Instalasi Air bersih :
1. Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah
Plumbing serta Diagram
Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu
diletakkan.
2. Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan
sebelum pekerjaan
plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang
menyebabkan kere-
takan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
3. Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air
hujan dikerjakan
setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
4. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus
dipasang sparing
atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan
pengecoran.
5. Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan
plug/dop yang tidak
mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi
penyumbatan).
6. Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
7. Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan
saniter
8. Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat
keramik / as
keramik, simetris dengan luas keramik.
9. Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa
:
- Untuk pipa Gip maximum 10 Bar
- Untuk pipa PVC maximum 6 Bar
Instalasi air Kotor
1. Hal yang perlu diketahui :
Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur
pembuangan.
2. Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
3. Sambungan harus betul-betul rapat.
4. Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk
kontrol pembersihan (bak
kontrol) pada tempat-tempat tertentu.
5. Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
6. Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal
beton.
( diatas plat = 25 cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas
supaya ditekuk atau
digepengkan / ditutup dengan cara dipanaskan.
7. Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter
telah ditentukan).
8. Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
9. Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing
closet (bila ada), di -
mana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan
sparing closet,
fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi
penyumbatan.
10. Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak
percabangan dengan
saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi
tekanan udara
pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.
11. Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat
dengan kurasan bak.
Saluran Air Hujan.
1. Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah
diberi torong talang.
2. Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding
luar dengan mengguna-
klem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 .
3. Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus
dibuat bak kontrol pa-
da pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.
4. Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan
penyambungannya
harus benar-benar kuat.
Saluran Pipa Wc ke Septictank
1. Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus
diperhatikan kemiringannya, ka-
rena kemiringan pipa dapat memperlancar penyaluran kotoran
apabila digelontor
dengan air, kemiringan minimal 2 %.
2. Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal
type D.
3. Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah
(bangunan 1 lantai), ka-
rena bila ada penyumbatan susah untuk perbaikannya.
Untuk bangunan bertingkat (ada shaft) harus dibuat clean out dan
fan out.
PENYAMBUNGAN PIPA
1. Alat : Gergaji
Amplas
Lem PVC
Shell tape
Kunci Pipa
2. Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya
diamplas terlebih
dahulu dan dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock
(penyambung)
segera masukkan gerakan arah lurus jangan diputar, tunggu sampai
kering.
Apabila belum kering betul posisi sambungan jangan digerakkan,
karena akan
menyebabkan lem yang telah dioles menjadi tidak rekat.
3. Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu
dibungkus sheeltape
secukupnya pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan
diputar sampai
kencang dan rapat.
4. Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat
dan las.
Untuk penyenaian pipa minimum 4 baris/alur/drat.Teknik
Pemasangan Plafon Gypsum (BagianKedua)
Gypsum, Plafon dan Partisi, Tips Perbaikan Rumah 19 Maret 2013
Tinggalkan komentar
Pemasangan plafon gypsum sebenarnya tidak membutuhkan banyak
keahlian khusus. Bahkan kesalahan pemasangan papan gypsum yang anda
lakukan dapat dengan mudah ditutupi dengan penggunaan compound dan
tape gypsum. Dalam memasang papan gypsum, hal yang perlu
diperhatikan adalah bahwa Anda membutuhkan bantuan tenaga orang
lain untuk membantu memegang papan gypsum pada saat pemasangan.
Berikut langkah-langkah pengerjaan pemasangan papan gypsum
setelah rangka metal selesai dipasang. Anda bisa membaca cara
pemasangan rangka metal pada tulisan saya sebelumnya: Teknik
Pemasangan Plafon Gypsum (Bagian Pertama)1. Siapkan peralatan dan
bahan yang Anda butuhkan untuk pemasangan seperti sekrup gypsum,
pistol sekrup (screw gun) atau mesin bor, pisau cutter, siku
tukang, compound gypsum dan tape gypsum.
2. Tandai lokasi metal furing pada siku metal dengan spidol atau
gunakan benang untuk mempermudah Anda menemukan posisi yang tepat
saat mengencangkan sekrup gypsum pada metal dengan pistol
sekrup.
3. Selalu memulai memasang papan gypsum dari sudut ruangan,
sehingga papan bisa dipergunakan selembar penuh. Posisikan panel
gypsum dalam keadaan menyilang dengan rangka metal furing.
4. Bagian cekung pada tepian papan gypsum harus selalu
dipasangkan bersama dan menghadap lantai. Hal ini berfungsi untuk
penyambungan dua papan gypsum dengan menggunakan compound dan tape
gypsum.
5. Bila anda menggunakan sekrup, pastikan kepala sekrup tidak
sampai terpendam dan merobek lembaran kertas pelapis papan gypsum.
Kepala sekrup ini nantinya akan ditutupi dengan lapisan compound
dan tape gypsum.
6. Sekrup yang dipasang harus berjarak minimal 10mm dari semua
tepian panel gypsum. Sementara jarak antar sekrup maksimal 150mm
untuk yang berada tepian panel dan 240mm pada sekrup tengah
panel.
7. Anda harus menopang panel gypsum agar stabil dengan memasang
pertemuan dua panel secara zigzag sesuai dengan rangka metal yang
telah dibuat. Oleh sebab itu cukup gunakan setengah lembar dari
panel pertama untuk dipergunakan pada panel kedua.
8. Teruskan pemasangan panel gypsum di seluruh ruangan dengan
mengulangi langkah-langkah 1-7.
Pemasangan panel gypsum mengharuskan Anda untuk memotong papan
gypsum. Berikut beberapa tips pemotongan papan gypsum:
Pada saat memotong panel secara vertikal, gunakan siku T, ukur
dan tandai garis potongnya. Potong panel gypsum dengan cutter dari
bagian tepi atas hingga tengah panel, lalu lanjutkan dari bagian
tepi bawah menuju tengah.
Gunakan papan atau meja yang rata dan letakkan panel gypsum
sehingga garis potongnya berada persis di atas tepian meja atau
papan.
Patahkan panel dengan pelan ke arah bawah (lihat gambar).
Kemudian gunakan cutter untuk memotong kertas pelapis panel
gypsum.
Untuk membuat lubang pada panel gypsum, dapat menggunakan bor
putar (rotary drill) atau gergaji pembuat lubang kunci (keyhole
saw).
Sumber gambar dan tulisan:
Pengertian dan fungsi :Suatu sistem instalasi/jaringan yang
meliputi penerangan, instalasi daya, box pembagitegangan.Material
penghantar listrik adalah kabel (NYM, NYY, NYF, NYA) serta pipa
baik PVCatau besi untuk pelindung hantaran yang tertanam.Kabel
penghantar yang biasa dipergunakan adalah merek KABELINDO,
SUPREME,TRANKA, dll. Merek dapat dikenali pada pembungkus (isolasi)
sepanjang kabel besertajenis dan jumlah kawat atau diameter kawat
tembaganya.
Peralatan dan bahan listrik :1. Panel dan kotak pembagi2. Saklar
dan zekering-zekering3. Alat-alat ukur (voltmeter & Ampre
meter)4. MCB5. Stop kontak / stop kontak daya6. Lampu penerangan7.
Grounding atau pentanahan
METODE PELAKSANAAN
1. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct
harus diusahakantidak tampak dari luar (tertanam)2. Pemasangan pipa
harus dilaksanakan sebelum pengecoran.Pemasangan sparing-sparing
listrik yang melintas di plat, balok, kolom betonharus dipasang
terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasuk-kan
bersamaan dengan pemasangan sparing.3. Pipa yang dipasang pada
dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesterandan acian
dikerjakan.4. Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di
daerah yang mudahdicapai untuk perbaikan (perawatan).5. Sambungan
harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung denganbaik
sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan
padaTe Dos.6. Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali
diameter pipa dan harus rata (untukmemudahkan penarikan kabel).7.
Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde
penangkal petir.- tidak boleh ada sambungan- dihubungkan dengan
elektroda pentanahan- ditanam sampai minimal mencapai air tanah8.
Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah
plat / balokatau pada balok kayu rangka langit-langit.9. Untuk
hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft
harusdiklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu
rumit (banyak).10. Stop kontak dan saklar.Pemasangan stop kontak
setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi150 cm
dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya).Pemasangan stop
kontak dan saklar harus rata dengan dinding.11. Box / kotak Panel
bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
Bila Anda memperhatikan dengan seksama, saat ini rumah modern
pada umumnya memasang plafon yang terbuat dari papan gypsum. Hal
ini disebabkan oleh nilai estetika yang dihasilkan sangat baik
karena plafon terlihat rapi, rata dan mulus seperti tidak ada
sambungan sama sekali. Selain itu plafon gypsum bisa menjadi
indikator yang baik apakah atap rumah Anda bocor atau tidak.
Kerusakan pada plafon gypsum itu pun sangat mudah diperbaiki. Anda
bisa membaca tulisan saya terdahulu yang berjudul Memperbaiki
Plafon Gypsum Berlubang. Rangka plafon gypsum pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi dua berdasarkan jenis rangkanya yaitu yang
menggunakan rangka kayu serta rangka metal. Penggunaan rangka kayu
saat ini sudah sangat berkurang karena memiliki banyak kelemahan
seperti bahan kayu yang baik semakin susah didapat, tidak tahan
rayap, serta kayu harus diserut dengan rata untuk mendapatkan
pekerjaan yang rapi. Sementara penggunaan rangka metal seperti besi
hollow ataupun metal furing selain bersifat tahan rayap, juga
menghasilkan pekerjaan yang lebih cepat dan lebih rapi.
Tulisan saya mengenai cara pemasangan plafon gypsum akan dibagi
menjadi dua bagian. Pada bagian pertama tulisan ini akan saya bahas
teknik pemasangan rangka plafon dari metal furing atau hollow.
Sedangkan pada tulisan lanjutan akan diulas teknik pemasangan papan
gypsum serta proses finishing pemasangannya.
Rangka plafon papan gypsum dari metal furing atau hollow umumnya
menggunakan sistem suspended ceiling (lihat gambar. Credit:
http://www.regencyconstruction.com). Sistem ini menghasilkan
kisi-kisi dari metal yang digantung dibawah atap atau dak beton
dengan menggunakan rangkaian kawat. Kisi-kisi ini kemudian ditutup
dengan menggunakan papan gypsum. Sistemsuspended ceiling terbagi
menjadi dua yaitu sistem ekspos (exposed grid) yang menonjolkan
kisi-kisi rangka plafon dan sistem tanpa sambungan (concealed grid)
yang menghasilkan penampilan yang mulus dan bersih.
Memasang rangka plafon dari metal furing atau hollow sebenarnya
tidak terlalu sulit, hanya butuh ketelitian, bahan dan alat yang
benar serta teknik pemasangan yang benar. Pada dasarnya pemasangan
rangka plafon dari metal furing atau hollow dapat diurai menjadi
beberapa langkah yaitu:
1. Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu
seluruh item pekerjan di atas plafon harus sudah diselesaikan.
2. Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah
mengukur garis ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak
dipasang rangka. Anda dapat menggunakan pengukur waterpas pada
beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar garis untuk menyatukan
titik-titik tersebut.
3. Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal)
sebagai penyangga metal furing. Tempatkan siku metal pada tanda
garis. Selalu mulai dengan dinding dengan luas terpanjang. Bor siku
metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm. Pastikan siku dibaut
dengan kencang agar kuat menyangga metal furing. (lihat gambar,
Credit: HowtoSpecialist.com)
4. Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain.
Harap diperhatikan bahwa pada sudut dinding, siku metal sebaiknya
dipasang saling tindih sepanjang 40 cm. Bentuk siku metal menjadi L
di ujung dengan menggunakan gunting hollow. Kencangkan juga semua
pada daerah metal yang bertindihan tersebut. (lihat gambar: Credit:
Howtospecialist.com)
5. Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau
spidol untuk setiap 40 cm sebagai tanda bagi pemasangan metal
furing atau hollow. Jarak antar metal furing sebaiknya 40cm atau
bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar jarak metal
furing atau hollow akan berisiko menghasilkan plafon yang tidak
rata atau melengkung.
6. Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan
dan tempatkan di atas siku metal. Kencangkan dengan baut.
7. Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada
kawat penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di
atas metal furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan
kedua jenis metal tersebut dengan menggunakan channel clamp.8.
Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah penguatan rangka
tersebut dengan pemasangan bracket dan hanger.
Pemasangan Bracket dan HangerPenggunaan kawat penggantung (rod
hanger) dan besi bracket (angle clip) merupakan asesoris yang
paling umum digunakan dalam suspended ceiling. Berikut pedoman yang
dipergunakan dalam pemasangan bracket dan hanger (lihat gambar)
Besi bracket / angle clip dipasang pada dak beton menggunakan
paku ramset dengan jarak 120 x 120 cm.
Ujung atas rod (kawat) digantungkan pada angle clip.
Sedangkan U clamp dipasang pada ujung bawah rod hanger (kawat
penggantung).
Selain bracket dan rod hanger, penggantung plafon juga dapat
menggunakan besi siku yang sudah berfungsi sebagai kawat
penggantung dan pada ujungnya dilipat agar dapat berfungsi sebagai
bracket (lihat gambar).
Sebagai akhir tulisan bagian pertama ini, saya berikan contoh
sistem rangka plafon dari papan gypsum Gyproc.
Info Produk: AtapGuttaAtap, Tips Membeli Bahan Bangunan,
Waterproofing 6 April 2014 Tinggalkan komentar
Atap Gutta merupakan atap buatan Jerman yang terbuat dari
bitumin selulosa yang tersusun dari 22 lapisan tipis serat selulusa
dan resin yang dibuat secara vakum serta memakai cat akrilik
sehingga lebih kedap air. Adanya 22 lapisan tipis yang diposisikan
secara zig-zag memberikannya kekuatan mekanis yang tinggi dan lebih
fleksibel sehingga bisa dilipat secara keras. Selain itu rangkaian
22 lapisan ini menyebabkan atap Gutta tidak akan membengkok ke
bawah setelah beberapa tahun.
Atap Gutta diimpregnasi dengan bitumin secara vakum. Sehingga
bitumin tidak akan tergenang dan meleleh dan lebih merekat dengan
atapnya sendiri dan memasuki pori-pori sel fibernya secara sempurna
dan meniadakan pori-pori udara yang dapat menyebabkan pelapukan di
dalam atap bitumin.
Atap Gutta memiliki tektur yang unik berbentuk piramida pada
permukaan lembaran Gutta dan berfungsi sebagai penolak debu dan air
hujan, aerodinamis, hidro dinamis dan mempunyai permeabilitas yang
rendah, serta memberikan tampilan permukaan yang indah. Warna atap
pun tetap dipertahankan karena air mengalir dari puncak piramida ke
lembah gunung. Meskipun warna di lembah gunung telah pudar dan
luntur, warna akan dipertahankan di puncak piramida. Sesuai dengan
namanya Gutta, yang dalam bahasa Latin berarti piramida atau
proyeksi yang berbentuk cone yang digunakan untuk menolak dan
menangkis air hujan di perumahan negara Yunai di zaman kuno.
Atap Gutta merupakan atap bitumin yang lebih berisi dan padat
secara kalkulasi densitas. Dengan nilai densitas 1189,93 kg/m3,
atap Gutta mengandung lebih banyak molekul serat fiber di banding
atap sejenisnya.
Atap Gutta dicat dengan menggunakan cat acrylic-based yang tidak
mudah luntur oleh air dan lebih menarik secara penampilan serta
estetika yang indah. Cat acrylic-based juga lebih kedap air, lebih
memantulkan sinar UV dan lebih tahan panas matahari. Cat
acrylic-based hanya akan luntur dengan cairan seperti thinner.
Banyak kelebihan lain dari atap Gutta yang bisa disebutkan
seperti terbuat dari bahan yang ramah lingkungan, tahan terhadap
cuaca ekstrim, efisiensi biaya dan waktu pemasangan dan layanan
purna jual dari Gutta yang baik.
Berikut gambar yang mengilustrasikan spesifikasi dan aksesoris
atap Gutta.
Tulisan saya berikutnya akan membahas secara detil panduan
teknis pemasangan atap Guttal.
Mengatasi Masalah pada Plafon PapanSemenGypsum, Info Produk,
Plafon dan Partisi, Tips Perbaikan Rumah 3 Maret 2014 Tinggalkan
komentar
Bila kita perhatikan dengan seksama, plafon sebagian besar rumah
saat ini bila tidak berupa papan gypsum pasti menggunakan papan
semen seperti Versaboard, GRC board, Kalsiboard ataupun berbagai
papan semen merk lainnya. Papan semen yang semakin umum dipakai
sebagai plafon rumah ini tak terlepas dari beberapa keunggulannya
bila dibandingkan dengan tripleks maupun papan gypsum seperti:
1. Harga yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan daripada
tripleks.
2. Lebih tahan air dan rayap dibandingkan papan gypsum.
3. Bisa dipergunakan untuk pemasangan plafon dengan sistem
sambungan nat terbuka (menghasilkan tampilan pola keramik/kisi-kisi
pada plafon) atau sambungan nat tertutup (menampilkan plafon yang
mulus tanpa sambungan seperti papan gypsum).
Kendati demikian, ada dua masalah utama yang dapat muncul dalam
pemasangan plafon dengan papan semen. Masalah tersebut terjadi
umumnya karena kurangnya pengetahuan tukang dalam pemasangan papan
semen. Berikut akan saya paparkan kedua masalah tersebut dan cara
mengatasinya.
RETAK SAMBUNGAN NAT PAPAN SEMENIni merupakan masalah yang paling
umum dijumpai dalam pemasangan papan semen. Penyebabnya penggunaan
kompon gypsum (cornice compound) sebagai pengisi sambungan nat yang
tentu saja tidak dapat menyatu dengan papan semen dan mudah retak
setelah kompon mengering. Pergunakanlah kompon yang telah
disediakan oleh masing-masing produsen khusus untuk papan semen
yang mereka produksi seperti Compound Versa untuk Versaboard,
Compound A+B untuk GRC board. Anda juga bisa menggunakan produk
seperti Join-X yang dapat diaplikasikan untuk segala jenis papan
semen.
Saya akan jelaskan sekilas cara pemakaian produk Join-X untuk
pengisi sambungan nat papan semen.
Campurkan Join-X A dan B dengan perbandingan 1:1 sesuai
kebutuhan, aduk campuran dan teteskan sedikit air sampai merata
Aplikasikan campuran Join-X yang sudah homogen secara tidak
berlebihan.
Campuran Join-X baik digunakan sebelum 30 menit.
Masa kering sentuh tangan kurang lebih 45 menit.
Masa kering sempurna kurang lebih 8 jam.
Aplikasi pengecatan dan finishing dilakukan setelah masa kering
sempurna.
PECAHNYA SUDUT LEMBARAN PAPAN SEMEN
Perhatikan gambar di atas tentang cara memaku atau memasang
sekrup yang benar untuk mengatasi masalah pecahnya sudut lembaran
papan semen. Jangan lupa untuk menggunakan paku dan sekrup khusus
papan semen. Paku papan semen mesti berkepala lebar dan memiliki
drat pada batangan di bawah kepala paku untuk mengikat papan semen
lebih kuat. Sementara sekrup papan semen memiliki ciri berupa 4
garis tonjolan di bawah kepala sekrup yang berfungsi sama seperti
drat pada paku yaitu agar papan semen terikat lebih kokoh.Info
Produk: AM50Info Produk, Keramik, Lantai, Tips Membeli Bahan
Bangunan, Tips Perbaikan Rumah 26 Agustus 2013 Tinggalkan
komentar
Pernahkan anda mengalami nat keramik anda bernoda hitam,
terutama pada area yang lembab dan basah? Salah satu penyebab noda
hitam tersebut adalah jamur yang tumbuh pada permukaan nat keramik
anda. Nat keramik yang lembab merupakan tempat yang ideal untuk
berkembangnya jamur seperti black mold (Aspergillus Niger).Selain
sulit dibersihkan dan mengurangi estetika, tumbuhnya jamur ini juga
mengakibatkan area tersebut menjadi tidak higienis dan tanpa
disadari menjadi sumber penyakit dan bau tidak sedap.
AM 50 dengan MICROBAN dapat mengatasi masalah tumbuhnya jamur
(black mold) sehingga memberikan perlindungan secara terus menerus
dan tidak akan hilang walaupun sering dibersihkan.AM 50 juga
memiliki warna yang tahan terhadap sinar UV, halus dan sangat tepat
digunakan pada area terpendam, basah, lembab maupun kering.
Diperkuat dengan POLYMERIC BINDER, sehingga menghasilkan pengisi
nat yang memiliki daya rekat kuat dan tidak retak.KEUNTUNGAN
MEMAKAI AM 501. Higienis. Mengandung MICROBAN untuk mencegah
pertumbuhan jamur.2. Fleksibel. Mampu mengikuti muai susut keramik
sehingga tidak retak.
3. Daya rekat tinggi. Tidak mudah retak karena mengandung
POLYMERIC BINDER.4. Tahan sinar UV. Membuat warna tahan lama dan
tidak pudar.
5. Halus. Dapat digunakan untuk mengisi celah nat antara
1-4mm.
6. Homogen. Proses pencampuran yang sempurna, sehingga
menghasilkan warna yang homogen dan konsisten.
7. Praktis. Siap pakai, cukup dicampur dengan air atau AM 54
Cairan penguat pengisi nat dan siap untuk diaplikasikan.
8. Beraneka ragam pilihan warna. Cocok digunakan untuk semua
jenis warna dan corak keramik.
CARA PENGGUNAANTAHAP PERSIAPAN
1. Sebaiknya aplikasi pengisi nat dilakukan setelah semen atau
mortar perekat keramik mengeras, sesuai dengan petunjuk produk
masing-masing (minimal 24 jam).
2. Semen atau mortar perekat keramik yang berlebihan di celah
nat harus dibersihkan.
3. Pastikan celah nat bersih dan tidak berdebu.
4. Lembabkan celah nat dengan spon atau kain basah sebelum
aplikasi (terutama untuk keramik yang porous atau kondisi lapangan
yang panas).
TAHAP PENCAMPURAN
1. Rasio pencampuran menurut berat (330 ml air/1 kg AM 50) atau
volume (1 bagian air/ 2,5 bagian bubuk). Komposisi air yang
berlebihan dapat membuat nat menjadi rapuh.
2. Tuangkan bubuk AM 50 sedikit demi sedikit ke dalam wadah
pencampuran yang sudah terisi air bersih.
3. Aduk hingga rata dan berbentuk pasta.
4. Diamkan selama 5 menit agar polimer bereaksi dengan
sempurna.
5. Disarankan untuk membuat adukan secukupnya agar setiap adukan
habis terpakai dalam waktu 60 menit.
TAHAP APLIKASI
1. Ulangi pengadukan sebelum aplikasi.
2. Isilah celah nat menggunakan trowel karet dengan arah
diagonal. Pastikan celah nat terisi dengan padat dan rata.
3. Bersihkan sisa bahan pengisi nat yang terdapat pada permukaan
keramik dan jangan digunakan kembali.
4. Dalam keadaan setengah kering, tekanlah pengisi nat dengan
menggunakan perata nat agar menghasilkan nat yang padat dan
sempurna.
5. Pembersihan sebaiknya dilakukan segera setelah aplikasi
(10-20 menit), sebelum sisa pengisi nat mengering di permukaan
keramik.
6. Hindari pembersih ubin yang mengandung kadar asam yang
tinggi.
TAHAP PENGERINGAN
1. Lantai dapat dilalui setelah 24 jam.
2. Untuk hasil terbaik pada area terendam (kolam dan bak air),
pengisian air dapat dilakukan setelah 7 hari dari aplikasi
pengisian nat).
Mengatasi Pintu/Jendela BerderitEngsel, Kunci, Tips Perbaikan
Rumah 9 Mei 2013 Tinggalkan komentar
Apakah Anda sudah capek mendengar bunyi derit pintu setiap kali
membuka atau menutupnya? Mengatasinya sebenarnya merupakan hal yang
sangat mudah dan bila dilakukan dengan benar suara derit ini tak
akan terdengar kembali hingga beberapa tahun ke depan. Alasan utama
bunyi derit pada pintu adalah karena terjadinya gesekan antara buku
engsel (knuckle) dengan pin engsel (pin) saat digerakkan.
Gesekan terjadi bisa jadi karena beberapa hal. Pertama, karena
sekrup yang mengaitkan daun engsel (wing) ke daun pintu sudah
longgar. Kedua, karena sudah keringnya gemuk pelumas. Hal lain bisa
jadi karena engsel pintu tersebut sudah berkarat.
Solusi yang dapat diberikan untuk penyebab pertama adalah dengan
memeriksa semua engsel pada pintu Anda dan memastikan semua sekrup
engsel sudah terpasang kencang pada daun pintu.
Bila penyebabnya disebabkan oleh hal kedua dan ketiga, maka hal
yang perlu dilakukan adalah dengan melepaskan pintu terlebih dahulu
dengan engsel-engselnya. Cabut pin engsel yang bermasalah. Bila pin
atau buku engsel berkarat, amplaslah terlebih dahulu bagian engsel
yang berkarat tersebut. Berikan lapisan tipis pelumas pada pin
engsel. Harap diperhatikan untuk pelumas engsel sebaiknya jangan
menggunakan minyak pelumas cair tetapi dalam bentuk gemuk pelumas
(grease) yang sering digunakan pada kendaraan. Minyak pelumas cair
hanya akan mengatasi bunyi derit selama beberapa minggu dan pintu
akan berbunyi kembali. Sementara penggunaan gemuk pelumas bisa
bertahan 1 hingga 2 tahun. Pasang kembali pin engsel pada tempatnya
dan kencangkan engsel-engselnya.
Catatan: Menyesuaikan letak pin engsel pintu bermasalah akan
sangat menyulitkan. Jadi sangat penting sekali untuk mencabut satu
pin engsel untuk setiap pintu untuk satu kali pengerjaan. Bila
telah selesai pasang kembali pin engsel tersebut pada tempatnya,
baru diteruskan dengan menyelesaikan masalah pada engsel berikutnya
pada daun pintu yang sama.
Info Produk: WaterproofingLemkraBahan Dasar, Info Produk, Tips
Membeli Bahan Bangunan, Tips Perbaikan Rumah, Waterproofing 23
April 2013 Tinggalkan komentar
Produk waterproofing Lemkra terdiri dari 3 jenis produk yaitu:
DS 105, FK 103 dan TG 301. Ketiga produk ini mudah diaplikasikan
dengan scrap, kedap air, cement base yang membuatnya lebih menyatu
pada beton serta lebih ramah lingkungan dan tidak beracun.
DS 105 Waterproofing
Berfungsi untuk waterproofing pada dak permukaan beton, yang
mampu menahan tekanan air hingga 5 bar (kedalaman 5 meter)
Untuk aplikasi pada dak beton, tulang beton, kolam renang, groun
tank kamar mandi dan lain-lain
Mencegah kebocoran pada tulang beton, dak beton, tangki air,
kolam renang, ground tank dan kamar mandi.
Mencegah rembesan pada dinding luar (outdoor)
Tahan terhadap air menggenang (tidak mengelupas)
Pengadukan : 1 kg DS 105 : 250 cc airDaya Sebar : 3-4 kg/m2
(media rata)Kemasan : Kantong 5 kg & zak 30 kg
FK 103 Flexible & Waterproofing
Untuk mencegah kebocoran pada daerah yang rawan retak (seperti
pada wuwungan, sudutan, floordrain dan dak beton)
Untuk pemasangan keramik, granit, marmer dan batu-batuan (batu
alam) pada media kayu, kaca, pelat besi dan area basah.
Mencegah retak antara dinding dengan kusen kayu, glassblock
eksterior dan besi baja (WF)
Pengadukan : 1 kg FK 103 : 250 cc airDaya Sebar : 5-6
kg/m2Kemasan : Kantong 1kg, 5 kg & zak 30 kg
TG 301 Suplemen Cat Tembok
Sebagai campuran cat tembok agar kualitas cat menjadi lebih
baik.
Sebagai lapisan dasar/wall sealer/precoat pada tahapan
pengecatan, sehingga penggunaan cat lebih hemat dan dapat merekat
lebih baik.
Sebagai campuran produk LEMKRA FK 101 sebagai waterproofing
untuk pelapisan dinding dan dak beton.
Mengurangi retakan pada beton dan plesteran (campurkan pada
adukan beton dan plesteran).
Sebagai campuran produk LEMKRA SC 114 untuk plamur (cairan
perekat plamur)
Pengadukan : -Daya Sebar : 8-10m2 / literKemasan : 1 liter &
20 liter
Panduan Menyimpan dan Memanfaatkan CatTersisaCat, Tips Membeli
Bahan Bangunan 23 April 2013 Tinggalkan komentar
Ada satu hal yang pasti dalam proyek pengecatan rumah Anda yaitu
Anda akan menyisakan sebagian cat yang digunakan. Bila cat yang
dipergunakan merupakan hasil pencampuran khusus beberapa warna,
Anda pastinya ingin cat tersisa dalam keadaan bagus dan bisa
dimanfaatkan sewaktu-waktu bila harus melakukan pengecatan ulang
atas tembok yang tergores atau rusak. Cat tembok bisa bertahan
hingga 10 tahun, sementara cat minyak masih bisa dipergunakan
hingga 15 tahun penyimpanan.
Masalahnya musuh utama dalam penyimpanan cat adalah udara. Agar
cat tidak mengering dan mengeras, Anda harus memastikan bahwa wadah
cat tersisa sudah tertutup rapat dan tidak kontak langsung dengan
udara. Selain udara, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan
dalam penyimpanan cat tersisa.
1. Usahakan tidak menyimpan cat tersisa (terutama cat tembok)
dalam kaleng yang terbuat dari logam, karena cat tembok bersifat
korosif dan dapat mengakibatkan kaleng tersebut berkarat. Pilihlah
wadah cat yang terbuat dari plastik.
2. Simpan di tempat yang kering dan sejuk. Suhu yang terlalu
panas dapat mengakibatkan cat tembok mengering di permukaan.
Sementara suhu yang terlalu dingin dapat mengakibatkan cat
membeku.
Bila sudah saatnya Anda mesti memanfaatkan cat tersisa, bukan
berarti Anda dapat langsung menggunakannya. Jangan pernah sekalipun
mengocok kaleng cat tersimpan sebelum menggunakannya, karena akan
menghasilkan gumpalan yang mengharuskan Anda melakukan tambahan
pekerjaan menyaring cat tersebut. Bukalah terlebih dulu kaleng cat
dan lakukan penilaian apakah cat tersebut masih bisa dipergunakan.
Berikut beberapa tes sederhana dalam menentukan cat yang disimpan
masih bermanfaat atau tidak:
1. Kuaskan cat tembok pada sehelai kertas koran. Bila
menghasilkan cat yang menggumpal, berarti cat tidak dapat
dipergunakan lagi. Tetapi ada beberapa ahli menyarankan untuk
menyaringnya agar cat tersebut dapat dimanfaatkan.
2. Aduk cat. Bila cat tidak dapat diaduk karena telah mengeras,
berarti tidak dapat dipergunakan. Kadang, cat hanya mengeras di
permukaan. Buanglah bagian yang mengeras di permukaan, dan kemudian
coba diaduk, bila bisa diaduk berarti cat tersebut masih baik.
3. Gunakan indera penciuman Anda untuk menilai seberapa bagus
cat yang disimpan. Bila sudah berbau busuk, cat sebaiknya dibuang
saja.
Tips Mengebor KeramikDindingKeramik, Tips Perbaikan Rumah 5
April 2013 1 Komentar
Sering kali kita harus menggantung peralatan seperti cermin atau
rak piring atau sanitasi pada dinding kamar mandi atau dapur yang
sudah dikeramik. Mengebor keramik merupakan pekerjaan yang sedikit
sulit karena keramik merupakan bahan yang keras tapi gampang retak
bila menggunakan teknik yang salah dalam mengebor. Ada baiknya
untuk selalu mengebor pada bagian nat keramik daripada kepingan
keramik. Namun bila hal tersebut tidak memungkinkan, maka Anda
perlu mengikuti teknik berikut yang benar agar keramik tersebut
tidak retak. Debu yang dihasilkan selama proses pengeboran dapat
mengaburkan warna nat keramik oleh sebab itu mungkin Anda
membutuhkan pembersih vakum.
Bahan dan alat yang dibutuhkan:
Lakban kertas
Spidol
Mesin bor tangan
Mata bor keramik dan beton
Fisher
Berikut langkah-langkah pengeboran keramik dinding menurut DIY
Quick Fix (Julian Cassell, et al), 2008, terbitan DK
Publishing:
1. Tandai lubang yang akan dibor dengan spidol. Gunakan lakban
kertas di atas tanda lubang tersebut seharusnya tanda spidol akan
masih terlihat jelas.
2. Masukkan mata bor untuk keramik ke mesin bor (pastikan mesin
bor dalam keadaan mati). Bor keramik berbeda bentuknya dengan bor
untuk beton. Bentuk ujung tombak berguna untuk menembus keramik dan
memperbesar lubang sesuai dengan ukuran pada pangkal mata bor
keramik (lihat gambar).
HYPERLINK
"http://andalan68.files.wordpress.com/2013/04/bor-keramik3.png"
3. Posisikan pembersih vakum di bawah tanda lubang dan nyalakan.
Mulailah mengebor dengan kecepatan rendah dan menekan dinding
keramik secara kuat. Penggunaan lakban kertas berguna sekali agar
mesin bor tidak mengalami slip saat menembus permukaan keramik yang
licin yang dilapisi oleh glasur. Teruskan mengebor dan tambah
kecepatan bor secara perlahan hingga mesin bor menembus permukaan
di bawah lakban kertas.
4. Pada saat lubang keramik sudah tembus, gantilah dengan mata
bor beton yang sesuai dengan ukuran sekrup yang hendak dipakai.
Teruskan pengeboran hingga mencapai kedalaman yang diinginkan.
5. Lepaskan lakban kertas dan masukkan fisher yang sesuai ke
dalam lubang.
Sumber tulisan dan gambar: DIY Quick-Fix, Julian Cassell, et al.
2008, DK Publishing.
Tips Mengecat RumahCat, Dinding, Tips Perbaikan Rumah 24 Maret
2013 Tinggalkan komentar
Mengecat rumah merupakan salah satu pilihan tercepat dan
terjangkau pada saat Anda ingin mendekorasi atau meningkatkan
tampilan rumah Anda. Pengecatan yang baik dan cat yang bermutu
tidak hanya akan menambah warna pada rumah tetapi juga akan
mempengaruhi mood dan produktivitas Anda. Pengecatan yang baik dan
benar juga tentunya akan meningkatkan nilai tambah pada harga jual
rumah Anda.
Berikut beberapa tips pengecatan yang disesuaikan dengan
klasifikasi pelarut cat. Perlu diperhatikan bahwa selama
pengecatan, gunakan peralatan kerja seperti kuas atau rol yang
sesuai dan bermutu dan juga untuk alat bantu keselamatan dan
keamanan kerja seperti sarung tangan, kaca mata pelindung, masker
dan sebagainya.
CAT TEMBOK (WATER BASED)1. Tahap persiapan merupakan faktor
terpenting dalam pengecatan. Pastikan Anda untuk meluangkan waktu
untuk menutupi daerah sekeliling area pengecatan termasuk juga
handle pintu dan aksesoris lainnya dengan lakban dan koran atau
kertas lainnya.
2. Permukaan area yang akan dicat harus kering sempurna dan
benar-benar bersih dari segala kotoran seperti: debu, minyak atau
lapisan cat lama.
3. Tutupi semua celah dan retak pada permukaan yang akan dicat
dengan plamur.
4. Pada permukaan area baru pasang cat dasar anti alkali atau
wall sealer pada permukaan cat lama untuk mencegah tumbuhnya garam
alkali dan sebagai perekat antara lapisan cat baru dan cat
lama.
5. Untuk pemasangan cat lapis pertama, encerkan dengan air
bersih kurang lebih 10% lalu aduk hingga rata sebelum dipasang
sebagai lapis pertama.
6. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, lakukan pengecatan
hingga tiga lapis, tunggu kering antara lapis pengecatan selama 1-2
jam.
CAT BESI DAN KAYU (SOLVENT BASED)1. Permukaan area yang akan
dicat harus kering sempurna dan benar-benar bersih dari segala
kotoran seperti: debu, minyak atau lapisan cat lama.
2. Jika berkarat, bersihkan menggunakan amplas atau cairan
pembersih karat.
3. Aplikasikan cat anti karat (zinc chromate) sebagai cat dasar
(primer). Tunggu kering selama 4 jam sebelum dipasang cat lapis
pertama.
4. Untuk pemasangan cat lapis pertama, encerkan dengan thinner
10% lalu aduk hingga rata sebelum diaplikasikan ke permukaan.
5. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, lakukan pengecatan
hingga tiga lapis, tunggu kering antara lapis pengecatan selama 1-2
jam.
6. Jangan melakukan pengecatan pada saat cuaca buruk (hujan atau
lembab) karena cat berbahan minyak membutuhkan waktu
pengeringan.
Dari berbagai sumber tulisan
Teknik Pemasangan Plafon Gypsum (BagianKedua)Gypsum, Plafon dan
Partisi, Tips Perbaikan Rumah 19 Maret 2013 Tinggalkan komentar
Pemasangan plafon gypsum sebenarnya tidak membutuhkan banyak
keahlian khusus. Bahkan kesalahan pemasangan papan gypsum yang anda
lakukan dapat dengan mudah ditutupi dengan penggunaan compound dan
tape gypsum. Dalam memasang papan gypsum, hal yang perlu
diperhatikan adalah bahwa Anda membutuhkan bantuan tenaga orang
lain untuk membantu memegang papan gypsum pada saat pemasangan.
Berikut langkah-langkah pengerjaan pemasangan papan gypsum
setelah rangka metal selesai dipasang. Anda bisa membaca cara
pemasangan rangka metal pada tulisan saya sebelumnya: Teknik
Pemasangan Plafon Gypsum (Bagian Pertama)1. Siapkan peralatan dan
bahan yang Anda butuhkan untuk pemasangan seperti sekrup gypsum,
pistol sekrup (screw gun) atau mesin bor, pisau cutter, siku
tukang, compound gypsum dan tape gypsum.
2. Tandai lokasi metal furing pada siku metal dengan spidol atau
gunakan benang untuk mempermudah Anda menemukan posisi yang tepat
saat mengencangkan sekrup gypsum pada metal dengan pistol
sekrup.
3. Selalu memulai memasang papan gypsum dari sudut ruangan,
sehingga papan bisa dipergunakan selembar penuh. Posisikan panel
gypsum dalam keadaan menyilang dengan rangka metal furing.
4. Bagian cekung pada tepian papan gypsum harus selalu
dipasangkan bersama dan menghadap lantai. Hal ini berfungsi untuk
penyambungan dua papan gypsum dengan menggunakan compound dan tape
gypsum.
5. Bila anda menggunakan sekrup, pastikan kepala sekrup tidak
sampai terpendam dan merobek lembaran kertas pelapis papan gypsum.
Kepala sekrup ini nantinya akan ditutupi dengan lapisan compound
dan tape gypsum.
6. Sekrup yang dipasang harus berjarak minimal 10mm dari semua
tepian panel gypsum. Sementara jarak antar sekrup maksimal 150mm
untuk yang berada tepian panel dan 240mm pada sekrup tengah
panel.
7. Anda harus menopang panel gypsum agar stabil dengan memasang
pertemuan dua panel secara zigzag sesuai dengan rangka metal yang
telah dibuat. Oleh sebab itu cukup gunakan setengah lembar dari
panel pertama untuk dipergunakan pada panel kedua.
8. Teruskan pemasangan panel gypsum di seluruh ruangan dengan
mengulangi langkah-langkah 1-7.
Pemasangan panel gypsum mengharuskan Anda untuk memotong papan
gypsum. Berikut beberapa tips pemotongan papan gypsum:
Pada saat memotong panel secara vertikal, gunakan siku T, ukur
dan tandai garis potongnya. Potong panel gypsum dengan cutter dari
bagian tepi atas hingga tengah panel, lalu lanjutkan dari bagian
tepi bawah menuju tengah.
Gunakan papan atau meja yang rata dan letakkan panel gypsum
sehingga garis potongnya berada persis di atas tepian meja atau
papan.
Patahkan panel dengan pelan ke arah bawah (lihat gambar).
Kemudian gunakan cutter untuk memotong kertas pelapis panel
gypsum.
Untuk membuat lubang pada panel gypsum, dapat menggunakan bor
putar (rotary drill) atau gergaji pembuat lubang kunci (keyhole
saw).
Sumber gambar dan tulisan:
1.
http://www.easy2diy.com/cm/easy/diy_ht_index.asp?page_id=357201812.
http://wm-site.com/civil-eng/metode-pemasangan-plafon-gypsumInfo
Produk: GRC Board &FiberFLATDinding, Info Produk, Plafon dan
Partisi, Tips Membeli Bahan Bangunan 10 Maret 2013 Tinggalkan
komentar
GRC Board (Glass-fibre Reinforced Cement Board atau papan semen
fiber glass) adalah inovasi baru papan semen fiber-glass, teknologi
Jepang. GRC Board dirancang dengan tingkat kepadatan dan kekuatan
yang tinggi. Cocok untuk aplikasi interior dan area basah seperti
plafon pada (dapur, teras, kamar mandi), partisi, dll.
FiberFLAT merupakan produk GRC Board dengan ketebalan 4mm khusus
untuk plafon sebagai pengganti triplek. Terbuat dari bahan semen
dan diperkuat serat fiber-glass menjadikan FiberFlat sebagai bahan
yang praktis, kuat dan menjaga keawetan investasi bangunan Anda
lebih lama.
Ketebalan standar: 4mm.
Dimensi standar: 600x1200mm dan 1220x2440mm.
GRC Board memiliki beberapa ukuran ketebalan dan fungsi kegunaan
untuk aplikasi plafon, partisi, cover kolom pada interior, dll.
Dapat diaplikasikan dengan cat, wall paper maupun keramik.
Ketebalan standar: 5 (fiberlux),6,8 dan 10mm.
Dimensi standar: 1220x2440mm.
Jenis sisi tepi: Tepi Rata (SE) atau tepi landai (RE)
Tepi Rata dapat dikombinasikan dengan rangka alumunium, PVC atau
dekoratif lainnya, juga dapat digunakan untuk sistem sambungan nat
terbuka atau berkisi.Sementara Tepi Landai dibuat pada keempat
sisinya atau sesuai permintaan. Dapat diaplikasikan untuk sistem
sambungan flush joint atau nat tertutup.
Data TeknisKriteria standar yang digunakan GRC board dan
FiberFlat dapat dilihat pada tabel berikut:
Sementara dimensi ukurannya adalah sebagai berikut:
Cara AplikasiBeberapa cara aplikasi sambungan yang dapat
diterapkan adalah:
Sistem sambungan nat terbuka. Menampilkan sambungan antar panel
dengan lebar celah sesuai yang diinginkan
Sistem sambungan Flush Joint
Aplikasi pada sistem Flush Joint
1. Pastikan papan GRC Board/Fiberflat dipasang dalam keadaan
kering. Pada saat pemasangan beri jarak (celah) antara papan GRC
board/Fiberflat 2-3mm.
2. Isi celah papan yang akan disambung dengan GRC compound A+B
dan pastikan terisi penuh. Perbandingan campuran GRC compound A+B
adalah 1:1 (diaduk sampai rata).
3. Rekatkan pita kertas di tengah-tengah sambungan dengan
mengoleskan sedikit GRC compound A+B. Lalu tekan pita kertas dengan
kekuatan yang cukup agar menyatu dengan GRC compound A+B dan bebas
dari gelembung udara, kemudian biarkan mengering kurang lebih 24
jam.
4. Oleskan lapisan tadi dengan Cornice Adhesive (Compound
Gypsum) hingga rata dan menutupi pita kertas. Lebar lapisan ini
maksimum 250mm dan biarkan mengering.
5. Setelah lapisan cornice adhesive kering, haluskan sambungan
dengan kertas/kain amplas grit 180 sampai rata dan pengamplasan
harus searah dengan arah sambungan.
Berikut contoh gambar aplikasi yang dilakukan pada GRC Board 5mm
(fiberlux)
Teknik Pemasangan Plafon Gypsum (Bagian Pertama:
RangkaMetal)Gypsum, Plafon dan Partisi, Tips Perbaikan Rumah 8
Maret 2013 Comments: 5
Bila Anda memperhatikan dengan seksama, saat ini rumah modern
pada umumnya memasang plafon yang terbuat dari papan gypsum. Hal
ini disebabkan oleh nilai estetika yang dihasilkan sangat baik
karena plafon terlihat rapi, rata dan mulus seperti tidak ada
sambungan sama sekali. Selain itu plafon gypsum bisa menjadi
indikator yang baik apakah atap rumah Anda bocor atau tidak.
Kerusakan pada plafon gypsum itu pun sangat mudah diperbaiki. Anda
bisa membaca tulisan saya terdahulu yang berjudul Memperbaiki
Plafon Gypsum Berlubang. Rangka plafon gypsum pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi dua berdasarkan jenis rangkanya yaitu yang
menggunakan rangka kayu serta rangka metal. Penggunaan rangka kayu
saat ini sudah sangat berkurang karena memiliki banyak kelemahan
seperti bahan kayu yang baik semakin susah didapat, tidak tahan
rayap, serta kayu harus diserut dengan rata untuk mendapatkan
pekerjaan yang rapi. Sementara penggunaan rangka metal seperti besi
hollow ataupun metal furing selain bersifat tahan rayap, juga
menghasilkan pekerjaan yang lebih cepat dan lebih rapi.
Tulisan saya mengenai cara pemasangan plafon gypsum akan dibagi
menjadi dua bagian. Pada bagian pertama tulisan ini akan saya bahas
teknik pemasangan rangka plafon dari metal furing atau hollow.
Sedangkan pada tulisan lanjutan akan diulas teknik pemasangan papan
gypsum serta proses finishing pemasangannya.
Rangka plafon papan gypsum dari metal furing atau hollow umumnya
menggunakan sistem suspended ceiling (lihat gambar. Credit:
http://www.regencyconstruction.com). Sistem ini menghasilkan
kisi-kisi dari metal yang digantung dibawah atap atau dak beton
dengan menggunakan rangkaian kawat. Kisi-kisi ini kemudian ditutup
dengan menggunakan papan gypsum. Sistemsuspended ceiling terbagi
menjadi dua yaitu sistem ekspos (exposed grid) yang menonjolkan
kisi-kisi rangka plafon dan sistem tanpa sambungan (concealed grid)
yang menghasilkan penampilan yang mulus dan bersih.
Memasang rangka plafon dari metal furing atau hollow sebenarnya
tidak terlalu sulit, hanya butuh ketelitian, bahan dan alat yang
benar serta teknik pemasangan yang benar. Pada dasarnya pemasangan
rangka plafon dari metal furing atau hollow dapat diurai menjadi
beberapa langkah yaitu:
1. Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu
seluruh item pekerjan di atas plafon harus sudah diselesaikan.
2. Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah
mengukur garis ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak
dipasang rangka. Anda dapat menggunakan pengukur waterpas pada
beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar garis untuk menyatukan
titik-titik tersebut.
3. Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal)
sebagai penyangga metal furing. Tempatkan siku metal pada tanda
garis. Selalu mulai dengan dinding dengan luas terpanjang. Bor siku
metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm. Pastikan siku dibaut
dengan kencang agar kuat menyangga metal furing. (lihat gambar,
Credit: HowtoSpecialist.com)
4. Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain.
Harap diperhatikan bahwa pada sudut dinding, siku metal sebaiknya
dipasang saling tindih sepanjang 40 cm. Bentuk siku metal menjadi L
di ujung dengan menggunakan gunting hollow. Kencangkan juga semua
pada daerah metal yang bertindihan tersebut. (lihat gambar: Credit:
Howtospecialist.com)
5. Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau
spidol untuk setiap 40 cm sebagai tanda bagi pemasangan metal
furing atau hollow. Jarak antar metal furing sebaiknya 40cm atau
bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar jarak metal
furing atau hollow akan berisiko menghasilkan plafon yang tidak
rata atau melengkung.
6. Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan
dan tempatkan di atas siku metal. Kencangkan dengan baut.
7. Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada
kawat penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di
atas metal furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan
kedua jenis metal tersebut dengan menggunakan channel clamp.8.
Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah penguatan rangka
tersebut dengan pemasangan bracket dan hanger.
Pemasangan Bracket dan HangerPenggunaan kawat penggantung (rod
hanger) dan besi bracket (angle clip) merupakan asesoris yang
paling umum digunakan dalam suspended ceiling. Berikut pedoman yang
dipergunakan dalam pemasangan bracket dan hanger (lihat gambar)
Besi bracket / angle clip dipasang pada dak beton menggunakan
paku ramset dengan jarak 120 x 120 cm.
Ujung atas rod (kawat) digantungkan pada angle clip.
Sedangkan U clamp dipasang pada ujung bawah rod hanger (kawat
penggantung).
Selain bracket dan rod hanger, penggantung plafon juga dapat
menggunakan besi siku yang sudah berfungsi sebagai kawat
penggantung dan pada ujungnya dilipat agar dapat berfungsi sebagai
bracket (lihat gambar).
Sebagai akhir tulisan bagian pertama ini, saya berikan contoh
sistem rangka plafon dari papan gypsum Gyproc.
Sumber tulisan dan gambar: Metode Pelaksanan Pekerjaan Plafond,
oleh Sutrisno Ruslan; How to install metal stud ceilingInfo Produk:
Superplank LisplankGRCInfo Produk, Lisplank, Tips Membeli Bahan
Bangunan 22 Februari 2013 Tinggalkan komentar
Superplank adalah lisplank dari bahan papan fiber semen,
memiliki permukaan yang halus, kuat dan tahan terhadap cuaca, jamur
dan rayap. Keunggulan Superplank terletak pada tingkat kepadatan
yang tinggi sehingga dengan ketebalan yang relatif tipis dapat
memberi karakteristik panel yang kuat plus tahan benturan.
Superplank tersedia dalam tiga ukuran yaitu: 9x100x2440mm,
9x200x2440mm dan 9x300x2440mm. Ukuran tersebut dapat dikombinasikan
atau diaplikasikan secara tersendiri.
Bila dibandingkan dengan lisplank kayu, berikut
keunggulan-keunggulan dari penggunaan Superplank:
1. Tahan air dan terpaan hujan.
2. Tahan api.
3. Tahan terhadap jamur.
4. Mudah pengerjaan.
5. Permukaan sudah rata dan tidak perlu diplamir.
6. Tahan rayap.
7. Hemat dalam pengecatan
8. Hemat waktu pemasangan
9. Tidak menimbulkan kotor berlebihan dalam pengerjaan.
Sementara kelebihan Superplank dibandingkan dengan lisplank dari
papan semen sejenis adalah adanya bevel (tepian yang berprofil)
sehingga secara estetika lebih indah.
Rangka dan AksesorisPada umumnya rangka yang digunakan untuk
penunjang lisplank perumahan adalah kayu kaso 57 cm yang dipasang
horisontal atau miring searah dan segaris dengan lisplank.
Disarankan kayu kaso yang dipergunakan sudah kering atau dioven.
Bila menggunakan besi holo gunakan ukuran minimum 40x40x0,7mm.
Sementara ukuran paku/sekrup yang direkomendasikan dengan panjang
50mm-75mm.
Berikut pedoman pemasangan sekrup pada Superplank:
Jarak sekrup ke sudut panel minimum 75mm.
Jarak sekrup dari sisi panel minimum 15mm.
Jarak antar sekrup di bagian sisi panel maksimum 200mm.
Jarak antar sekrup di bagian tengah panel maksimum 300mm.
Jarak/celah antara panel kurang lebih 4mm. (Secara lengkap bisa
dilihat pada gambar A)
Sekrup dipendam untuk menghindari korosi. (lihat gambar B).
Untuk menenggelamkan kepala sekrup, papan terlebih dulu dibuat
overshunk sehingga kepala sekrup tenggelam kurang lebih 1,5mm.
Kemudian bekas kepala sekrup ditutup dengan kompon atau dempul yang
tahan terhadap cuaca.
Untuk penyambungan antara lisplank disarankan menggunakan
sealant jenis silikon atau polyurethane, yang dapat dilihat pada
gambar D.
Pemasangan Papan Superplank Pergunakanlah benang untuk
memastikan kelurusan pemasangan.
Pasang papan lisplank satu per satu dengan celah antara papan
kurang lebih 4mm.
Lisplank dapat diaplikasikan 1 trap atau 2 trap sesuai desain.
(untuk desain 2 trap, lihat gambar C).
Pemasangan Superplank 2 Trap:Misalkan Anda hendak memasang
Superplank trap pertama lebar 200mm dan lebar trap kedua 100mm.
Lakukan pemasangan papan Superplank yang lebih lebar terlebih
dahulu, yaitu: 200mm beberapa lembar sesuai langkah di atas.
Tempel papan Superplank yang kedua lebih kecil, yaitu 100mm
dengan menggunakan lem/kompon. Untuk memperkuat dibantu dengan
paku/sekrup dengan jarak maksimum 300mm.
Cara penyusunan papan Superplank dibuat zig-zag yaitu ujung
papan trap pertama dan trap kedua tidak segaris. Hal ini diperlukan
untuk menambah kekuatan sambungan dan menyamarkan sambungan.
Tidak dibenarkan rangka tepi plafon menggantung langsung pada
papan lisplank, kecuali pada rangka penunjang lisplank.
Mengenal Berbagai TipeEngselEngsel 16 Februari 2013 Tinggalkan
komentar
Engsel merupakan bahan material untuk mengangkat daun pintu pada
kusen dan berfungsi untuk meringankan ayunan buka tutup daun pintu.
Engsel juga bisa berperan dalam fungsi tambahan lainnya seperti
aspek estetika. Hal ini tergantung dari tipe engsel yang
digunakan.
Engsel yang beredar di pasaran terdiri dari berbagai bentuk dan
ukuran. Pemilihan engsel yang akan dibeli biasanya tergantung dari
daun pintu yang dipergunakan, apakah daun pintu panel, pintu
tripleks, pintu alumunium atau pintu kaca. Semakin berat pintu
seperti pintu panel, maka dibutuhkan engsel yang kuat dari jenis
kuningan atau stainless steel dengan ukuran minimal 5 serta
disarankan dipasang 3 buah engsel untuk setiap daun pintu.
Sebaliknya bila Anda memasang pintu kecil untuk keperluan kandang
kelinci, maka Anda mungkin hanya membutuhkan engsel yang tipis
dengan ukuran 2. Berikut rincian beberapa tipe engsel yang dapat
Anda jumpai di pasaran Indonesia.
Engsel Pantat (Butt Hinges)
Engsel pantat merupakan engsel paling umum dijumpai di pasaran.
Engsel ini terbuat dari dua piringan logam yang disambung oleh
cincin logam. Piringan logam yang satu dipasang di daun pintu
sementara lainnya pada kusen pintu. Engsel ini paling sederhana
desainnya dan kuat serta harganya cukup murah. Rata-rata setiap
daun pintu membutuhkan tiga buah engsel pantat untuk dipasangkan
pada kusen pintu. Untuk daun pintu yang lebih berat bisa dibutuhkan
lebih dari tiga buah engsel. Namun kelemahan dari engsel ini adalah
kurang fleksibel karena tidak bisa disesuaikan lagi setelah
dipasang. Selain itu pemasangan engsel ini kurang praktis karena
harus membuat takikan (mortise) pada daun pintu atau kusen. Engsel
ini tersedia dalam berbagai ukuran dari 13mm hingga 150mm.
Engsel Sendok (Concealed Hinge)
Engsel ini umumnya digunakan untuk pintu lemari kabinet baik
untuk pintu yang bisa menutup sendiri (self closing system) atau
yang menggunakan sistem penutupan perlahan (damping system). Engsel
ini terdiri dari dua bagian: bagian pertama adalah mangkok engsel
dan lengan, sementara bagian lainnya merupakan piringan dasar
tempat pemasangan bagian pertama engsel. Beberapa kelebihan yang
dimiliki engsel sendok adalah pemasangannya yang mudah dan cepat,
sangat fleksibel dalam arti mudah disesuaikan setelah pemasangan
dengan menggunakan dua buah baut yang tersedia pada setiap engsel.
Tersedia dalam dua ukuran: 25mm dan 36mm.
Engsel Piano (Continuous Hinge)
Engsel ini tersedia dalam berbagai ukuran panjang. ketebalan,
diameter cincin pengikat dan dapat dibeli dalam jenis kuningan
ataupun baja. Sangat cocok digunakan pada pintu lemari yang tinggi
di mana dibutuhkan engsel yang panjang. Engsel ini juga cocok pada
pintu yang terus-menerus dipakai untuk fasilitas umum. Engsel piano
membantu menyebarkan berat daun pintu secara merata pada sepanjang
tinggi pintu sehingga membantu memperpanjang umur pintu serta
mengurangi keperluan perbaikan engsel pintu.
Engsel Koboi (Double Action Hinge)
Engsel koboi umumnya dijumpai pada tempat-tempat bisnis seperti
restoran di mana daun pintu perlu diayunkan dua arah. Engsel koboi
berguna untuk mengayunkan daun pintu dengan jangkauan gerak pintu
yang penuh dan berfungsi untuk menutup pintu dengan menggunakan
tekanan per di dalam. Engsel ini dapat disesuaikan untuk berbagai
gaya (tegangan) penutupan dan dapat dipasang pada pintu tanpa
ditakik. Rata-rata setiap daun pintu membutuhkan dua buah engsel
koboi.
Engsel Patrom (H)
Engsel patrom (H) sesuai dengan namanya berbentuk seperti huruf
H dan dipasang pada pintu yang rata dengan dinding lemari atau
tembok (flush mount doors). Tersedia dalam berbagai ukuran. Engsel
patrom yang kecil (3-4) cenderung digunakan pada lemari kabinet
sementara engsel yang lebih besar (6-7) digunakan pada pintu besar
atau pintu lemari pakaian.
Engsel Bubut (Barrel Hinges)
Engsel bubut merupakan engsel yang terdiri tabung (barrel) yang
berlubang di tengah silinder untuk menempatkan poros (pivot)
sebagai inti gerakan putaran engsel. Engsel bubut umumnya harus
dilas bila dipergunakan pada pintu besi atau bila dipergunakan pada
pintu kayu biasanya telah tersedia plat dengan lubang sekrup untuk
mengencangkannya pada kusen atau pintu.
Sumber artikel dan gambar: dari berbagai sumber.
Info Produk: SUMA TB Truss Rangka Atap BajaRinganAtap, Info
Produk, Tips Membeli Bahan Bangunan 3 Februari 2013 Tinggalkan
komentar
Rangkat Atap Baja Ringan Suma TB Truss merupakan solusi yang
tepat untuk mengatasi segala keluhan rangka atap kayu. Suma TB
Truss menggunakan teknologi rangka atap terkini yang terbuat dari
bahan dasar Zincalume.
Material zincalume steel telah dilapisi dengan coating yang
berguna untuk mencegah karat. Zincalume steel dilapisi oleh 55%
alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silikon alloy. Kekuatan daya tahan
karatnya 4 kali lebih kuat dibandingkan dengan zinc galvanis.
Keunggulan Suma TB Truss:
Desain lebih fleksibel sesuai struktur bangunan
Desain menggunakan komputer
Mudah dalam pemasangan
Ramah lingkungan
Ringan dan kuat
Presisi tinggi
Tahan karat
Anti rayap
Tahan api
Redam panas
Profil Suma TB Truss dapat pada gambar di bawah berikut ini:
Hasil uji Suma TB Truss dapat dikaji pada tabel di bawah berikut
ini:
Info Produk: AquagardInfo Produk, Waterproofing 26 Januari 2013
Tinggalkan komentar
AQUAGARD merupakan bahan pelapis anti rembes yang terdiri dari
dua komponen, yaitu bagian A sebagai komponen bubuk dengan bahan
dasar campuran semen dan bagian B sebagai komponen cairan dengan
bahan dasar emulsi polimer sintetis.
Fungsi AQUAGARD: Melindungi bangunan terhadap kebocoran/rembesan
air akibat hujan, aliran air dan semprotan air. Contoh: dak/atap
beton, wuwungan, dinding luar, kamar mandi.
Melindungi tempat penampungan air dari kebocoran. Contoh: kolam
renang, kolam ikan, bak air.
Melindungi bagian bangunan yang kontak dengan tanah terhadap
rembesan/kapilaritas air tanah. Contoh: basement, pondasi.
Memperbaiki retak rambut.
Melindungi beton dari masuknya gas CO2 dan air yang
mengakibatkan korosi pada tulangan beton.
Aplikasi AQUAGARD
1. Bersihkan permukaan yang akan dilapisi dari lumut, jamur,
minyak, lapisan cat yang mulai rontok dan kotoran-kotoran
lainnya.
2. Permukaan yang pori-porinya besar harus diaci terlebih dulu
agar seluruh permukaan dapat terlapis AQUAGARD secara sempurna.
3. Pastikan permukaan yang akan dilapisi cukup lembab untuk
menghindarkan penyerapan komponen air yang berlebihan. Bila
terlihat terlalu kering, basahi dengan air terlebih dahulu.
4. Tuang 1,8kg AQUAGARD komponen bubuk (bagian A) ke dalam
wadah.
5. Tambahkan 0,7kg AQUAGARD komponen cairan (bagian B).
6. Aduk hingga rata sampai berbentuk pasta halus dan tidak ada
gumpalan.
7. Lapiskan dengan kuas, rol atau trowel. Biarkan dua jam,
kemudian ulangi lapisan kedua secara menyilang tanpa membasahi
kembali permukaan.
8. Permukaan bisa dipakai untuk aktivitas atau dikerjakan
finishing setelah 24 jam aplikasi.
9. 2,5kg set AQUAGARD dapat digunakan untuk area 2 m2 dengan 2
kali pelapisan.
Faktor yang harus diperhatikan pada saat aplikasi adalah
AQUAGARD yang sudah dicampur hanya bisa digunakan 3 jam setelah
pencampuran. AQUAGARD yang sudah dicampur harus diaduk terlebih
dahulu sebelum digunakan.
Mengenal Berbagai Jenis KranAirSanitary, Tips Membeli Bahan
Bangunan 12 Januari 2013 Tinggalkan komentar
Kran merupakan elemen yang penting dalam instalasi air. Kran air
juga berfungsi sebagai bagian integral dari fungsi dan aksen dapur.
Kran juga merupakan bagian yang paling banyak digunakan bila
berhubungan dengan air. Oleh karena itu, penting sekali untuk
mengenal berbagai jenis kran sebelum Anda menentukan kran mana yang
hendak dibeli.
Kran yang ada di pasaran begitu banyak corak dan ragamnya, namun
pada dasarnya hanya ada empat jenis kran berdasarkan pengaturan
aliran air di dalam kran yaitu kran bola, kran piringan, kran
tabung dan kran kompresi. Untuk perbedaan secara rinci, dapat
dilihat dari gambar di bawah tentang keempat jenis kran tersebut
(Picture Credit: Hometips.com). Mengenali keempat jenis kran ini
akan membantu Anda untuk mengetahui cara mengatasi kebocoran yang
biasanya terjadi pada kran.
1. Kran bola (ball faucet). Kran ini yang paling umum terdapat
di pasaran. Jenis kran ini bisa dikenali dari pegangan tunggal yang
gerakannya diatur dengan memutarkan bola di dalam kran.
2. Kran piringan (disc faucet). Kran ini merupakan salah satu
kran dengan teknologi baru. Memiliki pegangan tunggal dengan badan
kran yang silinder. Kran ini memiliki tabung yang lebar untuk
menaungi dua buah piringan keramik yang bergesar ke arah satu sama
lain untuk mengatur aliran air dan pencampuran suhu air. Kran ini
memiliki mutu yang tinggi dan jarang bocor.
3. Kran tabung (cartridge faucet). Kran tabung memiliki tabung
batangan yang dapat bergerak ke atas dan bawah untuk pengaturan
aliran air.
4. Kran kompresi (compression faucet). Merupakan jenis kran
model terlama, biasanya memiliki dual handle (pegangan ganda) untuk
air panas dan air dingin. Kran ini bekerja menggunakan batangan
kompresi sejenis sekrup dengan washer (penyekat) menekan pada katup
pada saat menutup aliran airnya. Jenis kran ini paling rawan
terhadap kebocoran, di mana kebocoran biasanya berpusat di O-ring
(paking) dan stem washer.
Sedangkan dilihat dari fungsi dan bentuk kran, maka kran dapat
terbagi menjadi:
Kran wastafel
Kran tembok
Kran taman
Kran cabang
Kran shower
Kran kloset
Kran bak cuci piring (kran bebek/kran angsa)
Kran dispenser, dll.
Sumber tulisan:
http://www.hometips.com/repair-fix/faucet-dripping.html#how-to-fix-a-dripping-faucet
Belajar Memasang KeramikLantaiKeramik, Lantai, Tips Perbaikan
Rumah 9 Januari 2013 Comments: 4
Pada saat pemasangan keramik, ada beberapa faktor yang perlu
ditetapkan untuk membantu mempersiapkan keramik yang benar dan
tepat. Faktor tersebut menurut Gatut Susanta dalam bukunya Panduan
Lengkap Membangun Rumah (Griya Kreasi, 2010) yaitu:
Tentukan jenis keramik yang dibutuhkan, apakah untuk lantai
eksterior atau lantai interior. Jenis keramik yang dipilih
sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tempat pemasangannya.
Tentukan luas pemukaan yang akan dilapisi keramik serta bahan
pemasangannya.
Tentukan warna, ukuran dan motif keramik.
Tentukan metode atau cara pemasangan yang diinginkan, apakah
open joint (nat lebar > 3mm) atau closed joint(nat kecil