ISOLASI, KARAKTERISASI, DAN UJI BIOAKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA FLAVONOID DARI FRAKSI NONPOLAR DAN LEBIH POLAR KAYU AKAR TUMBUHAN KENANGKAN (Artocarpus rigida) (Skripsi) Oleh AJENG WULANDARI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016
60
Embed
ISOLASI, KARAKTERISASI, DAN UJI BIOAKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/23638/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teman-teman mainku yang selalu memberi keceriaan Dewi Aniatul Fatimah,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ISOLASI, KARAKTERISASI, DAN UJI BIOAKTIVITAS ANTIBAKTERISENYAWA FLAVONOID DARI FRAKSI NONPOLAR DAN LEBIH
POLAR KAYU AKAR TUMBUHAN KENANGKAN (Artocarpus rigida)
(Skripsi)
Oleh
AJENG WULANDARI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2016
ABSTRACT
ISOLATION, CHARACTERIZATION, AND ANTIBACTERIAL ACTIVITYTEST OF FLAVONOID COMPOUNDS IN NONPOLAR AND MORE POLARFRACTION FROM ROOT WOOD KENANGKAN PLANT (Artocarpus rigida)
By
AJENG WULANDARI
Artocarpus rigida is species of the genus Artocarpus of Moraceae family who knownas kenangkan. This plant is known that contain various types of flavonoidcompounds, and also has biological activities as antibacterial. This research aimed toisolate, identify, and test the antibacterial activity of artonin E and artonin O
compounds that was obtained in the root wood of A. rigida plant. The Stages of theresearch was conducted on the preparation of plant material, extraction, isolation, andpurification. Isolated compounds were identified using the TLC tested andspectroscopy (UV-Vis, FT-IR, 1H-NMR, 13C-NMR, and HMBC). The result showedthat was isolated and identified the flavonoid compounds as artonin O as much as33.5 mg of the nonpolar fractions and artonin E as much as 20.1 mg of the more polarfractions. On testing antibacterial activity against Bacillus subtilis was using agardiffusion method, that showed the artonin O had better antibacterial activity withconcentration of 0.5 mg/disc with a diameter 8.5 mm, while artonin E did not haveantibacterial activity.
Keywords : Antibacterial, Artocarpus rigida, artonin E, artonin O, Bacillus subtilis,flavonoid, isolation, characterization.
ABSTRAK
ISOLASI, KARAKTERISASI, DAN UJI BIOAKTIVITAS ANTIBAKTERISENYAWA FLAVONOID DARI FRAKSI NONPOLAR DAN LEBIH POLAR
KAYU AKAR TUMBUHAN KENANGKAN (Artocarpus rigida)
Oleh
AJENG WULANDARI
Artocarpus rigida merupakan spesies dari genus Artocarpus dari famili Moraceaeyang dikenal dengan nama kenangkan. Tumbuhan ini diketahui mengandungberbagai jenis senyawa flavonoid yang memiliki sifat biologi, seperti antibakteri.Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengidentifikasi dan menguji aktivitasantibakteri dari senyawa artonin E dan artonin O yang terkandung dalam kayu akartumbuhan A. rigida. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi preparasi sampel,ekstraksi, isolasi, dan pemurnian. Senyawa hasil isolasi diidentifikasi menggunakanuji KLT dan spektroskopi (UV-Vis, FT-IR, 1H-NMR, 13C-NMR, dan HMBC). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa telah berhasil diisolasi dan diidentifikasi senyawaflavonoid berupa artonin O sebanyak 33,5 mg dari fraksi nonpolar dan artonin Esebanyak 20,1 mg dari fraksi lebih polar. Pengujian aktivitas antibakteri terhadapbakteri Bacillus subtilis dilakukan dengan metode difusi agar, yang menunjukkanbahwa senyawa artonin O memiliki aktivitas antibakteri terbaik dengan konsentrasi0,5 mg/disc sebesar 8,5 mm, sedangkan senyawa artonin E tidak.
Kata kunci : Antibakteri, Artocarpus rigida, artonin E, artonin O, Bacillus subtilis,flavonoid, isolasi, karakterisasi.
ISOLASI, KARAKTERISASI, DAN UJI BIOAKTIVITAS ANTIBAKTERI
SENYAWA FLAVONOID DARI FRAKSI NONPOLAR DAN LEBIH
POLAR KAYU AKAR TUMBUHAN KENANGKAN (Artocarpus rigida)
Oleh
Ajeng Wulandari
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
SARJANA SAINS
Pada
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Sedayu tanggal 14 Desember 1994, orang
tua dari Bapak Seni dan Ibu Suparmi, sebagai anak pertama
dari 3 bersaudara, menempuh pendidikan dasar di SDN 1
Sedayu, dan MIBU Jayasakti selesai pada tahun 2001-2006,
kemudian melanjutkan di SMP Negeri 1 Semaka pada tahun
2006-2009 dan SMA Negeri 1 Kotaagung tahun 2009-2012.
Saat SMA penulis aktif dalam organisasi sebagai Bendahara Lembaga Karya Ilmiah
Remaja (LKIR). Pada tahun 2012 diterima sebagai mahasiswa jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengethauan Alam Universitas Lampung melalui
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur ujian tertulis.
Selain aktif di perkuliahan, penulis aktif di beberapa organisasi, diantaranya sebagai
Kader Muda Himaki (KAMI) periode 2012/2013, anggota Biro Kesekretariatan
HIMAKI periode 2013/2014, Sekretaris Biro Kesekretariatan (2014/2015), Anggota
Biro Usaha Mandiri Rois(2013/2014), anggota di Ikatan Mahasiswa dan Pemuda
Tanggamus (IMAMTA) periode 2013/2014, anggota di Koperasi Mahasiswa
(2012/2013), anggota UKM penelitian (2012/2013), dan anggota Aku Cinta
Indonesia Kita (ACIKITA) (2014/2015).
Selama masa perkuliahan penulis aktif menjadi asisten praktikum, dimulai dari
asisten praktikum Kimia Dasar 1 mahasiswa jurusan Budidaya Perairan periode
2013/2014, jurusan Agribisnis 2014/2015, dan jurusan Kimia 2015/2016, asisten
praktikum Sains Dasar jurusan Ilmu Komputer periode 2015/2016, asisten praktikum
Kimia Organik 1 jurusan Biologi periode 2013/2014 dan 2015/2016, dan asisten
praktikum Biokimia di STIKes Muhammadiyah Pringsewu periode 2015/2016.
Penulis juga berpartisipasi sebagai peserta PKM kewirausahaan yang diselenggarakan
oleh Kemenristek-DIKTI periode 2014/2015, peserta Program Mahasiwa Wirausaha
(PMW) (2015/2016) dan sebagai finalis penerima proposal didanai oleh Kementerian
Koperasi melalui GABUWIRA (Gerakan Seribu Wirausaha) Unila.
MOTTO
My parents are everything (Penulis)
There have awesome world that was prepared by Allah
SWT, so keep fighting and hard work to reach it
immediately (Penulis)
Where there is a will there is a away
Maka nikmat Tuhanmu manakah yang engkau dustakan ?
(Ar-Rahman)
Dengan kerendahan hati dan mengharap ridho Allah SWT
Kupersembahkan karya kecil ini kepada :
Kedua orang tua yang selalu menjadi motivator danpenyemangat utamaku.
Adik-adikku yang selalu memberi bantuan dan kebahagianuntuk setiap langkahku
Dengan rasa hormat kepada Prof. Dr. Tati Suhartati,M.S. dan Dr. dr. Jhons F. Suwandi, M.Kes
Keluarga besar mbah misinem yang selalu memberi nasihat dandukungan
Sahabat dan teman-temanku yang selalu berbagi keceriaan,menemani dan berjuang bersamaku
Guru-guruku tanpa tanda jasa yang senantiasa membimbing danmembagi ilmu kepadaku
Seseorang yang disiapkan oleh Allah menjadi penyempurnaagamaku
Dan Almamater tercinta
SANWACANA
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam. Atas segala karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Isolasi, Karakterisasi, dan Uji
Bioaktivitas Antibakteri Senyawa Flavonoid dari Fraksi Nonpolar dan Lebih
Polar Kayu Akar Tumbuhan Kenangkan (Artocarpus rigida)” sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Jurusan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.
Shalawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Pembawa rahmat bagi seluruh alam, suri tauladan yang baik bagi seluruh umat
manusia. Semoga kita sebagai umatnya diberikan keistiqomahan dalam menjalankan
sunnah-sunnahnya.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan berupa dukungan baik moril maupun materil kepada
penulis dari awal perkuliahan sampai dengan penyelesaian skripsi ini, terutama
kepada :
1. Kedua orang tuaku yang sangat aku sayangi. Ibuku Suparmi dan ayahku Seni,
yang senantiasa sabar, penyemangat terbesar hidupku. Terimakasih atas segala
totalitas yang diberikan kepadaku, semoga Allah senantiasa memberi kesehatan
dan melindungi kalian.
2. Ibu Prof. Dr. Tati Suhartati, M.S. selaku pembimbing I yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan, gagasan, bantuan, dukungan,
semangat, kesabaran, dan nasehat-nasehatnya kepada penulis dalam proses
perencanaan dan pelaksanaan penelitian serta dalam penulisan skripsi ini.
Semoga Allah memberikan yang terbaik dan membalas segala kebaikan Ibu
3. Bapak Dr. dr. Jhons F. Suwandi, M.Kes selaku pembimbing yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan, gagasan, bantuan, dukungan,
semangat, kesabaran, dan nasehat-nasehatnya kepada penulis dalam proses
perencanaan dan pelaksanaan penelitian serta dalam penulisan skripsi ini.
Semoga Allah memberikan yang terbaik dan membalas segala kebaikan Bapak.
4. Bapak Andi Setiawan, Ph. D., selaku pembahas yang telah memberikan kritik ,
saran, arahan, dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga skripsi ini
terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Dr. Hardoko Insan Qudus, M.S., selaku pembimbing akademik, penulis
ucapkan terimakasih banyak kepada bapak atas kesediaannya untuk memberikan
bimbingan, bantuan, nasehat dan informasi yang bermanfaat.
6. Bapak Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, M.T., selaku Ketua Jurusan Kimia FMIPA
Unila.
7. Bapak Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
8. Seluruh Dosen FMIPA Unila dan guru-guruku yang telah mendidik dan
memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berguna kepada penulis selama
menempuh pendidikan.
9. Kedua adikku Ani Bresti Muspita dan Ahza Satrio Razyadani, terimakasih atas
bantuan dan canda tawa yang tercipta selama ini, semoga kita menjadi anak yang
sholeh dan memberikan kebahagian untuk orang tua kita, aamiin. Sepupuku
Ertina F.P.S, Jeka S.C, Oki R, dan Vitra R. beserta keluarga besar Mbah
Misinem yang senantiasa mengulurkan tangan saat penulis mengalami kesulitan.
10. Sahabat-sahabatku Risayanti, Dewi SNF, Fenti V, Farida A, Dewi S, Kristi A,
Eka S.A. dan yang lain yang tidak bisa penulis sebut satu persatu, terimakasih
atas keceriaan, nasehat, semangat dan kasih sayang selama ini.
11. Partner kerjaku (trio wekwek) Ismi Khomsiah dan susy Isnaini Hasanah,
terimakasih atas kepedulian dan bantuannya. Mbak mirfat, Kak Junet, Kak ridho,
Imatu Dela, Syathira Assegaf, Tiand Reno, Tiurma Debora Simatupang, Tri Marital,
Wiwin Esty Sarwita, Yunsi`U Nasy`Ah, dan Zubaidi.
14. Teman-teman KKN yang sakti, Radella Hervidea, Shinta Anggraeny, Yossy
Faramita, Ridwan, Pebrianta Tarigan dan Richard HF. Terimakasih atas
kebahagiaan, dukungan dan semangat.
15. Teman-teman sejak kecil hingga sekarang, terimakasih atas segalanya.
16. Mahasiswa jurusan kimia angkatan 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014
dan 2015..
17. Pegawai Administrasi jurusan kimia FMIPA Unila.
18. Almamater tercinta Universitas Lampung.
Bandar Lampung, 1 Agustus 2016Penulis,
Ajeng Wulandari
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1B. Tujuan Penelitian................................................................................ 4C. Manfaat Penelitian.............................................................................. 5
G. Analisis Kemurnian ........................................................................ 15H. Identifikasi Senyawa Organik Secara Spektroskopi ........................ 15
I. Bakteri ............................................................................................. 20J. Metode Pengujian Aktivitas Antibakteri ........................................ 22
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................... 25B. Alat dan Bahan................................................................................. 25
1. Alat-Alat yang Digunakan .......................................................... 25
ii
2. Bahan-Bahan yang Digunakan.................................................... 26C. Prosedur Penelitian .......................................................................... 26
1. Persiapan Sampel ........................................................................ 262. Ekstraksi dengan n-Heksana dan Metanol:Etil Asetat(1:1) ....... 273. Kromatografi Cair Vakum (KCV) .............................................. 274. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)................................................. 285. Analisis Kemurnian..................................................................... 296. Identifikasi Senyawa Organik secara Spektroskopi ..................... 29
7.Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa Hasil Isolasi .......................... 31
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Isolasi Senyawa Flavonoid ............................................................. 33B. Penentuan Titik Leleh ..................................................................... 48C. Penentuan Struktur Senyawa Organik ............................................. 48
1. Diagram alir metode isolasi senyawa...................................................... 792. Kromatogram hasil KLT pada KCV awal .............................................. 803. Spektrum 1H-NMR untuk artonin O (a) Spektrum normal (b) Spektrum
diperbesar ............................................................................................... 834. Spektrum 13C-NMR untuk artonin O...................................................... 865. Spektrum HMBC untuk senyawa artonin O (a) Spektrum normal (b)
1. Rentang serapan spektrum ultraungu-tampak untuk flavonoid. .................... 16
2. Karakteristik frekuensi uluran beberapa gugus fungsi ................................. 18
3. Penggabungan fraksi-fraksi hasil KCV awal................................................. 36
4. Panggabungan fraksi-fraksi hasil KCV dari fraksi A .................................... 38
5. Perbandingan data spektrum UV-Vis senyawa artonin E (Suhartat et al.,2005) dan senyawa dari kristal 4 kayu akar tumbuhan kenangkan. .............. 54
6. Perbandingan data spektrum UV-Vis senyawa artonin O (Suhartati, 2005)dan senyawa hasil isolasi pada Kristal 1dari kayu akar tumbuhanKenangkan. .................................................................................................... 56
7. Perbandingan data IR (A) Senyawa Kristal 1 dan (B) Senyawa artonin Ostandar (Suhartati, 2001)................................................................................ 58
8. Perbandingan data spektrum 13C-NMR senyawa kristal 1 dengan artonin O(Suhartati, 2001). ........................................................................................... 60
9. Perbandingan data 1H-NMR pada senyawa kristal 1 hasil isolasi denganartonin O standar (Suhartati, 2001)................................................................ 62
10. Data hasil interprestasi spektrum HMBC senyawa kristal 1 hasil isolasi...... 65
11. Hasil pengukuran zona hambat dari senyawa artonin O terhadap bakteriBacillus sp dengan waktu inkubasi selama 24 jam........................................ 68
12. Hasil pengukuran zona hambat dari senyawa artonin E terhadap bakteriBacillus sp dengan waktu inkubasi selama 24 jam........................................ 69
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Struktur dasar metabolit sekunder yang terdapat dalam genus Artocarpus... 8
2. Batang Utama Tumbuhan Kenangkan ( A. rigida) ....................................... 10
3. Struktur kimia dari flavon, flavonon, isoflavon, dan calkon ........................ 12
4. Letak pergeseran kimia untuk proton dalam molekul organik ..................... 19
6. Kromatogram hasil KLT dari fraksi-fraksi KCV awal .................................. 36
7. Kromatogram KLT (a) Fraksi A (b) Fraksi B (c) Fraksi E (d) Fraksi F ........ 37
8. Kromatogram KLT hasil KCV fraksi A (a) KCV tahap I (b) KCV tahap IIdan (c) KCV tahap III .................................................................................... 38
9. Kromatogram KLT dari penggabungan fraksi A (a) fraksi AA dan ABdengan eluen etil asetat/n-heksana 5% (b) fraksi AC, AD dan AE denganeluen etil asetat/n-heksana 10% ..................................................................... 39
10. Kromatogram KLT hasil KCV dari fraksi AE dengan eluen etil asetat/n-heksana 15% ............................................................................................... 40
12. Kromatogram KLT kristal 1 dan kristal 2 dengan eluen etil asetat/n-heksana 15% ............................................................................................... 41
v
13. Kromatogram KLT hasil KCV fraksi B dengan eluen etil asetat/n-heksana 10% ............................................................................................... 42
14. Kromatogram KLT hasil gabungan fraksi BA, BB dan BC dengan eluenetil asetat/n-heksana 10%............................................................................... 42
15. Kromatogram KLT hasil KCV fraksi BC dengan eluen etil asetat/n-heksana 15% ............................................................................................... 43
17. Kromatogram Kristal 3 dan gabungan Kristal 1 dan 2 dengan eluen (a)diklorometan/n-heksana 50% (b) etil asetat/n-heksana 20% dan (c) benzen/etil asetat 80% ................................................................................................ 44
18. Kromatogram hasil KLT dari fraksi E dengan eluen etil asetat/n-heksana 30% ............................................................................................... 45
19. Kromatogram KLT hasil KCV dari fraksi E dengan eluen etil asetat/n-heksana 30% ............................................................................................... 46
20. Kromatogram KLT dari gabungan 4 fraksi utama pada fraksi E denganeluen etil asetat/n-heksana 25% .................................................................... 46
21. Kromatogram KLT kristal 4 dengan eluen (a) diklorometana/n-heksana50% (b) aseton/diklorometana 10% dan (c) etil asetat/n-heksana 60% ...... 47
22. Spektrum UV senyawa dari kristal 4 dalam MeOH. ..................................... 49
23. Spektrum UV senyawa dari kristal 4 (a) dalam MeOH + NaOH(b) dalam MeOH ............................................................................................ 50
24. Spektrum UV senyawa dari kristal 4 (b) dalam MeOH (c) dalam MeOH +AlCl3 dan (d) dalam MeOH + AlCl3 + HCl................................................... 51
25. Spectrum UV senyawa kristal 4 hasil isolasi (b) dalam MeOH (f) MeOH +NaOAc. .......................................................................................................... 52
26. Spektrum UV senyawa kristal 4 hasil isolasi (b) dalam MeOH (g) MeOH +H3BO3 ............................................................................................................ 53
27. Gambar struktur senyawa kristal 4 hasil isolasi (Artonin E) ........................ 55
28. Spektrum UV kristal 1 dalam MeOH. ........................................................... 55
vi
29. Spektrum IR senyawa kristal 1 hasil isolasi................................................... 57
30. Spektrum 13C-NMR dari senyawa kristal 1 hasil isolasi ............................... 58
31. Spektrum 1H-NMR senyawa kristal 1 (a) Spektrum normal dan (b)Spektrum diperbesar ...................................................................................... 61
32. Spektrum korelasi heteronuklir jarak jauh (HMBC) senyawa kristal 1 hasilisolasi (a) Spektrum normal dan (b) Spektrum diperbesar. ........................... 63
33. Gambar korelasi dari spektrum HMBC pada struktur senyawa kristal 1 hasilisolasi ............................................................................................................. 66
34. Gambar struktur senyawa artonin O .............................................................. 66
35. Hasil inkubasi setelah 24 jam (a) artonin O dan (b) artonin E....................... 68
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang terdiri dari berbagai jenis
tanaman yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Setiap tanaman
memiliki manfaat dan kegunaan yang berbeda-beda, hal ini karena adanya
kandungan komponen kimia yang dapat digunakan sebagai obat. Pada saat ini,
banyak orang yang kembali menggunakan bahan-bahan alami untuk membiasakan
hidup sehat dengan menghindari bahan-bahan kimia sintesis. Ada banyak
pengobatan dengan bahan alam yang dapat dipilih sebagai solusi mengatasi
penyakit-penyakit, salah satunya ialah penggunaan ramuan obat berbahan herbal
(Kardinan dan Kusuma, 2004).
Senyawa bahan alam dihasilkan oleh makhluk hidup melalui proses biosintesa
dalam sel. Proses biosintesa yang berlangsung secara enzimatik dikenal juga
sebagai metabolisme, sehingga produknya disebut juga metabolit yang terdiri dari
metabolit primer, sentral, dan sekunder. Metabolit sentral adalah perantara untuk
menghasilkan metabolit primer dan sekunder. Metabolit primer dan sekunder
secara fundamental memiliki perbedaan pada fungsinya, metabolit primer
memiliki fungsi yang sangat jelas bagi tubuh, seperti karbohidrat, lipid, asam
2
amino, dan protein, sedangkan metabolit sekunder kegunaannya masih kurang
jelas, seperti senyawa-senyawa fenolat, flavonoid, terpenoid (minyak atsiri), dan
alkaloid yang dipelajari dalam Kimia Organik Bahan Alam (KOBA). Senyawa
bahan alam adalah senyawa dengan gugus fungsi bervariasi (polifungsional)
sehingga penggolongan didasarkan pada kemiripan kerangka strukturnya (Sitorus,
2010 ).
Penelitian selama beberapa tahun terakhir telah difokuskan untuk senyawa kimia
bahan alam seperti tumbuh-tumbuhan salah satunya famili Moraceae. Hal ini
bertujuan untuk mempelajari keanekaragaman dan kegunaan senyawa yang
dihasilkan. Penelitian-penelitian mengenai famili Moraceae telah dilakukan
terhadap beberapa spesies yang termasuk dalam genus Artocarpus, seperti: A.
styracifolius, A. nobilis, A. communis , A. reticulatus, dan A. Ianceifolius.
Masing-masing jenis Artocarpus telah ditemukan mengandung sejumlah senyawa
flavonoid yang berbeda-beda, antara lain stirasifolin A dan B, artoheterofilin A
dan B, artonin A, B dan F, dan heterofilin dari A. styracifolius (Bourjot, 2010),
artobilosanton dan sikloartobilosanton dari A. nobilis (Sultanbawa dan
surendrakumar, 1989), artomunosanton dan artomunosantontrion dari A.
communis (Shieh dan Lin, 1992). Dari keunikan struktur metabolit sekunder
tersebut telah dilaporkan bahwa senyawa-senyawa ini memiliki sifat fisiologis
yang luas diantaranya sebagai antibakteri (Khan et al., 2003), antiplatelet (Weng
et al., 2006), antifungal (Jayasinghe et al., 2004), antimalaria (Widyawaruyanti et
al., 2007; Boonlaksiri et al., 2001), dan sitotoksik (Ko et al., 2005; Hakim et al.,
2002; Syah et al., 2006; Suhartati, et al., 2005 ).
3
Penyakit infeksi merupakan salah satu penyakit yang timbul karena adanya
mikroba patogen. Penyakit infeksi ini telah menjadi penyebab paling utama
tingginya angka kesakitan (mordibity) dan angka kematian (mortality) yang terjadi
pada negara-negara berkembang termasuk Indonesia (Darmadi, 2008). Salah satu
jenis mikroba patogen adalah bakteri merugikan seperti Eschericia coli,
Sampel kristal yang telah murni dianalisis menggunakan spektrofotometer
inframerah. Sebelumnya dilakukan preparasi dengan cara sampel terlebih dahulu
dibebaskan dari air kemudian digerus bersama-sama dengan padatan halida
anorganik berupa KBr. Gerusan campuran tersebut dibentuk menjadi lempeng
tipis atau pelet dengan bantuan alat penekan berkekuatan 8-10 ton per satuan luas
kemudian pelet tersebut siap diukur puncak serapannya (Sudjadi, 1983).
3) Nuclier Magnetic Resonance Spectroscopy (NMR)
Selain FT-IR, sampel juga dianalisis menggunakan spektroskopi NMR. Sampel
yang akan diidentifikasi dilarutkan ke dalam pelarut inert yang tidak mengandung
proton seperti CCl4 dan CDCl3, kemudian ditambahkan sedikit senyawa acuan.
Larutan ini ditempatkan dalam tabung gelas tipis dengan tebal 5 mm di tengah-
31
tengah kumparan frekuensi radio (rf) di antara dua kutub magnet yang sangat kuat
kemudian energi dari kumparan rf ditambah secara terus-menerus. Energi pada
frekuensi terpasang dari kumparan rf yang diserap cuplikan direkam dan
memberikan spektrum NMR (Silverstein et al., 1986).
7. Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa Hasil Isolasi
Uji anti bakteri dilakukan dengan menggunakan kultur bakteri Bacillus subtilis.
Media pertumbuhan yang digunakan adalah NA (Nutrient Agar). Sebanyak 12,6
gram NA dilarutkan dalam 450 mL akuades hingga homogen, kemudian
dipanaskan hingga berwarna kuning bening. Setelah itu dituangkan dalam 6
tabung reaksi masing-masing sebanyak 15 mL dan 5 mL. 6 tabung reaksi yang
lain diisi dengan 1 mL akuades untuk pembuatan suspensi bakteri. Setelah itu,
ke-18 tabung reaksi tersebut bersama dengan alat lain seperti cawan petri, pinset,
mikropipet dan kertas cakram disterilkan dalam autoclave pada suhu 85°C dan
tekanan 1 atm selama 15 menit. Tabung reaksi yang berisi 15 mL NA masing-
masing dituangkan dalam cawan petri dan didiamkan hingga memadat.
Kemudian dibuat suspensi bakteri sebanyak 1 ose bakteri yang dimasukkan
dalam tabung reaksi berisi 1 mL akuades dan dihomogenkan. Setelah itu,
dilarutkan dalam 5 mL media NA yang telah disiapkan dan dikocok hingga
homogen. Kemudian suspensi bakteri tersebut dituangkan ke dalam cawan petri
dan dihomogenkan kembali dengan cara memutar cawan petri membentuk angka
8. Lalu didiamkan hingga memadat. Sebanyak 3 kertas cakram diletakkan pada
32
permukaan media. Seluruh perlakukan antibakteri dilakukan dalam Laminar Air
Flow (LAF) dan diberi sinar UV selama 3 menit.
Adapun 3 jenis kertas cakram ini berisi (1) kontrol negatif berupa metanol yang
merupakan pelarut yang digunakan untuk sampel, (2) kontrol positif berupa
antibiotik untuk bakteri yaitu amoksisilin, dan (3) sampel, yaitu kristal 1 dan
kristal 4. Sampel menggunakan 3 variasi massa yaitu 0,5; 0,4; dan 0,3 mg/disc,
sedangkan kontrol positif menggunakan konsentrasi 0,15; 0,10; dan 0,05 mg/disc.
Pengujian ini diinkubasi selama 24 jam pada suhu 25-30°C, kemudian diamati
untuk melihat dan menghitung zona hambatnya.
72
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan Pembahasan dari data hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pada penelitian ini telah berhasil diisolasi dan diidentifikasi senyawa
flavonoid pada fraksi nonpolar dan lebih polar dari kayu akar tumbuhan
kenangkan (A. rigida).
2. Senyawa hasil isolasi berupa kristal merah untuk artonin O sebanyak
33,5 mg pada fraksi nonpolar dan kristal kuning untuk artonin E sebanyak
20,1 mg pada fraksi lebih polar.
3. Senyawa artonin O memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Bacillus
subtilis dengan kategori sedang, sedangkan artonin E tidak.
72
B. Saran
1. Penelitian lebih lanjut terhadap sampel kayu akar tumbuhan kenangkan (A.
rigida) dengan eluen yang berbeda sehingga diperoleh senyawa metabolit
sekunder lain.
2. Menganalisis keselektifan gugus-gugus pada senyawa artonin E dan artonin O
terhadap aktivitas antibakteri.
3. Melakukan uji aktivitas biologis lain seperti uji toksisitas, antifungi dan
antiplasmodial untuk senyawa artonin E dan artonin O.
73
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, S.A., E.H. Hakim, L.J. Dewi, L. Makmur, dan Y.A. Maolana. 2006.Hakekat Perkembangan kimia Organik Bahan Alam Dari Tradisional keModeren dan Contoh terkait Dengan Tumbuhan Lauraceae, Moraceae, danDipterocarpaceae Indonesia. Akta Kimindo. 1(2). Hlm 55-66.
Akhyar. 2010. Uji Daya Hambat Dan Analisis KLT Biaoutografi Ekstrak AkarDan Buah Bakau (Rhizophora stylosa Griff.) Terhadap Vibrio harveyi(Skripsi). Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Makassar.
Ambarwati. 2007. Efektivitas Zat Antibakteri Biji Mimba (Azadirachta indica)untuk Menghambat Pertumbuhan Salmonella thyposa dan Staphylococcusaureus. Biodiversitas. 8. Hlm 320-325.
Banwell, C.N. and E. M. Mc. Cash. 1994. Fundamental of MolecularSpectroscopy. Mc Graw-Hill Book Company. London. Hlm 1204-1206.
Barbosa, M.T, et al. 2005. Applied and Environmental Microbiology: Screeningfor Bacillus Isolates in the Broiler Gastrointestinal Tract. American Societyfor Microbiology. 71(2). Hlm 968-978.
Binumol, M. dan Sajitha, T. 2013. Phytochemical and Antibacterial activity ofArtocarpus heterophyllus Lam. and Artocarpus communis Forst. on Bacillussubtilis and Pseudomonas fluoroscens. International Journal Scientific &Engineering Research. 4(9) ISSN 2229-5518
Boonlaksiri, C., W. Oonanant, P. Kongsaeree, P. Kittakoop, M. Tanticharoen, andY. Thebtaranonth. 2001. An antimalarial stilbene from Artocarpus integer.Phytochemistry. 54. Hlm 415-417.
Bourjot, M., Apel, C., Martin, T., Grellier, P., Nguyen, V.H., Litaudon, M.,Gueritte, F. 2010. Antiplasmodial, Antitrypanosomal, And CytotoxicActivities Of Prenylated Flavonoids Isolated From The Stem Bark OfArtocarpus styracifolius. Original Papers. 76. Hlm 1600-1604.
74
Brander, G. C., Pugh, D. M., Bywater, R. J., dan Jenkins, W. K. 1991. VeterinaryApplied Pharmacokology and Terapeutics. The English Book Society andBailiere Tindall, London.
Buckel, K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H., dan Wotton, M. 1987. Ilmu Pangan.Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono. UI Press. Jakarta.
Cendekia, D. 2010. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dari kayu akarArtocarpus rigida. (Skripsi). Universitas lampung. Bandar lampung.
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial: Problematika Dan Pengendalianny. Salembamedika. Jakarta
Dendiko, M. 2013. Isolasi dan Modifikasi Senyawa Artonin-E dari Artocarpusrigida Menggunakan AlCl3. (Skripsi). Universitas Lampung. BandarLampung.
Ersam, T. 2004. Keunggulan Biodiversitas Hutan Tropika Indonesia DalamMerekayasa Model Molekul Alami. Prosiding Seminar Nasional Kimia VI.ITS. Surabaya. Hlm 4-12.
Fessenden, R.J. dan J.S. Fessenden. 1986. Kimia Organik Jilid I. Alih BahasaHadyana Pujaatmaka. Erlangga. Jakarta. Hlm 525.
Franklin, T. J. and Snow, G. W. 1985. Biochemistry of Antimicrobial Action. 3rd
ed. London, New York.
Gaman, P. M dan K. B. Sherrington. 1994. Ilmu Pangan. Pengantar Ilmu Pangan,Nutrisi dan Mikrobiologi. UGM Press. Yogyakarta.
Green, H., A. Edward and P. Mc Donald. 2006. Animal Nutrition. John Wiley andSons. New York.
Hadiprabowo, T. 2009. OptimasiSintesis Analog Kurkumarin 1,3-Bis- (4-Hidroksi-3-Metoksi Benzilidin) Urea pada Rentang pH 3-4.(Skripsi).Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Hlm 10-11.
Hakim, EH., Asnizar, Yurnawilis, N. Aimi, M. Kitajima, and H. Takayama. 2002.Artoindonesianin P, A New Prenylated Flavone With Cytotoxic Activityfrom Artocarpus lanceifolius. Fitoterapia. 73. Hlm 668-673.
Harborne, J.B. 1993. Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern MenganalisisTumbuhan. Terjemahan Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. PenerbitInstitut Teknologi Bandung. Bandung.
Hernawan. 2008. Isolasi Senyawa Flavonoid dari kulit Batang Artocarpus rigida.(Skripsi). Universitas lampung. Bandar lampung
75
Hertog, N. 1992. Ilmu Gizi. Golden Terayon Press. Jakarta.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II. Depatemen Kehutanan,Jakarta. Indonesia.
Hosstettmann, K., M. Hostettman dan A. Maston. 1995. Cara KromatografiPreparatif Penggunaan pada Senyawa Bahan Alam. Alih bahasa KosasihPadmawinata. Penerbit ITB. Bandung. Hlm 27-34.
Jacobsen, N.E. 2007. NMR Spectroscopy Explained : Simplified Theory,Application and Examples for Organic Chemistry and Structural Biology.John Wiley & Sons. England.
Jawetz, M., dan adelbergs. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 1. SalembaMedika. Jakarta. Hlm. 196-198.
Jawetz, M., dan adelbergs. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. EGC. Jakarta. Hlm.357-359.
Jayasinghe, L., B. Balasooriya,, W.C Padmini, N. Hara, and Y. Fujimoto. 2004.Geranyl chalcone derivatives with antifungal and radical scavenging.Phytochemistry. 65. Hlm 1287-1290.
Kardinan, A dan F. R. Kusuma. 2004. Meniran Penambah Daya Tahan TubuhAlami. Agromedia pustaka. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta.
Khan, MR., A.D. Omoloso, and M. Kihara. 2003. Antibacterial activity ofArtocarpus heterophyllus. Fitoterapia. 74. Hlm 501-505.
Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Diterjemahkan oleh A.Saptorahardjo. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Hlm 84-311.
Ko, HH., Y.H. Lu, S.Z. Yang, S.J. Won, and C.N. Lin. 2005. Cytotoxicprenylflavonoids from Artocarpus elasticus. J. Nat. Prod. 68. Hlm1692-1695.
Lenny, S. 2006. Senyawa Flavanoida, Fenilpropanida dan Alkaloida, KaryaIlmiah Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara.Hal 7
Madigan, M. T., Martinko, J. M., and Parker. 2000. Brock Biology ofMicroorganism. Prentice Hall Inc. New Jersey.
Markham, K.R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Penerbit ITB. Bandung.Hlm 1-113.
Namdaung, U., N. Aroonrerk, S. Suksamrarn, K. Danwisetkanjana, J.Saenboongrueng, W. Arjchomphu, and A. Suksamrar. 2006. BioactiveConstituents of the Root Bark of Artocarpus rigidus subsp. Rigidus. Chem.Pharm. Bull. 54 (10). Hlm 1433.
Noerdin, D. 1986. Elusidasi Struktur Senyawa Organik: Dengan CaraSpektroskopi UltraLembayung dan Inframerah. Angkasa. Bandung.
Nomura, T., Hano, Y., and Aida, M. 1998. Isoprenoid-Substituted FlavonoidFrom Artocarpus plant (Moraceae), Heterocycles. 47. Hlm 1179-1205.
Nomura, Y., S. Hano, and R. Inami. 1990. Components of the bark of Artocarpusrigida Bl. I, structures of two new isoprenylated flavones, Artonins G and H.Heterocycles. 31 (12). Hlm 2173-2179.
Nuryanto, D. 2010. Isolasi Senyawa Fenolik dari Kayu akar Artocarpus rigida.(Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Okeke, I. N., Laxminarayan, R., Bhutta, Z. A., Duse, A. G., Jenkins, P.,O’Brien,T. F., dan Pablas-Mendez, A., 2005. Antimicrobial Resistance inDeveloping Countries. Part I: Recent Trends and Current Status. Lancet 5.Hlm 481-493.
Prawira, M. Y., Sarwiyono, dan Surjowardojo P. 2013. Daya Hambat Dekk DaunKersen (Muntingia Calabura L.) Terhadap Pertumbuhan BakteriStaphylococcus aureus Penyebab Penyakit Mastitis Pada Sapi Perah(Skripsi). Universitas Brawijaya. Malang.
Rante, H., B. Taebe, dan S. Intan. 2013. Isolasi Fungi Endofit Penghasil SenyawaAntimikroba dari Daun Cabai Katokkon (Capsicum Annuum L Var.Chinensis) Dan Profil KLT Bioautografi. Majalah Farmasi danFarmakologi. 17(2). Makassar.
Rizqina, N. 2014. Uji Efektivitas Antibakteri Infusum Daun Jambu Biji (Psidiumguajava L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Penyebab Karies Streptococcusmutans Secara In Vitro (Skripsi). Universitas Andalas. Padang.
Rukmana, R. 1997. Budidaya Nangka. Kanisius. Jakarta. Hlm 15-27.
Sastrohamidjojo, H. 2002. Kromatografi. Liberty. Yogyakarta. Hlm 35-36.
Setyabudy, R dan Gan, V. H. S. 1995. Pengantar Antimikroba dalam BukuFarmakologi dan terapi. Edisi 4. Gaya Baru. Jakarta.
77
Setyowati, E. P., U. A. Jenie, Sudarsono, B. Kardono, R. Rahmat, danE.Meiyanto. 2007. Isolasi Senyawa Sitotoksik Spons Kaliasis. M. Far. Indo,18(4): 183-189.
Shieh, W-L., dan Lin C-N. 1992. A Quinonoid Pyranobenzoxanthone andPyranodihydrobenzoxanthone From Artocarpus communis. Phytochemistry.31(1). Hlm 364-367.
Sienko, Plane, and Marcus. 1984. Experimental Chemistry, 6th Edition. Mc GrawHill Book Co. Singapore.
Silverstein, R.M., G.B. Bassler., dan T.C.D. Morcill. 1986. PenyelidikanSpektrometrik Senyawa Organik. Alih Bahasa : A.J. hartomo, dan AnnyVictor Purba. Erlangga. Jakarta. Hlm 191-195.
Sitorus, M. 2010. Kimia Organik Umum. Graha Ilmu. Yogyakarta
Stahl, E. 1985. Analisis Obat Secara kromatografi dan Mikroskopi. diterjemahkanoleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Institut Teknologi Bandung.Bandung. Hlm 3-17.
Sudjadi. 1983. Penentuan Struktur Senyawa Organik. Ghalia Indonesia. Jakarta.Hlm 283.
Suhartati, T. 2001. Fenol Beberapa Spesies Tumbuhan Jenis Cempedak Indonesia(Disertasi). ITB. Bandung.
Suhartati, T., Achmad, S.A., Aimi, N., Hakim, E.H. 2005. Artonin M, TurunanFlavon Tergeranilasi Dari Artocarpus rotunda. J. Sains Tek.11(2).Hlm.61-65.
Sultanbawa, M.U.S., dan Surendrakumar, S. 1989. TwoPyranodihydrobenzoxanthones From Artocarpus nobilis. Phytochemistry.28(2). Hlm 599-605.
Supriyanto, R. 1999. Buku Ajar Kimia Analitik III. FMIPA UniversitasLampung. Bandar Lampung. Hlm 2-3.
Suryani, N. 2014. Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Fraksi NonPolar Kulit Batang Tumbuhan Kenangkan (Artocarpus rigida).(Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Syamsudin. 2008. Penapisan Senyawa Antimalaria yang Berasal dari Tumbuhan.Fakultas Framasi Universitas Pancasila. ISSN 1693-1831.
Tjitrosoepomo, G. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Gadjah MadaUniversity Press. Yogyakarta. Hlm 144-146.
78
Wasitaningrum, I. D. A. 2009. Uji Resistensi Bakteri Staphylococcus aureus danEscherichia coli Dari Isolat Susu Sapi Segar Terhadap Beberapa Antibiotik(Skripsi). Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Widyawaruyanti, A., Subehan, S.K. Kalauni, S. Awale, M. Nindatu, N.C. Zaini,D. Syafruddin, P.B.S. Asih, Y. Tezuka, and S. Kadota. 2007. Newprenylated flavones from Artocarpus champeden, and their antimalarialactivity in vitro. J. Nat. Med. 61. Hlm 410-413.