Top Banner

of 46

ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

Jun 02, 2018

Download

Documents

jo2211
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    1/46

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    2/46

    Hutan Kita, Hidup Kita

    Hutan Kita, Hidup Kita

    Seri Cerita Bergambar

    Hukum dan Masyarakat

    No.2

    Penanggung Jawab

    Andiko

    Naskah

    Widiyanto

    Kontributor

    Staff HuMa

    Tim Kreatif: Plankton Creative Indonesia

    planktoncreativeindonesia.blogspot.com

    Tovan (Disain dan Layout)

    Linda TriNov (Ilustrator)

    Wahyu Sugianto (Disain karakter & Stroyboard)

    Penerbit

    HuMa(Perkumpulan untuk Pembaruan Hukum

    Berbasis Masyarakat dan Ekologis)

    Cetakan pertama

    ISBN:

    Hak CiptaSepanjang tidak ditujukan untuk tujuan komersil, penggandaan dan penyebaran serial

    komik ini dapat dilakukan tanpa ijin dari penerbit

    Publikasi ini diterbitkan oleh Perkumpulan Untuk

    Pembaharuan Hukum Berbasis Masyarakat dan Ekologis

    (HuMa) atas dukungan dari Rainforest Foundation Norway

    (RFN). Opini yang diekspresikan oleh penulis/pembuatnya

    di sini bukan merupakan cerminan atapun pandangan dari

    Rainforest Foundation Norway (RFN)

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    3/46

    Kriiiiiiiing...

    seperti tahun-tahun sebelumnya,puntana adalah desa yang damai

    1

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    4/46

    Ya sudah sayaterima, Terima

    kasih ya

    ayo mbe, kitake balai desa!

    tong

    tong

    tong

    mbEEE...

    mbeee...

    mbEEE...

    2

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    5/46

    hai kau, kenapa kaupukul kentongan..,masyarakat jadi

    panik dan berkumpuldi balai desa

    maaf-maaf Pak Tua,ini ada surat dari

    teman-teman kita.Ini terkait dengan

    nasib hutan kita

    Putu

    san

    MKNo.35

    /2012

    tent

    angHu

    tan

    Adat

    anak iniselalu sajabikin gara-

    gara!

    tong

    tong

    tong

    hehee...

    mbEEE...

    hah?!siapa? apa

    isinya?

    3

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    6/46

    begitu..?!adaapa gerangan?

    Cepatlah kaukasih tahu wooi!!

    Tenang,tenang, Pak Tua,Yang pasti bukansurat cinta dari

    nona ini,hehehe...

    Sebagai pendampinghukum rakyat, saya harus

    menyampaikan kabar pentingini, Pak Tua dan teman-

    teman.

    hmmm...hmmm...isinya...

    SREK

    surat darikak rahma,yance dan

    eras

    aahh

    basa-basi!

    4

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    7/46

    BERITA DALAM SURATINI SUNGGUH SANGATMEMBUAT HaTI SAYABERDEBAR-DEBAR

    CEPAT KATAKAN ATAUKEPALAMU BENJOL!

    HEHE...

    AMPUNPAK TUA...INI SOALPUTUSANHUKUM

    SOAL HUTANYANG KITA

    CINTAI INI...

    TAKSUDIAKU!

    AAAAAHH!!

    MESTI PELAN-PELAN AKU

    MENJELASKANNYA..HEHEHE

    aduh

    h!!

    5

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    8/46

    Lalu apa yangingin kau

    sampaikan soalhutan adat?

    cepatlaah!

    ooo...ini tentanghutan kita

    6

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    9/46

    adabuldosernya?

    hutan adat

    gawat!

    7

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    10/46

    hahahaha

    Wooii.apa itu Putusan MK.

    bukan putusan naikharga minyak lagi

    kan?.sudah repotkami mengatur uang

    belanja

    ehemmm,ehemmmm,

    maaf..maaf Pak Tua, ibudan bapak dan saudara-

    saudara di sini, teman kitayang berkirim surat ini

    ingin mengabarkan PutusanMK No. 35 Tahun 2012 yang

    memisahkan hutan adat darihutan negara..

    8

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    11/46

    Hai kau.bangun !...

    kau kan PHR,kok malahtertidurdi diskusikampong

    kita

    Hussss.dengar dulu

    keterangan dia,cepat kau baca

    surat itu!

    zzzz...

    WAkkk!

    GUBR

    AK!

    maaf pak tua,ngantuk beraat...

    semalam abis

    ronda

    GROOK!

    9

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    12/46

    Sudah..sudah..Silahkan

    jelaskan kepadakita. Sudah

    penasaran nih

    ssstt..mirip bapaknya

    Kau ini molorsaja kerjanya. Di

    tempat umum pulamaaf

    pak tua...

    HUUUUU

    HI

    HI

    HI

    10

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    13/46

    Baiklah, Mahkamah Konstitusiitu adalah pengadilan di negeri

    kita untuk menguji undang-undang apakah sesuai denganKonstitusi atau Undang-Undang

    Dasar kita atau tidak

    si sok tahuini memangselangitgayanya!

    ehem... ehem...mohon perhatiannyadengan seksama...ini masalah hukumyang serius...

    wahsepertiistana

    kerajaan

    waaah...megahsekali!

    11

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    14/46

    tapi kita kan gangerti hukum, nanti

    siapa yang akanmenolong kita

    maka bapakdan ibu dapat

    datang keMK untuk

    mengajukangugatan

    ketigateman kita ini akan

    menjelaskan putusanmk terakhir yangpenting buat kita

    Kalau bapak-bapaktidak setuju dengansebuah undang-undangkarena undang-undang

    itu melanggar hak-hak bapak yang diatur

    dalam Konstitusi,

    ingat kasuskita jamandulu kan?

    12

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    15/46

    alasannya itu

    Beberapa waktu lalu,

    Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)

    bersama Kesatuan Masyarakat Hukum Adat

    Kanagarian Kuntu Kabupaten Kampar, Provinsi

    Riau; dan Kesatuan Masyarakat Hukum Adat

    Kasepuhan Cisitu, Kabupaten Lebak, Provinsi

    Banten mengajukan kepada MK untuk

    mengubah bunyi Pasal 1 angka 6 UU Kehutanan

    yaitu sepanjang kata negara, yangselengkapnya berbunyi: Hutan adat adalah

    hutan negara yang berada dalam wilayah

    masyarakat hukum adat, dan beberapa hal

    penting lainnya misalnya mengenai syarat

    dari masyarakat adat itu

    oke..okehmmmm...gitu ya?

    zzzzz..

    .

    wah jadi gak

    sabar nungguisinya

    iya...

    13

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    16/46

    Ada tiga alasan utama:pertama, hilangnya akses yakni

    melakukan usaha pemajuan,pendampingan, dan perjuangan hak-hak

    masyarakat hukum adat;

    Kedua, hilangnya hak ulayat atas hutan,akses pemanfaatan, dan pengelolaan

    kawasan hutan adat;

    dan ketiga, terjadinya kriminalisasikarena masuk kawasan hutan adat yang

    diklaim sebagai hutan negara

    lalu apa hasilputusan itu?!

    14

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    17/46

    berikut tabelnya, yang sudah disiapkan oleh sinona cantik ini

    Pasal1

    angka6

    Hutanad

    atadala

    hhutan

    negara

    yangber

    ada

    dalamwi

    layahma

    syarakat

    hukuma

    dat.

    SebelumPutus

    anMK35

    Hutana

    datada

    lahhu

    tan

    yangber

    adadal

    amwila

    yah

    masyar

    akathu

    kumada

    t.

    Catata

    n:kata

    negar

    a

    berten

    tangan

    denga

    n

    konstit

    usi

    Setela

    hPutusanM

    K35

    coba kitaperhatikan baik-baik bagaimana

    kondisi sebelumdan sesudahputusan mk

    ya...

    15

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    18/46

    Penguasaan hutan oleh negara tetap memperhatikan hakmasyarakat hukum adat, sepanjang masih hidup dan sesuai

    dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara KesatuanRepublik Indonesia yang diatur dalam Undang-undang.Catatan: Konstitusionalitas bersyarat (conditionally

    unconstitutional)

    Pasal 4 ayat (3)

    Penguasaan hutan oleh negara tetap memperhatikanhak masyarakat hukum adat, sepanjang kenyataannya

    masih ada dan diakui keberadaannya, serta tidakbertentangan dengan kepentingan nasional.

    Sebelum Putusan MK 35

    Setelah PutusanMK35

    ini salah satuputusan penting

    16

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    19/46

    Sebelum Putusan MK 35

    SetelahPutusan MK35Hutan berdasarkan statusnya terdiri dari:

    a.Hutan negara, danb.Hutan hak

    Catatan: Hutan adat merupakan bagian darihutan hak

    Pasal 5 ayat (1)

    Hutan berdasarkan statusnya terdiri dari:a.Hutan negara, dan

    b.Hutan hak

    hoaaahm...mulai

    membosankanternyata

    nah!!ini tentanghutan kita!

    17

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    20/46

    Hutan negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1huruf a, tidak termasuk hutan adat

    Catatan: AMAR PUTUSAN SALAH TULIS karenadimasukkan sebagai pertimbangan pasal 5 ayat 1,seharusnya pasal 5 ayat 2. Ketentuan ini bersifat

    konstitusionalitas bersyarat (conditionallyunconstitutional),

    Pasal 5 ayat (2)

    Hutan negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1huruf a, dapat berupa hutan adat.

    Sebelum Putusan MK 35

    SetelahPutusanMK 35

    dengan adanyaputusan ini maka

    status hukum hutanadat kita menjadijelas batasannya

    18

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    21/46

    Pemerintah menetapkan status hutan sebagaimanadimaksud pada ayat (1); dan hutan adat ditetapkan

    sepanjang menurut kenyataannya masyarakat hukum adatyang bersangkutan masih ada dan diakui keberadaannya.

    Catatan: frasa dan ayat (2) bertentangan dengankonstitusi

    Pasal 5 ayat (3)

    Pemerintah menetapkan status hutan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan ayat (2); dan hutan adat ditetapkan

    sepanjang menurut kenyataannya masyarakat hukum adatyang bersangkutan masih ada dan diakui keberadaannya.

    Sebelum Putusan MK 35

    Setelah Putusan MK35

    nah... kita sebagaimasyarakat adat mestitetap kompak bersatuagar kita tetap diakui

    keberadaannya

    19

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    22/46

    Sebelum Putusan MK 35

    SetelahPutusan MK 35

    Apabila dalam perkembangannya masyarakat hukumadat yang bersangkutan tidak ada lagi, maka hak

    pengelolaan hutan adat kembali kepada Pemerintah.Catatan: permohonan ditolak oleh Mahkamah Konstitusi

    Pasal 5 ayat (4)

    Apabila dalam perkembangannya masyarakat hukumadat yang bersangkutan tidak ada lagi, maka hak

    pengelolaan hutan adat kembali kepada Pemerintah.

    yang ini...jangan sampai terjadi

    pada kampung kita

    wahh...soal hukum ini memang

    bikin ngantuk... MBE

    EE...

    20

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    23/46

    Masyarakat hukum adat sepanjang menurut kenyataannyamasih ada dan diakui keberadaannya berhak:

    a.melakukan pemungutan hasil hutan untuk pemenuhan

    kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat adat yangbersangkutan;

    b.melakukan kegiatan pengelolaan hutan berdasarkan hukumadat yang berlaku dan tidak bertentangan dengan undang-undang; dan

    c.mendapatkan pemberdayaan dalam rangka meningkatkankesejahteraannya.

    Catatan: permohonan ditolak oleh Mahkamah Konstitusi

    Pasal 67 ayat (1)

    Masyarakat hukum adat sepanjang menurut kenyataannyamasih ada dan diakui keberadaannya berhak:a.melakukan pemungutan hasil hutan untuk pemenuhan

    kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat adat yangbersangkutan;

    b.melakukan kegiatan pengelolaan hutan berdasarkanhukum adat yang berlaku dan tidak bertentangan denganundang-undang; dan

    c.mendapatkan pemberdayaan dalam rangka meningkatkan

    kesejahteraannya.

    Sebelum Putusan MK 35

    SetelahPutusan MK 35

    MBEEE...

    naah!!INI PENTINGJUGA!

    21

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    24/46

    Sebelum Putusan MK 35

    SetelahPutusanMK35

    Pasal 67 ayat (2)

    Pengukuhan keberadaan dan hapusnyamasyarakat hukum adat sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) ditetapkan denganPeraturan Daerah.

    Pengukuhan keberadaan dan hapusnyamasyarakat hukum adat sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) ditetapkan denganPeraturan Daerah.

    Catatan: permohonan ditolak olehMahkamah Konstitusi

    HEH?TIDOR

    SEMUA?!

    ALAMAAAk!!BAGAIMANA

    MAU MAJU KE MKKALAU BEGINI

    !?

    22

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    25/46

    bangunkanmereka, mbe!

    nah sudahbangun kan!

    penjelasanmuyang tadi bikin

    ngantuk

    sudah-sudah kitalanjutkan

    lagi

    MBEEEEEK

    KK!!!

    MBEEEE

    K...

    MBEE

    E...

    23

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    26/46

    Menempatkan hutanadat sebagai bagian

    dari hutan negaramerupakan pengabaian

    terhadap hak-hakmasyarakat hukum

    adat!

    hmmm... ,jadi begini, lihat di

    dinding... hutan adat telahdipisahkan dari hutan

    negara dan masuk dalamgolongan hutan hak saatini. Status hutan negara

    tetap ada. Hutan adat tidakdimasukkan dalam hutan

    negara lagi..

    UUKehutanan

    permohonan putusan MK

    hutannegara(hutan

    adat bagiandari hutannegara)

    hutannegara

    hutanhak

    hutannegara

    hutan hak(hutan hak

    teridiri dari

    hutan adatdan hutanperseorangan/badan hukum)

    hutanadat

    24

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    27/46

    nahini siPHR ini jugamengabaikan

    hak kita untukteriak...!!!

    stop,stop,

    sabar,sabardan

    kembaliduduk

    Betul, betul, sudahlama kita diabaikan!

    EEE...BUKAN BEGITUMAKSUDNYA

    25

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    28/46

    hhhhmmmmm pertanyaan

    bagus Pak Tua. MK memakaikelompok masyarakat yangditentukan dalam konstitusi

    yaitu Masyarakat HukumAdat

    Lalu siapayang berhak

    menerimahutan adat ituberdasarkan

    putusan Mk?

    tenang...tenang...

    tok,to

    k

    uhuk

    uhuk

    ITU YANG

    TERTULISDI SINI

    26

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    29/46

    Husss.!,sok gaul loooo,mentang-mentang

    penyiar radiokomunitas

    kampong kita

    hmmm...nggak

    segitunyakalee

    MK juga bilang pernyataan penggugat yang menyatakan

    suatu masyarakat hukum adat mempunyai hak untuk

    menentukan nasib sendiri, secara bebas menentukan

    status politik mereka dan secara bebas mengejar

    kemajuan ekonomi sosial dan budaya mereka. Pendapat

    para Pemohon tersebut di atas dapat berimplikasi padaupaya pemisahan diri masyarakat hukum adat untuk

    mendirikan negara baru yang lepas dari Negara Kesatuan

    Republik Indonesia (separatisme). Keberadaan masyarakat

    hukum adat demikian tidak sesuai dengan prinsip - tidak

    bertentangan dengan kepentingan nasional - dan prinsip

    - Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jikapun ada

    kebebasan, hal tersebut telah diatur pembatasannya

    dalam Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah,

    serta Undang-Undang lainnya dan masih dalam bingkai dan

    cakupan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Memberikan

    izin untuk pihak ketiga berdasarkan persetujuan

    masyarakat hukum adat

    AWASKAO!

    NANTI...

    27

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    30/46

    Air

    maaf, maaf...ga usah

    sensi gitudong

    bener sihminta air...tapi gakgitu jugakalee...

    rasakan tahugoreng ini!

    huh!

    AirAir

    haaapp

    Byuu

    rr

    panaas

    mbheehe

    he

    mbheehe

    he

    nihairnya!

    28

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    31/46

    Hmmmm, berdasarkan ini semua,ke depan arah penguasaan hutanadalah seiring dengan penguasatanahnya, misalnya hutan negara

    akan dikuasai oleh penguasatanah negarasementara hutanhak dikuasai oleh pemegang hak

    atas tanah seperti hak milik, danpenguasa hutan adattentunya

    penguasa tanah ulayat

    Hus huss!Ayo lanjutkan

    kembali...INI PENTING BUATKELANGSUNGANHIDUP KITA!!

    Bagaimana dengantanah ulayat kita ini kalau kami

    daftarkan seperti biasa? Kansifat sertifikatnya individual.Nantisangat mudah dipindahtangankan

    oleh oknum adat kita

    Tapi tapi,pada tanah ulayat

    itu kan tidakada mekanisme

    pendaftaran atauregistrasi?

    29

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    32/46

    okee, okee.Setuju...

    HUH?

    Beettu

    uulll..!

    !

    kalau begitu kita

    harus memiliki sistem

    internal yang kuat

    agar tanah ulayat kitatidak mudah berpindah

    tangan

    BETUL?!mbeee!

    30

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    33/46

    Pasal 67 ayat (1) yang menyatakanmasyarakat hukum adat sepanjangmenurut kenyataannya masih ada dandiakui keberadaannya berhak:

    a.melakukan pemungutan hasil hutanuntuk pemenuhan kebutuhan hidupsehari-hari masyarakat adat yangbersangkutan;

    b.melakukan kegiatan pengelolaan

    hutan berdasarkan hukum adat yangberlaku dan tidak bertentangandengan undang-undang; dan

    c.mendapatkan pemberdayaan

    dalam rangka meningkatkankesejahteraannya

    Jadi pak tua, MK tetapmemberikan batasan bahwayang akan menerima hutan

    adat ini nantinya adalahseperti yang ditulis dalam

    Pasal 67 ayat (1) ini

    BEGITUYA?RUMITKALI!

    31

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    34/46

    apakahputusan MK inibisa secara

    otomatismengembalikan

    hutan adatkita?

    nafsu kali bapak-

    bapak inikita dengar

    dulu keteranganlebih lanjut..biar kita sadar

    resiko

    Diamm

    diaaam!

    SETUJU!!!

    Besok kita harusambil lagi hutan-hutan kita yangsudah dikuasai

    pihak lain. Setujukawan-kawan...?!

    SETUJU!!!

    32

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    35/46

    betul Pak Tua,karena itulahsaya jadi PHR

    yang cerdas...pemuda penerus

    kepemimpinanbangsa yangberadat

    hmm, betulbetul.hati boleh panas, karenapuluhan tahun hutan kitaterampas..tapi kepalakita perlu dingin...agar

    kita bisa memilih strategiyang cerdas

    kalian ga bisaliat orangseneng aja

    deh

    mbhee

    hehe

    33

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    36/46

    tentusaja!

    Nah kalau begituapa rekomendasimu

    setelah putusanMK ini? PHR harus

    punya strategi kan?

    TUK!

    mari kita lihat ditabel ini,

    tapi maaf ya kalauada bahasa yang

    sulit dimengerti

    34

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    37/46

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    38/46

    aduhanak-anak muda.bingung saya sebagai orang tua

    ini memahaminya. Rekomendasiteknisnya kira-kira bagaimana?

    Kebetulan saya orang teknisbangunan.he..he

    Nah, sudah tahu kan ?, apayang ada di tabel itu adalahpilihan-pilihan langkah yangdiperbincangkan di kalangan

    teman-teman pendukung kita

    36

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    39/46

    beberapa contohkebijakan daerah

    terkait ini Pak tua

    Jadi bagaimanadengan masyarakat yang tidak memenuhi kriteria yang diputuskan olehMK tadi? tentu akan susah untuk mengembalikan hutan adatnya kembali,

    apalagi masalah hutan adat bagi kami tidak hanya soal-soal pemanfaatanhutan saja, tapi lebih jauh adalah otoritas kami sebagai pemegang ulayat

    yang di dalamnya juga terdapat hutan adat itu. Adakah pengalaman-pengalaman daerah lain yang bisa menjadi contoh ?

    COBA JELASKAN!?

    37

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    40/46

    so whatgethooo lhooo

    1. Sumatera Barat. Perda No. 2/2007. Dalam bentuk Nagari

    adalah kesatuan masyarakat hukum adat yang memiliki

    batas-batas wilayah tertentu, dan berwenang untuk

    mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

    setempat berdasarkan filosofi adat Minangkabau (AdatBasandi Syarak, syarak Basandi Kitabullah) dan atau

    berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat dalam

    wilayah Provinsi Sumatera Barat. Terdapat 648 Nagari di

    Sumatera barat.

    2. Surat Keputusan Bupati Luwu Utara No. 300 Tahun 2004

    tentang Pengakuan Keberadaan Masyarakat Adat Seko.

    3. Masyarakat Hukum Adat Kenegerian Kuntu dan Masyarakat

    Hukum Adat Kasepuhan Cisitu. Kedua masyarakat hukumadat ini merupakan pemohon dalam perkara No. 35/

    PUU-X/2012 yang telah diakui keberadaannya sebagai

    masyarakat hukum adat melalui putusan Mahkamah

    Konstitusi

    Ini di antaranya

    MBEEE...

    38

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    41/46

    dan keempat, Ikut mendorongInpres yang isinya perintah

    kepada Menteri DalamNegeri dan BPN untuk

    menyelenggarakan usaharegistrasi wilayah adat yang didalamnya terdapat hutan adat

    ketiga, Menetapkanwilayah-wilayah adatmelalui keputusanpemerintah daerah

    atau pembuatan perdamasyarakat adat

    kedua,Menggunakanpenetapan tata

    ruang wilayah khususuntuk kepentingan

    sosial, budayadan lingkungan

    yang dimulai daripemerintah

    daerah

    Jadi kalau kitalihat ruang yang ada dalamsistem hukum kita saat ini,

    adalah pertama, Melepaskankawasan hutan adat itu dari

    kawasan hutan negara melaluimekanisme pelepasan kawasan

    hutan yang ada melaluikementerian kehutanan

    39

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    42/46

    ke depan yang harus dilakukan adalah :

    1. Perkuat kelembagaan dan aturan adat termasukpengelolaan hutan adat yang jadi bagian dariwilayah adat kita

    2. Identifikasi wilayah-wilayah adat dan mulai bangundialog dengan tetangga wilayah adat serta pihaklain yang ada di kawasan adat untuk membangunkesepakatan penyelesaian

    3.Mulai mengidentifikasi dan menggunakan ruanghukum yang mungkin dimanfaatkan di tingkat

    daerah

    Nah.betul ituPak Tua

    hmmm, jadi kita tidak cukupbicara mengenai hutan adat sajaya...kita harus bicara wilayahadat...hutan adat itu hanya

    sepotong kecil dari hak ulayatkami kan ?

    MBeee

    e

    baiklah. Itusemua harus

    kita lakukan..!

    MBeeee

    40

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    43/46

    terima kasih kau siSok Tahu. Kali ini aku

    percaya sama kau.Terima kasih

    berhubungkambing saya

    sudah memanggil,saya cukupkan

    sekian ceramahsaya..

    hmmm...

    MBeee

    e

    AYO KITACARI

    MAKANANMBEK!

    LAPAR KALIPERUT INI

    MBeeeeMBeeee

    41

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    44/46

    Tentang HuMa

    HuMa adalah organisasi non pemerintah (non governmental organization) yang bersifat nirlaba

    yang memusatkan perhatian kerjanya pada isu pembaharuan hukum (law reform) pada bidang

    sumberdaya alam (SDA). Konsep pembaharuan hukum SDA yang digagas oleh HuMa menekankan

    pentingnya pengakuan hak-hak masyarakat adat dan lokal atas SDA, keragaman sistem sosial/

    budaya dan hukum dalam pengusaan dan pengelolaan SDA, dan memelihara kelestarian ekologis.

    Pada tataran praksis, proses pembaharuan hukum harus melibatkan masyarakat adat dan lokal

    sebagai aktor utamanya. Sesuai dengan visi dan misi HuMa, gagasan dan praktek pembaharuan

    hukum yang dikembangkan memiliki tujuan utama untuk mendorong pembaruan sistem dan

    praktik hukum yang adil bagi masyarakat marginal dan lingkungan, serta menghormati nilai-nilai

    kemanusiaan dan keragaman sosial budaya.

    Nilai-nilai perjuangan HuMa :

    Hak Asasi Manusia;

    Keadilan Sosial;

    Keberagaman Budaya; Kelestarian Ekosistem;

    Penghormatan terhadap kemampuan rakyat;

    Kolektitas.

    Sejarah

    Secara historis, HuMa dirintis oleh individu-individu dari berbagai latar belakang (aktivis, akademisi

    dan lawyer) yang memiliki perhatian dan kepedulian terhadap konsep berkir dan praktek hukum

    di bidang sumberdaya alam. Sejak 1998 dengan dukungan dari ELSAM, embrio kelembagaan

    HuMa telah disiapkan. HuMa sendiri kemudian secara resmi didirikan pada 19 Oktober 2001sebagai Organisasi dengan bentuk Badan Hukum Perkumpulan. Saat ini keanggotaan HuMa

    berjumlah 25 orang yaitu Prof. Soetandyo Wignjosoebroto, MPA., Prof. DR. Ronald Z. Titahelu,

    SH., Myrna A. Satri, SH., MH., Ph.D; Julia Kalmirah SH., Sandra Moniaga, SH., Ifdhal Kasim,

    SH., Andik Hardiyanto, SH., Martje L. Palijama, SH., Rikardo Simarmata, SH., Marina Rona, SH.,

    Drs. Stepanus Masiun, Drs. Noer Fauzi, (alm) Edison R. Giay SH., Concordius Kanyan, SH.,

    Prof. DR. I Nyoman Nurjaya, Herlambang Perdana, SH.MA., Rival Gulam Ahmad, SH.LLM., Dr.

    Kurnia Warman, SH.MH., Chalid Muhammad, SH., Asep Yunan Firdaus, SH., Susi Fauziah, AMD.,

    Ir. Didin Suryadin, Ir. Andri Santosa, Dahniar Andriani, SH., dan Abdias Yas, SH.

    Visi

    Meluasnya gerakan sosial yang kuat untuk mendukung pembaruan sistem dan praktik hukum yang

    adil bagi masyarakat marginal dan lingkungan, serta menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan

    keragaman sosial budaya.

    Misi

    1. Mendorong konsolidasi, peningkatan kapasitas dan kuantitas Pendamping Hukum Rakyat (PHR)

    melalui mitra-mitra strategis dalam mewujudkan visi HuMa.

    2. Melakukan advokasi kebijakan, kampanye dan berbagai model pendidikan hukum untuk

    menandingi wacana dominan dalam pembaruan hukum di isu tanah dan Sumber Daya Alam.

    3. Menjadikan HuMa sebagai pusat data, informasi dan pengembangan pengetahuan berbasis

    situasi empirik.

    42

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    45/46

    4. Memperkuat kelembagaan HuMa sebagai organisasi yang berpengaruh, kompeten dan mandiri

    untuk mendukung gerakan sosial dan pembaruan hukum.

    Wilayah Kerja dan Mitra-Mitra Kerja

    Sumatera Barat, bermitra dengan Perkumpulan Q-bar

    Jawa Barat-Banten, bermitra dengan RMI (Rimbawan Muda Indonesia)

    Jawa Tengah, bermitra dengan LBH Semarang

    Kalimantan Barat, bermitra dengan LBBT (Lembaga Bela Banua Talino)

    Sulawesi Selatan, bermitra dengan Wallacea

    Sulawesi Tengah, bermitra dengan Perkumpulan Bantaya

    Program Kerja

    1. Sekolah PHR Indonesia, yang diharapkan akan menghasilkan strategi pengembangan dan model

    rekruitmen Pendamping Hukum Rakyat (PHR) yang sistematis sehingga jumlah PHR semakin

    meningkat dan memiliki kemampuan dalam pengorganisasian, fasilitasi training pendidikan

    hukum, legal drafting, conict resolution, dan advokasi kebijakan

    2. Resolusi Konik Berbasis Inisiatif Masyarakat, yang diharapkan akan mendorong terbentuknya

    mekanisme resolusi konik SDA yang terlembaga dan efektif dan didukung oleh komunitas lokal

    dan adat.

    3. Pusat Data dan Informasi, yang diharapkan akan mengembangkan pusat data, informasi dan

    pengetahuan berbasis situasi empirik melalui HuMaWin, situs HuMa yang mudah diakses, dan

    media kreatif lainnya dan kolaborasi dengan pihak lain.

    4. Kehutanan dan Perubahan Iklim, yang menghasilkan berbagai kajian hukum yang mendalam

    mengenai aspek hak dalam skema REDD+ serta melakukan intervensi dalam bentuk advokasi

    di tingkat lokal maupun nasional untuk mendorong terbentuknya kebijakan dan peraturan REDD+

    yang mengakomodasi dan mereeksikan hak masyarakat.5. Pengembangan Kelembagaan, yang diharapkan akan mendorong HuMa semakin professional,

    kompeten, mandiri dan berpengaruh untuk mendukung gerakan sosial dan pembaruan hukum.

    Ketua : Chalid Muhammad, SHSekretaris : Andik Hardiyanto, SH

    Bendahara : Ir. Andri Santosa

    Badan Pelaksana

    Direktur Eksekutif : Andiko, SHKoordinator Program : Bernadinus Steny, SH

    Tandiono Bawor, SH (Program Sekolah PHR Indonesia)Siti Rakhma Mary, SH, MSi (Program Resolusi Konik)Widiyanto, SH (Program Pusat Data dan Informasi)Bernadinus Steny, SH (Program Kehutanan dan Perubahan Iklim)

    Program Pengembangan

    Kelembagaan : Susi Fauziah, BScKepala Keuangan : Nerawati, SE

    43

  • 8/11/2019 ISI Komik HuMa_2013_rev Tgl 4

    46/46