Mencintai Pekerjaan REPUBLIKA Ramadhan bergulir ke pengujungnya dan Idul Fitri hadir. Hati diliputi kegem- biraan menyambut datangnya hari raya itu. Namun, apakah yang mesti dibanggakan ketika Idul Fitri datang? Ustaz Othman Omar Shihab mengatakan, tetap melekatnya tekad berbuat baik dan ketaatan kepada Allah SWT yang selama Ramadhan dilatih adalah bekal penting menyongsong Idul Fitri. Tak ada lagi sifat tercela yang ter- sisa pada diri dan ini dapat dikatakan sebagai kemenangan yang diraih setelah Ramadhan berlalu. Salah satu hal yang teraih di akhir Ramadhan dan sebagai bekal Idul Fitri adalah kesadaran meneruskan perbuatan baik yang dibiasakan saat bulan suci itu. Ada konti- nuitas. Zakat, misalnya, adalah pijakan bagi sese- orang untuk membiasa- kan memberi kepada orang lain. Sebuah bangunan berdiri semasa Maham Anga memiliki wewe- nang dalam pemerintah- an, yaitu Masjid Khairul Manazil. Masjid yang dibangun ibu asuh Kaisar Akbar dari Dinasti Mughal itu kemudian juga berfungsi sebagai madrasah. Selama bertahun-tahun meng- asuh Akbar, membuat ia dekat dengan putra Humayun tersebut. Maham dipercaya pula sebagai penasihat po- litiknya. 3 laporan utama 2 AP AGUNG SUPRIYANTO JUMAT, 26 AGUSTUS 2011 / 26 RAMADHAN 1432 H n 1 Meraih KEMENANGAN S WIKIPEDIA.COM AGUNG SUPRIYANTO 12 Kecintaan Retno Wulan terhadap pekerjaannya membawa dia ke beragam prestasi. Ia diganjar penghargaan berupa apresiasi ataupun posisi di tempatnya bekerja. Ia juga selalu fokus dalam bekerja. Membangun Khairul Manazil Kebaikan Berlanjut 10 RETNO WULAN Dr Hidayat Nurwahid MA Tak Pernah Menyerah Berdoa Allah SWT menegaskan akan mengabulkan doa yang dipanjatkan hamba-Nya. Namun, tak jarang seorang Muslim kurang yakin atau malas berdoa. Apalagi, bila ternyata pernah berdoa dan belum dikabulkan. Padahal, bisa saja pengabulan doa itu ditangguhkan sementara. Mestinya, Muslim tak pernah lelah menggumamkan doa sebab pada akhirnya Allah menjawab setiap doa. 8
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
datangnya hari raya itu.Namun, apakah yang mestidibanggakan ketika Idul Fitridatang? Ustaz Othman OmarShihab mengatakan, tetapmelekatnya tekad berbuat baikdan ketaatan kepada AllahSWT yang selama Ramadhandilatih adalah bekal pen tingmenyongsong Idul Fitri. Takada lagi sifat tercela yang ter-sisa pada diri dan ini dapatdikatakan sebagai kemenanganyang diraih setelah Ramadhanberlalu.
Salah satu hal yang teraihdi akhir Ramadhan dansebagai bekal Idul Fitriadalah kesa daranmeneruskan perbuatanbaik yang dibiasakan saatbulan suci itu. Ada konti-nuitas. Zakat, misalnya,adalah pijak an bagi sese-orang untuk membiasa -kan memberi kepadaorang lain.
Sebuah bangunanberdiri semasa MahamAnga memiliki wewe-nang dalam pemerintah -an, yaitu Masjid KhairulManazil. Masjid yangdibangun ibu asuhKaisar Akbar dari DinastiMughal itu kemudianjuga berfungsi sebagaimadrasah. Selamabertahun-tahun meng -asuh Akbar, membuat iadekat dengan putraHumayun tersebut.Maham dipercaya pulasebagai penasihat po -litiknya.
3
laporan utama
2
AP
AGUNG SUPRIYANTO
JUMAT, 26 AGUSTUS 2011 / 26 RAMADHAN 1432 H n 1
MeraihKEMENANGAN
S
WIKIPEDIA.COM
AGUNG SUPRIYANTO
12
Kecintaan Retno Wulan terhadap pekerjaannya membawa dia keberagam prestasi. Ia diganjar penghargaan berupa apresiasi ataupunposisi di tempatnya bekerja. Ia juga selalu fokus dalam be kerja.
Membangun Khairul Manazil
KebaikanBerlanjut
10
R E T N O W U L A N
Dr Hidayat Nurwahid MA
Tak PernahMenyerah BerdoaAllah SWT menegaskan akan mengabulkandoa yang dipanjatkan hamba-Nya. Namun,tak jarang seorang Muslim kurang yakinatau malas berdoa. Apalagi, bila ternyatapernah berdoa dan belum dika bulkan.Padahal, bisa saja pengabulan doa ituditangguhkan sementara. Mestinya,Muslim tak pernah lelah menggumamkandoa sebab pada akhirnya Allah menjawabsetiap doa.
8
Oleh Indah Wulandari
Ni’matus Solichah mene -guhkan diri. Ia inginistiqamah dalam men-jalankan kebaikan danmenjauhi larangan AllahSWT bersemi di dalam
hatinya setelah Ramadhan usai. Maka, iamemutuskan tak merayakan Idul Fitri yangmenandai berakhirnya Rama dhan denganfoya-foya, tetapi dengan ke sederhanaan danberupaya menjaga apa yang telah dirajut-nya selama Ramadhan tak terurai.
Icha, sapaan Ni’matus Solichah, me -mang pantas berlaku hati-hati. Ia berharaphatinya tetap tertata baik karena selamaRamadhan beragam kebaikan ia jalani.“Bulan Ramadhan, saat yang tepat me -ningkatkan kualitas ibadah saya sekaligusberbagi kebahagiaan dengan orang ter-dekat,” kata pengusaha peralatan tekno -logi informasi asal Malang, Jawa Timur, inipada Ahad (21/8).
Banyak kesempatan beribadah tak ia
biarkan begitu saja. Ia ingin mendekatdengan Tuhannya, termasuk intensitasnyamenjalin silaturahim dengan keluarganyadan kaum dhuafa yang ada di sekitarnya.Ia memasuki pintu-pintu amal kebaikanyang terbuka lebar. Lantaran, ujar dia,pintu bagi ladang amal dibuka lebar danterhampar. Pahalanya pun berlipat ganda.
“Saya memang selalu menanti-nantisaat seperti itu karena semua doa diijabaholeh Allah,” tuturnya. Hingga akhir Rama -dhan, semangatnya bukannya mengendurmalah kian kencang. Ia mengoptimalkanibadahnya. Ia menambahkan, selama R a -ma dhan ini berlatih memperbaiki kesucianhatinya dengan tak bergunjing, selain mem-benahi ibadah wajib dan sunah.
Ia mengaku tak hanya menjaga peruttetapi berhenti mengisi hati dengan kesom-bongan. Dari upayanya ini, Icha berharapia meraih kemenangan. Ia ingin sekali ke -baikan yang telah dihimpunnya selamaRamadhan tetap bersarang pada dirinya.Kebaikan itu kelak tetap ia lakukan selama11 bulan setelah Ramadhan berlalu.
Prio Setio Utomo, pegawai negeri sipil,
mengatakan, kondisi batinnya lebih baikpada Ramadhan. Ia merasakan kesabarandan keikhlasan lebih tinggi dibandingkanbulan lainnya. Ia ber syukur atas itu semua,meski ia mengakui pula banyak ujian yangmesti ia lalui pada Ramadhan. Ia berjuangkeras menata langkah agar dengan mulusmenyusuri Ramadhan.
Meski begitu, Prio menilai keberhasilanseseorang dalam Ramadhan tak bisa dilihatsecara kasat mata, tetapi semua penilaiansepenuhnya wewenang dan kuasa Allah. Iameyakini, merupakan sebuah kesempur-naan bila saat menutup Ramadhan dengansaling memaafkan. Memupus kesalahan diadan orang-orang yang dikenalnya.
Perasaan bahagia mengiringi M Racha -dian, pengurus Lembaga Dakwah Kampusal Kahfi Universitas Yarsi, Jakarta, selamaRamadhan. Komitmen telah merasuk hati -nya untuk mencapai yang terbaik dalamRamadhan. Pencapaian yang benar-benaringin diraihnya adalah akhlakul karimah.Baginya, akhlak adalah fondasi keimananseorang Muslim.
Banyak godaan yang menerpa dirinya.
Namun, ia mengatakan, itu mampu dilalui -nya dan dianggap sebagai alat meningkat -kan kualitas iman. Selama bulan Rama -dhan, Rachdian tak mau membuang wak -tu nya untuk bermalasan. Jelang akhir Ra -madhan, dia iktikaf di masjid. Dia juga me -lakukan ibadah lain, seperti shalat ma lam,tadarus Alquran, dan menunaikan zakat.
Ia mengatakan, sebagian orang telahberhasil meraih keberhasilan di bulanRamadhan dengan berpuasa penuh dankhatam membaca Alquran. Tapi, ia mem-punyai pandangannya sendiri. Di matanya,keberhasilan justru terlihat usai Ramadhan.Jika ada perubahan sikap ataupun per-gaulan menuju arah yang lebih baik, itumenunjukkan kesuksesan seorang Muslim.
“Introspeksi diri menjadi kunci keber-hasilannya,” jelas Rachdian. Ia optimistismenjalani Ramadhan dengan baik. Maka,ia tak mau hari raya Idul Fitri dirayakanhanya sebagai sebuah rutinitas setelahRamadhan. Menurut dia, Idul Fitri adalahperayaan kemenangan setelah ia danMuslim lainnya berhasil melalui berbagaicobaan saat Ramadhan. n ed: ferry kisihandi
REPUBLIKA
JUMAT, 26 AGUSTUS 2011
laporan utama 2
Menurut Ibnu Katsir, harta yang ditinggal-
kan oleh Rasulullah saw. setelah wafat me -
ru pakan sedekah, tidak boleh diwariskan
kepada seorang pun berdasarkan sabda Rasulullah,
“Kami para nabi tidak mewarisi. Yang kami tinggal-kan adalah sedekah” Itulah sebabnya, Abu Bakar ash-
Shiddiq tidak memberikan harta peninggalan
Rasulullah saw. kepada Fatimah, berdasarkan hadist
ini. Tindakan Abu Bakar mengenai hal ini dapat diben-
arkan. Ketika Abu Bakar r.a. wafat dan tampuk kekha-
lifahan digantikan oleh Umar ibnul Khaththab r.a.,
maka tidak lama berselang setelah masa kekhalifahan-
nya, datanglah Abbas dan Ali menemui Umar dan ber-
katalah Abbas, “Ya, Amirul Mukminin, berikanlah
keputusan untukku dan orang ini.” Umar kemudian
menghampiri keduanya dan berkata, “Aku tegaskan
kepada kamu bedua atas nama Allah yang dengan
izin-Nya langit dan bumi ini menjadi tegak. Apakah
kamu bedua tidak tahu bahwa Rasulullah saw. telah
bersabda, ‘Kami para nabi tidak mewarisi. Yang kami
tinggalkan adalah sedekah.” Keduanya menjawab,
“Betul, kami tahu.” Kemudian Umar melanjutkan,
“Ketika Rasulullah saw. wafat, Abu Bakar mengata-
kan, ‘Akulah yang menjadi wali Rasulullah saw.’ Lalu
kamu datang dengan orang ini kepada Abu Bakar.
Kamu meminta warisanmu dari putra pamanmu dan
orang ini meminta warisan istrinya dari ayahnya. Lalu
Abu Bakar berkata, ‘Rasulullah saw. telah bersabda,
Kami para nabi tidak mewarisi. Yang kami tinggalkan
adalah sedekah.”
Dan Allah tahu bahwa dia adalah seseorang
yang jujur, baik, terpimpin, dan tunduk kepada kebe-
naran. Maka kewalian pun diserahkan kepada Abu
Bakar. Ketika ia wafat, aku katakana, “Akulah wali
Rasulullah dan wali Abu Bakar. Aku akan memegang
urusan ini sepanjang yang Allah kehendaki. Lalu
kamu datang meminta warisan itu kepadaku, maka
aku katakana bahwa bila kamu memang menghen -
dakinya, maka aku akan memberikannya kepada
kamu berdua, akan tetapi kamu berdua harus berjanji
kepada Allah akan mengurusnya sebgaimana
Rasulullah saw. mengurusnya. Hendaklah kamu ber-
dua mengambil warisan ini dariku dengan ketentuan
ini. Kemudian kalian berdua datang lagi kepadaku,
agar aku memberikan keputusan selain dari keputusan
ini. Demi Allah, aku tidak akan memberikan keputu-
san selain dari keputusan ini. Demi Allah, aku tidak
akan memberikan keputusan di antara kamu berdua
selain dari keputusan ini, sampai hari kiamat datang.
Bila kamu berdua merasa tidak kuat untuk melaksana-
kannya, maka kembalikanlah warisan itu kepadaku.”
Para ulama meriwayatkannya dari hadits Zuhri.
Adapun yang diminta oleh keduanya, yaitu Abbas dan
Ali, adalah harta rampasan Bani Nadhir yang diberi-
kan kepada Rasulullah saw. saja.
Selanjutnya, firman Allah “supaya harta itujangan beredar di antara orang-orang kaya saja dian-tara kamu,” menurut Ibnu Hajar maksudnya adalah,
Kami tetapkan harta fa’i yang diambil dari penduduk
perkotaan tersebut untuk golongan-golongan tersebut
supaya harta tersebut tidak hanya berputar di kalangan
orang kaya dari kalian, serta bisa dipergunakan untuk
keperluan pribadi, atau sekali waktu dia gunakan
untuk kebijakan. Artinya, mereka bisa menggunakan-
nya sesuatu mereka. Kami akan menetapkan peraturan
yang tidak akan berubah dan tidak tergantikan.
Sebagain ahli Kufah mengatakan bahwa jika di- fat-hah-kan, maka artinya adalah negara, sehingga makna
kalimat ini seakan-akan ada pasukan yang menyerang
pasukan lain, lalu setelah itu dia diserang lagi. Biasa -
nya dikatakan, “Negaranya sudah kembali kepada
mereka”. Sedangkan bila dengan men dhammah-kan
huruf dal, maka artinya adalah, perubahan kepemili-
kan dan perputaran tahun. Ada pula yang mengatakan
bahwa bila di- dhammah-kan artinya adalah nama
sesuatu, sedangkan bila di-fathah-kan berarti kata
kerjanya. � Adv.
IQTISHAD (EKONOMI ISLAM)
Oleh: Prof. Dr. M. Suyanto
Ketua STMIK AMIKOM Yogyakarta
www.amikom.ac.id
Kebijakan Moneter Mencegah Penyimpangan (6)
Mendambakan IstiqamahKeberhasilan
seseorang diRamadhan
terlihat daritingkahnya
setelahRamadhan.
Oleh Indah Wulandari
Abdul Mannan menggambarkansikap Rasulullah dan parasahabatnya di titik akhirRamadhan. Ia mengatakan,
mereka tak menekankan pada sisi duni-awi menyambut Idul Fitri. “Beliau takpernah pamer harta,” kata ketua umumPimpinan Pusat Hidayatullah itu, Rabu(24/8). Sebaliknya, amal sosial digen-carkan termasuk pada masa sesudah-nya.
Sayangnya, teladan ini tak sepenuh-nya diikuti. Masyarakat berlaku kon-sumtif dan bahkan pemerintah iaanggap memberikan andil pada sikapini. Sebab, pemerintah, ujar Mannan,tak mampu menjaga stabilitas harga.Rasulullah dan sahabat-sahabatnya,imbuh dia, juga mempertunjukkan peng-hambaan kepada Allah semata setelahmelewati Ramadhan.
Praktik sehari-harinya dalam bentukkeinginan selalu berbuat lebih baik.Salah satunya, berbuat baik kepadasesama, seperti menyantuni yatim piatudan orang-orang miskin. “Bila ini diterap-kan, dampaknya sangat besar bagimasyarakat. Kemiskinan dan konflik dinegara ini akan terhapus sepenuhnya,”kata Mannan.
Di samping itu, silaturahim antar-Muslim harus makin dikokohan. Selainmembuka pintu rezeki, silaturahimdiyakininya langkah ampuh mencegah
gesekan dan konflik. Semoga, kata dia,umat Islam mampu meraih kebaikanselama Ramadhan sebagai bekal untukbulan-bulan berikutnya. Tokoh agamaberperan penting memberi penyadarankepada masyarakat.
Bagi Amidhan, ketua Majelis UlamaIndonesia (MUI), kemenangan di bulanRamadhan ditandai dengan intensitasibadah pada sepuluh hari terakhir.Seluruh rangkaian ibadah yang ditutupdengan keragaman amaliah tadi bakalmenghasilkan husnul khatimah. Inilayaknya apa yang dijalani Rasulullahserta para sahabatnya.
Dari hadis sahih Aisyah dijelaskan,pada sepuluh hari terakhir RamadhanRasulullah membangunkan semuaanggota keluarganya untuk kian meng-giatkan ibadah. Beliau mengintensifkanibadah serta amalan fardhu, sunah, danmemperbanyak waktu iktikaf.Muhammad berdoa agar Allah men-jadikan sebaik-baiknya usia di penghu-jung dan sebaik-baiknya hari saat berte-mu langsung dengan-Nya.
Amidhan mengatakan, makna yangterkandung dari doa tadi mengisyaratkanagar umat Islam lebih khusyuk lagi diakhir Ramadhan, lantaran bakal banyakhikmah kebaikan diraih di akhir bulansuci tersebut. Ia memaparkan, jenisamaliah yang dapat dilakukan untukmeraih kemenangan, di antaranya ber -sifat personal seperti iktikaf.
n ed: ferry kisihandi
Meneladani Rasulullah
RUSDY NURDIANSYAH/REPUBLIKA
REPUBLIKA
JUMAT, 26 AGUSTUS 2011
laporan utama 3
Oleh Damanhuri Zuhri
Ustaz Othman OmarShihab, pembina Ka -ji an Ta sawuf Fitrah,Jakarta, mengutip per -nyataan sahabat Ra -sulullah, Ali bin Abu
Thalib. “Sungguh manusia akan berhariraya setiap hari pada saat dia tidak ber -maksiat kepada Allah SWT,” demikianpernyataan Ali. Menurut Othman, sese -orang yang berhari raya Idul Fitri, ia mem-bebaskan diri dari sifat tercela.
Ada penghambaan total kepada AllahSWT. Hal tersebut, jelas dia, yang disebutdengan kemenangan yang dibawa dariRamadhan. Selama satu bulan, Muslimmasuk dalam pelatihan setelah 11 bulan
memanjakan jasad. Latihan ini menun-tun seorang Muslim kembali ke fitrahnya.“Hatinya suci dan peka terhadap lingkun-gannya” kata Othman, Selasa (23/8).
Kembalinya seseorang menuju habi-tatnya yang korup, sarat keserakahan,dan menghalalkan apa yang diharamkanAllah mengindikasikan kegagalan darilatihan yang ditempuh selama Rama -dhan. Kerugian harus ditanggung. Sepertiapa yang dikatakan Rasulullah, “Celakabagi siapa saja yang keluar dari bulanRamadhan tanpa memperoleh ampunandari Allah.”
Othman menambahkan, sebagaimanabanyak diketahui bahwa setelah Rama -dhan, yaitu Syawal, artinya meningkat.Jadi, ada peningkatan sedekah kepadadhuafa, ibadah, dan kepekaan terhadaporang-orang yang kesusahan. Ia meng -
ingatkan pernyataan Rasulullah terhadappara sahabatnya agar memberi seseorangyang tak punya untuk berbuka walaupundengan setengah kurma.
Ada sahabat yang menyatakan dirinyatak punya kurma. “Kalau tidak punya,takutlah neraka Allah, berilah dia meskihanya dengan seteguk air.” Othmanmenyatakan begitu dahsyatnya pen-didikan Rasulullah yang diketahui mela -lui pernyataan dalam hadis itu. Lebihjauh ia mencermati perilaku saling me -maafkan kala Idul Fitri datang. Ia ber -harap perilaku tersebut bukan dilakukansekadarnya.
Menurut Othman, untuk apa salingmemaafkan kalau setelah itu masih adarasa dengki, curiga, dan buruk sang katersisa. Kemampuan dua belah pihakmemupus itu semua membawa mereka
ke dalam sifat memaafkan yang sebe-narnya. “Jadi, tak cukup mengucap maafdan memaafkan dengan lisan apalagi de -ngan pesan pendek (SMS),” ujarnya.
Ustaz Abdullah Qomaruddin dariPusat Studi Alquran (PSQ) mengatakanMuslim berhak merayakan Idul Fitri de -ngan kebahagiaan. Sesuai janji Ra -sulullah bahwa orang yang berpuasaberhak memperoleh dua kebahagiaan,yaitu saat berbuka (berhari raya) danketika bertemu dengan Tuhannya. Na -mun, jangan sampai lupa berbagi keba-hagiaan dengan kaum dhuafa.
Itulah mengapa disyariatkan zakatfitrah pada malam hari raya agar kaumdhuafa merayakan Idul Fitri dalam ba -hagia. “Berarti merayakan kemenanganjuga dengan berbagi kebahagiaan,” kata -nya. Ia menyatakan makna pentingnyabagaimana menjaga kesucian jiwa setelahsebulan penuh tersucikan lewat berba-gai ibadah. Ia mengungkapkan, ada seba-gian orang yang merayakan Idul Fitrisecara berlebihan seperti dalam makandan minum, bermegah-megahan dalambe berapa hal, menimbulkan kesan som -bong, serta hiburan yang berlebihan.
Sebenarnya, bagaimana Rasul dan parasahabatnya merayakan Idul Fitri? Ia men-gatakan dalam sirah nabawiyah, tak adapenjelasan khusus soal ini kecuali sedikit.
Karena pada Idul Fitri yang pertama,Rasulullah baru saja menyelesaikanPerang Badar sehingga kebahagiaanbeliau bukan semata-mata disebabkanoleh Idul Fitri, melainkan juga akibatkemenangan perang yang diraih pasukanMuslim. Tahun ketiga ada Perang Uhud,tahun keempat ada Perang Bani Mus -tholiq dan tahun kelima ada PerangAhzab dan seterusnya.
Sepertinya Muhammad SAW dan saha-batnya merayakan Idul Fitri tetap dalamkonteks ibadah kepada Allah, bahkanibadah yang paling tinggi, yaitu jihad fis-abilillah. Ia mengomentari ten tang kebi-asaan saling memaafkan pada Idul Fitri.Menurut dia, itu adalah tradisi. Ia men-ganggap itu tradisi baik yang tak berten-tangan dengan Islam. Memaafkan itusendiri adalah bagian dari syariat Islam.
Islam menganjurkan seseorang untukmeminta maaf atas kesalahan yang diper-buatnya, tidak harus menunggu Lebaran.“Sebab kita tidak tahu usia kita sampaidi mana. Semakin cepat meminta maaf,se makin baik,” ujar Qomaruddin.
n ed: ferry kisihandi
Ramadhan mencapai titik akhir dan IdulFitri telah di depan mata. Lalu, kemenan-gan apakah yang mampu diraih setelahRamadhan usai? Cendekiawan Muslim Dr
Hidayat Nurwahid MA mengatakan, salah satukemenangan yang seharusnya teraih adalahlahirnya kesadaran seorang Muslim meneruskankebaikan yang telah ditumbuhkembangkan selamaRamadhan.
Zakat, misalnya, merupakan batu pijakan seusaiRamadhan bagi Muslim untuk membiasakan mem-beri. Tergeraknya hati meramaikan masjid punberlanjut. “Jangan sampai masjid hanya ramai sela-ma Ramadhan, setelah itu ramai oleh lalat dan nya-muk,” katanya kepada wartawan RepublikaDamanhuri Zuhri, Senin (22/8). Berikut petikanwawancara de ngan Hidayat.
Kemenangan seperti apa yang diharapkan dariseorang Muslim yang merampungkan puasanyapada Ramadhan?
Tentu saja, yang diharapkan dari kemenanganini, pertama, adalah kemampuan mengubah carapandang bahwa puasa, zakat, dan Idul Fitri bukanhanya rutinitas tahunan yang tidak ada maknanya.Seharusnya menumbuhkan juga perubahan carapandang, jalan kehidupan dalam beribadah kepadaAllah SWT, dan bermuamalah.
Kalau ketiga hal itu dipandang sebatas rutinitas,tahun ini begitu dan tahun depan begitu lagi. Kitakalah lagi. Sebab, maunya setan adalah manusiatidak naik tingkat. Kita dikondisikan untuk stagnandan akhirnya menghilangkan sakralitas nuansa IdulFitri sebagai hari besar. Padahal, Rasulullah me -ngatakan, kita mempunyai dua hari besar, yaitu IdulFitri dan Idul Adha.
Sehingga, kalau itu sudah hilang, tidak ada lagisesuatu yang dipentingkan. Ya akhirnya sekadar bis-nis, pulang kampung, tidak ada nilai spiritual yangingin dihadirkan. Kedua, sesuai makna Idul Fitri,yaitu merayakan kembali kita kepada fitr. Arti kataitu adalah makan lagi pada siang hari. Tetapi,menurut saya, yang lebih utama adalah kita berke-sempatan kembali kepada fitrah, yaitu Islam. Fitrahkita kan Islam.
Nah, kemenangan hadir bila kita benar-benarmerasakan kembali kepada Islam. Menurut saya,
konsep kembali kepada Islam terlihat jika kitameneguhkan diri sebagai hamba Allah, yang tentu -nya tidak berlaku sombong, semena-mena, korupsi,merusak lingkungan, melecehkan sesama manusia,dan melakukan kezaliman. Kita menaati aturanyang Allah hadirkan dalam Alquran dan Sunah.
Berdasarkan Alquran dan Hadis, apa saja yangmenjadi tanda orang sukses menjalani Ramadhan?
Tentu, secara khusus saya tidak melihatnya,apalagi tanda-tanda orang yang berhasil dalampuasa. Hal itu seperti tidak ada tanda yang pastiapakah zakat seseorang diterima atau ibadahhajinya diterima. Tidak secara spesifik dijelaskan.Tapi, itu sangat mudah dipahami dari kaidah umum,misalnya, harusnya seorang yang sudah men-jalankan kebaikan dalam waktu tertentu, selanjut-nya menjadi kebiasaan.
Artinya, bisa terlihat dari perilaku sehari-hari?Ya, bisa terlihat dari perilaku dia yang sesuai
dengan apa yang sebelumnya dia kerjakan. Misal -nya, kalau kita sudah terbiasa zakat, selanjutnyagemar memberi. Tidak menjadi arogan dan mem -buat jarak dengan orang-orang miskin. Sewajarnya,jika dia sudah berpuasa selama satu bulan, diamenjadi pribadi mandiri, tidak berbuat jahat. Ia suk-ses tatkala hal tersebut melekat pada dirinya.
Bulan Ramadhan mengajarkan kita untukmemakmurkan masjid. Salah satu bukti keberhasil -an yang diraih usai bulan suci, kita tidak berhentimemakmurkan masjid. Jangansampai masjid hanya ramaiselama Ramadhan, setelahitu masjid ramai olehlalat dan nyamuk.
kita sebagai hamba yang Rabbiniyyiin, bukan yangRamadhani. Ramadhani itu artinya menjadi hambaAllah yang bertakwa di bulan Ramadhan saja.Setelah Ramadhan seolah-olah tidak berdampakapa-apa.
Apa yang menyebabkan ada orang lebihbanyak beribadah dan dekat ke masjidwaktu Ramadhan saja?
Mungkin, ini juga dampak dari seku-larisme, yang menekankan pemahamanbahwa agama adalah urusan pribadi.Urusan publik adalah urusan duniawi.Tidak ada hubungan antara agamadan dunia serta agama dan negara.Karena demikian pendapatnya,korupsi terus merajalela. Merekayang terima suap tetap berangkatumrah.
Yang korupsi, sepertiNazaruddin, katanya puasa.Mungkin dia mengirapuasa itu urus andengan Tuhan,
sedangkan ko rupsi nggak ada urusan dengan Tu -han. Publik yang sudah familiar dengan pandangansekuler seperti ini berpendapat bahwa beribadahitu selama Ramadhan, usai Ramadhan ya kembalike habitat dan kebiasaan buruk mereka. Di luarRamadhan dianggap bukan bulan beribadah.
Apa yang harus dilakukan agarumat menjadi saleh bukan
hanya pada Ramadhan?Caranya dengan dak-
wah. Ini harus digencarkandengan pemahaman yangbenar, bukan sekularistik.Tapi, juga bukan pemaham -
an yang anti kepada umatdan bangsa. Menurut saya,keadaan ini merupakan la handakwah yang sangat baik buat
ormas Islam, lem baga swadayamasya rakat Islam, serta
rekan aktivis. n ed: ferry kisihandi
wawancara
Meningkatnyakebaikan adalah
kemenangan yangdirayakan dalam
Idul Fitri.
Dr Hidayat Nurwahid MA
Kebaikan Berlanjut
Terbebas dari Sifat Tercela
YOGI ARDHI/REPUBLIKA
AGUNG SUPRIYANTO
REPUBLIKA
JUMAT, 26 AGUSTUS 2011
tuntunan 4
Oleh Ferry Kisihandi
Husain menyampaikanpertanyaan kepadaayahnya, Ali bin AbuThalib, tentang ka -keknya, MuhammadSAW. Ia ingin tahu ba -
gaimana perilaku kakeknya saat beradadi luar rumah. Ali, sahabat yang juga me -nantu Nabi Muhammad, menggambarkansejumlah hal kepada putranya tersebut.
Menurut dia, Rasulullah selalu men -jaga lidah atau ucapannya dan tak berbi -cara kecuali yang penting. Dia juga ber -laku santun dan lemah lembut terhadaporang lain. Di kesempatan lain, Ali ber -ujar pula pada anak laki-lakinya itu bah -wa sang kakek tidak pernah mencela.
Rasul selalu dapat mengelola ucapan-nya dengan baik. Pernyataan yang keluardari dirinya merupakan hal-hal baik dantak menyakitkan. Mengenai ucapan yangelok ini, Amr Khaled, dai dan motivatorasal Mesir, menggolongkannya sebagaiakhlak baik.
Dalam karyanya, Buku Pintar Akhlak,dia menggambarkan kebangkrutan yangakan menimpa seorang Muslim akibatperangai buruk. Ia menuturkan, Rasulmenanyakan kepada para sahabatnya,apakah mereka tahu siapa yang diang-gap sebagai orang-orang yang bangkrut?
Mereka serempak menjawab bahwamereka yang bangkrut adalah orang-orangyang tanpa uang dan harta. Na mun, jawa-bannya bukan itu. Menurut Mu hammad,yang bangkrut di antara umatnya adalah
mereka yang pada hari kiamat membawapahala shalat, puasa, dan zakat. Namun,mereka pernah mencela dan mencaciorang, memakan harta orang, memukul,dan menumpahkan darah orang. Orangyang berpahala itu kemudian harus mem-berikan pahala amal baik nya kepadaorang yang pernah menjadi objek peri-laku buruknya.
Yusuf al-Qaradhawi, cendekiawanMuslim, mengatakan banyak hadis yangmenekankan agar seorang Muslim hati-hati dengan ucapannya. “Barang siapayang beriman kepada Allah, hendaklahia berkata yang baik atau diam.” Ia me -ngutip hadis mutafaq alaih dari AbuHurairah dan Abu Syuraih.
Hadis lain menyebutkan, Allah mem -be ri kan rahmat kepada orang yang ber -kata baik lalu mendapatkan keuntunganatau diam lalu selamat. Al-Qaradhawime ngatakan, ucapan dari seseorang ber -po tensi mengandung bahaya sehinggamendatangkan kesalahan.
Imam al-Ghazali telah menghitung ada20 bencana akibat ucapan yang berpang -kal pada lidah, antara lain, berdusta, gi -bah atau membicarakan orang lain, adudomba, bersaksi palsu, sumpah palsu,berbicara tak berguna, dan menghinaorang lain.
Di sisi lain, al-Qaradhawi meng -ingatkan, orang yang banyak cakap akanba nyak juga berbuat kesalahan. Pembi -caraannya ke mana-mana dan akhirnyamenjadi gibah dan mengumbar cela oranglain. Oleh karena itu, hadis Rasulullahmenyebutkan keselamatan terletak padasikap diam.
Tetapi, ini tak berarti manusia harusmengunci mulutnya agar tidak berbicarasama sekali. Tidak demikian, melainkanseseorang hendaknya mengucapkan kata-kata yang baik saja serta diridhai Allah.“Jadi, sebaiknya kita memelihara pem-bicaraan dan jangan mengumbar ucapanmembahayakan,” katanya.
Mukmin yang merasa diawasi Allah,ujar al-Qaradhawi, mesti memahamisetiap ucapan merupakan amalan yangkelak dihisab. Maka, ia tergerak hanyamengeluarkan ucapan sarat makna. Takmengutuk, termasuk dalam kepiawaian
seseorang dalam mengendalikan ucap -annya.
Dalam buku Rasulullah, Manusia tan -pa Cela disebutkan, Rasulullah adalahsatu-satunya manusia yang tidak pernahmengucapkan kutukan kepada manusia,binatang, dan makhluk lainnya, kecualikepada setan dan iblis, musuh manusia.
Seorang laki-laki mendatangi beliaudan meminta wasiat. Lalu dijawab, “Sayaberwasiat kepadamu agar tidak menjadipengutuk.” Aisyah menyampaikan ceritalain. Saat suaminya, Muhammad, mende -ngar Abu Bakar mengutuk sebagian
budaknya, ia segera menoleh kepadasahabatnya itu.
Muhammad menegurnya dan memintaagar Abu Bakar tak berbuat demikianlagi. Setelah itu, Abu Bakar memerdeka -kan budaknya dan ia mendatangi Ra -sulullah serta berjanji tak akan mengu-langi perbuatan tersebut.
Muadz bin Jabbal pun menyampaikaninformasi bahwa Rasulullah melarangseorang Muslim mencaci maki saudaraMuslimnya, durhaka kepada imam yangadil, serta mencela orang yang telah me -ninggal dunia. n
Seorang Muslim dianjurkan untukberhati-hati dengan setiap ucapannya.
Mengelola Ucapan
MUSIRON/REPUBLIKA
Oleh Ferry Kisihandi
Pada sebuah kesempatan,Ra sulullah menegaskantidak masuk surga orangyang ada di dalam hati nyaterdapat kesombong an mes -ki se berat biji sawi pun. Tak
berselang la ma, seorang laki-laki ber ucap,“Sesungguh nya orang ingin agar pakaian-nya baik dan sandalnya juga baik.” Rasulpun memberi kan penjelasan bahwa Allahitu indah dan mencintai keindahan.
Lebih lanjut, Rasul menguraikan, kesom-bongan itu bermakna mengingkari kebe-naran dan meremehkan manusia. SayyidSabiq mengatakan, apa yang dijelaskanRasulullah itu menyangkut pakai an. Menu -rut dia, pakaian yang melekat pada diri se -
orang Muslim termasuk nik mat Allah SWTyang diberikan kepada hamba-Nya. Dia me -nurunkan pakaian untuk menutup aurat nyadan pakaian indah sebagai perhiasaan.
Meski Allah pun mengingatkan, pakai -an takwa merupakan hal yang terbaik. Disisi lain, seorang Muslim diminta me nge -nakan pakaian yang indah setiap kalimemasuki masjid. Ihwal pakaian ini, Sabiqmenjelaskan bahwa pakaian yang diwa-jibkan ialah pakaian yang menutupi aurat,melindungi dari hawa panas dan dingin,serta menjauhkan seseorang dari bahaya.
Sabiq menguraikan fungsi pakaian seba -gai penutup aurat ini merujuk pada kisahayah Hakim bin Hizam yang meng utarakanpertanyaan mengenai apa yang mesti ter-tutup dan boleh terlihat kepada Rasulullah.Beliau menjawab, “Pelihara lah auratmuke cuali dari istrimu dan ham ba sahayamu.”
Jika sedang berkum pul, aurat itu harusdijaga agar tak terlihat.
Selain pakaian wajib, ada pula yang sta-tusnya sunah. Ini adalah pakaian yang me -ngandung keindahan dan hiasan. Ini dian-jurkan oleh Rasulullah. Dalam se buah hadisdari Abu Darda yang diriwayatkan AbuDawud, Muhammad meng ingatkan seorangMuslim untuk membersihkan dan mem-perindah ken daraan dan pakaian saathendak bertemu saudara seagamanya.
“Sehingga, kamu tampak bagai tahi lalatdi tengah banyak orang. Artinya, indah danme nonjol. Itu karena Allah tidak menyukaipakaian kumal dan se ngaja berpakaian ku -mal,” ujar Muham mad. Bukan hanya da -lam pertemuan umum, pakaian sunah terse-but di anjur kan dimiliki untuk dipakai saatshalat Jumat dan hari raya, baik Idul Fitrimaupun Idul Adha.
Jenis pakaian lainnya masuk dalam kate -gori haram, yaitu pakaian dari sutra danemas bagi laki-laki dan laki-laki yang me -makai pakaian khusus buat perempuan jugaperempuan yang berpakaian khusus untuklaki-laki. Di samping itu, memakai pakaiankemegahan dan kesombongan serta pakaianyang mengandung unsur berlebihan.
Laki-laki tak boleh berpakaian sutra.Siapa yang memakai sutra di dunia takakan mengenakannya di akhirat. Sabiqdalam bukunya Fiqih Sunnah menyata kan,mayoritas ulama berpandangan bah wa me -makai sutra dan duduk beralaskan sutraharam hukumnya. Tak ada pertentangan diantara mereka dalam masalah ini. Bagi pe -rempuan, pakaian sutra tak menjadi ma -salah.
Diizinkan laki-laki berpakaian sutra ka -lau ada uzur. Anas menceritakan, Mu ham -mad memberikan keringanan kepada Ab -durahman bin Auf dan Zubair menggu-nakan pakaian sutra karena penyakit gatalyang diderita kedua sahabat itu. MazhabSyafii memandang ada beberapa ketentu-an pada sutra yang bercampur bahan lain.
Apabila sebagian besarnya adalah bahansutra, pakaian itu diharamkan. Namun saatunsur sutranya hanya setengah atau kurangdari itu, pakaian tersebut tak diharamkan.Mazhab ini pun mengizinkan anak laki-lakimenggunakan pakaian sutra. Namun, seba-gian besar ahli fikih berpandangan sebalik -nya. Mereka berpedoman pada hukum la -rang an terhadap laki-laki.
Sementara itu, terdapat kelompok yangmempermasalahkan penggunaan pakaianyang menutup mata kaki dan menyatakantak boleh. Ada sebuah hadis riwayat AbuDaud dari Abu Said al-Khudriy menje-laskan siapa yang menu run kan sarung dibawah mata kaki kare na sombong, Allahtidak akan melihat kepadanya.
Menurut Ustaz Aam Amiruddin, hadisini tidak melarang seseorang memakai kainyang menutupi mata kaki, tetapi me larangorang berpakaian dengan som bong. Pakai -an, ujar dia, sering membawa pemiliknyapada kesombongan. Banyak dari merekayang menandaskan uang untuk membelipakaian bermerek demi status sosial.
Namun, bukan berarti Muslim tak bo lehmenggunakan pakaian bermerek dan mahaljika niatnya bukan untuk kesombongan.“Kalau kita berpakaian tidak me nutupi matakaki namun mela ku kan nya disertai kesom -bong an, itulah yang dilarang,” kata Aamdalam buku nya, Bedah Masalah Kontem -porer. Jadi, seseorang boleh memakai pakai -an yang me nu tup ma ta kaki asalkan tidaksombong. n
REPUBLIKA
5JUMAT, 26 AGUSTUS 2011
fatwa
Mengena kanyang indah
di anjurkan,tetapi ja ngan
sampai di -sertai kesom -
bongan.
Berpakaian IndahDOKREP
Oleh Damanhuri Zuhri
Aminatus Zu h -riyah, mahasis -wi semesterenam, telah ha -fal 30 juz. Se -men tara Wah -
yu din yang duduk di semesteryang sama hafal 2 juz. Merekaadalah bagian dari mahasiswayang tak hanya digembleng gunamenguasai teknologi informasi(TI) tetapi juga penghafal Alqur -an. Mereka menghimpun keduailmu di Sekolah Tinggi Manaje -men Informatika dan Komputer(STMIK) Antar Bangsa, Ciledug,Tangerang.
Itu merupakan mimpi pendiriSTMIK Antar Bangsa, Ustaz Yu -suf Mansur, tiga tahun lalu. Da -lam benaknya, ia berkehendakme lihat generasi muda Muslimyang selain melek dan mumpunidi bidang teknologi informasi juga
hafal Alquran. Menurut KetuaSTMIK Antar Bangsa, Ustaz Ab -doel Rochimi, itu bukan angan-angan belaka. Para mahasiswasekolah ini sudah meraihnya.
Juli lalu, mahasiswa dari seko -lah ini ikut serta dalam Musa baqahTilawatil Quran (MTQ) Ma hasiswaNasional XII di Ma kas sar. Selamalima hari, yaitu 10 hingga 15 Juli2011, untuk perta ma kalinya me -reka ikut serta da lam MTQ yangdi gelar di kampus UniversitasMus lim Indonesia (UMI) itu. Musa -baqah diikuti 1.353 mahasiswa dariberbagai kampus di Indonesia, baiknegeri maupun swasta.
Menurut Rochimi, kegiatantersebut sangat menarik karenayang ikut adalah mahasiswa per-guruan tinggi umum. Kalau yangmengadakan Kementerian Agamadan pesertanya dari UniversitasIslam Negeri (UIN), PerguruanTinggi Ilmu Alquran (PTIQ), danInstitut Ilmu Alquran (IIQ) danperguruan tinggi Islam lainnya,
tentu wajar dan biasa saja.Ia menceritakan, lahirnya
STMIK Antar Bangsa tak lepasda ri kegalauan Yusuf Mansur,ustaz muda yang getol menyuara -kan pentingnya sedekah, atas ke -nyataan di masyarakat. “Selamaini beliau memandang para peng-hafal Alquran atau hafiz dipan-dang sebelah mata dalam urusanteknologi dan informasi,” kataRochimi, Selasa (23/8).
Dengan demikian, urai dia,sekolah tinggi yang khusus men-dalami teknologi informasi inibukan sembarang sekolah sepertikebanyakan. Para mahasiswanyamemang memperoleh didikan da -lam kedua hal tersebut. Hasilnya,kata dia, sangat luar biasa. Tadi -nya, pandangan masyarakat ter-hadap para penghafal Alquranidentik dengan mushala, masjid,dan majelis taklim, kini berang-sur berubah.
Lantaran melalui sekolah tinggiini para penghafal Alquran yangtelah hafal hingga 30 juz terampildalam teknologi informasi dankomputer. Ini tak lepas dari kerjakeras pendiri dan peran sertaProgram Pembibitan Peng hafalAlquran (PPPA) Daarul Qur anserta program beasiswa bagimahasiswa penghafal Al quran.
Dari sini ditekankan agar ma -hasiswa tak sekadar menguasaiilmu, tetapi juga memahami Al -quran. Karena sesungguhnya,jelas Rochimi, semua disiplin ilmubersumber dari Alquran. Menurut
dia, upaya merealisasi kan cita-cita dengan mewajibkan maha-siswa mengikuti Metode DaarulQuran yang berisi enam pilar.Pilar pertama, shalat berjamaahdi awal waktu serta shalat qabliahdan ba’diah.
Pilar kedua adalah shalat du -ha, ketiga shalat tahajud, keempatpuasa Senin-Kamis, kelima sede -kah, dan pilar keenam adalahmeng hafal Alquran. Direktur Ek -sekutif PPPA Daarul Quran Tar -mizi lebih lanjut menjelaskan,STMIK Antar Bangsa yang ada diKawasan Bisnis CBD Ciledug me -rupakan kampus utama, dan saatini ada kampus dua di Kam pungQur an, Ketapang, Cipondoh,Tangerang.
Ia menjelaskan, selain duakam pus yang telah disebut,STMIK Antar Bangsa membukacabang di Bengkulu, persisnya diKabupaten Manna, BengkuluSelatan. Kegiatan STMIK AntarBangsa di Bengkulu terlaksanaatas kerja sama dengan STIT Al-Qur’aniah. Saat ini, jumlah maha-siswa telah mencapai 170 orang.“Alhamdulillah, dari jumlah itusebanyak 50 persennya sudahhafal Alquran.”
Mahasiswa yang hafal Alquranmemperoleh beasiswa dari PPPADaarul Quran. Proses audisinyapun dilakukan dalam beberapatahapan. Selain itu, mahasiswaSTMIK AB menjadi anggota Da -qu Generation, lembaga relawanPPPA Daarul Quran. Para maha-siswa yang belajar di sekolah ting -
gi ini juga menjadi operator Qur -an Call, sebuah layanan belajarAlquran via telepon dan onlineselama 24 jam.
Ada pula mahasiswa yang siapuntuk terjun di daerah bencana.Mengandalkan Program SahabatPengungsi, PPPA Daarul Quranmengirimkan 20 mahasiswa men -jadi sahabat pengungsi. Tugasmereka adalah menjadi konselor,mengajar mengaji, ceramah, hing -ga menjadi imam shalat. “Selamasebulan mereka kita kirim kegempa Padang, Merapi, dan SituGintung beberapa waktu lalu,”ujar Tarmizi.
Pelibatan mahasiswa termasukdalam kegiatan ekonomi. Merekamenjadi bagian penggerak eko -nomi. Sekitar 40 mahasiswa diki -rim ke Rumah Makan Cibiuk danWarung Steak. Mereka berdagangproduk-produk Daarul Quran.Sambil mem bina para karyawandan berjualan, me reka menjadi ju -ru dakwah bagi para pengunjung.“Sambil kuliah mereka mengabdiuntuk masyarakat.” n ed: ferry kisihandi
REPUBLIKA
JUMAT, 26 AGUSTUS 2011 muhibah 6
Para mahasiswa diikutsertakandalam program pengabdian
kepada masyarakat.
S T M I K A N TA R B A N G S A
MengajarkanTeknologi dan Alquran
FOTO-FOTO: STMIK ANTAR BANGSA
REPUBLIKA
JUMAT, 26 AGUSTUS 2011 komunitas 7
Oleh Ferry Kisihandi
Aula Markaz WorldAssembly of MuslimYouth (WAMY) Jakartapada Kamis (18/8) pekan
lalu dipenuhi ratusan pemuda dariormas Islam dan lembaga dakwahkampus. “Sebanyak 200 pemudahadir,” kata Direktur WAMYIndonesia, Aang Suandi, dalamketerangannya, Selasa (23/8).Organisasi kepemudaan ini mengge-lar diskusi menyangkut peran pemu-da Islam dan masa depan politikdunia Islam.
Menurut Aang, tema yangdiangkat adalah “Arah dan WajahDunia Islam Kontemporer sertaPeranan Indonesia”. Ia mengatakan,semula panitia memperkirakan seki-tar 150 orang saja, namun ternyatajumlah peserta yang hadir lebih dariitu. Mereka ada dari Pemuda Persa -tu an Islam (Persis), Pemuda PUI,Jaringan Pemuda dan Remaja MasjidIndonesia (JPRMI), dan Salam UI.
Hidayat Nurwahid, mantan ketuaMPR, di undang untuk menyam-paikan pandangan dan pemikiran-nya mengenai hal tersebut. Aangmenyebutkan, pilihan jatuh padaHidayat karena dia merupakantokoh yang sudah dikenal baikmasyarakat dan diterima di banyak
kalangan. Hidayat mengungkapkan,pemuda dan tokoh Islam telahberkontribusi besar bagi tercapainyakemerdekaan Indonesia.
Ia menekankan peranan pemudadalam pro ses lepasnya Indonesiadari cengkeraman penjajah. Merekamenculik Soekarno sebagai alatuntuk mendesak segera dinyatakan-nya kemerdekaan. Dengan melihatsejarah, kata Hidayat, sudahsemestinya pemuda Islam sekarangjuga mampu menyumbangkan yangterbaik bagi bangsanya.
Aang mengatakan, kenyataan
sejarah membuatnya dan tentupemuda Islam bangga akan keisla-mannya. Semoga mereka tergerakmengikuti jejak langkah tokoh danpemuda Islam terdahulu yang berbu-at bagi bangsanya. “Kami inginpemuda Islam sekarang menyadariakan kewajiban mereka untuk melak-sanakan tugasnya sebaik mungkin,yaitu memajukan bangsanya,” kataAang.
Acara dilanjutkan dengan bukapuasa ber sama di halaman kantorWAMY dalam suasana yang akrabdan terbuka. n
Oleh Maman Sudiaman
S emangat meraih lailatul qadarmerupakan momentum memperbai-ki diri. Dengan pertimbangan ini,Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
meminta umat Islam meningkatkan intensi-tas ibadahanya. “Perbanyak amal danberdoa agar Alah memberikan bimbingan-nya,” katanya di Jakarta, Senin (22/8).
Menurut dia, sangat rugi orang yang takmampu memanfaatkan dengan baik paruhterakhir Ramadhan. Sebab, tak ada kepas -tian apakah seseorang berumur panjangsehingga mampu bertemu Ramadhan tahundepan atau sebaliknya, ini adalah Ramadhanterakhirnya.
Fauzi Bowo yang karib disapa Foke me -ngatakan, melihat kenyataan di masyarakatdalam serangkaian Safari Ramadhan yangdilakukannya, ia yakin malam-malam terakhirRamadhan masih membuat umat Islam,khususnya Jakarta, semangat untuk men-jalankan ibadah.
Dari masjid ke masjid, dari Subuh sampaimalam saat Tarawih, ia melihat jamaah berlim -pah. Tak sedikit jamaah yang tak kebagiantempat di bagian dalam masjid hingga harusdi beribadah di pelataran masjid. “Itu mencer-minkan kuatnya semangat umat me nyucikandiri dan meraih keberkahan Ramadhan.”
Bulan suci ini, jelas dia, sarana pen-didikan jiwa. Ia mengaku, pada setiap diri,siapa pun orangnya, antara akal sehat dannafsunya selalu berkejaran untuk saling men-jatuhkan. Puasa yang intinya menahan, efek-tif meredam gejolak nafsu yang berusahamenyingkirkan akal sehat.
Meski, ia mengungkapkan, sering kaliakal sehat kalah oleh nafsu. Kalau sekiranyaAllah hamparkan semua rezeki itu di dunia,tetap saja manusia itu tidak pernah merasa
cukup. Tetap saja mereka berbuat maksiat,seperti Qarun yang tidak pernah puas de -ngan apa yang dimiliki.
Manusia sudah dapat satu ingin dua,dapat dua ingin empat. Hasrat dan nafsuterus berkembang, tidak lagi seperti derethitung, tapi seperti deret ukur. Itulah yangterjadi. “Oleh karena itu, menahan dan me -ngendalikan hawa nafsu untuk menyucikanjiwa adalah kata kunci agar kita bisa sela-mat,” kata Foke.
Ia menyarankan pula agar hari-hari ter-akhir Ramadhan digunakan untuk merenungsudah berapa banyak ibadah yang telahdijalankan dan sejauh mana telah menada -buri Alquran. “Dengan penuh kesadaran,mari kita perbaiki diri dalam semangatmenyambut lailatul qadar di sepuluh hari ter-akhir Ramadhan.”
Di sisi lain, Foke mendambakan semuapihak bersinergi dalam kebaikan. Sepertidisampaikan oleh Rasulullah dalam hadisnyabahwa dunia ini tegak dengan empat hal,yaitu keadilan para pemimpin, ilmunya paraulama, kedermawanan para orang kaya, dandoanya para fakir. n ed: ferry kisihandi
Foke: Tingkatkan Ibadahdi Akhir Ramadhan
WAMY Ajak Pemuda IslamBerperan Lebih Besar
Kantor Pusat: Geedung Pusat Dakwah Muhammaddiyah, Jl. Menteng Raya No. 62 Ja
Oleh Rakhmad Zailani KikiKoordinator Pengkajian JIC
S ahabat Jabir bin Abdullah menceritakan se -buah hadis bahwa Rasulullah bersabda, “JikaRamadhan berakhir, menangislah langit danbumi serta malaikat karena meratapi musibah
yang diderita umat Muhammad.” Para sahabat serentakbertanya, “Musibah apakah itu wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Kepergian bulan Ramadhan, kare-na selama bulan Ramadhan seluruh amal ibadah dilipat-gandakan pahalanya, semua doa dan permohonan di -kabulkan, dan Allah menjauhkan siksaan.”
Jika kita dalami hadis di atas dengan memperhatikanrealitas yang ada, tangisan langit, bumi, dan malaikatadalah juga tangisan penyaksian atas paradoks amal-amal ibadah sebagian besar umat Rasulullah selamadan setelah Ramadhan, di antaranya yaitu:
1. Di awal Ramadhan, umat begitu semangatmemakmurkan masjid, bukan hanya pada shalatTarawih, tetapi juga Subuh. Saf-saf shalat penuh denganjamaah. Namun, langit, bumi, dan malaikat menyaksi -kan, setelah Ramadhan shalat Subuh di masjid hanyadiisi segelintir orang yang memang hatinya sudah ter-paut dengan masjid sampai Ramadhan datang kembali.
2. Di Ramadhan, mushaf-mushaf Alquran dibeli ataudiambil dari tempat penyimpanan, dibersihkan dari
debu, dibuka, dan dibaca dengan semangat. Lembardemi lembar habis dibaca atau disimak, namun setelahRamadhan mushaf tertutup kembali sampai Ramadhankembali lagi.
3. Umat begitu dermawannya, tidak segan-seganmemberi makan para fakir miskin dan orang-orang yangberpuasa di bulan Ramadhan. Anak-anak yatim punkebanjiran rezeki dan perhatian, sangat jauh berbedajika Ramadhan telah berlalu.
Mengapa paradoks-parodoks ini bisa terjadi? Salahsatu jawabannya adalah karena sebagian besar umatIslam, yang menjadi aktor paradoks tersebut, disadariatau tidak tidak, telah menjadikan Ramadhan layaknyatempat pesugihan.
Mereka ingin sugih, ingin kaya pahalanya, dan mere-ka tahu bahwa hanya di bulan Ramadhan kekayaan itudapat dikeruk sebanyak-banyaknya. Maka, apa punamal ibadah yang dapat menambah kekayaan tersebut,selama masih di Ramadhan, mereka kerjakan.
Mereka tidak terlalu bersedih, bahkan tidak bersedihsama sekali, dengan berlalunya Ramadhan. Sebab,mereka yakin amal di satu bulan Ramadhan telah cukupuntuk satu tahun. Mereka simpan kembali rapat-rapatsemangat ibadah, Alquran, dan kedermawanan untukpesugihan di Ramadhan yang akan datang.Naudzubillaah min dzaalik!
Itulah paradoks mereka. Semoga kita bukanlahmereka. Karena kita—seperti yang akan diuraikan olehDr KH Hamdan Rasyid, MA dalam khutbah Idul Fitri
1432H di JIC—adalah: 1. Orang-orang yang merasa sedih berpisah dengan
Ramadhan, karena selama sebulan penuh telah men-jadikan Ramadhan kesempatan untuk meningkatkaniman dan takwa kepada Allah SWT. Seba gai bulan yangpenuh rahmat dan berkah, Ramadhan telah memberikanpengalaman spiritual yang dalam ke pada kita dalamrangka peningkatan mutu dan kualitas keimanan sertapeningkatan penghayatan keislaman.
2. Kita adalah orang-orang yang mampu menjadikansetiap bulan seakan-akan adalah Ramadhan, menghaya-ti nilai-nilai dalam ibadah puasa, qiamullail, tadarusAlquran, zakat, infak, dan sedekah, serta Idul Fitri untukterwujudnya peradaban Islam di Indonesia, yaitu sebuahperadaban yang didasarkan pada prinsip-prinsip tauhi-dullah (pengesaan Allah SWT), keimanan, ketakwaan,dan kepasrahan kepada-Nya, karena meyakini bahwaAllah SWT adalah pusat segala-galanya (Theo-centris).Kita bukanlah orang-orang yang meyakini bahwa manu-sia adalah pusat segala-galanya (antropho-centris), yangmemunculkan sekularisme, pluralisme, dan liberalisme(sipilis) yang sangat menyimpang jauh dari prinsip-prin-sip ajaran Islam. Kita adalah orang-orang yang meyakinibahwa peradaban Islam adalah sebuah peradaban yangdidasarkan pada kesadaran bahwa hidup dan matisemata-mata untuk mencari riha Allah. Sebagaimanatelah kita ikrarkan secara berulang-ulang setiap kitamembaca doa iftitah dalam shalat, yang bersumber darisurah al-An’am ayat 162: ”Sesungguhnya shalatku,
ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah,Tuhan semesta alam.”
3. Kita adalah bagian dari umat Islam yang beradabdan tengah berjuang mewujudkan peradaban Islam diIndonesia, khususnya di Jakarta, yang menyadari bahwamasyarakat Jakarta adalah masyarakat yang paling he -terogen bila dibandingkan dengan kota-kota lain diIndonesia. Bahkan dapat dikatakan, masyarakat Jakartaadalah miniatur bagi bangsa Indonesia yang plural, dimana berbagai etnis, ras, bahasa, adat, budaya, danagama ada di Jakarta, termasuk orang asing yang datangdari mancanegara. Dengan kondisi Jakarta yang sangatplural semacam itu, kita menjadi sadar dan memberikankearifan kepada semua pihak. Karena tanpa kesa darandan kearifan hanya akan memancing munculnya berbagaikonflik dan benturan kepentingan yang akan menjadilahan subur bagi orang-orang tertentu yang ingin memper-oleh kepentingan sesaat. Sungguh pun demikian, kitatetap sadar dalam kehidupan berma syarakat yang pluraldengan kompleksitas permasalah annya, acapkali terjadianeka pertentangan, perselisih an, perebutan kepenting -an, dan konflik. Agama kita mengajarkan, sehebat apapun konflik yang terjadi di antara kita, hendaknya segeradicarikan jalan keluar dan penyelesaian dengan me nge de -pan kan semangat ukhuwah (persaudaraan) guna mem-bangun islah (perdamaian) di antara sesama kita.
Maka, inilah kita, yang kembali dalam kesucian seba-gaimana yang Engkau kehendaki. Ya Allah, kabulkan dansaksikanlah. n
Menangislah untuk Ramadhan!
Oleh Damanhuri Zuhri
S uasana Masjid Riyadlush Sha -lihin, Parung, Bogor, Sabtu(20/8) pagi, langsung meriahbegitu bintang film “Ketika Cinta
Bertasbih” (KCB) Oki Setiana Dewi mema-suki ruangan bawah masjid. Suasanasemakin meriah saat tim rampak beduk SDTerpadu Bina Ilmu membuka acara denganentakan pukulan beduk yang sangatdinamis.
Oki sengaja diundang Panitia QiyamuRamadhan Masjid Riyadlush Shalihin untukmembedah buku berjudul Melukis Pelangi,yang merupakan catatan hati Oki dalammengarungi kehidupannya. Tak kurang dari500 jamaah dari beragam usia, mulai daritaman kanak-kanak, sekolah dasar, seko-lah menengah, hingga orang tua berbaurmemadati bedah buku itu.
Oki mengisahkan perjalananpanjang hidupnya mulai darikecil hingga usianya kini meng-injak 22 tahun yang masih kuli-ah di Universitas Indonesia.Dengan latar belakang keluargayang orang tuanya hanya seba-gai pegawai negeri sipil, iabercerita bagaimana harus be -kerja keras menabung dan bela-jar sungguh-sungguh. “Untukbisa membeli baju baru, harusmenunggu Lebaran,’’ katanya.
Dengan kondisi yangdemikian, Oki mengatakan, diasudah terbiasa menabung danmencari uang, misalnya, iamem buka perpustakaan untuk teman-temannya di Batam. Sejak kecil ia men-catat cita-cita dan mimpinya dalam bukuharian. Akhirnya, catatan itu menjadi
sebuah buku yang diberi judul MelukisPelangi. Ia bermimpi menjadi artis danbercita-cita main bareng Deddy Mizwar.
Oki bersyukur, akhirnya satu per satu
cita-citanya tercapai, termasukmenjadi artis ternama di Ibu Kota.Perihal mengapa ia berhijrah de -ngan memakai busana Muslimah,Oki menyatakan itu tak lepas dariujian yang menimpa ibunya berupapenyakit kulit yang sangat menya -kitkan. Ia berdoa kepada AllahSWT agar penyakit ibunya segeradiangkat dan ia siap menjadihamba yang taat. Doa itu didengar.
Dalam bedah buku tersebut,tak hanya Oki yang tampil. Adajuga Irwan Kelana, wartawanRepublika yang banyak menuliskolom resensi buku. Irwan menje-laskan, membaca buku Melukis
Pelangi yang ditulis Oki, seperti memakansesuatu yang paling kita cintai. “Nggakmau berhenti,” ungkap laki-laki kelahiranSawangan, Depok, Jawa Barat, ini.
Menurut Irwan, ada beberapa poin pen -ting yang bisa disimak dari buku ini. Okiadalah orang yang berani bermimpi. Segalaapa yang digapainya sekarang tak lepasdari mimpi dan cita-cita yang diangankan-nya dulu. Oki juga dikenal sebagai pekerjakeras. Berkali-kali ia gagal dalam lombaatau kegiatan, tapi terus ia lakoni yangakhirnya ia menjadi juara dan juara.“Mudah-mudahan kita bisa banyak belajardari dia.’’
Rahmat Hermawan, salah seorangPanitia Qiyamu Ramadhan MasjidRiyadlush Shalihin, menjelaskan alasanmengundang Oki. “Kita ingin banyak belajardari Oki tentang kerja keras, hormat kepa-da orang tua, dan mencintai ilmu. Apalagi,Oki sekarang aktif di dunia dakwah.Semoga semakin banyak Muslimah yangikut menggerakkan dakwah,” paparnya.
n ed: ferry kisihandi
Bedah Buku di Masjid Riyadlush Shalihin Parung
DOKREP
DAMANHURI ZUHRI/REPUBLIKA
REPUBLIKA
JUMAT, 26 AGUSTUS 2011
8tasawuf
Dalam artikel ter-dahulu dibahasmisteri titik dibawah huruf ba.Dalam artikelini akan dijelas-
kan misteri tanpa penulisan hurusinti alif sesudah huruf ba. Sehinggatertulis bersambung menjadi bis -millah¸ bukan bi ismillah¸ sebagai -mana lazimnya dalam ilmu penu-lisan bahasa Arab (’ilm rasm), mi -sal nya ayat iqra’ bi ismi Rabbik.Ter dapat berbagai macam penda -pat ulama tentang hal ini.
Dalam kitab Majma’ al-Bayandijelaskan sebagian dari mukjizatAlquran. Kitab ini menghubung-kan jumlah kata ism terulang seba-nyak 19 kali dalam Alquran. Kalauada alif mendahului kata ism, kataism tidak lagi sesuai dengan angka19 dan jumlah huruf basmalah ti -dak lagi 19 melainkan bertambahsatu, 20.
Jumlah huruf basmalah (Bis -millahir rah manirrahim) jika di -tulis dalam bahasa Arab berjum-lah 19 huruf. Setiap kosakata yangdigunakan di dalamnya berhu -bung an dengan angka 19. Kata ismterulang 19 kali, ar-Rahman57:19=3, ar-Rahim 114:19=6, Allah2697:19=142.
Ingat teori Rashad Khaifahyang mengatakan Alquran meng-gunakan rumus 19, sebagaimanadisebutkan dalam QS al-Mud dat -sir 74:30 (Wa ’alaiha tis’ata’ayar/Di atasnya ada sembilanbelas). (Samikh ‘Athif al-Zain,Majma’ al-Bayan al-Hadits, tafsirMufradat Alfadh al-Qurán al-karim, h 34).
Penjatuhan (hadzf) huruf alif didalam ayat itu sudah sesuai de -ngan tradisi bahasa Alquran, se -perti tiga kali terulang bentuk kataseperti ini, yakni QS al-Fatihah:1,an-Naml: 30, dan Hud: 41. Pen -jelasan senada juga disampaikan’Abd Allah ibnu Husain al-’Akbarydalam At-Tibyan fi I’rab al-Qur’an.Al-Razi dalam tafsirnya At-Tafsiral-Kabir juga berpendapat bahwapembuangan huruf alif sebelumkata ism hanya urusan teknis ba -hasa Arab.
Berbeda dengan ulama tasawufdan mufasir Syiah yang memberi-kan makna khusus ketiadaan hu -ruf alif sebelum kata ism. Pe -nafsiran basmalah diurai perinciseperti yang dilakukan Al-Qummidalam tafsirnya. Ia mengatakan al-ba’u Bahaullah (kemahaagunganAllah), al-sin sanaullah (kemaha-tinggian Allah), al-mim mulkullah(kemahakuasaan Allah), al-AllahIlahu kulli syai’ (Tuhan seru seka-lian alam), al-rahman bi jami’khalqihi (Maha Pengasih terha dapseluruh makhluk-Nya), al-rahimbi al-mu’minin khashah (Ma haPenyayang secara khusus diberi-kan kepada hamba-Nya yangberiman). (Al-Qummi, Tafsir al-Qummi, juz 56, h 56).
Tafsir Al-Kafi mengutip riwayat
dari Al-Baqir, “Kitab yang perta -ma kali Tuhan turunkan dari langitialah basmalah. Apabila mem-bacanya jangan lupa memohonperlindungan terhadap Allah SWT.Jika dibaca, Allah akan melin-dunginya dari bahaya yang ada diantara langit dan bumi”. (Al-Kas -yani dalam Tafsir al-Shafi, juz 1, h82). Senada dengan riwayat yangdisampaikan Ibnu Abbas, Annalikulli syai’in usas. Wa usas al-Qur’an al-Fatihah wa usas al-Fatihah Bismillahirrah manirra -him. (Segala sesuatu mempunyaiinti dan intinya Alquran ialah bas-malah). Majma’al-bayan oleh Al-Thabrisi, juz 1 h. 20.
Dalam kitab Al-Muwaqif fiBa’dh Isyarat al-Qur’an ila Asrarwa al-Ma’arif, oleh Abdul Qadir al-Hasani al-Jazairy dijelaskan,“Mem baca basmalah di awal pe -ker jaan bukannya tanpa maksud,melainkan untuk pujian. Huruf baadalah untuk perlindungan danpertolongan (isti’anah), seba-gaimana firman Allah, “Mohonlahpertolongan kepada Allah.” (QSal-A’raf [7]: 127) dan “Hanya Eng -kaulah kami memohon pertolong -an” dan hadis sahih, “Tiada dayaupaya dan kekuatan selain Allah.”(Juz 1 h 551-552).
Menurut pendapat para arifin,huruf ba sebenarnya mengisyarat -kan perbuatan Allah yang melekatatau tak terpisahkan dari perbu-atan manusia. Karena itu, ba (bismAllah) berarti min (bagian) dariperbuatan Allah. Meskipun per-buatan Allah tidak terlihat secara
visual, kita bisa menyaksikan sub-stansi perbuatan (shudur al-af’al)Allah yang terdapat di dalamsemua bentuk perbuatan kita.Eksistensi-Nya dapat dilihat padasetiap makhluk, termasuk perbu-atan-Nya. Dalam bahasa Ibnu‘Arabi, pena-Nya terus menulissesuai dengan kemauan-Nya yangkesemuanya mengalir dari titik dibawah ba pada kata Bismillah.
Uraian di atas dinafikan olehal-Zamakhsyari, tokoh Mu’tazilah,dalam Tafsir al-Kasysyaf bahwahuruf ba hanya kelaziman bahasa(malabisah) tidak ada pengaruh-nya di dalam memulai suatu pe -ker jaan. Hasil akhir sebuah per-buatan ditentukan oleh kualitasdan kuantitas orang yang berbuat.Ia seolah-olah tidak ingin memis -tikkan basmalah, seperti terkesandi dalam penjelasan tafsir Syiahdan tafsir ‘Isyari.
Golongan Sunni lebih selektif,meskipun punya kecondongan padapendapat ulama tafsir Isyari.Mereka menganggap membaca bas-malah sangat besar pengaruhnyakarena menganggap perbuatan itusebagai ikhtiyar. Karena itu, selainmendatangkan pahala bagi yangmembacanya, juga menjadi wujudketaatan dan kepasrahan hambakepada Tuhannya. Bagi me reka,fungsi huruf ba ialah se bagai wujudkeakraban dan kelaziman (al-mushahabah wa al-mulabasah).
Bagi para filsuf, fungsi huruf badalam bism Allah (Baca: Bismillah)adalah lambang kekhalifahan ma -nusia. Apa pun yang kita kerjakan
diperintahkan Rasulullah untukmembaca basmalah. Artinya ialah“Atas nama Allah”, bukan “De ngannama Allah”. Jika membaca ter-jemahan yang terakhir ini se olah-olah dimensi mistiknya me nonjol.Pokoknya, dengan mem baca bas-malah (Dengan nama Allah),otomatis ada pertolongan Tuhan.
Akan tetapi jika membaca ter-jemahan pertama (Atas namaAllah), tanggung jawab manusiasebagai khalifah di bumi, sebagairepresentasi Allah, akan selalu ter-bayang. Kita tidak boleh main-main di dalam hidup ini, karenasemua yang kita lakukan di mukabumi ini adalah ‘mewakili’ Allah,karena manusia adalah represen-tasi-Nya, sebagaimana firman-Nya: “Ingatlah ketika Tuhanmuberfirman kepada para malaikat,‘Sesungguhnya Aku hendak men-jadikan seorang khalifah di mukabumi.’ Mereka berkata, ‘MengapaEngkau hendak menjadikan (khal-ifah) di bumi itu orang yang akanmembuat kerusakan padanya danmenumpahkan darah, padahalkami senantiasa bertasbih denganmemuji Engkau dan menyucikanEngkau?’ Tuhan berfirman, ‘Se -sung guhnya Aku mengetahui apayang tidak kamu ketahui,” (QS al-Baqarah [2]: 30).
Ayat ini memberi arti pentingposisi manusia sebagai khalifah dimuka bumi, akan tetapi jugameng isyaratkan Allah tidak akanterlibat langsung, paling tidakdalam pandangan visual manusia,karena Ia telah menunjuk repre-
sentatif-Nya. Sebagai representasiTuhan, maka wajar kalau tang-gung jawab yang diemban manusiasungguh amat luar biasa beratnya.Inilah makna basmalah, “Atasnama Allah Yang Maha Pengasihlagi Maha Penyayang”.
Secara gramatikal bahasa Arab,terjemahan “Atas nama Allah”atau “Dengan nama Allah” kedu-anya dimungkinkan. Jika dalamsuatu acara presiden berhalangandatang untuk membuka sebuahacara lalu didisposisikan kepadawakil presiden atau salah seorangmenterinya, kalimat yang digu-nakan wapres atau menteri ialah“Bi ism al-rais al-jumhuriyyah …“ (Atas nama Presiden …). Dengandemikian, makna basmalah men -jadi amat penting dalam eksisten-si kehidupan manusia.
Tidak adanya huruf alif sebelumkata ism¸ yakni huruf ba langsungmenempel kata ism (bism Allah),sebagai wujud kedekatan antarapemberi amanah dan yang diama-nati, antara perbuatan dan pem-buatnya, dan antara sifat dan yangdisifati. Dari segi ini cukup ber -dasar jika kalangan ulama tasa wuf,ulama Syiah, dan kecende rung anulama Sunni memberi bo bot lebihpenting terhadap lafal basmalah.
Mereka yakin bahwa semuaper buatan yang diawali denganbas malah pasti mendatangkanberkah. Mari kita memulai seluruhperbuatan kita dengan basmalah(Atas nama Allah Yang MahaPengasih lagi Maha Penyayang).Wallahu A’lam. n
S halat adalah bentuk konsekuensipertama kita setelahmeng ucapkan dua kali-mat syahadat. Allah SWT
memanggil langsung hamba-Nya ter-cinta, Rasulullah Muhammad SAW,ke Sidratul Muntaha guna menerimaperintah shalat. Hal ini berbeda de -ngan kewajiban ibadah lainnya yangcukup Allah wahyukan melalui MalaikatJibril.
Cinta shalat, bergegas melaksanakan-nya, dan menunaikannya sesempurnamungkin secara lahir dan batin merupakansuatu keharusan. Shalat adalah cermin dariapa yang ada di hati, baik berupa cinta kepa-da Allah maupun rindu untuk berjumpa den-gan-Nya.
Sedangkan, berpaling darinya, bermalas-malasan, menunda-nunda panggilan dan berat dalammelaksana kannya, atau menunaikannya sendirian bukandengan berjamaah di masjid, tidak berjamaah tanpa uzurini ada lah kekosongan hati dari cinta kepada Allah dansikap acuh seolah tak butuh terhadap apa yang ada disisi-Nya.
Buku yang merupakan buah kegigihan penulisnyamengumpulkan bahan-bahan berserakan dari berbagaikitab ini mengupas fikih shalat berjamaah. Penulis me -mulai bukunya dengan membahas shalat secara etimo -logi dan terminologi syar’i, dalil disyariatkannya shalat,kedudukan shalat dalam Islam, dan kedudukan shalatdibandingkan ibadah lainnya.
Bab-bab berikutnya membahas hal yang berkaitan de -ngan shalat berjamaah, misalnya, hikmah disyariatkan-nya shalat berjamaah, sejarah disyariatkannya shalat ber-jamaah, imbalan atau ganjaran shalat berjamaah, danancaman bagi mereka yang meninggalkan shalat ber -jamaah tanpa halangan.
Berlanjut pada kriteria Muslim yang diwajibkan shalatberjamaah, batas minimal peserta shalat berjamaah,
hukum melaksanakan shalat berjamaah,dan hukum berjamaah dalam shalatSubuh.
Bicara hikmah shalat berjamaah,penulis menegaskan, bukan hanya
pahalanya menjadi 27 kali, melainkan jugabanyak kandungan hikmah lainnya. “Pelaksanaan shalat berjamaah menumbuhkan
persatuan, cinta, persaudaraan di antara kaumMuslimin dan menjalin ikatan erat, menumbuhkan diantara mereka tenggang rasa, saling menyayangi danpertautan hati. Di samping itu, shalat juga mendidikmereka untuk terbiasa hidup teratur, terarah, dan menja-ga waktu.” (hlm 41).
Penulis mengingatkan ancaman bagi mereka yangsengaja meninggalkan shalat berjamaah tanpa halangan.Mengutip sejumlah hadis Rasulullah, penulis mene-gaskan bahwa ancaman bagi mereka yang sengajameninggalkan shalat berjamaah tanpa halangan adalahshalatnya tidak diterima.
Bahkan, Rasulullah mengancam akan membakar ru mahorang-orang yang tidak mau shalat berjamaah (sebagai -mana hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).
Penulis pun menyatakan, menunggu shalat berjamaahlebih utama daripada shalat sendirian, mengerjakan sha-lat berjamaah setelah lewat waktu, hukum mengikuti sha-lat jamaah melalui siaran radio atau televisi, hukum sha-lat jamaah di atas kapal, hukum shalat jamaah di atasbus, kereta api, dan pesawat terbang, serta hukum sha-lat jamaah bagi perempuan. n irwan kelana
rehal
A llah SWT menegaskandalam Alquran,“Berdoalahkepada-Ku,
niscaya Aku kabulkandoamu.” Dalam ayatyang lain Allah SWTmengemukakan, “Apabilahamba-hamba-Ku bertanyakepadamu tentang Aku,katakanlah Aku ini dekat,Aku mengabulkan doaapabila mereka berdoakepada-Ku ….”
Namun, banyak orangyang malas berdoa. Atau,kalaupun berdoa, dia se -ring tidak yakin. Apalagibila ternyata setelah diaberdoa, apa yang diaminta tidak langsungAllah kabulkan atau Allahmemberikan yang lain,bukan seperti yang diaminta.
Buku yang ditulisberdasarkan kisah nyata ini mengajarkankepada kita agar tidak pernah lelah berdoa.Setelah melalui perjuangan berliku dan tidakpernah menyerah berdoa, mereka akhirnyasampai pada kesadaran bahwa Tuhan mem-berikan apa yang kita butuhkan, bukan apayang kita inginkan.
Buku yang refleksi personal penulisnyaatas berbagai persoalan hidup denganmengutamakan kekuatan doa ini mema-parkan, ketika kita mohon kepada Tuhankekuatan, Dia memberi kita kesulitan de -ngan tujuan agar kita menjadi kuat.
Ketika kita minta pada Tuhan kebijaksa -naan, Dia memberi kita masalah untuk dipe -cahkan. Ketika kita memohon pada Tuhankesejahteraan, Dia memberi kita akal untuk
berpikir. Dan, ketika kita minta kepadaTuhan keberanian, Dia memberi kitakondisi bahaya untuk kita atasi.
Selain itu, ketika kita minta padaTuhan sebuah cinta, Dia memberikita orang-orang bermasalahuntuk kita tolong dan ketika kitaminta pada Tuhan bantuan, Diamemberi kita kesempatan.
Ditulis dengan bahasasehari-hari, bahkanbahasa gaul, sekaligusdisisipi kutipan-kutipancerdas dari penulisterkenal serta petikanayat-ayat Alquran danpenerapannya dalamkehidupan sehari-hari,hal tersebut membuatbuku ini sangat meng -inspirasi.
Lihat saja judul bab-babnya yang menggeli-tik: Prolog: “TuhanCapek Dehhhh!; Bab 1
“Doyan Susah”; Bab 2“Apa Ini Apa Itu”; Bab 3 “Belajar dari SitiHajar”; Bab 4 “Telun juk Wasiat”; Bab 5 “ArtiPersahabatan”; Bab 6 “Peluang Itu DatangLagi”; dan ditutup dengan Epilog: “Menela -dani Para Kekasih Tuhan Si Pecinta Doa”.
Salah satu inti buku ini adalah sebuahpelajaran berharga bahwa “Tuhan memangtidak pernah kehabisan akal untuk memper -lihatkan kebesaran-Nya.” (hlm 26).
Buku ini perlu dibaca bagi siapa saja yangingin meraih hidup dan menikmati hiduplebih baik. Seperti testimoni RatnaMegawangi PhD, founder Indonesia HeritageFoundation, “Buku yang pantas dibaca siapasaja yang ingin menjadikan dirinya lebih baikdari waktu ke waktu dengan kekuatan doa”.
n irwan kelana
Prof Dr Nasaruddin Umar
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah
Apa Rahasia Basmalah?(Bagian Kedua: Rahasia Tanpa Alif Sesudah Ba)
Panduan Shalat Berjamaah
Judul : Kisah Pencita DoaPenulis : Chichi SukardjoPenerbit : Mybook Al-MawardiCetakan : I, Juli 2011Tebal : 182 hlm
Tak Pernah Menyerah Berdoa
Judul : Fiqih Shalat Berjamaah Berdasarkan Alquran dan As-Sunnah
Penulis : Dr Shalih bin Ghanim As-SadlanPenerbit : Pustaka As-SunnahCetakan : II, Mei 2011Tebal : 272 hlm
ADITYA PRADANA PUTRA
REPUBLIKA
JUMAT, 26 AGUSTUS 2011 zakat & wakaf 9
Ratusan orang hadir di TerasQuliner, Kalibata City, Ja -karta, Sabtu (20/8) lalu.Pemberian santunan danbeasiswa untuk anak yatim
dan buka puasa bersama berlangsung disana. Pengunjung disuguhi hiburan darigrup musik asal Bandung, Pas Band. Aca -ra ini merupakan kerja sama antaraLAZISMU, CIMB Principal Asset Mana -jemen, Bank Permata Syariah, Demo -chist, dan didukung Pas Society.
Personel Pas Band yang digawangi Yuki(vokal), Trisno (bas), Bengbeng (gi tar), danSandy (drum) mengaku senang bisa ber -bagi rezeki kepada yang membutuhkandan bertemu para fans yang ter gabung da -lam Pas Society. “Kami ber syukur mampuberbagi dengan anak yatim, apalagi padabulan Ramadhan ini,’’ kata Sandy.
Pada waktu yang sama, dibagikan pa -
ket donasi My Ortu kepada Panti AsuhanMuhammadiyah Srengseng, Panti AsuhanAisiyah, dan Rumah Singgah SakinahMawadah Warohmah yang kebanyakandari penghuni panti itu adalah siswa yangmasih bersekolah. Paket donasi itu be -rupa uang tunai, tas, dan peralatan seko -lah yang langsung diterima oleh mereka.
Pas Band juga melelang kaus kepadapengunjung yang datang. Hasil lelanglangsung mereka berikan buat anak yatimkala acara berlangsung. Direktur Fund -
rising LAZISMU, Nanang Q el Ghazal,menyatakan senang bisa bersinergi de -ngan beberapa pihak seperti yang dilaku -kan pada acara pemberian donasi ini.“Mudah-mudahan ini bukan pertama danterakhir.’’
Pada Kamis (18/8), lembaga zakat na -sional milik Muhammadiyah itu melaku -kan kampanye zakat dan sosialisasi zakatproduktif di Bundaran Hotel Indonesiapada pukul 16.30 hingga 17.30 WIB. Da -lam kampanye itu, lembaga pengelola
zakat ini menghadirkan pertunjukanegrang dan pantomim. Kampanye kianmeriah dengan bentangan spanduk ber -tuliskan “Indonesia Pantang Menyerah’’.
Kampanye serupa telah dilakukan dibeberapa tempat, mulai BSD City, MalMetropolitan Bekasi, Prapatan MargoCity Depok, Prapatan CSW Asean Se -cretary Blok M, dan Tugu Tani. DirekturUtama LAZISMU, Izzul Mus limin, men-gatakan, “Indonesia Pantang Menyerah’’ialah tema guna membangkit kan kembali
bangsa Indonesia yang mulai terpuruk. Upaya itu dapat ditempuh dengan pe -
ran lebih besar pada gerakan zakat yangIzzul yakini mampu membantu bangsaini bangkit. Ia menilai, umat Islam yangmayoritas menjadi modal besar yangdapat diberdayakan dalam gerakan zakat.Ia prihatin juga bahwa potensi zakatumat Islam yang begitu besar belumterkelola secara maksimal.
Kampanye zakat tersebut melibatkanpula 40 relawan berseragam oranye danmemakai body board bertuliskan “Indo -n esia Pantang Menyerah”. Mereka ditu-gaskan menyebar brosur pentingnya ber -zakat. Koordinator kampanye, Usamah,berharap melalui kegiatan ini masyarakatmemperoleh informasi manfaat zakatproduktif dalam menopang perekonomi-an umat.
n kiriman lazismu ed: ferry kisihandi
LAZISMU Gandeng Pas Band Santuni Anak Yatim
Oleh Ferry Kisihandi
Khairul Manazil. De -mi kian nama masjidyang dibangun Ma -ham Anga. Perem -pu an ini sering puladi sebut dengan na -
ma Ma ham Begum. Ia berkesempatanmen dirikan masjid di Delhi itu pada1561 saat diberi wewenang sebagai walikota di sana. Bangunan ini bukan ha -nya ber fungsi sebagai masjid, melain -kan juga sebagai madrasah.
Penulis Ahmad Rahmani dalam arti -kel nya di The Milli Gazette meng ung -kapkan, masjid ini tegak dengan batubata yang direkatkan dengan kapurdan tidak menggunakan fondasi. Adakubah di bagian belakang masjid. Padatiga sisinya, terdapat ruangan danberfungsi sebagai kamar untuk meng-inap para siswa yang belajar di ma -drasah.
Di sisi utara dan selatan masjid, ter-dapat bangunan dua lantai dengansepu luh kamar. Sekarang ini, jelasRahmani, beberapa kamar masih tegakberdiri, te tapi sebagian lainnya hancur.Batu bata lepas di sana-sini. Dindingjuga banyak yang kini rusak. Ribuanmerpati juga telah memanfaatkan ba -ngunan tua itu sebagai rumah mereka.
Sebuah insiden mengiringi sejarahmasjid ini. Suatu hari, Akbar, penguasaDinasti Mughal, usai berburu menemuike nal annya, Nizamuddin Dargah. Sete -lah kunjungan itu selesai, waktu ia me -lewati masjid, sebuah anak panah me -luncur mengenai seorang tentara yangmengawal rombongan sang kaisar mes -ki luka tersebut tidak parah.
Sejumlah pengawal segera berge rakdan akhirnya menangkap seorang bu -dak berkulit hitam yang diyakini seba -gai pelaku. Budak itu dinyatakan ber -t anggung jawab atas upaya pembunuh -an kai sar. Maham Anga, bukan saja di -kenang sebagai sosok yang ber kon -tribusi besar bagi pembangunan MasjidKhairul Ma nazil. Ia bagian dari kehi -dupan Akbar.
Maham adalah ibu asuh Akbar. Iasangat dekat dengan Akbar karena ke -tika kecil lebih banyak ditinggalkanibuya, Hamida Banu Begum, yangselalu mendampingi suaminya, Huma -yun, me lakukan serangkaian ekspedisidengan tujuan mengamankan kekua -saannya yang dirongrong oleh kelom-pok perlawanan.
Bertahun-tahun, Akbar beradadalam asuhan Maham Anga. Dalamwaktu ber samaan, Maham pun mem-besarkan anak nya sendiri, AdhamKhan. Tak he ran jika Akbar sangatmenghormati dan mencintai Mahamdan menariknya ke dalam lingkarankekuasaan usai Akbar memegangkekuasaan yang diwarisi dari ayahnya,Humayun, pada usianya yang ke-13tahun.
Akbar memang masih sangat beliasebagai seorang pengendali pemerin -tah an. Maka, Maham mendampinginya
dan menjadi penasihat politiknya. Se -orang jenderal bernama Bairam Khanmenjadi kekuatan pemerintahan terse-but. Ma ham berseberangan denganBai ram dan memengaruhi anak asuh -nya mengurangi besarnya wewenangdalam genggaman Bairam.
Maham meminta Akbar untuk mela -kukan perjalanan ke Tanah Suci, me -nu naikan ibadah haji. Bairam mende -ngar kabar tersebut dan ingin mende -ngar lang sung dari atasannya, Akbar.Sang jenderal menurut dan mening-galkan Del hi menuju Makkah. Di te -ngah perjalanan, pasukan Afghanis tanyang pernah ditaklukkan tentara Mu -ghal me nyerang Bairam dan rombong -an hingga nyawanya melayang.
Pada 1560, Maham dipercaya seba -gai wali kota. Meski tak lama kemudi-an, ia mengembuskan napas terakhir -nya. Se jumlah sejarawan menyatakanMaham mampu mengelola dengan baikwilayah yang dikuasainya. Masa inidisebut oleh mereka sebagai “the Pet -ticoat Govern ment” yang bermaknakelompok ibu asuhan.
Perspektif lain menggambarkanbah wa Maham mampu berkuasa takopresif dibandingkan wali kota sebe-lumnya. Dan daerah yang menjadi ca -kupan tanggung jawabnya, Delhi,meng alami kemajuan meski pada masaberikutnya kondisinya lebih buruksetelah masa ke kuasaan Maham.
Di sisi lain, Adham Khan, saudarasepersusuan Akbar, pernah melakukankesalahan fatal.
Namun, Akbar memaafkan AdhamKhan. Ia tetap menghormati keber-adaan Adham karena mengingat ke -baikan Maham yang mengasuhnya se -masa kecil. Akbar membangun kom-pleks makam untuk Adham Khan dandi sana terba ring juga jasad Mahamyang meninggal pada 1562. Makamyang dibangun Akbar itu disebut Ma -kam Adham Khan dan sebutan lainnyaadalah Bhul-bulaiyan, strukturnyaberlabirin. n
mujahidahREPUBLIKA
JUMAT, 26 AGUSTUS 2011
10
Oleh Ferry Kisihandi
Ibnu Abbas mengisahkan, Rasulullah keluarbersama istri-istri dan anak-anaknya pada saatIdul Fitri dan Idul Adha. Kedua shalat itu meru-pakan sunah muakad. Muhammad SAW senanti-
asa mengerjakan shalat Hari Raya Idul Fitri, terma-suk Idul Adha. Ia juga memerintahkan kepada umat-nya, baik laki-laki maupun perempuan, untuk keluarrumah menuju tempat shalat. Ini adalah bagian darisyiar Islam.
Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah dalam buku -nya Fiqih Wanita mengatakan, disunahkan pulauntuk mandi, mengenakan pakaian dan wewangianterbaik yang dipunyai. Menurut Anas bin Malik,Rasulullah menekankan kedua hal itu, bahkan be -liau mempunyai pakaian khusus yang dipakainyapada hari Jumat dan hari raya.
Bagi perempuan, pemakaian wewangian tersebutsebaiknya tak berlebihan sehingga tak terjerembapke dalam perbuatan dosa. Sebelum berangkat ketempat shalat, ada hal yang dicontohkan, yaitumakan sebelum menunaikan shalat Idul Fitri. Rasulmengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil. IbnuQudamah menyatakan, tak ada perbedaan penda -pat mengenai hal ini.
Menurut Sayyid Sabiq melalui karyanya, FiqihSunnah, shalat Idul Fitri boleh digelar di dalammasjid, tetapi lebih utama di lapangan. Dengancatatan, tak ada halangan, seperti hujan atau ben-tuk halangan lainnya sebab, ujar dia, NabiMuhammad biasa menunaikan shalat hari raya dilapangan dan tak pernah menjalankannya di masjid.
Hanya sekali itu terjadi saat turun hujan. Para perempuan, termasuk janda, gadis, juga
perempuan lanjut usia bahkan yang sedang haiddianjurkan untuk melangkah kakinya menuju lapang -an agar dapat menyaksikan kebaikan dan doa kaumMuslim. Saat khutbah, misalnya, mereka bisamengambil pelajaran dari khutbah tersebut meskimereka tentu tak menunaikan shalat.
Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah mengatakan,hendaknya para suami berangkat bersama istri dananak-anaknya ke tanah lapang sambil bertakbir.
Ummu Athiyyah menuturkan, kaum perempuan padamasanya diperintahkan keluar rumah pada hari rayajuga mengajak perempuan yang haid di mana mere-ka berada di belakang orang-orang yang shalat.Mereka bertakbir dan berdoa.
Merupakan perbuatan sunah bila berangkat ketempat pelaksanaan Idul Fitri melalui sebuah jalandan saat kembali ke rumah menempuh jalan berbe-da. Pada praktiknya, shalat hari raya ini dikerjakantanpa mengumandangkan azan dan iqamat. “Selainitu, tak satu pun dalil yang menetapkan adanya
shalat sunah sebelum atau sesudahnya,” kataUwaidah.
Keterangan Ibnu Abbas menjadi sandaran ten-tang hal ini. Menurut dia, Rasulullah pernahberangkat untuk shalat pada hari raya. Lalu, beliaumengerjakan shalat dua rakaat dan tidak men-jalankan shalat lain sesudah atau sebelumnya.Shalat hari raya jumlahnya dua rakaat. Pada rakaatpertama, setelah takbiratul ihram dan sebelummembaca al Fatihah, disunahkan membaca takbirsebanyak tujuh kali.
Pada rakaat kedua, membaca takbir lima kalisambil mengangkat tangan setiap kali bertakbir.Shalat ini sah, baik oleh laki-laki, perempuan, dananak-anak, dalam keadaan musafir atau mukimsecara berjamaah atau sendirian di lapangan,masjid, atau rumah. Mereka yang tertinggal shalatberjamaah hendaknya tetap shalat dua rakaat.
Uwaidah menambahkan, alangkah baiknya bilaperempuan pun bersedekah. Mengenai hal ini, Jabirbin Abdullah menyatakan, Nabi Muhammad menger-jakan shalat pada Idul Fitri. Pertama, dia menger-jakan shalat, selanjutnya berkhutbah. Usai khutbah,ia turun dari mimbar dan mendatangi kaum perem-puan serta mengingatkan mereka. Kala itu,Muhammad bersandar pada tangan Bilal.
Dan Bilal mengembangkan jubahnya. Tak lamaberselang, para perempuan itu memasukkan sede kahke dalam bentangan kain jubah itu. Jabir berta nyapada Atha, apakah itu merupakan zakat fitri dan di -jawab bukan, melainkan sedekah pada hari tersebut.Ada di antara perempuan-perempuan itu yang me -lepas cincinnya dan apa pun yang mereka miliki. n
fikih muslimah
Shalat Hari Raya
PANORIMO.COM
Masjid iniberfungsipula se bagaimadrasah.
Maham AngaMEMBANGUN
KHAIRUL MANAZIL
EDWIN DWI PUTRANTO/REPUBLIKA
WIKIPEDIA.COM
WIKIPEDIA.COM
Nama
Kel. Setyawan Wahyu PratomoWahyu Fajar Pratama & Nina EkawatiAsep BuhadiKeisa Fahira SyathariRini MulyatiJr. H. KhairuddinRanggaR. Muhammad Mauludi BHamba AllahDr. Juniharty KoniNani WinarniKel. Irfan ArdiansahElsa KristinaVenti YustiantiAlm. Firman Arifien Bin Satari HadikusumahDadang Darmaji SERaihan Dary HenrianaTb. Teddy H. NNeni SutarminiMutiaNurinayahMardiansyahZulhidayatiHadi S (Dyalogue)Luthfi WisnuwardhanaSiti AisyahWiwahono (Alm)A. RachmanLingguan AlamAntje YanawatiWiwitDarwinRenny Siti MardiahIda & RiniSartonoHeri YantoEkaCecep H R / Ibu. AniDaniaIbu EndangNy. R. GantimahHj. Yana YuyunMajelis Ta'lim An-nisaa Ush-ShoolihaatNy. Wida Riyanti MasturaLatyJimmy Rahmat HidayatHamba AllahWaginem Binti AdamAlmhm. Ina Roslina Sugiharti Binti SoeponoAlm. Soepono Binti Prawiro SoebrotoIka LuthfiAdi Yuharman, Adi Tunggul & PriyoResti ArdhanareswariAlm. Dikdik MukharamMila Siti RachmilaNurhaetiM.Riyan NugrahaKeisa Fahira SyathariFitra ChoerudinEkaFitri RachmawatiHasan Arbie RositaIr. Roedy SentausaKel. Gusti M Ali UsmanMita LAlm. Wildan MasturiAlmhm. Ida Zuraidah Binti A.M MamePudjiastutiningsih Binti SoeponoIbu. Mimin Ratna SMuhammad RamdhanHilfan S,Widya P,Davian SHamba AllahH. Skonny IchsanSiti Muslimah (Hj)Elsa KristinaNawang Setyawan & Ita SetiawatiRahmi Nur AfifahHasan abdul HakimKel. Bp. Mohammad Nsyir Yanto Bimo Endah Oma Ibu.Dewi Chaerunnisa Irfan SaepullahIbu ZulaihaAdrian WiryanaRika YulyeniBpk. Dasli (Alm)Wahyu Eko HapsoroM. Nara KusumajayaListarsiyah, Naufal, Salma, Afiah, BernitaDziki DzikrullohEtna OetariM.Nara KusumajayaAlistioriniOctaviana YoseffinKel. Selo RuwandanuSiti TarminahArisma Indrajati (Alm)AriefTuti HandayaniTarmiziNana TGNn/KamalAlam Cahya DiningratMuhammad FadlyDepi NurlinggaRennoHamba AllahBeroto WijionoNNNunung RodiahHamba AllahRachmat DharmaMugi MRana RianaHeni FaridaAsri YuliatiSinggihartiAlm. SoewitoPremiatiSumpena NugrahaDadang SunjayaM. Jusar Rudi AtmajaNia Suniati Soejana-Mugiono
Alamat
Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung BandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungJakarta
M. Uum SuminiAndreRayna A ZLutfi HWidayatiHj. Siti Aisah ( Alm )Herta SugihartiniHj. Tine AgustineEli SriyaniElin ArlinaRudi & AnaCecep Dulham NuddinNurhidayatun Farouqy AbussalamArdian RamdhaniAnggaNurendahEntin RSrikandi Ajeng WardhaniRiska NurdiantiH KarnawanAang Robby SuryadirejaAti Ramayanti, HjMukhamad HattaSanjaya KurniajiLuqman NurhakimRd Tantan Yusup NoviantiDedeng SMaria WAnnisa R,Sarah F,Almira NNoviar Rivai. AlmEmmaR. Deden AdhiantoSupatmiAliyahTeguh Budi PWidodo PrasiantoRohmatAlm. H Zulkarnaen & Almh. Hj. Abu EnahSarip HidayatullohArip PerbawaHaryantiGhefira Inggit KeyysahIndra Bayu RHamba AllahRisya Putri SaffanahIndah Rizal NasutionH. Korneo Chan & Hj. St. AminahBeri Sandi, Benu Karisma, Norman Hadi, Annisa Rachmawati, A. Fadil HasanDodiAnata Ningtias DarmawanRizal AlamsyahSri Pangestuti (Alm)Engkos ZaraksiKel. Doni RiandiSumiarty (Alm)M. Amrullah, Gita Cyril Natasya & Rafi AbbisalliKel. R David BurdahMuhammad Iqbal FirmansyahMartini RAdi Yuharman, Adi Tunggul & PriyoKel. Taufik GinanjarLuthfi WisnuwardhanaIbu. DedehIbu. DedahDwi Anto ApHamba AllahIta Betty mulianiHamba AllahIsmoyo Jati G.P. Erna SuparniYon SigitRenny MutiasariElly SMarzuki DjafriRachmad H TDede AnaNendah HasrilAlvGavin Shidqi FardaniDeasy AnggraeniDani FardaniAan SutarmanAgung HerdiantoAgusKel. SuprijonoSri FitrianyKel. Ibu Heti SyariefAlvent IrhanEdy CahyonoHeni YulianiKel. H. M SairiRachmawati WeningasihIbu. DumyanahNuningPriyo SulistiyonoAnom PurwokoHamba AllahRiany RamadhiyaniGumilar TryasEmeraldy MohamadT Zulkarnaen, M Bukhari Hazinul Fikri MuttaqienGin Gin NuryadinEgi HilmiR. Dessy MuliasariIke Kartika Sari, SENadriyantiAlm. Iltas DaulayMahlinda HarahapHarawaty DaulayAlm. Dwidjo SupraktoIbu SartiniIbu ItaAgung HerdiyantoNurbaitiH. Hambali Bin H. Samsudin (Alm)H. Nawawi Bin Wira (Alm)Hamba AllahDeni Ismailful MalikKel. H. Moch Sopian SulaemanNovrizalNurinayahLuthfi WisnuwardhanaUmy & IwanEcin AsmamahYudistira RachmanLidya Mustika DewiPak. Cipto UtomoHartonoS Ida FHj. Aan DjumarniBobby SuhermanNy. Rasimah & Hizbul AimanM. RamdhanRifa Fahriani
Alamat
Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung
Jawa TimurBandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung
Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung
B dBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandungBandung
Peringatan Nuzulul Quran pada Selasa(16/8) lalu dijadikan pemacu bagikaryawan PT Bank Danamon untuk lebihgiat belajar membaca serta memahamiAlquran. Melalui Rohis Bank Danamon,
langkah tadi diyakini berdampak pada peningkatankapasitas kerja ribuan karyawannya. Upaya memperlu-as kegiatan bimbingan rohani dilakukan melalui jeja -ring. Salah satunya dengan mailing list (milis).
Ketua Rohis Bank Danamon Kantor Pusat, AlrizonPutra, mengatakan, jejaring Rohis Bank Danamon diseluruh Indonesia sangat aktif. Begitu pula undangantausiah antarrohis bank tersebut yang ada di Jakarta.“Cara ini ditempuh agar terjalin komunikasi dan sinergisehingga masalah yang muncul diatasi bersama,”katanya.
Masalah yang selalu ditemui Rohis Bank Danamon,imbuh Alrizon, sifatnya klasik. Seperti mengumpulkanjamaah atau kapasitas tempat berkumpul yang ter-batas. Di kantor pusat, ada sekitar 400 karyawanMuslim. Sayangnya, daya tampung mushala hanya100 jamaah. Padahal, setiap hari selalu ada kajiankeislaman hingga tahsin dan tafsir Alquran yangberlangsung usai Zhuhur.
Keterbatasan ini terkadang membuat jamaah taknyaman waktu mendengarkan materi yang disam-
paikan pembicara. Ini membuat pengurus rohis selalurajin menyalin isi materi dan mengirimnya via suratelektronik atau milis. Bagi karyawati juga ada penga-jian tematik setiap Jumat. Mengenai tema, ujar Alrizon,jamaah paling berminat pada sirah nabawiyah, kisahteladan nabi, dan akidah.
“Kami melakukan uji coba materi kajian sepertitahsin, sekaligus mendidik karyawan agar belajartampil untuk tilawah Alquran,” kata Alrizon. Menurutdia, aktivitas ini kelak membawa para karyawan mem-punyai keseimbangan rohaniah dan duniawi.
Salah satu anggota rohis, Mardiyah, bersyukur kebi-jakan kantornya mendukung kegiatan ibadahnyasehari-hari. “Majelis ini sebagai wahana silaturahimdan penyeimbang rohani. Sehingga, kita tak melulubekerja,” ungkapnya. Dia pun berharap, kajian yangdiadakan setiap hari di kantornya tersebut kelak bisamengantarnya meraih bonus pahala di akhirat.
Ustaz Restu Sugiharto, yang memberikan tausiahdalam peringatan Nuzulul Quran oleh Rohis BankDanamon, mengatakan Alquran tak sekadar untukdibaca, tetapi mesti dipahami maknanya.
Dalam kunjungan tersebut, Arifin menyatakan kekagumannya pada Syaamil Quran-Sygma
Publishing yang merupakan produsen mushaf Alquran terdepan di Indonesia.
“Saya sangat bersyukur bisa berkujung ke sini. Terima kasih, ya Allah,” ujar beliau saat tampil
dalam ceramah di depan ratusan karyawan dan manajemen Sygma. Pada kesempatan Arifin menyatakan
siap mendukung Sygma menyebarkan Alquran di manapun.
Arifin menyatakan dukungan tersebut setelah diajak meninjau langsung proses pembuatan kitab
suci di Sygma. Dia pun mengungkapkan rasa syukur dan kagum terhadap kemampuan semua Muslim
dan Muslimah yang tergabung di Sygma Publishing. “Tadinya saya pikir, quran ini produksi non -
muslim,” katanya jujur.
Dalam ceramahnya Arifin Ilham mengingatkan, Alquran tidak hanya untuk dibaca. Meski memba-
canya saja telah mendatangkan pahala, namun yang terpenting adalah memahaminya. “Tetaplah berin-
teraksi dengan Alquran. Alquran adalah mukjizat yang agung, penuh cahaya. Orang suka membaca dan
mendalami Alquran, dari huruf-huruf yang dia baca, akan “keluar” cahaya-cahaya yang menyinari
wajahnya. Karena itu, orang yang suka baca Al-Quran dengan khusyuk pasti punya wajah yang bersinar.
Syetan pun akan segan, dia bisa membedakan wajah yang suka baca Quran. Jadi, raihlah cahaya
Alquran itu.”
Interaksi yang intensif dan penuh penghayatan akan tercipta dengan sendirinya bila Allah dan akhi-
rat adalah satu-satunya tujuan. “Bila Allah satu-satunya tujuan, dia akan sadar bahwa Allah yang men-
gatur segala sesuatu di dunia ini. Ketika kita menoleh ke mana pun, maka keagungan Allah-lah yang kita
lihat. Allah pula yang telah memberi kemampuan, kecerdasan, dan ilham pada para ahli tafsir, para peng-
hafal, termasuk pencetak mushaf Alquran. Jadi, sudah selayaknya setiap yang bekerja di tempat ini, tetap
berdzikir mengingat keagungan Allah ketika tangannya sibuk menyediakan produk mushaf Alquran.
Itulah bila Allah satu-satunya tujuan,” ungkap Arifin lagi.
Di sela-sela ceramah, Ustadz Arifin Ilham juga sempat merasakan sendiri manfaat penggunaan pro-
duk terbaru Syaamil Miracle e-pen. Saat beliau perlu menyebutkan salah satu ayat, beliau dibantu de -
ngan Syaamil Miracle e-Pen. Cukup dengan menyentuhkan ujung e-Pen ke nomor ayat, e-Pen tersebut
bisa membunyikan satu ayat penuh dengan irama yang menyentuh, dan tajwid yang terjaga. Kemudian
e-Pen disentuhkan pada terjemah ayat, maka keluarlah suara dari e-Pen yang membacakan terjemah
ayat, dengan pembacaan yang jelas, artikulasi baik, sehingga memudahkan semua jamaah untuk me-
nyimaknya dengan baik pula.
Syaamil Miracle e-Pen adalah produk inovatif terbaru dari Syaamil Al-Quran, Sygma Publishing.
e-Pen merupakan semacam alat yang ujungnya dilengkapi sensor untuk membunyikan teks yang telah
dicetak dengan menggunakan kode-kode khusus. e-Pen sudah dilengkapi dengan pembaca kode, dan
hasilnya adalah audio yang keluar dari e-Pen.
Syaamil Al-Quran Miracle e-Pen merupakan pengembangan dari mushaf Miracle the Reference22 in One, produk unggulan Sygma yang selama sekitar 2 tahun terakhir ini menjadi mushaf best seller
nasional, tersebar sebanyak puluhan ribu eksemplar, dan telah mencapai beberapa negara pula. Mushaf
ini sangat diminati karena kelengkapan dan kesahihannya, yakni mengandung 22 keunggulan dalam 1
ayat dan surah, tafsir Attabri dan Ibnu Katsir, hadis shahih, doa dan zikir, asbabunuzul, sirah nabawiyah,asmaul husna effect, atlas dakwah Rasulullah saw, dzikir al-ma’tsurat, DVD belajar membaca Alquran,
dsb.
“Bagi yang belum terlalu paham hukum-hukum tajwid, jangan khawatir. Selain sudah dilengkapi
DVD cara membaca Alquran metode Syabana, dalam Miracle juga sudah disediakan petunjuk tajwid
dengan warna-warna khusus yang berbeda antara satu hukum dengan hukum yang lainnya. Cukup tekan
e-pen dua kali pada tulisan arab perkata, maka e-pen akan menjelaskan hukum tajwid yang telah diberi
warna khusus tadi, sekaligus memberitahu bagaimana cara pembacaannya,” jelas E. Kusman lagi.
Pengguna Syaamil Alquran Miracle e-Pen juga dapat mendengarkan terjemah Alquran perkata, per
ayat, atau perhalaman. Pembacaan terjemah ini dilakukan dengan intonasi yang tepat, disesuaikan
dengan makna kandungan ayat. Efeknya, terjemah itu terasa mengena di hati, membuat setiap orang
yang mendengarkannya mampu menangkap isi pesan ayat serta meresapinya dengan sepenuh hati.
“Kami semua yang ada di Sygma Publishing sepakat dengan Ustadz Arifin, bahwa seluruh umat
muslim akan mampu menyerap cahaya kemukjizatan Al-Quran bila Al-Quran telah menjadi bacaan
sehari-hari, benar-benar pedoman hidup. Kami ada justru untuk memfasilitasi hal tersebut. Syaamil
Miracle e-Pen benar-benar memudahkan pembaca untuk belajar baca Quran sekaligus memahaminya
karena disertai referensi yang lengkap dan sahih,” ujar Riza Zacharias, Presdir PT Sygma Examedia
Arkanleema.
Taqabbalallahu minna waminkum…
ARIFIN ILHAM: RAIHLAH CAHAYA AlQURAN
��
Oleh Indah Wulandari
Prestasi dan inovasi lekatpada diri Ret no Wulan.Dua hal ini membuat-nya di ganjar penghar-gaan baik dalam ben -tuk apresiasi maupun
posisi. Jabat annya kini sebagai Mana -ger Inter national Bussiness WholesalePT XL Axiata adalah buah dari pres -tasi yang diukirnya. Terlepas dari itusemua, ia meneguhkan diri agar mampumeraih husnul khatimah.
Menurut Wulan, biasa ia dipanggil,ia mulai menapaki jenjang ka rier didunia seluler sebagai sekretaris komi -saris di Satelindo pada 1994. Beberapatahun kemudian, ia mendapat keper-cayaan sebagai ma najer pengembang -an bisnis SingTel Global Office. Diperusahaan seluler yang berkantor pu -sat di Singapura ini, sejumlah pres tasiberhasil ia ukir.
Di antaranya, ia beberapa kali ber -hasil meraih penghargaan ter baik da -lam penjualan. Prestasi se rupa juga
mampu dicapainya tat kala ia bekerjadi PT Excelcomindo Pratama, Tbk per -tengahan 2003 silam.Terakhir, ia diberipenghargaan Cheetah Raise 2009 untukpro gram komunikasi bagi para tenagakerja Indonesia (TKI).
“Bisnis seluler itu borderless (tak ter-batas) sifatnya sehingga saya ha rus bisamengeluarkan inovasi ter baru,” uraiWu lan saat ditemui di kantornya di Me -na ra Prima, Mega Kuningan, Jakarta,Senin (15/8) lalu. Ia mengungkapkan,prestasi-prestasinya di bidang peker-jaan tak lepas dari komitmennya untukkerja fokus.
Sebuah prinsip selalu ia pegang te -guh dalam menjalankan aktivitasnya,yaitu mengerjakan segala sesuatu yangdicintainya dan mencintai apa yangdikerjakannya. Tak heran bila ia kerapmemikirkan hal terbaik bagi apa yangdilakukannya dalam pekerjaan. Dalamkon teks pelayanan, kepentingan pe -lang gan selalu ditempatkan sebagaiprioritas.
Seperti yang ia terapkan saat Rama -dhan tiba. Dia memberikan programbonus bicara bagi pelang g an seluler di
Indonesia untuk ber komunikasi bagipengguna seluler di 10 negara AsiaTeng gara. Tentu nya, tambah Wulan,harganya terjangkau dan ekonomis.“Kita harus memberi nilai lebih danbermanfaat pada pelanggan. Bukansesuatu yang murah, melainkan kom-petitif,” ujarnya.
Lulusan Ilmu Manajemen Uni ver -sitas Pancasila dan Stanford University,Amerika Serikat, ini pun berniat me -nerapkannya kala musim haji tiba. Diaingin membuktikan, bisnis selulertidak lah mahal. Di matanya, setiap hariistimewa dan pelanggan berhak men-dapatkan yang terbaik. Ia mengakusangat betah bergelut dengan bisnisseluler.
Alasannya, ia mendapati suasanakerja yang sangat hangat layaknya ke -luarga. Dengan berpijak pada keadaansemacam ini, tim kerjanya sangat kom -pak, bahkan setiap ta hun mereka me -mi liki program ta hun an, yaitu umrahbersama selu ruh karyawan. Ia menilai,ini merupakan lingkungan kerja yangaga mis dan ia merasakan ketenanganbatin bekerja di tengah lingkunganyang agamis itu.
BelajarWulan mengunduh hikmah dari per-
jalanan bersama keluarga ke TanahSuci untuk berhaji. Tahun 2004 meru-pakan kali pertama ia menunaikan iba -dah haji. Ia pergi bersama sua mi nya,Dian Siswanto. Perasaan takjub me -nye lubunginya melihat jutaan Muslimberada di Padang Arafah menguman-dangkan talbiy ah dalam balutan kain
ihram. “Saya banyak melihat dan
bela jar tentang bagaimanamen jadi seorang Muslimyang hanya bergantung padarida Allah SWT,” ujar Wulan.Pada kesempatan keduanyatahun 2005, ia menuai pela-jaran hidup lain di Tanah Suci.Ibadah haji yang kedua kalinyaitu ia jalankan ber sama suami,ibu, dan se orang sepupunya.
Selama perjalanan, sang ibu dansepupu se lalu meminjam jilbab-jilbabmilik Wulan. De ngan sedikit mengge -rutu, Wulan meng ucapkan ke berat annyaka rena me reka se lalu me minjam mi - liknya. Tak be be rapa la ma, ko per milik -nya hilang di Jeddah. Ha nya tas-tasyang ber isi keru dung tadi tak ikutraib dan dari kejadian itu, ia tersa -dar mestinya tak bersikap sepertisebelumnya.
Dia mengungkapkan, sem -pat tebersit dalam sanubari nyabahwa ia merasa lebih me -nge tahui tata cara beribadahhaji dibandingkan ibu dansepupunya tadi. Na mun,ada pelajaran dan hik -mah yang bisa di petik.Menurut dia, men -jadi manusia takboleh som bongha nya kare na te -lah melaksana -kan ibadah hajiterlebih dahu luda r ipada oranglain. n ed: ferry kisihandi
Retno Wulan
MENCINTAI PEKERJAAN Kecintaan terhadap apa yang ditekuni