PENDAHULUANTulisan ini saya dedikasikan terutama untuk saya
sendiri agar supaya pengetahuan saya tentang ilmu tata bahasa dan
gramatika arab yang pernah saya pelajari dulu dipesantren dapat
saya ingat-ingat kembali sehingga tidak mudah untuk dilupakan
dengan mempraktekkannya, begitu juga bagi siapa saja yang
berkeinginan untuk mempelajari kaidah shorof secara khusus untuk
memperkuat pengetahuannya tentang bahasa arab , saya mengijinkan
tanpa syarat untuk menelaah tulisan ini, tak lupa pula kritik dan
saran senantiasa saya harapkan dari siapa saja yang berkesempatan
membaca keterangan yang saya tulis ini, karena saya juga hanyalah
manusia biasa yang tentu membutuhkan koreksi dari orang yang
barangkali lebih mumpuni dalam bidang ini.Pertama perlu saya
tegaskan bahwa standar saya dalam menulis keterangan tentang kaidah
shorof ini adalah sebuah kitab/buku kecil dan tipis tapi kaya akan
dasar ilmu tata bahasa arab yang menampilkan contoh-contoh kiyasan
tashrf dalam bentuk seperti tabel yaitu kitab Amtsilatut tashrif
karangan seorang ulama Indonesia yang terkemuka pasa masanya iaitu
syeikh Muhammad Mashum ibn Ali yang berdomisili di Kewaron Jombang
Jatim, kitab karangan beliau ini telah tersebar luas
dipesantren-pesantren di pulau jawa dan beberapa daerah diluar
jawa, bisa didapatkan ditoko-toko buku kurikulum pelajaran
pesantren.Demikian agar diperhatikan sebelumnya bagi siapa saja
yang hendak mempelajarinya terlebih dahulu saya sarankan untuk
membeli bukunya untuk dijadikan panduan.Sebelum mempelajari suatu
bidang ilmu terlebih dahulu harus diketahui defenisi ilmu tersebut
beserta cakupan-cakupannya, dalam hal ini ilmuTashrifatau yang
biasa disebut dengan ilmuShorof.Tashrifsecara etimologi berarti
perubahan, pengalihan atau penggunaan, sedangkan secara
istilahTashrifadalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang
bentuk-bentuk kalimat dalam bahasa arab serta penjelasan
huruf-hurufnya, asli, tambahan, pembuangan dan sebagainya.Buku
Amtsilatut tashrif yang ditulis oleh syeikh Muhammad Mashum ibn Ali
merupakan jadwal dan contoh-contoh kalimat bahasa arab yang telah
jadi setelah proses penambahan atau pengurangan yang sesuai dengan
kaidahShorofbaku, contoh-contoh tersebut terbagi menjadi dua bagian
yaituTashrif istilahiyang menampilkan wazan-wazan/contoh kalimat
isim dan kalimat fiil qiyasan (qiyas) serta perubahan bentuk
kalimatnya setelah ditambahi dan dikurangi, danTashrflughow yang
menampilkan bentuk-bentuk kalimat isim ataupun fiil ditinjau dari
dlomir (makna yang tersimpan) yang terkandung didalamnya, mengenahi
ilmu yang menjelaskan tentang proses penambahan dan pengurangan
huruf dalam kalimat dinamakan dengan ilmuIll.
kalimatKalimat dalam bahasa arab terbagi menjadi 3:1. kalimat
isim yaitu kalimat yang mempunyai makna dengan sendirinya dan tidak
mempunyai waktu/masa seperti/(zaid/penolong)2. kalimat fiil yaitu
kalimat yang mempunyai makna dengan sendirinya dan mempunyai masa
seperti(telah menolong)3. kalimat huruf yaitu kalimat yang hanya
bisa bermakna apa bila disambungkan dengan kalimat lain seperti,
(apakah, apa bila)
pembagian dari kalimat-kalimat tersebut diatas secara lengkap
bisa dilihat di kitab nahwu atau ilmu gramatika arab.Sedangkan
kalimat-kalimat yang tertulis dalam jadwalAmtsilatut
tshrfdalamTashrif istilhsesuai dengan urutannya yang berjejer
kesamping adalah sebagai berikut:a. Fiil madlyialah kalimat yang
menunjukkanzaman madly/masa lampau (past tense), hukumnya
adalahmabn fathah(tercetak dalam bentuk berharkat fathah huruf
akhirnya) kecuali apa bila bersambung dengandlmr rofa
mutaharrik(bentuk dlomir mulai dari jama muannats ghoibah sampai
mutakallim maal ghoir dalam tshrif lughow hal. 36) maka harus
disukunkan huruf akhirnya sepertimejadi, atau bila bertemu
denganwau jamamaka harus dibaca dlommah huruf akhirnya
sepertimenjadib. Fiil mudlriialah kalimat yang menunjukkanzaman
hlataumustaqbal/saat ini atau akan datang (present continues
tense), hukumnya adalah mabni dlommah kecuali apa bila kemasukanmil
nashob(kalimat yang menuntutnashob) maka harus dibaca fathah huruf
akhirnya sepertimenjadi ataumil jazm(kalimat yang menuntutjazm)
maka harus dibaca sukun huruf akhirnya sepertimenjadi c. Mashdar
ghoiru mmialah kalimat isim yang terletak pada urutan ketiga dalam
tashrifan fiil yang tidak diawali dengan huruf mm dan bermakna
kejadian, hukumnya adalahmurob(harkat huruf terakhirnya bisa
berubah sesuai mil yang menuntutnya), dansam(bentuk lafadznya tidak
selamanya mengikuti qiyasan shorof, akan tetapi disesuaikan dengan
bahasa yang pernah didengar dari orang arab) seperti , , d. Mashdar
mmatauIsim mashdarialah isimmurobyang diawali dengan huruf mm dan
beermakna kejadian, hukumnya adalahmurobdanqiyas(bentuk lafadznya
disesuaikan dengan kiyasan shorof) seperti, dari fiil madly, e.
Isim dlomrialah isim yang tidak dapat dijadikan awalan dan tidak
dapat terletak setelahsecara ikhtiyar (bila jatuh setelahillmaka
dikategorikan jarang) seperti contoh hukumnya adalah mabnf. Isim
filialah isim yang dibaca rofa yang disebut setelah fiilnya, isim
fil ada dua: fil isim dhohir seperti dan fil isim dlomr seperti ,
hukumnya adalah mabn dlommah, isim fail ini menunjukkan pada makna
kejadian dan orang yang melakukannya yang disebut dengan subjekg.
Isim isyrohialah isim yang dipakai sebagai makna isyarat, hukumnya
adalah mabn seperti h. Isim maflialah isim yang dibaca nashob yang
disebut setelah fil, isim mafl juga ada dua sebagaimana isim fil
seperti dan, hukumnya adalah mabn fathah, isim mafl ini menunjukkan
pada makna kejadian dan orang/sesuatu yang menjadi objek kejadian
tersebut.i. Fiil amarialah fiil yang menunjukkan makna perintah
yang eksis pada zaman mustaqbal, yang mana harkat ain fiilnya sama
dengan harkat ain fiil mudlrinya, sepertimenjadihukumnya adalah
mabn sukunj. Fiil nahialah fiil yang menunjukkan makna larangan
yang harkat ain fiilnya sama dengan harkat ain fiil mudlrinya
seperti dari mudlri, hukumnya adalah mabn sukunk. Isim zamndanIsim
maknialah isim yang menunjukkan makna masa/waktu atau makna tempat,
dua isim ini bentuk wazannya sama akan tetapi maknanya bisa berbeda
sesuai pemakaiannya, hukumnya adalah murob, seperti contoh (air
mengalir ditempat mengalirnya) dan (aku memukul zaid pada waktu
dzuhur)l. Isim latialah isim yang menunjukkan makna alat
seperti(kunci), hukumnya adalah murob.Keterangan; perbedaan antara
isim fail dan isim maful dalam fiilrubdan seterusnya adalah
terletak pada harkat ain fiilnya, isim fail dibaca kasroh ain
fiilnya sedangkan isim maful dibaca fathah ain fiilnya. pemakaian
isim zaman, isim makan dan isim alat tidak semuanya berlaku dalam
percakapan melainkan tergantung pada kebiasaan orang arab dalam
pemakaiannya.
Bentuk KalimatBentuk kalimat ada 13 macam, berikut
keterangannya:1. bin/bentuk kalimatshohh, adalah bentuk kalimat
yangfa fiil/huruf pertama, ainfiil/huruf kedua danlamfiil/huruf
ketiganya (dengan menjadikan lafadzsebagai wazan/contoh
perbandingan)tidak terdiri dari hurufillat/penyakit
yaitualif,waudanyseperti2. bin mudlofadalah kalimat yangain
fiildanlamfiilnya terdiri dari dua jenis huruf yang sama
sepertiasalnya3. binmitsl wwadalah kalimat yangfa fiilnya terdiri
dari hurufwau, seperti4. bin mitsl y-adalah kalimat yangfa fiilnya
terdiri dari hurufyseperti5. bin ajwf wawadalah kalimat yangain
fiilnya terdiri dari hurufwausepertiasalnya6. bin ajwf y-adalah
kalimat yangain fiilnya terdiri dari hurufysepertiasalnya7. bin
nqish wawadalah kalimat yanglm fiilnya terdiri dari
hurufwausepertiasalnya8. bin nqish y-adalah kalimat yanglm fiilnya
terdiri dari hurufysepertiasalnya9, 10 dan 11.bin mahmz fa,
aindanlmadalah kalimat yangfa fiil, ain fiilataulm fiilnya terdiri
dari huruf hamzah seperti, , 12.bin laff maqrnadalah kalimat yang
terdiri dari dua hurufillatyang berkumpul/tidak terpisah
seperti13.bin laff mafrqadalah kalimat yang terdiri dari dua
hurufillatyang terpisah seperti
Tashrf Istilhhal. 2 ; (Kalimat yang sebangsa 3 huruf dan sepi
dari tambahan)
Perlu diketahui sebelumnya bahwa kalimat baik fiil ataupun isim
dalam bahasa arab paling sedikinya terdiri dari tiga huruf dan
paling banyak adalah 7 huruf, sedangkan bentuk kalimat fiil madly
dan mudlori dari fiiltsults(kalimat fiil yang terdiri dari tiga
huruf) bila ditinjau dari harkat ain fiilnya ada enam bab dan tidak
ada yang selain yanag enam ini, yaitu;a.fathah-dlommah
seperti-b.fathah-kasroh seperti-c.fathah-fathah
seperti-d.kasroh-fathah seperti-e.dlommah-dlommah
seperti-f.kasroh-kasroh seperti-dibawah ini adalah jadwal tashrf
istilh dalam bentuk tabel kedalam bahasa Indonesia yang diambilkan
dari fiil madly, sedangkan selain fiil madly bisa disesuaikan
sendiri terjemahnya dengan petunjuk pembagian kalimat yang telah
diterangkan sebelumnya.
Bab 1;Menolong
memanjangkan
Menjaga
memerangi
Berangan
Bab 2;Memukul
melarikan diri
Berjanji
Gampang
Berjalan
berjalan dimalam hari
Menjaga
memanggang
membumbui
mengubur hidup-hidup
Kembali
Bab 3;mengerjakan
Membuka
meletakkan
mendekati baligh
Jauh
Tumbuh
Melihat
Bab 4;mengetahui
menggigit
merasa takut
Kering
Takut
takut pada/menghormati
Rela
takut/malu
berjalan dg telanjang kaki
Kuat
puas dg minum
Berdosa
Celaka
Bebas
Bab 5;Baik
besar (bentuk/tubuh)
keluar air maninya
Berani
lemah hatinya
menjadi orang kaya
Beruntung
Panjang
mulia serta dermawan
Sopan
rendah/hina
Lambat
Tenang
Najis
Bab 6;menyangka
Mencintai
Hal 8; (kalimat yang sebangsa 4 huruf yang sepi dari
tambahan)
Dibab ini akan menampilkan fiil dan isim yang asal katanya
memang tersusun dari empat huruf tanpa tambahan dan pengurangan
kecuali setelah dikiyas tashrif, fiil ruba mujarrod hanya ada satu
bentuk yakni satu bab, dibawah ini adalah fiil-fiil ruba mujarrod
dalam bentuk fiil madly :
menggelincirkan
menundukkan/menganggukkan kepala
menterjemahkan
menggoda/mewaswaskan
menggerakkan
membubuhi lada
mengucapkan "bismillah"
mengucapkan "subhanallah"
mengucapkan "alhamdulillah"
mengucapkan "la ilaha illa Allah"
mengucapkan "la haula wala quwata illa billah"
Hal 10; (kalimat yang sebangsa 4 huruf yang sepi dari tambahan
yang disamakan dengan fiil rub mujarrod)
Fiil rub mujarrod ada yang asli seperti bab sebelumnya dihalaman
8, dan ada yang dikategorikan sama dengan fiil rub mujarrod meski
sama-sama mujarrod (sepi dari tambahan) yaitu yang biasa disebut
fiil rubmulhaq(disamakan), demikian itu dikarenakan asal
pengambilan bentuk fiil rub mulhaq adalah dari suku kata mashdar
fiil tsults atau isim jmid (menurut ulama kufah semua mashdar
adalah jamid yakni tidak terbentuk dengan kiyas tashrf, karena ia
adalah bentuk asli suku tiap kata, sedangkan yang lain hanya
diambilkan kiyasannya darinya, seperti contoh-contoh berikut
ini:(berjilbab) dari mashdar tsults(menarik/tarik)(bercocok
diladang) dari mashdar tsults(ladang)(menyombongkan diri) dari
mashdar tsults(sombong)(mengeraskan suara) dari mashdar
tsults(keras suaranya),(memulyakan) dari mashdar
tsults(mulya)(merebus) dari mashdar tsults(merebus)dan(memakaikan
songkok) dari isimjmid(isim yang tidak dapat dikiyas
tashrf)(songkok)
hal 12; (bab pertama dari fiil tsults yang diberi tambahan)
fiil tsults mujarrod dipindah pada wazan""dengan menambahkan
kelipatan huruf, berfaidah sebagai berikut:1. transitif, seperti :
(zaid menggembirakan umar), karna mujarrodnya (ketika sepi dari
tambahan) berfaidah intransitive2. menunjukkan makna banyak,
sepeerti: (yakni, zaid memotong-motong tali menjadi banyak
potongan)3. memposisikan objek pada asal pekerjaannya, seperti:
(yakni, zaid memposisikan kafir/mengkafirkan si umar)4.
mencabut/merusak asal pekerjaan dari objek, seperti: (yakni, zaid
mengupas kulit delima)5. pengambilan fiil (kata kerja) dari isim
(kata sifat atau benda), seperti: (yakni, kaum mendirikan
tenda).Perlu diketahui juga bahwa macam-macam huruf tambahan yang
bisa ditambahan pada kalimat baik fiil maupun isim itu ada 10
macam, yaitu terangkum dalam kata singkat ", perinciannya sebagai
berikut:a. hamzahb. wauc. yd. sne. liff. hg. lmh. ti. nnj.
mmdibawah ini adalah contoh-contoh fiil tsults mazd
:menggembirakan
mengulang-ulangi
mewakilkan
memudahkan
menerangi
menjelaskan
membersihkan/menyucikan
mempertemukan/menemui
mengangkat (jabatannya)
menguatkan
mengadabkan/mendidiknya adab
menyialkan
mengucapkan tahniah (selamat)
Hal 14; (bab fiil tsults mazid/yang diberi tambahan)fiil tsults
mujarrod dipindah pada wazan""dengan penambahan alif setelah f,
berfaidah sebagai berikut:1.musyrokah(persekutuan/gabungan)
diantara dua orang/sesuatu, (musyrokahialah maksud dari satu
pekerjaan yang dikerjakan oleh dua subjek sehingga kedua-duanya
menjadi fail (subjek) sekaligus mafl (objek), seperti contoh: (zaid
dan umar saling pukul)2.bermakna fala yang berfaidah bermakna
banyak, seperti contoh: memakai makna lafadz (semoga Allah
melipatkan, pahalanya)3.bermakna afala yang
berfaidahtadiyyah(melampaui/butuh pada maful), seperti contoh:
(artinya semoga Allah menyehatkanmu)4.bermakna faala yang mujarrod
(sepi dari tambahan), seperti contoh: , , (zaid melakukan safar,
semoga Allah memeranginya, semoga Allah memberkahimu)dibawah ini
adalah bentuk kiyasannya :membunuh/memerangi
menyentuhkan
menjanjikan
menggampangkan
menolong
meninggalkan
memberikan (tanpa ucapan)
menemui
menolong/mengasihi
mengobati
menindak dengan siksaan (menyiksa)
mencocoki
berbuat riba nasi'ah pada(menunda pembayaran)
Hal 16; (bab fiil tsults mazd)Fiil tsults mujarrod dipindah pada
wazan""dengan menambahkanhamzah qoth(huruf hamzah yang tetap dibaca
baik dalam keadaan tersambung atau terpisah) diakhirnya, berfaidah
sebagai berikut:1. tadiyyah(melampaui pada maful/mebutuhkan objek)
seperti: (aku memulyakan zaid)2. masuk/melebur dalam sesuatu/masa,
seperti: (si musafir memasuki waktu sore)3. bermakna menuju pada
sesuatu/tempat, seperti: (zaid menuju Hijaz dan umar menuju Irak)4.
menunjukkan adanya sesuatu yang menjadi pengambilan fiil dalam diri
fail, seperti contoh: (pohon pisang berbuah dan pohon berdaun)
yakni buah dan daun terdapat dalam diri pohon5.
maknamublaghoh(sangat), seperti contoh: (aku sangat menyibukkan
umar)6. menemukan sesuatu berada dalam suatu sifat, seperti: (aku
menemukannya dalam keadaan agung dan terpuji)7. bermakna jadi,
seperti: (negeri itu menjadi fakir)8. bermakna
menawarkan/menyediakan, seperti: (dia menyediakan baju untuk
dijual)9. bermakna tiada/sirna, seperti: (si sakit hilang
sembuhnya)10. bermakna sudah tiba waktunya, seperti: (sudah tiba
waktunya memanen tanaman)dibawah ini adalah tabel bentuk-bentuk
wazannya :memulyakan
menolong/memanjangkan tangan
menjanjikan
memudahkan
menjawab
menjelaskan
memberikan
memberitahukan
membayar (diyat)
menyegarkan (dengan air)
mengamankan
memaksa berdoa sepenuh hati pada
membebaskan
Hal 18; (bab fiil tsults mazd)Fiil tsults mujarrod dipindah pada
wazan"dengan menambahkan t diawalnya dan lif setelah f,
berfaidah:1. persekutuan antara dua orang atau lebih, seperti:
(saling berdamai si kaum dan saling pukul si zaid dan umar)2.
menampakkan sesuatu yang bukan dalam kenyataan, seperti: (pura-pura
sakit si zaid), yakni menampakkan sakit padahal tidak sakit3.
menunjukkan keterjadian secara berangsur-angsur, seperti: (saling
berdatangan si kaum) yakni mereka berdatangan sedikit demi
sedikit4. menunjukkan makna tsults mujarrod, seperti: (tinggi si
dia dalam pangkatnya)5. muthwaahnya wazan fala, seperti: (aku
menjauhinya maka menjadi jauhlah dia)yang dimaksudmuthwaahialah
hasil sesuatu ketika suatu kalimat berhubungan dengan
fiilmutaadd(fiil yang membutuhkan mafl), dibawah ini adalah
contoh-contoh kiyasannya :saling menjauhi
saling bersentuhan
saling berjanji
mendahulukan yang kanan
saling menyalahkan
saling menjuhi/menyalahi
saling memberi tanpa ucap
saling bertemu
bersembunyi
berobat
saling memandang rendah
saling bertanya
saling berkomplot
hal 20; (bab fiil tsults mazd)fiil tsults mujarrod dipindah pada
wazan""dengan menambahkan t diawalnya dan menggandakan ain,
berfaida:1. Muthwaahnya wazan fa-ala yang berain fiil ganda,
seperti: (aku memecahkan kaca maka menjadi pecahlah kaca itu)2.
maknatakallufyaitu persekongkolan/pertolongan fil/subjek yang
diberikan pada fiil/predikat agar predikat tersebut hasil/terwujud,
seperti: (zaid memberanikan diri) yakni zaid memaksakan sifat
keberanian dan mendorongnya agar terwujud dalam dirinya3. fil (si
subjek) menjadikan/mencetak fiil (kata kerja) dari kalimat yang
pada asalnya adalah mafl (objek), seperti (aku menjadikan yusuf
sebagai anakku) dengan mencetak katamenjadi4. menunjukkan makna
menjauhi sesuatu, seperti (zaid menjauhi celaan)5. menunjukkan
makna menjadi seperti (menjadi janda si perempuan) yakni dia
menjadi ayyim (janda)6. menunjukkan terjadinya predikat secara
berkali-kali, seperti (yakni zaid minum teguk demi teguk)7. makna
tuntutan seperti (dia terburu-buru terhadap sesuatu yakni menuntut
untuk dikerjakan dengan cepat), dan(yakni dia menuntut bayan
penjelasannya)dibawah ini adalah contoh wazannya :menjadi pecah
berulang-ulang
mengancam
menjadi mudah
menjadi terang
menjadi jelas
melampaui batas
mendapat/menerima
menjadi pejabat
minum/berfikir
berakal budi
berayun/bergoyang
melihat dalam keadaan berdiri
hal 22; (bab fiil tsults mazd)fiil tsults mujarrod dipindah pada
wazan""dengan menambahkan hamzah diawalnya dan t diantara f dan ain
fiilnya berfaidah sebagai berikut:1.muthwaahnya wazan faala seperti
(aku mengumpulkan unta maka berkumpullah si unta)2.makna
menjadikan/membuat seperti (zaid membuat/menjadikan
roti)3.menambahkan maknamubaghoh(sangat) dalam makna kalimat,
seperti (si zaid bekerja dengan sangat)4.bermakna wazan faala (fiil
tsults mujarrod) seperti(dia jadzab/mabuk dalam
bermunajat)5.bermakna wazan tafala (saling), sepertibermakna(saling
berseteru)6.bermakna tuntutan seperti(fiil amar yakni dia menuntut
darinya kesungguh-sungguhan)berikut ini contoh wazannya
:berkumpul
memanjang
menghubungi
menjadi mudah
membiasakan
membeli
bertakwa
menjadi segar/puas (dengan minum)
mempercayakan kepada/melakuakan dengan tangan kanan
bersedih hati
berani
memilih
melampaui batas/menyalahi peraturan
Hal 24; (bab fiil tsults mazd)Fiil tsults mujarrod dipindah pada
wazan""dengan menambahkan hamzah dan nn diawalnya, berfaidah:1.
muthwaahnya wazan faala seperti (aku memecahkan kaca maka pecahlah
kaca itu)2. muthwaahnya wazan afala tapi sedikit berlakunya,
seperti (aku mengagetkannya maka kagetlah dia)keterangan; wazan
infaala tidak terbentuk kecuali dari kalimat yang menunjukkan makna
perbaikan dan menghasilkan bekas/dampak secara indrawi, berikut
contoh wazannya :terjadi pekerjaannya
menjadi pecah
menjdi pecah (terputus/berakhir)
menjadi tunduk/patuh
menjadi cair
menjadi jelas
menjadi terkendali
menjadi padam
Hal 26; (bab fiil tsults mazd)Fiil tsults dipindah pada
wazan""dengan menambahkan hamzah washol dan penggandaan lm fiil,
berfaidah:1. menunjukkan berada/memasuki dalam suatu sifat, seperti
(air baru itu memerah) yakni masuk dalam warna merah2. makna sangat
seperti (malam menjadi sangat hitam)dibawah ini contoh wazannya
:memerah
menghitam
memutih
menguning
menghijau
menjadi kelabu
menjadi coklat
Hal 26; (bab fiil tsults mazd)Fiil tsults mujarrod dipindah pada
wazan""dengan menambahkanhamzah washol(hamzah yang dibaca pada saat
tidak tersambung seperti istafala dan tidak dibaca saat tersambung
dengan kalimat lain seperti ), sn dan t, berfaidah:1. menuntut
suatu pekerjaan seperti (dia meminta ampun pada Allah) yakni dia
menuntut pengampunan dari Allah2. menemukan sesuatu tampak/berada
dalam suatu sifat, seperti (aku nampak ia agung dan bagus)3. makna
beralih/pindah, seperti (Lumpur beralih menjadi batu)4. makna
terpaksa/menanggung beban, seperti(dia memaksakan untuk berani)5.
bermakna seperti fiil tsults mujarrod,
sepertibermakna(menetap/tetap)6. muthwaahseperti (dia A
mengistirahatkannya B maka beristirahatlah dia B)
Pengenalan Dasar Ilmu Shorof22.43ADAM EL-FARIZY1 COMMENTFi'il,
Isim, Huruf
Perlu kita ketahui bersama bahwa sebuah kalimat dalam bahasa
arab itu tersusun dari tiga hal:1.Fi'il (kata kerja)2.Isim (kata
benda)3.Huruf yang memiliki maknasekarang, mari kita bahas secara
singkat istilah-istilah yang telah saya sebutkan di atas;Pertama:
Al Fi'lu atau fi'il secara bahasa memiliki makna perbuatan atau
kata kerja. Sedangkan menurut istilah dalam ilmu nahwu, fi'il
adalah kata yang menunjukkan suatu makna yang ada pada zatnya serta
terkait dengan waktu. Fi'il itu ada tiga:1.Fi'il Madhi2.Fi'il
Mudhori'3.Fi'il AmarPenjelasan:1.Fi'il Madhi adalah kata kerja
untuk masa lampau atau dalam istilah bahasa inggrisnya adalah past
tense yang memiliki arti telah melakukan sesuatu. Contohnya:(telah
berdiri) atau(telah duduk).
2.Fi'il Mudhari' adalah kata kerja yang memiliki arti sedang
melakukan sesuatu atau dalam istilah bahasa inggrisnya present
continues tense. Contohnya:(sedang berdiri) atau(sedang duduk).
3.Fi'il Amar adalah kata kerja untuk perintah.
Contohnya(bangunlah!) atau(duduklah!)
Kedua: IsimIsim secara bahasa memiliki arti yang dinamakan atau
nama atau kata benda. Sedangkan menurut ulama nahwu, isim adalah
kata yang menunjukkan suatu makna yang ada pada zatnya akan tetapi
tidak berkaitan dengan waktu. Isim itu terbagi-bagi menjadi
beberapa jenis yang bisa dikelompokkan sesuai dengan kelompoknya.
Karena isim banyak sekali, maka kita tidak membahasnya disini. Akan
tetapi, untuk memberi pengertian dasar tentang isim, maka berikut
contohnya:artinya Zaid (Isim 'Alam = nama orang),artinya Jakarta
(Isim alam = nama tempat),artinya ini (Isim isyaroh =kata
tunjuk),artinya saya (Isim dlomir =kata ganti) dan contoh-contoh
yang lain.
Ketiga:Huruf yang memiliki arti;Huruf secara bahasa memilki arti
huruf seperti yang kita kenal dalam bahasa indonesia ada 26 huruf.
Sedangkan dalam bahasa arab kita mengenal ada 28 huruf yang kita
kenal dengan huruf hijaiyah. Akan tetapi, huruf yang dimaksud
disini bukan setiap huruf hijaiyah melainkan huruf hijaiyah yang
memiliki arti seperti(dan)(maka)(dengan)(untuk)(akan)(seperti).
Adapun huruf-huruf seperti Alif, Ta, Tsa, dan yang lain yang tidak
memiliki arti maka tidak dapat menyusun suatu kalimat, melainkan
hanya menyusun suatu kata saja. Maka dapat kita simpulkan bahwa
fi'il adalah kata kerja, isim adalah kata benda dan setiap kata
selain kata kerja, dan huruf disini adalah setiap huruf hijaiyah
yang memiliki arti.
bedanya Nahwu dan Sharafkita sering denger istilah Nahwu dan
Sharaf.. tapi kita tahu gak ya, bedanya nahwu sama sharaf itu apa?
soalnya biasanya, ketika disebut nahwu maka sharaf ikut disebut dan
sebaliknya.. lalu, apa dong bedanya?Nahwu; secara bahasa memiliki
arti seperti atau misalnya (Kamus Al Munawwir)secara istilah,
sebagaimana yg dikatakan pengarang kitab Al Fawakih Al janiyyah,
sebuah kitab penjelasan dari kitab Mutammimah (yang merupakan
penjelasan dari kitab jurmiyyah):Nahwu adalah ilmu tentang pokok,
yang bisa diketahui dengannya tentang harkat (baris) akhir dari
suatu kalimat baik secara i'rab atau mabniy... (baris atau harkat
yg dimaksud disini adalah baris atau harkat terakhir dari suatu
kata, contoh Alhamdu, maka yg dibahas dalam ilmu nahwu adalah
harkat terakhir yaitu dhammah dari kata du)biar pada ngerti maka
kita make contoh dah... misalnya kita baca
basmalahkanbismillahIrrahmanirrahimi.. pernah kepikir gak knp
dibaca kayak gitu? kenapa bismillahi gak BismillahA atau
bismillahu? Arrahmani gak Arrahmana atau Arrahmanu? nah, disinilah
fungsi ilmu nahwu, yaitu membuat sebuah kata bisa dibaca dengan
benar sehingga menghasilkan makna atau arti yang benar.. karena
bahasa arab itu, beda baris, maka bisa beda makna bahkan ada yg gak
bisa diartiin kalo barisnya salah... catet!Sharaf; secara bahasa
memiliki arti perubahan kata (kamus Al Munawwir) secara istilah
sharaf adalah perubahan bentuk kata dari bentuk yang satu ke bentuk
yang lain... misalnya, dalam bahasaindonesia, kita bisa menggunakan
kata teman, berteman, pertemanan, menemani, ditemani.. maka begitu
juga dengan bahasa arab.. dan ilmu sharaf lah yang membahas masalah
seperti itu...
isim berdasarkan jenis: Setelah kita dah dikenalin tentang isim,
sekarang ayo kita bahas lagi sedikit tentang jenis-jenisnya..
kemarenkandah dikasih tau tuh kalo isim itu banyak macemnya. Nah,
kesempatan kali ini kitakanngebahas isim dari segi jenisnya...
yaitu1.Isim Mudzakkar2.Isim MuannatsPertama: Isim mudzakkar,
Mudzakkar secara bahasa memiliki arti laki-laki,. secara istilah,
isim mudzakkar adalah kata benda yang merupakan masuk ke dalam
jenis laki-laki (loh!). mungkin ada yang nanya, mang ada benda yang
punya jenis kelamin? ok.. maksudnya disini. Sederhananya.. semua
nama manusia yang laki-laki dan nama benda yang tidak mengandung
huruf ta marbuthah () maka itu termasuk isim mudzakkar...contoh
isim mudzakkar: nama orang dan semua nama laki-laki..nama benda:
buku, pulpen, baju dan semua nama benda yang tidak mengandung huruf
ta marbuthah..kedua : Isim Muannats, Muannats secara bahasa
memiliki arti wanita. Jadi, isim muannats semua isim yang masuk ke
dalam jenis wanita. Sederhananya, isim muannats itu, semua nama
wanita dan isim-isim yang mengandung huruf ta marbuthah.
Contohnya:semua nama wanita, nama benda : sekolah, universitas,
kipas angin dan semua nama benda yang mengandung ta
marbuthah..catatan penting:ternyata ada isim muannats yang secara
dzahir terlihat seperti mudzakkar, sebaliknya ada juga isim
mudzakkar yang secara dzahir merupakan isim muannats.. contohnya
nama hindun, Secara dzahir, hindun itu isim mudzakkar.. iya gak?
Soalnya gada ta marbuthahnya. Tetapi secara hakiki, hindun itu isim
muannats.. buktinya, nama ini digunakan sebagai nama wanita.
kemudian contoh yang kedua usamah, secara dzahir, nama ini masuk ke
jenis isim muannats, akan tetapi pada kenyataannya (hakiki) nama
ini digunakan untuk nama laki-laki.... maka dikatakan usamah itu
mudzakkar hakiki. Ngertikan? mudah-mudahan...Kesimpulan; setiap
isim yang mengandung ta marbuthah maka isim itu muannats, setiap
isim yang tidak mengandung ta marbuthah maka isim itu mudzakkar,
setiap nama orang yang digunakan untuk laki-laki maka termasuk
mudzakkar meskipun ssecara dhahir muannats, Setiap nama orang yang
digunakan untuk wanita maka termasuk muannats meskipun secara
dhahir mudzakkar.Tambahan:setiap nama negara seperti indonesia,
malaysia, iran, dsb termasuk ke dalam isim muannats.
huruf jarsederhananya aja.. huruf jar atau huruf khafadh itu
adalah huruf yang jika suatu isim bertemu dengan huruf tersebut
maka wajib dibaca kasrah.... gitu... yang huruf jar apa aja sih?
Niy dia... hafalin yak!!min (dari), ila (ke), 'an (dari), 'ala
(diatas) fi (pada), rubba (sedikit atau jarang), bi (dengan), ka
(seperti), li atau la (untuk atau bagi) huruf qasam (sumpah)kali
ini kita akan membahas tentang huruf qasam atau huruf sumpah. Yaitu
huruf-huruf yang digunakan untuk bersumpah. Adapun huruf-huruf
qasam itu ada tiga yaitu: waw, ba, dan ta. Contoh penggunaan
huruf-huruf qasam itu adalah :,, semua contoh tersebut memiliki
arti : Demi Allah..nah, semua isim yang dijadikan sumpah, maka
wajib dibaca jar atau kasrah. karena huruf sumpah termasuk kedalam
huruf jar juga. apa itu huruf jar?kita boleh menggunakan waw, ba
dan ta untuk mengucapkan sumpah. kita perhatikan dengan seksama
bahwa setiap isim yang dijadikan sumpah maka dibaca jar atau
kasroh... inget kaidah ini! semoga Allah memudahkan..catatan : waw
dan ba yg dimaksud disini adalah yang digunakan untuk makna sumpah
karena waw biasanya memiliki arti dan, bi biasanya memiliki makna
dengan. Nah sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya bahwa ba (bi)
termasuk dalam huruf jar juga (membuat isim setelahnya dibaca
kasroh).
kata ganti (isim Dhamir)dhamir adalah kata ganti. Kita mengenal
dalam bahasa indonesia ada kata ganti orang pertama (aku, kami),
kata ganti orang kedua (kamu, kalian) dan kata ganti orang ketiga
(dia, mereka). Dalam bahasa arab, kata ganti akan lebih kompleks,
karena akan ada istilah kata ganti untuk laki-laki, kata ganti
untuk perempuan, kata ganti tunggal, jamak dan dua orang. Untuk
lebih jelasnya, mari kita bahas satu persatu...kata ganti orang
ketiga laki-laki (dia)mereka berdua merekakata ganti orang ketiga
perempuan(dia) mereka berduamerekakata ganti orang kedua laki-laki
(kamu) kamu berduakaliankata ganti orang kedua perempuan (kamu)
kalian berduaKaliankata ganti orang pertama (saya) (kami)
jika kita perhatikan, maka ada perbedaan yang jelas antara
bahasa kita, dengan bahasa arab. Karena dari data diatas jelaslah
bahwa bahasa arab memiliki kata ganti dua orang baik untuk kata
ganti orang kedua dan ketiga baik untuk laki-laki atau perempuan.
Untuk humaa dan antumaa sama saja ketika untuk laki-laki atau
perempuan yang membedakan hanyalah pemakaiannya
saja.Penting:sebagai tambahan, nahnu selain untuk kata ganti orang
pertama jamak bisa juga digunakan sebagai pengagungan atas diri.
Contohnya pada ayat : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan
Adz-Dzikr (Al-Qur'an), dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya (QS. Al Hijr [15]:9) dalam ayat tersebut, dengan
menggunakan kata kami, bukan berarti bahwa Allah itu banyak, tidak
satu. Akan tetapi nahnu disini sebagai pengagungan Alah atas
diri-Nya. Jadi sekali lagi makna ayat ini tidak sekali-kali
menyatakan bahwa Allah itu banyak.wallahu a'lam.setidaknya, kita
mesti hafal niy semua kata dhamir... hafalin yak! jaahid!
(berjuanglah!)
Mengenal Ilmu Sharaf : Bagian 1Berbicara ilmu sharaf, ane gak
tau padanan kata atau istilah yang paling sesuai dalam bahasa kita,
bahasa Indonesia. Yang jelas, sharaf adalah ilmu tentang perubahan
kata dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Jika dalam bahasa
inggris kita akan menemukan contoh berikut: drink drank drunk, go
went gone, atau mungkin dalam bahasa kita, kita menemukan contoh
perubahan kata makan menjadi:memakan- makanan dimakan dan
sebagainya.Istilah yang perlu diketahu:a. Wazan; suatu rumusbaku,
dimana setiap kata kerja nantinya akan masuk ke salah satu dari 35
rumusbakuperubahan kata. Dari 35 wazan atau bab, 6 diantaranya
untuk kata kerja yang tersusun dari 3 huruf saja. Selebihnya (29
bab yang lain), untuk kata kerja yang lebih dari 3 huruf.b.
Tashrif: perubahan kata dari kata kerja menjadi bentuk-bentuk yang
lain.Secara umum, suatu kata berubah menjadi jenis perubahan kata
sebagai berikut:1.Fi'il Madhi (kata kerja lampau, past
tense)2.Fi'il Mudhari (Kata kerja sekarang, present continous
tense)3.mashdar (kata benda)4.Fa'il (subyek)5.Maf'ul (obyek)6.Fi'il
Amar (kata kerja perintah)7.Fi'il Nahiy (kata kerja larangan)8.Isim
Zaman (nama waktu), Isim Makan (nama tempat), Isim Alat (nama
alat).
Untuk yang ke delapan ini bentuk tahsrif yang jarang ditemui,
karena penggunaannya benar2 sima'iy, artinya dipakai tergantung
dari penggunaannya di kalangan orang arab.Ilmu sharaf membutuhkan
lebih banyak hafalan dan sedikit pemahaman. Asyiknya belajar sharaf
adalah, bentuknya yang telahbaku. Kalau kata ustadz ane, satu bab
saja yang kamu hafal dan kamu fahami, maka kamu akan mudah
menghafal dan memahai 34 bab sisanya. Ternyata memang benar dan ane
telah merasakan itu. Perlu diperhatikan bahwa tahsrif dalam ilmu
sharaf bersifat qiyasy (baku) adapun penggunaannya bersifat sima'iy
(tergantung dari digunakan atau tidak di kalangan orang
arab).Manakah yang lebih penting antara ilmu nahwu dan
sharaf?Jawabannya sama-sama penting. Ilmu sharaf menyiapkan
kata-kata yang baik untuk digunakan, ilmu nahwu menyusun kata-kata
yang ingin digunakan agar bisa dipahami.Sumber belajarnya?Untuk
yang ingin belajar ilmu sharaf, ane anjurkan sekali untuk memiliki
kitab kecil berjudul Al Amtsilah At Tashriifiyyah. Banyak sekali di
toko kitab diindonesia, apalagi di tanah abang (hehe..). Pasti si
penjual tahu, kitab ini tersusun secara sistematis dalam bentuk
baris dan kolom yang menyerupai tabel. sangat baik untuk dijadikan
media hafalan. inget! inti dari ilmu sharaf adalah MENGHAFAL dengan
SEDIKIT PEMAHAMAN.