Laboratorium Teknik Komunikasi Geologi 2015
Laboratorium Teknik Komunikasi Geologi 2015
Ilmu Geologi Untuk Aplikasi Bidang Hidrologi
Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: Yoo, Y+oos, Hydrologia,
"ilmu air") adalah cabang ilmu Geografi yang mempelajari
pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh Bumi, termasuk
siklus hidrologi dan sumber daya air. Orang yang ahli dalam bidang
hidrologi disebut hidrolog, bekerja dalam bidang ilmu bumi dan ilmu
lingkungan, serta teknik sipil dan teknik lingkungan.Kajian ilmu
hidrologi meliputi hidrometeorologi(air yang berada di udara dan
berwujud gas), potamologi(aliran permukaan), limnologi (air
permukaan yang relatif tenang seperti danau; waduk)
geohidrologi(air tanah), dan kriologi (air yang berwujud padat
seperti es dan salju) serta kualitas air. Penelitian Hidrologi juga
memiliki kegunaan lebih lanjut bagi teknik lingkungan, kebijakan
lingkungan, serta perencanaan. Hidrologi juga mempelajari perilaku
hujan terutama meliputi periode ulang curah hujan karena berkaitan
dengan perhitungan banjir serta rencana untuk setiap bangunan
teknik sipil antara lain bendung, bendungan dan jembatan.Terdapat
pula istilah hidrogeologi dan geohidrologi yang dipelajari oleh
geologi dan beberapa cabang dari ilmu teknik sipil (teknik
lingkungan, teknik sumberdaya air, geoteknik). Sebenarnya tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara hidrogeologi dan
geohidrologi dimana sama-sama mempelajari pergerakan air tanah di
dalam tanah dan batuan di kerak bumi yang umumnya terdapat di
lapisan aquifer. Namun terjadi perbedaan sudut pandang (point of
view) dari kedua istilah tersebut; hidrogeologi dan geohidrologi.
Beberapa kalangan berpendapat bahwa ada sedikit perbedaan antara
seorang ahli hidrogeologi atau enjinir (ahli rekayasa) dimana lebih
menekankan kepada aplikasi dari ilmu, dengan ahli geologi yang
mengabdikan dirinya lebih kepada ilmu dan konsep dasar/murni yaitu
pada hidrologi (hidrogeologi).Siklus air atau siklus hidrologi
adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke
bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi,
evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar matahari
merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan
secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai
presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan
salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.Pada perjalanan menuju bumi
beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau
langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum
mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus
bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda: Evaporasi /
transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di
tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan
kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu
akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun
(precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es. Infiltrasi /
Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui
celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah.
Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak
secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air
tersebut memasuki kembali sistem air permukaan. Air Permukaan - Air
bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan
danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka
aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat
dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu
sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air
permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.Air permukaan,
baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan
sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk
sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu
terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk
sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara
keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.
Tempat terbesar terjadi di laut.
Kemudian aplikasi ilmu geologi selanjutnya adalah tentang
akuifer pada bidang hirologi yang dimana adalah lapisan bawah tanah
yang mengandung air dan mampu mengalirkan air. Hal ini disebabkan
karena lapisan tersebut bersifat permeable yaitu mampu mengalirkan
air baik karena adanya pori-pori pada lapisan tersebut ataupun
memang sifat dari lapisan batuan tertentu.Berdasarkan kadar kedap
air dari batuan yang melingkupi akuifer Menurut Krussmandan Ridder
(1970) dalam Utaya (1990) , yaitu : Akuifer tertekan (confined
aquifer)Akuifer tertekan adalah akuifer yang lapisan atas dan
bawahnya dibatasi oleh lapisanyang kedap air. Akuifer setengah
tertekan (semi confined aquifer) akuifer setengah tertekan adalah
akuifer yang lapisan diatas atau di bawah nya masih mampu
meluluskan atau dilewati air meskipun sangat kecil (lambat).
Akuifer setengah bebas ( semi unconfined aquifer)Akuifer jenis ini
merupakan peralihan antara akuifer setengah tertekan dengan akuifer
tidak tertekan (bebas). Dimana lapisan bawahnya yang merupakan
lapisan kedap air, sedangkan lapisan atasnya merupakan material
berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkin
kan adanya gerakan air. Akuifer bebas (unconfined aquifer). Pada
akuifer jenis ini lapisan atasnya mempunyai permeabilitas yang
tinggi,sehingga tekanan udara di permukaan air sama dengan
atmosfer. Air tanah dari akuifer ini disebut air tanah bebas (tidak
tertekan) dan akuifernya sendiri sering disebut water-table
aquifer
Istilah selain akuifer Aquiclude adalah suatu lapisan, formasi,
atau kelompok formasi suatu geologiyang impermable dengan nilai
konduktivitas hidraulik yang sangat kecil sehingga dalam kondisi
alami tidak memungkinkan air melewatinya misalnya lapisan
lempung.Sehingga aquiclude dapat disebut sebagai lapisan kedap air.
Dapat dikatakan juga merupakan lapisan pambatas atas dan bawah
suatu confined aquifer. Aquitard adalah suatu lapisan, formasi,
atau kelompok formasi suatu geologiyang permable dengan nilai
konduktivitas hidraulik yang kecil namun masih memungkinkan air
melewati lapisan ini walaupun dengan gerakan yang lambat.Sehingga
aquitard ini dapat disebut sebagai lapisan kedap air.Dapat
dikatakan juga merupakan lapisan pambatas atas dan bawah suatu semi
confined aquifer. Aquifuge adalah formasi kedap yang tidak
mengandung dan tidak mampu mengalirkan air. Ini terjadi dikarenakan
penyusun batuan adalah berjenis kristalin yang kedap ataupun tidak
tembus oleh air itu sendiri.
Demikian apa yang dapat di aplikasi-kan ilmu geologi terhadap
hidrologi yang terpenting adalah bahwa proses hidrologi itu erat
kaitanya dengan proses dan keberadaan tempat air mengambil tempat
di bumi ini seperti contohnya adalah di bawah permukaan bumi yang
disusun oleh berbagai jenis batuan yang memiliki sifat dan jenis
yang berbeda beda.
Nama : Priska Rio SaputroNIM : 111.120.011Plug : 3