Page 1
IMPLEMENTASI AKAD KAFALAH PADA PRODUK BANK
GARANSI DI BANK SYARIAH BUKOPIN KC. BUKITTINGGI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pada Prodi Perbankan Syariah (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh:
RENI NURHAFIZAH
3316.290
Dosen Pembimbing:
Dr. H. ISMAIL, M.Ag
NIP: 1968040919940310008
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH
IAIN BUKITTINGGI
1441 H/ 2020
Page 2
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kapada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul Implementasi Akad Kafalah Pada Produk Bank Garansi di Bank Syaria
Bukopin KC. Bukittinggi.
Skripsi ini dijudulkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sajarana Ekonomi (S.E) bagi Mahasiswa Program S1 Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negri (IAIN) Bukittinggi.
Selama proses penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir tidak lepas dari
peran dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini izinkan
penulis untuk mengucapkan terima kasih dengan segala kerendahan hati dan penuh
rasa hormat, kepada :
1. Ibu Dr. Ridha ahida, M.Hum selaku Rektor Institut Agama Islam Negri
(IAIN) Bukittinggi serta Bapak Wakil Rektor yang telah memberikan
fasiltas kepada penulis dalam menambah ilmu pengetahuan di IAIN
Bukittinggi.
2. Bapak Dr. Iiz Izmuddin, S.H, M.H selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam (IAIN) Bukittingii serta Bapak dan Ibu wakil dekan yang
telah memberikan fasiltas kepada penulis dalam menambah ilmu
pengetahuan di Institut Agama Islam Negri (IAIN) Bukittinggi.
Page 3
ii
3. Ibu Sandra Dewi, S.E, M.M selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan
Syariah IAIN Bukittinggi yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan
bagi penulis dalam mengurus segala keperluan yang berhubungan dengan
penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Drs. Genta Sakti, MA sebagai dosen penasehat akademik yang
telah memberikan arahan dan nasehat yang baik demi kelancaran proses
belajarnya penulis.
5. Bapak Dr. H. Ismail, M,Ag sebagai pembimbing skripsi penulis, yang
telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran, mengarahkan dan mengoreksi,
sehingga penulis dalat menyelesaikan skripsi ini sesuai kaidah ilmiah yang
berlaku.
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak membekali ilmu pengetahuan
yang bermanfaat bagi penulis serta Bapak/Ibu kepegawaian tata usaha
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Instiut Agama Islam Negri (IAIN)
Bukittinggi.
7. Bapak/Ibu karyawan Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi yang telah
memberikan penulis izin untuk melakukan wawancara terhadap karywan
bagian Accont Officer di Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi.
8. Bapak/Ibu serta karyawan/karyawati Perpustakaan Institut Agama Islam
Negri (IAIN) Bukittingii yang telah menyediakan fasilitas kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Page 4
iii
Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan
yang terbaik dai Allah SWT, Aamiin Allahumma Aamiin. Dan penulis menyadari
skripsi ini tidak luput dari kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca semoga skripsi ini dapat menambah
ilmu.
Bukittinggi, Juli 2020
Penulis
Reni Nurhafizah
Nim 3316.290
Page 5
iv
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “ Implementasi Akad Kafalah Pada Produk Bank
Garansi di Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi “ Disusun oleh Reni
Nurhafizah NIM 3316.290. Skripsi mahasiswa jurusan S1 Perbankan Syariah
fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negri Bukittinggi. Penelitan
ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis pada produk-produk jasa, terutama pada
produk Bank Garansi, dan akad yang digunakan dalam produk tersebut, dan
bagaimana implementasinya di Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi. Apakah telah
sesuai dengan landasan hukum yang dalam pada akad kafalah dan Fatwa Dewan
Syariah Nasional.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Pengumpulan data yang dilkukan dengan cara observasi, dokumentasi dan
wawancara dengan informan dalam penelitian ini yaitu pegawai Bank Syariah
Bukopin KC. Bukittinggi yang terlibat dalam pelaksanaan produk jasa Bank Garansi
di Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi .
Hasil penelitian yang diperoleh adalah produk Bank Garansi di Bank
syaraiah Bukopin KC. Bukittinggi menggunakan Kontra Bank Garansi dimana
melibat kan pihak di luar Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi. Pihak yang
dilibatkan adalah PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah. Ada beberapa pihak
yang terlibat didalamnya 1. Bank Penerbit, 2. Obliegee, 3. Pricipal dan 4. Perusahaan
Asuransi. Dalam pelaksanaan produk ini bank berlandakan kepada Fatwa DSN-MUI
dan beberapa peraturan peraturan perundang-undangan. Implementasi akad kafalah
pada produk Bank Garansi di Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi dilakukan
melalui beberapa tahap, yaitu : tahap permohonan, tahap analisa, tahap pemprosesan,
tahap penerbitan Bank Garansi serta tahap penyelesaian Bank Garansi. Dalam
pemberian produk ini sering terjadi masalah kerancuan terhadap wanpretasi, hal ini
dapat diselesaikan melalui jalan musyawarah dan masalah tidak kembalinya surat asli
yang seharusnya dikembalikan kepada bank, hal ini dapat diselesaikan dengan
penyegelan arsip-arsip Bank Gansi yang ada di bank dan dinyatakan tidak berlaku
lagi. Dari kelebihan yang dimiliki, ada beberapa hal yang harus diperbaiki, yaitu
penempatan kafalah dalam peraturan tersendiri dan peningkatan promosi jasa Bank
Garansi yang menggunakan akad kafalah di masyarakat agar lebih dikenal dan
dimanfaatkan serta mampu bersaing dengan Bank Garansi di Bank Konvensional.
Kata Kunci : Akad Kafalah, Produk Jasa Bank Garansi
Page 6
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
ABSTRAK ................................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ................................................................................ ............................ v
DAFTAR TABEL …………………………………………................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 5
C. Batasan Masalah............................................................................................. 6
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
E. Tujuan penelitian ............................................................................................ 7
F. Manfaat penelitian .......................................................................................... 7
G. Penjelsan Judul ............................................................................................... 8
H. Kajian Terdahulu ............................................................................................ 9
I. Kajian Terdahulu ............................................................................................ 13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Bank ........................................................................................................... 26
B. Bank Syariah
1. Produk Bank Syariah ............................................................................... 17
C. Kafalah dalam Bank Syariah
1. Pengertian Kafalah ................................................................................. 18
Page 7
vi
2. Landasan Hukum Positif ........................................................................ 20
3. Landasan Syariah ................................................................................... 22
4. Jenis-jenis Kafalah .................................................................................. 25
5. Produk Kafalah dalam Dalam Perbankan Syariah ................................. 26
D. Bank Garansi
1. Pengertian Bank Garansi ........................................................................ 27
2. Pihak-pihak Yang Terlibat Bank Garansi .............................................. 28
3. Dasar Hukum Bank Garansi ................................................................... 30
4. Tujuan Bank Garansi .............................................................................. 32
5. Jenis-jenis Bank Garansi ........................................................................ 33
6. Persyaratan Penerbitan Bank Garansi .................................................... 34
7. Berakhirnya Bank Garansi ..................................................................... 36
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 37
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 37
C. Sumber Data ................................................................................................... 37
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 38
E. Tenik Analisa Data ......................................................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi
1. Sejarah Bank Syariah Bukopin KC. Bukittingi ........................................ 41
Page 8
vii
2. Visi, Misi dan Nilai-nilai Bank Syariah Bukopin .................................... 43
3. Profil Perusahaan Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi ..................... 44
4. Struktur Organisasi Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi .................. 45
5. Produk-produk dan Jasa Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi ........... 46
B. Konsep Jaminan Pelaksanaan Bank Garansi Syariah di Bank Syariah
Bukopin KC. Bukittinggi …………………………………………………. 127
C. Implementasi Akad Kafalah Dalam Produk Bank Garansi di Bank
Syariah Bukopin KC. Bukittinggi ………………………………………… 129
D. Kendala-kendalah dan Penyelesaian Dalam Pemberian Bank Garansi
di Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi ……………………………….. 145
BAB V HASIL PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………….. 149
B. Saran ……………………………………………………………………… 153
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Page 9
viii
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 .................................................................................................................... 5
Tabel IV.1 ................................................................................................................. 47
Tabel IV.2 ................................................................................................................. 50
Tabel IV.3 ................................................................................................................. 63
Tabel IV.4 ................................................................................................................. 65
Tabel IV.5 ................................................................................................................. 66
Tabel IV.6 ................................................................................................................. 71
Tabel IV.7 ................................................................................................................. 73
Tabel IV.8 ................................................................................................................. 73
Tabel IV.9 .................................................................................................................. 73
Tabel IV.10 ................................................................................................................ 74
Tabel IV.11 ................................................................................................................ 74
Tabel IV.12 ................................................................................................................ 74
Tabel IV.13 ................................................................................................................ 75
Tabel IV.14 ................................................................................................................ 75
Tabel IV.15 ................................................................................................................ 76
Tabel IV.16 ................................................................................................................ 86
Tabel IV.17 ……………………………………………………………………….. 106
Tabel IV.18 ………………………………………………………………………...120
Page 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan adalah lembaga yang mempunyai peran utama dalam
pembangunan suatu Negara. Peran ini terwujud dalam fungsi bank sebagai lembaga
intermediasi keuangan (financial intermediary institution), yakni menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan penyaluran kepada masyarakat dalam bentuk
kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
Berdasarkan undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 prinsip operasional
bank dibedakan menjadi dua, yakni bank konvensional yang berdasarkan pada prinsip
bunga dan bank berdasarkan prinsip syariah atau yang kemudian dikenal dengan bank
syariah. Bank syariah terdiri Bank Umum Syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah
atau yang saat ini disebut sebagai Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.1
Bank syariah merupakan institusi yang memberikan layanan jasa
perbankan berdasarkan prinsip syariah. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam
kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan dalam penetapan fatwa didalam syariah. Prinsip ini menggantikan prinsip
bunga yang terdapat dalam system perbankan konvensional.
Bank syariah mempunyai keunggulan berupa penawaran sistim bagi hasil
yang tidak akan merugikan pihak manapun, selain itu terbukti bahwa eksistensi bank
dengan system syariah lebih bertahan menghadapi krisis perekonomian karena bank
1 Khotibul Umam dan Setiawan Budi Utomo, Perbankan Syariah Dasar-dasar dan dinamika
Perkembangannya Di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), hlm. 1
Page 11
2
bersistem syariah tidak tergantung kepada perubahan tingkat suku bunga. Sama halnya
dengan bank konvensional, bank syariah juga ada tiga kelompok jasa bank yang perlu
dikelola secara professional masing-masing adalah kegiatan penghimpun dana (Funding),
menyalurkan dana (Lending) dan jasa-jasa bank lainnya (service).
Produk-produk jasa (service) perbankan syariah pada umumnya
menggunakan akad-akad tabarru’ yang dimaksudkan tidak untuk mencari keuntungan,
tetapi dimaksudkan sebagai fasilitas pelayanan kepada nasabah dalam melakukan
transaksi perbankan. Oleh kerena itu bank sebagai penyedia jasa hanya membebani
dengan biaya administrasi.
Salah satu akad tabarru’ yang berada pada produk perbankan syariah yaitu
akad kafalah. Produk kafalah diberikan bank syariah dalam bentuk bank garansi, yaitu
jaminan yang diberikan bank atas permintaan nasabah untuk memenuhi kewajibannya
kepada pihak lain apabila nasabah tersebut tidak memenuhi kewajibannya. Kafalah itu
sendiri dapat diartikan sebagai jaminan, beban atau tanggungan yang diberikan oleh
penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau
yang ditanggung (makful). Kafalah juga dapat berarti mengalihkan tanggung jawab
seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai
penjamin.
Kafalah sebagai salah satu produk perbankan syariah di bidang jasa telah
mendapatkan dasar hukum dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan. Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah, kafalah mendapatkan dasar hukum yang lebih kokoh. Dalam Pasal 19
Undang-Undang Perbankan Syariah disebutkan bahwa kegiatan usaha Bank Umum
Page 12
3
Syariah antara lain meliputi membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri surat
berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata berdasarkan prinsip
syariah, antara lain seperti akad ijarah, musyarakah, nudharabah, murabahah, kafalah,
atau hawalah.
Dalam Fatwa DSN No. 57/DSN-MUI/V/2007 kafalah dapat diartikan
sebagai akad penjaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga
untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung (makfuul ‘anhu, ashil).2
Keberadaan kafalah sebagai akad di bidang jasa pada Bank Syariah dan Unit Usaha
Syariah telah diatur melalui Fatwa DSN-MUI No: 11/DSN-MUI/IV/2000 tentang
Kafalah.3
Bank Syariah Bukopin KC Bukittinggi juga memiliki produk bank garansi,
dimana bank garansi merupakan salah satu jasa yang diberikan bank berupa jaminan
apabila pihak yang dijamin wanprestasi dalam pemenuhan suatu perikatan. Bank sebagai
pihak penjamin akan menggantikan kedudukan pihak terjamin untuk memenuhi
kewajiban terjamin kepada pihak penerima jaminan manakala dikemudian hari pihak
terjamin melakukan wanprestasi dalam memenuhi kewajibannya.
Pihak terjamin adalah masyarakat yang menjadi nasabah bank yang
bersangkutan, dan jaminan bank diberikan kepada pihak penerima jaminan yang
mengikatkan diri dengan perjanjian dengan nasabah bank yang bersangkutan. Dengan
adanya bank garansi, maka pihak penerima jaminan merasa aman, karena akan terhindar
dari risiko kegagalan pihak terjamin dalam memenuhi kewajiban dari suatu perjanjian.
2Fatwa DSN No. DSN-MUI 57/DSN-MUI/V/2007 3Fatwa DSN-MUI No: 11/DSN-MUI/IV/2000
Page 13
4
Pemberian bank garansi ini dituangkan dalam suatu perjanjian secara
tertulis. Atas dasar perjanjian bank garansi tersebut, selanjutnya bank menerbitkan surat
jaminan bank garansi kepada terjamin untuk diberikan kepada penerima jaminan. Dengan
memberikan bank garansi berarti bank telah membuat pengakuan atau janji tertulis
kepada penerima jaminan atau pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban nasabah kepada
penerima jaminan apabila nasabah wanprestasi dengan membayar sejumlah uang tertentu.
Dalam hubungan transaksi ini jelas bahwa dengan pemberian bank garansi, resiko yang
dihadapi oleh penerima atau pihak ketiga tersebut diambil alih oleh bank.
Penerbitan bank garansi dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Telah dituangkan dalam perjanjian pembiayaan (jika garansi bank dimasukkan
menjadi bagian dari fasilitas pembiayaan),
2. Adanya pengajuan pembukaan bank garansi dari nasabah,
3. Kelengkapan identitas nasabah,
4. Adanya dokumen legalitas usaha,
5. Semua dokumen jaminan yang dipersyaratkan telah diikat secara legal.
Pasar sasaran dalam penerbitan bank garansi Bank Syariah Bukopin yaitu
nasabah dengan subyek hukum perorangan (usaha milik perorangan), badan usaha (CV
atau Fa) dan badan hukum (PT, Koperasi atau Yayasan) yang mempunyai performance
baik dan telah berpengalaman dalam bidang usahanya, serta bouwheer yang bonafid.
Terdapat perkembangan nasabah bank garansi pada bank syariah bukopin
KC. Bukittinggi periode 2017 s/d 2019 yang terlihat pada table 1.1 sebagai berikut:
Data jumlah pengguna bank garansi
Pada Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi
Tahun 2017 – 2019
Page 14
5
Tahun Jumlah Penggunan Bank Garansi
2017 4 perusahaan
2018 11 perusahaan
2019 18 perusahaan
Total 33 perusahaan
Table I. 1
Sumber: Bank Syariah KC. Bukittinggi
Apa dan bagaimana akad kafalah dalam produk bank garansi inilah yang
kemudian akan menjadi bahasan dalam skripsi dengan mengambil contoh dari
pelaksanaan bank garansi di Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi selaku bank yang
bersistemkan syariah.
Bertitik tolak pada latar belakang masalah diatas, maka peneliti
mengganggap perlu adanya pembahasan yang dituang peneliti dalam skripsi dengan judul
Implementasi akad kafalah pada produk bank garansi di Bank Syariah Bukopin KC.
Bukittinggi.
B. Identifkasi Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat diperoleh identifikasi masalahnya
sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep jaminan pelaksanaan bank garansi yang ada di Bank Syariah
Bukopin KC. Bukittinggi ?
2. Bagaimana implementasi akad kafalah dalam produk bank garansi di Bank Syariah
Bukopin Kontor cabang Bukittinggi ?
Page 15
6
3. Apakah yang menjadi kendala – kendala dalam pemberian bank garansi di Bank
Bukopin Syariah KC. Bukitiinggi ?
4. Bagaimanakah penyelesaian kendala – kendala dalam pemberian bank garansi di
Bank Syariah Bukopin KC. Bukitinggi ?
C. Batasan Masalah
Melihat luasnya cakupan penelitian dan waktu yang terbatas maka
penelitian membatasi masalah yaitu: konsep jaminan pelaksanaan bank garansi yang ada
di Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi, implementasi akad kafalah dalam produk
bank garansi di Bank Syariah Bukopin Kontor cabang Bukittinggi, yang menjadi
kendala-kendala, dan penyelesaian dalam pemberian bank garansi di Bank Syariah
Bukopin KC. Bukitinggi
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana konsep jaminan pelaksanaan bank garansi yang ada di Bank Syariah
Bukopin KC. Bukittinggi ?
2. Bagaimana implementasi akad kafalah dalam produk bank garansi di Bank Syariah
Bukopin Kontor cabang Bukittinggi ?
3. Apakah yang menjadi kendala – kendala, dan penyelesaiannya dalam pemberian bank
garansi di Bank Bukopin Syariah KC. Bukitiinggi ?
Page 16
7
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari pembahasan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep jaminan pelaksanaan bank garansi yang ada di Bank
Syariah Bukopin KC. Bukittinggi.
2. Untuk mengetahui implementasi akad kafalah dalam produk bank garansi di Bank
Syariah Bukopin Kontor cabang Bukittinggi
3. Untuk mengetahui yang menjadi kendala – kendala, dan penyelesaiannya dalam
pemberian bank garansi di Bank Bukopin Syariah KC. Bukitiinggi.
F. Manfaat Penelitian
1. Sebagai syarat dalam menyelesaikan studi guna mendapatkan gelar sarjana S1
Perbankan Syariah IAIN Bukittinggi.
2. Bagi penulis, Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk
menerapkan pengetahuan teoritis yang diperoleh dari bangku kuliah, serta
memperluas wawasan penulis dalam bidang perbankan syariah tentang jasa
perbankan dengan menggunakan akad syariah seperti bank garansi.
3. Bagi Institut Agama Islam Negri Bukittinggi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Jurusan Perbankan Syariah, penelitian ini diharapkan menjadi referensi ilmiah untuk
penelitian terkait selanjutnya.
4. Bagi Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Bukittinggi, penelitian ini diharapkan
mampu memberikan masukan, menyediakan informasi yang benar dan menjadi salah
Page 17
8
satu pilihan referensi untuk mengambil keputusan dan perumusan peningkatan kinerja
pada masa yang akan datang.
G. Penjelasan Judul
Untuk mengatasi kesalahan dalam memahami permasalahan yang diteliti,
maka penulis member penjelasan tentang istilah dalam judul Implementasi akad kafalah
pada produk bank garansi di Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi.
1. Kafalah
Jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi
kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.4
2. Bank Garansi
Bank Garansi, yaitu jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank kepada suatu
pihak, baik perorangan, perusahaan atau badan/ lembaga keuangan lainnya dalam
bentuk surat jaminan. 5
Imlementasi akad kafalah dalam produk bank garansi di Bank Syariah
Bukopin KC. Bukittinggi maksudnya adalah penulis ingin mengetahui bagaimana
implementasi dari akad jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga
untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung dalam produk. Jaminan
pembayaran yang diberikan oleh bank kepada suatu pihak, baik perorangan, perusahaan,
atau badan/lembaga keuangan lainnya dalam bentuk surat jaminan.
4 Khotibul Umam dan Setiawan Budi Utomo, hal 163 5 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2014), hlm 147
Page 18
9
H. Kajian Terdahulu
Untuk menambah referansi dalam pembuatan proposal ini saya
menyertakan beberapa judul skripsi yang berkaitan dengan judul yang akan diteliti,
sebagai berikut:
Skripsi yang ditulis oleh Haryati pada tahun 2004, dengan judul skripsi studi analisis
terhadap kafalah di Bank Syariah Mandiri Pekalonngan. Peneliti ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui praktek kafalah di Bank Syariah Mandiri Pekalongan, untuk
mengetahui presektif hukum Islam tentang system kafalah di Bank Syariah Mandiri
Pekalongan.
Peneliti dapat menyimpulkan bahwa kafalah di Bank Syariah Mandiri
Pekalongan termasuk dalam kafalah bi taslim, karena pemberian jaminan oleh pihak bank
berkenan dengan kepentingan nasabahnya. Jasa kafalah di bank ini tidak bertentangan
dengan hukum Islam karena dalam hal ini berlaku akad ijarah, karena ada unsur
pengupahan tentu ada pihak yang diupah.
Maka sesuatu hal yang mengandung unsure pengupahan atas jasa kafalah
diperoleh apabila dilaksanakan dengan prinsip-prinsip ijarah. Dan prisip yang harus
memenuhi struktur sebagai sebuah akad. Artinya bahwa setiap bentuk perjanjian atau
perikatan yang melibatkan pihak lain hendaknya memenuhi syarat dan rukun yang telah
ditentukan syara.
Skripsi yang ditulis oleh Latifa Hanum pada tahun 2008, dengan judul
skripsi Analisa aplikasi produk jasa bank garansi dalam suatu perbandingan (studi kasus
pada PT. Bank Muamalat Tbk. Dan Bank Syariah Mega Indonesia). Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aplikasi produk jasa bank garansi pada PT.
Page 19
10
Bank Muamalat Tbk, untuk mengetahui aplikasi produk jasa bank syariah pada Bank
Syariah Mega Indonesia, untuk menganalisis kelemahan dan kelebihan produk jasa bnak
garansi pada PT. Bank Muamalat Tbk, dan Bank Syariah Mega Indonesia.
Peneliti dapat menyimpulkan bahwa aplikasi produk jasa bank garansi
pada PT. Bank Muamalat menerapkan fee atau biaya administrasi maksimal sebesar 1%
untuk seluruh kantor cabang dan pusat, persyaratan administrative antar Bank Muamalat
dan Bank Syariah Mega Indonesia pada umumnya sama, namun biasanya nasabah yang
menginginkan produk jada bank garansi pada Bank Muamalat, jarang yang datang ke
kantor cabang, pada umumnya mereka langsung ke kantor pusat.
Kelebihan aplikasi produk jasa bank garansi yaitu: ada form permohonan
bank garansi sehingga memudahkan nasabah dalam mengisi aplikasi produk jasa bank
garansi, bagi nasabah yang telah memiliki kredibilitas hanya tingga mengefaxkan data
nasabah, dan itu langsung bisadiproses.
Kelemahan aplikasi produk jasa bank adalah salah satu penganalisaan yang
terjadi dalam perbankan, lebih disebabkan karena human eror, untuk meminimalisir
maka pihak bank harus selalu mengingatkan kualitas sumber daya manusia yang ada
didalamnya, dengan memberikan training dan seminar yang berkaitan dengan masing-
masing bidangnya, masih dilayani bank garansi, setalah masa klaim berakhir, seharunya
bank memiliki kebijakan yang tegas mengenai batas waktu pengajuan klaim dan bila
batas waktu tersebut telah lewat maka klaim tidak akan dilayani lagi.
Hal ini terkait dengan pernyataan dalam bank garansi bahwa kewajiban
bank hanya terbatas pada periode garansi bank dan masa klaim sesuai dengan perjanjian
yang telah disetujui sebelumnya. Klaim diluar periode tersebut merupakan tanggung
Page 20
11
jawab dari pihak pemegang jaminan. Sedangkan aplikasi produk jasa bank garansi pada
bank Mega Syariah Indonesia menerapkan fee atau biaya administasi minimal sebesar
1,1% yang berbeda setiap cabang-cabangnya.
Bank Mega tidak memiliki formulir permohonan bank garansi, sehingga
bagi nasabah yang menginginkan pelayanan ini harus membuat sendiri surat
permohonannya, setelah permohonan dan kelengkapannya dapat dipenuhi oleh nasabah,
maka setelah itu Bank Syariah Mega Indonesia menggunakan wewenangnya untuk
menerima atau menolak permintaan garansu pada nasabah.
Kelebihan aplikasi jasa bank garansi yaitu diikut sertakannya nasabah
dalam penutupan biaya administrasi, sehingga adanya kerelaan antar pihak nasabah dan
pihak bank, dan sangat selektifnya Bank Syariah Mega Indonesia dalam menyetui
permohonan bank garansi sehingga kesalahan teknis yang terjadi didalamnya dapat di
minimalisir.
Kelemahanya yaitu pengambilan fee atau biaya administasi ternyata antar
cabang berbeda-beda melihat kenyataan yang demikian pihak bank harus
menyeragamkan biaya admistasi supaya cabang yang satu dengan yang lain bisa
dibandingkan profit masing-masing cabang.
Skripsi yang ditulis oleh Eka Siani pada tahun 2001, dengan judul skripsi
Pelaksanaan pemberian bank garansi dalam pemborongan proyek jalan lingkar Duku-
Sicincin oleh PT. Nagari Cabang Utama Padang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui jenis bank garansi yang dimintas oleh Bowheer dan mekanisme
penutupan bank garansi dalam pemborongan proyek jalan lingkra Duku-Sicincin oleh PT.
Bank Nagari , untuk mengetahui pengeruh penutupan bank garansi terhadap kelancaran
Page 21
12
pelaksanaan ptoyek jalan lingkar Duku-Sucincin. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mekanisme penutupan bank garansi jaminan pelaksanaan (Performance Profile) adalah
menjadi nasabah bank, mengajukan permohonan bank garansi secara tertulis, melengkapi
permohonan dengan Company Profile (segala akta-akta yang dimiliki oleh PT.ATR dan
PT.BJP) memberikan jaminan lawan atau kontra garansi yang dapat berupa uang tunai
yang disetorkan pada PT. Bank Nagari, memberikan provisi biaya administrasi dan bea
materai. Proses rekomendasi (penilaian dan pertimbangan) proses administrasi
(penandatanganan dan pengecapan) penyerahan warkat bank garansi oleh PT. Bank
Nagari kepada PT.ART/PT.BJP yang kemudian diserahkan kepada PPK-06 sebagai
jaminan pelaksanaan untuk proyek jalan lingkar Duku-Sicincin.
Penutupan bank garansi yang dilakukan oleh PT. Bank Nagari
memberikan dampak positif terhadap pemborong proyek jalan lingkar Duku-Sicincin.
Jaminan pelaksanaan dimintakan atau diisyaratkan oleh Bowheer dalam penandatanganan
Surat Perjanjian Pemborong/Kontak. Bowheer tidak mau menandatangani kontrak jika
tidak ada garansi dari bank berupa jaminan pelaksanaan.
Maka sebelum penandatanganan Surat Perjanjian Pemborong/Kontrak,
kontraktor harus menyerahkan warkat bank garansi jaminan pelaksanaan. Proyek dapat
terlaksana dengan baik dan cepat karena pihak terjamin atau kontraktor lalai dalam
melaksanakan pekerjaan dalam pemborongan proyek ini. Pemborongan proyek
dilaksanakan dengan itikad baik untuk menjaga hubungan kerja yang baik pula antara
pemilik proyek dan kontraktor sehingga lebih lancar lagi. Selain itu, pelaksanaan proyek
jalan lingkr Duku-Sicincin lebih terjamin karena penjaminnya ada dua pihak yaitu dari
pihak PT. Bank Nagari dan PT.ATR/PT.BJP.
Page 22
13
Skripsi yang ditulis oleh Lovia Listiane Putri pada tahun 2016, dengan
judul skripsi penggunaan bank garansi yang diterbitkan Bank Lampung dalam
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui, memahami dan menganalisis relevansi dan signifikan bank garansi dalam
pelaksanaan proyek jasa konstruksi, pada pemberian bank garansi oleh PT. Bank
Lampung.
Kedua, mekanisme pemberian bank garansi oleh Bank Lampung melalui
proses yaitu Surat Permohonan, penilaian atau analisis, persetujuan dan keputusan,
dokumentasi dan pengikatan yang berdasarkan surat keputusan direksi PT Bank
Pembangunan daerah Lampung Nomor 118/DIR/KRD/XII/2009 tentang Buku Pedoman
Perusahaan Bidang Perkreditan Standar Operasional dan Prosedur PT Bank
Pembangunan Daerah Lampung.
Penelitian terdahulu dengan penelitian saya yaitu penelitian sebelumnya
tidak membahas tentang akad kafalah tetapi hanya membahas bagaimana bank garansi
diterapkan pada masing-masing bank tersebut.
I. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang arah dan tujuan penulisan
penelitian, maka secara garis besar dapat digunakan sistematika penulisan dengan adanya
beberapa bab yang terbagi menjadi lima bab, yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan bagian awal penulisan yang terdiri dari sub judul yang saling
berhubungan yaitu, latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan
Page 23
14
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan
judul, kajian terdahulu, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Berfungsi sebagai dasar kajian untuk menjawab permasalahan yang ada pada
penelitian ini. Dalam bab ini berisi deskripsi atau gambaran umum mengenai
akad kafalah dalam produk bank garansi di Bank Syariah Bukopin Kantor
Cabang Bukittinggi yang terdiri dari mengenai pengertian, dasar hukum dan
landasan syariah
BAB III : METODE PENELITIAN
Membahas metode serta data penelitian secara obyektif, dengan diikuti
penjelasan deskripsi data secara jelas dan lengkap. Secara detail bagian ini
berisi diantaranya jenis penelitian yang digunakan, waktu dan tempat penelitian,
definisi operasional, data dan sumber data teknik pengumpulan data serta teknik
analisa data. Bagian ini memberikan panduan penelitian dalam melakukan
penelitian yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan bagian yang memuat analisis terhadap laporan hasil
penelitian yang telah dikumpulkan kemudian dideskripsikan sebagai jawaban
atas permasalahan yang diteliti.
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan bagian yang membahas ringkasan permasalahan pada
rumusan masalah dan tujuan penelitian tanpa adanya pembahasan diluar hal
Page 24
15
tersebut. Pada bagian ini juga terdapat saran-saran dari peneliti untuk para
peneliti selanjutnya dan atau para praktisi serta pemangku kebijakan.
Page 25
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Bank
Dalam pembicaraan sehari-hari bank dikenal sebagai lembaga keuangan
yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan deposito. Kemudian
bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang
membutuhkannya. Di samping itu, juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang,
memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti
pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya.6
Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai, Lembaga Keuangan yang
kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Selanjutnya
ditinjau dari asal mula terjadinya bank, maka pengertian bank adalah meja atau tempat
untuk menukarkan uang. Kemudian pengertian bank menurut Undang-Undang RI Nomor
10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yang dimaksud dengan
bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas
perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank
tidak terlepas dari masalah keuangan.
6 Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), hlm.24
Page 26
17
B. Bank Syariah
Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan bank syri’ah adalah bank yang
beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau Bank Syari’ah biasa
disebut dengan bank tanpa bunga, adalah lembaga perbankan yang operasional dan
produknya dikembangkan berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Dengan
kata lain, bank syari’ah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang
yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.7
Bank syari’ah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah
masalah riba. Dengan demikian, penghindaran bunga yang dianggap riba merupakan
salah satu tantangan yang dihadapi dunia Islam dewasa ini. Suatu hal yang
menggembirakan bahwa belakangan ini para ekonom muslim telah mencurahkan
perhatian besar, guna menemukan cara untuk menggantikan sistem bunga dalam
transaksi perbankan dan keuangan yang lebih sesuai dengan etika Islam. Upaya ini
dilakukan dalam upaya untuk membangun model teori ekonomi yang bebas bunga dan
pengujiannya terhadap pertumbuhan ekonomi, alokasi dan distribusi pendapatan.
1. Produk Bank Syariah
a. Al-wadia’ah (Simpanan)
b. Pembiayaan dengan Bagi Hasil
Prinsip bagi hasil dalam Bank Syariah yang diterapkan dalam pembiayaan
dapat dilakukan dalam empat akad utama yaitu:
1) Al-Musyarakah
7Setia Budhi Wilardjo, Pengertian, Peran dan Perkembangan Bank Syariah di Indonesia,Vol. 2, No. 1,
September 2004 – Maret 2005.
Page 27
18
2) Al-Mudharabah
3) Al-Muza’arah
4) Al-Musaqah
c. Bai’ al-Murabahah
d. Bai’ as-Salam
e. Bai’Al-Istihna’
f. Al-Ijarah (Leasing)
g. Al-Wakalah (Amanat)
h. Al-Kafalah
i. Al-Hawalah
j. Ar-Rahn
C. Kafalah dalam Bank Syariah
1. Pengertian Kafalah
Seseorang dalam kehidupan sehari-hari ketika hendak melakukan kegiatan
meminjam/utang kepada orang lain biasanya diminta untuk memberikan jaminan
bahwa ia di kemudian hari pasti membayar utangnya tersebut. Untuk itu, ia bisa
menjaminkan barangnya yang berupa barang bergerak dengan system gadai atau
fiducia, menjaminkan barang yang tidak bergerak dengan hipotik atau hak
tanggungan, dan juga dapat meminta orang lain menjadi penjamin atas utang-
utangnya.
Jaminan yang diberikan oleh orang lain selaku pihak ketiga ini dikenal
dengan istilah borgtocht atau personal guaranty. Dalam praktiknya penanggung
Page 28
19
utang ini dapat dilaksanakan perorangan, ataupun oleh institusi perbankan (bank
guaranty).
Dalam konteks Islam penanggungan utang ini dikenal dengan istilah
kafalah, yaitu orang yang diperbolehkan bertindak (berakal sehat) berjanji
menunaikan hak yang wajib ditunaikan orang lain atau berjanji menghadirkan hak
tersebut di pengadilan.8
Kafalah menurut bahasa berarti al-dhaman (jaminan), hamalah (beban)
dan az’amah (tanggungan). Sedangkan menurut istilah yang dimaksud dengan
kafalah atau al-dhaman sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama adalah sebagai
berikut.
a. Menurut Mazhab Hanafi kafalah memiliki dua pengertian, yang pertama kafalah
ialah menggabungkan tanggungan kepada tanggungan lain dalam penagihan,
dengan jiwa, utang atau zat benda, yang kedua kafalah ialah menggabungkan
tanggungan kepada tanggungan yang lain dalam pokok (asal) utang.
b. Menurut Mazhab Maliki kafalah ialah orang yang mempunyai hak mengerjakan
tanggungan pemberi beban serta bebannya sendiri yang disatukan, baik
menanggung pekerjaan yang sesuai (sama) maupun pekerjaan yang berbeda.
c. Menurut Mazhab Hanbali kafalah ialah iltizam sesuatu yang diwajibkan kepada
orang lain serta kekekalan benda tersebut yang dibedakan atau iltizam orang
yang mempunyai hak menghadirkan dua harta (pemiliknya) kepada orang yang
mempunyai hak.
8 Khotibul Umam dan Setiawan Budi Utomo, Perbankan Syariah Dasar-dasar dan dinamika
Perkembangannya Di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), hlm. 162
Page 29
20
d. Menurut Mazhab Syafi’I kafalah ialah akad yang menetapkan iltizam hak yang
tetap pada tanggungan (beban) yang lain atau menghadirkan zat benda yang
dibebankan atau menghadirkan beban oleh orang yang berhak menghadirkannya.
Menurut M. Syafi’I Antonio kafalah merupakan jaminan yang diberikan
oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua
atau yang ditanggung. Dalam pengertian lain, kafalah juga berarti mengalihkan
tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab
orang lain sebagai penjamin. 9
2. Landasan Hukum Positif
Kafalah sebagai salah satu produk perbankan syariah di bidang jasa telah
mendapatkan dasar hukum dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan. Dengan
diundangkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah,
kafalah mendapatkan dasar hukum yang lebih kokoh. Dalam pasal 19 Undang-
Undang Perbankan Syariah disebutkan bahwa kegiatan usaha Bank Umum Syariah
antara lain meliputi membeli, menjual, atau meminjam atas risiko sendiri surat
berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata berdasarkan prinsip
syariah, anatara lain, seperti akad ijarah, musyarakah, mudharabah, murabahah,
kafalah, atau hawalah.
9 Hedi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Raja Wali Pers, 2014), hlm. 189
Page 30
21
Keberadaan kafalah sebagai akad di bidang jasa pada Bank Syariah dan
Unit Usaha Syariah telah diatur melalui Fatwa DSN-MUI Nomor: 11/DSN-
MUI/IV/2000 tentang kafalah. Substansi dari fatwa tersebut adalah sebagai berikut:10
Ketentuan Umum
a. Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk
menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad).
b. Dalam akad kafalah, penjamin dapat menerima imbalan (fee) sepanjang tidak
memberatkan.
c. Kafalah dengan imbalan bersifat mengikat dan tidak boleh dibatalkan secara
sepihak.
Rukun dan Syarat Kafalah
a. Pihak penjamin (kafil)
1) Balig (dewasa) dan berakal sehat.
2) Berhak penuh dalam melakukan tindakan hukum dalam urusan hartanya
den rela (ridha) dengan tanggungan kafalah tersebut.
b. Pihak orang yang berutang (ashiil, makfuul ‘anhu)
1) Sanggup menyerahkan tanggungannya (piutang) kepada penjamin
2) Dikenal oleh penjamin.
c. Pihak yang berpiutang (makfuul lahu)
1) Diketahui identitasnya.
2) Dapat hadir pada waktu akad atau member kuasa.
3) Berakal sehat.
d. Objek pinjaman (makfuul bihi)
10Fatwa DSN-MUI Nomor: 11/DSN-MUI/IV/2000
Page 31
22
1) Merupakan tanggungan pihak/orang yang berutang, baik berupa uang,
benda maupun pekerjaan.
2) Bisa dilaksanakan oleh penjamin.
3) Harus merupakan piutang mengikat (lazim), yang tidak mungkin dihapus
kecuali setalah dibayar atau dibebaskan.
4) Harus jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya.
5) Tidak bertentangan dengan syariah (diharamkan).
Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan
diantara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrase
Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.
Produk jasa perbankan syariah berdasarkan akad kafalah secara teknis
mendasarkan pada PBI No. 9/19/PBI/2007 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah
Dalam Kegiatan Penghimpun Dana dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank
Syariah, sebagaimana yang telah diubah dengan PBI No. 10/16/PBI/2008. Pasal 3
PBI dimaksud menyebutkan pemenuhan Prinsip Syariah sebagaimana dimaksud,
antara lain dilakukan melalui kegiatan pelayanan jasa dengan mempergunakan antara
lain akad kafalah, hawalah dan sharfi.11
3. Landasan Syariah
Kafalah disyaratkan oleh Allah SWT. Ter bukti dengan firman-nya :
⧫⬧ ⬧ ⬧ →➔⧫
❑➔⬧➔ ❑⧫
➔⧫⬧ ⧫
11 Khotibul Umam dan Setiawam Budi Utomo, Perbankan Syariah Dasar-dasar dan dinamika
Perkembangannya Di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017) hlm. 164
Page 32
23
☺◼⬧ ◼❑⬧◆
⬧❑⧫ ⧫⬧ ◼⧫ ⧫
❑→⧫ ◆
Ya'qub berkata: "Aku sekali-kali tidak akan melepaskannya (pergi) bersama-sama kamu, sebelum
kamu memberikan kepadaku janji yang teguh atas nama Allah, bahwa kamu pasti akan membawanya
kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepung musuh". tatkala mereka memberikan janji mereka,
Maka Ya'qub berkata: "Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan (ini)". (Yusuf: 66)12
Pada ayat sebelumnya telah disebutkan bahwa guba mendapatkan hak
membeli gandum tahap kedua, anak-anak Ya’qub as harus membawa saudara terkecil
mereka, yaitu Benyamin. Akan tetapi karena sebagaimana Yusuf, Benyamin pun
selalu dihasudi oleh saudara-saudara mereka, maka Nabi Ya’qub as mencemaskan
kepergian saudara Yusuf seibu ini, bersama saudara-saudaranya yang lain. Akan
tetapi Ya’qub as merasa tidak ada cara lain untuk mendapatkan hak Benyamin kecuali
mengirimnya bersama saudara-saudaranya ke Mesir.
Karena itu beliau as meminta kepada anak-anaknya agar berjanji atas nama
Allah, dan bersumpah bahwa mereka akan mengembalikannya kerumah dalam
keadaan baik dan selamat, kecuali bila terjadi peristiwa yang menimpa semuanya.
Merekapun bersumpah didepan ayah mereka, lalu Nabi Ya’qub berkata, “kalian
jangan menyangka bahwa ucapan ini suatu perkara yang sederhana. Ini adalah
sumpah dimana Allah akan member sanksi berat kepada kalian, jika kalian
melanggarnya. Dan Allah Maha mengetahui semua apa yang kita ucapkan ini”.
Dari surat Yusuf ayat 66 ini terdapat dua pembelajaran yang dapat dipetik:
a. Mengambil janji yang kuat untuk menciptakan kepercayaan untuk melaksanakan
suatu tugas penting, merupakan metode yang telah dicontohkan di dalam Al-
12 Insdeks Al-Qur’an
Page 33
24
Qur’an. Dalam melaksanakan urusan-urusan social dan membuat kontrak,
seharusnya seorang muslim melakukannya dengan didukung oleh dokumen-
dokumen yang kuat, dimana yang paling sederhanaya ialah sumpah.Dalam
melakukan urusan-urusan penting, hendaknya kita berhati-hati dan memiliki
sandaran undang-undang dan hukum yang kuat. Akan tetapi yang demikian itu
jangan sampai melalaikan kita dari tawakkal kepada Allah SWT.
Pada ayat yang lain Allah SWT berfirman:
❑⬧ ⧫ ⧫◆❑
☺ ☺◆ ◆
❑ ➔⧫ ⧫◆
Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala Raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya
akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya".13
Para petugas kerajaan yang telah memahami bahwa bejana milik kerajaan,
yang dipakai untuk menakar gandum telah hilang, segera memeriksa barang-barang
milik rombongan saudara-saudara Yusuf. Sementara itu untuk mengumumkan bahwa
siapa yang menemukan kembali bejana tersebut, akan mendapat hadiah bahan
makanan seberat beban seekor unta dan beliau sendiri yang akan menjaminnya.
Dari ayat ini terdapat dua pembelajaran yang dapat dipetik, yaitu:
a. Menentukan hadiah guna menumbuhkan semangat persaingan dan mendorong
orang-orang untuk melakukan pekerjaan yang konstruktif, merupakan sesuatu
yang diterima oleh Allah dan Sunnah para nabi.
13 Indeks Al-Qur’an
Page 34
25
b. Hadiah haruslah sesuai dengan kondisi dan tuntutan zaman, bukan sekedar basa-
basi yang tidak ada manfaatnya. Pada masa panceklik maka sebaik-baik hadiah
adalah bahan makanan (gandum) seberat beban muatan seekor unta.
4. Jenis-jenis Kafalah
a. Kafalah bin-Nafs
Kafalah bin-Nafs merupakan akad memberikan jaminan atas diri
(personal guarantee). Dalam praktik perbankan untuk bentuk kafalah bin-Nafs
seorang nasabah yang mendapat pembiayaan dengan jaminan nama baik dan
ketokohan seseorang atau pemuka masyarakat. Walaupun bank secara fisik tidak
memegang barang apa pun, tetapi bank berharap tokoh tersebut dapat
mengusahakan pembayaran ketika nasabah yang dibiayai mengalami kesulitan.
b. Kafalah bil-Maal
Kafalah bil-Maal merupakan jaminan pembayaran barang atau pelunasan
utang.
c. Kafalah bit-Taslim
Jenis kafalah ini biasa dilakukan untuk menjamin pengembalian atas
barang yang disewa, pada waktu masa sewa berakhir.
Jenis pemberian jaminan ini dapat dilaksanakan oleh bank untuk
kepentingan nasabahnya dalam bentuk kerja sama dengan perusahaan
penyewaan (leasing company). Jaminan pembayaran bagi bank dapat berupa
deposito/ tabungan dan bank dapat membebankan uang jasa (fee) kepada nasabah
itu.
d. Kafalah al-Munjazah
Page 35
26
Kafalah al-Munjazah adalah jaminan mutlak yang tidak dibatasi oleh
jangka waktu dan untuk kepentingan atau tujuan tertentu.
Salah satu bentuk kafalah al-Munjazah adalah pemberian jaminan dalam
bentuk performance bonds (jaminan prestasi), suatu hal yang lazim dikalangan
perbankan dan hal ini sesuai dengan bentuk akad ini.
e. Kafalah al-Muallaqah
Bentuk jaminan ini merupakan penyerdehanaan dari kafalah al-
Munjazah, baik oleh industri perbankan maupun asuransi.14
5. Produk Kafalah Dalam Perbankan Syariah
Produk kafalah yang diberikan oleh bank syariah dalam bentuk bank
garansi. Bank garansi merupakan jasa yang diberikan oleh bank dalam rangka
memberikan jaminan kepada nasabah. Jaminan ini dapat diberikan oleh bank kepada
nasabah dalam mengikuti tender atas penawaran pekerjaan dari pemberi kerja, serta
untuk mengerjakan sesuatu untuk kepentingan pihak lain, dan berbagai macam
jaminan bank lainnya. Dengan mendapatkan bank garansi, pihak yang memberikan
pekerjaan akan merasa aman. Pemberi kerja tidak perlu menagih kepada pihak
terjamin, tetapi dapat menagih kepada bank yang menerbitkan bank garansi, apabila
terdapat wanprestasi dari pihak yang terjamin.
Bank garansi timbul karena adanya kebutuhan nasabah (pengusaha) untuk
memenuhi kewajiban yang diminta oleh pihak lain. Salah satu kewajiban yang
diperlukan oleh pihak pemberi kerja yaitu adanya penjamin (bank) kepada nasabah.
Bank penerbit bank garansi akan mendapatkan fee dari nasabah. Untuk keamanan
14 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teoti ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm.
124
Page 36
27
bagi bank penerbit bank garansi, maka bank penerbit bank garansi perlu mendapat
jaminan lawan dari nasabah. Beberapa jaminan lawan yang diminta oleh bank dapat
berupa asset tetap maupun asset lancer perusahaan. Jaminan lawan diperlukan oleh
bank penerbit bank garansi, karena apabila nasabah wanprestasi, maka bank masih
memiliki asset nasabah yang dapat digunakan sebagai jaminan keamanan.15
D. Bank Garansi
1. Pengertian Bank Garansi
Salah satu jasa lembaga perbankan dalam menunjang aktivitas bisnis
adalah bank garansi. Penerbitan bank garansi adalah salah satu layanan yang
ditawarkan perbankan untuk membantu kelancaran dunia usaha.
Kata garansi berasal dari bahasa Inggris Guarantee atau Guaranty, yang
berarti menjamin atau jaminan. Dalam bahasa Belanda disebut dengan borgtocht, yang
artinya penjaminan atau penanggung utang.
Menurut Syafi’I Antonio bank garansi merupakan jaminan yang diberikan
oleh bank kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau pihak
yang ditanggung.16
Bank garansi juga dapat diartikan sebagai jaminan pembayaran yang
diberikan oleh bank kepada suatu pihak, baik perorangan, perusahaan atau
badan/lembaga lainnya dalam bentuk surat jaminan. Pemberian jaminan dengan
maksud bank menjamin akan memenuhi (membayar) kewajiban-kewajiban dari pihak
yang dijamin kepada pihak yang menerima jaminan, apabila yang dijamin kemudian
15 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Prenadamedia, 2011), hlm. 210. 16 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, hlm. 123.
Page 37
28
hari ternyata tidak memenuhi kewajiban kepada pihak lain sesuai dengan yang
diperjanjikan atau cedera janji.17
Bank garansi merupakan salah satu bentuk penjaminan utang dalam bisnis
perbankan, yang merupakan salah satu bentuk layanan jasa bank kepada masyarakat
yang menjadi nasabahnya. Dalam bank garansi ini, bank mengikatkan diri untuk
kepentingan orang guna menjamin atau menjadi penjamin atau penanggung bagi
nasabahnya. Pada prinsipnya bank garansi merupakan perjanjian penjaminan utang,
karenanya ketentuan-ketentuan borgtocht sebagaimana diatur dalam ketentuan kitab
Undang-Undang Hukum Perdata berlaku pula bagi bank garansi.
Dengan demikian bank garansi merupakan salah satu jasa yang diberikan
bank berupa jaminan membayar (kewajiban financial) terhadap pihak yang menerima
jaminan apabila pihak yang dijamin cidera janji dalam pemenuhan suatu perikatan.
Bank sebagai pihak penjamin akan mengganti kedudukan pihak terjamin untuk
memenuhi kewajiban terjamin kepada pihak penerima jaminan manakala dikemudian
hari pihak terjamin cidera janji dalam memenuhi kewajibannya. Pihak terjamin adalah
masyarakat yang menjadi nasabah bank yang bersangkutan, dan jaminan bank
diberikan kepada pihak penerima jaminan yang mengikatkan diri dengan perjanjian
dengan nasabah bank yang bersangkutan. Dengan adanya bank garansi, maka pihak
penerima jaminan merasa aman, karena akan terhindar dari risiko kegagalan pihak
terjamin dalam memenuhi kewajiban dari suatu perjanjian.18
2. Pihak-pihak Yang Terlibat Bank Garansi
17 Kamsir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 147 18 Djoni S. Gozali dan Rachmadi Usman, Hukum Perbankan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), hlm. 404
Page 38
29
Penerbitan bank garansi melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan.
Masing-masing pihak memiliki tujuan dan maksud tertentu dengan penerbitan bank
garansi. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemberian fasilitas bank
garansi adalah sebagai berikut:
a. Pihak penjamin (bank)
Bank merupakan pihak yang mengeluarkan bank garansi yang diinginkan
oleh nasabah. Artinya bank akan memberikan jaminan pembayaran kepada pihak
lain apabila nasabah yang dijaminkannya ingkar janji. Untuk menghindari
kerugian bank dari pihak nasabah, maka bank juga meminta jaminan lawan yang
harus disediakan oleh pihak nasabah. Besarnya nilai jaminan lawan yang harus
disediakan oleh pihak nasabah biasanya melebihi nilai jaminan yang diberikan
oleh bank. Jaminan bank ini biasanya diberikan dalam bentuk surat-surat berharga
atau asset lainnya.
b. Pihak terjamin (nasabah)
Merupakan pihak yang meminta jaminan kepada bank untuk membiayai
suatu usaha atau proyek. Jaminan dapat pula dilakukan untuk mengikuti tender.
Tujuannya adalah agar nasabah dianggap memiliki uang sejumlah tertentu,
sehingga oleh pihak pemberi pekerjaan (pihak ketiga) nasabah dianggap memiliki
uang. Untuk memperoleh jeminan dari bank nasabah harus menyediakan jaminan
lawan sebesar atau lebih besar dari nilai proyek. Jaminan ini akan dicairkan oleh
bank apabila nasabah ingkar janji atau tidak dapat menyelesaikan kewajibannya
terhadap si pemberi proyek.
c. Pihak penerima jaminan atau Bouwheer (pihak ketiga)
Page 39
30
Merupakan pihak yang memberikan pekerjaan kepada nasabah untuk
mengerjakan suatu proyek. Tujuannya adalah agar proyek yang dikerjakan selesai
tepat waktu dan sesuai pula dengan persyaratan yang telah disepakati. Dengan
jaminan bank garansi dari bank yang dipegang pihak ketiga, maka jika nasabah
ingkar janji pihak ketiga dapat langsung menagihnya ke bank. Dengan demikian
ada jaminan bahwa proyek akan terlaksana dengan baik dan terhindar dari
kerugian.19
3. Dasar Hukum Bank Garansi
Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang garansi bank dapat
kita lihat dan baca dalam ketentuan berikut ini:
a. Pasal 1820 KUH Perdata sampai dengan Pasal 1850 KUH Perdata. Ketentuan
yang tercantum dalah KUH Perdata ini merupakan ketentuan umum yang
mengatur tentang jaminan penanggung pada umumnya. Apabila pada ketentuan
khusus tidak diatur secara lengkap tentang garansi, maka dapat diacu ketentuan
yang bersifat umum (lex generale).
b. UU Nomor 7 Tahun 1992 jo UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
c. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor: 11/110/Kep./Dir/UPPB tentang
Pemberian Jaminan oleh Bank dan Pemberian Jaminan oleh Lemabaga Non Bank.
Ketentuan ini terdiri atas 12 pasal. Hal-hal yang diatur dalam Surat Keputusan ini
meliputi:
1) Pengertian jaminan (pasal 1)
2) Isi garansi bank (pasal 2)
3) Aval dan endosemen (pasal 3)
19 Kasmir, Manajemen Perbankan, hlm. 195.
Page 40
31
4) Jaminan dalam bentuk lainnya (pasal 4)
5) Besarnya jaminan yang diberikan (pasal 5 sampai dengan pasal 6)
6) Larangan bagi bank dan lemabaga keuangan non bank (pasal 7 sampai
dengan pasal 8)
7) Kewajiban bank dan lembaga keuangan non bank untuk menyampaikan
laporan kepada Bank Indonesia mengenai jaminan yang telah diberikan
(pasal 9)
8) Sanksi denda (pasal 10)
9) Berlakunya surat keputusan (pasal 11) dan
10) Tidak berlakunya berbagai surat keputusan lainnya, yang berkaitan
dengan garansi bank (pasal 12)
d. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: SE 11/11 kepada Bank-bank Umum, Bank-
bank Pembangunan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank di Indonesia Perihal
Pemberian Jaminan oleh Bank dan Pemberian Jaminan oleh Lembaga Keuangan
Non Bank. Surat Edaran ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor: 11/110/Kep./Dir/UPPB tentang
Pemberian Jaminan oleh Bank dan Pemberian Jaminan oleh Lembaga Keuangan
Non Bank. SE memberikan penegasan terhadap isi dari Surat Keputusan Direksi
BI tersebut.
Ketentuan-ketentuan tentang pemberian bank garansi yang terbaru dimuat
dalam:
1) Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 23/88/KEP/DIR tanggal 18
Maret 1991
Page 41
32
2) Surat Edaran Direksi Bank Indonesia No.23/7/UKU tanggal 18 Maret
1991.
Dengan dikeluarkannya ketentuan-ketentuan baru perihal pemberian bank
garansi, maka ketentuan-ketentuan lama yang dimuat dalam Surat Edaran Bank
Indonesia yang bertentangan dengan ketentuan tersebut dinyatakan tidak berlaku
lagi.20
4. Tujuan Bank Garansi
Bagi Bank tujuannya adalah memberikan bantuan fasilitas dan kemudahan
dalam memperlancar transaksi nasabah dalam hal untuk mengerjakan suatu usaha atau
proyek atau baru mau mengikuti tender. Dengan adanya bank garansi maka nasabah
dapat menjalankan usaha atau proyeknya.
Bagi pemegang jaminan (pemberi pekerjaan) bank garansi adalah untuk
memberikan keyakinan bahwa pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian bila
pihak yang dijaminkan melalaikan kewajibannya, karena pemegang akan mendapat
ganti rugi dari pihak perbankan yang menerbitkan bank garansi.
Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan, yang dijaminkan
dan yang menerima jaminan. Rasa saling percaya ini diikat dalam suatu perjanjian
yang saling menguntungkan dalam sertifikat bank garansi.
Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik, bagi bank
maupun bagi pihak lainnya. Hal ini jelas terutama bagi pemberi pekerjaan. Demikian
pula bank sebagai pemberi jaminan tidak akan menderita kerugian selama jaminan
20 Salim, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hlm.
223
Page 42
33
lawan yang diberikan benar dan sesuai persyaratan yang ditetapkan. Pihak nasabahpun
tidak akan berani ingkar janji karena adanya jaminan lawan yang ditinggalkan di bank.
Bagi bank disamping keuntungan yang di atas juga akan memperoleh keuntungan
dari biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta jaminan lawan yang diberikan.
Bank juga akan meningkat kredibilitasnya dimata para nasabahnya.21
5. Jenis-jenis Bank Garansi
Dalam praktiknya bank garansi yang diberikan oleh bank memiliki
beberapa jenis. Jenis bank garansi dibuat berdasarkan tujuannya antara lain:
a. Bank garansi untuk penggunaan bea masuk
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada kantor bea cukai untuk
kepentingan pemilik barang guna penangguhan pembayaran bea masuk atau
barang yang dikeluarkan oleh pelabuhan.
b. Bank garansi untuk pita cukai tembakau
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada kantor bea cukai untuk
kepentingan yang dijamin (pengusaha pabrik rokok) guna penangguhan
pembayaran pita cukai tembakau atas rokok-rokok yang akan dikeluarkan dari
pabrik untuk peredaran.
c. Bank garansi untuk tender dalam negri
Yaitu bank garansi yang diberikan kepada bouwheer (yang member pekerjaan)
untuk kepentingan kontraktor/leveransi yang akan mengikuti tender dalam negri.
d. Bank garansi untuk pelaksanaan pekerjaan
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada bouwheer untuk kepentingan
kontraktor guna menjamin pelakasanaan pekerjaan yang diterima dari bouwheer.
21 Kasmir, Manajemen Perbankan, hlm. 198.
Page 43
34
e. Bank garansi untuk uang muka pekerjaan
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada bouwheer untuk kepentingan
kontraktor untuk menerima pembayaran uang muka dari yang memberikan
pekerjaan.
f. Bank garansi untuk tender luar negeri
Merupakan bank garansi yang diberikan untuk kepentingan kontraktor yang
akan mengikuti tender pemborongan yang mana bouwheer adalah pihak luar
negri. Bank garansi untuk menjamin kontraktor/ekspoitir Indonesia yang turut
tender/melaksanakan kontrak.
g. Bank garansi untuk perdagangan
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada agen atau dealer perdagangan
atau depot-depot perdagangan.
h. Bank garansi untuk penyerahan barang
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada nasabah yang akan melakukan
penyerahan barang, baik yang dibiayai oleh bank ataupun tidak.
Bank garansi untuk mendapatkan keterangan pemasukan barang, bank
garansi yang diberikan untuk pengeluaran barang yang L/C nya belum dibayar penuh
oleh importer.22
6. Persyaratan Penerbitan Bank Garansi
a. Telah dituangkan dalam perjanjian pembiayaan (jika bank garansi dimasukkan
sebagai atau menjadi fasilitas pembiayaan).
b. Adanya pengajuan pembukaan bank garansi dari nasabah.
c. Kelengkapan identitas nasabah.
22 Kasmir, Manajemen Perbankan, hlm. 200.
Page 44
35
d. Dokumen legalitas usaha.
e. Semua dokumen jaminan yang dipersyaratkan telah diikat secara legal.23
Bentuk bank garansi yang dibuat oleh bank adalah berbentuk tertulis. Ini
dimaksud untuk memudahkan para pihak, yaitu penjamin dan yang menerima jaminan.
Hal-hal yang dimuat dalam bank garansi, adalah:
a. Judul “Bank Garansi”
b. Nama dan alamat bank pemberi garansi
c. Tanggal penerbittan garansi
d. Tanggal transaksi antara pihak yang dijamin dan penerima jaminan
e. Jumlah uang yang dijamin oleh bank
f. Tanggal mulai berlaku dan berakhirnya garansi
g. Penegasan batas waktu pengajuan klaim
h. Penyertaan bahwa penjamin (bank) akan memenuhi pembayaran dengan terlebih
dahulu menyita dan menjual benda-benda si berutang untuk melunasi hutangnya
sesuai dengan ketentuan Pasal 1831 KUH Perdata, atau pernyataan bahwa
penjamin (bank) melepaskan hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-
benda siberutang lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi utang-utangnya
sesuai dengan Pasal 1832 KUH Perdata.
Syarat-syarat yang tidak diperkenankan untuk dimasukkan dalam bank
garansi adalah:
a. Syarat-syarat yang terlebih dahulu harus dipenuhi untuk berlakuny bank
garansi, missalnya garansi baru berlaku setelah pihak yang dijamin menyetor
sejumlah uang.
23 Ikatan Bankir Indonesia, memahami Bisnis Bank Syariah, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2014)
Page 45
36
Ketentuan bahwa garansi dapat diubah/dibatalkan secara sepihak, misalnya oleh bank
atau pihak yang dijamin.24
7. Berakhirnya Bank Garansi
Di dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. SE 11/11, tanggal 28 Maret
1979 kepada bank-bank Umum, Bank-bank pembangunan dan Lembaga Keuangan
Bukan Bank Indonesia, perihal pemberian jaminan oleh bank dan pemberian jaminan
oleh lembaga keuangan non bank telah ditentukannya berakhirnya bank garansi.
Dalam surat edaran tersebut ditentukan dua cara berakhirnya bank garansi, yaitu
berakhirnya perjanjian pokok dan berakhirnya bank garansi sebagaimana yang
ditetapkan dalam bank garansi yang bersangkutan.
Perjanjian pokok merupakan perjanjian dimana bank garansi benar-benar
telah selesai sesuai dengan yang tertera dalam perjanjian bank garansi tersebut,
sementara satunya dikarenakan adanya wanprestasi atau gagalnya perstasi dari pihak
yang bersangkutan. Bank garansi telah ditentukan oleh bank, yaitu mulai berlakunya
garansi dan berakhirnya garansi.25
24 Salim, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, hlm. 231 25 Salim, Perkembangan Hukum Jaminan Di Indonesia, hlm. 236.
Page 46
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitan
lapangan (field research). Jadi, data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
melalui studi lapangan dengan cara mencatat dan mengumpulkan data dan informasi
yang ditemukan dilapangan. Penelitian ini juga merupakan penelitian kualitatif, yaitu
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah instrument kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara tringgulasi (gabungan), analisis data bersihat
induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan makna dari pada generalisasi.26
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi. Jl.
Perintis Kemerdekaan No. 16, Aur Tajungkang Tangah Sawah, Guguk Panjang,
Bukittinggi. Observasi awal dilakukan pada saat prakter kerja lapangan pada tanggal 15
Oktober s/d 15 November 2019, dan waktu penelitian ini dilakukan mulai pada tanggal
16 Juni sampai tanggal 16 Juli 2020.
C. Sumber Data
1. Data Primer
Yaitu data-data yang berupa keterangan-keterangan yang berasal dari
pihak-pihak yang terlibat dengan obyek yang diteliti. Dalam hal ini adalah data yang
26 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabet, 2014), hlm. 1
Page 47
38
diperoleh dari hasil wawancara dengan staf Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang
Bukittinggi.
2. Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data yang kedua. Sumber data
sekunder merupakan sumber data pendukung yang berasal dari buku-buku maupun
literatitur lain meliputi :
a. Dokumen, yang dikumpulkan yang diperoleh dari Bank Syariah Bukopin Kantor
Cabang Bukittinggi, seperti brosur dan formulir pengajuan bank garansi.
b. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dengan cara memperoleh dari
kepustakaan, beberapa buku referensi, peneliti mendapatkan teori-teori dan
pendapat ahli serta sumber-sumber lainnya yang ada hubungan dengan
penelitian ini.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang merupakan cara-cara yang dapat
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Peneliti ini bersifat kualitatif, metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang telah ada. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan observasi partisipasi pasif (passive particition)
yaitu peneliti dalam hal ini datang ke tempat kegiatan yang diamati, tetapi tidak ikut
terlibat dalam kegiatan tersebut.
Page 48
39
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau
lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau
keterangan-keterangan.
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan cara wawancara
langsung baik secara terstuktur yaitu sebagai teknik pengumpulan data telah
mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang diperoleh maupun tidak
terstruktur yaitu wawancara yang bebas digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahn yang akan ditanya.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujuk
pada subjek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan
lebih dapat dipercaya apabila didukung foto-foto atau karya tulis akademik yang
telah ada.27
E. Teknik Analisa Data
Data yang telah berhasil dikumpulkan selanjutnya akan dianalisis secara
deskriptif kualitatif yaitu jenis analisis yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dengan
metode yang telah ditentukan. Tujuan dari metode ini untuk membuat deskriptif atau
27 Sugiono, Memahami penelitian Kualitatif, hlm. 66
Page 49
40
gambaran mengenai objek penelitian secara sistematika factual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
Selain itu analisi data juga dilakuan dengan menggunakan isi analisi, yaitu
metode ilmiah untuk mengkaji dan menarik kesimpulan atas suatu fenomena dengan
memanfaatkan dan menggunakan dokumen sebagai bahan penelitian. Dengan
analisis isi penelitian menggungkapkan hal-hal yang terdapat pada dokumen yang
didapat dari Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Bukittinggi, yaitu terkait dengan
bank garansi. Selain itu dokumen yang terkumpul juga digunakan untuk
menggungkapkan penerapan akad kafalah pada produk bank garansi dan kesesuaian
dengan Fatwa MUI di Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Bukittinggi.
Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan pola pikir induktif
yang berarti pola pikir yang berpijak pada fakta-fakta yang bersifat khusus kemudian
diteliti, dianalisis dan disimpulkan sehingga pemecahan persoalan atau solusi
tersebut dapat berlaku secara umum. Fakta-fakta yang dikumpulkan adalah
implementasi akad kafalah pada produk bank garansi. Peneliti mulai memberikan
pemecahan masalah persoalan yang bersifat umum, melalui penentuan rumusan
masalah sementara dari observasi awal yang telah dilakukan. Sehingga ditemukan
pemahaman terhadap pemecahan persoalan dari rumusan masalah yang telah
ditentukan.
Page 50
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Bank Syariah Bukopin KC Bukittingi
1. Sejarah Bank Syariah Bukopin KC Bukittinggi
Perbankan syariah sebagai salah satu pilihan investasi berbasis syariah
mulai mengalami pertumbuhan yang meningkat. Apalagi semenjak dikeluarkannya
Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah yang merupakan
penyempurna dari Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 dan Undang-Undang Nomor
10 tahun 1998, perbankan syariah terus tampil dan menggeliat layaknya “bola salju”
yang menggerus setiap sisi jalan yang dilewatinya untuk memperbesar diri untuk ikut
dalam bisnis perbankan.28
Perbankan syariah di Indonesia berjalan cukup menjanjikan walau
gerakannya tidak secepat perbankan konvensional. Hal ini akibat dari sistem dan
perangkat hukum yang mendukung perbankan syariah tidak memberikan ruang yang
seluas-luasnya bagi perbankan syariah untuk berkembang. Kita bisa melihat sebelum
adanya revisi terhadap Undang-Undang perbankan atau munculnya Undang-Undang
Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, tidak ada perangkat hukum yang
mendukung sistem operasional bank syariah, kecuali UU No 7 tahun 1992 dan PP No
72 tahun 1992 serta UU No 21 tahun 2008.
Bank Syariah Bukopin telah melayani masyarakat sebagai Bank Umum
Swasta Nasional selama lebih dari tiga dasawarsa. Cikal bakal Bank Bukopin
28 Buku tahunan Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi
Page 51
42
didirikan dalam bentuk Badan Hukum Koperasi pada tanggal 10 Juli 1970 dengan
nama Bank Umum Koperasi Indonesia (disingkat BUKOPIN).
Beberapa tonggak penting dalam perjalanan sejarahnya antara lain adalah
perubahan nama menjadi Bank Bukopin pada tahun 1989, perubahan status badan
hukum dari koperasi menjadi perseroan terbatas pada tahun 1993 dan diperolehnya
status bank devisa pada tahun 1997. Pada tahun 1999 Bank Bukopin masuk dalam
program rekapitulasi perbankan yang dijalankan pemerintah dan pada tahun 2001
telah berhasil menyelesaikannya serta menjadi bank pertama yang keluar dari
program tersebut.
Berlakunya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU
No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan pada tanggal diundangkannya menandai
berlakunya sistem perbankan ganda (dual system) di Indonesia yaitu sistem
perbankan dengan piranti bunga dan sistem perbankan dengan piranti bagi hasil yang
akad-akadnya sesuai dengan prinsip syariah Islam atau dengan kata lain dalam
undang-undang tersebut dimungkinkan bagi bank konvensional untuk membentuk
Unit Usaha Syariah. Unit Usaha Syariah yang didirikan oleh Bank Bukopin
berkedudukan di kantor pusat Bank Bukopin.
Bank Bukopin Syariah diawali dengan dibentuknya tim syariah Bank
Bukopin pada tahun 2001. Agar dalam operasional Bank Bukopin Syariah sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah maka Bukopin Syariah mempunyai Dewan Pengawas
Syariah yang terdiri dari :
Ketua : Bapak Dr. K.H. Didin Hafidhuddin
Anggota : Bapak Prof. Dr. K.H. Ali Mustafa Ya’qub, MA.
Page 52
43
Bapak Ichwan Abidin, MA, Msc.
Kehadiran cabang syariah memberikan alternatif produk dan layanan
perbankan syariah yang telah diterima oleh masyarakat secara antusias. Guna
memenuhi kebutuhan sebagian masyarakat Indonesia akan layanan perbankan yang
sesuai dengan prinsip syariah, pada bulan desember 2001 Bank Bukopin membuka
cabang syariah pertama yaitu di Jalan Wijaya IX Flat IV No. 1 Melawai Raya,
Jakarta Selatan. Potensi perbankan syariah ini sangat baik dan masyarakat
menerimanya dengan antusias. Produk-produk yang ditawarkan dapat dengan cepat
diterima masyarakat sehingga laba tahun berjalan dapat dicapai lebih cepat dari
rencana.
Berbekal pengalaman ini, pada tanggal 18 November 2002 telahdibuka
cabang syariah kedua di kota Bukittinggi, Sumatera Barat tepatnya di Jl. Perintis
Kemerdekaan No. 16 Bukittinggi. Dari dua cabang syariah yang telah beroperasi,
Bank Bukopin dapat merealisasikan penghimpunan sumber dana sebesar Rp. 43,45
miliar dan pembiayaan sebesar Rp. 52,33 miliar. Pada tanggal 26 Maret 2004 dibuka
cabang syariah di Surabaya. Kemudian pada tanggal 10 Juli 2009 Bank Bukopin
Cabang Syariah Surabaya memutuskan untuk lepas dari perusahaan induknya (spin
off).
2. Visi, Misi dan Nilai-nilai Bank Syariah Bukopin
a. Visi
“Menjadi Bank Syariah yang terus tumbuh dan kuat”
b. Misi
Page 53
44
Menyediakan produk dan layanan terbaik sesuai dengan prinsip Syariah
1) Meningkatkan nilai tambah kepada Stakeholder
2) Menghasilkan Sumber Daya Insani yang memiliki Value yang amanah dan
Profesional
c. Nilai-nilai Perusahaan
1) Barokah, Bertambah dan langgengnya kebaikan
2) Ihsan, Improvement/perbaikan
3) Shiddiq, Pintar dan benar
4) Amanah, Jujur dan teladan
3. Profil Perusahaan Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Bukittinggi29
a. Nama Perusahaan : PT. Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang
Bukittinggi
b. Alamat : Jalan Perintis Kemerdekaan No 16
Bukittinggi
c. Telepon : (0752) 485888
d. Faxmile : 075283665
e. Website : syariahbukopin.co.id
f. Tahun Berdiri : 2002
g. Jumlah Karyawan : 20 Orang
h. Nama Pemimpin : Taufiq Adi Pradhana
29 Bapak Dody Wahyudi, Wawancara Pribadi, Staff SARLOG Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi,
Bukittinggi, Tanggal 3 Juli 2020
Page 54
45
4. Struktur Organisasi Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Bukittinggi
TAUFIQ ADI PRADHANA
SARI EKAPUTRI
SERVICE
AASAASAASSISTAN
T
AACCOUNT OFFICER CAB BUKITTINGGI
FADHILA HUSNA
RELATIONSHIP OFFICER CAB BUKITTINGGI
ALFIANTI
RELATIONSHIP OFFICER CAB BUKITTINGGI
MUHAMMAD RIDWAN
RELATIONSHIP OFFICER CAB BUKITTINGGI
DILLA EMLIANA
ADML
ALFIAN
LEGAL
AULIA ADE PUTRA
ADMP
LOVEANI SISCA
ACCOUNT OFFICER RPP
DEFRIANTA SUKIRMAN
ACCOUNT OFFICER RPP
DESI WIDIA SARI
AO MIKROCAB BUKITTINGGI
EKO SUHENDRA
HEAD TELLER/SUNDRIS
SRI YUMELDA
CS
RIKA NOFITA SARI
TELLER
MUSTIKA RILLA
TELLER
AULIA RAHMI
TKI
SILFIA SUKMA
INTERNAL CONTROL
ROSI ABRIANI
SARLOG
DODY WAHYUDI
AACCOUNT OFFICER CAB BUKITTINGGI
HABIBUR RAHMAN
IP
DODY MARTADINATA
KHAIRIL
RRRRRRRRRR
RRYYYYYRAM
ADHANIRAMA
DHANI
STAF AUDIT CABANG
SITI KHADIJAH
AHMAD AIDIL RITONGGA
KADIV SKAI
Page 55
46
5. Produk-produk dan Jasa Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Bukittinggi
a. Produk Pendanaan (Funding)30
1) Tabungan iB SiAga
Simpanan pada Bank Syariah Bukopin untuk perorangan dalam bentuk
mata uang Rupiah yang penarikannya dapat dilakukan secara sewaktu-waktu
dengan cara tertentu yang telah disyaratkan.
Akad yang digunakan adalah wadi’ah yad dhamanah, yang berarti
mustawda (Bank) dapat memanfaatkan dana dan menyalurkan dana yang
disimpan serta menjamin bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh
muwwadi (Nasabah)
Manfaat Tabungan iB siAga adalah :
a) Keamanan dana terjamin
b) Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan sesuai dengan kebijakan
pembiayaan dan referensi Bank.
c) Dapat ditarik atau disetor di seluruh kantor Bank Syariah Bukopin.
d) Bebas biaya administrasi bulanan.
e) Mendapatkan kartu ATM.
f) Bank dapat memberikan bonus, namun tidak diperjanjikan di awal.
g) Perlindungan asuransi secara gratis untuk nasabah dengan saldo rata-rata akhir
bulan minimal Rp. 1.000.00,- (satu juta rupuiah) dengan pertanggungan
sebagai berikut:
30https://www.syariahbukopin.co.id
Page 56
47
Jenis Pertanggungan Besar Pertanggungan
Meninggal dunia karena kecelakaan Rp. 10.000.000,-
Santunan meninggal dunia karena wajar Rp. 5.000.000,-
Table IV.1
Fitur Tabungan iB SiAga sebagai berikut:
a) Tabungan dalam mata uang Rupiah.
b) Penabung adalah nasabah perorangan.
c) Fasilitas ATM 24 jam di ATM Bukopin dan jaringan ATM Prima/BCA.
d) Sarana untuk melakukan pembayaran tagihan seperti, listrik, PAM, telepon,
pendidikan, kartu kredit dan pembelian isi ulang telepon selular.
e) Sarana untuk penyaluran zakat, infaq dan shadaqah.
Syarat dan ketentuan Tabungan iB SiAga sebagai berikut:
a) Foto copy kartu identitas diri: KTP/SIM/Paspor
b) Mengisi formulir aplikasi pembukaan tabungan dan permohonan kartu ATM.
c) Menyerahkan setoran awal minimal Rp. 50.000,-
d) Setoran berikutnya minimal Rp. 10.000,-
e) Maksimum penarikan melalui teller Rp. 100.000.000,-/hari (dengan
konfirmasi)
Proses pengajuan klaim dapat dilakukan dengan mengajukan klaim ke
kantor Bank Syariah Bukopin dimana rekening tabungan dibuka. Batas klaim
paling lambat 90 hari seterlah terjadi musibah, dengan melampirkan:
a) Mengisi formulir pengajuan klaim yang ditandatangani oleh bank,
b) Memfoto copy buku Tabungan iB SiAga,
c) Kartu identitas asli atau foto copy yang telah dilegalisir (KTP/SIM),
Page 57
48
d) Surat keterangan meninggal dari pemerintah setempat (asli/legalisir), minimal
dari pejabat pamong praja atau kelurahan atau instansi pemerintah lain yang
berwenang,
e) Formulir keterangan dokter untuk klaim meninggal dunia (disediakan oleh
asuransi),
f) Surat keterangan mengenai sebab terjadinya kecelakaan dari kepolisian
setempat, bilamana meninggal dunia akibat kecelakaann,
g) Daftar pertanyaan untk klaim meninggal dunia (diisi oleh ahli waris)
2) Tabungan Simple iB
Simpanan pelajar iB merupakan tabungan untuk pelajar dengan
persyaratan mudah dan fitur yang menarik dalam rangka edukasi perbankan untuk
mendorong budaya menabung sejak usia dini.
Fitur pada produk Tabungan Simple iB sebagai berikut:
a) Setoran awal minimum sebesar Rp. 1.000,-
b) Setoran selanjutnya minimum sebesar Rp. 1.000,-
c) Saldo minimum sebesar Rp. 1.000,-
Fasilitas yang ada pada produk Tabungan Simple iB adalah:
a) Mendapatkan buku tabungan
b) Mendapatkan kartu ATM yang dapat digunakan untuk bertrasaksi
Biaya-biaya yang harus dikeluarkan pada produk Tabungan Simple iB
adalah :
a) Biaya administrasi bulanan sebesar Rp. 0,-
b) Biaya penutupan rekening sebesar Rp. 1.000,-
Page 58
49
c) Biaya pembuatan kartu ATM sebesar Rp. 15.000,-
d) Biaya dormant sebesar Rp. 1.000,- per bulan apabila tidak terdapat transaksi
baik debet maupun kredit selama 12 (dua belas) bulan berturut-turut.
Persyaratan yang harus dipenuhi pada produk Tabungan Simple iB adalah:
a) Foto copy Kartu Keluarga
b) Foto copy KTP orang tua/wali
c) Foto cpy kartu pelajar/Surat Keterangan dari sekolah
Ketentuan yang harus dipenuhi adalah:
a) Nasabah merupakan siswa yang terdaftar pada PAUD, TK/RA, SD/MI,
SMP/MTS, SMA/MA, atau sederajat
b) Nasabah berusia dibawah 17 tahun dan belum memiliki KTP pada saat
pembuatan rekening.
3) Tabungan iB Haji
Tabungan iB Haji adalah setoran haji atau simpanan untuk perorangan
dalam bentuk mata uang Rupiah untuk masyarakat yang mempunyai rencana
bernagkat haji. Tabungan iB Haji sebagai produk Bank Syariah Bukopin
bertujuan memberikan cara mudah dalam melakukan pendaftaran haji. Dengan
Tabungan iB Haji mempersiapkan biaya haji menjadi ringan.
Akad yang digunakan adalah akad wadia’ah yad dhamanah yaitu
mustawda’ (Bank) dapat memanfaatkan dana dan menyalurkan dana yang
disimpan serta menjamin bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh
muwwadi’ (Nasabah).
Manfaat produk Tabungan iB Haji adalah :
Page 59
50
a) Keamanan dana terjamin.
b) Kemudahan dalam merencanakan ibadah haji.
c) Setoran ringan.
d) Jaminan kepastian mendapat nomor porsi keberangkatan haji.
Fasilitas yang akan diterima dari produk Tabungan iB Haji adalah:
a) Dilindungi asuransi jiwa dan kecelakaan selama menabung.
b) Mendapatkan buku tabungan sebagai bukti tabungan.
c) Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan.
Persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
a) Diperuntukan bagi perorangan
b) Tanda pengenal : KTP/SIM/Paspor
c) Setoran awal : Rp. 500.000,-
d) Setoran berikutnya : Min. Rp. 100.000,-
e) Saldo minimum SISKOHAT : sesuai ketentuan Kementriam Agama RI
f) Dana tidak dapat ditarik, kecuali rekening ditutup
Biaya-biaya yang harus dikeluarkan pada produk Tabungan iB haji adalah:
a) Bebas biaya adminstrasi bulanan
b) Biaya penutupan rekening : Rp. 25.000,-
Syarat daftar Haji KEMENAG sebagai berikut:
a) Mengisi formulir Surat Pendaftaran Pergi Haji
b) Foto copy KTP – 5 lembar
c) Foto copy KK – 2 lembar
d) Foto copy akta lahir/Surat Kenal Lahir/Akta Nikah/Ijazah – 2 lembar
Page 60
51
e) Tanda Bukti Setoran awal BPIH
f) Rekening Tabungan iB Haji atas nama calon jemaah
g) Pas foto berwarna ukuran 3x4 tampak wajah 80% dengan latar belakang putih
- 5 lembar
h) Surat Pernyataan Calon Haji (SPCH)
4) Tabungan iB Multiguna
Jenis tabungan berjangka/tabungan rencana/ multiguna Syariah dengan
potensi bagi hasil yang kompetitif guna memenuhi kebutuhan dimasa akan
datang, sekaligus memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa gratis.
Akad yang digunakan adalah akad mudharabah mutlaqah, dimana Bank/
mudharib diberikan kuasa penuh oleh nasabah/ shahibul maal untuk
menggunakan dana tersebut tanpa larangan/ batasan dan mudharib/ bank wajib
memberitahuka kepada shahibul maal/ nasabah mengenai nisbah/ bagi hasil
keuntungan yang diperoleh dan risiko yang timbul serta ketentuan penarikan dana
sesuai dengan akadnya.
Fasilitas yang akan didapat adalah sebagai berikut:
a) Autodebet rekening Tabungan Wadiah dan Giro Wadiah,
b) Stater Kit terdiri dari Buku Tabungan, Sertifikat Tabungan, dan Sertifikar
Asuransi,
c) Setoran insidentil yang dapat dilakukan setiap saat sehingga akumulasi saldo
lebih cepat meningkat,
d) Real Time on line di seluruh outlet Bank Bukopin dan Bank Syariah Bukopin,
e) Perlindungan asuransi gratis:
Page 61
52
i. Apabila nasabah meninggal dunia, maka setoran bulanan akan diteruskan
hingga maksimal Rp. 500 juta/nasabah
ii. Mendapatkan santunan duka sebesar 20x setoran bulanan maksimal Rp.
100 juta/nasabah (untuk nasabah yang meninggal akibat kecelakaan)
Manfaat yang akan di terima dari produk ini adalah :
a) Kepastian dana untuk pendidikan anak sesuai rencana.
b) Investasi untuk kebutuhan meultiguna dan masa depan.
c) Sarana investasi dengan bagi hasil yang menguntungkan dan kompetitif.
d) Meningkatkan kedisiplinan penabung untuk menabung.
Ketentuan yang harus dijalankan adalah sebagai berikut:
a) Pilihan manfaat untuk pendidikan dan Multiguna
b) Diperuntukan bagi perorangan
c) Setoran bulanan Rp. 100.000.000 – Rp. 5.000.000,-
d) Jangka waktu kontrak 1-18 tahun
e) Bebas biaya administrasi bulanan
f) Bebas biaya premi asuransi
g) Wajib memiliki Tabungan iB atau Giro iB
h) Pencairan dana pendidikan dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
jenjang pendidikan minimal setelah 3 tahun menabung
i) Pencairan dana multiguna hanya dapat dilakukan diakhir kontrak
5) Tabungan iB Pendidikan
Page 62
53
Jenis tabungan berjangka dengan potensi bagi hasil kompetitif guna
memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. Sekaligus memberikan manfaat
proteksi asuransi jiwa gratis.
Akad yang digunakan adalah akad mudharabah mutlaqah, dimana bank/
mudharib diberikan kuasa penuh oleh nasabah/ shahibul maal untuk
menggunakan dana tersebut tanpa larangan/ batasan dan mudharib/ bank wajib
memberitahukan kepada shahibul maal/ nasabah mengenai nisbah/ bagi hasil
keuntungan yang diperoleh dan risiko yang timbul serta ketentuan penarikan dana
sesuai dengan akadnya.
Fasilitas yang akan diterima adalah sebagai berikut:
a) Autodebet rekening Tabungan Wadiah dan Giro Wadiah,
b) Stater Kit terdiri dari Buku Tabungan, Sertifikat Tabungan dan Sertifikat
Asuransi,
c) Setoran insidentil yang dapat dilakukan setiap saat sehingga akumulasi saldo
lebih cepat meningkat,
d) Real time on line di seluruh outlet Bank Bukopin dan Bank Syariah Bukopin,
e) Perlindungan asuransi gratis :
i. Apabila nasabah meninggal dunia, maka setoran bulanan akan diteruskan
hingga maksimal Rp. 500.000.000/nasabah
ii. Mendapatkan santunan duka sebesar 20x setoran bulanan maksimal Rp.
100.000.000/nasabah (untuk nasabah yang meninggal dunia akibat
kecelakaan).
Manfaat yang akan diterima adalah sebagai berikut :
Page 63
54
a) Kepastian dana untuk pendidikan anak sesuai rencana.
b) Investasi untuk kebutuhan multiguna dan masa depan.
c) Sarana investasi dengan bagi hasil yang menguntungkan dan kompetitif.
d) Meningkatkan kedisiplinan penabung untuk menabung.
Ketentuan yang harus dipatuhi adalah sebagai berikut :
a) Pilihan manfaat untuk pendidikan dan multiguna
b) Diperuntukan bagi perorangan
c) Setoran buluanan sebesar Rp. 100.000.000-5.000.000
d) Jangka waktu kontrak 1-18 tahun
e) Bebas biaya administrasi bulanan
f) Bebas biaya premi asuransi
g) Wajib memiliki tabungan iB atau Giro iB
h) Pencairan dana pendidikan dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
jenjang pendidikan minimal setelah 3 tahun menabung
i) Pencairan dana multiguna hanya dapat dilakukan diakhir kontrak
6) Tabungan iB SiAga Bisnis
Simpanan yang diperuntukan bagi perorangan dan badan usaha, yang
penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah
disepakati dan tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau media lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
Akad yang digunakan adalah Mudharabah Mutlaqah, yang berarti bank/
mudharib diberikan kuasa penuh oleh penabung/ shahibul maal untuk
menggunakan dana tersebut tanpa larangan/ batasan dan bank/ mudharib wajib
Page 64
55
memberitahukan kepada penabung/ Shahibul maal mengenai nisbah/ bagi hasil
yang diperoleh dan risiko yang timbul serta ketentuan penarikan dana sesuai
dengan akad.
Mafaat yang akan diterima dalam produk ini adalah:
a) Sarana investasi atau pengelolaan dana dalam bentu tabungan.
b) Sarana dalam transaksi bisnis dan dapat memantau transaksinya.
c) Keterangan transaksi lebih informatif.
d) Bagi hasil yang kompetitif.
e) Dapat dijadikan jaminan pembiayaan sesuai dengan referensi bank.
f) Mendapatkan kartu ATM.
g) Dapat ditarik dan disetor di seluruh kantor Bank Syariah Bukopin serta dapat
ditarik di seluruh jaringan ATM Bukopin dan jaringan ATM Prima/BCA.
Filter yang ada dalam produk ini adalah sebaai berikut:
a) Diperuntukan bagi perorangan dan Badan Usaha.
b) Menggunakan mata uang Rupiah.
c) Fasilitas join account baik “OR” maupun “AND”.
d) Rincian keterangan transaksi tercetak di buku tabungan.
e) Dapat digunakan sebagai media pembayaran payment point.
Syarat dan ketentuan dalam produk ini adalah :
a) kriteria Badan Usaha (Non Badan Hukum): CV, Fa, Asosiasi/ Himpunan/
Ikatan Perkumpulan yang berbasis pada usaha bisnis.
b) Kriteria Badan Usaha (Badan Hukum): PT, Koperasi, Yayasan.
c) Setoran selanjutmya:
Page 65
56
i. Perorangan : tanpa batas minimal
ii. Badan Usaha : minimal Rp. 100.000,-
d) Saldo minimal sebesar Rp. 1.000.000,-
e) Biaya administrasi sebesar Rp. 10.000,-/bulan.
f) Biaya adaministrasi untuk saldo di bawah saldo minimal:
i. Perorangan : Rp. 10.000,-/bulan.
ii. Badan Usaha : Rp. 20.000,-/bulan.
g) Penarikan di atas Rp. 100.000.000,- harus dengan konfirmasi (H-1).
Dokumen Perorangan Badan Usaha
(Badan
Hukum)
Badan Usaha
(Non Badan
Hukum)
Mengisi formulir
pembukaan
√ √ √
Copy KTP/SIM/Paspor √ √ √
Capu akte pendirian/
anggaran dasar
- √ √
NPWP/ SIUP/ TDP/ SK
Domisili
- √ √
Surat Kuasa - √ √
Table IV.2
7) Tabunganku iB
Tabungan untuk peroranan dengan persyaratan mudah dan ringan yang
diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan
budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Page 66
57
Akad yang digunakan adalah akah wadi’ah yad dhamanah, yang berarti
bank dapat memanfaatkan dana dan menyalurkan dana yang disimpan serta
menjamin bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh nasabah.
Manfaat yang akan diperoleh adalah sebagai berikut:
a) Persyaratan mudah dan ringan.
b) Keamanan dana terjamin.
c) Setoran minimal ringan.
d) Dapat dijadikan jaminan pembiayaan.
e) Bank dapat memberikan bonus, namun tidak diperjanjikan di awal.
Fasiltas yang akan didapatkan adalah sebagai berikut:
a) Mendapatkan buku Tabunganku iB.
b) Mendapatkan kartu ATM.
c) Fasilitas ATM 24 jam di seluruh jaringan ATM Bukopin dan Bank Syariah
Bukopin.
d) Sarana untuk pembayaran tagihan, pembayaran listrik, PAM, Telepon,
Pendidikan dan Kartu Kredit serta pembelian isi ulang pulsa seluler.
e) Sarana penyaluran zakat, infaq dan shadaqah.
f) Real time on line di seluruh outlet Bank Syariah Bukopin dan Bank Bukopin.
g) Kemudahan transaksi penyetoran, penarikan tunai, dan pemindah bukuan
tabungan di seluruh kator Bank Syariah Bukopin.
Syarat dan ketentuannya adalah sebagai berikut:
a) Diperuntukan bagi nasabah perorangan
b) Usia > 17 tahun, foto copy KTP/SIM/Paspor
Page 67
58
c) Mengisi formulir kartu ATM
d) Pelajar usia < 17 tahun, foto copy kartu pelajar/ surat keterangan sekolah
disertai dokumen identitas dan surat persetujuan orang tua atau wali
e) Setoran awal sebesar Rp. 20.000,-
f) Setoran berikutnya minimal sebesar Rp. 10.000,-
g) Saldo minum sebesar Rp. 20.000,-
h) Penarikan melalui teller minimal Rp. 100.000,- maks Rp. 100.000.000,-
(dengan konfirmasi)
i) Penarikan melalui ATM, maksimal Rp. 10.000.000,-/hari
j) Pemindahan bukuan di ATM, maksimal Rp. 25.000.000,-/hari
Baiya-biaya yang harus dikeluarkan dalam produk ini adalah:
a) Bebas biaya administrasi bulanan.
b) Bebas biaya adminstrasi ATM.
c) Bebas biaya penarikan tunai di teller.
d) Biaya saldo doeman (tidak ada transaksi 6 bulan berturut-turut) sebesar Rp.
2.000,-/bulan
Penutupan rekening dapat dilakukan dengan cara:
a) Membayar biaya penutupan rekening atas permintaan nasabah sebesar Rp.
20.000,-
b) Apabila saldo rekening mencapai kurang dari saldo minimal selama 6 bulan
berturut-turut, maka rekening akan ditutup oleh system dengan biaya
penutupan rekening sebesar sisa saldo.
8) Deposito iB
Page 68
59
Jenis simpanan dalam mata uang Rupiah yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara deposan dengan pihak
bank.
Akad yang digunakan adalah akad mudharabah mutlaq, dimana bank/
mudharib diberikan kuasa penuh oleh nasabah/ shahibul maal untuk
menggunakan dana tersebut tanpa larangan/ batasan dan mudharib/ bank wajib
memberitahukan kepada shahibul maal/ nasabah mengenai nisbah/ bagi hasil
keuntungan yang diperoleh dan risiko yang timbul serta ketentuan penarikan dana
sesuai dengan akadnya.
Manfaat yang akan didapat adalah sebagai berikut:
a) Keamanan dana terjamin.
b) Bagi hasil yang kompetitif berdasarkan nisbah/ bagi hasil yang disepakati.
c) Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan.
Fasilitas-fasiltas yang akan didapatkan adalah sebagai berikut:
a) Dapat diperpanjangn otomatis (Automatic Roll Over).
b) Bagi hasil dapat diambil tunai, transfer atau pemindah bukuan.
Fitur yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut:
a) Tersedia dalam mata uang Rupiah.
b) Nominal minimum deposito sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c) Jangka waktu 1,3,6 dan 12 bulan.
d) Dapat dengan kondisi single/ joint (and/or), lembaga/ badan usaha.
e) Tidak dpaat dipindah tangankan.
Syarat dan ketentuan dari produk ini adalah sebagai berikut:
Page 69
60
a) Diperuntukan bagi perorangan dan badan usaha.
b) Mengisi aplikasi pembukaan rekening Deposito iB.
c) Menyerahkan foto copy Kartu Identitas Diri (KTP/SIM/Paspor).
d) Khusus badan hokum, menyerahkan foto copy dokumen yang terkait dengan
identitas usaha seperti, SIUP, NPWP, Akta Pendirian, Izin Usaha, dll.
e) Nominal minimum adalah sebesara Rp.1.000.000,-
f) Tidak ada administrasi bulanan.
g) Pajak bagi hasil sebesar 20%.
h) Denda/penalty pencairan sebelum jatuh tempo.
i. Nominal s/d Rp. 100.000.000,- : Rp. 25.000,-
ii. Nominal Rp. 100.000.001 s/d Rp. 1 M : Rp. 50.000,-
iii. Nominal > Rp. 1 M : Rp. 100.000,-
9) Giro iB
Simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek atau sarana
perintah pembayaran lainnya atau melalui pemindah bukuan lainnya.
Akad yang digunakan adalah akad Wadia’h yad dhamanah yaitu berarti
mustawda/ bank dapat memanfaatkan dana dan menyalurkan dana yang disimpan
serta menjamin bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh muwwadi/
nasabah.
Manfaat yang akan di terimana adalaha sebagai berikut :
a) Kemanan dana terjamin .
b) Dapat dicairkan sewaktu-waktu.
Page 70
61
c) Dapat digunakan sebgai referensi bank.
d) Dapat dijadikan jaminan pembiayaan.
e) Dapat ditarik dan disetor di seluruh outlet Bank Syariah Bukopin dan Bank
Bukopin.
Fasilitas yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut:
a) Buku Cek atau Bilyer Giro.
b) Mendapatkan ATM untuk Giro Perorangan.
c) Laporan rekening Koran setiap bulan.
d) Bank sesuai kebijakannya dapat memberikan bonus yang tidak diperjanjikan
di awal.
e) Real Time On Line di seluruh outlet Bank Bukopin dan Bank Syariah
Bukopin.
f) Fasilitas autodebet untuk payment point.
g) Fasilitas Cash Management (untuk perusahaan).
h) Fasilitas Giro iB Matic.
Syarat dan ketentuan dari produk ini adalah sebagai berikut:
a) Diperuntukan bagi perorangan dan badan usaha.
b) Mengisi aplikasi pembukaan rekening Giro iB.
c) Menyerah foto copy Kartu Identitas Diri (KTP/SIM/Paspor).
d) Khusus badan hukum, menuerahkan foto copy dokumen yang terkait dengan
identitas usaha seperti, SIUP, NPWP, Akta Pendirian, Izin Usaha, dll.
e) Setoran awal saldo minimal :
i. Perorangan & koperasi Rp. 1.000.000,-
Page 71
62
ii. Yayasan & perusahaan Rp. 2.000.000,-
b. Produk Pembiayaan (Financing)
1) Murabahah
Adalah akad jual beli barang pada harga asal dengan tambahan
keuntungan yang disepakati. Akad yang digunakan adalah Murabahah, yaitu akad
jual beli antara bank dan nasabah. Bank akan melakukan pembelian atau
pemesanan barang sesuai permintaan nasabah kemudian menjualnya kepada
nasabah sebesar harga beli ditambah keuntungan bank yang disepakati.
Manfaat yang akan di dapat dari produk ini adalah sebagai berikut :
a) Dapat digunakan untuk memenuhi usaha modal kerja, investasi atau
konsumtif (misalnya, kendaaran bermotor, rumah, dll)
b) Angsuran tetap selama masa perjanjian.
Fasilitas yang diterima adalah sebagai berikut :
a) Dapat digunakan untuk pembiyaan konsumtif, seperti pembelian rumah,
kendaraan, dll.
b) Dapat digunakan untuk pembiayaan produktif, seperti pembeliaan mesin
produksi.
c) Pengembalian diangsur sesuai kemampuan.
Ketentuan yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Perorangan dan badan usaha
b) Uang muka minimal 20% dari harga beli barang
c) Harga jual kepada nasabah adalah harga beli + margin
d) Jangka waktu pembiayaan maksimal 10 tahun
Page 72
63
Kelengkapan dokumen
No Jenis Dokumen Pegawai Wiraswasta Profesional
1. Copy identitas diri √ √ √
2. Copy surat nikah √ √ √
3. Copy Kartu Keluarga √ √ √
4. Surat izin praktek/ SK
Profesi
- - √
5. Salinan rekening
Koran/ tabungan 3
bulan terakhir
√ √ √
6. Slip gaji asli bulan
terakhir
√ - -
7. Salinan rek.
PLN/PAM/Tlp
√ √ √
8. Surat keterangan
perusahaan/ copy SK
pengangkatan pegawai
√ - -
9. NPWP atau SPT PPh
21
√ √ √
10. Laporan neraca,
Laba/Rugi
- √ -
11. Akta pendirian
perusahaan
- √ -
Page 73
64
12. Copy SIUP, TDP - √ -
Table IV.3
2) Musyarakah
Adalah kerjasama 2 (dua) pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu.
Masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dan atau karya/ keahlian
dengan kesepakatan keuntungan dan resiko menjadi tanggungan bersama sesuai
kesepakatan.
Akad yang digunakan adalah Musyarakah, yaitu kerjasama antra bank
dengan nasabah untuk mencampurkan dana/ modal mereka pada suatu usaha
tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah bagi hasil yang telah
disepakati.
Manfaat yang akan diterima adalah sebagai berikut :
a) Dapat digunakan untuk pembiayaan modal kerja usaha.
b) Sistem bagi hasil sesuai hasil proyek/usaha.
c) Pembayaran dapat dilakukan sesuai dengan cash-flow.
d) Jangka waktu pembiayaan sesuai dengan jadwal penyelesaian proyek.
Ketentuan yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Diperuntukan bagi perorangan dan badan usaha.
b) Self financing minimal 30%.
c) Jangka waktu sesuai penyelesaian proyek.
d) Nilai guna agunan yaitu 125% dari plafond pembiayaan.
Kelengkapan Dokumen
No Jenis Dokumen Perorangan Badan Usaha
Page 74
65
1. Copy Identitas Diri √ -
2. Copy Surat Nikah √ -
3. Copy Kartu Keluarga √ -
4. Copy Akta Pendirian Usaha - √
5. Identitas Pengurus - √
6. Legalitas Usaha - √
7. Laporan keuangan 3 tahun
terakhir
√ √
8. Data obyek pembiayaan √ √
9. NPWP √ √
10. Salinan rekening Koran/
tabungan 3 bulan terakhir
√ √
Table IV.4
3) Mudharabah
Adalah kerjasama antara pemilik modal dan pengelola untuk suatu usaha
tertentu dengan kesepakatan bagi hasil. Akad yang digunakan adalah
Mudharabah, yaitu kerja sama antara bank dengan nasabah, dimana pihak bank
menyediakan seluruh modal dan nasabah sebagai pengelola dengan pembagian
keuntungan berdasarkan nisbah bagi hasil yang telah disepakati.
Manfaat yang akan didapatkan adalah sebagai berikut :
a) Usaha 100% dibiayai oleh bank.
b) Dapat digunakan untuk pembiayaan modal kerja dan usaha.
c) Sistem bagi hasil sesuai hasil proyek/usaha.
d) Pembayaran dapat dilakukan sesuai dengan cash-flow.
Page 75
66
Ketentuan yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Diperuntukan bagi perorangan dan badan usaha.
b) Jangka waktu sesuai penyelesaian proyek.
c) Nilai guna agunan 125% dari plafond pembiayaan.
Kelengkapan Dokumen
No Jenis Dokumen Perorangan Badan Usaha
1. Copy Identitas Diri √ -
2. Copy Surat Nikah √ -
3. Copy Kartu Keluarga √ -
4. Copy Akta Pendirian Usaha - √
5. Identitas Pengurus - √
6. Legalitas Usaha - √
7. Laporan keuangan 3 tahun
terakhir
√ √
8. Data obyek pembiayaan √ √
9. NPWP √ √
10. Salinan rekening Koran/
tabungan 3 bulan terakhir
√ √
Table IV.5
4) Mudharabah Muqoyyadah
Adalah pembiayaan Mudharabah untuk kegiataan usaha yang cakupannya
dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah sesuai permintaan pemilik
dana.
Ada 2 (dua) jenis investasi Mudharabah Muqayyadah, yaitu :
Page 76
67
a) Mudharabah Muqayyadah yang resiko penempatan dananya ditanggung oleh
Bank Syariah Bukopin, dalam hal ini Bank bertindak sebagai executing agent.
b) Mudharabah Muqayyadah yang resiko penempatan dananya ditanggung oleh
pemilik dana, dalam hal ini bank bertindak sebagai channeling agent.
Mudharabah Muqayyadah adalah akad yang digunakan antara pemilik
modal (bank) untuk usaha yang ditentukan oleh pemilik modal (bank) dengan
pengelola (nasabah), dimana nisbah bagi hasil disepakati di awal untuk dibagi
bersama.
Manfaat Mudharabah Muqayyadah diterapkan untuk tujuan membiayaai
pembiayaan tertentu yang mempunyai prospektif dan menghasilkan margin yang
tinggi atau sesuai dengan permintaan pemilik dana.
Fitur yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Bank sebagai channeling agent
i. Bank menerima dana dari shahibul maal.
ii. Nasabah menerima dana dari shahibul maal.
iii. Bank bertindak sebagai perantara (penghubung).
b) Bank sebagai executing agent
i. Bank memperoleh modal/ dana dari pemilik dana (shahibul maal untuk
disalurkan pada sector pembiayaan yang telah disepakati.
ii. Nasabah mendapatkan modal untuk dikelola sebagai mudharib
Syarat dan ketentuan yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Investasi Mudharabah Muqayyadah diperuntukan bagi perorangan maupun
badan usaha (CV, PT, Fa, Koperasi, Yayasan, dll).
Page 77
68
b) Jangka waktu
i. Untuk bank yang bersifat executing agent minimal 1 bulan.
ii. Untuk bank yang bersifat channeling agent sesuai dengan permintaan
nasabah.
iii. Jangka waktu pembiayaan, pengembalian dana dan pembagian
keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan bank dan nasabah.
c) Nominal investasi Mudharabah Muqayyadah minimal sebesar Rp.
100.000.000,-
d) Pembayaran bagi hasil/margin sesuai dengan realisasai pembayaran bagi
hasil/margin yang diperoleh dari investasi terikat.
5) iB Istishna
adalah pembiayaan suatu barang dalam bentuk pemesanan pembuatan
barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara
nasabah dan penjual atau pembuat barang.
Akad Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan
barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara
pemesan (pembeli) dan penjual (pembuta).
Manfaat dari pembiayaan ini yaitu bank dapat memberikan pembiayaan
kepada nasabah untuk pembelian barang yang dipesan. Biasanya dipakai untuk
bisnis manufacturing atau kontruksi.
Syarat dan ketentuan yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut :
Page 78
69
a) Diperuntukan bagi nasabah peroranga dan nasabah badan usaha (usaha milik
perorangan, badan usaha seperti CV, atau Fa dan badan hukum seperti PT,
Koperasi atau Yayasan).
b) Penetapan harga jual kepada nasabah telah memperhitungkan biaya atau nilai
asset, mana saja yang dinilainya lebih rendah ditambah margin keuntungan
bank.
c) Self financing minimal 30% dari harga jual pada saat akad.
d) Jangka waktu pengembalian maksimal 10 tahun.
6) iB Istishna Pararel
adalah akad jual beli dimana bank (penjual) memesan barang kepada
pihak lain (produsen) untuk menyediakan barang sesuai dengan kriteria dan
persyaratan tertentu yang telah disepakati nasabah (pembeli) dengan pembayaran
sesuai dengan kesepakatan.
Istishna Paralel adalah suatu bentuk akad istishna antara pemesan
(pembeli) dengan penjual, kemudian untuk memenuhi kewajibannya kepada
pembeli, penjual memerlukan pihak lain sebagai pembuat. Dengan menggunakan
konsep jual beli Istishna Paralel, bank dapat memberikan pembiyaan kepada
nasabah untuk pembelian barang yang dipesan.
Fitur yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Pemesanan barang dari nasabah pembelian kepada bank.
b) Akad pembelian istishna.
c) Pemesanan barang sesuai dengan spesifikasi dari bank kepada produsen.
d) Akad pembiayaan Istishna Paralel.
e) Pembayaran kepada produsen dilakukan dimuka, bertahap atau ditangguhkan.
Page 79
70
f) Pengiriman dokumen barang dari produsen ke bank.
g) Nasabah produsen berhutang barang kepada bank.
h) Bank melakukan jual beli kepada nasabah pembelia setalah barang ada.
Syarat dan ketentuan yang ada pada produk ini adalah sebagai berikut :
a) Diperuntukan bagi nasabah perorangan dan nasabah badan usaha (usaha milik
perorangan, badan usaha seperti CV atau Fa dan badan hukum seperti PT,
Koperasi atau Yayasan).
b) Jangka waktu pembiayaan kepada nasabah pembeli adalah selama maksimal
10 tahun.
c) Penetapan harga untuk nasabah pembeli yaitu harga setelah memperhitungkan
harga beli ditambah margin keuntungan bank.
7) iB Kepemilikan Mobil
Merupakan fasilitas pembiayaan kepemilikan mobil dengan akad
Murabahah, yaitu jual beli barang sebesar harga perolehan ditambah dengan
margin yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad yang digunakan adalah
Murabahah, yaitu jual beli denga harga pokok dengan margin keuntungan yang
disepakati.
Mafaat dari produk ini adalah sebagai berikut :
a) persyaratan mudah dan proses cepat.
b) Angsuran tetap selama jangka waktu pembiayaan.
c) Angsuran disesuaikan dengan pendapatan.
d) Uang muka relative ringan.
Page 80
71
e) Margin kompetitif.
Fasilitas yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Plafond dari Rp. 50.000.000,- s/d 1 M.
b) Jangka waktu
i. Mobil baru : maksimal 5 tahun
ii. Mobil lama : maksimal 3 tahun (usia mobil s/d pembiyaan lunas adalah 8
tahun.
c) Pelunasan sebelum jatuh tempo tidak dikenakan denda/ pinalti.
d) Perlindungan asuransi (all risk).
Syarat dan ketentuan dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) WNI berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah, dan maksimal 60 tahun
pada saat pembiayaan lunas.
b) Mengisi formulir pembiyaan kepemilikan mobil
c) Melengkapi dokumen yang disyaratkan
d) Dokumen yang diperlukan.
Kelengkapan Dokumen
Dokumen Umum Karyawan Profesional
Foto copy KTP/SIM
(Suami/istri)
√ √ √
Foto copy KK/ Surat Nikah √ √ √
Foto copy rekening
tabungan/ giro 3 bulan
terakhir
√ √ √
Page 81
72
Foto copy tagihan kartu
kredit 3 bulan terakhir
√ √ √
Foto copy tagihan listrik/
air/ telp
√ √ √
Foto copy NPWP, SPT PPh
21
- √ √
Slip gaji bulan terakhir (asli) - √ -
Surat Keterangan Kerja - √ -
Surat Izin Praktek - - √
Table IV.6
8) iB Kepemilikan Rumah
Adalah pembiayaan yang diberikan bank untuk pembelian atau renovasi
rumah tinggal, pembelian rumah susun/ apartemen, rumah toko dan/ atau rumah
kantor. Akad yang digunakan adalah Murabahah, jual beli dengan harga pokok
dengan margin keuntungan yang disepakati.
Manfaat yang didapat pada produk ini adalah sebagai berikut:
a) Membantu masyaraka untuk memiliki property dan membangun/ merenovasi
property yang dimiliki.
b) Persyaratan mudah dan proses cepat.
c) Angsuran tetap selama jangka waktu pembiayaan.
d) Uang muka relative ringan.
e) Bebas menentukan pilihan lokasi.
f) Angsuran dapat disesuaikan dengan pendapatan.
Page 82
73
g) Margin kompetitif.
Fasilitas yang akan didapat dari produk ini adalah sebagai berikut :
Besar pembiayaan maksimal sebagai berikut :
Rumah/ Apartemen
Ruko atau Rukan
Rumah/Apartemen/Ruko/Rukan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 dst
Rumah Type > 70 70% 60% 50%
Apartemen Type > 70 70% 60% 50%
Rumah Type 22-70 80% 70% 60%
Apartemen Type 22-70 80% 70% 60%
Apartemen Type s.d 21 80% 70% 60%
Ruko / Rukan 80% 70% 60%
Table IV.7
a) Pembelian Rumah
Plafon 100 juta s.d 3 Milyar
Jangka waktu 1 s.d 15 tahun
Asuransi Asuransi jiwa dan kerugian
Table IV.8
b) Renovasi Rumah
Plafon 50 juta s.d 1 Milyar
Jangka waktu 1 s.d 5 tahun
Asuransi Asuransi jiwa dan kerugian
Table IV.9
Page 83
74
c) Pembelian Rumah Kolektif
Plafon 100 juta s.d 1 Milyar per nasabah
Jangka waktu 1 s.d 20 tahun
Asuransi Asuransi jiwa dan kerugian
Table IV.10
d) Pembelian Apartemen/ Rumah Susun
Plafon 100 juta s.d 3 Milyar
Jangka waktu 1 s.d 10 tahun
Asuransi Asuransi jiwa dan kerugian
Table IV.11
e) Pembelian Ruko/ Rukan
Plafon 100 juta s.d 3 Milyar
Jangka waktu 1 s.d 15 tahun
Asuransi Asuransi jiwa dan kerugian
Table IV.12
9) Pembiayaan iB K3A
Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah Bukopin kepada Koperasi
Karyawan (Kopkar), Koperasi Pegawai, Koperasi Pegawai Negri (KPN) atau
Koperasi sejenis lainnya yang diteruskan kepada anggotanya untuk memenuhi
berbagai kebutuhan.
Page 84
75
Akad yang digunakan adalah Murabahah, yaitu akad jual beli dengan
harga pokok dengan margin keuntungan yang disepakati. Membantu penuediaan
dana bagi koperasi untuk memenuhi kebutuhan produk yang akan dikonsumsi
atau kebutuhan investasi oleh anggota.
Fasilitas yang ada pada produk ini adalah sebagai berikut :
a) K3A Syariah Multiguna
Plafond/ Anggota Maksimal Rp. 100 Juta
Setting Installment
Jangka waktu Maksimal 60 bulan
Kegunaan Untuk memenuhi bergagai kebutuhan
Agunan Tanpa agunanan
Table IV.13
b) K3A iB Mobil
Plafond/ Anggota Maksimal Rp. 200 Juta
Setting Installment
Self Financing 20% dari harga taksiran
Jangka waktu Maksimal 60 bulan
Kegunaan Untuk pembeliaan kendaraan roda
empat
Agunan Kendaraan roda empat yang dibeli
Table IV.14
c) K3A iB Rumah
Page 85
76
Plafond/ Anggota Maksimal Rp. 250 Juta
Setting Installment
Self Financing 20% dari harga taksiran
Jangka waktu Maksimal 120 bulan
Kegunaan Untuk pembelian tempat tinggal siap
huni
Agunan Tempat tinggal yang dibeli
Table IV.15
10) Pembiayaan iB KKPA-Relending Syariah
Adalah pembiayaan dengan prisip syariah dalam bentuk investasi dan
modal kerja kepada koperasi primer untuk diteruskan kepada anggotanya, dengan
sumber dana berasal dari kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) yang dikelola
oleh PT. Permodalan Nasional Madani (PNM).
Akad yang digunanakan adalah sebagai berikut :
a) Antara Koperasai dengan Anggota, akad yang digunakan adalah Murabahah,
dimana koperasi melakukan penjualan barang yang dipesan anggota (pola
executing).
b) Antara Koperasi dengan Bank Syariah Bukopin, akad yang digunakan adalah
Mudharabah, dimana bank menyalurkan dana dari PNM (Bank sebagai
mudharib) kepada koperasi, dengan nisbah bagi hasil tertentu.
Page 86
77
c) Antara Bank Syariah Bukopin dengan PNM, akad yang digunakan adalah
Mudharabah, PNM sebagai shahibul maal menyediakan dana sebesar yang
diajukan oleh Bank Syariah Bukopin dengan nisbah bagi hasil tertentu.
Pembiayaan diberika kepada koperasi untuk diteruskan kepada anggota
untuk memenuhi kebutuhan investasi dan atau modal kerja.
Fasilitas yang akan diterima dari produk ini adalah sebagai berikut :
a) Usaha-usaha yang dapat dibiayaai dengan pembiayaan KPPA Relending
Syariah adalah usaha produktif pada semua sektor ekonomi, perdagangan, dan
jasa produktif yang merupakan usaha yang layak dibiayai berdasarkan asas-
asas pembiayaan syariah yang sehat.
b) Jangka waktu pembiayaan untuk investasi disesuaikan dengan kemampuan
nyata usaha produktif yang dibiayai dengan maksimum 15 tahun.
c) Jangka waktu pembiayaan untuk modal kerja yaitu maksimum 15 tahun.
d) Jangka waktu untuk modal kerja yang terkait investasi yaitu maksimum 5
tahun.
e) Maksimum plafond pembiayaan adalah sebesar Rp.50.000.000,- untuk
pembiayaan investasi dan atau modal kerja usaha anggota yang produktif pada
semua sektor ekonomi.
f) Maksimum plafond pembiayaan investasi dan atau modal kerja usaha
produktif yang bergerak di sektor perdagangan dan jasa adalah sebesar :
i. Investasi dan modal kerja yang terkait langsung dengan pembiayaan
modal kerja adalah sebesar investasinya.
ii. Modal kerja yang berjumlah sampai dengan Rp. 10.000.000,-.
Page 87
78
Persyaratan dan ketentuan yang terdapat pada produk ini adalah sebagai
berikut :
a) Formulir penilaian proyek.
b) Studi kelayakan.
c) Foto copy Surat Permohonan pembiayaan KKPA dari Koperasi.
d) Laporan keuangan koperasi.
e) Jadwal penarikan dan pelunasan KKPA.
f) Lampiran DNKA.
g) Laporan singkat analisa pembiayaan dari cabang pelaksana.
11) iB Jaminan Tunai
Adalah pemberian pembiayaan dengan jaminan cash collateral yang ada
di Bank Syariah Bukopin dan diblokir sampai dengan pembiayaan lunas. Akad
yang digunakan sesuai dengan akad pembiayaan yang telah disepakati.
Manfaat yang akan didapat dari produk ini adalah sebagai berikut :
a) membantu penyediaan dana bagi debitur yang memiliki giro, deposito dan
tabungan tanpa perlu mencairkan dana yang dimilinya.
b) Mempermudah (mempercepat) bagi nasabah individu dalam mendapatkan
pembiayaan dari Bank Syariah Bukopin.
Fitur yang terdapat pada produk ini adalah sebagai berikut :
a) Nasabah mengajukan permohonan pembiayaan.
b) Bank memberikan pembiayaan kepada nasabah sesuai dengan akad yang
disepakati.
c) Jaminan dari nasabah dalam bentuk rekening (giro, deposito atau tabungan)
Page 88
79
d) Nasabah berhutang kepada bank.
Syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
a) Diperuntukan bagi perorangan (usaha milik perorangan), Badan Usaha (CV
atau Fa), Badan Hukum (PT, Koperasi dan Yayasan).
b) Plafond pembiayaan yaitu sebesar 95% dari cash collateral yang dijaminkan.
c) Jaminan berupa deposito, giro dan tabungan.
d) Giro, deposito dan tabungan harus berada pada cabang yang sama dimana
Pembiyaan iB Jaminan Tunai tersebutdiberikan.
e) Penyerahan agunan harus disertai dengan surat kuasa menjaminkan,
memblokir, mencairkan dan memperpanjang, serta harus disetujui oleh istri/
suami dari pemilik agunan (perorangan) atau komisaris/ persero komanditer
(jika badan hukum/ badan usaha).
12) iB Pembiaan Pola Channeling
Ruang lingkup pembiayaan iB Pola Channeling meliputi :
a) pembiayaan iB Mobil Pola Channeling melalui Multifinance adalah
pembiayaan pemilikan kendaraan kepada end user yang dilakukan melalui
perusahaan Multifinance yang dapat dilakukan secara pembiayaan bersama
(joint financing) atau pembiayaan penuh (full financing).
b) Pembiayaan kepada pensiunan Pola Channeling melalui koperasi adalah
pembiayaan yang diberikan Bank Syariah Bukopin kepada pensiunan atau
janda/duda (karena penerima pension meninggal) yang menerima uang
pension secara rutin setiap bulannya yang dilakukan melalui koperasi.
Page 89
80
Pensiunan dimaksud meliputi pensiunan PNS, TNI/POLRI yang mendapatkan
uang pension dari Negara.
Akad pembiayaan yang digunakan adalah Murabahah, yaitu akad jual beli
barang sebesar harag pokok barang ditambah dengan margin keuntungan yang
disepakati dan menggunakan akad pembiayaan lainnya yang sesuai syariah.
Mafaat yang ada pada produk ini adalah sebagai berikut :
a) Pembiayaan iB Mobil Pola Channeling melalui Multifinance dapat
memberikan kemudahan bagi nasabah untuk memiliki mobil dengan
pembayaran secara cicilan.
b) Tujuan pembiyaan kepada Pensiunan Pola Channeling adalah untuk
kepemilikan asset bergerak maupun tidak bergerak maupun keperluan lainnya
sesuai ketentuan pembiyaan Bank Syariah Bukopin.
Fitur yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Karena kerjasama ini memiliki dapak positif bagi kedua belah pihak, baik bagi
Bank Syariah Bukopin maupun Multifinance/Koperasi, sehingga diperjanjikan
pemberian insentif berupa selisih margin, pembagian/ penentuan komisi,
biaya administrasi dan lain-lain.
b) Penyediaan dana kepada end user melalui Multifinance/Koperasi dapat
diberikan selama jangka waktu penarikan (availability period) yang diberikan
maksimum 1 (satu) tahun sejak tanggal perjanjian kerjasama.
Syarat dan ketentuan yang terdapat dalam produk ini adalah sebagai
berikut:
a) Pembiayaan Mobil Pola Channeling melalui Multifinance.
Page 90
81
i. Ketentuan pembiayaan kepada end user mengacu pada kebijakan
Pembiayaan Bank Syariah Bukopin sesuai kriteria yang disepakati
bersama antara Multinanfinance dan Bank Syariah Bukopin.
ii. Ketentuan pembiayaan kepada end user yang meliputi kriteria end user,
jenis kendaraan, jangka waktu pembiayaan, penutupan asuransi,
maksimum pembiayaan per kendaraan, dan ketentuan lain mengacu
kepada kebijakan Pembiayaan Bank Syariah Bukopin dan sesuai kriteria
yang disepakati bersama antara Multifinance dan Bank Syariah Bukopin.
iii. Selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak tanggal perjanjian kerjasama, AO
harus melakukan review (annual review) atas kerjasama tersebut, dimana
hal yang harus diperhatikan dalam annual review tersebut antara lain
pengguanaan plafond, pemenuhan syarat pembiayaan, dan jaminan serta
kewajiban-kewajiban lainnya.
b) Pembiayaan kepada Pensiuanan Pola Channeling melalui Koperasi.
i. Jangka waktu pembiayaan minimum 1 tahun dan maksimal 15 tahun
dengan ketentuan usia maksimum pada saat pembiayaan lunas adalah 75
tahun.
ii. Plafont Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp. 200.000.000,-.
iii. Angsuran maksimum 95% dari uang pension bersih yang diterima per
bulan.
iv. Jaminan untuk fasilitas pembiayaan ini yaitu, SK pensiun (asli), kuasa
pemotongan gaji dan asuransi jiwa pembiayaan.
13) SiAga Gadai Emas
Page 91
82
Pembiayaan iB SiAga Emas merupakan produk pembiayaan dimana bank
memberikan fasilitas pinjaman bersadarkan prinsip Qardh kepada nasabah dengan
menjaminkan emas. Emas yang digunakan tersebut akan disimpan dan dipelihara
oleh bank, dan atas pemeliharaan tersebut bank menganakan biaya sewa dengan
prinsip ijarah.
Qardh adalah suatu akad penyaluran dana oleh bank kepada nasabah
sebagai utang piutang dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan
dana tersebut kepada bank pada waktu yang telah disepakati.
Manfaat produk ini adalah sebagai berikut :
a) Mendapatkan dana secara mudah dan cepat untuk berbagai kebutuhan yang
mendesak.
b) Proses cepat dan persyaratan mudah.
c) Penyimpanan aman dan berasuransi.
d) Nilai pinjaman 80% dari rata-rata harga jual emas dan harga beli kembali
ANTAM.
e) Biaya administrasi ringan dan dibayar dimuka.
f) Bebas biaya pinalti untuk pelunasan sebelum masa jatuh tempo.
g) Mendapatkan surat bukti iB Siaga Emas (Sertifikat Gadai).
Fitur yang ada pada produk ini adalah sebagai berikut :
a) Emas dalam bentuk perhiasan/ batangan/ lantakan/ koin/ uang emas minimal
16 karat.
b) Jumlah maksimum pembiyaan adalah p. 250.000.000,- per nasabah.
Page 92
83
c) Jangka waktu pinjaman maksimal 120 hari dan dapat diperpanjang maksimal
2x.
Syarat dan ketentuan yang terdapat pada produk ini adalah sebagai
berikut:
a) Merupakan nasabah perorangan.
b) Memiliki Kartu Identitas KPT/SIM/Paspor.
c) Mengisi aplikasi permohonan iB Siaga Emas.
d) Menyerahkan barang agunan berupa emas dengan kadar minimal 70% atau 16
karat.
e) Memiliki/ membuka rekening Tabungan iB SiAga/ Tabungan iB SiAga
Bisnis/ Giro iB di Bank Syariah Bukopin.
14) SiAga Pendidikan
Adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada masyarakat
secara prinsip Ijarah untuk membiayai kebutuhan dalam rangka memperoleh
manfaat atas suatu jasa peket biaya pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi
Muhammadiyah.
Ijarah adalah transaksi sewa menyewa atas suatu barang dan jasa antara
pemilik objek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas sewa dengan penyewa
untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan.
Manfaat yang didapatkan dari produk ini adalah sebagai berikut :
a) Kemudahan dalam membiayai pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi
Muhammadiyah.
Page 93
84
b) Dapat mengangsur pengembalian dana pembiayaan dengan jumlah angsuran
yang tidak akan berubah selama masa perjanjian.
Fitur yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Jumlah pembiayaan setiap nasabah ditetapkan paling banyak sebesar 90% dari
nilai manfaat jasa, maksimal Rp. 250.000.000,-
b) Jangka waktu pembiayaan iB SiAga Pendidikan ditetapkan sebagai berikut :
i. Manfaat pendidikan di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi
paling lama 7 (tujuh) tahun.
ii. Manfaat pendidikan di fakultas selain tersebut diatas paling lama 5 (lima)
tahun.
c) Uang muka ditetapkan minimal 10% dari nilai manfaat jasa, namun bila
diperlukan bank dapat menetapkan uang muka sebesar persentase tertentu
berdasarkan hasil keputusan komite.
Syarat dan ketentuan yang ada pada produk ini adalah sebagai berikut :
a) Nasabah perorangan, Warga Negara Indonesia, berusia sekurang-kurangnya
21 tahun atau sudah/pernah menikah.
b) Usia maksimum sampai dengan pembiayaan lunas adalah :
i. Karyawan/pegawai tetap : 56 tahun
ii. Pegawai Negeri Sipil : 58-65 tahun
iii. Professional/ Wirausaha : 60 tahun
c) Memiliki pengelaman kerja :
i. Karyawan/ PNS : min. 2 tahun (termasuk pekerjaan sebelumnya)
ii. Professional/ Wirausaha : min. 3 tahun dalam bidang yang sama.
Page 94
85
d) Tidak termasuk dalam daftar kredit bermasalah Bank Indonesia.
e) DebtBurdenRatio (DBR) tidak melebihi dari 40% dari pendapatan bersih
(Take Home Pay).
f) pendapatan suami/istri (joint income) dapat dipertimbangkan sebagai sumber
pengembalian pembiayaan dengan ketentuan sebagai berikut :
i. DBR maksimal 40% dari total joint income.
ii. Potongan kewajiban setiap bulannya tidak melebihi gaji bersih (single
income).
g) Memiliki atau membuka rekening Tabungan/ Giro iB di bank.
h) Mengisi dan menandatangani formulir permohonan pembiayaan iB SiAga
pendidikan.
i) Bersedia menandatangani akad pembiayaan iB SiaAga pendidikan, beserta
surat/ dokumen pendukung lainnya.
j) Terdapat biaya administrasi, biaya materai dan biaya premi asuransi penjamin/
pembiayaan.
k) Diperlukan objek agunan yaitu :
i. Bagi karyawan/ pegawai tetap, Asli Surat Keputusan (SK) pengangkatan
kerja, Surat Rekomendasi dari instasnsi, dan Surat Kuasa Potong Gaji.
ii. Bagi wirausaha/ professional, fixes asset (berupa kendaraan/ tanah/
bangunan) atau cash collateral untuk nilai pembiayaan di atas Rp.
30.000.000,-
iii. Asli polis asuransi jiwa dan sertifikat penjamin pembiayaan.
Page 95
86
iv. Asli ijazah pendidikan terakhir calon mahasiswa yang dilengkapi dengan
buku rapor/ transkip
Kelengkapan Dokumen
Jenis Dokumen Karyawan/
PNS
Wirausaha Profesi
Foto copy KTP/SIM/Paspor √ √ √
Foto copy kartu karyawan √ - -
Foto copy Kartu Keluarga √ √ √
Asli slip Gaji Karyawan/ Surat
Keterangan Penghasilan
√ - -
Foto copy rekening Koran/
tabungan 3 bulan terakhir
- √ √
Asli SK penganggkatan
karyawan
√ - -
Foto copy akta kelahiran/surat
keterangan lahir calon
Mahasiswa Muhammadiyah
√ √ √
Bukti kelulusan Ujian
Penerimaan Mahasiswa baru di
Universitas Muhammadiyah
√ √ √
Rincian biaya pendidikan yang
dilegakisir dari Universitas
Muhammadiyan
√ √ √
Page 96
87
Surat pernyataan sanggup
menyelesaikan pendidikan
√ √ √
Surat rekomendasi dari Rektorat √ √ √
Surat pernyataan dan Kuasa
Potong Gaji
√ - -
Surat rekomendasi dari instasnsi √ - -
Foto copy NPWP untuk
pembiayaan yang memiliki nilai
plafont sesuai dengan ketentuak
Ib
√ √ √
Dapat Joint Income √ √ √
Foto copy KTP/SIM/Paspor
suami/istri
√ √ √
Foto copy kartu karyawan
suami/istri
√ - -
Foto copy akta nikah √ √ √
Asli Slip Gaji/ Surat Keterangan
Penghasilan suami/istri
√ - √
Foto copy Rekening Koran/
Tabungan/ Giro milik
suami/isttri 3 bulan terakhir
- √ √
Surat persetujuan suami/istri √ √ √
Table IV.16
Page 97
88
15) SiAga Pensiun
Adalah fasilitas dengan prinsip murabahah yang diberikan oleh bank
kepada penerima pensiun yang menerima uang pensiun secara rutin setiap bulan
dari Negara (APBN).
Murabahah adalah tansaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan
barang ditambah dengan margin yang disepakati oleh para pihak, dimana penjual
menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli.
Manfaat yang akan didapat dari produk ini adalah sebagai berikut :
a) Kemudahan dalam memiliki barang konsumtif/ produktif yang dibutuhkan.
b) Dapat mengangsur pembayaran dengan jumlah angsuran yang tidak akan
berubah selamas masa perjanjian.
Fitur yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Diperuntukan bagi pegawai Negri Sipil/ TNI-POLRI yang telah menerima hak
manfaat pensiun baik akrena telah mencapai Batas Usia Pensiun, atau
permintaan sendiri, atau diberhentikan secara hormat dengan hak pensiun,
atau
b) Penerimaan pensiun Janda/Duda dari pegawai Negri Sipil/ TNI-POLRI
c) Jumlaj pembiayaan setiap nasabah ditetapkan paling kecil Rp. 5.000.000,- dan
paling banyak sebesar Rp. 200.000.000,-
d) Jangka waktu pembiayaan iB pensiun ditetapkan minimal 1 (satu) tahun dan
maksimal 15 (lima belas) tahun.
Page 98
89
e) Uang muka ditetapkan minimal sebesar 0% dari harga perolehan barang,
namun bila diperlukan bank dapat menetapkan Uang Muka sebesar presenrase
tertentu berdasarkan hasil keputusan komite.
Syarat dan ketentuan yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Warga Negara Indonesia yang telah menerima hak pensiun dari instansi
pemerintah, berusia sekurang-kurangnya 45 tahun.
b) Batas usia nasabah pada saat pembiayaan lunas maksimal 75 tahun.
c) Instansi pembayar dana pensiun nasabah adalah Bank Bukopin.
d) Debt Burden Ratio (DBR) maksimal 90% dari uang pensiunan bersih yang
diterima per bulan.
e) Tidak termasuk dalam daftar pembiayaan bermasalah Bank Indonesia.
f) Membuka/ memiliki rekening tabungan di bank.
g) Terdapat biaya administrasi, biaya materai dan biaya premi asuransi jiwa
pembiayaan.
h) Agunan berupa asli Surat Keputusan (SK) pensiunan, asli Surat Pernyataan
dan Kuasa Pendebetan Rekening Manfaat Pensiun dan asli polis induk
asuransi jiwa pembiayaan atau bukti kepesertaan asuransi jiwa pembiayaan.
Kelengkapan Dokumen dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Asli aplikasi permohonan pembiayaan yang telah disi secara lengkap dan
benar yang ditandatangani oleh nasabah.
b) Asli Surat Keterangan Penghasilan/ slip gaji pensiun terakhir/ copy buku
tabungan pensiun 3 bulan terakhir .
c) Asli Surat Keputusan (SK) Pesiun.
Page 99
90
d) Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) nasabah dan suami/isrti yang masih
berlaku.
e) Copy Kartu Keluarga (KK)
f) Copy Kartu Identitas Pensiun (KARIP)/ Buku Asuransi Sosial Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI).
g) Copy NPWP jika pembiayaan lebih dari Rp. 50.000.000,- atau sesuai dengan
ketentuan dari Bank Indonesia.
h) Surat Pernyataan PErbedaan identitas (bagi yang berbeda identitas) yang
diketehui pejabat berwenang.
c. Produk Jasa
1) SMS Banking
SMS banking Bank Syariah Bukopin merupakan layanan informasi dan
transaksi perbankan yang dapat diakses langsung oleh nasabah melalui telepon
seluler/ handphone dengan menggunakan media Short Message Service (SMS).
SMS banking Bank Syariah Bukopin digunakan melalui SIM Card/ Nomor
telepon selular dari operator tertentu.
Manfaat yang akan didapat dari produk ini adalah sebagai berikut :
a) Kemudahan transaksi perbankan dan pembayaran tagihan.
b) Praktis dan efisien.
c) Dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
d) Untuk transaksi financial dilengkapi dengan pengamanan berupa PIN SMS
banking (6 digit).
Fitur yang terdapat dalam produk ini adalah sebagai berikut :
Page 100
91
a) Layan Perbankan
i. Cek saldo
ii. Informasi transaksi (5 transaksi terakhir)
iii. Pemindah bukuan dan fund transfer (transaksi antar bank)
b) Layanan Informasi dan Pembayaran
i. PLN
ii. Jasa telekomunikasi (Telkom, Telkomsel, Indosat, XL, dan Smartfren)
iii. PALYJA Aetra/ TPJ
iv. Voucher Pulsa (Telkomsel, Indosat, XL da Smartfren)
v. Kartu kredit (Bank Bukopin, BNI, HSBC, ANZ)
c) Layanan Tambahan
i. Uban PIN SMS banking
ii. Info kode bank
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan transaksi adalah sebagai
berikut :
a) Mengganti PIN SMS banking secara berkala
b) Nasabah wajib mengamankan PIN SMS banking untuk transaksi SMS
banking
c) Apabila SIM Card GSM hilang/ dicuri/ dipindah tangankan kepada pihak lain
segera beritahu Customer Service atau telpon ke Halo BSB (021-1500666)
untuk dilakukan pemblokiran
d) Menjaga kerahasian informasi pribadi dengan tidak memberitahukan nomor
PIN SMS banking kepada siapapun.
Page 101
92
Registrasi SMS banking Bank Syariah Bukopin adalah sebagai berikut :
a) Mendaftarkan nomor ponsel yang digunakan untuk SMS banking melalui
Customer Service.
b) Melakukan registrasi layanan SMS banking Bank Syariah Bukopin melalui
mesin ATM Bank Syariah Bukopin/ ATM Bank Bukopin
c) Membuat PIN SMS banking di mesin ATM Bank Syariah Bukopin/ ATM
Bank Bukopin
d) Melakukan transaksi melalui SMS banking dengan menggunakan OIN yang
sudah dibuat.
Biaya-biaya kirim dan reply SMS tergantung dari operator selular yang
digunakan.
Limit transaksinya adalah sebagai berikut :
a) Batas limit saldo minimal setelah transaksi adalah Rp. 35.000,-
b) Limit transaksi pemindah bukuan/fund transfer per hari maksimal Rp.
25.000.000,- dengan minimal transaksi Rp. 10.000,- dan maksimal per
transaksi Rp. 10.000.000,-
Syarat dan ketentuan produk ini adalah sebagai berikut :
a) Persyaratan Registrasi SMS Banking
i. Memiliki rekekning Tabungan iB SiAga, iB SiAga Bisnis atau Giro iB di
bank
ii. Memiliki kartu ATM Bank Syariah Bukopin
iii. Memiliki SIM Card/ No telepon selular dari operator tertentu
iv. Mengisi dan menandatangani formulir permohonan layanan SMS banking
Page 102
93
v. Menyerahkan copy bukti identitas diri yang sah (KTP/SIM) dan
menunjukkan yang aslinya.
b) Ketentuan Registrasi Nomor Ponsel & PIN SMS Banking Bank Syariah
Bukopin :
i. Pendaftaran nomor ponsel yang akan digunakan untuk SMS banking Bank
Syariah Bukopin dapat dilakukan melalui Customer Service.
ii. Nomor ponsel yang akan digunakan untuk SMS banking harus sama
denngan nomor ponsel yang terdaftar di rekening.
iii. Nasabah melakukan registrasi SMS banking melalui mesin ATM Bank
Syariah Bukopin/ Bank Bukopin.
iv. Nasabah membuat nomor PIN SMSM banking Bank Syariah Bukopin
pada mesin ATM Bank Syariah Bukopin/ ATM Bank Bukopin.
v. Setelah registrasi dan pembuatan PIN sukses dilakukan, layanan SMS
banking secara otomatis akan aktif.
c) Ketentuan penggunaan SMS Banking
i. Registrasi yang dapat diakses melalui SMS banking Bank Syariah
Bukopin adalah rekening yang terhubung dengan kartu ATM Bank
Syariah Bukopin yang digunakan untuk registrasi SMS banking Bank
Syariah Bukopin.
ii. Layanan SMS bankin Bank Syariah Bukopin dapat digunakan untuk
melakukan transaksi financial dan non financial yang telah ditentukan oleh
bank.
Page 103
94
iii. Informasi yang dapat diakses melalui SMS banking Bank Syariah
Bukopin mengenai rekening yang terhubung dengan kartu ATM SiAga
Bank Syariah Bukopin yang digunakan untuk regeistrasi SMS banking.
iv. Pengguna dapat memanfaatkan layanan SMS banking Bank Syariah
Bukopin untuk mendapatkan informasi perbankan yang telah ditentukan
oleh bank, dengan cara mengirimkan perintah/ instruksi tertentu secara
benar dan lengkap ke dalam aplikasi SMS banking Bank Syariah Bukopin.
v. Perintah/ instruksi yang dikirim melalui SMS banking Bank Syariah
Bukopin hanya dapat dilakukan melalui nomor telepon selular yang telah
diregistrasi.
vi. Pengguna wajib memastikan ketepatan dan kelengkapan perintah/
instruksi transaksi/ kebenaran menu perintah yang dipilih (termasuk
memastikan bahwa semua data yang diperlukan untuk transaksi telah diisi
secara lengkap dan benar) sesuai format/ menu perintah yang telah
ditentukan oleh bank.
vii. Apabila telah yakin kebenaran dan kelengkapan data yang diisi, sebagai
tanda persetujuan pelaksanaan transaksi financial maka memasukkan PIN
SMS banking Bank Syariah Bukopin sesuai yang diminta oleh bank.
viii. Segala transaksi yang telah diperintahkan kepada bank dan disetujui oleh
pengguna melalui SMS banking Bank Syariah Bukopin tidak dapat
dibatalkan.
ix. Setiap perintah/ instruksi yang telah disetujui oleh pengguna yang
tersimpan pada pusat data bank merupakan data yang benar dan
Page 104
95
merupakan bukti perintah/ instruksi dari pengguna kepada bank untuk
melakukan transaksi yang dikehendaki.
x. Bank menerima dan menjalankan setiap perintah/ instruksi dari pengguna
sebagai perintah yang sah berdasarkan penggunaan nomor telepon selular
dan PIN SMS banking Bank Syariah Bukopinatau faktor otentikasi
lainnya yang ditentukan oleh bank.
xi. Bank tidak mempunyai kewajiban untuk meneliti atau menyelidiki
keaslian maupun keabsahan atau wewenang penggunaan telepon selular
dan PIN SMS banking Bank Syariah Bukopin atau faktor otentikasi
lainnya yang ditentukan oleh bank atau menilai maupun membuktikan
ketepatan maupun kelengkapan perintah/ instuksi yang dimaksud.
xii. Sebagai bukti bahwa transaksi yang diperintahkan oleh pengguna telah
berhasil dilakukan oleh bank, pengguna akan medapatkan informasi
berupa nomor referensi transaksi pada setiap akhir transaksi yang akan
tersimpan di dalam inbox SMS dengan ketentuan :
• Sepanjnag inbox/ kotak masuk pesan posel pengguna tidak
dipenuh dan media lainnya yang disediakan oleh bank,
• Tidak ada gangguan jaringan komunikasi dari operator selular.
xiii. Bank berhak tidak melaksanakan perintah/ instruksi yang terkait dengan
transaksi financial dari pengguna, apabila :
• Saldo rekening pengguna di bank tidak mencukupi.
• Terdapat indikasi adanya penipuan atau aksi kejahatan lainnya.
Page 105
96
xiv. Bukti atas perintah/ instrusi dari pengguna kepada bank dan segala bentuk
komunikasi antara bank dan pengguna yang ditransmisi secara elektronik,
baik yang berupa dikumen tertulis, catatan computer, tape/cartridge, print
out computer/ salinan/ bentuk penyimpanan informasi/ data lain,
merupakan alat bukti yang sah atas transaksi-transaksi perbankan melalui
SMS banking Bank Syariah Bukopin.
xv. Dengan melakukan transaksi melalui SMS banking Bank Syariah
Bukopin, semua komunikasi dan perintah/ instruksi dari pengguna yang
diterima oleh bank akan diperlakukan sebagai alat bukti yang sah
meskipun tidak dibuat dokumen tertulis ataupun dikeluarkan dokumen
yang ditandatangani.
d) Ketentuan SMS Banking Bank Syariah Bukopin
i. PIN SMS banking Bank Syariah Bukopin merupakan kode yang bersifat
rahasia dan kewenangan pengguannya dan tanggung jawab kerahasiannya
ada pada nasabah.
ii. PIN SMS banking Bank Syariah Bukopinhanya boleh digunakan oleh
nasbah yang bersangkutan.
iii. Apabila SIM Card nasabah hilang/ dicuri/ dipindah tangankan kepada
pihak lain, nasabah wajib memberitahukan kepada kantor cabang bank
terdekat atau telepon ke Halo BSB untuk memblokir/ menutup layanan
SMS banking Bank Syariah Bukopin. Segala perintah, transaksi dan
komunikasi oleh pihak yang tidak berwenang berdasarkan penggunanaan
nomor telepon selular dan PIN SMS banking Bank Syariah Bukopin yang
Page 106
97
terjadi sebelum diterimanya pemberitahuan oleh pejebat bank yang
berwenang, maka menjadi tanggung jawab nasabah.
e) Ketentuan pemblokiran dan pengakhiran SMS banking SMS
Akses layanan SMS banking Bank Syariah Bukopin akan diberhentikan
oleh bank untuk semestara waktu atau secara permanen yang antara lain,
disebabkan oleh :
i. Atas permintaan sendiri oleh nasabah secara tertulis.
ii. Nasbah mengganti kartu ATM Bank Syariah Bukopin atau nomor ponsel
dan hal tersebut telah diberitahukan kepada bank.
iii. Nasabah menutup semua rekening yang terhubung dengan kartu ATM
Bank Syariah Bukopin sebanyak tiga kali berturut-turut.
iv. Operator selular mengakhiri nomor telepon selular nasabah.
v. Nomor ponsel diganti/ hilang/ dicuri/ dipindah tangankan kepada pihak
lain dan hal tersebut telah diberitahukan kepada bank.
vi. Untuk melakukan aktivitas kemabali karena penghentian akses layanan
tersebut di atas, nasabah harus menghungi bank dan membawa KTP asli
dan buku tabungan, kemudian melakukan registrasi ulang SMS banking
Bank Syariah Bukopin di ATM Bank Syariah Bukopin/ ATM Bank
Bukopin.
2) Mobile Banking-BSB (M-BSB)
m-BSB merupakan layanan transaksi perbankan dan pembayaran tagihan
yang dapat diakses langsung oleh nasabah melalui telepon seluler/ handphone.
Manfaat yang terdapat dalam produk ini adalah sebagai berikut :
Page 107
98
a) Kemudahan transaksi perbankan dan pembayaran tagihan
b) Praktis dan efisien
c) Dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja
d) Untuk transaksi financial dilengkapi dengan pengamanan berupa OTP (One
Time Password)
Fitur yang terdapat dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Layanan perbankan
i. Cek saldo
ii. Informasi transaksi (7 transaksi terakhir selama 2 bulan terakhir)
iii. Pemindah bukuan
iv. Fund Transfer (transfer antar bank) melalui kliring (SKN)
b) Layanan informasi dan pembayaran
i. PLN (Pasca Bayar, Pra Bayar, non tagihan listrik)
ii. Jasa Telekomunikasi (fix line telephone, flexi post paid, speedy, Telkom
vision)
iii. PDAM (AETRA/palyja Jakarta)
iv. Voucher pulsa
v. Multifinance (BAF, MCF/MAF, WOM finance)
c) Layanan tambahan
i. Menu laporan transaksi non perbankan
ii. Menu ubah password
iii. Menu request OTP yang akan diterima melalui sms pengguna
iv. Menu favorit
Page 108
99
Cara melakukan Registrasi M-BSB adalah sebagai berikut :
a) Mengisi formulir/ aplikasi permohonan layanan m-BSB
b) Melakukan registrasi layanan M-BSB di Cutomer Service
c) Vadilasi data yang diperlukan, anata lain nomor telephone dan nomor
rekening melalui Customer Service
d) Nasabah akan menerima e-mail/ SMS yang berisi data-data berupa username,
password dan OTP (untuk transaksi financial)
e) Nasabah sudah dapat melakukan transaksi melalui layanan m-BSB
Biaya-biaya yang harus dikelurkan adalah sebagai berikut :
a) Biaya permintaan fitur informasi transaksi sebesar Rp. 350,-/ permintaan
b) Biaya permintaan OTP sebesar Rp. 500,-/permintaan
c) Biaya Fund Transfer melalui SKN sebesar Rp. 5.000,-/ transaksi
Limit transaksi yang ada pada produk ini adalah sebagai berikut :
a) Batas limit saldo minimal setelah transaksi adalah Rp. 35.000,-
b) Limit transaksi pemindah bukuan/ Fund Transaksi per hari maksimal Rp.
25.000.000 dengan minimal per transaksi Rp. 10.000,-
Syarat dan ketentuan yang ada dalam transaksi ini adalah sebagai berikut :
a) Persyaratan Registrasi m-BSB
i. Memiliki rekening Tabungan iB SiAga, iB SiAga Bisnis atau Giro iB di
bank
ii. Memiliki Handphone berbasis android dan SIM Card dari operator selular
tertentu
iii. Mengisi dan menandatangani formulir permohonan layanan m-BSB
Page 109
100
iv. Menyerahkan copy bukti identitas diri yang sah (KTP/SIM) dan
menunjukkan aslinya
v. Memiliki alamar e-mail
b) Ketentuan Registrasi m-BSB
i. Nasabah melakukan pendaftaran di Customer Service
ii. Nasabah akan meneriman e-mail dan SMS yang berisi data User ID,
Password serta nomor OTP (sebanyak 5 nomor) yang berguna untuk
melakukan login (pada tahap ini nasabah pengguna telah dapat melakukan
login dan melakukan inquiry/ pengecekan pembayaran terhadap tagihan-
tagihan bulanan seperti listrik, telepon, PDAM dan multifinance)
iii. Melakukan instalasi aplikasi m-BSB di Google play.
c) Ketentuan penggunaan m-BSB
i. Nasabah pengguna dapat menggunakan layanan m-BSB dan melakukan
transaksi perbankan yang telah ditentukan oleh bank.
ii. Bank menghimbau nasabah pengguna tepat waktu, yaitu sebelum tanggal
20 pada pemabayaran PLN guna menghindari padatnya transaksi yang
menyebabkan gagalnya transaksi pada system. Dalam hal terjadi
keterlambatan, nasabah pengguna akan menanggung biaya keterlambatan
tersebut.
iii. Waktu cut-off system layanan m-BSB adalah pukul 23.30-00.15 WIB.
iv. Nasabah pengguna dapat mengganti user ID m-BSB dengan cara sebagai
berikut:
• Nasabah pengguna melakukan pembatalan di Customer Service.
Page 110
101
• Nasabah mengisi formilir penutupan layanan yang telah tersedia.
• Nasabah mendaftar kembali pada Customer Service dengan
mengisi aplikasi permohonan layanan m-BSB dengan User ID
baru.
• Nasabah pengguna menerima e-mail/ SMS konformasi layanan m-
BSB.
v. Nasabah pengguna harus memastikan kelengkapan identitas diri (bank
tidak bertanggung jawab atas kesalaan, ketidak lengkapan, ketidak jelasan,
atau ketidak tepatan perintah/ data dari nasabah pengguna serta
memastikan penginputan OTP dalam melakukan transaksi.
vi. Bank menghimbau nasabah pengguna untuk melakukan pembayaran tepat
waktu. Dalam hal terjadi keterlambatan, nasabah pengguna akan
menanggung biaya keterlambatan bila mendekati jatuh tempo.
vii. Setiap informasi yang telah diterima dan tersimpan pada pusat dat bank
merupakan daya yang benar sebagai bukti identitas diri dan perintah
nasabah pengguna kepada bank untuk melaksanakan transaksi pada
layanan m-BSB.
viii. Bank menerima dan menjalankan setiap perintah dari nasabah pengguna
sebagai perintah yang sah berdasarkan penggunaan User ID dan password.
Untuk itu bank tidak mempunyai kewajiban untuk meneliti atau
menyelidiki keaslian maupun keabsahan atau wewenang pengguna User
ID menilai maupun membuktikan ketepatan maupun kelengkapan perintah
yang dimaksud, dan oleh karena itu perintah tersebut sah mengikat
Page 111
102
nasabah pengguna dengan sebagaimana mestinya, kecuali nasabah
pengguna dapat membuktikan sebaliknya.
ix. Bank berhak untk tidak melaksanakan perintah dari nasabah pengguna,
apabila :
• Saldo rekening nasabah pengguna di bank tidak cukup
• Bank mengetahui atau mempunyai alasan untuk menduga bahwa
penipuan atau aksi kejahatan telah atau akan dilakukan.
x. Nasabah menyetujui atau mengakui bahwa :
• Dengan dilakasanakannya transaksi melalui m-BSB, semua
perintah dan komunikasi dari nasabah pengguna yang diterima
bank akan diperlakukan sebagai alat bukti yang sah meskipun tidak
dibuat dokumen tertulis dan dikeluarkan dokumen yang tidak
ditandatangani.
• Bukti atas perintah dari nasabah pengguna kepada bank dan segala
bentuk komunikasi antara bank dan nasabah pengguna yang
dikirim secara elektronik yang tersimpan pada pusat data bank dan
tersimpan dalam bentuk penyimpanan informasi data lainnya di
bank, baik yang berupa dokumen tertulis, catatan, tape/ cartridge,
print out computer dan salinan, merupakan alat bukti yang sah
yang tidak akan dibantah keabsahan, kebenaran atau keasliannya.
xi. Semua komunikasi melalui e-mail yang aman dan memenuhi syarat serta
dianggap sah, otentik, asli dan benar serta memberikan efek yang sama
Page 112
103
sebagaimana bila hal tersebut dilakukan secara tertulis dan melalui
dokumen tertulis.
xii. Bank tidak diwajibkan untuk melaksanakan setiap perintah baik yang
ditandatangani maupun tidak atau menjawab pertanyaan apapun yang
dikirim melalui e-mail yang tidak aman. Nasabah disarankan untuk tidak
mengirim informasi rahasia melalui e-mail yang tidak aman.
xiii. Bank berhak menghentikan layanan m-BSB untuk sementara waktu
maupun untuk jangka waktu tertentu yang ditentukan oleh bank untuk
keperluan pembaruan, pemeliharaan atau untuk tujuan lain dengan alasan
apapun yang dianggap baik oleh bank, dan untuk itu bank tidak
berkewajiban mempertanggung jawankanya kepada siapapun.
d) User ID dan OTP m-BSB
i. Nasabah wajib mengamankan User ID dan Password dengan cara :
• Tidak membertahukan User ID dan password kepada orang lain
untuk mendapatkan hadiah atau tujuan apapun lainnya termasuk
kepada anggota kerluarga atau sahabat.
• Tidak menuliskan User ID dan password pada meja, terminal atau
menyimpannya dalam bentuk tertulis atau pada aplikasi komputer
atau sarana penyimpan lainnya yang memungkinkan untuk
diketahui oleh orang lain.
• Tidak menggunakan password yang diberikan oleh orang lain atau
yang mudah diterka seperti tanggal lahir atau kombinasinya,
nomor telepon dan lain-lain.
Page 113
104
ii. Apabila handphone/ tablet nasabah pengguna hilang atau karena suatus
sebab tidak dapat melakukan perubahan login maka nasabah pengguna
wajib memberitahukan kepada bank dengan ketentuan :
• Nasabah pengguna melapor kepada bank untuk segera dilakukan
pemblokiran.
• Untuk mengaktifkan kembali, nasabah harus mendatangi bank
dengan membawa KTP asli dan buku Tabungan.
• Setelah nasabah melakukan pendaftaran kembali, nasabah
pengguna akan menerima konfirmasi melalui SMS/ e-mail.
Sebelum diterimanya pemberitahuan secara tertulis oleh pejabat
bank yang berwenang, maka segala perintah, transaksi dan
komunikasi berdasarkan pengguna User ID dan password oleh
pihak yang tidak berwenang sepenuhnnya menjadi tanggung jawab
nasabah pengguna.
iii. Penggunaan User ID dan password memiliki fungsi yang sama dengan
perintah tertulis, sehingga segala bentuk pemberitahuan transaksi m-BSB
dari akun nasabah pengguna menjadi tanggung jawab nasabah pangguna.
e) Ketentuan pemblokiran dan pengakhiran layan m-BSB
Akses layanan m-BSB akan diberhentikan oleh bank untuk sementara waktu
atau secara permanen yang antara lain, disebabkan oleh :
i. Atas permintaan sendiri oleh nasabah secara tertulis.
ii. Nasabah menutup semua rekening yang terhubung dengan layanan m-
BSB.
Page 114
105
iii. Nasabah salah memasukan password m-BSB sebanyak lima kali berturut-
turut.
iv. Operator selular mengakhiri nomor telepon selular nasabah.
v. Nomor ponsel diganti/ hilang/ dicuri/ dipindah tangankan kepada pihak
lain dan hal tersebut telah diberitahukan kepada bank.
vi. Pemblokiran dapat dilakukan dengan menghubungi Cutomer Service di
sseluruh cabang atau call center (Halo BSB).
vii. Pembukaan blokir :
• Dilakukan dengan mendatangani Customer Service pada seluruh
cabang Bank Syariah Bukopin.
• Mebawa KTP asli dan buku tabungan.
• Setelah dilakukan verifikasi dan approval oleh Supervisor
customer Service, nasabah pengguna akan mendapatkan SMS
konfirmasi pembukaan blokir.
viii. Untuk pengakhiran layanan m-BSB setelah supervisor menyetujui data
permohonan penutupan layanan m-BSB, nasabah akan menerima e-mail/
SMS yang berisi informasi penutupan layanan m-BSB.
3) Safe Deposit Box
Fasilitas jasa bagi nasabah untuk menyimpan barang-barang berharga dan
dokumen pribadi yang rahasia dengan sistem pengamanan berteknologi modern.
Mafaat yang akan didapat daro produk ini adalah sebagai berikut :
a) Memberikan keamanan dan kenyamanan.
b) Menyimpan semua barang-barang berharga.
Page 115
106
Fasilitas yang diterima dari pemilihan produk ini adalah sebagai berikut :
a) Dilengkapi dengan teknologi modern
b) Tersedia dalam beberapa ukuran
c) Pembayaran sewa Safe Deposit Box langsung 3 tahun diberikan bebas sewa 1
tahun tanpa biaya
Syarat dan ketentuan dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Peruntukan bagi perorangan dan badan usaha.
b) Memiliki rekening di Bank Bukopin Syariah.
c) Menyerahkan tanda pengenal seperti KTP/ SIM/Paspor.
d) Khusus badan hukum menyerahkan seperti, SIUP, NPWP, Akta Pendirian,
Izin Usaha, dan lain-lain.
e) Mengisi aplikasi
Biaya-biaya yang harus dikeluarkan dari penggunaan produk ini adalah :
Cabang Type Ukuran (CM) Haraga
sewa
Kunci
jaminan
PPn
10%
Total
L P T
Melawai A 25. 25 52 500.000 250.000 50.000 800.000
B 12 25 52 300.000 250.000 30.000 580.000
C 7 25 52 200.000 250.000 20.000 470.000
Bandung A 25 25 50 600.000 500.000 60.000 1.160.000
B 12.5 25 50 300.000 500.000 30.000 830.000
C 7.5 25 50 175.000 500.000 17.500 629.500
Sidoarjo L 23 24 55 500.000 500.000 50.000 1.050.000
M 10 24 55 300.000 500.000 30.000 830.000
Page 116
107
S 5 24 55 200.000 500.000 20.000 720.000
Samarinda L 25 25 50 440.000 500.000 TERM
ASUK
940.000
M 12 25 50 250.000 500.000 TERM
ASUK
750.000
S 12 12.
5
50 110.000 500.000 TERM
AWS
UK
610.000
Makasar A 25 25 52 500.000 500.000 50.000 1.050.000
B 12 25 52 350.000 500.000 50.000 900.000
C 7 25 52 250.000 500.000 50.000 800.000
Solo A 25 25 52 350.000 500.000 TERM
ASUK
850.000
B 12 25 52 250.000 500.000 TERM
ASUK
750.000
C 7 25 52 160.000 500.000 TERM
ASUK
660.000
Table IV.17
4) Transfer
Produk jasa yang disediakan Bank Syaria Bukopin untuk memindahkan
sejumlah dana atas perintah amanat dari Kantor Cabang Bank Syariah Bukopin
Page 117
108
kepada penerima transfer pada bank lain atau pemindahan dana dari bank lain
untuk nasabah Bank Syariah Bukopin sebagai penerima.
Persyaratan dan ketentuan dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Mengisi formulir permohonan/ slip
b) Transfer berupa mata uang Rupiah
c) Transfer yang dikirim harus memberikan informasi yang ditransfer, orang yang
berhak menerima beserta alamatnya, cara pembayaran atas transfer ini dan hal-
hal yang dirasa perlu untuk diberitahukan.
d) Biaya transfer untuk nasabah & non nasabah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
5) Kliring
Produk jasa yang disediakan untuk menjembatani tukar-menukar surat
berharga (cek, bilyet giro, warkat) yang diterbitkan perbankan antara bank-bank
yang menjadi anggota kliring tersebut ditentukan oleh Bank Indonesia.
Ketentuan yang terdapat dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Mengisi formulir permohonan/ slip
b) Warkat yang dapat dikliringkan sebagai berikut, Cek, Bilyet Giro serta Warkat
Kredit dan Debet dengan format standar yang telah ditentukan Bank
Indonesia.
c) Biaya administrasi bilyet kliring & tolakan kliring dikenakan kepada nasabah
sesuai dengan ketentuan bank.
6) Inkaso
Page 118
109
Inkaso iB atau Collection adalah suatu cara penagihan dengan cara
mengirimkan dokumen kepada bank dengan maksud mendapatkan pembayaran
atau akseptasi atau berdasarkan syarat-syarat lainnya. Jenis Inkasi iB ada 2 yaitu
Clean Collection dan Documentary Collection, yaitu :
a) Clean Collection adalah suatu cara penagihan dengan cara hanya
mengirimkan dokumen finansial kepada bank dengan maksud mendapatkan
pembayaran atau akseptasi tanpa mensyaratkan dokumen-dokumen lainnya.
b) Documentary Collection adalah suatu cara penagihan yang dilengkapi dengan
cara mengirimkan dokumen finansial dan dokumen komersial kepada bank
dengan maksud mendapatkan pembayaran atau akseptasi.
Penyelenggaraan Inkaso iB adalah Wakalah Al-Muqayyadah dimana
nasabah memberikan kuasa terbatas kepada bank untuk mewakili nasabah
melakukan pekerjaan atau urusan tertentu (melakukan transfer dana sesuai
permohonan nasabah). Atas pemberian jasa penagihan tersebut, bank mendapat
imbalan berupa upah (ujrah) dari nasabah.
Ketentuan dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Mengisi formulir permohonan/slip.
b) Inkaso masuk/ Inward Clean Collection dimana bank bertindak sebagai
illecting atas dokumen-dokumen finansial yang diterima dari remitting bank
untuk ditagihkan ke drawee.
c) Inkaso keluar/ Outward Clean Collection dimana bank bertindak sebagai
remitting bank atas dokumen-dokumen finansial yang diserahkan drawer
melalui coleecting bank.
Page 119
110
d) Transaksi Inkaso keluar hanya akan dilakukan apabila drawer telah mengisi
formulir permohonan outward clean collection secara lengkap dan
ditandatangani sebagai tanda persetujuannya atas semua ketentuan yang
berlaku.
e) Jasa penagihan warkat keluar dapat diberikan Bank Syariah Bukopin kepada
nasabah debitur maupun non debitur, warkat-warkat yang dapat diterima
untuk ditagihkan adalah cheque dan bank draft.
f) Jenis Inkaso yang dilayani Bank Syariah Bukopin hanya Inkaso yang
pembayarannya dilakukan setelah diterimanya hasil Inkaso dari collecting
bank.
7) RTGS
Adalah suatu sistem transfer dana dalam mata uang Rupiah yang
penyelesaiannya dilakukan secara online antar peserta per transaksi secara
individual, dimana sistem BI-RTGS diselenggarakan Bank Indonesia.
Peserta yang ada pada produk ini adalah sebagai berikut :
a) Seluruh bank dan selain bank, yang dibedakan menjadi peserta langsung dan
peserta tidak langsung.
b) Peserta langsung adalah peserta yang dapat melakukan transaksi RTGS
terminal milik peserta, sedangkan peserta tidak langsung pelaksaannya
dilakukan oleh BI menggunakan RTGS terminal milik BI.
Manfaat yang akan didapat adalah sebagai berikut :
a) Pengiriman dana lebih cepat, dapat diterima pada hari yang sama.
Page 120
111
b) Pengiriman dana lebih aman dengan jaminan keamana sistem
penyelenggaraan.
Mekanisme dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Nasabah memberikan instruksi kepada bank untuk mentransfer dananya ke
bank lain.
b) Bank pengirim memproses transfer pada komputer RTGS terminal (RT),
selanjutnya ditransmisikan ke RTGS Central Computer (RRC) di BI.
c) RCC memproses transfer dana.
d) Informasi transfer telah diselesaikan (settled) akan ditransmisikan secara
otomatis oleh RCC ke RT bank pengirim dan bank penerima.
e) Bank penerima meneruskan transfer dana ke rekening penerima.
8) Payment Point
Fasiltas jasa perbankan yang diberikan kepada nasabah untuk melakukan
pembayaran atas tagihan-tagihan yang bersifat ritun. Beberapa fitur yang ada
dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Pembayaran tagihan listrik (PLN).
b) Pembayaran tagihan air (Aetra).
c) Pembayaran tagihan jasa telepon (Telkom)
9) SKBDN iB
Adalah setiap janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis pemohon yang
mengikat bank pembuka untuk :
a) Melakukan pembayaran kepada penerima atau orderan atau mengaksepnya
dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima.
Page 121
112
b) Member kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada
penerima atau orderannya atau mengaksep dan membayar wesel yang ditarik
oleh penerima atau,
c) Memberi kuasa kepada bank lain untuk menegosiasi wesel yang ditarik oleh
penerima.
Fitur yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) SKBD hanya dilakukan untuk transaksi perdagangan barang dengan batasan.
b) Perpindahan barang dilakukan di dalam negri.
c) Perpindahan dilakukan dari dalam negri ke luar negri sepanjang SKBD
diterbitkan atas dasar SKBDN (mater SKBDN) dan non SKBDN untuk tujuan
ekspor.
d) Transaksi perdagangan barang yang terkait dengan transaksi perdagangan
jasa yang tidak dpaat dipisahkan satu sama lain, nilai barang harus lebih besar
dari nilai jasa.
e) Jangka waktu line SKBDN ditetapkan sesuai dengan kesepakatan antara
pemohon/ nasabah dan bank pembuka atau maksimum 1 tahun dan dapat
diperpanjang jika dinilai layak oleh bank.
Manfaat yang terdapat dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Memberikan kemudahan kepada nasabah dalam memenuhi kebutuhan barang
modalnya.
b) Kepastian dalam memperoleh barang yang dibutuhkan dari supplier di luar
negri.
c) Supplier yakin barang tersebut akan dibayar bank.
Page 122
113
Syarat-syarat penerbitan SKBDN adalah sebagai berikut :
a) Memiliku SIUP.
b) Memiliki NPWP.
c) Mempunyai fasiltas/ line SKBDN.
d) Menandatangani syarat-syarat umum perjanjian pembukaan SKBDN.
e) Menyerahkan surat kuasa pendebetan rekening.
f) Menyerahkan surat kuasa penandatanganan dokumen.
Biaya-biaya yang harus dikeluarkan dalam produk ini :
a) Fee penerbitan SKBDN.
b) Biaya SWIFT.
c) Fee perubahan SKBDN.
d) Fee pemberitahuan (advising) SKBDN.
e) Fee pemberitahuab (advising) perubahan SKBDN.
f) Fee negosiasi.
g) Fee pembatalan.
10) Bank Garansi iB
Adalah jaminan dalam bentuk warkat yang diterbitkan oleh bank yang
mengakibatkan kewajiban membayar terhadap pihak yang menerima jaminan
apabila pihak yang dijamin cidera jannji (wanprestasi).
Anatomi produk sebagai berikut :
a) Nasabah mengajukan permohonan penjaminan pada bank.
b) Bank meminta jaminan kepada nasabah.
c) Bank menjamin nasabah terhadap pihak ketiga yang menerima jeminan.
Page 123
114
Fitur yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Jenis Bank garansi iB yaitu jaminan penawaran (Bid Bond), jaminan uang
muka (advance Payment Bond), jaminan pelaksanaan (Performance Bond),
jaminan pemeliharaan (Maintenance Bond), jaminan pembayaran (Payment
Bond), jaminan bea masuk (Custom guarantee), Shipping Guarantee dan
Stand by LC.
b) Manfaat produk yaitu memberikan jaminan bagi bouwheer atas pemenuhan
kewajiban nasabah dalam mengerjakan proyek yang diberikan oleh bouwheer
kepada nasabah yang bersangkutan dan dengan adanya Bank Garansi dari
bank, maka kemungkinan nasabah mendapat proyek dari bouwheer akan lebih
besar.
c) Pasar sasaran yaitu nasabah dengan subjek hukum perorangan (usaha milik
perorangan), badan usaha (CV atau Fa) dan badan hukum (PT, Koperasi atau
Yayasan) yang mempunyai performance baik dan telah berpengalaman dalam
bidang usahanya dan bouwheer yang bonafid.
Jenis Bank Garansi adalah sebagai berikut :
a) Jaminan penawaran (Baid Bond)
Adalah Bank Garansi yang diterbitkan untuk mengikuti tender atau penawaran
atas suatu proyek.
b) Jaminan Uang Muka (Advence Payment Bond)
Adalah Bank Garansi yang diterbitkan untuk menjamin pembayaran yang
diterima oleh pemohon Bank Garansi dari pemilik proyek (bouwheer) atau
Page 124
115
pemberi order, baik dalam bentuk uang muka pembayaran termin maupun
keseluruhan nilai proyek.
c) Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)
Adalah Bank Garansi yang diterbitkan untuk menjamin pelaksaan suatu
proyek baik kualitas maupun kuantitas ataupun untuk menjamin performance
salah satu pihak dalan suatu transaksi.
d) Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)
Adalah Bank Garansi yang menjamin pelaksanaan perawatan/ pemeliharaan
dari hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh debitur.
e) Jaminan Pembayaran (Payment Bond)
Adalah Bank Garansi yang menjamin pembayaran/ performance suatu
perikatan perjanjian tanpa mengcover pengirim barang, seperti layaknya
ekspor impor.
f) Jaminan Bea Masuk (Custom Guarantee)
Adalah Bank Garansi guna penangguhan bea masuk yang diterbitkan oleh
bank untuk pihak bea cukai, untuk menjamin pembayaran bea masuk atas
barang-barang impor yang dimohonkan penangguhan pembayarannya.
Jenis Bank Garansi :
a) Shipping Guarantee
Adalah Bank Garansi yang diterbitkan oleh bank untuk maskapai pelayaran,
untuk menjamin pengambilan barang tanpa Bill of Lading.
b) Stand by LC
Page 125
116
Adalah LC yang tidak mengcover suatu transaksi pengapalan barang
sehubungan dengan realisasi ekspor maupun impor, melainkan semata-mata
digunakan untuk menjamin, misalnya kewajiban suatu perusahaan/ orang
yang terikat dalam suatu kontrak tertentu.
Penetapan harga, nasabah hanya dibebani provisi dan biaya
administrasi yang harus diabayar di muka pada saat penerbitan Bank Garansi.
Persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
a) Jaminan penawaran (Bid Bond)
i. Mengajukan surat permohonan.
ii. Menyerahkan jaminan minimal sebesar 5% dari nilai Bid Bond dalam
bentuk tunai.
iii. Pengikatan kredit dapat dilakukan di bawah tangan.
b) Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond)
i. Mengajukan surat permohonan.
ii. Menyerahkan Surat Perintah Kerja (SPK).
iii. Menyerahkan surat penyataan akan menyerahkan kontrak kerja dari
bouwheer.
iv. Setoran jaminan minimal 10% dari jumlah jaminan uang muka yang
diajukan dalam bentuk tunai.
v. Harus didukung oleh agunan dengan nilai 100% (1:1).
vi. Menyerahkan proposal lengkap yang berkaitan dengan proyek yang akan
dikerjakan serta informasi mengenai perkembangan usahanya.
vii. Menyerahkan standing intriction.
Page 126
117
viii. Harus dianalisa seperti analisa kredit.
ix. Pengikatan notariil, kecuali back to back.
c) Jaminan Pelaksanaan (Perfomance Bond)
i. Mengajukan surat permohonan.
ii. Menyerahkan Surat Perintah Kerja (SPK).
iii. Setoran jaminan minimal 10% dari jumlah jaminan pelaksana yang
diajukan dalam bentuk tunai.
iv. Harus didukung oleh agunan dengan nilai 100% (1:1).
v. Menyerahkan proposal lengkap yang berkaitan dengan proyek yang akan
dikerjakan serta informasi mengenai perkembangan proyek (progress
report).
vi. Analisa sama dengan analisa kredit.
d) Jaminan pemeliharaan (Maintenance Bond)
i. Mengajukan surat permohonan.
ii. Menyerahkan Surat Perintah Kerja (SPK).
iii. Setoran minimal 10% dari jumlah jaminan pemeliharaan yang diajukan
dalam bentuk tunai.
iv. Harus didukung oleh agunan dengan nilai 100% (1:1).
v. Pengikatan notariil, kecuali back to back.
e) Jaminan Pembayaran (Payment Bond)
i. Mengajukan surat permohonan.
ii. Menyerahkan Surat Perintah Kerja (SPK).
Page 127
118
iii. Setoran jaminan minimal 10% dari jumlah jaminan pelaksana yang
diajukan dalam bentuk tunai.
iv. Harus didukung oleh agunan dengan nilai 100% (1:1).
v. Menyerahkan proposal lengkap yang berkaitan dengan proyek yang akan
dikerjakan serta informasi mengenai perkembangan usahanya
vi. Pengikatan notariil, kecuali back to back.
f) Jaminan Bea Masuk (Custom Guarantee)
i. Mengajukan surat permohonan.
ii. Menyerahkan salinan kartu API (Angka Pengenal Impor).
iii. Menyerahkan surat resmi dari Ditjen Bea Cukai bahwa pajak atas nama
yang bersangkutan ditangguhkan.
iv. Meyerahkan formulir PEB atau PIB yang sudah ditandasahkan oleh Bea
Cukai.
v. Harus di back up dengan agunan senilai 100%.
vi. Harus dianalisis sebagaimana analisis kredit.
g) Shipping Guarantee
i. Mengajukan surat permohonan.
ii. Menyerahkan karti API (Angka Pengenal Impor).
iii. Menyerahkan salinan Letter of Credit.
iv. Menyerahkan salinan PIB yang sudah dilunasi dan ditandasahkan oleh
bank atau Bea Cukai.
v. Menandatangani Letter of Indemnity.
vi. Melunasi semua kewajiban terhadap bank.
Page 128
119
h) Stand By LC
i. Mengajukan surat permohonan.
ii. Menyerahkan salinan Letter of Credit atau kontrak perjanjian antara
nasabah denagn bouwheer atau Surat Pernyataan akan menyerahkan
kontrak.
iii. Menyerahkan setoran jaminan minimal 10%.
iv. Harus back up dengan menyerahkan agunan senilai 100%.
v. Harus dianalisa sebagaimana analisa kredit.
11) Kartu ATM BSB
Fasilitas layanan kepada nasabah untuk melakukan transaksi perbankan
dengan perangkat mesin ATM (Automated Teller Machine) yang dimiliki atau
ditujuk oleh Bank Syariah Bukopin.
Manfaat dari produk ini adalah sebagai berikut :
a) Penarikan tunai dengan cepat
b) Praktis dan aman
c) Bebas antrian
d) Dapat dilakukan kapan dan dimana saja
e) Fasiltas untuk membayar berbagai jenis tagihan
f) Dapat digunakan untuk berbelanja di mesin EDC Berlogo Prima/ BCA
g) Bebas biaya administrasi bulan
Fasilitas yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Informasi saldo, penarikan tunai, pemindah bukuan di rekening Bank Syariah
Bukopin, fund transfer di bank jaringan ATM BCA/ Prima.
Page 129
120
b) Dapat digunakan untuk pembayaran tagihan (listrik, PAM, telepon,
handphone dan kartu kredit) dan pembelian voucher seluler.
c) Layanan pembayaran zakat, infaq dan shadaqah.
Syarat dan ketentuan yang ada dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Diperuntukan bagi perorangan.
b) Memiliki tabungan iB SiAga Bank Syariah Bukopin.
c) Mengisi formulir kartu ATM.
d) Gratis administrasi bulanan.
Biaya-biaya yang terdapat dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Bebas biaya administrasi bulanan.
b) Biaya transaksi di ATM Bank Syariah Bukopin
c) Inquiri saldo Rp. 0,-
d) Penarikan tunai Rp. 0,-
e) Biaya transaksi dengan menggunakan fasilitas bank lain :
ATM BCA /
Prima
Info Saldo Tarik Tunai Fund Transfer
Rp. 4.000,- Rp. 7.500,- Rp. 7.500,-
Table IV.18
Batasan transaksi pada produk ini adalah sebagai berikut :
a) Pemindah bukuan di ATM Syariah Bukopin maksimum per hari Rp
25.000.000 (Rp 75. 000.000,- untuk kartu ATM SiAga Bisnis dan Giro iB).
b) Fund Transfer di ATM Syariah Bukopin maksimum per hari Rp. 25.000.000,-
c) Penarikan tunai di ATM Syariah Bukopin maksimum per hari Rp. 10.000.000,
12) Hallo BSB
Page 130
121
Adalah fasilitas layanan kepada nasabah untuk dalam memberikan layanan
informasi dan penanganan perbankan dengan menggunakan perangkat telepon.
Manfat yang ada pada produk ini adalah sebagai berikut :
a) Dapat dilakukan kapan dan dimana saja.
b) Aman dan nyaman.
c) Layanan 24 jam.
d) Banyak manfaat dalam satu layanan.
e) Akses di seluruh Indonesia.
f) Biaya pulsa lokal.
g) Layanan mudah setiap saat.
h) Pusat informasi bagi nasabah.
Fasilitas yang ada pada produk ini adalah sebagai berikut :
a) Layanan informasi produk dan layanan.
b) Layanan informasi saldo.
c) Informasi tingkat bagi hasil.
d) Penanganan keluhan.
Persyaratan dan ketentuan yang ada pada produk ini untuk dapat
memanfaatkan layanan Hallo BSB 500 666 dan mendapatkan kemudahan dalam
urusan perbankan, nasabah tinggal menekan nomor 500 666 dari pesawat telepon
atau ponsel kapan saja disaat membutuhkan.
13) Cash Management
Layanan perbankan elektronis yang memudahkan nasabah dalam
melakukan akses inquiry saldo dan transaksi secara real Time On-Line melalui
Page 131
122
terminal komputer dari lokasi usaha masing-masing sehingga pengelolaan
keuangan menjadi lebih efektif, efisien dan tersentralisasi.
Manfaat dari produk ini adalah sebagai berikut :
a) Real time on-line.
b) Mengetahui saldo simpanan setiap saat.
c) Mencetak rekening Koran kapan pun.
d) Pemindah bukuan langsung tanpa harus datang ke bank.
e) Transfer (RTGS & LLG) langsung tanpa harus datang ke bank.
f) Dioperasikan di sistem operasi windows.
g) Multi User, kewenangan user ditentukan nasabah.
h) Data dapat di Download dalam bentuk teks, lotus, dan database.
Fasilitas yang terdapat dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Inquiry saldo, melihat saldo dan nomor rekening yang di daftarkan :
i. Giro
ii. Deposito
iii. Pembiyaan
iv. Jadwal angsuran
v. Nomor rekening pihak ketiga di Bank Syariah Bukopin dan Bank
Bukopin.
b) Overbook (pemindah bukuan), melakukan pemindah bukuan dana dari giro ke
rekening Bank Syariah Bukopin atau Bank Bukopin
i. Normal transfer (hari yang sama)
ii. Future transfer (maksimal H + 7)
Page 132
123
iii. Otoritas oleh marker, checker, opproval
c) Transfer, pengalihan dana dari suatu rekening ke rekening lain yang terdaftar
i. RTGS (cut off :14.00)
ii. LLG (cut off : 11.00)
iii. Otoritas oleh maker, checker, opproval
d) Summary (mutasi rekening), informasi mutasi rekening giro
i. Mutasi hari ini
ii. Mutasi dalam periode tertentu hingga tiga bulan kebelakang
iii. Laporan rekening Koran keseluruhan
Fasilitas tambahan yang terdapat dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Payroll, fasiltas yang berfungsi untuk melakukan pengiriman gaji karyawan
yang dilakukan secara elektronik (Elektronic Payroll Instruction).
b) Virtual Account, nomor sub Rekeningbayangan dari satu rekekning giro yang
dibuat oleh Bank Syariah Bukopin dan bertujuan untuk mengakomodir
keinginan nasabah dalam identifikasi transaksi-transaksi setoran ke
rekeningnya (identified account receivable).
Biaya-biaya yang terdapat dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Rp. 350.000/ bulan,untuk mendapatkan fasilitas Syariah Bukopin Cash
Management (bonus aplikasi payroll gratis)
b) Rp. 2.000/ transaksi, sebagai biaya tambahan pengguanaan fitur virtual
account.
Tahap-tahap kerjasama pada produk ini adalah sebagai berikut :
a) Presentasi
Page 133
124
b) Pendapatan kerjasama
c) Kelengkapan administrasi
d) Surat permohonan Software
e) Pendaftaran Rekening
f) Suarat Kuasa User
g) Install aplikasi, uji coba aplikasi & training
h) Serah terima
i) Helpdesk & maintenance
14) Wakaf Uang
Wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan
hukum dalam bentuk uang yang dapat dikelola secara produktif dan hasilnya
dimanfaatkan untuk kesejahteraan ekonomi umat.
Manfaat dari produk ini adalah sebagai berikut :
a) Dapat dilakukan oleh siapa saja, perorangan, organisasi/ yayasan, maupun
badan hukum.
b) Setoran dan jangka waktu wakaf fleksibel (abadi dan berjangka).
c) Dana tidak berkurang.
d) Sarana investasi akhirat dengan manfaat untuk kesejahteraan social (Social
benefit).
Syarat-syarat dari produk ini adalah sebagai berikut :
a) WNI atau WNA (dalam hal Wakif WNA maka nazhir khususnya Badan
Wakaf Indonesia).
b) Nasabah dan non nasabah.
Page 134
125
c) Memiliki identitas diri (KTP/SIM/Paspor).
d) Mengisi formulir pernyataan kehendak Wakaf yang berfungsi sebagai Akta
Ikrar Wakaf (AIW).
e) Manyetorkan nominal wakaf kepada petugas Bank dan ditunjukan kepada
Nazir wakaf.
f) Wakif menandatangani AIW yang telah dilampirkan bukti setoran tunai
Wakaf Uang, dan ditandatangani pula oleh saksi-saksi dan 1 (satu) orang
pejabat bank sebagai pejabat pembuat AIW (PPAIW).
g) Wakif akan mendapat AIW dan Sertifikat Wakaf Uang (SWU).
Ketentuan dalam produk ini adalah sebagai berikut :
a) Setoran Wakaf Jangka Waktu Tidak Terbatas (Abadi)
i. Jumlah minimal setoran untuk Wakaf Jangka Waktu Tidak Terbatas
(Abadi) tidak ada batas minimal
ii. Jumlah minimal seroran untuk memperoleh Sertifikat Wakaf Uang sebesar
Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah)
b) Setoran Wakaf Jangaka Waktu Terbatas
i. Jumlah nominal setoran untuk Wakaf Jangka Waktu Terbatas minimal
sebesar Rp. 10.000.000,- (Lima Juta Rupiah)
ii. Jangka waktu minimal 5 tahun
c) Setoran Wakaf Uang secara kolektif
i. Setoran wakaf uang dapat dilakukan secara kolektif, yaitu wakaf uang
yang berasal dari lebih dari 1 (satu) orang.
Page 135
126
ii. Wakaf uang kolektif hanya untuk Wakaf Dalam Jangka Waktu Tidak
Terbatas.
iii. Wakaf uang kolektif hanya diperuntukan untuk kepentingan umum.
iv. Bank membuat 1 (satu) AIW dengan lampiran daftar nama Wakif/
kolektifdan membuat 1 (satu) SWU dengan lampiran Daftar Nama Wakif/
kolektif.
Proses pada produk ini adalah sebagai berikut :
a) Wakif (pewakaf) datang ke Bank Syariah Bukopin.
b) Wakif ( pewakaf) mengisi Formulir Wakaf Uang (FWU) dan melampirkan
copy identitas diri yang masih berlaku.
c) Wakif (pewakaf) menyetor minimal wakaf dan secara otomatis dana masuk ke
rekening Badan Wakaf Indonesia (IBWI).
d) Wakaf (pewakaf) mengucapka ikrar wakaf dan menandatangani FWU
bersama 2 saksi 1 pejabat bank.
e) Bank Syariah Bukopin mencetak Sertifikat Wakaf Uang (SWU).
f) Bank Syariah Bukopin memberikan FWU dan SWU kepada Wakif (pewakaf)
Page 136
127
B. Konsep Jaminan Pelaksanaan Bank Garansi di Bank Syariah Bukopin KC.
Bukittinggi.
Bank adalah Lembaga Penerbit yang menjamin Principal untuk kepentingan
Obligee. Bank Garansi IB adalah pemberian janji secara tertulis dari Bank kepada
Obligee atas permintaan Principal bahwa untuk jangka waktu tertentu, jumlah tertentu
dan keperluan tertentu, Bank akan membayar kewajiban Pricipal kepada Obligee, apabila
Pricipal wanprestasi didalam melaksanakan kontrak dengan Obligee.31
Bank Syariah Bukopin KC Bukittinggi menggunakan Jaminan Bank Garansi
atau Kontra Bank Garansi dimana penjamaninan yang diberikan oleh PT Jaminan
Pembiayaan Askrindo Syariah kepada Bank yang bersifat tanpa syarat (unconditional)
dimana PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah akan membayar ganti rugi kepada
Bank atas klaim dan pencairan Bank Garansi yang diajukan Obligee.
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah adalah Lembaga Penerbit Jaminan
yang menjamin Bank untuk kepentingan Principal. Apabila terjadi klaim dari Obligee
maka Bank langsung memberikan klaim juga kepada PT. Jaminan Pembiayaan Askrindo
Syariah. Pembagian persentase keuntungannya adalah 65% untuk penjamin PT Jaminan
Pembiayaan Askrindo Syariah, dan 35% untuk Bank itu sendiri.32
Pihak-pihak yang terlibat dalam penerbitan fasilitas kafalah Bank Garansi di
Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinnggi adalah :
a. Bank Penerbit
31 Ibu Fadhila Husna, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi,
Bukittinggi, Tanggal 3 Juli 2020 32 Bapak Agusmatua Hasibuan, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC.
Bukittinggi, Tanggal 13 Juli 2020
Page 137
128
Adalah Bank yang menerbitkan fasilitas kafalah Bank Garansi, dalam hal ini adalah
Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi.
b. Obligee
Adalah pemilik proyek yang memberikan pekerjaan kepada Principal. Obligee
merupakan pihak yang menerima jaminan fasilitas kafalah Bank Garansi.
c. Principal
Adalah perusahaan kontruksi yang mengajukan permohonan penerbitan fasilitas
kafalah Bank Garansi kepada Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi.
d. Perusahaan Asuransi
Adalah perusahaan penjamin yang akan mengcover pembayaran saat terjadi klaim
fasilitas kafalah Bank Garansi, dalam hal ini adalah PT. Jaminan Pembiayaan
Askrindo Syariah.
Tujuan dari produk Bank garansi ini adalah sebagai berikut :33
a. Bagi nasabah
1) Memberikan jaminan bagi Obligee atas pemenuhan kewajiban Nasabah
(Principal/Kontraktor) yang bersangkutan.
2) Memberikan peluang yang lebih besar bagi Nasabah (Principal/Kontraktor) dalam
mengerjakan proyek yang diberikan oleh Obligee kepada Nasabah
(Principal/Kontraktor) dalam mendapatkan proyek dari Obligee.
b. Bagi Bank
33 Ibu Fadhila Husna, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi,
Bukittinggi, Tanggal 3 Juli 2020
Page 138
129
1) Meningkatkan pemberikan Bank Garansi yang dijamin dengan Kontra Bank
Garansi dalam rangka memenuhi kebutuhan transaksi bisnis Nasabah
(Principal/Kontraktor).
2) Mengembangkan jasa produk Bank dan untuk memenuhi kebutuhan transaksi
bisnis Nasabah.
3) Meningkatkan perolehan pendapatan jasa bank (fee base income) dan pendanaan.
Sasaran dari Bank Garansi yang dijamin dengan Kontra Bank Garansi adalah
nasabah-nasabah Bank yang eksisting maupun yang membutuhkan produk ini, antara lain
:34
a. Lembaga/Departemen Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
b. Nasabah Badan Usaha atau Badan Hukum yang didirikan berdasarkan hukum
Indonesia.
c. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usahsa Milik Daerah (BUMD), Badan
Hukum Milik Negara (BUHN).
d. Perusahaan Swasta atau joint venture yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia.
C. Implementasi akad kafalah dalam produk bank garansi di Bank Syariah Bukopin
Kontor cabang Bukittinggi
Akad kafalah merupakan akad penjaminan yang diberikan oleh penanggung
(kafi) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.
34Ibu Fadhila Husna, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi,
Bukittinggi, Tanggal 3 Juli 2020
Page 139
130
Dalam pengertian lain, kafalah juga berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang
dijamin dengan berpegangan pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin.35
Dalam pelaksanaan Bank Garansi, Bank dapat mengenakan fee kepada
Nasabah sebagai imbalan atau balas jassa atas jasa yang telah diberikan oleh Bank
Syariah Bukopin KC Bukittinggi. Fee yang dikenakan kepada nasabah tergantung dengan
jangka waktu, standarnya yaitu antara 0,35% sampai dengan 1,1% dari nominal Bank
garansi. Dan apabila ada perpanjangan waktu Bank garansi maka akan dikenakan fee
tambahan.36
Rukun dari produk ini adalah sebagai berikut :37
1. Pihak penjamin
1) Balig (dewasa) dan berakal sehat.
2) Berhak penuh untuk melakukan tindakan hukum dalam urusan hartanya dan rela
(ridha) dengan tanggungan kafalah tersebut.
2. Pihak yang berhutang (Ashiil, Makful ‘anhu)
1) Sanggung menyerahkan tanggungannya (piutang) kepada penjamin.
2) Dikenal oleh penjamin.
3. Pihak orang yang berpiutang (Makful Lahu)
1) Diketahui identitasnya.
2) Dapat hadir pada waktu akad atau memberikan kuasa.
3) Berakal sehat
35 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah : Dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001),
hlm. 123 36 Bapak Agusmatua Hasibuan, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah KC. Bukittinggi,
Bukittinggi, Tanggal 13 Juli 2020 37 Ibu Fadhila Husna, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi,
Bukittinggi, Tanggal 3 Juli 2020
Page 140
131
4. Obyek penjaminan (Makful Bihi)
1) Merupakan tanggungan pihak atau orang yang berutang, baik berupa uang,
benda, maupun pekerjaan.
2) Bisa dilaksanakan oleh penjamin.
3) Harus merupakan piutang mengikat (lazim), yang tidak mungkin hapus kecuali
setelah dibayar atau dibebaskan.
4) Harus jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya.
5) Tidak bertentangan dengan syariah.
Landasan Hukum dari produk Bank Garansi ini adalah sebagai berikut :38
a. Fatwa Dewan Syariah Nasional – MUI No. 11/DSN-MUI/IV/2000 tentang kafalah.
b. Fatwa Dewan Syariah Nasional – MUI No. 74/DSN-MUI/I/2009 tentang penjaminan
syariah.
c. Peraturan Bank Indonesia No. 9/19/PBI/2007 tentang pelaksanaan Prinsip Syariah
Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa
Bank Syariah.
d. Peraturan Bank Indonesia No. 10/16/PBI/2008 tentang Perubahan Atas Peraturan
Bank Indonesia No. 9/19/PBI/2007 tentang pelaksanaan Prinsip Syariah Dalam
Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank
Syariah.
Dalam hal ini produk Bank Garansi selalu berpatokan kepada Fatwa DSN-MUI yang
mengatur tentang kafalah.
38 Ibu Fadhila Husna, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi,
Bukittinggi, Tanggal 3 Juli 2020
Page 141
132
Adapun obyek dari Kontra Bank Garansi adalah Bank Garansi yang
diterbitkan oleh Bank, termasuk Bank Garansi yang diterbitkan dari Fasiltas Line Bank
Garansi antar Bank dengan Principal, yang terdiri dari :39
1. Jaminan Penawaran (Bid Bond)
Adalah Bank Garansi yang diterbitkan untuk mengikuti tender atau penawaran atas
suatu proyek.
2. Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond)
Adalah Bank Garansi yang diterbitkan untuk menjamin pembayaran yang diterima
oleh pemohon Bank Garansi dari pemilik proyek, baik dalam bentuk uang muka
pembayaran maupun keseluruhan nilai proyek.
3. Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)
Adalah Bank Garansi yang diterbitkan untuk menjamin pelaksanaan suatu proyek
baik kualitas maupun kuantitas ataupun untuk menjamin performance salah satu
pihak dalam suatu transaksi.
4. Jaminan Pemeliharaan (maintenance Bond)
Adalah Bank Garansi yang menjamin pelaksanaan perawatan atau pemeliharaan dari
hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh debitur.
5. Jaminan Pembayaran (Payment Bond)
Adalah Bank Garansi yang menjamin pembayaran/performance suatu perikatan
perjanjian tanpa mengcover pengirim barang, seperti ekspor impor
Adapun syarat dan ketentuan yang harus dilakukan oleh Principal adalah
sebagai berikut :40
39https://www.syariahbukopin.co.id
Page 142
133
1. Ketentuan dan Persyaratan
a. Mengajukan permohonan Bank Garansi kepada Bank dan mengajukan
Permohonan Kontra Bank Garansi kepada PT Jaminan Pembiayaan Askrindo
Syariah.
b. Perusahaan swasta atau joint venture yang berbadan hukum dan badan usaha yang
didirikan berdasarkan hukum Indonesia.
c. Memiliki dan telah menjalankan usaha minimal 2 tahun atau pengelola
mempunyai pengalaman dibidang usaha yang dibiayai minimal selama 2 tahun.
d. Mempunyai legalitas dan perijinan usaha sesuai ketentuan yang berlaku dari
bidang usaha yang bersangkutan.
e. Principal berdasarkan hasil Sistem Informasi Debitur (SID) BI yang telah
dilakukan oleh bank, harus dalam performing financing kolektibilitas 1 (lancar)
pada saat Pricipal mengajukan Bank Garansi dan hasil SID-BI tersebut harus
dicetak dan disimpan dalam file pembiayaan.
f. Untuk Bid Bond menyerahkan copy undangan tender atau print out pendaftaran
pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)/ E- Procurement dan untuk
Bank Garansi lainnya menyerahkan copy kontrak kerja dan atau copy surat
perintah kerja (SPK) atau Surat Perintah Sejenis Lainnya antara lain : Delivery
Order, Purchase Order, Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPB/J), Surat
perintah Mulai Kerja (SPMK), Surat Perjanjian Jual Beli, berita acara serah terima
barang (BASTB) atau copy berita acara serah terima pertama pekerjaan beserta
lempirannya (PHO), dan lain-lain.
40 Ibu Fadhila Husna, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi,
Bukittinggi, Tanggal 3 Juli 2020
Page 143
134
g. Menyerahkan setoran jaminan kepada Bank dengan nominal sesuai dengan
ketentuan.
h. Membuka Rekening Giro atau Rekening lainnya pada Bank (Rekening Giro atau
Rekening lainnya Aktif dan atau Rekening Giro Pasif).
i. Untuk penjamin secara Case By Case, menyerahkan SP2KBG (Form 4 KBG –
Lampiran 4) dan atau Sertifikat Kontra Bank Garansi (From 2 KBG – Lampiran
2) dari PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah, dan nilai serta jangka waktu
Bank Garansi yang diterbitkan oleh Bank harus sesuai dengan :
1) Nilai serta jangka waktu yang tercantum dalam (copy) undanagn tender atau
print out pendaftaran pada LPSE/E- Procurement bentuk Bid Bond.
2) Nilai serta jangka waktu yang tercantum dalam (copy) Surat Penunjukkan
Penyedia Barang/Jasa(SPPB/J) dan atau Kontak Kerja dan atau (copy) Surat
Perintah Kerja (SPK) untuk Performance Bond.
3) Nilai serta jangka waktu yang tercantung dalam (copy) Kontrak dan (copy)
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) untuk Advance Payment Bond.
4) Nilai serta jangka waktu yang tercantum dalam (copy) Kontak Kerja dan
(copy) Surat Perjanjian Jual Beli untuk Payment Bond.
5) Nilai serta jangka waktu yang tercantum dalam (copy) Kontak Kerja beserta
seluruh perubahannya dan (copy) berita acara serah terima barang (BASTB)
atau (copy) berita acara serah terima pertama pekerjaan beserta lampirannya
(PHO) untuk Maintenance Bond .
j. Dinyatakan layak oleh Bank
Page 144
135
2. Setoran Jaminan Bank Garansi 41
a. Untuk Principal BUMN/BUMD tidak dipersyaratkan menyerahkan Setoran
Jaminan.
b. Untuk Principal non BUMN/BUMD baik dengan Penjaminan Conditional
Automatic Cover atau Case By Case dipersyaratkan.
c. Untuk Bank Garansi dengan penjaminan Conditional Automatic Cover diatur
sebagai berikut :
1) Untuk Bank Garansi Uang Muka (Advance Payment Bond) minimal 5% dari
Nilai Bank Garansi.
2) Untuk Bank Garansi selain Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond)
tidak dipersyaratkan menyerahkan setoran jaminan.
d. Besarnya nilai Setoran Jaminan tersebut diatas sewaktu-waktu dapat diubah
berdasarkan kesepakatan Bank dengan PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah
atau berdasarkan kesepakatan Kantor Cabang Bank dengan Kantor Cabang PT
Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah yang dapat dituangkan dalam surat
menyurat tersendiri atau yang dituangkan dalam SP2KBG.
3. Dokumen Umum yang harus dilengkapi oleh Principal42
a. Profil atau identitas perusahaan Principal yang juga menginformasikan
pengalaman mengerjakan proyek-proyek sejenis.
b. Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan termasuk perubahannya (kalau ada) sesuai
ketentuan yang berlaku dan telah disahkan oleh Kementrian yang membidangi.
41Ibu Fadhila Husna, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi,
Bukittinggi, Tanggal 3 Juli 2020 42Ibu Fadhila Husna, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi,
Bukittinggi, Tanggal 3 Juli 2020
Page 145
136
c. Fotocopy TDP (Tanda Daftar Perusahaan).
d. Fotocopy SIUP.
e. Fotocopy SIUJK (Surat Ijin Usaha Jasa Kontruksi), untuk bidang jasa konstruksi
atau konsultan.
f. Fotocopy NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) atau surat Keterangan Pengukuhan
sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP).
g. Fotocopy TDR (Tanda Daftar Rekanan).
h. Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan.
i. Fotocopy Tanda Keanggotaan dari Asosiasi Profesi (kalau ada).
j. Fotocopy Neraca dan Rugi Laba Principal untuk 2 tahun terakhir (jika
diperlukan).
4. Dokumen khusus yang harus disiapkan oleh Principal43
a. Jaminan Penawaran (Bid Bond), berupa :
1) Surat Permohonan dari Pricipal kepada Bank dan mengajukan Surat
Permohonan Kontra Bank Garansi kepada PT Jaminan Askrindo Syariah.
2) Fotocopy surat undangan tender atau Surat Penunjuk dari Obligee atau print
out Pendaftaran pada LPSE/ E- Procurement.
3) Menyerahkan pemberitahuan realisasi dan pembayaran biaya penjaminan
(Form 5 KBG – Lampiran 5) sesuai dengan ketentuan.
4) Untuk penjamin case By case, menyerahkan SP2KBG (Form 4 KBG –
Lampiran 4) yang diterbitkan oleh PT Jaminan Pembiayaan Askrindi Syariah,
asli Surat Permohonan Penernitan Bank Garansi (Form 1 KBG – Lampiran 1)
43Ibu Fadhila Husna, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi,
Bukittinggi, Tanggal 3 Juli 2020
Page 146
137
dan copy SPKMGR (Form 3 KBG – Lampiran 3) yang telah ditandatangani
oleh Principal dan Indemnitor.
b. Jaminan Pelaksanaan (Perfomance Bond), berupa :
1) Surat Permohonan dari Principal kepada Bank dan mengajukan Surat
Permohonan Konta Ban Garansi kepada PT Jaminan Pembiayaan Askrindo
Syariah.
2) Fotocopy Surat Pemenang Lelang/SPS/Kontak Kerja/PO atau Surat Perintah
Jenis lainnya (antara lain : Delivery Order, Purchase Order, dan lain-lain).
3) Menyerahkan Pemberitahuan Realisasi dan Pembayaran Biaya Penjaminan
(Form 5 KBG – Lampiran 5) sesuai dengan ketentuan.
4) Untuk penjamin case By case dengan pengajuan melalui PT Jaminan
Pembiayaan Askrindo Syariah, menyerahkan SP2KBG (Form 4 KBG –
Lampiran 4) yang diterbitkan oleh PT Jaminan Pembiayaan Askrindi Syariah,
asli Surat Permohonan Penernitan Bank Garansi (Form 1 KBG – Lampiran 1)
dan copy SPKMGR (Form 3 KBG – Lampiran 3) yang telah ditandatangani
oleh Principal dan Indemnitor.
c. Jamian Uang Muka (Advance Peyment Bond), berupa :
1) Surat Permohonan dari Principal kepada Bank dan mengajukan Surat
Permohonan Kontra Bank Garansi kepada PT Jaminan Pembiayaan Askrindo
Syariah.
2) Fotocopy Surat Keputusan Penunjukan Pemenang Lelang/SPS/Kontak
Kerja/PO atau Surat Perintah Jenis lainnya (antara lain : Delivery Order,
Purchase Order, dan lain-lain).
Page 147
138
3) Menyerahkan Pemberitahuan Realisasi dan Pembayaran Biaya Pemjaminan
(Form 5 KBG – Lampiran 5) sesuai denga ketentuan.
4) Untuk penjamin case By case dengan pengajuan melalui PT Jaminan
Pembiayaan Askrindo Syariah, menyerahkan SP2KBG (Form 4 KBG –
Lampiran 4) yang diterbitkan oleh PT Jaminan Pembiayaan Askrindi Syariah,
asli Surat Permohonan Penernitan Bank Garansi (Form 1 KBG – Lampiran 1)
dan copy SPKMGR (Form 3 KBG – Lampiran 3) yang telah ditandatangani
oleh Principal dan Indemnitor.
d. Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond), berupa :
1) Surat Pemohonan dari Principal kepada Bank dan mengajukan Surat
Permohonan Kontra Bank Garansi kepada PT Jaminan Pembiayaan Askrindo
Syriah.
2) Fotocopy Surat Keputusan Penunjukan Pemenang Lelang/SPS/Kontak
Kerja/PO atau Surat Perintah Jenis lainnya (antara lain : Delivery Order,
Purchase Order, dan lain-lain).
3) Menyerahkan Pemberitahuan Realisasi dan Pembayaran Biaya Pemjaminan
(Form 5 KBG – Lampiran 5) sesuai denga ketentuan.
4) Untuk penjamin case By case dengan pengajuan melalui PT Jaminan
Pembiayaan Askrindo Syariah, menyerahkan SP2KBG (Form 4 KBG –
Lampiran 4) yang diterbitkan oleh PT Jaminan Pembiayaan Askrindi Syariah,
asli Surat Permohonan Penernitan Bank Garansi (Form 1 KBG – Lampiran 1)
dan copy SPKMGR (Form 3 KBG – Lampiran 3) yang telah ditandatangani
oleh Principal dan Indemnitor.
Page 148
139
5) Progress Report/Berita Acara Penyerahan pertama pekerjaan dan lampirannya
(PHO) atau Berita Acara Serah Terima (BAST) pekerjaan Copy Bid Bond,
Copy Performance Bond dan Copy Advance Payment Bond (kalau ada).
e. Jaminan Pemabayaran (Payment Bond), berupa :
1) Surat Pemohonan dari Principal kepada Bank dan mengajukan Surat
Permohonan Kontra Bank Garansi kepada PT Jaminan Pembiayaan Askrindo
Syriah.
2) Fotocopy Surat Keputusan Penunjukan Pemenang Lelang/SPS/Kontak
Kerja/PO atau Surat Perintah Jenis lainnya (antara lain : Delivery Order,
Purchase Order, dan lain-lain).
3) Menyerahkan Pemberitahuan Realisasi dan Pembayaran Biaya Pemjaminan
(Form 5 KBG – Lampiran 5) sesuai denga ketentuan.
4) Untuk penjamin case By case dengan pengajuan melalui PT Jaminan
Pembiayaan Askrindo Syariah, menyerahkan SP2KBG (Form 4 KBG –
Lampiran 4) yang diterbitkan oleh PT Jaminan Pembiayaan Askrindi Syariah,
asli Surat Permohonan Penernitan Bank Garansi (Form 1 KBG – Lampiran 1)
dan copy SPKMGR (Form 3 KBG – Lampiran 3) yang telah ditandatangani
oleh Principal dan Indemnitor.
Tahapan pemberian fasilitas kafalah dalam produk Bank Garansi IB dalam
pola penjaminan konta Bank Garansi di Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi.44
1. Tahap permohonan penerbitan fasilitas kafalah Bank Garansi
Ada 2 cara bagi Principal dalam mengajukan permohonan terbit Bank Garansi, yaitu :
44 Bapak Habibur Rahman, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC.
Bukittingii, Bukittinggi, Tanggal 6 Juli 2020
Page 149
140
a. Principal walk in
a. Principal datang dengan membawa dua surat permohonan, yaitu permohonan
kepada pihak asuransi dan permohonan kepada pihak Bank. Kemudian bank
yang bertugas untuk menyalurkan atau memberikan permohonan Principal
tersebut kepada perusahaan asuransi.
b. Principal yang datang mengajukan surat permohonan kepada Bank setelah
mengajukan surat permohonan kepada perusahaan asuransi.
b. Melalui perantara agen
Dalam hal ini, Principal menggunakan jasa agen untuk mendapatkan fasilitas
Bank Garansi di Bank Garansi di Bank Syariah BUkopin KC. Bukittinggi.
Pada tahap ini setelah pengajukan permohonan terbit Bank Garansi
diterima oleh pihak asuransi, maka pihak asuransi mengeluarkan Surat Persetujuan
Permohonan Kontra Bank Garansi (SP2KBG) dan mengirimkannya kepada Bank
Syariah Bukopin KC. Bukittinggi.
2. Tahap analisa penerbitan fasiltas kafalah Bank Garansi45
Pada tahap ini, analisa yang pertama dilakukan adalah pengecekan
terhadap kelengkapan dokumen pemohon Bank Garansi atau Principal oleh AO,
misalnya dengan memeriksa surat perjanjian atau kontak yang mendasari permintaan
Bank Garansi.
Analisa yang dilakukan oleh Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi
dilakukan dengan cara menyesuaikan antara surat permohonan dengan Surat Persetujan
Permohonan Kontra Bank Garansi (SP2KBG).
45 Bapak Habibur Rahman, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC.
Bukittingii, Bukittinggi, Tanggal 6 Juli 2020
Page 150
141
Selain itu, pihak Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi juga harus
meneliti dan menyesuaikan antara Surat Persetujuan Permohonan Kontra Bank Garansi
(SP2KBG) yang dikeluarkan oleh pihak asuransi dengan Sertifikat Bank Garansi yang
akan dikeluarkan oleh Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi, karena diantara
keduanya tidak boleh ada perbedaan sedikitpun, baik itu dalam penulisan huruf kapital
atau pengguan spasi. Hal ini merupakan bagian yang penting, karena jika ada kesalahan
atau perbedaan dalam penulisannya, dikhawatirkan bahwa pihak asuransi tidak dapat
mengcover pembayran ketika terjadi klaim.
3. Tahap penerbitan fasilitas kafalah Bank Garansi46
Setelah dilakukan analisa maka selanjutnya hasil tersebut diserahkan
kepada komite Bank Garansi, kemudian dilakukan pemprosesan Bank Garansi oleh unit
kerja Admin Pelapor (ADML) Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi, ADML terlebih
dahulu harus melakukan verifikasi dan menginput Master Bank Garansi. Setelah itu,
dilakukan pengecekan dana pada rekening Principal yang bersangkutan. Jika dana
belum tersedia dalam rekening, maka dilakukan pemberitahuan terlebih kepada
Principal agar melakukan penyetoran dana terlebih dahulu. Dan jika dana sudah
tersedia barulah dilakukan penerbitan atas biaya penerbitan Bank Garansi. Kemudia unit
kerja ADML menerbitkan dan menyerahkan Bank Garansi kepada AO untuk diserahkan
ke Principal.
Dalam penerbitan Bank Garansi dengan pola penjaminan Kontra Bank
Garansi oleh Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi terdapat baiya-biaya yang timbul.
Adapun biaya-biaya adalah sebagai berikut :
46Bapak Habibur Rahman, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC.
Bukittingii, Bukittinggi, Tanggal 6 Juli 2020
Page 151
142
a. Biaya premi asuransi,
b. Biaya administrasi,
c. Biaya materai.
Besar biaya yang harus dikenalkan kepada Principal atas penerbitan Bank
Garansi didasarkan pada kesepakatan bersama. Terlebih lagi jika proyek yang ditangani
oleh Principal merupakan proyek besar yang mengakibatkan besarnya nilai nominal
Bank Garansi. Dalam hal ini jika Principal merasa keberatan denagn fee yang
dikenakan, maka dapat dilakukan negosiasi dengan Bank Syariah Bukopin KC.
Bukittinggi.
Pada saat proses penyerahan Sertifikat Bank Garansi kepada Principal,
dilampirkan juga akad kafalah yang telah ditandatangani oleh pejabat Bank Syariah
Bukopin KC. Bukittinggi yang berwenang. Akad kafalah tersebut nantinya harus
dikembalikan lagi kepada pihak Bank. Dan batas waktu pengembalian akad kafalah
maksimal 3 hari.
Pada saat penyerahan Sertifikat Bank Garansi, Principal harus datang
langsung ke Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi. Setelah penerbitan Bank Garansi
selesai, maka selanjutnya Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi mengirim
cetakrekening Koran kepada pihak asuransi sebagai bukti bahwa telah dilakukan
penerbitan Bank Garansi atas dasar nomor SP2KBG yang tertera dalam rekening Koran
tersebut. Dengan dikirimnya bukti tersebut pihak asuransi akan menerbitkan dan
menyerahkan Kontra Bank Garansi (KBG) kepada Bank Syariah Bukopin KC.
Bukittinggi.
Page 152
143
Perubahan dan jatuh tempo dokumen47
a. Sepanjang tidak ada perubahan, maka Dokumen Umum dari Pricipal cukup
disampaikan 1 kali dalam 1 tahun kalender yang sama pada saat Principal
pertama kali mengajukan Bank Garansi atau kontra Bank Garansi.
b. Untuk Dokumen Khusus dari Pricipal harus disampaikan untuk setiap
permohonan Bank Garansi atau Kontra Bank Garansi.
c. Apabila Dokumen Umum sebagaimana yang dimakdus jatuh tempo, maka wajib
diperbaruhi oleh Pricipal.
Apabila terjadi pembatalan Bank Garansi, maka dalam jangka waktu 5 hari
kerja setelah dilakukan pembatalan tersebut, Bank memberi tahukan PT Jaminan
Pembiayaan Askrindo Syariah mengenai pembatalan Bank Garansi termasuk
alasannya.48
4. Tahap penyelesaiaan Bank Garansi49
Terdapat 2 jenis penyelesaiaan Bank Garansi, yaitu :
a. Penyelesaian Bank Garansi tanpa klaim
Apabila pihak Obligee tidak mengajukan klaim kepada Bank Syariah
Bukopin KC. Bukittinggi sampai dengan jangka waktu 14 hari kalender setelah
jatuh tempo. Dalam hal berakhirnya Bank Garansi ini, pihak Bank Syariah
Bukopin KC. Bukittinggi tidak mengharuskan Obligee untuk mengenbalikan
Setifikat Bank Garansi asli kepada Bank dikarenakan jarang yang terlalu jauh dari
47 Bapak Habibur Rahman, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC.
Bukittinggi, Bukittinggi, Tanggal 6 Juli 2020 48 Bapak Habibur Rahman, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC.
Bukittinggi, Bukittinggi, Tanggal 6 Juli 2020 49 Bapak Habibur Rahman, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC.
Bukittingii, Bukittinggi, Tanggal 6 Juli 2020
Page 153
144
beberapa proyek. Namun jika, memang dari pihak Obligee ingin
mengembalikannya maka Sertifikat Bank Garansi asli tersebut dapat
dikembalikan kepada Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi.
b. Penyelesaian Bank Garansi dengan klaim
Apabila pihak yang dijamin (Principal) tidak dapat menyelesaikan
seluruh kewajibannya, seperti yang telah tercantum dalam kontak (wanprestasi).
Dalam hal pengajuan kliam apabila Principal wanprestasi, Obligee harus
mengajukan surat permohonan klaim, menyerahkan kembali Sertifikat Bank
Garansi asli kepada Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi, dan menyerahkan
Surat Peringatan (SP) sebagai bukti bahwa Obligee telah memberikan beberapa
kali teguran kepada Principal.
Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi harus melakukan analisa terlebih
dahulu ketika ada permohonan klain Bank Garansi dari Obligee yaitu dengan
melihat adanya bukti Surat Peringatan (SP), tanpa adanya bukti tersebut maka
permohonan klaim Bank garansi dianggap kurang kuat. Setelah Bank menerima
pengajuan klaim Bank Garansi KC. Bukittinggi mengajukan permohonan tersebut
kepada pihak asuransi dengan melampirkan nerkas-berkas seperti, SP2KBG,
Setifikat Bank Garansi, KBG, serta Surat Peringatan (SP) Obligee terhadap
Principal. Kemudia dari pihak asuransi melakukan pemeriksaan ke lapangan
untuk memastikan bahwa memang telah terjadi wanprestasi. Selanjutnya, pihak
asuransi melakukan pembayaran atas pengajuan klaim tersebut kepada Bank
Syariah Bukopin KC. Bukittinggi, dan kemudian Bank Syariah Bukopin KC.
Bukittinggi melakukan pembayaran kepada Obligee.
Page 154
145
Pembayaran klaim fasilitas kafalah Bank Garansi50
a. Besarnya pembayaran kontra Bank Garansi harus dibayar lunas seketika dan
sekaligus (un-conditional) oleh PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah kepada
Obligee melalui Bank adalah maksimum sebesar 100% dari nilai Bank Garansi
yang diterbitkan oleh Bank.
b. Besarnya pembayaran klaim Kontra Bank Garansi ini dapat menjadi 100% apabila
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah dikenakan denda.
D. Kendala – kendala, dan penyelesaiannya dalam pemberian bank garansi di Bank
Bukopin Syariah KC. Bukitiinggi
Pemberian jasa kafalah yang dilakukan oleh Bank Syariah Bukopin KC.
Bukittinggi, pada umumnya berjalan tanpa adanya Kendala-kendala yang sifatnya sulit
dipecahkan. Dari beberapa permasalah yang timbul, terdapat beberapa permasalahan
yang sering muncul.
Permasalah di antara kedua belah pihak yaitu pihak Pricipal sebagai pihak
yang dijamin dan Obligee sebagai pihak yang menerima jaminan. Permasalahan yang
terjadi adalah sebagai berikut :
1. Mengenai klaim yang diajukan oleh pihak penerima jaminan kepada Bank Syariah
Bukopin KC. Bukittinggi. Klaim tersebut diajukan oleh penerima jaminan atau
Obligee dengan alasan bahwa pihak yang dijamin atau Principal tidak melakukan
prestasi sesuai dengan yang diperjanjikan atau terjamin dianggap telah wanprestasi.
Sedangkan pihak yang dijamin atau Principal menyangkal adanya wanprestasi yang
50 Bapak Habibur Rahman, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC.
Bukittingii, Bukittinggi, Tanggal 6 Juli 2020
Page 155
146
telah dilakukan olehnya dan Principal merasa telah melakukan prestasi yang telah
diperjanjikan.51
Penyelesaiaan :
c. Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi akan melakukan pendekatan kepada
kedua belah pihak untuk melakukan musyawarah bersama dalam penyelesaiaan
masalah yang terjadi agar tercapai kata mufakat di antara masing-masing pihak.
Biasanya Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi bersedia dalam membantu
dalam hal musyawarah ini, tetapi musyawarah bisa juga dilakukan oleh para
pihak tanpa keikut sertaan Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi di
dalamnya. Musyawarah yang dilakukan di dalam ini bertujuan untuk
memberikan kesempatan bagi para pihak untuk mencari jalan keluar sebelum
jangka waktu kafalah berakhir.
d. Apabila tidak juga sampai pada waktu jatuh tempo kafalah terlampau dan Bank
belum menerima permintaan atau pemberitahuan secara tertulis tentang
perubahan aau pembatalan tuntutan pembayaran kafalah maka Bank segera
akan melakukan pembayaran atau pencairan kafalah kepada pihak penerima
kafalah.
e. Dan apabila kafalah telah dicairkan atau dibayarkan sampai dengan jatuh
tempo dan tidak ada pemberitahuan pembatalan klaim maka Bank melakukan
langkah-langkah operasional terhadap Principal yaitu melakukan
pemberitahuan kepada Principal secara tertulis tentang telah pencairan kafalah
yang diminta, dan memberitahukan kepada Principal bahwa pencairan tersebut
51 Agusmatua Hasibuan, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC.
Bukittinggi, Bukittinggi, Tanggal 13 Juli 2020
Page 156
147
dilakukan karena adanya pengajuan klaim dari penerima jaminan Obligee
karena Principal dianggap telah melakukan wanprestasi.
f. Langkah selanjutnya Bank akan memblokir dan memperhitungkan hutang atau
kewajibannya Principal berupa giro milik Principal maupun jaminannya dalam
bentuk lain. Namun apabila sebelum ajtur tempo kafalah para pihak melakukan
pemberitahuan atau pembatalan mengenai klaim maka sampai dengan kafalah
jatuh tempo maka Bank tidak akan melakukan pembayaran kepada pihak
manapun, dn jaminan yang telah disetorkan oleh Principal akan tetap menjadi
Principal.
2. Kafalah telah jatuh tempo tetapi surat asli kafalah belum dikembalikan oleh
Principal.52
Penyelesaian :
a. Memberitahukan kepada pihak yang dijamin atau Principal untuk
mengembalikan surat tersebut kepada bank.
b. Apabila telah dilakukan pemberitahuan namun Principal belum juga
melakukan pengembalian maka pihak Bank akan menyegel dokumen kafalah
tersebut yang masih tersimpan di bank dengan pernyataan tidak berlaku.
Kemudian Principal diminta untuk menandatangani kertas bermaterai yang
berisi keterangan bahwa Principal tidak mampu menyerahkan kembali surat
asli kafalah dengan diikuti penjelasan alsan-alasannya. Dalam surat tersebut
disebutkan bahwa Principal atau pihak yang dijamin akan bertanggung jawab
atas segala akibat yang mungkin akan timbul karena tidak kembalinya surat
52 Agusmatua Hasibuan, Wawancara Pribadi, Staff Account Officer Bank Syariah Bukopin KC.
Bukittinggi, Bukittinggi, Tanggal 13 Juli 2020
Page 157
148
kafalah asli tersebut ke Bank. Maka sejak itu jaminan dapat diambil lagi oleh
Principal namun Bank tidak akan bertanggung jawab lagi apabila terjadi
sesuatu yang berkenaan dengan warkat kafalah yang pernah dimohonkan
Principal tersebut.
Page 158
149
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
jaminan pelaksanaan yang mana Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi menggunakan
akad kafalah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Konsep jaminan pelakasanaan Bank Garansi yang ada di Bank Syariah Bukopin
KC. Bukittinggi.
Ketentuan Bank Garansi yang menggunakan akad kafalah dalam sistem
Perbankan Syariah sebagaimana yang ada di Bank Syariah Bukopin KC.
Bukittinggi telah terkonsep sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional.
Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi menggunakan jaminan Bank
Garansi atau Kontra Bank Garansi dimana penjaminan diberikan oleh PT. Jaminan
Pembiayaan Askrindo Syariah kepada Bank. PT Jaminan Pembiayaan Askrindo
Syariah adalah Lembaga Penerbit Jaminan yang menjamin Bank untuk kepentingan
Principal. Penjaminan yang diberikan bersifat tanpa syarat (unconditional) dimana
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah akan membayar langsung ganti rugi
kepada Bank atas klaim dan pencairan Bank Garansi yang diajukan Obligee.
Pembagian persentase keuntungannya adalah 65% untuk penjamin PT Jaminan
Pembiayaan Askrindo Syariah, dan 35% untuk Bank itu sendiri.
2. Implementasi akad kafalah pada produk Bank Garansi Bank Syariag Bukopin KC.
Bukittinggi.
Page 159
150
Akad kafalah merupakan akad penjaminan yang diberikan oleh penanggung
(kafi) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang
ditanggung. Dalam pelaksanaan Bank Garansi, Bank dapat mengenakan fee kepada
Nasabah sebagai imbalan atau balas jasa atas jasa yang telah diberikan oleh Bank
Syariah Bukopin KC Bukittinggi. Fee yang dikenakan kepada nasabah tergantung
dengan jangka waktu, standarnya yaitu antara 0,35% sampai dengan 1,1% dari
nominal Bank garansi. Dan apabila ada perpanjangan waktu Bank garansi maka
akan dikenakan fee tambahan.
Pada Bank Garansi di Bank Syaraih Bukopin KC. Bukittinggi juga memilki
Rukun-rukun dalam melakukan produk Bank Garansi. Rukun tersebut sama dengan
rukun yang di wajibkan pada akad kafalah. Untuk produk Bank Garansi ini Bank
Syariah Bukopin KC. Bukittinggi mengambil landasan hukum, sebgaai berikut :
a. Fatwa Dewan Syariah Nasional – MUI No. 11/DSN-MUI/IV/2000 tentang
kafalah.
b. Fatwa Dewan Syariah Nasional – MUI No. 74/DSN-MUI/I/2009 tentang
penjaminan syariah.
c. Peraturan Bank Indonesia No. 9/19/PBI/2007 tentang pelaksanaan Prinsip
Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta
Pelayanan Jasa Bank Syariah.
d. Peraturan Bank Indonesia No. 10/16/PBI/2008 tentang Perubahan Atas
Peraturan Bank Indonesia No. 9/19/PBI/2007 tentang pelaksanaan Prinsip
Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta
Pelayanan Jasa Bank Syariah.
Page 160
151
obyek dari Kontra Bank Garansi adalah Bank Garansi yang diterbitkan
oleh Bank, termasuk Bank Garansi yang diterbitkan dari Fasiltas Line Bank
Garansi antar Bank dengan Principal, yang terdiri dari :
a. Jaminan penawaran (Bid Bond)
b. Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)
c. Jaminan Uang Muka (advance Payment Bond)
d. Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)
e. Jaminan Pembayaran (Payment Bond)
Pelaksanaan pemberian fasilitas kafalah Bank Garansi di Bank Syariah
Bukopin KC. Bukittinggi harus melalui beberapa tahap. Tahap-tahap yang harus
dilalui adalah sebagai berikut :
a. Tahap permohonan penerbitan fasiltas kafalah Bank Garansi.
b. Tahap analisa penerbitan fasilitas kafalah Bank Garansi.
c. Tahap penerbitan fasilitas kafalah Bank garansi.
d. Tahap penyelesaian fasilitas kafalah Bank Garansi.
3. Kendala-kendala dan penyelesaian kendala-kendala pemberian fasilitas kafalah
Bank garansi di Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi, adalah sebagai berikut :
a. Mengenai klaim yang diajukan oleh pihak penerima jaminan atau Obligee
kepada Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi, penyelesaiaannya sebagai
berikut :
1) Bank Syariah Bukopin akan melakukan pendekatan kepada kedua belah
pihak untuk melakukan musyawarah bersama dalam penyelesaiaan masalah
yang terjadi agar tercapai kata mufakat diantara masing-masing pihak.
Page 161
152
2) Apabila tidak sampai pada jatuh tempo kafalah terlampau dan Bank belum
menerima permintaan atau pemberitahuan secara tertulis tentang perubahan
atau pembatalan tuntutan pembayaran kafalah maka Bank akan segera
melakukan pembayaran atau pencairan kafalah kepada pihak penerima
kafalah.
3) Dan bila kafalah tlah dicairkan atau dibayarkan sampai dengan jatuh tempo
dan tidak ada pemberitahuan pembatalan klaim maka Bank melakukan
langkah-langkah operasional terhadap Nasabah atau Principal yaitu dengan
melakukan pemberitahuan kepada Principal secara tertulis tentang telah
cairnya kafalah yang dimintakan, dna diberitahukan juga kepada Principal
bahwa pencairan tersebut dilakukan karena adanya pengajuan klaim dari
penerima jaminan atau Obligee karena Principal dianggap telah melakukan
wanprestasi.
4) Selanjutnya Bank akan memlakukan pemblokiran dan mem perhitungkan
hutang dan kewajiban Principal berupa giro maupun jaminan dalam bentuk
lainnya. Namun apabila setelah jatuh tempo kafalah para pihak melakukan
pemberitahuan atau pembatalan mengenai klaim maka sampai dengan
kafalah jatuh tempo maka Bank tidak akan melakukan pencairan atau
pembayaran kepada pihak manapun, dan jaminan yang telah disetorkan oleh
Principal akan tetap menjadi miliknya.
b. Kafalah telah jatuh tempo tetapi Surat Asli kafalah belum dikembalikan kepada
Bank oleh Principal.
Page 162
153
1) Memberitahukan kepada pihak yang dijamin atau Principal untuk
mengembalikan surat tersebut kepada Bank.
2) Apabila telah dilakukan pemberitahuan namun Principal belum juga
melakukan pengembalian maka pihak Bank akan menyegel dokumen
kafalah tersebut yang masih tersimpan di Bank dengan pernyataan tidak
berlaku. Kemudian Principal diminta untuk menandatangani kertas
bermatrai yang berisi keterangan bahwa nasabah tidak mampu menyerahkan
kembali surat asli kafalah dengan diikuti penjelasan alasan-alasannya.
B. Saran
1. Kafalah yang ada pada Bank-bank Syariah masih berpedoman kepada aturan Bank
Garansi konvensional. Padahal kita tahu Bank Garansi di Bank Syariah dan Bank
Garansi di Bank Konvensional secara mutlak tidaklah sama. Maka mengenai
pemberian jasa kafalah ini diatur dalam suatu peraturan tersendiri.
2. Produk jasa kafalah di Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi sebaiknya dapat
ditingkatkan lagi mengingat masih banyak proyek proyek yang bersangkutan
dengan kontruksi di Bukittinggi ini. Hal yang perlu ditingkatkan adalah mengenai
promosi pengenalan terhadap Bank Garansi yang menggunakan akad kafalah, dan
memberikan pelayanan yang efektif dan efisien terhadap jasa ini agar dapat dikenal
luas dan disosialisasikan kepada masyarat supaya tidak kalah saing dengan produk
Bank Garansi yang ada di Bank Konvensional.
Page 163
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ikatan Bankir Indonesia. 2014. Memahami Bisnis Bank Syariah. Jakarta. PT Gramedia Pustaka.
Indeks Al-Qur’an
Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta. Prenada Media.
Kamsir. 2014. Manajemen Perbankan. Jakarta. Rajawali Pers.
Salim. 2014. Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia. Jakarta. PT. Raja Grafindo
Persada.
S. Gozali, Djoni dan Rachmadi Usman. 2012. Hukum Perbankan. Jakarta. Sinar Grafika.
Subekti. 2005. Hukum Perjanjian. Jakarta. PT. Intermasa.
Sugiono. 2014. Memahami Penelitain Kualitatif. Bandung. Alfabeta.
Suhendi, Hedi. 2014. Fiqih Muamalah. Jakarta. Rajawali Pers.
Syafi’i Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta. Gema Insani.
Umam, Khotibul dan Setiawan Budi Utomo. 2016. Perbankan Syariah Dasar-dasar dan
Dinamika Perkembangannya di Indonesia. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor: 11/DSN-
MUI/IV/2000
Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor: 57/DSN-
MUI/IV/2007
Budi Winardjo, Setia. September 2004 – Maret 2005. Pengertian, Peran dan Perkembangan
Bank Syariah di Indonesia. Vol.2. No. 1.
Page 164
Eka Siani. 2001. Pelaksana Pemberian Bank Garansi dalam Pemborong Proyek Jalan Lingkar
Duku-Sicincin oleh PT. Nagari Cabang Utama Padang.
Haryari. 2004. Analisis Terhadap Kafalah di Bank Syariah Mandiri Pekalongan.
Latifa Hanum. Analisi Aplikasi Produk Jasa Bank Garansi Dalam Suatu Perbandingan (Studi
kasus pada PT. Bank Muamalat Tbk dan Bank Syariah Mega Indonesia).
Lova Listiane. 2016. Penggunaan Bank Garansi yang diterbitkan Bank Lampung dalam
Penyelenggaraan Pekerjaan Kontruksi.
Agusman Hasibuan, Account Officer, Wawancara, Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi,
Tanggal 13 Juli 2020.
Dody Wahyudi, SARLOG, Wawancara, Bank Syariah Bukopin KC. Bukittnggi, Tanggal 3 Juli
2020.
Fadhila Husna, Account Officer, Wawancara, Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi, Tanggal 3
Juli 2020.
Habibur Rahman, Account Officer, Wawancara, Bank Syariah Bukopin KC. Bukittinggi,
Tanggal 6 Juli 2020.
https://www.syariahbukopin.co.id