xiv independence in the management of both groups in the management of group, the determination of the dialogue group meeting, and the substance of the dialogue group meetings. Passivity is what closes the opportunity for members of the women themselves and to develop personal qualities that will be an impact on improving the welfare and development of the members and the group Tani Lestari Indah. Keywords : women’s empowerment, human resource development, revenue, participation, self-reliance, passivity
44
Embed
independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
xiv
independence in the management of both groups in the management of group, the determination
of the dialogue group meeting, and the substance of the dialogue group meetings. Passivity is
what closes the opportunity for members of the women themselves and to develop personal
qualities that will be an impact on improving the welfare and development of the members and
the group Tani Lestari Indah.
Keywords : women’s empowerment, human resource development, revenue, participation,
self-reliance, passivity
xv
INTISARI
Sebagai perusahaan besar, PT. Badak NGL memiliki kewajiban dalam menjalankan
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sesuai dengan yang terdapat dalam regulasi yang
mengatur tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang tertuang dalam UU PT
No 40 th 2007 pasal 74 dan Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
sebagaimana Keputusan Menteri BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Bina
Lingkungan (PKBL). Pada tahun 2012 PT. Badak NGL mendapatkan penghargaan Proper Gold
dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam usaha Perlindungan Keanekaragaman Hayati
dan Community Development berupa program pemberdayaan masyarakat dengan upaya
pengembangan budidaya mangrove pada Kelompok Tani Lestari Indah. Kelompok ini
merupakan mitra binaan PT. Badak NGL yang memfokuskan pada pemberdayaan bagi anggota
kelompok dalam upaya kesejahteraan anggota melalui usaha produktif konservasi Mangrove
yang sebagian besar merupakan anggota perempuan.
Berdasar pada penghargaan Proper Gold tahun 2012 kepada PT. Badak NGL dalam
program pemberdayaan masyarakat dalam usaha budidaya mangrove, penelitian ini berusaha
mengetahui sejauh mana program konservasi mangrove ini memberikan dampak bagi anggota
perempuan Kelompok Tani Lestari Indah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
dampak pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan CSR PT. Badak NGL dalam peningkatan
kapasitas SDM, pendapatan, partisipasi, dan kemandirian anggota perempuan Kelompok Tani
Lestari Indah. Tinjauan pustaka dalam penelitian ini berfokus pada konsep pemberdayaan
sebagai upaya untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan kemampuan sendiri
sehingga bebas untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan secara mandiri khususnya
bagi perempuan. Pemberdayaan perempuan terwujud dengan partisipasi dan kemandirikan
perempuan dalam arti mampu mengambil keputusan yang menyangkut diri dan masyarakatnya
dan mampu mengembangkan kapasitas potensinya menuju kehidupan yang lebih baik. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk memberikan pemahaman dan
gambaran secara lebih luas dan mendalam mengenai obyek kajian yang akan diteliti. Lokasi
penelitian di konservasi Mangrove Kelompok Tani Lestari Indah dengan unit analisis 4 terdiri
dari 2 pengurus, 8 anggota, 1 mitra Community Development Fasilitator Coordinator PT. Badak
NGL, dan masyarakat setempat. Teknik pengambilan data dilakukan dengan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Permasalahan yang dikaji yaitu mengenai dampak pemberdayaan
bagi anggota perempuan kelompok Tani Lestari Indah dalam peningkatan pendapatan,
partisipasi, dan kemandirian anggota perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya adanya peningkatan kapasitas SDM anggota
perempuan dalam kegiatan produktivas Konservasi Mangrove dan peningkatan pendapatan
anggota perempuan Kelompok Tani Lestari Indah dalam pemenuhan kebutuhan dasar keluarga
masing-masing anggota. Partisipasi anggota perempuan masih belum disalurkan secara maksimal
di dalam keterlibatan kelompok. Anggota perempuan Kelompok Tani Lestari Indah belum
memiliki kontrol menentukan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan pada sistem
manajemen dan kepengurusan kelompok. Kurangnya kemandirian dan partisipasi anggota
perempuan pada keterlibatan kegiatan kelompok telah menghambat anggota perempuan untuk
mengaktualisasikan dan mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Sikap pasif anggota
perempuan Kelompok Tani Lestari Indah terlihat dalam minimnya partisipasi dan kemandirian
dalam kepengurusan kelompok baik dalam manajemen kepengurusan kelompok, penentuan
dialog pertemuan kelompok, dan substansi dialog pertemuan kelompok. Sikap pasif inilah yang
xvi
menutup kesempatan bagi anggota perempuan itu sendiri untuk mengembangkan kualitas dan
pribadi yang nantinya bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan perkembangan bagi
anggota dan Kelompok Tani Lestari Indah .
Kata Kunci : Pemberdayaan perempuan, Peningkatan Kapasitas SDM, Pendapatan,
Partisipasi, Kemandirian, Sikap Pasif
2281
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul
Dampak Pemberdayaan Masyarakat bagi Perempuan (Studi tentang Pelaksanaan CSR PT.
Badak NGL terhadap Anggota Perempuan Kelompok Tani Lestari Indah di Tanjung Laut
Indah, Bontang Selatan, Bontang)
B. Alasan Pemilihan Judul
CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah wacana yang berkembang
sangat cepat di dunia usaha Internasional sebagai tanggung jawab sosial dan lingkungan
perusahaan kepada masyarakat khususnya masyarakat sekitar yang menerima dampak
produksi langsung. Maraknya pertumbuhan industrialisasi yang begitu pesat pada masa
sekarang ini membawa banyak implikasi pada kerusakan lingkungan dan kesenjangan
masyarakat yang menikmati hasil industrialisasi yang kemudian menuntut adanya kesadaran
perusahaan untuk bertanggung jawab dalam menjalankan usahanya melalui program CSR.
Dalam menjalankan usahanya, perusahaan dituntut untuk memperhatikan Triple Bottom Line
(profit, social, environment), yaitu selain mengutamakan laba (profit), perusahaan wajib
menyeimbangkannya dengan memperhatikan aspek – aspek lingkungan (environment) dan
turut membangun masyarakat (social). Konsep membangun masyarakat sekarang tidak lagi
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata tetapi juga berlaku bagi lembaga swadaya
masyarakat (LSM) dan dunia usaha. Pembangunan masyarakat yang bisa menyentuh akar
masalah, kebutuhan, dan solusi yang tepat pada masyarakat sasaran cenderung mengarah
pada pemberdayaan masyarakat sebagai program yang bertujuan membantu arah kehidupan
2
masyarakat yang lebih sejahtera dengan mengikutsertakan partisipasi aktif masyarakat
sebagai fokus utama pemberdayaan (community empowerment).
Munculnya perusahaan ekstraktif yang dalam pengelolaannya memanfaatkan sumber
daya energi alam seperti PT. Badak NGL di Bontang, Kalimantan Timur membutuhkan
komitmen tinggi dalam melaksanakan CSR mengingat operasional perusahaan itu sendiri
membawa dampak eksternalitas yang besar terhadap kehidupan masyarakat sekitar
perusahaan. Di Indonesia kewajiban untuk melakukan tanggung jawab sosial bagi
perusahaan minyak bumi (migas) terdapat dalam regulasi UU No.22 tahun 2001 tentang
minyak dan gas. PT. Badak NGL merupakan perusahaan yang memanfaatkan sumber energi
alternatif berupa gas alam cair sebagai sentral produksi. Mengingat operasional perusahaan
yang berpengaruh langsung dengan kondisi lingkungan dan sosial pada masyarakat sekitar
maka membutuhkan tanggung jawab perusahaan melalui program Corporate Social
Responsibility (CSR).
Corporate Social Responsibility tidak cukup memperhatikan dari segi aspek
masyarakat secara umum mengingat masyarakat memiliki segmen yang luas yang terbagi
dalam beberapa kelompok yang memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Untuk itu
komitmen CSR dalam pemberdayaan masyarakat perlu memperhatikan kondisi masyarakat
yang menjadi sasaran dari program CSR. Kaum perempuan merupakan salah satu kelompok
dalam masyarakat yang perlu diperhatikan mengingat dalam diskursus pembangunan,
perempuan tidak lagi bekerja dalam ranah domestik saja tetapi juga mencakup ranah publik.
Perhatian terhadap perempuan perlu ditingkatkan mengingat minimnya program yang
memobilisasi kepentingan mereka. Untuk itu upaya CSR dalam memberdayakan masyarakat
perlu memfokuskan pada sejauh mana program tersebut mampu membawa perempuan pada
3
dampak yang sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan perempuan. Salah satu fokus CSR
PT. Badak NGL dalam upaya pemberdayaan bagi masyarakat berupa program Konservasi
Mangrove Kelompok Tani Lestari Indah yang sebagian besar dijalankan oleh anggota
perempuan. Pada tahun 2012 PT. Badak kembali mendapatkan penghargaan Proper Emas
dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) terhadap upaya pelestarian lingkungan dengan
melibatkan pemberdayaan masyarakat sekitar. Salah satunya berupa program pemberdayaan
masyarakat melalui kelompok usaha konservasi mangrove. Kelompok konservasi mangrove
yang merupakan mitra binaan PT. Badak NGL adalah Kelompok Tani Lestari Indah yang
sebagian besar dijalankan oleh anggota perempuan. Melalui penghargaan inilah, penelitian
ini melihat sejauh pemberdayaan masyarakat dalam usaha konservasi mangrove mampu
membawa dampak bagi anggota perempuan Kelompok Tani Lestari Indah.
1. Aktualitas
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dewasa ini menjadi isu penting dan hangat
dalam perusahaan yang ingin menjalankan entitas bisnisnya. Di Indonesia secara khusus
terdapat UU PT No. 40 tahun 2007 pasal 74 yang menjadi acuan penting bahwa perusahaan
memiliki kewajiban dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Selain itu juga terdapat
regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
sebagaimana Keputusan Menteri BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan
Bina Lingkungan (PKBL). PKBL terdiri program perkuatan usaha kecil melalui pemberian
pinjaman dana bergulir dan pendampingan (Program Kemitraan), serta program
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat sekitar (Program Bina Lingkungan), dengan dana
kegiatan yang bersumber dari laba BUMN.
4
Tanggung jawab sosial ini sejatinya menjadi komitmen bagi perusahaan, yang dalam
prakteknya belum dapat dipenuhi oleh seluruh stakeholder di Indonesia sehingga
membutuhkan studi yang aktual dan lebih mendalam mengenai substantif, konsep, dan
pengelolaan CSR dalam perusahaan. Pada tingkat implementasi CSR ini membutuhkan
kesadaran kolektif pada perusahaan untuk berperan aktif dalam pembangunan masyarakat di
sekitar kawasan usaha bukan hanya sebatas pemenuhan dalam aspek hukum. Hal ini
menuntut perusahaan untuk lebih memperhatikan pembangunan pada masyarakat yang
cenderung bergerak dinamis. Masyarakat merupakan sekelompok individu yang
berkembang sesuai dengan kondisi yang mempengaruhinya sehingga perusahaan perlu
mempunyai komitmen tinggi dalam mewujudkan tanggung jawab sosialnya berupa program
yang disesuaikan dengan potensi, masalah, dan kebutuhan dalam masyarakat. Program CSR
dijalankan dalam masyarakat kemudian dituntut untuk tidak hanya mengatasi problem
semata atau sebagai bentuk ketergantungan masyarakat terhadap tanggung jawab
perusahaan tetapi mampu untuk membuat program yang berkelanjutan dan menciptakan
kemandirian.
2. Orisinalitas
Orisinalitas penelitian dapat dilihat dari perbedaan fokus yang diangkat peneliti
terhadap suatu fenomena. Adanya perbedaan sudut pandang dalam mengangkat suatu
fenomena dan menyajikannya ke dalam laporan penelitian merupakan poin penting dalam
mendukung aspek orisinalitas. Penelitian tentang tanggung jawab sosial perusahaan
terutama PT. Badak NGL telah banyak dilakukan oleh berbagai studi kajian penelitian dari
berbagai instansi dan pihak terkait. Salah satunya penelitian dilakukan oleh Is Beniqno
5
Putra Megawan (2012) tentang “Evaluasi Program Unggulan Community Development
“Program Sertifikasi Welder” PT. Badak NGL”. Fokus utama dalam penelitian ini pada
dampak yang diterima oleh pengrajin welder setelah mendapatkan sertifikasi welder yang
sangat bermanfaat dalam memasuki lapangan kerja pada perusahan-perusahaan industri
yang membutuhkan profesi welder yang telah diakui secara profesional.
Penelitian lain yang selanjutnya berfokus pada CSR PT. Badak NGL yaitu penelitian
pada “Program Ternak Mandiri Sebagai Salah Satu Program Unggulan Community
Development PT Badak NGL, Bontang-Kalimantan Timur (Analisis Evaluasi dan Potensi
Pengembangan Program)” oleh Aziz Fasya (2012). Dalam penelitian ini terlihat jelas
potensi ternak sapi cukup menjanjikan mengingat tingginya angka kebutuhan akan
konsumsi daging. Ternak mandiri merupakan bagian dari program dana bergulir yang
dikelola oleh BMT Mitra amanah. Ternak mandiri merupakan salah satu program yang
memiliki manfaat yang cukup besar bagi masyarakat target program. Keberadaan program
ternak mandiri di Desa Sukarahmat tidak hanya memberikan keuntungan secara ekonomis
bagi para peternak dengan peningkatan pendapatan, tetapi juga memberikan keuntungan
secara sosial peternak. Program ternak mandiri memiliki multiplier effect yang sangat terasa.
Dari program utama penggemukan sapi, menghasilkan program sampingan lain yang juga
bernilai ekonomis-lingkungan, yaitu program biogas untuk instalasi listrik dan program
kompos. Adapun keuntungan sosial yang didapatkan dari program ini adalah terciptanya
modal sosial yang kuat antar sesama anggota kelompok ternak dan juga antara peternak
dengan PT Badak NGL.
6
Penelitian yang memfokuskan pada pemberdayaan perempuan terlihat pada
penelitian “Pemberdayaan Perempuan Miskin Berbasis Pemanfaatan SumberDaya
Perdesaan Upaya Pengentasan Kemiskinan di Perdesaan (Studi di Lereng Merapi Daerah
Istimewa Yogyakarta)” yang dilakukan oleh Dyah Respati S.Sos. Penelitian kualitatif ini
berfokus pada pemberdayaan bagi ekonomi perempuan yang tinggal pada lereng Gunung
Merapi. Perempuan cenderung terlibat lebih banyak dalam kegiatan non produktif seperti
kegiatan kerumahtanggaan dan kegiatan sosial kemasyarakatan dengan mencurahkan waktu
lebih banyak ketimbang laki- laki. Sekalipun melakukan kegiatan produktif, pada penelitian
ini perempuan memanfaatkan sumberdaya perdesaan meskipun belum optimal. Sumberdaya
perdesaan dimanfaatkan dengan cara- cara tradisional seperti dikelola untuk pertanian tanpa
teknologi, untuk memperoleh kayu- kayuan, hijauan makanan ternak, dan apa saja yang
dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Perempuan belum banyak
memanfaatkan sumberdaya terkait dengan memperoleh modal dari lembaga keuangan
formal, mereka memanfaatkan lembaga yang dikelola sendiri seperti arisan. Pemberdayaan
bagi perempuan tidak berjalan dengan optimal karena memiliki keterbatasan modal,
keterbatasan pengetahuan dan keterampilan, keterbatasan akses dan kontrol terhadap
sumberdaya perdesaan diperlukan stimulasi untuk membangkitkan kemauan dan
kemampuan perempuan miskin.
Kemudian penelitian yang pernah memfokuskan pada pemberdayaan masyarakat
bagi perempuan pada usaha Konservasi Mangrove dari berbagai kelompok binaan PT.
Badak NGL dilakukan oleh Evayasaro Totonavo (2012) dalam “Evaluasi Program
Community Development PT Badak NGL Bidang Pemberdayaan Masyarakat bagi
Perempuan“Konservasi Mangrove”. Penelitian kuatitatif ini berfokus pada sejauh mana
7
program mitra binaan PT. Badak NGL membawa dampak signifikan bagi perkembangan
masing-masing kelompok Konservasi Mangrove. Dari penelitian ini membuktikan bantuan
yang diterima mampu menumbuhkan 14 kelompok konservasi Mangrove sebagai mitra
binaan PT. Badak NGL. Kelompok-kelompok ini mampu berperan aktif dalam pelestarian
ekosistem laut melalui penanaman pohon Mangrove yang mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Terbentuknya kelompok konservasi Mangrove ini telah memberikan
tambahan pendapatan melalui tingkat partisipasi masing-masing anggota kelompok.
Kemudian dalam penelitian kali ini, fokus yang diangkat dari tanggung jawab sosial
perusahaan PT. Badak NGL kepada anggota mitra binaan Kelompok Tani Lestari Indah
yakni sejauh mana Dampak Pemberdayaan Masyarakat bagi Perempuan tentang
Pelaksanaan CSR PT. Badak NGL terhadap peningkatan kapasitas SDM, pendapatan,
partisipasi, dan kemandirian Anggota Perempuan Kelompok Tani Lestari Indah di Tanjung
Laut Indah, Bontang Selatan, Bontang.
3. Relevansi dengan Ilmu Pembangunan Sosial dan kesejahteraan
Jurusan Pembangunan sosial dan Kesejahteraan merupakan jurusan yang
dikembangkan sebagai jawaban atas tuntutan-tuntutan sosial untuk mengatasi persoalan-
persoalan dan kondisi sosial yang buruk di Indonesia. Fokus kajian Jurusan ini adalah pada
pemberdayaan masyarakat (community empowerment), kebijakan sosial dan tanggung jawab
sosial perusahaan kepada lingkungan masyarakat (corporate social responsibility).
Pembangunan sosial dan Kesejahteraan adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari
permasalahan sosial yang ada di masyarakat beserta pemecahannya. Selain itu program studi
ini juga mempelajari hubungan antara satu lembaga dengan masyarakat.
8
Relevansi penelitian ini dengan jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan
adalah dalam hal pemberdayaan perempuan dan tanggung jawab sosial perusahaan kepada
lingkungan masyarakat (corporate social responsibility) oleh PT.Badak NGL dalam
kelompok Tani Lestari Indah. Pada penelitian ini, peneliti mengkaji sejauh mana dampak
CSR terhadap pemberdayaan anggota perempuan pada kelompok Tani Lestari Indah dalam
membentuk kemandirian, melatih ketrampilan, partisipasi, dan peningkatan ekonomi
anggota. Berdasarkan fokus tersebut, penelitian ini relevan dengan kajian konsentrasi pada
Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan.
C. Latar belakang Masalah
Dewasa ini pemanfaatan gas alam sebagai salah satu bentuk sumber energi
terus meningkat sebagai bahan bakar pembangkit energi listrik untuk berbagai industri dan
rumah tangga. Salah satu perusahaan yang dipercaya pemerintah dalam mengembangkan
energi panas bumi adalah PT. Badak NGL. PT Badak Natural Gas Liquefaction atau lebih
dikenal dengan PT Badak NGL merupakan perusahaan yang berlokasi di Bontang sebagai
penghasil gas alam cair LNG (Liquid Natural Gas) terbesar di Indonesia dan salah satu
kilang LNG yang terbesar di dunia. Saat ini, nilai aset Kilang LNG Badak yang dikelola oleh
PT Badak NGL mencapai USD 2,3 miliar yang saham perusahan ini dimiliki 55% oleh
Pertamina, 20% oleh VICO Indonesia, 10% oleh TOTAL E&P Indonesie, dan 15% oleh
JILCO (Japan Indonesia LNG Company). Kilang pengolahan PT. Badak NGL ini berlokasi
di kawasan selatan daerah Bontang, Kalimantan Timur dengan lahan seluas 2.010 Ha.
Hingga saat ini PT. Badak NGL telah mengoperasi 8 train dengan total kapasitas produksi