Top Banner
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian perilaku berkarakter dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing (guiding inqury) berbasis pendidikan karakter pada materi pemuaian zat ini dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2011 di SMP Negeri 5 Bandar Lampung. Proses pembelajaran berlangsung selama 3 kali tatap muka dengan alokasi waktu 2x45 menit setiap pertemuan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif (perilaku berkarakter dan kompetensi afektif) yang selanjutnya diolah dengan uii korelasi menggunakan uji Korelasi Bivariate Pearson, uji ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0. 1. Uji Instrumen Sebelum dilakukan pengumpulan data mengenai perilaku berkarakter dan kompetensi afektif siswa, dilakukan uji coba instrumen angket kompetensi afektif siswa yang meliputi angket sikap, minat, dan konsep diri siswa pada kelas di luar sampel, tetapi masih dalam satu populasi. Adapun jumlah responden uji coba angket adalah 30 siswa. Uji coba ini dilaksanakan untuk mengetahui validitas tiap-tiap butir soal dan
32

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

Oct 28, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

38

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian perilaku berkarakter dengan menggunakan metode inkuiri

terbimbing (guiding inqury) berbasis pendidikan karakter pada materi

pemuaian zat ini dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2011 di SMP Negeri

5 Bandar Lampung. Proses pembelajaran berlangsung selama 3 kali tatap

muka dengan alokasi waktu 2x45 menit setiap pertemuan. Hasil yang

diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif (perilaku berkarakter dan

kompetensi afektif) yang selanjutnya diolah dengan uii korelasi menggunakan

uji Korelasi Bivariate Pearson, uji ini dilakukan dengan bantuan program

SPSS 17.0.

1. Uji Instrumen

Sebelum dilakukan pengumpulan data mengenai perilaku berkarakter dan

kompetensi afektif siswa, dilakukan uji coba instrumen angket

kompetensi afektif siswa yang meliputi angket sikap, minat, dan konsep

diri siswa pada kelas di luar sampel, tetapi masih dalam satu populasi.

Adapun jumlah responden uji coba angket adalah 30 siswa. Uji coba ini

dilaksanakan untuk mengetahui validitas tiap-tiap butir soal dan

Page 2: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

39

reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan

reliabilitas tersebut adalah:

a. Angket Sikap

1) Uji Validitas Soal

Uji validitas soal diolah menggunakan program SPSS 17,0 dan

datanya dapat dilihat pada lampiran hal 117. Dengan N = 30 dan

α = 0,05 maka adalah 0,361. Dari hasil uji validitas dapat

dilihat bahwa untuk item 1, 2, 3, 9, dan 10 nilai korelasi kurang

dari 0,361. Maka item tersebut dinyatakan tidak valid, dan untuk

item yang tidak valid harus dikeluarkan. Sedangkan pada item-

item lainnya nilainya lebih dari 0,361 sehingga item soal

dinyatakan valid.

2) Uji Reliabilitas Soal

Uji reliabilitas yang dilakukan diambil dari 30 koresponden

dengan jumlah soal sebanyak 15 butir. Reliabilitas soal dilakukan

dengan menggunakan program SPSS 17,0. Hasil uji reliabilitas

dapat dilihat pada lampiran hal 120. Berdasarkan hasil uji

reliabilitas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach's Alpha sebesar

0,772. Ini berarti item-item soal bersifat sangat reliabel dan dapat

digunakan sebab nilai Cronbach's Alpha > 0,61.

Page 3: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

40

b. Angket Minat

1) Uji Validitas Soal

Uji validitas soal diolah menggunakan program SPSS 17,0 dan

datanya dapat dilihat pada lampiran hal 121. Dengan N = 30 dan

α = 0,05 maka adalah 0,361. Dari hasil uji validitas dapat

dilihat bahwa untuk item 3, 4, 7, 9 dan 14 nilai korelasi kurang

dari 0,361. Maka item tersebut dinyatakan tidak valid, dan untuk

item yang tidak valid harus dikeluarkan. Sedangkan pada item-

item lainnya nilainya lebih dari 0,361sehingga item soal

dinyatakan valid.

2) Uji Reliabilitas Soal

Uji reliabilitas yang dilakukan diambil dari 30 koresponden

dengan jumlah soal sebanyak 15 butir. Reliabilitas soal dilakukan

dengan menggunakan program SPSS 17,0. Hasil uji reliabilitas

soal dapat dilihat pada lampiran hal 125. Berdasarkan hasil uji

reliabilitas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach's Alpha sebesar

0,749. Ini berarti item-item soal bersifat reliabel dan dapat

digunakan sebab nilai Cronbach's Alpha > 0,61.

Page 4: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

41

c. Angket Konsep Diri

1) Uji Validitas Soal

Uji validitas soal diolah menggunakan program SPSS 17,0 dan

datanya dapat dilihat pada lampiran hal 126. Dengan N = 30 dan

α = 0,05 maka adalah 0,361. Dari hasil uji validitas dapat

dilihat bahwa untuk item 9 dan 14 nilai korelasi kurang dari

0,361. Maka item tersebut dinyatakan tidak valid, dan untuk item

yang tidak valid harus dikeluarkan. Sedangkan pada item-item

lainnya nilainya lebih dari 0,361 sehingga item soal dinyatakan

valid.

2) Uji Reliabilitas Soal

Uji reliabilitas yang dilakukan diambil dari 30 koresponden

dengan jumlah soal sebanyak 15 butir. Reliabilitas soal dilakukan

dengan menggunakan program SPSS 17,0. Hasil uji reliabilitas

soal dapat dilihat pada lampiran hal 129. Berdasarkan hasil uji

reliabilitas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach's Alpha sebesar

0,859. Ini berarti item-item soal bersifat sangat reliabel dan dapat

digunakan sebab nilai Cronbach's Alpha > 0,81.

Setelah setiap butir soal dinyatakan valid dan reliabel, selanjutnya soal angket

sikap, minat, dan konsep diri siswa siap digunakan pada sampel yang

sesungguhnya, yaitu siswa kelas VII A..

Page 5: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

42

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif pada penelitian ini terdiri dari 2 aspek yaitu perilaku

berkarakter, dan kompetensi afektif siswa (sikap, minat, dan konsep diri).

Data yang disajikan berupa data hasil pengolahan dengan program

Microsoft Office Excel 2007.

a. Data Aspek Perilaku Berkarakter

Data aspek perilaku berkarakter diperoleh dari pengamatan perilaku

berkarakter siswa selama pembelajaran berlangsung. Penilaian

perilaku berkarakter siswa selama proses pembelajaran dilakukan

dengan menggunakan lembar penilaian dengan beberapa RTK

(Rincian Tugas Kinerja) yaitu tanggung jawab, berfikir logis,

kerjasama, kritis, kejujuran, disiplin diri, kreatif, dan ketekunan. Skala

penilaian yang digunakan adalah: 1 = belum terlihat, 2 = mulai

terlihat, 3 = cukup terlihat dan 4 = terlihat. Selain guru, siswa juga

diberi kesempatan untuk menilai teman-temannya (peer assessment).

Penentuan skor total dilakukan dengan cara mengambil persentase

70% penilaian dari guru dan 30% penilaian dari siswa. Data penilaian

perilaku berkarakter dapat dilihat tabel berikut:

Subjek

Skor Assesmen

Skor Total Oleh Guru

70%

Oleh Siswa

30%

1 24,6 27,3 25,42

2 21,3 22 21,51

3 19,3 21,6 20,01

4 27 28 27,3

Tabel 3. Data Perilaku Berkarakter

Page 6: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

43

5 25,6 27 26,02

6 26,3 27,3 26,61

7 28,3 28 28,21

8 26,6 27,3 26,82

9 27,6 27,6 27,62

10 26,6 26,6 26,62

11 27,6 27,3 27,52

12 26,3 28,3 26,91

13 25,3 27 25,81

14 26 26 26

15 28,3 28 28,21

16 28,6 24,3 27,32

17 20,3 23,6 21,31

18 27,6 27,6 27,62

19 20,3 20,3 20,31

20 26,3 28,3 26,91

21 26,6 28,3 27,12

22 28,3 28,3 28,31

23 26,6 26,6 26,62

24 25 25 25

25 26,6 25,6 26,32

26 26,6 26,6 26,62

27 20 20 20

28 26,3 26,6 26,41

29 26,6 26,6 26,62

Data aspek perilaku berkarakter juga digunakan untuk melihat perilaku

berkarakter yang paling dominan muncul dan perubahan perilaku

berkarakter selama proses pembelajaran berlangsung. Data rata-rata hasil

pengamatan peer assessment dapat dilihat pada tabel berikut ini

Pertemuan

ke

Perilaku Berkarakter

1 2 3 4 5 6 7 8

1 3,13 2,82 3,03 2,89 3,06 3,17 2,62 3,13

2 3,37 3,24 3,37 3,44 3,65 3,55 3,24 3,06

3 3,79 3,62 3,62 3,27 3,20 3,48 3,10 3,44

Rata-rata 3,43 3,22 3,34 3,2 3,30 3,4 2,98 3,21

Tabel 4. Data Perilaku Berkarakter Rata-Rata Hasil Pengamatan Peer Assesment

Page 7: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

44

Data rata-rata hasil pengamatan perilaku berkarakter siswa oleh guru

dapat dilihat pada tabel berikut ini

Pertemuan

ke

Perilaku Berkarakter

1 2 3 4 5 6 7 8

1 3,37 2,79 2,79 2,89 2,93 2,82 2,72 2,86

2 3,62 3,10 3,20 3,27 3,20 3,13 3,17 3,10

3 3,86 3,24 3,31 3,55 3,51 3,58 3,24 3,44

Rata-rata 3,61 3,04 3,1 3,23 3,21 3,17 3,04 3,13

Keterangan :

1. Tanggung jawab 5. Kejujuran

2. Berfikir logis 6. Disiplin diri

3. Kerjasama 7. Kreatif

4. Kritis 8. Ketekunan

Data jumlah siswa yang mengalami perubahan perilaku berdasarkan hasil

pengamatan peer assessment yang terjadi pada setiap pertemuan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

No Perilaku

berkarakter

Pertemuan

pertama

Pertemuan

kedua

Pertemuan

ketiga

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Bertanggung

jawab

0 7 11 11 2 5 2 20 0 2 2 25

2 Berfikir logis 2 5 18 4 2 3 10 14 0 3 4 21

3 Kerjasama 1 5 15 8 1 1 13 14 0 0 11 18

4 Kritis 0 11 10 8 2 2 6 19 0 9 3 17

5 Kejujuran 0 4 19 6 2 2 0 25 0 9 5 15

6 Disiplin diri 3 4 7 15 3 0 4 22 0 1 13 15

7 Kreatif 6 8 6 15 2 3 10 14 0 8 10 11

8 Ketekunan 0 6 13 10 3 4 10 12 0 3 10 16

Tabel 6. Data Jumlah Siswa yang mengalami Perubahan Perilaku

Berkarakter Hasil Pengamatan Peer Assessment

Tabel 5. Data Perilaku Berkarakter Rata-Rata Hasil Pengamatan oleh Guru

Page 8: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

45

Data perubahan perilaku berdasarkan hasil pengamatan guru yang terjadi

pada setiap pertemuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Keterangan :

1 : Belum terlihat 3 : Cukup terlihat

2 : Mulai terlihat 4 : Terlihat

b. Data Aspek Kompetensi Afektif

Data aspek kompetensi afektif terdiri dari data sikap, minat, dan

konsep diri. Data aspek kompetensi afektif diperoleh dari pengisian

angket. Untuk angket sikap dan minat terdiri dari 10 item soal,

sedangkan untuk angket konsep diri terdiri dari 13 item soal. Untuk

data angket sikap, minat, dan konsep diri dapat dilihat pada tabel

berikut:

Subjek Sikap Minat Konsep Diri

1 37 34 43

2 36 31 45

3 47 38 44

4 46 38 44

5 46 40 53

No Perilaku

berkarakter

Pertemuan

pertama

Pertemuan

kedua

Pertemuan

ketiga

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Bertanggung

jawab

0 8 2 19 0 3 5 21 0 0 4 25

2 Berfikir logis 2 5 19 3 1 3 17 8 1 4 11 13

3 Kerjasama 1 6 18 3 0 3 17 9 0 0 20 9

4 Kritis 1 9 11 8 1 4 10 14 0 2 9 18

5 Kejujuran 2 6 13 8 1 5 10 13 0 4 6 19

6 Disiplin diri 3 2 21 3 2 1 17 9 0 0 12 17

7 Kreatif 3 6 16 4 0 5 14 10 0 5 12 12

8 Ketekunan 3 6 12 8 2 4 12 11 1 0 13 15

Tabel 8. Data Angket Sikap, Minat, dan Konsep Diri

Tabel 7. Data Jumlah Siswa yang mengalami Perubahan Perilaku

Berkarakter Hasil Pengamatan Guru

Page 9: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

46

6 45 36 47

7 45 34 42

8 49 38 43

9 45 42 44

10 39 40 52

11 40 41 55

12 45 44 56

13 35 35 46

14 34 27 39

15 41 36 39

16 41 46 54

17 41 39 41

18 47 45 51

19 34 31 45

20 41 39 47

21 32 35 53

22 38 38 45

23 32 29 39

24 42 37 46

25 37 32 40

26 46 42 53

27 31 42 35

28 43 38 55

29 47 42 47

3. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan sebelum melakukan uji korelasi, untuk melihat

apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan

uji normalitas dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan metode

Kolmogrov-Smirnov diperoleh nilai probabilitas atau Asymp. Sig. (2-

tailed) untuk data angket sikap, angket minat, angket konsep diri dan

perilaku berkarakter dapat dilihat pada tabel berikut:

Data Asymp. Sig. (2-tailed) hitung Keterangan

Hasil Uji Angket Sikap 0,331 Normal

Hasil Uji Angket Minat 0,200 Normal

Hasil Uji Angket Konsep Diri 0,143 Normal

Pengamatan Perilaku

Berkarakter 0,872 Normal

Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov

Page 10: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

47

Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

dari data hasil uji angket sikap, hasil uji angket minat, hasil uji angket

konsep diri dan hasil pengamatan perilaku berkarakter yang diperoleh

lebih dari 0,05 hal ini berarti data hasil uji angket sikap, hasil uji angket

minat, hasil uji angket konsep diri dan hasil pengamatan perilaku

berkarakter siswa berdistribusi normal.

4. Hasil Uji Korelasi

Uji korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua

variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Uji korelasi

dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0, karena semua data

berdistribusi normal, maka untuk menguji hubungan perilaku berkarakter

dengan kompetensi afektif yaitu sikap, minat, dan konsep diri dilakukan

dengan uji korelasi parametrik (Korelasi Bivariate Pearson). Hasil

pengujian ditampilkan pada tabel berikut:

Variabel r hitung Sig. (2-tailed) hitung Ket.

Perilaku Berkarakter Vs

Sikap

0,301 0,112 Rendah

Perilaku Berkarakter Vs

Minat

0,191 0,321 Sangat Rendah

Perilaku Berkarakter Vs

Konsep Diri

0,342 0,070 Rendah

Tabel 10. Hasil Uji Korelasi

Page 11: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

48

B. Pembahasan

1. Perilaku Berkarakter dengan Sikap Siswa

Berdasarkan hasil uji korelasi antara perilaku berkarakter dengan

sikap siswa dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang positif dan

hubungannya rendah antara perilaku berkarakter dengan sikap siswa

melalui pembelajaran guiding inquiry berbasis pendidikan karakter

karena nilai r hitungnya hanya 0,301 kurang dari 0,399 sehingga

hubungannya dikategorikan rendah. Nilai r positif menunjukkan

hubungan yang timbal balik yang berarti apabila siswa telah memiliki

perilaku berkarakter yang baik maka akan meningkatkan sikap siswa

tersebut terhadap mata pelajaran fisika dan sebaliknya apabila siswa

telah memiliki sikap yang baik maka akan meningkatkan perilaku

berkarakter siswa tersebut terhadap mata pelajaran fisika. Perilaku

berkarakter yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jujur pada saat

melakukan eksperimen baik pada saat mengamati dan mengambil

data, disiplin diri dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh

guru, tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh

guru, berpikir logis dalam memberikan pendapat yang disertai alasan,

kerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh

guru, kritis dalam mengemukakan pendapat, kreatif dalam

memecahkan suatu permasalahan, dan tekun dalam melakukan

eksperimen. Karena menurut Kamus Modern Bahasa Indonesia

(KBBI, 2001: 1270), karakter itu adalah watak dan watak itu adalah

sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah

Page 12: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

49

laku, budi pekerti dan tabiat manusia. Dari penjelasan di atas jelas

bahwa perilaku berkarakter itu berhubungan dengan sikap seseorang.

Menurut Purwanto (1998: 63) ada beberapa ciri sikap, yaitu sikap

bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari, sikap

dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat

berubah, Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai

hubungan tertentu terhadap suatu objek. Dari pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa sikap tidak dibawa sejak lahir, melainkan sikap itu

dapat dibentuk dan dipelajari dari perkembangan selama hubungan

dengan obyeknya. Melalui pembelajaran dengan menggunakan

metode Inkuiri terbimbing berbasis pendidikan berkarakter, sikap

siswa yang sudah terbentuk sebelumnya dapat lebih terarah.

2. Perilaku Berkarakter dengan Minat Siswa

Antara perilaku berkarakter dengan minat siswa melalui pembelajaran

guiding inquiry berbasis pendidikan karakter setelah dilakukan uji

korelasi terlihat bahwa ada hubungan yang positif dan hubungannya

dikategorikan sangat rendah karena nilai r hitungnya hanya 0,191

kurang dari 0,199. Nilai r positif menunjukkan hubungan yang timbal

balik yang berarti apabila siswa telah memiliki perilaku berkarakter

yang baik maka akan meningkatkan minat siswa tersebut terhadap

suatu mata pelajaran fisika dan sebaliknya apabila siswa telah

memiliki minat yang baik maka akan meningkatkan perilaku

berkarakter siswa tersebut terhadap mata pelajaran fisika. Hasil

Page 13: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

50

penelitian yang diperoleh penulis sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Shoffan (2011) yang mengungkapkan bahwa “minat

memiliki pengaruh yang besar terhadap proses dan hasil belajar

sesuai dengan karakter siswa”. Menurut Crow and Crow dalam

Purwanto (2004) ada tiga faktor yang menyebabkan timbulnya minat,

yaitu faktor dorongan dari dalam seperti rasa ingin tahu, faktor motif

sosial yaitu minat dalam upaya mengembangkan diri, dan faktor

emosional yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Banyaknya

faktor yang harus dipenuhi untuk meningkatkan minat, dalam hal ini

minat siswa terhadap mata pelajaran fisika sedangkan penelitian ini

dilakukan hanya sekitar 1 bulan, sehingga peningkatan minat belajar

siswa dalam kurun waktu tersebut belum optimal. Sedangkan perilaku

berkarakter yang sudah dimilki siswa sebelumnya sudah cukup baik

dan makin terarah setelah mengalami pembelajaran dengan

menggunakan metode inkuiri terbimbing berbasis pendidikan

karakter. Hal ini yang membuat hubungan antara perilaku berkarakter

dengan minat siswa masih sangat rendah.

3. Perilaku Berkarakter dengan Konsep diri Siswa

Setelah dilakukan uji korelasi antara perilaku berkarakter dengan

konsep diri siswa melalui pembelajaran guiding inquiry berbasis

pendidikan karakter terlihat bahwa ada hubungan antara perilaku

berkarakter dengan konsep diri siswa karena nilai r hitungnya adalah

0,342 kurang dari 0,399 sehingga hubungannya dikategorikan rendah

Page 14: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

51

dan hubungannya searah karena nilai r positif. Nilai r positif

menunjukkan bahwa ada hubungan timbal balik antara perilaku

berkarakter dengan konsep diri siswa melalui pembelajaran guiding

inquiry berbasis pendidikan karakter. Ini berarti bahwa apabila siswa

tersebut memiliki perilaku berkarakter yang baik maka akan

meningkatkan konsep diri siswa tersebut dan sebaliknya apabila siswa

telah memiliki konsep diri yang baik maka akan meningkatkan

perilaku berkarakter siswa tersebut terhadap mata pelajaran fisika. Hal

ini sesuai dengan pendapat Foerster dalam Elmubarok (2008) yang

menyatakan bahwa ada empat ciri dasar dalam pendidikan karakter

yaitu salah satunya adalah koherensi yang memberikan keberanian,

sehingga membuat seseorang teguh pada prinsip, tidak mudah

terombang-ambing pada situasi yang baru. Dari penjelasan Foerster

ini dapat disimpulkan bahwa apabila seseorang mempunyai perilaku

berkarakter yang baik maka orang tersebut akan memiliki konsep diri

yang baik pula sehingga orang tersebut mempunyai keberanian yang

membuat seseorang tersebut teguh pada prinsip dan tidak mudah

terombang-ambing pada situasi yang baru.

4. Perilaku Berkarakter yang Dominan Muncul

Berdasarkan data hasil pengamatan peer assessment yang diperoleh,

perilaku bertanggung jawab dengan kriteria melaksanakan tugas yang

telah dibagi dalam kelompok dengan baik selama proses pembelajaran

berlangsung merupakan perilaku yang dominan muncul dengan jumlah

Page 15: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

52

skor rata-rata 3,43. Pada hasil pengamatan oleh guru perilaku

bertanggung jawab juga memperoleh jumlah skor rata-rata tertinggi

yaitu 3,61. Menurut Sudrajat (2008: 2) mengatakan bahwa kemampuan

afektif berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk

tanggung jawab, kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur,

menghargai pendapat orang lain, dan kemampuan mengendalikan diri.

Semua kemampuan ini harus menjadi bagian dari tujuan pembelajaran,

yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang tepat.

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

afektif dapat memunculkan kemampuan yang berkaitan dengan sikap

dan nilai, akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku.

Seperti: rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan,

perhatiannya terhadap mata pelajaran, kedisiplinannya dalam

mengikuti mata pelajaran disekolah.

5. Perubahan Perilaku Berkarakter Siswa

Penilaian perubahan perilaku berkarakter siswa selama proses

pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian

dengan beberapa RTK yaitu tanggung jawab, berfikir logis, kerjasama,

kritis, kejujuran, disiplin diri, kreatif, dan ketekunan. Skala penilaian

yang digunakan adalah: 1 = belum terlihat, 2 = mulai terlihat, 3 =

cukup terlihat dan 4 = sangat terlihat. Selain guru, siswa juga diberi

kesempatan untuk menilai teman-temannya (peer assessment).

Page 16: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

53

Gambar 4. Grafik Perubahan Perilaku Bertanggung Jawab Hasil

Pengamatan Peer Assessment

Pada gambar 4 terlihat grafik hasil pengamatan peer assessment untuk

perilaku bertanggung jawab, pada pertemuan pertama untuk perilaku

bertanggung jawab tidak terdapat siswa yang masuk kategori belum

terlihat, 7 orang kategori mulai terlihat, 11 orang kategori cukup

terlihat dan kategori sangat terlihat. Pada pertemuan kedua terdapat 2

orang siswa yang masuk kategori belum terlihat, 5 orang kategori

mulai terlihat, 2 orang kategori cukup terlihat dan 20 orang kategori

sangat terlihat. Pada pertemuan ketiga sudah tidak terdapat lagi siswa

masuk kategori belum terlihat, 2 orang masuk kategori mulai terlihat

dan cukup terlihat serta 25 orang kategori sangat terlihat.

0

5

10

15

20

25

30

pertemuanpertama

pertemuankedua

pertemuanketiga

jum

lah

sis

wa

Pertemuan

belum terlihat

mulai terlihat

cukup terlihat

sangat terlihat

Page 17: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

54

Gambar 5. Grafik Perubahan Perilaku Berfikir logis Hasil Pengamatan

Peer Assessment

Pada gambar 5 RTK berfikir logis hasil pengamatan peer assessment

menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama terdapat 2 orang yang

masuk kategori belum terlihat, 5 orang kategori mulai terlihat, 18

orang kategori cukup terlihat dan 4 orang kategori sangat terlihat.

Pada pertemuan kedua untuk kategori belum terlihat ada 2 orang, pada

kategori mulai terlihat 3 orang, kategori cukup terlihat 10 orang,

sedangkan pada kategori cukup sangat terlihat 14 orang. Pada

pertemuan ketiga sudah tidak ada lagi siswa yang masuk kategori

belum terlihat. Pada kategori mulai terlihat ada 3 orang, pada kategori

cukup terlihat 4 orang sedangkan pada kategori sangat terlihat 21

orang.

0

5

10

15

20

25

pertemuanpertema

pertemuankedua

pertemuanketiga

jum

lah

sis

wa

Pertemuan

belum terlihat

mulai terlihat

cukup terlihat

sangat terlihat

Page 18: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

55

Gambar 6. Grafik Perubahan Perilaku Kerjasama Hasil Pengamatan Peer

Assessment

Pada RTK kerjasama hasil pengamatan peer assessment menunjukkan

bahwa pada pertemuan pertama untuk perilaku bertanggung jawab

terdapat 1 orang siswa yang masuk kategori belum terlihat, 5 orang

kategori mulai terlihat, 18 orang kategori cukup terlihat dan 4 orang

kategori sangat terlihat. Pada pertemuan kedua terdapat 2 orang siswa

yang masuk kategori belum terlihat, 3 orang kategori mulai terlihat, 10

orang kategori cukup terlihat dan 14 orang kategori sangat terlihat.

Pada pertemuan ketiga sudah tidak terdapat lagi siswa masuk kategori

belum terlihat, 3 orang masuk kategori mulai terlihat, 4 orang cukup

terlihat serta 21 orang kategori sangat terlihat.

0

5

10

15

20

25

pertemuanpertama

pertemuankedua

pertemuanketiga

jum

lah

Sis

wa

Pertemuan

belum terlihat

mulai terlihat

cukup terlihat

sangat terlihat

Page 19: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

56

Gambar 7. Grafik Perubahan Perilaku Kritis Hasil Pengamatan Peer

Assessment

Pada pertemuan pertama untuk perilaku kritis hasil pengamatan peer

assessment tidak terdapat siswa yang masuk kategori belum terlihat,

11 orang kategori mulai terlihat, 10 orang kategori cukup terlihat dan

8 orang kategori sangat terlihat. Pada pertemuan kedua terdapat 2

orang siswa yang masuk kategori belum terlihat dan kategori mulai

terlihat, 6 orang kategori cukup terlihat dan 19 orang kategori sangat

terlihat. Pada pertemuan ketiga sudah tidak terdapat lagi siswa masuk

kategori belum terlihat, 9 orang masuk kategori mulai terlihat, 3 orang

cukup terlihat serta 17 orang kategori sangat terlihat.

02468

101214161820

pertemuanpertama

pertemuankedua

pertemuanketiga

jum

lah

Sis

wa

Pertemuan

belum terlihat

mulai terlihat

cukup terlihat

sangat terlihat

Page 20: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

57

Gambar 8. Grafik Perubahan Perilaku Kejujuran Hasil Pengamatan Peer

Assessment

Pada pertemuan pertama untuk perilaku kejujuran hasil pengamatan

peer assessment, tidak terdapat siswa yang masuk kategori belum

terlihat, 4 orang siswa kategori mulai terlihat, 19 orang siswa kategori

cukup terlihat, dan 6 orang siswa masuk kategori sangat terlihat. Pada

pertemuan kedua terdapat 2 orang siswa yang masuk kategori belum

terlihat dan kategori mulai terlihat, tidak ada siswa yang masuk

kategori cukup terlihat dan 25 orang kategori sangat terlihat. Pada

pertemuan ketiga sudah tidak terdapat lagi siswa masuk kategori

belum terlihat, 9 orang masuk kategori mulai terlihat, 5 orang cukup

terlihat serta 15 orang kategori sangat terlihat.

0

5

10

15

20

25

30

pertemuanpertama

pertemuankedua

pertemuanketiga

Jum

lah

Sis

wa

Pertemuan

belum terlihat

mulai terlihat

cukup terlihat

sangat terlihat

Page 21: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

58

Gambar 9. Grafik Perubahan Perilaku Disiplin diri Hasil Pengamatan

Peer Assessment

RTK disiplin diri hasil pengamatan peer assessment pada pertemuan

pertama terdapat 3 orang yang masuk kategori belum terlihat, 4 orang

kategori mulai terlihat, 7 orang kategori cukup terlihat dan 15 orang

kategori sangat terlihat. Pada pertemuan kedua terdapat 3 orang yang

masuk kategori belum terlihat, tidak ada siswa yang masuk kategori

mulai terlihat, 4 orang kategori cukup terlihat dan 22 orang kategori

sangat terlihat. Pada pertemuan ketiga sudah tidak ada lagi siswa

yang masuk kategori belum terlihat, 1 orang kategori mulai terlihat, 13

orang kategori cukup terlihat dan 15 orang kategori sangat terlihat.

0

5

10

15

20

25

pertemuanpertama

pertemuankedua

pertemuanketiga

Jum

lah

Sis

wa

Pertemuan

belum terlihat

mulai terlihat

cukup terlihat

sangat terlihat

Page 22: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

59

Gambar 10. Grafik Perubahan Perilaku Kreatif Hasil Pengamatan

Peer Assessment

RTK kreatif hasil pengamatan peer assessment pada pertemuan

pertama terdapat 6 orang yang masuk kategori belum terlihat, 8 orang

kategori mulai terlihat, 6 orang kategori cukup terlihat dan 15 orang

kategori sangat terlihat. Pada pertemuan kedua terdapat 2 orang yang

masuk kategori belum terlihat, 3 orang kategori mulai terlihat, 10

orang kategori cukup terlihat dan 14 orang kategori sangat terlihat.

Pada pertemuan ketiga sudah tidak ada lagi siswa yang masuk

kategori belum terlihat, 8 orang kategori mulai terlihat, 10 orang

kategori cukup terlihat dan 11 orang kategori sangat terlihat.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

pertemuanpertama

pertemuankedua

pertemuanketiga

Jum

lah

Sis

wa

Pertemuan

belum terlihat

mulai terlihat

cukup terlihat

sangat terlihat

Page 23: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

60

Gambar 11. Grafik Perubahan Perilaku Ketekunan Hasil Pengamatan

Peer Assessment

Pada pertemuan pertama untuk RTK ketekunan hasil pengamatan

peer assessment tidak terdapat siswa yang masuk kategori belum

terlihat, 6 orang kategori mulai terlihat, 13 orang kategori cukup

terlihat dan 10 orang kategori sangat terlihat. Pada pertemuan kedua

terdapat 3 orang yang masuk kategori belum terlihat, 4 orang kategori

mulai terlihat, 10 orang kategori cukup terlihat dan 12 orang kategori

sangat terlihat. Pada pertemuan ketiga sudah tidak ada lagi siswa

yang masuk kategori belum terlihat, 3 orang kategori mulai terlihat, 10

orang kategori cukup terlihat dan 16 orang kategori sangat terlihat.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

pertemuanpertama

pertemuankedua

pertemuanketiga

Jum

lah

Sis

wa

Pertemuan

belum terlihat

mulai terlihat

cukup terlihat

sangat terlihat

Page 24: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

61

Gambar 12. Grafik Perubahan Perilaku Bertanggung jawab Hasil

Pengamatan Guru

Pada pertemuan pertama untuk RTK bertanggung jawab hasil

pengamatan guru tidak terdapat siswa yang masuk kategori belum

terlihat, 8 orang kategori mulai terlihat, 2 orang kategori cukup terlihat

dan 19 orang kategori sangat terlihat. Pada pertemuan kedua tidak

terdapat siswa yang masuk kategori belum terlihat, 3 orang kategori

mulai terlihat, 5 orang kategori cukup terlihat dan 21 orang kategori

sangat terlihat. Pada pertemuan ketiga sudah tidak ada lagi siswa

yang masuk kategori belum terlihat dan mulai terlihat, 4 orang

kategori cukup terlihat dan 25 orang kategori sangat terlihat.

0

5

10

15

20

25

30

pertemuanpertama

pertemuankedua

pertemuanketiga

Jum

lah

Sis

wa

Pertemuan

belum terlihat

mulai terlihat

mulai berkembang

membudaya

Page 25: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

62

Gambar 13. Grafik Perubahan Perilaku Berfikir logis Hasil

Pengamatan Guru

Pada pertemuan pertama untuk RTK berfikir logis hasil pengamatan

guru terdapat 2 siswa yang masuk kategori belum terlihat, 5 orang

kategori mulai terlihat, 19 orang kategori cukup terlihat dan 3 orang

kategori sangat terlihat. Pada pertemuan kedua terdapat 1 orang yang

masuk kategori belum terlihat, 3 orang kategori mulai terlihat, 17

orang kategori cukup terlihat dan 8 orang kategori sangat terlihat.

Pada pertemuan ketiga 1 orang masuk kategori belum terlihat, 4

orang kategori mulai terlihat, 11 orang kategori cukup terlihat dan 13

orang kategori sangat terlihat.

02468

101214161820

pertemuanpertama

pertemuankedua

pertemuanketiga

Jum

lah

Sis

wa

Pertemuan

belum terlihat

mulai terlihat

cukup terlihat

sangat terlihat

Page 26: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

63

Gambar 14. Grafik Perubahan Perilaku Kerjasama Hasil Pengamatan Guru

Pada pertemuan pertama untuk perilaku kerjasama hasil pengamatan

guru terdapat 1 siswa yang masuk kategori belum terlihat, 6 orang

kategori mulai terlihat, 18 orang kategori cukup terlihat dan 3 orang

kategori sangat terlihat. Pada pertemuan kedua tidak terdapat lagi

siswa yang masuk kategori belum terlihat, 3 orang kategori mulai

terlihat, 17 orang kategori cukup terlihat dan 9 orang kategori sangat

terlihat. Pada pertemuan ketiga sudah tidak terdapat lagi siswa masuk

kategori belum terlihat dan kategori mulai terlihat, 20 orang kategori

cukup terlihat dan 9 orang kategori sangat terlihat.

0

5

10

15

20

25

pertemuanpertama

pertemuankedua

pertemuanketiga

Jum

lah

Sis

wa

Pertemuan

belum terlihat

mulai terlihat

cukup terlihat

sangat terlihat

Page 27: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

64

Gambar 15. Grafik Perubahan Perilaku Kritis Hasil Pengamatan Guru

Pada pertemuan pertama untuk perilaku kritis hasil pengamatan guru

terdapat 1 siswa yang masuk kategori belum terlihat, 9 orang kategori

mulai terlihat, 11 orang kategori cukup terlihat dan 8 orang kategori

sangat terlihat. Pada pertemuan kedua terdapat 1 orang siswa yang

masuk kategori belum terlihat, 4 orang kategori mulai terlihat, 10

orang kategori cukup terlihat dan 14 orang kategori sangat terlihat.

Pada pertemuan ketiga sudah tidak terdapat lagi siswa masuk kategori

belum terlihat, 2 orang kategori mulai terlihat, 9 orang kategori cukup

terlihat dan 18 orang kategori sangat terlihat.

02468

101214161820

pertemuanpertama

pertemuankedua

pertemuanketiga

Jum

lah

Sis

wa

Pertemuan

belum terlihat

mulai terlihat

cukup terlihat

sangat terlihat

Page 28: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

65

Gambar 16. Grafik Perubahan Perilaku Kejujuran Hasil Pengamatan Guru

Pada pertemuan pertama untuk perilaku kejujuran hasil pengamatan

guru terdapat 2 siswa yang masuk kategori belum terlihat, 6 orang

kategori mulai terlihat, 13 orang kategori cukup terlihat dan 8 orang

kategori sangat terlihat. Pada pertemuan kedua terdapat 1 orang siswa

yang masuk kategori belum terlihat, 5 orang kategori mulai terlihat, 10

orang kategori cukup terlihat dan 13 orang kategori sangat terlihat.

Pada pertemuan ketiga sudah tidak terdapat lagi siswa masuk kategori

belum terlihat, 4 orang kategori mulai terlihat, 6 orang kategori cukup

terlihat dan 19 orang kategori sangat terlihat.

02468

101214161820

pertemuanpertama

pertemuankedua

pertemuanketiga

Jum

ah S

isw

a

Pertemuan

belum terlihat

mulai terlihat

cukup terlihat

sangat terlihat

Page 29: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

66

Gambar 17, Grafik Perubahan Perilaku Disiplin diri Hasil Pengamatan Guru

Pada pertemuan pertama untuk perilaku disiplin diri hasil pengamatan

guru terdapat 3 siswa yang masuk kategori belum terlihat, 2 orang

kategori mulai terlihat, 21 orang kategori cukup terlihat dan 3 orang

kategori sangat terlihat. Pada pertemuan kedua terdapat 2 orang siswa

yang masuk kategori belum terlihat, 1 orang kategori mulai terlihat, 17

orang kategori cukup terlihat dan 9 orang kategori sangat terlihat.

Pada pertemuan ketiga sudah tidak terdapat lagi siswa masuk kategori

belum terlihat dan kategori mulai terlihat, 12 orang kategori cukup

terlihat dan 17 orang kategori sangat terlihat.

0

5

10

15

20

25

pertemuanpertama

pertemuankedua

pertemuanketiga

Jum

lah

Sis

wa

Pertemuan

belum terlihat

mulai terlihat

cukup terlihat

sangat terlihat

Page 30: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

67

Gambar 18. Grafik Perubahan Perilaku Kreatif Hasil Pengamatan Guru

Pada pertemuan pertama untuk perilaku kreatif hasil pengamatan

guru terdapat 3 siswa yang masuk kategori belum terlihat, 6 orang

kategori mulai terlihat, 16 orang kategori cukup terlihat dan 4 orang

kategori sangat terlihat. Pada pertemuan kedua tidak terdapat siswa

yang masuk kategori belum terlihat, 5 orang kategori mulai terlihat, 14

orang kategori cukup terlihat dan 10 orang kategori sangat terlihat.

Pada pertemuan ketiga sudah tidak terdapat lagi siswa masuk kategori

belum terlihat, 5 orang kategori mulai terlihat, 12 orang kategori

cukup terlihat dan 12 orang kategori sangat terlihat.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

pertemuanpertama

pertemuankedua

pertemuanketiga

Jum

lah

Sis

wa

Pertemuan

belum terlihat

mulai terlihat

cukup terlihat

sangat terlihat

Page 31: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

68

Gambar 19. Grafik Perubahan Perilaku Ketekunan Hasil Pengamatan Guru

Pada pertemuan pertama untuk perilaku ketekunan hasil pengamatan

guru terdapat 3 siswa yang masuk kategori belum terlihat, 6 orang

kategori mulai terlihat, 12 orang kategori cukup terlihat dan 8 orang

kategori sangat terlihat. Pada pertemuan kedua terdapat 2 orang siswa

yang masuk kategori belum terlihat, 4 orang kategori mulai terlihat, 12

orang kategori cukup terlihat dan 11 orang kategori sangat terlihat.

Pada pertemuan ketiga 1 orang masuk kategori belum terlihat, sudah

tidak terdapat lagi siswa masuk kategori mulai terlihat, 13 orang

kategori cukup terlihat dan 15 orang kategori sangat terlihat.

Sukmadinata (2007) menyatakan kegiatan pembelajaran kelompok

memberikan hasil yang lebih baik dalam pengembangan karakter

siswa karena banyak memberikan kesempatan bagi siswa untuk

berinteraksi antar siswa. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat

diartikan bahwa dengan kegiatan pembelajaran kelompok siswa dapat

0

2

4

6

8

10

12

14

16

pertemuanpertama

pertemuankedua

pertemuanketiga

Jum

lah

Sis

wa

Pertemuan

belum terlihat

mulai terlihat

cukup terlihat

sangat terlihat

Page 32: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitiandigilib.unila.ac.id/17295/17/bab IV.pdf39 reliabilitas instrumen tersebut. Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas tersebut

69

terlatih untuk bertanggung jawab, berfikir logis, bekerjasama, berfikir

kritis, jujur, disiplin diri, kreatif, dan tekun dalam memecahkan suatu

masalah yang diberikan oleh guru.

Hal ini sejalan dengan pendapat Hamalik (2001:104), hubungan-

hubungan pribadi saling aksi dan mereaksi, penerimaan oleh anggota

kelompok, kerja sama dengan teman-teman sekelompok akan

berpengaruh pada perilakunya. Berdasarkan pernyataan-pernyataan di

atas dapat diartikan bahwa proses pembelajaran yang melibatkan

interaksi antar siswa dapat mengembangkan karakter siswa.