Top Banner
Jamur merang Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi , cari ? Jamur merang Volvariella volvacea Klasifikasi ilmiah Keraja an: Fungi Divisi : Basidiomycota Kelas: Homobasidiomyc etes Ordo: Agaricales Famili : Pluteaceae Genus: Volvariella Spesie s: V. volvacea Nama binomial Volvariella volvacea (Bulliard ex Fries ) Singer
22

Jamur merang

Jan 18, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Jamur merang

Jamur merang Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasLangsung ke: navigasi, cari

?Jamur merang

Volvariella volvaceaKlasifikasi ilmiah

Kerajaan:

Fungi

Divisi:

Basidiomycota

Kelas: Homobasidiomycetes

Ordo: AgaricalesFamili:

Pluteaceae

Genus: VolvariellaSpesies:

V. volvacea

Nama binomialVolvariella volvacea

(Bulliard ex Fries) Singer

Page 2: Jamur merang

Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jumpung dalam bahasa Aceh adalah salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Sebutan jamur merang berasal dari bahasa Tionghoa cǎogū (Hanzi:草草).

DeskripsiTubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang.

Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan yang disebut kumbung. Sesuai namanya jamur ini tumbuh baik pada media merang dan jerami yang telah terkomposkan. Namun praktik budidaya lebih lanjut juga mendapati jamur ini tumbuh baik pada kompos sampah kertas, tandan kosong sawit, kompos batang pisang dan kompos bio massa pada umumnya. Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 °C dengan suhu optimum pada 35 °C.

ManfaatBudidaya jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya berkembang (masih kuncup), meskipun tubuh buah yang telah membuka payungnya pun masih bisa dikonsumsi walaupun harnga jualnya menurun.

Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak mudah berubah wujudnya jika dimasak, sehingga digunakan untuk

Page 3: Jamur merang

berbagai macam masakan, seperti mi ayam jamur, tumis jamur, pepes jamur, sup dan capcay.

Sentra produksi jamur merang di Indonesia terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Di negara-negara Asia yang membudidayakannya, jamur merang dijual dalam bentuk segar. Di daerah beriklim sejuk hanya tersedia jamur merang kalengan.

Kandungan protein jamur cukup tinggi, dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar 3,2 gr protein, jumlah ini akan bertambah menjadi 16 gr jika jamur berada dalam keadaan kering. Selain itu, jamur juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor cukup tinggi, 51 mg dan 223 mg, dan mengandung 105 kj kalori, dengan kandungan lemak rendah, 0,9 gr.

Pemilihan spora dan miselium jamur merang yang tepat, akan menghasilkan jamur merang yang berukuran raksasa/jumbo (lebih besar daripada Jamur merang lainnya), seperti yang dihasilkan oleh Erlita susi S.P dan Soesiadi dari Ds jatiroto, lumajang, Jawa timur.

Minggu, 11 Januari 2009Cara Membudidayakan Jamur Merang

Nie....bagi para pecinta alam tapi juga menghasilkan uang.......kalian bs pake ni usaha...yessss....nanem jamur merang. Emang agak aneh sih...tapi justru keanehan itu membuat peluang bisnis semakin besar karena masih sedikit orang yang kepikiran usaha ini....hehe....let's do it....(sok british hehehe...)bahan:

Jerami padiAbu sekam padiAir kapur sirihBedeng-bedeng atap dari daun kelapaSebidang tanah yang dekat perairan

Page 4: Jamur merang

pembibitan :1. cari jamur payung di peranian bibit jamur merang2. iris-iris jamur, payungnya saja lalu masukkan dalam pancisiramlah air hangat supaya steril3. aduk abu sekam, sekam mentah dan irisan jamur dicampur air bersih dengan banyak irisan 3/4 Kg. Tutup rapat pada tempat teduh selama 2-4 hari4. setelah 2-4 hari dibuka tutupnya akan terlihat serabut benang putih seperti sarang laba-laba. Apabila tidak terlihat serabut putih berarti gagal.

cara :1. Jerami padi, abu sekam, sekam padi dicampur air kapur yang banyak diaduk-aduk merata, dikomposkan dulu 3-4 hari hingga membusuk.2. Buatlah bedengan jerami padi yang sudah dikompos diikat, ditumpuk melintang bersilangan 2 lapis diatas tanah ukuran 5X 1 meter, beri alas batu bata/ batu kali tinggi 20 cm3. Selang 2 lapis susunan merang jerami taburlah sekam segar, abu sekam di atas permukaan, siramlah 1 kaleng minyaktanah di atas permukaan.4. Taburkan bibit jamur merang secara merata ditepi permukaan bedengan, ditutup dengan sekam tipis-tipis saja. Siramlah dengan air secukupnya pergunakan gembor air.

Perawatan dan Panen1. Bedengan disiram air bersih 1 minggu pagi dan sore. setelah itu selang 2 hari sekali diatur suhunya supaya konstan (bila kurang air disiram lagi/ bila lebih maka katupjendela dibuka)2. Setelah 20 hari, jamur-jamur sudah tumbuh dan siap dipanen. Panen dapat dilakukan terus menerus sampai 3 bulan hanya membutuhkan pembbibitan baru laagi.

Page 5: Jamur merang

Cara Budidaya Jamur MerangDengan MudahPeluang usaha-oke.com

 

Budidaya Jamur Merang

Sejarah mengatakan bahwa JAMUR telah di konsumsi sejak ribuan tahun yang silam baik itu jamur tiram maupun jamur yang lain. Pada awalnya JAMUR adalah makanan yang biasa di konsumsi oleh raja-raja mesir kemudian menyebar luas menjadimakanan masyarakat umum.

Penduduk di daratan Cina sejak ribuan tahun silam telahmenggunakan jamur sebagai bahan obat-obatan. Jamur pertamayang di budidayakan di daratan cina adalah jamur Merang(Volvariella volvaceae) pada pertengahan abad 17.  Di indonesiajamur merang mulai di budidayakan kira-kira sejak tahun 1950an.

Jamur tiram dapat di olah menjadi berbagai macam masakan,misalnya cah jamur saus tiram, mie ayam jamur dll. Kebutuhanjamur tiram di pasaran terus meningkat sehinggapembudidayaan jamur tiram terus di kembangkan di sana sini.Membudidayakan jamur tiram untuk dijadikan usaha keluarga

Page 6: Jamur merang

adalah pilihan yang bagus Sebab usaha jamur tidak adamatinya, kebutuhan pasar akan jamur sangat besar selainuntuk di olah menjadi masakan, jamur juga bisa di jadikanbahan obat-obatan.

Jika anda kesulitan mencari bibit jamur merang, anda dapatmencarinya di internet dengan pembelian secara online.Caranya ketikkan saja “Jual bibit jamur merang “ di google,maka anda akan mendapatkan banyak sekali penawaran bibitjamur merang. Nah jika anda berminat membudidayakan jamur merang, maka anda perlu belajar bagaimana Cara budidayajamur merang dengan baik. Perhatikan beberapa hal penting dibawah ini :

I. Pembuatan Kumbung

A. Penentuan Lokasi :

1. Sumber jerami2. Sumber air3. Jalan

B. Persyaratan Kumbung :

* Dinding dalam dan atas menggunakan plastik polyetilen.* Dinding luar menggunakan sterofoam.* Kumbung lebih baik ditempat

C. Perbedaan kumbung :

* Kumbung atas lancip : bila panas maka uap akan mengalir kesamping. Digunakan untuk kumbung yang memiliki satu rakditengah.* Kumbung atas datar : uap air akan jatuh ketengah-tengahkumbung. Digunakan untuk kumbung yang memiliki dua rak

II. Media

1. Jerami2. Kapur CaCO3

Page 7: Jamur merang

3. Dedak4. Limbah kapas

a) Jerami mengandung :

* Lignin* Selulosa* Silicca

Page 8: Jamur merang
Page 9: Jamur merang
Page 10: Jamur merang

Misa Suwarsa: Ahli Supa yang Membuat Bibit Jamur Merang SendiriFebruari 11, 2011tags: bibit jamur merang, Institut Teknologi Bandung, jamur,Kelompok Tani Jamur Prima, Misa Suwarsa, Prof Han, supa

Misa Suwarsa, yang kini dikenal sebagai ahli ”supa” alias jamur, adalah praktisi mikrobiologi yang juga petani jamur merang di Desa Mekarjati, Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang berhasil menciptakan bibit jamur merang sendiri.

Pria kelahiran Depok, 9 April 1959 ini mengenyam pendidikan SD, SMP dan SMA-nya di Depok. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan S1 Teknik Kimia di Universitas Muhammadiyah Jakarta terus melanjutkan di jurusan yang sama untuk S2-nya di ITB.

Misa seperti menjalani konsep Restorasi Meiji, manabu (belajar), maneru (meniru), dan nusumu (mencuri) ilmu pengetahuan dan teknologi. Doktor teknik kimia Institut

Page 11: Jamur merang

Teknologi Bandung (1985) ini berhasil menciptakan bibit jamur merang sendiri.

Setelah 30 tahun dia mengembangkan bibit itu, kini mantan pegawai Badan Tenaga Nuklir Nasional itu berhasil menjadi jurig supa (bahasa Sunda) atau hantu jamur. Misa dianggap sebagai ahli atau tukang jamur.

Selain pernah dikucilkan keluarga, ia juga dikucilkan almamater akibat tindakan ”restorasinya” dari ranah intelektual akademis ke pematang sawah. ”Ijazah S-3 hingga kini belum pernah saya pegang karena harus ditebus Rp 200 juta. Saya tidak mau…,”ujar pria yang juga pernah mengambil S3 di Universitas Sorbonne, Perancis ini.

Kisahnya dimulai tahun 1989-an ketika ia memutuskan keluar dari pengajar di ITB dan beralih menjadi petani jamur. ”Saat itu gaji saya sudah Rp 1.920 juta, ketika (nilai satu) dollar AS masih Rp 1.500,” kenangnya.

Keputusannya itu mengundang kemarahan orangtuanya. Ia lalu diusir dari keluarganya di Depok. Hanya dengan bekal Rp 10.000, ia pun harus meninggalkan keluarga besarnya. ”Itu uangdari ibu saya,” kata ayah 2 anak ini.

Misa dianggap intelektual dungu. Dengan bekal uang dan baju seadanya, ia pergi ke Karawang. Daerah lumbung padi ini merupakan kawasan potensial budidaya jamur merang.

Setiba di Karawang, Misa langsung mencari kubung, bekas budidaya jamur yang sudah tidak dipakai di Tanjungpura, perbatasan Karawang-Bekasi. Dia berjalan kaki berkilo-kilometer menyusuri irigasi mencari pemilik kubung untuk meminjamnya.

Hari sudah malam setiba di dekat kubung. ”Saya tidur di kandang kambing karena petani ini anaknya 12 orang,” kenangnya.

Petani miskin yang ditemuinya itu tertarik dengan cerita Misa soal budidaya jamur, tetapi tidak punya modal untuk

Page 12: Jamur merang

membudidayakannya. Sementara empat kubung yang tersedia di sana harus disewa Rp 200.000 per kubung.

Misa pun kemudian meminjam uang ”monyet” (pinjaman rentenir). Jika pinjam Rp 200.00, harus kembali Rp 300.000 dalam sebulan. Mereka butuh modal Rp 600.000 untuk media tanam, yakni jerami dan kapas. Uang yang tersedia adalah uang ”setan” atau ”uang iblis”.

Warga desa menyebut uang pinjaman itu demikian karena pengembalian uang panas itu amat menjerat. Jika pinjam Rp 600.000, harus kembali Rp 1,2 juta dalam sebulan.

Misa benar-benar di persimpangan jalan. Yang bisa dia lakukan hanya shalat tahajud (shalat malam) selama tiga malam. Tuhan pun memberikan jalan untuk melangkah. Dia mendapat pinjaman tanpa agunan.

Dia memperbaiki kubung dengan mengangkut jerami sendiri darisawah. Daun kelapa untuk biliknya dia ambil dengan memanjat pohon sendiri. ”Badan saya lecet-lecet,” ceritanya.

Singkat kata, delapan hari kemudian, bibit jamur yang dia buat sendiri tumbuh dengan baik dan dijual di pasar Cikampek, Karawang, dengan harga total Rp 1,45 juta.

Dia mengembalikan pinjaman Rp 1,2 juta sesuai perjanjian tertulis di atas segel. ”Uang tersisa hanya Rp 250.000,” ujarnya. Namun, setelah itu, pemilik tanah kubung tidak mengizinkan lagi Misa menanam jamur.

Misa akhirnya bertemu dengan pemilik kubung bekas sopir Kedutaan Besar Amerika Serikat. Pemilik kubung itu memang menyerahkan pengelolaan, tetapi tidak meminjamkan modalnya.

Misa kembali kepada rentenir. Tetapi, kali ini hanya ada uang ”jalan”. Itu sebutan uang pinjaman yang harus dikembalikan secepat mungkin. Jika meminjam Rp 300.000, harus kembali Rp 600.000 dalam delapan hari!

Page 13: Jamur merang

Tanpa berpikir panjang, ia modali empat kubung. Delapan harikemudian, Misa mampu mengembalikan modalnya kepada tukang pukul yang menagihnya. Dari satu kubung, pinjaman itu lunas selama delapan hari. Tiga kubung lainnya mampu menghasilkan 1 ton jamur merang.

Empat bulan kemudian, dia berhasil membeli empat kubung bersama 1.500 meter lahannya di Tanjungpura, Karawang.

Dibakar warga

Misa memulai kehidupan baru usaha pembibitan dan budidaya jamur di tempat itu. Dari empat kubung terus dikembangkan menjadi 12 kubung, dan hasilnya puluhan juta rupiah. Misa lalu membeli 1 hektar sawah senilai Rp 50 juta tahun 1991 untuk memproduksi jerami. Karena tinggal di lingkungan petani miskin, perkembangan usaha Misa yang sangat cepat itumenimbulkan kecemburuan.

”Kami sudah berpuluh-puluh tahun menanam padi tetap miskin, tapi si jurig supa hanya beberapa bulan sudah kaya raya,” kenang Misa menirukan umpatan warga. Mereka pun ramai-ramai membakar kubung-kubungjamur Misa.

”Hati saya hancur saat melihat kepulan asap keluar dari sisa-sisa pembakaran kubung,” kata Misa. Ia pun stres dan hampir frustrasi menerima peristiwa pada pertengahan tahun 1992 itu. Namun, ia segera bangkit, membangun 30 kubung baru senilai Rp 35 juta dengan uangnya yang tersimpan di dalam drum selama usahanya berbulan-bulan.

Usahanya berkembang pesat karena dibantu puluhan tenaga kerja. Seiring berjalannya waktu, Misa membuka pelatihan magang bagi para calon wirausaha melalui Pusat Pendidikan dan Latihan Jamur Merang Kelompok Tani Jamur Prima, Karawang.

Misa bercerita mendapat ilmu ”perjamuran” itu semasa masih mengajar di ITB, tinggal di Dago, Bandung Utara. Saat itu

Page 14: Jamur merang

dia bertetangga dengan Prof Han, guru besar yang saat itu menjadi dosen tamu mikrobiologi di ITB.

Suatu saat, profesor itu harus segera pulang ke negerinya, Jerman. Dia menitipkan buku-buku miliknya yang tak sempat dibawa pulang ke negerinya kepada Misa. ”Saya percayakan kepada kamu. Buku-buku ini jangan sampai keluar karena bersama 40 profesor lain kami sudah disumpah untuk tidak keluar ke negara lain,’’ ujar Prof Han.

Dasar ”tukang insinyur sableng”, sesudah guru besar pergi, ia melakukan nusumu, mempelajari buku-buku mikrobiologi itu.”Ternyata bahasanya China sehingga saya harus minta bantuan seorang teman menerjemahkan,” kata Misa, yang pernah belajar jamur di Universitas Shanghai (2004).

Dari situlah Misa nekat hengkang dari ITB dan menjadi jurig supa hingga sekarang. Dari pusat pendidikannya, kini sudah ratusan orang menjadi pembudidaya jamur di seantero Nusantara.

Gambar bibit jamur merang muson

Gambar bibit jamur merang muson

Page 15: Jamur merang

Gambar bibit jamur merang muson

Jamur merang atau Volvariella volvacea kini kian populer. Para petani pun kian bersemangat menanamnya. Karenanya, kebutuhan akan bibit jamur ini cukup besar.

Jamur meranglah yang banyak diusahakan petani. Sebab, dibandingkan jenis jamur lainnya, jamur merang lebih mudah dibudidayakan, dan siklus hidupnya pendek, hanya satu bulan.“Jamur merang mendominasi 55%—60% dari total produksi jamur nasional,

Umumnya petani jamur belum mampu memproduksi bibit jamur merang sendiri. Karena itu, kami yang industri bibit jamur muson sudah merintis bibit jamur merang sejak tahun 1976 an dan memproduksi bibit jamur merang berkualitas baik karena dikerjakan oleh tenaga ahli dalam memproses pembuatan bibit jamur merang.

Kami mengembangkan bibit jamur lewat teknik kultur jaringan.

Page 16: Jamur merang

Prosesnya bermula dari bahan jerami atau batang padi yang sudah dipanen dan kapas kotor yang sudah direndam dan dipadatkan sampai tunggu 2 hari,setelah kering maka kapas kotor yang sudah direndam dicampur dengan jerami

Khasiat Jamur:

Jamur Merang Mengandung antibiotik yang berguna untuk pencegahan penyakit anemia, menurunkan darah tinggi, dan pencegahan penyakit kanker. Eritadenin dalam jamur merang dikenal sebagai penawar racun.

Bernilai Plus:

Jamur mempunyai nilai gizi tinggi, terutama kandungan proteinnya sekitar 15%—20% (bobot kering). Daya cernanya puntinggi, 34%—89%. Kelengkapan asam amino yang dimiliki jamur lebih menentukan mutu gizinya. Kandungan lemak cukup rendah,antara 1,1%—9,4% (bobot kering), berupa asam lemak bebas mono ditriglieserida, sterol, dan fosfolipida.

Jamur juga merupakan sumber vitamin antara lain thiamin, niacin, biotin, dan asam askorbat. Umumnya, jamur kaya akan mineral terutama fosfor, kalsium, dan zat besi.

pertumbuhan jamur merang muson

Page 17: Jamur merang

Gambar pertumbuhan Jamur merang muson

B]Gambar pertumbuhan Jamur merang muson

Page 18: Jamur merang

Hasil panen bibit jamur merang

Cara Penanaman Jamur merangSetelah bibit ditanam, berikutnya adalah inkubasi yaitu masapenumbuhan miselium. Pada saat ini kubung dalam keadaan tertutup rapat dengan suhu yang dipertahankan 300 – 350 C.

Pada hari keempat dari pemberian bibit, mulai masuk kepada masa generatif yaitu penumbuhan calon buah. Pada fase ini jendela dibuka agar caha matahari dan udara tersikulasi dengan baik.

Sedangkan kelembapan yang diperlukan pada saat penumbuhan tubuh buah 80 – 90%. Kelembapan ini dapat diukur dengan melihat tingkat kebasahan media.

Page 19: Jamur merang

Pemeliharaan

Selama inkubasi, ada beberapa hal yang harus dilakukan.

1. Suhu ruangan dipertahankan 28 – 320 C.

2. Pada hari ke-5, penutup dibuka, lalu semprot dengan pupukyang akan digunakan.

3. Tutup kembali media.

4. Setiap 2 hari sekali, buka penutup selama 10 menit agar sirkulasi udara baik.

5. Setelah 10 hari, panen sudah bisa dilakukan

Teknik Penanaman

1. pH diusahakan mencapai 7 / netral.2. Peralatan utk penanaman yg telah dipasteurisasi disiapkanuntuk diisi bibit.3. Bibit log dihancurkan agar lembut. ( 1 log untuk 1m2)4. Bibit ditabur pada 2/3 media dari tinggi media / tengahnya tidak di tabur.5. Bibit sempilan di tanam dibawah media gulungan sebanyak 2tempat tanam.6. Bisa juga dibuat bantalan di tiang danditanami bibit.

Teknik Penebaran Bibit Jamur

1. Hari I: penanaman dilakukan sore hari.2. Hari II: pertumbuhan miselium diperhatikan.3. Hari III:- Bila bibit telah keluar miselium, maka langsung disiram.– Bila bibit belum tumbuh, maka penyiraman dilakukan hari ke4– Penyiraman bibit dilakukan pada tengah hari ± pkl 13.004. Hari IV: mulai hari ke 4, pintu & jendela dibuka antara

Page 20: Jamur merang

pkl 06.00-06.15.5. Hari V: jendela dibuka 15°. Pintu di buka pkl 00.00 selama ½ jam.6. Hari VI: jendela di buka 30 °.7. Hari VII: jendela di buka 45°.8. Hari VIII: jendela di buka 60-90° / bila jamur tumbuh besar.9. Panen selanjutnya jendela dibuka terus sampai selesai.

Jamur berumur 7 hari setelah tanam

1. Penyiraman dilakukan 3 atau 4 hari setelah tanam. Untuk mengubah masa vegetatif menjadi masa generatif.-Karena penyiraman dilakukan pada siang hari sehingga-jamur menjadi stress dan mengubah fase tanam.2. Temperatur ruangan 34-36°C.3. Temperatur media 34- 38°C.4. Bila temperatur media mencapai 38°C atau lebih maka akan tumbuh cendawan Monilia,

Page 21: Jamur merang

Tips Memilih Bibit Jamur Merang 09/10/20110 Comments  Kualitas bibit merupakan salah satu kunci keberhasilan panenjamur, kunci yang lain adalah nutrisi, teknik pengomposan dan perawatan selama masa inkubasi hingga panen.

A. Carilah log dengan miselium tebal/warna putih merata.    Ciri-ciri bibit jamur merang yang bagus adalah :1. Log ditumbuhi miselium yang sehat. Miselium yang sehat bisa dilihat dari ketebalan miselium.2. Usia bibit yang bagus adalah 20 hari - 30 hari sejak inokulasi. Produsen bibit akan memberikan penjelasan akan usia bibit. Pada umur tersebut, miselium masih muda dan perkembangannya akan maksimal saat ditanam didalam rumah tumbuh/growing house.

Page 22: Jamur merang

B. Belilah langsung ke produsen bibit, bukan reseller/tengkulak bibit.    Hal ini sangat penting karena produsen bibit lebih tahu akan usia bibitnya. Memang terkadang lebih mahal, tp menurutsaya lebih menguntungkan petani. Karena saat ini sudah banyak beredar bibit palsu yang tentunya hasil produksi/panen akan rendah.Ada pengalaman bbrp kawan yang memiliki sejumlah kumbung yang hanya menghasilkan 10 Kg. Pembelian ke reseller/tengkulak jika anda benar2 percaya bahwa bibit tersebut sampai ditangan ke-2 (tengkulak) kemudian langsung didistribusikan ke anda.

C. Perhatikan Miselium yang tumbuh didalam log.    Didalam log bisa dijumpai bentuk lain dari miselium jamur merang, misalnya ada bentuk serbuk atau bubuk, miselium berwarna hijau atau hitam, dan jika diperhatikan jumlahnya lebih sedikit daripada miselium jamur merangnya, langkah yang harus dilakukan adalah potong bagian tersebut dan buang, sedangkan sisanya tetap dapat ditebar diatas kompos. Jika kontaminan lebih banyak, maka log tersebut dibuang.

D. Penyimpanan bibit    Jika bibit yang anda beli tidak langsung ditebar, maka simpanlah dilemari atau diatas meja dalam ruangan yang bersuhu hangat. Jangan sekali-kali meletakkan log bibit diatas lantai karena miselium akan mati dan log menjadi rusak.

Oleh karena itu, bekali diri anda dengan keahlian memilih bibit jamur merang yang bagus, sehingga diharapkan hasil panen nantinya akan memuaskan.