Top Banner

of 16

ITS-Undergraduate-12550-Paper.pdf

Feb 10, 2018

Download

Documents

Tha Fekani
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/22/2019 ITS-Undergraduate-12550-Paper.pdf

    1/16

    1

    Abstrak

    Kenaikan harga minyak dan gas pada tahun 1973 telah mendorong pertumbuhan industri offshore

    termasuk usaha mencari ladang-ladang minyak dan gas baru di perairan yang lebih dalam dengan kondisi laut

    yang semakin ganas. Dengan demikian, meningkatnya harga minyak dunia dari satu segi telah mendorong

    bertambahnya aktivitas di lepas pantai, dan tentunya juga bertambahnya kebutuhan bangunan-bangunan laut yang

    baru. Untuk menghadapi permasalahan ini, bangunan laut yang akan dioperasikan adalah jenis-jenis yang

    dianggap efektif darisegi biaya, seperti jenis-jenis anjungan apung, anjungan lentur ataupun instalasi bawah laut.Jenis struktur lepas pantai yang digunakan sekarang ini sangat banyak, namun sebagian besar struktur

    lepas pantai yang ada saat ini digunakan untuk eksplorasi dan ekploitasi minyak bumi dan gas alam. Salah satu

    jenis struktur bangunan lepas pantai yang sering digunakan adalah jacket. Jacket dikembangkan untuk operasi di

    laut dangkal dan laut sedang yang dasarnya tebal, lunak dan berlumpur. Setelah jacket ditempatkan di posisi yang

    diinginkan, pile dimasukkan melalui kaki bangunan dan dipancang dengan hammer sampai menembus lapisan

    tanah keras kemudian deck dipasang dan dilas.

    Pada TugasAkhir ini akan dirancangstruktur jackettipe triangle dengan mempertimbangkan beban badai

    yang dianalisa secara inplace. Analisa inplace merupakan salah satu aspek penting untuk diperhatikan dalam

    perencanaan struktur jacket. Analisa struktur jacket didasarkan pada peraturan-peraturan yang berlaku, yaitu API

    RP2A-WSD 2000 dan AISC. Analisa struktur dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak(software) SACS5.2

    (Stucture Analysis Computer System 5.2).

    BAB IPENDAHULUAN

    I.1 LATAR BELAKANG

    Aktivitas industri lepas pantai (offshore)

    pertama muncul di tahun 1947 hingga sekarang ini

    banyak bergerak dibidang eksplorasi dan

    eksploitasi ladang minyak/gas di lepas pantai. Di

    tahun 1947 untuk pertama kalinya anjungan lepas

    pantai struktur baja terpancang dengan berat 1200

    ton yang diinstalasikan di Teluk Mexico pada

    kedalaman laut 20 feet (6 m).Perkembangan industri offshore selama ini

    sangat tergantung dengan perkembangan industri

    minyak dan gas. Kenaikan harga minyak/gas pada

    tahun 1973 telah mendorong pertumbuhan industri

    offshore termasuk usaha mencari ladang-ladang

    minyak/gas baru di perairan yang lebih dalam

    dengan kondisi laut yang semakin ganas. Dengan

    demikian, meningkatnya harga minyak dunia dari

    satu segi telah mendorong bertambahnya aktivitas

    di lepas pantai, dan tentunya juga bertambahnya

    kebutuhan bangunan-bangunan laut yang baru.

    Fungsi utama struktur anjungan lepas pantai

    (offshore platform) adalah mampu mendukung

    bangunan atas beserta fasilitas operasionalnya

    diatas air laut selama waktu operasi dengan aman.

    Terlepas dan jenis operasionalnya, gerakan

    horizontal dan vertikal suatu struktur offshore

    platform merupakan kriteria penting yang sangat

    menentukan perilaku anjungan tersebut diatas air.

    Berdasar jenis konstruksi, maka struktur

    anjungan lepas pantai (offshore platform) dapat

    dibedakan atas:

    1.

    Struktur Terpancang2. Struktur Terapung3. Struktur Lentur

    Dalam tugas akhir yang akan saya ambil,saya akan membahas tentang struktur

    terpancang dalam cakupan ilmu konstruksi

    anjungan lepas pantai (offshore structure).

    Jenis struktur lepas pantai yang digunakan

    sekarang ini sangat banyak, namun sebagian besar

    struktur lepas pantai yang ada pada saat ini

    digunakan untuk eksplorasi dan eksploitasi

    minyak bumi dan gas alam. Di Indonesia, jenis

    struktur lepas pantai didominasi oleh tipe jacket

    platform. Sebagai contoh struktur anjungan lepas

    pantai terpancang ialah jacket steel platform,

    gravity platform, monopod, triangle. dll. Struktur

    anjungan terpancang sebagian besar digunakan

    sebagai fasilitas produksi/pengolahan minyak/gas

    maupun sebagai fasilitas anjungan pendukung

    produksi (supporting structure).

    Jacket merupakan suatu struktur yang

    digunakan pada bangunan lepas pantai. Di dalam

    perhitungannya, analisa inplace merupakan salah

    satu aspek penting yang harus diperhatikan

    didalam merencanakan stukturjacket.

    Jacketberfungsi untuk melindungi pile agar

    tetap pada posisinya, menyokong deck danmelindungi konduktor serta menyokong sub-

    struktur lainnya seperti boat landing, barge

    bumperdan lain-lain.

    Jacketdikembangkan untuk operasi di laut

    dangkal dan laut sedang yang dasarnya tebal,

    lunak dan berlumpur. Setelah jacket ditempatkan

    di posisi yang diinginkan, pile dimasukkan

    melalui kaki bangunan dan dipancang dengan

    hammer sampai menembus lapisan tanah keras

    kemudian dek dipasang dan dilas.

    Bahan baku atau material utama struktur

    jacketyang digunakan adalah baja. Baja memilikisifat-sifat yang menguntungkan untuk dipakai

  • 7/22/2019 ITS-Undergraduate-12550-Paper.pdf

    2/16

    2

    sebagai bahan struktur yang mampu memikul

    beban statik maupun beban dinamik.

    I.2 PERMASALAHAN

    Dalam Tugas Akhirmerencanakan struktur

    jacket tipe triangle, permasalahan yang dibahas

    adalah :Bagaimana perilaku dan kemampuan struktur

    jacket tipe triangle pada offshore structure

    dalam menerima beban statik (inplace)?

    Berapa besar respon struktur terhadap beban

    badai (storm) dengan SACS 5.2?

    Bagaimana memodelkan dan mengetahui

    besaran dari simpangan yang terjadi akibat

    beban badai terhadap struktur jacket tipe

    trianglepada offshore structure?

    Bagaimana merencanakan dan menganalisa

    kekuatan struktur jacket tipe triangle pada

    offshore structure akibat beban badai dengan

    menggunakan program Bantu SACS5.2?

    I.3 BATASAN MASALAH

    Dalam Tugas Akhir ini, ruang lingkupnya

    adalah sebagai berikut :

    Perencanaan ini tidak memperhitungkan segi

    arsitektur.

    Perencanaan ini tidak membandingkan dari

    segi ekonomi terhadap sistem struktur awal

    jacket.

    Perencanaan hanya memperhitungkan struktur

    jacket.

    Perencanaan memperhitungkan analisa statik.

    Perhitungan struktur menggunakan program

    SACS5.2.

    I.4 TUJUAN

    Adapun tujuan yang ingin diperoleh dalammengerjakan Tugas Akhir ini adalah :

    Mengenal struktur jacketpada bangunan lepas

    pantai khususnya strukturjacket tipe triangle.

    Suatu struktur jacket harus didesain kuat,

    artinya mampu menahan semua gaya yang

    dikenakan pada struktur. Baik gaya akibat

    beban mati, beban hidup, beban akibat

    gelombang air laut, beban gempa, maupun

    pada kondisi paling ekstrim saat terjadi badai.

    Sehingga, besarnya simpangan yang terjadi

    akibat pembebanan tersebut sesuai dengan

    simpangan yang telah direncanakan.Menghasilkan perencanaan struktur jacket

    yang memenuhi syarat-syarat keamanan

    struktur berdasarkan peraturan API RP2A-

    WSD dan AISC.

    Mampu untuk merencanakan dan menganalisa

    kekuatan struktur jacket tipe triangle dengan

    menggunakan program bantu SACS5.2.

    I.5 MANFAAT

    Penyusunan Tugas Akhir ini diharapkan

    dapat memberikan manfaat dalam bidangketekniksipilan, terutama dalam menambah

    wawasan tentang ilmu bangunan lepas pantai.

    Output yang dihasilkan dalam Tugas Akhir ini

    diharapkan dapat memberi kemudahan bagi para

    mahasiswa Teknik Sipil ITS yang ingin

    merancang jacket stucture pada bangunan lepas

    pantai dengan memperhitungkan analisa inplace

    (inplace analysis) pada kondisi badai (storm

    condition) dari suatu struktur lepas pantai dengan

    menggunakan program bantu SACS 5.2.

    Dengan penyusunan Tugas Akhir ini

    diharapkan dapat menjadi referensi untukmengembangkan wawasan keilmuan tentang

    bangunan lepas pantai yang lebih kompleks di

    Jurusan Teknik Sipil ITS di masa yang akan

    datang, sehingga dapat menambah wacana baru

    dalam bidang structural engineering.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    (Sengaja tidak dicantumkan)

    Gambar 1.1 Foto contoh bangunan lepas pantai

    (sumber :oilfield magazine;2008)

  • 7/22/2019 ITS-Undergraduate-12550-Paper.pdf

    3/16

    3

    BAB III

    METODOLOGI

    III.1 DIAGRAM ALIR METODOLOGI

    Gambar 3.1Flow chart metodologi

    III.1.1 Studi Literatur

    Studi literatur dilakukan dengan tujuan

    untuk lebih memahami tentang konsep

    perancangan, pembebanan lingkungan, desain

    kekuatan struktur baja, dan lain-lain.

    III.1.2 Pengumpulan Data

    Pengumpulan data dilakukan dengan

    tujuan untuk masukan (input) perhitungan yang

    akan dilakukan dalam perencanaan struktur

    jacket.

    Data yang digunakan pada perencanaan

    struktur jacket dalam tugas akhir ini

    merupakan data asli sesuai dengan kondisi

    dilapangan yang sumbernya diperoleh dari

    Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas TeknologiKelautan - Institut Teknologi Sepuluh

    Nopember Surabaya. Berikut adalah beberapa

    gambaran data yang akan digunakan dalam

    perencanaan strukturjacket:

    Nama Perusahaan : BP Jawa Barat

    Lokasi : Barat Laut dari Laut

    Jawa Indonesia,

    dengan letak

    koordinat :-LintangSelatan

    00606 37.20

    -Bujur Timur10808 59.40

    Kedalaman laut : 105 feet (32 meter)

    Berat Platform : 1051,97 kips

    (525,985 ton)

    III.1.3 Kriteria DesainJacket

    Kriteria desain jacket harus diketahui

    agar kita dapat mengetahui pada bagian manakita akan mengerjakan bangunan tersebut.

    III.1.4 Pemilihan Tipe strukturJacket

    Pemilihan tipe struktur jacket meliputi

    jarak antar kaki jacket maupun kaki pada

    batter, dan pola perangkaan yang akan

    digunakan dalam merencanakan strukturjacket

    juga merupkan hal penting dalam pendesainan

    strukturjacket.

    III.1.5 PembebananPlatform atau anjungan adalah struktur

    yang khusus didesain untuk kegiatan eksplorasi

    dan eksploitasi minyak dan gas bumi di lepas

    pantai.Anjungan harus dapat menahan beban-

    beban yang bekerja padanya. Beban-beban

    tersebut diperhitungkan dalam analisis yang

    dilakukan. Dalam mendesain suatu anjungan,

    semua beban mulai dari saat fabrikasi,

    instalasi, sampai saat pengoperasian harus turut

    diperhitungkan. Namun pada tugas akhir ini,

    analisa yang dilakukan hanya pada kondisi

    anjungan tidak beroperasi. Perhitungan beban-

    beban lingkungan yang bekerja pada struktur

    mengacu pada rekomendasi yang diberikan

    API RP2A dan dilakukan berdasarkan data

    oseanografi dan meteorologi seperti tinggi

    gelombang, perioda gelombang, kecepatan

    angin, arus, pasang surut, gempa bumi, kondisi

    tanah dan lain sebagainya.

    Struktur ini menjadi subjek terhadap

    berbagai macam pembebanan, dimana menurut

    API RP2A beban yang dapat diterima oleh

    struktur anjungan lepas pantai adalah sebagai

    berikut :

    Studi literatur

    Mulai

    Pengumpulan data

    Kriteria desain Jacket

    Pemilihan tipe struktur Jacket

    Perhitungan pembebanan

    Perencanaan batang tubular dansambungan

    Pemodelan pada program Bantu

    Analisa inplace

    NOT OK

    OK

    Kontrol

    Desain

    Kesimpulan

    Selesai

    Analisa fatigue

  • 7/22/2019 ITS-Undergraduate-12550-Paper.pdf

    4/16

    4

    1. Beban Mati2. Beban Hidup

    3. Beban Lingkungan

    4. Beban Konstruksi

    5. Beban Tambahan

    6. Beban Dinamik

    III.1.6 Perencanaan Batang Tubular dan

    Sambungan

    1. Batang TarikBatang tarik lazim dijumpai pada struktur baja

    sebagai member (batang) struktural pada

    struktur rangka berjenis menara. Keadaan batas

    kekuatan yang berpengaruh bagi suatu batang

    tarik dapat berupa :

    a. Pelelehan penampang lintang bruto batangpada tempat yang jauh dari titik

    sambunganb. Retakan dari suatu luas bersih efektif

    (yakni melalui lubang-lubang) pada

    sambungan.

    2. Batang TekanPada umumnya batang tekan akan

    mengalami buckling(tekuk) atau lenturan tiba-

    tiba akibat ketidakstabilan sebelum mencapai

    kekuatan penuh material baja tersebut. Hanya

    batang yang sangat pendek saja yang dapat

    dibebani sampai ke tegangan lelehnya. Karena

    itu diperlukan pengetahuan yang mendalam

    tentang stabilitas tekan untuk desain batang

    tekan dalam struktur baja.

    III.1.7 Pemodelan Pada Program Bantu

    (SACS 5.2)

    Setelah semua tahapan penentuan

    konfigurasi struktur dan penentuan member

    serta beban lingkungan maka akan dilakukan

    permodelan struktur dengan software SACS

    5.2 yang meliputi pembuatan model geometri,

    pendefinisian member section dan materialproperty, tumpuan model beban independen

    dan kombinasi sesuai standar API-RP2A.

    III.1.8 AnalisaInplace

    Setelah semua unsur permodelan selesai

    dilakukan maka dilakukan analisa statis

    terhadap struktur global dengan tujuan untuk

    memperoleh data member stress, deflection,

    reaksi tumpuan, unity check serta joint

    punching shear check. Analisa inplace

    dilakukan secara terpisah dengan

    menggabungkan beban lingkungan yang

    maksimum antara 1 tahun dan 100 tahun

    dengan beban operasional platform untuk

    memperoleh beban lingkungan yang

    kondisinya paling merugikan untuk dianalisa.

    Analisa inplace dapat dibagi menjadi dua

    kondisi, yaitu :

    1. Kondisi operasiPada kondisi ini, anjungan beroperasi secara

    normal sehingga struktur menerima seluruh

    beban yang kerja yang ada. Beban

    lingkungan yang terjadi pada struktur

    seperti beban gelombang, angin, dan arus

    diambil harga ekstrim untuk periode ulang 1

    tahun.

    2. Kondisi badai

    Kondisi ini merupakan kondisi terjadinya

    badai pada lokasi struktur. Pada kondisi ini

    tidak akan ada beban work over rig live, danbeban hidup yang bekerja pada tiap level

    deck tereduksi 25%. Selain itu, crane

    dianggap tidak bekerja akibatnya, hanya ada

    nilai beban crane vertikal saja. Allowable

    stress dari tiap batang dinaikan harganya

    sebesar 133% menurut peraturan dari AISC.

    Dalam tugas akhir ini, analisa inplace

    dalam perencanaan struktur jacket yang

    lebih ditekankan adalah pada saat kondisi

    badai (storm condition) yang dilakukan

    dengan bantuan software SACS 5.2

    (Structure Analysis Computer System).

    Analisa dilakukan dengan anggapan bahwa

    struktur dan pile mempunyai kekakuan

    linier, dan tanah mempunyai kekakuan non

    linier. Kekakuan model ditentukan oleh

    batang batang struktur utama dari deck,

    caisson, brace, dan pile. Konduktor dan

    boatlanding dianggap bukan merupakan

    bagian dari struktur, sehingga tidak

    memberikan konstribusi terhadap kekakuan

    struktur, tetapi hanya menyalurkan gayalingkungan yang diterima kepada struktur

    utama. Beban lingkungan yang bekerja

    seperti beban gelombang, angin dan arus

    dianggap sebagai beban statik dan

    dikombinasikan dari 8 arah penjuru mata

    angin.

  • 7/22/2019 ITS-Undergraduate-12550-Paper.pdf

    5/16

    5

    BAB IV

    PERANCANGAN STRUKTURJACKET

    IV.1 DATA PERANCANGAN DAN

    PEMBEBANAN STRUKTUR

    Pemodelan strukturjacket dilakukan dengan

    bantuan software SACS 5.2. Semua data yangdigunakan pada pemodelan strukturjacket dalam

    tugas akhir ini, baik berupa data beban, data

    lingkungan, maupun data struktur merupakan

    data asli sesuai dengan kondisi yang ada

    dilapangan.

    IV.1.1 Data Beban Geladak

    Beban yang digunakan dalam input data

    untuk perancangan struktur jacket adalah beban

    geladak/deck(topside loads) yang nantinya akan

    didistribusi ke kaki geladak (deck leg). Databeban yang akan digunakan adalah sebagai

    berikut :

    Tabel 4.1 Data beban geladak/topside loads

    LOAD LOAD QUANTITY

    Dead Load 176.08 kips.

    Live Load Cellar Deck 295.18 kips.

    Live Load Main Deck 580.17 kips.

    Total Topside Loads 1051.97 kips.

    IV.1.2 Data Lingkungan

    Kondisi lingkungan merupakan faktordengan pengaruh terbesar pada kebutuhan

    kekuatan dan ruangan minimal bagi sebuah

    anjungan lepas pantai. Angin, badai, arus, dan

    gelombang tidak hanya membawa beban lateral

    pada anjungan, namun juga mempersulit

    dukungan logistik bahan-bahan yang dibutuhkan

    bagi kegiatan di anjungan, yang kemudian akan

    memperbesar jumlah storage yang dibutuhkan,

    dan secara mencolok akan memperbesar

    payload, yaitu beban pada modul geladak

    anjungan. Selanjutnya, akibat payload

    membesar, akan dibutuhkan struktur yang lebihbesar.

    Data lingkungan yang digunakan dalam

    perancangan struktur jacket pada tugas akhir

    ini adalah pada saat kondisi badai dengan

    periode ulang 100 tahun.

    a. Kedalaman LautKedalaman laut merupakan ukuran untuk

    memerlukan besarnya tantangan yang harus

    dihadapi oleh sebuah struktur anjungan lepas

    pantai. Untuk kondisi Iingkungan yang

    bagaimanapun (gempa, angin, gelombang,dsb), pengaruh kondisi Iingkungan ini

    bertambah dengan pertambahan kedalaman.

    Kedalaman ini juga akan menentukan tinggi

    struktur penyangga yang terendam air, dan

    ukuran, bentuk, dan berat struktur rangka

    penyangga ini akan menetukan pemilihan jenis

    anjungan dan akan mempengaruhi persyaratan

    yang harus dipenuhi oleh galangan fabrikasi

    dan tongkang pengangkat yang dibutuhkan.Dari segi teknik, kedalaman laut

    merupakan salah satu kriteria yang penting

    untuk mendesain struktur jacket.Dalam Tabel

    4.2 akan dijabarkan mengenai data kedalaman

    laut yang akan digunakan untuk perancangan.

    Tabel 4.2 Data kedalaman laut

    DescriptionReturn Periods

    1 year 100 year

    Mean Sea Level (MSL) 105.00 ft 105.00 ft

    Storm Tide 0.30 ft 0.50 ft

    Highest AstronomicalTide (HAT) 3.80 ft 3.80 ft

    Maximum Water Depth 107.20 ft 107.40 ft

    Dalam analisa inplace, kedalaman laut yang

    digunakan adalah 105 feet dengan periode

    ulang 100 tahun untuk kondisi badai.

    b. AnginGaya angin yang mengenai struktur jacket

    adalah fungsi dari kecepatan angin, orientasi

    struktur, dan karakteristik aerodinamik dari

    struktur dan setiap elemennya. Padaperancangan struktur jacket ini digunakan

    kecepatan angin dalam kondisi badai dengan

    periode ulang 100 tahun.

    Tabel 4.3 Data kecepatan angin

    Return Periods Mph Knots

    1 year 38.00 33.02

    100 year 63.00 54.74

    c. ArusArus di laut biasanya terjadi akibat adanya

    pasang surut dan gesekan angin pada

    permukaan air (wind-drift current). Kecepatan

    arus dianggap pada arah horizontal dan

    bervariasi menurut kedalaman. Besar dan arah

    arus pasang surut di permukaan biasanya

    ditentukan berdasarkan pengukuran di lokasi.

    Tabel 4.4 Data profil arus

    Return

    Periods

    Percent of Depth Below Water Surface (%)

    0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

    1 year 2.6 2.4 2.3 2.1 2.0 1.8 1.7 1.5 1.4 1.2 0.8

    100year

    3.6 3.3 3.1 2.8 2.6 2.4 2.2 2.0 1.8 1.5 0.9

  • 7/22/2019 ITS-Undergraduate-12550-Paper.pdf

    6/16

    6

    Pada API RP 2A WSD, terdapat

    penggunaan Blockage Factor atau faktor

    hambatan yang mengurangi kecepatan arus

    disekitar anjungan. Dengan kata lain,

    kehadiran struktur mengakibatkan arus

    menyebar, sebagian arus mengelilingi struktur

    dan tidak melaluinya, dan kecepatan arusdisekitar struktur berkurang sebesar 0.90 untuk

    platform tipe triangle dengan faktor konversi

    0.59 (ft/sec dari knots).

    Dalam kondisi badai, arus terjadi bersamaan

    dengan gerakan air akibat gelombang. Arah

    arus pasang surut bisa tidak sama dengan arah

    rambat gelombang, tetapi wind-drift current

    biasanya diasumsikan searah dengan

    gelombang.

    d. GelombangGelombang terjadi akibat gangguan pada

    fluida. Gangguan tersebut dapat berupa

    gangguan pada permukaan air seperti

    hembusan angin , atau dapat juga berupa

    gangguan pada dasar laut seperti pergerakan

    tanah atau gempa bumi.

    Tabel 4.5 Data gelombang

    Return PeriodsWave Height

    (ft.)Wave Period

    (sec.)

    1 year 16.40 7.00

    100 year 27.30 9.30

    e.Marine GrowthStruktur yang terbenam di dalam air akan

    mengalami pertambahan luas area melintang

    akibat adanya marine growth. Marine growth

    ditimbulkan oleh organisme laut yang

    menempel pada struktur. Pertambahan luas

    melintang ini mengakibatkan gaya gelombang

    yang diterima oleh struktur menjadi lebih

    besar.

    Ukuran ketebalan marine growthbervariasi

    pada tiap bagian struktur, dengan ketebalanmaksimum adalah 5.0 inch.

    f. Kinematika GelombangKinematika gelombang yang telah

    disesuaikan dengan penyebaran arah dan

    ketidakseragaman, harus digabungkan dengan

    profil arus yang telah disesuaikan dengan

    faktor hambatan. Karena profil arus hanya

    ditentukan untuk kedalaman air rata-rata pada

    kriteria desain, harus digunakan beberapa cara

    untuk memperpanjang atau memperpendek

    profil arus tersebut terhadap ketinggian

    gelombang lokal.

    Pada API RP 2A WSDpenggunaan faktor

    kinematika diijinkan dengan besaran 0.85

    0.95 untuk kondisi badai pada daerah tropis

    yang diterapkan pada kecepatan horizontal

    partikel air dan akselerasi vertikal dari dua

    dimensi gelombang. Untuk gelombang saat

    badai dengan periode ulang 100 tahundigunakan faktor rata-rata sebesar 0.90 dan

    akan secara otomatis ditambahkan pada

    program SACS 5.2 pada menu SEASTATE.

    Faktor kinematika gelombang tidak digunakan

    pada analisis dengan periode ulang 1 tahun

    karena kecepatan horizontal partikel dan

    percepatan vertikal partikel air pada periode

    ulang 1 tahun sangat kecil sehingga tidak

    berpengaruh pada perhitungan gelombang.

    g. ScouringScouring (gerusan) adalah penghilangan

    lapisan tanah yang terdapat di dasar laut yang

    disebabkan oleh adanya arus dan gelombang.

    Seperti itu pengikisan yang dapat terjadi karena

    proses geologi secara alami atau dapat juga

    disebabkan oleh elemen struktural terganggu

    aliran alami pada area dekat dasar laut.

    Gerusan maksimum yang terjadi pada dasar

    laut wilayah letak platform adalah sebesar 90

    cm.

    h. Koefisien HidrodinamikaDalam koefisien hidrodinamik terdapat dua

    koefisien yaitu Drag Coefficients (Cd) atau

    koefisien geser dan Inertia Coefficients (Cm)

    atau koefisien inersia. Kedua nilai tersebut

    terdapat pada member yang menyusun struktur

    jacket dan penggunaannya harus sesuai dengan

    API RP 2A WSD. Untuk perhitungan inplace

    danfatigue, Cd dan Cm yang digunakan adalah

    sebagai berikut :

    Tabel 4.6 Koefisien Hidrodinamik

    Inplace Analysis Cd CmSmooth members

    Rough members

    0.65

    1.05

    1.6

    1.2

    Fatigue Analysis Cd CmAll members 0.70 2.0

    IV.1.3 Data Struktur

    Pemodelan struktur jacket dengan

    menggunakan program SACS 5.2 yang

    didalamnya akan dimasukkan data profil yang

    digunakan dalam desain jacket. Dengan data

    profil membersebagai berikut:

  • 7/22/2019 ITS-Undergraduate-12550-Paper.pdf

    7/16

    7

    1

    2

    3

    P

    10

    W

    2E

    2D

    2C

    2B

    23

    25

    7

    2W

    2V

    30

    F

    3X

    3W

    3CA

    3H

    Tabel 4.7 Dimensi dan jenis profil member strukturjacket

    Data dimensi struktur:

    Tinggi chorddi atas permukaan laut: 12 feet

    Tinggi chorddi bawah permukaan laut:

    105 feet

    Tinggijacket legdari dasar laut: 3.5feet

    Tinggi riserdari lantai atas-bawah: 120,5feetPanjangjacket legpenumpu beban deck: 5 feet

    IV.2 PEMODELAN STRUKTUR

    Pemodelan struktur dilakukan dengan

    menggunakan bantuan softwareSACS 5.2 dengan

    memberikan simbol/nama pada masing-masing

    joint dan member struktur yang membentuk

    strukturjacket tersebut, sesuai dengan ukuran dan

    karakteristiknya.

    Gambar 4.1 Bentuk dan dimensi ketinggian struktur jacket

    (feet)

    IV.2.1 PemodelanJointStrukturJacket

    Untuk perletakan pada joint, hanya

    jacket leg yang yang berada diatas dasar laut

    setinggi3.5feetdan riser yang bertemu dengan

    conductor guide pada masing-masing lantai yang

    diasumsikan mempunyai perletakan FIXED, dan

    joint yang lainnya bukan FIXED.

    Gambar 4.2Contoh penamaanjointstrukturjacket

    Detail dari penamaan joint struktur jacket iniadalah sebagai berikut:

    1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 23, 24, 25, 26, 28,

    29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 41, 42, 43, 48,

    49, 50, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 67, 68, 69

    A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, L, P, W

    2B, 2C, 2D, 2E, 2F, 2G, 2H, 2I, 2J, 2K, 2L,

    2M, 2N, 2O, 2P, 2Q, 2R, 2S, 2T, 2U, 2V,

    2W, 2X, 2Y, 2Z

    3A, 3C, 3H, 3I, 3J, 3K, 3L, 3M, 3N, 3O, 3P,

    3Q, 3R, 3S, 3T, 3U, 3V, 3W, 3X, 3Y, 3Z

    4A, 4B, 4F, 4H, 4I, 4J, 4K, 4L, 4M, 4N, 4O,

    4P, 4Q, 4R, 4S, 4T, 4U, 4V, 4W, 4X, 4Y, 4Z5A, 5B, 5C, 5D, 5E, 5F, 5G, 5H, 5I, 5J, 5K,

    5L, 5M, 5N, 5O, 5P, 5Q, 5R, 5W, 5X, 5Y, 5Z

    6A, 6B, 6C, 6D, 6E, 6F, 6G, 6H, 6I, 6J, 6K,

    6O, 6P, 6Q, 6R

    Keterangan ProfilMember

    Horizontal brace (HB)

    Diagonal brace (DB)

    Center Brace (CB)

    Center BraceConnector

    (CB1)Conductor Guide (CG)

    Riser (RI)

    Chord (JLA)

    Jacket leg (JLB)

    Batter / kemiringan

    OD 16in; WT0,5 in

    OD 20 in; WT0,5 in

    OD16 in; WT0,5 in

    OD12 in; WT0,5 in

    W 14 x 34

    OD 12 in; WT0,25 in

    OD 34in; WT0,5in

    OD 34in; WT1 in

    1 : 12

    + 17.00top up jacket

    + 12.00(lantai atas)

    + 00.00Mean Sea Level

    - 17.25 (lantai 2)

    - 46.50 (lantai 3)

    - 75.75 (lantai 4)

    - 105.00 (lantai dasar)

    - 108.50 (dasar laut)

  • 7/22/2019 ITS-Undergraduate-12550-Paper.pdf

    8/16

    8

    IV.2.2 PemodelanMemberStrukturJacket

    Gambar 4.3Detail memberstrukturjacket

    Detail dari membertersebut adalah :

    1. HBAdalah Horizontal Brace yang memilikiukuran dan karakteristik sebagai berikut :

    - Outer Diameter(OD) : 16inch- Web Thickness(WT) : 0.5 inch- E Modulus : 29.000 ksi- G Modulus : 11.600 ksi- Yield Strength : 36 ksi- Density : 490 lb/cu ft

    2. DBAdalahDiagonal Barceyang memiliki ukuran

    dan karakteristik sebagai berikut :

    - Outer Diameter (OD) : 20 inch- Web Thickness(WT) : 0.5 inch- E Modulus : 29.000 ksi- G Modulus : 11.600 ksi- Yield Strength : 36 ksi- Density : 490 lb/cu ft

    3. CBAdalah Center Barce yang memiliki ukuran

    dan karakteristik sebagai berikut :

    - Outer Diameter(OD) : 16inch- Web Thickness(WT) : 0.5 inch- E Modulus : 29.000 ksi- G Modulus : 11.600 ksi- Yield Strength : 36 ksi- Density : 490 lb/cu ft

    4. CB1Adalah Center BarceConnector yang memiliki

    ukuran dan karakteristik sebagai berikut :

    - Outer Diameter(OD) : 12inch- Web Thickness(WT) : 0.5 inch- E Modulus : 29.000 ksi- G Modulus : 11.600 ksi- Yield Strength : 35 ksi- Density : 490 lb/cu ft

    5. CGAdalah Conductor Guideatau bisa juga disebut

    sebagai Riser Guide yang memiliki ukuran dan

    karakteristik sebagai berikut :

    - W 14 x 34- E Modulus : 29.000 ksi- G Modulus : 11.600 ksi- Yield Strength : 36 ksi- Density : 490 lb/cu ft

    6. RIAdalah Riser yang memiliki ukuran dan

    karakteristik sebagai berikut :

    - Outer Diameter(OD) : 12 inch- Web Thickness(WT) : 0.25 inch- E Modulus : 29.000 ksi- G Modulus : 11.600 ksi- Yield Strength : 35 ksi- Density : 490 lb/cu ft

    7. JLAAdalahJacket Legyang merupakan kaki jacket

    atau bisa disebut juga sebagai chord yang

    memiliki ukuran dan karakteristik sebagai

    berikut :

    - Outer Diameter(OD) : 34inch- Web Thickness(WT) : 0.5inch- E Modulus : 29.000 ksi- G Modulus : 11.600 ksi- Yield Strength : 36 ksi- Density : 490 lb/cu ft

    8. JLBAdalah Bottom/Top dan can Jacket Leg yang

    merupakan sambungan dari jacket leg pada

    bagian atas, dasar laut dan pada setiapsambungan memberyang memiliki ukuran dan

    karakteristik sebagai berikut:

    - Outer Diameter(OD) : 34inch- Web Thickness(WT) : 1 inch- E Modulus : 29.000 ksi- G Modulus : 11.600 ksi- Yield Strength : 36 ksi- Density : 490 lb/cu ft

    CG

    JLA

    DB

    RI

    HB

    CB

    CB1

    JLB

  • 7/22/2019 ITS-Undergraduate-12550-Paper.pdf

    9/16

    9

    IV.2.3 OffsettingOffseting dilakukan setelah setiap

    member pembentuk struktur jacket diberi nama

    sesuai dengan ukuran dan karakteristiknya.

    Offsetting dilakukan terhadap setiap joint/

    pertemuan ujung member yang terdapat

    penumpukan.Offsetting, adalah upaya memindahkan

    ujung-ujung setiap member dengan mengubah-

    ubah (trial and error) koordinat sumbu X, Y,

    dan Z pada ujung-ujung setiap member yang

    bertemu pada setiap joint pembentuk struktur

    jacketpada posisi sedemikian hingga. Sehingga

    setiap member yang bertemu pada joint tidak

    mengalami over stressakibat penumpukan ujung

    member pada joint. Karena hal ini akan

    berpengaruh kepada UC (Unity Check) pada

    setiap joint. Semakin rapi offsetting, maka

    semakin baik pula pemodelannya. Dalamoffsetting,sumbu yang digunakan adalah sumbu

    lokal struktur.

    Berikut ini akan ditampilkan pemodelan

    member yang sebelum dan sesudah dilakukan

    offsetting pada beberapajoint:

    Joint P :

    Gambar 4.4Tampak kiri sebelum dan tampak kanan sesudah

    dilakukan offsetting padajointP

    Joint W :

    Gambar 4.5Tampak kiri sebelum dan tampak kanan sesudah

    dilakukan offsetting padajointW

    Joint 1 :

    Gambar 4.6Tampak kiri sebelum dan tampak kanan sesudah

    dilakukan offsetting padajoint1

    Joint A :

    Gambar 4.7Tampak kiri sebelum dan tampak kanan sesudah

    dilakukan offsetting padajointA

    IV.2.4 Pemodelan Akhir Struktur Jacket

    Dengan Program SACS 5.2

    Gambar 4.8Tampak isometri strukturjacket

    Gambar 4.9Tampak atas dan bawah strukturjacket

    Gambar 4.10Tampakjacketpada bentang tengah

  • 7/22/2019 ITS-Undergraduate-12550-Paper.pdf

    10/16

    10

    Gambar 4.11Tampak depan dan belakang strukturjacket

    IV.3 PEMODELAN BEBAN STATISPemodelan statis pada struktur jacket

    dirancang dengan perhitungan bahwa struktur

    jacketmenerima beban deck/platformyang berupa

    gaya aksial kebawah sebesar 1051.97Kips 1052

    Kips yang disalurkan secara merata pada masing-

    masing kaki jacket sebesar 350.67 Kips. Berikut

    ini akan ditampilkan gambar pembebanan akibat

    beban deck/platformpada strukturjacket.

    Gambar 4.12Penyaluran beban deck/platform pada struktur

    jacket

    IV.4 PEMODELAN BEBANINPLACE

    (KONDISI BADAI)

    Analisa inplace secara global dilakukan

    untuk membedakan secara terpisah antara

    maksimum 1 tahun dan 100 tahun beban

    lingkungan dengan beban operasional platform

    untuk memperoleh beban lingkungan dengankondisi yang paling merugikan untuk analisis.

    Pada perancangan struktur jacket dalam tugas

    akhir ini analisa yang dilakukan hanya pada

    kondisi badai, karena keadaan paling ekstrim pada

    strukturjacket untuk dianalisa terjadi saat badai.

    Pemodelan struktur untuk analisa

    seluruhnya menggunakan program SACS 5.2.

    Beban lingkungan dilakukan langsung secara

    keseluruhan dan beban topsidesecara keseluruhan

    atau dijumlahkan oleh modul SEASTATE .

    Beban gelombang dan arus dilakukan secarakeseluruhan sesuai dengan persamaan Morison

    yang terdapat dalam API RP 2A WSD 21st

    Edition. Persamaan Morison (O Brien and

    Morison, 1952) menyatakan bahwa gaya

    gelombang dapat diekspresikan sebagai

    penjumlahan dari gaya seret (drag force, FD),

    yang muncul akibat kecepatan partikel air saat

    melewati struktur, dan gaya inersia (inertia force,

    FM) akibat percepatan partikel air.

    Kondisi dasar untuk pembebanan analisis

    inplace saat kondisi badai pada struktur jacket,

    adalah sebagai berikut :

    Tabel 4.8Basic Loads for Inplace AnalysisLoadcn 1 Bouyant Self Weight of Structure

    Loadcn 2 Main Deck Superimposed Load

    Loadcn 3 Cellar Deck Superimposed Load

    Loadcn 4 Miscellaneous Loads

    Loadcn 5 100 year storm wind load in X-direction

    Loadcn 6 100 year storm wind load in Y-direction

    Loadcn 7 100 year storm current & wave loads at 0o

    Loadcn 8 100 year storm current & wave loads at 30o

    Loadcn 9 100 year storm current & wave loads at 60o

    Loadcn 10 100 year storm current & wave loads at 90o

    Loadcn 11 100 year storm current & wave loads at 120o

    Loadcn 12 100 year storm current & wave loads at 150o

    Loadcn 13 100 year storm current & wave loads at 180o

    Loadcn 14 100 year storm current & wave loads at 210o

    Loadcn 15 100 year storm current & wave loads at 240o

    Loadcn 16 100 year storm current & wave loads at 270o

    Loadcn 17 100 year storm current & wave loads at 300o

    Loadcn 18 100 year storm current & wave loads at 330o

    IV.5 PEMODELAN FATIGUE

    IV.5.1 Gelombang

    Pada Gambar 4.13 dapat dilihat diagram

    aplikasi dari teori gelombang Airy, Stokes 5th

    order, dan stream fuction yang dimodifikasi oleh

    API RP 2A-WSD2000untuk keperluan desain.Diagram tersebut merupakan diagram yang

    membandingkan kecepatan partikel air,

    350.67 Ki s

    350.67 Kips

    350.67 Kips

  • 7/22/2019 ITS-Undergraduate-12550-Paper.pdf

    11/16

    11

    percepatan, tinggi gelombang, dan panjang

    gelombang yang dihitung dari teori gelombang

    yang sering digunakan.

    Gambar 4.13 Diagram aplikasi teori gelombang untuk

    keperluan desain

    Parameter-parameter dari teori gelombang

    tersebut adalah sebagai berikut :

    d : water depth(105ft)

    H : tinggi gelombang dalam kondisi badai

    (27.30ft)

    g : gravitasi (9.81 m/s2)

    T : periode dalam kondisi badai (9.30detik)

    Dari beberapa parameter tersebut, kemudian

    dimasukkan ke dalam persamaan untuk

    menentukan teori gelombang yang akan

    digunakan

    Hasil dari persamaan beberapa parameter

    tersebut kemudian diplot kedalam diagram

    aplikasi teori gelombang untuk keperluan desain,

    yang kemudian didapat bahwa teori gelombang

    yang digunakan adalah Stokes Orde 5. Teori

    gelombang Stokes Orde 5 merupakan teori

    gelombang yang digunakan untuk mendapatkan

    ketelitian yang lebih baik dalam kecuramangelombang. Teori gelombang Stokes orde 5

    banyak digunakan dalam perhitungan

    gelombang dengan amplitudo kecil.

    IV.5.2 Life Designdan Safety Factor

    Strukturjacket didesain dengan kriteria

    umur desain dan angka keamanan sebagai

    berikut :

    Life Design : 40 tahun

    Safety Factor : 2

    Dari data jacket dan lingkungan serta

    beban deck yang telah ditentukan, dimasukkan

    ke dalam software SACS 5.2. Data lingkungan

    beserta data beban perlu diperhitungkan, karena

    pemodelan SACS 5.2 dimaksudkan untuk

    mewakili gambaran kondisi sesungguhnya di

    lapangan. Dimana kondisi pada lapangan, beban

    yang bekerja adalah berat sendiri beserta dengan

    seluruh beban ruangan dan beban gelombangdimana struktur tersebut diletakkan.

    Setelah semua data di atas dimasukkan,

    maka ditambahkan pula data berupa beban

    gelombang berulang yang didapat dari data yang

    telah ditentukan. Berikut ini adalah data

    gelombang berulang :

    Tabel 4.9 10 years directional Wave Height distributionWave

    Height (ft)N NE E SE S SW W NW

    2 6.714.600 8.996.200 119.296.200 8.083.600 1.825.300 1.564.600 9.713.300 8.996.200

    6 229.880 308.050 660.750 276.740 63.640 54.490 332.600 308.050

    10 7.752 10 .390 22.270 9.336 1.060 910 11.212 10.390

    14 260 348 754 314 375 348

    18 8 11 25 10 13 1122 1 1 1

    TOTAL 6.952.500 9.315.000 19.980.000 8.370.000 1.890.000 1.620.000 10.057.500 9.315.000

    Setelah data beban gelombang berulang

    tersebut dimasukkan ke dalam software, maka

    langkah selanjutnya adalah menganalisis kondisi

    struktur jika dikenai beban kombinasi yang

    berasal dari beban sendiri yaitu beratjacket, deck

    beserta beban lingkungan dan beban gelombang

    berulang.

    IV.5.3 Allowable Stresses

    Allowable Stresses atau tegangan ijin

    yang digunakan dalam perancangan struktur

    jacket secara spesifik terdapat dalam API RP

    2A-WSD 2000 dan juga bergantung pada Yield

    Strength material yang menyusun struktur

    jacket.

    Tegangan Ijin yang diijinkan untuk

    digunakan dalam kondisi-kondisi beban fatigue

    pada kombinasi beban inplace kondisi badai

    dengan periode ulang 100 tahun adalah sebesar

    1.333.

    0033.0

    30.981.9

    30.2722

    xgT

    H

    013.030.981.9

    10522

    xgT

    d

  • 7/22/2019 ITS-Undergraduate-12550-Paper.pdf

    12/16

    12

    IV.6 KOMBINASI PEMBEBANAN

    Dari beban-beban yang ada, akan

    didefinisikan beban gabungan (combined load)

    dari tiap arah beban lingkungan. Pada program

    SACS 5.2 setelah seluruh desain struktur selesai

    didesain kemudian seluruh beban-beban yang

    akan digabungkandimasukkan sebagai input data.

    Kombinasi pembebanan yang dilakukan

    adalah kondisi saat statis karena data platform

    yang digunakan merupakan data fix, dengan kata

    lain seluruh bebanplatformyang ada digabungkan

    dengan seluruh beban angin, gelombang, dan arus

    yang kemudian disalurkan sesuai arah

    pembebanan.

    BAB V

    ANALISIS STRUKTUR

    V.1 ANALISIS STATIS

    V.1.1Massa Total (Total Mass)

    Dalam hal ini analisis statis dilakukan

    untuk mendapatkan nilai massa total (total mass)

    pada strukturjacket. Dari hasil pemodelan SACS

    5.2 dapat diketahui massa struktur secara

    keseluruhan (total mass) sebesar 224.682 Kips

    (112.341 ton).

    Massa total struktur didapatkan dari hasil

    analisis SACS 5.2 setelah memasukkan seluruh

    data struktur jacket yang telah dibuat yang

    kemudian dilakukan proses running. Setelah

    proses running selesai dilakukan, kemudian

    untuk melihat massa total pada hasil running

    dapat dilihat pada toolbarLoaddan selanjutnya

    dipilih menu Self Weightsehingga muncul nilai

    massa total struktur sebesar 224.682Kips

    V.1.2Titik Berat (Center of Gravity)Analisis statis juga digunakan untuk

    mencari letak dari titik berat/center of gravity.

    Berdasarkan perhitungan SACS 5.2, didapatkan

    letak titik berat (center of gravity) dari struktur

    jacket dengan uraian sebagai berikut :

    X : 13.249feet

    Y : 6.795feet

    Z : -60.985feet

    Letak titik berat (center of gravity)

    struktur didapatkan dari hasil analisis SACS 5.2pada file saclst.storm pada bagian summary of

    seastate generated dead and bouyancy loads.

    Gambar 5.1 Letak Center of Gravity struktur jacket pada

    tampak belakang dan isometri

    Gambar 5.2 Letak Center of Gravity struktur jacket padatampakbawah

    Gambar 5.1dan Gambar 5.2menunjukkan

    letak dari center of gravity (titik berat) dari

    strukturjacket. Letak titik tersebut ditunjukkan

    dengan titik hitam bulat yang terletak pada

    koordinat (X = 13.249; Y = 6.795; Z = -60.985)

    dalam satuanfeet.

    V.1.3Pusat Daya Apung (Center of

    Bouyancy)

    Berdasarkan perhitungan SACS 5.2,didapatkan letak pusat daya apung (center of

    buoyancy) dari struktur jacket dengan uraian

    sebagai berikut :

    X : 13.137feet

    Y : 6.860feet

    Z : -69.392feet

    Letak titik pusat daya apung (center of

    buoyancy) struktur didapatkan dari hasil analisis

    SACS 5.2 pada file saclst.storm pada bagian

    summary of seastate generated dead and

    bouyancy loads, sehingga muncul letak center ofbuoyancyseperti yang terlihat pada Gambar 5.3

    dan Gambar 5.4.

  • 7/22/2019 ITS-Undergraduate-12550-Paper.pdf

    13/16

    13

    Gambar 5.3 Letak Center of Bouyancy struktur jacket

    pada tampak belakang dan isometri

    Gambar 5.4 Letak Center of Bouyancy struktur jacket

    pada tampak bawah dan samping kiri

    Gambar 5.3 dan Gambar 5.4 menunjukkan

    letak dari center of bouyancy(pusatapung) dari

    struktujacket. Letak titik tersebut ditunjukkan

    dengan titik hitam bulat yang terletak pada

    koordinat (X = 13.137; Y = 6.860; Z = -69.392)

    dalam satuanfeet.

    V.3 ANALISISINPLACE

    Dari hasil running program SACS 5.2

    untuk perhitungan analisis inplace(kondisi badai)

    pada struktur jacket dapat dilihat output yang

    dihasilkan seperti :

    1. Reaksi Tumpuan (Support Reaction)Reaksi tumpuan yang terjadi pada struktur

    jacket akibat beban kombinasi sesuai dengan

    jenis pembebanan adalah sebagai berikut :

    Tabel 5.1Reaksi tumpuan

    LoadCase

    Force (Kips) Moment (Ft-Kips)

    X Y Z X Y Z

    1000100110021003100410051006

    100710081009101010111012

    0.000-129.561-113.389-69.847

    -6.66660.683

    110.886

    130.524114.04369.547

    6.142-60.269

    -110.273

    0.0002.568

    -57.473-101.736-118.237-104.035-61.925

    -2.90057.462

    101.586117.438103.982

    62.096

    598.950601.287600.233602.382602.031602.348601.832

    601.527603.238602.430601.402600.455600.160

    4327.0944439.6662103.689

    393.430-273.293272.061

    1923.381

    4227.5906589.2718331.4558939.7298415.8636754.680

    -7477.631-2795.949-3508.808-5262.077-7609.691-9999.486

    -11672.285

    -12245.435-11496.478

    -7414.668-9770.224-5044.051-3336.928

    0.000896.362-77.819

    -1004.020-1610.244-1812.809-1578.415

    -911.31471.622

    996.7321594.5231800.0291569.885

    Dari data diatas dapat diketahui bahwa reaksi

    tumpuan terbesar terdapat pada load case

    1008pada arah Z sebesar 603.238 Kips. Untuk

    perhitungan momen maksimum, terdapat pada

    load case 1007 pada arah Y sebesar -

    12245.435Ft-Kips.

    2.Maximum Joint Deflection:Maximum Joint Deflection untuk strukturJacket pada masing-masing sumbu sesuai

    dengan load case adalah sebagai berikut :

    Tabel 5.2Maximumjoint deflection

    Load

    Case

    X Y Z

    JointDeflection

    (inch)Joint

    Deflection

    (inch)Joint

    Deflection

    (inch)

    1000

    1001

    1002

    1003

    1004

    1005

    1006

    1007

    1008

    1009

    1010

    1011

    1012

    2U

    2T

    2T

    2U

    2T

    3A

    3A

    3A

    3A

    2T

    3A

    2T

    2T

    1.1602

    480.4348

    417.8424

    249.7540

    2.3476

    -252.4779

    -441.1583

    -505.4822

    -426.3347

    -244.5756

    2.2977

    240.6453

    411.0750

    3A

    3A

    2T

    2U

    3A

    3A

    3A

    2T

    3A

    2T

    2T

    2T

    2T

    -0.6713

    -1.4730

    238.5791

    428.0363

    488.0214

    438.8328

    254.7119

    -0.9684

    -248.4883

    -428.3674

    -487.5182

    -414.0982

    -237.3361

    2F

    2T

    2T

    W

    3A

    3A

    3A

    3A

    3A

    G

    2T

    2T

    2T

    -0.2091

    9.0587

    5.2734

    -0.2312

    -5.2555

    -9.5140

    -11.0650

    -9.5005

    -5.3211

    -0.2266

    5.3421

    9.0323

    10.3185

    Dari hasil analisa di atas, didapatkan maximum

    joint deflectiont pada masing-masing arah X,

    Y, dan Z.

    3.Member Group SummaryDari hasil perhitungan SACS 5.2 untuk

    member group summary dapat diketahui 3

  • 7/22/2019 ITS-Undergraduate-12550-Paper.pdf

    14/16

    14

    member paling kritis, antara lain member 5W-

    6G, member 4-J, dan member 8-C dengan

    detail sebagai berikut :

    Member 5W-6G

    o Group ID : JLAo Load Condition : 1008o Axial stress : 7.93 Ksio Allowable Stresses : 26.62 Ksio Maximum Unity Check : 0.33Member 4-J

    o Group ID : JLBo Load Condition : 1008o Axial stress : 4.34 Ksio Allowable Stresses : 28.79 Ksio Maximum Unity Check : 0.22Member 8-C

    o Group ID : DBo Load Condition : 1001o Axial stress : 2.44 Ksio Allowable Stresses : 20.50 Ksio Maximum Unity Check : 0.16

    Menurut API RP 2A WSD suatu struktur

    dikatakan aman jika struktur tersebut

    mempunyai unity check< 1.0.

    4.Member Stress Control

    Untuk contoh perhitungan kontrol tegangan

    pada member, maka diambil contoh

    perhitungan pada member 5W 6G, dimanapada member tersebut mempunyai unity check

    terbesar, yaitu 0.33.

    Member : 5W 6G

    Grup ID : Chord (JLA)

    L (Panjang) : 23.359feet =

    280.308inch

    OD (Outer Diameter) : 43inch

    t (TebalMember) : 0.5 inch

    Fy : 36 ksi

    E (Modulus Elastisitas) : 29,000 ksi

    K (Faktor panjang efektif) : 1

    A (Luas permukaan) : * * (43 - 42)

    : 64.088inch

    member : 490 lb/ft

    : 0.28356 lb/in

    Mencari momen inersia

    Jari-jari luar (R1) : 21.5inch

    Jari-jari dalam (R2) : 21inch

    = member : 0.28356 lb/in

    tebal : 0.5 inch

    dm : .dV

    : .2 r.dr.t: .2 t.r.dt

    m : . . t (R1 - R2)

    : 3.14*0.28356*0.5(21.5-21)

    : 9.465lb

    I (Momen Inersia) :

    : 2. . . t

    : * . . t (R14-R2

    4)

    : * . . t (R12-R2

    2)(R1

    2+R2

    2)

    : * m * (R12+R2

    2)

    : * 9.465* (21.52+ 21

    2)

    : 4274.631in4

    r (jari-jari girasi) :

    : 21.25inch

    Dari API RP 2A WSD 2000

    Axial tensionstress:

    Berdasarkan hasil perhitungan SACS 5.2, nilai

    axial tension stress pada member 5W-6G

    adalah,

    ft= 7.93ksi

    Berdasarkan API RP 2A WSD 2000 pasal

    3.2.1, besar tegangan aksial tarik ijin adalah,

    Ft= 0.6 FyFt = 0.6 * 36

    Ft = 21.6 ksi

    Sehingga,

    ft < Ft ........................... (memenuhi)

    Selain beberapa hasil perhitungan SACS

    5.2 yang telah dijabarkan, hasil perhitungan

    analisis inplace yang diperoleh antara lain

    sebagai berikut :

    - Summary of Seastate Generated Dead andBuoyancy Loads

    - Summation of Forces and Moments- Shear and Moment at Mudline Versus Wave

    Position

    - Seastate Basic Load Description- Seastate Basic Load Summary- Applied Load Summary- Fixed Degree of Freedom Reaction

    Summary

    - Joint Deflections and Rotations- Reaction Forces and Moments- Element Unity Check Report- Member Group Summary

    1

    2

    dmR

    R

    r

    1

    2dr

    R

    Rr

  • 7/22/2019 ITS-Undergraduate-12550-Paper.pdf

    15/16

    15

    V.4 ANALISISFATIGUE

    Fatigue merupakan kelelahan suatu sistem

    struktur akibat pembebanan yang berulang-ulang

    (cyclic loading). Batas dari fatigue (fatigue limit)

    didefinisikan sebagai tegangan dimana material

    atau sambungannya dapat menahan beban yang

    berulang dalam jumlah tertentu, yang nilainya

    dapat diperoleh dari kurva S-N (Tegangan vs

    Jumlah siklus pembebanan yang diizinkan).

    Kekuatan fatigue (fatigue strength) pada struktur

    adalah tegangan maksimum yang dapat ditahan

    oleh struktur tanpa mengalami keruntuhan pada

    frekwensi pembebanan tertentu.

    Metode yang digunakan untuk perhitungan

    analisis fatigue adalah metode deterministic,

    karena perilaku gelombang yang mengenai

    struktur dianggap harmonis dan gaya serta

    tegangan yang terjadi dihitung secara statik.Menurut API RP 2A, metode deterministic

    digunakan pada struktur dengan karakteristik

    sebagai berikut :

    Lokasi struktur terletak pada perairan dengan

    kedalaman kurang dari 400 feet

    Struktur tidak memilii kekakuan tinggi

    Frame struktur tidak memiliki redundansi

    tinggi

    Selain itu, dalam Tugas Akhir ini lebih

    menekankan pada analisis inplaceyang analisanyalebih menekankan pada kondisi lingkungan yang

    mempengaruhi struktur jacket khususnya saat

    kondisi badai.

    Dari hasil perhitungan SACS 5.2, kita

    mendapatkan data outputberupa tegangan aksial,

    Y-bending, dan Z-bending pada setiap member

    yang menyusun struktur jacket. Dari gaya-gaya

    nominal tersebut, kita masukkan ke dalam

    perhitungan HSS (Hot Spot Stress) yang

    didapatkan dari perkalian gaya nominal dengan

    SCF. Nilai HSS adalah nilai tegangan maksimumyang bekerja pada joint. Dari nilai HSS tersebut,

    kita masukkan ke dalam kurva S-N untuk

    mendapatkan nilai N (cyclic). Dari nilai N, dengan

    hukum Palmgren-Miner dapat ditentukan besarnya

    kerusakan (D) dari tiap-tiap joint sehingga dapat

    ditentukan umur kelelahan (tahun) dengan

    formulasi 1/D untuk masing-masingvariasi tinggi

    dan periode gelombang serta arah pembebanan.

    Gambar 5.14Kurva S-N (API RP 2A WSD 2000)

    Secara umum kejadian fatigue dapat

    diuraikan menjadi 3 bagian yaitu crack awal(initialcrack), penyebaran crack(spreading), dan

    keruntuhan (fracture).

    Proses fatigue terjadi adalah pada saat

    chord menyalurkan beban terhadap brace, maka

    tegangan pada joint tersebut akan mencapai

    maksimum. Sambungan chord dan brace dilas

    pada saat proses fabrikasi, dan ketika las pada

    joint mendingin, terbentuk retak mikro pada

    ujung-ujung las. Retak mikro yang terjadi akan

    menyebar pada saat jointdikenai beban tegangan

    siklik dan akan merekah hingga penampang

    member tidak mampu lagi untuk mentransferbeban dan terjadilah keruntuhan (fracture).

    Sambungan tubular yang dikenai beban

    akan menimbulkan tegangan maksimum (berupa

    tegangan hotspot) pada sambungan (intersection).

    Bagian sambungan merupakan bagian yang paling

    rentan terhadap fatigue. Perbandingan antara

    tegangan maksimum pada sambungan dengan

    tegangan nominal disebut dengan Stress

    Concentration Factor (SCF). Nilai SCF

    merupakan komponen penting dalam perhitungan

    fatigue damagekarena tegangan yang terjadi pada

    sambungan tubular tidak menyebar secara merata.

    Berikut ini adalah hasil akhir perhitungan

    umur kelelahan padastrukturjacketsesuai dengan

    arah pembebanan yang dikenakan pada struktur

    dengan menggunakan program bantu SACS 5.2 :

    Design Life : 40 tahun

    Safety Factor : 2

    Total Life Ratio: 1,354

  • 7/22/2019 ITS-Undergraduate-12550-Paper.pdf

    16/16

    16

    Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat

    diketahui bahwa umur dari struktur jacket akibat

    fatigue adalah :

    =Design Lifex Total Life Ratio

    = 40 x 1,354

    = 54.16tahun.

    BAB VI

    PENUTUP

    VI.1 KESIMPULAN

    Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh

    dari berbagai analisis dalam Tugas Akhir denganjudul Design of Jacket Offshore Structure

    Triangle Type, Under Inplace Analysis (Storm

    Condition)adalah sebagai berikut :

    1. Dengan analisis statis struktur dapat diketahuimassa total dari strukturjacketyang dirancang,

    yaitu sebesar 224.682 Kips (112.341 ton)

    2. Selain massa total struktur jacket,dari analisisstatis juga dapat diketahui titik berat dari

    struktur jacket pada koordinat X:13.249 feet;

    Y:6.795 feet; Z:-60.985 feet, dan dapat

    diketahui pula pusat daya apung dari struktur

    jacket pada koordinat X:13.137 feet; Y:6.860

    feet; Z:-69.392feet.

    3. Dengan analisis inplacedapat diketahui bahwajacket yang didesaincukup kuat untuk bertahan

    pada kondisi badai dengan periode ulang 100

    tahun. Hal ini dapat dilihat dari besarnya UC

    (Unity check) pada setiap joint dan member

    yang menyusun strukturjacketyang tidak lebih

    besar daripada 1.

    4. Dengan analisis fatigue (kelelahan) dapatdiketahui bahwa umur desain dari strukturjacketyang didesain hanya untuk masa operasi

    kurang lebih 40tahun untuk safety factor2.

    5. Dengan analisis fatigue (kelelahan) dapatdiketahui bahwa umur dari struktur jacket

    akibat fatigue adalah 54.16tahun.

    VI.2 SARAN

    Setelah melakukan analisa inplace dan

    fatigue terhadap struktur jacket yang didesain

    berdasarkan data yang ada dengan menggunakan

    program SACS 5.2, penulis memberikan beberapa

    saran antara lain:

    1. Perlu memperkenalkan ilmu bangunan lepaspantai lebih dalam di lingkungan Teknik Sipil

    khususnya mengenai struktur bangunan lepas

    pantai.

    2. Perlu dilakukan studi lebih lanjut mengenaiilmu bangunan lepas pantai didalam analisa

    yang lebih komplek dengan memperhatikan

    aspek yang lebih detail lagi.

    3. Membandingkan dengan struktur jacket yangasli, karena perencanaan struktur jacket yang

    dirancang dalam Tugas Akhir ini adalah

    sebagai sarana untuk memperkenalkan ilmubangunan lepas pantai khususnya struktur

    jacket yang sengaja dibuat sebagai pijakan

    awal untuk mempelajari ilmu bangunan lepas

    pantai secara sederhana di jurusan Teknik Sipil

    ITS.

    SEKIANDAN

    TERIMA KASIH