Jalur Bus Sarbagita dan beberapaTrayek Pengumpan (TP)TAHAP
IMPLEMENTASI TRANS SARBAGITALayanan Trans SARBAGITA diluncurkan
oleh Bapak Gubernur Bali pada tanggal 17 Agustus 2011 dan mulai
dioperasikan memberi layanan tanggal 18 Agustus 2011.Rute Pelayanan
:a. Koridor 1 : GOR Ngurah Rai -GWK PP dengan rute trayek Halte
SMAN 7 (Jl. Kamboja)-JI. AngsokaMelati- Surapati - Kapten
Agung-Letda Made Putra- PB Sudirman-Watu RenggongDiponegoro-Raya
Sesetan-Bypass Ngurah Rai - Dewa Ruci-Bypass Nusadua-JI. Udayana/
Kampus UNUD Buklt-JI. Uluwatu-GWK.Dari Halte GWK RayaUluwatu-
Jl.UdayanaKampusBukit-Bypass Nusadua-Dewa Ruci- Pesanggaran - Raya
Sesetan - Diponegoro -Serma Durna- Serma Made Pil-Serma Mendra-PB
Sudirman-Dewi Sartika Diponegoro-Hasannudin
-Jl.UdayanaSurapatiKamboja AngsokaMelatiPatimura- Kamboja (Halte
SMAN 7).b. Koridor 2 : Batubulan - Nusadua Via Sentral Parkir Kuta
PP dengan rute trayek Terminal Batubulan-WR Supratman - Jl.Bypass
Ngurah Rai-JI.Prof I.B Mantera-JI. Bypass Ngurah Rai-Simpang Dewa
Ruci-JI.Setiabudi Kuta-JI.Raya Kuta- Sentral Parkir Kuta- Jl. Imam
Bonjol-JI.Sunset Road Timur- Simpang Dewa RuciJI.Bypass Nusa
Dua-JI. Masuk Kawasan Nusa Dua- JI. Amphi (Halte BTDC 1) dan dari
Halte BTDC 1 Jl. Bali Int. Lawn Bowling-JI.Kawasan Nusadua Resort
(Halte BTD2)-JI Tg Benoa Bualu-JI. Bypass Nusadua-Simpang Dewa
Ruci-JI. Setiabudi Kuta- JI.Raya Kuta- Sentral Parkir Kuta-Jl.lmam
Bonjol- Jl.Sunset Road Timur-Simpang Dewa Ruci- Jl.Bypass Ngurah
Rai- JI.WR Supratman-JI.Raya Batubulan-JI.Batuyang- Terminal
Batubulan.c. Trayek Cabang Tegal-Bandara Ngurah Rai Via Sentral
Parkir Kuta PP dengan rute trayek Terminal Tegal-lmam
Bonjol-Sentral Parkir Kuta - Jl. Raya Kuta - Raya Ngurah Rai
Tuban-Raya Kemayoran - Dewi Sartika Tuban Berputar kembali Raya
Kemayoran-Raya Ngurah Rai-Raya Kuta-Sentral Parkir-Raya Imam
Bonjol-Terminal Tegal.d. Trayek Feeder Tanjung Benoa- Sekolah
Tinggi Pariwisata Ungasan (GWK) PP.e. Trayek Feeder
Tuban/KedongananGWK-Uluwatu PP.f. Trayek Feeder TP 01 : GOR Ngurah
Rai - Kamboja AngsokaMelati- WR Supratman-Nusa Indah-Hayam
Wuruk-Narakusuma PanduMerdeka-M Yamin-Puputan Niti Mandala -
Bundaran Renon Tkd Yeh Penet-Tkd Yeh Aya-Tkd BalianPuputanNiti
Mandala SudirmanSMAN2Sudirman-Dw
SartikaDiponegoroHasanudinPuputan-Catur mukaSurapatiKepundung-WR
Supratman-GOR Ngurah Rai.g. Trayek Feeder TP 02 : Matahari
Terbit-Bypass Ngurah Rai-D. Buyaan-TK Bilok-TK. Balian-TK. Yeh
Aya-Waturenggong P. Nias- P. Bali-P. LombokKomodoTarakanSimpang
Enam -P. Kawe Satelit-N Penida-P. Lombok-P. Bali-P.
NiasDiponegoro-Serma Made Oka - Serma Made Pil - Serma Mendra
SudirmanWaturenggong-TK. Yeh Aya-TK. Balian-TK. Bilok-D.
Buyan-Bypass Ngurah Rai-Matahari Terbit.h. Trayek Feeder TP 03 : P.
Nias-P. Bali-P. Lombok-P. Komodo- P. TarakanSimpang Enam -P.
Kawe-P. Bungin-Raya Pemogan-Bypass Ngurah Rai-Simpang Benoa-Raya
Sesetan-Suwung Batan Kendal-JI. Mertasari-JI. Pendidikan-JI.
SidakaryaDiponegoro-P. Nias.i. Trayek Feeder TP 04
SuciHasanudinSutoyo-Sudirman SMAN 2 Waturenggong-TK. Pakerisan-JI.
Dewata-JI. Sidakarya-Raya SesetanDiponegoro-Suci.TARIF
PENUMPANGTrayek Batubulan-Nusadua : Batubulan-Nusadua, penumpang
umum/dewasa sebesar Rp. 3.500, untuk pelajar/mahasiswa sebesar Rp.
2.500 Nusadua-Batubulan, penumpang umum/dewasa sebesar Rp. 3.500
untuk pelajar/ mahasiswa sebesar Rp. 2.500.Trayek Tegal-Bandara
Ngurah Rai : Tegal-Bandara Ngurah Rai, penumpang umum/dewasa Rp.
3.000 untuk pelajar/mahasiswa sebesar Rp. 2.000. Bandara Ngurah
Rai-Tegal, penumpang umum/dewasa Rp. 3.000 untuk pelajar/mahasiswa
sebesar Rp. 2.000.Naik turun penumpang dihalte selama 60
detikKecepatan bus maksimum 40 km/jamPenumpang menunggu bus, bukan
bus menunggu penumpangDengan Trans Sarbagita diharapkan kemacetan
lalu lintas bisa berkurang.Mari berkontribusi mengurangi kemacetan
lalu lintas dengan menggunakan angkutan umum bus Trans
Sarbagita.http://www.baliprov.go.id/Jalur-Bus-Sarbagita-dan-beberapaTrayek-Pengumpan--TP--SUMBER
GAMBAR PETA SARBAGITA
TRINTEGRASIhttp://www.traveldonk.com/2013/06/trans-sarbagita-glimmering-light-of-hope.html
Akhir akhir ini di kota denpasar terlihat bemo (angkutan) yang
berwarna hijau berisikan neon box diatasnya, dan jika diperhatikan
neon box tersebut menunjukan jalan. Angkutan pengumpan (Feeder)
trans sarbagita nama bemo tersebut, dan nama jalan yang tertera di
atas angkutan tersebut merupakan trayek yang dilalui.Angkutan
tersebut sendiri memiliki 4 trayek pengumpan (TP), TP01 meliputi
Gor Ngurah Rai Renon, TP02 meliputi Matahari Terbit Simpang Teuku
Umar, TP03 Meliputi Nias Simpang Enam Pemogan P Kawe Nias,
sedangkan TP04 meliputi Sudirman Waturenggong Sidakarya (Lebih
jelas lihat peta). Masing masing TP, memiliki titik temu di kawasan
sudirman, tepatnya Kampus Udayana yang juga dilalui oleh Bus Trans
Sarbagita (Kecuali TP03).
Dalam pengadaan bemo Trayek Pengumpan pemerintah Kota Denpasar
bekerja sama dengan pemilik armada yang sudah ada. Terlihat dari
angkutan tidak beda jauh dengan yang sudah ada hanya di cat ulang
berwarna hijau muda.Untuk jam keberangkatan angkot ini mulai jam 6
pagi hingga jam 9 malam dengan diselingi waktu 15 menit tiap tiap
angkutan pengumpan.Sudah beberapa kaliBalioutboundmencoba angkot
ini selalu sepi oleh penumpang, menurut kami sosialisasi terhadap
masyarakat yang masih belum tepat sasaran, dan tanggapan dari
pemerintah kota denpasar bahwa layanan ini (Angkutan Pengumpan)
sejak 10 September 2012 menyasar ke sekolah sekolah dengan
penyebaran brosur, sosialisasi dilakukan bertahap dimulai dari
sekolah, pasar dan masyarakat luas khususnya kota denpasar.Dengan
diberlakukannya tarif gratis hingga 31 Desember 2012 dan 2013
diberlakukan tarif Rp.2000 jauh dekat, masih sedikit masyarakat
yang mengetahuinya, selain itu hampir sering terjadi gesekan dengan
angkutan yang sebelumnya sudah ada.Menurut kami, perlu adanya
peremajaan armada, perbanyak trayek, sosialisasi kemasyarakat, dan
kesadaran masyarakan itu sendiri untuk berupaya mengurangi
kemacetan. Kendaraan di bali sangat banyak, ada kemungkinan di tiap
tiap keluarga masing masing memiliki kendaraan bermotor, kendaraan
bertambah namun jalan tidak bertambah, alih alih malahhutan bakau
di utak atik.Namun jika masyarakat sudah sadar, apakah pemerintah
benar benar memperhatikan layanan publik ???Kita lihat saja yuks
Sembari menunggu, cobalah Angkutan Pengumpan mumpung masih gratis,
mengenang jaman jaman
eSDe.http://www.balioutbound.com/2012/11/angkutan-kota-trayek-pengumpan-sarbagita-kota-denpasar/
ANGKUTAN UMUM Trans SARBAGITAANGKUTAN UMUM Trans SARBAGITA
1.FAKTADenpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Balimemberikan
pengaruh sangat besar kepada kabupaten sekitarnya (Badung, Gianyar
dan Tabanan) membentuk satu kesatuan geografis dan ekonomi yang
disebut kawasanMetropolitan SARBAGITASebagai daerah tujuan utama,
jumlah pergerakan orangkeluar-masukBali, tahun2010
sebanyak21.702.308orangatau 59.458 orang / hari dengan kenaikan
dalam 12 tahun terakhir 6,62 % per tahun.Pelayanan angkutan umum
sangat buruk,Tidak Ada Pilihanuntuk menunjang pergerakan
masyarakat, kecuali menggunakan kendaraan pribadi, akibatnya
penggunaan kendaraan pribadi 91,20 % dengan kenaikan 10,89 % per
tahun,sedangkan infrastuktur jalan naik 1, 99 % / tahun.Dampakyang
dirasakan adalah munculnyakemacetan lalu lintas, yang tidak hanya
terjadi di pusat kota, tetapi juga terjadi pada ruas jalan
penghubung lintas antar kawasan bawahan.UU 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam Pasal 139 mengamanatkan bahwa
Pemerintah, Pemerintah Prosinsi, Kabupaten/ Kota wajib menjamin
tersedianya angkutan umum orang dan barang.2.SOLUSI
KEBIJAKANPembangunanInfrastruktur, untuk menunjang Pemerataan
Pertumbuhan Ekonomi Antar Wilayah dan Kelancaran Lalu Lintas (
Pembangunan Terminal Mengwi, Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Tanah
Ampo, Gunaksa dan Pelabuhan Gilimanuk, Jalan Tol BenoaBandara
Ngurah Rai-Nusadua, Ruas Jln TohpatiKusamba, Akses Jln Masuk
Pelabuhan Gunaksa, Ruas Jalan Munggu-Beringkit-Batuan-Purnama,
Kuta-Tanah Lot-Soka dan Gilimanuk - Singaraja-Amed (sudah dan akan
dilaksanakan).Manajemen Rekayasa Lalu Lintas meliputi Perbaikan
Simpang, Pengendalian ketertiban, keselamatan dan kelancaran lalu
lintas (ATCS, Rambu ) dan LawInforcementpelanggaran perijinan dan
disiplin tertib lalu lintas di jalan umum dan parkir kendaraan di
jalan umum.PenyediaanPublic Transport(AKAP, AKDP Angkutan
Perkotaan) yang akuntable, khusus wilayah SARBAGITA dengan Angkutan
Umum Trans SARBAGITA, melalui restrukturisasi trayek lintas kota /
kabupaten dan trayek dalam kota / kabupaten (Feeder). menjadisatu
kesatuan sistem jaringan pelayanan.KONSEP PENYELENGGARAAN ANGKUTAN
UMUM Trans SARBAGITAMencakup 17 Trayek Utama dan 36
TrayekFeeder(dalam kota /
kabupaten)kedalamSatuKesatuanSistemJaringanPelayanan, dengan
koneksitas antar jaringan tinggi dan menjangkau seluruh wilayah
SARBAGITA.Jenis angkutan yang dipergunakan disesuaikan dengan lebar
/ ruang jaringan jalan,memberdayakan angkutan yang ada / kerjasama
operasional dan tempat naik-turun penumpang (Halte) yang disediakan
di-designuntuk tujuanmendisiplinkan pramudi maupun
penumpang.Diselenggarakan denganSistem Pembelian Layanan(by the
service) berdasarkanStandar Pelayanan Minimal( SPM ), dan di
implementasikan secara bertahap sesuai Road Map Back to Public
Transport:2009 2010:MeletakkanLandasan,Memantapkan Rencanadan
Sosialisasi2011 2013:MengenalkanLayanan,MembangunCitra,
Sosialisasilanjutan dan
evaluasi.2014-2019:MemantapkandanMengembangkanLayanan2019-dst:PublicTransportJadiPilihanmelalui
Pengembangan layananberkelanjutan4 RENCANA PENGOPERASIAN TAHUN
2011-2015Tahun 2011UK.2 : Batubulan-Nusadua PP Vis SPKKC.1 : Tegal
Bandara Ngurah Rai PPFB.2 : Tg Benoa-GWK PPFB.1 :
Kedonganan-Uluwatu PP
Tahun 2012UK.1 : Kota-GWK PPTahun 2013UK.5 :Mengwi Bandara NR
PP
Tahun 2014UK.6 : SP Kuta-Tanah Lot PPUK.7 : Batubulan SPK Via
Kota
Tahun 2015UK.4: Batubulan-Ubud PPUK.9 : Sanur-Nusadua Via
Bandara NR
TrayekKORIDOR 1:Kota GWK PPMenggunakanBus Sedangkapasitas 35
penumpang ( 20 duduk + 15 berdiri )Rute TrayekDari GOR Ngurah Rai (
Jl Kamboja)Angsoka-Melati-Surapati-Kapten Agung -PB
Sudirman-Waturenggong-Diponegoro Raya Sesetan-Pesanggaran-Dewa
Ruci- Bypass Ngurah Rai-Jl Udayana UNUD Bukit-Raya Uluwatu-GWK.Dari
GWK-Raya Uluwatu - Jl.Udayana UNUD Bukit - Bypass Nusadua Simpang
Dewa Ruc i- Pesanggaran-Sesetan-Diponegoro-Serma Durna-Serma Made
Pil-Serma Mendra- Sudirman-Dewi Sartika-Diponegoro-Hasannudin-Jl.
Udayana-Surapati-Kamboja-Angsoka-Melati-Patimura- Kamboja (Halte
SMA-7).Trayek KORIDOR 2:Batubulan Nusa Dua PP Via Sentral Parkir
KutaMenggunakan Bus Besar kapasitas 50 penumpang ( 30 duduk + 20
berdiri )Rute TrayekDari Terminal BatubulanWR.Supratman-Bypass
Ngurah Rai-Prof.I.B.Mantra-Bypass Ngurah Rai-Simpang Dewa
Ruci-Setiabudi Kuta-Raya KutaSentral Parkir Kuta-Imam Bonjol-Sunset
Road Timur- Simpang Dewa Ruci-Bypass Nusa Dua-Nusa Dua (BTDC).Dari
Nusa Dua (BTDC)-Raya Tg Benoa Bualu-Bypass Nusadua-Simpang Dewa
Ruci- Setiabudi Kuta - Raya Kuta - Sentral Parkir Kuta - Imam
Bonjol - Sunset Road Timur- Simpang Dewa Ruci- Bypass Ngurah Rai-
WR Supratman-Raya Batubulan-Batuyang - Terminal
Batubulan.5.KEBUTUHAN HALTEKORIDOR 1
KORIDOR 2
KETERANGAN
6.STANDAR PELAYANANWaktu PelayananSetiap HariMulai Jam05.00
21.00WITA,Dioperasikan sesuaiJadwalHeadwayKeberangkatan
setiap15menit.Kecepatan Bus Rata-rata20km/jam, Kecepatan Maksimum
Dalam Kota40km/jam dan Luar Kota50km/jam.Naik-turun Penumpang Hanya
di Halte / Bus Stop selama60detikTinggi Lantai Halte/ Bus Stop
Koridor 1 =80 cm [ Bus Sedang ]Tinggi Lantai Halte/ Bus Stop
Koridor 2 = 110 cm [ Bus Besar ]7.TARIF PENUMPANGKoridor 1:
Penumpang DewasaRp.3.500, Pelajar/Mahasiswa Rp.2.500Koridor 2
:Penumpang DewasaRp.3.500, Pelajar/Mahasiswa Rp.2.500Trayek Tegal-
Bandara Ngurah Rai : Penumpang Dewasa Rp.3.000, Pelajar/ Mahasiswa
Rp.2.000Tanjung Benoa Bualu-GWK : Penumpang Dewasa Rp.3.000,
Pelajar / Mahasiswa Rp.2.000Kedonganan/Kelan-GWK-Uluwatu :
Penumpang DewasaRp.3.000, Pelajar / Mahasiswa
Rp.2.0008.PERKEMBANGAN PENUMPANGTotal jumlah penumpang selama
operasi 193 hari ( 18 Agustus 2011 s/d 26 Pebruari 2012 )
sebanyak303.147orang atau rata-rata 1.571 orang per hari terdiri
penumpang dewasa 75,34 % dan pelajar / Mahasiswa 24,66 %, dengan
perkembangan penumpang per hari seperti grafik dibawah ini :
Jumlah penumpang tahun 2011 ( tanggal 18 Agustus sampai dengan
31 Desember 2011 ) rata-rata:1.508orang per hari dengan Load Factor
rata-rata22,75% dari target20%Jumlah penumpangTahun 2012(tanggal 1
Januari s.d 26 Pebruari 2012) rata-rata :1.720orang per hari
denganLoad Factorrata-rata25,94% daritarget30%9.PENUTUPPada Koridor
2, jumlah Penumpang Dewasa per hari rata-rata1.184orang (75,34 %),
atau ekivalen dengan1.184lalu lintas Sepeda Motor / Mobil pada ruas
jalan Batubulan-Nusadua, setiap hari telah beralih menggunakan
angkutan umum Trans SARBAGITA.Dengan menggunakan angkutan umum,
kita telah berpartisipasi mengurangi kemacetan lalu lintas di
jalan,untuk itu mari kita mulai menggunakan angkutan umum,membangun
azas kebersamaan menuju lalu lintas yang lancar, aman dan
selamat.Kekurangan dan perubahan selalu ada, dengan kerja keras dan
kemauan untuk perbaikan, selalu ada jalan keluar menuju masa depan
yang lebih
baik.http://www.dishubinkom.baliprov.go.id/id/ANGKUTAN-UMUM-Trans-SARBAGITA
TRAYEK DAN RUTE ANGKUTAN UMUM TRANS SARBAGITABerikut adalah
daftar Trayek dan Rute Angkutan Umum Trans SARBAGITA yang telah
dioperasikan
1. Trayek Utama / KoridorA. Koridor I Trayek GOR Ngurah Rai GWK
PPRutenya :Dari Halte SMAN 7 (Jl. Kamboja)-Jl. AngsokaMelati-
Surapati - Kapten Agung - Letda Made Putra Jl. PB Sudirman
Waturenggong Diponegoro Raya Sesetan-Bypass Ngurah Rai-Dewa
Ruci-Bypass Nusadua - Jl. Udayana / Kampus UNUD Bukit - Jl.
Uluwatu-GWK
Dari Halte GWK -Raya Uluwatu-Jl.Udayana Kampus Bukit - Bypass
Nusadua - Dewa Ruci- Pesanggaran - Raya Sesetan Diponegoro -Serma
Durna-Serma Made Pil-Serma Mendra-PB Sudirman-Dewi
Sartika-Diponegoro - Hasannudin -Jl. Udayana -
Surapati-Kamboja-Angsoka-Melati-Patimura-Halte SMA-7
B. Koridor II Trayek Batubulan Nusa Dua PPRutenya :Dari Terminal
Batubulan WR Supratman - Jl. Bypass Ngurah RaiJl.Prof I.B Mantera
Jl. Bypass Ngurah Rai-Simpang Dewa Ruci-Jl.Setiabudi Kuta-Jl.Raya
Kuta- Sentral Parkir Kuta- Jl. Imam Bonjol-Jl.Sunset Road Timur-
Simpang Dewa Ruci-Jl.Bypass Nusa Dua-Jl. Masuk Kawasan Nusadua-Jl.
Amphi Halte BTDC 1
Dari Halte BTDC 1 - Jl Bali Int Lawn Bowling-Jl.Kawasan Nusadua
Resort (Halte BTD2) - Jl Tg Benoa Bualu-Jl. Bypass Nusadua-Simpang
Dewa Ruci-Jl. Setiabudi Kuta- Jl.Raya Kuta- Sentral Parkir
Kuta-Jl.Imam Bonjol- Jl.Sunset Road Timur-Simpang Dewa Ruci-
Jl.Bypass Ngurah Rai- Jl.WR Supratman - Jl. Raya Batubulan - Jl.
Batuyang - Terminal Batubulan.
2. Trayek Cabang/Pengumpan/FeederA. Trayek Cabang Kota
Denpasar1. Trayek Feeder TP 01, Rute :GOR Ngurah Rai Kamboja -
Angsoka-Melati-WR Supratman-Nusa Indah - Hayam
Wuruk-Narakusuma-Pandu-Merdeka-M Yamin-Puputan N.M - Bundaran Renon
- TK Penet-TK Yeh Aya-TK Bulian-Puputan- NM-Sudirman-SMAN.2
Sudirman-Dw Sartika-Diponegoro-Hasanudin-Puputan-Catur
muka-Surapati-Kepundung-WR Supratman-GOR Ngurah Rai.
2. Trayek Feeder TP 02, Rute :Matahari Terbit-Bypass Ngurah
Rai-D. Buyan-TK Bilok-TK. Balian-TK. Yeh Aya-Waturenggong P. Nias-
P. Bali-P. Lombok-Komodo-Taraakan-SP 6-P. Kawe-Satelit-N Penida-P.
Lombok-P. Bali-P. Nias-Diponegoro-Serma Made Oka - Serma Made Pil -
Serma Mendra - Sudirman-Waturenggong-TK. Yeh Aya-TK. Balian-TK.
Bilok-D. Buyan-Bypass Ngurah Rai-Matahari Terbit.
3. Trayek Feeder TP 03, Rute :P. Nias-P. Bali-P. Lombok-P.
Komodo-P. Tarakan-SP.6-P. Kawe-P. Bungin-Raya Pemogan-Bypass Ngurah
Rai-SP. Benoa-Raya Sesetan-Suwung Batan Kendal-Jl. Mertasari-Jl.
Pendidikan-Jl. Sidakarya-Diponegoro-P. Nias.
4. Trayek Feeder TP 04, Rute :Suci-Hasanudin-Sutoyo-Sudirman
SMAN 2- Waturenggong-TK. Pakerisan-Jl. Dewata-Jl. Sidakarya-Raya
Sesetan-Diponegoro-Suci
B. Trayek Cabang Kabupaten Badung1. Trayek Feeder : GWK-Tanjung
Benoa PP, Rute :GWK Ungasan - STP- Kutuh - Jl. Pratama - Tanjung
Benoa berputar kembali ke Jl. Pratama Kutuh STP Ungasan - GWK.
2. Trayek Feeder : Tuban-GWK - Uluwatu PP, Rute :Jl. Uluwatu
Kelan Jl. Uluwatu Kedonganan Jl. Uluwatu Jimbaran Simpang Kali GWK
Jl. Uluwatu Pecatu Pelataran parkir Pura Uluwatu, berputar kembali
ke jl. Uluwatu Pecatu GWK Simpang Kali Jl. Uluwatu Jimbaran Jl.
Uluwatu Kedonganan Jl. Uluwatu
Kelan.http://www.dishubinkom.baliprov.go.id/id/TRAYEK-DAN-RUTE-ANGKUTAN-UMUM-TRANS-SARBAGITA
SarbagitaSenin, 10 Januari 2011 13:44
Kawasan Perkotaan Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan
(Sarbagita)merupakan kawasan strategis nasional dengan sudut
kepentingan ekonomi yang berbentuk kawasan metropolitan, yang
merupakan rencana rinci dari Rencana Tata Ruang Nasional
(RTRWN).Definisi Kawasan MetropolitanKawasan metropolitan adalah
kawasan perkotaan yang terdiri atas kawasan perkotaan yang berdiri
sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di
sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang
dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang
terintegrasi dengan jumlah penduduk secara keseluruhan
sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta) jiwa.Wilayah Kawasan
Perkotaan SarbagitaWilayah kawasan perkotaan Sarbagita adalah Kota
Denpasar dan kawasan perkotaan di tiga wilayah Kabupaten (Badung,
Gianyar, Tabanan) yang berdekatan dan berjarak maksimal 30 km,
memiliki kecenderungan penglaju (commuter) dari/ke Kota Denpasar
dan kawasan sekitarnya (Kuta, Nusa Dua, Tabanan, Gianyar, Ubud) dan
sebaliknya.Tujuan Penataan Ruang Kawasan Perkotaan
SarbagitaMewujudkan struktur ruang dan pola ruang Kawasan Perkotaan
Sarbagita yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan sebagai
pusat perekonomian regional dan nasional melalui kegiatan
pariwisata bertaraf internasional dan pertanian yang berjati diri
budaya Bali berdasarkan Tri Hita Karana.Nilai Strategis Kawasan
metropolitan Sarbagita sebagai tulang punggung perekonomian
Provinsi Bali dan salah satu pusar perkembangan nasional dengan
tiga sektor utama yaitu pariwisata, pertanian dan industri
pendukung pariwisata. Metropolitan Sarbagita berbeda dengan
metropolitan lain, dimana sektor pertanian masih dipertahankan
keberadaannya untuk kepentingan pariwisata maupun kepentingan
ekonomi. Struktur sosial budaya masyarakat dipengaruhi tata
kehidupan agama Hindu (Tri Hita Karana) yang unik dan berjati diri
akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan Bali.Isu-Isu Strategis
Besarnya tekanan alih fungsi lahan pada kawasan lindung, sawah yang
beririgasi teknis, untuk kebutuhan pengembangan akomodasi wisata.
Mempunyai panjang pantai sekitar 164,5 km yang terabrasi sepanjang
30,6 km dan rawan terhadap tsunami mulai dari arah pantai di bagian
barat sampai ke timur. Berada pada dataran rendah pantai sehingga
rawan terhadap ancaman bahaya kenaikan muka air laut yang akan
mengganggu infrastruktur serta aset-aset sosial budaya dan ekonomi
penting.Ruang Kawasan Perkotaan Sarbagita diarahkan menjadi:1.
Suatu kawasan yang memiliki keterkaitan struktural antar kota-kota
di Metropolitan Sarbagita dengan hierarki jangkauan pelayanan dari
pusat inti Denpasar, terhubung dengan sistem transportasi
terintegrasi.2. Suatu kawasan yang memiliki kawasan penyangga
berbentuk Ruang Terbuka Hijau untuk kawasan perkotaan baru.3. Suatu
kawasan yang potensial dikembangkan untuk kegiatan budidaya dengan
mempertahankan ketahanan pangan, fungsi perlindungan serta
ketahanan budaya, melalui: Mempertahankan kawasan sawah yang
memiliki atraksi wisata. Mempertahankan hutan mangrove yang
berfungsi sebagai penangkap air, pencegah abrasi dan penahan
gelombang. Melestarikan tempat-tempat suci seperti misalnya pura
yang memiliki kawasan radius kesucian tertentu serta Kawasan
Suci.4. Suatu kasawan yang memiliki dua fungsi utama yaitu N (zona
lindung) dan zona B (zona
budidaya).http://werdhapura.penataanruang.net/artikel-bipr/93-artikel-terbaru
Perlu penanganan yang komprehensif, agar upaya menghidupkan
kembali angkutan umum menjadi sosok pahlawan transportasi akan
menjadi kenyataan.A.Merubah Pola Pikir Masyarakat terhadap Angkutan
UmumKondisi jalan di Kota Denpasar yangsempit membutuhkan sarana
transportasi yang bisa menjangkau ke pelosok pemukiman. Seiring
adanya kebijakan dealer kendaraan bermotor yang memberikan
pelayanan yang cepat dan optimal, seperti uang muka ringan (bahkan
ada yang 0 % untuk sepeda motor) dan angsuran yang tidak
memberatkan menarik masyarakat untuk mendapatkan kendaraan
bermotor. Kemudahan mendapatkan kendaraan bermotor sebagai
kendaraan pribadi, tidak dimanfaatkan para awak angkutan umum untuk
mengatur strategi agar masyarakat bisa mengerem konsumsi kendaraan
pribadi dan tetap memanfaatkan jasa angkutan umum. Justru, angkutan
umum semakin pasrah menerima resiko negatif. Tidak ada niat untuk
merubah angkutan umum menjadi sarana transportasi yang mempunyai
standar. Sebagai contoh, angkutan umum berwarna biru berbentuk
suzuki carry yang sering mangkal di sekitaran Terminal Ubung
semakin menunjukan angkutan umum yang jauh dari harapan. Sering
kita jumpai tulisan trayek/jurusan banyak yang tidak terpasang,
membawa warga untuk jurusan ke mana saja, membebani tarif yang
mahal dan berjalan menunggu penumpang penuh. Kadangkala, masyarakat
yang baru datang untuk mengadu nasib ke Kota Denpasar dimanfaatkan
oleh oknum sopir dengan tarif yang hampir sama dengan tarif
angkutan taksi. Dengan dalih, untuk menutupi setoran dan konsumsi
bahan bakar yang semakin naik.1.Menurunnya minat masyarakat
terhadap angkutan umumMenurut Malkhamah, Siti (2007) menegaskan
bahwa masyarakat memilih moda transportasi yang mempunyai total
biaya ataugeneralised cost(yang dipikul oleh pelaku perjalanan)
yang paling murah. Sedangkan menurut Grava (2003) dalamMalkhamah,
Siti (2007) mengatakan, generalised costterdiri dari uang yang
harus dikeluarkan (out-pocket-of expenses), lama perjalanan,
tingkat pelayanan dan kenyamanan (termasukprestise). Uang yang
harus dikeluarkan ini bagi pengguna angkutan umum berupa biaya
tiket, sedangkan bagi pengguna kendaraan pribadi meliputi Biaya
Operasi Kendaraan (BOK), biaya parkir dan biaya tol.Dengan kondisi
tersebut, memaksa warga untuk memakai kendaraan pribadi dengan
alasan lama perjalanan yang bisa diatur sesuai keinginannya,
kenyamanan danprestise. Apalagi jika masyarakat mempunyai jabatan
penting/berkasta tinggi akan semakin percaya diri memakai kendaraan
pribadi yang mahal. Akibatnya, perlu kesabaran minat masyarakat
agar beralih ke pelayanan angkutan umum.Dewan Penasihat Himpunan
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Bali, Gusti Putu
Suparsa, mengungkapkan bahwa secara rata-rata jumlah pengguna
angkutan umum di setiap kabupaten di Bali mengalami penurunan yang
sangat drastis. Angkutan umum semakin dijauhi masyarakat. Kita
mengetahui pada tahun 1993, jumlah sepeda motor masih sebanyak
169.576 unit. Sekarang, hanya 1.047 unit dengan 13 trayek, seperti
Kereneng-Sanur, Kereneng-Sanglah, dan Ubung-Tegal. Armada angkutan
umum yang diperlukan sebanyak 562 unit dan terjadi kelebihan 485
unit armada.Hanya 30 persen dari keseluruhan bemo yang beroperasi.
Sisanya, sudah berubah bentuk, berubah fungsi, berganti menjadi
plat hitam, atau dijual pemiliknya, ungkap Drs. I Ketut Widi, S.H.,
Sekretaris DPD Organda Provinsi Bali.Sebenarnya, rendahnya tingkat
penggunaan angkutan umum disebabkan karena dinilai tidak
efektif.Dikutip dari situs ITB Central Librarybahwa penilaian
efektivitas angkutan umum Kota Denpasar dilihat dari kapasitas dan
jumlah armada (hanya 47%, sisanya tidak beroperasi), jumlah
penumpang (penumpang per kilometer danload factormenunjukkan
tingkat keterisian kurang dari 50%), aksesibilitas (cakupan
pelayanan yang hanya 30% dari wilayah kota), keandalan (headwayyang
berada pada batas rata-rata waktu tunggu yaitu 10,1 menit), serta
kenyamanan dan keamanan (ketidaknyamanan dan ketidakbersihan
angkutan). Syarat pemanfaatan angkutan umum dinyatakan bergerak
standar jika jumlah penggunanya mencapai 40 % dari seluruh pengguna
transportasi. Jumlah mobilisasi masyarakat dengan angkutan umum
hanya 4,5 % per hari dari jumlah penduduk Kota Denpasar dari
tingkat ideal sebesar 70 %. Sangat kecil sekali.2.Masyarakat
beralih ke kendaraan pribadi, angkutan umum terpinggirkanSesuai
data Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Bali tahun 2006, bahwa jumlah
kendaraan pribadi di Kota Denpasar mencapai 450.431 unit, yaitu
89.413 mobil dan 361.018 sepeda motor (jumlah sepeda motor di Kota
Denpasar mencapai 33 % dari total 1.097.583 sepeda motor di Bali).
Merujuk data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, jumlah keluarga
di Kota Denpasar pada tahun 2006 sebanyak 108.356 dengan jumlah
penduduk sebanyak 458.337. Berarti tiap keluarga rata-rata memiliki
3 sepeda motor dan hampir tiap satu keluarga memiliki 1 mobil.
Tahun 2007 jumlah kendaraan yang ada meningkat menjadi 479.229
unit, yaitu93.792 mobil dan 385.437 sepeda motor. Pada 2012 sudah
mencapai 1.946.777 unit, yaitu 1.636.457 motor dan 310.320
mobil.Konsumsi yang tinggi terhadap kendaraan pribadi disebabkan
karena 3 alasan, yaitu: a. Jaringan trayek angkutan umum tidak
menjangkau secara maksimal (tidak ada kepastian adanya angkutan
umum dan jam berapa lewatnya), b. Tarif angkutan umum yang mahal,
karena tingginya biaya operasional yang harus ditanggung oleh
pengelola angkutan umum, c. Faktor kenyamanan, di mana armadanya
sudah tua dan kondisi fasilitas yang buruk. Sangat berbeda dengan
kenyamanan yang didapat dari kendaraan pribadi. Kenyamanan menjadi
pilihan utama. Di sisi lain, pemerintah masih memberi banyak
kebebasan untuk kendaraan pribadi. Fasilitas parkir selalu
ditingkatkan dengan dalih untuk target pendapatan daerah. Rambu
lalu lintas pun selalu ada pengecualian untuk sepeda motor. Hal
inilah yang menyebabkan masyarakat tanpa berpikir panjang selalu
melirik ke kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor dan
menelantarkan jasa angkutan umum. Akhirnya, angkutan umum semakin
terpinggirkan.A.Kemacetan Lalu-lintas di Kota DenpasarKemacetan
adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya
lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan
melebihi kapasitas jalan. Ada 6 kota metropolitan yang mengalami
kemacetan luar biasa, yaitu: DKI Jakarta, Bandung, Surabaya,
Makassar, Medan dan Denpasar. Secara fakta total panjangjalan di
Kota Denpasar berdasarkan data tahun 2004 mencapai 468,347 km yang
terdiri atas jalan negara/nasional sepanjang 44,78 km, jalan
propinsi 46,64 km, dan jalan kota sepanjang 376,927 km. Kondisi
tidak sebanding dengankondisi harian jumlah kendaraan yang lalu
lalang di Kota Denpasar mencapai 800.000 unit. Hal ini yang
menyebabkan kemacetan di mana-mana. Dinas Perhubungan Kota Denpasar
mencatat ada 40 titik yang tersebar di 4 kecamatan. Kecamatan
Denpasar Timur terjadi di kawasan Jalan WR Supratman (SD 5
Saraswati), Hayam Wuruk (SD Cipta Darma), Surapati (SMPN
1),Kamboja, simpang WR Supratman - Waribang, Hayam Wuruk - Anyelir
dan kawasan Bajra Sandhi (Denpasar Timur). Kecamatan Denpasar Utara
terjadi dijalan Gatsu, Lumintang, Cokroaminoto (SD Taman Rama),
simpang Binoh - Ken Arok - A.Yani. Kecamatan Denpasar Barat terjadi
di Jalan Gunung Agung (beberapa titik), simpang Teuku Umar, simpang
Batanta, kawasan Monang-Maning, Imam Bonjol, Soputan, Pasar Imam
Bonjol, depan SD Muhamadiah,Hasanudin, Sumatra, Sulawesi. Sedangkan
Kecamatan Denpasar Selatan terjadi diDiponegoro, depan Sekolah
Harapan, depan Sekolah Anugrah, Pasar Sanglah, kawasan Sesetan,
Waturenggong, Sidakarya, Tukad Yeh Aya, Pakerisan dan beberapa
kawasan sekitarnya.Berdasarkan penelitian kerja sama Universitas
Udayana (UNUD) dan Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu-Bali
Urban Infrastruktur Project (P3KT-BUIP) menyatakan bahwa Kota
Denpasar rasio volume terhadap kapasitas ada yang menunjukkan 0,75
- 0,90. Berarti kondisi lalu lintas sudah tidak stabil lagi.
Bahkan, di beberapa ruas jalan rasio volumenya mencapai 0,90 atau
mendekati 1,00. Ini menunjukkan arus lalu lintasnya relatif padat
atau mendekati stagnasi (padat merayap).1.Faktor-faktor penyebab
kemacetanKemacetan dapat terjadi karena beberapa alasan:a.Faktor
tetap (faktor yang tidak bisa dikurangi, bahkan bertambah),
yaitu:1)Minimnya jumlah transportasi umum dan kecenderungan
masyarakat untuk memilih menggunakan kendaraan pribadi;2)Minimnya
lahan parkir;3)Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas
jalan (jumlah kendaraan bermotor yang tidak sesuai dengan kapasitas
jalan) dan ditambah kendaraan travel dan bus pariwisata;4)Adanya
pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas, seperti parkir
yang memakan badan jalan dan sebagainya;1)Adanya parkir liar dari
sebuah kegiatan;2)Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan
badan jalan sehingga pada akhirnya membuat sebuah antrian terhadap
sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut;3)Aktivitas
keagamaan; dan1)Kondisi Jalan yang Sempit tetapi Banyak.a.Faktor
sementara (faktor yang terjadi sewaktu-waktu), yaitu:1)Kurangnya
angkutan umum dan kesadaran masyarakat untuk
menggunakannya;2)Terjadi kecelakaan terjadi gangguan kelancaran
karena masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan atau karena
kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan dari jalur
lalu lintas;3)Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat
kendaraan;4)Ada perbaikan jalan, seperti proyek DSDP (Denpasar
Sewerage Development Program);5)Terjadinya longsor di bagian jalan;
dan6)Pengaturan lampu lalu lintas yang rusak dan bersifat kaku
(tidak mengikuti tinggi rendahnya arus lalu lintas), seperti waktu
lampu hijau kurang dari 30 detik.1.Dampak negatif
kemacetanKemacetan lalu lintas memberikan dampak negatifbagi
masyarakat dalam berlalu-lintas,yaitu:a.Kerugian waktu, karena
kecepatan perjalanan yang rendah;b.Pemborosan energi, karena pada
kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih terkuras;c.Keausan
kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak
yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan
rem yang lebih tinggi;d.Meningkatkan polusi udara karena pada
kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak
beroperasi pada kondisi yang optimal. Menurut Malkhamah, Siti
(2007) mengatakan, kalau polusi udara banyak mempengaruhi kesehatan
fisik terutama organ jantung dan pernafasan, maka kebisingan lebih
mempengaruhi kejiwaan seperti ketenangan saat beristirahat,
beribadah, maupun konsentrasi saat belajar;e.Meningkatkan stress
pengguna jalan; danf.Mengganggu kelancaran kendaraan darurat
seperti ambulans, pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya
menyelamatkan jiwa.A.Solusi Mengatasi KemacetanDi masa depan,
memiliki kendaraan umum harus menjadi pilihan sadar. Pemiliknya
harus tahu bahwa mereka akan dihadapkan pada bahan bakar yang
mahal. Mereka juga akan dihadapkan pada pajak kendaraan yang
mencekik. Mengimbangi ruas jalan dengan jumlah kendaraan yang
melaluinya. Banyak gang dan jalanan yang dapat diaspal sehingga
dapat memmperlebar luas jalan. Memperlebar jalan, menambah lajur
lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan, dengan
cara:1.Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan
tertentu seperti diterapkannyaElectronic Road Pricing(ERP). ERP
berhasil dengan sangat sukses di Singapura, London, dan
Stokholm;2.Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui
peningkatan biaya pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak
kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi; dan3.Pembatasan lalu
lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti
diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1.Sedangkan
solusi untuk mengatasi kemacetan yang bisa dilakukan
dengan:1.Perubahan Jalur Lalu-lintasDengan perubahan jalur
lalu-lintas, maka kemacetan bisa dikurangi karena jalur menjadi
satu arah (verboden). Perubahan jalur terjadi di beberapa tempat,
seperti Jalan Gunung Galang diberlakukan satu arah dari arah timur
(ditutup dari arah barat), kecuali sepeda motor. Jalan Dewata
diberlakukan satu arah dari utara (dari selatan ditutup kecuali
sepeda motor), Jalan Gunung Soputan khusus truk dilarang masuk dari
arah timur. Selanjutnya Simpang Imam Bonjol - Jalan Nakula
diberlakukan larangan belok kanan dari arah utara, Jalan Teuku Umar
khusus truk dilarang masuk ke timur dari arah Jalan Imam Bonjol,
Jalan Trengguli khusus truk dilarang masuk dari arah selatan,
sementara Jalan Seroja khusus truk dilarang masuk dari arah utara
dan Jalan Kecubung diberlakukan arus satu arah ke utara (ditutup
dari arah utara) kecuali sepeda motor. Di pusat kota Denpasar,
seperti: Jalan Sulawesi yang sebelumnya dari arah selatan, kini
berubah masuk dari Jalan Gajah Mada ke selatan. Kondisi serupa juga
dilakukan perubahan terhadap Jalan Gunung Kawi yang ditutup dari
arah utara. Perubahan ini sudah dirasakan masyarakat dengan
lancarnya arus lalin di Jalan Gajah Mada.2.Penyebaran Polisi
Lalu-lintas di seluruh sudut Kota Denpasar,3.Memaksimalkan
Pemasangan Rambu Lalu-lintas dan persimpangan tidak
sebidang/flyover,4.Mengurangi konflik dipersimpangan melalui
pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling dominan membatasi
arus belok kanan,5.Penertiban jalan di kala berlangsungnya upacara
keagamaan. Pihak penyelenggara seharusnya melakukan pemberitahuan
sebelumnya, minimal 2 hari sebelum upacara kepada polisi lalu
lintas. Dengan adanya pemberitahuan sebelumnya, polisi atau pihak
pengamanan lainnya dapat melakukan persiapan pengamanan jalan.
Misalnya saja pengalihan ruas jalan ke jalan yang tidak dilalui
upacara agama,6.Mengembangkaninteligent transport sistem,
dan7.Memaksimalkan angkutan umum, seperti diberlakukannya Bus Trans
Sarbagita yang terintegrasi merupakan solusi untuk mengatasi
kemacetan.B.Trans Sarbagita Terintegrasi dan Solusi Mengatasi
Kemacetan Lalu lintasPeluncuran bus Trans Sarbagita yang
terintegrasi merupakan solusi yang tepat dalam mengatasi kemacetan
lalu-lintas. Dengan angkutan umum yang handal maka transporatsi
lebih efisien bagi semua pihak karena mengurangi kebutuhan
kendaraan pribadi dan infrastruktur transportasi (Siti Malkhamah,
2007). Trans Sarbagita merupakan solusi angkutan umum yang
diharapkan masyarakat untuk mengatasi kemacetan di Kota Denpasar
yang sudah parah. Trans Sarbagita merupakan sistem angkutan massal
yang menghubungkan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan
beroperasi secara resmi tanggal 18 Agustus2011 berkapasitas 20
kursi dan 15 untuk berdiri (untuk koridor I). Sedangkan dengan
kapasitas tempat duduk 30 kursi dan tempat berdiri sebanyak 20
orang (untuk koridor II). Waktu operasi bus Trans Sarbagita setiap
hari dari pukul 05.00 Wita - 21.00 Wita. Jarak keberangkatan antar
bus adalah setiap 15 menit. Oleh karena itu, berapa pun penumpang,
bus dijamin akan berangkat. Rata-rata bus akan berhenti di
halte-halte yang dilaluinya selama 1 menit. Sedangkan tarif yang
dikenakan untuk penumpang umum Rp 3.500, khusus pelajar dan
mahasiswa Rp 2.500 sekali jalan. Sangat meringankan sekali buat
masyarakat.1.Trayek yang dilayani bus Trans SarbagitaBus Trans
Sarbagita akan melayani trayek ke seluruh wilayah Denpasar, Badung,
Gianyar dan Tabanan. Inilah daftar rencana jalur bus Trans
Sarbagita hingga 5 tahun mendatang (17 jalur yang didukung oleh 11
trayek cabang dan 25 trayek ranting, total ada 53 trayek), yaitu:
a. Kota - GWK (Garuda Wisnu Kencana) PP, b. Batubulan - Nusa Dua PP
via Sentral Parkir Kuta, c. Sanur - Petitenget PP via Civic Center,
d. Sanur - Ubud PP via Kedewatan, e. Gianyar - Pesiapan PP via
Mengwi, f. Sanur - Nusa Dua PP via Bandara Ngurah Rai, g. Mengwi -
Bandara Ngurah Rai PP via Kerobokan, h. Mengwi - Pelabuhan Benoa PP
via Kota, i. Mengwi - Batubulan PP via Darmasaba, j. Sanur - Canggu
PP via Kota, k. Tegal - Mambal PP, l. Sentral Parkir Kuta - Tanah
Lot PP, m.Sanur - Lebih PP via Taman Safari, n. Batubulan - Bandara
Ngurah Rai PP via Gatsu, o. Ubung - Sentral Parkir Kuta PP via
Mahendradata, p. Mengwi - Batubulan PP via Dalung,dan q. Batubulan
- Sentral Parkir Kuta PP via Kota.Saat ini baru bus Trans Sarbagita
baru melayani trayek untuk 2 koridor, yaitu: koridor I (Kota - GWK)
dan koridor II (Batubulan - Nusa Dua). Untuk koridorI, waktu tempuh
bus kurang lebih selama 1 jam dengan panjang lintasan 27 km dan 24
halte. Sedangkan untuk koridor II lebih lama 1/2 jam dengan panjang
lintasan 37 km dengan 38 halte. Jarak antar halte sejauh 1 km
danhade way(jarak keberangkatan antar bus) 15 menit.Secara fakta,
koridor I banyak diminati para mahasiswa, pelajar, dan pengajar
karena melewati banyak sekolah dan kampus, di antaranyaUniversitas
Udayana (jalan Sudirman, Denpasar dan Bukit Jimbaran ). Sedangkan
untuk koridor II banyak diminati penumpang yang ingin berwisata
(melewati jalan By Pass Ngurah Rai menuju kawasan wisata Nusa Dua
dan Tanjung Benoa). Busnya benar-benar nyaman, karena awak busnya
ramah dan ruangannya ber-AC.Dari hasil evaluasi, Trans Sarbagita
dinilai cukup efektif mengurangi kemacetan. Selama kurun waktu
bulan Agustus - Desember 2011 saja, prosentase pertumbuhan jumlah
penumpangnya mencapai 22,5% atau melebihi target yang ditetapkan
sebesar 20 persen. Jadi jika dirata-rata, jumlah penumpang sudah
mencapai 1.800 orang per hari. Meskipun kapasitas penumpangnya
belum sepadat bus Trans Jakarta. Pelan tapi pasti dengan
sosialisasi yang matang dari Pemerintah dan kepedulian masyarakat
akan kemacetan, program ini akan berhasil secara maksimal dengan
indikator peralihan masyarakat ke angkutan umum sebagai sarana
transportasi. Apalagi setelah kenaikan harga BBM, jumlah penumpang
mulai mengalami peningkatan. Jika konsumsi BBM dari Batubulan -
Nusa Dua PP dengan sepeda motor 2 liter saja, maka uang yang kita
keluarkan sebesar Rp. 13.000,-. Padahal dengan bus Trans Sarbagita
kita akan mengeluarkan biayasebesar Rp. 7.000,-, hemat Rp. 6.000,-
setiap harinya. Jadi sebulan kita bisa menghemat pengeluaran
sebesar Rp. 180.000,-. Dan yang terpenting akan menghemat tenaga
kita (menghindari rasa capai selama perjalanan karena konsentrasi
berkendara).Rata-rata dalam 1 putaran bus Trans Sarbagita bisa
mengangkut 10 penumpang dan dalam 1 shift dapat berputar sebanyak 5
- 6 kali. Pada 2011, koridor II rata-rata mampu mengangkut 1.508
orang/hari dan di semester I 2012 meningkat hingga menjadi
rata-rata 1.909/hari. Hasil evaluasi layanan Trans Sarbagita selama
empat bulan terakhir tahun 2012 lalu, tercatat telah melayani
penumpang sebanyak 125.126 orang dengan jumlah kendaraan 48 dan
cadangan 8 unit (total 56 kendaraan). Tahun ini mengalami
peningkatan, yakni sudah 1.400 sampai 1.500 orang yang naik
angkutan ini per hari (Bali Post, 2013). Secara otomatis dengan
penggunaan Trans Sarbagita, sesuai data yang diolah oleh pihak
Trans Sarbagita, terdapat pengurangan pergerakan kendaraan sebanyak
932 unit/hari yang terdiri dari 652 sepeda motor dan 280 kendaraan
roda empat. Secara tidak langsung akan mengurangi konsumsi Bahan
Bakar Minyak (BBM) di Bali hingga 2.023 liter/hari. Hal terpenting
dapat mengurangi kadar polusi udara .A.Peranan Penting untuk
Memaksimalkan Trans Sarbagita TerintegrasiSesuai pasal 14 (1)
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22Tahun 2009 tentangLalu
Lintas danAngkutan Jalan, Untukmewujudkanlalulintasdanangkutanjalan
yangterpadudilakukanpengembanganjaringanlalu
lintasdanangkutanjalanuntuk menghubungkan semua wilayah di daratan.
Pemerintah seharusnyamembangun transportasi publik yang
terintegrasi, nyaman dan terjangkau harganya. Terintegrasi
maksudnya daya jelajah angkutan umum mampu menjangkau lokasi asal
pengguna dan mencapai lokasi tujuan sesuai waktu yang diharapkan.
"Semua harus terintegrasi dalamMetropolitan Priority Area (MPA)yang
mengintegrasikan seluruh infrastruktur. Jadi tidak hanya masalah
angkutan penumpang tapi juga logistik, power plan, gas untuk
industri, penentuan kawasan industri dan lainnya. Ke depan ini
istilah pembatasan itu 3 in 1 diubah menjadi ERP (Electronic Road
Pricing)" kata Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian dalam
sebuah Rapat Koordinasi membahas masalah kemacetan Lalu-lintas di
Jakarta. Oleh karena itu, sebaiknya sistem transportasi bus Trans
Sarbagita harus memiliki tempat perhentian khusus, sistem
pembayaran khusus, frekuensi pelayanan yang teratur sepanjang hari,
dan mempunyai jalur khusus. Meskipun jalur khusus dengan separator
sulit dilakukan, karena kondisi jalan di Kota Denpasar yang sempit.
Tetapi dengan perencanaan yang matang dan persetujuan banyak
pihak/stakeholder, langkah tersebut bisa diwujudkan.1.Sinergitas
KelembagaanBanyak hal yang bisa dilakukan Pemerintah untuk menekan
kemacetan lalu lintas, di antaranya: a. pemerintah harus menerapkan
kebijakan pembatasan lalu lalang kendaraan. Pada jam-jam sibuk,
mobil pribadi tidak diperkenankan melewati jalan-jalan tertentu, b.
bagi yang melanggar kawasanterlarang, dikenai denda khusus (denda
kemacetan) yang besar. Denda kemacetan dialokasikan menjadi pajak
daerah, dan pendapatan yang dihasilkan akan dikembalikan ke
masing-masing daerah untuk diinvestasikan perbaikan infrastruktur
transportasi umum, c. keringanan yang diberikan pemerintah kepada
pengusaha angkutan umum bukan hanya pemberian diskon Bea Balik Nama
(BBN) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar 40 % - 60 %.
Pemerintah bisa memberikan subsidi bagi angkutan umum, agar bisa
bangkit kembali dengan tarif yang murah kepada masyarakat.Program
itu menguras dana lebih dari Rp. 100 miliar tiap tahun, dengan
syarat tiap 10 menit ada kendaraan yang lewat di 3.000 titik
pemberhentian, beroperasi mulai pukul 06.00 sampai 20.00 tiap hari,
dan menggunakan kendaraan yang berpendingin udara demi kenyamanan
penumpang.Peran Pemerintah Provinsi Bali untuk menunjang angkutan
umum massal tidaklah main-main. Pemerintah Bali mengucurkan dana
senilai Rp 4,2 miliar untuk operasional Trans Sarbagita koridor II
dan Rp 2 miliar untuk koridor I. Pemerintah Provinsi Bali mencoba
mengurai masalah kemacetan dengan menambah 10 unit bus Trans
Sarbagita dari 15 bus yang sudah ada sebelumnya. Agar fungsi Trans
Sarbagita bisa berjalan dengan baik dalam jangka waktu lama,
Pemerintah ProvinsiBali mengharapkan,pertama, setiap PNS diwajibkan
mengunakan transportasi bus untuk berangkat dan pulang ke dan dari
tempat kerja,kedua, semua siswa SD - SLTA diwajibkan mengunakan bis
sekolahjika sekolahnya jauh dari rumah. Pemerintah Provinsi Bali
dan Pemerintah Kota Denpasar harus menyediakan bus sekolah yang
nyaman secukupnya,ketiga, bus Trans Sarbagita diwajibkan
menggunakan AC agar menjadi lebih nyaman dan keamanan
penumpang,keempat, tarif bus harus lebih murah dibandingkan biaya
kendaraan pribadi, dankelima, frekuensi kedatangan bus Trans
Sarbagita harus jelas. Jadwal yang tepat dan kedatangannya setiap 5
menit atau 10 menit. Sehingga pengguna bus tahu kapan berangkat,
kapan tiba di halte, dan seterusnya. Untuk mengatasinya, Pemerintah
harus menerapkan bus Trans Sarbagita terintegrasi yang mencakup
semua jangkauan, jadwal tepat, nyaman dan murah. Tindakan yang
dilakukan, contoh: a. restrukturisasi trayek, trayek diatur menjadi
trayek utama, cabang, dan ranting menjadi 17 trayek utama, 17
trayek cabang agar semua wilayah terjangkau angkutan umum dan
diharapkan penumpang berpindah trayek maksimal 2 kali, b.
pemerintah memberikan subsidi untuk trayek utama dan cabang, dan c.
Pengadaan armada angkutan baru, karena memperbaiki angkutan lama
biayanya justru besar.Setiap perencanaan Pemerintah Kota Denpasar
yang dikeluarkan hendaknya berupa perencanaan yang sistematik,
komprehensif, dan disertai dengan visi jangka panjang, termasuk
bagaimana sistem transportasi dikembangkan dan diubah sesuai dengan
perkembangannya. Banyak cara yang bisa ditempuh untuk mengajak
masyarakat beralih ke angkutan umum, misalnya meningkatkan tarif
pajak kendaraan bermotor dan meningkatkan tarif masuk tol.
Pemerintah Kota Denpasar baru-baru ini mengeluarkan kebijakan
denganmenaikkan tarif retribusi parkir. Bukan hanya itu, untuk
memaksimalkan fungsi trayek pengumpan TransSarbagita seperti yang
ada di Bali Post tanggal 27 Juli 2013 menguraikan bahwa Pemerintah
Kota Denpasar mengeluarkan dana sebesar Rp. 1,5 miliar untuk
mengoperasikan trayek pengumpan (feeder) selama 4 bulan akhir tahun
2012, sedangkan tahun 2013 melalui Dinas Perhubungan mengeluarkan
dana melalui APBD sebesar Rp. 3,1 miliar untuk mengoperasikan 56
unit armada pengumpan.Untuk memaksimalkan fungsi Trans Sarbagita,
seperti jalur ke Bandara Ngurah Rai perlu melibatkan pihak
pengelola bandara."Kami siapkan lahan untuk halte Trans Sarbagita
agar masyarakat punya pilihan angkutan menuju dan dari Bandara
Ngurah Rai," kata General Manager PT. Angkasa Pura I Bandara Ngurah
Rai, Purwanto. Menurutnya, Trans Sarbagita sangat diperlukan dalam
melayani penumpang yang selama ini cukup banyak untuk masyarakat,
baik wisatawan domestik maupun asing yang datang berlibur di Pulau
Dewata. Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bali Made Mudastra,
sependapat dengan pernyataan wisatawan bahwa selama ini
transportasi dari Bandara Ngurah Rai terbilang mahal. Dengan
masuknya Trans Sarbagita, masalah ini bisa teratasi.Pihak lain yang
bisa dilibatkan dalam mewujudkan angkutan umum yang maksimal adalah
dukungan yang besar dari perbankan agar tidak menghambat pengadaan
armada seperti proses peminjaman modal dengan aturan bunga yang
ringan dan tidak memberatkan. Saat ini rata-rata bank umum
menerapkan standar persyaratan bunga 1,75-1,2% dan batas uang muka
minimal dari 20-30 %. Perlu adanya kesepakatan bersama antara
Pemerintah dan perbankan untuk mengatasi masalah
ini.2.Memaksimalkan fungsi trayek pengumpan (feeder)Strategi yang
paling ampuh untuk memaksimalkan fungsi Trans Sarbagita adalah
memaksimalkan pengadaan angkutan trayek pengumpan (feeder).
Munculnya trayek pengumpan juga mendapat respon positif dari
masyarakat. Program trayek pengumpan ini pertama kali beroperasi
pada 4 September 2012 dengan promo gratis hingga 31 Desember 2012.
Kini program tersebut diperpanjang hingga 27 Februari 2013. Promo
gratis ini dimaksudkan untuk menarik penumpang pada angkutan umum.
Jika promo gratisnya sudah selesai, tarif normal angkutan ini
adalah Rp 2.000 per orang. Seluruhnya berjumlah 56 armada dengan
trayek-trayek tujuan tertentu yang mulai beroperasi pukul 06.00
sampai pukul 22.00 WITA. Pengeloalaan trayek pengumpan dipercayakan
pada Koperasi Sewaka Dana. Pengelola angkutan trayek pengumpan
memastikan bahwa keunggulan dari trayek pengumpan Trans Sarbagita
adalah tepat waktu, pelayanan bisa maksimal dibandingkan dengan
angkutan kota lainnya yang kerjanya bisa dikatakan seenaknya
sendiri. Semua pegawai angkutan pengumpan Trans Sarbagita harus
mempunyai sifat disiplin dan memenuhi jadwal kerja yang ada.Rute
trayek pengumpanTrans Sarbagita di Kota Denpasar mempunyai 4 trayek
yang menjangkau wilayah-wilayah di Kota Denpasar. Trayek 1, dari
Jalan Kamboja (GOR Ngurah Rai) menuju ke Jalan Sudirman,
Diponegoro, kemudian kembali lagi ke Jalan Kamboja. Trayek 2, dari
Sanglah, Waturenggong, Matahari Terbit, Halte Sarbagita Nusa Dua,
kembali lagi ke Sanglah. Trayek 3, dari Jalan Pulau Moyo, Sanglah,
Jalan P.Nias, Pedungan, Pemogan, Pesanggaran, kembali lagi ke Pulau
Moyo. Trayek 4, dimulai dari Jalan Dewata, Kerta Dalam, Petanu,
Waturenggong, Sudirman, kembali lagi ke Sidakarya Jalan Dewata.
Pemerintah Kota Denpasar menggugah minat masyarakat untuk beralih
ke angkutan umum secara rutin. Buktinya, di bawah kepemimpinan Wali
Kota I.B. Rai Dharmawijaya Mantra berani mengucurkan dana APBD yang
tidak sedikit. Pada awalnya, Pemerintah Kota Denpasar mengeluarkan
dana Rp 1,5 miliar untuk pengoperasian trayek ini selama 4 bulan.
Pada 2013 ini, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perhubungan
kembali mengucurkan dana APBD Rp 3,1 miliar untuk mengoperasikan 56
unit armada pengumpan ini dalam periode 270 hari. Bahkan tahun
2014, Dinas Perhubungan merancang Rp 6,5 miliar lagi untuk program
ini.
BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN
A.KesimpulanDari pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai
berikut:1.Jumlah penduduk Kota Denpasar yang padat membutuhkan
sarana transportasi yang memadai. Peralihan penggunaan ke kendaraan
pribadi yang tidak terkendali menyebabkan kemacetan lalu lintas
yang luar biasa.2.Angkutan umum yang ada di Kota Denpasar secara
mayoritas tidak memenuhi standar pelayanan, seperti trayek
seenaknya, tidak nyaman, dan tarif yang mahal.3.Penggunaan Trans
Sarbagita yang melayani wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan
Tabanan mampu menekan pergerakan kendaraan pribadi untuk mengatasi
kemacetan lalu lintas.4.Perwujudan Trans Sarbagita yang
terintegrasi dan direncanakan secara matang serta melibatkan
berbagai pihak/stakeholder seperti memaksimalkan fungsi trayek
pengumpan (feeder) mampu menarik minat masyarakat untuk beralih ke
angkutan umum.B.Saran-saranSaran-saran yang bisa penulis berikan
adalah:1.Pemerintah hendaknya secepatnya merealisasikan
jalur-jalurTrans Sarbagita yang lain secepatnya, karena pergerakan
kendaraan pribadi dipusat Kota Denpasarsudah semakin
krodit.2.Pengaturan rambu-rambu lalu lintas hendaknya dikaji
kembali, seperti lampu hijau di perempatan yang saling bersamaan,
lampu lalu lintas mati, menyala berbarengan dan waktu lampu hijau
yang hanya kurang dari 30 detik. Serta rambu-rambu yang tertutup
pohon atau papan reklamemembuat bingung pengguna kendaraan
bermotor.3.Pengadaan upacara keagamaan hendaknya dikonfirmasi
dahulu ke pihak kepolisian/Dinas Perhubungan agar bisa diatur jalur
lalu lintas yang lebih baik untuk mencegah kemacetan, seperti
perubahan/penutupan lalu lintas sementara.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi Bali tahun 2010.Bali Post,
2013.Angkutan Penumpang Bus Trans Sarbagita (2-Habis).Sulit, Ajak
Masyarakat Beralih ke Angkutan Umum.Terbit tanggal 13 Juli
2013.Bali Post, 2013.Lagi, Angkot Pengumpan Dialokasikan Rp
1,2Miliar. Terbit tanggal 27 Juli 2013.Dinas Pendapatan Daerah
Provinsi Bali tahun 2006 dan 2012.Grava, S.. 2003.Urban Transport
System: Choises for Communities. Mc Graw-Hill, New
York.http://globalcomaryatirta.blogspot.com/2010/08/ramainya-kota-denpasar-masa-kini-apa.html.
Diakses 7 Juli
2013.http://id.berita.yahoo.com/enam-kota-besar-indonesia-alami-kemacetan-parah-04
5418446.html. Diakses 27 Juli
2013.http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Denpasar. Diakses 8 Agustus
2013.http://id.wikipedia.org/wiki/Kemacetan. Diakses8 Agustus
2013.http://koranbalitribune.com/2012/06/06/mendorong-mass-transit-di-denpasar/http://megapolitan.kompas.com/read/2012/10/18/12553271/Trans.Sarbagita.Perlu.Layani.Akses.ke.Bandara.Ngurah.Rai.
Diakses 7 Agustus
2013.http://ratnahidayati.com/2008/07/buruknya-transportasi-umum-di-denpasar-minta-keberpihakan-pemerintah/.Diakses
7 Juli
2013.http://syahidprihanto.blogspot.com/2011/11/kliping-penyebab-kemacetan-di-kota.
Html. Diakses 27 Juli
2013.http://ungustrobery.blogspot.com/2010/03/kemacetan-di-denpasar-dan-solusinya.
Html. Diakses 7 Agustus
2013.http://www.antarabali.com/berita/8593/minimnya-pengguna-angkot-penyebab-kemacetan.
Diakses 7 Agustus
2013.http://www.balebengong.net/kabar-anyar/2011/08/25/daftar-keberangkatan-dan-halte-trans-sarbagita.html.
Diakses 20 Juni
2013.http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=10&id=58858.
Diakses 7 Juli
2013http://www.balipost.com/mediadetail.php?module=detailberitaindex&kid=2&id=3369.
Diakses 7 Juli
2013.http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=10&id=53783.
Diakses 7 Juli
2013.http://www.balipost.com/mediadetail.php?module=detailberita&kid=10&id=77707.
Diakses 7 Juli
2013.http://www.birohumas.baliprov.go.id/index.php/artikel-detail/41/Trans-Sarbagita-Disukai-Mahasiswa/
. Diakses 7 Juli
2013.http://www.bocahsaico.com/2012/12/dibalik-sosok-pahlawan-trans-sar
bagita.htm l. Diakses 27 Juli
2013.http://www.dephub.go.id/read/liputan-khusus/15235. Diakses 7
Agustus
2013.https://www.facebook.com/bisnisbalicom/posts/489090574496718.
Diakses 7 Agustus
2013.http://www.merdeka.com/peristiwa/bali-terus-kembangkan-trans-sarbagita.html.
Diakses 7 Agustus
2013.Malkhamah,Siti.2007.KeuntunganPenyediaandanPenggunaanAngkutan
Umum untuk Masyarakat Perkotaan. Universitas Gajah Mada (UGM),
pida- to Pengukuhan Guru Besar Fakultas Teknik UGM tanggal 21
Pebruari 2007.Peraturan Presiden RI No. 45 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Kawasan Denpasar, Badung, Gianyar, dan
Tabanan.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22Tahun 2009
tentangLalu Lintas danAngkutan Jalan.www.denpasarkota.bps.go.id