Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM” Disusun oleh : Nama : TESA MANISA NIM : F071131025 Semester : II –A (REG A) Kelompok : 4 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
27

INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

Mar 29, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

LAPORAN

PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM

“ INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM”

Disusun oleh :

Nama : TESA MANISA

NIM : F071131025

Semester : II –A (REG A)

Kelompok : 4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Page 2: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

PONTIANAK

2014

A. Pendahuluan

Laboratorium merupakan tempat untuk melaksanakan

eksperimen, penelitian maupun pengajaran. Untuk memantu

melakukan hal tersebut, diperlukan peralatan laboratorium.

Peralatan laboratorium ini tentunya memiliki jenis dan fungsi

yang berbeda antara satu dan lainnya. Selain itu, antara

peralatan laboratorium ini terbuat dari bahan yang berbeda,

sehingga cara penggunaan, perlakuan maupun penyimpanannnya

harus hati-hati. Agar peralatan tersebut tidak mudah pecah

ataupun rusak.

Alat yang digunakan dalam kegiatan di Laboratorium

memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik

masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan

dan menyimpan alat di Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan

alat , terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan

penyakit. Cara memperlakukan alat di Laboratorium secara tepat

dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan.

Oleh karena itu, diperlukan keterampilan untuk

mengidentifikasi, mengkategorikan dan menginventarisasi setiap

peralatan di laboratorium. Peralatan laboratorium harus

diinventarisasi berdasarkan kode nomor, nama peralatan,

spesifikasi, quantity, remark dan consumable atau

Page 3: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

nonconsumable. Untuk itulah dilakukan praktikum ini agar

praktikan lebih memahami keterampilan menginventarisasi

peralatan laboratorium, sehingga memudahkan dalam memanajemen

laboratorium dengan baik.

Laboratorium merupakan wadah atau tempat riset ilmiah,

eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan.

Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya

kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium

ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya

laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium

biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa.

Laboratorium berisi berbagai macam alat dan bahan yang

digunakan untuk keperluan laboratorium (Balbach, 1996).

Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan

prasana penting untuk penunjang proses pembelajaran di

sekolah. Dikemukakan pada PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat (2) serta Pasal 43

ayat (1) dan ayat (2). Laboratorium merupakan tempat untuk

mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis,

pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya dengan

menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari

fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. Agar

laboratorium IPA di sekolah dapat berperan, berfungsi dan

bermanfaat seperti itu, maka diperlukan sebuah sistem

pengelolaan laboratorium yang direncanakan dan dievaluasi

dengan baik serta dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait

dengan penyelenggaraan laboratorium IPA di sekolah yang

bersangkutan. Dimensi pengelolaan laboratorium terdiri dari:

Organisasi Laboratorium; Administrasi Laboratorium

Page 4: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

(inventarisasi alat dan fasilitas laboratorium, administrasi

penggunaan laboratorium, administrasi peminjaman alat-alat

laboratorium, administrasi pemeliharaan alat-alat

laboratorium); Keselamatan kerja di laboratorium(Novianti,

2011).

Dalam pengadministrasian alat dikenal istilah

inventarisasi. Inventaris adalah sutu kegiatan dan usaha untuk

mnyediakan rekaman tentang keadaan semua fasilitas, barang-

barang yang dimiliki sekolah. Bagi SMA yang mempunyai beberapa

lab sangat penting untuk mendata fasilitas/menginventaris alat

dan bahan lab untuk kegiatan pembelajaran siswa. Dengan

kegiatan invetarisasi yang memadai akan dapat diperoleh

pedoman untuki mempersiapan anggaran atau memperisapkan

kegiatan pada tahun yang akan datang(Agustin, 2013).

Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia

sangat penting dan merupakan asset pendidikan yang sangat

berharga sehingga harus dilakukan secara ketat. Peralatan

sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan,

kerusakan fatal, penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran.

Adapun tujuan penataan alat dan bahan kimia adalah:

1).Memahami cara menata dan menyimpan alat dan bahan di

laboratorium. 2).Memahami cara mengadministrasikan alat dan

bahan di Laboratorium. 3).Mengenal dan mengisi perangkat

Administrasi. 4).Menerapkan cara menata, menyimpan, dan

mengadministrasikan alat dan bahan di Laboratorium. Prinsip

yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di

laboratorium adalah aman, mudah diambil, mudah dicari, serta

memperhitungkan sumber kerusakan alat dan bahan tersebut. Cara

menyimpan alat laboratorium dengan memperhatikan bahan pembuat

Page 5: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok

bahasannya. Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus

disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh

pengguna /praktikan(Tarigan, 2010).

Invenrtarisasi Alat-Alat Laboratorium

- Penyimpanan Alat-Alat Laboratorium

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan

bahan di laboratorium :

1. Aman

Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas

dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop

watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti

tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga

fungsinya berkurang.

2. Mudah dicari

Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan,

perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap

tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).

3. Mudah diambil

Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan

seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan

luas ruangan yang tersedia.

Page 6: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis

alat, pokok bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat alat

: .

1. Pengelompokan alat – alat kimia berdasarkan bahan pembuat

alat tersebut seperti : logam, kaca, porselen, plastik dan

karet

2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set

yang tidak terpasang.

3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer,

neraca lengan dan beaker glass.

4. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada

tempat yang tingginya tidak melebihi tinggi bahu.

5. Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian

alat. Apabila alat itu sering dipakai maka alat tersebut

disimpan pada tempat yang mudah diambil.

Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan

1. Bahan Dasar pembuatan alat

2. Bobot alat

3. Kepekaan alat terhadap lingkungan

4. Pengaruh alat yang lain

5. Kelengkapan perangkat alt dalam suatu set

(Endang,

2012).

Manajemen Penggunaan Laboratorium:

Page 7: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

1) Setiap penggunaan laboratorium baik untuk praktikum

maupun penelitian harus menyerahkan terlebih dahulu

jadwal penggunaannya sehingga tidak terjadi tumpang

tindih jadwal penggunaan.

2) Laboratorium Selain itu pengguna laboratorium (IPA)

harus memakai peralatan laboratorium seperti jas,

masker dan sarung tangan (jika diperlukan) dan,

3) mengikuti prosedur peminjaman alat dan permintaan bahan

yang berlaku di laboratorium(Djupri Padmawinata. 1983).

Inventarisasi alat dan fasilitas laboratorium

Fasilitas laboratorium adalah sarana fisik

laboratorium seperti fasilitas ruangan, fasilitas

instalasi listrik, air dan gas serta fasilitas

mebeler dan sebagainya

Alat-alat laboratorium terdiri dari bahan-bahan

habis, alat-alat permanen, alat-alat tidak

permanen serta peralatan (tools) perbaikan.

Semua fasilitas dan alat-alat tersebut setiap saat

dapat berubah keadaan jenis, kualitas, dan

kuantitasnya karena banyak faktor seperti

tingginya frekuensi penggunaan, usia

pakai,kerusakan, kehilangan dan

sebagainya(Soemanto. 1990).

Untuk memudahkan pengontrolan dan analisis kebutuhan semua

fasilitas dan alatalat lab, maka pengelolaan laboratorium

harus dilengkapi dengan:

tindakan inventarisasi secara rutin dan teratur

instrument inventarisasi yang jelas

Page 8: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

mudah dipahami

mudah diakses namun tidak dapat diubah secara sembarang

oleh orang atau pihak yang tidak berwenang.

Instrument yang dimaksud antara lain adalah daftar

inventaris alat dan kartu alat.

Administrasi penggunaan alat-alat laboratorium :

Administrasi penggunaan alat terutama ditujukan

untuk mengetahui kapan, berapa lama, dan untuk apa,

oleh siapa laboratorium dan alat-alat laboratorium

digunakan.

Data ini penting berkaitan dengan efisiensi dan

efektifitas penggunaan laboratorium dan alat-alat

laboratorium serta kegiatan pemeliharaan dan

perawatan alat-alat, karena setiap alat memiliki

usia pakai yang dapat berbeda satu sama lain.

Administrasi peminjaman alat-alat laboratorium:

Administrasi peminjaman alat-alat laboratorium adalah

adanya kebijakan yang jelas (bila perlu tertulis)

mengenai alat-alat yang boleh dan yang tidak boleh

dipinjamkan, serta tata tertib dan prosedur peminjaman.

Pelaksanaannya, administrasi peminjaman alat-alat dapat

dilakukan dengan menggunakan bon atau bukti peminjaman

alat dan buku catatan peminjaman alat-alat.

Administrasi pemeliharaan dan perawatan alat-alat laboratorium

Pemeliharaan dan perawatan alat-alat merupakan bagian

dari kegiatan pengelolaan laboratorium yang paling penting

Page 9: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

dilakukan untuk menjaga agar alat-alat aboratorium dapat

digunakan sesuai dengan batas usia pakainya.

Kegiatan memelihara dan merawat alat-alat laboratorium dapat

meliputi:

kegiatan-kegiatan membersihkan alat-alat

memeriksa hasil kerja dan unjuk kerja alat

memperbaiki bagian-bagian alat yang rusak

mengganti bagian-bagian alat yang hilang

menyimpan alat-alat sesuai dengan daftar inventaris,

memeriksa ketersediaan dan kebutuhan sehingga memeberikan

informasi bagi pengadaan alat-alat(Laila, 2006).

Rumusan masalah pada praktikum kali ini adalah sebagai

berikut: apa itu inventarisasi alat laboratorium? Bagaimana

cara menginventarisasi alat laboratorium? Adapun tujuan dari

praktikum kali ini yaitu tentang inventarisasi alat-alat

laboratorium tidak lain adalah untuk mengetahui cara

menginventarisasi alat laboratorium, untuk mengetahui kode

nomor, nama alat, spesifikasi, jumlah, harga dan jenis alat

yang di inventarisasi dan untuk mengetahui perbedaan alat

consumable dan noncumsumable.

B. Metodologi

Pada praktikum Inventarisasi Alat Laboratorium,

dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Mei 2014 di laboratorium 1

pendidikan biologi FKIP UNTAN adapun alat yang kami gunakan

pada praktikum ini terdiri dari 20 alat yaitu: gelas ukur,

erlenmeyer, tabung reaksi, pipet ukur, pipet gondok, labu

ukur, kompas/lensatic compass, lup/straight shank glass,

digital thermometer/termometer digital, haemometer,

Page 10: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

palu/neurogical reflex hammers, stetoskop/stethoscope, PH

meter/the Phep, pengering rambut/hair dryer, lancets, PH

tanah/soil PH & moisture tester, stopwatch, barometer,

multitester,dan hand counter dengan cara kerjanya sebagai

berikut: pertama asisten menyiapkan alat-alat laboratorium

yang akan di inventarisasi, kemudian alat-alat tersebut di

bagikan ke masing-masing kelompok praktikan, setiap kelompok

mendapatkan alat yang berbeda-beda,selanjutnya para praktikan

mulai meng inventarisasi alat-alat tersebut, beberapa menit

selanjutnya para praktikan saling tukaran alat untuk di

inventarisasi sampai semua alat terinventarisasi oleh tiap

kelompok, kemuadian alat-alat yang sudah si inventarisasi tadi

hasil pengamatannya di masuk kan ke tabel hasil pengamatan.

C. Hasil dan Pembahasan

Hasil pengamatan yang kami peroleh adalah sebagai

berikut:

No KodeNomor

Name ofequipment

Spesification

Quantity

Remark

UnitPrice

TotalPrice

NC/C

Picture

1. 150Class

A

Gelas ukur Mengukur

larutandalamjumlahtertent

u

1 PYREX - - C

Page 11: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

2. TE-32 Erlenmeyer Mereaksikan

zat dantitrasi

1 PYREX - - C

3. TE-32 Tabung reaksi Mereaksikanzat

dalamjumlahsedikit

1PYREX

- - C

4. 150class

A

Pipet ukur Mengambil

larutandalamjumlahyangtepat

1IWAKI

- - C

5. 15 Dclass

A

Labu Ukur Mereaksikanzat

dalamnumlahtertentu danuntukpengenceran

1 PYREX - - C

6. C-551 Kompas/LensaticCompass

Menunjukanarahmataangin

1 enginer

65000

- NC

7. - Lup/StraightShank Glass

Memperbesarbenda

1 trifelr

- - NC

Page 12: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

8. CT.561C

TermometerDigital/Digital Thermometer

Mengukur suhubadan

1 CITIZEN

- - NC

9. Haemometer Mengukur

jumlahbutirdarahmerah,darahputihdan

kadarhemoglo

bin

1 HARENZ

- - NC

10.

RIAKL11104500358

Palu/Neurogical

Refrex Hammer

Mengetes gerakrefleks

1 General

Care

- - NC

11.

LS-101-BK

Stetoskop/Stethoscope

Menghitung

suatudenyutatau

tekananjantung

1 SPECTRUM

- - NC

12.

M-3-36 PH Meter Mengukur PH

1 HANNAINSTRUMENT

- - NC

13.

SY-308 PengeringRambut/Hair

Dryer

Mengeringkanbahanyangbasah

1 NANOTEC

- - NC

Page 13: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

14.

LOT #:100310

T

Lancets Mengampil

sampeldarah

1 Meilance

- - C

15.

DM-15 PH Tanah/SoilPH & Moisture

Tester

Mengukur PHtanah

1MEDILENCE - - NC

16.

200-31144SKR

Stopwatch/Stopwatch

Mengukur Waktu 1 DIAMO

ND- - NC

17.

15-01-001

Barometer Mengukur

tekananudara

1 FISCHER

- - NC

18.

SP-20D Multitester/Multitester

Mengukur

Tegangan

listrik

1 KYMCO - - NC

19.

FH-102 Hand Counter Membantu dalammenghitung/

perhitungan

1 TOGOSHI - - NC

20.

150class

A

Pipet gondok Untukmengamb

ilcairan

1 PYREX - - C

Pada praktikum kali ini yaitu tentang inventasrisasi alat

laboratorium, tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan

Page 14: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

bisa mengetahui cara menginventarisasi alat laboratorium, bisa

mengetahui kode nomor, nama alat, spesifikasi, jumlah, harga

dan jenis alat yang di inventarisasi dan bisa mengetahui

perbedaan antara alat consumable dan noncumsumable.

Pada praktikum ini juga dibahas tentang alat consumable

dan non consumable, alat consumable adalah alat yang mudah

pecah, kebanyakan terbuat dari kaca, ada yang hanya sekali

pakai, berumur lama dan biasanya jumlahnya banyak contohnya

gelas ukur, erlenmeyer, tabung reaksi, piet ukur, pipet gondok,

labu ukur dan lancets. sedangkan alat consumable adalah alat

harganya relatif mahal, jumlahnya terbatas, biasanya bahan

pembuatannya bukan dari kaca/glass dan tahan lama contohnya

lensatic compass/kompas, lup/straight shank glass, termometer

digital, haemometer, palu/neurogical refleks hammers,

stetoskop/stethoscope, PH meter/the Phep, pengering rambut/hair

dryer, PH tanah/soil PH & moisture tester, stopwatch,

barometer, multitester dan hand counter.

Berikut ini adalah alat-alat di laboratorium Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjung Pura

Pontianak:

1. Gelas Ukur

Berfungsi mengukur larutan dalam jumlah tertentu,

quantitynya 1, Remarknya PYREX, kodenya 150 Class A dan masuk

ke kategori Consumable karena gelas ukur merupakan gelas

peralatan yang mudah pecah.

2. Erlenmeyer

Page 15: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

Memiliki kode nomor TE-32, berfungsi mereaksikan zat dan

Titrasi, Quantitynya 1 buah, Remarknya PYREX dan tergolong alat

Consumable karena peralatan ini mudah pecah dan jumlahnya

banyak diperlukan dalam laboratorium.

3. Tabung Reaksi

Memiliki kode nomor TE-32, berfungsi mereaksikan zat

dalam jumlah sedikit, Quantitynya 1 buah, Remarknya PYREX dan

tergolong alat consumable karena penggunaan alat ini adalah

alat yang sekali pakai, sehabis digunakan langsung dibuang.

4. Pipet Ukur

Memiliki kode nomor TE-32, berfungsi mengambil larutan

dalam jumlah yang sedikit, quantitynya 1 buah, Remarknya PYREX

dan tergolong alat Consumable karena sekali pakai, sehabis

digunakan langsung dibuang dan tidak boleh digunakan berulang

kali.

5. Labu Ukur

Berfungsi mereaksikan zat dalam jumlah tertentu,

quantitynya sebanyak 1 buah, Remarknya PYREX, dan tergolong

Page 16: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

kedalam alat Consumable karena merupakan gelas peralatan yang

mudah pecah.

6. kompas/lensatic compass

Memiliki kode nomor C551, berfungsi menunjukkan arah mata

angin, quantitynya berjumlah 1 buah dan tergolong ke dalam alat

Noncunsumable karena peralatan ini tidak mudah pecah dan dapat

digunakan berulang kali.

7. Lup/straight shank glass

Berfungsi memperbesar benda, quantitynya sebanyak 1 buah

dan lup tergolong kedalam alat noncumable karena peralatan ini

tidak mudah pecah dan dapat digunakan berulang kali.

8. Termometer digital/digital thermometer

Memiliki kode nomor CT561C, berfungsi mengukur suhu,

quantitynya 1 buah, Remarknya CITIZEN dan tergolong kedalam

alat noncunsumable karena peralatan ini tidak mudah pecah dan

dapat digunakan berulang kali.

Page 17: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

9. Haemometer

Berfungsi mnegukur jumlah butir darah merah, darah putih

dan kadar hemoglobin, quantitynya 1 buah,remarnya HARENZ dan

tergolong kedalam alat noncunsumable karena peralatan ini tidak

mudah pecah dan dapat digunakan berulang kali.

10. Palu/neurogical reflex hammers

Memiliki kode nomor RI AKL 111 O45 003 58, berfungsi

mengetes gerak refleks, quantitynya sebanyak 1 buah, remarknya

General Care dan tergolong kedalam alat nonconsumable karena

peralatan ini tidak mudah pecah dan dapat digunakan berulang

kali.

11. Stetoskop/stethoscope

Memiliki kode nomor LS-101-BK, berfungsi menghitung

suatudenyut atau tekanan jantung,q uantitynya hanya 1,

remarknya SPECTRUM dan tergolong kedalam alat nonconsumable

karena peralatan ini tidak mudah pecah dan dapat digunakan

berulang kali.

Page 18: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

12. PH meter/the Phep

Memiliki kode nomor S376811, berfungsi mengukur PH

quantitynya 1 buah, remarknya HANNA Instrument dan tergolong

dalam alat nonconsumable karena peralatan ini tidak mudah pecah

dan dapat digunakan berulang kali.

13. Pengering rambut/hair dryer

Memiliki kode nomor SHD 303,cberfungsi mengeringkan ,

quantitynya sebanyak 1 buah, remarknya SAYOTA dan tergolong

dalam alat Noncunsumable karena peralatan ini tidak mudah pecah

dan dapat digunakan berulang kali.

14. Lancets

Memiliki kode nomor LOT #: 100310T, berfungsi mengambil

sampel darah, quantitynya 1 memiliki remark Medilance dan

tergolong adalam alat consumable karena alat ini adalah alat

yang hanya digunakan untuk sekali pakai saja tidak dapat

dipakai berulang kali.

Page 19: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

15. PH tanah/soil PH & moisture tester

Memiliki kode nomor DM-15, berfungsi mengukur PH tanah,

quantitynya 1 buah, remarknya TAKEMURA ELECTRIKE WORK, dan

tergolong kedalma alat nonconsumable karena peralatan ini tidak

mudah pecah dan dapat digunakan berulang kali.

16. Stopwatch

Memiliki kode nomor 200-3 1144 SKR berfungsi mengukur

waktu, quantitynya 1, remarknya DIAMOND dan tergolong dalam

alat nonconsumable karena peralatan ini tidak mudah pecah dan

dapat digunakan berulang kali.

17. Barometer

Memiliki kode nomor 15-01-001, berfungsi mengukur tekanan

udara, quantitynya 1, Remarknya Edeis tahl dan tergolong dalam

alat nonconsumable karena peralatan ini tidak mudah pecah dan

dapat digunakan berulang kali.

Page 20: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

18. Multitester

Memiliki kod nomor SP-20D berfungsi mengukur arus

listrik, Quantitynya 1, Remarknya KYMCO, memiliki unit price

130.000 dan tergolong kedalam alat nonconsumable karena

peralatan ini tidak mudah pecah dan dapat digunakan berulang

kali.

19. Hand Counter

Memiliki kode nomor FH-102, berfungsi membantu dalam

menghitung/perhitungan, quantitynya 1, memiliki remark TOGOSHI

dan termasuk kedalam alat non consumable karena peralatan ini

tidak mudah pecah dan dapat digunakan berulang kali.

20. Pipet gondok

Memiliki kode 150 Class A, berfungsi untuk mengambil

cairan, quantitynya 1, memiliki remark PYREX dan termasuk

peralatan consumable karena penggunaan pipet ini harus

digunakan untuk sekali pakai dan tidak dapat digunakan

berulang kali.

Page 21: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

Fungsi dari Nama alat adalah supaya mudah dikenali dan

untuk membedakan alat yang satu dengan alat yang lainnya.

Fungsi kode nomor alat adalah untuk menandakan kode

produksi dari alat tersebut, spesifikasi menunjukkan fungsi

dari alat yang di inventarisasikan. Quantity menunjukkan

jumlah alat yang ada dalam laboratorium. Remark menunjukkan

nama tempat/orang yang memproduksi alat tersebut,U nit price

mununjukkan harsa persatuan/perbuah dari alat tersebut. Total

price menunjukkan harga dari keseluruhan sebuah alat

misalnya kompass harga perbuah adalah 32.500 karena kompass

yang ada di dalam laboratorium sebanyak 6 buah jadi harga

total dari kompass adalah 195.000.consumable dan

nonconsumable menjunjukkan ketahanan dari sebuah alat

apakahtahan lama atau tidak.

D. Penutup

Alat consumable adalah alat yang mudah

pecah,kebanyakan terbuat dari kaca,ada yang hanya sekali

pakai,berumur lama dan biasanya jumlahnya banyak contohnya

gelas ukur, erlenmeyer, tabung reaksi, pipet ukur, pipet

gondok, labu ukur dan lancets. Alat nonconsumable adalah alat

harganya relatif mahal, jumlahnya terbatas, biasanya bahan

pembuatannya bukan dari kaca/glass dan tahan lama contohnya

lensatic compass/kompas, lup/straight shank glass,

termometer digital, haemometer, palu/neurogical refleks

hammers, stetoskop/stethoscope, PH meter/the Phep, pengering

rambut/hair dryer, PH tanah/soil PH & moisture tester,

stopwatch, barometer, multitester dan hand counter. Fungsi

dari Nama alat adalah supaya mudah dikenali dan untuk

Page 22: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

membedakan alat yang satu dengan alat yang lainnya. Fungsi

kode nomor alat adalah untuk menandakan kode produksi dari

alat tersebut, spesifikasi menunjukkan fungsi dari alat yang

di inventarisasikan. Quantity menunjukkan jumlah alat yang

ada dalam laboratorium. Remark menunjukkan nama tempat/orang

yang memproduksi alat tersebut, Unit price mununjukkan harga

persatuan/perbuah dari alat tersebut. Total price menunjukkan

harga dari keseluruhan sebuah alat.

Ada baiknya praktikum lebih teratur dan terarah agar

praktikan dapat memahami apa yang dipraktikumkan.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Siska Ayu. 2013. Inventarisasi Alat. (Online).

(http://siska-ayu-

agustin.blogspot.com/2013/06/inventarisasi-alat-

pengelolaan.html. Diakses tanggal 9 Mei 2014).

Balbach,M& L.C.Bliss. 1996. A Laboratory manual For Botany. New

York: Saunders collage publishing.

Djupri Padmawinata, Habiburrahman, Rangke L. Tobing, arosa

Purwadi, S. Dirjosoemarto,Iswojo PIA. 1983. Pengelolaan

Laboratorium IPA. Jakarta:Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, DIKTI.

Endang. 2012. Srategi Inventarisasi Alat dan Bahan Laboratorium. (online).

(http://kimia- smart.blogspot.com/2012/12/strategi-

Page 23: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

inventarisasi-alat-dan-bahan.html. Diakses tanggal 9 Mei

2014).

Laila, Khusucidah, 2006, Krelasi Antara Pengetahuan Alat Praktikum

dengan Psikomotorik Siswa kelas XII IPA SMAN 11. Semarang Materi

pokok, Univ. Negeri semarang.

Novianti, Nur Raina. Kontribusi Pengelolaan Laboratorium dan Motivasi

Belajar Siswa terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran (Penelitian pada SMP

Negeri dan Swasta di Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat). Volume X. Hal

160-161. (Online). (http://jurnal.upi.edu/file/15-

Nur_Raina_Novianti.pdf . Diakses tanggal 9 Mei 2014).

Tarigan, Syahfrizal.2010. Inventaris Alat dan Bahan di Laboratorium.

(Online).

(http://wwwpembelajarankimia.blogspot.com/2010/04/inventaris-

alat-dan-bahan- di.html. Diakses tanggal 9 Mei 2014).

Jawaban pertanyaan:

1. Spesifikasi adalah perincian jenis dan level komponen

yang akan dipakai.diperlukan informasi spesifikasi suatu

alat laboratorium agar praktikan dapat dengan mudah dalam

mencari, menyimpan, dan mengggunakannya.

2. Pengaruh peralatan consumable yang kurang apabila

frekuensi kegiatan laboratorium cukup tinggi adalah

peralatan tersebut dapat saja digunakan berkali-kali dan

dapat menyebabkan kecelakaan dan kerugian bagi praktikan

Page 24: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

maupun yang menggunakannya dan dapat menghambat jalannya

sebuah praktikum.

3. Nama alat dalam bahasa inggris diperlukan karena tidak

semua alat berasal dari indonesia, tapi ada juga

peralatan yang berasal dari luar negeri. Untuk itu

diperlukan nama alat dalam bahasa inggris agar kita dapat

mengetahui kegunaan alat tersebut. Misalnya refrigenator

dalam bahasa indonesia yang berarti kulkas.

4. Fungsi multimeter / multi tester

1. Mengukur tegangan DC

2. Mengukur tegangan AC

3. Mengukur kuat arus DC

4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor

5. Mengecek hubung-singkat / koneksi

6. Mengecek transistor

7. Mengecek kapasitor elektrolit

8. Mengecek dioda, led dan dioda zener

9. Mengecek induktor

10. Mengukur HFE transistor (type tertentu)

11. Mengukur suhu (type tertentu)

Perbedaan multimeter analog dan digital adalah sebagai

berikut:

1. Multimeter Analog Multimeter Analog atau yang biasa disebut multimeter

jarum adalah alat pengukur besaran listrik yang

menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-

range yang kita ukur dengan probe . Multimeter ini

tersedia dengan kemampuan untuk mengukur hambatan ohm,

Page 25: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

tegangan (Volt) dan arus (mA). Analog tidak digunakan

untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai

komponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk baik

atau jeleknya komponen pada waktu pengukuran atau juga

digunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah

tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian blok yang

ada. 2. Multimeter Digital Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan

multimeter analog tetapi multimeter digital menggunakan

tampilan angka digital. Multimeter digital pembacaan

pengukuran besaran listrik yang lebih tepat jika

dibanding dengan multimeter analog, sehingga multimeter

digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai

tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai

dengan besaran yang diinginkan.

Page 26: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

Emha, H. (2002). Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. PT Remaja

Roesda Karya: Bandung.

F O Omokhodion,. The Journal of the Royal Society for the Promotion of Health,

June 2002; vol. 122, 2: pp. 118-121.

Griffin, Brian. (2005). Laboratory Design Guide Third Edition.

Elsevier: Great Britain.

Ibnu, M. Sodiq. 1996. Mengenal Label Bahan-Bahan Kimia Berbahaya.

(http://journal.um.ac.id. Diakses tanggal 26 April 2014).

Lindawati. (2010). Strategi Inventaris Alat dan Bahan. (online).

(http//: blogspot.com/2010/04/strategi-inventarisasi-alat-

dan-bahan. Html. Diakses tanggal 26 April 2014).

Nasution, Mutiara Agustina. 2013. Penyimpanan Bahan Kimia.

(online). (http://mutiaraagustina.blogspot.com. Diakses

tanggal 26 April 2014).

Pertanyaan :

1) Apakah perbedaan antara TG dan LG? mengapa perlu untuk

mengetahuinya perbedaan keduanya?

2) Mengapa larutan asam tidak disimpan bersama beberapa

bahan yang bersifat higroskopis?

Page 27: INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM

3) Mengapa diperlukan pengecekan rutin untuk bahan kimia

ini?

Jawaban :

1) Perbadaan antara TG dan LG adalah bahwa untuk bahan yang

bersifat LG adalah bahan yang sering digunakan dalam

analitik-analitik umum, sedangkan untuk TG jarang

digunakan dalam analitik umum, akan tetapi telah diterima

secara komersial.

Kita perlu mengetahui perbedaan keduanya, agar kita dapat

membedakan bahan kimia yang sering digunakan dalam

analitik umum maupun tidak.

2) Sebab jika larutan asam disimpan bersama bahan yang

bersifat higroskopis, maka larutan tersebut akan mudah

diserap oleh bahan yang bersifat higroskopis (higrokopis

= kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul air dari

lingkungannya)

3) Perlunya dilakukan pengecekan rutin terhadap bahan

kimia :

Agar kita dapat mengetahui tanggal kadarluasa.

Dapat mengetahui rusak atau tidak bahan kimia yang

disimpan.