8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
1/31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkup bidang kebidanan memberikan pelayanan baik pada pasien yang beresiko
terinfeksi atau telah terinfeksi. Pengetahuan mengenai bagaimana terjadinya infeksi sangat
penting dikuasai untuk membatasi dan mencegah terjadi penyebaran infeksi dengan cara
mempelajari ilmu mikrobiologi.
Selain itu, diperlukan juga cara untuk mengurangi atau bahkan mengatasi infeksi
tersebut secara keseluruhan. Untuk mencegah atau mengendalikan infeksi tenaga kesehatan
dapat menggunakan konsep steril ataupun bersih, untuk membantu proses penyembuhan
pasiennya dan lebih spesifik lagi untuk mengendalikan dan mencegah terjadinya infeksi.
Maka dari itu, kami merasa penting untuk menyusun sebuah tulisan yang membahas
tentang sterilisasi dan desinfeksi dalam makalah ini.
B. umusan Masalah
!. "ujuan
Page1
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
2/31
BAB ##
P$MBA%ASA&
A. Pengertian Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu 'alat,bahan,media, dan lain(
lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya baik yang patogen maupun
yang tidak patogen. Atau bisa juga dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu
benda dari semua mikroorganisme, baik bentuk *egetati*e maupun bentuk spora.
Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk mencegah pencernaan
organisme luar, pada bidang bedah untuk mempertahankan keadaan aseptis, pada pembuatan
makanan dan obat(obatan untuk menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh
miroorganisme dan di dalam bidang(bidang lain pun sterilisasi ini juga penting. Sterilisasi
banyak dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik maupun kimia+i. Steralisasi juga
dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh kuman patogen atau kuman tidak patogen
beserta spora yang terdapat pada alat pera+atan atau kedokteran dengan cara merebus,
stoom, menggunakan panas tinggi, atau bahkan kimia. enis sterilisasi antara lain sterilisasi
cepat, sterilisasi panas kering, sterilisasi gas '-ormalin % /), dan radiasi ionisasi.
%al(hal yang perlu diperhatikan dalam sterilisasi di antaranya0
a. Sterilisator 'alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih berfungsi.
b. Peralatan yang akan di steralisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas dengan
menyebutkan jenis peralatan, jumlah, dan tanggal pelaksanaan sterilisasi.
c. Penataan alat harus berprinsip bah+a semua bagian dapat steril.
d. "idak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum +aktu mensteril selesai.
e. Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril
f. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila terbuka harus
dilakukan sterilisasi ulang.
B. Desinfeksi
1esinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan
kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalan
membunuh mikroorganisme patogen.1isinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan
tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik.Antiseptik adalah 2at yang dapat
menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi
digunakan pada benda mati.1esinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau
Page2
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
3/31
sebaliknya tergantung dari toksisitasnya. Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk
membersihkan alat(alat tersebut dari debris organik dan bahan(bahan berminyak karena
dapat menghambat proses disinfeksi.
1isinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda mati. 1isinfektan
dibedakan menurut kemampuannya membunuh beberapa kelompok mikroorganisme,
disinfektan 3tingkat tinggi3 dapat membunuh *irus seperti *irus influen2a dan herpes, tetapi
tidak dapat membunuh *irus polio, hepatitis B atau M. tuberculosis. Untuk mendesinfeksi
permukaan dapat dipakai salah satu dari tiga desinfektan seperti iodophor, derifat fenol atau
sodium hipokrit.Untuk mendesinfeksi permukaan, umumnya dapat dipakai satu dari tiga
desinfektan diatas."iap desinfektan tersebut memiliki efektifitas 3tingkat menengah3 bila
permukaan tersebut dibiarkan basah untuk +aktu 45 menit.
6riteria desinfeksi yang ideal04. Bekerja dengan cepat untuk menginakti*asi mikroorganisme pada suhu kamar
. Akti*itasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, p%, temperatur dan kelembaban
7. "idak toksik pada he+an dan manusia
8. "idak bersifat korosif
9. "idak ber+arna dan meninggalkan noda
:. "idak berbau; baunya disenangi
. Mudah digunakan dan ekonomis.
!. Tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi
Adapun tujuan dari sterilisasi dan desinfeksi tersebut adalah
4. Mencegah terjadinya infeksi
. Mencegah makanan menjadi rusak
7. Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri
8. Mencegah kontaminasi terhadap bahan( bahan yg dipakai dalam melakukan biakan
murni.
D. MacamMacam Sterilisasi
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 7 cara yaitu secara mekanik, fisik
dan kimia+i0
4. Sterilisai secara mekanik (filtrasi)
Page3
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
4/31
Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil '5. mikron atau 5.89
mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk
sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan en2im dan antibiotik
. Sterilisasi secara fisik
1apat dilakukan dengan pemanasan ? penyinaran
Pemanasan
a. Pemijaran 'dengan api langsung)
Membakar alat pada api secara langsung, contoh alat 0 jarum inokulum, pinset,
batang L, dll. 455 @ efektif namun terbatas penggunaanya.
b. Panas kering0
Sterilisasi dengan o*en kira(kira :5(4=55!. Sterilisasi panas kering cocok
untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.akturelatif lama sekitar 4( jam. 6esterilaln tergnatung dengan +aktu dan suhu
yang digunakan, apabila +aktu dan suhu tidak sesuai dengan ketentuan maka
sterilisasipun tidak akan bisa dicapai secara sempurna.
c. Uap air panas
6onsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat
menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi "eknik disinfeksi
termurah aktu 49 menit setelah air mendidih Beberapa bakteri tidak terbunuh
dengan teknik ini0 Clostridium perfingensdan Cl. Botulinum
d. Uap air panas bertekanan
Menggunalkan autoklaf menggunakan suhu 44 ! dan tekanan 49 lbs, apabila
sedang bekerja maka akan terjadi koagulasi. Untuk mengetahui autoklaf
berfungsi dengan baik digunakan Bacillus stearothermophilus Bila media yang
telah distrerilkan.diinkubasi selama < hari berturut(turut apabila selama < hari0
Media keruh maka otoklaf rusak Media jernih maka otoklaf baik,
kesterilalnnya, 6eterkaitan antara suhu dan tekanan dalam autoklaf
Pasteurisasi
Pertama dilakukan oleh Pasteur, 1igunakan pada sterilisasi susu
Membunuh kuman0 tbc, brucella, Streptokokus, Staphilokokus, Salmonella,
Shigella dan difteri 'kuman yang berasal dari sapi;pemerah) dengan Suhu :9 !;
75 menit
Penyinaran dengan sinar UV
Page4
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
5/31
Sinar Ultra iolet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya
untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety
Cabinet dengan disinari lampu U Sterilisaisi secara kimia+i biasanya
menggunakan senya+a desinfektan antara lain alkohol.
Beberapa kelebihan sterilisasi dengan cara ini0
a. Memiliki daya antimikrobial sangat kuat
b. Absorbsi as. &ukleat daya kerja
c. Panjang gelombang0 5(>5 nm paling efektif 97,< nm
d. Penetrasi lemah kelemahan
Sinar ion bersifat hiperaktif
Sering digunakan pada Camma 1aya kerjanya sterilisasi bahan makanan,
terutama bila panas menyebabkan perubahan rasa, rupa atau penampilan Bahan
disposable0 alat suntikan ca+an petri dpt distrelkan dengan teknik ini. Sterilisasi
dengan sinar gamma disebut juga Dsterilisasi dinginE
3. Sterilisasi dengan Cara imia
a. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada disinfeksi kimia
4. ongga ' space)
. Sebaiknya bersifat membunuh 'germisid)
7. aktu 'lamanya) disinfeksi harus tepat
8. Pengenceran harus sesuai dengan anjuran
9. Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya
bersifat sangat mudah menguap
:. Sebaiknya menyediakan hand lationmera+at tangan setelah berkontak
dengan disinfekstan
b. -aktor(faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan cara kimia
4. enis bahan yang digunakan
. 6onsentrasi bahan kimia
7. Sifat 6uman
8. p%
9. Suhu
Page5
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
6/31
c. Beberapa Fat 6imia yang sering digunakan untuk sterilisasi
4. !lkohol
a) Paling efektif untuk sterilisasi dan desinfeksi membran sel rusak
b) Mendenaturasi protein dengan jalan dehidrasi ? en2im tdk aktif
. "alogen
a) Mengoksidasi protein kuman
3. #odium
a) 6onsentrasi yg tepat tidak mengganggu kulit
b) $fektif terhadap berbagai proto2oa
8. lorin
a) Memiliki +arna khas dan bau tajam
b) 1esinfeksi ruangan, permukaan serta alat non bedah$. %enol (as. arbol)
a) Mempresipitasikan protein secara aktif, merusak membran sel
menurunkan tegangan permukaan
b) Standar pembanding untuk menentukan akti*itas suatu desinfektan
&.Peroksida ("'')
a) $fektif dan nontoksid
b) Molekulnya tidak stabil
c) Menginaktif en2im mikroba
.*as +tilen ksida
a) Mensterilkan bahan yang terbuat dari plastik
E. Macammacam Desinfeksi
Macam(macam desinfektan yang digunakan 0
4. !lkohol
$til alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit. Alkohol yang
dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi unguk mendesinfeksi
permukaan, namun A1A tidak menganjurkkan pemakaian alkohol untuk mendesinfeksi permukaan
oleh karena cepat menguap tanpa meninggalkan efek sisa.
. !ldehida
Clutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada kedokteran gigi, baik
tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid merupakan desinfektan yang kuat. Clutaraldehid
@ dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat(alat yang tidak dapat disterilkan, diulas dengan kasa
Page6
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
7/31
steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan akuades, karena
glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat mengiritasi kulit;mukosa, operator harus memakai
masker, kacamata pelindung dan sarung tangan hea*y duty. Larutan glutaraldehid @ efektif
terhadap bakteri *egetatif seperti M. tuberculosis, fungi, dan *irus akan mati dalam +aktu 45(5
menit, sedang spora baru alan mati setelah 45 jam.
7. Biguanid
6lorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luas dalam bidang
kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak, misalnya 5,8@ larutan pada detergen
digunakan pada surgical scrub '%ibiscrub), 5,@ klorheksidin glukonat pada larutan air digunakan
sebagai bahan antiplak '!orsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi @ digunakan sebagai
desinfeksi geligi tiruan. Fat ini sangat aktif terhadap bakteri Cram'G) maupun Cram'().
$fekti*itasnya pada rongga mulut terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dansali*ary mucus.
,. Senya-a halogen.
%ipoklorit dan po*idon(iodin adalah 2at oksidasi dan melepaskan ion halide.alaupun
murah dan efektif, 2at ini dapat menyebabkan karat pada logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan
organik 'misalnya !hloros, 1omestos, dan Betadine).
9. %enol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat yang
terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh 2at organik. Fat ini bersifat *irusidal dan
sporosidal yang lemah.&amun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh 2at ini, banyak
digunakan di rumah sakit dan laboratorium.
:. lorsilenol
6lorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai
antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai
desinfektan 'misalnya 1ettol).
!. Per"edaan Sterilisasi dan Desinfeksi
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu 'alat, bahan, media, dan lain(lain) dari
mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya baik yang patogen maupun yang a patogen.
Atau bisa juga dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda dari semua
mikroorganisme, baik bentuk *egetati*e maupun bentuk spora.
Page7
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
8/31
Sedangkan desinfeksi adalah, membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan
kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam
membunuh mikroorganisme patogen.
1ari kedua pengertian di atas bisa kita simpulkan, jika sterilisasi dan desinfeksi memiliki
perbedaan yang khas, +alaupun tetap memiliki tujuan yang sama. &amun sterilisasi memiliki guna
yang lebih besar, dan desinfeksi secara khusus membunuh kuman penyebab penyakit.
II. Pengendalian Mikr##rganisme Secara !isik
Pengendalian mikroorganisme yaitu semua kegiatan yang bertujuan untuk
menghambat;mengurangi jumlah atau akti*itas mikroorganisme , membasmi atau mematikan
mikroorganisme 'terutama untuk yang terinfeksi mikroorganisme ). Alasan utama dilakukan pengendalian mikroorganisme yaitu mencegah penyebaran penyakit dan penyebaran infeksi ,
membasmi mikroorganisme pada tanaman;inang yang terinfeksi dan mencegah pembusukan dan
perusakan oleh mikroorganisme .
Suhu rendah tidak membunuh mikroorganisme tetapi menghambat perkembangbiakannya.
1engan demikian pertumbuhan mikroorganisme semakin berkurang seiring dengan semakin
rendahnya suhu, dan akhirnya di ba+ah Dsuhu pertumbuhan minimumEperkembangbiakannya akan
berhenti.Suhu terlalu rendah hingga di ba+ah suhu optimum pertumbuhan dapat menekan laju
metabolisme Staphylococcus aureus,Clostridium perfringens, dan Bacillus cereus hingga laju
terhenti. &amun, beberapa mikroba mempunyai kemampuan untuk dapat bertahan hidup pada
keadaan yang sangat dingin. Mikroba yang ada pada kondisi beku dianggap dorman karena tidak
terdeteksi adanya aktifitas metabolik. %al ini merupakan dasar bagi berhasilnya penga+etan pangan
dengan suhu rendah
a$ Pengeringan
Pengeringan identik dengan pengurangan akti*itas air. Pada a+ kurang dari 5,
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
9/31
-aktor yang mempengaruhi lamanya mikroorganisme mati setelah dilakukan pengeringan
a. macam mikroorgaanissme
b. Bahan pemba+a yang akan dipakai untuk mengeringkanmikroorganisme
c. 6esempurnaan proses pengeringan
d. 6ondisi fissik 'cahaya, suhu, kelembaban yang dikenakan padaorganisme yaang dikeringkan.
"$ %adiasi
• adiasi ultra*iolet 0
Ultra*iolet merupakan unsur bakterisidal utama pada sinar matahari yang menyebabkan perubahan(
perubahan di dalam sel berupa 0
( 1enaturasi protein
( 6erusakan 1&A
( %ambatan repikasi 1&A ( Pembetukan %/ dan peroksida organik di dalam pembenihan
( Merangsang pembentukan kolisin pada kuman kolisigenik dengan merusak penghambatnya di
dalam sitoplasma.
Lampu ultra*iolet dipergunakan untuk 0
( Membunuh mikrooganisme
( Membuat *aksin kuman dan *irus
( Mencegah infeksi melalui udara pada ruang bedah, tempat(tempat umum dan laboratorium
bakteriologis.
adiasi sinar ultra*iolet dapat mengurangi atau menginaktifkan jenis kapang perusak pada
gandum seperti, Penicillium rubrum dan Penicillium purpurogenum yang terdapat dalam udara
penyimpanan gandum 'Siagian 55). Proses ini dilakukan pada gandum karena kadar air gandum
yang rendah, sehingga proses ini mampu menghambat aktifitas pertumbuhan mikroba pada gandum
adiasi sinar(H dan pengion lainnya 0
adiasi pengion memiliki kapasitas lebih esar untuk menginduksikan
perubahan(perubahan yang mematikan pada 1&A sel. !ara iniberguna untuk sterilisasi barang(
barang sekali pakai misalnya benang bedah, semperit sekali pakai, pembalut lekat dan lain(lain.
c$ !iltrasi
!ara sterilisasi ini berguna untuk0
I larutan antibiotika, serum, larutan karbohidrat dan lain(lainnya
Page9
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
10/31
I memisahkan kuman dari toksin dan bakterifage
I menyaring kuman yang jumlahnya sedikit di dalam suatu cairan.
6erugian cara penyaringan 0
irus dan mikoplasma dapat mele+ati saringan kuman, sehingga serum yang telah di saring
tidak cukup aman untuk dipakai didalam klinik karena mungkin masih mengandung *irus
atau mikoplasma.
enis(jenis saringan kuman ialah 0
I "abung porselen misalnya Berkefeld datau !hamberland
I -ilter piringan asbes misalnya Seit2
I -ilter dari gelas berlubang
I -ilter membran atau koloidon
d$ Pem"ersi&an secara fisik
%al yang harus dilakukan ketika mengolah dan menyajikan makanan untuk mencegah
penularan penyakit menular yaitu0
4) Selalu mencuci tangan sebelum memegang makanan, minuman dan
peralatan. 6arena tangan dapat memindahkan kuman 'bibit penyakit) dari sampah, daging
mentah, piring kotor ataupun dari kotoran hidung maupun tenggorokan kedalam makanan.
) Memotong kuku agar tetap pendek dan tidak menggunakan cat kuku dan selalu
mencuci tangan menggunakan sabun dan air hangat. Cosok tangan terutama diba+ah kuku
selama 5 detik dengan sabun, kemudian bersihkan dengan menggunakan air hangat. ika
tidak ada kertas toilet bisa menggunakan pengering tangan dan tidak boleh menggunakan
apron 'celemek) atau lap cuci untuk mengeringkan tangan. Pencucian tangan perlu
dilakukan kembali setelah menggunakan kamar kecil ataupun setelah kontak dengan cairan
tubuh ketika batuk atau bersin,Setelah makan, merokok, memegang daging mentah,
membuang sampah atau memindahkan piring kotor.
III Penanganan Lim"a&
A. Penanganan Sampah secara Medis
a. Pengertian
Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau di buang dari suatu sumber
hasil akti*itas manusia maupun proses(proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi, bahkan
Page10
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
11/31
dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif karena dalam penanganannya baik untuk membuang
atau membersihkannya memerlukan biaya yang cukup besar.
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau
utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufktur
atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan '6ementerian Lingkungan %idup, 559).
Menurut 1epartemen 6esehatan epublik #ndonesia yang disebut sebagai sampah medis adalah
berbagai jenis buangan yang dihasilkan rumah sakit dan unit(unit pelayanan kesehatan yang dapat
membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehataan bagi manusia, yakni pasien maupun
masyarakat.
Sampah yang secara potensial menularkan penyakit memerlukan penanganan dapat
pembuangan, dan beberapa teknologi non(insinerator mampu mendisinfeksi sampah medis ini.
"eknologi(teknologi ini biasanya lebih murah, secara teknis tidak rumit dan rendah pencemarannya bila dibandingkan dengan insinerator.
Banyak jenis sampah yang secara kimia berbahaya, termasuk obat(obatan, yang dihasilkan oleh
fasilitas(fasilitas kesehatan. Sampah(sampah tersebut tidak sesuai diinsinerasi. Beberapa, seperti
merkuri, harus dihilangkan dengan cara merubah pembelian bahan(bahanJ bahan lainnya dapat
didaur(ulangJ selebihnya harus dikumpulkan dengan hati(hati dan dikembalikan ke pabriknya. Studi
kasus menunjukkan bagaimana prinsip(prinsip ini dapat diterapkan secara luas di berbagai tempat,
seperti di sebuah klinik bersalin kecil di #ndia dan rumah sakit umum besar di Amerika. Sampah
hasil proses industri biasanya tidak terlalu banyak *ariasinya seperti sampah domestik atau medis,
tetapi kebanyakan merupakan sampah yang berbahaya secara kimia.
". 'enis Sam(a& Medis
Secara umum, jenis sampah dapat dibagi , yaitu sampah organik 'biasa disebut sebagai sampah
basah) dan sampah anorganik 'sampah kering). Sampah basah adalah sampah yang berasal dari
makhluk hidup, seperti daun(daunan, sampah dapur, dll. Sampah jenis ini dapat terdegradasi
'membusuk;hancur) secara alami. Sebaliknya dengan sampah kering, seperti kertas, plastik, kaleng,
dan lain(lain. Sampah jenis ini tidak dapat terdegradasi secara alami.
Pada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di #ndonesia merupakan sampah basah,
yaitu mencakup :5(
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
12/31
tidak semua sampah medis berpotensi menular dan berbahaya. Sejumlah sampah yang dihasilkan
oleh fasilitas(fasilitas medis hampir serupa dengan sampah domestik atau sampah kota pada
umumnya. Sementara sampah hasil proses industri biasanya tidak terlalu banyak *ariasinya seperti
sampah domestik atau medis, tetapi kebanyakan merupakan sampah yang berbahaya secara kimia.
Limbah klinis berasal dari pelayanan medis, pera+atan, gigi, *eterinary, farmasi atau yang
sejenisnya serta limbah yang dihasilkan rumah sakit pada saat dilakukan pera+atan, pengobatan
atau penelitian. Berdasarkan potensi bahaya yang ditimbulkannya limbah klinis dapat digolongkan
dalam limbah benda tajam, infeksius, jaringan tubuh, citotoksik, farmasi, kimia, radio aktif dan
limbah plastik.
4. Sampah Benda "ajam
Sampah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagianmenonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit. Misalnya 0 jarum hipodermik, perlengkapan
inter*ena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Selain itu meliputi benda(benda tajam yang
terbuang yang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan
beracun atau radio aktif.
. Sampah #nfeksius
Sampah infeksius merupakan limbah yang dicurigai mengandung bahan pathogen. Sampah
infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular
serta limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik, ruang
pera+atan dan ruang isolasi penyakit menular. Kang termasuk limbah jenis ini antara lain 0 sampah
mikrobiologis, produk sarah manusia, benda tajam, bangkai binatang terkontaminasi, bagian tubuh,
sprei, limbah raung isolasi, limbah pembedahan, limbah unit dialisis dan peralatan terkontaminasi
'medical +ast).
7. Sampah aringan "ubuh 'Patologis)
Sampah jaringan tubuh meliputi jaringan tubuh, organ, anggota badan, placenta, darah dan
cairan tubuh lain yang dibuang saat pembedahan dan autopsi. Sampah jaringan tubuh tidak
memerlukan pengesahan penguburan dan hendaknya dikemas khusus, diberi label dan dibuang ke
incinerator.
8. Sampah !itotoksik
Sampah citotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi obat
citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik. Sampah yang terdapat
sampah citotoksik didalamnya harus dibakar dalam incinerator dengan suhu diatas 4555!.
Page12
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
13/31
9. Sampah -armasi
Sampah farmasi berasal dari 0 obat(obatan kadalu+arsa, obat(obatan yang terbuang karena batch
tidak memenuhi spesifikasi atau telah terkontaminasi, obat(obatan yang terbuang atau dikembalikan
oleh pasien, obat(obatan yang sudah tidak dipakai lagi karena tidak diperlukan dan limbah hasil
produksi obat(obatan.
:. Sampah 6imia
Sampah kimia dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis, *etenary, laboratorium,
proses sterilisasi dan riset. Limbah kimia juga meliputi limbah farmasi dan limbah citotoksik.
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
14/31
Sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin
banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
. euse 'Memakai kembali)
Sebisa mungkin pilihlah barang(barang yang bisa dipakai kembali. %indari pemakaian
barang(barang yang disposable 'sekali pakai, buang). %al ini dapat memperpanjang +aktu
pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
7. ecycle 'Mendaur ulang)
Sebisa mungkin, barang(barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. "idak semua
barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non(formal dan industri rumah
tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
8. eplace ' Mengganti)
"eliti barang yang kita pakai sehari(hari. Cantilah barang barang yang hanya bisa dipakaisekali dengan barang yang lebih tahan lama. uga telitilah agar kita hanya memakai barang(barang
yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila
berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara
alami.
B. 6onsep Pengolahan Sampah
"erdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya,
antara negara(negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, banyak(konsep yang digunakan
adalah0
*.*. %irarki Sampah
%irarki sampah merujuk kepada 3 7 M 3 yakniJ mengurangi sampah, menggunakan kembali
sampah dan mendaur ulang, yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan
keinginan dari segi minimalisasi sampah. %irarki limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian
besar strategi minimalisasi sampah.
"ujuan limbah hirarki adalah untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk(produk
praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah.
+.+. Perpanjangan tanggung ja+ab penghasil sampah ; $tended Producer esponsibility
'$P)
Page14
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mengurangi_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menggunakan_kembali_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menggunakan_kembali_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menggunakan_kembali_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minimalisasi_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menggunakan_kembali_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menggunakan_kembali_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minimalisasi_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mengurangi_sampah&action=edit&redlink=1
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
15/31
'$P) adalah suatu strategi yang dirancang untuk mempromosikan integrasi semua biaya yang
berkaitan dengan produk(produk mereka di seluruh siklus hidup 'termasuk akhir(of(pembuangan
biaya hidup) ke dalam pasar harga produk.
"anggung ja+ab produser diperpanjang dimaksudkan untuk menentukan akuntabilitas atas seluruh
Lifecycle produk dan kemasan diperkenalkan ke pasar. #ni berarti perusahaan yang manufaktur,
impor dan ; atau menjual produk diminta untuk bertanggung ja+ab atas produk mereka berguna
setelah kehidupan serta selama manufaktur.
,.,. Prinsip pengotor membayar
Prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana pihak pencemar membayar dampak
akibatnya ke lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan limbah, ini umumnya merujuk kepada
penghasil sampah untuk membayar sesuai dari pembuangan.
!. Pengelolaan dan Penanggulangan Sampah Medis
Pengelolaan sampah terdiri dari pengumpulan, pengangkutan, pemprosesan, pendaur(
ulangan, atau pembuangan dari material sampah. 6alimat ini biasanya mengacu pada material
sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi
dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan
untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan 2at padat, cair, gas, atau
radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing(masing jenis 2at.
Praktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara berkembang,
berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga antara daerah
perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan
institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung ja+ab pemerintah daerah, sedangkan
untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah
sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal, diantaranya tipe 2at
sampah, tanah yang digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area. Pengelolaan sampah medis
akan memiliki penerapan pelaksanaan yang berbeda(beda antar fasilitas(fasilitas kesehatan, yang
umumnya terdiri dari penimbulan, penampungan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan.
Penim"unan - Pemisa&an Dan Pengurangan $
Page15
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
16/31
Proses pemilahan dan reduksi sampah hendaknya merupakan proses yang kontinyu yang
pelaksanaannya harus mempertimbangkan 0 kelancaran penanganan dan penampungan sampah,
pengurangan *olume dengan perlakuan pemisahan limbah B7
'bahan berbahaya dan beracun seperti baterai bekas, bekas toner, dan sebagainya),
dan non B7 serta menghindari penggunaan bahan kimia B7, pengemasan dan pemberian label yang
jelas dari berbagai jenis sampah untuk efisiensi biaya, petugas dan pembuangan.
Penam(ungan
Penampungan sampah ini merupakan +adah yang memiliki sifat kuat, tidak mudah bocor
atau berlumut, terhindar dari sobek atau pecah, mempunyai tutup dan tidak o*erload. Penampungan
dalam pengelolaan sampah medis dilakukan perlakuan standarisasi kantong dan kontainer seperti
dengan menggunakan kantong yang bermacam +arna seperti telah ditetapkan dalam Permenkes #
no. >=:;Men.6es;Per;4>> dimana kantong ber+arna kuning dengan lambang bioha2ard untuk sampah infeksius, kantong ber+arna ungu dengan simbol citotoksik untuk limbah citotoksik,
kantong ber+arna merah dengan simbol radioaktif untuk limbah radioaktif dan kantong ber+arna
hitam dengan tulisan DdomestikE.
Pengangkutan
Pengangkutan dibedakan menjadi dua yaitu pengangkutan intenal dan eksternal.
Pengangkutan internal bera+al dari titik penampungan a+al ke tempat pembuangan atau ke
incinerator 'pengolahan onsite). 1alam pengangkutan internal biasanya digunakan kereta dorongsebagai yang sudah diberi label, dan dibersihkan secara berkala serta petugas pelaksana dilengkapi
dengan alat proteksi dan pakaian kerja khusus.
Pengangkutan eksternal yaitu pengangkutan sampah medis ketempat pembuangan di luar
'offsite). Pengangkutan eksternal memerlukan prosedur pelaksanaan yang tepat dan harus dipatuhi
petugas yang terlibat. Prosedur tersebut termasuk memenuhi peraturan angkutan lokal. Sampah
medis diangkut dalam kontainer khusus, harus kuat dan tidak bocor.
Beberapa diantara sampah medis sangat mahal biaya penanganannya karena berupa bahan
kimia berbahaya, seperti obat(obatan yang dihasilkan oleh fasilitas(fasilitas kesehatan. &amun
demikian tidak semua sampah medis berpotensi menular dan berbahaya.
Sejumlah sampah yang dihasilkan oleh fasilitas(fasilitas medis hampir serupa dengan
sampah domestik atau sampah kota pada umumnya. Sementara sampah hasil proses industri
biasanya tidak terlalu banyak *ariasinya seperti sampah domestik atau medis, tetapi kebanyakan
merupakan sampah yang berbahaya secara kimia.
Peng#la&an dan Pem"uangan
Page16
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
17/31
Metode yang digunakan untuk mengolah dan membuang sampah medis tergantung pada faktor(
faktor khusus yang sesuai dengan institusi yang berkaitan dengan peraturan yang berlaku dan aspek
lingkungan yang berpengaruh terhadap masyarakat. "eknik pengolahan sampah medis 'medical
+aste) yang mungkin diterapkan adalah 0
a. #ncinerasi
b. Sterilisasi dengan uap panas; autocla*ing 'pada kondisi uap jenuh º!) bersuhu 44º
c. Sterilisasi dengan gas 'gas yang digunakan berupa ethylene oide atau formaldehyde)
d. 1esinfeksi 2at kimia dengan proses grinding 'menggunakan cairan kimia sebagai desinfektan)
e. #nakti*asi suhu tinggi
f. adiasi 'dengan ultra*iolet atau ionisasi radiasi)
g. Micro+a*e treatment
h. Crinding dan shredding 'proses homogenisasi bentuk atau ukuran sampah)i. Pemampatan; pemadatan, dengan tujuan untuk mengurangi *olume yang terbentuk
Limbah cair yang dihasilkan dari sebuah rumah sakit umumnya banyak mengandung
bakteri, *irus, senya+a kimia, dan obat(obatan yang dapat membahayakan bagi kesehatan
masyarakat sekitar rumah sakit tersebut. 1ari sekian banyak sumber limbah di rumah sakit, limbah
dari laboratorium paling perlu di+aspadai.
Bahan(bahan kimia yang digunakan dalam proses uji laboratorium tidak bisa diurai hanya
dengan aerasi atau acti*ated sludge. Bahan(bahan itu mengandung logam berat dan in*eksikus,
sehingga harus disterilisasi atau dinormalkan sebelum EdilemparE menjadi limbah tak berbahaya.
Untuk foto rontgen misalnya, ada cairan tertentu yang mengandung radioaktif yang cukup
berbahaya. Setelah bahan ini digunakan. limbahnya dibuang.
Banyak pihak yang menyadari tentang bahaya ini. &amun, lemahnya peraturan pemerintah
tentang pengelolaan limbah rumah sakit mengakibatkan hingga saat ini hanya sedikit rumah sakit
yang memiliki #PAL khusus pengolahan limbah cairnya.
Berikut adalah beberapa cara untuk menanggulangi sampah medis maupun sampah benda
tajam antara lain 0
*.*. Penanganan Sam(a& Medis air /ang Terk#ntaminasi - dara&0 feses0 urin dan cairan
tu"u& lainn/a.
• Cunakan sarung tangan tebal ketika menangani dan memba+a sampah tersebut.
• %ati(hati pada +aktu menuangkan sampah tersebut pada bak yang mengalir atau dalam
toilet bilas. Sampah cair dapat pula dibuang kedalam kakus. %indari percikannya.
Page17
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
18/31
• !uci toilet dan bak secara hati(hati dan siram dengan air untuk membersihkan sisa(sisa
sampah. %indari percikannya.
• 1ekontaminasi +adah specimen dengan larutan klorn 5,9 @ atau disenfeksi local lainnya
yang adekuat, dengan merendam selama 45 menit sebelum dicuci.
• !uci tangan sesudah menangani sampah cair dan lakukan dekontaminasi, kemudian cuci
sarung tangan.
+.+. Penanganan Sam(a& Medis Padat -Misaln/a (em"alut /ang suda& digunakan dan "enda
"enda lainn/a /ang tela& terk#ntaminasi dengan dara& atau materi #rganic lainn/a.
Cunakan sarung tangan tebal ketika menangani dan memba+a sampah tersebut.
Buang sampah padat tersebut ke dalam +adah yang dapat dicuci dan tidak korosif
'plastic atau metal yang berlapis seng) dengan tutup yang rapat.
6umpulkan tempat sampah tersebut ditempat yang sama dan ba+a sampah(sampah yang
dapat dibakar ke tempat pembakaran. ika tempat pembakaran tidak tersedia maka bisa
dilakukan penguburan saja.
Melakukan pembakaran atau penguburan harus segera dilakukan sebelum tersebar ke
lingkungan sekitar. Pembakaran adalah metode terbaik untuk membunuh
mikroorganisme.
!uci tangan setelah menangani sampah tersebut dan dekontaminasi serta cuci sarung
tangan yang tadi dipakai saat membersihkan sampah tersebut.
,.,. Penanganan Sam(a& Medis "eru(a Benda Tajam -'arum0 silet0 mata (isau dan lainlain$
Cunakan sarung tangan tebal.
Buang seluruh benda(benda yang tajam pada tempat sampah yang tahan pecah. "empat
sampah yang tahan pecah dan tusukan dapat dengan mudah dibuat menggunakan karton
tebal, ember tertutup, atau botol plastic yang tebal. Botol bekas cairan infus juga dapat
digunakan untuk sampah(sampah yang tajam, tapi dengan resiko pecah.
Letakkan tempat sampah tersebut dekat dengan daerah yang memerlukan sehingga
sampah(sampah tajam tersebut tidak perlu diba+a terlalu jauh sebelum dibuang.
!egah kecelakaan yang diakibatkan oleh jarum suntik, jangan menekuk atau mematahkan
jarum sebelum dibuang. arum tidak secara rutin ditutup, tetapi jika dibutuhkan, dapat
diusahakan dengan metode satu tangan.
∼ Letakkan tutup pada permukaan yang datar dan keras, kemudian pindahkan ke
tangan.
Page18
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
19/31
∼ 6emudian dengan satu tangan, pegang alat suntik dan gunakan jarumnya untuk
menyendok tutup tersebut.
∼ ika tutup sudah menutup jarum suntik, gunakan tangan yang lain untuk
merapatkan tutup tersebut.
• ika +adah untuk sampah benda tajam telah N penuh, tutp atau sumbat dengan kuat.
• Buang +adah yang sudah N penuh tersebut dengan cara menguburnya. arum dan benda(
benda tajam lainnya tidak dapat dapat dihancurkan dengan membakarnya dan kemudian
hari dapat menyebabkan luka dan mengakibatkan infeksi yang serius. Pembakaran atau
membakarnya dalam suatu +adah, dapat mengurangi kemungkinan, sampah tersebut
dikorek(korek dalam tempat sampah.
• !uci tangan sesudah mengolah +adah sampah benda tajam tersebut kemudian
dekontaminasi dan cuci tangan.
1.1. Mem"uang 2ada& )imia /ang Tela& Digunakan
• !uci +adah dengan air +adah gelas dapat dicuci dengan diterjen, bilas dengan benar(
benar bersih dan kemudian bisa digunakan kembali.
• Untuk +adah(+adah plastic yang berisi 2at(2at toksik, misalnya glutaraldehid, bilas tiga
kali dengan air kemudian buang dengan cara menguburnya. angan pernah menggunakan
+adah tersebut untuk dipakai kembali setelah dibersihkan.
D. Tekn#l#gi dalam Penanganan Sam(a& Medis
"eknologi pengolahan limbah medis yang sekarang sering dioperasikan hanya berkisar antara
masalah tangki septik dan insinerator. 6eduanya sekarang terbukti memiliki nilai negatif besar.
"angki septik banyak dipersoalkan lantaran rembesan air dari tangki yang dikha+atirkan dapat
mencemari tanah. "erkadang ada beberapa rumah sakit yang membuang hasil akhir dari tangki
septik tersebut langsung ke sungai(sungai, sehingga dapat dipastikan sungai tersebut mulai
mengandung 2at medis.
Sedangkan insinerator, yang menerapkan teknik pembakaran pada sampah medis, juga
bukan berarti tanpa cacat. Badan Perlindungan Lingkungan AS menemukan teknik insenerasi
merupakan sumber utama 2at dioksin yang sangat beracun. Penelitian terakhir menunjukkan 2at
dioksin inilah yang menjadi pemicu tumbuhnya kanker pada tubuh.
%al yang sangat menarik dari permasalahan ini adalah ditemukaannya teknologi pengolahan
limbah dengan metode o2onisasi. Salah satu metode sterilisasi limbah cair rumah sakit yang
Page19
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
20/31
direkomendasikan United States $n*ironmental Protection Agency 'U.S.$PA) tahun 4>>>.
"eknologi ini sebenarnya dapat juga diterapkan untuk mengelola limbah pabrik tekstil, cat, kulit,
dan lain(lain.
a. Insenat#r
#nsenerasi adalah proses dengan suhu tinggi untuk mengurangi isi dan berat sampah. Proses ini
biasanya dipilih untuk menangani sampah yang tidak dapat didaur ulang atau dibuang ke tempat
pembuangan sampah atau tempat kebersihan perataan tanah.
!ara pemakaian insenerator tong yang sederhana untuk pembuangan sampah adalah sebagai
berikut 0
Langkah 4 0 jika mungkin, pilihlah lokasi searah angin menjauhi klinik.
Langkah 0buatlah insenerator sederhana dengan bahan(bahan local seperti tanah atau
lumpur atau drum bekas minyak 'misalnya ukuran tong 5 liter)
Langkah 7 0 pastikan bah+a insenerator mempunyai 0
!ukup inlet udara diba+ahnya untuk pembakaran yang baik.
Untuk memudahkan perluasan, kendurkan susunan batang besi api
Bukaan cukup untuk memasukkan sampah baru dan membuang abu
!erobong asap cukup panjang untuk memudahkan saluran udara dan pembuangan
asap dengan baik.
Langkah 8 0 tempatkan drum pada dasar yang cukup keras untuk dasar konkrit.
6husus untuk incinerator, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila incinerator akan
digunakan di rumah sakit antara lain 0 ukuran, desain, kapasitas yang disesuaikan dengan *olume
sampah medis yang akan dibakar dan disesuaikan pula dengan pengaturan pengendalian
pencemaran udara, penempatan lokasi yang berkaitan dengan jalur pengangkutan sampah dalam
kompleks rumah sakit dan jalur pembuangan abu, serta perangkap untuk melindungi incinerator
dari bahaya kebakaran.
a. 6euntungan menggunakan incinerator 0
dapat mengurangi *olume sampah
dapat membakar beberapa jenis sampah termasuk sampah B7 'toksik menjadi non
toksik, infeksius menjadi non infeksius)
lahan yang dibutuhkan relatif tidak luas
pengoperasinnya tidak tergantung pada iklim
residu abu dapat digunakan untuk mengisi tanah yang rendah.
Page20
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
21/31
b. 6erugiannya menggunakan incinerator 0
• tidak semua jenis sampah dapat dimusnahkan terutama sampah dari logam dan botol
• 1apat menimbulkan pencemaran udara bila tidak dilengkapi dengan pollution control
berupa cyclon 'udara berputar) atau bag filter 'penghisap debu).
%asil pembakaran berupa residu serta abu dikeluarkan dari incinerator dan ditimbun dilahan
yang rendah. Sedangkan gas;pertikular dikeluarkan melalui cerobong setelah melalui sarana
pengolah pencemar udara yang sesuai.
". 34#nisasi
Proses o2onisasi atau proses dengan menggunakan o2on pertama kali diperkenalkan &ies dari
Prancis sebagai metode sterilisasi pada air minum pada tahun 4>5:. Penggunaan proses o2onisasi
kemudian berkembang sangat pesat.
1alam kurun +aktu kurang dari 5 tahun terdapat kurang lebih 755 lokasi pengolahan air
minum menggunakan o2onisasi untuk proses sterilisasinya di Amerika.
1e+asa ini, metode o2onisasi mulai banyak dipergunakan untuk sterilisasi bahan makanan,
pencucian peralatan kedokteran, hingga sterilisasi udara pada ruangan kerja di perkantoran.
Luasnya penggunaan o2on ini tidak terlepas dari sifat o2on yang dikenal memiliki sifat radikal'mudah bereaksi dengan senya+a disekitarnya) serta memiliki oksidasi potential .5< . Selain itu,
o2on telah dapat dengan mudah dibuat dengan menggunakan plasma seperti corona discharge.
Melalui proses oksidasinya pula o2on mampu membunuh berbagai macam mikroorganisme
seperti bakteri $scherichia coli, Salmonella enteriditis, %epatitis A irus serta berbagai
mikroorganisma patogen lainnya '!rites, 4>>=). Melalui proses oksidasi langsung o2on akan
merusak dinding bagian luar sel mikroorganisma 'cell lysis) sekaligus membunuhnya. uga melalui
proses oksidasi oleh radikal bebas seperti hydrogen peroy '%/) dan hydroyl radical '/%) yang
terbentuk ketika o2on terurai dalam air. Seiring dengan perkembangan teknologi, de+asa ini o2on
mulai banyak diaplikasikan dalam mengolah limbah cair domestik dan industri.
c. 34#nisasi Lim"a& air %uma& Sakit
Limbah cair yang berasal dari berbagai kegiatan laboratorium, dapur, laundry, toilet, dan lain
sebagainya dikumpulkan pada sebuah kolam eOualisasi lalu dipompakan ke tangki reaktor untuk
dicampurkan dengan gas o2on. Cas o2on yang masuk dalam tangki reaktor bereaksi mengoksidasi
senya+a organik dan membunuh bakteri patogen pada limbah cair.
Page21
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
22/31
Limbah cair yang sudah teroksidasi kemudian dialirkan ke tangki koagulasi untuk
dicampurkan koagulan. Lantas proses sedimentasi pada tangki berikutnya. Pada proses ini, polutan
mikro, logam berat dan lain(lain sisa hasil proses oksidasi dalam tangki reaktor dapat diendapkan.
Selanjutnya dilakukan proses penyaringan pada tangki filtrasi. Pada tangki ini terjadi proses
adsorpsi, yaitu proses penyerapan 2at(2at pollutan yang terle+atkan pada proses koagulasi. Fat(2at
polutan akan dihilangkan permukaan karbon aktif. Apabila seluruh permukaan karbon aktif ini
sudah jenuh, atau tidak mampu lagi menyerap maka proses penyerapan akan berhenti,
dan pada saat ini karbon aktif harus diganti dengan karbon aktif baru atau didaur ulang dengan cara
dicuci. Air yang keluar dari filter karbon aktif untuk selanjutnya dapat dibuang dengan aman ke
sungai.
/2on akan larut dalam air untuk menghasilkan hidroksil radikal '(/%), sebuah radikal bebas
yang memiliki potential oksidasi yang sangat tinggi '.= ), jauh melebihi o2on '4.< ) danchlorine '4.7: ). %idroksil radikal adalah bahan oksidator yang dapat mengoksidasi berbagai
senya+a organik 'fenol, pestisida, atra2ine, "&", dan sebagainya).
Sebagai contoh, fenol yang teroksidasi oleh hidroksil radikal akan berubah menjadi hydroOuinone,
resorcinol, cathecol untuk kemudian teroksidasi kembali menjadi asam oalic dan asam formic,
senya+a organik asam yang lebih kecil yang mudah teroksidasi dengan kandungan oksigen yang di
sekitarnya. Sebagai hasil akhir dari proses oksidasi hanya akan didapatkan karbon dioksida dan air.
%idroksil radikal berkekuatan untuk mengoksidasi senya+a organik juga dapat
dipergunakan dalam proses sterilisasi berbagai jenis mikroorganisma, menghilangkan bau, dan
menghilangkan +arna pada limbah cair.
1engan demikian akan dapat mengoksidasi senya+a organik serta membunuh bakteri patogen, yang
banyak terkandung dalam limbah cair rumah sakit.
Pada saringan karbon aktif akan terjadi proses adsorpsi, yaitu proses penyerapan 2at(2at
yang akan diserap oleh permukaan karbon aktif. Apabila seluruh permukaan karbon aktif ini sudah
jenuh, proses penyerapan akan berhenti. Maka, karbon aktif harus diganti baru atau didaur ulang
dengan cara dicuci.
1alam aplikasi sistem o2onisasi sering dikombinasikan dengan lampu ultra*iolet atau hidrogen
peroksida. 1engan melakukan kombinasi ini akan didapatkan dengan mudah hidroksil radikal
dalam air yang sangat dibutuhkan dalam proses oksidasi senya+a organik. "eknologi oksidasi ini
tidak hanya dapat menguraikan senya+a kimia beracun yang berada dalam air, tapi juga sekaligus
menghilangkannya sehingga limbah padat 'sludge) dapat diminimalisasi hingga mendekati 455@.
Page22
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
23/31
1engan pemanfaatan sistem o2onisasi ini dapat pihak rumah sakit tidak hanya dapat mengolah
limbahnya tapi juga akan dapat menggunakan kembali air limbah yang telah terproses 'daur ulang).
"eknologi ini, selain efisiensi +aktu juga cukup ekonomis, karena tidak memerlukan tempat
instalasi yang luas.
II.1 Peranan Bidan dalam Sterilisasi dan Desinfeksi
1alam dunia kesehatan khususnya bidan sterilisasi dan disinfeksi digunakan sebagai
pencegah infeksi 'P#). 1engan adanya praktek pencegah infeksi dapat mencegah mikroorganisme
berpindah dari satu indi*idu ke indi*idu lainnya 'ibu dan bayi baru lahir'BBL) ,dan para penolong
persalinan)sehingga dapat memutus rantai penyebaran infeksi.
"indakan( tindakan pencegahan infeksi termasuk hal(hal berikut05 uci tangan
!uci tangan merupakan prosedur paling penting dari pencegahan penyebaran infeksi yang
meyebabkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir. Mencuci tangan harus dilakukan saat0
( Segera setelah tiba di tempat kerja
( Sebelum dan sesudah melakukan kontak fisik dangan pasien
( Sebelum dan sesudah memakai sarung tangan
( Setelah menyentuh benda yang mungkin terkontaminasi oleh darah ; cairan tubuh lainnya ;
setelah menyentuh selaput mukosa 'hidung,mulut atau mata)
( Setelah ke kamar mandi
( Sebelum pulang kerja
Memakai sarung tangan dan (erlengka(an (elindung lainn/a
Pakailah sarung tangan sebelum menyentuh sesuatu yang basah 'kulit tak utuh,selaput
mukosa,darah atau cairan tubuh lainnya) peralatan, sarung tangan atau sampah yang
terkontaminasi . ika sarung tangan diperlukan ganti sarung tangan untuk setiap ibu atau bayi baru
lahir untuk menghindari kontaminasi silang atau gunakan sarung tangan yang berbeda untuk situasi
yang berbeda pula.
a.Cunakan sarung tangan sreril ; 1"" '1isinfeksi "ingkat "inggi) untuk prosedur yang
mengakibatkan kontak dangan jaringan di ba+ah kulit 'persalinan,heating,pengambilan darah)
Page23
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
24/31
b. Sarung tangan yang bersih untuk menangani darah ; cairan tubuh
c. Sarung tangan rumah tangga ; tebal untuk mencuci peralatan, menangani sampah,juga
membersihkan darah dan cairan tubuh.
Perlengkapan pelindung pribadi yang meliputi kaca mata pelindung,masker +ajah,sepatu
boot atau sapatu tertutup dan celemek dapat mencegah petugas terpapar mikroorganisme
penyebab infeksi dangan cara menghalangi atau membatasi petugas dari cairan tubuh,darah atau
cedera selama melaksanakan prosedur klinik. Masker +ajah dan celemek plastik sederhana dapat
dibuat sesuai dengan kebutuhan dan sumberdaya yang bersedia di masing(masing daerah jika alat
atau perlengkapan sekali pakai tidak tersedia.
5 Menggunakan teknik ase(sis atau ase(tik Antisepsis adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi dengan cara membunuh
atau mengurangi mikroorganisme pada jaringan tubuh atau kulit . 6arena kulit dan mukosa tidak
dapat disterilkan maka penggunaan antiseptik akan sangat mengurangi jumlah mikroorganisme
yang dapat mengkontaminasi luka terbuka dan penyebab infeksi . !uci tangan secara teratur
diantara kontak dengan setiap ibu dan bayi baru lahir,membantu untuk menghilangkan sebagian
besar mikroorganisme pada kulit.
Larutan antiseptik digunakan pada kulit atau jaringan yang tidak mampu menahan
konsentrasi bahan aktif yang terlarut dalam larutan disinfeksi. Sedangkan larutan disinfeksi dipakai
juga untuk mendekontaminasi peralatan atau instrument yang digunakan dalam prosedur bedah.
Larutan antiseptik yang bisa diterima0
Alcohol :5(>5@0etil,isopropyl, atau metal spiritus
Setrimid atau klorheksidin glukonat,berbagai konsentrasi 'sa*lon)
6lorheksidin glukonat 8@ 'hibiscub,hibitane,hibiclens)
%eksaklorofen 7@ 'phisohe)
Paraklorometaksilenol 'dettol)
#odine 4(7@,larutan yang dicampur alkohol atau encer 'lugol) atau tincture 'iodine dalam alkohol
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
25/31
Clutaraldehida @ 'digunakan untuk dekontaminasi tetapi karena mahal biasanya hanya
digunakan disinfeksi tingkat tinggi)
1imanapun prosedur dilakukan,dearah steril harus dibuat dan dipelihara untuk menurunkan
risiko kontaminasi di area tindakan. Peralatan atau benda(benda yang disinfeksi tinngkat tinggi bisa
di tempatkan di area steril. Prinsip menjaga daerah steril harus digunakan untuk prosedur pada area
tindakan dengan kondisi disinfeksi tingkat tinggi. Pelihara kondisi steril dengan memisahkan benda(
benda steril atau disinfeksi tingkat tinggi dari benda(benda yang terkontaminasi. ika mungkin
gunakan baju,sarung tangan steril dan sediakan atau pertahankan lingkungan yang steril.
Mem(r#ses alat "ekas (akai
"iga proses pokok yang direkomendasi untuk proses peralatan dan benda(benda lain dalam
upaya pencegahan infeksi adalah0 1ekontaminasi
!uci dan bilas
1isinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi
Benda(benda steril atau disinfeksi tingkat tinggi harus disimpan dalam keadaan kering dan
bebas debu. aga agar bungkusan(bungkusan yang tetap kering dan utuh sehingga kondisinya tetap
terjaga dan dapat digunakan hingga satu minggu setelah diproses. Peralatan steril yang dibungkus
dalam kantong plastik bersegel, tetap kering dan utuh masih dapat digunakan hingga satu bulan
setelah proses.Peralatan dan bahan disinfeksi tingkat tinggi dapat disimpan dalam +adah tertutup
yang sudah di disinfeksi tingkat tinggi dan bebas debu. ika peralatan(peralatan tersebut tidak
digunakan dalam +aktu peyimpanan tersebut maka proses kembali dulu sebelum digunakan
kembali.
4. 1ekontaminasi
1ekontaminasi adalah langkah penting pertama untuk menangani peralatan, perlengkapan,
sarung tangan dan benda(benda lain yang terkontaminasi. 1ekontaminasi membuat benda(benda
lebih aman untuk ditangani dan dibersihkan oleh petugas.Untuk perlindungan lebih jauh pakai
sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga yang terbuat dari bahan lateks jika
akan menangani peralatan bekas pakai atau kotor. segera setelah digunakan, masukkan benda(benda
yang terkontaminasi ke dalam larutan klorin 5,9@ 45 menit. Selama prosedur ini dengan cepat
memastikan *irus hepatitis B dan %#. Pastikan bah+a benda(benda yang terkontaminasi terendam
seluruhnya oleh larutan klorin. 1aya kerja larutan klorin,cepat mengalami sehingga harus diganti
paling sedikit setiap 8 jam, atau lebih cepat terlihat kotor atau steril.
Page25
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
26/31
. Pencucian dan pembilasan
Pencucian adalah cara paling efektif untuk menghilangkan sebagian besar mikroorganisme
pada peralatan ; perlengkapan yang kotor atau yang sudah digunakan. Baik sterilisasi maupun
disinfeksi tingkat tinggi menjadi kurang efektif tanpa proses pencucian sebelumnya. ika benda(
benda yang terkontaminasi tidak dapat dicuci segera setelah di kontaminasi, bilas peralatan dengan
air untuk mencegah korosi dan menghilangkan bahan(bahan organik, lalu cuci dengan seksama
secepat mungkin. Sebagian besar 'hingga =5@) mikroorganisme yang terdapat dalam darah dan
bahan(bahan organik lainnya bisa dihilangkan melalui proses pencucian. Pencucian juga dapat
menurunkan jumlah endospora bakteri yang menyebabkan tetanus dan gangrene,pencucian ini
penting karena residu bahan(bahan organik bisa menjadi tempat kolonisasi mikroorganisme
'termasuk endospora) dan melindungi mikroorganisme dari proses sterilisasi atau disinfeksi
kimia+i. ika perlengkapan untuk proses sterilisasi tidak tersedia, pencucian secara seksamamerupakan proses fisik satu(satunya untuk menghilangkan sejumlah endospora bakteri.
,. 1"" '1isinfeksi "ingkat "inggi) dan sterilisasi
Proses 1"" membunuh semua mikroorganisme kecuali beberapa endospora bakterial. 1""
dapat diperoleh dengan merebus dalam air mendidih, mengukus 'dengan uap panas), atau
merendam alat dalam disinfektan kimia+i.
a) 1isinfeksi "ingkat "inggi dengan Perebusan atau Pengukusan
Suhu tertinggi yang dapat dicapai oleh air mendidih atau uap tekanan rendah adalah 455 !
pada permukaan laut. Sebaiknya merebus atau mengukus alat untuk 1"" sekurang(kurangnya 5
menit. Perebusan dalam air merupakan cara yang efektif dan praktis untuk 1"" alat(alat dan semua
alat yang lainnya. alaupun perebusan dalam air selama 5 menit akan membunuh semua bakteri
*egetatif, *irus, ragi dan jamur, perebusan tidak membunuh semua endospora. Perebusan alat
selama 5 menit, dilakukan dalam tempat merebus yang tertutup. aktu perebusan mulai dicatat
se+aktu air mulai mendidih. Semua alat(alat logam harus terendam sempurna. Selama perebusan
berlangsung, jangan menambahkan sesuatu kedalam +adah. Setelah merebus 5 menit, pindahkan
alat(alat dengan cunam yang telah di 1"" terlebih dahulu, kemudian simpan dalam kontainer yang
telah di 1"" dan tutup rapat.
b) 1isinfeksi "ingkat "inggi dengan Bahan 6imia+i
Page26
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
27/31
alaupun banyak disinfektan tersedia dimana(mana, 8 disinfektan yaitu klorin,
glutaraldehid, formaldehid, dan peroksfd secara rutin digunakan sebagai disinfektan tingkat tinggi.
Bahan(bahan kimia+i ini dapat mencapai 1"" jika alat(alat yang akan didisinfeksi dibersihkan
dulu sebelum direndam. 1"" dengan kimia+i tidak dianjurkan pada jarum dan semprit, karena
sisa(sisa bahan kimia dapat tertinggal dalam jarum tersebut. Larutan klorin bereaksi cepat, sangat
efektif terhadap %B, %!, dan %#;A#1S, serta murah dan mudah didapat. Larutan klorin Q 5,9@
dapat merusaklogam. Untuk 1"", larutan 5,4@ dibuat dengan air matang,dan lakukan penyaringan
bila air keruh. Masalah korosi dapat dikurangi jika beda(benda tersebut dibilas dengan air matang
dan dikeringkan segera. 6orosi terjadi bila lamanya perendaman dilakukan Q 5 menit dan terjadi
kontak pada konsentrasi Q 5.9@. 1isinfektan kimia+i harus disimpan ditempat yang gelap dan
dingi, jangan disimpan di ba+ah. cahaya matahari atau panas yang berlebihan karena semua
disinfetan kimia+i sensitif terhadap panas.
5 Menangani (eralatan tajam dangan aman
Luka tusuk benda tajam 'jarum) merupakan salah satu alur utama infeksi %# dan hepatitis
B di antara para penolong persalinan. /leh karena itu, perhatikan pedoman berikut0
4. Letakkan benda(benda tajam di atas baki steril atau disinfeksi tingkat tinggi atau dengan
manggunakan Ddaerah amanD yang sudah ditentukan 'daerah khusus untuk meletakkan dan
mengambil peralatan tajam.
. %ati(hati saat melakukan penjahitan agar terhindar dari luka tusuk secara tak sengaja.
7.Cunakan pemegang jarum atau pinset pada saat menjahit. angan pernah meraba ujung atau
memegang jarum jahit dangan tangan.
8. angan menutup kembali,melengkungkan,mematahkan atau melepaskan jarum yang akan di
buang.
9. Buang benda(benda tajam dalam +adah tahan bocor dan segel dengan perekat jika sudah ;7
penuh. angan memindahkan benda(benda tajam tersebut ke +adah lain. adah benda tajam yang
sudah disegel tadi harus dibakar insinerator.
:. ika benda(benda tajam tidak bisa di buang secara aman dengan cara insinerasi,bilas tiga kali
dengan larutan klorin 4,9@ 'dekontaminasi),tutup kembali menggunakan teknik satu tangan dan
kemudian dikubur.
!ara melakukan teknik satu tangan0
4. Letakkan penutup jarum pada permukaan yang keras dan rata.
Page27
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
28/31
. Pegang tabung suntik dangan satu tangan,gunakan ujung jarum untuk DmengaitEpenutup jarum.
7. angan memegang penutup jarum dengan tangan lainnya
8. ika jarum sudah tertutup seluruhnya,pegang bagian ba+ah dan gunakan tangan yang lainnya
untuk merapatkan penutupnya.
5 Menjaga ke"ersi&an dan sanitasi lingkungan -termasuk (engel#la sam(a& secara "enar$
Sampah bisa terkontaminasi atau tidak terkontaminasi. Sampah yang tidak terkontaminasi
tidak mengandung risiko bagi petugas yang menanganinya. "etapi sebagian besar limbah persalinan
dan kelahiran bayi adalah sampah terkontaminasi. ika tidak dikelola dengan banar,sampah
terkontaminasi berpotensi untuk menginfeksi siapapun yang melakukan kontak atau menangani
sampah tersebut termasuk anggota masyarakat. Sampah terkontaminasi termasuk
darah,nanah,urine,kotoran manusia dan benda(benda yang kotor oleh cairan tubuh. tangani pembuangan sampah dengan hati(hati.
"ujuan pembuangan sampah secara benar 0
Mencegah penyebaran infeksi kepada petugas klinik yang menangani sampah dan kepada
masyarakat
Melindungi petugas pengelola sampah dari luka atau cedera tidak sengaja oleh benda(benda yang
sudah terkontaminasi.
Mengatur 6ebersihan dan 6erapian
Pembersihan yang teratur dan seksama akan megurangi mikroorganisme yang ada pada bagian
permukaan benda(benda tertentu dan menolong mencegah infeksi dan kecelakaan.
%al(hal yang perlu diperhatikan untuk mengatur kebersihan dan kerapian 0
Pastikan selalu tersedianya satu ember larutan pemutih 'klorin 5,9@) yang belum terpakai.
Cunakan disinfektan yang sesuai untuk membersihkan peralatan yang tidak bersentuhan dengan
darah atau sekresi tubuh diantara pemakaian,terutama sekali diantara ibu atau bayi yang berbeda
ika menggunakan oksigen,gunakan kanula nasal yang bersih,steril atau disinfeksi tingkat tinggi
setiap kali akan digunakan. Mengusap kanula dengan alkohol tidak mencegah terjadinya infeksi.
Segera bersihkan percikan darah tuangkan larutan kloran 5,9@ pada percikan tersebut kemudian
seka dengan air.
Bungkus atau tutupi linen bersih dan simpan dalam kereta dorong atau lemari tertutup untuk
mencegah kontaminasi dari debu.
Setiap selesai menggunakan tempat tidur,meja dan troli prosedur,segera sekat permukaan dan
Page28
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
29/31
bagian(bagian peralatan tersebut dengan kain yang di basahi klorin 5,9@ dan deterjen.
Setiap selesai menolong persalinan, seka celemek menggunakan larutan klorin 5,9@.
Bersihkan lantai dengan lab kering,jangan disapu.Sekat lantai, dinding atau permukaan datar lain
'setiap hari atau setelah digunakan) dengan larutan klorin 5,9@ dan deterjen.
#kuti pedoman umum kebersihan dan kerapian
Bersihkan dari atas ke ba+ah sehingga kotoran yang jatuh dapat dihilangkan
Selalu gunakan sarung tangan lateks atau sarung tangan rumah tangga.
Sekat dan gosok hingga bersih permukaan datar atau lantai setelah digunakan
"empelkan petunjuk kusus kebersihan di unit tertentu pada area yang mudah dilihat ; dibaca
Bersihkan sesering mungkin dinding, tirai kain, plastik atau logam *ertikal untuk mencegah
penumpukan debu
ika dinding atau tirai terkena percikan darah, segera bersihkan dengan larutan klorin 5,9 @.
Page29
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
30/31
BAB III
PENUTUP
III. * )ESIMPULAN
III.+ SA%AN
Page30
8/19/2019 Isi Makalah Desinfektan
31/31
DA!TA% PUSTA)A
http0;;+itasharer.blogspot.com;54;57;penaganan(limbah(padat(cair(dan(gas.html
http://www.slideshare.net/LutfiKmuhh/9pengendalian-mikroorganisme
http://sayakurniadwicitra.blogspot.com/202//pengendalian-mikroorganisme-secara-fsik.html
Page31
http://witasharer.blogspot.com/2012/03/penaganan-limbah-padat-cair-dan-gas.htmlhttp://www.slideshare.net/LutfiiKmuhh/9pengendalian-mikroorganismehttp://sayakurniadwicitra.blogspot.com/2012/11/pengendalian-mikroorganisme-secara-fisik.htmlhttp://sayakurniadwicitra.blogspot.com/2012/11/pengendalian-mikroorganisme-secara-fisik.htmlhttp://witasharer.blogspot.com/2012/03/penaganan-limbah-padat-cair-dan-gas.htmlhttp://www.slideshare.net/LutfiiKmuhh/9pengendalian-mikroorganismehttp://sayakurniadwicitra.blogspot.com/2012/11/pengendalian-mikroorganisme-secara-fisik.htmlhttp://sayakurniadwicitra.blogspot.com/2012/11/pengendalian-mikroorganisme-secara-fisik.html