INTERAKSI ANTARA ORGANISME BERMANFAAT DALAM INTERAKSI ANTARA ORGANISME BERMANFAAT DALAM PENGENDALIAN PENGENDALIAN TUNGAU TUNGAU Tetranychus urticae (KOCH.) Tetranychus urticae (KOCH.) Żaneta Fiedler Institute of Plant Protection – National Research Institute, Department of Biological Control , Władyslawa Węgorka 20, 60-318 Poznań, Poland JOURNAL OF PLANT PROTECTION RESEARCH Vol. 52, No. 2 (2012) Muhamad Subhi NIM S611208018
10
Embed
INTERAKSI ANTARA ORGANISME BERMANFAAT DALAM PENGENDALIAN TUNGAU Tetranychus urticae (KOCH.)
INTERAKSI ANTARA ORGANISME BERMANFAAT DALAM PENGENDALIAN TUNGAU Tetranychus urticae (KOCH.). Żaneta Fiedler Institute of Plant Protection – National Research Institute, Department of Biological Control , Władyslawa Węgorka 20, 60-318 Poznań, Poland - PowerPoint PPT Presentation
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
INTERAKSI ANTARA ORGANISME INTERAKSI ANTARA ORGANISME BERMANFAAT DALAM PENGENDALIANBERMANFAAT DALAM PENGENDALIAN
Żaneta FiedlerInstitute of Plant Protection – National Research Institute,
Department of Biological Control , Władyslawa Węgorka 20, 60-318 Poznań, Poland
JOURNAL OF PLANT PROTECTION RESEARCH Vol. 52, No. 2 (2012)
Muhamad SubhiNIM
S611208018
PENDAHULUANDalam ekosistem alami, peristiwa
pengelolan hama menggunakan biota lain terjadi.
Dalam aplikasi untuk pertanian, tujuannya adalah untuk secara efektif mengelola populasi organisme menguntungkan dan mengelola kemampuan mereka untuk mengurangi aktivitas hama dalam lingkungan.
Namun efektivitas agen-agen hayati tidak selalu seperti yang diharapkan.
Untuk pengendalian hayati hama tungau di rumah kaca, musuh alami tersedia secara komersial
TUJUANTUJUANDengan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk melihat interaksi antara organisme bermanfaat dalam pengendalian hama (Khususnya hama Tungau) yang sejalan dengan Program Pengelolaan Hama Terpadu (PHT)
BAHAN & METODEBAHAN & METODEPercobaan dilakukan dalam laboratoriumTungau dibesarkan dan disediakan oleh
Institut Perlindungan Tanaman - National Research Institute, Poznań, Polandia
Predator Amblyseius swirskii digunakan bersama-sama dengan P. persimilis. Predator A. Degenerans digunakan dengan A. Californicus
30 tungau Tetranychus urticae ditempatkan pada daun tomat ditutupi dengan kertas saring yang dibasahi dalam cawan petri (berdiameter 9 cm).
Setelah infestasi tomat dengan tungau, predator dimasukkan pada 10 ulangan : 10 individu predator secara terpisah, 5 predator individu (dua spesies) bersama-sama, dan kontrol (hama saja)
Pengamatan Pengamatan Pengamatan dilakukan setiap hari
selama 2 minggu setelah perlakuanSetiap kali pengamatan jumlah hidup
dan mati hama dan predator dicatatSatu cawan petri berisi daun tomat
dengan tungau dan predator per perlakuan
Semua percobaan dilakukan dalam cawan petri pada 25 °C
Data yang dikumpulkan dianalisis varian dengan Uji Freeman-Tukey
HASIL & PEMBAHASANTabel 1. Rata-rata % dari populasi P. persimilis dan A. swirskii setelah diberi predator (bersama-sama atau secara terpisah) untuk mengurangi tungau Tetranychus urticae (kondisi laboratorium)
• Jumlah P. Persimilis menurun ketika predator ini digunakan bersama-sama dengan A. Swirskii
• Amblyseius swirskii kompetitif dengan populasi P. persimilis dalam mengendalikan tungau
Tabel Tabel 22. Jumlah populasi tungau setelah . Jumlah populasi tungau setelah diberi diberi predator (terpisah atau bersama-sama) pada hari predator (terpisah atau bersama-sama) pada hari terakhir pengamatanterakhir pengamatan
Ketika digunakan bersama-sama untuk mengendalikan dua-spot tungau maka tingkat kematian tungau 86%
Predator digunakan secara terpisah kurang efektif terhadap hama (kematian sekitar 60%)
Artinya Interaksi antara kedua predator menunjukkan ‘kerjasama’ yang positif untuk mengendalikan hama tungau
TTabel abel 3. 3. Jumlah populasi tungau setelah Jumlah populasi tungau setelah diberi diberi predator (predator (terpisah atau terpisah atau bersama-samabersama-sama) ) pada hari pada hari terakhir pengamatanterakhir pengamatan
Efektivitas predator A. degenerans dan A. californicus bila digunakan bersama-sama mencapai 72% untuk mematikan tungau
Jika A. californicus saja menunjukkan efikasi yang tinggi dalam mengendalikan dari semua tahap dua-spot tungau. Organisme menguntungkan ini menyebabkan 66% kematian setelah 15 hari introduksi sementara A. Degenerans hanya menyebabkan 44%
Bahwa A. Californicus lebih lambat dari P. persimilis, dan kedua spesies predator mengkanibal telur dan anakan ketika jumlah tungau rendah
Bahwa interaksi antara organisme menguntungkan dalam pengendalian hama sangat penting
Interaksi merupakan faktor yang sangat diperlukan dalam program PHT