KILAS PM Israel akan Kunjungi AS WASHINGTON — Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dijadwalkan melakukan kunjungan resmi perdananya ke Amerika Serikat (AS) pada pekan ini. Isu terkait Iran bakal menjadi pembahasan utama saat bertemu Presiden Joe Biden. “Iran akan menjadi topik diskusi besar karena Iran adalah ancaman bagi Israel, dan kami 100 persen berkomitmen untuk keamanan Israel. Tidak ada jika, dan, atau tetapi,” kata seorang pejabat senior AS, dikutip laman Al Arabiya, Kamis (26/8). Dia mengungkapkan, selain menegaskan kembali komitmen kuat Washington terhadap keamanan Israel, pertemuan Bennett dengan Biden akan menjadi kesempatan untuk bertukar pandangan tentang kebijakan terhadap Iran. Bennett dan Biden juga bakal membahas kesepakatan nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). AS keluar dari JCPOA pada 2018. Saat ini, AS dan Iran tengah terlibat dalam negosiasi penghidupan kembali JCPOA di Wina, Austria. Pembicaraan telah berlangsung selama enam putaran. Namun, beberapa waktu lalu, prosesnya ditangguhkan karena Iran melantik presiden barunya, Ebrahim Raisi. n kamran dikarma ed: yeyen rostiyani AS Siap Ungkap Senjata Luar Angkasa WASHINGTON — Media Amerika Serikat (AS) melaporkan Departemen Pertahanan AS atau Pentagon berencana mengungkapkan program senjata luar angkasa rahasia canggih pada dunia. Program tersebut dirancang untuk menangkal ancaman dari Cina dan Rusia. Berita yang pertama kali dilaporkan Breaking Defense berdasarkan pernyataan sumber yang tidak diungkapkan namanya. Sistem senjata rahasia yang dikenal Space Command and Space Force ini dikawal Wakil Kepala Staf Gabungan AS Jenderal John Hyten. Hanya orang tertentu yang tahu keberadaan senjata ini. Sistem persenjataan luar angkasa AS ini memang diselimuti kerahasiaan tingkat tinggi. Namun, menurut sumber yang dikutip Breaking Defense, sistem ini diperkirakan mampu menghancurkan satelit atau pesawat luar angkasa musuh. Muncul spekulasi mengenai jenis senjata tersebut. Breaking Defense menyebutkan, senjata itu bisa saja berupa laser luar angkasa yang bisa memblokir pengintaian musuh, pengacak frekuensi radio sejumlah satelit, hingga sistem dengan kekuatan gelombang pendek yang bisa dipakai untuk mengawal satelit. Pada Kamis (26/8), Sputnik News melaporkan, me- nurut sumber, demo senjata antisatelit ini tertunda karena krisis Afghanistan. Namun, lanjut sumber tersebut, tek- nologi sensitif semacam ini membutuhkan ‘lampu hijau’ dari Direktur Intelijen Nasional Avril Haines dan Presiden AS Joe Biden. "Sampai Presiden AS bilang ya, maka tentu tidak ada yang pasti," katanya. n lintar satria ed: yeyen rostiyani REPUBLIKA JUMAT, 27 AGUSTUS 2021 15 Internasional MATERI PASANG IKLAN INFORMASI PASANG IKLAN ANDA di REPUBLIKA Cepat & mudah, Hubungi Telpon: (021) 79184744 Kirim OPI & Materi Iklan dalam Format PDF/TIFF Resolusi 300 dpi ke Email kami : [email protected] J A K A R T A DIMHN HDR DI SIDANG PA Sleman,Selasa 30 November 2021,pkl 09.00 WIB, a/n: Rubiyem binti Kerto Dinomo, pergi dr rmh Rewulu Kulon KR.Xl, RT 03, RW.22, Sido- karto, Godean, Sleman,sjk th 2000 (35/P/2021/PA.Smn. Pmhn: Loso Usodo bin Kromo Pawiro,dkk). PENGUMUMAN PANGGILAN SIDANG YOGYAKARTA n OLEH DWINA AGUSTIN W ilayah Tepi Barat tidak memiliki bandara sipil dan untuk terbang, warga Palestina harus ke Yordania. Namun, kini mereka bisa naik pesawat berkat sepasang saudara kembar, Khamis dan Ata al-Sairafi. Si kembar berusia 60 tahun ini telah mengubah pesawat Boeing 707 tua menjadi kafe dan restoran untuk dinaiki pelanggan. Lokasinya di agak luar Kota Nablus, Tepi Barat. "Sebanyak 99 persen warga Palestina tidak pernah naik pesawat. Hanya duta besar, diplomat, menteri, dan wali kota kami yang menggunakannya. Sekarang mereka bisa melihat pesawat terbang dan itu sesuatu untuk mereka," kata Khamis, yang dimuat Associated Press, Kamis (26/8). Setelah seperempat abad berusaha, ke- dua saudara ini membuka "Restoran Mas- kapai Penerbangan Palestina-Yordania dan Kedai Kopi al-Sairafi" pada 21 Juli. Banyak orang lain datang untuk mengambil foto di dalam dengan harga lima shekel per orang. Pelanggan mengatakan, mereka termotivasi untuk berkunjung setelah melihat foto-foto pesawat yang direnovasi beredar secara daring. "Sudah lama saya ingin melihat tempat ini. Seandainya saja saya bisa melihat tempat ini sebelum diubah menjadi kafe,” kata pelanggan, Majdi Khalid. Gagasan mengubah pesawat menjadi ka- fe dan restoran muncul pada akhir 1990-an. Ketika itu Khamis melihat pesawat Boeing yang telantar di dekat Kota Safed, Israel utara. Pesawat itu digunakan oleh Pemerintah Israel dari 1961 hingga 1993. Menurut Channel 12 TV, pesawat ini menerbangkan Perdana Menteri Menachem Begin ke Amerika Serikat pada 1978 untuk menandatangani perjanjian damai Israel dengan Mesir. Kemudian pesawat tersebut dibeli oleh tiga mitra bisnis Israel yang bermimpi mengubahnya menjadi restoran. Namun, proyek itu gagal. Setelah melacak salah satu pemilik pesawat, si kembar setuju untuk membelinya seharga 100 ribu dolar AS pada 1999. Mereka menghabiskan tambahan 50 ribu dolar AS untuk lisensi, izin, dan untuk mengangkutnya ke Tepi Barat. Khamis mengatakan, wali kota Nablus saat itu, Ghassan Shakaa, dengan cepat menyetujui transportasi dan renovasi pesawat. Memindahkan pesawat ke Nablus adalah operasi selama 13 jam karena membutuhkan pembongkaran sayap dan penutupan sementara jalan di Israel dan Tepi Barat. Pada saat itu, Israel dan Palestina terlibat dalam pembicaraan damai dan pergerakan bolak-balik relatif mudah. Namun, mereka mengatakan proyek ditunda setelah pecahnya intifadah Palestina kedua pada akhir 2000. Sebuah pos pemeriksaan militer Israel dibangun di dekatnya. Ini mencegah pelanggan dari Nablus untuk mencapai lokasi. Pos pemeriksaan berdiri selama tiga tahun dan militer Israel mengambil alih situs tersebut, proyek impian tersebut pun runtuh. "Mereka (militer Israel—Red) bahkan membangun tenda di bawah sayap pesawat," kata Ata. Selama hampir 20 tahun, pesawat dan situs itu ditinggalkan. Kemudian, setelah belasan tahun menabung, mereka memu- tuskan pada 2020 untuk bangkit. Namun, krisis virus korona, termasuk lockdown berulang kali, menghantam ekonomi Palestina dan rencana ini kembali tertunda. Setelah berbulan-bulan bekerja, pesawat hampir siap melayani sepenuhnya. Interiornya baru dicat, dilengkapi dengan listrik, dan sembilan meja serta pintu- pintunya terhubung ke dua jalur jet tua yang memungkinkan pelanggan untuk naik dengan aman. Hidung pesawat dicat dengan warna bendera Palestina dan ekornya dengan warna bendera Yordania. Kafe sudah buka dan kedua bersaudara ini berharap untuk membuka restoran bulan depan. Mereka berencana memasang dapur di bawah badan pesawat untuk menyajikan makanan kepada pelanggan di dalamnya. Namun, tujuan jangka panjang mereka untuk membangun kembali taman hiburan dan kolam renang masih jauh. "Insya Allah, saya berharap proyek ini berhasil dan menjadi yang terbaik,” kata Ata. n ap ed: yeyen rostiyani Di Tepi Barat, Si Kembar Ubah Jet Jadi Kafe l Pesawat kafe milik si kembar, Khamis dan Ata al-Sairafi, terparkir di Wadi al-Badhan, Tepi Barat. MAJDI MOHAMMED/AP n RIZKY JARAMAYA KAMRAN DIKARMA KABUL — Amerika Serikat (AS), Australia, dan Inggris telah mendesak warga untuk menjauh dari bandara internasional di Ka- bul. Menurut mereka, ada infor- masi tentang ancaman serangan oleh Islamic State in the Khorasan Province (ISKP), yaitu kelompok yang berafiliasi dengan ISIS di Afghanistan. Peringatan pada Ka- mis (26/8), muncul ketika pasukan Barat bergegas untuk mengeva- kuasi warga mereka dan warga Af- ghanistan yang rentan, sebelum batas waktu penarikan pada 31 Agustus. “Ada ancaman serangan teroris yang sedang berlangsung," ujar Kantor Departemen Luar Negeri (Deplu) Inggris, dilansir Aljazirah, Kamis. Kedutaan Besar AS di Kabul mengeluarkan peringatan yang menyarankan warga AS untuk menghindari bepergian ke ban- dara. Sementara Deplu Inggris juga mengeluarkan peringatan serupa. Mereka menginformasikan kepada warganya yang berada di area ban- dara untuk pergi ke lokasi yang aman. Deplu Australia juga mendesak warga Australia dan warga Afgha- nistan dengan visa Australia untuk menjauhi bandara. Australia mem- peringatkan ada ancaman serang- an teroris yang sangat tinggi di bandara. Gedung Putih mengatakan, Presiden AS Joe Biden telah men- dapatkan informasi tentang an- caman dari kelompok ISKP atau yang juga dikenal dengan ISIS-K. Biden juga telah mengetahui ren- cana darurat untuk evakuasi. "ISIS-K adalah musuh bebu- yutan Taliban, dan mereka me- miliki sejarah pertempuran satu sama lain. Tetapi setiap hari kami memiliki pasukan di lapangan. Pa- sukan ini dan warga sipil tak ber- dosa di bandara, menghadapi risi- ko serangan dari ISIS-K," ujar Biden. ISIS-K yang dimaksud Biden merujuk pada ISIS-Khorasan, yaitu kelompok yang berafiliasi dengan ISIS di Pakistan dan Afghanistan. Khorasan adalah istilah modern untuk wilayah timur Persia kuno sejak abad III. Khorasan meliputi wilayah yang kini merupakan ba- gian dari Iran, Afghanistan, Taji- kistan, Turkmenistan, dan Uzbe- kistan. Sementara salah seorang peja- bat Taliban berjanji akan melin- dungi warga sipil di luar Bandara Kabul. Namun, ia menambahkan, pasukan Barat harus memenuhi tenggat waktu evakuasi pada 31 Agustus seperti yang sudah dijad- walkan sebelumnya. "Penjaga kami juga memba- hayakan nyawa mereka di bandara Kabul, mereka juga menghadapi ancaman dari kelompok ISIS," kata pejabat yang tidak menyebutnya namanya itu, Kamis. Banjir pesanan senjata Rusia menerima pesanan sen- jata, termasuk helikopter, dari ne- gara-negara Asia Tengah yang ber- batasan dengan Afghanistan. Hal itu terjadi setelah Taliban me- nguasai negara tersebut. “Kami sudah mengerjakan se- jumlah pesanan dari negara-negara di kawasan (Asia Tengah) untuk pasokan helikopter, senjata api, dan sistem perlindungan perba- tasan modern Rusia,” kata Ale- xander Mikheev yang mengepalai badan ekspor senjata Rusia, Roso- boron, dikutip laman TRT, Kamis. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov me- ngatakan, negaranya siap menjadi mediator dalam krisis di Afgha- nistan. “Kami tetap berkomitmen pada tugas membangun perda- maian dan stabilitas di wilayah Af- ghanistan sehingga tidak menim- bulkan ancaman bagi kawasan tersebut,” kata Lavrov, Selasa (24/8). Sementara tetangga Afgha- nistan, yaitu Tajikistan, menyata- kan Taliban harus membentuk pe- merintahan inklusif jika ingin mendapat pengakuan dari Tajikis- tan. “Tajikistan tidak akan meng- akui pemerintah lain yang akan didirikan di negara itu melalui pe- nindasan dan tanpa memperhi- tungkan posisi semua orang Afgha- nistan, terutama semua etnis mino- ritasnya,” ujar Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon seusai bertemu Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi, Rabu (25/8). n reuters ed: yeyen rostiyani ISIS Intai Afghanistan Rusia menyatakan siap menjadi mediator dalam krisis di Afghanistan. ‘SERBU’ BANK Warga Afghanistan di Kabul ‘menyerbu’ bank, Rabu (25/8). Mereka antre untuk menarik uang tunai setelah bank tutup selama lebih dari sepekan. Lembaga keuangan di Kabul sebagian besar tutup pada 15 Agustus siang, yaitu sebelum mantan presiden Afghanistan Ashraf Ghani lari dan Taliban tiba di Kabul. AP