Top Banner
. JOB SHEET DISTRIBUTOR 1. GAMBAR DISTRIBUTOR 2. SPESIFIKASI BAHAN A. NAMA : B. TYPE : 3. SPESIFIKASI ALAT - Avometer : - Long Nuse : - Screw driver : - Timing Light : - Cam angle meter : - Spring scale : - Dial gauge : - Mistar ukur : - Alat-alat tangan : 4. URUTAN PEMBONGKARAN Membongkar 1. lepaskan tutup distributor. 2. lepaskan rotor dan pencegah debu. 3. bukalah sekrup penahan pemaju vakum dan sekrup beserta cincin penahan pengikat terminal pemaju. 4. bukalah tutup penyetel dan keluarkanlah pemaju vakum. 5. lepaskan terminal kondensor dan bukalah kondensor. 6. bukalah kedua sekrup penaham lengan pemutus distributor dan lepaskan terminal titik kontak. 7. bukalah pegas-pegas tutup distributor. 8. keluarkan pelat pemutus dan pelat static. 9. bukalah sekrup di ujung poros governor dan pelat, dan keluarkanlah bubungan distributor. 10. lepaskan pegas-pegas governor dan pemberat governor. 11. doronglah keluar pin penahan gigi spiral dan keluarkan gigi spiral. Catatan :
27
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Job Sheet

.

JOB SHEETDISTRIBUTOR

1. GAMBAR DISTRIBUTOR2. SPESIFIKASI BAHAN A. NAMA : B. TYPE :3. SPESIFIKASI ALAT - Avometer : - Long Nuse : - Screw driver : - Timing Light : - Cam angle meter : - Spring scale : - Dial gauge : - Mistar ukur : - Alat-alat tangan :

4. URUTAN PEMBONGKARAN Membongkar

1. lepaskan tutup distributor.2. lepaskan rotor dan pencegah debu.3. bukalah sekrup penahan pemaju vakum dan sekrup beserta cincin penahan

pengikat terminal pemaju.4. bukalah tutup penyetel dan keluarkanlah pemaju vakum.5. lepaskan terminal kondensor dan bukalah kondensor.6. bukalah kedua sekrup penaham lengan pemutus distributor dan lepaskan

terminal titik kontak.7. bukalah pegas-pegas tutup distributor.8. keluarkan pelat pemutus dan pelat static.9. bukalah sekrup di ujung poros governor dan pelat, dan keluarkanlah bubungan

distributor.10. lepaskan pegas-pegas governor dan pemberat governor.11. doronglah keluar pin penahan gigi spiral dan keluarkan gigi spiral.

Catatan : karena kedua ujung sebelumnya sudah ditakik, kikir atau gerindalah dulu bagian yang ditakik tersebut pada salah satu ujungnya dan keluarkanlah pin.

12. cabutlah poros governor dan pelat Catatan : ketika menarik keluar poros governor, perhatikanlah kelima buah cincin pelat pada poros yang dipasngkan menghadap rumah distributor.

Page 2: Job Sheet

5. PEMERIKSAAN KEADAAN PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN

TUTUPPeriksa kemungkinan terdapat keretakan, sisa-sisa karbon, terbakar atau terminal berkarat. Juga periksa tempat persingungan bagian tengah kemungkinan aus.

ROTORPeriksa kemungkinan retak, terdapat sisa-sisa karbon, terbakar atau terminal berkarat.

BREAKER PLATEPeriksa breaker plate apakah berputar dengan halus.

PEMBERAT GOVERNOR DAN PENPeriksa bagian fitting dari pemberat governor beserta pen kemungkinan bengkok.

MEMBRAN VACUUM ADVANCERMembran harus bergerak apabila dihisap melalui lubang kecil

CAM DAN POROSPeriksa kam (nok) kemungkinan aus, cacat serta periksa keadaan hubungan antara kam dan poros.

POROS GOVERNOR DAN RUMAH1. Periksalah celah aksial poros : celah aksial :0,15 – 0,50 mm2. Lepaskan roda gigi dan pen

Gerinda ujung pen dan keluarkan pen dan roda gigi.3. Periksa poros governor kemungkinan aus atau cacat4. Periksa bos rumah dan ring kemungkinan aus, berubah bentuk atau cacat.5. Masukkan waser ke dalam poros governor dan plat menurut urutan sebagai

berikut. :(1) 2 mm(2) 0,2 mm(3) waser bakelit(4) 0,2 mm(5) 0,2 mmSetel celah hingga harga standar dengan memberi variasi jumlah waser 2,4 dan 5 di atas.

Rakitlah washernya seperti terlihat pada gambar.Rakitlah bantalan antara pen dan pemberat (weight)

6. Rakit waser dan roda gigi menurut urutan seperti pada gambar dan periksa celah aksial (thrust clereance)

7. Kelinglah ujung-ujung pen dengan catok. PEMERIKSAAN DAN PENGGANTIAN DISTRIBUTOR

1. PERIKSA BREAKER PLATEPutar breaker plate dan perhatikan bahwa harus ada sedikit tahanan. Bila

terasa tahanannya kuat atau macet, gantilah breaker plate2. PERIKSA POROS GOVERNOR DAN HOUSING

Page 3: Job Sheet

Periksa terhadap keausan, macet atau rusak3. PERIKSA BREAKER POINT

Periksa breaker point terhadap keausan atau kerusakan. Bila ditemukan problem, ganti breaker point.4. PERIKSA CAM

Pasangkan cam pada poros governor untuk sementara dan periksa bahwa dapat terpasang dengan baik. Bila perlu, ganti cam atau housing.

Pemeriksaan.Tutup distributor1. periksalah tutup distributor dan rotor dari kemungkinan retak, rusak, berkarat,

dan korosi.2. periksalah ujung kontak tutup distributor dari kemungkinan aus. Limit keausan

:7mm. standard : 8 mm

Poros Governor.1. periksalah poros governor terhadap kemungkinan aus dan kesesuaiannya

dengan rumah distributor.2. periksalah kesesuaian poros, dang anti bila ternyata bengkok melibihi 0,005

mm.3. periksalah kesesuaian antara pemberat governor dengan pin penumpu, dan

periksa permukaan gantunagn pegas governor dari kemungkinan aus.4. masukan poros pada rumah distributor rakitlah cincin-cincin pelat dan gigi,

lalu ukurlah celah samping Celah samping : 0,15 - 0,50 mm bila celah melebihi 0,5 mm, masukanlah cincin pelat baja.

Pelat pemutus dan pelat statis.1. ukurlah celah antara pelat pemutus denagn pelat stasioner dengan pengukur celah. Bila ternyata melebihi limit, perbaiki atau ganti Limit : 0.2 mm2. bila tahanan luncur pelat pemutus melebihi limit, perbaiki atau ganti Limit tahanan luncur : 500 gram

Pemeriksaan dan penyetelan1. celah titik kontak (Platina). Putarkan poros distributor sampai tumit lengan pemutus tepat pada bagian tartinggi puncak bubungan dan celah titik bubungan dan celah titik kontak pada pembukaan terbesar, lalu periksalah celah titik kontak dengan pengukur celah. Celah titik kontak : 0,4 – 0,5 mm.2. Sudut menutup bubungan (cam closing angel). Dengan menggunakan

penegtes distributor, ukurlah sudut menutup bubungan. Sudut penyetelan : 50 – 54 tepatkan dengan menyetel celah titik kontak

sudut menutup bubungan celah titik kontakKalau terlalu besar lebarkan celahKalau terlalu kecil rapatkan celah

3. Kapasitas kondensor. Ukurlah denagn pengetes distributor, dang anti bila di luar harga spesifikasi. Kapasitas Standar : 0,20 – 0,24 μf

Catatan : Kapasitas kurang atau lebih, akan mengakibatkan tegangan sekunder berkurang

Page 4: Job Sheet

atau titik kontak terbakar oleh bunga api yang besar. Penimbunan akan terjadi pada lengan (+) apabila kapasitas kurang, dan pada lengan (-) apabila kapasitas berlebihan.

6. URUTAN PERAKITAN/PEMASANGAN

PERAKITAN DISTRIBUTOR1. LUMASI POROS GOVERNOR DENGAN SEDIKIT GEMUK 2. PASANG CAM PADA POROS DISTRIBUTOR3. PERIKSA GOVERNOR ADVANCER

Putarkan rotor berlawanan dengan jarum jam, kemudian lepaskan dan perhatikan bahwa rotor kembali dengan cepat searah dengan jarum jam.4. PASANG DAN SETEL BREAKER POINT

(a) Berikan sedikit gemuk suhu tinggi pada rubbing block(b) Dengan menggunakan feeler gauge, setel celah rubbing block dan

keraskan kedua baut pengikatnya.Celah rubbing block : 0,45 mm (0,018 In)

PEMASANGAN DISTRIBUTOR1. SETEL SILINDER NO. 1 PADA TMA/KOMPRESI

Silinder No.1 pada TMA dilakukan sebagai berikut :(a) Lepaskan busi No.1(b) Tutupkan jari anda pada lubang busi no.1 dan putar poros engkol

searah jarum jam sampai TMA. Bila terasa ada tekanan pada jari anda, maka ini berarti TMA/kompresi silinder no.1. Bila tidak, ulangi proses tersebut.

2. PASANGKAN DISTRIBUTOR(a) Lumasi O-ring yang baru dengan minyak mesin(b) Luruskan tonjolan yang ada housing dengan alur distributor shaft

coupling.(c) Masukkan distributor, dengan meluruskan tonjolan flange dengan mur

tutup kepala silinder. Keraskan sedikit baut pengikatnya.3. HUBUNGKAN KABEL TEGANGAN TINGGI

Urutan pengapian : 1 - 3 - 4 - 24. SETEL DWELL ANGLE DAN SAAT PENGAPIAN

Merakit1. rakitlah poros governor (Gbr 7-118)

1) Masukkan cincin pelat (2) ke poros governor dengan pelat (1) dengan urutan sebagai berikut : 1. Tebal 2 mm 4. Tebal 02 mm

2.Tebal 0,2 mm 5. Tebal 0,2 mm 3.Cincin pelat berkelit

2) Setelah pada celah standar dengan merubah jumlah dari cincin-cincin pelat 2,4, dan 5 pada daftar diatas.

Celah standar : 0,15- 0,50 mm

3) Tempatkan selalu cincin pelat tebal 0,2 mm di atas dan di bawah cincin pelat berkelit.

4) Rakitlah poros governor dengan pelat (1) ke rumah distributor (3).5) Masukkan gigi spiral (4) ke poros governor dan pelat (1) dari bagian

Page 5: Job Sheet

bawah rumah distributor, masukkan pin (5) dan tariklah kedua ujung pin tersebut.

2. Rakitlah pemberat-pemberat governor1) Rakitlah pemberat-pemberat governor (1) dan (2) dan pegas-pegas

governor (3) dan (4) ke rumah distributor.2) Rakitlah ujung pengait yang lebih kecil dari pegas ke pembarat-

pemberat governor. Berilah oli mesin pada lubang pin pembarat governor.

3) Rakitkan bubungan (6) dan jaminlah dengan sekrup (7).4) Berilah gemuk pada permukaan dudukan pada poros dan pada bagian

dalam bubungan.3. Rakitlah pelat bubungan (Gbr 7-120)

1) Rakitlah satuan pelat pemutus (1) ke rumah distributor (2) dan sekrup bersama-sama dengan pegas tutup distributor (3).

2) Pasangkan penyekat terminal dan baut (4) bersama-sama terminal kondensor (5) dan kencangkan sedikit murnya.

3) Rakitkan titik kontak distributor dan lengan pemutus (6).4) Berilah sedikit gemuk pada bagian tumit lengan pemutus.

4. Pasangkan pemaju (Gbr 7 – 121)1) Rakitkan pemaju vakum (1) ke rumah distributor (2) kencangkan

sedikit sekrup (3)2) Pasangkan cincin pengunci pengunci kabel terminal (4) dan pasangkan

tutup penyetel (5).

7. PENGUJIAN

Page 6: Job Sheet

JOB SHEET BATERAI

a. Job Sheet 1

Judul : Memeriksa Elektrolit Baterai

Tujuan : Setelah melaksanakan lembar kerja ini siswa harus dapat:

1. Memeriksa elektrolit baterai dengan alat dan metode yang benar.

2. Mengkonversi hasil pemeriksaan berat jenis pada temperature 20ºC

3. Menentukan kapasits baterai

Alat dan Bahan

1. Baterai

2. Lembar kerja

3. Hidrometer

4. Kelengkapan keselamatan kerja (kacamata kerja dan sarung tangan)

Keselamatan Kerja

1. Baterai cukup berat, sehingga perhatikan metode mengangkat yang benar

2. Elektrolit bersifat asam, korosif sehingga bila mengenai baju maka baju dapat rusak

3. Saat memeriksa elektrolit maka ujung selang hydrometer tidak perlu diangkat dari lubang

baterai.

4. Bila bagian badan terkena elektrolit dapat menyebabkan iritasi, maka cuci dengan air, bila

mengenai mata cuci dengan air dan secepatnya ke dokter.

5. Gunakan alat keselamatan kerja seperti kacamata dan sarung tangan karet.

Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Lepas terminal baterai negatif

3. Lepas sumbat baterai dan tempatkan dalam wadah agar tidak tercecer

4. Masukkan thermometer pada lubang baterai

6. Masukkan ujung hydrometer ke dalam lubang baterai

7. Pompa hidromenter sampai elektrolit masuk ke dalam hydrometer dan pemberat

terangkat

8. Tanpa mengangkat hydrometer baca berat jenis elektrolit baterai dan baca temperatur

elektrolit baterai

Page 7: Job Sheet

Gambar 14:

8. Catat hasil pembacaan, lakukan hal yang sama untuk sel baterai yang lain

Sel BateraiTemperatur

Saat PengisianBerat Jenis Temperatur

20ºCBerat Jenis

1

2

3

4

5

6

Rumus untuk mengkonversi berat jenis

S 20 ºC= St + 0,0007 x (t - 20) S 20 ºC : berat jenis pada temperature 20 ºC

St : Nilai pengukuran berat jenis

T : Temperatur elektrolit saat pengukuran

Bersihkan tempat kerja dan Kembalikan alat dan bahan ke tempat semula

b. Job Sheet 2

Judul : Menguji Baterai Dengan Beban (Battery Load Test)

Tujuan : Setelah melaksanakan lembar kerja ini siswa harus dapat:

1. Menguji baterai dengan beban dengan prosedur yang benar

Page 8: Job Sheet

2. Menentukan baterai masih baik atau sudah rusak

Alat dan Bahan

1. Unit mobil/ engine stand

2. Baterai

3. Volt meter & Amper meter 20V, 500A

4. Kelengkapan keselamatan kerja (kacamata kerja dan sarung tangan)

Keselamatan Kerja

1. Saat melakukan starter tidak boleh melebihi 15 detik, bila terlalu lama, potensi

menyebabkan rangkaian sistem strter terbakar dan motor sterter terbakar.

2. Hati-hati memasang terminal baterai tidak boleh terbalik

3. Bila bagian badan terkena elektrolit dapat menyebabkan iritasi, maka cuci dengan air, bila

mengenai mata cuci dengan air dan secepatnya ke dokter.

4. Gunakan alat keselamatan kerja seperti kacamata dan sarung tangan karet.

Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

2. Pasang Volt Amper meter, dengan cara kabel merah dihubungkan positip baterai,

kabel hitam dengan negatip

3. Baterai, kabel Ampermeter induksi dapat kabel negatiip atau kabel positip, perhatikan

tanda aliran arus listriknya.

4. Lakukan starter mesin selama 15 detik.

5. Catat tegangan dan arus yang mengalir waktu starter pada 15 detik

6. Tunggu kurang lebih 5 menit untuk melakukan pembebanan lagi, waktu ini

diperlukan untuk proses pendinginan unit motor starter.

7. Lakukan starter mesin lagi selama 15 detik.

8. Catat tegangan dan arus yang mengalir waktu starter pada 15 detik

Merk Kode Baterai CCA

Data Hasil Pengujian

Pengujian Ke Arus Tegangan

1

2

Page 9: Job Sheet

Keterangan:

a. Baterai yang diuji harus dalam kondisi terisi penuh

b. Interprestasi hasil :

Tegangan baterai lebih dari 9,6 V berarti baterai masih baik, bila tegangan baterai

6,5V – 9,6 V baterai perlu diisi beberapa saat, bila tegangan kurang dari 6,5 V ganti

baterai karena kemungkinan ada sel baterai yang sudah rusak.

9. Bersihkan tempat kerja, kembalikan alat yang saudara gunakan ketempat semula.

Gambar 14. Pemutusan terminal ground baterai

a. Ingatlah baterai mudah menimbulkan arus energi listrik pada tenggang tinggi,

sehingga jam tangan logam perhiasan dan gelang sebaiknya tidak dikenakan pada

saat anda bekerja dengan baterai.

b. b) Gas yang keluar dari bagian atas sel baterai selama proses pengisisan dan

pengosongan bersifat mudah meledak, jangan menyalakan korek atau

merokok dekat lokasi pengisian baterai.

c. Sebelum menghubungkan pengisian baterai, kedua terminal baterai positif dan

negatif harus dilepaskan dari sistem rangkaian elektronik.

d. Pada saat melakukan pengisian baterai, anda membutuhkan udara yang bersih dan

ventilasi udara yang bebas dari bunga api atau kemungkinan terjadi kebakaran.

e. Apabila baterai anda memiliki lubang ventilasi pengaman jangan buka tutup

penyumbatnya ketika melakukan proses pengisian, bila baterai anda tidak memiliki

lubang pengaman, bukalah tutup penyumbatnya agar gas hidrogen yang

dihasilkan pada saat proses pengisian dapat keluar.

f. Jangan melepas atau menghubungkan terminal baterai saat alat pengisian

g. bekerja. ini akan menyebabkan munculnya bunga api dan menyalakan/membakar

gas hidrogen yang ada dalam baterai.

Page 10: Job Sheet

h. Jangan meniup baterai dengan aliran udara, compresor udara dapat membuka tutup

sel dan menyebarkan larutan elektrolit ke tubuh anda.

i. Untuk mencegah yang aman, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini

akan membalik polarisasi dan mengakibatkan rusaknya alternator dan sistem

elektronik yang mempergunakan semikonduktor.

j. Untuk pencegahan, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini akan

membalik polarisasi arus yang akan merusak alternator dan sistem kelistrikan

yang menggunakan semi konduktor.

c. Job Shet 3

Judul : Mengisi Baterai

Tujuan : Setelah melaksanakan lembar kerja ini siswa harus dapat:

1. Melakukan pengisian baterai dengan prosedur yang benar

2. Menentukan besar arus, tegangan dan waktu pengisian

3. Menjelaskan factor-faktor yang perlu dipertimbangkan saat mengisi baterai

Alat dan Bahan

1. Baterai

2. Hidrometer

3. Termometer

4. Battery Charge

5. Kelengkapan keselamatan kerja (kacamata kerja dan sarung tangan)

Keselamatan Kerja

1. Merokok dan kesalahan pemasangan kabel battery charging potensi menimbulkan

ledakan pada baterai

Page 11: Job Sheet

2. Pasang papan peringatan pada daerah yang digunakan untuk pengisian

3. Ventilasi pada ruang pengisian harus cukup, untuk menghidarai meningkatnya

kosestrasi hydrogen pada ruangan, sehingga potensi menimbulkan ledakan atau

kebakaran.

Langkah Kerja

1. Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah kusus agar tidak tercecer.

2. Hubungkan kabel positip baterai dengan klem positip battery charger dan terminal

negatip dengen klem negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik akan

timbul percikan api, bila dipaksa baterai akan rusak, pada battery charger model

tertentu dilengkapi dengan indicator, dimana bila pemasangan terbalik muncul bunyi

peringatan.

3. Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V

4. Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai, misal baterai 12 V maka

selector digerakan kearah 12 V.

5. Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai7.

6. Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian sesuai dengan hasil pengukuran berat

jenis elektrolit baterai, ( untuk battery charging yang dilengkapi timer), bila tidak

dilengkapi maka catat waktu mulai proses pengisian.

Page 12: Job Sheet

7. Bila pengisian sudah selasai, maka mematikan battery charger

8. Lepas klep battery charger pada terminal baterai, lakukan terminal negatip dahulu,

klem jangan dilepas saat battery charge masi hidup, sebab akan terjadi percikan

api pada terminal sat dilepas dan menimbulkan ledakan pada baterai akibat uap

baterai terbakar. Uap baterai adalah gas hydrogen yang mudah terbakar dan mudah

meledak.

9. Bersihkan tempat kerja dan kembalikan alat pada tempat semula

d. Job Shet 4

Judul : Mengisi 2 Baterai Secara Paralel

Tujuan : Setelah melaksanakan lembar kerja ini siswa harus dapat:

1. Melakukan pengisian baterai secara paralel dengan prosedur yang benar

2. Menentukan besar arus, tegangan dan waktu pengisian

3. Menjelaskan factor-faktor yang perlu dipertimbangkan saat mengisi baterai

Alat dan Bahan

1. 2 bua baterai

2. Hidrometer

3. Termometer

4. Kabel penghubung

5. Battery Charge

6. Kelengkapan keselamatan kerja (kacamata kerja dan sarung tangan)

Keselamatan Kerja

1. Merokok dan kesalahan pemasangan kabel battery charging potensi menimbulkan

ledakan pada baterai

Page 13: Job Sheet

2. Pasang papan peringatan pada daerah yang digunakan untuk pengisian

3. Ventilasi pada ruang pengisian harus cukup, untuk menghidarai meningkatnya kosentrasi

hydrogen pada ruangan, sehingga potensi menimbulkan ledakan atau kebakaran.

Langkah Kerja

1. Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah kusus agar tidak tercecer.

2. Hubungkan kabel positip baterai 1 dengan terminal positip baterai 2 kemudian

hubungkan dengan klem positip battery charger. Demikian pula untuk termianal

negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik akan timbul percikan api, bila

dipaksa baterai akan rusak, pada battery charger model tertentu dilengkapi dengan

indicator, dimana bila pemasangan terbalik akan muncul bunyi peringatan.

3. Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V

4. Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai, misal baterai 12 V maka selector

digerakan kearah 12 V.

5. Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai

Page 14: Job Sheet

6. Besar arus merupakan jumlah arus yang dibutuhkan untuk baterai 1 dan baterai 2.

misalnya untuk mengisi dua baterai 50 AH dibutuhkan arus pengisian sebesar 10% x(2

x50)) = 10 A., mengisi baterai 50 AH dan 40 AH maka diperlukan arus sebesar 10 % x

(40+50) = 9 A.

7. Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian sesuai hasil pengukuran elektrolit

baterai (untuk battery charging yang dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka

catat waktu mulai proses pengisian. Waktu yang diperlukan sesuai hasil pengukuran

berat jenis elektrolit masing-masing baterai.

8. Bila pengisian sudah selasai, maka mematikan battery charger,

9. Lepas klep battery charger pada terminal baterai, lakukan terminal negatip dahulu,

klem jangan dilepas saat battery charge masi hidup, sebab akan terjadi percikan

api pada terminal sat dilepas dan menimbulkan ledakan pada baterai akibat uap

baterai terbakar. Uap baterai adalah gas hydrogen yang mudah terbakar dan mudah

meledak.

Page 15: Job Sheet

JOBSHEET BUSI DAN COIL

Page 16: Job Sheet

BUSI

PEMERIKSAAN SECARA VISUAL

Periksa busi kemungkinan terdapat hal- hal berikut :

1. Rusak atau kerusakan lain pada ulir dan isolator.

2. keausan elektroda.

3. Gasket rusak atau berubah bentuk.

4. Elektroda terbakar atau terdapat kotoran yang berlebihan.

BERSIHKAN BUSI

1. Jangan menggunakan alat pembersih busi lebih lama dari yang diperlukan.

2. Hembuskan kompoun dan karbon pembersih dengan udara bertekanan.

3. Bersihkan ulir dan permukaan luar isolator.

STEL CELAH BUSI

Periksa setiap celah busi menggunakan alat pengukur celah busi. Jika perlu, stellah dengan

membengkokan bagian yang menonjol dari elektroda.

Mesin 5k : 0,7 – 1,0 mm

Selain 5k : 0,8 mm

Hasil Praktikum :

Sebelum Penyetelan :

Page 17: Job Sheet

Setelah Penyetelan :

KABEL TEGANGAN TINGGI

PERIKSA TAHANAN KABEL

Catatan

Pada waktu menerik kabel busi, tariklah dengan memegang bagian ujung kebelnya, jangan

menarik pada bagian tengah kabel.

Periksa tahanan kabel

Tahanan kabel : dari 25 kΩ per kabel.

Hasil Praktikum :

Spesifikasi :

Hasil :

KOIL

Resistor

Periksa tahanan dari resistor dengan ohmmeter.

Tahanan ( External Resistor ) : 1,1 – 1,3Ω

Page 18: Job Sheet

Hasil Praktikum :

Spesifikasi :

Hasil :

Kesimpulan :

Tahanan ( Internal Resistor ) : 0,9 – 1,2Ω

Hasil Praktikum :

Spesifikasi :

Hasil :

Kesimpulan :

Koil Pengapian

Periksa tahanan koil pengapian dengan ohmmeter.

Tahanan primary coil antara terminal positif (+) dan negative (-)

Tahanan ( Tanpa Internal Resistor ) : 1,3 – 1,6 Ω

Hasil Praktikum :

Spesifikasi :

Hasil :

Kesimpulan :

Page 19: Job Sheet

Tahanan ( Dengan Internal Resistor ) : 1,5 – 1,9 Ω

Hasil Praktikum :

Spesifikasi :

Hasil :

Kesimpulan :

Tahanan secondary coil antara terminal positif (+) dan terminal tegangan tinggi.

Tahanan ( Tanpa Internal Resistor ) : 10,7 – 14,5 kΩ

Hasil Praktikum :

Spesifikasi :

Hasil :

Kesimpulan :

Page 20: Job Sheet

Tahanan ( Dengan Internal Resistor ) : 13,7 – 18,5 kΩ

Hasil Praktikum :

Spesifikasi :

Hasil :

Kesimpulan :