Bidang Ilmu : Kimia Fisika LAPORAN AKHIR RENELITIAN DOSEN MADYA Fotodegradasi Senyawa Methyl Violet Menggunakan Sinar W 254 nm Dengan Bantuan TiOz - PEG Sebagai Fotokatalis =~--S'illCli~.~.&.-..;~ i . -. > ...- . .. ..e. jbl~~~ i:r.cijy:::rra: ~:IE~ PAflAYE Oleh : R E fi Apr~ @rh I Hd Hary Sanjaya, S.Si, M.SII S UM!tRIHkf i A : Dr. Kardeli, M.Si j '*?I. ?".S 1 . - . kl _ !. . * ! :.,,,. ..-- ____1_ ., ., , ,.. - 68r/Mlao~-~-,~,, I " ' "1 ' Dibiayai oleh : L. _,- . , . .. . - -- Dana DIP APBN-P Universitas Negeri Padang Sesuai dengan Surat Penugasan Pelaksanaan Penelitian Dosen Madya Universitas Negeri Padang Tahun Anggaran 2012 No : 686/UN.35.2/PG/2012 Tanggal 3 Desember 2012 FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Bidang Ilmu : Kimia Fisika
LAPORAN AKHIR
RENELITIAN DOSEN MADYA
Fotodegradasi Senyawa Methyl Violet Menggunakan Sinar W 254 nm
Dengan Bantuan TiOz - PEG Sebagai Fotokatalis
= ~ - - S ' i l l C l i ~ . ~ . & . - . . ; ~ i . -. > ...- . .. ..e.
j b l ~ ~ ~ i:r.cijy:::rra: ~:IE~~~ PAflAYE Oleh : R E fi A p r ~ @rh
I Hd Hary Sanjaya, S.Si, M.SII S UM!tRIHkf iA : Dr. Kardeli, M.Si j '*?I. ?".S 1 ..-. kl _
!. . * ! :.,,,. ..-- ____1_
., . , , , . . - 6 8 r / M l a o ~ - ~ - , ~ , , I " ' " 1 '
Dibiayai oleh : L. _,- .,. .. . - --
Dana DIP APBN-P Universitas Negeri Padang
Sesuai dengan Surat Penugasan Pelaksanaan Penelitian Dosen Madya
Universitas Negeri Padang Tahun Anggaran 2012
No : 686/UN.35.2/PG/2012 Tanggal 3 Desember 2012
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
I HALAMAN PENGESAHAN
Judul Penelitian
Bidang Ilmu Ketua Peneliti
a. Narna lengkap b. NIP/NIK c. NIDN d PangkatIGolongan e. Jabatan Fungsional f. Fakultas/Jurusan g. Pusat Penelitian
h. Alamat Institusi i. Telplemail j. Alamat rumah k. telp/email
Biaya yang diusulkan
LAPORAN PENELITIAN
: Fotodegradasi Senyawa Methyl Violet Menggunakan Sinar UV 254 nm Dengan Bantuan TiOz - PEG sebagai Fotokatalis.
: Kimia Fisika
: Hary Sanjaya, S.Si, M.Si : 198304282009121007 : 0028048306 : Penata Muda Tk IIIIIb : Asisten Ahli : MIPNKimia : Laboratorium Kimia Fisika Universitas Negeri
Padang : J1. Prof. Dr. Hamka Padang : 075 17057420 : J1. Bali no. 4D Kalawi Padang : 08 1266363222 1 [email protected] : Rp. 15.000.000
FOTODEGRADASI SENYAWA METHYL VIOLET MENGGUNAKAN SINAR UV
254 nm DENGAN BANTUAN Ti02/PEG SEBAGAI FOTOKATALIS
Hary Sanjaya, Hardeli
Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Padang
Em ail : hary.s@fmipa unp. ac. id
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang degradasi senyawa methyl violet dengan metode
fotolisis menggunakan sinar UV 254 nm dan Ti02/PEG debagai katalis. Methyl violet
termasuk zat wama golongan trifenilmetana yang digunakan secara intensif untuk
mewamai nilon, nilon yang dimodifikasi poliakrilonitril, wol, sutera dan kapas. Ikatan
antara methyl violet dengan DNA menyebabkan kesalahan replikasi pada jaringan hidup
sehingga mengakibatkan terjadinya mutasi dan kanker. Metode fotolisis digunakan untuk
mendegradasi senyawa methyl violet ini . Degradasi methyl violet secara fotolisis dengan
TiOz dan Ti02-PEG dilakukan dengan menvariasikan waktu dan jumlah penambahan PEG
ke dalam Ti02 serta sumber sinar. Hasil penelitian menunjukan fotolisis dengan bantuan
0,05 gr TiOz sebagai katalis dapat mendegradasi senyawa methyl violet 50 mgL sebesar
94,83% setelah iradiasi selama 150 menit dan penambahan 0,05 gr Ti02-PEG 10% (berat
PEG 10% dari berat Ti02) mampu mendegradasi methyl violet sebesar 97,27% setelah
irradiasi selama 150 menit. Sedangkan irradiasi menggunakan sinar matahari dengan
waktu yang sama mampu mendegradasi methyl violet sebesar 96,63%. Degradasi senyawa
methyl violet secara fotolisis dengan bantuan Ti02-PEG sebagai katalis sangat efektif dan
efisien baik menggunakan lampu UV 254 nm atau sinar matahari sebagai sumber sinar.
Kata kunci : Fotolisis, fotokatalis, Ti02, Methyl Violet
PENGANTAR
! Kegiatan penelitian mendukung pengembangan ilmu serta terapannya. Dalam ha1 ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk melakukan penelitian sebagai bagian integral dari kegiatan mengajarnya, baik yang secara
I langsung dibiayai oleh dana Universitas Negeri Padang maupun dana dari sumber lain yang relevan atau bekerja sama dengan instansi terkait.
Sehubungan dengan itu, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang bekerjasama dengan Pimpinan Universitas, telah memfasilitasi peneliti untuk melaksanakan penelitian tentang Fotodegradasi Senyawa Methyl Violet Menggunakan Sinar UV 254 nrn Dengan Bantuan Ti02 - PEG sebagai Fotokatalis, sesuai dengan Surat Penugasan Pelaksanaan Penelitian Dosen Madya Universitas Negeri Padang Tahun Anggaran 201 2 Nomor: 686lUN3 5.2/PG/20 12 Tanggal 3 Desember 20 12.
Kami menyambut gembira usaha yang dilakukan peneliti untuk menjawab berbagai permasalahan pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan penelitian tersebut di atas. Dengan selesainya penelitian ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang akan dapat memberikan informasi yang dapat dipakai sebagai bagian upaya penting dalam peningkatan mutu pendidikan pada umurnnya. Di samping itu, hasil penelitian ini juga diharapkan memberikan masukan bagi instansi terkait dalam rangka penyusunan kebijakan pembangunan.
Hasil penelitian ini telah ditelaah oleh tim pembahas usul dan laporan penelitian, kemudian untuk tujuan diseminasi, hasil penelitian ini telah diseminarkan ditingkat Universitas. Mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pada umumnya dan khususnya peningkatan mutu staf akademik Universitas Negeri Padang.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu terlaksananya penelitian ini, terutama kepada pimpinan lembaga terkait yang menjadi objek penelitian, responden yang menjadi sarnpel penelitian, dan tim pereviu Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang. Secara khusus, kami menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Negeri Padang yang telah berkenan memberi bantuan pendaman bagi penelitian ini. Kami yakin tanpa dedikasi dan kerjasama yang terjalin selama ini, penelitian ini tidak akan dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan dan semoga kerjasama yang baik ini akan menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
violet 10B dapat berikatan dengan DNA sehingga dapat digunakan untuk uji viabilitas sel
dalarn biokiinia. Ikatan antara methyl violet dengan DNA menyebabkan kesalahan
replikasi pada jaringan hidup sehingga mengakibatkan terjadinya mutasi dan kanker
(http://www.wikidoc.org).
Methyl violet termasuk zat wama golongan trifenilmetana yang digunakan secara
intensif untuk mewamai nilon, nilon yang dimodifikasi poliakrilonitril, wol, sutera dan I
I kapas. Beberapa diantaranya dimanfaatkan untuk kegunaan medis dan biologis. Industri
i I kertas dan kulit juga menggunakan mayoritas zat wania ini, termasuk industri makanan I - dan kosmetik. Methyl violet bersifat persisten dan sulit dibiodegradasi. Berdasarkan studi
yang dilakukan Black et a1 pada 1980, didapatkan bahwa anilin yang terdapat dalam I senyawa bersifat mutagenik dan karsinogenik. Bahan kimia ini dapat memicu tumor pada
i beberapa spesies ikan yang hidup di dasar perairan ( A m i et al., 1998).
Gambar 1. Struktur molekul methyl violet (Hosseinnia et al., 2010)
2. Proses Fotokatalitik
Teknologi fotokatalitik merupakan kombinasi proses fotokimia dan katalisis (Slamet
dkk., 2003: 28). Fotokimia adalah suatu proses sintesis atau transformasi secara kimiawi
dengan melibatkan cahaya sebagai pemicunya. Sedangkan katalis adalah substansi yang
dapat mempercepat laju reaksi tanpa ikut bereaksi secara keseluruhan. Artinya, pada awal
dan akhir reaksi, jurnlah katalis sama. Katalis dapat mengadakan interaksi dengan minimal
satu molekul reaktan menghasilkan senyawa antara yang lebih reaktif. Katalis dalam
proses ini disebut fotokatalis karena kemampuannya menyerap energi foton.
Zat yang dapat berperan sebagai fotokatalis merupakan suatu bahan semikonduktor.
Hal ini disebabkan semikonduktor memiliki daerah energi kosong di antara pita valensi
dan pita konduksi yang disebut celah pita (bandgap). Dalam daerah ini tidak tersedia
tingkat-tingkat energi untuk mempromosikan rekombinasi elelctron-hole. Proses
fotokatalitik heterogen pada bahan semikonduktor diawali dengan fotoeksitasi sebagai
akibat cahaya yang mengenai bahan semikonduktor. Cahaya ini berenergi sama atau lebih
besar dari energi celah pita, sehingga dapat mentransfer elektron dari pita valensi ke pita
konduksi. Jadi, pada proses fotoeksitasi dihasilkan elektron pada pita konduksi dan hole
pada pita valensi. Reaksi yang terjadi adalah:
Semikonduktor + hv - h+ VB + e - C ~
Gambar 2. Skema proses fotoeksitasi dalam padatan yang diikuti peristiwa deeksitasi (Linsebigler, 1995; 739).
Gambar 2., menunjukkan proses eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi
yang diinisiasi oleh absorpsi cahaya. Pada jalur C, semikonduktor mendonasikan elektron
ke spesi penerima elektron. Spesi ini harus memiliki potensial yang lebih positif daripada
tingkat energi potensial pita konduksi semikonduktor. Pada ja!ur D, hole bergerak ke
permukaan dan mengoksidasi spesies donor elektron. Spesi pendonor harus memiliki
potensial yang lebih negatif daripada tingkat energi potensial pita valensi semikonduktor.
&ads) + e- C- A-(ads)
D(ads) + h+ VB - ads)
Gambar 3. Energi celah pita beberapa sernikonduktor dalam larutan elektrolit pada pH = 1 (Linsebigler et al, 1995; 740).
Pada jalur B dan A, masing-masingnya, terjadi rekombinasi elektron-hole di dalam
dan di permukaan partikel semikonduktor disertai pelepasan panas. Rekombinasi elektron-
hole dapat dituliskan dalam persamaan:
Semikonduktor ( e CB + h+vB) - Semikonduktor + panas
Rekombinasi elektron-hole menurunkan efisiensi fotokatalis. Modifikasi permukaan
semikonduktor seperti penambahan logam, dopan, atau kombinasi dengan semikonduktor
lain dapat menurunkan laju rekombinasi elektron-hole ini (Behnajady et al., 2007). Perlu
dicatat bahwa proses transfer elektron akan lebih efektif jika elektron akseptor teradsorp
pada permukaan katalis. Probabilitas dan laju proses elektron tergaqtung pada lebar celah
pita dan potensial redoks molekul absorbat (Linsebigler et al., 1995; Philippopoulos et al.,
2008).
3. Fotokatalis Titanium Dioksida (Ti02)
a. Ciri-ciri Ti02
Ti02 merupakan kristal berwarna putih dengan indeks bias sangat tinggi
dan titik lebur 1855 OC. Kristal ini.bersifat asam, tidak larut dalam air, HC1,
H ~ S O ~ encer dan alkohol., tetapi larut dalam H2SO4 p.a dan HF. Ti02
nempunyai tiga bentuk kristal yaitu anatase, rutil dan brukit. Anatase diamati
terjadi pada pemanasan Ti02 bubuk mulai dari suhu 120 OC dan mencapai
sempurna pada 500 OC. Pada suhu 700 OC mulai terbentuk rutil dan terjadi
p e n m a n luas pennukaan (Ollis & Elkabi, 1993 dalam Thahjanto &
Gunlazuardi, 2001). Ti02 Degussa P-25 merupakan jenis Ti02 komersial
dengan ukuran diameter partikel21 nrn, luas permukaan spesifik 50 $- 15 m21g,
dan distribusi Kristal terdiri dari campuran 80% anatase dan 20% mtil
(Ghanbarian et al., 201 1).
b. Fotokatalitik pada Ti02
Fotokatalis yang ideal memiliki sifat inert secara kimia dan biologi,
mudah diperoleh serta digunakan kembali. Ti02 memenuhi karakteristik
tersebut dan telah digunakan secara meluas untuk penanganan berbagai
kontaminan organik (Venhuis & Mehrvar, 2004; 120). Salah satu faktor yang
mempengaruhi aktivitas Ti02 sebagai fotokatalis adalah bentuk kristalnya
(Thahjanto & Gunlazuardi, 2001). Anatase merupakan tipe yang paling aktif
karena memiliki energi celah pita sebesar 3,2 eV (lebih dekat ke sinar UV) dan
kaks 388 nrn, sedangkan rutil 3,O eV (lebih dekat ke sinar tarnpak) dan kaks 413 nrn.
Perbedaan ini membuat letak pita konduksi (tingkat energi hasil
hibridisasi yang berasal dari kulit 3d titanium) dari anatase lebih tinggi
daripada rutil. Sedangkan pita valensi (tingkat energi hasil hibridisasi dari kulit
2p oksigen) anatase dan rutil sama. Anatase marnpu mereduksi oksigen
molekular menjadi superoksida serta mereduksi air menjadi hidrogen. Semakin
kecil energi celah pita, semakin mudah pula fotokatalis menyerap foton dengan
tingkat energi lebih kecil namun kemunglunan rekombinasi elektron-hole
semakin besar (Linsebigler et al., 1995).
Fotoeksitasi Ti02 menghasilkan hole pada pita valensi yang bersifat
oksidatif kuat (EO = +2,7 V terhadap elektroda standar hidrogen) pada pH 7 dan
elektron pada pita konduksi yang bersifat reduktif kuat (EO = -0,5 V). Hole
akan berinteraksi dengan air atau ion hidroksil menghasilkan radikal hidroksil.
Radikal hidroksil ini merupakan spesi yang sangat reaktif yang menyerang
molekul organik dan mendegradasinya menjadi komponen yang lebih
sederhana (Linsebigler et al., 1995; Behnajady et al., 2007).
c. Mekanisme Reaksi Fotokatalitik pada Ti02
Reaksi yang menggambarkan proses degradasi polutan organik oleh
fotokatalisis semikonduktor diberikan oleh persamaan:
kemudian disinari dengan lampu W 254 nm selama 150 menit, ha1 yang sama dilakukan
tetapi disinari dengan sinar matahari langsung. Kemudian diambil 10 ml untuk diukur
absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis.
Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh berupa absorbansi larutan methyl violet yang diukur dengan alat
spektrofotometer UV-Vis. Analisis data dilakukan dengan melihat perbandingan
absorbansi methyl violef sebelum dan sesudah didegradasi serta perbandingannya pada
12
berbagai variasi penambahan katalis Ti02-PEG. Persentase degradasi (D, %) dihitung
dengan persamaan:
D = A o - A t x 100% A0
di mana, A, (cm-') adalah absorbansi mula-mula, A, (cm") adalah absorbansi pada waktu t
(Parshetti et al., 201 1).
3.4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Bulan ke No Kegiatan
1 1 2 1 3 I 4 l 5
BAB IV.
HASIL DAN DISKUSI
Pengukuran Absorbansi Metil Violet dengan Spektrofotometer UV-Vis
Hasil pengukuran senyawa methyl violet 50 ppm dengan menggunakan spektrofotometer
Uv-Vis memperlihatkan spectrum serapan sebagai berikut :
Overlaid Sample Spectra -----------------------
- . Gambar 4. Spektrum Absorbansi Methyl Violet 50 ppm
2 -
Dari gambar diatas menunjukan bahwa serapan maksimum dari senyawa methyl violet 50
ppm adalah pada panjang gelombang 582 nm dengan besar nilai serapan 2.31970 (Ao).
.
Untuk pengukuran selanjutnya akan diukur pada panjang gelombang 582 nm besar
serapannya (At). Selanjutnya dapat diukur degradasi senyawa methyl violet dengan rurnus
1 - 5 4 8 C
0 - 4 H cr: -1 -
-2 - ri I I I I 1 1 '
200 400 6Xl 800 Wavelgnqth (nrn)
di mana A. -At merupakan Absorbansi metil violet yang terdegradasi pada lama penyinran
t jam
Pengaruh Lama Waktu Penyinaran Pada Fotodegradasi Model Limbah Methyl
Violet Menggunakan Sinar UV 254 nm Dengan Bantuan katalis Ti02
Pengaruh lama penyinaran terhadap persentase degradasi ditunjukkan oleh grafik pada
Garnbar 5. Pada grafik, persentase degradasi terlihat semakin meningkat seiring dengan
bertarnbahnya lama penyinaran. Hal ini dikarenakan semakin lama penyinaran maka
semakin lama pula waktu kontak antara foton dengan katalis sehingga semakin banyak
elektron dan hole yang tergenerasi. Akibatnya, radikal 'OH yang dihasilkan juga semakin
banyak. Radikal 'OH ini kemudian menyerang molekul metil violet dan mendegradasinya
menjadi senyawa yang lebih sederhana secara bertahap sesuai dengan persamaan reaksi
c ~ ~ H ~ * N ~ + c I - + -OH - Produk degradasi
0 30 60 90 120 150 180 210 240
Gambar 5. Grafik pengaruh waktu penyinaran terhadap % Degradasi methyl violet
Persentase degradasi paling besar diperoleh pada lama penyinaran selama 210
menit. Akan tetapi, setelah penyinaran selama 150 menit persentase degradasi tidak
berubah secara signifikan lagi. Hal ini diperkirakan karena telah banyak molekul metil
violet yang terdegradasi sehingga penambahan lama penyinaran tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kenaikan persentase degradasi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa lama penyinaran optimum adalah selarna 150 menit.
Pengaruh Penambahan PEG pada Ti02 dalam Fotodegradasi Model Limbah Methyl
Violet Menggunakan Sinar W 254 nm
Penambahan PEG ke dalam Ti02 dilakukan dengan 5 variasi yaitu 5% , lo%, 15%
,20% dan 25% dari berat TiOz. Hal ini bertujuan agar didapatkan penambahan optimum
PEG ke dalam Ti02. Selanjutnya katalis Ti02 yang telah ditambahkan PEG ini masing-
masing akan digunakan untuk mendegradasi senyawa methyl violet 50 ppm dengan proses
fotolisis menggunakan sinar W 254 nm selarna 150 menit. Hasilnya dapat dilihat pada
gambar 6 berikut.
Gambar 6. Pengaruh penambahan PEG pada Ti02 terhadap degradasi senyawa methyl violer
Dari gambar 6. diatas dapat dilihat bahwa setelah penambahan IONPEG terlihat
kenaikan %D tidak begitu signikan lagi , ini menjelaskan bahwa penambahan PEG sudah
tidak mampu lagi meningkatkan aktivitas katalis TiOz dalam mendegradasi senyawa
methyl violet. Hal ini disebabkan karena PEG sudah tidak mampu lagi meningkatkan luas
permukaan katalis Ti02 sehingga aktivitas katalis dalam mendegradasi senyawa methyl
violet tidak naik lagi secara signifikan.
Pengaruh Sumber Sinar Terhadap Degradasi Senyawa Methyl Violet
Untuk melihat pengaruh dari sumber sinar terhadap degradasi senyawa methyl violet
dilakukan dengan membandingkan fotolisis dengan menggunakan lampu UV 254 nm dan
sinar matahari. Setelah dilakukan perbandingan ternyata degradasi senyawa methyl violet
tidak berbeda jauh , dimana pada fotolisis menggunakan sinar lampu UV 254 nm
memberikan nilai D sebesar 97,86 % sedangkan fotolisis menggunakan sinar matahari
memberikan nilai D sebesar 96,63 %. Hal ini membuktikan bahwa ~~~~~~~~~~~~~a . .
methyl ,violet menggunakan Ti02-PEG sebagai katalis dapat juga diaplikasikan deng&
menggunakan sinar matahari sebagai sumber irradasinya. . .
I MlLlK PERPUSTANAAN UNIV. NEGERI BADANG 1
BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat kita simpulkan bahwa :
1. Fotolisis dapat mendegradasi senyawa methyl violet dengan bantuan TiOz dan
Ti02-PEG sebagai katalis.
2. lrradiasi senyawa methyl violet 50 ppm dengan menggunakan sinar lampu W 254
nm d m bantuan Ti02 sebagai katalis selama 150 menit mampu mendegradasi
senyawa methyl violet sebesar 94,83%. Sedangkan dengan bantuan Ti02-PEG 10%
mampu mendegradasi senyawa methyl violet sebesar 97,27%.
3. Fotodegradasi senyawa methyl violet 50 ppm dengan bantuan Ti02-PEG 10% juga
dapat dilakukan dengan menggunakan sinar matahari sebagai sumber sinar, dimana
';d&ngan penyinaran selama 150 menit mampu mendegradasi senyawa methyl vMet
sebesar 96,63%. ? . :
5.2. SARAN
Untuk lebih sempurnanya penelitian ini maka disarankan kepada peneliti selanjutnya agar
meneliti fraksi-fraksi senyawa yang dihasilkan dari proses fotodegradasi senyawa methyl
violet hi .
DAFTAR PUSTAKA
Abedin, R.M.A., 2008. Decolorization and Biodegradation of Crystal Violet and Malachite Green by Fusarium solani (Martius) Saccardo. "A Comparative Study on Biosorpsion of dyes by the Dead Fungal Biomass." American-Eurasian Journal of Botany, Vol. 1, No.2, pp 17-3 1.
Astuti, F., 2008. "Pengaruh Kombinasi Basis Polietilen Glikol 1000 dan Polietilen6000 Terhadap Sifat Fisika dan Pelepasan Asam Mefenamat Pada Sediaan Supositoria." Skripsi, Universitas Muharnmadiyah, Surakarta, Indonesia, 2008.
h i , W., Rajesh, K.S., Bane rjee, U.C., 1998. Biodegradation of Triphenylmethane Dyes. Enzyme and Microbial Technology Elsevier Science, Vo1.22, pp 185- 19 1.
Behnajady, M.A., Modirshahla, N., Shokri, M., Rad, B., 2007. Enhancement of Photocatalytic Activity of Ti02 Nanoparticles by Silver Doping:Photodeposition Versus Liquid Impregnation Methods. Global NESTJournal, Vol. 10, No. 1, pp 1-7.
Chen, R.F., dan Zhang, C.X., 2008, Preparation and Photocatalytic Activity of Ti02 Films on Silica Glass Substrate by Assembly Technique. Journal of the Chinese Chemical Society, Vo1.55, No.5, pp 1055-1061.
Day, R., d m Underwood, A.L., 2002, Analisis KuantitatifKimia. (Te rjemahan Sopyan, I.,). Jakarta: Penerbit Erlangga. Buku asli diterbitkan tahun1998.
Ghanbarian, M., Nabizadeh, R., Mahvi, A.H., Nasseri, S., Naddafi, K., 2011. Photocatalytic Degradation of Linear Alhylbenzene SolfunateJ?om Aqueous Solution by Ti02 Nanoparticle, Iran Journal of Environmental Health Science English, V0l.8, No.4, pp 309-316.
Hosseinnia, A., Rad, M.K., Pozouki, M., 2010. Photo-catalytic Degradation of Organic Dyes with Dzferent Chromophores by Sinthesized Nanosize Ti02 Particles. World Applied Science Journal, Vo1.8, No. 11, pp 1327-1332.
Lam, S.W., Gan, W.Y., Chiang, K., Amal, R., 2008. TiOz Semiconductor-A Smart Self- Cleaning Material. Journal of the Australian Ceramic Society, Vo1.44, No.2
Maryani, Y., Kustiningsih, I., Rakhrna, M.Y., Nufus, H., 2010, Uji Aktivitas Beberapa Katalis Pada Proses Degradasi Senyawa Aktif Detergen Secara Fotokatalisis, Seminar Rekayasa Kimia dan Proses, Jurusan Teknik FT Undip Semarang, 4-5 Agustus 20 10.
Slatnet d m Finaty, B.B., 2006, Pengolahan Limbah C r ( m dan Fen01 serta Disinfeksi Bakteri E.coli secara Simultan Menggunakan Fotokatalis Ti02 Film, Seminar Nasional Teknik Kirnia Indonesia, Palembang, 19-20 Juli 2006.
Slarnet., Syakur, R., Danurnulyo, W., 2003. Pengolahan Limbah Logam Berat Chromium (VI) dengan Fotokatalis TiOz. Makara Sains, Vo1.7, No. 1, Hlm 27-32.
Perdana, A.F., Baqiya, A.M., Mashuri., Triwikantoro., Darminto., 201 1, Sintesis Nanopartikel Fe30r dengan Template PEG-1000 dan Karakterisasi Sifat Magnetiknya. Jurnal Material dan Energi Indonesia, Vol.0 1, No.0 1 ,Hlm. 1-6.
Palupi, Endang., 2006. "Degradasi Methylen Blue dengan Metode Fotokatalisis clan Fotoelektrolisis Menggunakan Film TiOz." Skripsi, Institute Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia, 2008.
Parshetti, G.K., Parshetti, S.G., Telke, A.A., Kalyani, D.C., Doong, R.A., Govindwar, S.P., 201 1. Biodegradation of Crystal Violet by Agrobacterium radiobacter. Journal of Environmental Science, Vo1.23, No.8, pp 1384 1393.
Philippopoulos, C.J., and Nikolaki, M.D., 2008. Photocatalytic Processes on the Oxidation of Organic Compounds in Water. National Technical University of Athens, Chemical Porcess Engineering Laboratory: Greece. V0l.6, pp 89-106.
Saquib, M., and Muneer, M., 2003. Ti02-Mediated Photocatalytic Degradation ofA Triphenylmethane Dye (Gentian Violet), in Aqueous Suspensions. Department of Chemistry, Aligarh Muslim University, Aligarh, India, Vo1.56, pp 37-49.
Sibilia, Jhon.P., 1988. A Guide to Materials Characterization and Chemicals Analysis. New York : VCH Publisher. (Online), dalam (h~://books.noonle.co.id/books diakses tanggal 21 Januari 2012).
Thahjanto, R.T., dan Gunlazuardi, J., 2001, Preparasi Lapisan Tipis Ti02; Keterkaitan antara Ketebalan dan Aldifitas Katalisis. Makara, Jurnal Penelitian Universitas Indonesia, Vo1.5, No.2, Hlm 81-91. (Online), (http://chem.ui .iset/RTT-JG- 1 .pdf, diakses tanggal 2 Januari 2012).
Tristantini, D., Slamet., Mustika, R.S., Widuri, 201 1, Modzfxation of Ti02Nanoparlicles with PEG and Si02 for Anti-Fogging and Self-Cleaning Application, International Journal of Engineering and Technology IJET IJENS, Vol. 1 1, No.02, Hlm 80-85.
Venhuis, H.S., dan Mehrvar, M., 2004, Health Efects, Environmental Impacts, and Photochemical Degradation of Selected Surfactants in Water". International Journal of Photoenergy, Vo1.6, pp 11 5-125.