Top Banner
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana (borrower) dengan pihak yang kelebihan dana (lender). Dalam hal ini lender akan memberikan dananya kepada borrowers, sedangkan lender mendapatkan surat bukti (sekuritas) yang memiliki klaim atas aset-aset perusahaan. Pada umumnya produk-produk (sekuritas) yang ditawarkan di pasar modal adalah saham biasa, saham preferen, dan berbagai jenis obligasi, serta produk-produk derivatif (Widoatmodjo, 2009). Pasar modal menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, yaitu perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga atau profesi yang berkaitan dengan efek. Adapun efek yang dimaksudkan di sini adalah surat berharga atau saham. Beberapa manfaat adanya pasar modal yaitu: a. Pasar modal merupakan wahana berinvestasi dana jangka panjang yang relatif efisien. Investor atau calon investor dapat menanamkan dananya dalam berbagai instrumen yang diperdagangkan atau akan dijual oleh perusahaan yang membutuhkan dana jangka panjang di pasar modal secara terbuka atau transparan, sehingga investor dapat dengan mudah memprediksi untung ruginya dalam menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut.
24

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

Mar 06, 2019

Download

Documents

phungnga
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

8  

  

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Definisi

2.1.1 Pasar Modal

Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana

(borrower) dengan pihak yang kelebihan dana (lender). Dalam hal ini lender akan

memberikan dananya kepada borrowers, sedangkan lender mendapatkan surat

bukti (sekuritas) yang memiliki klaim atas aset-aset perusahaan. Pada umumnya

produk-produk (sekuritas) yang ditawarkan di pasar modal adalah saham biasa,

saham preferen, dan berbagai jenis obligasi, serta produk-produk derivatif

(Widoatmodjo, 2009).

Pasar modal menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995

adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan

efek, yaitu perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,

serta lembaga atau profesi yang berkaitan dengan efek. Adapun efek yang

dimaksudkan di sini adalah surat berharga atau saham. Beberapa manfaat adanya

pasar modal yaitu:

a. Pasar modal merupakan wahana berinvestasi dana jangka panjang yang

relatif efisien.

Investor atau calon investor dapat menanamkan dananya dalam berbagai

instrumen yang diperdagangkan atau akan dijual oleh perusahaan yang

membutuhkan dana jangka panjang di pasar modal secara terbuka atau

transparan, sehingga investor dapat dengan mudah memprediksi untung

ruginya dalam menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut.

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

9  

  

b. Pasar modal merupakan alternatif investasi.

Pasar modal dapat menjadi alternatif untuk menanamkan modal bagi

investor dengan segala kelebihan dan resiko yang ditanggung pemilik

modal.

c. Investor dapat memiliki lebih dari satu saham perusahaan-perusahaan yang

telah go public dengan segala resikonya. Atau dengan kata lain investor

dapat menyebar investasinya (diversifikasi modal) ke berbagai perusahaan

yang telah go public dan menjual sahamnya di pasar modal

d. Perusahaan dalam pengelolaan manajemen dituntut transparan dan

profesional.

e. Meningkatkan perkembangan perekonomian secara nasional.

Pasar modal yang berkembang akan membantu mendorong roda

perekonomian secara menyeluruh. Hal ini disebabkan pertumbuhan

investasi yang meningkat sehingga perusahaan-perusahaan yang sedang

membutuhkan dana untuk mengembangkan, memajukan dan meningkatkan

produktifitasnya. Dampak positifnya, pertumbuhan ekonomi akan

terpengaruh dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Pasar modal dibedakan menjadi pasar perdana dan pasar sekunder. Pasar

perdana adalah pasar bagi sekuritas atau efek yang pertama kali diterbitkan atau

diumumkan dalam pasar modal. Sedangkan pasar sekunder adalah pasar bagi efek

yang sudah ada dan sudah diperdagangkan dalam pasar modal. Pada pasar

sekunder ini harga efek ditentukan oleh mekanisme pasar. (Widoatmodjo, 2009).  

Kehadiran pasar modal harus dapat dimanfaatkan oleh pemerintah,

perusahaan, maupun masyarakat. Bagi pemerintah, dampak positif adanya pasar

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

10  

  

modal adalah adanya pemupukan modal di dalam negeri. Selain memperkecil

pelarian modal ke luar negeri, pasar modal juga bermanfaat dalam hubungan

perbankan dengan ekspansi kredit yang selalu meningkat. Dengan adanya pasar

modal, minimal ekspansi kredit dapat diperkecil sehingga perusahaan yang

memerlukan dana dapat mencarinya melalui penjualan saham dan pengeluaran

obligasi.

2.1.2 Saham

Menurut Widoatmodjo (2009), saham adalah surat berharga sebagai bukti

penyertaan atau pemilikan individu ataupun institusi dalam suatu perusahaan.

Nilai saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu

a. Par Value (Nilai nominal)

Nilai nominal suatu saham adalah nilai yang tercantum pada saham yang

bersangkutan yang berfungsi untuk tujuan akuntansi.

b. Base Price (Nilai/harga dasar)

Harga dasar suatu saham baru merupakan harga perdananya. Sehingga nilai

dasar merupakan hasil perkalian antara harga dasar dengan jumlah saham

yang diterbitkan.

c. Market price ( Nilai/harga pasar)

Harga pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena harga

pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung.

Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham. Jika

harga pasar ini dikalikan dengan jumlah saham yang diterbitkan maka akan

didapat market value.

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

11  

  

Persentase kepemilikan ditentukan oleh besarnya persentase jumlah saham

terhadap keseluruhan saham perusahaan. Seseorang yang memiliki saham suatu

perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah

sahamnya hanya beberapa lembar. Pemegang saham mempunyai hak dan

tanggung jawab seperti halnya seorang pemilik perusahaan. Mereka mempunyai

hak untuk menentukan arah dan kebijaksanaan umum perusahaan melalui Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS). Tentunya hak mereka dibatasi oleh persentase

jumlah saham yang mereka miliki karena berlakunya prinsip “one share one

vote”.

Dalam bursa efek Indonesia, terdapat berbagai jenis saham, yaitu saham

biasa (common stock) dan preferen (preferred stock). Saham biasa merupakan

salah satu jenis efek yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal. Bahkan

saat ini dengan semakin banyaknya emiten yang mencatatkan sahamnya di bursa

efek perdagangan saham semakin marak dan menarik para investor untuk terjun

dalam jual beli saham. Saham biasa merupakan saham yang tidak memperoleh

hak istimewa. Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memperoleh dividen

sepanjang perseroan memperoleh keuntungan. Saham preference merupakan

saham yang diberikan atas hak untuk mendapatkan dividen dan/atau bagian

kekayaan pada saat perusahaan dilikuidasi lebih dahulu dari saham biasa,

disamping itu mempunyai preferensi untuk mengajukan usul pencalonan

direksi/komisaris (Aufa, 2010).

2.1.3 Bursa Efek

Bursa Efek adalah suatu sistem convenant yang terorganisir dengan

mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual efek (pihak defisit dana) dengan

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

12  

  

pembeli efek (pihak yang surplus dana) secara langsung atau melalui wakil-

wakilnya. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 bursa efek adalah

pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk

mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak yang lain dengan

tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.

Saat ini, bursa efek yang tersedia di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia

(BEI). Pemegang saham bursa efek itu sendiri adalah perusahaan efek yang telah

memperoleh izin usaha sebagai perantara pedagang efek. Sebagai fasilitator bursa

efek mempunyai tugas yang harus dilakukan kepada calon investor agar dapat

menjadikan bursa efek lebih dikenal oleh publik, yaitu (Widoatmodjo, 2009)

1. Menyediakan sarana perdagangan efek;

2. Mengupayakan likuiditas instrumen yaitu mengalirnya dana secara cepat

pada efek-efek yang dijual;

3. Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat;

4. Memasyarakatkan pasar modal untuk menarik investor dan perusahaan yang

go public.

2.1.4 Indeks Harga Saham

Secara sederhana, indeks harga adalah suatu angka yang digunakan untuk

membandingkan satu peristiwa dengan suatu peristiwa lainnya. Demikian juga,

indeks harga saham merupakan angka yang membandingkan perubahan harga

saham dari waktu ke waktu, misalnya ketika harga saham mengalami penurunan

atau kenaikan dibandingkan dengan suatu waktu tertentu.

Menurut Widoatmodjo (2009), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

menunjukkan pergerakan harga saham secara umum yang tercatat di bursa efek.

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

13  

  

Indeks inilah yang paling banyak digunakan dan dipakai sebagai acuan tentang

perkembangan kegiatan di pasar modal. IHSG dapat digunakan untuk menilai

suatu situasi pasar secara umum atau mengukur apakah harga saham mengalami

kenaikan atau penurunan. IHSG melibatkan seluruh harga saham yang tercatat di

bursa.

Jenis indeks dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu (Mustikaati, 2007):

1. Indeks Harga Saham Individual

Indeks Harga Saham Individual menggambarkan suatu rangkaian informasi

historis mengenai pergerakan harga masing-masing saham, sampai pada tanggal

tertentu. Biasanya pergerakan harga saham tersebut disajikan tiap hari,

berdasarkan harga penutupan di bursa pada hari tersebut. Indeks tersebut disajikan

untuk periode tertentu. Dalam hal ini, indeks tersebut mencerminkan suatu nilai

yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham di bursa efek.

Ketika pertama kali saham dicatatkan di Bursa Efek, yaitu pada pagi hari

sebelum perdagangan dimulai, saham tersebut sudah mempunyai harga, yaitu

harga yang dibayar oleh investor di pasar perdana, atau harga perdana. Pada

umumnya, harga perdana yang tercantum dalam prospektus merupakan harga

tetap yang harus dibayar oleh investor tanpa ditambah biaya transaksi. Investor

yang membeli saham di pasar perdana dan kemudian menjual sahamnya di bursa

efek pasti ingin mengetahui presentase kenaikannya. Oleh karena itu, harga

perdana digunakan sebagai nilai dasar (unit base value) dalam menghitung indeks

harga saham. Perhitungan indeks harga saham individu dilakukan dengan rumus

berikut:

IHSI = J

(2.1)

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

14  

  

Atau

IHSI =

X 100% (2.2)

2. Indeks Harga Saham Gabungan

Indeks Harga Saham Gabungan merupakan salah satu indeks pasar saham

yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dahulu Bursa Efek Jakarta

(BEJ). IHSG diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983, sebagai

indikator pergerakan harga saham di BEJ. Indeks ini mencakup pergerakan harga

seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Indeks inilah yang

paling banyak digunakan dan dipakai sebagai acuan tentang perkembangan

kegiatan di pasar modal dan juga digunakan untuk menilai situasi pasar secara

umum atau mengukur apakah harga saham mengalami kenaikan atau penuruan.

Untuk perhitungan Indeks Harga Saham secara umum, ada rumusan dasar

yang dikenal dengan nama Weighted Average. Rumus dasar penghitunganya

adalah :

IHSG = P Q

N x 100 (2.3)

Dimana,

P = harga penutupan saham di pasar reguler,

Q = bobot saham (jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia),

Nd = nilai dasar, yaitu nilai yang dibentuk berdasarkan jumlah saham yang

tercatat di BEI yang masuk dalam daftar penghitungan indeks.

Nilai dasar bisa berubah bila terdapat aksi korporasi yang menyebabkan

jumlah saham berkurang atau bertambah. Sederhananya, setiap saham dihitung

terlebih dahulu kapitalisasi pasar, kemudian dijumlahkan seluruh kapitalisasi

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

15  

  

pasar per saham atas saham-saham yang diperhitungkan dalam indeks, lalu dibagi

dengan nilai dasar, kemudian dikalikan dengan 100. Jika kapitalisasi pasar per

saham yang di total ini berbeda dengan nilai kapitalisasi pasar seluruh saham di

BEI, itu dikarenakan ada saham-saham yang tidak perhitungkan dalam

penghitungan indeks. Saham-saham yang tidak diperhitungkan ini menjadi rahasia

BEI. Pihak BEI memiliki kriteria sendiri atas saham-saham yang bisa dimasukkan

dalam penghitungan IHSG. Jadi bisa dikatakan, IHSG merupakan nilai

representatif atas rata-rata harga seluruh saham di BEI bedasarkan jumlah saham

tercatat.

IHSG menentukan kondisi pasar sedang ramai, lesu, atau stabil. Jika angka

IHSG menunjukkan angka diatas 100 berarti kondisi pasar sedang ramai,

sedangkan jika IHSG menunjukkan angka di bawah 100, maka kondisi pasar

sedang lesu, dan apabila IHSG menujukkan angka 100, maka pasar dikatakan

dalam keadaan stabil.

Tabel 2.1. Indikator Angka IHSG Indikator Angka IHSG Keterangan

Angka IHSG > 100 Angka IHSG < 100 Angka IHSG = 100

Ramai Lesu Stabil

Sumber: Widoatmodjo (2009)

IHSG merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis saham yang tercatat di

bursa efek.

a. Seluruh Saham

Indeks harga saham gabungan (IHSG) seluruh saham menggambarkan

suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham

gabungan seluruh saham, sampai pada tanggal tertentu. Biasanya

pergerakan saham tersebut disajikan tiap hari, berdasarkan harga

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

16  

  

penutupan di bursa pada hari tersebut. Indeks tersebut disajikan untuk

periode tertentu. Dalam hal ini mencerminkan suatu nilai yang berfungsi

sebagai pengukuran kinerja suatu saham gabungan di bursa efek.

b. Indeks Harga Saham Kelompok

Indeks harga saham kelompok menggambarkan suatu rangkaian informasi

historis mengenai pergerakan harga saham kelompok suatu saham, sampai

pada tanggal tertentu.

c. Indeks LQ45

Indeks ini terdiri dari 45 saham dengan likuidasi tinggi, yang diseleksi

melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas dasar likuiditas,

seleksi atas saham-saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar.

d. Jakarta Islamic Index

Jakarta Islamic Index terdiri atas 30 saham yang dipilih dari saham-saham

yang sesuai dengan prinsip syariah Islam. Penentuan kriteria pemilihan

saham dalam JII melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT.

Danareksa Investment Management.

2.1.5 Indeks Produksi Industri (IPI)

Industrial Production Index (IPI) atau Indeks Produksi Industri merupakan

salah satu indikator untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara

dengan pendekatan output riil (Kaminsky, 1998). Indeks ini merepresentasikan

pertumbuhan produksi nasional.

Adapun rumus untuk menghitung IPI yaitu :

IPI = ∑ W R

∑ W (2.4)

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

17  

  

dimana Wi adalah bobot pembagi dan Ri adalah produksi relatif.

IPI merupakan data bulanan yang mengukur total produksi dari seluruh

pabrik, pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air, gas,

transportasi, dan lain-lain). Komponen terbesar dari indeks ini adalah industri

manufaktur yang diestimasi dari total jam kerja dari laporan ketenagakerjaan.

Komponen pelengkapnya adalah Capacity Utilization yang bertujuan untuk

menghitung tingkat penggunaan modal negara yang digunakan selama proses

produksi (Muthohharoh, 2010).

2.1.6 Suku Bunga SBI

Sertifikat Bank Indonesia atau SBI pada prinsipnya adalah surat berharga

atas unjuk dalam Rupiah yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank

Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek. SBI pertama kali

diterbitkan pada tahun 1970 dengan sasaran utama untuk menciptakan suatu

instrumen pasar uang yang hanya diperdagangkan antara bank-bank. Namun

setelah dikeluarkan kebijaksanaan yang memperkenankan bank-bank menerbitkan

sertifikat deposito pada tahun 1971, dengan terlebih dahulu memperoleh izin dari

Bank Indonesia, maka SBI tidak lagi diterbitkan karena sertifikat deposito

dianggap akan dapat menggantikan SBI. Oleh karena itu, SBI sebenarnya hanya

sempat beredar kurang lebih satu tahun. Namun sejalan dengan berubahnya

pendekatan kebijaksanaan moneter pemerintah terutama setelah deregulasi

perbankan 1 Juni 1983, maka Bank Indonesia kembali menerbitkan SBI sebagai

instrumen dalam melakukan kebijaksananan operasi pasar terbuka, terutama untuk

tujuan kontraksi moneter.

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

18  

  

Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan instrumen SBI, yaitu:

1. SBI lelang yaitu SBI yang dijual secara lelang kepada bank dan atau pialang,

yang didasarkan atas target kuantitas dalam rangka pelaksanaan kebijakan

pengendalian moneter.

2. SBI repo (repurchase agreement) adalah SBI yang dibeli kembali oleh Bank

Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan likuiditas bank dengan

perjanjian bank akan membeli kembali sesuai jangka waktu repo yang

diperjanjikan.

2.1.7 Harga Minyak Riil

Data harga minyak untuk Indonesia diambil dari data Indeks Harga

Perdagangan Besar (IHPB) untuk industri minyak dari Badan Pusat Statistik

(BPS). IHPB ini merupakan angka indeks yang menggambarkan besarnya

perubahan harga pada tingkat harga perdagangan besar atau harga grosir dari

komoditas minyak yang diperdagangkan di Indonesia. Harga perdagangan besar

untuk komoditas minyak adalah harga transaksi yang terjadi antara

penjual/pedagang besar pertama dengan pembeli/pedagang besar berikutnya

dalam jumlah besar pada pasar pertama atas suatu komoditas.

Perhitungan IHPB secara umum menggunakan formula Laspayres yang

dikembangkan, yaitu:

In = ∑ P

P

∑ P Q (2.5)

Dimana: In = Indeks bulan ke n (bulan penelitian)

Pn = Harga bulan ke n (bulan penelitian)

Pn-1 = Harga bulan ke n-1 (bulan sebelumnya)

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

19  

  

Pn-1 Q0= Nilai timbangan bulan n-1 (bulan sebelumnya)

P0 Q0 = Nilai timbangan tahun dasar

Harga minyak riil merupakan harga minyak yang dilihat dari suatu waktu

yang konstan dengan mengeluarkan unsur inflasi dari data tersebut. Perubahan

harga minyak riil ini mengindikasikan adanya perubahan harga minyak yang

sebenarnya. Misalnya, harga nominal minyak pada tahun lalu sebesar $100 per

barrel, dan harga minyak tahun ini $110 per barrel dengan tingkat inflasi 10%.

Secara perhitungan nominal, harga minyak mengalami peningkatan sebesar $10

per barrel. Jika memperhitungkan inflasi, maka harga minyak tidak mengalami

kenaikan. Dalam penelitian ini, harga minyak riil diperoleh dengan membagi

IHPB untuk minyak dengan tingkat inflasi yang diproksi dengan indeks harga

konsumen (IHK).

2.1.8 Volatilitas

Studi mengenai volatilitas pertama kali dilakukan oleh Engle (1982) dengan

menggunakan Auto-Regressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH).

Kemudian dikembangkan oleh Bollerlev (1986) dengan General Auto-Regressive

Conditional Heteroscedasticity (GARCH). Pada prinsipnya kedua model ini

sama-sama melihat volatilitas harga.

Keterbatasan dari model ARCH adalah tidak dapat menganalisis hubungan

antar variabel, maka beberapa studi volatilitas yang melihat hubungan antar

variabel menggunakan model yang lain, seperti Ordinary Least Square (OLS),

General Method of Moment (GMM), atau Vector Autoregression (VAR). Semua

studi volatilitas tersebut tetap menggunakan data varian atau standar deviasi dari

datanya meskipun tidak menggunakan model ARCH.

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

20  

  

Konsep volatilitas dalam penelitian ini diukur berdasarkan unsur standar

deviasi atau varian. Atau dengan kata lain, definisi volatilitas berhubungan dengan

bagaimana nilai-nilai data tersebut tersebar. Sebuah standar deviasi yang rendah

menunjukkan bahwa nilai data-data cenderung sangat dekat dengan nilai rata-rata,

sedangkan standar deviasi yang tinggi menunjukkan bahwa nilai data tersebar di

berbagai macam nilai.

2.2 Tinjauan Teori

2.2.1 Teori Pengharapan Rasional

Pada dekade 1950-an dan 1960-an, para ekonom memandang harapan hanya

sebagai bentuk dari pengalaman masa lalu saja (pengharapan adaptif).

Pengharapan adaptif (adaptive expectations) menyatakan bahwa perubahan

harapan akan terjadi secara perlahan sepanjang waktu seiring dengan perubahan

data masa lalu (Miskhin, 2008).

Seiring berjalannya waktu, pengharapan adaptif dianggap tidak sesuai lagi

karena hanya menggunakan informasi dari data masa lalu pada suatu variabel

tertentu untuk membentuk harapan atas variabel tersebut. Oleh karena itu, John

Muth mengembangkan teori pengharapan rasional (rational expectations). Teori

pengharapan rasional menyatakan bahwa pengharapan akan sama dengan

proyeksi yang optimal (tebakan terbaik mengenai masa depan) dengan

menggunakan semua informasi yang tersedia (Miskhin, 2008).

Terdapat dua alasan mengapa pengharapan dapat menjadi tidak rasional.

Pertama, untuk mendapatkan semua informasi yang diperlukan membutuhkan

banyak usaha atau biaya. Kedua, adanya kemungkinan informasi yang didapatkan

tidak relevan dan akurat.

Page 14: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

21  

  

2.2.2 Hipotesis Pasar Efisien

Hipotesis pasar efisien (efficient market hypothesis) didasarkan pada asumsi

bahwa harga-harga dari sekuritas di pasar keuangan sepenuhnya mencerminkan

semua informasi yang tersedia. Hipotesis pasar efisien menganggap pengharapan

atas harga depan sama dengan proyeksi optimal dengan menggunakan semua

informasi yang tersedia.

Berdasarkan hipotesis ini, harga saham mencerminkan semua informasi

yang tersedia secara publik dalam pasar yang efisien. Harga saham akan bereaksi

terhadap pengumuman atau berita jika informasi yang diumumkan tersebut baru

dan tidak diperkirakan sebelumnya (Mishkin, 2008).

2.2.3 Teori Umum Pasar

Harga dalam suatu pasar merupakan titik pertemuan antara permintaan dan

penawaran dari produk yang ditawarkan oleh pasar. Perubahan harga ataupun

perubahan volume produk berubah-ubah sesuai perubahan permintaan dan atau

penawaran. Apabila volume produk mengalami peningkatan yang menunjukkan

bahwa terjadi perluasan pasar, maka tingkat harga akan mengalami peningkatan.

2.2.4 Hubungan Harga Minyak dan Harga Saham

Mekanisme yang menjelaskan pengaruh harga minyak terhadap harga

saham telah banyak diungkapkan, khususnya dalam mekanisme transmisi

penawaran dan permintaan. Salah satunya dalam penelitian Adebiyi et. al. (2009)

yang mengungkapkan bahwa bahan bakar minyak adalah salah satu input penting

bagi produksi sehingga jika ada kenaikan harga bahan bakar minyak akan

meningkatkan biaya produksi dan mengurangi produktifitas.

Page 15: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

22  

  

Kenaikan harga minyak akan menimbulkan guncangan yang negatif pada

sisi penawaran (negative supply-side shock). Artinya, kenaikan harga minyak

akan menyebabkan naiknya ongkos energi bagi perusahaan-perusahaan (dunia

usaha), yang pada gilirannya akan mempengaruhi keputusan perusahaan untuk

menambah atau mengurangi jumlah produksi. Hal tersebut akan mempengaruhi

jumlah output yang dihasilkan serta harga jual output perusahaan. Selanjutnya

akan berpengaruh terhadap daya beli konsumen, dimana naiknya biaya produksi

akan membuat naiknya harga jual serta konsumen akan cenderung mengurangi

jumlah barang yang dikonsumsi sehingga penerimaan produsen akan cenderung

menurun dan mempengaruhi arus kas. Arus kas yang menurun akan dipandang

tidak baik oleh investor sehingga hal tersebut akan membuat investor tidak

tertarik untuk menginvestasikan dananya pada saham perusahaan.

Basher dan Sadorsky (2006) mengungkapkan bahwa bahan bakar minyak,

begitu pula dengan modal, tenaga kerja dan bahan baku merupakan komponen

penting dalam produksi barang dan jasa, sehingga perubahan harga input-input ini

akan mempengaruhi kas perusahaan/industri. Pada kasus negara importir minyak,

peningkatan harga minyak akan meningkatkan biaya pruduksi karena tidak

adanya input substitusi antara faktor-faktor produksi tersebut. Biaya produksi

yang tinggi mengurangi arus kas dan pada akhirnya menurunkan harga saham.

Kenaikan harga minyak juga mempengaruhi tingkat bunga diskonto.

Kenaikan harga minyak sering menunjukkan tekanan inflasi, dan Bank Sentral

dapat mengontrol kenaikan inflasi ini dengan meningkatkan suku bunga. Bagi tipe

investor yang memiliki kecenderungan berhati-hati (risk overter), kenaikan suku

bunga membuat investasi pada instrumen obligasi lebih menarik daripada saham.

Page 16: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

23  

  

Selain untuk mengantisipasi resiko fluktuasi harga saham, hal tersebut

menyebabkan penurunan harga saham karena para investor memindahkan

danannya ke instrumen obligasi.

2.2.5 Hubungan Kebijakan Moneter dengan Harga Saham

Suku bunga merupakan salah satu resiko yang harus dipertimbangkan oleh

investor sebelum berinvestasi di sebuah negara. Mishkin (2008) mengungkapkan

bahwa kebijakan moneter tidak hanya mempengaruhi perekonomian melalui

instrumen utang namun bisa melalui harga aset. Salah satu harga aset yang

dipengaruhi oleh suku bunga melalui mekanisme transmisi adalah harga saham.

Fluktuasi harga di pasar saham, yang dipengaruhi oleh kebijakan moneter,

memiliki pengaruh penting terhadap ekonomi. Mekanisme transmisi yang

melibatkan pasar saham terdiri dari tiga jenis yakni pengaruh pasar saham

terhadap investasi, pengaruh neraca perusahaan, pengaruh kesejahteraan rumah

tangga, dan pengaruh likuiditas rumah tangga. Khusus untuk pengaruh pasar

saham terhadap investasi. Teori Tobin’s q menjelaskan mekanisme penting

tentang bagaimana pergerakan harga saham dapat mempengaruhi perekonomian.

Tobin’s q dapat diartikan sebagai nilai pasar perusahaan dibagi dengan biaya

penggantian modal. Jika q tinggi, harga pasar perusahaan relatif tinggi terhadap

biaya penggantian modal, dan pabrik baru serta peralatan relatif murah terhadap

nilai pasar perusahaan. Perusahaan dapat menerbitkan saham dan menperoleh

harga saham yang tinggi terhadap biaya fasilitas dan peralatan mereka beli.

Pengeluaran untuk investasi akan meningkat karena perusahaan dapat membeli

banyak instrumen investasi hanya dengan menerbitkan sedikit saham.

Page 17: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

24  

  

Hal yang terpenting dari model Tobin’s q adalah adanya hubungan antara

harga saham dan pengeluaran investasi. Kemudian bagaimana kebijakan moneter

mempengaruhi harga saham. Kebijakan moneter ekspansif dimana suku bunga

diturunkan akan membuat obligasi tidak menarik dibandingkan saham dan

meningkatkan permintaan terhadap saham yang harganya akan meningkat.

Dengan mengkombinasikan hal tersebut dengan pengeluaran investasi,

maka harga saham yang tinggi akan meningkatkan pengeluaran investasi.

Mekanisme transmisinya dapat dilihat dalam skema berikut ini peningkatan

jumlah uang beredar menunjukan kebijakan moneter ekspansif. Jika penetapan

harga saham menggunakan model dividend discount, maka kebijakan moneter

akan mempengaruhi harga saham melalui suku bunga karena investasi di saham

lebih menguntungkan dibandingkan di obligasi (Hildebrand, 2006). Kemudian

jumlah saham yang dimiliki meningkat dan mengindikasikan pengeluaran

investasi meningkat. Dengan demikian akan terjadi peningkatan pada permintaan

aggregat yang akan meningkatkan output.

Investasi perusahaan tidak hanya melalui obligasi tetapi dapat pula melalui

penerbitan saham baru. Biaya modal perusahaan akan relatif turun ketika harga

saham tinggi karena perusahaan memperoleh dana yang lebih besar dari

penerbitan saham baru tersebut. Ketika harga saham tinggi maka pengeluaran

investasi akan meningkat karena biaya modal yang rendah. Kebijakan moneter

ekspansif meningkatkan harga saham, menurunkan biaya modal dan

menyebabkan investasi dan output meningkat.

Page 18: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

25  

  

2.3 Penelitian Terdahulu

Adebiyi et. al. (2009) mengestimasi pengaruh harga minyak dunia, nilai

tukar, suku bunga, dan indeks produksi industri terhadap indeks harga saham di

Nigeria. Dengan menggunakan metode VAR, hasil penelitian menunjukan bahwa

harga minyak dunia berpengaruh negatif terhadap indeks harga saham, yang

artinya bahwa naiknya harga minyak dunia akan menurunkan indeks harga saham

di Nigeria. Adebiyi membandingkan shocks harga minyak dunia dan shocks suku

bunga terhadap pasar saham untuk menentukan variabel mana yang lebih berperan

menggerakkan indeks harga saham di Nigeria. Hasilnya adalah shocks suku bunga

memiliki pengaruh yang lebih besar dari pada shocks harga minyak dunia. Hal

tersebut mengindikasikan bahwa kebijakan moneter di Nigeria secara sistematis

mengantisipasi inflasi yang ditimbulkan oleh kenaikan harga minyak dunia

dengan peningkatan suku bunga, yang pada akhirnya akan menurunkan indeks

harga saham.

Narayan dan Seema (2010) melakukan penelitian mengenai dampak

guncangan harga minyak dunia terhadap harga saham di negara Vietnam.

Penelitian ini menggunakan metode analisis ECM dengan memasukkan variabel

harga minyak dunia jenis WTI, nilai tukar, dan indeks harga saham Vietnam.

Hasil penelitian menggunakan model ECM menunjukkan bahwa harga minyak

dunia, harga saham, dan nilai tukar terkointegrasi dan harga minyak dunia

berpengaruh positif dan signifikan secara statistik terhadap harga saham di

Vietnam.

Maghyereh (2004) menganalisis dinamika hubungan antara harga crude oil

dan harga minyak di negara-negara berkembang. Dengan menggunakan metode

Page 19: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

26  

  

VAR. Maghreyeh (2004) mengungkapkan bahwa harga minyak dunia tidak terlalu

dominan mempengaruhi indeks harga saham di negara-negara berkembang. Selain

itu, hasil impulse response menunjukan bahwa gejolak pasar minyak dunia yang

ditunjukan oleh harga minyak dunia tidak terlalu direspon oleh indeks harga

saham. Hasil ini menunjukan bahwa pergerakan harga minyak dunia tidak selalu

berarti pergerakan indeks harga saham. Selain itu, hasil penelitian Maghreyeh

(2004) ini juga membuktikan bahwa arus modal di pasar saham negara-negara

berkembang tidak berjalan efektif karena pengaruh spekulasi dari beberapa

investor.

Masih, Peters, dan Mello (2010) meneliti pengaruh fluktusi harga minyak

riil terhadap return saham riil di negara Korea menggunakan model VECM

dengan memasukkan variabel tingkat suku bunga, aktivitas ekonomi, return

saham riil, harga minyak riil, dan volatilitas harga minyak riil. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa volatilitas harga minyak riil lebih dominan dalam

menjelaskan pergerakan return saham. Volatilitas harga minyak akan berdampak

buruk terhadap investor dan perusahaan pada jangka waktu yang lama serta

memerlukan waktu untuk perusahaan dan investor dalam menyesuaikan diri

akibat guncangan harga minyak. Selain itu, harga minyak dan volatilitasnya juga

berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi dimana ketika terjadi guncangan harga

minyak maka akan menghambat aktivitas ekonomi di negara Korea dalam jangka

panjang. Perekonomian membutuhkan waktu untuk kembali pada tingkat

keseimbangan akibat adanya guncangan harga minyak.

Sari dan Soytas (2006) melakukan penelitian untuk melihat hubungan antara

Return saham, harga minyak mentah (crude oil price), suku bunga, dan output di

Page 20: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

27  

  

negara Turki. Data yang digunakan adalah data time series bulanan mulai periode

1987:01 sampai 2004:03 dengan menggunakan pendekatan model VAR. Hasil

penelitian Ramazan dan Ugur adalah tidak adanya hubungan yang signifikan

antara Return saham, harga minyak mentah (crude oil price), suku bunga, dan

output di negara Turki. Hal ini terjadi karena kemungkinan pemerintah Turki

menetapkan pajak yang besar terhadap minyak sehingga guncangan harga minyak

diserap oleh perubahan pajak.

Perry Sadorsky (1999) melakukan analisis peranan guncangan harga minyak

terhadap aktivitas pasar saham di negara kawasan OECD menggunakan metode

analisis VAR dan memasukkan unsur volatilitas harga minyak dalam model

penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data index of

industrial production, three-mounth T-bill rate, real oil price, dan real stock

return selama perode 1950-1995. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

pergerakan harga minyak dan volatilitasnya berperan penting dalam

mempengaruhi aktivitas ekonomi di negara-negara kawasab OECD dan

perubahan variabel ekonomi lainya juga berpengaruh, tetapi pengaruhnya kecil

terhadap harga minyak. Berdasarkan hasil impuls respon yang dilakukan,

pergerakan harga minyak berpengaruh penting dalam menjelaskan pergerakan

return harga saham di negara-negara OECD.

Penelitian Perry Sadorsky (1999) adalah penelitian yang paling mendekati

penelitian yang dilakukan penulis, namun terdapat perbedaan dalam beberapa

aspek, yaitu sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data di negara

Indonesia dan periode yang penelitian ini dimulai sejak tahun 2000 hingga 2011.

Page 21: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

28  

  

2.4 Kerangka Pemikiran

Skema alur pemikiran pada Gambar 2.1 menunjukan analisis pengaruh

pergerakan harga minyak terhadap pergerakan indeks harga saham. Berdasarkan

beberapa literatur teori dan penelitian terdahulu maka diduga terdapat pengaruh

pergerakan harga minyak terhadap indeks harga saham di Indonesia.

Inti permasalahan pada penelitian ini adalah mengetahui pengaruh

pergerakan harga minyak terhadap perekonomian dan aktivitas pasar saham di

Indonesia. Alasan pasar saham dijadikan indikator aktivitas perekonomian di

suatu negara pada penelitian ini ialah karena pasar keuangan merupakan tempat

atau sarana bagi aliran modal dari luar negeri maupun dari dalam negeri yang

dipandang penting dalam pendanaan proses produksi. Dana berlimpah yang

dimiliki masyarakat atau perusahaan, khususnya kalangan investor, akan membuat

arus modal semakin aktif mengalir di pasar saham dan indeks harga saham akan

menunjukan tren positif sehingga aktivitas perekonomian negara tersebut bisa

dikatakan baik. Penelitian ini ingin melihat apakah ada pengaruh pergerakan harga

minyak dan volatilitasnya terhadap perekonomian dan pasar saham di Indonesia.

Jika terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak akan meningkatkan biaya

produksi dan mengurangi produktivitas. Peningkatan biaya produksi dan

menurunnya produktivitas akan mempengaruhi jumlah output yang dihasilkan

serta harga jual output. Hal tersebut akan mempengaruhi output nasional karena

output yang dihasilkan oleh perusahaan menurun. Selain itu, kenaikan harga

minyak juga akan berpengaruh terhadap daya beli konsumen, dimana naiknya

biaya produksi akan membuat naiknya harga jual serta konsumen akan cenderung

mengurangi jumlah barang yang dikonsumsi sehingga penerimaan produsen akan

Page 22: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

29  

  

cenderung menurun dan mempengaruhi arus kas. Arus kas yang menurun akan

dipandang tidak baik oleh investor sehingga hal tersebut akan membuat investor

tidak tertarik untuk menginvestasikan dananya pada saham perusahaan.

Kenaikan harga minyak juga mempengaruhi tingkat bunga diskonto.

Kenaikan harga minyak sering menunjukkan tekanan inflasi (Bangun, 2012).

Bank Sentral dapat mengontrol kenaikan inflasi ini dengan meningkatkan suku

bunga. Bagi tipe investor yang memiliki kecenderungan berhati-hati (risk

overter), kenaikan suku bunga membuat investasi pada instrumen obligasi lebih

menarik daripada saham. Menurut mekanisme transmisi suku bunga yang

diungkapkan oleh Miskhin (2008), kebijakan moneter kontraktif, yakni

menaikkan suku bunga nominal akan mempengaruhi tingkat bunga di instrumen

obligasi. Hal ini akan mempengaruhi harga saham (turun) karena instrumen

obligasi jauh lebih menarik dan beresiko rendah karena tingkat return-nya

ditentukan oleh tingkat suku bunga.

Page 23: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

30  

  

Keterangan: = Alur penelitian

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Harga Minyak Dunia 

Harga Minyak di Indonesia 

Output perusahaan 

Arus kas Perusahaan 

Biaya produksi perusahaan  Inflasi 

Investasi Obligasi 

Return  Saham Harga Saham Perusahaan 

Kontrol Kebijakan Moneter 

Output Nasional 

Suku Bunga 

Vector Autoregression 

Impuls Respons  Variance Decompositio

Pengaruh harga minyak terhadap Return saham di Indonesia

Page 24: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Definisi 2.1.1 Pasar Modal · Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan walaupun jumlah sahamnya

31  

  

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan literatur-literatur yang melandasi penelitian serta hasil dari

penelitian sebelumnya, maka penulis memiliki hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga pergerakan harga minyak dan volatilitasnya menjadi salah satu

faktor penting dalam menjelaskan pergerakan return saham di Indonesia;

2. Diduga harga minyak dan volatilitasnya berpengaruh secara negatif

terhadap return saham sebab Indonesia sebagai negara pengimpor minyak;

3. Diduga harga minyak dan volatilitasnya berpengaruh secara negatif

terhadap indeks produksi industri.