IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJARFISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 PINRANG SKRIPSI Oleh Hardianti NIM 10539 1111 13 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA NOVEMBER, 2017
250
Embed
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND … · 2018. 2. 19. · implementasi pembelajaran contextual teaching and learning (c tl) berbantuan media visual terhadap hasil
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING(CTL) BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJARFISIKA
PADA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 PINRANG
SKRIPSI
OlehHardianti
NIM 10539 1111 13
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKANOVEMBER, 2017
i
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING(CTL) BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJARFISIKA
PADA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 PINRANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar
OlehHardianti
NIM 10539 1111 13
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKANOVEMBER, 2017
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Hardianti
NIM : 10539 1111 13
Program Studi : Pendidikan Fisika
Judul Skripsi : Implementasi Pembelajaran Contexteual Teaching and
Learning (CTL) Berbantuan Media Visual terhadap
Hasil Belajar Fisika pada Peserta Didik Kelas XI IPA
SMA Negeri 2 Pinrang
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah asli hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, November 2017
Yang Membuat Pernyataan
Hardianti
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
v
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Hardianti
NIM : 10539 1111 13
Program Studi : Pendidikan Fisika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya penyusunan skripsi ini,
saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, November 2017
Yang Membuat Perjanjian
Hardianti
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
v
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Hardianti
NIM : 10539 1111 13
Program Studi : Pendidikan Fisika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya penyusunan skripsi ini,
saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, November 2017
Yang Membuat Perjanjian
Hardianti
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
v
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Hardianti
NIM : 10539 1111 13
Program Studi : Pendidikan Fisika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya penyusunan skripsi ini,
saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, November 2017
Yang Membuat Perjanjian
Hardianti
vi
ABSTRAK
Hardianti. 2017. Implementasi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning(CTL) Berbantuan Media Visual terhadap Hasil Belajar Fisika pada PesertaDidik Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang. Skripsi. Jurusan Pendidikan FisikaFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
(Dibimbing oleh: H. Abd. Samad dan Ma’ruf)Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana implementasi
pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) berbantuan media visualterhadap hasil belajar fisika pada peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar fisika sebelum dan setelahdiajarkan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan mediavisual serta peningkatan hasil belajar fisika pada peserta didik kelas XI IPA SMANegeri 2 Pinrang. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen yangmenggunakan desain The One Group Pretest-posttest yang melibatkan dua variabelterdiri dari variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat yaitu hasilbelajar fisika peserta didik dan variabel bebas yaitu pembelajaran ContextualTeaching and Learning (CTL) berbantuan media visual. Instrumen penelitian yangdigunakan adalah tes hasil belajar fisika sebanyak 34 item yang berbentuk multiplechoise test pada pokok bahasan “Gerak Harmonik Sederhana, Usaha dan Energi”.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptifdan uji gain. Sampel penelitian ini berjumlah 32 peserta didik. Hasil penelitianmenunjukkan pada pretest peserta didik memperoleh nilai rata-rata hasil belajarsebesar 24,94. Sedangkan pada posttest diperoleh nilai rata-rata sebesar 73,16. Dariperhitungan N-gain diperoleh sebesar 0,64. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasilbelajar fisika peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang meningkat dalamkategori sedang setelah diterapkan pembelajaran Contextual Teaching and Learningberbantuan media visual.
Kata kunci: Contextual Teaching and Learning, media visual, gerak harmoniksederhana, usaha dan energi
vii
Motto dan PersembahanMotto :
¤ “ Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan. ”
(QS-Al Mujadalah Ayat 11)
¤ “ Pelajarilah olehmu ilmu pengetahuan dan pelajarilah pengetahuan itu dengan
tenang dan sopan, rendah hatilah kami kepada orang yang belajar kepadanya .”
¤ “ Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan hari ini .”
Persembahan :
Kupersembahkan karya ini kepada Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia-Nya, dan dengan penuh keikhlasan dan
rasa syukur, kuperuntukkan karya ini sebagai bukti
kecintaanku pada :
1. Kedua orang tuaku tercinta yang selalu memberi
dukungan, semangat dan doa restunya demi
keberhasilanku dalam menuntut ilmu
2. Kakak dan adikku tersayang dan semua keluarga yang
khususnya kelas A) terima kasih untuk kebersamaan kita.
4. Orang-orang yang menyayangiku. terimakasih telah
hadir dalam hidupku.
5. Almamater yang kubanggakan.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur atas izin dan petunjuk Allah SWT, sehingga
proposal dengan Judul : “Implementasi Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) Berbantuan Media Visual pada Peserta Didik Kelas XI IPA SMA
Negeri 2 Pinrang” dapat diselesaikan. Pernyataan rasa syukur kepada Allah SWT
atas apa yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan karya ini tidak dapat
diucapkan dengan kata-kata dan dituliskan dengan kalimat apapun. Tak lupa juga
penulis panjatkan shalawat dan salam atas junjungan Rasulullah Muhammad
SAW, beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang senantiasa istiqamah
memperjuangkan agama Allah hingga akhir zaman.
Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua
penulis Ayahanda Haruna dan Ibunda Darmawati yang senantiasa memberi harapan,
semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak berpamrih untuk kesuksesan
penulis. Dan ke dua saudaraku Harmawati dan Fadli yang senantiasa memberikan
semangat hingga akhir studi ini. Seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan,
dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam
menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi
ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih
disampaikan dengan hormat kepada: Bapak Dr. H. Abdul Rahman Rahim SE.,
MM., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak Erwin Akib, S.Pd.,
ix
M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar, Ibu Nurlina, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika dan Bapak Ma’ruf, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Program Studi
Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Tidak lupa juga penulis mengucapakan terima kasih kepada: Bapak Dr. H.
Bahrun Amin, M. Hum., Penasehat Akademik yang telah membimbing penulis
selama perkuliahan, Bapak Drs. H. Abd Samad, M.Si., sebagai pembimbing I dan
Ma’ruf, S.Pd., M.Pd., sebagai pembimbing II dengan segala kerendahan hatinya
telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini, Bapak Dr. Muh. Tawil, M.Si., M.Pd dan
Drs. H. Abd Samad, M.Si., sebagai validator yang telah meluangkan waktunya
untuk memeriksa dan memberikan saran terhadap perbaikan perangkat
pembelajaran dan instrumen penelitian, seluruh bapak dan ibu dosen di Program
Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan banyak ilmu dan berbagi
pengalaman selama penulis menimba ilmu di Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Darwis, L,
M.Pd., Kepala Sekolah SMA NEGERI 2 PINRANG, atas kesediaannya untuk
menerima penulis dalam melakukan penelitian ini, Bapak Haspullah, S.Pd., M.Pd
dan Muhammad Syafri, S.Pd. Guru mata pelajaran fisika yang telah membantu
penulis selama mengadakan penelitian tersebut, Bapak/Ibu Guru serta seluruh staf
tata usaha SMA Negeri 2 Pinrang telah memberikan bantuan dan petunjuk selama
x
penelitian, peserta didik SMA Negeri 2 Pinrang khususnya Kelas XI IPA.1 atas
kerjasama, motivasi serta semangatnya dalam mengikuti pelajaran.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabatku:
Nurcahyana Pattahuddin, Nurasmi, Andi Hikma Wardani, Fifi Angrasari, dan
Wiwik yang selalu berbagi semangat dan keceriaan dalam menjalankan aktivitas.
Semoga kisah persahabatan kita tak pernah berakhir hingga ajal menjemput,
kepada seluruh keluarga besarku terima kasih banyak atas do’a, nasehat-nasehat,
dukungan dan pengorbanannya selama ini, rekan seperjuangan mahasiswa
Program Studi Pendidikan Fisika Angkatan 2013 terkhusus dimensi A Universitas
Muhammadiyah Makassar, terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama
menjalani perkuliahan, semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir
sampai disini dan semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat
disebutkan satu persatu. Insya Allah tidak akan ada yang sia-sia, semua akan
dibalas dengan indah oleh-Nya.
Akhirnya, Tiada gading yang tak retak, tak ada makhluk yang sempurna.
Demikian pula dalam penulisan skripsi ini, masih terdapat kekurangan yang
tentunya membutuhkan perbaikan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran,
kritik, dan umpan balik yang bersifat membangun dari para pembaca.
Tiada imbalan yang dapat diberikan oleh penulis, hanya kepada Allah SWT
penulis menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama ini
bernilai ibadah disisi-Nya Amin.
Makassar, November 2017
Penulis
x
penelitian, peserta didik SMA Negeri 2 Pinrang khususnya Kelas XI IPA.1 atas
kerjasama, motivasi serta semangatnya dalam mengikuti pelajaran.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabatku:
Nurcahyana Pattahuddin, Nurasmi, Andi Hikma Wardani, Fifi Angrasari, dan
Wiwik yang selalu berbagi semangat dan keceriaan dalam menjalankan aktivitas.
Semoga kisah persahabatan kita tak pernah berakhir hingga ajal menjemput,
kepada seluruh keluarga besarku terima kasih banyak atas do’a, nasehat-nasehat,
dukungan dan pengorbanannya selama ini, rekan seperjuangan mahasiswa
Program Studi Pendidikan Fisika Angkatan 2013 terkhusus dimensi A Universitas
Muhammadiyah Makassar, terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama
menjalani perkuliahan, semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir
sampai disini dan semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat
disebutkan satu persatu. Insya Allah tidak akan ada yang sia-sia, semua akan
dibalas dengan indah oleh-Nya.
Akhirnya, Tiada gading yang tak retak, tak ada makhluk yang sempurna.
Demikian pula dalam penulisan skripsi ini, masih terdapat kekurangan yang
tentunya membutuhkan perbaikan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran,
kritik, dan umpan balik yang bersifat membangun dari para pembaca.
Tiada imbalan yang dapat diberikan oleh penulis, hanya kepada Allah SWT
penulis menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama ini
bernilai ibadah disisi-Nya Amin.
Makassar, November 2017
Penulis
x
penelitian, peserta didik SMA Negeri 2 Pinrang khususnya Kelas XI IPA.1 atas
kerjasama, motivasi serta semangatnya dalam mengikuti pelajaran.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabatku:
Nurcahyana Pattahuddin, Nurasmi, Andi Hikma Wardani, Fifi Angrasari, dan
Wiwik yang selalu berbagi semangat dan keceriaan dalam menjalankan aktivitas.
Semoga kisah persahabatan kita tak pernah berakhir hingga ajal menjemput,
kepada seluruh keluarga besarku terima kasih banyak atas do’a, nasehat-nasehat,
dukungan dan pengorbanannya selama ini, rekan seperjuangan mahasiswa
Program Studi Pendidikan Fisika Angkatan 2013 terkhusus dimensi A Universitas
Muhammadiyah Makassar, terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama
menjalani perkuliahan, semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir
sampai disini dan semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat
disebutkan satu persatu. Insya Allah tidak akan ada yang sia-sia, semua akan
dibalas dengan indah oleh-Nya.
Akhirnya, Tiada gading yang tak retak, tak ada makhluk yang sempurna.
Demikian pula dalam penulisan skripsi ini, masih terdapat kekurangan yang
tentunya membutuhkan perbaikan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran,
kritik, dan umpan balik yang bersifat membangun dari para pembaca.
Tiada imbalan yang dapat diberikan oleh penulis, hanya kepada Allah SWT
penulis menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama ini
bernilai ibadah disisi-Nya Amin.
Makassar, November 2017
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... iii
SURAT PERNYATAAN ...................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ........................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................... vi
ABSTRAK.............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
DAFTAR ISI........................................................................................... xi
DAFTAR TABEL................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................... 6
A. Kajian Pustaka .......................................................................... 6
1. Teori yang Mendasari Pendekatan CTL ............................. 6
2. Hasil Belajar Fisika ............................................................. 9
3. Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) ... 11
4. Karakteristik CTL……………………………………….... 16
5. Kelebihan dan Kekurangan Contextual Teachingand Learning (CTL) ............................................................ 18
xii
6. Pola Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 20
7. Media Visual ....................................................................... 21
B. Kerangka Pikir .......................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 24
A. Rancangan Penelitian............................................................ 241. Jenis Penelitian................................................................ 242. Variabel Penelitian.......................................................... 243. Desain Penelitian ............................................................ 24
B. Populasi dan Sampel ............................................................. 25C. Definisi Operasional Variabel............................................... 25D. Instrumen Penelitian ............................................................. 25E. Prosedur Penelitian ............................................................... 26F. Teknik Pengumpulan Data.................................................... 28G. Teknik Analisis Data ............................................................ 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................ 35
A. Hasil Penelitian .................................................................... 351. Analisis Deskriptif……... ............................................... 352. Analisis Uji N-Gain……................................................. 383. Analisis Aktivitas Peserta Didik ..................................... 39
B. Pembahasan ......................................................................... 41
BAB V PENUTUP ................................................................................. 44
A. Simpulan ............................................................................. 44
B. Saran .................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 46
dan kreatif, (6) membantu individu tumbuh dan berkembang, (7) mencapai
standar tinggi, dan (8) menggunakan penilaian autentik. Kedelapan karakteristik
tersebut apabila diterapkan dalam pembelajaran dapat membantu peserta didik
dalam memperoleh pembelajaran yang efektif dan aktif karena dapat mengaitkan
materi dengan kehidupan dunia nyata peserta didik.
5. Kelebihan dan Kekurangan Contextual Teaching and Learning (CTL)
Menurut (Nurhidayah, 2016: 18-19) kelebihan dan kekurangan
Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) antara lain sebagai
berikut:
Beberapa kelebihan dari pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) adalah:
a. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan nyata. Artinya peserta didik
dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di
sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan
dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata,
bukan saja bagi peserta didik maka materi itu akan berfungsi secara
fungsional, sehingga materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam
memori peserta didik.
b. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep
kepada peserta didik karena metode pembelajaran CTL menganut aliran
konstruktivisme, dimana seorang peserta didik dituntun untuk menemukan
pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme peserta
didik diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”.
19
c. Kontekstual adalah pembelajaran yang menekankan pada aktivitas peserta didik
secara penuh, baik fisik maupun mental.
d. Kelas dalam pembelajaran Kontekstual bukan sebagai tempat untuk
memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil
temuan mereka di lapangan.
e. Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh peserta didik, bukan hasil
pemberian dari guru.
f. Penerapan pembelajaran Kontekstual dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna
g. Peserta didik dapat membuat kesimpulan sendiri dari kegiatan pembelajaran.
Sedangkan kekurangan dari pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) adalah:
a. Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran kontekstual
berlangsung.
b. Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas, maka dapat menciptakan situasi
kelas yang kurang kondusif.
c. Bagi peserta didik yang tidak dapat mengikuti pembelajaran, tidak mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman yang sama dengan teman lainnya karena peserta
didik tidak mengalami sendiri
d. Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam CTL, guru tidak
lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelolah
kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan
pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi peserta didik, kadang
dipandang sebagai individu yang sedang berkembang.
20
6. Pola Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Adapun pola pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat
dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut:
Tabel 2.1 Pola Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)Langkah-langkah
PembelajaranKegiatan Guru Unsur
a. Kegiatan Awal
Guru menjelaskan kompetensi yang harusdicapai serta manfaat dari prosespembelajaran dan pentingnya materipelajaran yang akan dipelajari.
Guru menjelaskan prosedur pembelajaranCTL
Pemodelan
Guru melakukan tanya jawab sekitar tugasyang harus dikerjakan oleh setiap pesertadidik
Bertanya
b. Kegiantan Inti
Peserta didik melakukan observasi sesuaidengan pembagian kelompok
Masyarakatbelajar
Peserta didik mencatat hal-hal yang merekatemukan sesuai dengan alat observasi yangtelah mereka tentukan sebelumnya.
Menemukan
Peserta didik mendiskusikan hasil temuanmereka sesuai dengan kelompok masing-masing
Refleksi
Peserta didik melaporkan hasil diskusiSetiap kelompok menjawab setiap pertanyaanyang diajukan oleh kelompok yang lain
Bertanya
c. KegiatanPenutup Dengan bantuan guru peserta didik
menyimpulkan hasil observasi sesuai denganindikator hasil belajar yang harus dicapai
Konstruktivisme
Guru menugaskan peserta didik tentangpengalaman belajar mereka
Penilaianautentik
(Sanjaya, 2013: 270-271)
21
7. Media Visual
Menurut Gerlach dan Ely (dalam Hamdani, 2011: 248) media adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi agar peserta didik
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Sesuai pendapat
Hamdani (2011: 249) media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik
yang mengandung materi instruksional di lingkungan peserta didik, yang dapat
merangsang peserta didik untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah
media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional
atau mengandung maksud-maksud pengajaran.
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan
indra penglihatan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh para guru untuk
membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. Media visual terdiri atas
media yang non Projected visual (tidak dapat diproyeksikan) dan project visual
(media yang dapat diproyeksikan). Media yang dapat diproyeksikan berupa Still
Pictures (gambar diam) atau motion Picture (bergerak). Adapun media yang tidak
dapat diproyeksikan adalah gambar yang disajikan secara fotografik, misalnya
gambar tentang manusia, binatang, tempat, atau objek lainnya yang ada kaitannya
dengan bahan atau isi pelajaran, yang akan disampaikan kepada peserta didik.
Media yang diproyeksikan adalah media yang menggunakan alat proyeksi
(Proyektor) sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar (Sreen) (Hamdani,
2011: 249).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media visual adalah
suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam pemberian materi ajar kepada
peserta didik baik itu gambar bergerak maupun gambar diam dengan
22
menggunakan indra penglihatan peserta didik dalam memahami ataupun
melihatnya.
B. Kerangka Pikir
Gambar 2.1 : Skema kerangka berpikir
Latar belakang penelitian ini yaitu, rendahnya hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran fisika. Hal yang menyebabkan sulitnya mata pelajaran fisika bagi
peserta didik, karena pembelajaran materi kurang bermakna. Guru jarang
menggunakan benda sekitar peserta didik sebagai alat peraga dan jarang
Masalah
Pembelajaran materi fisika kurangbermakna, guru dalam pembelajarandi kelas tidak mengaitkannya denganskema yang telah dimiliki pesertadidik, kelas masih berfokus pada gurusebagai sumber utama pengetahuan,kemudian ceramah menjadi metodeutama dalam mengajar. Sehinggasiswa pasif dalam prosespembelajaran.
Hasil yang diharapkan
Peserta didik menjadi lebih aktif danterciptanya suasana belajar mengajar yangmenyenangkan sehingga peserta didikmampu mengkonstruksi pengetahuannyaserta mampu mengaitkan materi yangdipelajarinya dengan kehidupan nyata.Selain itu, pembelajaran berpusat padapeserta didik.
Mengimplementasikan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)berbantuan media visual.
Peserta didik mengalami kesulitandalam menyelesaikan soal-soalfisika, salah dalam menggunakanrumus, dan tidak mampumenghubungkan materi yangdipelajari dalam kehidupan
nyatanya
Peserta didik mampu menyelesaikansoal-soal fisika, benar dalammenggunakan rumus, dan mampumenghubungkan materi yang dipelajaridalam kehidupan nyatanya
hasil belajar meningkat
23
menggunakan alat bantu media visual, kelas masih berfokus pada guru sebagai
sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama dalam
pembelajaran, peserta didik kurang berperan aktif ketika pembelajaran berlangsung,
akibatnya peserta didik melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal-soal seperti
salah memasukkan rumus, salah menganalisis soal cerita, dan susah dalam
menentukan satuan dari besara-besaran fisika.
Untuk itu, diperlukan sebuah pembelajaran yang lebih memberdayakan
peserta didik, sebuah pembelajaran yang tidak mengharuskan peserta didik
menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah pembelajaran yang mendorong peserta didik
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Upaya yang dianggap relevan oleh
peneliti mengenai permasalahan di atas yaitu dengan menerapkan pendekatan
CTL agar peserta didik menjadi lebih aktif dan terciptanya suasana belajar
mengajar yang menyenangkan sehingga peserta didik mampu mengaitkan materi
yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rangcangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu penelitian Eksperimen dengan menggunakan Pre –
Eksperimental Design.
2. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas adalah pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) berbantuan media visual, sedangkan variabel terikatnya adalah
hasil belajar fisika.
3. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan “One Group Pretest-Posttest Design”
dengan rancangan sebagai berikut:
Pretest Treatment Posttest
(Sugiyono, 2016: 102)
dengan:
X = Perlakuan yang diberikan. O1 = Tes hasil belaja fisika peserta didik sebelum diajar
menggunakan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual.
O2 = Tes hasil belajar fisika peserta didik setelah diajar menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual.
O1 X O2
25
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA
SMA Negeri 2 Pinrang yang terdiri dari lima kelas dengan jumlah 158 peserta
didik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan secara Simple
random sampling, sehingga terpilih peserta didik kelas XI IPA1 yang berjumlah
32 orang sebagai sampel penelitian.
C. Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari beda penafsiran tentang variabel dalam penelitian,
maka dirumuskan definisi operasional sebagai berikut:
a. Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media
visual adalah suatu konsep pembelajaran yang bertujuan untuk mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dengan bantuan
media visual sehingga proses pembelajaran peserta didik menjadi lebih
interaktif.
b. Hasil belajar Fisika adalah pengetahuan yang diperoleh dalam aspek
kognitif yang dinyatakan dengan skor.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi untuk memperoleh data tentang aktivitas peserta didik
selama proses pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan
media visual.
26
2. Tes hasil Belajar (Kognitif)
Tes hasil belajar, untuk memperoleh data tentang hasil belajar peserta didik
setelah diterapkan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
berbantuan media visual .
3. Media Visual
Media Visual, alat yang digunakan untuk menyampaikan isi dari meteri-
materi ajar, yang mana berupa gambar, grafik dan bagan, sehingga peserta didik
dapat termotivasi dalam proses pembelajaran.
E. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian agar berjalan sesuai yang diinginkan, maka
penelitian ini dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar serta tahap pelaksanaan tes akhir.
1. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti
melakukan observasi di kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang untuk melihat
kondisi dalam proses pembelajaran fisika yang dilakukan oleh guru bidang studi
dan peserta didik, kemudian melakukan wawancara kepada guru bidang studi
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
2. Tahap persiapan
Hal-hal yang dilakukan dalam tahap persiapan ini adalah menerapkan jadwal
penelitian
a. Menentukan populasi penelitian yaitu seluruh peserta didik kelas XI IPA
SMA Negeri 2 Pinrang yang terdiri dari lima kelas dengan jumlah 131
peserta didik
27
b. Menentukan sampel penelitian dengan cara Simple random sampling dan
terpilih peserta didik kelas XI IPA1 yang berjumlah 32 orang sebagai
sampel penelitian.
c. Membuat dan mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan media pembelajaran (media visual)
d. Membuat soal pretest dan posttest yang akan diberikan di awal dan akhir
pembelajaran.
e. Menyusun lembar pengamatan pelaksanaan proses pembelajaran contextual
teaching and learning (CTL) dan lembar pengamatan aktivitas peserta didik
f. Melakukan validasi perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh tim
validator
g. Mengurus surat izin penelitian ke lembaga penelitian pengembangan dan
pengabdian kepada masyarakat (LP3M)
h. Mengujicobakan instrumen tes di kelas uji coba yaitu kelas XI IPA SMA
Negeri 9 Makassar.
i. Menganalisis data hasil uji coba soal tes untuk menguji apakah instrumen
valid, realibel, memenuhi tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
j. Mengantar surat izin penelitian ke kantor Bupati dan ke sekolah tempat
penelitian dilaksanakan yaitu SMA Negeri 2 Pinrang
k. Bertemu dengan guru bidang studi fisika dan melakukan observasi untuk
mendapatkan informasi mengenai jadwal pelajaran kelas XI IPA. 1
l. Memberikan pretest pada peserta didik kelas XI IPA.1 SMA Negeri 2
Pinrang untuk melihat kemampuan awal peserta didik.
28
m. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada kelas XI IPA.1 SMA
Negeri 2 Pinrang setelah proses pembelajaran
3. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
a. Melaksanakan proses pembelajaran dengan mengunakan pembelajaran
contextual teaching and learning (CTL) berbantuan media visual pada
kelas XI IPA. 1 SMA Negeri 2 pinrang
b. Observer mengamati pelaksanaan pembelajaran, yakni aktivitas belajar
peserta didik untuk mengecek kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dan
aktivitas peserta didik.
4. Tahap Pelaksanaan Tes Akhir
a. Memberikan posttest pada kelas XI IPA.1 SMA Negeri 2 Pinrang untuk
melihat kemampuan peserta didik setelah diterapkan pembelajaran
contextual teaching and learning (CTL) berbantuan media visual.
b. Menganalisis data aktivitas peserta didik, pretest dan posttest hasil belajar
fisika peserta didik.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Metode observasi untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
Data tentang keaktifan peserta didik diambil dari lembar observasi aktivitas
peserta didik. Observasi ini dibuat dalam bentuk checklist. Jadi dalam
pengisiannya, teman sejawat sebagai observer memberikan tanda checklist pada
kolom 1, 2, 3, dan 4 untuk setiap deskriptor yang tampak, namun sebelumnya
dikoordinasikan dengan observer agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap
format observasi yang akan diisi.
29
2. Metode Tes
Data tes yang dihasilkan berupa rata-rata gain skor Pretest-Posttest hasil
belajar. Tes yang dibuat berupa soal multiple choice (pilihan ganda) dengan lima
pilihan (options) yang dilaksanakan sebelum dan setelah perlakuan diberikan. Tes
hasil belajar fisika dibuat oleh peneliti dalam bentuk pilihan ganda dengan lima
alternatif pilihan jawaban, dimana salah satu jawaban tersebut merupakan kunci
jawaban, sedangkan pilihan jawaban yang lain merupakan jawaban pengecoh,
maka untuk jawaban benar skor 1 dan salah skor 0.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Instrumen
Sebelum instrumen tersebut digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu
instrumen yang telah dibuat diujicobakan dengan jumlah soal sebanyak 70 item
soal dalam aspek kognitif dengan indikator meliputi C1, C2, C3, dan C4 yang
selanjutnya diujicobakan untuk melihat validitas dan reliabilitasnya. Pemberian
skor pada ujicoba instrumen adalah skor satu untuk tiap jawaban yang benar dan
skor nol untuk jawaban yang salah. Instrumen tersebut setelah diujicobakan
kemudian diolah dan dianalisis. Berikut dipaparkan analisis-analisis yang
digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya instrumen tes penelitian.
a. Analisis Validitas
Uji validitas ini digunakan untuk memvalidasi instrumen hasil belajar yaitu
menggunakan rumus koefisien korelasi biserial (����) untuk menentukan validitas
tiap-tiap item butir soal dengan rumus sebahgai berikut:
���� =�����
����
� (Arikunto, 2015: 93)
30
dengan:
��
= Koefisien korelasi biserial
M� = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya
M� = Rerata skor total
S� = Standar deviasi dari skor total
p = Proporsi peserta didik yang menjawab benar
p =������������������������������
�������������������������
q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah
( q = 1 - p )
Tabel 3.1 Kriteria Validitas No Rentang Nilai Kriteria 1 0,800 – 1,000 Validitas sangat tinggi 2 0,600 – 0,800 Validitas tinggi 3 0,400 – 0,600 Validitas cukup 4 0,200 – 0,400 Validitas rendah 5 0,000 – 0,200 Validitas sangat rendah
(Kasmadi, 2013:78) Berdasarkan hasil analisis instrumen soal no 4 dengan menggunakan bantuan
Microsoft excel menunjukkan nilai koefisien korelasi biserial 0,413 berada pada
rentang 0,400 – 0,600 dengan kategori Validitas cukup
b. Analisis Reliabilitas
Uji reliabilitas yang digunakan pada tes hasil belajar, yakni metode Kuder
Richardson-20 (KR-20) untuk mencari reliabilitas, dengan rumus sebagai berikut:
��� = ��
���� �
���∑��
��� (Arikunto, 2015: 115)
dengan:
r11 = Realibilitas secara keseluruhan p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah �pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q n = Banyaknya item S = Standar deviasi dari tes
Nilai korelasi reliabilitas yang sudah diperoleh kemudian dibandingkan
dengan kategori interpretasi korelasi reliabilitas adalah sebagai berikut:
31
Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas No Rentang Nilai Kriteria 1 0,800 – 1,000 Tinggi 2 0,600 – 0,800 Cukup tinggi 3 0,400 – 0,700 Sedang 4 0,200 – 0,400 Rendah 5 0,000 – 0,200 Sangat rendah
(Kasmadi, 2013:79)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai reliabilitas tes yaitu 0,868 dan
berada pada rentang 0,800 – 1,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa tes hasil
belajar fisika peserta didik memiliki kategori reliabilitas tinggi
c. Tingkat kesukaran soal
Tingkat kesukaran soal adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan
mudahnya sesuatu soal. Adapun rumus untuk menentukan taraf kesukaran adalah
sebagai berikut:
P = �
��
dengan:
P = Indeks kesukaran B = Banyaknya peserta didik yang menjawab dengan benar JS = Jumlah peserta didik
Tabel 3.3 Taraf Kesukaran
No Rentang Nilai Kriteria 1 0,00 ≤ P < 0,30 Sukar 2 0,31 ≤ P < 0,70 Sedang 3 0,71 ≤ P < 1,00 Mudah
(Nana Sudjana, 2017 :137)
Berdasarkan hasil analisis instrumen soal no 1 dengan menggunakan bantuan
Microsoft excel menunjukkan nilai indeks kesukaran yaitu 0,607, karena 0,31 ≤
0,607 < 0,70 berada pada kategori sedang.
32
d. Analisis daya pembeda
Untuk menentukan besarnya daya pembeda suatu butir soal, digunakan
rumus sebagai berikut :
D� = ��
�� - ��
�� = P� - P�
Arikunto (dalam Mungawanah, 2016: 64)
dengan :
J = Jumlah peserta J� = Banyaknya peserta kelompok atas J� = Banyaknya peserta kelompok bawah B� = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar
B� = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar. P� = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P� = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
2. Analisis Data
Untuk mengetahui nilai yang diperoleh peserta didik, maka skor dikonversi
dalam bentuk nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
� =�
�× 100 (Arifin, 2013: 229)
dengan:
B = Jumlah Jawaban Benar
N = Jumlah Soal
a. Analisis Deskripstif
Teknik analisis deskriptif yang digunakan adalah penyajian data berupa
Nilai rata-rata, standar deviasi, frekuensi komulatif, nilai maksimal, dan nilai
minimal
1) Untuk menghitung rentang nilai digunakan rumus sebagai berikut:
� = �� − �� (Sugiyono, 2007: 48)
dengan: R = Rentang Xt = Data terbesar dalam kelompok Xr = Data terkecil dalam kelompok
33
2) Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus sebagai berikut:
X� =∑���
� (Riduwan, 2012: 157)
dengan :
X = Mean yang dicari ∑��� = Jumlah dari hasil perkalian antara midpoint dari
masing-masing interval, dengan frekuensinya N = Banyaknya data
3) Untuk menghitung nilai standar deviasi digunakan rumus sebagai berikut:
� = �(�)(∑���) − (∑��)
�
�(� − 1)
dengan:
N = Banyaknya data s = Standar Deviasi yang dicari �fX2 = Jumlah hasil perkalian antara frekuensi tiap-tiap nilai
(f) dengan jumlah nilai yang telah dikuadratkan lebih dahulu (X2)
(�fX)2 = Kuadrat jumlah hasil perkalian antara frekuensi tiap-tiap nilai (f) dengan masing-masing nilai yang bersangkutan (X)
(Riduwan, 2012: 157)
b. Analisis Uji N-Gain
Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan
rumus gain ternomalisasi (N-Gain). Rumus yang digunakan untuk mencari standar
gain adalah sebagai berikut:
g = ����������
����������
dengan:
Spost = Nilai tes akhir Spre = Nilai tes awal Smaks = Nilai maksimum yang mungkin dicapai
34
Tabel 3.4 Kategori Tingkat N-Gain
Batasan Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,30 ≤ g ≤ 0,70 Sedang
g < 0,3 Rendah (Meltzer, 2003 :153)
c. Pengolahan Aktivitas Peserta Didik
Pengolahan data dilihat pada lembar observasi peserta didik. Untuk
mendeskripsikan hasil observasi aktivitas belajar peserta didik, langkah-langkah
yang ditempuh adalah memberikan skor 1, 2, 3, dan 4 untuk untuk setiap
deskriptor yang tampak dalam pembelajaran, setelah itu menjumlahkan skor nilai
aktivitas peserta didik kemudian menentukan persentase aktivitas belajar peserta
didik dengan menggunakan persamaan berikut :
P = �������������������������
������������× 100% (Arikunto, 2015: 58)
Kriteria keberhasilan aktivitas peserta didik dapat dilihat pada tabel
Karakteristik aktivitas peserta didik yang dinilai sebagai berikut:
A = Ketekunan peserta didik dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru
B = Ketekunan peserta didik dalam melakukan percobaan
C = Kemampuan peserta didik dalam mengajukan pertanyaan kepada peserta didik
lain atau guru
D = Kemampuan peserta didik dalam mempresentasikan hasil kerjanya
40
E = Kemampuan peserta didik bekerjasama dalam kelompok
F = Keberanian peserta didik dalam mengemukakan pendapat
Berdasarkan hasil yang telah dianalisis dari 7 lembar observasi aktivitas
peserta didik, diperoleh nilai rata-rata aktivitas belajar peserta didik tiap
pertemuan yang disajikan dalam tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Data Hasil Analisis Aktifitas Peserta Didik
Lembar Observasi
Aspek Nilai Kriteria
A B C D E F
I 3.10 3.06 2.19 2.23 2.87 2.35 65.86% Tinggi
II 3.33 3.07 2.27 3.07 2.97 3.00 73.75% Tinggi
III 3.45 3.29 2.35 2.97 3.00 2.23 72.04% Tinggi
IV 3.53 3.41 2.97 3.03 2.88 2.19 75.00% Sangat Tinggi
V 3.53 3.41 2.97 3.03 2.88 2.19 75.00% Sangat Tinggi
VI 3.06 3.13 3.06 2.26 2.97 3.23 73.79% Tinggi
VII 3.47 3.50 2.25 2.25 3.09 2.94 72.92% Tinggi
Aktivitas belajar peserta didik dinilai saat proses pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
berbantuan media visual. Dari hasil pengamatan diperoleh nilai rata-rata observasi
pertama sebesar 65,86% termasuk kriteria tinggi, observasi kedua diperoleh nilai rata-
rata sebesar 73,75% termasuk kriteria tinggi, rata-rata aktivitas peserta didik
observasi ketiga diperoleh 72,04% termasuk kriteria tinggi, pada observasi keempat
dan kelima diperoleh rata-rata aktivitas peserta sama sebesar 75,00% termasuk
kategori sangat tinggi, rata-rata aktivitas peserta didik observasi keenam diperoleh
hasil sebesar 75,00% termasuk kategori sangat tinggi, dan pada observasi ketujuh
rata-rata aktivitas peserta didik sebesar 72,92% termasuk kategori tinggi.
Berdasarkan hasil rata-rata dari observasi pertama sampai observasi terakhir
jika di rata-ratakan ketujuh lembar observasi tersebut diperoleh hasil aktivitas
41
belajar peserta didik selama diimplementasikan pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual sebesar 72,62% termasuk
kategori tinggi, dimana dapat dikatakan peserta didik terlibat aktif dalam proses
pembelajaran.
B. Pembahasan
Pada pelaksanaan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
berbantuan media visual berbagai aktivitas yang telah dilakukan oleh peserta
didik. Untuk mengetahui akibat dari pembelajaran tersebut, diambil satu kelas
eksperimen sebagai kelompok sampel. Pada kelas eksperimen desain penelitian
yang digunakan adalah one-group pretest posttest design. Selama proses
pembelajaran berlangsung peneliti menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan
komponen-komponen Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan
media visual. Dalam penelitian eksperimen ini dilakukan beberapa tahapan yaitu
uji validasi oleh dua validator, uji coba tes hasil belajar fisika, observasi,
perkenalan, pretest, proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning berbantuan media visual, pemantapan seluruh
materi pembelajaran, dan Postest. Melalui berbagai tahapan tersebut diperoleh
data tes hasil belajar fisika peserta didik yang diukur melalui sebelum diberi
perlakuan (pretest) dan setelah diberi perlakuan (posttest)
Hasil analisis data sebelum diimplementasikan pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual yang telah dilaksanakan
di kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang diperoleh nilai rata-rata yaitu 24,94
dengan standar deviasi persebaran nilai peserta didik adalah 8,37 dan variansi
persebarannya adalah 70,06, artinya keberagaman nilai yang dicapai peserta didik
42
tersebar dari nilai terendah 12 sampai nilai tertinggi 41. Sedangkan hasil analisis
data hasil belajar fisika peserta didik setelah diimplementasikan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual menunjukkan
bahwa nilai rata-rata peserta didik adalah 73,16 dari nilai ideal 100 yang mungkin
dicapai peserta didik dengan standar deviasi persebaran nilai peserta didik sebesar
7,46 dan variansi persebarannya sebesar 55,62, artinya pada data nilai posttest
terdapat beberapa data yang homogeny yang tersebar dari nilai terendah 56
sampai dengan nilai tertinggi 85. Data ini menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar peserta didik setelah diberi perlakuan. Hal ini sesuai
dengan hasil dari lembar kerja peserta didik terlihat bahwa peserta didik mampu
menyelesaikan lembar kerja tersebut dengan baik dan benar, dimana diperoleh
nilai rata-rata dari keseluruhan pertemuan yaitu 78,04 sedangkan aktivitas belajar
peserta didik menunjukkan rata-rata persentase pada saat pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual yaitu 72,62% termasuk
kategori tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik sudah aktif
mengikuti proses pembelajaran fisika. Untuk melihat peningkatan hasil belajar
peserta didik, yang diperoleh dari selisih nilai pretest dengan posttest menunjukkan
peningkatan hasil belajar peserta didik disebut N-gain. Karena gain sebesar 0,64
maka memenuhi kategori 0,30 ≤ g ≤ 0,70, sehingga gain hasil belajar peserta didik
kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang termasuk kategori sedang.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang berkaitan dengan implementasi
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Penelitian yang berkaitan
dengan CTL telah dilakukan oleh (Suprianto, 2016: 174) yang meneliti tentang
pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media
43
powerpoint terhadap peningkatan hasil belajar IPA fisika. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL) berbantuan media power point kelas VIII semester genap MTs Mambaul
Ulum Sampang dapat meningkatkan hasil belajar IPA fisika.
Penelitian lainnya dilakukan oleh (Nurhidayah, 2014: 173) yang meneliti
tentang penerapan model contextual teaching learning (CTL) terhadap hasil
belajar fisika pada siswa kelas XI SMA Handayani Sungguminasa Kabupaten
Gowa. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan metode CTL pada
pokok bahasan gerak harmonik dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa ke
kategori sedang. Selain itu, penelitian yang juga berkaitan dengan CTL yang telah
dilakukan oleh (Indhah, 2013: 32) yang meneliti tentang penerapan media mind
mapping program pada model pembelajaran contextual teaching and learning
(CTL) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar fisika pada siswa kelas
XI.a2 SMA Negeri 4 Surakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
penerapan CTL dalam pembelajaran fluida dinamis dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar fisika siswa.
Penelitian lain yaitu efektivitas pembelajaran fisika menggunakan model
kontekstual (CTL) dengan metode predict, observe, explain terhadap kemampuan
berpikir tingkat tinggi (Fayakun, 2015: 57). Hasil penelitiannya yaitu
menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan metode POE berpengaruh
positif dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
44
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar peserta didik sebelum diimplementasikan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual pada
peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang memiliki nilai rata-rata
sebesar 24,94 berada pada kategori gagal
2. Hasil belajar peserta didik setelah diimplementasikan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual pada
peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang memiliki nilai rata-rata
sebesar 73,16 berada pada kategori baik
3. Penerapan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan
media visual pada peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang terjadi
peningkatan dengan Gain 0,64 termasuk kategori sedang dan rata-rata persentase
aktivitas belajar peserta didik yaitu 72,62% termasuk ketegori tinggi.
B. Saran
Sehubungan dengan hasil yang diperoleh dala penelitian ini, maka peneliti
mengajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi guru, agar pengimplementasian Contextual Teaching and Learning
(CTL) dapat berlangsung dengan optimal, jika sebelum pelaksanaan
pembelajaran dipersiapkan secara matang segala sesuatu yang dibutuhkan
dalam proses pembelajaran, termasuk segi pengelolaan waktu.
45
2. Bagi peneliti selanjutnya, Ketika melaksanakan penelitian, diharapkan
mencoba menerapkan CTL berbantuan media visual pada materi lain, untuk
mengetahui efektivitas pembelajaran ini untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada bidang studi fisika dan apabila ingin melakukan penelitian
dengan judul yang sama agar penelitian dilakukan lebih disempurnakan lagi.
3. Bagi peserta didik, diharapkan dalam pembelajaran fisika yang menerapkan
Contentual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual, hendaknya
peserta didik berlatih disiplin dan menghargai orang lain, agar pembelajaran dapat
berlangsung dengan lebih baik.
46
DAFTAR PUSTAKA
Amrizaldi. 2010. Pengaruh Pembelajaran Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Hasil Belajar Siswa. [online]. Tersedia:http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3755/1/AMRIZALDI-FITK.pdf [25 April 2015].
Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung. Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Fayakun. (2015). Efektivitas Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Kontekstual (CTL) dengan Metode Predict, Observe, Explain terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 11(1), 49–58. Retrieved from https://doi.org/10.15294/jpfi.v11i1.4003
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Johnson, Elaine. 2014. Contextual Teaching and Learning. Bandung: Kaifa
Kasmadi & Nia. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta
Komalasari, Kokom. 2014. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama
Malik, Abdul. 2014. Keefektifan Pendekatan CTL Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Materi Gaya Magnet Kelas V SD Negeri Tegalsari 1 Kota Tegal. [online]. Tersedia: http://lib.unnes.ac.id/20094/1/1401410197.pdf [25 April 2016].
Meltzer. David. (Lowa S. U. (2003). The relationship Between Mathematics Preparation And Conceptual Learning Gains : A Possible “Hidden Variable” In Diagnostic Pretes Scores. American Journal of Physics, 70(12), 1259-1268. http://doi.org/10.1119/1.1514215
Mungawanah, Khikmatul. 2016. Pengaruh LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbasis Android Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Getaran dan Harmonik. [online]. Tersedia: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31462/3/KHIKMATUL%20MUNGAWANAH-FITK.pdf. [25 April 2016]
Nurhidayah. (2016). Penerapan Model Contextual Teaching Learning (CTL) terhadap Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Handayani. Jurnal Pendidikan Fisika, 4(2), 161–174. Retrieved from https://www.peneliti.com/id/publications/122194/penerapan-model-contextual-teaching-learning-ctl-terhadap-hasil-belajar-fisika
Permatasari, Idha. (2013). Penerapan Media Mind Mapping Programpada Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas XI.a2 Sma Negeri 4 Surakarta. Jurnal Pendidikan Fisika, 1(2), 28–33. Retrieved from http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pfisika/article/viewFile/2799/1915
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru. Bandung: Alfabeta
Sagala, Saiful. 2014. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2013. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenamedia Group
Sudjana, Nana. 2017. Penilaian Hasil Prose Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sofiyah. 2010. Pengaruh Model Pengajaran Langsung (Direct Intruction)
Terhadap Hasil Belajar Siswa. [online]. Tersedia: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2540/1/SOFIYAH-FITK.pdf [25 April 2017].
Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Pendidikan kuantitatif, kualitatif, dan R&D . Bandung : Alfabeta
Suprianto. (2016). Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbantuan Media Powerpoint terhadap Peningkatan Hasil Belajar IPA Fisika. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA, 2(2), 166–175. Retrieved from https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPPI/article/download/427/820
Suyadi. 2015. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi dan studi literature mengenai kegiatan di
atas
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
139
Media Visual
GERAK HARMONIK SEDERHANA (GHS)
140
141
142
143
144
Lembar Observasi dan Deskriptor
B.1. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik
B.2. Deskriptor Aktivitas Belajar Peserta Didik
145
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK
Petunjuk
Setelah membaca dan memeriksa aspek penilaian aktivitas peserta didik dalam pembelajaran fisika, berilah tanda (√) pada kolomyang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan
No NamaAspek yang dinilai
TotalSkor
A B C D E F1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan perubahan energi,
dan hukum kekekalan energi untuk menyelesaikan permasalahan gerak
dalam kejadian sehari-hari
4.3 Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan
konsep gaya, dan kekekalan energi.
155
Indikator Indikator Soal No.
soal
Ranah Kognitif Kunci
jawaban
Jumlah
soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menganalisis konsep usaha
dan energi
Menentukan besar usaha benda yang
ditarik 19 √
C
4
Menghitung besarnya usaha 21 √
D
Menghitung besarnya usaha melalui
grafik 22 √
E
Menunjukkan besarnya usaha yang
dilakukan oleh gaya F 29 √
C
Menganalisis hubungan usaha
dengan energi
Menghitung besarnya usaha yang
dihitung pada energi kinetic 23 √
B
Menjelaskan gaya konservatif
dan gaya tidak konservatif
Menentukan besarnya energi kinetik
pegas pada keadaan seimbang 18 √
D
3
Menghitung kecepatan benda di suatu
titik 31 √
B
Menghitung besarnya usaha untuk
mengatasi gaya gesekan 33 √
E
Menganalisis hukum
kekekalan energi mekanik
Menghitung besarnya energi kinetik
benda 17 √
D
Menganalisis besarnya energi kinetik
benda yang bergerak jatuh bebas pada 24
√ B
156
ketinggian tertentu
5
Menghitung ketinggian maksimum
suatu benda 25 √
B
Menganalisis perbandingan energi
potensial dan energi kinetik dititik
tertentu 26 √ B
Menjelaskan pengertian energi kinetik 30 √
D
Menerapkan hukum
kekekalan energi mekanik
untuk memecahkan masalah
kehidupan sehari-hari
Menghitung ketinggian bola di satu titik 27 √ B
2 Menganalisis besarnya kecepatan benda
pada posisi tertentu 28 √
B
Menjelaskan karakteristik
daya
Menentukan besarnya daya angkat
mesin deret 20 √
E
3
Menghitung besarnya daya pada saat
memindahkan benda
32 √
E
Menghitung besarnya daya yang
dikeluarkan
34 √
E
157
Tes Hasil Belajar Fisika (Pretest)
Nama :
Nis :
Kelas :
Waktu : 90 menit
Petunjuk umum mengerjakan soal
1. Berdoa’lah sebelum mengerjakan soal dibawah ini!
2. Bacalah perintah soal dengan seksama agar memahami maksud soal
3. Tulislah identitas pada kolom yang tersedia
4. Kerjakan soal berikut ini dengan jujur pada lembar jawaban masing-masing.
5. Anda dapat memilih satu piliha jawaban pada setiap pilihan ganda.
6. Anda diperbolehkan menggunakan kalkulator sebagai alat bantu untuk menghitung
7. Teliti kembali pekerjaan anda sebelum dikumpul
1. Sebuah benda bermassa 0,5 kg digantung dengan benang (massa benang diabaikan) dan
diayunkan hingga ketinggian 20 cm dari posisi awal. Bila g = 10 m/s2, kecepatan benda
dititik A adalah….
a. 4 m/s
b. 2 m/s
c. 0.2 m/s
d. 0,04 m/s
e. 0,02 m/s
2. Seseorang memindahkan benda dengan gaya 20 N sejauh 150 cm dalam waktu 2 detik,maka daya orang tersebut sewaktu memindahkan benda adalah….a. 11b. 12c. 13
d. 14e. 15
3. Sebuah benda bermassa 4 kg bergerak dengan kecepatan 8 m/s. Akibat gaya gesekanantara benda dengan lantai mengalami perlambatan 3 m/s2. Besar usaha untuk mengatasigaya gesekan selama 3 sekon adalah….a. 256 Jouleb. 240 Joulec. 176 Jouled. 128 Joule
e. 126 Joule
4. Seorang siswa massanya 60 kg menaiki tangga yang tingginya 10 m dalam waktu 2 menit.Bila g = 10 m/s2, maka daya yang dikeluarkan oleh siswa tersebut adalah….
158
a. 250 Jb. 200 Jc. 150 J
d. 100 Je. 50 J
5. Perhatikan gambar berikut!
Sebuah benda jatuh bebas dari posisi A seperti pada gambar diatas. Maka perbandingan
energi potensial dan energi kinetik ketika sampai di B adalah….
a. 1 : 1
b. 1 : 2
c. 1 : 3
d. 2 : 1
e. 2 : 3
6. Sebuah bola yang massanya 2 kg jatuh bebas dari posisi A seperti pada gambar.
Ketika sampai di B, energi kinetik bola tersebut 2 kali energi potensialnya. Maka tinggi
titik B dari permukaan tanah adalah….
a. 10 m
b. 20 m
c. 30 m
d. 40 m
e. 50 m
7. Sebuah benda dengan massa 1 kg digantung dengan benang (massa benang diabaikan) dan
diayunkan hingga ketinggian 20 cm dari posisi A (lihat gambar dibawah). Bila g = 10 m/s²,
maka besarnya kecepatan benda saat di posisi A adalah…
a. 1 m/s
b. 2 m/s
c. 3 m/s
d. 4 m/s
e. 5 m/s
159
8. Besarnya usaha yang dilakukan gaya F, jika benda berpindah sejauh 20 m adalah….(lihat
gambar)
a. 1000 joule
b. 1200 joule
c. 1600 joule
d. 1800 joule
e. 2000 joule
9. Benda massa m dan bergerak dengan kelajuan v maka benda dikatakan memiliki….
a. energi potensial
b. energi total
c. energi gerak
d. energi kinetik
e. energi panas
10. Dalam gerak harmonik, pernyataan dibawah ini yang paling benar….
a. Percepatan terkecil di titik balik.
b. Kecepatan terkecil di titik
seimbang.
c. Percepatan terkecil di titik
seimbang.
d. Kecepatan terbesar di titik balik.
e. Kecepatan sama di setiap tempat.
11. Benda yang massanya 1 kg bergerak denga kecepatan 35 m/s, maka besar energi kinetikbenda adalah….a. 17 jouleb. 17,5 joulec. 612 joule
d. 612,5 joulee. 1225 joule
12. Sebuah pegas salah satu ujungnya tergantung pada langit-langit dan ujung lainnya diberibeban, dan bertambah panjang 5 cm. beban ditarik sejauh 4 cm kemudian dilepaskan. Jikakonstanta pegas 10 N/m. maka besar energi kinetik pegas saat melalui kedudukanseimbang adalah….a. 2 × 10b. 2 × 10c. 8 × 10 d. 8 × 10
e. 8 × 1013. Sebuah benda yang ditarik dengan gaya 20 N, berpindah sejauh 20 cm. besar usaha yang
dilakukan benda adalah….a. 800 Nmb. 8 Nmc. 4 Nm
d. 2,5 Nm
e. 0,4 Nm
14. Sebuah mesin Derek mampu mengangkat barang yang massanya 2 ton sampai ketinggian10 meter dalam waktu 50 sekon. Bila g = 10 m/s2 maka daya angkat mesin tersebutadalah….
160
a. 800 Wb. 1600 Wc. 3200 W
d. 3600 We. 4000 W
15. Perhatikan gambar dibawah!
Sebuah benda dengan massa 4 kg berada pada bidang datar. Benda tersebut ditarik olehgaya 50 N yang membentuk sudut 60˚ terhadap bidang horizontal (perhatikan gambar).Jika benda berpindah sejauh 4 m maka besarnya usaha yang dilakukan oleh gayaadalah….a. 25 jouleb. 50 Joulec. 75 Joule
d. 100 Joulee. 200 Joule
16. Perhatikan gambar berikut!
Sebuah balok bermassa 50 gr bergerak sepanjang garis lurus pada permukaan mendatarakibat pengaruh gaya yang berubah-ubah terhadap kedudukan seperti ditunjukkan padagambar. Berapakah usaha yang dilakukan gaya tersebut untuk memindahkan balok sejauh14 m!a. 20 jouleb. 30 joulec. 40 joule
d. 50 joulee. 60 joule
17. Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula diam kemudian bergerak lurus dengan percepatan3 m/s². Maka usaha yang diubah menjadi energi kinetik setelah 3 detik adalah….
a. 81 jouleb. 162 joulec. 181 joule
d. 262 joulee. 324 joule
18. Perhatikan gambar berikut!
Sebuah benda yang massanya 1 kg jatuh bebas dari ketinggian 25 m seperti pada gambar,maka besar Energi kinetiknya dititik A dan B adalah….
161
A. 0 dan 100 jouleB. 0 dan 150 jouleC. 5 joule dan 100 jouleD. 5 joule dan 150 joule
E. 10 joule dan 150 joule
19. Sebuah bola besi massanya 0,2 kg dilempar vertikal keatas. Energi potensial benda padaketinggian maksimum adalah 40 J. Bila g = 10 m/s², maka ketinggian maksimum yangdicapai bola adalah….a. 10 mb. 20 mc. 30 m
d. 40 me. 50 m
20. Simpangan sebagai fungsi waktu, benda yang melakukan gerak harmonik memenuhi
persamaan Y (t) = (15 Sin 10 π t) cm, maka amplitudo dan frekuensi gerak harmonik
tersebut. ….
a. 15 cm dan 3,14 hertz
b. 15 cm dan 5,0 hertz
c. 15 cm dan 10 hertz
d. 15 cm dan 15 hertz
e. 15 cm dan 31,4 hertz
21. Contoh yang bukan getaran harmonik pada kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Gerakan ayunan
b. Pistol mainan
c. Jungkat jungkit
d. Spring bed
e. Jam bandul
22. Perhatikan gambar di bawah ini!
Satu getaran pada ayunan bandul yakni….
a. A-B-C
b. A-B-C-A
c. A-B-C-B
d. A-B-C-A-B
e. A-B-C-B-A
23. Untuk benda yang menjalani getaran harmonik, maka pada….
a. Simpangan maksimum, kecepatan dan percepatannya maksimum
b. Simpangan maksimum, keceppatan dan percepatannya minimum
c. Simpangan maksimum, kecepatannya maksium, dan percepatannya nol
d. Simpangan maksimum, kecepatannya nol, dan percepatannya maksimum
e. Simpangan maksimum, energinya maksimum
162
24. Sebuah benda bergerak pada bidang xy dengan komponen kecepatan dalam arah x dapat
dinyatakan dalam bentuk Vx (t) = 3t2 – 4t + 5 m/s sedangkan komponen kecepatan dalam
arah y adalah Vy (t) seperti ditunjukkan pada grafik di bawah ini:
Tentukanlah percepatan benda a (t) saat t = 4 sekon ? (dalam arah x dan y)
a. 5 m/s2 dan 10 m/s2
b. 15 m/s2 dan 20 m/s2
c. 20 m/s2 dan 15 m/s2
d. 10 m/s2 dan 5 m/s2
e. 15 m/s2 dan 15 m/s2
25. Dua buah osilator bergetar pada saat t = 0. Frekuensi getaran osilator masing-masing 10
Hz dan 40 Hz. Setelah 5/4 sekon kedua gelombang itu berselisih sudut fase sebesar….
a. 0
b. 300
c. 450
d. 900
e. 1800
26. Dua buah partikel melakukan gerak harmonic dan mulai bergerak dari titik setimbangnyadengan arah yang sama. Setiap partikel memiliki periode 1/3 s dan 1/5 s. Beda fase dansudut fase kedua gerak partikel setelah bergerak ¼ s sebesar….a. π radb. 2 π radc. 8 π rad
d. 10 π rade. 15 π rad
27. Setiap pegas memiliki konstanta pegas (k) yang berbeda-beda. Dimensi konstanta pegasyaitu….a. Tak berdimensib. MLT-2
c. MLT-1
d. MT-1
e. MT-2
28. Bilangan yang menentukan arah dan nilai simpangan (y) dan kecepatan (v) adalah
besaran (ωt + θ) yang disebut….
a. Beda fase
b. Kecepatan sudut
c. Sudut fase
d. Percepatan sudut
e. Simpangan sudut
29. Manakah dari persamaan di bawah ini yang merupakan rumus dari persamaan kecepatan
pada gerak harmonik….
a. = sinb. = cos
163
c. = cosd. = sine. = sin
30. Jika massa beban yang digantung pada ujung bawah pegas 1 kg, maka periode getarannya
3 sekon. Jika massa beban dilipatkan menjadi 4 kg, maka tentukan periode getarannya!
a. 2 s
b. 4 s
c. 6 s
d. 8 s
e. 10 s
31. Pegas yang diberikan beban dengan massa m bergetar harmonik sederhana. Pegas tersebut
menghasilkan sebuah periode, periode bergantung pada massa m dan konstanta pegas k.
Maka dari penjelasan diatas semakin besar massa….
a. sama dengan periode
b. semakin kecil periode
c. periodenya sama dengan nol
d. semakin besar periode
e. Tidak berpengaruh pada periode
32. Gerak harmonik pada pegas menggunakan pegas dengan Konstanta 10 N/m dan massabeban yang digantungkan 400 gram. Selama beban bergetar, berapakah waktu yangdiperlukan untuk 10 getaran….a. 12,52 sb. 12,53 sc. 12,54 s
d. 12,55 se. 12,56 s
33. Persamaan gerak harmonik sederhana sebuah benda Y = 0,10 sin 20πt. Besarnya frekuensibenda itu adalah….a. 0,1 Hzb. 1,0 Hzc. 10 Hz
d. 20 Hze. 200 Hz
34. Dalam getaran harmonik, percepatan getarannya….
a. Selalu sebanding dengan simpangannya.
b. Tidak bergantung simpangan.
c. Berbanding balik dengan kuadrat frekuensinya.
d. Berbanding lurus dengan pangkat tiga amplitudonya.
e. Berbanding lurus dengan sudut fasenya.
164
KUNCI JAWABAN
No Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban1 B 9 D 17 B 25 E 33 C2 E 10 D 18 B 26 A 34 D3 E 11 D 19 B 27 E 354 D 12 D 20 B 28 B 365 B 13 C 21 C 29 B 376 B 14 E 22 E 30 C 387 B 15 D 23 C 31 A 398 C 16 E 24 E 32 E 40
165
Tes Hasil Belajar Fisika (Posttest)
Nama :
Nis :
Kelas :
Waktu : 90 menit
Petunjuk umum mengerjakan soal
1. Berdoa’lah sebelum mengerjakan soal dibawah ini!
2. Bacalah perintah soal dengan seksama agar memahami maksud soal
3. Tulislah identitas pada kolom yang tersedia
4. Kerjakan soal berikut ini dengan jujur pada lembar jawaban masing-masing.
5. Anda dapat memilih satu piliha jawaban pada setiap pilihan ganda.
6. Anda diperbolehkan menggunakan kalkulator sebagai alat bantu untuk menghitung
7. Teliti kembali pekerjaan anda sebelum dikumpul
1. Simpangan sebagai fungsi waktu, benda yang melakukan gerak harmonik memenuhi
persamaan Y (t) = (15 Sin 10 π t) cm, maka amplitudo dan frekuensi gerak harmonik
tersebut. ….
a. 15 cm dan 3,14 hertz
b. 15 cm dan 5,0 hertz
c. 15 cm dan 10 hertz
d. 15 cm dan 15 hertz
e. 15 cm dan 31,4 hertz
2. Contoh yang bukan getaran harmonik pada kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Gerakan ayunan
b. Pistol mainan
c. Jungkat jungkit
d. Spring bed
e. Jam bandul
3. Perhatikan gambar di bawah ini!
Satu getaran pada ayunan bandul yakni….
a. A-B-C
b. A-B-C-A
c. A-B-C-B
d. A-B-C-A-B
e. A-B-C-B-A
166
4. Untuk benda yang menjalani getaran harmonik, maka pada….
a. Simpangan maksimum, kecepatan
dan percepatannya maksimum
b. Simpangan maksimum, keceppatan
dan percepatannya minimum
c. Simpangan maksimum,
kecepatannya maksium, dan
percepatannya nol
d. Simpangan maksimum,
kecepatannya nol, dan
percepatannya maksimum
e. Simpangan maksimum, energinya
maksimum
5. Sebuah benda bergerak pada bidang xy dengan komponen kecepatan dalam arah x dapat
dinyatakan dalam bentuk Vx (t) = 3t2 – 4t + 5 m/s sedangkan komponen kecepatan dalam
arah y adalah Vy (t) seperti ditunjukkan pada grafik di bawah ini:
Tentukanlah percepatan benda a (t) saat t = 4 sekon ? (dalam arah x dan y)
a. 5 m/s2 dan 10 m/s2
b. 15 m/s2 dan 20 m/s2
c. 20 m/s2 dan 15 m/s2
d. 10 m/s2 dan 5 m/s2
e. 15 m/s2 dan 15 m/s2
6. Dua buah osilator bergetar pada saat t = 0. Frekuensi getaran osilator masing-masing 10
Hz dan 40 Hz. Setelah 5/4 sekon kedua gelombang itu berselisih sudut fase sebesar….
a. 0
b. 300
c. 450
d. 900
e. 1800
7. Dua buah partikel melakukan gerak harmonic dan mulai bergerak dari titik setimbangnya
dengan arah yang sama. Setiap partikel memiliki periode 1/3 s dan 1/5 s. Beda fase dan
sudut fase kedua gerak partikel setelah bergerak ¼ s sebesar….
a. π rad
b. 2 π rad
c. 8 π rad
d. 10 π rad
e. 15 π rad
8. Setiap pegas memiliki konstanta pegas (k) yang berbeda-beda. Dimensi konstanta pegas
yaitu….
a. Tak berdimensi b. MLT-2
167
c. MLT-1
d. MT-1
e. MT-2
9. Bilangan yang menentukan arah dan nilai simpangan (y) dan kecepatan (v) adalah besaran
(ωt + θ) yang disebut….
a. Beda fase
b. Kecepatan sudut
c. Sudut fase
d. Percepatan sudut
e. Simpangan sudut
10. Manakah dari persamaan di bawah ini yang merupakan rumus dari persamaan kecepatan
pada gerak harmonik….
a. = sinb. = cosc. = cos
d. = sine. = sin
11. Jika massa beban yang digantung pada ujung bawah pegas 1 kg, maka periode getarannya
3 sekon. Jika massa beban dilipatkan menjadi 4 kg, maka tentukan periode getarannya!
a. 2 s
b. 4 s
c. 6 s
d. 8 s
e. 10 s
12. Pegas yang diberikan beban dengan massa m bergetar harmonik sederhana. Pegas tersebut
menghasilkan sebuah periode, periode bergantung pada massa m dan konstanta pegas k.
Maka dari penjelasan diatas semakin besar massa….
a. sama dengan periode
b. semakin kecil periode
c. periodenya sama dengan nol
d. semakin besar periode
e. Tidak berpengaruh pada periode
13. Gerak harmonik pada pegas menggunakan pegas dengan Konstanta 10 N/m dan massabeban yang digantungkan 400 gram. Selama beban bergetar, berapakah waktu yangdiperlukan untuk 10 getaran….a. 12,52 sb. 12,53 sc. 12,54 s
d. 12,55 se. 12,56 s
14. Persamaan gerak harmonik sederhana sebuah benda Y = 0,10 sin 20πt. Besarnya frekuensibenda itu adalah….a. 0,1 Hzb. 1,0 Hzc. 10 Hz
d. 20 Hze. 200 Hz
168
15. Dalam getaran harmonik, percepatan getarannya….
a. Selalu sebanding dengan
simpangannya.
b. Tidak bergantung simpangan.
c. Berbanding balik dengan kuadrat
frekuensinya.
d. Berbanding lurus dengan pangkat
tiga amplitudonya.
e. Berbanding lurus dengan sudut
fasenya.
16. Dalam gerak harmonik, pernyataan dibawah ini yang paling benar….
a. Percepatan terkecil di titik balik.
b. Kecepatan terkecil di titik
seimbang.
c. Percepatan terkecil di titik
seimbang.
d. Kecepatan terbesar di titik balik.
e. Kecepatan sama di setiap tempat.
17. Benda yang massanya 1 kg bergerak denga kecepatan 35 m/s, maka besar energi kinetikbenda adalah….a. 17 jouleb. 17,5 joulec. 612 joule
d. 612,5 joulee. 1225 joule
18. Sebuah pegas salah satu ujungnya tergantung pada langit-langit dan ujung lainnya diberibeban, dan bertambah panjang 5 cm. beban ditarik sejauh 4 cm kemudian dilepaskan. Jikakonstanta pegas 10 N/m. maka besar energi kinetik pegas saat melalui kedudukanseimbang adalah….a. 2 × 10b. 2 × 10c. 8 × 10 d. 8 × 10
e. 8 × 1019. Sebuah benda yang ditarik dengan gaya 20 N, berpindah sejauh 20 cm. besar usaha yang
dilakukan benda adalah….a. 800 Nmb. 8 Nmc. 4 Nm
d. 2,5 Nm
e. 0,4 Nm
20. Sebuah mesin Derek mampu mengangkat barang yang massanya 2 ton sampai ketinggian10 meter dalam waktu 50 sekon. Bila g = 10 m/s2 maka daya angkat mesin tersebutadalah….
a. 800 Wb. 1600 Wc. 3200 Wd. 3600 W
e. 4000 W
169
21. Perhatikan gambar dibawah!
Sebuah benda dengan massa 4 kg berada pada bidang datar. Benda tersebut ditarik olehgaya 50 N yang membentuk sudut 60˚ terhadap bidang horizontal (perhatikan gambar).Jika benda berpindah sejauh 4 m maka besarnya usaha yang dilakukan oleh gayaadalah….A. 25 jouleB. 50 JouleC. 75 Joule
D. 100 JouleE. 200 Joule
22. Perhatikan gambar berikut!
Sebuah balok bermassa 50 gr bergerak sepanjang garis lurus pada permukaan mendatarakibat pengaruh gaya yang berubah-ubah terhadap kedudukan seperti ditunjukkan padagambar. Berapakah usaha yang dilakukan gaya tersebut untuk memindahkan balok sejauh14 m!A. 20 jouleB. 30 jouleC. 40 joule
D. 50 jouleE. 60 joule
23. Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula diam kemudian bergerak lurus dengan percepatan3 m/s². Maka usaha yang diubah menjadi energi kinetik setelah 3 detik adalah….
A. 81 jouleB. 162 jouleC. 181 joule
D. 262 jouleE. 324 joule
24. Perhatikan gambar berikut!
Sebuah benda yang massanya 1 kg jatuh bebas dari ketinggian 25 m seperti pada gambar,maka besar Energi kinetiknya dititik A dan B adalah….A. 0 dan 100 jouleB. 0 dan 150 jouleC. 5 joule dan 100 jouleD. 5 joule dan 150 joule
E. 10 joule dan 150 joule
170
25. Sebuah bola besi massanya 0,2 kg dilempar vertikal keatas. Energi potensial benda padaketinggian maksimum adalah 40 J. Bila g = 10 m/s², maka ketinggian maksimum yangdicapai bola adalah….A. 10 mB. 20 mC. 30 m
D. 40 mE. 50 m
26. Perhatikan gambar berikut!
Sebuah benda jatuh bebas dari posisi A seperti pada gambar diatas. Maka perbandingan
energi potensial dan energi kinetik ketika sampai di B a
dalah….
A. 1 : 1
B. 1 : 2
C. 1 : 3
D. 2 : 1
E. 2 : 3
27. Sebuah bola yang massanya 2 kg jatuh bebas dari posisi A seperti pada gambar.
Ketika sampai di B, energi kinetik bola tersebut 2 kali energi potensialnya. Maka tinggi
titik B dari permukaan tanah adalah….
A. 10 m
B. 20 m
C. 30 m
D. 40 m
E. 50 m
28. Sebuah benda dengan massa 1 kg digantung dengan benang (massa benang diabaikan) dan
diayunkan hingga ketinggian 20 cm dari posisi A (lihat gambar dibawah). Bila g = 10 m/s²,
maka besarnya kecepatan benda saat di posisi A adalah…
A. 1 m/s B. 2 m/s
171
C. 3 m/s
D. 4 m/s
E. 5 m/s
29. Besarnya usaha yang dilakukan gaya F, jika benda berpindah sejauh 20 m adalah….(lihat
gambar)
A. 1000 joule
B. 1200 joule
C. 1600 joule
D. 1800 joule
E. 2000 joule
30. Benda massa m dan bergerak dengan kelajuan v maka benda dikatakan memiliki….
A. energi potensial
B. energi total
C. energi gerak
D. energi kinetik
E. energi panas.
31. Sebuah benda bermassa 0,5 kg digantung dengan benang (massa benang diabaikan) dan
diayunkan hingga ketinggian 20 cm dari posisi awal. Bila g = 10 m/s2, kecepatan benda
dititik A adalah….
a. 4 m/s
b. 2 m/s
c. 0.2 m/s
d. 0,04 m/s
e. 0,02 m/s
32. Seseorang memindahkan benda dengan gaya 20 N sejauh 150 cm dalam waktu 2 detik,maka daya orang tersebut sewaktu memindahkan benda adalah….a. 11b. 12c. 13
d. 14e. 15
33. Sebuah benda bermassa 4 kg bergerak dengan kecepatan 8 m/s. Akibat gaya gesekanantara benda dengan lantai mengalami perlambatan 3 m/s2. Besar usaha untuk mengatasigaya gesekan selama 3 sekon adalah….a. 256 Jouleb. 240 Joulec. 176 Joule
d. 128 Joulee. 126 Joule
34. Seorang siswa massanya 60 kg menaiki tangga yang tingginya 10 m dalam waktu 2 menit.Bila g = 10 m/s2, maka daya yang dikeluarkan oleh siswa tersebut adalah….a. 250 Jb. 200 Jc. 150 J
d. 100 Je. 50 J
172
KUNCI JAWABAN
No Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban1 B 9 B 17 D 25 B 33 E2 C 10 B 18 D 26 B 34 E3 E 11 C 19 C 27 B 354 D 12 A 20 E 28 B 365 C 13 E 21 D 29 C 376 E 14 C 22 E 30 D 387 A 15 A 23 B 31 B 398 E 16 D 24 B 32 E 40
173
Analisis Instrumen dan Analisis Data
D.1. Uji Validasi Instrumen Penelitian
D.2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
D.3. Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian
D.4. Uji Daya Pembeda Instrumen Penelitian
D.5. Data Tes Hasil Belajar Fisika (Pretest)
D.6. Analisisi Data Tes Hasil Belajar Fisika (Pretest)
D.7. Data Tes Hasil Belajar Fisika (Posttest)
D.8. Analisisi Data Tes Hasil Belajar Fisika (Posttest)
D.9. Analisis Uji N-Gain
174
UJI VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN
���� =�����
����
� (Arikunto, 2015: 93)
dengan:
��
= Koefisien korelasi biserial
M� = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya
M� = Rerata skor total
S� = Standar deviasi dari skor total
p = Proporsi peserta didik yang menjawab benar
p =������������������������������
�������������������������
q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah
( q = 1 - p )
Untuk validasi soal no 2 dari 70 soal yang telah diteskan kepada 28 peserta didik
a. Rata-rata peserta didik yang menjawab benar (M�)
M� =�����ℎ���������������������������������
�����ℎ�����������������������������
M� =263
9= 29,222
b. Mean dari skor total (M�)
M� =�����ℎ���������
�����ℎ���������
M� =830
28= 29,64
c. Proporsi peserta didik yang menjawab benar
p =������������������������������
�����ℎ������ℎ������������
p =9
28= 0,321
d. Proporsi peserta didik yang menjawab salah
q = 1 - p = 1- 0,321 = 0,679
175
e. Standar deviasi (St)
� = �(�)(∑���) − (∑��)
�
�(� − 1)
� = �(28)(27298) − (830)�
28(28 − 1)
� = �764344 − 688900
28 × 27
� = �75444
756= �99,79365079 = 9.99
f. Menetukan koefisien biseral
���� =�����
����
�
���� =��,������,��
�,����,���
�,���
���� = − 0,0418 × 0,688 = −0,029
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh ������� = −0,029 dan ������ =
0,374 dengan taraf signifikan 0,05 maka item dinyatakan tidak valid ������� <
������
Untuk validasi soal no 4 dari 70 soal yang telah diteskan kepada 28 peserta didik
a. Rata-rata peserta didik yang menjawab benar (M�)
M� =�����ℎ���������������������������������
�����ℎ�����������������������������
M� =443
13= 34,077
b. Mean dari skor total (M�)
M� =�����ℎ���������
�����ℎ���������
176
M� =830
28= 29,64
c. Proporsi peserta didik yang menjawab benar
p =������������������������������
�����ℎ������ℎ������������
p =13
28= 0,464
d. Proporsi peserta didik yang menjawab salah
q = 1 - p = 1- 0,464 = 0,536
e. Standar deviasi (St)
� = �(�)(∑���) − (∑��)
�
�(� − 1)
� = �(28)(27298) − (830)�
28(28 − 1)
� = �764344 − 688900
28 × 27
� = �75444
756= �99,79365079 = 9.99
f. Menetukan koefisien biseral
���� =�����
����
�
���� =��,������,��
�,����,���
�,���
���� = 0,444 × 0,930 = 0,413
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh ������� = 0,413 dan ������ =
0,374 dengan taraf signifikan 0,05 maka item dinyatakan valid ������� < ������
177
UJI REALIBILITAS INSTRUMEN PENELITIAN
��� = ��
�����
���∑��
��� (Arikunto, 2015: 115)
�pq = 16,247
n = 28
Jumlah skor peserta didik (∑��) = 830
Jumlah kuadrat skor tiap peserta didik (∑���) =27298
a. Mencari varians
�� =(�)(∑���) − (∑��)
�
�(� − 1)
�� =(28)(27298) − (830)�
28(28 − 1)
�� =764344 − 688900
28 × 27
�� =75444
756= 99,8
b. Mencari realibilitas (r)
��� = ��
�����
���∑��
���
��� = ���
����
��,����,���
��,��
��� = (1,037)(0,837)
= 0,868
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai reliabilitas tes
yaitu 0,868 dan berada pada rentang 0,800 – 1,000 sehingga dapat
disimpulkan bahwa tes hasil belajar fisika peserta didik memiliki
kategori reliabilitas tinggi
178
Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas
No Rentang Nilai Kriteria
1 0,800 – 1,000 Tinggi
2 0,600 – 0,800 Cukup tinggi
3 0,400 – 0,700 Sedang
4 0,200 – 0,400 Rendah
5 0,000 – 0,200 Sangat rendah
(Kasmadi, 2013:78)
179
UJI TINGKAT KESUKARAN
Tabel 3.3 Taraf Kesukaran
No Rentang Nilai Kriteria
1 0,00 ≤ P < 0,30 Sukar
2 0,31 ≤ P < 0,70 Sedang
3 0,71 ≤ P < 1,00 Mudah
(Nana Sudjana, 2017 :137)
Menghitung indeks kesukaran no 1
Adapun rumus untuk menentukan taraf kesukaran adalah sebagai berikut:
P = �
��
Diketehui:
Banyak peserta didik yang menjawab benar soal no 1 (B) = 17 peserta didik
Jumlah seluruh peserta didik yang dites (JS) = 28
Ditanyakan: Indeks Kesukaran (P)….?
Penyelesaian:
P = ��
��= 0,607 (Sedang), karena 0,31 ≤ 0,607 < 0,70
Jadi indeks kesukaran soal no 1 berada pada kategori sedang
Menghitung indeks kesukaran no 11
Adapun rumus untuk menentukan taraf kesukaran adalah sebagai berikut:
P = �
��
Diketehui:
Banyak peserta didik yang menjawab benar soal no 11 (B) = 5 peserta didik
Jumlah seluruh peserta didik yang dites (JS) = 28
Ditanyakan: Indeks Kesukaran (P)….?
180
Penyelesaian:
P = �
��= 0,179 (sulit), karena 0,31 ≤ 0,179 < 0,70
Jadi indeks kesukaran soal no 1 berada pada kategori sulit
181
UJI DAYA PEMBEDA
D� = ��
�� - ��
�� = P� - P�
Arikunto (dalam Mungawanah, 2016: 64)
Menghitung daya pembeda no 1.
Jumlah peserta tes (J)
Banyaknya peserta kelompok atas
(J�) = 14 peserta didik
Banyaknya peserta kelompok bawah
(J�) = 14 peserta didik
Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
(B�) = 9
Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
(B�) = 8
Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
(P�) = 0,643
Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
(P�) = 0,571
D� = ��
�� - ��
�� = P� - P�
D� = �
�� -
�
��
= 0,643 – 0,571 = 0,072 (jelek)
Butir soal mempunyai daya pembeda baik jika ≥ 0.30, karena 0,072 ≤0.30
maka daya pembeda soal jelek
182
Menghitung daya pembeda no 4
Jumlah peserta tes (J)
Banyaknya peserta kelompok atas
(J�) = 14 peserta didik
Banyaknya peserta kelompok bawah
(J�) = 14 peserta didik
Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
(B�) = 9
Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
(B�) = 4
Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
(P�) = 0,643
Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
(P�) = 0,222
D� = ��
�� - ��
�� = P� - P�
D� = �
�� -
�
��
= 0,643 – 0,222 = 0,421 (baik)
Butir soal mempunyai daya pembeda baik jika ≥ 0.30, karena 0,421 ≥0.30 maka
pbi 0,184 -0,029 0,053 0,413 0,041 0,468 0,132 0,381 0,089 0,045 0,147 0,684 0,431 0,571 0,420 0,631 -0,025 0,257Status Drop Drop Drop Valid Drop Valid Drop Valid Drop Drop Drop Valid Valid Valid Valid Valid Drop Drop
Jumlah 17 9 12 13 20 16 17 16 15 12 5 16 11 10 13 12 8tingkat kesukaran 0,607 0,321 0,429 0,464 0,714 0,571 0,607 0,571 0,536 0,429 0,179 0,571 0,393 0,357 0,464 0,429 0,286status butir soal sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang Sulit sedang sedang sedang sedang sedang Sulit
keterangan TK<=0.70 maka tingkat kesukaran butir soal dikatakan sedang, jika TK<0.30 atau Tk>0.70 maka tingkat kesukaran soal dikatakan sul
Daya Beda 0,071 -0,071 0,143 0,357 0,000 0,286 0,214 0,143 0,071 0,286 0,071 0,571 0,357 0,429 0,357 0,571 0,286 0,143Status Butir Soal Jelek Jelek Jelek Baik Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Baik Baik Baik Baik Baik Jelek Jelek
Keterangan butir soal mempunyai daya pembeda baik jika>=0.30