8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana (borrower) dengan pihak yang kelebihan dana (lender). Dalam hal ini lender akan memberikan dananya kepada borrowers, sedangkan lender mendapatkan surat bukti (sekuritas) yang memiliki klaim atas aset-aset perusahaan. Pada umumnya produk-produk (sekuritas) yang ditawarkan di pasar modal adalah saham biasa, saham preferen, dan berbagai jenis obligasi, serta produk-produk derivatif (Widoatmodjo, 2009). Pasar modal menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, yaitu perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga atau profesi yang berkaitan dengan efek. Adapun efek yang dimaksudkan di sini adalah surat berharga atau saham. Beberapa manfaat adanya pasar modal yaitu: a. Pasar modal merupakan wahana berinvestasi dana jangka panjang yang relatif efisien. Investor atau calon investor dapat menanamkan dananya dalam berbagai instrumen yang diperdagangkan atau akan dijual oleh perusahaan yang membutuhkan dana jangka panjang di pasar modal secara terbuka atau transparan, sehingga investor dapat dengan mudah memprediksi untung ruginya dalam menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut.
24
Embed
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Definisi
2.1.1 Pasar Modal
Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana
(borrower) dengan pihak yang kelebihan dana (lender). Dalam hal ini lender akan
memberikan dananya kepada borrowers, sedangkan lender mendapatkan surat
bukti (sekuritas) yang memiliki klaim atas aset-aset perusahaan. Pada umumnya
produk-produk (sekuritas) yang ditawarkan di pasar modal adalah saham biasa,
saham preferen, dan berbagai jenis obligasi, serta produk-produk derivatif
(Widoatmodjo, 2009).
Pasar modal menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995
adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan
efek, yaitu perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga atau profesi yang berkaitan dengan efek. Adapun efek yang
dimaksudkan di sini adalah surat berharga atau saham. Beberapa manfaat adanya
pasar modal yaitu:
a. Pasar modal merupakan wahana berinvestasi dana jangka panjang yang
relatif efisien.
Investor atau calon investor dapat menanamkan dananya dalam berbagai
instrumen yang diperdagangkan atau akan dijual oleh perusahaan yang
membutuhkan dana jangka panjang di pasar modal secara terbuka atau
transparan, sehingga investor dapat dengan mudah memprediksi untung
ruginya dalam menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut.
9
b. Pasar modal merupakan alternatif investasi.
Pasar modal dapat menjadi alternatif untuk menanamkan modal bagi
investor dengan segala kelebihan dan resiko yang ditanggung pemilik
modal.
c. Investor dapat memiliki lebih dari satu saham perusahaan-perusahaan yang
telah go public dengan segala resikonya. Atau dengan kata lain investor
dapat menyebar investasinya (diversifikasi modal) ke berbagai perusahaan
yang telah go public dan menjual sahamnya di pasar modal
d. Perusahaan dalam pengelolaan manajemen dituntut transparan dan
profesional.
e. Meningkatkan perkembangan perekonomian secara nasional.
Pasar modal yang berkembang akan membantu mendorong roda
perekonomian secara menyeluruh. Hal ini disebabkan pertumbuhan
investasi yang meningkat sehingga perusahaan-perusahaan yang sedang
membutuhkan dana untuk mengembangkan, memajukan dan meningkatkan
produktifitasnya. Dampak positifnya, pertumbuhan ekonomi akan
terpengaruh dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
Pasar modal dibedakan menjadi pasar perdana dan pasar sekunder. Pasar
perdana adalah pasar bagi sekuritas atau efek yang pertama kali diterbitkan atau
diumumkan dalam pasar modal. Sedangkan pasar sekunder adalah pasar bagi efek
yang sudah ada dan sudah diperdagangkan dalam pasar modal. Pada pasar
sekunder ini harga efek ditentukan oleh mekanisme pasar. (Widoatmodjo, 2009).
Kehadiran pasar modal harus dapat dimanfaatkan oleh pemerintah,
perusahaan, maupun masyarakat. Bagi pemerintah, dampak positif adanya pasar
10
modal adalah adanya pemupukan modal di dalam negeri. Selain memperkecil
pelarian modal ke luar negeri, pasar modal juga bermanfaat dalam hubungan
perbankan dengan ekspansi kredit yang selalu meningkat. Dengan adanya pasar
modal, minimal ekspansi kredit dapat diperkecil sehingga perusahaan yang
memerlukan dana dapat mencarinya melalui penjualan saham dan pengeluaran
obligasi.
2.1.2 Saham
Menurut Widoatmodjo (2009), saham adalah surat berharga sebagai bukti
penyertaan atau pemilikan individu ataupun institusi dalam suatu perusahaan.
Nilai saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu
a. Par Value (Nilai nominal)
Nilai nominal suatu saham adalah nilai yang tercantum pada saham yang
bersangkutan yang berfungsi untuk tujuan akuntansi.
b. Base Price (Nilai/harga dasar)
Harga dasar suatu saham baru merupakan harga perdananya. Sehingga nilai
dasar merupakan hasil perkalian antara harga dasar dengan jumlah saham
yang diterbitkan.
c. Market price ( Nilai/harga pasar)
Harga pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena harga
pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung.
Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham. Jika
harga pasar ini dikalikan dengan jumlah saham yang diterbitkan maka akan
didapat market value.
11
Persentase kepemilikan ditentukan oleh besarnya persentase jumlah saham
terhadap keseluruhan saham perusahaan. Seseorang yang memiliki saham suatu
perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah
sahamnya hanya beberapa lembar. Pemegang saham mempunyai hak dan
tanggung jawab seperti halnya seorang pemilik perusahaan. Mereka mempunyai
hak untuk menentukan arah dan kebijaksanaan umum perusahaan melalui Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS). Tentunya hak mereka dibatasi oleh persentase
jumlah saham yang mereka miliki karena berlakunya prinsip “one share one
vote”.
Dalam bursa efek Indonesia, terdapat berbagai jenis saham, yaitu saham
biasa (common stock) dan preferen (preferred stock). Saham biasa merupakan
salah satu jenis efek yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal. Bahkan
saat ini dengan semakin banyaknya emiten yang mencatatkan sahamnya di bursa
efek perdagangan saham semakin marak dan menarik para investor untuk terjun
dalam jual beli saham. Saham biasa merupakan saham yang tidak memperoleh
hak istimewa. Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memperoleh dividen
sepanjang perseroan memperoleh keuntungan. Saham preference merupakan
saham yang diberikan atas hak untuk mendapatkan dividen dan/atau bagian
kekayaan pada saat perusahaan dilikuidasi lebih dahulu dari saham biasa,
disamping itu mempunyai preferensi untuk mengajukan usul pencalonan
direksi/komisaris (Aufa, 2010).
2.1.3 Bursa Efek
Bursa Efek adalah suatu sistem convenant yang terorganisir dengan
mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual efek (pihak defisit dana) dengan
12
pembeli efek (pihak yang surplus dana) secara langsung atau melalui wakil-
wakilnya. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 bursa efek adalah
pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak yang lain dengan
tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.
Saat ini, bursa efek yang tersedia di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia
(BEI). Pemegang saham bursa efek itu sendiri adalah perusahaan efek yang telah
memperoleh izin usaha sebagai perantara pedagang efek. Sebagai fasilitator bursa
efek mempunyai tugas yang harus dilakukan kepada calon investor agar dapat
menjadikan bursa efek lebih dikenal oleh publik, yaitu (Widoatmodjo, 2009)
1. Menyediakan sarana perdagangan efek;
2. Mengupayakan likuiditas instrumen yaitu mengalirnya dana secara cepat
pada efek-efek yang dijual;
3. Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat;
4. Memasyarakatkan pasar modal untuk menarik investor dan perusahaan yang
go public.
2.1.4 Indeks Harga Saham
Secara sederhana, indeks harga adalah suatu angka yang digunakan untuk
membandingkan satu peristiwa dengan suatu peristiwa lainnya. Demikian juga,
indeks harga saham merupakan angka yang membandingkan perubahan harga
saham dari waktu ke waktu, misalnya ketika harga saham mengalami penurunan
atau kenaikan dibandingkan dengan suatu waktu tertentu.
Menurut Widoatmodjo (2009), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
menunjukkan pergerakan harga saham secara umum yang tercatat di bursa efek.
13
Indeks inilah yang paling banyak digunakan dan dipakai sebagai acuan tentang
perkembangan kegiatan di pasar modal. IHSG dapat digunakan untuk menilai
suatu situasi pasar secara umum atau mengukur apakah harga saham mengalami
kenaikan atau penurunan. IHSG melibatkan seluruh harga saham yang tercatat di
bursa.
Jenis indeks dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu (Mustikaati, 2007):
1. Indeks Harga Saham Individual
Indeks Harga Saham Individual menggambarkan suatu rangkaian informasi
historis mengenai pergerakan harga masing-masing saham, sampai pada tanggal
tertentu. Biasanya pergerakan harga saham tersebut disajikan tiap hari,
berdasarkan harga penutupan di bursa pada hari tersebut. Indeks tersebut disajikan
untuk periode tertentu. Dalam hal ini, indeks tersebut mencerminkan suatu nilai
yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham di bursa efek.
Ketika pertama kali saham dicatatkan di Bursa Efek, yaitu pada pagi hari
sebelum perdagangan dimulai, saham tersebut sudah mempunyai harga, yaitu
harga yang dibayar oleh investor di pasar perdana, atau harga perdana. Pada
umumnya, harga perdana yang tercantum dalam prospektus merupakan harga
tetap yang harus dibayar oleh investor tanpa ditambah biaya transaksi. Investor
yang membeli saham di pasar perdana dan kemudian menjual sahamnya di bursa
efek pasti ingin mengetahui presentase kenaikannya. Oleh karena itu, harga
perdana digunakan sebagai nilai dasar (unit base value) dalam menghitung indeks
harga saham. Perhitungan indeks harga saham individu dilakukan dengan rumus
berikut:
IHSI = J
(2.1)
14
Atau
IHSI =
X 100% (2.2)
2. Indeks Harga Saham Gabungan
Indeks Harga Saham Gabungan merupakan salah satu indeks pasar saham
yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dahulu Bursa Efek Jakarta
(BEJ). IHSG diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983, sebagai
indikator pergerakan harga saham di BEJ. Indeks ini mencakup pergerakan harga
seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Indeks inilah yang
paling banyak digunakan dan dipakai sebagai acuan tentang perkembangan
kegiatan di pasar modal dan juga digunakan untuk menilai situasi pasar secara
umum atau mengukur apakah harga saham mengalami kenaikan atau penuruan.
Untuk perhitungan Indeks Harga Saham secara umum, ada rumusan dasar
yang dikenal dengan nama Weighted Average. Rumus dasar penghitunganya
adalah :
IHSG = P Q
N x 100 (2.3)
Dimana,
P = harga penutupan saham di pasar reguler,
Q = bobot saham (jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia),
Nd = nilai dasar, yaitu nilai yang dibentuk berdasarkan jumlah saham yang
tercatat di BEI yang masuk dalam daftar penghitungan indeks.
Nilai dasar bisa berubah bila terdapat aksi korporasi yang menyebabkan
jumlah saham berkurang atau bertambah. Sederhananya, setiap saham dihitung
terlebih dahulu kapitalisasi pasar, kemudian dijumlahkan seluruh kapitalisasi
15
pasar per saham atas saham-saham yang diperhitungkan dalam indeks, lalu dibagi
dengan nilai dasar, kemudian dikalikan dengan 100. Jika kapitalisasi pasar per
saham yang di total ini berbeda dengan nilai kapitalisasi pasar seluruh saham di
BEI, itu dikarenakan ada saham-saham yang tidak perhitungkan dalam
penghitungan indeks. Saham-saham yang tidak diperhitungkan ini menjadi rahasia
BEI. Pihak BEI memiliki kriteria sendiri atas saham-saham yang bisa dimasukkan
dalam penghitungan IHSG. Jadi bisa dikatakan, IHSG merupakan nilai
representatif atas rata-rata harga seluruh saham di BEI bedasarkan jumlah saham
tercatat.
IHSG menentukan kondisi pasar sedang ramai, lesu, atau stabil. Jika angka
IHSG menunjukkan angka diatas 100 berarti kondisi pasar sedang ramai,
sedangkan jika IHSG menunjukkan angka di bawah 100, maka kondisi pasar
sedang lesu, dan apabila IHSG menujukkan angka 100, maka pasar dikatakan