Top Banner
·.~~ O(NON UNPAD ) :c ) Pikiran Rakyat ~,."" ,"" . .,............, . o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu 4 5 6 7 8 9 10 11 12 @ 14 15 16 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 o Mar OApr OMei .Jun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes Jawa Barat Sarat Persoalan Sosial yang Harus Diperbaiki Jangan Jadi "Menara Gading" M ENYANDANG "status" sebagai provinsi berpen- ' duduk terbanyak di Indone- sia, Jawa Barat ternyatajuga . masih menyimpanberagam persoalan sosial yang men de- sak dicari solusi pernecahan- nya. Di sisi lain, Jabar juga ter- masuk provinsi dengan jum- lah perguruan tinggi yang cukup banyak serta menjadi rujukan bagi calon maha- siswa dari provinsi lainnya. Menjadi ironi tersendiri, jika eksistensi perguruan tinggi tersebut tidak memberi kon- tribusi signifikan bagi solusi beragam persoalan sosial tersebut, sehingga berdiri bak "menara gading". Data Badan Pusat Statistik 2010 dan Laporan Kilas Balik Jawa Barat menunjukkan, Jabar masih menjadi provinsi berpenduduk terbanyak di Indonesia yakni 43 juta jiwa. Sebanyak 11,27 persen dika- tegorikan sebagai penduduk miskin. Pada data Bappeda Jabar 2007 dinyatakan bah- wa nilai indeks kemiskinan masyarakat (IKM) Jawa Barat sebesar 25,2 lebih ting- gi dari IKM Nasional. Berdasarkan klasifikasi yang diberikan oleh UNDP, derajat Perempuan 21.512.996 21.180.955 ~~ii";"-~~ 42.693.951 Lakl-Laki Total Rata-rata per Rumah Tangga Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk Miskin Garls Kemlskinan 4 4.852.520 11,58% Rp 220.068 Olah data: Kania Dewi Natalia dan Vetriciawizachj"PR". Sumber: 8adan Pusat Statistik. Kliping Humas (fnpad 2011 kemiskinan penduduk Jawa Barat berada pada klasifikasi menengah tinggi. Indeks pembangunan manusia (IPM) Jabar pada 2009 adalah 71,64 atau per- ingkat ke-rg nasional. Angka IPM tertinggi nasional diraih Provinsi DKI Jakarta 77,36. IPM Jabar masih kalah dari Yogyakarta (peringkat 4) , Jawa Tengah (14), atau Sumatra Utara (9). Angka IPM rata-rata nasional zt.zo. Indeks kesehatan berada di angka 71,67 dan indeks pen- didikan 81,14. Namun, rata- rata lama sekolah masih di angka 7,72 tahun dari stan- dar UNDP pada angka 15 tahun. Yang masih mengkhawatirkan adalah in- deks daya beli masyarakat Jabar yang masih berkutat di angka 62,10 (2009). Angka Tamat SO/SLTP SLTA+ Total pengangguran ma ih di kisaran 10,33 persen dari 18,89 juta angkata kerja. Sementara itu, data BPS (2009) tentang distribusi penduduk miskin berdasarkan pendidikan, me- nunjukkan lulusan sekolah dasar (SD) sebanyak 44,35 persen. Kemudian tarnatan SD/SLTP berjumlah 50,25 persen, lulusan SLTAse- banyak 5,40 persen. Data ini menunjukkan se- cara kuantitatifbahwa terda- pat korelasi antara tingkat pendidikan denga kemam- puan ekonomi masyarakat. Pendidikan menjadi sarana mobilitas vertikal untuk mengangkat harkat masyarakat dari je at kemiskinan. Dalam kaitan inilah, lem- baga pendidikan termasuk Olah data: Kania Dewi Natalia dan Vetriciawizachj"PR". Sumber: 8adan P4Sat Statistik.
2

Jawa Barat Sarat Persoalan Sosial yang Harus Diperbaiki ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/06/pikiranrakyat-20110613... · Data Badan Pusat Statistik 2010 dan Laporan

Jan 01, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Jawa Barat Sarat Persoalan Sosial yang Harus Diperbaiki ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/06/pikiranrakyat-20110613... · Data Badan Pusat Statistik 2010 dan Laporan

·.~~O(NON UNPAD )

:c )Pikiran Rakyat~,."" ,"" ..,............, .o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu

4 5 6 7 8 9 10 11 12 @ 14 15 1620 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31oMar OApr OMei .Jun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes

Jawa Barat Sarat Persoalan Sosial yang Harus Diperbaiki

Jangan Jadi"Menara Gading"

MENYANDANG"status" sebagaiprovinsi berpen- '

duduk terbanyak di Indone-sia, Jawa Barat ternyatajuga. masih menyimpanberagampersoalan sosial yang men de-sak dicari solusi pernecahan-nya.Di sisi lain, Jabar juga ter-

masuk provinsi dengan jum-lah perguruan tinggi yangcukup banyak serta menjadirujukan bagi calon maha-siswa dari provinsi lainnya.Menjadi ironi tersendiri, jikaeksistensi perguruan tinggitersebut tidak memberi kon-tribusi signifikan bagi solusi

beragam persoalan sosialtersebut, sehingga berdiri bak"menara gading".Data Badan Pusat Statistik

2010 dan Laporan Kilas BalikJawa Barat menunjukkan,Jabar masih menjadi provinsiberpenduduk terbanyak diIndonesia yakni 43 juta jiwa.Sebanyak 11,27 persen dika-tegorikan sebagai pendudukmiskin. Pada data BappedaJabar 2007 dinyatakan bah-wa nilai indeks kemiskinanmasyarakat (IKM) JawaBarat sebesar 25,2 lebih ting-gi dari IKM Nasional.Berdasarkan klasifikasi yangdiberikan oleh UNDP, derajat

Perempuan

21.512.996

21.180.955

~~ii";"-~~42.693.951

Lakl-Laki

Total

Rata-rata per Rumah Tangga

Jumlah Penduduk Miskin

Persentase Penduduk Miskin

Garls Kemlskinan

4

4.852.520

11,58%

Rp 220.068

Olah data: Kania Dewi Natalia dan Vetriciawizachj"PR". Sumber: 8adan Pusat Statistik.

Kliping Humas (fnpad 2011

kemiskinan penduduk JawaBarat berada pada klasifikasimenengah tinggi.Indeks pembangunan

manusia (IPM) Jabar pada2009 adalah 71,64 atau per-ingkat ke-rg nasional. AngkaIPM tertinggi nasional diraihProvinsi DKI Jakarta 77,36.IPM Jabar masih kalah dariYogyakarta (peringkat 4) ,Jawa Tengah (14), atauSumatra Utara (9). AngkaIPM rata-rata nasional zt.zo.Indeks kesehatan berada di

angka 71,67 dan indeks pen-didikan 81,14. Namun, rata-rata lama sekolah masih diangka 7,72 tahun dari stan-dar UNDP pada angka 15tahun. Yang masihmengkhawatirkan adalah in-deks daya beli masyarakatJabar yang masih berkutat diangka 62,10 (2009). Angka

Tamat SO/SLTP

SLTA+

Total

pengangguran ma ih dikisaran 10,33 persen dari18,89 juta angkata kerja.Sementara itu, data BPS

(2009) tentang distribusipenduduk miskinberdasarkan pendidikan, me-nunjukkan lulusan sekolahdasar (SD) sebanyak 44,35persen. Kemudian tarnatanSD/SLTP berjumlah 50,25persen, lulusan SLTA se-banyak 5,40 persen.Data ini menunjukkan se-

cara kuantitatifbahwa terda-pat korelasi antara tingkatpendidikan denga kemam-puan ekonomi masyarakat.Pendidikan menjadi saranamobilitas vertikal untukmengangkat harkatmasyarakat dari je atkemiskinan.Dalam kaitan inilah, lem-

baga pendidikan termasuk

Olah data: Kania Dewi Natalia dan Vetriciawizachj"PR". Sumber: 8adan P4Sat Statistik.

Page 2: Jawa Barat Sarat Persoalan Sosial yang Harus Diperbaiki ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/06/pikiranrakyat-20110613... · Data Badan Pusat Statistik 2010 dan Laporan

perguruan tinggi dituntut un-tuk lebih berperan. Pen-didikan tinggi harus dapat di-akses oleh semua kalangan,tidak justru menjadi saranasegregasi sosial yang meni-hilkan hakikat pendidikan itusendiri.Jika diuraikan lebih detail,

problematika sosial di Jabarmemang masih membu-tuhkan kerja keras semua pi-hak. Termasukjuga menung-gu sumbangsih perguruantinggi, baik negeri, maupunswasta untuk tu rut andilmengakselerasiprogrampembangunan yang bisamenjadi solusi penuntasanberagam persoalan tersebut.Tentu, ironisme tersendiri

jika Jabar yang dikenal seba-gai salah satu basis pen-didikan dan intelektualismedi negeri ini, belum jua be-ranjak dari segenap per-soalan sosial di dalamnya.Sebagai catatan, jumlah

perguruan tinggi negeri(PTN) di J abar berdasarkandata Kemendiknas RI adalahtujuh. Lebih banyak diban-dingkan dengan DKI Jakarta(5) meskipun jumlah terting-gi PTN ada di Provinsi JawaTimur yaitu 11PTN. Jumlahperguruan tinggi swasta(PTS) di Jabar adalah 403PTS atau terbanyak nasional,

dengan pembagian jumlahuniversitas 42, institut 6,sekolah tinggi 185, akademi117,politeknik 26. dan lain-lain.Kehadiran PT bagi solusi

segenap persoalan ke-masyarakat bukan tidak ada.Ketua Lembaga Penelitiandan PengembanganMasyarakat (LPPM) Univer-sitas Padjadjaran Prof. OekanS. Abdullah mengungkapkan,penelitian selama ini tidakhanya mengacu pada ke-pentingan J abar, tetapi juganasional.Pada intinya, menurut

Oekan, penelitian yang di-lakukan harus bertujuan un-tuk meningkatkan kesejahte-raan rakyat, karena berkaitandengan pengabdian perguru-an tinggi kepada masyarakat.Hanya saja, sinergi dan ko-munikasi perguruan tinggidan pengambil kebijakanharus diintensifkan. Jikatidak, dampak penelitianakademik PT hanya bisa di-rasakan sporadis dan parsial,bahkan hanya berderet di ru-ang dokumentasi. Kita takmau perguruan tinggi lekatdengan label "menara ga-ding"! (Erwin Kusti-man/"PR"jKaniaD.N.fV etriciawizachjpe-riset) ***

SEORANG mahasiswa memanen salah s tu' . bi Cil b dana di DUDI SUGANDI/"PR"

penelitian FakultasPertanian Universitasp~djc1~~~a~~iJae:::lQ~%;rn§uS::Ze~~;g~I;:;;;~~;g':::k~~~~~!varietas unggulan di lahan

1