Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan
sendiri atau bersama dalam suatu lingkup badan atau organisasi
yang beguna untuk pencegahan, pemeliharaan, penyembuhan dan
pemulihan kesehatan seseorang, atau kelompok. Dari definisi ini
menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan bersifat mutlak untuk
melayani masyarakat yang ingin mendapatkan penanganan hingga
sembuh dari penyakit yang diderita.
Pelayanan kesehatan primer atau tingkat
pertama
Pelayanan kesehatan sekunder atau tingkat
kedua
Pelayanan kesehatan tersier atau tingkat ketiga
Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan tingkat kepuasaan rata-rata serata penyelenggaraannya sesuai
dengan standart dan kode etik profesi (Azrul Azwar, 1996).
Secara umum pengertian mutu pelayanan kesehatan adalah derajat
kesempurnaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar profesi dan
standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang
tersedia di rumah sakit atau puskesmas secara wajar, efisien, dan
efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai norma,
etika, hukum, dan sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan
dan kemampuan pemerintah, serta masyarakat konsumen.
Ada5 faktor pokok yang berperan penting dalam menetukan
keberhasilan manajemen kesehatan, yaitu:
1. Masukan (input)
2. Proses (process)
3. Keluaran (output)
4. Sasaran (target)
5. Dampak (impact)
Pelayanan rumah sakit ditunjukkan untuk : pasien/penderita
dan keluarganya, orang sehat, masyarakat luas, dan institusi
(asuransi, pendidikan, dunia usaha, kepolisian dan kejaksaan).
Bentuk pelayanan rumah sakit dibagi atas :
Pelayanan dasar
Pelayanan spesialistik dan sub spesialistik
Pelayanan penunjang
Dari bentuk pelayanan rumah sakit, maka jenis pelayanan
rumah sakit dikelompokkan atas :
1. Kelompok pelayanan medis
2. Kelompok pelayanan penunjang medis
3. Kelompok penunjang non medik
Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kepuasan dapat diartikan sebagai
perasaan puas, rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan
mengkonsumsi suatu produk atau jasa untuk mendapatkan
pelayanan suatu jasa.
Menurut Oliver (dalam Supranto, 2001) mendefinisikan kepuasan
sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya.
Menurut Kotler (1988) kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang
setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan
dibandingkan dengan harapannya
Menurut pendapat Budiastuti (2002) mengemukakan bahwa pasien
dalam mengevaluasi kepuasan terhadap jasa pelayanan yang
diterima mengacu pada beberapa faktor, antara lain :
1. Kualitas produk atau jasa
2. Kualitas pelayanan
3. Faktor emosional
4. Harga
5. Biaya
Masalah Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Miskin
Masalah Gizi Buruk
Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Menular
Masalah Tenaga Kesehatan
Solusi dari Masalah Pelayanan Kesehatan
1. Peningkatan upaya pemeliharaan, pelindungan, dan peningkatan derajat
kesehatan
2. Peningkatan upaya pencegahan dan penyembuhan penyakit baik
menular maupun tidak menular
3. Peningkatan kualitas, keterjangkauan, dan pemerataan pelayanan
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama
bagi keluarga miskin
4. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan terutama untuk
pelayanan kesehatan di daerah terpencil
5. Penjaminan mutu, keamanan dan khasiat produk obat, kosmetik,
produk komplemen, dan produk pangan yang beredar
6. Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam
perilaku hidup bersih dan sehat.