PERAN GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL 1 Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Negara PPN/Bappenas Workshop Sinkronisasi Program Pembangunan Bidang Geologi: Optimalisasi Peran Geologi dalam Pembangunan Nasional Hotel Savoy Homman, Bandung, 31 Januari 2011
20
Embed
peran geologi dalam pembangunan nasional - · PDF filemineral iii. optimalisasi bidang geologi dalam pembangunan. prioritas nasional rpjmn 2010-2014 ... “percepatan pertumbuhan ekonomi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERAN GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
1
Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan HidupKementerian Negara PPN/Bappenas
Workshop Sinkronisasi Program Pembangunan Bidang Geologi: Optimalisasi Peran Geologi dalam Pembangunan Nasional
Hotel Savoy Homman, Bandung, 31 Januari 2011
ISI PAPARAN2
I. ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
II. ARAH PEMBANGUNAN SEKTOR ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
III. OPTIMALISASI BIDANG GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN
PRIORITAS NASIONAL RPJMN 2010-2014PRIORITAS NASIONAL RPJMN 2010-2014
RPJMN 2010-2014
RKP 2011
PENEKANAN SESUAI TEMA“PERCEPATAN
PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKEADILAN
DIDUKUNG PEMANTAPAN TATA
KELOLA DAN SINERGI PUSAT
DAERAH”
RKP 2012 RKP 2013 RKP 2014RKP 2010
PEMULIHAN PEREKONOMIAN NASIONAL DAN PEMELIHARAAN
KESEJAHTERAAN RAKYAT
DITENTUKAN DALAM
PROSES PENYUSUNAN
RKP 2012
DITENTUKAN DALAM
PROSES PENYUSUNAN
RKP 2013
DITENTUKAN DALAM
PROSES PENYUSUNAN
RKP 2014
• Inpres 1/2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional
• Inpres 3/2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan
3
SASARAN PEMBANGUNAN 2010-2014SASARAN PEMBANGUNAN 2010-2014
RPJMN 2010-2014
PertumbuhanEkonomi
Rata-rata 6,3 – 6,8 persen per tahunSebelum 2014 tumbuh 7 persen,tahun 2014 berkisar 7- 7,7 persen.
Inflasi Rata-rata 4 - 6persen pertahun
TingkatPengangguran
5 – 6 persen pada akhir tahun 2014
TingkatKemiskinan
8 – 10 persen pada akhir tahun 2014
Pendapatan per kapita 2010 – 2014Rp 000 US$
4
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
1 2 3 4 5
Harga Riil Konstan Tahun 2000 (Rp Ribu, sumbu kiri)
PDB per Kapita (US$, sumbu kanan)
PDB per Kapita (US$ - kurs 9000, sumbu kanan)
CAPAIAN PEMBANGUNAN EKONOMI 10 TAHUN TERAKHIRCAPAIAN PEMBANGUNAN EKONOMI 10 TAHUN TERAKHIR
Pertumbuhan ekonomi nasional
Menurun karena krisis global, tidak banyak
negara yang mengalami pertumbuhan positif
5
Pendapatan perkapita dalam periode 2000-2010 mengalami kenaikan
signifikan dari USD 807 menjadi USD 3.000.
q Tingkat pengangguran yang meningkat dari pada 6,1% ke 11,2% pada periode 2000 s.d. 2005, berhasil diturunkan menjadi 7,14% pada tahun 2010.
q Tingkat kemiskinan berhasil diturunkan 19,1% pada tahun 2000 menjadi 13,3% pada tahun 2010. Namun masih banyak daerah yang tk kemiskinannya tinggi.
KUALITAS PERTUMBUHAN SEMAKIN MENINGKAT,SEPERTI YANG TERLIHAT DARI INDIKATOR
KESEJAHTERAAN YANG MEMBAIK
KUALITAS PERTUMBUHAN SEMAKIN MENINGKAT,SEPERTI YANG TERLIHAT DARI INDIKATOR
KESEJAHTERAAN YANG MEMBAIK
6
6
05
1015202530354045
NA
D
Sum
bar
Jam
bi
Beng
kulu
Babe
l
DK
I
Jate
ng
Jatim Ba
li
Kal
teng
Kal
tim
Sulte
ng
Sultr
a
Sulb
ar
NTT
Mal
ut
Papu
a
2005(%)
-15.00
-10.00
-5.00
0.00
5.00
10.00
15.00
3 triwulan 2010 Nasional
7
Pertumbuhan Ekonomi s.d. Tw III 2010 (YoY %)
PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAHPERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH
Catatan: q Pertumbuhan Papua yang negatif karena memasukkan aktivitas Freeport dan
pertambangan Migas yang kontribusinya sebesar 56,19 persen. Turunnya produksi yang signifikan dari Freeport menyebabkan pertumbuhan yang negatif.
5,9%
7
TEMA RKP 2011TEMA RKP 2011“PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKEADILAN DI
DUKUNG PEMANTAPAN TATA KELOLA DAN SINERGI PUSAT DAERAH”
Reformasi Birokrasi dan Tata KelolaPendidikanKesehatanPenanggulangan KemiskinanKetahanan PanganInfrastrukturIklim Investasi dan Iklim UsahaEnergiLingkungan Hidup dan Pengelolaan BencanaDaerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik
11 Prioritas NasionalKabinet Indonesia Bersatu
II 2009-2014
Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi
Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Bidang Perekonomian
Bidang Kesejahteraan Rakyat
Prioritas Lainnya
Intervensi Anggaran Intervensi Kebijakan PRIORITAS BIDANG EKONOMI
9
ISI PAPARAN10
I. ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
II. ARAH PEMBANGUNAN SEKTOR ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
III. OPTIMALISASI BIDANG GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN
ARAH KEBIJAKAN SEKTOR ESDM
5
1. Peningkatan produksi dan cadangan minyak bumi dan gas
2. Peningkatan produktivitas dan pemerataan pemanfaatan energi, serta penggunaan energi terbarukan
3. Peningkatan produksi dan nilai tambah produk pertambangan mineral dan batubara
4. Pengurangan dampak negatif akibat kegiatan pertambangan, krisis energi, dan bencana geologi
Energi baru dan terbarukan (MW) –PLTP, PLTA, PLTS, PLTB, dan PLTMH)
854,1 856,5 989,6 1.063.9 1.197,3 1.266,1 1.213,7
13
14 14
PRIORITAS FOKUS PRIORITAS KEGIATAN
PENINGKAT-AN KETAHANAN DAN KEMANDI-RIAN ENERGI
PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN MIGAS (INTENSIFICATION)
Penyiapan Kebijakan Dan Peningkatan Kerja Sama Bilateral Dan Multilateral Dalam Rangka Optimasi Penerimaan Negara Dan Peningkatan Investasi Kegiatan Usaha Migas Serta Pemberdayaan Kapasitas Nasional
Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi
Survei dan Pelayanan Geologi
Penyelidikan dan Pelayanan Sumber Daya Geologi
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PEMERATAAN PEMANFAATAN ENERGI, SERTA PENGGUNAAN ENERGI TERBARUKAN
Pembinaan dan Pengusahaan Panas Bumi dan Air Tanah
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistikan dan Energi Baru Terbarukan
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanamanTahunan (Prioritas Nasional dan Bidang)
BUKU II
15 15
PRIORITAS FOKUS PRIORITAS KEGIATAN
PENINGKATAN PENGELOLA-AN SD MINE-RAL DAN PERTAM-BANGAN
PENINGKATAN PRODUKSI DAN NILAI TAMBAH PRODUK PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
Kegiatan Penyusunan Kebijakan dan Program serta Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Mineral. Batubara dan Panas Bumi
Pembinaan dan Pengusahaan Mineral dan Batubara
Pembinaan dan Pengusahaan Panas Bumi dan Air Tanah
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara
PENGURANGAN DAMPAK NEGATIF AKIBAT KEGIATAN PERTAMBANGAN, KRISI ENERGI, DAN BENCANA GEOLOGI
Pembinaan Keteknikan Lindungan Lingkungan dan Usaha Penunjang Bidang Mineral. Batubara. Panas Bumi dan Air Tanah
Pembinaan Keteknikan Lindungan Lingkungan dan Usaha Penunjang Bidang Mineral. Batubara. Panas Bumi dan Air Tanah
Mitigasi dan Pelayanan Kebencanaan Geologi
Riset dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi
Fasilitasi dalam rangka penetapan langkah-langkahpenanggulangan krisis dan darurat energi, serta pengawasanpelaksanaan kebijakan energi lintas sektor
Pembinaan Lindungan Lingkungan, Keselamatan Operasi danUsaha Penunjang Bidang Migas
BUKU II
16 16
NO PROGRAN
1 Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi
2 Program Penelitian dan Pengembangan Energidan Sumber Daya Mineral
3 Program Penelitian, Mitigasi dan PelayananGeologi
4 Program Pembinaan dan Pengusahaan Mineral. Batubara. Panas Bumi dan Air Tanah
5 Program Dukungan Manajemen dan PelaksanaanTugas Teknis Lainnya Dewan Energi Nasional
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
ISI PAPARAN17
I. ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
II. ARAH PEMBANGUNAN SEKTOR ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
III. OPTIMALISASI BIDANG GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN
Optimalisasi Peran GeologiDalam Pembangunan
5
1. Basis untuk Perencanaan dan PenataanWilayah
2. Basis untuk Perencanaan danPengembangan Sumber Daya Alam
3. Basis Untuk Mitigasi Kebencanaan
1. Pemanfaatan SDA untuk pembangunan daerah
2. Pemanfaatan SDA untuk kesejahteraan masyarakat setempat – pertambangan rakyat
3. Pemanfaatan SDA ramah lingkungan
19
Wilayah SumateraWilayah SumateraShare PDRB thdpNasional
21,55%
Pertumb. Ekonomi 4,65%Pendaptn perkapita 9,80 jtPenduduk miskin 7,3 jt (14,4%)
Wilayah Wilayah JawaJawa BaliBaliShare PDRB thdpNasional
62,00%
Pertumbh Ekonomi 5.89%Pendapt perkapita 11,27 jtPendudk miskin 20,19 jt(12,5%)
Wilayah Nusa TenggaraShare PDRB thdpNasional
1,42%
Pertmbuh Ekonomi 3,50%Pendapt perkapita 3,18 jtPendudk miskin 2,17 jt(24,8%)
Wilayah KalimantanWilayah KalimantanShare PDRB thdpNasional
8,83%
Pertumb. Ekonomi 5.26%Pendaptn perkapita 13,99 jtPendudk miskin 1,21 jt (9%)
Wilayah SulawesiWilayah SulawesiShare PDRB thdpNasional
4,60%
Pertmbh Ekonomi 7.72%Pendapt perkapita 4,98 jtPendudk miskin 2,61 jt (17,6%)
Wilayah MalukuShare PDRB thdpNasional
0,32%
Pertumbh Ekonomi 4,94%Pendaptn perkapita 2,81 jtPendudk miskin 0,49 jt (20,5%)
Wilayah PapuaWilayah PapuaShare PDRB thdpNasional
1,28%
Pertmbuh Ekonomi 0,60%Pendaptn perkapita 8,96 jtPndudk miskin 0,98 jt (36,1%)
Sumber : BPS 2008 (diolah)Ket : Atas Dasar
Harga Konstan
Pemanfaatan Minerba dan migas untuk mengatasi Kesenjangan Wilayah