1 IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI (Studi Kasus di SMK Yapek Gombong Kebumen Tahun Pelajaran 2004/2005) Skripsi Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata I untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh: Nama : Dwi Marwati N I M : 1102401002 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN 2005
157
Embed
IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI
IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
IMPLEMENTASI KURIKULUM SMK EDISI 2004 MELALUI
PENDEKATAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
PADA MATADIKLAT SIKLUS AKUNTANSI
(Studi Kasus di SMK Yapek Gombong Kebumen Tahun Pelajaran 2004/2005)
Skripsi
Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata I
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
Nama : Dwi Marwati
N I M : 1102401002
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
2005
2
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 27 Juli 2005
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Achmad Munib, S.H, M.Si Drs. Haryanto
NIP. 130371112 NIP. 131404301
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Drs. Haryanto
NIP. 131404301
ii
3
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 23 Agustus 2005
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Drs. Siswanto, M.M Dra. Hj. Nurussa’dah, M.Si
NIP. 130515769 NIP. 131469642
Pembimbing I Anggota Penguji
Penguji I
Drs. Achmad Munib, S.H., M. Si Dra. Hj. Nurussa’dah, M. Si
NIP. 130371112 NIP. 131469642
Pembimbing II Penguji II
Drs. Haryanto Drs. Achmad Munib, S.H., M. Si
NIP. 131404301 NIP. 130371112
Penguji III
Drs. Haryanto
NIP. 131404301
iii
4
PERNYATAAN,
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi atau tugas akhir ini benar-
benar hasil karya sendiri dengan sumbangan pemikiran dari Drs. Achmad Munib
S.H, M.Si Dosen Pembimbing I dan Drs. Haryanto Dosen Pembimbing II, bukan
jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah.
Semarang, ………… 2005
Dwi Marwati
NIM. 1102401002
iv
5
MOTTO
� Segala problema yang ada di dunia ini akan mudah terpecahkan selama
kita tetap berusaha dan berdoa kepada Allah SWT.
� Barang siapa tidak berani berjuang, maka dia tidak akan meraih cita-
citanya.
� Jangan memaksakan diri di luar kemampuan. Jangan mencampuri urusan
yang tidak Anda kuasai dan tidak menyangkut Anda. Jangan menjanjikan
sesuatu di luar kesanggupan Anda. Jangan membelanjakan untuk sesuatu,
kecuali sesuai dengan kemanfaatan (kebutuhan). Jangan menuntut imbalan
kecuali yang sesuai pekerjaan, dan jangan menangani suatu pekerjaan
kecuali yang Anda benar-benar ahli dalam bidangnya.
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur Alkhamdulillah kepada Allah SWT, skripsi ini
penulis persembahkan kepada :
� Ibunda dan Ayahanda tercinta yang telah memberikan doa, cinta, kasih
sayang, dan segalanya.
� Drs. Achmad Munib, S.H, M.Si dan Drs. Haryanto.
� Suamiku tercinta ( Jupri, S.E )
� Anakku tersayang ( Iraya Febri Anggana )
� Kakakku (Mba Yuni & Mas Budi) dan Adik-adikku (Sutri, Budi, Restin,
dan kompetensi dasar mata pelajaran. Penjabaran hasil belajar untuk
tiap-tiap mata pelajaran dikelompokan berdasarkan aspek, dan setiap
aspek dijabarkan menjasi hasil belajar dan indikator (Puskur, 2002:7).
Adapun urutan jabaran kompetensi dalam KBK tampak pada diagram
berikut ini :
Gambar 3. Urutan Jabaran Kompetensi dalam KBK
(Sumber : Puskur 2002)
Kompetensi Lintas Kurikulum
Kompetensi Tamatan
Kompetensi Rumpun Mata
Pelajaran
Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran
Kompetensi Dasar
Hasil Belajar
Indikator
Tujuan
Pendidikan
Nasional
SilabusSilabusSilabusSilabus
28
1) Kompetensi Lintas Kurikulum (KLK) merupakan pernyataan
tentang pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang
mencakup kecakapan belajar sepanjang hayat dan ketrampilan
hidup yang harus dimiliki. Hasil belajar dari KLK ini perlu dicapai
melalui pembelajaran-pembelajaran dari semua rumpun mata
pelajaran.
2) Kompetensi tamatan merupakan pengetahuan, ketrampilan, sikap,
dan nilai-nilai yang direleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak setelah siswa menyelesaikan suatu jenjang tertentu.
3) Kompetensi rumpun mata pelajaran merupakan pernyataan tetnang
pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai yang direfleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang seharusnya dicapai
setelah siswa menyelesaikan rumpun mata pelajaran tertentu.
4) Kompetensi dasar merupakan pernyataan minimal atau memadai
tentang pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan berindak setelah siswa
menyelesaikan suatu aspek atau subaspek mata pelajaran tertentu.
B. Kurikulum SMK Edisi 2004 Berpendekatan KBK
1. Landasan
Pendidikan nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia
dan berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Undang-
Undang Dasar 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan
29
kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang diatur dengan
undang-undang yaitu Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan
menengah kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan
menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik
untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di
lingkungan kerja, melihat peluang kerja, dan mengembangkan diri di
kemudian hari.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, maka dalam
menyusun kurikulum SMK sangat memperhatikan tahap perkembangan
siswa dan kesesuaian dengan jenis pekerjaan, lingkungan sosial,
kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta kesenian. Oleh sebab itu, maka penyusunan kurikulum
SMK edisi 2004 bertumpu pada landasan filosofis, ekonomis, dan yuridis.
a. Landasan Filosofis
Landasan filosofis yang dijadikan acuan adalah demokratis,
pragmatis, dan humanistis. Ini berarti kurikulum SMK dirancang
untuk mengembangkan nilai-nilai demokratis. Implikasinya, peserta
didik diberi kebebasan untuk berkembang sesuai dengan minat dan
kebutuhannya, dan diberikan peluang untuk mengembangkan nilai-
nilai demokratis pada dirinya. Di samping itu kurikulum SMK edisi
2004 dirancang untuk memberi kesempatan berkembangnya
30
kompetensi kerja yang relevan dengan perkembangan permintaan
pasar kerja, serta memberi ruang gerak pada diri peserta didik untuk
mengembangkan dan melakukan berbagai aktivitas yang dapat
memberi kontribusi terhadap kecakapan hidup di lingkungan
masyarakat.
Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang
selalu tumbuh dan berkembang, tetapi dengan secara perlahan-lahan
ada kalanya mengalami penurunan kualitas sesuai perkembangan
jaman. Kurikulum SMK disusun untuk mengemban misi agar dapat
turut mendukung perkembangan kebudayaan pada arah yang positif.
Oleh karena itu, kurikulum SMK edisi 2004 harus memperhatikan
beberapa hal mendasar sebagai berikut :
1. Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas
sebagai landasan pembentukan watak dan perkembangan
kehidupan manusia.
2. Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang
ideal maupun pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3. Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi
kepentingan bersama peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa,
dan negara.
Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK perlu
mempertimbangkan perkembangan psikologis peserta didik dan
perkembangan/ kondisi kehidupan social budaya masyarakat.
31
a) Perkembangan Psikologi Peserta Didik
Landasan psikologisnya yaitu jika filosofi “apa” yang
seharusnya diajarkan kepada peserta didik, maka psikologi
mempersoalkan “bagaimana” cara mengajarkan “apa” tersebut.
Pendidikan kejuruan melandasi diri pada kenyataan bahwa manusia
itu memiliki perbedaan dalam dimensi-dimensi fisik, intelektual,
emosional, dan spiritual. Oleh karena itu, kita harus menggunakan
cara-cara penyampaian yang berbeda-beda, sehingga muncul
model-model pembelajaran yang beragam yang penggunaannya
disesuaikan dengan kebutuhan individual yang berbeda-beda pula.
Secara umum, manusia mengalami perkembangan
psikologis sesuai dengan pertambahan usia dan berbagai faktor
lainnya yaitu latar belakang pendidikan, ekonomi keluarga, dan
lingkungan pergaulan yang mengakibatkan perbedaan dalam
dimensi fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Pada kurun usia
peserta didik di SMK, mereka memiliki kecenderungan untuk
mencari identitas atau jati diri.
Fondasi kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik
agar berani menghadap, mampu beradaptasi dan mengatasi
berbagai masalah kehidupan, baik kehidupan profesional maupun
keseharian yang selalu berubah bentuk dan jenisnya serta mampu
meningkatkan diri dengan mengikuti pendidikan yang lebih tinggi.
32
b) Kondisi Sosial Budaya
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan yang diterima
dari lingkungan keluarga, masyarakat, maupun sekolah akan
menyatu dalam diri peserta didik dan menjadi satu kesatuan yang
utuh, saling mengisi, dan diharapkan dapat saling memperkaya
secara positif.
Adapun landasan sosiologinya yaitu merupakan ilmu
pengetahuan yang memusatkan perhatian pada hubungan antar
manusia, kelompok, dan system. Pendidikan kejuruan mendasarkan
pada sosiologi, sehingga segala upaya yang dilakukan harus selalu
berpegang teguh pada keharmonisan hubungan antar sesama individu
dalam masyarakat luas yang dilandasi dengan akhlak dan budi pekerti
yang luhur, serta keharmonisan antar system pendidikan dengan
system-sistem yang lain (ekonomi, social, politik, religi, dan moral).
Secara sosial budaya, kurikulum SMK edisi 2004 dikembangkan
dengan memperhatikan berbagai dinamika, kebutuhan masyarakat,
dan tidak meninggalkan akar budaya Indonesia.
b. Landasan Ekonomis
Landasan ekonomi yang dimaksud disini yaitu suatu ilmu
ekonomi yang menekankan pada efisiensi dan investasi dasar
penyelenggaraan pendidikan kejuruan. Artinya, pendidikan kejuruan
dijalankan atas dasar prinsip-prinsip efisiensi, baik internal maupun
33
eksternal. Selain itu, pendidikan kejuruan juga dijalankan atas dasar
prinsip investasi, yang artinya bahwa kita berpedoman pada semakin
tinggi pendidikan dan pelatihan seseorang, maka semestinya orang
yang bersangkutan semakin produktif. Dengan demikian, maka orang
yang lebih produktif akan mendapatkan upah yang lebih besar. Inilah
esensi human capital theory yang menjadi dasar penyelenggaraan
pendidikan kejuruan.
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang
menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang produktif dan dapat
bekerja langsung di bidangnya setelah melalui pendidikan dan
pelatihan berbasis kompetensi (Dirjen Dikdasmen, 2004:3). Dengan
demikian, pembukaan program diklat di SMK harus responsif tehadap
perubahan pasar kerja. Penyiapan manusia untuk bekerja bukan berarti
menganggap manusia semata-mata sebagai faktor produksi, hal ini
dikarenakan pembangunan ekonomi memerlukan kesadaran sebagai
warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
c. Landasan Yuridis
Peraturan perundang-undangan yang mendasari dan menjadi
acuan dalam penyusunan kurikulum SMK edisi 2004 adalah :
1) UUD 1945
Undang-undang Dasar 1945 yang mengamanatkan kepada
pemerintah, kaitannya dengan pendidikan nasional, yaitu: a) untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, b) agar mengusahakan dan
menyelenggarakan satu system pendidikan nasional yang
34
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan
undang-undang.
2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Yaitu berfungsi mengembangkan kemampuan serta
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhal
mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis.
3) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
323/U/1997 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda
pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
4) Ketentuan-ketentuan lain (yang akan disusun) berkaitan dengan
Sistem Pendidikan Nasional Indonesia pada umumnya dan
Pendidikan Menengah Kejuruan pada khususnya.
2. Program
a. Jenis Program Keahlian
SMK menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat)
berbagai program keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan
lapangan kerja. Program keahlian tersebut dikelompokan menjadi
bidang keahlian sesuai dengan kelompok bidang industri/ usaha/
35
profesi. Penamaan bidang keahlian dan program keahlian pada
kurikulum SMK edisi 2004 yang dikembangkan mengacu pada nama
bidang dan program keahlian yang berlaku pada kurikulum SMK edisi
1999. Jenis keahlian baru diwadahi dengan jenis program keahlian
baru atau spesialisasi baru pada program keahlian yang relevan. Jenis
bidang dan program keahlian ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah.
b. Substansi Pendidikan
Substansi atau materi yang diajarkan di SMK disajikan dalam
bentuk berbagai kompetensi yang dinilai penting dan perlu bagi
peserta didik dalam menjalani kehidupan sesuai dengan
perkembangan jaman.
Kompetensi yang dimaksud meliputi kompetensi-kompetensi
yang dibutuhkan untuk menjadi manusia Indonesia yang cerdas dan
pekerja yang kompeten sesuai dengan standar kompetensi yang
ditetapkan oleh industri/ dunia usaha/ asosiasi profesi.
c. Masa Pendidikan
Masa pendidikan di SMK pada prinsipnya sama dengan masa
pendidikan tingkat menengah lainnya yaitu 3 (tiga) tahun. Dengan
mempertimbangkan keluasan dan jumlah kompetensi yang harus
dipelajari, dan jika Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) menuntut masa pendidikan lebih dari tiga tahun, maka masa
pendidikan dapat diperpanjang paling banyak 2 (dua) semester atau
sampai dengan 4 (empat) tahun.
36
3. Struktur Kurikulum
Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
industri/ dunia usaha / asosiasi profesi, substansi diklat dikemas dalam
berbagai matadiklat yang dikelompokan dan diorganisasikan menjadi
program normative, adaptif, dan produktif.
a. Program Normatif
Yaitu kelompok matadiklat yang berfungsi membentuk peserta
didik sebagai pribadi yang utuh, yang memiliki norma-norma sebagai
mahluk individu maupun sosial (anggota masyarakat), sebagai warga
negara Indonesia maupun sebagai warga dunia. Program normatif
diberikan agar peserta didik biasa hidup dan berkembang selaras dalam
kehidupan pribadi, sosial, dan bernegara. Program normatif dijabarkan
menjadi matadiklat yang memuat kompetensi-kompetensi tentang
norma, sikap, dan perilaku yang harus diajarkan dan dilatihkan pada
peserta didik.
b. Program Adaptif
Yaitu kelompok matadiklat yang berfungsi membentuk peserta
didik sebagai individu agar memiliki dasar yang kuat untuk
berkembang dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan.
Program adaptif memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
memahami dan menguasai konsep dan prinsip dasar keilmuan yang
dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan atau melandasi suatu
kompetensi untuk bekerja.
37
Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya
memahami dan menguasai “apa” dan “bagaimana” suatu suatu
pekerjaan yang dilakukan, tetapi memberi pemahaman dan penguasaan
tentang “mengapa” hal tersebut harus dilakukan.
c. Program Produktif
Yaitu kelompok matadiklat yang berfungsi membekali peserta
didik agar memiliki kompetensi standar atau kemampuan produktif
pada suatu pekerjaan/keahlian tertentu yang relevan dengan tuntutan
dan permintaan pasar kerja.
Substansi pembelajaran terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu : 1)
substansi instruksional, dan 2 ) substansi noninstruksional.
1) Substansi Instruksional
Substansi instruksional adalah substansi pembelajaran yang
dirancang secara terstruktur dalam kurikulum dan dikemas dalam
berbagai matadiklat yang dikelompokan dalam program normatif,
adaptif, dan produktif. Pengorganisasian materi program normatif
dan adaptif mengacu pada UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003
pasal 37, yaitu berupa nama matadiklat. Sedangkan program
produktif berupa nama kompetensi yang mengacu pada Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
2) Substansi Noninstruksional
Substansi noninstruksional berisi hal-hal yang dianggap
penting dan perlu bagi peserta didik dan dirancang secara tidak
terstruktur dalam kurikulum. Penyajiannya terintegrasi dengan
substansi instruksional yang dituangkan pada saat merencanakan
38
strategi pembelajaran dan penyusunan modul. Substansi
noninstruksional meliputi pendidikan kecakapan hidup,
kompetensi kunci, lingkungan hidup, dan isu-isu lain seperti
muatan lokal, narkoba, dan pendidikan seks.
Matadiklat pada SMK program keahlian akuntansi adalah sebagai
berikut:
Tabel 1. Struktur kurikulum dalam 3 tahun (kelas 1, 2, 3)
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Akuntansi
No MATADIKLAT DURASI
I NORMATIF 1. Pendidikan Agama 192 2. Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah 288
3. Bahasa Indonesia 192 4. Pendidikan Jasmani dan Olah Raga 288 II ADAPTIF 1. Matematika 403 2. Bahasa Inggris 550 3. Keterampilan Komputer dan pengelolaan Informasi 203 4. Kewirausahaan 192 5. Ekonomi 112 III PRODUKTIF
1. Bekerja sama dengan kolega dan pelanggan 12
2. Bekerja sama dengan lingkungan sosial yang berbeda 12
3. Berkomunikasi melalui telepon dan faksimili 30
4. Mengerjakan persamaan dasar akuntansi 20
5. Mengelola bukti transaksi 30
6. Mengelola buku jurnal 70
7. Mengelola buku besar 65
8. Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan jasa dan dagang 460
9. Mengelola administrasi kas bank 80
10. Mengelola administrasi dana kas kecil 70
11. Mengelola order penjualan 40
12. Mengelola proses kredit 20
13. Mengelola kartu piutang 40
14. Mengelola penagihan piutang 60
15. Mengelola administrasi pembelian 60
16. Mengelola kartu utang 60
39
17. Mengelola penerimaan barang supplies 10
18. Mengelola kartu persediaan supplies 16
19. Mengelola kartu persediaan barang dagangan 30
20. Mengelola administrasi gudang 20
21. Mengelola aktiva tetap 80
22. Mengelola buku jurnal 70
23. Mengelola buku besar 65
24. Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan jasa dan dagang 460
25. Mengelola administrasi gaji dan upah 80
26. Mengelola kartu biaya produksi 45
27. Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan manufaktur 465
JUMLAH 4396
(Sumber : Dirjen Dikdasmenjur 2004)
Tabel 2. Struktur kurikulum I tahun
PROGRAM KEAHLIAN : AKUNTANSI
TINGKAT : I (SATU)
NO MATADIKLAT WAKTU
I.
1.
PROGRAM NORMATIF
Pendidikan Agama
80
2.
3.
4.
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Pendidikan Jasmani dan Olah Raga
120
80
120
II. PROGRAM ADAPTIF
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Matematika
Bahasa Inggris
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
Kewirausahaan
Ekonomi
Mengetik Manual dan elektronik
200
200
160
80
80
200
III. PROGRAM PRODUKTIF
1.
2.
3.
Bekerja sama dengan kolega dan pelanggan
Bekerja sama dalam lingkungan sosial yang berbeda
Berkomunikasi melalui telepon dan faksimili
20
20
40
40
Matadiklat Siklus Akuntansi :
4. Mengerjakan persamaan dasar akuntansi
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Mengelola bukti transaksi
Mengelola buku jurnal
Mengelola buku besar
Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan jasa dan dagang
Mengelola administrasi kas bank
Mengelola administrasi dana kas kecil
Mengelola order penjualan
480
IV. PROGRAM MUATAN LOKAL
1 Bimbingan dan penyuluhan 40
JUMLAH 1920
(Sumber : Dirjen Dikdasmenjur 2004)
Tabel 3. Struktur kurikulum 1 minggu
NO MATADIKLAT WAKTU
I.
1.
2.
3.
4.
II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PROGRAM NORMATIF
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah
Bahasa Indonesia
Pendidikan Jasmani dan Olah Raga
PROGRAM ADAPTIF
Matematika
Bahasa Inggris
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
Kewirausahaan
Ekonomi
Mengetik Manual dan Elektronik
2
3
2
3
5
5
4
2
2
5
41
III.
1.
2.
3.
PROGRAM ADAPTIF
- Bekerja sama dengan kolega dan pelanggan
- Bekerja sama dalam lingkungan sosial yang
Berbeda
- Berkomunikasi melalui telepon dan faksimili
Matadiklat Siklus Akuntansi :
- Mengerjakan persamaan dasar akuntansi
- Mengelola bukti transaksi
- Mengelola buku jurnal
- Mengelola buku besar
- Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan
jasa dan dagang
- Mengelola administrasi kas bank
- Mengelola administrasi dana kas kecil
- Mengelola order penjualan
Bimbingan dan penyuluhan
2
12
1
JUMLAH 48
(Sumber : Dirjen Dikdasmenjur 2004)
4. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku
ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut berbagai faktor yang
mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam diri
individu maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan.
a. Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran adalah proses kegiatan belajar
peserta diklat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan guna
42
mencapai penguasaan kompetensi. Pembelajaran dapat dilaksanakan di
sekolah dan atau di dunia kerja (Dirjen Dikdasmen, 2004, Bag. III:16).
Prosedur pelaksanaan pembelajaran di SMK merupakan
tatacara pembelajaran, pembimbingan, dan pelatihan yang dilakukan di
sekolah dan di dunia kerja. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah
merupakan realisasi pembelajaran program produkif yang ditekankan
pada penguasaan dasar-dasar keahlian yang luas, kuat, mendasar, dan
penguasaaan alat serta teknik bekerja yang tepat. Sedangkan
pelaksanaan pembelajaran di dunia industri (kerja) yaitu peserta yang
mengikuti pelatihan di industri adalah mereka yang memenuhi
persyaratan minimal yang telah ditetapkan, baik pada saat penerimaan
maupun pada saat pemilihan program diklat.
Pelaksanaan pembelajaran dituangkan dalam bentuk kegiatan-
kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.
1) Kegiatan Kurikuler
Merupakan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan
struktur kurikulum dan ditujukan untuk mengembangkan
kompetensi peserta didik sesuai dengan bidang keahliannya.
Kegiatan kurikuler dilakukan melalui kegiatan pembelajaran
terstruktur sesuai dengan struktur kurikulum.
2) Kegiatan Ekstrakurikuler
Merupakan kegiatan diklat di luar jam yang tercantum pada
struktur kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan untuk
pengembangan bakat dan minat serta untuk memantapkan
43
pembentukan kepribadian peserta didik, antara lain dapat berupa
kepramukaan, usaha kesehatan sekolah, olah raga, palang merah,
kesenian, kelompok debat, kegiatan sosial, penyelenggaraan
kegiatan kesiswaan dan kemasyarakatan.
Jenis kegiatan yang dipilih harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan kebermaknaan bagi peserta didik, keadaan dan
kemampuan sekolah, serta situasi dan kondisi sosial, ekonomi,
maupun budaya masyarakat dimana sekolah berada. Kegiatan
tersebut dimaksudkan untuk lebih mengaitkan dan menerapkan
kompetensi yang diperoleh pada program kurikuler dengan
keadaan dan kebutuhan lingkungan guna mengembangkan
kepribadian peserta didik seutuhnya.
b. Pendekatan Pembelajaran
Pembelajaran berbasis kompetensi harus menganut prinsip
pembelajaran tuntas (mastery learning). Hal ini dimaksudkan agar
peserta didik dapat menguasai sikap (attitude), ilmu pengetahuan
(knowledge), dan keterampilan (skills).
Untuk dapat belajar secara tuntas, perlu dikembangkan prinsip
pembelajaran sebagai berikut :
1). Learning by doing
Yaitu belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata yang memberikan
pengalaman belajar bermakna dan dikembangkan menjadi
pembelajaran berbasis produksi.
44
2). Individualized learning
Yaitu pembelajaran dengan memperhatikan keunikan setiap
individu yang dilaksanakan dengan sistem modular.
Mengingat lulusan SMK dapat bekerja sebagai wiraswastawan
atau pegawai, maka pelaksanaan pembelajaran dengna pendekatan
tersebut di atas dapat dilakukan melalui dua jalur alternatif, yaitu : 1)
jalur kelas industri (employed) peserta didik belajar di sekolah dan
berlatih di industri, dan 2) jalur kelas wiraswasta/mandiri
(selfemployed) peserta didik belajar dan berlatih berwiraswasta di
sekolah dan berusaha secara mandiri.
Pemilihan model pembelajaran kelas industri atau kelas
wiraswasta mempertimbangkan minat dan kemampuan peserta didik
serta kondisi sekolah, industri, dan dunia kerja sekitar sekolah. Dalam
hal ini yang paling menentukan adalah ada tidaknya kesempatan
berwirausaha pada program keahlian yang diminati peserta didik.
c. Pola Penyelenggaraan
Pendidikan di SMK dapat menerapkan berbagai pola
penyelenggaraan pendidikan yang dapat dilaksanakan secara terpadu,
yaitu pola pendidikan sistem ganda (PSG), multi entry-multi exit
(MEME), dan pendidikan jarak jauh.
1) Pola pendidikan sistem ganda (PSG)
PSG adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola
bersama-sama antara SMK dengan industri/asosiasi profesi sebagai
45
institusi pasangan (IP) mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan sertifikasi. Durasi pelatihan di industri dilaksanakan
selama 4 (empat) bulan sampai dengan 1 (satu) tahun pada industri
dalam dan atau luar negeri. Pola pendidikan sistem ganda ini
diterapkan dalam proses penyelenggaraan SMK dalam rangka lebih
mendekatkan mutu lulusan yang berkualitas sesuai dengan
permintaan dari dunia industri/ usaha.
2) Pola multi entry-multi exit
Pola multi entry-multi exit merupakan perwujudan konsep
pendidikan dengan sistem terbuka yang diterapkan agar peserta
didik dapat memperoleh layanan secara fleksibel dalam
menyelesaikan pendidikannya. Dengan pola ini, peserta didik dapat
mengambil program/ kompetensi di berbagai institusi pendidikan
seperti SMK, lembaga kursus, diklat industri, politeknik, dan
sebagainya. Oleh sebab itu, maka peserta didik di SMK dapat
mengikuti pendidikan secara paruh waktu.
5. Evaluasi
Evaluasi (penilaian) adalah penentuan nilai hasil pengukuran
dinbandingkan dengan acuan atau standar tertentu. Sedangkan
pengukuran adalah proses kuantifikasi atau pengumpulan bukti-bukti
suatu gejala atau objek menurut aturan tertentu yang sdapat dilakukan
baik dengan cara tes maupun nontes (Dirjen Dikdasmen, 2004:22).
Penilaian hasil belajar peserta didik dalam sistem pembelajaran
berbasis kompetensi pada dasarnya merupakan proses penentuan untuk
46
memastikan peserta didik apakah sudah kompeten atau belum. Selain itu,
penilaian hasil belajar juga merupakan bagian integral dari proses
pembelajaran yang diarahkan untuk menilai kinerja peserta didik dalam
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar secara
berkesinambungan.
Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan secara langsung pada saat
peserta didik melakukan aktivitas belajar, dan secara tidak langsung
melalui bukti-bukti hasil belajar (learning evidance) yang diperoleh
seorang peserta didik dengan kriteria kinerja (performance criteria) yang
ditetapkan pada standar kompetensi.
Sesuai dengan pendekatan kompetensi yang digunakan dalam
pengembangan kurikulum SMK edisi 2004, maka sistem penilaian
menitikberatkan pada penilaian hasil belajar berbasis kompetensi
(competency based assesment) dengan ciri sebagai berikut :
1) Menggunakan penilaian acuan patokan (criterion reference
assesment).
2) Diberlakukan secara perseorangan (individualized).
3) Keberhasilan peserta didik hanya dikategorikan dalam bentuk
kompeten dan belum kompeten.
4) Dilaksanakan secara berkelanjutan.
Dalam pelaksanaannya penilaian hasil belajar peserta didik dapat
dibagi menjadi penilaian berbasis kelas (classroom based assesment) yang
berguna untuk mengukur tingkat penguasaan suatu kompetensi atau tahap
pembelajaran.
47
a) Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilaksanakan
oleh guru dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk :
1. Memantau kegiatan dan kemajuan belajar peserta didik sebagai
bahan masukan untuk perbaikan pembelajaran lebih lanjut.
2. Menetapkan sistem pembimbingan guna membantu kelancaran
dan keberhasilan belajar peserta didik.
3. Menetapkan penyelesaian suatu tahap pembelajaran sebagai dasar
untuk memutuskan kelanjutan pembelajaran tahap berikutnya.
b) Penilaian Kompetensi
Penilaian kompetensi pada dasarnya merupakan penilaian
sumatif terhadap ketuntasan pencapaian hasil belajar peserta didik
setelah menyelesaikan satu unit kompetensi. Penilaian tersebut
bertujuan untuk menetapkan keberhasilan peserta didik dalam
menguasai satu unit kompetensi.
Penilaian yang berkaitan dengan sertifikasi kompetensi
dilakukan oleh lembaga sertifikasi independen sesuai dengan
keahliannya. Apabila lembaga ini belum tersedia, maka sekolah dapat
bekerja sama dengan dunia industri/ industri terkait yang mempunyai
kredibilitas untuk berperan sebagai pengganti lembaga sertifikasi.
6. Sertifikasi
a. Ijazah
Mengacu pada Undang-Undang Sisdiknas, maka SMK yang
telah diakreditasi diberi wewenang untuk menyelenggarakan ujian dan
48
memberikan ijasah yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional kepada peserta didik yang dinyatakan lulus ujian. Ijasah ini
digunakan sebagai pengakuan terhadap penyelesaian pada jenjang
pendidikan SMK atau prestasi belajar yang telah diraih oleh peserta
didik.
b. Sertifikat Kompetensi
Sertifikat kompetensi diberikan kepada peserta didik yang lulus
uji kompetensi yang diselenggarakan oleh SMK/ lembaga diklat yang
terakreditasi sebagai penyelenggara uji kompetensi. Sertifikat
kompetensi tersebut diterbitkan oleh lembaga sertifikasi, asosiasi
profesi, perusahaan/ industri, lembaga diklat yang memiliki kredibilitas
dalam bidangnya, dan lembaga diklat yang diberi wewenang oleh
lembaga sertifikasi.
C. Pengembangan Kurikulum SMK Edisi 2004 Berpendekatan KBK
Arah pengembangan pendidikan menengah kejuruan memiliki peran
untuk menyiapkan peserta didik agar siap bekerja, baik bekerja secara
mandiri (wiraswasta) maupun mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Oleh
karena itu, arah pengembangan pendidikan menengah kejuruan diorientasikan
pada pemenuhan permintaan pasar kerja.
SMK sebagai salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja,
dituntut agar mampu menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan
oleh dunia kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah sumber daya manusia
yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaannya, memiliki daya
49
adaptasi dan daya saing yang tinggi. Atas dasar itulah, maka pengembangan
kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis
kompetensi harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dunia kerja.
Pengembangan kurikulum SMK edisi 2004 yang berpendekatan
kurikulum berbasis kompetensi pada dasarnya merupakan upaya
penyempurnaan terhadap kurikulum yang berlaku. Berdasarkan Dikmenjur
produktif akuntansi melalui ketua program keahlian, dan 4)
mengkoordinir penyiapan alat-alat praktek siswa melalui guru
diklat” (B).
Implementasi dari hasil pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004
melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus
akuntansi pada dasarnya merupakan penyempurnaan dari kurikulum SMK
edisi 1999, sehingga dalam pelaksanaannya pun dapat berjalan dengan
baik. Akan tetapi masih ada sedikit kendala yang terjadi di lapangan,
khususnya dalam penyiapan modul bahan ajar, baik dari segi tenaga,
pikiran, waktu, dan biaya. Hal ini dikarenakan pelaksanaan kurikulum
SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi baru dimulai tahun pelajaran
2004/ 2005, sedangkan sosialisi kurikulum SMK edisi 2004 terlambat.
3. Proses Belajar Mengajar yang Baik
Jika dibandingkan dengan praktek, teori dari matadiklat siklus
akuntansi yang diperoleh oleh setiap peserta didik lebih sedikit.
“Dengan adanya perbandingan yang demikian, maka saya selaku
wakil kepala sekolah bidang kurikulum menganjurkan agar setiap
siswa harus memiliki modul sebagai bahan ajar, penyediaan bahan
dan alat praktek juga harus memadai” (B).
Proses evaluasi atau penilaian pada dasarnya merupakan bagian
integral dari proses pembelajaran yang diarahkan untuk menilai kinerja
peserta didik yang dilakukan secara berkesinambungan. Adapun evaluasi
terhadap implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan
kurikulum berbasis kompetensi, khususnya pada matadiklat siklus
akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen dilakukan secara bertahap,
yaitu guna mengetahui kelebihan, kekurangan, kendala, dan bagaimana
cara mengatasinya.
92
D. Hasil Penelitian Informan III (Guru Matadiklat/C) Tentang :
1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004
Dengan diberlakukannya kurikulum SMK edisi 2004 yang
berbasis kompetensi, maka kedudukan guru hanya sebagai fasilitator,
sehingga peserta didik dalam menguasai masing-masing kompetensi
dituntut adanya kemandirian dan keaktifan dari diri sendiri. Meskipun
guru hanya sebagai fasilitator, guru juga harus betul-betul menguasai
kompetensi yang diajarkan.
Selaku guru matadiklat siklus akuntansi (C) memiliki tugas-tugas
seperti :
1) Menyiapkan perangkat mengajar semesteran, analisis program satuan
pelajaran, dan kisi-kisi serta perangkat evaluasi.
2) Melaksanakan administrasi siswa, seperti : daftar nilai, daftar hadir,
dan daftar kemajuan kelas.
3) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar, seperti :
a) Mempersiapkan bahan ajaran, bahan praktek, ruang, dan
pembagian tugas.
b) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar praktek dan penilaian.
c) Mengkoordinir dan mengevaluasi pembersihan dan penyimpangan
alat serta ruangan setelah pelajaran praktek.
d) Mempertanggung jawabkan semua fasilitas yang digunakan.
4) Mengembangkan alat bantu sebagai sarana penunjang kegiatan belajar
mengajar.
93
5) Mengembangkan bahan ajaran sesuai dengan perkembangan IPTEK
dan kebutuhan lokal.
6) Mengembangkan kemampuan potensi melalui kegiatan/ keterampilan
yang diberikan, baik secara formal maupun informal.
7) Mengajar tepat pada jam pelajaran dan membina budi pekerti siswa
serta menyusun laporan.
Jika dibandingkan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya,
maka dalam rangka mensukseskan implementasi kurikulum SMK edisi
2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi menurut perlu
adanya persiapan-persiapan yang lebih matang, baik tenaga, pikiran,
maupun waktu.
Dengan menggunakan kurikulum SMK edisi 2004, maka
penguasaan materi cukup banyak. Oleh sebab itu, siswa dituntut adanya
kemandirian dan keaktifan dalam menguasai kompeten per kompeten. Di
samping itu, guru yang hanya berkedudukan sebagai fasilitator juga harus
berusaha semaksimal mungkin agar peserta didik dapat mencapai hasil
belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
“Adapun persiapan-persiapan yang saya lakukan selama ini
adalah 1) penguasaan kompetensi yang hendak diajarkan, 2)
mengembangkan alat bantu guna menunjang kegiatan belajar
mengajar, 3) mempersiapkan bahan-bahan untuk praktek, 4)
pengawasan ketat terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,
dan 5) menarget pencapaian materi yang harus dicapai pada tiap-tiap
semester” (C).
94
Mengingat adanya kemandirian, keaktifan, dan target nilai yang
harus dipenuhi oleh tiap-tiap peserta didik dari kompetensi per
kompetensi, maka selaku guru dalam memaknai implementasi kurikulum
SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi harus
lebih giat, siap, dan bekerja keras. Oleh karena itu, siswa harus benar-
benar menguasai kompetensi per kompetensi guna mencapai target nilai
yang telah ditentukan.
Seperti yang diungkapkan oleh (A & B) informan (C) juga
mengaku bahwa pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis
kompetensi baru dimulai pada awal tahun ajaran 2004/ 2005, sehingga
baru tingkat I saja melalui kurikulum ini. Sedangkan untuk tingkat II dan
III masih menggunakan kurikulum lama, yaitu kurikulum SMK edisi
1999.
2. Peran Serta terhadap Kurikulum SMK Edisi 2004
“Dalam pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 selaku guru
saya berperan serta sebagai fasilitator dan pembimbing siswa”(C).
Mengingat pendapat guru matadiklat seperti di atas, maka selaku
guru harus benar-benar siap dan mampu untuk mengajarkan peserta didik
agar pada akhirnya siswa benar-benar menguasai kompetensi yang
diajarkan dan mampu mencapai target nilai dari masing-masing
kompetensi. Hal ini merupakan tanggung jawab dari guru secara utuh,
karena dengan adanya siswa yang tidak lulus kompetensi, maka mau tidak
mau guru harus mengulang/mengajarkan kembali dari tiap-tiap
kompetensi sampai siswa mencapai target lulus kompetensi.
95
Kurikulum SMK edisi 2004 yang merupakan penyempurnaan dari
kurikulum SMK edisi 1999 pada dasarnya hampir sama, sehingga
pelaksanaannya pun tidak begitu sulit, hanya saja dengan menggunakan
kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi harus lebih
memfokuskan pada pengetahuan, nilai, dan sikap. Hal ini dikarenakan
adanya tuntutan kemandirian dan keaktifan dari tiap-tiap peserta didik
untuk lulus setiap kompetensinya. Sedangkan untuk mencapai
kemandirian dan keaktifan tersebut, tiap-tiap siswa harus menggunakan
modul sebagai bahan ajar. Adapun biaya yang diperlukan untuk dapat
memiliki modul bahan ajar tidaklah sedikit, maka dari itu pelaksanaan
kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis
kompetensi harus memiliki dana yang dapat mencukupi kebutuhan.
3. Proses Belajar Mengajar yang Baik
“Dengan diberlakukannya kurikulum SMK edisi 2004
khususnya pada matadiklat siklus akuntansi, maka proses belajar
mengajar yang baik menurut saya selaku guru matadiklat yaitu
dengan memperbanyak latihan-latihan soal” (C).
Semakin banyak mengerjakan latihan-latihan soal, maka peserta
didik memiliki keterampilan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotorik.
Proses evaluasi merupakan bagian yang sangat penting dari proses
pembelajaran yang diarahkan untuk menilai kinerja peserta didik yang
dilakukan guna memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar
secara berkesinambungan. Adapun evaluasi terhadap implementasi
kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis
96
kompetensi, khususnya pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek
Gombong Kebumen dilakukan secara bertahap, yaitu guna mengetahui
kelebihan, kekurangan, kendala, dan bagaimana cara mengatasinya.
E. Hasil Penelitian Informan IV (Siswa/D1) Tentang :
1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004
Dalam rangka mensukseskan implementasi kurikulum SMK edisi
2004 yang berbasis kompetensi, maka persiapan-persiapan yang dilakukan
oleh seorang siswa adalah mempersiapkan diri semaksimal mungkin
terhadap matadiklat yang hendak dipelajari dan berusaha untuk dapat
mandiri serta aktif tanpa harus didampingi oleh guru.
Dengan diberlakukannya kurikulum SMK edisi 2004 yang
merupakan penyempurnaan dari kurikulum SMK edisi 1999, maka dalam
memaknai kurikulum ini selaku siswa harus belajar lebih giat. Hal ini
dikarenakan siswa dalam memperoleh materi tidak selalu didampingi oleh
guru, melainkan berpedoman pada modul bahan ajar.
Kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum
berbasis kompetensi baru diterapkan pada awal tahun ajaran 2004/2005.
2. Peran Serta terhadap Kurikulum SMK Edisi 2004
Dengan diberlakukannya kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis
kompetensi khususnya pada matadiklat siklus akuntansi, maka peran serta
dari siswa yaitu belajar secara mandiri dan berusaha untuk dapat memiliki
berbagai modul yang diperlukan sebagai bahan ajar. Pelaksanaan
kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi pada dasarnya sudah
97
terlaksana dengan baik, tetapi siswa terkadang mengalami kendala
mengenai modul yang hendak digunakan sebagai bahan ajar.
3. Proses Belajar Mengajar yang Baik
Apabila menggunakan kurikulum yang baru ini, maka kegiatan
belajar mengajar yang baik adalah : 1) sebelum masuk kelas siswa
hendaknya sudah mempelajari materi terlebih dahulu, 2) siswa harus lebih
banyak latihan soal-soal, dan 3) siswa tidak boleh bergantung pada guru,
tetapi harus belajar secara mandiri tanpa harus didampingi oleh guru.
Evaluasi sering dilakukan oleh guru, hal ini dimaksudkan agar guru
dapat mengetahui perkembangan hasil belajar yang telah dicapai oleh
siswa dari kompeten per kompeten. Adapun evaluasi yang sering
dilakukan oleh guru adalah diberikan tugas-tugas secara rutin.
F. Hasil Penelitian Informan V (Siswa/D2) Tentang :
1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004
Dengan diterapkan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan
kurikulum berbasis kompetensi khususnya pada matadiklat siklus
akuntansi, maka selaku siswa perlu mempersiapkan diri sedini mungkin
untuk dapat mengikuti proses belajar mengajar yang berbeda dari
kurikulum sebelumnya.
Selaku siswa kejuruan, maka dalam memaknai kurikulum SMK
edisi 2004 yang berbasis kompetensi adalah dituntut adanya kepribadian
yang mandiri dan tidak selalu bergantung pada orang lain.
98
Pada awal tahun ajaran 2004/ 2005 di SMK Yapek Gombong
Kebumen mulai diterapkan kurikulum SMK edisi 2004 melalui
pendekatan kurikulum berbasis kompetensi.
2. Peran Serta terhadap Kurikulum SMK Edisi 2004
Untuk mensukseskan pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004
yang berbasis kompetensi, maka siswa ikut berperan serta. Dalam hal ini
peran serta dari siswa yaitu mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan
baik secara mandiri dan tidak harus bergantung pada guru. Implementasi
kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis
kompetensi di SMK Yapek Gombong Kebumen sudah terlaksana dengan
baik.
Hal ini dapat dilihat pada kepribadian tiap-tiap siswa dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara mandiri tanpa
harus bergantung pada orang lain (guru).
3. Proses Belajar Mengajar yang Baik
Dengan diterapkan kurikulum SMK edisi 2004 melalui
pendekatan kurikulum berbasis kompetensi khususnya pada matadiklat
siklus akuntansi, maka kegiatan belajar mengajar yang baik yaitu dengan
memperbanyak latihan-latihan soal yang lebih menekankan pada praktek
studi kasus.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat perkembangan yang
telah dicapai dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, maka guru
sering melakukan evaluasi secara rutin. Evaluasi tersebut dapat berupa
pemberian tugas-tugas yang lebih menekankan pada praktek.
99
G. Hasil Penelitian Informan VI (Siswa/D3) Tentang :
1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004
Sehubungan dengan adanya kurikulum SMK edisi 2004 yang
diterapkan di SMK Yapek Gombong, maka selaku siswa perlu
mempersiapkan diri sedini mungkin, baik fisik maupun mental. Hal ini
dikarenakan matadiklat siklus akuntansi merupakan materi yang perlu
dipahami secara mendasar.
Dalam memaknai implementasi kurikulum SMK edisi 2004
melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi khususnya pada
matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong yaitu sangat
diperlukan adanya peran aktif dari siswa, sehingga guru hanya bertindak
sebagai fasilitator saja.
Implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan
kurikulum berbasis kompetensi mulai diterapkan di SMK Yapek
Gombong Kebumen pada awal tahun ajaran 2004/ 2005.
2. Peran Serta terhadap Kurikulum SMK Edisi 2004
Peran serta yang sangat penting dalam mensukseskan
implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi
adalah dengan belajar lebih giat lagi agar mencapai hasil belajar yang
maksimal dan mampu mencapai target nilai dari masing-masing kompeten
per kompeten yang telah ditentukan.
Meskipun masih ada beberapa kendala, namun implementasi
kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis
kompetensi di SMK Yapek Gombong Kebumen sudah dapat dikatakan
100
baik. Hal ini terbukti pada kegiatan belajar mengajar yang sudah dapat
dilaksanakan sesuai dengan kurikulum SMK edisi 2004, yaitu siswa
belajar secara aktif dan mandiri.
3. Proses Belajar Mengajar yang Baik
Apabila menggunakan kurikulum yang baru ini, maka kegiatan
belajar mengajar yang baik adalah: 1) sebelum masuk kelas siswa
hendaknya sudah mempelajari materi terlebih dahulu, 2) siswa harus lebih
banyak latihan soal-soal, dan 3) siswa tidak boleh bergantung pada guru,
tetapi harus belajar secara mandiri tanpa harus didampingi oleh guru.
Agar siswa dapat mencapai hasil belajar sesuai target yang telah
ditentukan, maka guru sering mengadakan evaluasi. Evaluasi yang
dilakukan tersebut merupakan tindak lanjut dari akhir proses belajar
mengajar untuk tiap-tiap kompeten.
H. Hasil penelitian Informan VII (Siswa/D4) Tentang :
1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004
Dengan diberlakukan kurikulum SMK edisi 2004 melalui
pendekatan kurikulum berbasis kompetensi khususnya pada matadiklat
siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong, maka selaku siswa perlu
mempersiapkan diri sedini mungkin, baik fisik maupun mental tanpa ada
paksaan dari pihak lain.
Dalam memaknai implementasi kurikulum SMK edisi 2004
melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi khususnya pada
matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong yaitu siswa dituntut
untuk mandiri dan berfikir secara kreatif dalam mengembangkan materi
yang telah dipelajari.
101
Pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan
kurikulum berbasis kompetensi mulai diterapkan di SMK Yapek
Gombong Kebumen pada awal tahun ajaran 2004/ 2005.
2. Peran Serta terhadap Kurikulum SMK Edisi 2004
Dalam rangka mencapai keberhasilan dari implementasi kurikulum
SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi, maka peran serta siswa sangat
dibutuhkan. Adapun peran serta tersebut yaitu dengan belajar lebih giat
dan berusaha mencari pengetahuan dari luar guna mengikuti
perkembangan jaman.
Implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan
kurikulum berbasis kompetensi di SMK Yapek Gombong Kebumen sudah
dapat dikatakan baik. Hal ini terbukti pada kegiatan belajar mengajar yang
sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan kurikulum SMK edisi 2004, yaitu
siswa belajar secara aktif dan mandiri.
3. Proses Belajar Mengajar yang Baik
Proses belajar mengajar yang baik yaitu : 1) sebelum jam pelajaran
dimulai siswa perlu mempelajari materi terlebih dahulu, sehingga pada
saat jam pelajaran siswa sudah menguasai materi yang diajarkan, dan 2)
perbanyak latihan soal-soal yang menekankan pada praktek studi kasus.
Agar tingkat keberhasilan yang dicapai dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar diketahui, maka sering dilakukan evaluasi.
Evaluasi tersebut berupa tugas-tugas akhir dari tiap-tiap kompeten yang
telah dipelajari.
102
I. Hasil penelitian Informan Penelitian VIII (Siswa/D5)
1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004
Selaku siswa, maka persiapan-persiapan dalam mengimplementasikan
kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi adalah dengan
belajar dan menyiapkan mental sebaik mungkin. Hal ini dikarenakan
pentingnya persiapan mental guna menghadapi berbagai kesulitan yang
dihadapi.
Dalam memaknai implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui
pendekatan kurikulum berbasis kompetensi sudah dapat dikatakan bagus,
karena melalui pendekatan tersebut dapat mendorong siswa untuk belajar
secara aktif dan mandiri tanpa harus ada guru yang mendampingi.
Implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan
kurikulum berbasis kompetensi dimulai sejak awal tahun pelajaran 2004/
2005.
2. Peran Serta terhadap Kurikulum SMK Edisi 2004
Peran serta siswa dalam rangka memajukan implementasi
kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis
kompetensi adalah dengan turut serta mensukseskan kurikulum tersebut
(belajar).
Hasil pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan
kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi adalah
baik dan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
3. Proses Belajar Mengajar yang Baik
Dengan menggunakan kurikulum ini, maka tugas guru hanya
sebagai fasilitator, sehingga siswa harus belajar secara aktif dan mandiri.
103
Dengan demikian, maka proses belajar mengajar yang baik adalah guru
tidak perlu memberi materi sebanyak mungkin, melainkan guru harus
memberikan latihan-latihan soal semaksimal mungkin. Akan tetapi guru
juga harus banyak menguasai materi dari kompeten per kompeten yang
akan diajarkan.
Proses evaluasi atau penilaian pada dasarnya merupakan kegiatan
rutin setelah pembelajaran selesai. Dengan demikian, maka proses
evaluasi sangat penting. Adapun evaluasi terhadap implementasi
kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis
kompetensi dapat dilakukan dengan memberikan penugasan terstruktur
yang mengacu pada modul bahan ajar.
J. Hasil penelitian Informan IX (Siswa/D6)
1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004
Dengan diberlakukan kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis
kompetensi, maka melatih siswa untuk belajar secara aktif. Oleh sebab itu,
perlu diadakan persiapan-persiapan yang lebih lanjut. Adapun persiapan-
persiapan yang dilakukan oleh seorang siswa adalah dengan belajar
sungguh-sungguh tanpa harus menunggu perintah dari guru.
Dalam memaknai implementasi kurikulum SMK edisi 2004
melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi khususnya pada
matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong yaitu sangat
diperlukan adanya peran aktif dari siswa, sehingga guru hanya bertindak
sebagai fasilitator saja.
104
Implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan
kurikulum berbasis kompetensi di SMK Yapek Gombong Kebumen
dimulai sejak awal tahun pelajaran 2004/ 2005.
2. Peran Serta terhadap Kurikulum SMK Edisi 2004
Peran serta selaku siswa dalam implementasi kurikulum SMK edisi
2004 yang berbasis kompetensi adalah dengan belajar lebih giat agar
mencapai hasil belajar yang maksimal.
Implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan
kurikulum berbasis kompetensi di SMK Yapek Gombong Kebumen sudah
terlaksana dengan baik.
3. Proses Belajar Mengajar yang Baik
Dengan menggunakan kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis
kompetensi, maka proes belajar mengajar yang baik adalah guru harus
memperbanyak praktek daripada teori, dan guru juga harus memperbanyak
latihan-latihan soal. Dengan demikian, maka akan melatih siswa untuk
belajar secara mandiri.
Agar tingkat keberhasilan yang dicapai dalam proses belajar
mengajar diketahui, maka dilakukan evaluasi. Evaluasi tersebut berupa
tugas-tugas akhir dari tiap-tiap kompeten yang diberikan oleh guru dengan
berpedoman pada modul bahan ajar.
K. Analisis Data
Dalam melakukan proses analisis data dimulai dari menelaah seluruh
data yang tersedia dari berbagai sumber wawancara, catatan lapangan dan
komentar peneliti, gambar, foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel,
105
dan sebagainya (Moleong, 2002: 103). Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah
maka langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data dan menyusunnya
dalam satuan-satuan yang selanjutnya akan dikategorikan.
Berdasarkan data temuan hasil wawancara dengan ke-9 informan
penelitian yaitu (A, B, C, D1, D2, D3, D4, D5, D6), hasil observasi, dan hasil
dokumentasi, di bawah ini disajikan data yang kemudian akan dilakukan
kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada tujuan dan kemiripan isi dengan
menggunakan kriteria-kriteria implementasi, peran serta, dan pelaksanaan
proses belajar mengajar dengan kurikulum SMK edisi 2004 melalui
pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi
di SMK Yapek Gombong Kebumen dapat disajikan sebagai berikut.
1. Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004 Melalui Pendekatan
Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Matadiklat Siklus Akuntansi
di SMK Yapek Gombong Kebumen
Dengan menerapkan kurikulum SMK edisi 2004 melalui
pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus
akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen pada dasarnya merupakan
kegiatan penyempurnaan dari kurikulum SMK edisi 1999. Dalam hal ini
sekolah sebagai tempat pelaksanaan proses belajar mengajar harus
mempunyai rencana yang matang guna menunjang pelaksanaan
kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis
kompetensi, khususnya pada matadiklat siklus akuntansi.
Diberlakukannya kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis
kompetensi, maka pengelola pendidikan harus senantiasa berjuang keras
106
untuk menentukan rencana-rencana yang akan diajarkan sesuai kebutuhan
sekarang dan yang akan datang. Dengan demikian tidak menutup
kemungkinan untuk tercipta kurikulum yang idealis.
Adanya kurikulum yang idealis akan membawa peserta didik ke
dalam kerangka pemikiran yang jauh ke depan. Selain itu, penerapan
kurikulum ini juga memberikan kemudahan bagi penyelenggara
pendidikan untuk memasukan perkembangan-perkembangan yang ada
dalam masyarakat.
Sesuai yang dipaparkan oleh kepala sekolah (A) bahwa pengertian
kurikulum berbasis kompetensi adalah suatu pemberlakuan kurikulum
yang lebih memfokuskan pada perpaduan pengetahuan, keterampilan,
nilai, dan sikap yang direfleksikan ke dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak, maka dalam pelaksanaannya pun harus didasarkan pada 3 (tiga)
landasan teoritis. Ketiga landasan tersebut antara lain : 1) adanya
pergeseran dari pembelajaran kelompok ke arah pembelajaran individu, 2)
pengembangan konsep belajar tuntas, dan 3) pendefinisian kembali
terhadap bakat.
Adanya perpaduan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap
yang menonjol pada pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 yang
berbasis kompetensi, kepala sekolah dengan dibantu oleh wakil-wakil
kepala sekolah, guru, dan staf karyawan yang lain harus lebih bekerja
keras secara utuh dalam rangka mempersiapkan dan memaknai
pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum
berbasis kompetensi, khususnya pada matadiklat siklus akuntansi di SMK
Yapek Gombong Kebumen.
107
Hal tersebut juga dibenarkan oleh informan penelitian II (B)
mengenai persiapan dan pemaknaan terhadap implementasi kurikulum
SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi. Persiapan itu antara lain
dengan cara mensosialisasikan kurikulum tersebut kepada orang-orang
yang terkait di instansi sekolah dan mempersiapkan sarana prasarana, alat
dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Berkaitan dengan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan
kurikulum berbasis kompetensi, maka secara garis besar persiapan-
persiapan tersebut dapat dilakukan dengan cara :
1. Melakukan peningkatan mutu pendidikan yang dapat dicapai oleh
sekolah melalui kemandirian dan inisiatif kepala sekolah dan orang-
orang yang terkait di instansi sekolah dalam mengelola dan
memberdayakan sumber-sumber yang tersedia.
2. Melakukan peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan
penggunaan sumber-sumber pendidikan melalui pembagian tanggung
jawab yang jelas, transparan, dan demokratis.
3. Melakukan peningkatan perhatian serta partisipasi warga dan
masyarakat sekitar sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran yang dicapai melalui pengambilan keputusan bersama.
4. Menumbuhkan kemandirian dan ketidak tergantungan di kalangan
warga sekolah agar memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi.
5. Mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif dan menciptakan
iklim sekolah yang aman, nyaman, serta tertib.
6. Melakukan proses evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan.
108
7. Pengelolaan sarana dan sumber belajar mulai dari pengadaan,
pemeliharaan, perbaikan hingga pengembangan.
Pemaparan (A dan B) dibenarkan dan dikuatkan oleh (C) yaitu
bahwa persiapan-persiapan yang dilakukan terhadap implementasi
kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis
kompetensi di SMK Yapek Gombong Kebumen perlu dilaksanakan
secara optimal dalam rangka untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
Persiapan-persiapan yang dilakukan dengan cara mensosialisasikan
kurikulum SMK edisi 2004 kepada orang-orang yang terkait di instansi
sekolah sangat penting. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan dan
menerapkan kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi di
kehidupan sekolah agar tidak terjadi tumpang tindih antara yang satu
dengan yang lain. Selain itu, sosialisasi ini dapat pula digunakan untuk
memasyarakatkan program pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004
melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi, baik di sekolah
ataupun di masyarakat melalui berbagai kegiatan-kegiatan seperti :
pertemuan, penataran, seminar, pelatihan, dan sebagainya.
Berdasarkan pemaparan dari ke-tiga informan (A, B, C) dapat
disimpulkan bahwa persiapan dan pemaknaan terhadap implementasi
kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis
kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong
Kebumen sangat penting guna memasyarakatkan pelaksanaan kurikulum
tersebut di lingkungan sekolah. Sosialisasi kurikulum SMK edisi 2004
109
yang berbasis kompetensi dapat dilakukan melalui rapat rutin, penataran,
seminar, dan pertemuan-pertemuan dengan tokoh-tokoh pendidikan.
2. Peran Serta Orang-orang yang Terkait Dalam Instansi Sekolah
terhadap Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004 Melalui
Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Matadiklat Siklus
Akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen
Peran serta dari orang-orang yang terkait di instansi sekolah
terhadap implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis
kompetensi seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang
kurikulum, guru, dan siswa-siswi merupakan aspek penting dalam
mengimplementasikan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan
kurikulum berbasis kompetensi.
Dengan adanya peran serta dari orang-orang tersebut, maka dapat
saling bekerja sama dalam pembuatan berbagai keputusan dan saling
memahami, mengawasi, dan membantu sekolah dalam pengelolaan
kegiatan belajar mengajar. Selain itu, peran serta dari kepala sekolah,
wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru, dan siswa-siswi terhadap
implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi
bertujuan untuk memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan anak
serta meningkatkan kualitas hidup.
Kepala sekolah sebagai penanggung jawab pelaksanaan kurikulum
di sekolah dan berperan sebagai pembina kurikulum serta koordinator
pembinaan kurikulum, maka kepala sekolah harus dapat menciptakan
hubungan baik antara orang-orang yang terkait di instansi sekolah
terhadap implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan
kurikulum berbasis kompetensi secara efektif. Dengan demikian, maka
110
sekolah dalam hal kerja sama dengan orang-orang yang terkait di instansi
sekolah akan terlihat unsur transparan.
Hal ini juga dituturkan oleh (B) bahwa kerja sama yang terbentuk
dengan orang-orang yang terkait di instansi sekolah terhadap
implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang berpendekatan kurikulum
berbasis kompetensi sangat erat, sehingga pelaksanaan kurikulum ini
dapat terlaksana dengan baik dan sesuai peraturan-peraturan dari
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Menengah dan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Dari pendapat (A dan B) dipertegas oleh pendapat (C) yaitu bahwa
kerja sama dengan orang-orang yang terkait di instansi sekolah terhadap
implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi pada
matadiklat siklus akuntansi sagat erat hubungannya. Berkaitan dengan
dunia pendidikan, peran serta dari orang tersebut merupakan peran yang
sangat penting, baik dalam bentuk gagasan/ pemikiran, partisipasi
langsung dalam kegiatan pendidikan ataupun dalam bentuk bantuan
sarana dan prasarana. Peran serta tersebut diperlukan juga dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan pendidikan sehingga tercipta kondisi yang
memenuhi standar minimal.
Pendapat-pendapat tersebut diperkuat lagi melalui pendapat
(D1,D2,D3,D4,D5,D6) bahwa kerja sama antara kepala sekolah, wakil
kepala sekolah bidang kurikulum, dan guru terjalin dengan baik, bahkan
bentuk kerja sama juga sudah dibentuk dengan badan yang berdiri sendiri
yaitu komite sekolah.
111
Adanya peran serta dari orang-orang yang terkait di instansi
sekolah dapat menimbulkan beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan tersebut adalah bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan
yang menyangkut pengambilan keputusan, monitoring, dan evaluasi dapat
terjalin secara kebersamaan. Sedangkan kelemahan dari peran serta
orang-orang tersebut dalam penyelenggaraan pendidikan adalah apabila
kurang saling pengertian, maka akan menimbulkan permasalahan dan pro
kontra antara sekolah dengan komponen-komponen pendidikan.
Dari berbagai pendapat para informan yang telah memberikan
pernyataan, maka dapat disimpulkan bahwa peran serta antara kepala
sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru, dan siswa-siswi
SMK Yapek Gombong Kebumen sudah terjalin baik. Hal ini terbukti
pada pendayagunaan potensi dalam kelancaran penyelenggaraan
pendidikan di sekolah sehingga pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004
melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat
siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen sudah terlaksana
dengan baik dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
3. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Dengan Menggunakan
Kurikulum SMK Edisi 2004 Melalui Pendekatan Kurikulum Berbasis
Kompetensi pada Matadiklat Siklus Akuntansi di SMK Yapek
Gombong Kebumen
Belajar juga merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun
makna atau pemahaman. Sedangkan pembelajaran pada hakekatnya
adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya,
sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam
112
interaksi tersebut banyak faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal
yang datang dari dalam diri individu maupun faktor eksternal yang datang
dari luar lingkungan.
Tanggung jawab belajar berada pada diri siswa, tetapi guru juga
harus bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong
prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk belajar. Oleh karena
itu, maka dalam proses pembelajaran tugas guru yang paling utama
adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan
perilaku bagi peserta didik dan memberikan dorongan kepada siswa untuk
menggunakan seluruh kompetensinya.
Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan adalah pembelajaran
yang memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang diharapkan, sehingga mendorong individu untuk belajar
sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat belajar. Sedangkan proses
pembelajaran di sekolah dimaksudkan untuk mengembangkan potensi
akademis dan kepribadian siswa, serta menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga mampu mengembangkan diri sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan dunia kerja.
Secara umum kegiatan belajar mengajar dilandasi oleh prinsip-
prinsip seperti : a) berpusat pada siswa, b) mengembangkan kreativitas
peserta didik, c) menciptakan kondisi menyenangkan dan manantang, d)
mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai, e)
menyediakan pengalaman belajar yang beragam, dan f) belajar melalui
113
berbuat. Sedangkan kegiatan belajar mengajar yang berbasis kompetensi
dilandasi oleh: a) standar kompetensi, b) kompetensi dasar yang akan
dicapai, c) strategi pencapaian, dan d) sistem evaluasi.
Adapun pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi mencakup 3 hal
pokok, yaitu a) pre tes, b) proses, dan c) pos test.
a. Pre Tes (Tes Awal)
Dalam menjajagi proses pembelajaran yang akan
dilaksanakan, suatu pre tes mempunyai peranan yang cukup penting.
Adapun fungsi dari pre tes tersebut antara lain :
1) Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar.
2) Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan proses pembelajaran yang dilakukan.
3) Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai bahan ajaran yang akan dijadikan topik dalam
proses pembelajaran.
4) Untuk mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran
dimulai, tujuan-tujuan mana yang telah dikuasai peserta didik dan
tujuan-tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan perhatian
khusus.
b. Proses
Proses disini dimaksudkan sebagai kegiatan inti dari pelaksanaan
proses pembelajaran, yakni bagaimana tujuan-tujuan belajar
direalisasikan melalui modul. Proses pembelajaran perlu dilakukan
114
dengan tenang dan menyenangkan, bahkan menuntut aktivitas dan
kreativitas guru dalam menciptakan lingkungan yang kondusif.
Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan hasil.
Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila
seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75 % peserta didik
terlibat secara aktif, baik fisik mental maupun sosial dalam proses
pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan
berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta
didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75 %. Oleh sebab
itu, suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila
masukan merata, menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi,
serta sesuai dengan kebutuhan, perkembangan masyarakat, dan
pembangunan.
c. Pos Test
Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri dengan pos
test. Sama halnya dengan pre tes, pos test juga memiliki banyak
kegunaan, terutama dalam melihat keberhasilan pembelajaran. Fungsi
pos test tersebut diantaranya yaitu :
a) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan, baik secara individu maupun
kelompok.
b) Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat dikuasai
oleh peserta didik serta kompetensi dan tujuan-tujuan yang belum
dikuasainya.
115
c) Untuk mengetahui para peserta didik yang perlu mengikuti
kegiatan remedial dan peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta untuk mengetahui tingkat kesulitan dalam
mengerjakan modul (kesulitan belajar).
d) Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan terhadap
komponen-komponen modul dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan, baik terhadap perencanaan, pelaksanaan maupun
evaluasi.
Dengan diberlakukannya kurikulum SMK edisi 2004 melalui
pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus
akuntansi, maka proses belajar mengajar yang baik menurut pendapat
(A, B, C) yang juga dibenarkan oleh (D1, D2, D3, D4, D5, D6) yaitu
dengan memperbanyak praktek yang mengacu pada modul bahan ajar
dan memperbanyak soal-soal latihan dengan penekanan pada praktek
studi kasus. Dengan demikian, maka metode belajar yang sesuai
dengan kurikulum SMK edisi 2004 yang berbasis kompetensi adalah
dengan cara tidak memberi materi yang sebanyak-banyaknya kepada
siswa, melainkan penguasaan praktek yang dapat dilakukan melalui
latihan-latihan soal.
L. TRIANGULASI
Dalam konteks implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui
pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi di
SMK Yapek Gombong Kebumen, setidaknya ada aspek utama yang diungkap
dalam penelitian ini, yakni : 1) implementasi kurikulum SMK edisi 2004, 2)
116
peran serta kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru
matadiklat, siswa, dan 3) proses belajar mengajar yang baik.
Dari beberapa permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, jika
dianalisis lebih mendalam akan menemukan berbagai gambaran mengenai
implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum
berbasis kompetensi di SMK Yapek Gombong Kebumen.
Secara integratif, permasalahan yang ditelaah dalam implementasi
kurikulum SMK edisi 2004 merupakan satu sistem yang saling berhubungan,
diantaranya yaitu dalam hal persiapan, makna implementasi kurikulum SMK
edisi 2004, dan waktu pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004.
Persiapan implementasi kurikulum SMK edisi 2004 yang dilakukan di
SMK Yapek Gombong Kebumen ditandai dengan penyiapan sarana dan
prasarana sebagai penunjang keberhasilan dari pelaksanaan kurikulum tersebut.
Dengan adanya sarana dan prasarana yang dapat mendukung berjalannya
penerapan kurikulum SMK edisi 2004, maka usaha keras dan kerjasama yang
kuat juga merupakan salah satu ciri khas dari pelaksanaan kurikulum SMK
edisi 2004.
Pada umumnya, persiapan-persiapan yang telah dilakukan bertujuan
untuk mencapai hasil yang optimal dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan
sebelumnya. Persiapan-persiapan tersebut merupakan tugas utama bagi kepa
sekolah yang berkedudukan sebagai pemimpin dalam mengkoordinator
pengelolaan sekolah. Meskipun demikian, kepala sekolah dalam melaksanakan
tugas utamanya selalu melibatkan orang-orang yang berkedudukan
117
dibawahnya. Fenomena tersebut ditanggapi oleh wakil kepala sekolah bidang
kurikulum, menurutnya apa yang dilakukan kepala sekolah adalah merupakan
bentuk kerjasama yang harus dibina secara erat guna mencapai keberhasilan
secara maksimal.
“Bagaimanapun juga, pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 ini
merupakan tanggung jawab bersama. Dengan demikian, maka wakil-
wakil kepala sekolah, guru, staf, dan siswa-siswi juga terlibat didalamnya”
(B).
Mengenai makna implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui
pendekatan KBK, semua informan penelitian memaknai implementasi
kurikulum SMK edisi 2004 sebagai proses awal dari perubahan kurikulum
SMK edisi 1999 menjadi kurikulum SMK edisi 2004 yang lebih difokuskan
pada kemandirian dan keaktifan masing-masing siswa dalam menguasai materi
dari kompeten per kompeten. Informan penelitian kepala sekolah dan wakil
kepala sekolah bidang kurikulum mengatakan bahwa guru matadiklat bertindak
sebagai fasilitator.
Hal tersebut langsung ditanggapi oleh guru matadiklat : “memang
kedudukan saya sebagai guru matadiklat hanya sebagai fasilitator,
sehingga peserta didik dalam menguasai masing-masing kompetensi
dituntut adanya kemandirian dan keaktifan dari diri sendiri” (C).
Berkenaan dengan waktu pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004
melalui pendekaran KBK, semua informan penelitian mengungkapkan bahwa
waktu pelaksanaan kurikulum tersebut dimulai pada awal tahun pembelajaran
2004/2005. Meskipun kurikulum SMK edisi 2004 merupakan bentuk
penyempurnaan dari kurikulum SMK edisi 1999, namun dalam hal ini kepala
sekolah beserta informan penelitian yang lainnya juga menyadari bahwa dalam
melaksanakan kurikulum SMK edisi 2004 setiap guru hendaknya benar-benar
118
memperhatikan situasi dan kondisi sekitar, baik itu tenaga, waktu, pemikiran,
dana, maupun keadaan siswa itu sendiri.
Dari beberapa pernyataan di atas dapat dipahami bahwa pelaksanaan
kurikulum SMK edisi 2004 yang masih baru ini, seyogyanya dilaksanakan
dengan baik dan selalu berpedoman pada modul-modul yang diberlakukan oleh
Dinas Pendidikan Nasional Dirjen Dikdasmen Dikmenjur.
Dalam konteks yang aplikatif, keberhasilan implementasi kurikulum
SMK edisi 2004 melalui pendekatan KBK sangat tergantung dari konsistensi
komponen yang terkait, yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang
kurikulum, guru matadiklat, dan siswa-siswi. Secara logis, konsistensi
komponen-komponen tersebut diawali adanya pemaknaan terhadap
pemberlakuan kurikulum SMK edisi 2004 yang dilaksanakan dengan tepat dan
sesuai tujuan pendidikan nasional.
Sehubungan dengan implementasi hasil pelaksanaan kurikulum SMK
edisi 2004, informan penelitian (A) mengatakan bahwa guru matadiklat sudah
berusaha menjalankan tugas mengajar dengan baik dan sesuai peraturan-
peraturan yang berlaku. Terhadap pernyataan tersebut, informan (B)
menyatakan bahwa implementasi hasil pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004
merupakan hasil penyempurnaan dari kurikulum SMK edisi 1999, sehingga
pada pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik, hanya saja masih perlu
ditambah beberapa modul sebagai bahan ajar. Selanjutnya, informan penelitian
(C) juga lebih menitikberatkan dalam hal ketersediaan sarana dan prasarana
penunjang seperti ; penambahan modul sebagai bahan ajar, tenaga, waktu,
pikiran, dan biaya.
119
Perlunya ketersediaan sarana dan prasarana terhadap implementasi hasil
pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan KBK dikatakan
pula oleh kepala sekolah, yaitu:
“Sarana dan prasarana seperti : penambahan modul, tenaga, waktu,
pikiran, biaya, dan penyediaan ruangan praktek yang memadai
merupakan sarana penunjang untuk mencapai suatu keberhasilan” (A).
Menanggapi hal tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa proses
belajar mengajar yang baik yaitu apabila siswa sudah dapat menguasai materi
dari masing-masing kompeten per kompeten secara aktif dan mandiri.
Dengan berjalannya proses belajar mengajar yang baik, maka akan
berdampak positif bagi proses evaluasi pelaksanaan implementasi kurikulum
SMK edisi 2004 melalui pendekatan KBK, khususnya pada matadiklat siklus
akuntansi. Adapun proses evaluasi tersebut digunakan untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan tujuan yang telah dicapai. Menurut informan
penelitian (A) wujud evaluasi dari implementasi kurikulum SMK edisi 2004
tidak dilakukan secara global, melainkan bertahap, yaitu dari kompetensi per
kompetensi. Dalam pelaksanaannya, baik kepala sekolah maupun informan
penelitian yang lain sama-sama melaksanakan evaluasi. Dengan demikian,
maka implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan KBK pada
matadiklat siklus akuntansi mampu memberikan kontribusi bagi upaya
peningkatan proses belajar mengajar di SMK Yapek Gombong Kebumen
khususnya, dan sekolah kejuruan lain pada umumnya.
Mengacu pada uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa secara teoritis,
implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan KBK pada
matadiklat siklus akuntansi mampu mencapai hasil belajar sesuai dengan
120
tujuan pendidikan nasional dan mampu menciptakan keaktifan serta
kemandirian pada tiap-tiap peserta didik dalam menguasai materi dari
kompeten per kompeten, sehingga dapat mengembangkan kemampuan afektif,
kognitif, dan psikomotorik.
121
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data seperti terurai di atas, maka peneliti dapat
menyimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum
berbasis kompetensi pada matadiklat di SMK Yapek Gombong Kebumen
merupakan penyempurnaan dari kurikulum SMK edisi 1999, dan baru
dilaksanakan pada awal tahun pelajaran 2004/2005 yang merupakan
bagian dari rencana jangka panjang, yaitu sebagai upaya untuk lebih
meningkatkan kualitas kelulusan sekolah menengah kejuruan. Melalui
kurikulum ini diharapkan agar jajaran pendidikan menengah kejuruan
lebih mampu mengembangkan potensi anak didik, sehingga siap untuk
bekerja, membentuk pribadi yang mandiri, dan mampu menempatkan diri
sebagai bagian dari masyarakat dan warga negara. Meskipun implementasi
kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis
kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong
Kebumen baru diberlakukan pada awal tahun ajaran 2004/2005, namun
pelaksanaannya sudah berjalan baik dan sesuai dengan peraturan dan
petunjuk-petunjuk yang diatur oleh Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah, dan Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan tahun 2004. Hal ini terbukti bahwa proses
belajar mengajar yang dilakukan sesuai dengan persiapan-persiapan yang
telah direncanakan sebelumnya.
121
122
2. Peran serta dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum,
guru matadiklat siklus akuntansi dan siswa-siswi SMK Yapek Gombong
Kebumen terhadap implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui
pendekatan kurikulum berbasis kompetensi, khususnya pada matadiklat
siklus akuntansi merupakan suatu dukungan yang sangat menunjang
keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun
2003. Sebagai wujud nyata yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah
bidang kurikulum, dan guru matadiklat rela mengorbankan waktu, tenaga,
dan pikiran tanpa mengenal lelah.
3. Dengan diberlakukannya kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan
kurikulum berbasis kompetensi, maka dalam proses belajar mengajar
kedudukan guru hanya sebagai fasilitator. Dengan demikian, maka proses
belajar mengajar yang baik dengan kurikulum SMK edisi 2004 melalui
pendekatan kurikulum berbasis kompetensi, khususnya pada matadiklat
siklus akuntansi adalah dengan memperbanyak praktek studi kasus dengan
berpedoman pada modul bahan ajar. Kurikulum SMK edisi 2004 ini juga
memberikan kesempatan yang lebih luas kepada peserta didik untuk
belajar secara aktif dan mandiri tanpa didampingi oleh guru dengan cara
menggunakan modul bahan ajar.
123
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, saran yang diajukan adalah :
1. Sehubungan dengan implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui
pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus
akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen, perlu kiranya untuk selalu
dipertahankan dan selalu menjalin kerja sama dengan pihak luar seperti
dunia industri/ usaha. Dengan demikan, maka pelaksanaan kurikulum
SMK edisi 2004 ini mampu meluluskan siswa-siswi yang berkompeten
dan banyak dibutuhkan oleh dunia industri/ usaha.
2. Berkaitan dengan peran serta dari pihak-pihak yang bersangkutan di
instansi sekolah terhadap implementasi kurikulum SMK edisi 2004
melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus
akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen diharapkan agar tetap
berpartisipasi dan mendukung diberlakukannya kurikulum SMK edisi
2004 dengan cara selalu menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan
bidangnya masing-masing dan membantu berbagai hal yang diperlukan
guna terlaksananya kurikulum tersebut.
3. Dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang menggunakan
kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis
kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi di SMK Yapek Gombong
Kebumen, dari pihak sekolah agar tetap menyediakan modul bahan ajar
sesuai dengan kebutuhan siswa dan selalu menjalin kerja sama dengan
dunia industri/ usaha, sehingga setiap siswa dapat melaksanakan praktek
studi kasus sesuai program keahliannya masing-masing.
124
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Idi. 1999. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Jakarta : Gaya
Media Pratama.
Achasius, Kaber. 1988. Pengembangan Kurikulum. Jakarta : Depdikbud.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Bogdan, Robert dan Steven J. 1991. Kualitatif Dasar-dasar Penelitian
(Terjemahan A. Khozin Afendi). Surabaya : Usaha Nasional.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Badan
Penelitian dan Pengembangan Depdiknas.
Dinas Pendidikan Nasional Dirjen Dikdasmen Dikmenjur. 2004. Modul I, II, dan
III Kurikulum SMK edisi 2004. Jakarta : Depdiknas
Download, http : // www.puskur.or.id
E. Mulyasa. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Lexy J, Moleong. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Licoln & Guba. 1985. Part Analysis (Terjemahan Nasution). Jakarta : UI Press.
Miles, Matthew B dan Huberman, Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif
(Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta : UI Press.
Munandar SC Utami. 1990. Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah,
Petunjuk Bagi Guru dan Orangtua. Jakarta : PT. Gramedia.
Nugroho. 1993. Hasil Penelitian (Ruang Hidup Psikologis dan Kinerja Guru SD
di Jateng 1993/1994). Tidak Dipublikasikan.
Rahman, Maman. 1999. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian. Semarang :
IKIP Semarang Press.
S. Nasution. 2001. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta : Bumi Aksara.
S. Nasution. 1993. Pengembangan Kurikulum. Bandung : Citra Aditya.
125
Sudjana, Nana. 2002. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.
Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Tim Pengembang MKDK IKIP Semarang. 1989. Proses Belajar Mengajar dan
Prinsip-prinsip Belajar. Semarang : IKIP Semarang Press.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1995. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Tim. 2004. Profil Sekolah Menengah Kejuruan Yapek Gombong Kebumen.
Kebumen : SMK Yapek Gombong Kebumen.
Utanto, Yuli. 2002. Manajemen Kurikulum Sekolah di SLTP I Wonosobo. Skripsi.
Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Waluyo, Edi. 2002. Kesiapan Pengembangan Kurikulum Model Grass Roots
Dalam Rangka Otonomi Daerah. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri
Semarang.
126
127
Lampiran 2
128
KISI-KISI DAN LAY OUT INSTRUMEN PENELITIAN
Implementasi Kurikulum SMK Edisi 2004 Melalui Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi
pada Matadiklat Siklus Akuntansi di SMK Yapek Gombong Kebumen Tahun Pelajaran 2004/2005
Fokus Penelitian (Aspek-aspek yang Diungkap)
Indikator Penelitian Instrumen Penelitian
Nomor Item
1). Implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada mata pelajran siklus akuntansi.
a). Persiapan b). Makna implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi. c). Waktu pelaksanaan
kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurkulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi.
Wawancara Wawancara Wawancara
A 1a A 1b A 1c
2). Peran serta kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru matadiklat, dan siswa-siswi terhadap implementasi kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi.
a). Peran serta kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru matadiklat, dan siswa-siswi. b). Implementasi hasil
pelaksanaan kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada siklus akuntansi.
Wawancara Wawancara, Observasi
A 2a A 2b B1
3). Pelaksanaan proses belajar mengajar yang baik dengan menggunakan kurikulum SMK edisi 2004 yang berpendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi.
a). Pelaksanaan proses belajar mengajar yang baik. b). Evaluasi pelaksanaan
kurikulum SMK edisi 2004 melalui pendekatan kurikulum berbasis kompetensi pada matadiklat siklus akuntansi.