Top Banner
xiv independence in the management of both groups in the management of group, the determination of the dialogue group meeting, and the substance of the dialogue group meetings. Passivity is what closes the opportunity for members of the women themselves and to develop personal qualities that will be an impact on improving the welfare and development of the members and the group Tani Lestari Indah. Keywords : women’s empowerment, human resource development, revenue, participation, self-reliance, passivity
44

independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

Mar 19, 2019

Download

Documents

truongthien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

xiv

independence in the management of both groups in the management of group, the determination

of the dialogue group meeting, and the substance of the dialogue group meetings. Passivity is

what closes the opportunity for members of the women themselves and to develop personal

qualities that will be an impact on improving the welfare and development of the members and

the group Tani Lestari Indah.

Keywords : women’s empowerment, human resource development, revenue, participation,

self-reliance, passivity

Page 2: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

xv

INTISARI

Sebagai perusahaan besar, PT. Badak NGL memiliki kewajiban dalam menjalankan

tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sesuai dengan yang terdapat dalam regulasi yang

mengatur tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang tertuang dalam UU PT

No 40 th 2007 pasal 74 dan Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

sebagaimana Keputusan Menteri BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Bina

Lingkungan (PKBL). Pada tahun 2012 PT. Badak NGL mendapatkan penghargaan Proper Gold

dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam usaha Perlindungan Keanekaragaman Hayati

dan Community Development berupa program pemberdayaan masyarakat dengan upaya

pengembangan budidaya mangrove pada Kelompok Tani Lestari Indah. Kelompok ini

merupakan mitra binaan PT. Badak NGL yang memfokuskan pada pemberdayaan bagi anggota

kelompok dalam upaya kesejahteraan anggota melalui usaha produktif konservasi Mangrove

yang sebagian besar merupakan anggota perempuan.

Berdasar pada penghargaan Proper Gold tahun 2012 kepada PT. Badak NGL dalam

program pemberdayaan masyarakat dalam usaha budidaya mangrove, penelitian ini berusaha

mengetahui sejauh mana program konservasi mangrove ini memberikan dampak bagi anggota

perempuan Kelompok Tani Lestari Indah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

dampak pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan CSR PT. Badak NGL dalam peningkatan

kapasitas SDM, pendapatan, partisipasi, dan kemandirian anggota perempuan Kelompok Tani

Lestari Indah. Tinjauan pustaka dalam penelitian ini berfokus pada konsep pemberdayaan

sebagai upaya untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan kemampuan sendiri

sehingga bebas untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan secara mandiri khususnya

bagi perempuan. Pemberdayaan perempuan terwujud dengan partisipasi dan kemandirikan

perempuan dalam arti mampu mengambil keputusan yang menyangkut diri dan masyarakatnya

dan mampu mengembangkan kapasitas potensinya menuju kehidupan yang lebih baik. Penelitian

ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk memberikan pemahaman dan

gambaran secara lebih luas dan mendalam mengenai obyek kajian yang akan diteliti. Lokasi

penelitian di konservasi Mangrove Kelompok Tani Lestari Indah dengan unit analisis 4 terdiri

dari 2 pengurus, 8 anggota, 1 mitra Community Development Fasilitator Coordinator PT. Badak

NGL, dan masyarakat setempat. Teknik pengambilan data dilakukan dengan observasi,

wawancara dan dokumentasi. Permasalahan yang dikaji yaitu mengenai dampak pemberdayaan

bagi anggota perempuan kelompok Tani Lestari Indah dalam peningkatan pendapatan,

partisipasi, dan kemandirian anggota perempuan.

Hasil penelitian menunjukkan adanya adanya peningkatan kapasitas SDM anggota

perempuan dalam kegiatan produktivas Konservasi Mangrove dan peningkatan pendapatan

anggota perempuan Kelompok Tani Lestari Indah dalam pemenuhan kebutuhan dasar keluarga

masing-masing anggota. Partisipasi anggota perempuan masih belum disalurkan secara maksimal

di dalam keterlibatan kelompok. Anggota perempuan Kelompok Tani Lestari Indah belum

memiliki kontrol menentukan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan pada sistem

manajemen dan kepengurusan kelompok. Kurangnya kemandirian dan partisipasi anggota

perempuan pada keterlibatan kegiatan kelompok telah menghambat anggota perempuan untuk

mengaktualisasikan dan mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Sikap pasif anggota

perempuan Kelompok Tani Lestari Indah terlihat dalam minimnya partisipasi dan kemandirian

dalam kepengurusan kelompok baik dalam manajemen kepengurusan kelompok, penentuan

dialog pertemuan kelompok, dan substansi dialog pertemuan kelompok. Sikap pasif inilah yang

Page 3: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

xvi

menutup kesempatan bagi anggota perempuan itu sendiri untuk mengembangkan kualitas dan

pribadi yang nantinya bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan perkembangan bagi

anggota dan Kelompok Tani Lestari Indah .

Kata Kunci : Pemberdayaan perempuan, Peningkatan Kapasitas SDM, Pendapatan,

Partisipasi, Kemandirian, Sikap Pasif

Page 4: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

2281

BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul

Dampak Pemberdayaan Masyarakat bagi Perempuan (Studi tentang Pelaksanaan CSR PT.

Badak NGL terhadap Anggota Perempuan Kelompok Tani Lestari Indah di Tanjung Laut

Indah, Bontang Selatan, Bontang)

B. Alasan Pemilihan Judul

CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah wacana yang berkembang

sangat cepat di dunia usaha Internasional sebagai tanggung jawab sosial dan lingkungan

perusahaan kepada masyarakat khususnya masyarakat sekitar yang menerima dampak

produksi langsung. Maraknya pertumbuhan industrialisasi yang begitu pesat pada masa

sekarang ini membawa banyak implikasi pada kerusakan lingkungan dan kesenjangan

masyarakat yang menikmati hasil industrialisasi yang kemudian menuntut adanya kesadaran

perusahaan untuk bertanggung jawab dalam menjalankan usahanya melalui program CSR.

Dalam menjalankan usahanya, perusahaan dituntut untuk memperhatikan Triple Bottom Line

(profit, social, environment), yaitu selain mengutamakan laba (profit), perusahaan wajib

menyeimbangkannya dengan memperhatikan aspek – aspek lingkungan (environment) dan

turut membangun masyarakat (social). Konsep membangun masyarakat sekarang tidak lagi

hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata tetapi juga berlaku bagi lembaga swadaya

masyarakat (LSM) dan dunia usaha. Pembangunan masyarakat yang bisa menyentuh akar

masalah, kebutuhan, dan solusi yang tepat pada masyarakat sasaran cenderung mengarah

pada pemberdayaan masyarakat sebagai program yang bertujuan membantu arah kehidupan

Page 5: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

2

masyarakat yang lebih sejahtera dengan mengikutsertakan partisipasi aktif masyarakat

sebagai fokus utama pemberdayaan (community empowerment).

Munculnya perusahaan ekstraktif yang dalam pengelolaannya memanfaatkan sumber

daya energi alam seperti PT. Badak NGL di Bontang, Kalimantan Timur membutuhkan

komitmen tinggi dalam melaksanakan CSR mengingat operasional perusahaan itu sendiri

membawa dampak eksternalitas yang besar terhadap kehidupan masyarakat sekitar

perusahaan. Di Indonesia kewajiban untuk melakukan tanggung jawab sosial bagi

perusahaan minyak bumi (migas) terdapat dalam regulasi UU No.22 tahun 2001 tentang

minyak dan gas. PT. Badak NGL merupakan perusahaan yang memanfaatkan sumber energi

alternatif berupa gas alam cair sebagai sentral produksi. Mengingat operasional perusahaan

yang berpengaruh langsung dengan kondisi lingkungan dan sosial pada masyarakat sekitar

maka membutuhkan tanggung jawab perusahaan melalui program Corporate Social

Responsibility (CSR).

Corporate Social Responsibility tidak cukup memperhatikan dari segi aspek

masyarakat secara umum mengingat masyarakat memiliki segmen yang luas yang terbagi

dalam beberapa kelompok yang memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Untuk itu

komitmen CSR dalam pemberdayaan masyarakat perlu memperhatikan kondisi masyarakat

yang menjadi sasaran dari program CSR. Kaum perempuan merupakan salah satu kelompok

dalam masyarakat yang perlu diperhatikan mengingat dalam diskursus pembangunan,

perempuan tidak lagi bekerja dalam ranah domestik saja tetapi juga mencakup ranah publik.

Perhatian terhadap perempuan perlu ditingkatkan mengingat minimnya program yang

memobilisasi kepentingan mereka. Untuk itu upaya CSR dalam memberdayakan masyarakat

perlu memfokuskan pada sejauh mana program tersebut mampu membawa perempuan pada

Page 6: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

3

dampak yang sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan perempuan. Salah satu fokus CSR

PT. Badak NGL dalam upaya pemberdayaan bagi masyarakat berupa program Konservasi

Mangrove Kelompok Tani Lestari Indah yang sebagian besar dijalankan oleh anggota

perempuan. Pada tahun 2012 PT. Badak kembali mendapatkan penghargaan Proper Emas

dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) terhadap upaya pelestarian lingkungan dengan

melibatkan pemberdayaan masyarakat sekitar. Salah satunya berupa program pemberdayaan

masyarakat melalui kelompok usaha konservasi mangrove. Kelompok konservasi mangrove

yang merupakan mitra binaan PT. Badak NGL adalah Kelompok Tani Lestari Indah yang

sebagian besar dijalankan oleh anggota perempuan. Melalui penghargaan inilah, penelitian

ini melihat sejauh pemberdayaan masyarakat dalam usaha konservasi mangrove mampu

membawa dampak bagi anggota perempuan Kelompok Tani Lestari Indah.

1. Aktualitas

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dewasa ini menjadi isu penting dan hangat

dalam perusahaan yang ingin menjalankan entitas bisnisnya. Di Indonesia secara khusus

terdapat UU PT No. 40 tahun 2007 pasal 74 yang menjadi acuan penting bahwa perusahaan

memiliki kewajiban dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Selain itu juga terdapat

regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

sebagaimana Keputusan Menteri BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan

Bina Lingkungan (PKBL). PKBL terdiri program perkuatan usaha kecil melalui pemberian

pinjaman dana bergulir dan pendampingan (Program Kemitraan), serta program

pemberdayaan kondisi sosial masyarakat sekitar (Program Bina Lingkungan), dengan dana

kegiatan yang bersumber dari laba BUMN.

Page 7: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

4

Tanggung jawab sosial ini sejatinya menjadi komitmen bagi perusahaan, yang dalam

prakteknya belum dapat dipenuhi oleh seluruh stakeholder di Indonesia sehingga

membutuhkan studi yang aktual dan lebih mendalam mengenai substantif, konsep, dan

pengelolaan CSR dalam perusahaan. Pada tingkat implementasi CSR ini membutuhkan

kesadaran kolektif pada perusahaan untuk berperan aktif dalam pembangunan masyarakat di

sekitar kawasan usaha bukan hanya sebatas pemenuhan dalam aspek hukum. Hal ini

menuntut perusahaan untuk lebih memperhatikan pembangunan pada masyarakat yang

cenderung bergerak dinamis. Masyarakat merupakan sekelompok individu yang

berkembang sesuai dengan kondisi yang mempengaruhinya sehingga perusahaan perlu

mempunyai komitmen tinggi dalam mewujudkan tanggung jawab sosialnya berupa program

yang disesuaikan dengan potensi, masalah, dan kebutuhan dalam masyarakat. Program CSR

dijalankan dalam masyarakat kemudian dituntut untuk tidak hanya mengatasi problem

semata atau sebagai bentuk ketergantungan masyarakat terhadap tanggung jawab

perusahaan tetapi mampu untuk membuat program yang berkelanjutan dan menciptakan

kemandirian.

2. Orisinalitas

Orisinalitas penelitian dapat dilihat dari perbedaan fokus yang diangkat peneliti

terhadap suatu fenomena. Adanya perbedaan sudut pandang dalam mengangkat suatu

fenomena dan menyajikannya ke dalam laporan penelitian merupakan poin penting dalam

mendukung aspek orisinalitas. Penelitian tentang tanggung jawab sosial perusahaan

terutama PT. Badak NGL telah banyak dilakukan oleh berbagai studi kajian penelitian dari

berbagai instansi dan pihak terkait. Salah satunya penelitian dilakukan oleh Is Beniqno

Page 8: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

5

Putra Megawan (2012) tentang “Evaluasi Program Unggulan Community Development

“Program Sertifikasi Welder” PT. Badak NGL”. Fokus utama dalam penelitian ini pada

dampak yang diterima oleh pengrajin welder setelah mendapatkan sertifikasi welder yang

sangat bermanfaat dalam memasuki lapangan kerja pada perusahan-perusahaan industri

yang membutuhkan profesi welder yang telah diakui secara profesional.

Penelitian lain yang selanjutnya berfokus pada CSR PT. Badak NGL yaitu penelitian

pada “Program Ternak Mandiri Sebagai Salah Satu Program Unggulan Community

Development PT Badak NGL, Bontang-Kalimantan Timur (Analisis Evaluasi dan Potensi

Pengembangan Program)” oleh Aziz Fasya (2012). Dalam penelitian ini terlihat jelas

potensi ternak sapi cukup menjanjikan mengingat tingginya angka kebutuhan akan

konsumsi daging. Ternak mandiri merupakan bagian dari program dana bergulir yang

dikelola oleh BMT Mitra amanah. Ternak mandiri merupakan salah satu program yang

memiliki manfaat yang cukup besar bagi masyarakat target program. Keberadaan program

ternak mandiri di Desa Sukarahmat tidak hanya memberikan keuntungan secara ekonomis

bagi para peternak dengan peningkatan pendapatan, tetapi juga memberikan keuntungan

secara sosial peternak. Program ternak mandiri memiliki multiplier effect yang sangat terasa.

Dari program utama penggemukan sapi, menghasilkan program sampingan lain yang juga

bernilai ekonomis-lingkungan, yaitu program biogas untuk instalasi listrik dan program

kompos. Adapun keuntungan sosial yang didapatkan dari program ini adalah terciptanya

modal sosial yang kuat antar sesama anggota kelompok ternak dan juga antara peternak

dengan PT Badak NGL.

Page 9: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

6

Penelitian yang memfokuskan pada pemberdayaan perempuan terlihat pada

penelitian “Pemberdayaan Perempuan Miskin Berbasis Pemanfaatan SumberDaya

Perdesaan Upaya Pengentasan Kemiskinan di Perdesaan (Studi di Lereng Merapi Daerah

Istimewa Yogyakarta)” yang dilakukan oleh Dyah Respati S.Sos. Penelitian kualitatif ini

berfokus pada pemberdayaan bagi ekonomi perempuan yang tinggal pada lereng Gunung

Merapi. Perempuan cenderung terlibat lebih banyak dalam kegiatan non produktif seperti

kegiatan kerumahtanggaan dan kegiatan sosial kemasyarakatan dengan mencurahkan waktu

lebih banyak ketimbang laki- laki. Sekalipun melakukan kegiatan produktif, pada penelitian

ini perempuan memanfaatkan sumberdaya perdesaan meskipun belum optimal. Sumberdaya

perdesaan dimanfaatkan dengan cara- cara tradisional seperti dikelola untuk pertanian tanpa

teknologi, untuk memperoleh kayu- kayuan, hijauan makanan ternak, dan apa saja yang

dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Perempuan belum banyak

memanfaatkan sumberdaya terkait dengan memperoleh modal dari lembaga keuangan

formal, mereka memanfaatkan lembaga yang dikelola sendiri seperti arisan. Pemberdayaan

bagi perempuan tidak berjalan dengan optimal karena memiliki keterbatasan modal,

keterbatasan pengetahuan dan keterampilan, keterbatasan akses dan kontrol terhadap

sumberdaya perdesaan diperlukan stimulasi untuk membangkitkan kemauan dan

kemampuan perempuan miskin.

Kemudian penelitian yang pernah memfokuskan pada pemberdayaan masyarakat

bagi perempuan pada usaha Konservasi Mangrove dari berbagai kelompok binaan PT.

Badak NGL dilakukan oleh Evayasaro Totonavo (2012) dalam “Evaluasi Program

Community Development PT Badak NGL Bidang Pemberdayaan Masyarakat bagi

Perempuan“Konservasi Mangrove”. Penelitian kuatitatif ini berfokus pada sejauh mana

Page 10: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

7

program mitra binaan PT. Badak NGL membawa dampak signifikan bagi perkembangan

masing-masing kelompok Konservasi Mangrove. Dari penelitian ini membuktikan bantuan

yang diterima mampu menumbuhkan 14 kelompok konservasi Mangrove sebagai mitra

binaan PT. Badak NGL. Kelompok-kelompok ini mampu berperan aktif dalam pelestarian

ekosistem laut melalui penanaman pohon Mangrove yang mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun. Terbentuknya kelompok konservasi Mangrove ini telah memberikan

tambahan pendapatan melalui tingkat partisipasi masing-masing anggota kelompok.

Kemudian dalam penelitian kali ini, fokus yang diangkat dari tanggung jawab sosial

perusahaan PT. Badak NGL kepada anggota mitra binaan Kelompok Tani Lestari Indah

yakni sejauh mana Dampak Pemberdayaan Masyarakat bagi Perempuan tentang

Pelaksanaan CSR PT. Badak NGL terhadap peningkatan kapasitas SDM, pendapatan,

partisipasi, dan kemandirian Anggota Perempuan Kelompok Tani Lestari Indah di Tanjung

Laut Indah, Bontang Selatan, Bontang.

3. Relevansi dengan Ilmu Pembangunan Sosial dan kesejahteraan

Jurusan Pembangunan sosial dan Kesejahteraan merupakan jurusan yang

dikembangkan sebagai jawaban atas tuntutan-tuntutan sosial untuk mengatasi persoalan-

persoalan dan kondisi sosial yang buruk di Indonesia. Fokus kajian Jurusan ini adalah pada

pemberdayaan masyarakat (community empowerment), kebijakan sosial dan tanggung jawab

sosial perusahaan kepada lingkungan masyarakat (corporate social responsibility).

Pembangunan sosial dan Kesejahteraan adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari

permasalahan sosial yang ada di masyarakat beserta pemecahannya. Selain itu program studi

ini juga mempelajari hubungan antara satu lembaga dengan masyarakat.

Page 11: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

8

Relevansi penelitian ini dengan jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

adalah dalam hal pemberdayaan perempuan dan tanggung jawab sosial perusahaan kepada

lingkungan masyarakat (corporate social responsibility) oleh PT.Badak NGL dalam

kelompok Tani Lestari Indah. Pada penelitian ini, peneliti mengkaji sejauh mana dampak

CSR terhadap pemberdayaan anggota perempuan pada kelompok Tani Lestari Indah dalam

membentuk kemandirian, melatih ketrampilan, partisipasi, dan peningkatan ekonomi

anggota. Berdasarkan fokus tersebut, penelitian ini relevan dengan kajian konsentrasi pada

Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan.

C. Latar belakang Masalah

Dewasa ini pemanfaatan gas alam sebagai salah satu bentuk sumber energi

terus meningkat sebagai bahan bakar pembangkit energi listrik untuk berbagai industri dan

rumah tangga. Salah satu perusahaan yang dipercaya pemerintah dalam mengembangkan

energi panas bumi adalah PT. Badak NGL. PT Badak Natural Gas Liquefaction atau lebih

dikenal dengan PT Badak NGL merupakan perusahaan yang berlokasi di Bontang sebagai

penghasil gas alam cair LNG (Liquid Natural Gas) terbesar di Indonesia dan salah satu

kilang LNG yang terbesar di dunia. Saat ini, nilai aset Kilang LNG Badak yang dikelola oleh

PT Badak NGL mencapai USD 2,3 miliar yang saham perusahan ini dimiliki 55% oleh

Pertamina, 20% oleh VICO Indonesia, 10% oleh TOTAL E&P Indonesie, dan 15% oleh

JILCO (Japan Indonesia LNG Company). Kilang pengolahan PT. Badak NGL ini berlokasi

di kawasan selatan daerah Bontang, Kalimantan Timur dengan lahan seluas 2.010 Ha.

Hingga saat ini PT. Badak NGL telah mengoperasi 8 train dengan total kapasitas produksi

22,5 juta ton/tahun.

Page 12: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

9

Sebagai perusahaan besar, PT Badak NGL memiliki kewajiban dalam menjalankan

tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sesuai dengan yang terdapat dalam regulasi yang

mengatur tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang tertuang dalam UU

PT No 40 th 2007 pasal 74 dan tentang Perseroan Terbatas berupa tanggung jawab sosial dan

lingkungan sebagai komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi

berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik

bagi Perseroan sendiri, Komunitas setempat, maupun masyarakat umum. UU No 25 tahun

2007 pasal 15(b) tentang Penanaman Modal baik penanaman modal dalam negeri maupun

penanaman modal asing wajib melaksanakan tanggung jawab perusahaan.

Kewajiban perusahaan dalam melaksanakan corporate social responsibility juga

tertuang pada regulasi tentang perusahaan yang mengelola SDA minyak dan gas bumi dalam

UU Minyak dan Gas Bumi No 22 th 2001 pasal 13 ayat (1) yang mengatur bahwa perusahaan

yang operasionalnya terkait dengan Minyak dan Gas Bumi baik pengelola eksplorasi maupun

distribusi wajib melaksanakan hak-hak masyarakat adat yang berada di sekitar perusahaan.

Selain itu juga terdapat regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

(BUMN), sebagaimana Keputusan Menteri BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program

Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL). PKBL terdiri program perkuatan usaha kecil melalui

pemberian pinjaman dana bergulir dan pendampingan (Program Kemitraan), serta program

pemberdayaan kondisi sosial masyarakat sekitar (Program Bina Lingkungan), dengan dana

kegiatan yang bersumber dari laba BUMN. Panduan yang juga mengatur CSR secara global

terdapat dalam ISO 26000 sebagai pedoman praktis global dalam memahami CSR secara

substansial.

Page 13: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

10

Dalam menjalankan usahanya, perusahaan dituntut untuk memperhatikan Triple

Bottom Line (profit, social, environment), yaitu selain mengutamakan laba (profit),

perusahaan wajib menyeimbangkannya dengan memperhatikan aspek – aspek lingkungan

(environment) dan turut membangun masyarakat (social). Konsep triple bottom line ini

dipopulerkan oleh John Elkington pada buku “Cannibal with Forks, the Triple Bottom Line

of Twentieth Century Business” tahun 1997 yang mengungkapkan bahwa perusahaan yang

ingin bisnisnya berkelanjutan harus memperhatikan economic prosperity, environmental

prosperity, dan social prosperity yang kemudian dikenal dalam dunia bisnis sebagai 3P

(profit, planet,people). Profit, yaitu perusahaan berorientasi untuk mencari keutungan

ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang. Planet yaitu

perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup dan keberlanjutan keragaman hayati dan

People yaitu perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia (Edi

Suharto, 2007).

Peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan dasar pada pertumbuhan ekonomi

yang berkesinambungan, pembangunan sosial, perlindungan lingkungan, dan keadilan sosial

memerlukan keterlibatan berbagai elemen masyarakat, khususnya keterlibatan perempuan.

Perempuan merupakan aktor penting dalam memberikan perawatan kepada anak-anak dan

orang tua, mengelola rumah tangga, dan membentuk nilai-nilai dan perilaku anak-anak yang

merupakan pemimpin masa depan bangsa. Partisipasi aktif dari kaum perempuan dalam

pembangunan nasional diposisikan sebagai mitra yang sederajat dengan kaum laki-laki dalam

upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Page 14: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

11

Tabel I

Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama

Dan Jenis Kelamin Di Kota Bontang, 2011

Jenis Kegiatan Utama

Main Activities

Laki –

laki

Men

Perempuan

Women

Jumlah

Total

(1) (2) (3) (4)

I. Angkatan Kerja 49.175 22.055 71.230

Bekerja 42.749 19.619 62.368

Pengangguran 6.426 2.436 8.862

II.

Bukan Angkatan Kerja

(Sekolah, Mengurus

Rumah Tangga, dan

Lainnya)

3.989 24.974 28.963

Jumlah 53.164 47.029 100.193

Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK) 92,50 46,90 71,09

Tingkat Pengangguran 13,07 11,05 12,44

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bontang

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah angkatan kerja perempuan yang berusia 15

tahun ke atas pada tahun 2011 sebesar 22.055 dengan jumlah perempuan yang bekerja lebih

banyak dibandingkan dengan yang tidak bekerja yaitu sebesar 19.619. Sedangkan jumlah

bukan angkatan kerja lebih besar dari jumlah angkatan kerja yang mengindikasikan bahwa

beban ketergantungan dari bukan angkatan kerja lebih besar yaitu sebesar 11,69%. Kondisi

ini perlu diperhitungkan mengingat angka rasio ketergantungan yang lebih tinggi akan

mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat yang rendah jika jumlah bukan angkatan

Page 15: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

12

kerja terus meningkat. Dari data paparan di atas terlihat angkatan kerja perempuan yang

bekerja lebih sedikit dibandingkan dengan angkatan kerja laki-laki yang sudah bekerja.

Dewasa ini perempuan bisa berpartisipasi di sektor publik dalam semua bidang pekerjaan. Di

Kota Bontang perempuan bisa bekerja di dalam beberapa sektor lapangan kerja yang telah

tersedia.

Berdasarkan data BPS Kota Bontang terlihat jumlah partisipasi kerja perempuan

mencakup hampir semua lapangan bidang usaha meskipun terdapat kendala adanya

sumberdaya perempuan yang belum dioptimalkan dilihat dari jumlah perempuan yang

bekerja lebih sedikit daripada laki-laki di hampir semua sektor lapangan kerja kecuali bidang

perdagangan dan jasa pendidikan. Hampir di semua wilayah Indonesia, dimana laki-laki

merupakan tenaga pencari nafkah sedangkan perempuan hanya terkait dengan urusan

domestik. Sebagian besar waktu laki-laki digunakan untuk mencari nafkah meskipun hasil

yang diperoleh kurang mencukupi kebutuhan rumah tangga, disisi lain ada sumber daya

perempuan yang belum dioptimalkan guna mencari penghasilan bagi kebutuhan rumah

tangga. Ini juga terkait dengan minimnya lapangan pekerjaan yang diperuntukkan bagi kaum

perempuan.

Page 16: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

13

Tabel II

Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha

Dan Jenis Kelamin Di Kota Bontang, 2011

Lapangan Usaha

Job Sector

Laki-laki

Men

Perempuan

Women

Jumlah

Total

(1) (2) (3) (4)

Pertanian tanaman padi &

palawija 547 113 660

Hortikultura 443 131 574

Perkebunan 227 30 257

Perikanan 2.730 218 2.948

Peternakan 77 20 97

Kehutanan & Pertanian

Lainnya 40 7 47

Pertambangan & Penggalian 5.986 217 6.203

Industri Pengolahan 6.135 423 6.558

Listrik & Gas 1.092 142 1.234

Konstruksi/bangunan 5.588 142 5.730

Perdagangan 4.844 7.431 12.275

Hotel dan Rumah makan 1.185 866 2.051

Transportasi & pergudangan 2.079 152 2.231

Informasi & komunikasi 343 299 642

Keuangan & asuransi 1.641 979 2.620

Jasa Pendidikan 1.367 2.765 4.132

Jasa Kesehatan 621 726 1.347

Jasa Kmsyrktn,Pmrnth &

Perorng 6.774 3.019 9.793

Lainnya 1.031 1.938 2.969

Jumlah

Total

42.750 19.618 62.368

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bontang

Page 17: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

14

Dalam perspektif pembangunan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dapat

dilakukan dengan pendekatan kesejahteraan melalui keterlibatan perempuan sebagai anggota

program. Keterlibatan perempuan dalam pembangunan adalah salah satu strategi yang

diharapkan dapat menjawab persoalan sosial kemasyarakatan, yaitu dengan menyentuh sisi

praktis pemenuhan kebutuhan perempuan. Dewasa ini perempuan bekerja dalam ranah

domestik dan ranah publik mengingat kemajuan zaman yang memberi kebebasan perempuan

untuk berkembang dan mengapresiasikan diri secara produktif di ranah publik.

PT Badak NGL sebagai entitas bisnis berkelas dunia tidak bisa lepas dari

keberadaannya sebagai entitas sosial (corporate citizenship) yang berpengaruh dan

dipengaruhi oleh kondisi sosial dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu keberadaan PT.

Badak NGL selayaknya memberikan manfaat bagi lingkungan, terutama masyarakat yang

berada di sekitar aktivitas usaha PT. Badak NGL (Ring I). PT. Badak NGL telah

memperlihatkan kepeduliannya terhadap masyarakat dan lingkungan melalui Community

Development. Visi misi Comdev adalah meningkatkan pemberdayakan masyarakat yang

mandiri dan berwawasan lingkungan salah satunya program Mitra Binaan Konservasi

Mangrove pada Kelompok Tani Lestari Indah yang berlokasi di kelurahan Tanjung Laut

Indah, Bontang Selatan, Kota Bontang.

Pada tahun 2012 PT. Badak NGL kembali mendapatkan penghargaan Proper Gold

dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam usaha Perlindungan Keanekaragaman

Hayati dan Community Development. Salah satu program yang diunggulkan oleh PT. Badak

NGL berupa pemberdayaan masyarakat dengan upaya pengembangan budidaya mangrove.

Konservasi Mangrove merupakan program unggulan yang multi effects dalam memberikan

Page 18: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

15

dampak positif pada peningkatan ekosistem mangrove di pesisir laut kota Bontang, selain itu

juga mampu memberdayakan masyarakat sebagai partisipan aktif dalam mengembangkan

konservasi mangrove. Salah satu kelompok yang dinilai selain sukses dalam memberikan

kontribusi pada peningkatan ekosistem mangrove dengan melibatkan masyarakat sekitar

yaitu Kelompok Tani Lestari Indah. Masyarakat sekitar yang dilibatkan dalam kelompok ini

merupakan ibu-ibu rumah tangga yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi pembibitan

mangrove. Melalui usaha konservasi Mangrove, ibu-ibu yang semula merupakan ibu rumah

tangga telah memiliki kesempatan untuk mengaktualisasikan dirinya dengan bekerja di dalam

Kelompok Tani Lestari Indah. Dengan berdasar pada penghargaan Proper Gold tahun 2012

kepada PT. Badak NGL dalam program pemberdayaan masyarakat dalam upaya

pengembangan budidaya mangrove, untuk itulah penelitian ini berusaha mengetahui sejauh

mana program konservasi mangrove ini memberikan dampak bagi anggota perempuan

Kelompok Tani Lestari Indah.

Mitra binaan yang telah berjalan sejak tanggal 30 September 2010 ini merupakan

program Community Development (Comdev) PT. Badak NGL dalam mendukung dan

membantu pengembangan usaha perekonomian masyarakat yang telah ada sebelumnya agar

bisa lebih maju dan berkembang. Sebagai mitra binaan, PT. Badak NGL membantu akses

peralatan operasional pembibitan dan penanaman pohon Mangrove yang kemudian

pelaksanaan dan kegiatannya dilakukan oleh anggota Kelompok Tani Lestari Indah dan

masyarakat sekitar. Anggota Kelompok Tani Lestari Indah sebagian besar merupakan ibu-ibu

yang bertempat tinggal di lingkungan sekitar yang sebelumnya merupakan ibu rumah tangga.

Bapak Muhammad Ali merupakan Ketua Kelompok Tani Lestari Indah yang

bergerak dalam usaha konservasi Mangrove yang merupakan pendiri kelompok sejak tahun

Page 19: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

16

2008. Kelompok Tani Lestari Indah dibentuk beliau bersama Ibu Norma dan Anaknya,

Karmila sebagai usaha sampingan pada waktu itu. Semenjak menjadi mitra binaan PT. Badak

NGL, Kelompok Tani Lestari Indah mampu melakukan pembibitan dan penanaman pohon

Mangrove yang merupakan pesanan dari berbagai pihak seperti PT. Indominco, PT. Pupuk

Kaltim, Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian, PT Pama Persada Nusantara, dan masih

banyak lagi. Selain mendapat bantuan sebagai mitra binaan PT. Badak NGL, Kelompok Tani

Lestari Indah juga mendapat bantuan program Kebun Bibit Rakyat (KBR) dari Menteri

Kehutanan melalui Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang pada tahun 2010

dan 2011.

Dengan jumlah total 50 anggota, sebagian besar anggota yang aktif dalam usaha

produktif Konservasi Mangrove Kelompok Tani Lestari Indah merupakan ibu-ibu yang

berdomisili dekat dengan lokasi pembibitan kelompok, yaitu di Tanjung Laut Indah. Usaha

produktif Kelompok Tani Lestari Indah berupa pengambilan bibit, pengisian polybag,

penanaman polybag, dan penanaman di laut dikerjakan dengan melibatkan sebagian besar

anggota perempuan. Jika melihat kondisi tersebut, maka sudah jelas bahwa usaha konservasi

Mangrove ini pada akhirnya mampu memberikan pekerjaan yang nantinya mampu membawa

kesejahteraan bagi anggota khususnya bagi anggota perempuan. Fokus dari penelitian ini

melihat apakah pekerjaan sebagai anggota Kelompok Tani Lestari Indah mampu

memberdayakan perempuan karena tujuan dari pemberdayaan bukan hanya memperkuat

kondisi material perempuan semata, tapi juga menciptakan kesempatan bagi perempuan

untuk mengembangkan potensinya sehingga mereka tidak hanya sebagai „konsumen‟

pembangunan, tapi juga dapat berperan aktif dalam memberi kontribusi dalam pembangunan.

Page 20: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

17

PT. Badak NGL secara konseptual telah melakukan pemberdayaan masyarakat

melalui program mitra binaan bagi kelompok Tani Lestari Indah. Pada penelitian ini

memfokuskan pada kondisi pemberdayaan yang berorintasi pada anggota perempuan terkait

sejauh mana dampak pemberdayaan kelompok bisa dirasakan manfaatnya selama program

Community Development (Comdev) berlangsung dengan fokus pada dampak pemberdayaan

perempuan terhadap bentuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, pendapatan,

partisipasi perempuan, kemandirian, dan keberlanjutan usaha konservasi Mangrove bagi

anggota perempuan Kelompok Tani Lestari Indah.

D. Rumusan Masalah

Bagaimana Dampak Pemberdayaan Masyarakat bagi Perempuan dalam Pelaksanaan

CSR PT. Badak NGL terhadap Anggota Perempuan Kelompok Tani Lestari Indah di

Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan, Bontang, Kalimantan Timur?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Secara garis besar penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui Dampak

Pemberdayaan Masyarakat bagi Perempuan dalam Pelaksanaan CSR PT. Badak NGL

terhadap Anggota Perempuan Kelompok Tani Lestari Indah di Tanjung Laut Indah,

Bontang Selatan, Bontang, Kalimantan Timur.

Manfaat Penelitian

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan informasi

bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam studi Pembangunan Sosial dan

Page 21: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

18

Kesejahteraan melalui Tanggung jawab sosial perusahaan serta peranan dalam

mendukung cita-cita dan tujuan negara dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat

khususnya pada perempuan melalui pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja PT.

Badak NGL khususnya dan perusahan-perusahaan lainnya yang memiliki tanggung

jawab sosial (corporate social responsibility) terhadap pengembangan masyarakat

(community development).

2. Menjadi acuan pengkajian Dampak Program Pemberdayaan Masyarakat Community

Development (Comdev) PT.Badak NGL terhadap anggota perempuan kelompok Tani

Lestari Indah di Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan, Kota

Bontang sehingga mampu mengembangkan konsep program comdev yang lebih baik.

3. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu

bahan masukan bagi PT. Badak NGL dalam memberikan informasi kondisi sosial

masyarakat sasaran Program comdev khususnya perhatian lebih pada kondisi

perempuan sehingga dapat menjadi acuan peningkatan efektivitas program comdev di

masa yang akan datang yang lebih memfokuskan pada kesejahteraan dan kebutuhan

perempuan.

F. Tinjauan pustaka

1. Komitmen CSR dalam Community Development

Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) seringkali diidentikan dengan

metode Pengembangan Masyarakat (Community Development). Faktanya Community

development merupakan pendekatan salah satu bentuk pertanggungjawaban sosial

Page 22: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

19

perusahaan melalui CSR. Community Development pada awalnya adalah tanggung jawab

Negara dalam menyejahterakan masyarakat. Kemudian dalam munculnya CSR,

perkembangannya mulai ditambahkan pada tanggung jawab perusahaan sebagai pihak

yang berwajiban dalam pengembangan masyarakat khususnya masyarakat di kawasan

sekitar.

Community development merupakan kegiatan pengembangan atau pembangunan

masyarakat komunitas yang dilakukan secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk

memperbesar akses masyarakat guna memcapai kondisi sosial, ekonomi, dan kualitas

kehidupan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan kegiatan pembangunan

sebelumnya (Budimanta, 2002). Community development sebagai bagian dari kegiatan

CSR secara esensial bertujuan untuk memberikan perubahan kepada masyarakat dalam

kehidupan yang lebih baik dalam berbagai sektor terhadap masyarakat di sekitar

perusahaan.

Tujuan pengembangan masyarakat adalah membangun kembali masyarakat

sebagai tempat pengalaman penting manusia, memenuhi kebutuhan manusia, dan

membangun kembali struktur-struktur negara kesejahteraan, ekonomi globgal, birokrasi,

elite professional dan sebagainya kearah pengembangan masyarakat sesuai dengan

dimensi pengembangan masyarakat, yaitu (Ife, J & Teroriero, F. (2008 :409-482)):

1) Pengembangan sosial, tidak sedikit kegitan yang secara tradisional dipandang sebagai

pengembangan masyarakat seperti pekerjaan kepemudaan, pendidikan, dan profesi

kesehatan dapat dipahami sebagai pengembangan sosial. Meskipun terdapat banyak

variasi dalam aktivitas yang merupakan pengembangan sosial, aktivitas tersebut dapat

dibagi menjadi empat kelompok sebagai berikut: a. pengembangan pelayanan yang

Page 23: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

20

mencakup identifikasi kebutuhan-kebutuhan sosial dan tersedianya struktur serta

pelayanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut; b. balai masyarakat sebagai bentuk

model dalam menyediakan tempat pertemuan sentral yang menjadi unsur penting

dari banyak pekerjaan pengembangan masyarakat; perencanaan sosial dengan melihat

kebutuhan masyarakat dan merencanakan bagaimana memenuhi kebutuhan dengan

mengordinasikan pelayanan dan sumber daya yang ada dan menggunakannya secara

maksimal; dan d; semangat sosial dengan asumsi pengembangan sosial dapat juga

dilakukan dengan dukungan interaksi sosial yang berfokus pada kualitas interaksinya.

2) Pengembangan ekonomi, merupakan respon terhadap krisis ekonomi dewasa ini yang

kemudian ditujukan pada pengembangan pendekatan yang berupaya merelokasi

aktivitas ekonomi dalam masyarakat agar dapat mendatangkan keuntungan bagi

masyarakat dan untuk merevitalisasi masyarakat lokal serta untuk memperbaiki

kualitas kehidupan.

3) Pengembangan politik, berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat untuk

berpartisipasi dalam area politik, dan ditujukan untuk meningkatkan kekuatan baik

dalam masyarakat secara menyeluruh maupun perseorangan dan kelompok dalam

masyarakat itu untuk memberikan kontribusi dalam proses masyarakat, aktivitas, dan

keputusan.

4) Pengembangan budaya, keanekaragaman budaya dalam masyarakat dapat membantu

memberikan rasa identitas dan komunitas, globalisasi dan komodifikasi budaya

merupakan bagian penting terhadap kerugian yang diderita secara luas oleh

masyarakat pada akhir abad XII, oleh karena itu pembangunan budaya merupakan

komponen penting dalam pendekatan community development. Dalam konteks

Page 24: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

21

community development, pengembangan budaya memiliki empat komponen, yakni:

melestarikan dan menghargai budaya lokal, melestarikan dan menghargai budaya

asli/pribumi, dan budaya partisipatori.

5) Pengembangan lingkungan, lingkungan merupakan komponen penting dari

masyarakat dan perlu dicakup dalam pendekatan yang terpadu terhadap

pengembangan masyarakat. Pendekatan ini berlaku untuk lingkungan alam maupun

lingkungan buatan. Pengembangan lingkungan yang berbasis lingkungan meliputi:

peningkatan kesadaran, pendidikan, pengorganisasian masyarakat setempat dan

menempatkan tujuan, serta prioritas. Seperti halnya aspek-aspek lain dalam

pengembangan masyarakat, pengembangan lingkungan akan berhasil bilamana

terdapat keterlibatan masyarakt yang nyata dan berbasis luas/tidak terbatas dalam

mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dan menentukan arah tindakan yang tepat.

6) Pengembangan personal/spiritual, perkembangan dan pengembangan personal sangat

penting untuk memberikan rasa lebih bermakna bagi masyarakat dalam kehidupan,

yaitu rasa memiliki tujuan dan berharga, dimana bagi sebagian besar masyarakat

kebutuhan ini lebih dipahami sebagai kebutuhan pengembangan spiritual. Masyarakat

modern memiliki sifat dasar yang sangat secular dan memberikan sedikit ruang untuk

gagasan-gagasan tentang kesakralan atau untuk nilai-nilai spiritual, oleh sebab itu

terdapat kebutuhan yang mendasar bagi pengembangan masyarakat untuk

memasukkan gagasan-gagasan pengembangan spiritual. Bentuk pengembangan

spiritual yang lebih tepat diharapkan bermula dengan menghormati dan

memperkokoh tradisi agama dan spiritual masyarakat.

Page 25: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

22

Pendekatan community development menitikberatkan pada kemampuan dan

prakarsa komunitas untuk turut serta aktif dan terlibat pada berbagai program-program

community development CSR. Adanya bantuan dan intervensi hanya bersifat pada

complement atau stimulant yang memacu pada tumbuh dan berkembangnya komunitas,

yang harus didudukkan sebagai bagian dari proses membina kemampuan masyarakat

(enabling process) untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan dari kegiatan

community development untuk memberikan pengembangan dan kapasitas masyarakat

agar semakin mandiri dan berdaya sehingga mereka mampu menolong diri mereka

sendiri. Dalam memberikan tujuan terhadap peningkatan kualitas hidup kepada

masyarakat, pelaksanaan community development diarahkan pada pengembangan sektor

ekonomi yang akan memberikan pengaruh pada sektor pengembangan lain.

Kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat menjadi salah satu yang sangat

diperhatikan oleh perusahaan dalam kegiatan community development, karena dapat

menimbulkan multiplayer effect bagi sektor kehidupan yang lain. Pengembangan sektor

ekonomi sangat dirasakan bagi pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat dan mengurangi

tingkat kemiskinan dan kesenjangan dalam masyarakat. Metode kegiatan community

development yang dijalankan sebagai aktualisasi CSR memiliki tiga karakter utama yaitu:

berbasis masyarakat lokal, berbasis sumber daya setempat, dan keberlanjutan sehingga

penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan.

Winarni (2000), community development merupakan proses yang sadar dalam

masyarakat – masyarakat kecil (terbelakang) yang berbatasan secara geografis dibantu

oleh masyarakat yang lebih luas dan lebih maju untuk mencapai tingkat kehidupan

ekonomi yang lebih baik. Dalam konteks yang disesuaikan dengan penelitian yang

Page 26: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

23

diasumsikan bahwa masyarakat sekitar yang tidak memiliki daya dibantu untuk

berkembang dengan dibantu oleh perusahaan melalui CSR.

Community development tidak hanya membangun hubungan harmonis antara

perusahaan dengan komunitas, tetapi juga membangun keharmonisan anggota-anggota

komunitas (Ife dan Tesoriero, 2006). Community development memiliki kepedulian

dalam memperkuat modal sosial yang merupakan hubungan sosial yang terjalin dalam

kehidupan sehari-hari masyarakat. Modal sosial yang kuat memungkinkan masyarakat

mampu mengatasi masalah mereka bersama-sama. Modal sosial yang kuat harus

dikembangkan adalah kepercayaan sosial. Kepercayaan sosial tumbuh dan berkembang

hanya bila komunitas mampu berkomunikasi antar berbagai pihak dan berkelanjutan.

Harus disadari bahwa melaksanakan community development tidak mudah bagi

perusahaan terkait orientasi perusahaan pada profit, sedangkan community development

berorientasi pada program non profit yang menekankan pada proses, berjangka panjang,

dan bertumpu pada pengembangan komunitas yang berkelanjutan sehingga perlu adanya

konsistensi perusahaan untuk menjaga komitmen dalam usaha pengembangan

masyarakat.

Pada umumnya community development dianggap sebagai sarana yang tepat

untuk melaksanakan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang proposional.

Hal ini dapat dipahami dari beberapa pertimbangan (Soetomo, 2006:118):

Pertama: program community development dapat dikembangkan dan dimanfaatkan

unsure modal baik yang dimiliki dunia usaha maupun masyarakat. Dengan melaksanakan

community development, dunia usaha dapat membangun citra sehingga dapat berdampak

pada perluasan jaringan dan peningkatan trust, sementara itu bagi masyarakat (khususnya

Page 27: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

24

masyarakat lokal) dapat dikembangkan dan dimanfaatkan unsure solidaritas sosial,

kesadaran kolektif, mutual trust (saling percaya), mutual assistance (gotong royong) dan

reciprocal (hubungan timbal balik) dalam masyarakat untuk mendorong tindakan

bersama guna meningkatkan kondisi kehidupan ekonomi, sosial, dan kultural masyarakat.

Kedua: Melalui community development diharapkan adanya hubungan sinergis antara

kekuatan dunia usaha melalui berbagai bentuk bantuannya dengan potensi yang ada

dalam masyarakat. Dengan demikian dunia usaha melalui tanggung jawab sosialnya

melalui CSR tidak semata-mata memberikan bantuan yang bersifat karitatif (charity),

melainkan bagian dari usaha untuk mengembangkan kapasitas masyarakat dan

mendorong usaha pembangunan oleh masyarakat lokal secara berkesinambungan dan

terlembagakan.

Ketiga: aktivitas bersama antara dunia usaha dengan masyarakat (terutama

masyarakat lokal) melalui community development dapat difungsikan sebagai sarana

membangun jalinan komunikasi, sehingga dapat dibangun saling pengertian dan empati

di antara semua pihak yang terkait.

2. Pemberdayaan Masyarakat sebagai Metode Community Development

Pemberdayaan merupakan salah satu jenis community development yang sesuai

dengan salah satu konsep 3P dalam pelaksanaan CSR yaitu People (masyarakat).

Kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat diwujudkan dengan pembangunan yang

berorientasi pada kebutuhan dan potensi yang ada di masyarakat. Pembangunan

masyarakat yang bisa menyentuh akar masalah, kebutuhan, dan solusi yang tepat pada

masyarakat sasaran cenderung mengarah pada pemberdayaan masyarakat sebagai

Page 28: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

25

program yang bertujuan membantu arah kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera dan

mandiri dengan mengikutsertakan partisipasi aktif masyarakat sebagai fokus utama

pemberdayaan (community empowerment).

Pemberdayaan merupakan upaya memandirikan masyarakat lewat wujud potensi

kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat. Sebagai basis utama pembangunan

masyarakat memiliki makna membangkitkan sumber daya, kesempatan, pengetahuan dan

keterampilan masyarakat, guna meningkatkan kapasitas dalam kesejahteraan. Secara

etimologis pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang berarti kekuatan atau

kemampuan yang dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya, atau proses

untuk memperoleh daya/kekuatan/kemampuan, dan atau proses pemberian dari pihak

yang memiliki daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya (Teguh, Ambar,

2004). Dalam memberdayakan masyarakat, lebih dimaksudkan dengan memberi “daya”

bukan “kekuasaan”. Pemberdayaan tidak hanya pada masyarakat yang tidak memiliki

kemampuan, tetapi juga pada masyarakat yang memiliki daya namun terbatas.

Prijono dan Pranaka (dalam Teguh, Ambar, 2004) berpendapat bahwa

pemberdayaan mengandung dua arti. Pengertian yang pertama adalah to give power or

authority, pengertian kedua to give ability to or enable. Pemaknaan pengertian pertama

meliputi memberikan kekuasaan, mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas

kepada pihak yang kurang/belum berdaya. Di sisi lain pemaknaan lainnya yaitu

memberikan kemampuan atau keberdayaan serta memberikan peluang kepada pihak lain

untuk melakukan sesuatu.

Menurut Kartasasmita (1996 : 144) bahwa memberdayakan masyarakat adalah

upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi

Page 29: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

26

sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan

keterbelakangan. Dengan kata lain, memberdayakan adalah memampukan dan

memandirikan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat diartikan sebagai upaya untuk

membantu masyarakat dalam mengembangkan kemampuan sendiri sehingga bebas untuk

mengatasi masalah dan mengambil keputusan secara mandiri. Pemberdayaan masyarakat

ditujukan untuk mendorong terciptanya kekuatan dan kemampuan lembaga masyarakat

agar secara mandiri mampu mengelola dirinya sendiri berdasarkan kebutuhan masyarakat

itu sendiri. Pemberdayaan menunjuk pada kelompok rentan dan lemah, dimana melalui

pemberdayaan, mereka diharapkan dapat memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan dalam

mengemukakan pendapat, bebas dari kebodohan, bebas mengaktualisasikan dirinya di

masyarakat, dan bebas mengembangkan potensi daerah tempat tinggalnya.

Unsur-unsur pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka pemberdayaan yaitu:

- Prakarsa dan proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

harus diletakkan pada masyarakat sendiri

- Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengelola dan memobilisasikan

sumber – sumber yang ada untuk mencukupi kebutuhannya

- Mentoleransi variasi local sehingga sifatnya amat fleksibel dan menyesuaikan dengan

kondisi lokal

- Menekankan pada proses “social learning”

Pada pendekatan pemberdayaan ini, prakarsa dan proses pengambilan keputusan

menekankan partisipasi masyarakat dalam mengambil inisiatif secara aktif dan bebas

Page 30: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

27

dalam pengambilan keputusan. Masyarakat secara nyata memegang kendali atas

pemanfaatn sumber-sumber daya yang dimilikinya.

Dalam pemanfaatan sumber daya lokal paling sedikit ada 4 (empat) lingkungan

faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masyarakat. Keempat lingkungan faktor

inipun saling mempengaruhi satu sama lain. Faktor-faktor yang menjadi lingkungan

dalam pemberdayaan masyarakat yaitu: Pertama, kondisi agro-ekonomi, dimana hutan,

sungai, lahan, dll merupakan komponen dominan pada kondisi ini. Kedua, kondisi sosial-

budaya, dimana persepsi dan orientasi masyarakat, stratifikasi sosial mereka, teknologi

yang dipakai, serta teknik-teknik komunikasinya merupakan komponen yang dominan.

Ketiga, kondisi ekonomi, dimana infrastruktur desa seperti sarana jalan, transportasi,

pasar, atau saluran irigasi merupakan beberapa faktor dominan disamping jenis-jenis

mata pencaharian dan kemampuan permodalan mereka. Keempat, kondisi peraturan dan

kebijakan local dimana aturan-aturan adat, agama, kebijakan-kebijakan pemerintah

desa/kecamatan setempat merupakan faktor-faktor yang dominan dari kondisi ini.

Peningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengelola dan memobilisasikan

sumber daya lokal memerlukan warga masyarakat/kelompok-kelompok masyarakat.

Kelompok sangat penting diajak untuk menganalisis kondisi-kondisi lingkungan

faktornya serta menemukan faktor-faktor yang paling dominan dari setiap lingkungan

faktor yang ada, kemudian mengklarifikasinya dalam kekuatan atau potensi dan

kelemahan atau masalah. Klarifikasi kekuatan selanjutnya dibagi lagi menjadi 2 (dua)

yaitu kekuatan dari dalam internal masyarakat yang kemudian disebut strength dan

kekuatan dari luar atau eksternal yang kemudian disebut sebagai opportunity. Sedangkan

Page 31: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

28

kelemahan juga dibagi dalam 2 (dua) kategori yaitu kelemahan dari dalam, kemudian

disebut weaknesses dan kelemahan dari luar yang kemudian disebut dengan threats.

Saat kekuatan dan kelemahan baik internal maupun eksternal yang dimiliki

masyarakat dianalisis secara proposional, maka akan tampak teknik analisis SWOT

(strength, opportunity, weaknesses, threats). Melalui analisis SWOT inilah masyarakat

akan menyadari secara lebih jelas potensi dan kelemahan yang mereka miliki sehingga

lebih jelas potensi dan kelemahan yang mereka miliki sehingga lebih jelas potensi dan

kelemahan yang mereka miliki sehingga dalam menentukan alternative pilihan

pengembangan mereka mempunyai dasar rasional yang berpangkal pada sumber daya

maupun ancaman yang akan ditemui. Keberhasilan dan kegagalan dengan demikian dapat

diramalkan sedekat mungkin sesuai dengan kenyataan sehingga pada akhir proses dari

kegiatan yang dipilih tersebut masyarakat mampu melakukan evaluasi secara sistematis,

jelas, dan dipahami bersama.

Pada hakikatnya pemberdayaan merupakan penciptaaan suasana atau iklim yang

memungkinkan potensi masyarakat berkembang dengan asumsi dasar bahwa tidak ada

masyarakat yang sama sekali tanpa memiliki daya. Setiap masyarakat pasti memiliki

daya, akan tetapi daya tersebut belum diketahui atau belum dikembangkan secara

maksimal. Oleh karena itu perlu digali dan dikembangkan dengan pemberdayaan sebagai

upaya untuk membangun masyarakat dengan cara mendorong, memotivasi, dan

membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki dan kemudian dikembangkan. Di

samping itu pemberdayaan hendaknya jangan menjadikan masyarakat sasaran ke dalam

program yang bersifat ketergantungan (charity) melainkan harus membawa masyarakat

menuju kemandirian.

Page 32: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

29

Pada intinya konsep pemberdayaan merupakan proses belajar yang menekankan

orientasi pada proses serta pelibatan masyarakat (partisipasi). Hasil yang diharapkan dari

proses pemberdayaan adalah tumbuhnya kompetensi masyarakat (tanggung jawab sosial

dan kapasitas masyarakat). Kompetensi tanggung jawab memiliki arti bahwa tanggung

jawab perkembangan adalah tanggung jawab masyarakat sendiri. Sementara terkait

dengan kompetensi kapasitas, terkait dengan kemampuan masyarakat untuk

mengembangkan diri yang dalam hal ini adalah kemampuan untuk identifikasi needs

(kebutuhan), identifikasi resources (sumber daya), dan kemampuan untuk memanfaatkan

peluang yang ada (Suparjan dan Hempri Suyatna,2003: 50).

3. Pemberdayaan yang berkeadilan gender

Gender didefinisikan sebagai suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki

maupun perempuan yang dikontruksikan secara sosial maupun kultural (Fakih, 2003:7).

Istilah gender merujuk kepada perbedayaan karakter laki-laki dan perempuan

berdasarkan konstruksi sosial budaya, yang berkaitan dengan sifat, status, posisi, dan

perannnya dalam masyarakat. Istilah seks merujuk kepada perbedaan jenis kelamin laki-

laki dan perempuan secara biologis terutama yang terkait dengan prokreasi dan

reproduksi. Laki-laki dicirikan dengan adanya sperma dan penis serta perempuan

dicirikan dengan adanya sel telur, rahim, vagina, dan payudara. Ciri jenis kelamin secara

biologis tersebut bersifat bawaan, permanen, dan tidak dapat dipertukarkan. Lebih lanjut

Caplan (1987) dalam Fakih (2003) mengemukakan bahwa perbedaan perilaku laki-laki

dan perempuan tidak sekedar biologis, namun melalui proses sosial kultural. Oleh karena

itu gender bisa berubah-ubah dari waktu ke waktu, dan dari tempat ke tempat bahkan dari

Page 33: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

30

kelas ke kelas, sedangkan jenis kelamin biologis (sex), meskipun bisa berubah (fisiknya)

tetapi fungsi reproduksi tetap tidak berubah.

Perbedaan gender yang terjadi dalam masyarakat sebenarnya bukan suatu masalah

selama hal tersebut tidak menimbulkan ketidakadilan gender. Gender akan menjadi

masalah apabila masyarakat punya pandangan bahwa pendidikan perempuan sebaiknya

lebih baik dari laki-laki karena ia hanya bertanggung jawab dirumah. Gender juga

menjadi masalah apabila hak-hak perempuan di sektor public seharusnya lebih rendah

dari laki-laki karena perempuan bersifat feminism, tidak mampu memimpin, kurang

mandiri, dan sebagainya (Nurhaeni, 2009:26). Dengan adanya sistem dan budaya

patriarki yang sangat kental dalam masyarakat yang membawa kaum perempuan lebih

banyak mengalami perlakuan tidak adil.

Dalam memberdayakan harus menyentuh seluruh aspek masyarakat, tidak

terkecuali perempuan. Pemberdayaan perempuan pada dasarnya adalah upaya untuk

memandirikan perempuan dalam arti mampu mengambil keputusan yang menyangkut

diri dan masyarakatnya dan mampu mengembangkan kapasitas dan potensinya menuju

kehidupan yang lebih baik.

Ada dua alasan perlu adanya pemberdayaan perempuan. Pertama, karena

perempuan sesungguhnya memegang sejumlah fungsi sentral dalam keluarga, dan

sekaligus merupakan sumber daya ekonomi yang tidak kalah penting dibandingkan

dengan laki-laki. Keberadaan perempuan dalam rumah tangga bukan sekedar sebagai

pelengkap fungsi reproduksi saja, namun lebih dari itu banyak penelitian membuktikan

bahwa ternyata acapkali memberikan sumbangan yang besar bagi kelangsungan ekonomi

dan kesejahteraan rumah tangga serta masyarakat (Kodiran dan Hudayana, 1990). Hanya

Page 34: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

31

di bidang perkawinan dan keluarga ia dilihat keberadaannya. Kedudukannya dalam

sosiologi, dengan kata lain, bersifat tradisional sebagaimana ditugaskan kepadanya oleh

masyarakat yang lebih besar “tempat kaum perempuan adalah dirumah”. Kedudukan dan

peranan perempuan yang pada awalnya hanya sebagai penanggung jawab urusan rumah

tangga, sekarang sudah ikut serta mencari nafkah keluarga. Sehingga perannya tidak lagi

sekedar mengurus kebutuhan domestic rumah tangga namun sudah memiliki peran ganda

atau perempuan bekerja. Perempuan sebagai ibu rumah tangga yang hidup dalam

keluarga merupakan sosok kepemimpinan dalam suatu unit sosial yang terkecil

mempunyai peran yang sangat besar dalam memberikan warna bagi perkembangan anak-

anaknya. Menurut Pudjiwati Sajogyo, ibu rumah tangga memiliki 2 tipe peranan :

1. Peranan ibu rumah tangga seutuhnya hanya dalam pekerjaan rumah tangga atau

pekerjaan pemeliharaan hidup kebutuhan semua anggota keluarga, seperti masak,

mendidik anak-anak dan melayani suami;

2. Peranan ibu rumah tangga mempunyai peran ganda, yaitu perubahan dalam pekerjaan

mencari nafkah. Peran perempuan bukan hanya penting untuk masa sekarang tetapi

juga sangat penting untuk membangun masa depan (generasi yang akan datang) agar

lebih bermutu dalam segala bidang. Maka perempuan merupakan sumber daya

manusia yang sangat potensial bagi kemajuan pembangunan bangsa dan Negara yang

tentunya akan berimplikasi kepada pembangunan masyarakat dan keluarga

khususnya.

Kedua, karena selama ini keterlibatan atau tingkat partisipasi kerja perempuan

(TPAK) umumnya masih sangat rendah, sehingga ada kesan perempuan justru menjadi

beban pembangunan. Jadi tujuan kebijakan pemberdayaan bukan hanya memperkuat

Page 35: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

32

kondisi material perempuan semata, tapi juga menciptakan kesempatan bagi perempuan

untuk mengembangkan potensinya sehingga mereka tidak hanya sebagai „konsumen‟

pembangunan, tapi juga dapat berperan aktif dalam memberi kontribusi dalam

pembangunan. Partisipasi disini perempuan mampu mengambil inisiatif secara aktif dan

bebas dalam berpendapat dan pengambilan keputusan. Bebas dari tekanan, bahkan bila

perlu mengubah tata nilai dan system yang berlaku dan dipandang tidak menguntungkan.

Perempuan dengan kondisi tersebut secara nyata memegang kendali atas pemanfaatan

sumber-sumber daya yang dimilikinya.

Dalam penelitian ini ini konsep pemberdayaan perempuan dapat diwujudkan

sebagai upaya pengembangan kelompok agar mereka memiliki posisi sebagai subyek

dalam community development yang sedang berjalan. Selain itu pemberdayaan

perempuan harus mampu meningkatkan kemandirian dari perempuan. Secara kultural

sering kali perempuan berada di bawah bayang-bayang dominasi laki-laki, baik dari

aspek ekonomi, sosial, dan politik. Kondisi tersebut harus mampu diselesaikan dengan

bijak dengan konsep pemberdayaan perempuan dimana dengan kemandirian yang

dimiliki oleh perempuan maka akan semakin banyak peluang dan pilihan-pilihan yang

bisa diperoleh perempuan baik di sektor domestik maupun di sektor public.

Inti dari pemberdayaan perempuan terletak pada akses dan kesempatan yang

setara dan seimbang antara laki-laki dan perempuan. Pemberdayaan lebih ditekankan

pada kapasitas perempuan untuk meningkatkan kemandirian melalui kekuatan eksternal

yang menjamin kesempatan dan peluang perempuan melalui pembangunan yang

berkeadilan gender.

Page 36: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

33

Program pemberdayaan perempuan harus dilakukan secara berkesinambungan

dengan melibatkan seluruh eleman masyarakat. Adapun tujuan dari program

pemberdayaan perempuan dalam pembangunan antara lain yaitu: (1) meningkatkan

kemampuan kaum perempuan untuk melibatkan diri sebagai partisipan aktif (subyek)

dalam pembangunan, (2) meningkatkan kaum perempuan dalam kepemimpinan untuk

meningkatkan posisi tawar dan keterlibatan dalam setiap program pembangunan baik

sebagai perencana, pelaksana maupun monitoring dan evaluasi kegiatan, (3)

meningkatkan kemampuan kaum perempuan dalam mengelola usaha, baik dalam skala

rumah tangga, industry kecil maupun besar untuk menunjang peningkatan kebutuhan

rumah tangga maupun untuk membuka peluang kerja produktif dan mandiri, dan (4)

meningkatkan peran dan fungsi organisasi perempuan di tingkat lokal sebagai wadah

pembangunan kaum perempuan agar dapat terlibat secara aktif dalam program

pembangunan pada wilayah tempat tinggalnya (Nugroho, 2008 :164).

4. Tolak Ukur Program Pemberdayaan Perempuan

Adapun indikator yang digunakan sebagai tolak ukur dari program pemberdayaan

dalam penelitian ini merupakan Indikator Kinerja yang menggambarkan tingkat

pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja dikategorikan ke

dalam input, output, outcome, dan impact. Penelitian ini memfokuskan pada Indikator

kinerja outcome dan impact.

4.1. Outcome

Pengukuran indikator Outcome seringkali rancu dengan pengukuran indikator Output.

Output adalah tolok ukur kinerja berdasarkan produk (barang dan jasa) yang

dihasilkan dari program atau kegiatan sesuai dengan masukan (Input) yang

Page 37: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

34

digunakan. Indikator sendiri outcome lebih utama daripada sekedar output. Outcome

merupakan indikator kinerja yang merupakan tolak ukur segala sesuatu yang

mencerminkan berfungsinya output kegiatan pada jangka menengah yang merupakan

ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi keutuhan dan harapan

masyarakat. Outcome menggambarkan hasil nyata dari luaran (output) suatu kegiatan.

Walaupun produk telah berhasil dicapai dengan baik belum tentu secara outcome

kegiatan telah tercapai. Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih

tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak.

Outcome merupakan ukuran kinerja dari suatu program dalam memenuhi sasarannya.

Outcome digunakan untuk menentukan seberapa jauh tujuan dari setiap fungsi utama,

yang dicapai dari output suatu aktivitas (produk atau jasa) telah memenuhi keinginan

masyarakat yang dituju. Outcome adalah tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat

keberhasilan yang dapat dicapai berdasarkan keluaran program atau kegiatan yang

sudah dilaksanakan. Contoh, jumlah bibit unggul yang dihasilkan dari suatu kegiatan

adalah output, sedangkan besar produksi padi/ha adalah outcome. Dengan indikator

outcome maka dapat diketahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output

memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan yang

besar bagi masyarakat.

Yang termasuk Indikator Kinerja Outcome pada indikator yang digunakan dalam

penelitian yaitu:

4.1.1. Peningkatan kapasitas SDM

Peningkatan kapasitas sumber daya manusia merupakan kondisi yang berorientasi

pada usaha dalam mentransformasi individu menjadi pribadi yang berkualitas yang

Page 38: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

35

dapat ditempuh melalui pendidikan dan penyuluhan, peningkatan kesehatan dan

nutrisi, serta penyediaan rangsangan untuk berusaha, termasuk diantaranya

penyediaan akses modal kerja.

Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Sedarmayanti (2004 :

122) menekankan bahwa dalam upaya peningkatan yang penting adalah penajaman

daya nalar, peningkatan ketrampilan dan kualitas penguasaan ilmu pengetahuan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semangat etos kerja, disiplin, dan

tanggung jawab, serta peningkatan kemampuan kewirausahaan.

Dalam usaha peningkatan kemampuan kewirausahaan perlu adanya transfer

ketrampilan dan keahlian sumber daya perempuan dalam hal teknis produksi,

kewirausahaan, pengelolaan dan pengambilan keputusan, meningkatkan akses pada

informasi dan sumber daya. Pemberian pengetahuan dan keterampilan teknis

diberikan kepada perempuan terutama untuk meningkatkan kualitas hasil pekerjaan

yang dilakukan. Kemampuan kewirausahaan perlu dimiliki dalam mengelola usaha

produksi yang berkaitan dengan proses pemasaran, inovasi, pelatihan, dan

pengalaman.

4.2. Impact:

Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh

dari hasil kegiatan. Impact baru dapat diketahui dalam jangka waktu menengah dan

panjang yang dapat mengukur dasar pemikiran kenapa kegiatan dilaksanakan,

menggambarkan aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral,

regional dan nasional.

Page 39: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

36

Pengukuran indikator Impact merupakan ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi,

lingkungan atau kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap

indikator dalam suatu kegiatan. Indikator-indikator tersebut secara langsung atau

tidak langsung dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran.

Yang termasuk Indikator Kinerja Impact pada indikator yang digunakan dalam

penelitian yaitu:

4.2.1. Peningkatan pendapatan

Kesejahteraan (Nugroho, 2008 :164) ditandai dengan adanya kemakmuran, yaitu

meningkatnya konsumsi yang disebabkan oleh meningkatnya pendapatan.

Peningkatan pendapatan merupakan aspek yang paling mudah diukur dan menjadi

salah satu indikator keberhasilan program pemberdayaan. Peningkatan pendapatan

merupakan indikator yang positif dalam program pemberdayaan dan berkaitan erat

dengan aspek-aspek pendidikan dan kesehatan. Berdasarkan temuan Bank Dunia

(2005:182), meningkatnya penghasilan keluarga akan mengendurkan ketatnya

kendala anggaran untuk investasi peningkatan modal intelektual. Ketika penghasilan

keluarga mengalami peningkatan, kesenjangan gender dalam pendidikan, kesehatan,

dan gizi akan cenderung menurun.

Dalam bidang ekonomi, kemampuan perempuan untuk memperoleh akses dan

memiliki pengendalian atas pendapatan bagi perempuan merupakan hal yang penting

karena menyangkut otonominya dalam usaha pemenuhan kebutuhan rumah tangga.

Oleh karenanya, penting bagi perempuan untuk mempunyai penghasilan sendiri, yang

memungkinkan baginya untuk mengatur dan mengontrol keuangannya sebagai

aktivitas ekonomi sebagai wahana aktualisasi diri.

Page 40: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

37

4.2.2. Partisipasi perempuan

Upaya pemberdayaan perempuan juga diukur pada partisipasi sebagai salah satu

indikator yang menentukan keberhasilan pemberdayaan. Tujuan dari program

pemberdayaan pada kaum perempuan harus dilakukan secara berkesinambungan

dengan melibatkan seluruh eleman masyarakat dalam mendukung kaum perempuan

untuk meningkatkan kemampuan melibatkan diri sebagai partisipan aktif (subyek)

dalam pembangunan, meningkatkan posisi tawar dan keterlibatan dalam setiap

program pembangunan baik sebagai perencana, pelaksana maupun monitoring dan

evaluasi kegiatan (Nugroho, 2008 :164).

Partisipasi dalam suatu program kegiatan akan ditunjukkan oleh individu dalam

melibatkan diri secara mental dan emosional dan bukan sekedar hadir pasif dalam

aktivitas. Unsur penting partisipasi juga melihat motivasi individu untuk memberikan

kontribusi tergerak yang dapat berujud barang, jasa, buah pikiran, tenaga, dan

keterampilan yang dilakukan dengan sadar. Selain itu menekankan adanya tanggung

jawab sebagai individu dalam pengambilan keputusan untuk berpartisipasi dalam

setiap kegiatan. Rasa tanggung jawab dari peserta program pemberdayaan akan

berkembang secara mandiri apabila individu yang bersangkutan secara sadar dan

bebas memilih dan menyetujui suatu hal, atau menerima suatu tugas. Sebaliknya rasa

tanggung jawab tidak bisa dimunculkan secara paksa apabila konsep kegiatan yang

akan dilakukan dalam program pemberdayaan kelompok tidak dipahami dan

diterapkan oleh masyarakat.

Dalam penelitian ini menggunakan tingkat partisipasi publik oleh Sherry Arnstein

(1969) yang menerangkan partisipasi tangga publik dengan 8 langkah, The Ladder of

Page 41: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

38

Citizen Participation (Tangga Partisipasi Publik) atau populer dengan The Arnstein‟s

Ladder (Tangga Arnstein). Sebutan untuk delapan anak tangganya jika mengurut dari

bawah ke atas yaitu, Manipulation (Memanipulasi), Theraphy (Memulihkan),

Informing (Menginformasikan), Consultation (Merundingkan), Placation

(Mendiamkan), Partnership (Bekerjasama), Delegated Power (Pendelegasian

Wewenang), dan Citizen Control (Publik Mengotrol).

Kemudian Arnstein mengelompokkan delapan anak tangga tadi menjadi tiga

bagian. Bagian kesatu, Nonparticipation (Tidak Ada Partisipasi) berjenjang

dari Manipulation dan Therapy. Pada bagian ini, otoritas yang berkuasa sengaja

menghapus segala bentuk partisipasi publik.

Di level Manipulation, mereka memilih dan mendidik sejumlah orang sebagai

wakil dari publik. Fungsinya, ketika mereka mengajukan berbagai program, maka

para wakil publik tadi harus selalu menyetujuinya. Sedangkan publik sama sekali

tidak diberitahu tentang hal tersebut. Pada level Therapy, mereka sedikit memberitahu

kepada publik tentang beberapa programnya yang sudah disetujui oleh wakil publik.

Publik hanya bisa mendengarkan.

Bagian kedua, Tokenism (Delusif) yang memiliki rentang dari Informing,

Consultation, dan Placation. Dalam Tokenism, otoritas yang berkuasa menciptakan

citra, tidak lagi menghalangi partisipasi publik. Kenyataannya berbeda. Benar

partisipasi publik dibiarkan, namun mereka mengabaikannya. Mereka tetap

mengeksekusi rencananya semula. Ketika berada di level Informing, mereka

menginformasikan macam-macam program yang akan dan sudah dilaksanakan.

Namun hanya dikomunikasikan searah, publik belum dapat melakukan komunikasi

Page 42: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

39

umpan-balik secara langsung. Untuk level Consultation, mereka berdiskusi dengan

banyak elemen publik tentang pelbagai agenda. Semua saran dan kritik didengarkan.

Tetapi mereka yang kuasa memutuskan, apakah saran dan kritik dari publik dipakai

atau tidak. Lalu pada level Placation, mereka berjanji melakukan berbagai saran dan

kritik dari publik. Hanya saja janji tinggal janji, mereka diam-diam menjalankan

rencananya semula.

Partnership Delegated Power dan Citizen Control merupakan jajaran tingkatan di

bagian ketiga yaitu Citizen Power (Publik Berdaya). Saat partisipasi publik telah

mencapai Citizen Power, maka otoritas yang berkuasa sedang benar-benar

mendahulukan peran serta publik dalam berbagai hal. Saat tiba di level Partnership,

mereka memperlakukan publik selayaknya rekan kerja. Mereka bermitra dalam

merancang dan mengimplementasi aneka kebijakan publik. Naik ke level Delegated

Power, mereka mendelegasikan beberapa kewenangannya kepada publik. Contoh,

publik punya hak veto dalam proses pengambilan keputusan. Level tertinggi

yaitu Citizen Control. Publik yang lebih mendominasi ketimbang mereka. Bahkan

sampai dengan mengevaluasi kinerja mereka. Partisipasi publik yang ideal tercipta di

level ini.

4.2.3. Kemandirian

Menurut Kartasasmita (1996 : 144) bahwa memberdayakan masyarakat adalah

upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam

kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan

keterbelakangan. Dengan kata lain, memberdayakan adalah memampukan dan

memandirikan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat diartikan sebagai upaya untuk

Page 43: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

40

membantu masyarakat dalam mengembangkan kemampuan sendiri sehingga bebas

untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan secara mandiri. Pemberdayaan

masyarakat ditujukan untuk mendorong terciptanya kekuatan dan kemampuan

lembaga masyarakat agar secara mandiri mampu mengelola dirinya sendiri

berdasarkan kebutuhan masyarakat itu sendiri.

Kemandirian merupakan sikap yang mengutamakan kemampuan diri sendiri

dengan tidak bergantung dalam mengatasi berbagai masalah demi mencapai suatu

tujuan. Kemandirian juga bermakna sebagai organisasi diri (self organization) atau

manajemen diri (self management), dimana unsur-unsur tersebut saling berinteraksi

dan melengkapi sehingga muncul suatu keseimbangan yang dapat menjadi landasan

individu dalam bertindak. Orang dikatakan memiliki kemandirian apabila seseorang

mempunyai kebebasan kemampuan dalam menentukan kehendak dan menyampaikan

gagasan sesuai dengan tujuan yang dikehendaki tanpa rasa takut adanya ancaman atau

serangan dari pihak lain yang bermaksud menguasai dirinya. Kemandirian merupakan

kemampuan untuk membawa perempuan sebagai manusia yang memiliki nilai hidup

sendiri didalam masyarakat. Kemandirian dapat terwujud apabila terdapat pengakuan

atas manusia akan kemanusiaannya. Perubahan tersebut dapat dilakukan melalui

konstruksi lingkungan sosial budaya maupun berasal dari diri perempuan.

Kemandirian merupakan konsep penting karena mempunyai kemampuan untuk

membawa perempuan pada manusia yang memiliki hidup sendiri dalam masyarakat.

Kemandirian atau otonomi merupakan salah satu ciri eksistensi manusia, sebagai

bentuk pengakuan kemandirian seseorang.

Page 44: independence in the management of both groups in the ...etd.repository.ugm.ac.id/.../potongan/S1-2014-267672-chapter1.pdf · regulasi Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara

41

Kemandirian terletak pada kemampuan dalam mengembangkan kemampuan

sendiri sehingga bebas untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan secara

mandiri. Penekanan kemandirian pada sikap tanggung jawab, inisiatif, mempunyai

ide atau gagasan dan berusaha untuk mempertahankan pilihannya. Pemberdayaan

masyarakat ditujukan untuk mendorong terciptanya kekuatan dan kemampuan

lembaga masyarakat agar secara mandiri mampu mengelola dirinya sendiri

berdasarkan kebutuhan masyarakat itu sendiri, mengutamakan kemampuan diri

sendiri dengan tidak bergantung dalam mengatasi berbagai masalah demi mencapai

suatu tujuan.

Orang dikatakan mandiri apabila mempunyai harga diri, merdeka dan

swasembada serta mempunyai keberanian. Mandiri berarti mampu menentukan

kehendak dan ide serta tujuannya sendiri; dapat mewujudkan semua atas kemampuan

sendiri dan tidak akut akan ancaman atau serangan dari phak lain (Hafizd, 1993).

Kemandirian berarti seeorang tidak tergantung kepada orang lain. Namun

kemandirian dengan pengertian tidak bergantung kepada orang lain dapat

menimbulkan kerancuan, karena kemandirian perempuan berarti perempuan yang

tidak bergantung pada laki-laki. Kemandirian perempuan sebagai istri mempunyai

makna bahwa istri mengetahui dan dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan

dalam pemecahan persoalan yang dihadapi dalam rumah tangganya dan dirinya

sendiri.