Top Banner
13 13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Lokasi Penelitian Kampoeng Kopi Banaran adalah unit usaha milik PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang memiliki tempat berpemandangan indah, sejuk dan dikembangkan sebagai daerah agrowisata. Terletak di tengah areal perkebunan Kopi Kebun Getas Afdeling Assinan, tepatnya Jl. Raya Semarang Solo Km. 35 dengan ketinggian 480 600 mdpl dan suhu udara antara 23ºC - 27ºC. Fasilitas utama yang ditawarkan saat ini adalah berupa bangunan untuk menikmati sedapnya “Banaran Coffee” atau yang sering disebut Kafe Banaran. Selain itu juga terdapat beberapa fasilitas lain seperti taman bermain anak anak yang didalamnya berisi antara lain ayunan, jungkat-jungkit, bola panjat, flying fox dan sebagainya. Terdapat juga fasilitas lainnya seperti lapangan tenis, mushola, Gedung Pertemuan, Kolam Renang, Gasebo, Taman Buah, Taman Kelinci, Jelajah Kebun dengan ATV dan Kereta Wisata. Gambar 4.1 Suasana di Kampoeng Kopi Banaran
16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11928/4/T1_522010020_BAB IV... · Tabel . 4.1. Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's

Apr 28, 2019

Download

Documents

dangdieu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11928/4/T1_522010020_BAB IV... · Tabel . 4.1. Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's

13

13

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Lokasi Penelitian

Kampoeng Kopi Banaran adalah unit usaha milik PT. Perkebunan

Nusantara IX (Persero) yang memiliki tempat berpemandangan indah, sejuk dan

dikembangkan sebagai daerah agrowisata. Terletak di tengah areal perkebunan

Kopi Kebun Getas Afdeling Assinan, tepatnya Jl. Raya Semarang – Solo Km. 35

dengan ketinggian 480 – 600 mdpl dan suhu udara antara 23ºC - 27ºC.

Fasilitas utama yang ditawarkan saat ini adalah berupa bangunan untuk

menikmati sedapnya “Banaran Coffee” atau yang sering disebut Kafe Banaran.

Selain itu juga terdapat beberapa fasilitas lain seperti taman bermain anak – anak

yang didalamnya berisi antara lain ayunan, jungkat-jungkit, bola panjat, flying fox

dan sebagainya. Terdapat juga fasilitas lainnya seperti lapangan tenis, mushola,

Gedung Pertemuan, Kolam Renang, Gasebo, Taman Buah, Taman Kelinci,

Jelajah Kebun dengan ATV dan Kereta Wisata.

Gambar 4.1 Suasana di Kampoeng Kopi Banaran

Page 2: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11928/4/T1_522010020_BAB IV... · Tabel . 4.1. Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's

14

14

4.1.2 Kondisi Fasilitas Kereta Wisata Kampoeng Kopi Banaran

Salah satu fasilitas yang disediakan oleh Kampoeng Kopi Banaran adalah

Kereta Wisata. Kereta Wisata adalah sebuah mobil yang sudah dimodifikasi.

Dengan perjalanan sekitar kurang lebih 20 menit, pengunjung akan diajak

menggunakan mobil kereta untuk berkeliling kebun kopi yang diselingi dengan

pemandangan Rawa Pening dan dilatarbelakangi gugusan gunung. Supir bertugas

juga sebagai pemandu yang akan menceritakan tentang kebun dan pengolahan

kopi dan membuat pengunjung lebih mengenal tentang kebun kopi yang ada

disana.

Harga tiket yang dijual adalah Rp. 70.000/kereta dan dapat ditempati oleh

6-7 orang dewasa. Berkeliling kebun dengan kereta wisata sangat cocok untuk

dijadikan alternatif liburan bersama keluarga. Lokasi saat berkeliling dengan

kereta wisata pun cukup tinggi sehingga terasa sejuk.

4.2 Karakteristik Responden Pengunjung Kampoeng Kopi Banaran

Jumlah pengunjung Kampoeng Kopi Banaran yang diambil sebagai

responden adalah sebanyak 68 orang. Untuk karateristik responden meliputi usia,

pendidikan, domisili, pendapatan.

4.2.1 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas

Hasil dari uji realibilitas untuk pertanyaan yang menggambarkan penilaian

bukti fisik (X1), penilaian keandalan (X2), penilaian daya tanggap (X3), penilaian

jaminan (X4), penilaian kepedulian (X5), dan penilaian kepuasan (X6), Cronbach‟s

Alpha yang didapatkan adalah 0.908.

Tabel 4.1 Hasil Uji Reliabilitas SPSS

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items

N of

Items

.908 .909 20

Adanya tingkatan reliabilitas (Sekaran, 2006) yaitu:

1) Nilai Alpha 0,8-1,0 dikategorikan reliabilitas baik.

2) Nilai Aplha 0,6-0,79 dikategorikan reliabilitas diterima.

3) Nilai Alpha ≤ 0,6 dikategorikan reliabilitas kurang baik.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas 20 items diperoleh hasil 0,908, berarti uji

Page 3: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11928/4/T1_522010020_BAB IV... · Tabel . 4.1. Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's

15

15

reliabilitas dikatakan baik. Hal ini sesuai dengan Sekaran (2006) yang

mengatakan jika reliabilitas berada pada rentang 0,8-1,0 dapat dikategorikan

reliabilitas baik.

Untuk validitas, tidak ada satupun item yang mempunyai nilai corrected

item-total correlation kurang dari rtabel (n-2), dimana n adalah jumlah responden.

Nilai rtabel (68-2) adalah 0,2387. Widiyanto (2012) mengatakan jika nilai rhitung<

rtabel, maka kuisioner yang dipakai tidaklah valid. Sebaliknya jika kuisioner

memiliki nilai rhitung > rtabel, maka kuisioner dianggap valid. Dengan demikian

pertanyaan-pertanyaan didalam kuesioner tersebut adalah valid.

Tabel 4.2. Pengujian Validitas Kuisioner

No

Corrected

Item-Total

Correlation

No

Corrected

Item-Total

Correlation

1 .310 11 .437

2 .460 12 .622

3 .645 13 .711

4 .542 14 .709

5 .607 15 .496

6 .692 16 .348

7 .709 17 .473

8 .697 18 .333

9 .603 19 .295

10 .652 20 .663

4.2.2 Karateristik Responden

Berikut adalah data pengunjung Kampoeng Kopi Banaran yang belum

pernah dan sudah menggunakan kereta wisata berdasarkan karakteristik yang

meliputi usia, pendidikan, domisili dan pendapatan.

4.2.2.1 Usia

Terdapat perbedaan karakteristik berdasarkan usia antara pengunjung yang

sudah menggunakan dan belum pernah menggunakan. Rata-rata usia pengunjung

yang sudah menggunakan kereta adalah 35 tahun, sedangkan yang belum pernah

menggunakan kereta rata-rata berusia 28 tahun.

Page 4: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11928/4/T1_522010020_BAB IV... · Tabel . 4.1. Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's

16

16

Tabel 4.3. Persebaran Karateristik Usia Responden

Karateristik

Usia (tahun) Usia

rata-rata 16 – 31 32 – 62

Jumlah % Jumlah %

Belum Pernah

Menggunakan 23 67.65 11 32.35 28

Sudah Menggunakan 12 35.29 22 64.71 35

Sumber : Pengolahan Data Crosstab SPSS

4.2.2.2 Pendidikan

Untuk latar belakang tingkat pendidikan tidak banyak perbedaan yang

terlihat antara karakteristik pengunjung yang sudah dan belum pernah

menggunakan kereta wisata. Tingkat pendidikan terbanyak (lebih dari 50%) yang

ditemukan pada kedua tipe pengunjung adalah SMA.

Tabel 4.4 Persebaran Karateristik Pendidikan Responden

Karateristik

Pendidikan

SD SMP SMA UNIV

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Belum Pernah

Menggunakan 2 5.88 4 11.76 18 52.94 10 29.41

Sudah

Menggunakan 3 8.82 0 0 19 55.88 12 35.29

Sumber : Pengolahan Data Crosstab SPSS

4.2.2.3 Domisili

Mengenai domisili responden rata-rata mereka yang berasal dari Salatiga

dan sebagian dari Kab.Semarang belum pernah menggunakan kereta wisata.

Sedangkan untuk pengunjung yang sudah menggunakan kereta wisata kebanyakan

berasal dari Semarang dan Kab. Semarang.

Tabel 4.5. Persebaran Karateristik Domisili Responden

Karateristik

Domisili

Salatiga Kab. Semarang Semarang Luar

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Belum Pernah

Menggunakan 12 35.29 13 38.24 6 17.65 3 8.82

Sudah

Menggunakan 6 17.65 11 32.35 10 29.41 7 20.59

Sumber : Pengolahan Data Crosstab SPSS

Page 5: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11928/4/T1_522010020_BAB IV... · Tabel . 4.1. Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's

17

17

4.2.2.4 Pendapatan

Tidak ada perbedaan yang terlihat dari tabel pendapatan. Untuk

pengunjung yang belum pernah dan sudah menggunakan kereta wisata, memiliki

jumlah yang sama. Begitu pula untuk rata-rata, tidak terlalu berbeda jauh antara

pendapatan Rp. 2.473.529 (belum pernah menggunakan kereta wisata) dan Rp.

2.455.882 (sudah menggunakan kereta wisata).

Tabel 4.6. Persebaran Karateristik Pendapatan Responden

Karateristik

Pendapatan Pendapatan

rata-rata 200000–1200000 1200000-2500000

Jumlah % Jumlah %

Belum Pernah

Menggunakan 17 50 17 50 2473529

Sudah Menggunakan 17 50 17 50 2455882

Sumber : Pengolahan Data Crosstab SPSS

Secara umum dapat diketahui bahwa kriteria pengunjung yang belum

pernah menggunakan kereta wisata adalah pengunjung yang memiliki rata-rata

usia 28 tahun dengan latar belakang pendidikan SMA. Pengunjung juga

kebanyakan berasal dari Salatiga dan Kabupaten Semarang dengan pendapatan

rata-rata sebesar Rp. 2.473.529.

Dan kriteria pengunjung yang sudah pernah menggunakan kereta wisata

adalah pengunjung yang rata-rata berusia 35 tahun dengan latar belakang

pendidikan SMA. Pengunjung juga kebanyakan berasal dari Semarang dan

Kabupaten Semarang dengan pendapatan rata-rata sebesar Rp. 2.455.882.

4.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pengunjung

Persebaran pengunjung Kampoeng Kopi Banaran yang belum pernah dan

sudah pernah memakai Kereta Wisata meliputi penilaian terhadap bukti fisik (X1),

keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4), kepedulian (X5), dan kepuasan

berkunjung (X6) disajikan pada Tabel dibawah ini.

Page 6: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11928/4/T1_522010020_BAB IV... · Tabel . 4.1. Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's

18

18

4.2.3.1 Bukti Fisik

Untuk rata-rata penilaian terhadap bukti fisik, didapatkan hasil jika para

pengunjung Kampoeng Kopi Banaran yang sudah menggunakan kereta memiliki

penilaian lebih tinggi, yang tidak signifikan dibandingkan pengunjung yang belum

mencoba menggunakan dan hanya melihat kereta wisata saja.

Tabel 4.7. Persebaran Karateristik Bukti Fisik Responden

Karateristik

X1 Bukti Fisik

Rata-

rata

3- 7

(Rendah) 8-12 (Sedang) 13-15 (Tinggi)

Ket

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Belum

Memakai

Kereta

1 2.9 31 91.2 2 5.9 10.23

Tidak

Signifikan Sudah

Memakai

Kereta

0 0 23 67.6 11 32.4 12.15

4.2.3.2 Keandalan

Penilaian terhadap keandalan terbanyak ada pada kategori penilaian

„sedang‟ (8-12). Penilaian tersebut didapatkan dari 31 orang pengunjung yang

belum menggunakan kereta wisata dan 23 orang yang sudah pernah menggunakan

kereta wisata. Untuk penilaian keandalan kereta wisata dengan kategori „tinggi‟,

terbukti jumlah pengunjung yang sudah menggunakan kereta wisata lebih banyak

(11 orang) dibandingkan yang belum menggunakan kereta wisata (2 orang). Dari

nilai rata-rata, didapatkan bahwa penilaian keandalan pada pengguna kereta

wisata lebih tinggi, yang signifikan dibandingkan pengunjung yang belum

menggunakan kereta wisata.

Page 7: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11928/4/T1_522010020_BAB IV... · Tabel . 4.1. Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's

19

19

Tabel 4.8. Persebaran Karateristik Keandalan Responden

Karateristik

X2 Keandalan Rata-

rata

3 – 7 (Rendah) 8 – 12 (Sedang) 13 – 15 (Tinggi) Ket

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Belum

Memakai

Kereta

1 2.94 31 91.18 2 5.88 10.24

Signifikan Sudah

Memakai

Kereta

0 0 23 67.65 11 32.35 12.15

4.2.3.3 Daya Tanggap

Penilaian terbanyak terhadap daya tanggap ada pada rentang nilai sedang

(8-12). Daya tanggap yang dimaksud adalah pemberian respon tepat, cepat dan

pelayanan pegawai Kampoeng Kopi Banaran. Untuk rata-rata penilaian terhadap

daya tanggap, didapatkan hasil jika para pengunjung Kampoeng Kopi Banaran

yang sudah menggunakan kereta memiliki penilaian lebih tinggi yang signifikan

dibandingkan pengunjung yang belum mencoba menggunakan dan hanya melihat

kereta wisata saja.

Tabel 4.9. Persebaran Karateristik Daya Tanggap Responden

Karateristik

X3 Daya Tanggap Rata-

rata

3 – 7 (Rendah) 8 – 12 (Sedang) 13 – 15 (Tinggi) Ket

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Belum

Memakai

Kereta

2 5.88 30 88.24 2 5.88 10.35

Signifikan Sudah

Memakai

Kereta

0 0 28 82.35 6 17.65 11.35

4.2.3.4 Jaminan

Penilaian terhadap jaminan terbanyak ada pada kategori penilaian „sedang‟

(8-12). Penilaian tersebut didapatkan dari 28 orang pengunjung yang belum

menggunakan kereta wisata dan 21 orang yang sudah pernah menggunakan kereta

wisata. Untuk penilaian jaminan kereta wisata dengan kategori „tinggi‟, terbukti

jumlah pengunjung yang sudah menggunakan kereta wisata lebih banyak (13

orang) dibandingkan yang belum menggunakan kereta wisata (5 orang). Dari nilai

rata-rata, didapatkan bahwa penilaian keandalan pada pengguna kereta wisata

lebih tinggi yang signifikan dibandingkan pengunjung yang belum menggunakan

Page 8: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11928/4/T1_522010020_BAB IV... · Tabel . 4.1. Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's

20

20

kereta wisata.

Tabel 4.10. Persebaran Karateristik Jaminan Responden

Karateristik

X4 Jaminan Rata-

rata

3 – 7 (Rendah) 8 – 12 (Sedang) 13 – 15 (Tinggi) Ket

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Belum

Memakai

Kereta

1 2.94 28 82.35 5 14.71 11.03

Signifikan Sudah

Memakai

Kereta

0 0 21 61.76 13 38.24 12.65

4.2.3.5 Kepedulian

Penilaian terbanyak terhadap kepedulian ada pada rentang nilai „sedang‟

untuk pengunjung yang belum menggunakan kereta wisata dan rentang nilai

„tinggi‟ untuk pengunjung yang sudah menggunakan kereta wisata. Kepedulian

yang dimaksud adalah mengenai perhatian dari pegawai Kampoeng Kopi Banaran

yang melayani kereta wisata. Dari nilai rata-rata, didapatkan bahwa penilaian

kepedulian pada pengguna kereta wisata lebih tinggi yang signifikan

dibandingkan pengunjung yang belum menggunakan kereta wisata.

Tabel 4.11. Persebaran Karateristik Kepedulian Responden

Karateristik

X5 Kepedulian Rata-

rata

2 – 4 (Rendah) 5 – 7 (Sedang) 8 – 10 (Tinggi) Ket

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Belum

Memakai

Kereta

2 5.88 18 52.94 14 41.18 7.35

Signifikan Sudah

Memakai

Kereta

0 0 9 26.47 25 73.53 8.41

4.2.3.6 Kepuasan Berkunjung

Penilaian terhadap kepuasan berkunjung terbanyak ada pada rentang nilai

„sedang‟ untuk pengunjung yang belum menggunakan kereta wisata dan rentang

nilai „tinggi‟ untuk pengunjung yang sudah menggunakan kereta wisata. Untuk

penilaian kepuasan berkunjung dengan kategori „tinggi‟, terbukti jumlah

pengunjung yang sudah menggunakan kereta wisata lebih banyak (24 orang)

dibandingkan yang belum menggunakan kereta wisata (15 orang). Dari nilai rata-

rata, didapatkan bahwa penilaian kepuasan berkunjung lebih tinggi yang

Page 9: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11928/4/T1_522010020_BAB IV... · Tabel . 4.1. Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's

21

21

signifikan dibandingkan pengunjung yang belum menggunakan kereta wisata.

Tabel 4.12. Persebaran Karateristik Daya Tanggap Responden

Karateristik

X6 Kepuasan Berkunjung

Rata-

rata Ket

6 – 13

(Rendah)

14 – 21

(Sedang)

22 – 30

(Tinggi)

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Belum

Memakai

Kereta

1 2.9 19 55.9 14 41.2 21.15

Signifikan Sudah

Memakai

Kereta

0 0 8 23.5 26 76.5 23.06

4.3 Analisis Regresi Logistik Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan

Penggunaan Kereta Wisata Kampoeng Kopi Banaran

4.3.1 Uji Signifikansi Model

1. Uji G

Nilai Chi-square 31,549 > tabel DF 6 (jumlah variabel independen 6, tingkat

kepercayaan 0,05) yaitu 12.59159 atau dengan signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05)

menunjukkan variabel bebas dapat dimasukan ke dalam model regresi

Tabel 4.13 Omnibus Test

Chi-square Df Sig.

Step 1 Step 31.549 6 .000

Block 31.549 6 .000

Model 31.549 6 .000

Sumber : Analisa Data Primer SPSS 16, 2016

2. Uji Beda T-Test

Dari hasil analisis independent test didapat hasil bahwa variabel X2, X3, X4, X5

dan X6 memiliki nilai probabilitas signifikansi yang lebih kecil dari tingkat

kepercayaan 0,05. Variabel-variabel bebas tersebut adalah Keandalan (X2), Daya

Tanggap (X3), Jaminan (X4), Kepedulian (X5), dan Kepuasan Berkunjung (X6).

Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengunjung yang sudah pernah

menggunakan dan yang belum pernah menggunakan kereta wisata berbeda secara

signifikan. Hanya satu variabel yaitu Bukti Fisik (X1) yang memiliki nilai

probabilitas signifikansi yang lebih besar daripada 0,05.

Page 10: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11928/4/T1_522010020_BAB IV... · Tabel . 4.1. Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's

22

22

3. Uji Likelihood

Hasil analisis menunjukkan nilai likelihood pada block number = 0 lebih besar

dari nilai likelihood pada block number = 1 (94,268 > 62,719), maka model

tersebut baik.

Tabel 4.14. Likelihood Test

Block 0 Block 1

-2 Log likelihood -2 Log likelihood

94.268 66.219

62.972

62.721

62.719

62.719

62.719

4. Uji Hosmer and Lemeshow

Nilai Chi Squaretabel untuk DF 8 (pada taraf signifikansi 0,05) adalah sebesar

11.0705. Nilai Chi Squarehitung7,320 < Chi Squaretable 11.0705 atau nilai

signifikansi sebesar 0,503 > 0,05 menunjukkan bahwa model dapat diterima dan

pengujian hipotesis dapat dilakukan.

Tabel 4.15 Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 7.320 8 .503

Sumber : Analisa Data Primer SPSS 16, 2016

5. Uji Goodness of Fit (R2)

Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,495 menunjukkan kemampuan

variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen adalah sebesar 0,495

atau 49,5% dan terdapat 50,5% (100% – 49,5%) faktor lain di luar model.

Tabel 4.16 Uji R-Square

Step -2 Log

likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 62.719a .371 .495

Sumber : Analisa Data Primer SPSS 16, 2016

6. Uji Classification Plot

Tabel berikut memberikan nilai overall percentage sebesar 82,4% ((27+29)/68)

yang berarti ketepatan model penelitian ini adalah sebesar 82,4%.

Page 11: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11928/4/T1_522010020_BAB IV... · Tabel . 4.1. Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's

23

23

Tabel 4.17. Uji Classification Table

Y Keputusan Naik Kereta Percentage

Correct Kriteria Belum memakai

kereta

Sudah memakai

kereta

Belum memakai kereta 27 7 79.4

Sudah memakai kereta 5 29 85.3

Overall Percentage 82.4

Sumber : Analisa Data Primer SPSS 16, 2016

4.3.2 Uji Signifikansi Variabel

Berikut adalah hasil analisis regresi logistik terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan pengunjung Kampoeng Kopi Banaran dalam

menggunakan kereta wisata.

Tabel 4.18. Analisis Regresi Logistik terhadap Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Keputusan dalam menggunakan Kereta Wisata di Kampoeng Kopi Banaran

Variabel B Wald Sig. Exp(B) Keterangan

X1 Bukti Fisik -0.763 4.569 0.033 0.466 Signifikan

X2 Keandalan 0.710 7.885 0.005 2.035 Signifikan

X3 Daya Tanggap -0.157 0.512 0.474 0.855 Tidak signifikan

X4 Jaminan 0.628 4.908 0.027 1.874 Signifikan

X5 Kepedulian 0.084 0.053 0.818 1.088 Tidak signifikan

X6 KepuasanBerkunjung 0.301 4.185 0.041 1.351 Signifikan

Konstanta -14.311 12.461 .000 .000

Sumber : Analisa Data Primer SPSS 16, 2016

Keterangan : Tingkat kepercayaan 5%

Chisquaretabel (alpha = 0, 05, df = 1) adalah 3,841

Page 12: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11928/4/T1_522010020_BAB IV... · Tabel . 4.1. Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's

24

24

Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persamaan yang disusun dari analisis regersi

logistik :

Y = ln 𝑝

1 − 𝑝= −14,31 − 0,763 𝑋1 + 0,710 𝑋2 − 0,157 𝑋3 + 0,628 𝑋4

+ 0,084 𝑋5 + 0,301 𝑋6

4.4 Interpretasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Responden

dalam menggunakan Kereta Wisata

4.4.1 Pengaruh Penilaian Bukti Fisik (X1) terhadap Keputusan Penggunaan

Kereta Wisata

Dari tabel analisa regresi diatas, dapat diketahui X1 atau bukti fisik

mempunyai nilai Sig 0,033 < 0,05 dan nilai wald > Chisquaretabel (4,569 >3,841).

Hal ini berarti bukti fisik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

keputusan naik kereta.

Raharjani (2005) menyatakan bahwa apabila suatu perusahaan jasa

mempunyai fasilitas yang memadai dan membuat nyaman konsumen dalam

menggunakan jasanya tersebut maka akan dapat mempengaruhi konsumen dalam

melakukan pembelian jasa. Bukti fisik (lokasi dari jalur kereta wisata, interior

desain kereta dan penampilan para pegawainya. yang terlihat) dinilai mampu

membuat pengunjung terpengaruh untuk membuat keputusan tidak atau

menggunakan kereta wisata.

Besarnya pengaruh akan ditunjukkan melalui nilai Exp (B) atau disebut

juga ODDS RATIO (OR). Variabel Bukti Fisik (X1) dengan OR 0,466, orang

yang memperhatikan bukti fisik akan cenderung naik kereta wisata sebanyak

0,466 kali lipat dibandingkan orang yang tidak memperhatikan. Nilai B =

Logaritma Natural dari 0,466 = -0,763. Semakin kecil nilai B menunjukkan

kemungkinan atau peluang dalam memutuskan kereta wisata semakin kecil.

Sebagaimana kondisi di lapangan memang menggambarkan jika jalur atau

medan yang dilalui bukanlah jalan yang mulus melainkan berbatu-batu. Kondisi

jalan yang melintasi kebun kopi memang tidak diperhalus dengan aspal dan

cenderung berbatu-batu serta bergelombang. Untuk desain terminal kereta sendiri

juga didesain biasa tanpa ada ornament atau hiasan yang menarik minat

pengunjung. Fisik kereta yang sudah terlihat tua dan tidak terawat juga jelas

terlihat. Hal ini lah yang menyebabkan pengunjung tidak jadi menggunakan

Page 13: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11928/4/T1_522010020_BAB IV... · Tabel . 4.1. Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's

25

25

kereta wisata. Apabila ditambahkan hiasan yang bisa menggambarkan bagaimana

keceriaan dan manfaat yang akan didapat jika menggunakan kereta wisata, besar

kemungkinan akan mengubah persepsi pengunjung terhadap bukti fisik dan

membuat mereka menggunakan jasa kereta wisata.

4.4.2 Penilaian Keandalan (X2) terhadap Keputusan Penggunaan Kereta Wisata

Keandalan (X2) terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

keputusan naik kereta wisata. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai Sig 0,005 <

0,05 dan nilai wald 7.885 > 3.841.

Variabel Keandalan (X2) dengan e0,710

= 2,035. Nilai B yang bernilai

positif menunjukan hubungan yang positif berkenaan dengan keputusan menaiki

kereta wisata. Semakin tinggi penilaian variabel keandalan menunjukkan peluang

yang tinggi pengunjung dalam memutuskan menggunakan kereta wisata.

Indriani (2012) dalam penelitiannya menyatakan apabila keandalan

dikelola dengan baik dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan demikian

sebagai penyedia layanan jasa kereta wisata, keandalan dari Kereta Wisata

Kampoeng Kopi Banaran dianggap sesuai dengan kebutuhan dan ekspetasi dari

pengunjung. Keandalan yang dimaksud di penelitian ini adalah dalam hal

pembelian tiket kereta wisata, para pengunjung merasakan kemudahan dan tidak

dipersulit dalam melakukan pembelian. Begitu juga dengan harga tiket kereta

wisata dinilai oleh pengunjung sudah pantas untuk sebuah kereta wisata yang

dapat memuat 5-7 orang dewasa dalam satu kali perjalanan. Serta perjalanan

kereta wisata yang tepat waktu membuat pengunjung merasakan kepuasan

didalam pelayanan yang diberikan sehingga mempengaruhi keputusan wisatawan

untuk menaiki fasilitas kereta wisata di Kampoeng Kopi Banaran. Keandalan

memiliki pengaruh terbesar diantara semua faktor dilihat dari nilai Exp(B). Hal ini

dapat menjadi kekuatan bagi para pengelola kereta wisata sehingga dapat menjadi

sarana untuk lebih menarik perhatian para pengunjung.

Page 14: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11928/4/T1_522010020_BAB IV... · Tabel . 4.1. Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's

26

26

4.4.3 Penilaian Daya Tanggap (X3) terhadap Keputusan Penggunaan Kereta

Wisata

X3 atau daya tanggap mempunyai nilai Sig 0,474 > 0,05 dan nilai wald

0.512< 3.841 yang berarti daya tanggap tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan naik kereta.

Daya Tanggap tidak menjadi acuan wisatawan untuk memutuskan

penggunaan kereta wisata. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah

karena tidak adanya SOP (Standar Operasional Prosedur). Setiap pegawai

memiliki karakter yang berbeda-beda dalam menanggapi konsumen sehingga satu

orang dengan yang lain belum tentu mendapat perlakuan yang sama dalam

menyampaikan keluhan. Begitu pula dengan kecepatan tanggapan dalam melayani

konsumen juga belum ada SOP yang mengatur. Hal ini membuat penilaian daya

tanggap dianggap belum bisa mempengaruhi keputusan penggunaan kereta

wisata.

4.4.4 Penilaian Jaminan (X4) terhadap Keputusan Penggunaan Kereta Wisata

X4 atau jaminan kereta api mempunyai nilai Sig 0,027 < 0,05 dan nilai

Wald 908 > 3.841yang berarti jaminan kereta api memberikan pengaruh parsial

yang signifikan terhadap keputusan naik kereta.

Variabel Jaminan (X4) dari Kereta Wisata menunjukan nilai e0,628

=1,874,

dimana nilai Odd Ratio menunjukan hasil positif. Orang yang memperhatikan

jaminan kerta wisata akan memiliki kecenderungan sebesar 1,874 kali lipat untuk

naik kereta wisata. Hubungan yang positif antara jaminan dengan dengan

keputusan menaiki kereta ditunjukkan dengan rasa aman yang diberikan oleh para

petugas kereta wisata sebagai jaminan selama berkeliling dengan kereta wisata.

Walaupun para pengunjung diajak berkeliling memasuki kebun kopi yang sepi

namun terdapat pos jaga di beberapa titik di dalam lokasi kebun. Tidak jarang

pula dalam perjalanan mereka bertemu dengan para petani yang memang bertugas

untuk merawat tanaman kopi. Hal ini membuat para pengunjung merasa lega

selama berada di atas kereta. Petugas kereta juga tidak ragu untuk memberikan

informasi atau pengetahuan tentang kopi selama perjalanan meskipun hanya untuk

sekedar mengobrol. Dengan demikian, hal ini sesuai dengan hasil penelitian Trini

(2004) yang menyatakan keamanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kepuasan konsumen.

Page 15: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11928/4/T1_522010020_BAB IV... · Tabel . 4.1. Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's

27

27

4.4.5 Penilaian Kepedulian (X5) terhadap Keputusan Penggunaan Kereta Wisata

X5 atau kepedulian mempunyai nilai signifikansi 0,818 > 0,05 yang berarti

bukti kepedulian tidak memberikan pengaruh parsial yang signifikan terhadap

keputusan naik kereta.

Faktor kepedulian tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan dalam

penggunaan kereta wisata. Faktor kepedulian sendiri mencakup perhatian yang

diberikan oleh petugas dan perlakuan yang sama dan adil yang diberikan petugas

kepada pengunjung. Tidak adanya jaminan asuransi dalam tiket yang diberikan

dapat dijadikan faktor utama yang membuat konsumen kurang merasa merasa

yakin akan kepedulian dari pihak Kampoeng Kopi Banaran terhadap keselamatan

mereka meskipun perjalanan memasuki kebun cenderung aman tanpa insiden.

4.4.6 Penilaian Kepuasan Berkunjung (X6) terhadap Keputusan Penggunaan

Kereta Wisata

X6 atau kepuasan berkunjung mempunyai nilai Sig Wald 0,041 < 0,05

yang berarti kepuasan berkunjung memberikan pengaruh parsial yang signifikan

terhadap keputusan naik kereta. Nilai wald yang muncul yakni 4.185> 3.841 juga

memberikan makna yang sama bahwa kepuasan berkunjung memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap keputusan penggunaan kereta wisata.

Tjiptono, (2004) mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan memiliki

hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan

mempengaruhi kepuasan pelanggandan pada akhirnya mempengaruhi loyalitas

dalam hal ini termasuk minat untuk memakai kereta wisata kembali (Sharp,

2000). Semakin konsumen merasakan kepuasan terhadap pelayanan dan fasilitas

dari kereta wisata, maka akan semakin besar kemungkinan konsumen akan

memakai jasa kereta wisata kembali. Dengan catatan, harus ada performa yang

dipertahankan atau ditingkatkan untuk mempertahankan kepuasan yang dirasakan

oleh konsumen. Seperti kebersihan lingkungan KAKOBA, perawatan peralatan

outbond, perawatan kendaraan kereta wisata, membuat SOP mengenai cara

melayani konsumen, dan promosi yang lebih gencar lagi.

Page 16: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11928/4/T1_522010020_BAB IV... · Tabel . 4.1. Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's

28

28

4.5 Alasan Pengunjung Belum Menggunakan Kereta Wisata

Gambar 4.5 Alasan Pengunjung Belum Menggunakan Kereta Wisata

Gambar diatas menunjukkan bahwa alasan pengunjung belum menggunakan

kereta wisata adalah pengunjung datang hanya sebatas mampir ke Agrowisata saja

(59%), pengunjung ingin berjalan-jalan saja (23%) dan pengunjung tertarik

dengan fasilitas lain yang ada di Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran (18%).

Fasilitas lain yang ada di Agrowisata seperti ayunan, jungkat-jungkit, bola panjat,

flying fox dan sebagainya. Terdapat juga fasilitas seperti lapangan tenis, mushola,

Gedung Pertemuan, Kolam Renang, Gasebo, Taman Buah, Taman Kelinci, dan

Jelajah kebun dan ATV.

18%

23%59%

Tertarik dengan fasilitas lain

Ingin berjalan-jalan saja

Hanya mampir di Restoran