JENIS DAN KARAKTERISTIK BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
JENIS DAN KARAKTERISTIK
BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3)
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 2
Jenis Bahan B3 Versi PBB
Toksik Korosif Merangsang (irritant)
Mudah terbakar
(flammable)
Eksplosif
Oksidator
Radioaktif
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 3
• mudah meledak (explosive); • pengoksidasi (oxidizing); • sangat mudah sekali menyala
(extremely flammable); • sangat mudah menyala (highly
flammable); • mudah menyala (flammable); • amat sangat beracun (extremely
toxic); • sangat beracun (highly toxic);
• beracun (moderately toxic); • berbahaya (harmful); • korosif (corrosive); • bersifat iritasi (irritant); • berbahaya bagi lingkungan
(dangerous to the environment);
• karsinogenik (carcinogenic); • teratogenik (teratogenic); • mutagenik (mutagenic).
Jenis B3 Menurut PP Nomor 74 Tahun 2001
Catatan : Keterangan lihat Penjelasan PP 74/2001
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 4
Jenis B3 Versi NFPA (National Fire Protection Agency)
Berbahaya terhadap kesehatan• Toksik• Toksik karena pemanasan• Korosif dan iritan
Bahaya terhadap kebakaran• Mudah terbakar• Dapat terbakar
Bahaya terhadap reaktivitas• Eksplosif• Reaktif
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 5
Jenis B3 Istilah Umum
• Bahan Kimia Beracun• Bahan Kimia Korosif• Bahan Kimia Mudah Terbakar• Bahan Mudah Meledak• Bahan Oksidator• Bahan Reaktif Terhadap Air• Bahan Reaktif Terhadap Asam• Gas Bertekanan• Bahan RadioaktifCatatan : Bahan B3 akan mempunyai 1(satu) atau lebih sifat diatas
Toksik / Beracun
Beracun
Sangat Beracun/ (Very
toxic)
Beracun/ Toksik (Toxic)
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 6
Tolok ukur :- LD50 - IDLH- LC 50 - TWA-TLV- TLV
Bahan Sangat Beracun?
Bahan yang bila dihirup melalui pernafasan, ditelan atau diresorpsi manusia akan mengakibatkan penyakit parah, bahkan dapat menewaskan.- Setelah dimasukkan ke dalam tubuh tikus : LD50 hingga 25 mg per
kg berat badan;- Setelah dioleskan pada kulit tikus atau kelinci : LD50 sebesar 50 mg
per kg berat badan;- Setelah dihirup melalui saluran pernafasan tikus : LC50 sebesar 0,5
mg per liter udara selama 4 jam
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 7
Contoh : Asam Sianida (HCN) LD50 = 3 mg/kg
Bahan Beracun?
Bahan yang karena dihirup, ditelan atau diresorpsi melalui kulit mengakibatkan penyakit keras atau pun mengakibatkan kematian.
Setelah masuk dalam perut tikus LD50 sebesar 25 mg - 200 mg per kg berat badan;
Setelah dioleskan pada kulit tikus atau kelinci : LD50 sebesar 50 mg -
400 mg per kg berat badan;
Setelah dihirup melalui pernafasan :LC50 sebesar 0,5 mg - 2,0 mg per
liter udara selama 4 jam.
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 8
Contoh : Formaldehida (CH2O), LD50 = 42 mg/kg
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 9
LD50 (lethal dosis) adalah jumlah rata-rata suatu bahan asli
atau bahan-bahan olahan yang mematikan yang setelah dimasukkan ke dalam lambung atau diresorpsi oleh kulit, separoh dari hewan peercobaan tersebut mati. LD50 dinyatakan dalam jumlah miligram per kilogram berat badan (mg/kg).
LC50 (lethal concentration) adalah jumlah rata-rata dari
konsentrasi yang mematikan yang dimasukkan melalui alat pernafasan dari hewan percobaan di mana separoh dari hewantersebut mati. LC50 dinyatakan dalam mg per liter udara selama 4 jam dan dilaksanakan dengan menggunakan tikus sebagai hewan percobaan.
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 10
TLV (Treshold Limit Value) adalah teratas dari
sebuah konsentrasi toxin yang tidak menimbulkan pengaruh kesehatan pada manusia yang terpapar secara rutin dengan satuan ppm (gas).
IDLH (Immediately Dangerous to Life and Health) adalah konsentrasi maksimum suatu substansi yang memungkinkan manusia menghindar dalam 30 menit tanpa masalah pada kesehatan dinyatakan dalam ppm.
TWA-TLV adalah konsentrasi rata-rata diruang kerja yang dapat diterima oleh sebagian besar pekerja selama 40 jam perminggu atau 8 jam sehari dinyatakan dalam ppm.
Referensi : Kepmennaker No 01/1997.
Bahan Korosif ?
Bahan yang bila disentuhkan pada kulit selama 30 menit
sebanyak 0,5 ml atau 0,5 g dalam waktu 7 hari akan
merusak jaringan kulit
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 11
Contoh : Asam Sulfat (H2SO4), Asam Nitrat (HNO3), Caustic Soda (NaOH)c
Bahan Merangsang (Irritant) ?
Bahan yang bila disentuhkan pada kulit kelinci selama 30 menit dengan jumlah 0,5 ml atau 0,5 g akan mengakibatkan peradangan dalam waktu 3 hari.
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 12
Contoh : Toluena (C6H5CH3), Caustic Soda (NaOH)
Zat Terbakar
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 13
Cairan
Padatan
Bahan Mudah Terbakar/
Menyala (flammable) Œ
Gas
Berupa cairanBahan berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan atau pada titik nyala (flash point) tidak lebih dari 600C (1400 F).
Berupa padatanB3 yang bukan berupa cairan, pada temperatur dan tekanan standar (250C, 760 mmHg) dengan mudah menyebabkan terjadinya kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 14
Padatan Mudah Menyala/Terbakar
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 15
adalah B3 baik berupa padatan maupun cairan yang memiliki titik nyala dibawah 0 0C dan titik didih lebih rendah atau sama dengan 35 0C.
Contoh : Benzene (C6H6), Titik Nyala = - 11oC
Sangat mudah sekali menyala/terbakar (extremely flammable)
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 16
Contoh : Metanol (CH3OH), Titik Nyala = 12oC
Sangat mudah menyala/terbakar (highly flammable)
adalah B3 baik berupa padatan maupun cairan yang memiliki titik nyala 00C - 210C.
PEMAHAMAN TERHADAPPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA(NOMOR 18 DAN 85 TAHUN 1999)
BERKAITAN DENGAN PENGELOLAAN
BAHAN DAN LIMBAH B3
Peraturan Lingkungan yang Berkaitan dengan Limbah B-3
PP No. 18/1999, Pengelolaan Limbah B-3 PP No. 85/1999 Pengelolaan Limbah B3
(Perubahan PP No. 18/1999, Khusus pasal 6, 7 dan 8)
Kepka Bapedal No. 01/09/1995, Persyaratan dan Prosedur Pengumpulan dan Penyimpanan Limbah B-3
Kepka Bapedal No. 02/09/1995, Persyaratan dan Prosedur Manifes Limbah B-3
Kepka Bapedal No. 03/09/1995, Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B-3
Kepka Bapedal No. 04/09/1995, Tata Cara Persyaratan Penimbunan Hasil Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas Pengolahan, Bekas Penimbunan Limbah B-3
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si. ©2004 Hand Out Ecology 18
Peraturan Lingkungan yang Berkaitan dengan Limbah B-3
Kepka Bapedal No. 05/09/1995, Label dan Simbol Limbah B-3
Kepka Bapedal No. 255/08/96, Tata Cara Persyaratan Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas
Kepmen-LH No. 68/94, Ijin Pengelolaan B-3
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 19
PP 18/1999, Pengelolaan Limbah B-3
Menggantikan PP No. 19/1994
Definisi : “Limbah B-3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, ……………… dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.”
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 20
PP 18/1999, Pengelolaan Limbah B-3Pasal 2 – 5 : Ketentuan Umum Pihak penghasil, dilarang
membuang tanpa mengolah lebih dulu
Pihak penyimpan, pengumpul, pengangkut, pengolah, penimbun dilarang melakukan pengenceran
Ir. Gunawan Tabrani, M.Si. & Ir. Erlida Ariyani, M.Si.©2004 Hand Out Ecology 21