LEMBAR JAWABAN
Matakuliah: LANDASAN TEKNOLOGI PENDIDIKANSemester: I (SATU)Nama:
SYUKRI ABDULLAH MANIKNIM: 8146122046Kelas: B-2E-mail:
[email protected]
1. Sebagai suatu disiplin ilmu, teknologi pendidikan memiliki
landasan filosofis yang dapat dikaji melalui tiga kajian filsafat
yaitu ontology, epistimologi, dan aksiologi.OntologiOntologi
bertolak atas penyelidikan tentang hakekat ada (existence and
being) (Brameld, 1955: 28). Pandangan ontologI ini secara praktis
akan menjadi masalah utama di dalam pendidikan. Sebab, siswa
(peserta didik) bergaul dengan dunia lingkungan dan mempunyai
dorongan yang kuat untuk mengerti sesuatu. Oleh karena itu
teknologi pendidikan dalam posisi ini sebagai bagian pengembangan
untuk memudahkan hubungan siswa atau peserta didik dengan dunia
lingkungannya. Peserta didik, baik di masyarakat atau di sekolah
selalu menghadapi realita dan obyek pengalaman.Secara tersusun
Chaeruman dalam tulisannya mengutip tulisan Prof. Yusuf Hadi Miarso
bahwa ontology teknologi pendidikan adalah :a.Adanya sejumlah besar
orang belum terpenuhi kesempatan belajarnya, baik yang diperoleh
melalui suatu lembaga khusus, maupun yang dapat diperoleh secara
mandiri.b.Adanya berbagai sumber baik yang telah tersedia maupun
yang dapat direkayasa, tapi belum dimanfaatkann untuk keperluan
belajar.c.Perlu adanya suatu proses atau usaha khusus yang terarah
dan terencana untuk menggarap sumber-sumber tersebut agar dapat
terpenuhi hasrat belajar setiap orang dan organisasi.d.Perlu adanya
keahlian dan pengelolaan atas kegiatan khusus dalam mengembangkan
dan memanfaatkan sumber untuk belajar tersebut secara efektif,
efisien, dan selaras.EpistemologiEpistomologi atau Teori
Pengetahuan berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan,
pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban
atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap
manusia.Pandangan epistemologi tentang pendidikan akan membahas
banyak persoalan-persoalan pendidikan, seperti kurikulum, teori
belajar, strategi pembelajaran, bahan atau sarana-prasarana yang
mengantarkan terjadinya proses pendidikan, dan cara menentukan
hasil pendidikan.M. Arif berpendapat bahwa epistimologi (bagaimana)
yaitu merupakan asas mengenai cara bagaimana materi pengetahuan
diperoleh dan disusun menjadi suatu tubuh pengetahuan. Ada 3 isi
dari landasan epistimologi teknologi pendidikan yaitu
:a.Keseluruhan masalah belajar dan upaya pemecahannya ditelaah
secara simultan. Semua situasi yang ada diperhatikan dan dikaji
saling kaitannya dan bukannya dikaji secara
terpisah-pisah.b.Unsur-unsur yang berkepentingan diintegrasikan
dalam suatu proses kompleks secara sistematik yaitu dirancang,
dikembangkan, dinilai dan dikelola sebagai suatu kesatuan, dan
ditujukan untuk memecahkan masalah.c.Penggabungan ke dalam proses
yang kompleks dan perhatian atas gejala secara menyeluruh, harus
mengandung daya lipat atau sinergisme, berbeda dengan hal dimana
masing-masing fungsi berjalan sendiri-sendiri.Sedangkan menurut
Abdul Gafur (2007) untuk mendapatkan teknoogi pendidikan adalah
dengan cara:a.Telaah secara simultan keseluruhan masalah-masalah
belajarb.Pengintegrasian secara sistemik kegiatan pengembangan,
produksi, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi.c.Mengupayakan
sinergisme atau interaksi terhadap seluruh proses pengembangan dan
pemanfaatan sumber belajarAksiologiAksiologi (axiology), suatu
bidang yang menyelidiki nilai-nilai (value) (candilaras, 2007).
Menurut Wijaya Kusumah dalam kajian aksiologi, yaitu apa nilai /
manfaat pengkajian teknologi pendidikan bisa diaplikasikan dalam
beberapa hal, diantaranyaSedangkan M. Arif menyatakan bahwa
Aksiologi (untuk apa) yaitu merupakan asas dalam menggunakan
pengetahuan yang telah diperoleh dan disusun dalam tubuh
pengetahuan tersebut. Landasan pembenaran atau landasan aksiologis
teknologi pendidikan perlu dipikirkan dan dibahas terus menerus
karena adanya kebutuhan riil yang mendukung pertumbuhan dan
perkembangannya. Menurutnya, landasan aksiologis teknologi
pendidikan saat ini adalah:a.Tekad mengadakan perluasan dan
pemerataan kesempatan belajar.b.Keharusan meningkatkan mutu
pendidikan berupa, antara lain:Dalam hal ini Teknologi
Pembelajaransecara aksiologis akan menjadikan pendidikan
menjadi:ProduktifIlmiahIndividualSerentak / actualMerataBerdaya
serap tinggiTeknologi Pembelajaran juga menekankan pada nilai bahwa
kemudahan yang diberikan oleh aplikasi teknologi bukanlah tujuan,
melainkan alat yang dipilih dan dirancang strategi penggunaannya
agar menumbuhkan sifat bagaimana memanusiakan teknologi (A.L
Zachri:2004).Bertolak dari landasan falsafah diatas maka untuk
mengubah pendidikan kea arah yang lebih maju yang harus dilakukan
adalah melakukan penelitian, evaluasi dan revisi berkelanjutan
tentang permasalahan belajar dari mulai pebelajar, materi ajar,
lingkungan belajar, sumber belajar dan perangkat pembelajaran.
2. Teknologi pendidikan pendidikan dapat ditinjau dari 3
perspektif, sebagai konstruk teoritis , sebagai bidang garapan, dan
sebagai profesiTeknologi Pendidikan SebagaiKonstruk TeoritisSebuah
abstraksi yang mencakup serangkaian ide dan prinsip tentang cara
bagaimana pendidikan dan pembelajaran harus dilaksanakan dengan
menggunakan teknologi.Untuk mendefinisikan Teknologi Pendidikan
sebagai konstruksi teoritik hanya diperlukan karakteristik pertama
di atas; suatu kesatuan teori intelektual yang selalu dikembangkan
melalui kegiatan penelitian. Istilah teori yang dalam pembicaraan
sehari-hari sering digunakan sebagailawan kata praktek, yang
mempunyai arti yang jelas yaitu : suatu prinsip umum yang didukung
oleh data sebagai penjelasan terhadap sekelompok gejala atau suatu
pernyataan tentang hubungan yang berlaku terhadap sejumlah fakta,
suatu prinsip atau serangkaian prinsip yang menerangkan hubungan
antara berbagai fakta dan meramalkan hasil baru berdasarkan fakta
tersebut.Teknologi Pendidikan sebagai konstruk teori mencakup
serangkaian ide dan prinsip tentang bagaimana cara pendidikan dan
pembelajaran harus dilaksanakan dengan menggunakan teknologi. Dalam
konsep teknologi pembelajaran, kata pembelajaran mengandung makna
yang lebih proaktif dalam melaksanakan kegiatan belajar, sebab di
dalamnya bukan hanya guru/ instruktur yang aktif, tetapi siswa
merupakan subjek yang aktif dalam belajar. Itulah sebabnya hampir
semua orang akan setuju bahwa dari pembelajaran adalah mempengaruhi
siswa agar belajar (membelajarkan siswa).Bruner (1964) telah
meletakkan landasan di ilmu pembelajaran dengan membuat perbedaan
antara teori belajar (deskriptif) dan teori pembelajaran
(preskriptif). Artinya teori belajar mendeskripsikan terjadinya
proses belajar, sedangkan teori pembelajaran mempreskripsikan
strategi atau metode pembelajaran yang optimal yang dapat
memudahkan proses belajar siswa. Perbedaan teori belajar
(deskriptif) dan teori pembelajaran (preskriptif) dari Bruner
dikembangkan oleh Reigeluth (1983a) yaitu teori preskriptif
adalahgoal oriented, yang artinya untuk mencapai tujuan, sedangkan
teori deskriptif adalahgoal freeyang dimaksudkan guna memberikan
hasil.Dalam bidang pembelajaran sering sekali antara istilah model
dengan istilah teori disamakan walaupun ada juga pandangan yang
membedakan antara model dengan teori. Kebingungan penggunaan
istilah teori dengan model terjadi karena 2 hal berikut, yakni (1)
etidakpastian apakah sebuah model merupakan model dari (analisis)
situasi yang umum atau teori ataukah dimaksudkan untuk menjadi
model untuk (sintesis)emergent arrangementatau teori, dan (2)
berkaitan dengan masalah adaptasi paradigma dari sebuah ilmu
laboratorium ekperiemental ke paradigma suatu bidang terapan.Guna
memberikan landasan pemahaman yang benar tentang konsep teori serta
model, berikut dibahas definisi teori dan model secara komprehensif
serta perbedaan-perbedaan yangada di antara 2 istilah tersebut.
Teori adalah sekelompok proposisi yang berhubungan yang
menunjuk-kan mengapa suatu peritiwa terjadi. Dorin, dkk (1990)
menyatakan bahwa teori menyediakan sebuah penjelasan umum atas
suatu observasi, menjelaskan dan memprediksi perilaku, bisa
dimodifikasi, dan memiliki kebenaran relatif untuk dites.Teori
berhubungan dengan proposisi karena proposisi membentuk teori.
Teori terdiri dari konsep dan hubungan di antara mereka (Hoover,
1984). Teori, menurut Hoover (1984), berguna untuk tujuan-tujuan
berikut ini.1.Memberikan pola interpretasi data.2.Menghubungkan
satu kajian dengan kajian lain3.Menawarkan kerangka kerja sehingga
konsep dan variabel mendapatkan signifikansi yang khusus4.Memandu
menginterpretasi makna yang lebih luas dari temuan bagi diri dan
lainnya.Seperi halnya makna secara umum bagi semua disiplin ilmu,
konsep teori dalam bidang teknologi pembelajaran juga memiliki
siaft-sifat khusus. Teori pembelajaran bisa dilihat secara
deskriptif dan preskriptif.Teori pembelajaran deskriptif
dimaksudkan untuk memerikan hasil dengan menempatkan variabel
metode dan kondisi sebagai variabel bebas, dan variabel hasil
sebagai variabel terikat. Teori ini menekankangoal free. Teori
pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan dengan
menempatkan variabel hasil dan kondisi sebagai variabel bebas dan
variabel metode sebagai variabel terikat. Teori ini berorientasi
padagoal oriented. Proposisi teori deskriptif ialah jika ..., maka
..., sedangkan proposisi teori preskriptif ialah agar lakukan
ini.(Landa, 1983; Degeng, 1989).Teori pembelajaran adalah teori
yang menawarkan panduan ekplisit bagaimana membantu orang belajar
dan berkembang lebih baik. Jenis belajar dan pengembangan mencakup
aspek kognitif, emosional, sosial, fisikal, dan spiritual
(Reigeluhth, 1999). Ini artinya teori pembelajaran mesti
menunjukkan beberapa karakteristik berikut.1.Designed
oriented(berfokus pada alat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan untuk belajar/pengembangan daripadadescription
orientedberfokus padagiven events.2.Mengidentifikasi metode
pembelajaran (cara untuk mendukung dan memfasilitasi belajar) dan
situasi pada mana metode dipakai/tidak dipakai.3.Metode
pembelajaran bisa dipecah-pecah menjadi rinci sebagai
panduan.4.Metode pembelajaran
adalahprobabilisticdaripadadeterministic.Pembahasan tentang teori
pembelajaran erat kaitannya dengan teknologi pembelajaran. Teori
pembelajaran dalam domain teknologi pembelajaran banyak berurusan
dengan domain desain; teori pembelajarn adalahdesign oriented.
Teknologi pembelajaran ialah teori dan praktek desain,
pengembangan, pemanfaatan, manajemen, dan evaluasi proses dan
sumberdaya belajar. Pada definisi ini teori terdiri dari konsep,
konstruk, prinsip, dan proposisi yang memberi sumbangan
terhadapbody of knowledge(Seels dan Richey, 1994).Glaser (1965,
1976) menekankan pentingnya ilmu penghubung(a linking sciene)antara
teori belajar dan praktik pembelajaran serta mengemukakan perlunya
ilmu merancang(a design science)untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran. Ilmu penghubung inilah yang dikenal dengan Psikologi
Pembelajaran.Teknologi dikemukakan bahwa teknologi pendidikan
merupakan suatu proses kompleks dan terpadu yang melibatkan
orang,prosedur,ide,peralatan dan organisasi untuk menganalisis
masalah yang berhubungan dengan semua aspek belajar manusia,kita
dapat membandingkan dengan tolak ukur yang harus dipenuhi oleh
suatu teori.Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang
terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan
organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan,
menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar
manusia.Karakteristik teori dapat diidentifikasikan sebagai berikut
:a)Adanya suatu gejala harus masih ada beberapa gejala yang belum
difahami sejelas-jelasnya menurut pengetahuan yang ada
sekarang.b)Menjelaskan sebuah teori memberikan penjelasan tentang
mengapa atau bagaimana gejala itu terjadi (sebagai kebalikan dari
penegasan sederhana terhadap eksistensi suatu gejala).Merangkum
sebuah teori memberikan rangkuman tentang apa yang telah diketahui
tentang hubungan antara sejumlah besar informasi empiric, konsep
dan generalisasi.c)Memberikan orientasi menentukan dan mempertajam
fakta-fakta yang akan diteliti (dipelajari) serta membedakan antara
data yang relevan dengan data yang tidak relevan.d)Mensistematiskan
memberikan skema unutuk mensistematiskan, mengklasifikasikan dan
menghubungkan segala gejala, postulat dan dalil yang
serasi.e)Mengidentifikasi kesenjangan mencari bidang-bidang yang
relevan namun diabaikan atau belum dipecahkan pada masa kini maupun
buat studi di masa mendatang.f)Melahirkan strategi untuk keperluan
riset memberikan dasar untuk merumuskan hipotesis baru dan
melaksanakan riset lebih mendalam berdasar atas penjelasan
tersebut.g)Prediksi dapat mengungkap hal-hal melebihi dari apa yang
bisa diketahui berdasar atas data empiric sehingga dapat membuat
estimasi dan memprediksi fakta baru dan hipotesis yang belum
diketahui pada saat sekarang.Teknologi pendidikan adalah suatu
proses terpadu yang melibatkan orang, prosedur, gagasan, peralatan,
dan organisasi untuk menganalisa masalah-masalah pendidikan dan
cara pemecahan, mengimplemintasikan, mengevaluasi dan mengelola
pemecahan masalah yang berkenaan dengan semua aspek belajar
manusia. Pemecahan masalah dalam teknologi pendidikan adalah
bagaimana sumber belajar itu didesain, dipilih dan digunakan untuk
menciptakan kegiatan belajar.Paradigma baru pada teknologi
pendidikan memberikan suatu pendekatan baru dalam memecahkan
masalah-masalah pendidikan, namun demikian pendekatan baru tersebut
merupakan penjabaran dan perluasan dari konsep-konsep terdahulu.
Dengan demikian secara langsung masih berhubungan dengan definisi
dan diskripsi bidang teknologi pendidikan yang dihasilkan
sebelumnya.Teknologi Pendidikan SebagaiBidang GarapanBidang garapan
atau disebut pula praktek teknologi pendidikan meliputi segala
sesuatu dimana ada masalah belajar yang perlu dipecahkan. (Miarso,
2007). Mereka yang berprofesi atau bergerak dalam bidang teknologi
pendidikan atau singkatnya disebut Teknolog Pendidikan, harus
mempunyai komitmen dalam melaksanakan tugas profesionalnya yang
utama yaitu terselenggaranya proses belajar bagi setiap orang,
dengan dikembangkan dan digunakannya berbagai sumber belajar
selaras dengan karakteristik masing-masing pebelajar (learners)
serta perkembangan lingkungan. Karena lingkungan itu senantiasa
berubah, maka para Teknolog Pendidikan harus senantiasa mengikuti
perkembangan atau perubahan itu, dan oleh karena itu ia dtuntut
untuk selalu mengembangkan diri sesuai dengan kondisi lingkungan
dan tuntutan zaman, termasuk selalu mengikuti perkembangan ilmu dan
teknologi. (Miarso, 2007).Teknologi Pendidikan sebagai bidang
garapan merupakan aplikasi dari ide dan prinsip teoritik untuk
memecahkan masalah kongkrit dalam bidang pendidikan dan
pembelajaran ( teknik yang digunakan, aktivitas yang dikerjakan,
informasi dan sumber yang digunakan dan klien yang dilayani ).
Lingkungan kegiatan yang merangkum komponen konsep, ketrampilan dan
prosedur serta memadukannya dalam bentuk aplikasi baru.Dari
komponen-komponen definisipada konstruk teoritikmemberikan
penjelasan dan gambaran tentang apa yang diperbuat dan dipelajari
oleh tenaga profesi dalam bidang teknologi pendidikan.Desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian adalah 5
kawasan teknologi pendidikan yang harus dikembangkan untuk
mengidentifikasi hubungan timbal balik
dariteoridanpraktikpembelajaran sertapenelitianyang dilakukan untuk
melihat kebenaran teori yang ada. Prof. Yusufhadi Miarso dalam
bukunya Menyemai Benih tahun 2007, membagi kawasan bidang garapan
teknologi pendidikan menjadi 6 bagian yaitu desain, pengembangan,
pemanfaatan, pengelolaan, penilaian danpenelitian.Aplikasi ide-ide
dan prinsip-prinsip teoritik untuk memecahkan masalah-masalah
konkret dalam bidang pendidikan dan pembelajaran. Bidang tersebut
meliputi teknik-teknik yangdigunakan, aktivitas yang dikerjakan,
informasi dan sumber yang digunakan, dan klien yang dilayani oleh
para pelaksana dalam bidang tersebut.Setiap kawasan dalam teknologi
pendidikan memberikan kontribusi kepada pengembangan teori dan
praktik dan sebaliknya teori dan praktik dijadikan pengembangan
kawasan.Tiap kawasan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling
berkaitan sebagai suatu kegiatan yang sistematik.Hubungan antar
kawasan ini bersifat sinergik, saling melengkapi terlihat pada
gambar berikut ini:Berdasarkan kawasan-kawasan tersebut, maka
seorang sarjana teknologi pendidikan memiliki bidang garapan
sebagai :1.Perancang proses dan sumber belajar; dimana lingkup
pekerjaannya meliputi perancangan sistem pembelajaran, desain
pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik
pebelajar.2.Pengembang proses dan sumber belajar; dimana lingkup
pekerjaannya meliputi pengembangan teknologi cetak, teknologi
audiovisual, teknologi berbantuan komputer dan teknologi terpadu
lainnya.3.Pemanfaat/pengguna proses dan sumber belajar; dimana
lingkup pekerjaannya meliputi pemnafaatan media pembelajaran,
difusi inovasi pendidikan, implementasi dan institusionalisasi
model inovasi pendidikan, serta penerapan kebijakan dan regulasi
pendidikan.4.Pengelola proses dan sumber belajar; dengan lingkup
pekerjaan meliputi pengelolaan proyek, pengelolaan aneka sumber
belajar, pengelolaan sistem penyampaian, dan pengelolaan sistem
informasi pendidikan.5.Evaluator/peneliti proses dan sumber
relajar; dengan lingkup pekerjaan meliputi melakukan analisis
masalah, pengukuran acuan patokan, evaluasi formatif, evaluasi
sumatif dan penelitian kawasan pendidikan.Teknologi Pendidikan
Sebagai ProfesiSuatu kelompok pelaksana tertentu yang
diorganisasikan memenuhikriteria tertentu, memiliki tugas-tugas
tertentu dan bergabung untuk membentuk bagian tertentu dari bidang
tersebut, tidak satu pun dari tiga perspektif tersebut yang lebih
betul atau lebih baik, masing-masing merupakan cara yang berbeda
dalam memandang hal yang sama.Oleh karena itu, definisi Teknologi
Pendidikan yang disajikan di sini akan mengemukakan pengertian
Teknologi Pendidikan dari ketiga perspektif tersebut secara
keseluruhan. Teknologi Pendidikan akan didefinisikan sebagai
konstruk teoritik menunjukkan ide dan prinsip-prinsip serta
bagaimana kesemuanya disintesiskan menjadi satu kebulatan yang
menyeluruh, sebagai bidang garapan menunjukkan aplikasi dan
implikasi dalam praktek kehidupan sehari-hari; dan sebagai profesi
identifikasi kriteria yang harus dipenuhi oleh kelompok yang khusus
bergerak di bidang ini.1.Makna Profesi Teknologi PendidikanMiarso
(2004:96) mengartikan tenaga profesi teknologi pendidikan sebagai
tenaga ahli dan atau mahir dalam membelajarkan peserta didik dengan
memadukan secara sistemik komponen sarana belajar meliputi orang,
isi ajaran, media atau bahan ajaran, peralatan, teknik, dan
lingkungan. Apa yang dikemukakan Miarso tersebut apabila
dihubungkan dengan definisi teknologi pendidikan yang dikemukakan
oleh AECT 1994 sangat relevan.Dalam AECT 1994 telah dirumuskan
definisi teknologi pendidikan seperti telah disebutkan dalam Latar
Belakang di atas bahwa: Teknologi pembelajaran adalah teori dan
praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta
penilaian proses dan sumber untuk belajar. Dari kedua definisi itu
maka pengertian profesi teknologi penddidikan adalah tenaga ahli
yang melakukan teori dan praktek dalam mendesain, mengembangkan,
memanfaatkan serta menilai proses dan sumber untuk membelajarkan
peserta didik.Lebih lanjut Miarso mengemukakan bahwa ciri utama
dalam profesi teknologi pendidikan adalah adanya kode etik,
pendidikan dan pelatihan yang memadai, serta pengabdian yang terus
menerus. Kode etik profesi sebetulnya mempunyai tujuan melindungi
dan memperjuangkan kepentingan peserta didik; melindungi
kepentingan masyarakat, bangsa dan negara; melindungi dan membina
diri serta sejawat profesi; dan mengembangkan kawasan dan bidang
kajian teknologi pendidikan (Kusuma, 2008:7Pendidikan dan pelatihan
dimaksudkan untuk memberikan pembelajaran mengenai teknologi
pendidikan kepada mahasiswa atau mereka yang telah menyelesaikan
studi mereka di Program Studi Pendidikan. Dengan cara ini mereka
akan dapat bekerja lebih profesional. Sedangkan pengabdian yang
terus menerus merupakan bentuk karya nyata dari seorang yang
berprofesi teknologi pendidikan dalam membelajarkan peserta didik
melalaui layanannya seperti fasilitas dan sumber belajar.Dari
uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa teknologi
pendidikan dapat digolongkan sebagai sebuah profesi. Karakteristik
di atas dapat dipenuhi oleh teknologi pendidikan yaitu adanya
teknik intelektual, praktek aplikasi, pelatihan dengan priode yang
panjang, adanya asosiasi dan komunikasi sesama anggota (organisasi
profesi IPTI = Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia), kode
etik dan standar, teori intelektual dan penelitian.2.Posisi Profesi
Teknologi PendidikanPosisi profesi teknologi pendidikan tidak jauh
dari pendidikan itu sendiri. Apabila kita kaitkan definisi
teknologi pendidikan menurut AECT 1994 dengan UU No. 20 Tahun 2003,
maka tampak suatu hubungan yang jelas. Dalam AECT 1994 disebutkan
bahwa Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain,
pengembangan, pemanfaatan , pengelolaan serta penilaian proses dan
sumber untuk belajar. Ada beberapa kata dalam definisi di atas
terdapat juga di dalam UU No. 20 Tahun 2003 atau yang mempunyai
makna yang sama, yaitu pengelolaan, pengembangan dan pelayanan
teknis dan semuanya itu tergolong sebagai tenaga
kependidikan.3.Fungsi Profesi Teknologi PendidikanUntuk mengetahui
fungsi profesi teknologi pendidikan maka perlu kembali ke definisi
teknologi pendidikan. Bersdasarkan definisi tersebut fungsi profesi
teknologi pendidikan sebagai suatu profesi yang mencarikan jalan
keluar masalah belajar baik individu atau kelompok. Jalan keluar
yang diberikan adalah berupa rancangan, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaaan, penilaian dan penelitian terhadap belajar. Tampak di
sini adanya kegiatan memfasilitasi belajar. Selain itu profesi
teknologi pendidikan juga sebagai pengembang sumber daya
manusia.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi profesi
teknologi pendidikan memfasilitasi kegiatan belajar manusia melalui
pendekatan-pendekatan atau cara-cara tertentu. Dengan demikian
profesi teknologi pendidikan dapat menjadikan orang bertambah dalam
kegiatan belajar sekaligus menjadikan orang bertambah cerdas baik
dari jumlah orang yang cerdas maupun mutu dari kecerdasan itu
sendiri. Dengan kecerdasan ini berarti akan meningkatkan nilai
tambah seseorang sebagai sumber daya manusia, mengatasi masalah
belajar baik individu ataupun kelompok, dan juga akan meningkatkan
kinerja.4.Tugas Pokok Profesi Teknologi PendidikanTugas pokok
teknolog pembelajaran atau perekayasa pembelajaran dengan tugasnya
sebagai berikut:a.pengembangan bidang kajian dan kawasan
teknologi/rekayasa pembelajaranb.perancangan dan pengembangan
proses, sumber dan sistem pembelajaranc.produksi bahan
belajard.penyediaan sarana dan prasarana belajare.pemilihan dan
penilaian sistem dan komponen sistem pembelajaranf.pemanfaatan
proses dan sumber belajarg.penyebaran konsep dan temuan teknologi
pendidikanh.pengelolaan kegiatan pengembangan dan pemanfaatan
sumber belajari.perumusan bahan kebijakan teknologi/ rekayasa
pembelajaran.Dari beberapa pendapat di atas maka dapat ditarik
suatu rumusan tugas pokok profesi teknologi pendidikan seperti
berikut ini.a.Perancang (desainer):tugas ini meliputi mendesain
sistem pembelajaran, desain pesan, stratedi pembelajaran, dan
karakteristik pebelajar. Desain sistem pembelajaran adalah prosedur
yang terorganisasi yang meliputi langkah-langkah penganalisaan,
perancangan, pengembangan, pengaplikasian dan penilaian
pembelajaran. Desain pesan adalah perencanaan untuk merekayasa
bentuk fisik dari pesan. Strategi pembelajaran adalah spesifikasi
untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan
pembelajaran dalam suatu pelajaran. Karakteristik pebelajar adalah
segi-segi latar belakang pengalaman pebelajar yang berpengaruh
terhadap efektivitas proses belajarnya (Seels dan Richey,
1994:30).b.Pengembang (developer):tugas ini meliputi produksi dan
penyampaian teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi
berbasis komputer dan teknologi terpadu. Contoh teknologi cetak
adalah buku-buku, bahan-bahan visual yang statis atau fotografis.
Teknologi cetak ini ada dua jenis yaitu teks verbal dan bahan
visual. Teknologi audio visual adalah teknologi yang berkaitan
dengan mekanik dan elektrik. Audio visual adalah gabungan dari
audio (dengar) dan visual (lihat).Ada kemungkinan alat tersebut
hanya audio saja dan ada pula kemungkinan audio visual. Sedanmgkan
visual saja termasuk ke dalam teknologi cetak. Teknologi berbasis
komputer adalah teknologi yang memanfaatkan komputer baik perangkat
lunak maupun perangkat keras. Perangkat lunak berpa program-program
komputer yang dapat menampilkan tayangan-tayangan
pembelajaran.Sedangkan perangkat keras dapat berupa layar monitor,
CPU, LCD. In focus, dan sebagainya. Dalam perkembangannya komputer
merupakan alat untuk menampilkan internet, e-mail, dan sebagainya.
Teknologi terpadu adalah paduan beberapa jenis media yang
dikendalikan oleh komputer. Sebagai contohnya adalah video, filem,
telekomprens, dan sebagainya ( Seels dan Richey,
1994:30).c.Pemanfaat/Pengguna (User):tugas ini meliputi pemanfaatan
media, difusi inovasi, implementasi dan pelembagaan, dan
kebijakan/regulasi. Pemanfaatan media merupakan penggunaan yang
sistematis dari sumber untuk belajar. Difusi inovasi adalah proses
berkomunikasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan untuk
diadopsi. Implementasi adalah penggunaan bahan dan strategi
pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya (bukan
tersimulasikan), sedangkan pelembagaan adalah penggunaan yang rutin
dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau
budaya organisasi ( Seels dan Richey, 1994:30).d.Pengelola
(Manager),tugas ini meliputi pengelola proyek, pengelola sumber,
pengelola sistem penyampaian, dan pengelola informasi. Pengelola
proyek meliputi merencanakan, memonitor dan pengendalikan proyek
desain dan pengembangan. Pengelola sumber meliputi merencanakan,
memantau, dan mengendalikan pendukung dan pelayanan
sumber.Pengelola sistem penyampaian merupakan kegiatan
merencanakan, memantau, dan mengendalikan cara bagaimana distribusi
bahan pembelajaran diorganisasikan. Sedangkan pengelola informasi
adalah merencanakan, memantau dan mengendalikan cara
penyimpanan,pengiriman/pemindahan atau pemprosesan informasi dalam
rangka tersedianya sumber untuk kegiatan belajar ( Seels dan
Richey, 1994:30).e.Penilai (Evaluator),tugas ini meliputi
menganalisis masalah, mengukur yang beracuan patokan, menilai
secara formatif dan sumatif. Analisis masalah merupakan kegiatan
penentuan sifat dan parameter masalah dengan menggunakan strategi
pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan. Pengukuran acuan
patokan adalah teknik-teknik untuk menentukan kemampuan pebelajar
menguasai materi yang telah ditentukan sebelumnya. Penilaian
formatif adalah pengumpulan informasi tentang kecukupan dan
penggunaan informasi sebagai dasar pengembangan selanjutnya.
Sedangkan penilaian sumatif berkaitan dengan pengum[pulan informasi
tentang kecukupan untyuk pengambilan keputusan dalam hal
pemanfaatan ( Seels dan Richey, 1994:30).f.Peneliti
(Researcher),tugas ini meliputi kegiatan penelitian yang berkaitan
dengan teknologi pendidikan. Kegiatan penelitian ini mencakup
penelitian dalam kawasan desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan, dan penilaian.5.Tempat Bekerja Profesi Teknologi
PendidikanDari uraian di atas maka tugas pokok profesi teknologi
pendidikan tersebut begitu luas. Keluasan ini akan menimbulkan
keleluasaan bidang garapan, dalam arti lowongan pekerjaan bagi
teknolog pendidikan cukup banyak Seseorang teknolog pendidikan
dapat bekerja pada lembaga pemerintah atau swasta, pada lembaga
pendidikan atau di luar lembaga pendidikan. Seorang teknolog
pendidikan dapat pula bekerja pada lembaga konsultan baik konsultan
milik orang lain atau didirikan sendiri.Begitu luasnya bidang
garapan pekerjaan profesi teknologi pendidikan sudah sepantasnya
lulusan atau mereka yang berprofesi sebagai teknolog pendidikan
memiliki tempat bekerja yang banyak pula. Lulusan atau teknolog
pendidikan dapat bekerja pada lembaga-lembaga yang berkaitan dengan
pendidikan, pelatihan, penerangan, komunikasi dan
sebagainya.Lembaga-lembaga tersebut berupa lembaga pemerintah atau
swasta, seperti berikut ini.a.Lembaga Pendidikan dan Pelatihan,
seperti Departemen Pendidikan Nasional, Pemerintah Daerah Propinsi
dan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Nasional, dinas-dinas lain
yang memerlukan pendidikan dan pelatihan, satuan-satuan pendidikan,
Pusat Sumber Belajar, LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan),
BUMN dan sebagainya.b.Lembaga Informasi dan Komunikasi,seperti
televisi,production houses, radio, Badan Informasi dan Komunikasi(
dulu Departemen Penerangan), Unit Teknologi Komunikasi Pendidikan,
Pusat Komputer, Laboratorium Bahasa, Pustekom Depdiknas dan
sebagainya.c.Lembaga Percetakan dan Produksi Media,seperti
Laboratorium Fotografi, Laboratorium Video, Laboratorium Audio dan
sebagainya.d.Lembaga Penelitian,seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia, Lembaga Survey Indonesia, dan sebagainya.e.Lembaga
Konsultan,khususnya konsultan bidang pendidikan yang menyangkut
belajar atau teknologi pendidikan.Sesuai bidang profesi saya
sebagai pengajar di SMK, contoh konkrit implementasi perspektif
teknologi pendidikan yaitu dengan membentuk konsultan pendidikan
disekolah, yang bertugas menganalisis permasalahan di seluruh
kawasan pembelajaran, apakah desain, system, pemanfaatan,
pengelolaan dan evaluasi, sehingga pembelajaran dapat berjalan
dengan efektif dan efisien.
3. Penjelasan kawasan teknologi pendidikan telah diuraikan pada
jawaban nomor 2Teknologi pendidikan secara konseptual berperan
dalam pembelajaran manusia dengan mengembangkan dan atau
menggunakan aneka sumber meliputi sumber daya manusia (narasumber),
sumber daya alam dan lingkungan, sumber daya kesempatan atau
peluang, serta dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi sumber
daya keuangan.Bentuk pelaksanaan peran teknologi pendidikan itu
dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu :1) Pengembangan sisitem
belajar-pembelajaran yang inovatif2) Penggunaan teknologi
komunikasi dan informasi dalam proses belajar.3) Peningkatan
kinerja sumber daya manusia agar lebi produktifKetiga kategori ini
dapat dibedakan tetapi tidak terpisahkan karena saling berkaitan
dan menunjang satu sama lain.Kategori pertama meliputi pengembangan
berbagai pola pembelajaran alternatif seperti sekolah terbuka,
pembelajaran terprogram (Pamong), pembuata berbagai paket atau
sumber belajar (modul untuk belajar sendiri, media audio-visual,
dan lain-lain), dan pemanfaatan lingkungan untuk belajar (community
and environment-based learning). Kategori kedua meliputi
pengembangan sistem belajar jarak jauh dengan sarana telekomunikasi
(penataan guru melalui siaran radio dan televisi, paket belajar
multimedia, dan sebagainya), pembelajaran bantuan komputer (CIA
=Computer assisted instruktion), dan pengembangan sistem belajar
melalui jaringan maya (virtual learning development), untuk semua
jalur, jenis dan jenjang pendidikan. Kategori pertama dan kedua
merupakan konsep dasar dari BEBASsalah satu bentuk paradigma
reformasi pendidikan.Kategori peran ketiga terutama ditujukan untuk
peningkatatn kemampuan mereka yang berkarya dalam masyarakat atau
dalam dunia dan lapangan kerja. Kemampuanitu sendiri dapat
dibedakan ke dalam tiga kelompok, yaitu : 1. kemampuan memperoleh
informasi yang diperlukan, 2. kemampuan untuk mengolah dan
menggunakan informasi hingga menjadi pengetahuan yang mendasari
kebijakan(wisdom), 3. kemampuan untuk membentuk sikap positif
terhadap diri dan lingkungannya. Jelaslah bahwa peran penyampaian
misi dan informasi pendidikan merupakan sebagian dari peran
teknologi pendidikan. Pendidikan merupakan kepedulian semua orang
sehingga ada kecendrungan pendapat bahwa oleh karena itu semua
orang dengan sendirinya mengetahui dan memahami pendidikan.
Teknologi pendidikan sebagai disiplin keilmuan, profesi dan bidang
garapan telah memberikan kontribusinya dalam pembangunan
pendidikan. Namur kontribusi tersebut hanya akan berkembang dengan
adanya komitmen sungguh-sungguh dari para teknolog
pendidikan.Implementasinya dalam Pendidikan Nasional adalah dalam
merancang kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan,
seperti membuat undang-undang, peraturan-peraturan , perlu
dianalisis terlebih dahulu oleh pakar teknologi pendidikan sehingga
kebijakan tersebut menjadi solusi yang tepat sasaran dan
menghasilkan pelaksanaan pendidikan yang efektif.4. Adapun
perkembangan historis teknologi pendidikan adalah sebagai
berikut:Teknologi Pendidikan muncul sebagai bidang studi dan
kategori jabatan baru pada tahun 1960, tetapi sebelum itu banyak
peristiwa sejarah yan menajad dasar dari sebuah pondasi teknologi
pendidikan secara keseluruhan. Seperti sejarah perkembangan
Instruksional atau pengajaran. Disini penulis akan menuliskan lebih
lanjut mengenai sejarah perkembangan tersebut, menyangkut
perkembangan Teknologi Instruksional, terdapat beberapa pendapat
mengenai hal tersebut, mereka membaginya ke dalama beberapa priode,
di antaranya :a.Periode 1932 1959.Brown (1984) membahas penjelasan
yang dikemukakan Seattler sekitar perkembangan teknologi
instruksional. Seattler mengemukakan bahwa teknologi instruksional
memiliki dua landasan filosofis dan teoritis yang sangat berbeda,
yaitu; physical science dan yang kedua behavior sicence.Seattler
menjelaskan bahwa konsep ilmu pengetahuan alam tentang teknologi
instruksional biasanya berarti penggunaan ilmu pengetahuan alam dan
teknologi rekayasa, seperti projektor, tape recorder, televisi dan
teaching mekanik untuk menyajikan sekolompok materi instruksional.,
cirinya adalah bahwa konsep ini memandang berbagai media sebagai
pembantu untuk mengajar dan berkecendrungan untu lebih
memperhatikan alat dan prosedur dari pada memperhatikan perbedaan
individual siswa atau materi pelajaran.Gagasan yang paling
berpengaruh dan berakar pada konsep imu pengetahuan alam tentang
teknologi instruksional ialah memasukkan material (audio visual)
dan mesin (proyektor atau gambar hidup. dan mesin (proyektor atau
gambar hidup).b.Periode 1960 1969.Beberapa kejadian memberikan
masukan terhadap prgeseran teoritis secara besar besaran berkenan
dengan teknologi intruksional pada akhir tahun 1950 dan awal
1960an, terutama peritiwa peluncuran sputnik pada tahun 1957 yang
mencengangkan dunia. Akibat dari itu, terutama di Amerika, sekolah
dikritik karena kegagalannya mengjarkan science dan matematika
dalam kapaitas yang cukup. Karena itu tekanan lebih di alamatkan
kepada teknologi instruksional, akibatnya terdapat dua konstruk
teoritis muncul secar bersamaan yang mempengaruhi lapangan
teknologi instruksional. Pertama yaitu pengaruh yang kuat dari
aliran behaviorisme terhadap semua pendekatan belajar dan yang
kedua adalah pendekatan sistem sistem yang datang dari teknik mesin
dan teknologi. Gerakan yang berbeda ini akhirnya melahirkan dan
saling melengkapi yang disebut dengan Pengajaran Terprogram.
Gerakan kaum behavioris melahirkan pegembangan tujuan behavioral,
karena diperlukan perumusan tingkah laju lebih lanjut dalam
merancang sebuah proses pembelajaran.c.Periode 1970 1983.Mendekati
akhir tahun 1970, muncul kembali pendekatan kognitif dalam
pembelajaran. Banyak ahli pikologi yang mengsulakan hal tersebut,
salah satunya Wittrock.menurutnya penekatan kognitif berimplikasi
bahwa belajar dan pengajaran secara ilmiah akan lebih produktif
bila dipelajari sebagai sesuatu yang bersifat internal, yakni suatu
proses kognitif berperantara dari pada sebagai produk langsung dari
lingungan , orang atau fktor eksternal lainnya.d.Periode 1983
muthakir.Pada masa ini berlangsung kekacau balauan akibat pertengan
dari landasan teoritik teknologi instruksional. Perbedaan pendapat
ini terutama dialamatkan kepada para perintis audio Visual. Seperti
Salomon, yang menganggap audio visual itu sebagai agen informasi
dan bukan sebagai stimulus yang langsung untuk respon tertentu.
Lebih lanjut mereka berpendapat bahwa media tidak lebih dari
kendaraan yang menganku para ahli ke konfrensi pemecahan masalah
dan memberi sumbangan terhadappemahaman para ahli tentang masalah
tersebut.Lebih lanjut dari itu sejarah perkembangan Teknologi
Pendidikan tidak hanya terbatas pada hal tersebut saja, kita tidak
bisa begitu saja melepaskan kaitannya dengan sejarah perkembangan
Teknologi Pengajaran. Beberapa para ahli menyebutnya demikian dan
mereka menjelaskan perkembangan teknologi pembelajaran ke dalam
beberapa masa sejarah, diantaranya:1)Metode Kaum Sufi.Perkembangan
dari berbagai metoda pengajaran merupakan tanda lahirnya teknologi
pengajaran yang dikenal saat ini. Beberapa pendidik pada masa
lampau, yaitu golongan Sufi di Yunani, para ahli pendidikan
memandang menduga kaum Sufi merupakan kaum teknologi pengajaran
yang pertama. Mereka menyampaikan pelajaran dengan berbagai cara
dan teknik, mula mula mereka menyampaikan bahan pelajaran yang
telah disampaikan secara matang, kemudian mereka melanjutkan dengan
perdebatan yang dilakukan dengan secara bebas, pada saat itulah
proses kegiatan belajar itu berlangsung. Kemudian jika ada minat
dari mayarakat untuk belajar, akan dibuat kontrak dan untuk
kemudian menjadi sistem tutor. Pandangan ajaran kaum Sufi tersebut
di atas didasarkan atas;Bahwa manusia itu berkembang secara
evolusi. Seorang dapat berkembang dengan teratur tahap demi tahap
menuju kepada peradaban yang lebih tinggi. Melalui teknologilah
pembelajaran dapat diarahkan secara efektif.Bahwa proses evaluasi
itu berlagsung terus, terutama aspk-aspek moral dan hukum.Sejarah
dipandang sebagai gerak perkembangan yang bersifat evousi
berkelanjutan.Demokrasi dan persamaan sebagai sikap masyarakat
merupakan kaidah umum.Bahwa asas teori pengetahuan bersifat
progresif, pragmatis, empiris dan behavioristik.Gagasan kaum Sofi
ini cukup banyak mempengaruhi kurikulum di Eropa, misalnya
penggunaan retorika, dialektika, dan gramar sebagai materi utama
dalam quadrivium dan trivium.2)Metode SocratesBentuk pengajaran
lebih ke dalam bentuk berfilsafat, metode yang dipakan disebut
dengan Maieutik atau menguraikan, yng sekarang dikenal dengan nama
metoda inkuiri. Pelaksanaanny berlangung dengan cara take and give
of conversation. Dengan cara memberikan pertanyaan yang mengarah
kepada suatu masalah tertentu. Pada dasarnya Socrates mengajarkan
tentang mencari pengertian, yaitu suatu bentuk tetap dari
sesuatu.3)Metode Abelard.Metode Abelard ini berlangsung pada masa
pemerintahan Karel Agung di Eropa. Metoda yang di pakai bertujuan
untuk membentuk kelompok pro dan kontra terhadap suatu materi. Guru
tidak memberikan jawaban final tetapi siswalah yang akan
menyimpulka jawaban itu sendiri. Metoda ini biasa disebut denganSic
et Nonatau setuju atau tidak.4)Metoda LancasterMetoda Lancerter ini
dalam bentuk sistem Monitoring yang merupakan bentuk pengajaran
yang unik, meliputi pengorganisasian kelas, materi pelajaran sesuai
dengan rencanannya yang meningkat dan dikelola secara ekonomis.
Lancaster mempelajari konstruksi kelas kusus yang dapat
mendayagunakan secara efektif penggunaan media pengajaran dan
pengelompokan siswa. Dalam sistem pengajaran Lacaster, pemakaian
media pengajaran masih sederhana. Seperti penggunaan pasir dalam
melatih siswa menulis.5)Metoda Pestalozi.Pengamatan pada alam
merupakan landasan utama dari proses daktiknya. Pengetahuan bermula
dari adanya pengamatan , dan pengamatan menimbulkan pengertian,
selanjutnya pengertian yang bari itu menimbulkan pengertian yang
selanjutnya pengertiaan tersebut bergabung dengan yang lama untuk
menjadi sebuah pengetahuan. Dan dapt dikatakan bahwa perintisan ke
arah peendayagunaan perangkat keras ata hardware sebenarnya telah
dimulai pada masa Pestazoli ini, seperti penciptaan papan aritmatik
yang terbagi dalam kotak kotak yang di setiap kotaknya diberi
garis-garis yang secara keseluruhan berjumlah 100 kotak kecil.
Selain itu Pestalozi juga menciptakan stylabaries untuk melatih
siswanya dalam mempelajri angka, bentuk, posisi dan warna
disain.6)Metoda Froebel.Metode Froebel didasarkan kepada metodologi
dan pandangan filsafafnya yang intinya mengatakan bahwa pendidkan
masa kanak kanak merupakan hal paling penting untuk keseluruhan
kehidupnnya. Karena itulah Froebel mendikrikan Kindergarten atau
yang lebih dikenal dengan Taman Kanak kanak. Metoda pengajaran
Kindergasten dari Froebel meliputi kegiatan berikuti :Bermain dan
bernyanyiMembentuk dengan melakukan kegiatan.Grift dan
Occupation.7)Metoda Friedrich Herbart.Praktek pendidikan Herbert
terlihat adanya pengaruh Freobert terutama pada aspek pengembangan
moral sebagai tujuan utama pendidikan. Metoda instruksionalnya
didasarkan kepada ilmu jiwa yang sistematis. Dengan demikian siswa
secara pikologis dibentuk oleh gagasan yang datang dari luar.Contoh
perkembangan teknologi pendidikan itu sendiri di sekolah adalah,
dengan adanya pengembangan media pembelajaran berbasis TIK,
pengembangan metode belajar berpusat pada siswa, metode belajar
scientific.5. Bidang garapan dan teknik intelektual teknologi
pendidikanTeknologi Pendidikan merupakan proses yang kompleks dan
terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan,
melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang
menyangkut semua aspek belajar manusia dalam situasi di mana
kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Teknologi
Pendidikan dapat membentuk teori karena memenuhi kriteria teori,
yaitu :adanya gejala yang belum dipahami, menjelaskan (mengapa dan
bagaimana), rangkuman tentang apa yang telah diketahui, memberikan
orientasi fakta yang diteliti, mensistematiskan, mengklasifikasi,
menghubungkan gejala, mengidentifikasi kesenjangan, melahirkan
strategi untuk keperluan riset, dan memprediksi Teknologi
pendidikan memiliki teknik intelektual, yaitu pendekatan yang
digunakan untuk memecahkan masalah, aplikasi praktis yaitu usaha
untuk merealisasikan atau mengoperasionalkan pikiran, ide dan
proses sehingga menghasilkan produk yang dapat dilihat, dan unik
yaitu harus ada karakteristik khusus yang tidak dijumpai pada
bidang lain Teknologi Pendidikan juga memiliki pendidikan dan
pelatihan yang memadai, adanya komitmen terhadap tugas
profesionalnya, adanya usaha untuk senantiasa mengembangkan diri
sesuai dengan kondisi lingkungan dan tuntutan zaman, adanya standar
etik yang harus dipatuhi, dan adanya lapangan pengabdian yang
khas.Teknik intelektual yang menjelaskan bagaimana teknologi
pendidikan berupaya unuk menghadapi tantangan (permasalahan).
Teknik ini mencakup integrasi secara sisematik setiap teknologi
dari fungsi-fungsi tersebut dan mencakup pula hubungannya satu sama
lain sehingga menjadi proses yang kompleks lagi
terpadu.Masing-masing fungsi teknologi pendidikan mempunyai teknik
intelektual yang berhubungan dengan fungsi tersebut. Teknik
intelektual teknologi pendidikan lebih daripada sekedar jumlah dari
bagian ini. Teknik tersebut merupakan integrasi sistematis
masing-masing teknologi dari fungsi dan saling hubungannya sehingga
melahirkan proses yang kompleks lagi terpadu untuk menganalisis
keseluruhan masalah dan menciptakan keseluruhan pemecahannya.Teknik
intelektual melahirkan efek sinergistik dan menghasilkan sesuatu
yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya berdasar atas beroperasinya
masing-masing unsur secara sendiri-sendiri terlepas satu sama lain.
Kekhasan teknik ini menunjukkan keunikan teknologi pendidikan.6.
Pengaruh teknologi pendidikan dalam kelembagaan pendidikan dan
pelatihan bahwa: a. Teknologi Pendidikan adalah segala usaha untuk
memecahkan masalah pendidikan terutama pada pengembangan
kurikulum.b. Pengembangan kurikulum membutuhkan landasan yang kuat
dan didasarkan atas berbagai hal, misalnya landasan filosofis,
analisis, psikologis, empiris, politis dan lain sebagainya.c.
Pengembangan kurikulum, untuk siswa di jenjang pendidikan dasar
tampaknya Teknologi Pendidikan merupakan salah satu alternatif yang
dapat mengatasi masalah berkaitan dengan pembudayaan teknologi.d.
Ada 5 (lima) teknologi yang dapat menciptakan sistem pendidikan
yang lebih baik yaitu : sistem berpikir, desain sistem, kualitas
pengetahuan, manajemen perubahan dan teknologi pembelajaran.e.
Pendidikan teknologi yang cocok dapat menggunakan pendekatan
keempat model konsep pengembangan kurikulum, yaitu : kurikulum
subjek akademis, kurikulum humanistic, kurikulum teknologi,
kurikulum rekonstruksi social.f. Teknologi pendidikan memiliki
manfaat salah satunya sebagai sarana informasi untuk menyelidiki
pengetahuan yang mendukung pelajar. Selain terdapat mandak
teknologi pendidikan juga memiliki kekurangannya yaitu pihak guru
yang tidak bisa menoperasikan/menguasai elektronika akan tertinggal
oleh siswa.Dengan demikian, bahwa Teknologi Pendidikan sangat
memegang peran yang sangat penting dalam kelembagaan pendidikan dan
juga pelatihan dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah yang
berkaitan dalam pencapaian tujuan pembelajaran didalamnya.7.
Pendekatan system dalam teknologi pendidikan dan pembelajaran
adalah sebagai berikut : Pendekatan sistem yang diterapkan dalam
pembelajaran bukan saja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, tetapi juga sesuai dengan perkembangan dalam
psikologi belajar sistematik, yang dilandasi dengan prinsip-prinsip
psikologi behavioristik dan humanistik. Aspek-aspek pendekatan
sistem pembelajaran, meliputi aspek filosofis dan aspek proses.
Aspek filosofis ialah pandangan hidup yang melandasi sikap si
perancang, sistem yang terarah pada kenyataan. Sedangkan aspek
proses ialah suatu proses dan suatu perangkat alat
konseptual.Ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran, yaitu ada dua
ciri utama, yakni: a. Pendekatan sistem sebagai suatu pandangan
tertentu mengenai proses pembelajaran dimana berlangsung kegiatan
belajar mengajar, terjadinya interaksi antara siswa dan guru, dan
memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar secara efektif; b.
Penggunaan metodologi untuk merancang sistem pembelajaran yang
meliputi prosedur perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan
penilaian keseluruhan proses pembelajaran yang tertuju pada konsep
pencapaian tujuan pembelajaran.Pola pendekatan sistem pembelajaran,
menurut Oemar Hamalik (2002: 9), melalui langkah-langkah sebagai
berikut: a. Identifikasi kebutuhan pendidikan (merumuskan masalah);
b. Analisis kebutuhan untuk mentransfomasikan menjadi tujuan
pembelajaran (analisis masalah); c. Merancang metode dan materi
pembelajaran (pengembangan suatu pemecahan); d. Pelaksanaan
pembelajaran (eksperimental); dan e. Penilaian dan perbaikan.Dari
uraian di atas, dapat rumuskan bahwa untuk mencapai pembelajaran
efektif dan efisien dibutuhkan pengelolaan komponen pembelajaran
secara baik. Dalam pendekatan sistem bahwa untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara maksimal harus didukung dengan komponen
pembelajaran yang baik, yang meliputi tujuan, siswa, guru, metode,
media, sarana, lingkungan pembelajaran dan evaluasi.Masing-masing
komponen memberikan pengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.
Akan tetapi dari beberapa komponen-komponen tersebut guru merupakan
komponen terpenting dalam pembelajaran, karena guru bersifat
dinamis, sehingga dapat mengelola dan menggerakkan
komponen-komponen yang lain.8. Kontribusi dan implikasi teori
belajar dan pembelajaran dalam kawasan teknologi pendidikan:
Teknologi pendidikan adalah teori dan praktek dalam hal desain,
pengembangan, pemanfaatan, mengelolaan, dan evaluasi terhadap
sumber dan proses untuk belajar (Barbara, 1994).Teknologi
pendidikan dikembangkan berdasarkan pada sejumlah asumsi tersebut
di atas, diantaranya pendidikan dapat berlangsung secara efektif
baik di dalam kelompok yang homogen, heterogen, maupun perseorangan
(individualized), dan belajar dapat diperoleh dari siapa dan apa
saja, baik yang disengaja dirancang maupun yang diambil manfaatnya.
Ini menunjukkan bahwa bila seseorang mempunyai kesadaran, dan minat
untuk belajar, dia dapat mengambil pelajaran dari siapa saja; tidak
hanya dari orang tua dan guru, melainkan juga dari teman sebaya,
pemuka masyarakat, dan anggota masyarakat. Dengan demikian teori
belajar merupakan sumber timbulnya teknologi pendidikan dan teori
pembelajaran menjadi suatu sistem yang harus di pedomani oleh
pembentukan teknologi pendidikan.9. Konstribusi dan implikasi
teknologi pendidikan dalam segala aspeknya bahwa Teknologi
Pendidikan, sebagai konstruk teoritik, bidang garapan, dan profesi
:a. Teknologi Pendidikan sebagai konstruk teoritik adalah sebuah
abstraksi yang mencakup serangkaian ide dan prinsip tentang cara
bagaimana pendidikan dan pembelajaran harus dilaksanakan dengan
menggunakan teknologi. b. Teknologi Pendidikan sebagai bidang
garapan merupakan aplikasi dari ide dan prinsip teoritik untuk
memecahkan masalah kongkrit dalam bidang pendidikan dan
pembelajaran .c. Teknologi Pendidikan sebagai suatu profesi adalah
upaya terorganisir untuk implementasi teori, metode, berpikir
kritis, analisis, logis, sistematis berikut aplikasinya dalam
bidang pendidikan tentunya.