Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran (JANGKAR) Manokwari Kertas Posisi JANGKAR Manokwari terhadap 1 Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Manokwari BAGIAN 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Kesehatan merupakan impian semua penduduk di muka bumi ini, tidak terkecuali impian penduduk di Kabupaten Manokwari Propinsi Papua Baran Negara Kesatuan Republik Indonesia. Disisi lain kesehatan merupakan aspek penting dari hak asasi manusia (HAM), sebagaimana disebutkan dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tertanggal 10 November 1948 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak atas taraf kehidupan yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya sendiri dan keluarganya. Konvensi International tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya yang ditetapkan PBB pada tahun 1966 juga mengakui hak setiap orang untuk menikmati standar tertinggi yang dapat dicapai dalam kesehatan fisik dan mentalnya. Sebagai hak asasi manusia, maka hak kesehatan adalah hak yang melekat pada seseorang karena kelahirannya sebagai manusia, bukan karena pemberian seseorang atau negara, dan oleh sebab itu tentu saja tidak dapat dicabut dan dilanggar oleh siapa pun. Sehat itu sendiri tidak hanya sekadar bebas dari penyakit, tetapi adalah kondisi sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara ekonomis. Maka, sesuai dengan norma HAM, negara berkewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak asasi kesehatan tersebut. Kewajiban menghormati hak-hak asasi itu, antara lain dilakukan dengan cara menciptakan persamaan akses pelayanan kesehatan, mencegah tindakan-tindakan yang dapat menurunkan status kesehatan masyarakat, melakukan langka-langkah legislasi yang dapat menjamin perlindungan kesehatan masyarakat, dan membuat kebijakan kesehatan, serta menyediakan anggaran dan jasa-jasa pelayanan kesehatan yang layak dan memadai untuk seluruh masyarakat. Hak atas kesehatan ini bermakna bahwa pemerintah harus menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap individu untuk hidup sehat, dan ini berarti pemerintah harus menyediakan sarana pelayanan kesehatan yang memadai dan pelayanan kesehatan yang terjangkau untuk semua. Pelayanan kesehatan dimaksud meliputi akses terhadap jasa pelayanan kesehatan dan perawatan kesehatan yang penting, seperti akses terhadap air bersih, nutrisi, imunisasi, perumahan yang sehat, sanitasi, lingkungan dan tempat kerja yang sehat, pendidikan, dan akses terhadap informasi terkait kesehatan. Dalam upaya pemenuhan kesehatan sebagai hak asasi manusia, maka pemerintah yang
42
Embed
BAGIAN 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. filePelayanan kesehatan dimaksud meliputi akses terhadap jasa pelayanan kesehatan dan perawatan kesehatan yang penting, seperti akses terhadap
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran (JANGKAR) Manokwari
Kertas Posisi JANGKAR Manokwari terhadap 1
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Manokwari
BAGIAN 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Kesehatan merupakan impian semua penduduk di muka bumi ini, tidak terkecuali impian
penduduk di Kabupaten Manokwari Propinsi Papua Baran Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Disisi lain kesehatan merupakan aspek penting dari hak asasi manusia (HAM), sebagaimana
disebutkan dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tertanggal 10
November 1948 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak atas taraf kehidupan yang memadai
untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya sendiri dan keluarganya.
Konvensi International tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya yang ditetapkan PBB pada
tahun 1966 juga mengakui hak setiap orang untuk menikmati standar tertinggi yang dapat dicapai
dalam kesehatan fisik dan mentalnya.
Sebagai hak asasi manusia, maka hak kesehatan adalah hak yang melekat pada seseorang karena
kelahirannya sebagai manusia, bukan karena pemberian seseorang atau negara, dan oleh sebab itu
tentu saja tidak dapat dicabut dan dilanggar oleh siapa pun.
Sehat itu sendiri tidak hanya sekadar bebas dari penyakit, tetapi adalah kondisi sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara ekonomis. Maka,
sesuai dengan norma HAM, negara berkewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi
hak-hak asasi kesehatan tersebut.
Kewajiban menghormati hak-hak asasi itu, antara lain dilakukan dengan cara menciptakan
persamaan akses pelayanan kesehatan, mencegah tindakan-tindakan yang dapat menurunkan
status kesehatan masyarakat, melakukan langka-langkah legislasi yang dapat menjamin
perlindungan kesehatan masyarakat, dan membuat kebijakan kesehatan, serta menyediakan
anggaran dan jasa-jasa pelayanan kesehatan yang layak dan memadai untuk seluruh masyarakat.
Hak atas kesehatan ini bermakna bahwa pemerintah harus menciptakan kondisi yang
memungkinkan setiap individu untuk hidup sehat, dan ini berarti pemerintah harus menyediakan
sarana pelayanan kesehatan yang memadai dan pelayanan kesehatan yang terjangkau untuk
semua.
Pelayanan kesehatan dimaksud meliputi akses terhadap jasa pelayanan kesehatan dan perawatan
kesehatan yang penting, seperti akses terhadap air bersih, nutrisi, imunisasi, perumahan yang
sehat, sanitasi, lingkungan dan tempat kerja yang sehat, pendidikan, dan akses terhadap informasi
terkait kesehatan.
Dalam upaya pemenuhan kesehatan sebagai hak asasi manusia, maka pemerintah yang
Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran (JANGKAR) Manokwari
Kertas Posisi JANGKAR Manokwari terhadap 2
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Manokwari
mempunyai tugas dan kewenangan untuk menyejahterakan warga negara mempunyai kewajiban
untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak tersebut.
Aspek kesehatan ini harus dijadikan pertimbangan penting dalam setiap kebijakan pembangunan.
Salah satu bentuk implementasinya adalah kewajiban pemerintah untuk menyediakan anggaran
memadai untuk pembangunan kesehatan yang melibatkan masyarakat luas.
Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan adalah masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam
lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk mengadakan pelayanan
kesehatan yang berjalan secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan atau visi yang ingin di capai melalui
pembangunan kesehatan tersebut dinyatakan sebagai Indonesia Sehat 2015.
Untuk mewujudkan visi Indonesia Sehat 2015 dilaksanakan melalui 4 (empat) misi sebagai
berikut: 1). Menggerakan pembangunan Nasional berwawasan Kesehatan, 2). Mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, 3). Memelihara dan meningkatan pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata, dan terjangkau, 4). Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, masyarakat, beserta lingkungan.
Sistem pengganggaran di Indonesia terkait kesehatan telah ada dan diatur dalam sistem peraturan
dengan dasar hukum konstitusi, yakni Pasal 28 UUD 1945 dan UU No. 32/2004 tentang
Pemerintahan Daerah serta UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat
dan Daerah, dikaitkan dengan PP No. 65/2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota dan PP No. 38/2007 tentang Pembagian Urusan
Bidang Kesehatan.
Dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Manokwari yang tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM 2011 -2016) Kabupaten Manokwari, Rencana
Strategis Kabupaten Manokwari, Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Manokwari,
Strategi, Arah dan Kebijakan Pembangunan Kabupaten Manokwari 2011 – 2016, menempatkan
kesehatan sebagai sektor yang sangat penting. Namun demikian keadaan kesehatan penduduk
kabupaten Manokwari sampai tahun 2012 masih sangat memperihatinkan terutama sektor
kesehatan ibu dan anak dan penyakit menular.
Untuk itu kami sebagai komponen masyarakat sebagai mitra pemerintah memiliki kepedulian dan
kewajiban untuk membantu pemerintah daerah melalui pemikiran dan ide dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan cara menyusun Lembar Posisi sebagai hasil
Analisis Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Manokwari tahun 2009 –
2013, dan dokumen-dokumen perencanaan dan pembangunan daerah lainnya.1
1 Analisis APBD ini dilakukan oleh Jaringan CSO “JANGKAR” (Jaringan Advokasi Anggaran) Manokwari, difasilitasi
oleh PATTIRO melalui Program Support to CSO yang didukung AIPD, pada tanggal 6 Agustus 2013.
Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran (JANGKAR) Manokwari
Kertas Posisi JANGKAR Manokwari terhadap 3
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Manokwari
1.2. Tujuan.
Adapun tujuan penyusunan Kertas Posisi (Position Paper) ini, antara lain:
a. Memberikan masukan dan usulan kepada pemerintah daerah Kabupaten Manokwari melalui
lembar posisi terkait posisi program dan atau kegiatan yang perlu mendapat perhatian dan
intervensi anggaran secara proporsional dalam upaya meningkatkan akses, mutu, dan kualitas
pelayanan kesehatan di Kabupaten Manokwari; khususnya, kesehatan ibu dan anak serta
penyakit menular.
b. Memberikan masukan dan usulan rencana program, sebagai alternatif penyelesaian
permasalahan/ issu strategis yang terkait dengan rendahnya derajat kesehatan penduduk
Kabupaten Manokwari.
BAGIAN 2
GAMBARAN UMUM KABUPATEN MANOKWARI
2.1. Geografis.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 tahun 2008 luas wilayah Kabupaten Manokwari
adalah 14.448.50 km2 atau sekitar 14,69 persen dari total wilayah Provinsi Papua Barat. Kabupaten
Manokwari berada pada wilayah kepala burung pulau Papua secara geografis terletak pada posisi di bawah
garis katulistiwa, tepatnya pada koordinat 0º 15” - 3º 25” Lintang Selatan dan 132º 35” - 134º 45” Bujur
Timur, berada tepat di utara garis khatulistiwa dengan ketinggian 0 mdpl sampai 2.985 mdpl.
Kabupaten Manokwari berdasarkan status topografinya meliputi desa lembah/daerah aliran sungai (9,98
persen), desa lereng (26,37 persen), dan desa dataran (42,99 persen), dengan topografi datar hingga
wilayahnya memiliki kemiringan lebih dari 25% (bergunung).
Wilayah daratan Manokwari terbagi dalam dua kelompok desa yaitu desa pesisir dan desa bukan pesisir.
Secara geografis Kabupaten Manokwari mencakup 87 (20,67 persen) desa pesisir dan 334 (79,33 persen)
desa bukan dataran.
2.2. Administratif.
Kabupaten Manokwari merupakan kabupaten induk yang telah mengalami dua kali pemekaran,
yang pertama mekar menjadi 4 (empat) kabupaten yaitu Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten
Teluk Wondama, Kabupaten Tamrauw, dan Kabupaten Manokwari, pemekaran kedua mekar
menjadi 3 (tiga) kabupaten yang meliputi Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten Manokwari
Selatan, dan Kabupaten Manokwari.
Batas wilayah administratif kabupaten Manokwari sebagai berikut :
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Tambrauw
Sebelah Utara : berbatasan dengan Samudera Pasifik
Sebelah Timur : berbatasan dengan Samudera Pasifik
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Teluk Bintuni dan Teluk Wondama
Kertas Posisi JANGKAR Manokwari terhadap Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Manokwari
2.3. Demografi.
Kependudukan merupakan hal terpenting dalam perkembangan potensi suatu daerah. Adanya
faktor natalitas, mortalitas, serta migrasi penduduk akan mempengaruhi jumlah penduduk yang
berakibat
terhadap kualitas sumber daya manusia. Apabila jumlah penduduk
penduduk tidak merata maka akan berdampak pada pembangunanyang tidak merata pula.
2.3.1. Keadaan Penduduk dan Perkembanganya
Penduduk Kabupaten Manokwari terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil proyeksi
Sensus Penduduk 2010, pada tahun 2011 jumlah penduduk Kabupaten Manokwari mencapai
194.948 jiwa.
Grafik. 2.3.1 Perkembangan Jumlah Penduduk ManokwariTahun 2009
Sumber : Manokwari dalam angka 2012
Tahun 2011 jumlah penduduk Kabupaten Manokwari mencapai 194.948
penduduk laki-laki sebanyak 102.719 jiwa dan perempuan sebanyak 92.229 jiwa. Dari angka
tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki
dibanding perempuan dengan sex ratio sebesar 111,37. Laju pe
Manokwari pada tahun 2011 yaitu sebesar 3,97. Ini artinya tingkat pertambahan penduduk per
tahun sebesar 3,97 persen dari tahun 2010
Tabel. 2.3.1. Statistik Kependudukan Manokwari 2009
TAHUN
Jumlah Rumah Tangga
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah Penduduk 181,343
Luas Wilayah 14,448.5
Kepadatan Penduduk
Pertumbuhan penduduk
Sex ratio
Sumber : Manokwari dalam angka 2012
2009
181343
Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran(JANGKAR
Manokwari
Kependudukan merupakan hal terpenting dalam perkembangan potensi suatu daerah. Adanya
faktor natalitas, mortalitas, serta migrasi penduduk akan mempengaruhi jumlah penduduk yang
terhadap kualitas sumber daya manusia. Apabila jumlah penduduk meningkat serta persebaran
penduduk tidak merata maka akan berdampak pada pembangunanyang tidak merata pula.
Keadaan Penduduk dan Perkembanganya
Penduduk Kabupaten Manokwari terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil proyeksi
2010, pada tahun 2011 jumlah penduduk Kabupaten Manokwari mencapai
Perkembangan Jumlah Penduduk ManokwariTahun 2009-2011
Tahun 2011 jumlah penduduk Kabupaten Manokwari mencapai 194.948 jiwa dengan jumlah
laki sebanyak 102.719 jiwa dan perempuan sebanyak 92.229 jiwa. Dari angka
tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Manokwari lebih banyak
dibanding perempuan dengan sex ratio sebesar 111,37. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten
Manokwari pada tahun 2011 yaitu sebesar 3,97. Ini artinya tingkat pertambahan penduduk per
tahun sebesar 3,97 persen dari tahun 2010. (lihat tabel 2.3.1 dan 2.3.2)
Statistik Kependudukan Manokwari 2009-2011
2009 2010
4,410 42,726
92,369 98,940
88,794 88,786
181,343 187,726
14,448.5 14,448.5
13 13
3.87 3.52
103.82 111.44
2010 2011
187726
194948
Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran JANGKAR) Manokwari
4
Kependudukan merupakan hal terpenting dalam perkembangan potensi suatu daerah. Adanya
faktor natalitas, mortalitas, serta migrasi penduduk akan mempengaruhi jumlah penduduk yang
meningkat serta persebaran
penduduk tidak merata maka akan berdampak pada pembangunanyang tidak merata pula.
Penduduk Kabupaten Manokwari terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil proyeksi
2010, pada tahun 2011 jumlah penduduk Kabupaten Manokwari mencapai
jiwa dengan jumlah
laki sebanyak 102.719 jiwa dan perempuan sebanyak 92.229 jiwa. Dari angka
laki di Kabupaten Manokwari lebih banyak
rtumbuhan penduduk Kabupaten
Manokwari pada tahun 2011 yaitu sebesar 3,97. Ini artinya tingkat pertambahan penduduk per
2011
46,679
102,712
92,229
194,948
14,448.5
14
3.97
111.37
Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran (JANGKAR) Manokwari
Kertas Posisi JANGKAR Manokwari terhadap 5
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Manokwari
Tabel.2.3.2 Banyaknya Penduduk Kabupaten Manokwari Dirinci Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin
Umur Laki-laki Perempuan Total
0 – 4 11,676 10,909 22,585
5 – 9 11,129 10,551 21,680
10 – 14 10,224 9,440 19,664
15 - 19 9,418 8,953 18,371
20 - 24 11,327 10,250 21,577
25 - 29 11,032 10,099 21,131
30 - 34 9,873 8,578 18,451
35 - 39 7,511 6,507 14,018
40 - 44 6,642 5,469 12,111
45 - 49 4,795 4,075 8,870
50 - 54 3,438 2,889 6,327
55 - 59 2.306 1,854 4,160
60 - 64 1.564 1,265 2,829
65 - 69 901 681 1,582
70 - 74 497 392 889
75+ 386 317 703
T o t a l 102.719 92.29 194.948
Sumber : Kabupaten Manokwari Dalam Angka 2012
Penduduk Manokwari tersebar di 29 distrik dengan jumlah penduduk ditiap-tiap distrik sangat
beragam, distrik yang memiliki penduduk terbanyak adalah distrik Manokwari Barat dengan
jumlah penduduk 80.606 orang, sedangkan distrik dengan penduduk paling sedikit adalah distrik
Tahota dengan jumlah penduduk 583 orang. (lihat tabel 2.3.3)
Tabel. 2.3.2 Penduduk Kabupaten Manokwari menurut Jenis Kelamin per Distrik
Distrik Laki-laki Perempuan Total
Ransiki 4 ,033 3,672 7 ,705
Momi Waren 1,091 945 2,036
Nenei 607 589 1,196
Tahota 325 258 583
Sururey 1,228 1,299 2,527
Didohu 761 794 1,555
Dataran Isim 1,057 1,018 2,075
Anggi 1,034 997 2,031
Taige 662 644 1,306
Anggi Gida 630 666 1,296
Membey 540 528 1,068
Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran (JANGKAR) Manokwari
Kertas Posisi JANGKAR Manokwari terhadap 6
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Manokwari
Oransbari 2,627 2,397 5,024
Warmare 3,179 3,031 6,210
Prafi 7,431 6,851 14,282
Menyambow 3,154 3,110 6,264
Hingk 2,737 2,687 5,424
Catubouw 947 916 1,863
Manokwari Barat 43,393 37,213 80,606
Manokwari Timur 4,802 4,496 9,298
Manokwari Utara 1,208 1,104 2,312
Manokwari Selatan 7,380 6,334 13,714
Testega 414 414 828
Tanah Rubu 1,094 1,018 2,112
Kebar 982 1,046 2,028
Senopi 383 374 757
Amberbaken 950 933 1,883
Mubrani 359 312 671
Masni 7,315 6,430 13,745
Sidey 2,396 2,143 4,539
T o t a l 102,719 92,229 194,948
Sumber : Kabupaten Manokwari Dalam Angka 2012
2.4. Pemerintahan.
Kabupaten Manokwari ditetapkan sebagai Ibu Kota Provinsi Papua Barat sejak tahun 1999.
Struktur hierarki dalam pembagian administrasi pemerintahan digolongkan menjadi kecamatan
(distrik), kelurahan, dan desa (kampung). Hingga akhir tahun 2010, wilayah administrasi
Kabupaten Manokwari terdiri dari 29 distrik, 412 desa dan 9 kelurahan.
Pegawa Negeri Sipil (PNS) sebagai aparat pemerintah yang bertugas untuk memberikan pelayanan
publik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada tahun 2011, persentase PNS yang
bertugas di wilayah
Kabupaten Manokwari sebesar 65,47 persen PNS laki-laki dan 34,53 persen PNS perempuan.
Dilihat secara persentase berdasarkan komposisi pegawai menurut jenis kelamin, jumlah pegawai
laki-laki jauh lebih besar dari pada jumlah pegawai perempuan. Hal tersebut ditunjukkan oleh
besarnya jumlah pegawai laki-laki yang hampir dua kali lipat dari pada perempuan dari tahun ke
tahun.(lihat tabel 2.4.1 dan 2.4.2)
Tabel. 2.4.1. Status Pemerintahan Kabupaten Manokwari
Wilayah Administrasi 2009 2010 2011
Distrik 29 29 29
Desa 412 412 412
Kelurahan 9 9 9
Persentase PNS 2009 2010 2011
Laki-laki 68.23 65.45 65.47
Perempuan 31.77 34.55 34.52
Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran (JANGKAR) Manokwari
Kertas Posisi JANGKAR Manokwari terhadap 7
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Manokwari
Pembagian Daerah Administratif Kabupaten Manokwari Dirinci Per Distrik
Distrik Ibu Kota Distrik Jumlah Kelurahan Jumlah Kampung
Ransiki Ransiki Kota 0 13
Momi Waren Demini 0 7
Nenei Nenei 0 7
Sururey Sururey 0 12
Tahota Simeba 0 4
Didohu Iranmeba 0 14
Dataran Isim Isim 0 12
Anggi Ingembai 0 13
Taige Taige 0 11
Anggi Gida Tombrok 0 8
Membey Membey 0 6
Oransbari Waroser 0 14
Warmare Dindey 0 18
Prafi Udapi Hilir 0 16
Menyambow Menyambouw 0 50
Hingk Uncep 0 29
Catubouw Catubouw 0 21
Manokwari Barat Manokwari Barat 6 4
Manokwari Timur Pasir Putih 1 6
Manokwari Utara Lebau 0 23
Manokwari Selatan Anday 2 16
Testega Testega 0 15
Tanah Rubu Warkapi 0 24
Kebar Anjai 0 8
Senopi Senopi 0 3
Amberbaken Saukorem 0 7
Mubrani Arfu 0 7
Masni Sumber Boga 0 32
Sidey Sidey Baru 0 12
2.5. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran .
2.5.1. Visi.
Visi Kabupaten Manokwari Tahun 2011-2016 adalah “ Terwujudnya Manokwari Damai
Sejahtera Religius dan Bermartabat melalui Pembangunan Adil dan Merata”. Terdapat 3
(tiga) kata kunci dalam visi tersebut, yaitu :
Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran (JANGKAR) Manokwari
Kertas Posisi JANGKAR Manokwari terhadap 8
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Manokwari
1. Manokwari Damai Sejahtera, yang merefleksikan kondisi masyarakat dan daerah yang
aman, tertib, serta saling menghargai dalam perbedaan (pluralisme) sehingga seluruh
pemangku kepentingan dapat bersama-sama mewujudkan aspek kesejahteraan masyarakat.
2. Religius dan Bermartabat, merupakan ungkapan dalam kehidupan yang bernuansa agamis
berlandaskan iman dan taqwa serta menunjunjung tinggi sikap kodrat manusia sebagai
mahluk sosial.
3. Pembangunan Adil dan Merata, dimana ketercapaian kata kunci pertama di atas harus
dilakukan secara berkeadilan tanpa memandang latar belakang, suku, adat istiadat dan agama,
sehingga tidak terdapat kesenjangan pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Manokwari.
2.5.2. Misi.
Pencapaian visi Kabupaten Manokwari Tahun 2011-2016 dilaksanakan melalui Misi
Pembangunan yang termuat dalam Dokumen RPJM, yaitu sebagai berikut:
1) Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat
Misi ini merupakan upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang meliputi kebutuhan
sandang, pangan dan papan. Dari aspek sosial ekonomi, berupaya menekan jumlah penduduk
miskin melalui peningkatan kualitas SDM serta peningkatan pendapatan dan daya beli
masyarakat.
2) Peningkatan Pertumbuhan Perekonomian Daerah
Misi ini dilakukan dalam upaya peningkatan investasi usaha yang berbasis pemanfaatan
sumberdaya alam secara optimal dan lestari sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha serta pengembangan Koperasi
dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
3) Peningkatan Pembangunan Daerah
Pencapaian misi ini melalui upaya peningatan pelayanan publik dengan meningkatkan
kualitas sumberdaya aparatur, pembangunan dan revitalisasi sarana prasarana dan
infrastruktur dengan melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan, agamis dan taat
hukum, sehingga tercipta keseimbangan dalam pluralisme.
2.5.3. Tujuan dan Sasaran.
Guna mendukung pelaksanaan misi tersebut di atas maka ditetapkan Tujuan dan Sasaran
pembangunan 2011-2016 secara rinci sebagai berikut :
1. Misi Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat
Tujuan Misi Pertama ini adalah :
a. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, dengan sasaran :
1) Meningkatnya Kualitas Layanan Kesehatan
2) Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran (JANGKAR) Manokwari
Kertas Posisi JANGKAR Manokwari terhadap 9
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Manokwari
3) Meningkatnya Kemampuan Daya Beli Masyarakat
b. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat (Sandang, Pangan dan Papan),
dengan sasaran :
1) Meningkatnya Jumlah Rumah dan Pemukiman Layak Huni
2) Pemenuhan Kebutuhan Pangan
2. Misi Peningkatan Pertumbuhan Perekonomian Daerah
Tujuan Misi Kedua ini adalah :
a. Peningkatan Investasi Usaha, dengan sasaran :
1) Meningkatnya Investasi Pemanfaatan Sumberdaya Alam
2) Pengembangan (Peran) Koperasi dan UMKM
3) Meningkatnya Lapangan Kerja Baru
3. Misi Peningkatan Pembangunan Daerah
Tujuan Misi Ketiga ini adalah :
a. Meningkatnya Peran dan Kualitas Pelaku Pembangunan, dengan sasaran :
1) Meningkatnya Disiplin dan Kapasitas PNS.
2) Meningkatnya Peran Perempuan dalam Pembangunan.
3) Penegakan Hukum.
4) Meningkatnya Prestasi dan Bakat Generasi Muda.
5) Meningkatnya Keamanan, Ketertiban dan Stabilitas Politik.
b. Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Perhubungan Darat, Laut,
Udara dan Telekomunikasi, dengan sasaran :
1) Meningkatnya Pelayanan Transportasi.
2) Meningkatnya Pelayanan Akses Informasi dan Telekomunikasi.
c. Terwujudnya Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah yang Transparan dan
Akuntabel, dengan sasaran :
1) Optimalisasi Pendapatan dan Belanja Daerah.
2) Meningkatnya Pengelolaan Asset Daerah.
d. Menjaga Kualitas Lingkungan, dengan sasaran :
1) Meningkatnya Kualitas Air Permukaan (sungai, danau, situ) dan Kualitas Air
Tanah.
2) Terkendalinya Pencemaran Air, Udara dan Tanah.
3) Meningkatnya Kinerja Pengelolaan Persampahan.
4) Menurunnya Penyimpangan Tata Ruang.
5) Berkurangnya Resiko Bencana.
2.5.4. Strategi Dan Arah Kebijakan Daerah
Berdasarkan analisis terhadap kondisi Kabupaten Manokwari secara umum, dapat dirumuskan
faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang
mempengaruhi keberlangsungan pembangunan di daerah ini, yaitu :
1. Kekuatan
a. Keragaman budaya dan agama masyarakat yang senantiasa hidup berdampingan
dalam kerukunan dan saling menghargai.
Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran (JANGKAR) Manokwari
Kertas Posisi JANGKAR Manokwari terhadap 10
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Manokwari
b. Potensi perkembangan kegiatan pertanian, perikanan, pertambangan dan perdagangan
serta pariwisata.
c. Kondisi keamanan daerah yang kondusif yang mendukung berkembangnya sektor-
sektor perekonomian.
2. Kelemahan
a. Masih rendahnya sumberdaya manusia sedangkan kesempatan kerja yang tersedia
membutuhkan keterampilan dan keahlian disamping itu menjadi tantangan bagi
pemberdayaan ekonomi masyarakat.
b. Masih rendahnya derajat kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan bagi
pemberdayaan ekonomi masyarakat.
c. Kinerja Aparatur Daerah yang belum optimal.
3. Peluang
a. Jumlah penduduk cukup besar dan sangat berpotensi sebagai penggerak ekonomi
rakyat.
b. Kemauan dan kemampuan sebagan besar masyarakat untuk meningkatkan usaha
ekonomi rakyat sesuai dengan kondisi daerah.
c. Terbukanya peluang investasi.
4. Ancaman
a. Masih terdapatnya daerah yang terisolir.
b. Masih tingginya angka kemiskinan.
c. Pengaruh budaya luar.
Dari identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal di atas, selanjutnya disusun
Strategi Pembangunan sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan sekaligus meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Strategi
tersebut meliputi :
1. Mendorong masyarakat untuk meningkatkan usaha ekonomi rakyat dengan
memanfaatkan sumberdaya alam guna peningkatan dan pertumbuhan ekonomi daerah
dan peningkatan kesejahteraan penduduk dengan prinsip berkelanjutan.
2. Meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia melalui pelatihan keterampilan dan
keahlian yang disesuaikan dengan aspek pengembangan sosial ekonomi masyarakat.
3. Memanfaatkan potensi pengembangan pertanian, peternakan, perkebunan, wisata dan
pertambangan dalam mengatasi kemiskinan penduduk.
4. Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki dalam meningkatan
ekonomi produktif.
5. Mengoptimalkan peran pemerintah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam
bidang pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan.
6. Pembukaan isolasi daerah terutama pada daerah yang memiliki potensi pengembangan
dan pemanfaatan sumberdaya alam.
Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran (JANGKAR) Manokwari
Kertas Posisi JANGKAR Manokwari terhadap 11
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Manokwari
7. Memanfaatkan kuantitas sumberdaya manusia dalam pembangunan melalui peningkatan
mutu kesehatan serta optimalisasi pelayanan kesehatan dengan meningkatkan jangkauan
layanan kesehatan.
8. Memanfaatkan kehidupan sosial budaya yang kondusif berdasarkan nilai-nilai agama dan
budaya dalam meminimalisasi pengaruh budaya luar.
9. Meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia aparatur untuk mengoptimalkan pelayanan
fungsi pemerintah, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.
10. Melakukan promosi atas kekayaan sumberdaya alam dan pelaksanaan pembangunan yang
kondusif untuk meningkatkan investasi di daerah.
Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran (JANGKAR) Manokwari
Kertas Posisi JANGKAR Manokwari terhadap 12
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Manokwari
Tabel.2.5. Daftar Strategi, Arah dan Kebijakan Pembangunan Kabupaten Manokwari 2011 – 2016
VISI : TERWUJUDNYA MANOKWARI DAMAI SEJAHTERA RELIGIUS DAN BERMARTABAT MELALUI PEMBANGUNAN ADIL DAN MERATA
MISI 1. PENINGKATAN TARAF HIDUP MASYARAKAT
TUJUAN STRATEGI SASARAN ARAH KEBIJAKAN
Meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Meningkatnya Kualitas Layanan Pendidikan Peningkatan kualitas pendidikan
1.1 Meningkatkan pelaksanaan Wajib Belajar Dasar 9 tahun dan rintisan Wajib Belajar 12 tahun
1.2
Meningkatkan perluasan dan pemerataan pendidikan menengah baik umum maupun kejuruan untuk mengantisipasi meningkatnya lulusan sekolah menengah pertama sebagai dampak keberhasilan Program Wajib belajar pendidikan Dasar 9 Tahun
1.3 Meningkatkan penyediaan dan pemerataan tenaga pendidik yang berkualitas
1.4 Mengembangkan budaya baca guna menciptakan masyarakat belajar. berbudaya. maju dan mandiri
1.5 Memberikan akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selama ini kurang terjangkau oleh layanan pendidikan seperti masyarakat miskin. ataupun masyarakat penyandang cacat
1.6 Menata sistem pembiyaan pendidikan yang berprinsip keadilan. efesien. transparan dan akuntabel dan peningkatan anggaran pendidikan hingga mencapai 25 % pada APBD
Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran (JANGKAR) Manokwari
Kertas Posisi JANGKAR Manokwari terhadap 13
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Manokwari
VISI : TERWUJUDNYA MANOKWARI DAMAI SEJAHTERA RELIGIUS DAN BERMARTABAT MELALUI PEMBANGUNAN ADIL DAN MERATA
MISI 1. PENINGKATAN TARAF HIDUP MASYARAKAT
TUJUAN STRATEGI SASARAN ARAH KEBIJAKAN
Meningkatkan kesejahteraan Masyarakat
Meningkatnya Derajat Kesehatan masyarakat
Peningkatan kualitas kesehatan
2.1 Pengembangan Jaminan Kesehatan bagi masyarakat
2.2 Pemerataan dan peningkatan kualitas kesehatan dasar pada masyarakat
2.3 Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga medis
2.4 Peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat
Meningkatnya kemampuan Daya Beli Masyarakat
Mendorong masyarakat untuk meningkatkan usaha ekonomi rakyat dengan memanfaatkan sumberdaya alam dan memfasilitasi pengembangan potensi SDA dengan melakukan pembinaan
3.1
Memperkuat lembaga pertanian dan perdesaan untuk meningkatkan akses petani dan nelayan terhadap sarana produktif. membangun system dukungan pemerintah untuk sektor pertanian. dan meningkatkan skala pengusahaan yang dapat meningkatkan posisi tawar petani dan nelayan.
Mendorong masyarakat untuk meningkatkan usaha ekonomi rakyat dengan memanfaatkan sumberdaya alam guna peningkatan dan pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan penduduk dengan prinsip pembangunan berkelanjutan
3.2 Penanggulangan kemiskinan melalui perberdayaan masyarakat
Meningkatkan kapasitas SDM melalui pelatihan ketrampilan dan keahlian yang disesuaikan aspek pengembangan ekonomi masyarakat
3.3 Menyusun kebijakan revitalisasi penyuluhan dan pendampingan petani. termasuk peternak. nelayan dan pembudidaya ikan
Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran (JANGKAR) Manokwari
Kertas Posisi JANGKAR Manokwari terhadap 14
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Manokwari
BAGIAN 3
POTRET URUSAN KESEHATAN DI KABUPATEN MANOKWARI
3.1. Capaian Pembangunan Kesehatan.
Pelaksanaan program kegiatan Urusan Wajib Kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan dasar
yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan indikator sebagaimana terlihat pada Tabel di
bawah ini.
Tabel 3.1. Pencapaian Indikator Urusan Wajib Kesehatan di Kabupaten Manokwari Tahun 2011
No Indikator Capaian 2010
Capaian 2011
SPM RPJM
1 Tingkat ketersediaan unit pelayanan kesehatan 51,59 57,06 60
- Jumlah unit kesehatan yang ada (Pkm, Pustu, Polindes)
174 178
- Target Jumlah Kampung yang dapat dilayani (Distrik+Kpg)
312 312
2 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (%)
46,1 45,07 90 *
- Jumlah Kelahiran Ditolong Tenaga kebidanan 2242
- Jumlah Ibu Hamil 4.975
3 Angka kematian Ibu per 100.000 Kelahiran 16 3,85 24 **
- Jumlah Kematian Ibu 9
- Jumlah Ibu Hamil 2242
4 Angka kematian Bayi per 1.000 Kelahiran 405 19 118 **
- Jumlah Kematian Bayi 44
- Jumlah Ibu Hamil 2242
5 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 -* 43,32 95 60
- Jumlah Kunjungan Ibu Hamil 1850
- Jumlah Ibu Hamil 4.975
6 Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani -* 1,01 80 *
- Jumlah Kasus Kebidananan yang ditangani 50
- Jumlah Ibu Hamil 4.975
7 Angka kasus Anemia Gizi besi pada ibu hamil 725 48,02
- Jumlah Ibu Hamil anemia Gizi Besi 2.389
- Jumlah Ibu Hamil 4,975
8 Prosentase Kasus Balita Gizi Buruk yang terjadi 543 2,48
Jaringan Advokasi Kebijakan dan Anggaran (JANGKAR) Manokwari
Kertas Posisi JANGKAR Manokwari terhadap 34
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Manokwari
Belanja pegawai 150.650.000,00
Belanja barang dan jasa 78.999.000,00
Peningkatan pelayanan & penanggulangan masalah kesehatan 840.194.600,00
belanja pegawai 781.650.000,00
Belanja barang dan jasa 58.544.600,00
penyediaan biaya operasional dan pemeliharan 2.190.136.950,00
belanja pegawai 520.800.000,00
Belanja barang dan jasa 1.669.336.950,00
penyelenggaraan penyehatan lingkungan 118.989.000,00
belanja pegawai 21.600.000,00
Belanja barang dan jasa 84.389.000,00
belanja modal 13.000.000,00
pelatihan teknis keperawatan 200.904.000,00
belanja pegawai 24.800.000,00
Belanja barang dan jasa 176.104.000,00
Peningkatan pelayanan & penanggulanagan masalah kesehatan (DANA OTSUS)
2.099.794.000,00
belanja pegawai 2.039.250.000,00
Belanja barang dan jasa 60.544.000,00
7 Program pengawasan obat dan makanan 129.712.000,00
peningkatan pengawasan keamanan pangan & bahan berbahaya 129.712.000,00
belanja pegawai 5.250.000,00
Belanja barang dan jasa 124.462.000,00
8 Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 326.908.000,00
penyuluhan masyarakat pola hidup sehat 326.908.000,00
belanja pegawai 27.657.000,00
Belanja barang dan jasa 299.233.000,00
Program perbaikan gizi masyarakat 1.265.795.750,00
Penanggulanagan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium(GAKY),kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainya
774.581.750,00
Belanja pegawai 49.750.000,00
Belanja barang dan jasa 711.491.750,00
9 Belanja modal 13.340.000,00
Pelatihan menajemen gizi untuk kesehatan ibu dan anak 491.214.000,00
Belanja pegawai 66.950.000,00
Belanja barang dan jasa 409.264.000,00
Belanja modal 15.000.000,00
10 Program pengembangan lingkungan sehat 216.178.000,00
Pengkajian pengembangan lingkungan sehat 216.178.000,00
Belanja pegawai 4.750.000,00
Belanja barangdan jasa 116.428.000,00
Belanja modal 95.000.000,00
11 Program Pengembangan & penanggulangan penyakit menular 1.656.800.800,00
Pelayan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 160.880.000,00
Belanja pegawai 79.050.000,00
Belanja barang dan jasa 81.830.000,00
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 502.775.000,00
Belanja pegawai 384.775.000,00
Belanja barang dan jasa 118.000.000,00
Pencegahan penularan penyakit endemik/Epidemik (Belanja Barang & Jasa)