4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Taksonomi Lidah Buaya Lidah buaya masuk ke Indonesia sekitar abad ke- 17. Tanaman ini dibawa oleh petani keturunan Cina. Dapat dilihat pada Gambar 1, tanaman lidah buaya pada awalnya hanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias yang ditanam sembarangan di pekarangan rumah dan digunakan sebagai bahan alami untuk penyubur rambut. Sekitar tahun 1990, tlidah buaya baru digunakan untuk industri minuman maupun makanan (Furnawanthi, 2002) Terdapat beberapa jenis aloe yang umum dibudidayakan, yaitu Aloe sorocortin yang berasal dari Zanibar, Aloe barbadensis Miller, dan Aloe vulgaris. Namun lidah buaya yang saat ini dibudidayakan secara komersial di Indonesia adalah Aloe vera chinensis dan Aloe barbadensis Miller. Aloe barbadensis Miller ditemukan oleh Philip Miller, seorang pakar botani yang berasal dari Inggris, pada tahun 1768. Tanaman ini tumbuh di daerah kering, hal ini dikarenakan bagian stomata daun lidah buaya dapat tertutup rapat pada musim kemarau karena untuk menghindari hilangnya air daun (Furnawanthi, 2007). Menurut Furnawanthi (2002) klasifikasi tanaman lidah buaya sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Liliales Famili : Liliaceae Genus : Aloe Spesies : Aloe vera
18
Embed
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Taksonomi Lidah Buayaeprints.umm.ac.id/55711/3/BAB II.pdf · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Taksonomi Lidah Buaya Lidah buaya masuk
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Morfologi dan Taksonomi Lidah Buaya
Lidah buaya masuk ke Indonesia sekitar abad ke- 17. Tanaman ini dibawa oleh
petani keturunan Cina. Dapat dilihat pada Gambar 1, tanaman lidah buaya pada
awalnya hanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias yang ditanam sembarangan di
pekarangan rumah dan digunakan sebagai bahan alami untuk penyubur rambut. Sekitar
tahun 1990, tlidah buaya baru digunakan untuk industri minuman maupun makanan
(Furnawanthi, 2002)
Terdapat beberapa jenis aloe yang umum dibudidayakan, yaitu Aloe sorocortin
yang berasal dari Zanibar, Aloe barbadensis Miller, dan Aloe vulgaris. Namun lidah
buaya yang saat ini dibudidayakan secara komersial di Indonesia adalah Aloe vera
chinensis dan Aloe barbadensis Miller. Aloe barbadensis Miller ditemukan oleh Philip
Miller, seorang pakar botani yang berasal dari Inggris, pada tahun 1768. Tanaman ini
tumbuh di daerah kering, hal ini dikarenakan bagian stomata daun lidah buaya dapat
tertutup rapat pada musim kemarau karena untuk menghindari hilangnya air daun
(Furnawanthi, 2007).
Menurut Furnawanthi (2002) klasifikasi tanaman lidah buaya sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera
5
Gambar 1. Lidah Buaya
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Tanaman lidah buaya dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai daerah
pegunungan. Daya adaptasinya tinggi sehingga tempat tubuhnya menyebar keseluruh
dunia mulai daerah tropika sampai ke daerah sub tropika. Tanah yang cocok untuk
lidah bauya adalah tanah subur, kaya bahan organik dan gembur. Karena akarnya yang
pendek, tanaman ini tumbuh baik di daerah bertanah gambut yang memiliki pH rendah.
Umur panen lidah buaya adalah 8-10 bulan (Furnawanthi, 2007).
2.1.1 Kandungan Gizi dan Manfaat Lidah Buaya
Daun lidah buaya mengandung 96 % air dan 4 % sisanya terdiri dari 75
macam senyawa fitokimia. Senyawa ini bekerja secara sinergi atau saling melengkapi
di tingkat sel tubuh, sehingga terkesan tubuh bisa menyembuhkan diri sendiri
(biodefense) menghadapi serangan penyakit (Ineke dkk., 2013). Dalam daun lidah
buaya juga mengandung banyak senyawa nutrisi seperi asam amino (essensial dan
non-essensial), enzim, mineral, vitamin, polisakarida dan kompleks antraquion.
Senyawa – senyawa tersebut sangat penting dan dibutuhkan untuk kesehatan tubuh.
Lidah buaya memiliki daging dari pelepah daun yang ternyata juga enak untuk
6
dikonsumsi. Gel tersebut mengandung zat gizi yang memiliki khasiat untuk
mendongkrak kesehatan (Suryowidodo, 2010).
Kandungan zat gizi lidah buaya per 100 gram terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan Gizi Lidah Buaya
Zat Gizi Kandungan / 100 g bahan
Vitamin B1 (mg) 0,010
Protein (g) 0,100
Abu (g) 0,100
Lemak (g) 0,200
Serat (g) 0,300
Besi (mg) 0,800
Vitamin C (mg) 3,476
Energi (Kal) 4
Vitamin A (IU) 4,594
Kalsium (mg) 85
Kadar Air (g) 99,200
Fosfor (mg) 186
Sumber : Departemen Kesehatan (2004)
Kandungan utama dari cairan yang terdapat pada lidah buaya adalah aloin,
resin, emodin, gum dan unsur lainnya seperti minyak atsiri. Dari segi kandungan
nutrisi sel atau lendir daun lidah buaya mengandung beberapa mineral seperti Zn, K,
Fe dan vitamin seperti vitamin A. Gel lidah tidak berwarna dan terdapat dibagian
dalam dari daun segar. Gel ini mengandung air (±98%) dan polisakarida (pektin,
selulosa, hemiselulosa, glukomanan, acemannan, dan turunan mannosa (Bozzi dkk.,
2007). Gel lidah buaya juga rendah lemak dan tinggi serat. Selain itu pada gel lidah
buaya juga terdapat beberapa mineral seperti kalsium, magnesium, kalium, sodium,
zat besi, dan kromium (Setiabudi, 2008). Beberapa vitamin dan mineral tersebut dapat
berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami seperti fenol, flavonoid, vitamin C,
vitamin E, vitamin A dan magnesium (Astawan, 2011).
7
Lidah buaya merupakan tanaman yang banyak tumbuh pada iklim tropis
ataupun subtropis dan sudah digunakan sejak berabad-abad lalu karena fungsi
pengobatannya. Lidah buaya juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan seperti
regenerasi sel tubuh yang telah mati dan memperbaiki jaringan yang telah rusak.
Dalam bidang kecantikan dapat membantu pertumbuhan rambut, sedangkan pada
industri pangan tanaman lidah buaya dapat diolah menjadi berbagai produk makanan
dan minuman, seperti diolah menjadi jeli, nata de aloe, dodol, selai, dan olahan
minuman seperti jus dan sirup. Makanan dan minuman hasil olahan lidah buaya sangat
berpotensi sebagai produk yang baik untuk kesehatan (Furnawanthi, 2007).
Gel lidah buaya digunakan secara luas dalam produk makanan seperti dalam