Page 1
LAPORAN
PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM
“ INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM”
Disusun oleh :
Nama : TESA MANISA
NIM : F071131025
Semester : II –A (REG A)
Kelompok : 4
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Page 2
PONTIANAK
2014
A. Pendahuluan
Laboratorium merupakan tempat untuk melaksanakan
eksperimen, penelitian maupun pengajaran. Untuk memantu
melakukan hal tersebut, diperlukan peralatan laboratorium.
Peralatan laboratorium ini tentunya memiliki jenis dan fungsi
yang berbeda antara satu dan lainnya. Selain itu, antara
peralatan laboratorium ini terbuat dari bahan yang berbeda,
sehingga cara penggunaan, perlakuan maupun penyimpanannnya
harus hati-hati. Agar peralatan tersebut tidak mudah pecah
ataupun rusak.
Alat yang digunakan dalam kegiatan di Laboratorium
memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik
masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan
dan menyimpan alat di Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan
alat , terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan
penyakit. Cara memperlakukan alat di Laboratorium secara tepat
dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan.
Oleh karena itu, diperlukan keterampilan untuk
mengidentifikasi, mengkategorikan dan menginventarisasi setiap
peralatan di laboratorium. Peralatan laboratorium harus
diinventarisasi berdasarkan kode nomor, nama peralatan,
spesifikasi, quantity, remark dan consumable atau
Page 3
nonconsumable. Untuk itulah dilakukan praktikum ini agar
praktikan lebih memahami keterampilan menginventarisasi
peralatan laboratorium, sehingga memudahkan dalam memanajemen
laboratorium dengan baik.
Laboratorium merupakan wadah atau tempat riset ilmiah,
eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan.
Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya
kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium
ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya
laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium
biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa.
Laboratorium berisi berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan untuk keperluan laboratorium (Balbach, 1996).
Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan
prasana penting untuk penunjang proses pembelajaran di
sekolah. Dikemukakan pada PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat (2) serta Pasal 43
ayat (1) dan ayat (2). Laboratorium merupakan tempat untuk
mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis,
pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya dengan
menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari
fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. Agar
laboratorium IPA di sekolah dapat berperan, berfungsi dan
bermanfaat seperti itu, maka diperlukan sebuah sistem
pengelolaan laboratorium yang direncanakan dan dievaluasi
dengan baik serta dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait
dengan penyelenggaraan laboratorium IPA di sekolah yang
bersangkutan. Dimensi pengelolaan laboratorium terdiri dari:
Organisasi Laboratorium; Administrasi Laboratorium
Page 4
(inventarisasi alat dan fasilitas laboratorium, administrasi
penggunaan laboratorium, administrasi peminjaman alat-alat
laboratorium, administrasi pemeliharaan alat-alat
laboratorium); Keselamatan kerja di laboratorium(Novianti,
2011).
Dalam pengadministrasian alat dikenal istilah
inventarisasi. Inventaris adalah sutu kegiatan dan usaha untuk
mnyediakan rekaman tentang keadaan semua fasilitas, barang-
barang yang dimiliki sekolah. Bagi SMA yang mempunyai beberapa
lab sangat penting untuk mendata fasilitas/menginventaris alat
dan bahan lab untuk kegiatan pembelajaran siswa. Dengan
kegiatan invetarisasi yang memadai akan dapat diperoleh
pedoman untuki mempersiapan anggaran atau memperisapkan
kegiatan pada tahun yang akan datang(Agustin, 2013).
Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia
sangat penting dan merupakan asset pendidikan yang sangat
berharga sehingga harus dilakukan secara ketat. Peralatan
sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan,
kerusakan fatal, penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran.
Adapun tujuan penataan alat dan bahan kimia adalah:
1).Memahami cara menata dan menyimpan alat dan bahan di
laboratorium. 2).Memahami cara mengadministrasikan alat dan
bahan di Laboratorium. 3).Mengenal dan mengisi perangkat
Administrasi. 4).Menerapkan cara menata, menyimpan, dan
mengadministrasikan alat dan bahan di Laboratorium. Prinsip
yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di
laboratorium adalah aman, mudah diambil, mudah dicari, serta
memperhitungkan sumber kerusakan alat dan bahan tersebut. Cara
menyimpan alat laboratorium dengan memperhatikan bahan pembuat
Page 5
alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok
bahasannya. Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus
disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh
pengguna /praktikan(Tarigan, 2010).
Invenrtarisasi Alat-Alat Laboratorium
- Penyimpanan Alat-Alat Laboratorium
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan
bahan di laboratorium :
1. Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas
dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop
watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti
tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga
fungsinya berkurang.
2. Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan,
perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap
tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
3. Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan
seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan
luas ruangan yang tersedia.
Page 6
Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis
alat, pokok bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat alat
: .
1. Pengelompokan alat – alat kimia berdasarkan bahan pembuat
alat tersebut seperti : logam, kaca, porselen, plastik dan
karet
2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set
yang tidak terpasang.
3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer,
neraca lengan dan beaker glass.
4. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada
tempat yang tingginya tidak melebihi tinggi bahu.
5. Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian
alat. Apabila alat itu sering dipakai maka alat tersebut
disimpan pada tempat yang mudah diambil.
Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Bahan Dasar pembuatan alat
2. Bobot alat
3. Kepekaan alat terhadap lingkungan
4. Pengaruh alat yang lain
5. Kelengkapan perangkat alt dalam suatu set
(Endang,
2012).
Manajemen Penggunaan Laboratorium:
Page 7
1) Setiap penggunaan laboratorium baik untuk praktikum
maupun penelitian harus menyerahkan terlebih dahulu
jadwal penggunaannya sehingga tidak terjadi tumpang
tindih jadwal penggunaan.
2) Laboratorium Selain itu pengguna laboratorium (IPA)
harus memakai peralatan laboratorium seperti jas,
masker dan sarung tangan (jika diperlukan) dan,
3) mengikuti prosedur peminjaman alat dan permintaan bahan
yang berlaku di laboratorium(Djupri Padmawinata. 1983).
Inventarisasi alat dan fasilitas laboratorium
Fasilitas laboratorium adalah sarana fisik
laboratorium seperti fasilitas ruangan, fasilitas
instalasi listrik, air dan gas serta fasilitas
mebeler dan sebagainya
Alat-alat laboratorium terdiri dari bahan-bahan
habis, alat-alat permanen, alat-alat tidak
permanen serta peralatan (tools) perbaikan.
Semua fasilitas dan alat-alat tersebut setiap saat
dapat berubah keadaan jenis, kualitas, dan
kuantitasnya karena banyak faktor seperti
tingginya frekuensi penggunaan, usia
pakai,kerusakan, kehilangan dan
sebagainya(Soemanto. 1990).
Untuk memudahkan pengontrolan dan analisis kebutuhan semua
fasilitas dan alatalat lab, maka pengelolaan laboratorium
harus dilengkapi dengan:
tindakan inventarisasi secara rutin dan teratur
instrument inventarisasi yang jelas
Page 8
mudah dipahami
mudah diakses namun tidak dapat diubah secara sembarang
oleh orang atau pihak yang tidak berwenang.
Instrument yang dimaksud antara lain adalah daftar
inventaris alat dan kartu alat.
Administrasi penggunaan alat-alat laboratorium :
Administrasi penggunaan alat terutama ditujukan
untuk mengetahui kapan, berapa lama, dan untuk apa,
oleh siapa laboratorium dan alat-alat laboratorium
digunakan.
Data ini penting berkaitan dengan efisiensi dan
efektifitas penggunaan laboratorium dan alat-alat
laboratorium serta kegiatan pemeliharaan dan
perawatan alat-alat, karena setiap alat memiliki
usia pakai yang dapat berbeda satu sama lain.
Administrasi peminjaman alat-alat laboratorium:
Administrasi peminjaman alat-alat laboratorium adalah
adanya kebijakan yang jelas (bila perlu tertulis)
mengenai alat-alat yang boleh dan yang tidak boleh
dipinjamkan, serta tata tertib dan prosedur peminjaman.
Pelaksanaannya, administrasi peminjaman alat-alat dapat
dilakukan dengan menggunakan bon atau bukti peminjaman
alat dan buku catatan peminjaman alat-alat.
Administrasi pemeliharaan dan perawatan alat-alat laboratorium
Pemeliharaan dan perawatan alat-alat merupakan bagian
dari kegiatan pengelolaan laboratorium yang paling penting
Page 9
dilakukan untuk menjaga agar alat-alat aboratorium dapat
digunakan sesuai dengan batas usia pakainya.
Kegiatan memelihara dan merawat alat-alat laboratorium dapat
meliputi:
kegiatan-kegiatan membersihkan alat-alat
memeriksa hasil kerja dan unjuk kerja alat
memperbaiki bagian-bagian alat yang rusak
mengganti bagian-bagian alat yang hilang
menyimpan alat-alat sesuai dengan daftar inventaris,
memeriksa ketersediaan dan kebutuhan sehingga memeberikan
informasi bagi pengadaan alat-alat(Laila, 2006).
Rumusan masalah pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut: apa itu inventarisasi alat laboratorium? Bagaimana
cara menginventarisasi alat laboratorium? Adapun tujuan dari
praktikum kali ini yaitu tentang inventarisasi alat-alat
laboratorium tidak lain adalah untuk mengetahui cara
menginventarisasi alat laboratorium, untuk mengetahui kode
nomor, nama alat, spesifikasi, jumlah, harga dan jenis alat
yang di inventarisasi dan untuk mengetahui perbedaan alat
consumable dan noncumsumable.
B. Metodologi
Pada praktikum Inventarisasi Alat Laboratorium,
dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Mei 2014 di laboratorium 1
pendidikan biologi FKIP UNTAN adapun alat yang kami gunakan
pada praktikum ini terdiri dari 20 alat yaitu: gelas ukur,
erlenmeyer, tabung reaksi, pipet ukur, pipet gondok, labu
ukur, kompas/lensatic compass, lup/straight shank glass,
digital thermometer/termometer digital, haemometer,
Page 10
palu/neurogical reflex hammers, stetoskop/stethoscope, PH
meter/the Phep, pengering rambut/hair dryer, lancets, PH
tanah/soil PH & moisture tester, stopwatch, barometer,
multitester,dan hand counter dengan cara kerjanya sebagai
berikut: pertama asisten menyiapkan alat-alat laboratorium
yang akan di inventarisasi, kemudian alat-alat tersebut di
bagikan ke masing-masing kelompok praktikan, setiap kelompok
mendapatkan alat yang berbeda-beda,selanjutnya para praktikan
mulai meng inventarisasi alat-alat tersebut, beberapa menit
selanjutnya para praktikan saling tukaran alat untuk di
inventarisasi sampai semua alat terinventarisasi oleh tiap
kelompok, kemuadian alat-alat yang sudah si inventarisasi tadi
hasil pengamatannya di masuk kan ke tabel hasil pengamatan.
C. Hasil dan Pembahasan
Hasil pengamatan yang kami peroleh adalah sebagai
berikut:
No KodeNomor
Name ofequipment
Spesification
Quantity
Remark
UnitPrice
TotalPrice
NC/C
Picture
1. 150Class
A
Gelas ukur Mengukur
larutandalamjumlahtertent
u
1 PYREX - - C
Page 11
2. TE-32 Erlenmeyer Mereaksikan
zat dantitrasi
1 PYREX - - C
3. TE-32 Tabung reaksi Mereaksikanzat
dalamjumlahsedikit
1PYREX
- - C
4. 150class
A
Pipet ukur Mengambil
larutandalamjumlahyangtepat
1IWAKI
- - C
5. 15 Dclass
A
Labu Ukur Mereaksikanzat
dalamnumlahtertentu danuntukpengenceran
1 PYREX - - C
6. C-551 Kompas/LensaticCompass
Menunjukanarahmataangin
1 enginer
65000
- NC
7. - Lup/StraightShank Glass
Memperbesarbenda
1 trifelr
- - NC
Page 12
8. CT.561C
TermometerDigital/Digital Thermometer
Mengukur suhubadan
1 CITIZEN
- - NC
9. Haemometer Mengukur
jumlahbutirdarahmerah,darahputihdan
kadarhemoglo
bin
1 HARENZ
- - NC
10.
RIAKL11104500358
Palu/Neurogical
Refrex Hammer
Mengetes gerakrefleks
1 General
Care
- - NC
11.
LS-101-BK
Stetoskop/Stethoscope
Menghitung
suatudenyutatau
tekananjantung
1 SPECTRUM
- - NC
12.
M-3-36 PH Meter Mengukur PH
1 HANNAINSTRUMENT
- - NC
13.
SY-308 PengeringRambut/Hair
Dryer
Mengeringkanbahanyangbasah
1 NANOTEC
- - NC
Page 13
14.
LOT #:100310
T
Lancets Mengampil
sampeldarah
1 Meilance
- - C
15.
DM-15 PH Tanah/SoilPH & Moisture
Tester
Mengukur PHtanah
1MEDILENCE - - NC
16.
200-31144SKR
Stopwatch/Stopwatch
Mengukur Waktu 1 DIAMO
ND- - NC
17.
15-01-001
Barometer Mengukur
tekananudara
1 FISCHER
- - NC
18.
SP-20D Multitester/Multitester
Mengukur
Tegangan
listrik
1 KYMCO - - NC
19.
FH-102 Hand Counter Membantu dalammenghitung/
perhitungan
1 TOGOSHI - - NC
20.
150class
A
Pipet gondok Untukmengamb
ilcairan
1 PYREX - - C
Pada praktikum kali ini yaitu tentang inventasrisasi alat
laboratorium, tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan
Page 14
bisa mengetahui cara menginventarisasi alat laboratorium, bisa
mengetahui kode nomor, nama alat, spesifikasi, jumlah, harga
dan jenis alat yang di inventarisasi dan bisa mengetahui
perbedaan antara alat consumable dan noncumsumable.
Pada praktikum ini juga dibahas tentang alat consumable
dan non consumable, alat consumable adalah alat yang mudah
pecah, kebanyakan terbuat dari kaca, ada yang hanya sekali
pakai, berumur lama dan biasanya jumlahnya banyak contohnya
gelas ukur, erlenmeyer, tabung reaksi, piet ukur, pipet gondok,
labu ukur dan lancets. sedangkan alat consumable adalah alat
harganya relatif mahal, jumlahnya terbatas, biasanya bahan
pembuatannya bukan dari kaca/glass dan tahan lama contohnya
lensatic compass/kompas, lup/straight shank glass, termometer
digital, haemometer, palu/neurogical refleks hammers,
stetoskop/stethoscope, PH meter/the Phep, pengering rambut/hair
dryer, PH tanah/soil PH & moisture tester, stopwatch,
barometer, multitester dan hand counter.
Berikut ini adalah alat-alat di laboratorium Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjung Pura
Pontianak:
1. Gelas Ukur
Berfungsi mengukur larutan dalam jumlah tertentu,
quantitynya 1, Remarknya PYREX, kodenya 150 Class A dan masuk
ke kategori Consumable karena gelas ukur merupakan gelas
peralatan yang mudah pecah.
2. Erlenmeyer
Page 15
Memiliki kode nomor TE-32, berfungsi mereaksikan zat dan
Titrasi, Quantitynya 1 buah, Remarknya PYREX dan tergolong alat
Consumable karena peralatan ini mudah pecah dan jumlahnya
banyak diperlukan dalam laboratorium.
3. Tabung Reaksi
Memiliki kode nomor TE-32, berfungsi mereaksikan zat
dalam jumlah sedikit, Quantitynya 1 buah, Remarknya PYREX dan
tergolong alat consumable karena penggunaan alat ini adalah
alat yang sekali pakai, sehabis digunakan langsung dibuang.
4. Pipet Ukur
Memiliki kode nomor TE-32, berfungsi mengambil larutan
dalam jumlah yang sedikit, quantitynya 1 buah, Remarknya PYREX
dan tergolong alat Consumable karena sekali pakai, sehabis
digunakan langsung dibuang dan tidak boleh digunakan berulang
kali.
5. Labu Ukur
Berfungsi mereaksikan zat dalam jumlah tertentu,
quantitynya sebanyak 1 buah, Remarknya PYREX, dan tergolong
Page 16
kedalam alat Consumable karena merupakan gelas peralatan yang
mudah pecah.
6. kompas/lensatic compass
Memiliki kode nomor C551, berfungsi menunjukkan arah mata
angin, quantitynya berjumlah 1 buah dan tergolong ke dalam alat
Noncunsumable karena peralatan ini tidak mudah pecah dan dapat
digunakan berulang kali.
7. Lup/straight shank glass
Berfungsi memperbesar benda, quantitynya sebanyak 1 buah
dan lup tergolong kedalam alat noncumable karena peralatan ini
tidak mudah pecah dan dapat digunakan berulang kali.
8. Termometer digital/digital thermometer
Memiliki kode nomor CT561C, berfungsi mengukur suhu,
quantitynya 1 buah, Remarknya CITIZEN dan tergolong kedalam
alat noncunsumable karena peralatan ini tidak mudah pecah dan
dapat digunakan berulang kali.
Page 17
9. Haemometer
Berfungsi mnegukur jumlah butir darah merah, darah putih
dan kadar hemoglobin, quantitynya 1 buah,remarnya HARENZ dan
tergolong kedalam alat noncunsumable karena peralatan ini tidak
mudah pecah dan dapat digunakan berulang kali.
10. Palu/neurogical reflex hammers
Memiliki kode nomor RI AKL 111 O45 003 58, berfungsi
mengetes gerak refleks, quantitynya sebanyak 1 buah, remarknya
General Care dan tergolong kedalam alat nonconsumable karena
peralatan ini tidak mudah pecah dan dapat digunakan berulang
kali.
11. Stetoskop/stethoscope
Memiliki kode nomor LS-101-BK, berfungsi menghitung
suatudenyut atau tekanan jantung,q uantitynya hanya 1,
remarknya SPECTRUM dan tergolong kedalam alat nonconsumable
karena peralatan ini tidak mudah pecah dan dapat digunakan
berulang kali.
Page 18
12. PH meter/the Phep
Memiliki kode nomor S376811, berfungsi mengukur PH
quantitynya 1 buah, remarknya HANNA Instrument dan tergolong
dalam alat nonconsumable karena peralatan ini tidak mudah pecah
dan dapat digunakan berulang kali.
13. Pengering rambut/hair dryer
Memiliki kode nomor SHD 303,cberfungsi mengeringkan ,
quantitynya sebanyak 1 buah, remarknya SAYOTA dan tergolong
dalam alat Noncunsumable karena peralatan ini tidak mudah pecah
dan dapat digunakan berulang kali.
14. Lancets
Memiliki kode nomor LOT #: 100310T, berfungsi mengambil
sampel darah, quantitynya 1 memiliki remark Medilance dan
tergolong adalam alat consumable karena alat ini adalah alat
yang hanya digunakan untuk sekali pakai saja tidak dapat
dipakai berulang kali.
Page 19
15. PH tanah/soil PH & moisture tester
Memiliki kode nomor DM-15, berfungsi mengukur PH tanah,
quantitynya 1 buah, remarknya TAKEMURA ELECTRIKE WORK, dan
tergolong kedalma alat nonconsumable karena peralatan ini tidak
mudah pecah dan dapat digunakan berulang kali.
16. Stopwatch
Memiliki kode nomor 200-3 1144 SKR berfungsi mengukur
waktu, quantitynya 1, remarknya DIAMOND dan tergolong dalam
alat nonconsumable karena peralatan ini tidak mudah pecah dan
dapat digunakan berulang kali.
17. Barometer
Memiliki kode nomor 15-01-001, berfungsi mengukur tekanan
udara, quantitynya 1, Remarknya Edeis tahl dan tergolong dalam
alat nonconsumable karena peralatan ini tidak mudah pecah dan
dapat digunakan berulang kali.
Page 20
18. Multitester
Memiliki kod nomor SP-20D berfungsi mengukur arus
listrik, Quantitynya 1, Remarknya KYMCO, memiliki unit price
130.000 dan tergolong kedalam alat nonconsumable karena
peralatan ini tidak mudah pecah dan dapat digunakan berulang
kali.
19. Hand Counter
Memiliki kode nomor FH-102, berfungsi membantu dalam
menghitung/perhitungan, quantitynya 1, memiliki remark TOGOSHI
dan termasuk kedalam alat non consumable karena peralatan ini
tidak mudah pecah dan dapat digunakan berulang kali.
20. Pipet gondok
Memiliki kode 150 Class A, berfungsi untuk mengambil
cairan, quantitynya 1, memiliki remark PYREX dan termasuk
peralatan consumable karena penggunaan pipet ini harus
digunakan untuk sekali pakai dan tidak dapat digunakan
berulang kali.
Page 21
Fungsi dari Nama alat adalah supaya mudah dikenali dan
untuk membedakan alat yang satu dengan alat yang lainnya.
Fungsi kode nomor alat adalah untuk menandakan kode
produksi dari alat tersebut, spesifikasi menunjukkan fungsi
dari alat yang di inventarisasikan. Quantity menunjukkan
jumlah alat yang ada dalam laboratorium. Remark menunjukkan
nama tempat/orang yang memproduksi alat tersebut,U nit price
mununjukkan harsa persatuan/perbuah dari alat tersebut. Total
price menunjukkan harga dari keseluruhan sebuah alat
misalnya kompass harga perbuah adalah 32.500 karena kompass
yang ada di dalam laboratorium sebanyak 6 buah jadi harga
total dari kompass adalah 195.000.consumable dan
nonconsumable menjunjukkan ketahanan dari sebuah alat
apakahtahan lama atau tidak.
D. Penutup
Alat consumable adalah alat yang mudah
pecah,kebanyakan terbuat dari kaca,ada yang hanya sekali
pakai,berumur lama dan biasanya jumlahnya banyak contohnya
gelas ukur, erlenmeyer, tabung reaksi, pipet ukur, pipet
gondok, labu ukur dan lancets. Alat nonconsumable adalah alat
harganya relatif mahal, jumlahnya terbatas, biasanya bahan
pembuatannya bukan dari kaca/glass dan tahan lama contohnya
lensatic compass/kompas, lup/straight shank glass,
termometer digital, haemometer, palu/neurogical refleks
hammers, stetoskop/stethoscope, PH meter/the Phep, pengering
rambut/hair dryer, PH tanah/soil PH & moisture tester,
stopwatch, barometer, multitester dan hand counter. Fungsi
dari Nama alat adalah supaya mudah dikenali dan untuk
Page 22
membedakan alat yang satu dengan alat yang lainnya. Fungsi
kode nomor alat adalah untuk menandakan kode produksi dari
alat tersebut, spesifikasi menunjukkan fungsi dari alat yang
di inventarisasikan. Quantity menunjukkan jumlah alat yang
ada dalam laboratorium. Remark menunjukkan nama tempat/orang
yang memproduksi alat tersebut, Unit price mununjukkan harga
persatuan/perbuah dari alat tersebut. Total price menunjukkan
harga dari keseluruhan sebuah alat.
Ada baiknya praktikum lebih teratur dan terarah agar
praktikan dapat memahami apa yang dipraktikumkan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Siska Ayu. 2013. Inventarisasi Alat. (Online).
(http://siska-ayu-
agustin.blogspot.com/2013/06/inventarisasi-alat-
pengelolaan.html. Diakses tanggal 9 Mei 2014).
Balbach,M& L.C.Bliss. 1996. A Laboratory manual For Botany. New
York: Saunders collage publishing.
Djupri Padmawinata, Habiburrahman, Rangke L. Tobing, arosa
Purwadi, S. Dirjosoemarto,Iswojo PIA. 1983. Pengelolaan
Laboratorium IPA. Jakarta:Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, DIKTI.
Endang. 2012. Srategi Inventarisasi Alat dan Bahan Laboratorium. (online).
(http://kimia- smart.blogspot.com/2012/12/strategi-
Page 23
inventarisasi-alat-dan-bahan.html. Diakses tanggal 9 Mei
2014).
Laila, Khusucidah, 2006, Krelasi Antara Pengetahuan Alat Praktikum
dengan Psikomotorik Siswa kelas XII IPA SMAN 11. Semarang Materi
pokok, Univ. Negeri semarang.
Novianti, Nur Raina. Kontribusi Pengelolaan Laboratorium dan Motivasi
Belajar Siswa terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran (Penelitian pada SMP
Negeri dan Swasta di Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat). Volume X. Hal
160-161. (Online). (http://jurnal.upi.edu/file/15-
Nur_Raina_Novianti.pdf . Diakses tanggal 9 Mei 2014).
Tarigan, Syahfrizal.2010. Inventaris Alat dan Bahan di Laboratorium.
(Online).
(http://wwwpembelajarankimia.blogspot.com/2010/04/inventaris-
alat-dan-bahan- di.html. Diakses tanggal 9 Mei 2014).
Jawaban pertanyaan:
1. Spesifikasi adalah perincian jenis dan level komponen
yang akan dipakai.diperlukan informasi spesifikasi suatu
alat laboratorium agar praktikan dapat dengan mudah dalam
mencari, menyimpan, dan mengggunakannya.
2. Pengaruh peralatan consumable yang kurang apabila
frekuensi kegiatan laboratorium cukup tinggi adalah
peralatan tersebut dapat saja digunakan berkali-kali dan
dapat menyebabkan kecelakaan dan kerugian bagi praktikan
Page 24
maupun yang menggunakannya dan dapat menghambat jalannya
sebuah praktikum.
3. Nama alat dalam bahasa inggris diperlukan karena tidak
semua alat berasal dari indonesia, tapi ada juga
peralatan yang berasal dari luar negeri. Untuk itu
diperlukan nama alat dalam bahasa inggris agar kita dapat
mengetahui kegunaan alat tersebut. Misalnya refrigenator
dalam bahasa indonesia yang berarti kulkas.
4. Fungsi multimeter / multi tester
1. Mengukur tegangan DC
2. Mengukur tegangan AC
3. Mengukur kuat arus DC
4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
5. Mengecek hubung-singkat / koneksi
6. Mengecek transistor
7. Mengecek kapasitor elektrolit
8. Mengecek dioda, led dan dioda zener
9. Mengecek induktor
10. Mengukur HFE transistor (type tertentu)
11. Mengukur suhu (type tertentu)
Perbedaan multimeter analog dan digital adalah sebagai
berikut:
1. Multimeter Analog Multimeter Analog atau yang biasa disebut multimeter
jarum adalah alat pengukur besaran listrik yang
menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-
range yang kita ukur dengan probe . Multimeter ini
tersedia dengan kemampuan untuk mengukur hambatan ohm,
Page 25
tegangan (Volt) dan arus (mA). Analog tidak digunakan
untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai
komponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk baik
atau jeleknya komponen pada waktu pengukuran atau juga
digunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah
tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian blok yang
ada. 2. Multimeter Digital Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan
multimeter analog tetapi multimeter digital menggunakan
tampilan angka digital. Multimeter digital pembacaan
pengukuran besaran listrik yang lebih tepat jika
dibanding dengan multimeter analog, sehingga multimeter
digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai
tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai
dengan besaran yang diinginkan.
Page 26
Emha, H. (2002). Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. PT Remaja
Roesda Karya: Bandung.
F O Omokhodion,. The Journal of the Royal Society for the Promotion of Health,
June 2002; vol. 122, 2: pp. 118-121.
Griffin, Brian. (2005). Laboratory Design Guide Third Edition.
Elsevier: Great Britain.
Ibnu, M. Sodiq. 1996. Mengenal Label Bahan-Bahan Kimia Berbahaya.
(http://journal.um.ac.id. Diakses tanggal 26 April 2014).
Lindawati. (2010). Strategi Inventaris Alat dan Bahan. (online).
(http//: blogspot.com/2010/04/strategi-inventarisasi-alat-
dan-bahan. Html. Diakses tanggal 26 April 2014).
Nasution, Mutiara Agustina. 2013. Penyimpanan Bahan Kimia.
(online). (http://mutiaraagustina.blogspot.com. Diakses
tanggal 26 April 2014).
Pertanyaan :
1) Apakah perbedaan antara TG dan LG? mengapa perlu untuk
mengetahuinya perbedaan keduanya?
2) Mengapa larutan asam tidak disimpan bersama beberapa
bahan yang bersifat higroskopis?
Page 27
3) Mengapa diperlukan pengecekan rutin untuk bahan kimia
ini?
Jawaban :
1) Perbadaan antara TG dan LG adalah bahwa untuk bahan yang
bersifat LG adalah bahan yang sering digunakan dalam
analitik-analitik umum, sedangkan untuk TG jarang
digunakan dalam analitik umum, akan tetapi telah diterima
secara komersial.
Kita perlu mengetahui perbedaan keduanya, agar kita dapat
membedakan bahan kimia yang sering digunakan dalam
analitik umum maupun tidak.
2) Sebab jika larutan asam disimpan bersama bahan yang
bersifat higroskopis, maka larutan tersebut akan mudah
diserap oleh bahan yang bersifat higroskopis (higrokopis
= kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul air dari
lingkungannya)
3) Perlunya dilakukan pengecekan rutin terhadap bahan
kimia :
Agar kita dapat mengetahui tanggal kadarluasa.
Dapat mengetahui rusak atau tidak bahan kimia yang
disimpan.