientasi dan yang diberi orientasi.
12
13
i. Gambaran Kasus
Ruang perinatologi merupakan bagian dari ruang NICU (Neonatal
Intensive Care Unit) dengan klasifikasi non kelas yang terdapat berbagai