Top Banner
BELL’S PALSY Disusun oleh : JULIA 1102010137 Kepaniteaan Klini! "euolo#i Pe$%i$%in# : D& Donn' ( (a$i) Sp&S S*+ "EU,-L-.I ,SUD PASA, ,EB- JAKA,/A +AKUL/AS KED-K/E,A" U"IE,SI/AS YA,SI Januai 201
22

Julia Referat Bell's Palsy

Feb 18, 2018

Download

Documents

neuro1bismillah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 1/22

BELL’S PALSY

Disusun oleh :

JULIA1102010137

Kepaniteaan Klini! "euolo#i

Pe$%i$%in# :

D& Donn' ( (a$i) Sp&S

S*+ "EU,-L-.I

,SUD PASA, ,EB- JAKA,/A

+AKUL/AS KED-K/E,A"

U"IE,SI/AS YA,SI

Januai 201

Page 2: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 2/22

PE"DA(ULUA"

 Bell’s palsy  merupakan salah satu gangguan neurologik yang paling sering

mempengaruhi nervus cranialis. Gangguan ini berupa paresis atau paralisis fasial perifer 

yang terjadi tiba-tiba, bersifat unilateral tanpa penyebab yang jelas. Sindroma paralisis

fasial idiopatik ini pertama kali dijelaskan lebih dari satu abad yang lalu oleh Sir Charles

 Bell, meskipun masih banyak kontroversi mengenai etiologi dan penatalaksanaannya,

 Bell’s palsy merupakan penyebab paralisis fasial yang paling sering di dunia.1

Insidensi  Bell’s palsy di Amerika Serikat adalah sekitar 2 kasus per 1!!.!!!

orang. Insiden Bell’s palsy tampak "ukup tinggi pada orang-orang keturunan #epang, dan

tidak ada perbedaan distribusi jenis kelamin pada pasien-pasien dengan  Bell’s palsy. $sia

mempengaruhi probabilitas kontraksi  Bell’s palsy. Insiden paling tinggi pada orang

dengan usia antara 1%-&% tahun. Bell’s palsy lebih jarang pada orang-orang yang berusia

di ba'ah 1% tahun dan yang berusia di atas (! tahun.1

)ada sebagian besar penderita *ell+s )alsy kelumpuhannya dapat menyembuh,

namun pada beberapa diantara mereka kelumpuhannya sembuh dengan meninggalkan

gejala sisa. Gejala sisa ini berupa kontraktur, dan spasme spontan. )ermasalahan yang

ditimbulkan Bell’s palsy "ukup kompleks, diantaranya masalah fungsional, kosmetika dan

 psikologis sehingga dapat merugikan tugas profesi penderita, permasalahan kapasitas

fisik impairment  antara lain berupa asimetris 'ajah, rasa kaku dan tebal pada 'ajah sisi

lesi, penurunan kekuatan otot 'ajah pada sisi lesi, potensial terjadi kontraktur dan

 perlengketan jaringan, potensial terjadi iritasi pada mata sisi lesi. 1,2

Page 3: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 3/22

 Bell’s Palsy

  Deinisi

elumpuhan 'ajah adalah suatu bentuk ke"a"atan yang memberikan dampak yang kuat

 pada seseorang. elumpuhan nervus fa"ialis dapat disebabkan oleh ba'aan lahir kongenital,

neoplasma, trauma, infeksi, paparan toksik ataupun penyebab iatrogenik. /ang paling sering

menyebabkan kelumpuhan unilateral pada 'ajah adalah Bell’s palsy.  Bell’s palsy ditemukan oleh

dokter dari inggris yang bernama 0harles *ell.  Bell’s palsy didefinisikan sebagai suatu keadaan

 paresis atau kelumpuhan yang akut dan idiopatik akibat disfungsi nervus fa"ialis perifer.1

Stu!tu anato$i

Saraf otak ke II mengandung & ma"am serabut, yaitu 1,,&

a Serabut somato motorik, yang mensarafi otot-otot 'ajah ke"uali m. levator palpebrae

3.III, otot platisma, stilohioid, digastrikus bagian posterior dan stapedius di telinga

tengah b Serabut visero-motorik, parasimpatis yang datang dari nukleus salivatorius superior.

Serabut saraf ini mengurus glandula dan mukosa faring, palatum, rongga hidung, sinus

 paranasal, dan glandula submaksilaris serta sublingual dan lakrimalis.

" Serabut visero-sensorik, yang menghantar impuls dari alat penge"ap di dua pertiga bagian

depan lidah.

d Serabut somato-sensorik, rasa nyeri dan mungkin juga rasa suhu dan rasa raba dari

sebagian daerah kulit dan mukosa yang dipersarafi oleh nervus trigeminus.

 3ervus II terutama terdiri dari saraf motorik yang mempersarafi seluruh otot

mimik 'ajah. omponen sensorisnya ke"il, yaitu nervus intermedius 4risberg yang

mengantarkan rasa penge"apan dari 25 bagian anteriort lidah dan sensasi kulit dari

dinding anterior kanalis auditorius eksterna. Serabut-serabut rasa penge"apan pertama-

Page 4: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 4/22

tama melintasi nervus lingual, yaitu "abang dari nervus mandibularis lalu masuk ke korda

timpani dimana memba'a sensasi penge"apan melalui nervus fasialis ke nukleus traktus

solitarius. Serabut-serabut sekretomotor menginervasi kelenjar lakrimal melalui nervus

 petrosus superfisial major dan kelenjar sublingual serta kelenjar submaksilar melalui

korda tympani.,&

Inti motorik nervus II terletak di ventrolateral nukleus abdusens, dan serabut

nervus fasialis dalam pons sebagian melingkari dan mele'ati bagian ventrolateral

nukleus abdusens sebelum keluar dari pons di bagian lateral traktus kortikospinal. arena

 posisinya yang berdekatan jukstaposisi pada dasar ventrikel I, maka nervus I dan II

dapat terkena bersama-sama oleh lesi vaskuler atau lesi infiltratif. 3ervus fasialis masuk 

ke meatus akustikus internus bersama dengan nervus akustikus lalu membelok tajam ke

depan dan ke ba'ah di dekat batas anterior vestibulum telinga dalam. )ada sudut ini

genu terletak ganglion sensoris yang disebut genikulatum karena sangat dekat dengan

genu.,&

 3ervus fasialis berjalan melalui kanalis fasialis tepat di ba'ah ganglion

genikulatum untuk memberikan per"abangan ke ganglion pterygopalatina, yaitu nervus

 petrosus superfisial major, dan di sebelah yang lebih distal memberi persarafan ke m.

stapedius yang dihubungkan oleh korda timpani. 6alu nervus fasialis keluar dari kranium

melalui foramen stylomastoideus kemudian melintasi kelenjar parotis dan terbagi

menjadi lima "abang yang melayani otot-otot 'ajah, m. stilomastoideus, platisma dan m.

digastrikus venter posterior.,&

Page 5: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 5/22

Gambar 1. 3ervus II (

Epi)e$iolo#i

 Bell’s palsy menempati urutan ketiga penyebab terbanyak dari paralisis fasial akut. 7i

dunia, insiden tertinggi ditemukan di Se"kori, #epang tahun 189( dan insiden terendah

ditemukan di S'edia tahun 188:. 7i Amerika Serikat, insiden  Bell’s palsy setiap tahun sekitar 

2 kasus per 1!!.!!! orang, (; mengenai 'ajah sisi kanan. Insiden  Bell’s palsy rata-rata 1%-

! kasus per 1!!.!!! populasi. )enderita diabetes mempunyai resiko 28; lebih tinggi,

dibanding non-diabetes. Bell’s palsy mengenai laki-laki dan 'anita dengan perbandingan yang

sama. Akan tetapi, 'anita muda yang berumur 1!-18 tahun lebih rentan terkena daripada laki-

laki pada kelompok umur yang sama. )enyakit ini dapat mengenai semua umur, namun lebih

sering terjadi pada umur 1%-%! tahun. )ada kehamilan trisemester ketiga dan 2 minggu pas"a

 persalinan kemungkinan timbulnya  Bell’s palsy  lebih tinggi daripada 'anita tidak hamil,

 bahkan bisa men"apai 1! kali lipat &2,

Page 6: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 6/22

Etiolo#i

7iperkirakan, penyebab  Bell’s palsy  adalah edema dan iskemia akibat penekanan

kompresi pada nervus fasialis. )enyebab edema dan iskemia ini sampai saat ini masih

diperdebatkan. 7ulu, paparan suasana atau suhu dingin misalnya ha'a dingin, A0, atau

menyetir mobil dengan jendela yang terbuka dianggap sebagai satu-satunya pemi"u  Bell’s palsy.

Akan tetapi, sekarang mulai diyakini <S sebagai salh satu penyebab  Bell’s palsy, karena telah

diidentifikasi <S pada ganglion geni"ulata pada beberapa penelitian pasien yang dilakukan

otopsi. =urakami et all juga melakukan tes )0> )olymerase-0hain >ea"tion pada "airan

endoneural 3.II penderita Bell’s palsy berat yang menjalani pembedahan dan menemukan <S

dalam "airan endoneural. irus ini diperkirakan dapat berpindah se"ara a?onal dari saraf sensori

dan menempati sel ganglion, pada saat adanya stress, akan terjadi reaktivasi virus yang akan

menyebabkan kerusakan lo"al pada myelin.&,%

Patoisiolo#i

)ara ahli menyebutkan bah'a pada Bell’s palsy terjadi proses inflamasi akut pada nervus

fasialis di daerah tulang temporal, di sekitar foramen stilomastoideus.  Bell’s palsy hampir selalu

terjadi se"ara unilateral. )atofisiologinya belum jelas, tetapi salah satu teori menyebutkan

terjadinya proses inflamasi pada nervus fasialis yang menyebabkan peningkatan diameter nervus

fasialis sehingga terjadi kompresi dari saraf tersebut pada saat melalui tulang temporal.

)erjalanan nervus fasialis keluar dari tulang temporal melalui kanalis fasialis yang mempunyai

 bentuk seperti "orong yang menyempit pada pintu keluar sebagai foramen mental. 7engan

 bentukan kanalis yang unik tersebut, adanya inflamasi, demielinisasi atau iskemik dapat

menyebabkan gangguan dari konduksi. Impuls motorik yang dihantarkan oleh nervus fasialis

mendapat gangguan di lintasan supranuklear, nuklear dan infranuklear. 6esi supranuklear bisa

Page 7: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 7/22

terletak di daerah 'ajah korteks motorik primer atau di jaras kortikobulbar ataupun di lintasan

asosiasi yang berhubungan dengan daerah somatotropik 'ajah di korteks motorik primer.&,%

)aparan udara dingin seperti angin ken"ang, A0, atau mengemudi dengan ka"a jendela

yang terbuka diduga sebagai salah satu penyebab terjadinya  Bell’s palsy. arena itu nervus

fasialis bisa sembab, terjepit di dalam foramen stilomastoideus dan menimbulkan kelumpuhan

fasialis 6=3. )ada lesi 6=3 bias terletak di pons, di sudut serebelo-pontin, di os. petrosum atau

kavum timpani, di foramen stilomastoideus dan pada "abang-"abang tepi nervus fasialis. 6esi di

 pons yang terletak di daerah sekitar inti nervus abdusens dan fasikulus longitudinalis medialis.

arena itu paralisis fasialis 6=3 tersebut akan disertai kelumpuhan muskulus rektus lateralis

atau gerakan melirik ke arah lesi. Selain itu, paralisis nervus fasialis 6=3 akan timbul

 bersamaan dengan tuli perseptif ipsilateral dan ageusia tidak bisa menge"ap dengan 25 bagian

depan lidah. *erdasarkan beberapa penelitian bah'a penyebab utama  Bell’s palsy  adalah

reaktivasi virus herpes <S tipe 1 dan virus herpes @oster yang menyerang saraf kranialis.

erutama virus herpes @oster karena virus ini menyebar ke saraf melalui sel satelit. )ada radang

herpes @oster di ganglion genikulatum, nervus fasialis bisa ikut terlibat sehingga menimbulkan

kelumpuhan fasialis 6=3.&,%,:

Page 8: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 8/22

Gambar 2. 6esi 6=3 dan $=3 pada 3.II

elumpuhan pada  Bell’s palsy  akan terjadi bagian atas dan ba'ah dari otot 'ajah

seluruhnya lumpuh. 7ahi tidak dapat dikerutkan, fisura palpebra tidak dapat ditutup dan pada

usaha untuk memejam mata terlihatlah bola mata yang berbalik ke atas. Sudut mulut tidak bisa

diangkat. *ibir tidak bisa di"u"urkan dan platisma tidak bisa digerakkan. arena lagoftalmos,

maka air mata tidak bisa disalurkan se"ara 'ajar sehingga tertimbun. Gejala-gejala pengiring

seperti ageusia dan hiperakusis tidak ada karena bagian nervus fasialis yang terjepit di foramen

stilomastoideum sudah tidak mengandung lagi serabut korda timpani dan serabut yang

mensyarafi muskulus stapedius.&,%,9

.eala Klinis

Page 9: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 9/22

elumpuhan perifer 3.II memberikan "iri yang khas hingga dapat didiagnosa dengan

inspeksi. Btot muka pada sisi yang sakit tak dapat bergerak. 6ipatan-lipatan di dahi akan

menghilang dan 3ampak seluruh muka sisi yang sakit akan men"ong tertarik ke arah sisi yang

sehat. %

Gambar . Gambaran

linis  Bell’s Palsy

Gejala kelumpuhan perifer  

 pada  Bell’s Palsy tergantung dari lokalisasi

kerusakan.&,%.:.9

1. erusakan setinggi foramen stilomastoideus. Gejala yang ditemukan

a. elumpuhan otot-otot 'ajah pada sebelah lesi.

 b. Sudut mulut sisi lesi jatuh dan tidak dapat diangkat". =akanan berkumpul diantara pipi dan gusi pada sebelah lesi

d. idak dapat menutup mata dan mengerutkan kening pada sisi lesi

elumpuhan ini adalah berupa tipe flaksid, 6=3. )enge"apan dan sekresi air liur masih

 baik.

2. 6esi setinggi diantara khorda tympani dengan n.stapedeus didalam kanalis fasialis.

Page 10: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 10/22

Gejala seperti 1 ditambah dengan gangguan penge"apan 25 depan lidah dan gangguan

salivasi.

. 6esi setinggi diantara n.stapedeus dengan ganglion genikulatum.

Gejala seperti 2 ditambah dengan gangguan pendengaran yaitu hiperakusis.

&. 6esi setinggi ganglion genikulatum.

Gejala seperti ditambah dengan gangguan sekresi kelenjar hidung dan gangguan

kelenjar air mata lakrimasi.

%. 6esi di porus akustikus internus.

Gangguan seperti d ditambah dengan gangguan pada 3.III.

/ang paling sering ditemui ialah kerusakan pada tempat setinggi foramen stilomastoideus dan

 pada setinggi ganglion genikulatum. Adapun penyebab yang sering pada kerusakan setinggi

genikulatum adalah <erpes Coster, otitis media perforata dan mastoiditis.

Gambar &. Gambaran klinis Bell’s Palsy

Page 11: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 11/22

Gambar %. 6okasi kerusakan 3.II

Dia#nosis

7iagnosis Bell’s palsy dapat ditegakkan dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan

fisis. )ada pemeriksaan nervus kranialis akan didapatkan adanya parese dari nervus fasialis yang

menyebabkan bibir men"ong, tidak dapat memejamkan mata dan adanya rasa nyeri pada telinga.

<iperakusis dan augesia juga dapat ditemukan. <arus dibedakan antara lesi $=3 dan 6=3.

)ada Bell’s palsy lesinya bersifat 6=3.

1. Anamnesis.

<ampir semua pasien yang diba'a ke ruang ga'at darurat merasa bah'a mereka

menderita stroke atau tumor intrakranial. <ampir semua keluhan yang disampaikan

adalah kelemahan pada salah satu sisi 'ajah.%,:,9

Page 12: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 12/22

a. 3yeri postauri"ular <ampir %!; pasien menderita nyeri di regio mastoid. 3yeri sering

mun"ul se"ara simultan disertai dengan paresis, tetapi paresis mun"ul dalam 2- hari

 pada sekitar 2%; pasien.

 b. Aliran air mata 7ua pertiga pasien mengeluh mengenai aliran air mata mereka. Ini

disebabkan akibat penurunan fungsi orbicularis oculi  dalam mengalirkan air mata.

<anya sedikit air mata yang dapat mengalir hingga  saccus lacrimalis dan terjadi

kelebihan "airan. )roduksi air mata tidak diper"epat.

". )erubahan rasa <anya sepertiga pasien mengeluh tentang gangguan rasa, empat per 

lima pasien menunjukkan penurunan rasa. <al ini terjadi akibat hanya setengah bagian

lidah yang terlibat.d. =ata kering.

e.  Hyperacusis kerusakan toleransi pada tingkatan tertentu pada hidung akibat

 peningkatan iritabilitas mekanisme neuron sensoris.

2. )emeriksaan fisik 

Gambaran paralisis 'ajah mudah dikenali pada pemeriksaan fisik. )emeriksaan

yang lengkap dan tepat dapat menyingkirkan kemungkinan penyebab lain paralisis 'ajah.

)ikirkan etiologi lain jika semua "abang nervus facialis tidak mengalami gangguan.%,:,9

7efinisi klasik  Bell palsy menjelaskan tentang keterlibatan mononeuron dari nervus

 facialis, meskipun nervus cranialis  lain juga dapat terlibat.  Nervus facialis  merupakan

satu-satunya nervus cranialis yang menunjukkan gambaran gangguan pada pemeriksaan

fisik karena perjalanan anatomisnya dari otak ke 'ajah bagian lateral.%

elamahan dan5atau paralisis akibat gangguan pada nervus facialis  tampak 

sebagai kelemahan seluruh 'ajah bagian atas dan ba'ah pada sisi yang diserang.

)erhatikan gerakan volunter bagian atas 'ajah pada sisi yang diserang.%,:

)ada lesi supranuklear seperti stroke kortikal neuron motorik atasD di atas

nucleus facialis di pons, dimana sepertiga atas 'ajah mengalami kelemahan dan dua per 

tiga bagian ba'ahnya mengalami paralisis.  Musculus orbicularis,  frontalis  dan

Page 13: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 13/22

corrugator  diinervasi se"ara bilateral, sehingga dapat dimengerti mengenai pola paralisis

'ajah.%,:

6akukan pemeriksaan nervus cranialis lain hasil pemeriksaan biasanya normal.

=embran timpani tidak boleh mengalami inflamasiD infeksi yang tampak meningkatkan

kemungkinan adanya otitis media yang mengalami komplikasi.%,:,9

. )emeriksaan laboratorium.

idak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik untuk menegakkan diagnosis

 Bell’s palsy. 3amun pemeriksaan kadar gula darah atau <bA1" dapat dipertimbangkan

untuk mengetahui apakah pasien tersebut menderita diabetes atau tidak. )emeriksaan

kadar serum <S juga bisa dilakukan namun ini biasanya tidak dapat menentukan dari

mana virus tersebut berasal.%,:,9

&. )emeriksaan radiologi.

*ila dari anamneses dan pemeriksaan fisik telah mengarahkan ke diagnose Bell’s

 palsy maka pemeriksaan radiologi tidak diperlukan lagi, karena pasien-pasien dengan

 Bell’s palsy umumnya akan mengalami perbaikan dalam 9-1! minggu. *ila tidak ada

 perbaikan ataupun mengalami perburukan, pen"itraan mungkin akan membantu. =>I

mungkin dapat menunjukkan adanya tumor misalnya S"h'annoma, hemangioma,

meningioma. *ila pasien memiliki ri'ayat trauma maka pemeriksaan 0-S"an harus

dilakukan.%,:,9

Dia#nosa Ban)in#7iagnosis banding paralisis fasialis dapat dibagi menurut lokasi lesi sentral dan perifer .

elainan sentral dapat merupakan stroke bila disertai kelemahan anggota gerak sisi yang sama

dan ditemukan proses patologis di hemisfer serebri kontralateralD kelainan tumor apabila onset

gradual dan disertai perubahan mental status atau ri'ayat kanker di bagian tubuh lainnya.

Page 14: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 14/22

Sklerosis multipel bila disertai kelainan neurologis lain seperti hemiparesis atau neuritis optika

dan trauma bila terdapat fraktur os temporalis pars petrosus, basis kranii, atau terdapat ri'ayat

trauma sebelumnya.%,:,9

elainan perifer yang ditemukan dapat merupakan suatu otitis media supuratif dan

mastoiditis apabila terjadi reaksi radang dalam kavum timpani dan foto mastoid menunjukkan

suatu gambaran infeksiD herpes @oster otikus bila ditemukan adanya tuli perseptif, tampak vesikel

yang terasa amat nyeri di pinna dan5atau pemeriksaan darah menunjukkan kenaikan titer antibodi

virus vari"ella-@oster, sindroma Guillain-*arre saat ditemukan adanya paresis bilateral dan akut.

elainan miastenia gravis jika terdapat tanda patognomonik berupa gangguan gerak mata

kompleks dan kelemahan otot orbikularis okuli bilateral, tumor serebello-pontin tersering

apabila disertai kelainan nervus kranialis dan III, tumor kelenjar parotis bila ditemukan

massa di 'ajah angulus mandibula dan sar"oidosis saat ditemukan tanda-tanda febris,

 perembesan kelenjar limfe hilus, uveitis, parotitis, eritema nodosa, dan kadang hiperkalsemia.%,:,9

Page 15: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 15/22

Gambar (.

7iagnosis

*anding)enyebab

elumpuhan

4ajah%

Penatala!sanaan

)eran dokter umum sebagai lini terdepan

 pelayanan primer berupa

identifikasi dini

dan merujuk ke

spesialis saraf 

jika

tersedia apabila terdapat kelainan lain pada pemeriksaan neurologis yang mengarah pada

 penyakit yang menjadi diagnosis banding  Bell’s palsy. #ika tidak tersedia, dokter umum dapat

menentukan terapi selanjutnya setelah menyingkirkan diagnosis banding lain. erapi yang

diberikan dokter umum dapat berupa kombinasi non-farmakologis dan farmakologis seperti

dijelaskan di ba'ah ini.%,:,9

/eapi "on4a$a!olo#is

ornea mata memiliki risiko mengering dan terpapar benda asing. )roteksinya dapat

dilakukan dengan penggunaan air mata buatan (artificial tears, pelumas saat tidur, ka"a mata,

 plester mata, penjahitan kelopak mata atas, atau tarsorafi lateral penjahitan bagian lateral

Page 16: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 16/22

kelopak mata atas dan ba'ah. =asase dari otot yang lemah dapat dikerjakan se"ara halus

dengan mengangkat 'ajah ke atas dan membuat gerakan melingkar. idak terdapat bukti adanya

efektivitas dekompresi melalui pembedahan saraf fasialis, namun tindakan ini kadang dilakukan

 pada kasus yang berat dalam 1& hari onset.%,:,9

>ehabilitasi fasial se"ara komprehensif yang dilakukan dalam empat bulan setelah onset

terbukti memperbaiki fungsi pasien dengan paralisis fasialis.12,1 3amun, diketahui pula bah'a

8%; pasien sembuh dengan pengobatan prednisone dan valasiklovir tanpa terapi fisik.

>ehabilitasi fasial meliputi edukasi, pelatihan neuro-muskular, masase, meditasirelaksasi, dan

 program pelatihan di rumah. erdapat empat kategori terapi yang diran"ang sesuai dengan

keparahan penyakit, yaitu kategori inisiasi, fasilitasi, kontrol gerakan, dan relaksasi. ategori

inisiasi ditujukan pada pasien dengan asimetri 'ajah sedang-berat saat istirahat dan tidak dapat

memulai gerakan pada sisi yang lumpuh. Strategi yang digunakan berupa masase superfisial

disertai latihan gerak yang dibantu se"ara aktif sebanyak 1! kali yang dilakukan 1-2 set per hari

dan menghindari gerakan 'ajah berlebih. Sementara itu, kategori fasilitasi ditujukan pada pasien

dengan asimetri 'ajah ringan-sedang saat istirahat, mampu menginisiasi sedikit gerakan dan

tidak terdapat sinkinesis. Strategi yang digunakan berupa mobilisasi jaringan lunak otot 'ajah

yang lebih agresif dan reedukasi neuromus"ular di depan ka"a  fee!bac" visual dengan

melakukan gerakan ekspresi 'ajah yang lambat, terkontrol, dan bertahap untuk membentuk 

gerakan 'ajah yang simetris. 6atihan ini dilakukan sebanyak minimal 2!-&! kali dengan 2-& set

 per hari.%,:,9

*erikutnya adalah kategori kontrol gerakan yang ditujukan pada pasien dengan simetri

'ajah ringan-sedang saat istirahat, masih mampu menginisiasi sedikit gerakan, dan terdapat

sinkinesis. Strategi yang digunakan berupa mobilisasi jaringan lunak dalam otot 'ajah dengan

agresif, reedukasi neuromuskular di depan ka"a seperti kategori fasilitasi, namun se"ara simultan

Page 17: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 17/22

mengontrol gerakan sinkinesis pada bagian 'ajah lainnya, dan disertai inisiasi strategi meditasi-

relaksasi.%,:,9

ategori terakhir adalah relaksasi yang ditujukan pada pasien dengan keken"angan

seluruh 'ajah yang parah karena sinkinesis dan hipertonisitas. Strategi yang digunakan berupa

mobilisasi jaringan lunak dalam otot 'ajah dengan agresif, reedukasi neuromuskular di depan

ka"a, dan fokus pada strategi meditasi-relaksasi yaitu meditasi dengan gambar visual atau audio

difokuskan untuk melepaskan ketegangan pada otot yang sinkinesis. 6atihan ini "ukup dilakukan

1-2 kali per hari. *ila setelah menjalani 1( minggu latihan otot tidak mengalami perbaikan,

 pasien dengan asimetri dan sinkinesis perlu dipertimbangkan untuk menjalani kemodenervasi

untuk memperbaiki kualitas hidupnya, baik gerakan, fungsi sosial, dan ekspresi emosi 'ajah.

)ada keadaan demikian perlu dikonsultasikan ke bagian kulit atau bedah plastik. onsultasi ke

 bagian lain, seperti elinga <idung enggorok dan kardiologi perlu dipertimbangkan apabila

terdapat kelainan pemeriksaan aufoskop atau pembengkakan glandula parotis dan hipertensi

se"ara berurutan pada pasien. :.9

erapi Earmakologis%,:,9

Inflamasi dan edema saraf fasialis merupakan penyebab paling mungkin dalam

 patogenesis Bell’s palsy. )enggunaan steroid dapat mengurangi kemungkinan paralisis permanen

dari pembengkakan pada saraf di kanalis fasialis yang sempit. Steroid, terutama prednisolon

yang dimulai dalam :2 jam dari onset, harus dipertimbangkan untuk optimalisasi hasil

 pengobatan. 7osis pemberian prednison maksimal &!-(! mg5hari dan prednisolon maksimal

:! mg adalah 1 mg per kg per hari peroral selama enam hari diikuti empat hari tappering off .

Ffek toksik dan hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan steroid jangka panjang lebih dari

2 minggu berupa retensi "airan, hipertensi, diabetes, ulkus peptikum, osteoporosis, supresi

kekebalan tubuh rentan terhadap infeksi, dan Cushing syn!rome. 7itemukannya genom virus di

Page 18: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 18/22

sekitar saraf ketujuh menyebabkan preparat antivirus digunakan dalam penanganan  Bell’s palsy.

 3amun, beberapa per"obaan ke"il menunjukkan bah'a penggunaan asiklovir tunggal tidak lebih

efektif dibandingkan kortikosteroid. )enelitian retrospektif <ato et al   mengindikasikan bah'a

hasil yang lebih baik didapatkan pada pasien yang diterapi dengan asiklovir5 valasiklovir dan

 prednisolon dibandingkan yang hanya diterapi dengan prednisolon.%,:,9

A?elsson et al   juga menemukan bah'a terapi dengan valasiklovir dan prednison

memiliki hasil yang lebih baik. 7e Almeida et al  menemukan bah'a kombinasi antivirus dan

kortikosteroid berhubungan dengan penurunan risiko batas signifikan yang lebih besar 

dibandingkan kortikosteroid saja. 7ata-data ini mendukung kombinasi terapi antiviral dan steroid

 pada &9-:2 jam pertama setelah onset. 3amun, hasil analisis 0o"hrane 2!!8 pada 189: pasien

dan uant et al 22 dengan 11&% pasien menunjukkan tidak adanya keuntungan signifikan

 penggunaan antiviral dibandingkan plasebo dalam hal angka penyembuhan inkomplit dan tidak 

adanya keuntungan yang lebih baik dengan penggunaan kortikosteroid ditambah antivirus

dibandingkan kortikosteroid saja. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan keuntungan

 penggunaan terapi kombinasi.

7osis pemberian asiklovir untuk usia H2 tahun adalah 9! mg per kg per hari melalui oral

dibagi dalam empat kali pemberian selama 1! hari. Sementara untuk de'asa diberikan dengan

dosis oral 2 !!!-& !!! mg per hari yang dibagi dalam lima kali pemberian selama :-1! hari.

Sedangkan dosis pemberian valasiklovir kadar dalam darah -% kali lebih tinggi untuk de'asa

adalah 1 !!!- !!! mg per hari se"ara oral dibagi 2- kali selama lima hari.

Ffek samping jarang ditemukan pada penggunaan preparat antivirus, namun kadang

dapat ditemukan keluhan berupa adalah mual, diare, dan sakit kepala.

Page 19: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 19/22

Gambar :. Alograitma )enatalaksanaan *ell+s )alsy %

Page 20: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 20/22

Ko$pli!asi

Sekitar %; pasien setelah menderita  Bell’s palsy mengalami sekuele berat yang tidak dapat

diterima. *eberapa komplikasi yang sering terjadi akibat *ell+s palsy, adalah

%,:

1. >egenerasi motor inkomplit yaitu regenerasi suboptimal yang menyebabkan paresis seluruh

atau beberapa muskulus fasialis

2. >egenerasi sensorik inkomplit yang menyebabkan disgeusia gangguan penge"apan,

ageusia hilang penge"apan, dan disestesia gangguan sensasi atau sensasi yang tidak sama

dengan stimuli normal

. >einervasi yang salah dari saraf fasialis.

>einervasi yang salah dari saraf fasialis dapat menyebabkan sinkinesis yaitu gerakan involunter 

yang mengikuti gerakan volunter, "ontohnya timbul gerakan elevasi involunter dari sudut mata,

kontraksi platysma, atau pengerutan dahi saat memejamkan mata,"ro"odile tear phenomenon,

yang timbul beberapa bulan setelah paresis akibat regenerasi yang salah dari serabut otonom,

"ontohnya

air mata pasien keluar pada saat mengkonsumsi makanan, dan "loni" fa"ial spasm hemifa"ial

spasm, yaitu timbul kedutan se"ara tiba-tiba sho"k-like pada 'ajah yang dapat terjadi pada

satu sisi 'ajah saja pada stadium a'al, kemudian mengenai sisi lainnya lesi bilateral tidak 

terjadi bersamaan.

Po#nosis

)enderita Bell’s palsy dapat sembuh total atau meninggalkan gejala sisa. Eaktor resiko

yang memperburuk prognosis Bell’s palsy adalah,%,:

a $sia di atas (! tahun. b )aralisis komplit." =enurunnya fungsi penge"apan atau aliran saliva pada sisi yang lumpuh.d  3yeri pada bagian belakang telinga.

Page 21: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 21/22

e *erkurangnya air mata.

)ada umumnya prognosis Bell’s palsy baik sekitar 9!-8! ; penderita sembuh dalam

'aktu ( minggu sampai tiga bulan tanpa ada ke"a"atan. )enderita yang berumur (! tahun

atau lebih, mempunyai peluang &!; sembuh total dan beresiko tinggi meninggalkan gejala

sisa. )enderita yang berusia ! tahun atau kurang, hanya memiliki perbedaan peluang 1!-1%

 persen antara sembuh total dengan meninggalkan gejala sisa. #ika tidak sembuh dalam 'aktu

& bulan, maka penderita "enderung meninggalkan gejala sisa, yaitu sinkinesis, croco!ile

tears dan kadang spasme hemifasial.

)enderita diabetes !; lebih sering sembuh se"ara parsial dibanding penderita

nondiabetik dan penderita 7= lebih sering kambuh dibanding yang non 7=. <anya 2;

kasus *ell+s palsy yang mengenai kedua sisi 'ajah.  Bell’s palsy  kambuh pada 1!-1% ;

 penderita. Sekitar ! ; penderita yang kambuh ipsilateral menderita tumor 3. II atau tumor 

kelenjar parotis.

Page 22: Julia Referat Bell's Palsy

7/23/2019 Julia Referat Bell's Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/julia-referat-bells-palsy 22/22

Data Pusta!a

1. *ells )alsy. *ells )alsy Ea"t Sheet,J 3I37S. 3I< )ubli"ation 3o. !-%11&. )ubli"ation

date April 2!!Available at http55'''.ninds.nih.gov5disorders5bells5detailKbells.htm 7iakses tanggal 22 #anuari 2!1%

2. *augh >E1, *asura G#, Ishii 6F, S"h'art@ S>, 7rumheller 0=, *urkholder >, 7e"kard

 3A, 7a'son 0, 7ris"oll 0, Gillespie =*, Gurgel >, <alperin #, halid A3, umar

A, =i""o A, =unsell 7, >osenbaum S, aughan 4. 0lini"al pra"ti"e guideline *ells

 palsy. Available at  http55'''.n"bi.nlm.nih.gov5pubmed52&198::1 7iakses tanggal 22 #anuari 2!1%

. $ddin, #urnalis. 2!!8 LAnatomi Susunan Saraf =anusiaM. Fd.. #akarta $niversitas

/arsi&. 7uus, )eter, 7iagnosis opik 3eurologi Anatomi, Eisiologi, anda, Gejala, "etakan

 pertama, FG0, 2!!9, #akarta.

%. >eginald E. *augh, =7, Gregory #. *asura, =7, )h7, 6isa F. Ishii, =7, =<S, Seth >.

S"h'art@, =7, =)<, 0aitlin =urray 7rumheller, >ebe""a *urkholder, #7, 3athan A.

7e"kard, =7, 0indy 7a'son, =S3, >3, 0olin 7ris"oll, =7, =. *oyd Gillespie, =7,

=S", >i"hard . Gurgel, =7, #ohn <alperin, =7, Ayesha 3. halid, =7, aparaboyna

Ashok umar, =7, E>0S, Alan =i""o, =7, 7ebra =unsell, 7<S", )A-0, Steven

>osenbaum, =7, and 4illiam aughan. 0lini"al )ra"ti"e Guideline *ell+s )alsy,

BtolaryngologyN<ead and 3e"k Surgery 1&8S S1NS2:. 2!1. Ameri"an A"ademy of 

BtolaryngologyO<ead and 3e"k Surgery Eoundatio. Available at

http55oto.sagepub."om5"ontent51&85Ksuppl5S1.long 7iakses tanggal 22 #anuari 2!1%(. Gambar 1. Available at http55'''.aafp.org5afp52!!:51!!15afp2!!:1!!1p88:-f1.gif  

diakses tanggal 22 #anuari 2!1%:. Gary S. Gronseth, =7,EAA3 >emia )aduga, =7. Fviden"e-based guideline update

Steroids and antivirals for *ell palsy >eport of the Guideline 7evelopment

Sub"ommittee of the Ameri"an A"ademy of 3eurology. 2!1&. Available at

http55'''.neurology.org5"ontent5early52!125115!:5436.!b!1e192:%8:9".full.pdf  

7iakses tanggal 22 #anuari 2!1%

8. )ier"y #. *ell+s palsy. *=#. 2!!%D!1:&.