• Tiga kota yaitu Kota Surabaya, Kota Malang, dan Kota Madiun tercatat mempunyai IPM berkategori “sangat nggi”, 16 kabupaten/kota berkategori “nggi”, 18 kabupaten/kota berkategori “sedang” dan hanya Sampang yang IPM-nya berkategori “rendah”. BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SURABAYA Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya Tahun 2017 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Surabaya Tahun 2017 Mencapai 81,07 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya Tahun 2017 1 • Pembangunan manusia di Surabaya pada tahun 2017 terus mengalami kemajuan. Pada tahun 2016 IPM Surabaya mencapai 80,38 dan selanjutnya pada tahun 2017 mencapai 81,07 atau tumbuh 0,86 persen. • IPM Surabaya adalah yang tertinggi di Jawa Timur sedangkan IPM terendah tercatat di Sampang (59,90). • Sejak tahun 2016 indeks pembangunan manusia di Surabaya berkategori “sangat nggi”, naik kelas dari kategori tahun sebelumnya “tinggi ”. peluang untuk bersekolah selama 14,41 tahun, meningkat 0,42 tahun. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 10,45 tahun, juga meningkat 0,01 tahun. Pengeluaran per kapita yang disesuaikan (harga konstan 2012) telah mencapai Rp. 16,726 juta, meningkat Rp 431 ribu dibandingkan tahun sebelumnya. meningkat 0,01 tahun. Anak-anak usia 7 tahun memiliki • Selama periode 2016 hingga 2017, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 73,88 tahun, BERITA RESMI STATISTIK Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya Tahun 2017 No. 7/04/3578/Th. I, 24 April 2018
9
Embed
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) No. 7/04/3578/Th. I, 24 ...dpm-ptsp.surabaya.go.id/v3/po-content/po-upload/pdrb-2010-2016/IPM...Manusia (IPM) Kota Surabaya Tahun 2017 Mencapai 81,07
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
• Tiga kota yaitu Kota Surabaya, Kota Malang, dan Kota Madiun tercatat mempunyai IPM berkategori “sangat tinggi”, 16 kabupaten/kota berkategori “tinggi”, 18 kabupaten/kota berkategori “sedang” dan hanya Sampang yang IPM-nya berkategori “rendah”.
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SURABAYA
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya Tahun 2017
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Surabaya Tahun 2017Mencapai 81,07
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya Tahun 2017 1
• Pembangunan manusia di Surabaya pada tahun 2017 terus mengalami kemajuan. Pada tahun 2016 IPM Surabaya mencapai 80,38 dan selanjutnya pada tahun 2017 mencapai 81,07 atau tumbuh 0,86 persen.
• IPM Surabaya adalah yang tertinggi di Jawa Timur sedangkan IPM terendah tercatat di Sampang (59,90).
• Sejak tahun 2016 indeks pembangunan manusia di Surabaya berkategori “sangat tinggi”, naik kelas dari kategori tahun sebelumnya “tinggi”.
peluang untuk bersekolah selama 14,41 tahun, meningkat 0,42 tahun. Sementara itu, penduduk usia25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 10,45 tahun, juga meningkat 0,01 tahun. Pengeluaran per kapita yang disesuaikan (hargakonstan 2012) telah mencapai Rp. 16,726 juta, meningkat Rp 431 ribu dibandingkan tahun sebelumnya.
meningkat 0,01 tahun. Anak-anak usia 7 tahun memiliki
• Selama periode 2016 hingga 2017, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 73,88 tahun,
BERITARESMISTATISTIK
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya Tahun 2017No. 7/04/3578/Th. I, 24 April 2018
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. Badan Pusat Statistik (BPS) mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sejak tahun 2010.
IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli (purchasing power parity).
IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks.
IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian.
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur
Pembangunan manusia di Surabaya kontinu mengalami kemajuan selama periode 2011-2017. Dari 77,62 (2011) meningkat menjadi 81,07 (2017) atau selama periode tersebut tumbuh 3,45 persen. Rata-rata pertumbuhan selama kurun waktu 2011-2017 sebesar 0,58 persen per tahun. Gambar 1
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya, 2011-2017
2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya Tahun 2017
1. Perkembangan IPM Surabaya Tahun 2011-2017
2. Pencapaian Kapabilitas Dasar ManusiaPencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu
umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Dengan melihat capaian masing-masing komponen, diharapkan Pemerintah Daerah mendapatkan input untuk meningkatkan pembangunan manusia wilayahnya masing-masing.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH)
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur
Ini menunjukkan upaya pemerintah Kota Surabaya dalam meningkatkan pembangunan manusia cukup berhasil. Prestasi itu ditunjukkan dengan mempertahankan predikat IPM Surabaya sejak tahun 2016 berkategori “sangat tinggi” untuk kedua kalinya. Sebelumnya, dari tahun 2010 hingga tahun 2015 Surabaya masih berkategori “tinggi”.
Walaupun demikian, Pemerintah Kota Surabaya tetap perlu meningkatkan kinerja pembangunan manusianya, karena rata-rata lama sekolah sebesar 10,45 tahun masih dibawah program pendidikan dasar 12 tahun sesuai yang dicanangkan pemerintah Kota Surabaya. Jika program pembangunan manusia terus ditingkatkan, harapan rata-rata lama sekolah sebesar 12 tahun akan bisa dicapai.
Tabel 1Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya Menurut Komponen, 2011-2017
Tahun 73,78 73,80 73,83 73,85 73,85 73,87 73,88
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Tahun 9,85 9,95 10,05 10,07 10,24 10,44 10,45
Pengeluaran per Kapita 000 Rp 14.777 15.104 15.488 15.492 15.991 16.295 16.726
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya Tahun 2017 3
Umur harapan hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2011 hingga 2017, Surabaya telah berhasil meningkatkan usia harapan hidup saat lahir dari 73,78 tahun (2011) menjadi 73,88 tahun (2017) atau naik sebesar 0,10 tahun.
Tahun 12,96 13,05 13,13 13,44 13,52 13,99 14,41
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Jika dilihat lebih mendalam, meningkatnya pembangunan manusia di Kota Surabaya setiap tahunnya dikarenakan adanya kenaikan masing-masing komponen pembentuknya (umur harapan hidup (UHH), harapan lama sekolah (HLS), rata-rata lama sekolah (RLS) dan pengeluaran per kapita yang disesuaikan.
Dalam kurun waktu tersebut, secara rata-rata umur harapan hidup tumbuh sebesar 0,02 persen per tahun atau naik 0,017 tahun per tahunnya. Ini menunjukkan adanya perbaikan pembangunan kualitas kesehatan di Surabaya. Masyarakat semakin menikmati pembangunan di bidang kesehatan .
B. Dimensi Pengetahuan
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur
Gambar 2Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH) Surabaya
2011-2017 (tahun)
Selama periode 2011 hingga 2017, harapan lama sekolah di Surabaya telah meningkat dari 12,96 tahun (2011) menjadi 14,41 tahun (2017) atau naik sebesar 1,45 tahun. Sementara Rata-rata lama sekolah juga meningkat dari 9,85 tahun (2011) menjadi 10,45 tahun (2017) atau naik 0,4 tahun.
Angka HLS rata-rata tumbuh sebesar 1,3 persen per tahun. Meningkatnya angka harapan lama sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Di tahun 2017, harapan lama sekolah di Surabaya telah mencapai 14,41 tahun yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus D2.
Pada periode yang sama, rata-rata lama sekolah di Jawa Timur tumbuh 0,68 persen per tahun. Pertumbuhan yang positif ini juga merupakan modal penting untuk mendukung pembangunan di Surabaya. Artinya kualitas sumber daya manusia dari sisi pendidikan yang semakin membaik akan berdampak terhadap peningkatan daya saing sumber daya manusia sebagai pelaku utama pembangunan.
RLS Surabaya tahun 2017 mencapai 10,45 tahun menunjukkan bahwa secara umum rata-rata penduduk Surabaya usia 25 tahun ke atas sebagian besar telah mengenyam pendidikan hingga kelas X (SMA kelas I).
4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya Tahun 2017
Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu harapan lama sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS). Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Meningkatnya angka HLS dan RLS menunjukkan bahwa pembangunan manusia di sisi pendidikan mengalami kemajuan di Surabaya.
B. Dimensi Standar Hidup Layak
Gambar 3Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Jawa Timur
2011-2017 (tahun)
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur
Peningkatan pengeluaran per kapita yang disesuaikan ini menunjukkan bahwa kemampuan ekonomi masyarakat Surabaya semakin membaik. Kondisi ini sejalan dengan makro ekonomi yang ditunjukkan dari angka produk domestik regional bruto (output wilayah) yang juga mengalami kenaikan selama periode tersebut.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya Tahun 2017 5
Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standard hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2017 pengeluaran per kapita masyarakat Surabaya yang disesuaikan mencapai Rp 16,726 juta per tahun, naik sebesar 11,65 persen dibanding tahun 2011. Selama periode 2011-2017, pengeluaran per kapita yang disesuaikan untuk masyarakat Surabaya meningkat sebesar Rp. 324,8 ribu per tahun.
Pengeluaran per kapita yang disesuaikan tahun 2017 tertinggi tercatat di Surabaya atau sebesar Rp. 16,7 juta, diikuti Kota Malang dan Kota Madiun masing-masing Rp. 15,9 juta dan Rp. 15,4 juta. Sementara, terendah tercatat di Sumenep atau sebesar Rp. 8,3 juta.
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur
Gambar 4Pengeluaran per Kapita yang Disesuaikan di Surabaya
2011-2017 (000 Rupiah)
IPM Kota Surabaya pada tahun 2017 peringkat pertama di Jawa Timur,meningkat dari tahun 2016 yang berada diposisi kedua. Surabaya bersama Kota Malang dan Kota Madiun merupakan daerah dengan IPM berkategori “sangat tinggi”. Sejak tahun 2016, ketika kota tersebut sudah berkategori "sangat tinggi", perbedaan hanya pada urutan peringkat ditahun 2016 dimana Kota Madiun menempati peringkat pertama.
2. Pencapaian IPM Surabaya dibanding Kabupaten/Kota di Jawa Timur
Kota Surabaya tercatat mempunyai UHH terbaik sebesar 73,88 tahun. Sarana dan prasarana kesehatan di Surabaya relatif lengkap, dan masyarakatnya dengan mudah memanfaatkan akses sarana dan prasarana kesehatan. Di samping itu, kesadaran masyarakat Surabaya untuk berpola hidup sehat cukup tinggi, sehingga mendukung meningkatnya usia harapan hidup. UHH terendah masih tercatat di Bondowoso atau sebesar 66,04 tahun.
6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya Tahun 2017
Kota Malang mempunyai HLS tertinggi sebesar 15,39 tahun, dan terendah tercatat di Sampang sebesar 11,38 tahun, sedangkan Kota Surabaya tercatat 14,41 tahun. RLS tertinggi tercatat di Kota Madiun sebesar 11,10 tahun dan yang terendah masih dipegang Sampang dengan RLS sebesar 4,12 tahun, sedangkan Kota Surabaya tercatat sebesar 10,45 tahun
Tabel 2Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur, 2016-2017
8 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya Tahun 2017
III. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam hal pembangunan manusia.
1. Kelompok “sangat tinggi”: IPM ≥ 80
2. Kelompok “tinggi”: 70 ≤ IPM < 80
3. Kelompok “sedang”: 60 ≤ IPM < 70
4. Kelompok “rendah”: IPM < 60
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya Tahun 2017 9
Diterbitkan oleh:
Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat StatistikKota SurabayaJl. Ahmad Yani 152ESurabaya-Indonesia 60235