Page 1
TUGAS AKHIR
Implementasi Akad Murabahah Dalam Peningkatan
KPR FLPP Di BRI Syariah KCP Metro
Oleh:
HARRIS ALIF WANTORO
NPM.13109868
Program studi: D III Perbankan Syariah
Jurusan : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) METRO
1439 H/2018 M
Page 2
Implementasi Akad Murabahah Dalam Peningkatan
KPR FLPP Di BRI Syariah KCP Metro
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Ahli Madya (A.Md.)
Oleh:
HARRIS ALIF WANTORO
NPM. 13109868
Pembimbing I: H. Azmi Siradjuddin, Lc, M. Hum
Pembimbing II: Zumaroh, M.E.Sy
Program Diploma III (Tiga) Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
METRO
1439 H/2018 M
Page 5
ABSTRAK
Implementasi Akad Murabahah Dalam Peningkatan
KPR FLPP Di BRI Syariah KCP Metro
Oleh:
HARRIS ALIF WANTORO
NPM. 13109868
Memiliki rumah sendiri adalah idaman semua orang, bahkan menjadi
kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Dari hal tersebut, bank syariah
menyediakan bentuk pembiayaan berupa Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang
bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dan bebas dari bunga. Dalam memberikan
pembiayaan BRI syariah KCP Metro menggunakan akad murabahah yang
terdapat pada produk KPR FLPP.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Data yang
digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer dan sekunder didapat
dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, studi lapangan, dan dari literatur
yang ada.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Implementasi akad
murbahah dalam Peningkatan KPR FLPP di BRI Syariah Kcp Metro sudah
menerapkan prinsip” yang sudah ditetapkan dan pemberian pembiayaannya, bank
berhak menerima atau menolak pembiayaan yang diajukan calon nasabah. Layak
atau tidak layaknya calon nasabah untuk mendapatkan pembiayaan tersebut
tergantung pada penilaian bank.
Page 7
MOTTO
ااوَ مْ وَ خُ ووَا ا وَ وَواخُ مْ اوَ خُ وخُ وا وَ وَ ووَ اتِ خُ مْ وَ
“dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan
kepadamu, sedang kamu mengetahui.”
(QS. Al-Anfaal:27)
Page 8
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada orang-orang yang telah memberi
warna dalam kehidupanku:
1. Orang tuaku tercinta Ibu dan Bapak yang senantiasa mendukung dalam
setiap langkahku. Do’a dan dukunganmu senantiasa terus kuharapkan agar
langkahku esok terus maju.
2. Adikku tersayang yang selalu memberikan semangat.
3. Sahabat-sahabatku Mega Setiawati, Bayu Nugroho agustian, ahmad abdul
malik, dan yudi kurniawan. yang selalu menguatkan juga memberikan
dukungan dan semangat untukku.
4. Keluarga besar UKM IMPOR IAIN Metro yang sangat saya cintai dan
saya rindukan.
5. Teman-teman D3 Perbankan syariah angakatan 2013 yang saya banggakan
6. Almamater IAIN Metro.
Page 9
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil‟a‟lamin, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti
dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “IMPLEMENTASI AKAD
MURABAHAH DALAM PENINGKATAN KPR FLPP Di BRI SYARIAH KCP
METRO”.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan pada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman
terang benderang yang penuh dengan ilmu seperti sekarang ini.
Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu bagian dari
persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma Tiga (D-III)
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Metro guna
memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md.). Ucapan terima kasih peneliti sampaikan
kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro.
2. Ibu Dr. Widhya Ninsiana, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
3. Ibu Zumaroh, M.E.Sy selaku Ketua Program Diploma Tiga (D-III)
Perbankan Syariah sekaligus pembimbing.
4. Bapak H. Azmi Siradjuddin, Lc, M. Hum selaku Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan yang sangat berharga kepada peneliti.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan IAIN Metro yang telah memberikan
ilmu pengetahuan dan sarana prasarana selama peneliti menempuh
pendidikan.
6. Bapak selaku kepala cabang dan karyawan BRI Syariah KCP Metro yang
telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian serta meluangkan
waktunya kepada peneliti untuk memberikan bimbingan maupun
pengarahannya untuk meneliti.
Page 11
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.. ............................................................................. i
HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................. v
ORISINALITAS PENELITIAN ................................................................. vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................. vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ...................................................... 5
D. Metode Penelitian............................................................................ 6
1. Jenis Penelitian .......................................................................... 6
2. Sifat Penelitian .......................................................................... 6
3. Sumber Data .............................................................................. 7
4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 8
5. Teknik Analisis Data ................................................................. 9
E. Sistematika Pembahasan ................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Murabahah....................................................................................... 12
1. Pengertian Murabahah .............................................................. 12
2. Dasar Hukum Murabahah ......................................................... 13
3. Syarat dan Rukun Murabahah ................................................... 14
4. Prinsip-Prinsip Murabahah........................................................ 17
Page 12
B. Kredit Perumahan Rakyat (KPR) .................................................... 18
1. Pengertian KPR ........................................................................ 18
2. Fungsi dan Tujuan KPR ........................................................... 18
3. Perbedaan antara KPR Konvensional dan Syariah .................. 19
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum BRI SYARIAH KCP METRO .......................... 21
1. Sejarah BRI SYARIAH KCP METRO .................................... 21
2. Visi Dan Misi BRI SYARIAH KCP METRO .......................... 23
3. Sturktur Organisasi Pada BRI SYARIAH KCP METRO ........ 24
4. Produk-Produk BRI SYARIAH KCP METRO ........................ 26
B. Implementasi Akad Murabahah Dalam Peningkatan KPR FLPP Di BRI
Syariah KCP Metro ......................................................................... 30
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 39
B. Saran ................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Page 13
DAFTAR GAMBAR
Gambar: 3.1 Struktur Organisasi BRI Syariah KCP Metro
Page 14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Bimbingan Tugas Akhir
Lampiran 2 Surat Persetujuan Perubahan Redaksi Judul/Lokasi Penelitian
Lampiran 3 Surat Tugas
Lampiran 4 Surat Izin Research
Lampiran 5 Surat Balasan Izin Research
Lampiran 6 Alat Pengumpul Data (APD)
Lampiran 7 Surat Keterangan Bebas Pustaka
Lampiran 8 Kartu Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir
Lampiran 9 Brosur BRI Syariah KCP Metro
Page 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini telah menyebabkan
kesulitan pada industri perbankan di Indonesia. Dalam kegiatan ekonomi
Islam juga memberikan aturan-aturan yang jelas, yang mendorong
umatnya menuju kesejahteraan dunia akhirat. Perkembangan dan
peningkatan jasa pelayanan lembaga keuangan bank maupun lembaga
keuangan non bank dari tahun ketahun semakin menjadi perhatian
masyarakat.
Suatu pembangunan memerlukan modal, sarana, tenaga terampil
yang berkualitas, wawasan yang luas dan masih banyak lagi. Dalam situasi
yang semacam ini, bangsa kita juga dihadapkan kepada suatu persoalan
yang cukup rawan, yaitu menghadapi kepadatan penduduk yang terus
melaju dari tahun ketahun. Kalau penduduk sudah banyak, maka timbul
lagi pemikiran baru, yaitu bagaimana cara mendidiknya dan bagaimana
pula menyediakan lapangan kerjanya, belum lagi bicara tentang
perumahan, pangan, kesehatan, keamanan, dan masih banyak lagi
keperluan hidup dari suatu bangsa. Lebih-lebih lagi pada zaman sekarang
ini, keperluan hidup bertambah banyak, sejalan dengan perkembangan
teknologi yang berkembang pesat. Selain itu, banyak tempat tinggal yang
dimiliki masyarakat tidak layak dikarenakan harga tanah dan rumah
“mahal”. Dengan demikian, terjadi antara keperluan dan persediaan yang
Page 16
ada tidak berkembang, terutama keperluan pokok, atau mungkin saja
persedaian ada dan memadai, tetapi tidak terjangkau oleh masyarakat.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan:
Artinya: “dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai
tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-
kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan
(membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan
(dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-
alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu
(tertentu).”1
Dalam hal ini bank memegang peranan penting dalam
memperlancar proses pembangunan dan diharapkan dapat membantu
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan perumahan, selain itu bank
juga melayani kebutuhan pembiayaan dan memperlancar mekanisme
sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian.
BRI Syariah menawarkan produk berupa Kepemilikan Pembiayaan
Rumah (KPR) FLPP yang diberikan pihak bank kepada nasabah yang
ingin segera memiliki rumah tetapi belum cukup dana untuk memiliki
rumah. Dana Kepemilikan Pembiayaan Rumah (KPR) diberikan dengan
ketentuan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dengan
1 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (CV. Asy Syifa’: Semarang),
QS. An-Nahl (16). h.51
Page 17
memberikan kemudahan-kemudahan kepada masyarakat dengan cara tidak
saling merugikan kedua belah pihak.
KPR FLPP BRI Syariah mengunakan akad murabahah.
Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan
keuntungan yang disepakati. Dalam murabahah, penjual harus memberi
tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan
sebagai tambahannya.2
BRI syariah membuka cabang pembantu yang terletak di JL.
Jendral P. Sudirman No. 28 Metro yang sekarang berpindah lokasi di JL.
A.H Nasution No. 1 Metro. BRI syariah kantor cabang pembantu Metro
merupakan salah satu bank yang memiliki produk pembiayaan KPR FLPP.
Produk ini ada di BRI Syariah KCP Metro sejak tahun 2016 dan mengacu
pada kebijakan peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 18/16/PBI/2016
tentang rasio loan to value untuk kredit properti, rasio financing to value
untuk pembiayaan properti, dan uang muka untuk Kredit atau Pembiayaan
Kendaraan Bermotor.3 Perkembangan pembiayaan KPR FLPP di BRI
Syariah KCP Metro dari 5 tahun terakhir dapat dikatakan mengalami
kenaikan, terlihat dari tahun 2012 sampai tahun 2016. Data dapat dilihat
dalam tabel sebagai berikut :4
2Wawancara dengan bapak. Tahta Radiksya putra selaku Account Officer BRI Syariah
KCP Metro pada tanggal 8 Februari 2018 3 Ibid
4 Ibid
Page 18
Tahun Jumlah Nasabah
2012 46
2013 54
2014 56
2015 66
2016 72
Jumlah 294
Pembiayaan atau Kredit berdasarkan prinsip syariah yang
diberikan oleh bank mengandung resiko, sehingga dalam pelaksanaanya
bank harus memperhatikan asas-asas perkreditan atau pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah yang sehat. Untuk mengurangi resiko tersebut,
jaminan pemberian kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
dalam arti keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan nasabah/debitur
untuk melunasi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan
merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh bank.
Sebagaimana telah diketahui bahwa BRI Syariah KCP Metro
adalah salah satu lembaga keuangan syariah yang mana selain melayani
unit simpanan, juga memberikan fasilitas pelayanan pada unit pembiayaan.
Salah satunya adalah produk pembiayaan Kepemilikan Pembiayaan
Rumah (KPR) FLPP dengan menggunakan akad murabahah. Murabahah
merupakan produk finansial yang berbasis ba‟i atau jual beli. Murabahah
Page 19
merupakan produk pembiayaan paling banyak digunakan oleh perbankan
didalam kegiatan usaha.5
Tidak tergambar dari pengertian tersebut bahwa murabahah adalah
suatu produk pembiayaan yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan
dan terlibatnya dua perjanjian yang satu sama lain terpisah dan
berlangsung dengan adanya tiga pihak yang terlibat.6
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang
diangkat peneliti “Bagaimana Implementasi akad murabahah dalam
peningkatan KPR FLPP Di BRI Syariah KCP Metro?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan rumusan masalah yang dikemukakan diatas
penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Implementasi akad
murabahah dalam peningkatan KPR FLPP Di BRI Syariah KCP
Metro.
2. Manfaat penelitian
a. Secara Teoritis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
dalam menerapkan dan mengembangkan Ilmu pengetahuan
dibidang ekonomi khususnya tentang KPR FLPP di BRI syariah
b. Secara Praktis, Penelitian ini Diharapkan dapat dijadikan sebagai
tolak ukur peningkatan KPR FLPP di BRI Syariah KCP Metro.
5 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Syariah, (jakarta : prenadamedia Group. 2014), h.
190 6 Ibid, h. 193
Page 20
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research).
Penelitian lapangan ini adalah penelitian yang bertujuan mempelajari
secara intensif latar belakang dan keadaan sekarang dan interaksi
lingkungan yang terjadi pada suatu keadaan sosial. Penelitian lapangan
ini pada hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara
spesifik dan realis tentang kehidupan masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam
masyarakat.7
Sehubungan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian
ini yaitu Implementasi akad murabahah dalam peningkatan KPR
FLPP, peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dengan melakukan
penelitian langsung Di BRI Syariah KCP Metro.
2. Sifat Penelitian
Sifat dari penelitian ini yaitu deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
suatu penelitian yang bermaksud mengadakan pemeriksaan dan
pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu.8
Adapun penulisannya adalah deskriptif kualitatif yaitu sebuah
penelitian yang mengungkapkan suatu fenomena melalui deskrisi
7 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara,2010),
h.28 8 Abdurahman Fathoni, Metode Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011) h.96
Page 21
bahasa secara holistik. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau
gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.9
Jadi, penelitian deskriptif kualitatif yang merupakan penelitian
yang penjabarannya tertuang dalam bentuk kalimat. Penelitian ini
dilaksanakan untuk memperoleh keterangan-keterangan mengenai
Implementasi akad murabahah dalam peningkatan KPR FLPP Di BRI
Syariah KCP Metro.
3. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada peneliti.10
Berarti data yang langsung
diperoleh peneliti pada saat melakukan penelitian. Oleh sebab itu,
yang menjadi sumber data primer pada penelitian ini adalah bapak
Hadi Susilo (PINCAPEM) dan bapak Tahta Radiksya Putra (Account
Officer) BRI Syariah KCP Metro
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak
langsung memberi data kepada peneliti.11
Sumber data sekunder
dalam penelitian ini berupa sumber data yang sudah jadi, yang
terdiri dari buku-buku, brosur, website, dan penelitian sebelumnya
yang berkaitan dengan penelitian ini. Untuk buku yang digunakan
9 Sugiono Suryabrata, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2008), h.76
10 Beni Ahmad Saebani, Manajemen Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), h.
82 11
Ibid, h. 82
Page 22
adalah buku karya sutan remy sjahdeini “Perbankan
Syariah(produk-produk dan aspek-aspek hukumnya)”, kasmir
“Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya” , andri soemitra
“Bankdan Lembaga Keuangan Syariah” dan dilengkapi dengan
dokumen-dokumen yang terkait dengan Implementasi akad
murabahah dalam peningkatan KPR FLPP.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Wawancara Individual
Wawancara individual adalah percakapan dengan maksud
tertentu, percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak
pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang
terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.12
Teknik pengumpulan data dengan wawancara (interview) ini
diharapkan agar peneliti dapat memperoleh data tentang
Implementasi akad murabahah dalam peningkatan KPR FLPP di
BRI Syariah KCP Metro. Wawancara ini dilakukan oleh peneliti
kepada staff atau karyawan Account officer (AO) dan 2 orang
nasabah.
12
Lexy J. Meoleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), h.186
Page 23
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
notulen rapat, dan sebagainya.13
Teknik pengumpuan data dokumentasi dalam penelitian ini
adalah pengunaan dokumen BRI Syariah KCP Metro. Dokumen
yang digunakan adalah profil BRI Syariah KCP Metro dan
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan peningkatan KPR
FLPP.
5. Teknik Analisis Data
Data mentah yang dikumpulkan oleh ara petugas lapngan akan
ada gunanya setelah dianalisis. Analisis dalam penelitian merupakan
bagian dalam proses penelitian yang sangat penting, karena dengan
analisa inilah data yang akan nampak manfaatnya terutama dalam
memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir
penelitian.14
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis
kualitatif, karena data yang diperoleh merupakan keterangan-
keterangan dalam bentuk wawancara dengan narasumber yang
merupakan sumber data primer (orang yang memberi informasi,
sumber informasi, sumber data) mempunyai peran penting karena
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 231 14
Joko Subagyo. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktik.(Jakarta; Rineka
Cipta,2015) h.39
Page 24
narasumber menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian
berdasarkan informasi yang diberikan.
E. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penelitian tugas
akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
F. Latar Belakang Masalah
G. Rumusan Masalah
H. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
I. Metode Penelitian
6. Jenis Penelitian
7. Sifat Penelitian
8. Sumber Data
9. Teknik Pengumpulan Data
10. Teknik Analisis Data
J. Sistematika Pembahasan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Murabahah
5. Pengertian Murabahah
6. Dasar Hukum Murabahah
7. Syarat dan Rukun Murabahah
8. Prinsip-Prinsip Murabahah
B. Kredit Perumahan Rakyat (KPR)
4. Pengertian KPR
5. Fungsi dan Tujuan KPR
6. Perbedaan antara KPR Konvensional dan Syariah
BAB III PEMBAHASAN
C. Gambaran Umum BRI SYARIAH KCP METRO
5. Sejarah BRI SYARIAH KCP METRO
6. Visi Dan Misi BRI SYARIAH KCP METRO
7. Sturktur Organisasi Pada BRI SYARIAH KCP METRO
8. Produk-Produk BRI SYARIAH KCP METRO
D. Implementasi Akad Murabahah Dalam Peningkatan KPR FLPP
Di BRI Syariah KCP Metro
Page 25
BAB IV PENUTUP
C. Kesimpulan
D. Saran
Page 26
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Murabahah
1. Pengertian Murabahah
Menurut istilah fiqh, murabahah adalah bentuk jual-beli barang
dengan tambahan harga atas harga pembelian yang pertama secara
jujur. Penjual harus memberi tahukan harga pokok yang dibeli dengan
menentukan suatutingkat keuntungan sebagai tambahan.15
Kata al-Murabahah diambil dari bahasa Arab dari kata ar-ribhu
yang berarti kelebihan dan tambahan (keuntungan). Sedangkan dalam
definisi para ulama terdahulu adalah jual beli dengan modal ditambah
keuntungan yang diketahui. Hakekatnya adalah menjual barang dengan
harga (modal) nya yang diketahui kedua belah transaktor (penjual dan
pembeli) dengan keuntungan yang diketahui keduanya16
. Sehingga
penjual menyatakan modalnya adalah seratus ribu rupiah dan saya jual
kepada kamu dengan keuntungan sepuluh ribu rupiah.
Pada Pasal 19 ayat (1) huruf d Undang-Undang Nomor 21
Tahun 2008 menjelaskan bahwa : “yang di maksud dengan akad
murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan
15
Muhammad Rifa’I, Konsep Perbankan Syariah, (Semarang: CV Wicaksana, 2002),
hlm. 61 16
Nasrun Haroen,Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), cet I, hlm.115
Page 27
harga bellinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan
harga yang lebih sebagai keuntungan yang telah disepakati.”17
Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati
oleh penjual dan pembeli. Pembayaran atas akad jual beli dapat
dilakukan secara tunai meupun tangguh. Hal yang membedakan
murabahah dengan jual beli lainnya adalah penjual harus
memberitahukan kepada pembeli harga barang pokok yang dijualnya
serta jumlah keuntungan yang diperoleh.
Penjualan dapat dilakukan secara tunai atau tangguh, jika secara
tangguh harus dipisahkan antara keuntungan dan harga perolehan
keuntungan tidak boleh berubah sepanjang akad kalau terjadi kesulitan
bayar dapat dilakukan restrukturisasi dan kalau kesulitan bayar karena
lalai dapat dikenakan denda. Denda tersebut akan dianggap sebagai
dana kebajikan. Uang muka juga dapat diterima, tetapi harus dianggap
pengurangan piutang.18
2. Dasar Hukum Murabahah
a. QS. Al-Nisa’ (4): 29
17
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 136 18
Ascarya, Akad Produk Bank Syariah, (Jakarta: Grafindo, 2011), h. 82
Page 28
“Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan
(mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka rela di antaramu dan
janganlah kamu membunuh dirimu sesungguhnya Allah adalah maha
penyayang kepadamu”
b. HR. Ibnu Majah dari Shuhaib
“Nabi bersabda, „Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli
tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur
gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk
dijual.”
c. (Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 4/DSN-MUI/IVI/2000).
3. Syarat dan Rukun Murabahah
a. Rukun Murabahah
Ide tentang jual beli murabahah KPR tampaknya berakar pada
alasan mencari pembiayaan. Dalam operasi perbankan syariah, motif
pemenuhan penggandaan aset atau modal kerja merupakan alasan
utama yang mendorong orang datang ke bank. Pada gilirannya,
pembiayaan yang diberikan akan membantu memperlancar arus kas
(cash flow) yang bersangkutan. Cara menjual secara kredit sebenarnya
bukan bagian dari syarat sistem murabahah atau murabahah KPR.
Meskipun demikian, transaksi secara angsuran ini mendominasi
praktik pelaksanaan kedua jenis murabahah tersebut. Hal ini karena
memang seseorang tidak akan datang ke bank kecuali untuk
mendapatkan kredit dan membayar secara angsuran. Dalam praktek
perbankan syariah, murabahah disamakan dengan praktek jual-beli.
Sehingga rukun dan syaratnya sama dengan jual-beli. Menurut jumhur
rukun jual-beli antara lain:
Page 29
a. Ada orang yang berakad. Dalam hal ini adanya penjual (ba’i) dan
pembeli (musytari) dengan syarat antara lain:
1) Baligsh dan berakal.
2) Orang yang berakad adalah orang yang berbeda. Artinya
seseorangtidak boleh bertindak dalam waktu yang bersamaan
sebagai penjualsekaligus pembeli.
b. Ada lafal ijab dan qabul dengan syarat:
1) Qabul sesuai dengan ijab. Misal penjual menyatakan:”Saya
jualbarang ini seharga Rp 5.000,-. Kemudian pembeli
menjawab:”Sayabeli barang ini seharga Rp 5.000,-.
2) Ijab dan qabul dilakukan dalam satu tempat. Artinya kedua
belahpihak dalam melakukan transaksi jual-beli berada dalam
satu tempatdan membicarakan hal yang sama.
c. Ada barang yang diperjual belikan, dengan syarat:
1) Barang yang diperjual-belikan milik penjual.
2) Dapat dimanfaatkan dan bermanfaat bagi manusia. Oleh
karena itubangkai, khamar dan darah tidak sah menjadi objek
jual-beli.
3) Barang yang diperjual-belikan ada pada saat akad atau tidak
adatetapi penjual menyatakan kesanggupannya untuk
mengadakanbarang tersebut.
Page 30
4) Ada nilai tukar pengganti barang (harga barang)
Pada dasarnya Murabahah merupakan konsep jual beli
yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pembiayaan.
Namun demikian, konsep jual beli ini kemudian digunakan oleh
perbankan syariah atau lembaga keuangan syariah lainnya. Dalam
pembiayaan ini, pihak bank atau lembaga keuangan syariah
sebagai pemilik dana dan memberikan barang sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan oleh nasabah yang membutuhkan
pembiayaan, kemudian menjualnya kenasabah tersbut dengan
penambahan keuntungan tetap, kemudian nasabah akan
mengembalikannya dengan cara angsuran ataupun tunai.19
b. Syarat-syarat Murabahah
1) Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.
2) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang
ditetapkan.
3) Kontrak harus bebas dari riba.
4) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat
atas barang sesudah pembelian.
5) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secar utang.20
Didalam transaksi murabahah syarat dan rukun harus dipenuhi
sesuai dengan syari’at islam. Sebagaimana rasulullah SWT telah
19
Wiroso, Produk Perbankan Syariah, (Jakarta: LPFEI Usakti, 2009), h.166 20
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Praktik, (Jakarta: Guna Insani,
2001), h.102
Page 31
mengajarkan kepada sesamanya bahwa ketika beliau berdagang,
beliau selalu bersifat jujur dan transparan.
4. Prinsip-Prinsip Murabahah
Murabahah dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
murabahah tanpa pesanan, maksudnya ada yang pesan atau tidak, ada
yang beli atau tidak, bank syariah menyediakan barang dagangannya.
Penyediaan brang pada murabahah ini tidak terpengaruh atau terkait
langsung dengan ada tidaknya pesanan atau pembeli.21
Sedangkan murabahah berdasarkan pesanan, maksudnya bank
syariah baru akan melakukan transaksi murabahah apabila ada nasabah
yang memesan barang sehingga penyediaan barang baru diajukan jika
ada pesanan.22
Pada murabahah ini, pengadaan barang sangat terkait
langsung dengan pesanan atau pembeli barang tersebut.
Janji pemesan didalam murabahah berdasarkan pesanan, bisa
bersifat mengikat dan bisa tidak mengikat.23
Mengikuti maksudnya
apabila telah pesan harus dibeli, sedangkan tidak mengikat, walaupun
nasabah telah memsan barang, tetapi nasabah tidak terikat, nasabah
dapat menerima atau membatalkan barang tersebut.
Sedangkan jika dilihat cara pembayarannya, maka murabahah
dapat dilakukan dengan cara tunai atau dengan pembayaran tangguh.
Yang banyak dijalankan oleh bank syariah saat ini adalah muabahah
21
Bagya Agung Prabowo, Aspek Hukum Pembiayaan Murabahah Pada Perbankan
Syariah, (Yogyakarta: UII Press, 2012) h. 34-35 22
Wiroso, Jual Beli Murabahah,( Yogyakarta: UII Press, 2005) h. 37 23
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari‟ah : Dari Teori Ke Paraktik (Jakarta: Gema
Insani, 2010). h. 103
Page 32
berdasarkan pesanan dengn sifatnya mengikat dan cara pembayaran
tangguh.24
B. Kredit Perumahan Rakyat (KPR)
1. Pengertian Kredit Perumahan Rakyat (KPR)
Kredit Perumahan Rakyat (KPR) merupakan pendanaan yang
dilaksanakan dan dibuka oleh bank. Dana yang dikeluarkan oleh bank
untuk membiayai orang yang hendak mengambil rumah dengan cara
mencicil, jadi masyarakat tidak lagi dipusingkan dengan hal-hal yang
berkaitan dengan pembangunan. Jadi Kredit Perumahan Rakyat (KPR)
yaitu fasilitas yang diberikan pihak bank agar seseorang bisa memiliki
rumah ataupun kebutuhan konsutif lainya dengan jaminan beberapa
rumah.25
KPR bersubsidi FLPP adalah program subsidi pemerintah untuk
menyediakan pembiayaan pemilikan rumah tinggal dengan fasilitas
likuiditas pembiayaan perumahan bagi seluruh masyrakat Indonesia
dengan suku bunga rendah dan cicilan ringan dan tetap sepanjang
jangka waktu kredit dan juga merupakan dukungan pembiayaan
perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk
mendapatkan KPR SH (Kredit Pemilikan Rumah Sederhana Sehat)
yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana yang sudah bekerjasama dengan
Kemenpera dalam rangka memfasilitasi pemilikan atau pemberian
24
Adiwarman karim, bank islam : analisis fiqh dan keuangan, ed, empat cet, tujuh
(jakarta: PT raja grafindo persada, 2010) 25
Ady Imam Taufik, Agar KPR langsung disetujui oleh bank: bagaimana
caranya?(Jakarta: media pressindo,2011), h. 27.
Page 33
rumah sederhana (RS Sehat/RSH) yang dibangun oleh pengembang
kepada masyarakat berpenghasilan Rendah.26
Kelompok sasarannya adalah keluarga atau rumah tangga termasuk
perorangan baik yang berpenghasilan tetap maupun tidak tetap, belum
pernah memiliki rumah, belum pernah menerima subsidi perumahan
dan termasuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah yang
berpenghasilan perbulan sampai sebesar Rp. 4.000.000,- termasuk
diantaranya adalah peningkatan pelayanan prasarana dan sarana
pemukiman melalui peningkatan kapasitas kelembagaan dalam
penyelenggaraannya, penyediaan perumahan yang layak huni,
disamping mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia juga
mempunyai peranan penting sebagai lokomotif perekonomian
nasional.27
2. Fungsi dan Tujuan Kredit Perumahan Rakyat (KPR)
Hadirnya Kredit Perumahan Rakyat (KPR) akan membantu
masyarakat yang ingin mempunyai memiliki rumah tetapi dana atau
modalnya kurang, maka dengan hadirnya Kredit Perumahan Rakyat
(KPR) ini masyarakat akan mendapatkan keringanan pembayaran
untuk rumah tangga dengan cara mencicil. Masyarakat akan diberikan
pinjaman dana untuk pembayaran rumah ataupun biaya untuk
membangun rumah. Kemudian, untuk dapat mengembalikan pinjaman
tersebut dilakukan dengan cara mencicilnya.
26
Diakses dari www.propertimedia.com. Jenis KPR berbasis FLPP Bbersubsidi, 15 Juni
2018 27
Ibid.
Page 34
3. Perbedaan antara Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Konvensional
dan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Syariah
Penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) kepada masyarakat
dapat dilakukan oleh bank konvensional ataupun bank syariah. Dimana
lembaga perbankan ini sama-sama memiliki produk pembiayaan untuk
Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Di bank konvensional keuntungan
yang diperileh atas transaksi yang dilakukan pada umumnya
mengandung unsur riba, sehingga produk yang ada seperti Kredit
Perumahan Rakyat (KPR) juga tidak terlepas dari adanya unsur riba
yang tentu ssaja tidak sesuai dengan prinsip syariah. Indonesia, sebagai
negara mayoritas penduduknyaberagama islam, telah lama
mendambagakan kehadiran sistem lembaga keuangan yang bebas dari
riba.
Antara bank konvensional dan bank syariah tentunya akan ada
beberapa perbedaan, mulai dari bunga maupun fitur atau layanan yang
ada pada keduanya.28
a. Kredit Perumahan Rakyat (KPR) di bank konvensional:
1) Cicilan berdasarkan bunga
2) Pada saat memulai cicilan disesuaikan dengan bunga kredit
sampai akhir masa kredit.
28
Ibid, h. 28.
Page 35
b. Kredit Perumahan Rakyat (KPR) di bank syariah
a. Cicilan berdasarkan syariah
b. Tidak adanya penyesuaian dengan bunga kredit sampai akhir
masa kredit.
Page 36
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat BRI Syariah KCP Metro
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
terhadap Bank Jasa Arta pada tanggal 19 Desember 2007 dan setelah
mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada tangggal 16 Oktober 2008
melalui suratnya Nomor.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17
November 2008 PT. Bank BRI Syariah secara resmi beroperasi. Kemudian
PT. Bank BRI Syariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional
secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan
berdasarkan prinsip syariah Islam.
Empat tahun lebih PT. Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan
sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai
kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna.
Kehadiran PT. Bank BRI Syariah di tengah-tengah industri
perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti
logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan
masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRI Syariah
yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi
warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai
benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
Page 37
Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada tanggal
19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank
BRI Syariah yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009.
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo
selaku Direktur Utama PT. Bank BRI Syariah.
Saat ini PT. Bank BRI Syariah menjadi bank Syariah ketiga terbesar
berdasarkan aset. PT. Bank BRI Syariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi
aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus
pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRI Syariah menargetkan menjadi
bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan
perbankan.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah merintis
sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan
memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang
berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan
konsumer berdasarkan prinsip Syariah.29
Setelah melalui berbagai fase pertumbuhan dan pengembangan sejak
tahun 2008, kini BRI Syariah makin siap berkompetisi dengan memperluas
jaringan, menyiapkan SDM tangguh serta didukung sistem teknologi
29
Bank BRI Syariah , “SEJARAH”, dalam http://brisyariah.co.id/?q=sejarah diakses pada
tanggal 25 Oktober 2016.
Page 38
informasi yang handal sehingga mampu memberikan kemudahan akses,
menguasai pasar dan menjadi pemenang.30
Dalam rangka memperluas jaringan, maka didirikanlah kantor
cabang dan kantor cabang pembantu di daerah-daerah di seluruh Indonesia.
Salah satunya adalah BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) yang
beralamat di Jalan AH.Nasution No.1 Metro Lampung. BRI Syariah Kantor
Cabang Pembantu Metro sendiri berdiri sejak 15 Oktober 2010 sampai
sekarang.31
B. Visi dan Misi BRI Syariah KCP Metro
1. Visi
Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan
finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk
kehidupan lebih bermakna.32
2. Misi
a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan
finansial nasabah.
b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah.
c. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan
dimana pun.
30
. Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan
BRI Syariah. 31
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 32
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
Page 39
d. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan
menghadirkan ketenteraman pikiran.33
C. Struktur Organisasi
Gambar 1: 34
Struktur Organisasi BRI Syariah Metro
Tabel 1: Nama dan Jabatan Karyawan BRI Syariah KCP Metro
NAMA JABATAN
Hadi susilo
Pimpinan Cabang Pembantu
(Pincapem)
Thata Accounting Officer (AO)
Endang Accounting Officer (AO)
33
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 34
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
Pimpinan Cabang
Pembantu
Accounting
Officer (AO)
Branch operasional
Supervisor (BOS)
Unit Head (UH)
Customer
Service
Teller
Relation Officer
(RO)
Salles Officer
(SO)
Unit
Financing
Officer
Page 40
Teddy
Branch Operation Supervisor
(BOS)
Titis Yunesti Teller
Eka Costumer Service
Ferry Unit Head (UH)
Oktadiansyah Unit Financing Officer (UFO)
Deni Fetrian Relation Officer (RO)
Ronaldi Marga Relation Officer (RO)
Deni Yuda Pratama Salles Officer (SO)
Supendi Salles Officer (SO)
Sunar Riyanto Salles Officer (SO)
Sumber : Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk,
Laporan Tahunan BRI Syariah.
Setiap bank Syariah memiliki struktur organisasi, namun terkadang
ada sedikit perubahan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh:
1. Ruang lingkup atau wilayah operasional bank Syariah,
2. Efektifitas dalam pengelolaan organisasi bank Syariah,
3. Orientasi program kerja yang akan direalisasikan dalam jangka pendek
dan jangka panjang,
4. Jumlah sumber daya manusia yang diperlukan dalam menjalankan
operasional bank Syariah.
D. Produk-produk BRI Syariah KCP Metro
Page 41
1. Produk Penghimpunan Dana (Funding)
a) Tabungan Faedah
Tabungan Faedah adalah salah satu Produk Tabungan BRI Syariah
yang memiliki banyak faedah didalamnya. Tabungan ini menggunakan
akad wadiahyad dhamanah.35
b) Tabungan Impian BRI Syariah
Tabungan Impian BRI Syariah adalah tabungan masa depan jangka
waktu tertentu yang setorannya tetap setiap bulannya di cover (jamin)
dengan asuransi. Tabungan ini menggunakan akad mudharabah.36
c) Tabungan Haji BRI Syariah
Tabungan Haji adalah salah satu produk tabungan BRI Syariah
yang tidak bisa diambil sewaktu-waktu, tidak ada jangka waktu setoran
rutin, serta tidak diberikan fasilitas kartu ATM. Tabungan ini bertujuan
untuk memudahkan nasabah yang akan berangkat haji. Tabungan Haji
ini menggunakan akad mudharabah mutlaqah di mana bank sebagai
mudharib dan nasabah tabungan sebagai sahibul maal.37
35
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 36
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 37
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
Page 42
d) Deposito iB
Deposito iB adalah satu produk penghimpunan dana Bank BRI
Syariah yang berbentuk tabungan berjangka. Deposito iB pada BRI
Syariah menggunakan akad mudharabah.38
e) Giro iB
Giro iB adalah salah satu produk penghimpunan dana Bank BRI
Syariah. BRI Syariah memastikan keamanan serta kemudahan berbisnis
dengan Giro iB. Dana nasabah dikelola berdasarkan prinsip titipan yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau
bilyet giro.39
2. Produk Pembiayaan (Landing)
a) Pembiayaan Mikro
Pembiayaan mikro adalah pembiayaan yang berkisar antara
10.000.000 – 500.000.000, dengan tujuan untuk penambahan modal
kerja, pembiayaan investasi dan pembiayaan konsumtif. Pembiayaan ini
menggunakan akad murabahah bil wakalah.40
38
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI Syariah. 39
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 40
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
Page 43
b) Pembiayaan Komersial
Pembiayaan komersial adalah suatu bentuk pembiayaan yang
hampir serupa dengan pembiayaan mikro hanya saja dengan skala yang
lebih besar. Pembiayaan ini menggunakan akad murabahah bilwakalah.41
c) Kepemilikan Rumah (KPR) BRISyariah iB
KPR adalah salah satu produk pembiayaan dari Bank BRI Syariah
yang membantu nasabah untuk segera dapat mewujudkan memiliki
rumah idaman. Berbagai keperluan dapat dipenuhi melalui KPR BRI
Syariah iB seperti pembelian rumah, apartemen, tanah kavling,
pembangunan serta renovasi. KPR BRI Syariah iB sendiri dibagi lagi
menjadi lima, yaitu :42
1) KPR Pembelian Tanah yaitu pembiayaan dengan jangka waktu
maksimal 5 tahun dan hanya bisa diberikan 50% dari plafond
pembiayaan. Pembiayaan ini menggunakan akad murabahah bil
wakalah.
2) KPR Pembelian Rumah yaitu pembiayaan dengan jangka waktu
maksimal 15 tahun. Pembiayaan ini menggunakan akad murabahah
bil wakalah.
3) KPR Renovasi Rumah yaitu pembiayaan dengan jangka waktu
maksimal 10 tahun dan bisa diberikan 100% dari RAB (Rancangan
41
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 42
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
Page 44
Anggaran Biaya). Pembiayaan ini menggunakan akad murabahah bil
wakalah.
4) KPR Pembangunan Rumah pembiayaan dengan jangka waktu
maksimal 15 tahun dan bisa diberikan 80% dari RAB (Rancangan
Anggaran Biaya). Pembiayaan ini menggunakan akad murabahah bil
wakalah.
3. Produk Jasa
a) Internet Bankin BRI Syariah
Internet banking BRI Syariah yaitu salah satu fasilitas perbankan
melalui jaringan internet yang dapat diakses selama 24 jam, kapan dan
dimanapun nasabah berada menggunakan personal komputer, laptop,
notebook, atau PDA. Internet Banking BRIS akan memberikan nasabah
kemudian, kepraktisan, keamanan serta kenyamanan bagi nasabah dalam
melakukan transaksi secara online. 43
b) Mobile BRI Syariah
Mobile BRI Syariah adalah fasilitas layanan berbasis ponsel yang
dapat memudahkan nasabah untuk melakukan pembayaran seluruh
tagihan rutin bulanan, transfer, isi ulang pulsa, sampai pembayaran zakat,
infaq, shadaqah (ZIS).44
43 Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah. 44
Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Persero) Tbk, Laporan Tahunan BRI
Syariah.
Page 45
E. Implementasi Akad Murabahah Dalam Peningkatan KPR FLPP Di BRI
Syariah KCP Metro
1. Prinsip Akad Murabahah dalam KPR FLPP
Konsep KPR merupakan produk Barat dimana transaksi pembelian
rumah dengan perjanjian hutang piutang. Caranya, pihak yang
hendak membeli rumah mengajukan proposal kepada salah satu bank
untuk menjaminnya sejumlah uang seharga rumah tersebut. Pihak
Bank membayarkan biaya rumah tersebut bagi si pembeli, dan bank
menarik pembayarannya secara kredit bulanan dari si pembeli dengan
bunganya, yang jumlahnya pada akhirnya nanti bisa mencapai tiga
kali lipat atau lebih sesuai dengan lamanya pembayaran.45
Para ulama ahli fatwa telah sepakat bahwa pembelian rumah
melalui pendanaan bank (perjanjian hutang) itu hukumnya haram,
karena dalam perjanjian tersebut dianggap sebagai pinjaman
berbunga yang jelas sekali mengandung riba. Transaksi ini jelas
merugikan pihak pembeli karena dalam pembayaran angsuran setiap
bulan bergantung pada fluktuasi suku bunganya. Konsep kredit
rumah ini masih banyak diterapkan di bank-bank konvensional di
Indonesia.
Perbankan Islam kemudian mengadopsi konsep kredit rumah ini
kedalam jenis produk pendanaan dengan akad murabahah. Pihak
bank membeli rumah yang diperlukan nasabah dan kemudian
45
Wawancara dengan Bapak Hadi Susilo Selaku pincapem BRI Syariah KCP Metro, pada tanggal
29 Juni 2018
Page 46
menjualnya kepada nasabah sebesar harga beli ditambah dengan
margin keuntungan yang disepakati oleh bank dan nasabah. Produk
pembiayaan ini dikenal sebagai kredit rumah syariah.46
Fatwa DSN MUI No 4/DSN-MUI/IV/2000 telah menjamin
keabsahan dan diperbolehkannya transaksi murabahah, termasuk
dalam hal ini pembiayaan rumah di bank Syariah.
Dan bank dalam hal meningkatkan KPR FLPP yaitu
memperbanyak kerjasama dengan developer-developer. Semakin
banyak developer semankin mudah dalam pengaplikasian KRP
FLPP.47
2. Fitur akad Murabahah dalam KPR FLPP
Akad yang digunakan dalam pembiayaan murabahah adalah akad
jual beli. Implikasi dari penggunaan akad jual beli mengharuskan
adanya penjual dan pembeli. Penjual dalam hal ini adalah BRI
Syariah, sedangkan pembeli adalah yang membutuhkan barang.
Adapun kewajiban Bank selaku penjual, menyerahkan barang yang
diperjualbelikan kepada nasabah. Sedangkan nasabah berkewajiban
membayar harga barang tersebut.
Kedua. Harga yang ditetapkan oleh pihak penjual tidak
dipengaruhi oleh frekuensi waktu pembayaran. Ketiga. Keuntungan
dalam pembiayaan murabahah berbentuk margin penjualan yang
46
Wawancara dengan Bapak Hadi Susilo Selaku pincapem BRI Syariah KCP Metro, pada tanggal
29 Juni 2018 47
Ibid.
Page 47
sudah termasuk harga jual. Keempat. Pembayaran harga barang
dilakukan secara tidak tunai. Kelima. Dalam pembiayaan murabahah
memungkinkan adanya jaminan, karena sifat dari pembiayaan
murabahah merupakan jual beli yang pembayarannya tidak dilakukan
secara tunai.48
Dalam konteks Lembaga Keuangan Syari’ah, beberapa argumen
diajukan untuk mendukung keabsahan dari harga yang lebih tinggi
untuk pembayaran tunda. Dan tetap menggunakan prinsip 5 P yang
dimana akan meningkatkan minat nasabah dalam mengambil
pembiayaan KPR FLPP tersebut.49
3. Syarat Pembiayaan KPR FLPP
Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk yang sangat
banyak, perkara tempat tinggal menjadi permasalahan yang harus
dihadapi oleh pemerintah. Rumah, seperti properti lainnya, nilainya
terus saja meroket setiap tahun yang sulit terjangkau oleh masyarakat
dengan penghasilan pas-pasan. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut, pemerintah pun membuat program FLPP.
KPR FLPP merupakan kepanjangan dari Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan, dimana program tersebut adalah upaya
pemerintah agar masyarakat Indonesia dapat memiliki rumah yang
48
Wawancara dengan Bapak Hadi Susilo Selaku pincapem BRI Syariah KCP Metro, pada tanggal
29 Juni 2018 49
Wawancara dengan Bapak Tahta Radiksya Putra Selaku Account officer BRI Syariah KCP
Metro, pada tanggal 28 Juni 2018
Page 48
layak huni. Dengan mengikuti KPR FLPP, masyarakat sudah bisa
mendapatkan rumah dengan fitur:50
a. Menggunakan prinsip jual beli (murabahah) dengan akad
murabahah bil wakalah.
b. Jangka Waktu maksimal 15 tahun.
c. Cicilan tetap dan ringan selama jangka waktu Rp. 7000-an/bulan
untuk kelipatan pembiayaan Rp. 1.000.000.
d. Uang muka ringan hanya 1%-an dari harga rumah.
e. Margin pembiayaan yang diberikan kepada nasabah adalah setara
dengan 5% (lima persen) pertahun dengan metode perhitungan
annuitas.
f. Ukuran rumah KPR FLPP tidak lebih dari 36m².
Persyaratan Dokumen Kelengkapan Pemohon 51
a. KTP Pemohon
b. Kartu Keluarga
c. Surat Nikah (bila telah menikah)
d. NPWP Pribadi
e. SPT PPH 21 dan Surat Pernyataan Penghasilan
f. Surat Keterangan Pekerjaan / SK Pengangkatan / SK Terakhir
g. Surat Keterangan Penghasilan / Slip Gaji min 3 bulan
50
Wawancara dengan Bapak Hadi Susilo Selaku pincapem BRI Syariah KCP Metro, pada tanggal
29 Juni 2018 51
Wawancara dengan Bapak Tahta Radiksya Putra Selaku Account officer BRI Syariah KCP
Metro, pada tanggal 28 Juni 2018
Page 49
h. Surat Pemesanan Rumah (SPR)
i. Surat Pernyataan Nasabah (Lampiran 4)
j. Surat Keterangan Belum Memiliki Rumah
Penjabaran sederhana dari cara kerja KPR FLPP adalah pemerintah
mengucurkan dana untuk program tersebut melalui bank yang
ditunjuk menjadi pelaksana. Kemudian bank pelaksana ini yang
menyalurkan dana tersebut sebagai pinjaman pada Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk dapat membeli rumah dari
developer. Selanjutnya, MBR memiliki kewajiban untuk membayar
cicilan yang jumlahnya sudah ditentukan dan disepakati di awal.52
Pada prakteknya, KPR FLPP diterapkan ke dalam berbagai jenis
program KPR seperti KPR Sejahtera Susun, KPR Sejahtera Syariah
Tapak, KPR Sejahtera Susun, KPR Sejahtera Syariah Susun, dan lain
sebagainya. Selain itu, penerapan KPR FLPP juga dilakukan dengan
bersinergi dengan program pemerintah lainnya yang berkaitan dengan
upaya memfasilitasi MBR untuk dapat memiliki rumah sendiri.53
4. Syarat Mendapatkan KPR FLPP
Tentu saja tidak semua masyarakat bisa mengambil KPR FLPP ini,
karena program itu sendiri ditujukan untuk masyarakat
berpenghasilan rendah. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa
52
Wawancara dengan Bapak Hadi Susilo Selaku pincapem BRI Syariah KCP Metro, pada tanggal
29 Juni 2018 53
ibid
Page 50
syarat yang harus dipenuhi agar dapat mengambil KPR FLPP dari
pemerintah:54
a. Status dan Harga Rumah
Syarat yang pertama mengenai rumah dalam program KPR
FLPP itu sendiri, dimana pemohon belum pernah memiliki
rumah ataupun mendapatkan subsidi sebelumnya. Jadi bagi
masyarakat yang sudah memiliki rumah tidak diperbolehkan
untuk mendaftar dalam program KPR FLPP. Selain itu, rumah
yang dibeli dalam KPR FLPP ini harus berfungsi sebagai hunian
tempat tinggal dan tidak memiliki digunakan untuk komersil
seperti disewakan atau menjadi tempat bisnis.
Sedangkan dari segi harga, pemerintah memberikan
ketentuan yang berbeda mengenai batas maksimal harga rumah
dalam KPR FLPP yaitu maksimal Rp.130.500.000.
Berbeda dengan persyaratan KPR biasa yang
mengharuskan adanya nilai penghasilan minimal, pada KPR
FLPP diberlakukan penghasilan maksimal. Ketentuan mengenai
penghasilan maksimal pun berbeda tergantung dengan jenis
rumah yang akan dibeli. Jika ingin membeli rumah tapak, maka
penghasilan maksimal adalah Rp 4 juta perbulan.
Dan meskipun program ini ditujukan untuk masyarakat
berpenghasilan rendah, pemohon harus memiliki status
54
Wawancara dengan Bapak Tahta Radiksya Putra Selaku Account officer BRI Syariah KCP
Metro, pada tanggal 28 Juni 2018
Page 51
kepegawaian yang jelas yaitu sebagai pegawai tetap. Pemohon
juga diharuskan memiliki NPWP atau Nomor Wajib Pajak, serta
melampirkan surat keterangan penghasilan (slip gaji) dari
tempat bekerja.55
b. Persyaratan Dokumen
Dokumen yang harus disiapkan untuk mengikuti program
KPR FLPP tidak begitu berbeda dengan KPR lainnya, yaitu
dokumen identitas seperti KTP dan Kartu Keluarga. Siapkan juga
dokumen-dokumen yang biasa diminta seperti slip gaji, rekening
koran atau tabungan, dan lain sebagainya. Selain itu, pemohon
harus menyiapkan salinan dari SPT (Surat Pemberitahuan)
mengenai pajak penghasilan tahunan atau surat pernyataan bahwa
penghasilan tidak melebihi batas maksimal yang telah
disyaratkan.56
KPR FLPP dari tahun ketahun semakin meningkat dengan adanya
peran bank dengan developer dalam menjalin kerja sama dengan baik
dalam akad murabahah itu sendiri. Semakin banyak developer
semakin banyak menyalurkan ke masyarakat. Adapun usaha
developer dan bank untuk menarik minat nasabah untuk melakukan
pembiayaan KPR FLPP yaitu sebagai berikut :57
55
Wawancara dengan Bapak Hadi Susilo Selaku pincapem BRI Syariah KCP Metro, pada tanggal
29 Juni 2018 56
Wawancara dengan Bapak Tahta Radiksya Putra Selaku Account officer BRI Syariah KCP
Metro, pada tanggal 28 Juni 2018 57
Wawancara dengan Bapak Hadi Susilo Selaku pincapem BRI Syariah KCP Metro, pada tanggal
29 Juni 2018
Page 52
i. Diberikanya fasilitas asuransi jiwa, fasilitas ini diberikan agar
nasabah merasa aman dan nyaman.
ii. Menyebarkan brosur pembiayaan Kredit Perumahan Rakyat
(KPR) berikut proses pendaftaranya kepada calon nasabah dan
masyarakat pada umumnya.
iii. Menyebarkan informasi Kredit Perumahan Rakyat (KPR).
Usaha-usaha tersebut dilakukan untuk membantu calon nasabah
yang ingin memiliki rumah tetapi belum memiliki cukup dana.
Dengan adanya pembiayaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) ini
terbukti sangat membantu masyarakat yang ingin segera memiliki
rumah secara cicilan.
Page 53
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemberian subsidi pada bidang perumahan merupakan salah satu
kebijakan dari pemerintah terhadap penyediaan perumahan khususnya
masyarakat berpenghasilan rendah. Dari koreksi harga pasar perumahan yang
sangat tinggi tidak memberikan peluang kepada masyarakat berpenghasilan
rendah untuk memiliki rumah. Pemberian subsidi terhadap masyarakat
berpenghasilan rendah ini diharapkan akan mewujudkan masyarakat khususnya
masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah.
Kendalayang menghambat pembangunan perumahan bersubsidi adalah
rendahnya jumlah serapan perumahan bersubsidi apabila dibandingkan dengan
semakin tingginya kebutuhan terhadap rumah.
B. Saran
1. Strategi BRI Syariah KCP Metro pada produk KPR khususnya KPR
FLPP diharapkan dapat terus meningkat dan lebih baik serta kebijakan
dalam mengatasi biaya macet yang harus lebih ditingkatkan.
2. Melakukan sosialisasi lebih giat lagi dalam produk KPR kepada
masyarakat melalui berbagai macam media.
Page 54
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Saebani Beni, Manajemen Penelitian, Bandung: Cv Pustaka Setia, 2013
Antonio Muhammad Syafi’i, Bank Syari‟ah : Dari Teori Ke Paraktik, Jakarta: Gema
Insani, 2010
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka
Cipta, 2010
Ascarya, Akad Produk Bank Syariah, Jakarta: Grafindo, 2011
Fathoni Abdurahman, Metode Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi, Jakarta:
Rineka Cipta, 2011
Haroen Nasrun,Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000
J. Meoleong Lexy, Metode Penelitian Kualitatif , Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2012
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara,2010
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, Jakarta: Kencana, 2012
Prabowo Bagya Agung, Aspek Hukum Pembiayaan Murabahah Pada Perbankan
Syariah, Yogyakarta: Uii Press, 2012
Rifa’i Muhammad, Konsep Perbankan Syariah, Semarang: Cv Wicaksana, 2002
Sjahdeini Sutan Remy, Perbankan Syariah, Jakarta : Prenadamedia Group. 2014
Subagyo Joko. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktik, Jakarta; Rineka Cipta, 2015
Suryabrata Sugiono, Metodelogi Penelitian, Jakarta: Pt Grafindo Persada, 2008
Taufik Ady Imam, Agar Kpr Langsung Disetujui Oleh Bank: Bagaimana Caranya?,
Jakarta: Media Pressindo,2011
Wiroso, Produk Perbankan Syariah, Jakarta: Lpfei Usakti, 2009
Wiroso, Jual Beli Murabahah, Yogyakarta: Uii Press, 2005
Page 59
ALAT PENGUMPUL DATA
IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PENINGKATAN KPR
FLPP
DI BRI SYARIAH KCP METRO
A. Wawancara kepada pincapem BRI Syariah KCP Metro
1. Bagaimana upaya bank untuk mengembangkan produk KPR FLPP?
2. Akad apa yang dipilih untuk produk KPR FLPP?
B. Wawancara kepada UH BRI Syariah KCP Metro
1. Bagaimana fitur pembiayaan KPR FLPP Di BRI Syariah KCP Metro?
2. Bagaimana cara meningkatkan minat nasabah terhadap produk KPR
FLPP dengan akad Murabahah Di BRI Syariah KCP Metro?
C. Wawancara kepada Account Officer BRI Syariah KCP Metro
1. Bagaimana akad pembiayaan KPR FLPP Di BRI Syariah KCP Metro?
2. Apa saja syarat untuk mengajukan permohonan pembiayaan KPR
FLPP Di BRI Syariah KCP Metro?
D. Dokumentasi
1. Profil BRI Syariah KCP Metro.
2. Buku tentang Murabahah dan KPR