9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Neutron Neutron adalah zarah elementer penyusun inti atom yang tidak mempunyai muatan listrik. Atom tersusun dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron sebagai penyusun inti atom, sedangkan elektron bergerak mengelilingi inti atom. Neutron dalam inti seperti sinar gamma dapat menembus suatu bahan dengan mudah. Interaksi neutron dengan inti atom berbeda dengan interaksi partikel radioaktif. Neutron merupakan zarah elementer penyusun inti atom yang tidak mempunyai muatan listrik. Energi diam sebuah neutron hampir sama dengan massa sebuah proton, yaitu sebesar 1,67492 x 10 -24 gram atau 939,6 MeV/c 2 (Susetyo, 1988). Neutron dilambangkan dengan , sedangkan cacah neutron dalam inti atom biasa dilambangkan dalam huruf N. Neutron bukan partikel yang mantap di luar inti. Neutron bebas meluruh secara radioaktif menjadi sebuah proton, sebuah elektron dan sebuah antineutrino dengan umur rata-rata 15,5 menit. Neutron memiliki energi diam 937,57 MeV dan momen magnetik (N ) sebesar -1,9135 (Wiyatmo, 2009).
33
Embed
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Neutrondigilib.unila.ac.id/16363/16/BAB II.pdfselama musim dingin atau untuk menyuling air laut (membuat air minum dari air laut yang kadar
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Neutron
Neutron adalah zarah elementer penyusun inti atom yang tidak mempunyai muatan
listrik. Atom tersusun dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron sebagai
penyusun inti atom, sedangkan elektron bergerak mengelilingi inti atom. Neutron
dalam inti seperti sinar gamma dapat menembus suatu bahan dengan mudah. Interaksi
neutron dengan inti atom berbeda dengan interaksi partikel radioaktif. Neutron
merupakan zarah elementer penyusun inti atom yang tidak mempunyai muatan listrik.
Energi diam sebuah neutron hampir sama dengan massa sebuah proton, yaitu sebesar
1,67492 x 10-24
gram atau 939,6 MeV/c2 (Susetyo, 1988).
Neutron dilambangkan dengan , sedangkan cacah neutron dalam inti atom biasa
dilambangkan dalam huruf N. Neutron bukan partikel yang mantap di luar inti.
Neutron bebas meluruh secara radioaktif menjadi sebuah proton, sebuah elektron dan
sebuah antineutrino dengan umur rata-rata 15,5 menit. Neutron memiliki energi diam
937,57 MeV dan momen magnetik ( N) sebesar -1,9135 (Wiyatmo, 2009).
10
Neutron dilahirkan dalam reaksi pembelahan, bergerak dengan kecepatan tinggi di
dalam teras dan berinteraksi dengan berbagai material, berdifusi serta kemudian
diperlambat, neutron berada dalam berbagai tingkatan energi dan bergerak kesegala
arah. Pada suatu titik tertentu neutron lahir dan diserap secara terus menerus selama
reaksi pembelahan berlangsung. Perkalian antara rapat neutron (n = n/cm3 ) dengan
kecepatannya (v = cm/det) didalam teras selama reaksi pembelahan disebut fluks
neutron (ϕ = n/det cm2 ).
ϕ = n.v (1)
Fluks neutron mempunyai satuan n/det cm2 , hal ini menunjukkan jumlah atau
kuantitas neutron yang berinteraksi dengan inti dalam suatu titik di dalam teras dalam
satuan waktu. Interaksi dalam satuan waktu disebut juga laju reaksi antara neutron
dengan inti atom. Fluks neutron biasanya dinyatakan dalam Fluks neutron cepat dan
Fluks neutron lambat atau termal. Di teras reaktor fluks neutron bervariasi, paling
besar dibagian tengah dan paling kecil pada daerah tepi teras. Fluks neutron cepat
maksimum berada pada bahan bakar dan Fluks neutron lambat maksimum berada
daerah moderator. Moderator adalah bagian dari reaktor yang bersifat memperlambat
laju neutron dari energi saat membelah sekitar 2 Mev ke energi termal 0,0252 eV (El-
Wakil, 1971).
Apabila sebuah neutron bergerak mendekati suatu inti atom dan memasuki daerah
medan pengaruhnya maka ada beberapa kemungkinan yang dapat terjadi.
Kemungkinan pertama, neutron akan menumbuk inti dan sesudah tumbukan neutron
dibelokkan arahnya dari arah semula dengan membentuk sudut θ dan inti akan
11
terpental, peristiwa semacam ini disebut reaksi hamburan. Kemungkinan kedua,
neutron masuk ke dalam inti atom dan tidak lagi merupakan badan yang berdiri
sendiri. Peristiwa ini disebut reaksi tangkapan . Neutron dapat diserap atau ditangkap
oleh suatu inti atom yaitu, contohnya pada pemancaran sinar gamma. Reaksi
pemancaran sinar gamma termasuk ke dalam tangkapan radiatif. Tangkapan radiatif
adalah semua reaksi yang ditimbulkan oleh tangkapan neutron dan tidak mengalami
pembelahan (Pratoyo, 1978).
Pada reaksi pemancaran sinar gamma, neutron ditangkap oleh inti dan menyebabkan
inti kelebihan energi. Kelebihan energi kemudian dipancarkan dalam bentuk sinar
gamma γ sehingga inti kembali normal 10 atau ground state. Sinar γ dipancarkan oleh
nuklida (inti atom) yang dalam keadaan tereksitasi (isomer) dengan panjang
gelombang antara 0,005 Å hingga 0,5 Å. Daya ionisasinya di dalam medium sangat
kecil sehingga daya tembusnya sangat besar bila dibandingkan dengan daya tembus
partikel α atau β. Karena tidak bermuatan, sinar γ tidak dibelokkan oleh medan listrik
maupun medan magnet (Glasstone, 1963).
2. Reaktor Nuklir
Reaktor adalah tempat berlangsungnya reaksi. Perbedaan antara reaktor nuklir dengan
reaktor nuklir lain adalah proses reaksi yang terjadi di dalamnya. Reksi fisi adalah
suatu reaksi pembelahan yang terjadi akibat penembakan neutron menabrak bahan
fisil, secara umum dapat ditulis sebagai berikut:
X + n → X1 + X2 + (2 atau 3) n + E (2)
12
X disebut inti bahan fisil yang secara popular disebut bahan bakar, karena dalam
reaksi ini dibebaskan sejumlah energi. Hanya beberapa inti dapat bereaksi fisi, yaitu
U-238, U-235, dan Pu-238.Ke dua unsur terakhir merupakan unsur buatan manusia
sebagai hasil dari reaksi inti-inti Th 232, U 238 dengan neutron. Kebolehjadian
suatu inti berfisi dinyatakan dengan (penampang fisi mikroskopik). Besaran
tersebut tergantung pada energi neutron yang bereaksi dengan inti (Mashudi, 2005).
Reaksi fisi yang berlangsung dalam reaktor menghasilkan zat radioakif dengan
aktivitas yang besar. Zat radioaktif ini harus tetap dipertahankan berada pada elemen
bakar sebagai lapisan pertama dari beberapa lapisan (multiple barrier) agar tidak
membahayakan manusia atau lingkungan. Oleh karena itu desain reaktor harus
dilengkapi dengan sistem keselamatan yang tujuan utamanya adalah untuk menjaga
reaktor tetap dalam batas keselamatannya sehingga integritas bahan bakar dapat
dijamin. Jika terjadi kegagalan struktur, sistem atau komponen atau kesalahan
manusia sehingga terjadi kecelakaan, sistem keselamatan harus tetap dapat
meminimalisir dampaknya dengan mengaktifkan lapisan-lapisan berikutnya seperti
pengungkung (confinement) agar zat radio aktif tetap tertahan di dalam gedung
reaktor. Fungsi-fungsi keselamatan yang harus diperankan oleh sistem keselamatan
ini tentunya membutuhkan instrumentasi dan kendali dalam mendeteksi variabel
proses yang menyimpang dan selanjutnya memerintahkan aktuator untuk melakukan
tindakan protektif. Salah satu variabel proses pendeteksi penyimpangan di RSG-GAS
adalah daya maksimum reaktor yang dibatasi 109 % dari daya nominal. Nilai ini
ditentukan oleh rangkaian penghitung kerapatan daya terkoreksi N-16 yang
13
merupakan bagian dari SPR. Sebagai landasan teori yang mendukung dalam
pembuatan simulator rangkaian ini secara garis besar akan dibahas hal-hal berikut ini.
a. Reaksi Fisi
Ketika inti atom fissile berat seperti atau
menyerab sebuah neutron, inti
atom dapat mengalami fisi nuklir. Inti berat tersebut membelah menjadi dua atau
lebih inti ringan yang disebut produk fisi dan membebaskan energi kinetik, radiasi
gamma, dan beberapa neutron. Contoh reaksi fisi nuklir dan gambar reaksi fisi
sebagai berikut:
+ 0 n
1 → [92U
235]*→ 38Sr
94 + 54Xe
140 + 2 0 n
1 + 200 MeV (3)
Produk fisi merupakan radioaktif sehingga akan meluruh dengan melepaskan radiasi.
Neutron baru yang dihasilkan pada proses fisi merupakan neutron cepat. Di dalam
reaktor thermal neutron baru mengalami proses moderasi oleh moderator menjadi
neutron thermal. Neutron thermal tersebut berdifusi dalam medium bahan bakar
sebelum mengalami kemungkinan bereaksi dengan inti lainnya, yang juga
menghasilkan neutron. Kejadian seperti ini berulang terus dan dikenal sebagai reaksi
berantai nuklir. Untuk mengendalikan reaksi berantai nuklir seperti ini digunakan
penyerab neutron yang dapat mengurangi bagian dari neutron yang akan
menyebabkan fisi lebih banyak lagi. Mekanisme penambahan atau pengurangan
penyerab menjadi tugas dari sistem instrumentasi dan kendali berdasarkan hasil
pengukuran kerapatan fluks neutron.
14
Gambar 1. Reaksi fisi (Murray, 2009)
b. Radiasi
Radiasi yang berasal dari proses nuklir dibedakan dalam empat jenis :
Radiasi partikel bermuaatan Elektron cepat
Partikel berat bermuatan
Radiasi tidak bermuatan Radiasi elektromagnetik
Neutron
Sumber utama elektron cepat adalah radio isotop yang meluruh dengan melepaskan
beta minus. Radio isotop ini sebagian besar dihasilkan oleh reaksi netron dengan inti
stabil di dalam reaktor nuklir. Partikel berat bermuatan meliputi semua ion-ion
energetic dengan masa satu satuan masa atom atau lebih, seperti aprtikel alpha,
proton, produk fisi, atau produk reaksi nuklir lain. Radiasi elektro magnetik seperti
sinar gamma dilepaskan dalam pengaturan kembali sel-sel elektron atom atau berasal
dari transisi dalam inti sendiri. Radiasi yang penting dalam pemantauan dan
pengendalian sebagaian besar reaktor nuklir adalah sinar gamma dan neutron. Radiasi
gamma dilepaskan oleh inti tereksitasi dalam transisinya menuju kepada tingkat
nuklir yang lebih rendah (Alatas dkk, 2015).
15
c. Interaksi radiasi
Operasi detektor radiasi pada dasarnya bergantung pada cara radiasi yang dideteksi
berinteraksi dengan materi detektor itu sendiri. Interaksi yang terjadi ketika partikel
berat bermuatan seperti partikel alpha bertumbukan dengan zat terutama melalui gaya
coulomb diantara muatan positifnya dengan muatan negatif elektron orbital. Hasil
dari tumbukan partikel alpha dengan zat dapat mengakibatkan elektron dari atom zat
tersebut tereksitasi atau bahkan elektron tersebut sepenuhnya terlepas dari atom
absorber (ionisasi). Karena energi partikel alpha besar maka interaksi berlangsung
sepanjang jejaknya menembus absorber sampai energinya habis dan terhenti.
Pasangan ion berupa elektron bebas dan ion positif dari atom zat yang ditumbuk dan
melepaskan elektron mempunyai kecenderungan untuk berekombinasi untuk
membentuk atom neutral. Demikian pula dengan elektron cepat, mekanisme yang
sama seperti interaksi partikel alpha berlangsung dalam absorber namun demikian
jejaknya lebih pendek dan berliku karena masanya ringan. Meskipun banyak sekali
mekanisme interaksi sinar gamma dalam zat, hanya tiga jenis yang memegang peran
penting dalam pengukuran radiasi, yaitu :
a) Absorbsi photoelectric.
Dalam proses absorbsi photoelectric, photon gamma mengalami interaksi dengan
atom absorber dan sepenuhnya menghilang. Sebagai penggantinya sebuah elektron
dilepaskan dari salah satu kulit ataom absorber dan menghasilakan atom absorber
yang terionisasi.
16
b) Hamburan compton.
Proses interaksi ini berlangsung antara photon sinar gamma penumbuk dan sebuah
elektron dalam zat absorber. Ini merupakan mekanisme interaksi yang mendominasi
untuk energi sinar gamma of sumber radioisotope. Dalam hamburan Compton,
photon sinar gamma yang datiang dibelokkan dan memindahkan sebagian energinya
kepada elektron. Setelah interaksi, elektron dapat tereksitasi atau sepenuhnya terlepas
dari atom absorber.
c) Produksi Pasangan.
Mekanisme interaksi ini menghasilkan pasangan elektron-positron untuk energi sinar
gamma beberapa MeV.
Interaksi neutron lambat yang disebabkan oleh reaksi (n,α), (n,p) dan (n, fisi). Reaksi
ini menghasilkan radiasi sekunder dengan energi yang cukup untuk dideteksi secara
langsung (DEO, 1993).
3. Radioaktif
Aktivasi dari sumber radioisotop didefinisikan sebagai laju peluruhan dengan
persamaan peluruhan radioaktif berikut,
dN/dt |decay = - (4)
Dimana nilai N adalah nomor inti radioaktif dan didefinisikan sebagai peluruhan
konstan. Pada aktivasi curie(Ci) sebesar 3,7 x 1010
disentegrsi/detik. Aktivitas dari
17
sumber radioaktif didefinisikan sebagai aktivitas per unit massa dari sampel