Top Banner
Azyyati Ridha Alfian 1010332017 Fitriana 1010332022 Ira Oktaviani 1010334065 Putri Kartika Syafril 1110332004 Ade Puspita Sari 1110331021 Harini Indah Prawati R. 1110331022 MAHASISWA PBL FKM UNAND
17

IMUNISASI

Nov 25, 2015

Download

Documents

presentasi PBL
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Azyyati Ridha Alfian1010332017Fitriana1010332022Ira Oktaviani1010334065Putri Kartika Syafril1110332004Ade Puspita Sari1110331021Harini Indah Prawati R.1110331022Nurdafrika Rahmadiana1210336044Sony Yulia1210336066

    MAHASISWA PBL FKM UNAND

  • DEFINISIUpaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan (imunitas) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit.

  • KLASIFIKASI IMUNISASIImunisasi Pasif Imunisasi bawaan yang didapat dari ibu selama dalam kandungan.

    Imunisasi Aktif Imunisasi yang didapat dengan memasukkan bibit penyakit yang telah dilemahkan.

  • TUJUAN IMUNISASI Umum: Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit2 yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).Khusus :1.Mencegah terjadinya penyakit tertentu2.Bila terjadi penyakit, tidak terlalu parah3.Mencegah gejala yang dapat menyebabkan cacat atau kematian.

  • SASARANSeluruh bayi mendapatkan imunisasi dasarSeluruh anak sekolah mendapatkan imunisasi lanjutan (campak, DT dan TT)Wanita Usia Subur (termasuk bumil, dan catin) mendapatkan imunisasi TT 5 dosisKelompok berisiko tinggi

  • PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi)Dari sebagian kecil penyakit yang telah ditemukan vaksinnya hanya 7 yang diupayakan pencegahannya melalui program imunisasi ( PD3I) .Beberapa pertimbangan untuk memasukannya ke dalam program antara lain adalah besarnya masalah yang ditimbulkan, beratnya penyakit , efektifitas vaksin dan masalah pengadaan vaksin.

  • 1.DIFTERIPenyebab :Corynebacterium diphtheriae Dapat tanpa gejala atau ringan sekali berupa membran dalam rongga hidung sampai sangat berat dan menyebabkan kematian, sering dijumpai pembengkakan kelenjar sekitar leher Golongan umur penderita biasanya dibawah 15 tahun.Untuk perlindungan kelompok umur tersebut dengan memberikan Imunisasi DPT terhadap Bayi dan DT pada murid SD Kls I .Cara penularan melalui partikel percikan ludah yang tercemar(droplet)

  • 2.PERTUSISPenyebab : bakteri Bordetella pertussisGejala awal pilek dan batuk, mulai hari ke 10 batuk bertambah , batuk keras berturut-turut dan penderita baru dapat melakukan inspirasi dalam yang terdengar sebagai whoop kadang-kadang muntah.Komplikasi umumnya Pneumonia yang paling banyak menimbulkan kematian, Kematian lebih sering dijumpai pada usia < 1 tahun.Cara penularan melalui dropletPencegahan dengan Imunisasi DPT

  • 3.TETANUSPenyebab :bakteri Clostridium tetaniSpora tetanus yang masuk ke dalam luka berkembang biak dalam suasana anaerobik dan membentuk toxin.Pada neonatus ( Tetanus Neonatorum) kuman masuk melalui tali pusat. Gejala khas berupa kejang rangsang atau kejang spontan, muka tampak menyeringai, pada bayi mulut terkunci. Keluhan awal bayi tidak mau menyusu dan mulut mencucut seperti ikan bila tidak diobati akan terjadi kejang , dan dapat menyebabkan kematian. Reservoir adalah usus manusia dan hewan serta tanah yang terkontaminasi kotoran hewan atau manusia.Pertolongan persalinan dan perawatan tali pusat yang kurang steril masih merupakan masalahPencegahan dengan Imunisasi TT Ibu Hamil & WUS

  • 4.POLIOPenyebab :Virus Polio Gejala awal tidak spesifik, seperti infeksi saluran nafas atas dan demam ringan. Paralisis yang bersifat flaksid, harus dibedakan dengan penyakit lumpuh layu akut Penularan virus Polio secara droplet dan sangat cepat.Reservoir hanya manusiaPencegahan dengan Imunisasi Polio .

  • 5.TUBERKULOSISPenyebab: Mycobacterium TuberculosisPenyakit ini masih merupakan masalah di kelompok masyarakat dengan sosial ekonomi rendah, menyerang berbagai golongan umur dan merupakan penyakit dalam keluarga.Pencegahan dengan Imunisasi BCG terhadap Bayi

  • 6.CAMPAKPenyebab: Virus Morbilli / Virus Rubeola, ditularkan melalui batuk, bersin dan tangan yang terkontaminasi.Gejala awal menyerupai selesma disertai konjungtivitis , sedang tanda khas berupa bercak koplik, timbul dimulai dari dahi dan belakang telinga kemudian menyebar ke muka, badan dan anggota badan, pada kulit gelap sulit dilihat. Komplikasi terjadi pada 30 % penderita berupa konjungtivitis berat dan Pneumonia.Pencegahan dengan Imunisasi Campak

  • 7.HEPATITISPenyebab: Virus Hepatitis type BGejalanya tidak khas Kelompok Resiko tinggi adalah secara vertikal bayi dari ibu penderita heptitis , secara horisontal pecandu narkotika, tenaga medis, pekerja laboratorium atau petugas akupungtur.Untuk memutuskan rantai penularan secara vertikal , diperlukan pemberian imunisasi Hepatitis B secara dini (07 hari) . Untuk memudahkan operasional dilapangan dibutuhkan teknologi tepat guna yang saat ini telah digunakan Uniject HB yang merupakan alat suntik dan vaksin siap pakai.

  • EFEK SAMPING IMUNISASI1.DPTRingan : bengkak atau nyeri pada daerah suntikanBerat : kejang, syok2. Campak : Kemerahan pada daerah suntikan , panas, borok3.BCG : borok4.Polio : Jarang menimbulkan efek samping5.Hepatitis B : Nyeri, demam ringan

  • JADWAL IMUNISASI

  • ADO YANG KABATANYO ???

    *