Top Banner
KHUTBAH IDUL FITRI 1440 H/2019 M “IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN” Oleh: Prof. Dr. K.H. Said Agil Husin Al Munawar, Lc, MA Guru Besar Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqh Fakultas Ushuluddin Pada Jurusan Tafsir dan Hadits UIN Syarif Hidayatullah Jakarta MASJID ISTIQLAL JAKARTA
19

IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

Oct 20, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

KHUTBAH IDUL FITRI 1440 H/2019 M

“IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN

MEMBANGUN KEBERSAMAAN”

Oleh:

Prof. Dr. K.H. Said Agil Husin Al Munawar, Lc, MA

Guru Besar Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqh Fakultas Ushuluddin

Pada Jurusan Tafsir dan Hadits

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

MASJID ISTIQLAL

JAKARTA

Page 2: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

1

Khutbah Pertama

وبركاتوالله السلام عليكم ورحمة (x9)الله أكبر

لو إلا الله والله أكبر،لا إكثيرا، وسبحان الله بكرة وأصيلا، الله أكبر كبيرا، والحمد لله الله أكبر ولله الحمد.

وعده ونصر عبده وأعز جنده وىزم الأحزاب وحده.وحده وصدق لله الحمدأشهد أن لا إلو إلا الله وحده لا شريك لو، وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسولو لا نبي

بعده. فقد فاز الدتقون. فيا عباد الله أوصيكم ونفسي بتقوى الله

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia !

Setelah sebulan kita melaksanakan ibadah puasa, maka sejak fajar

tadi pagi kita telah berpisah dengan bulan Ramadhan. Kita belum tahu

apakah kita masih bertemu dengan Ramadhan tahun mendatang, Yang

pasti hari ini kita berada di Hari Idul Fitri 1440 H/2019 M, yakni Hari yang

suci, yang penuh barokah dan ampunan. Dikatakan suci karena hari ini kita

telah berada dalam suasana ampunan Allah, suci dari noda dosa. Kendati

itu semua sangat tergantung kepada tingkat keikhlasan amal perbuatan

kita kepada Allah selama Ramadhan. Sebulan lamanya kaum muslimin

menahan lapar dan dahaga, bukan sebab ketiadaan makanan dan

minuman, akan tetapi memenuhi perintah Allah SWT. Melalui ibadah puasa

kaum muslimin menjalani latihan mental, untuk menguasai, mampu dan

Page 3: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

2

mengenal diri, dan mampu mengendalikan dan menahan diri dari tipu daya

syaithoniyah. Kita melatih diri untuk mampu meninggalkan semua hal yang

dapat merusak tatanan pergaulan masyarakat harmoni dan juga sebagai

kesempatan untuk meningkatkan taqwa dan tafakkur kepada Dzat Yang

Maha Besar. Tegasnya dalam bulan puasa itulah peluang yang sangat

istimewa bagi kaum muslimin untuk berusaha meningkatkan dirinya

menjadi insan muttaqien. Justru amat merugikan mereka yang tidak

berkesempatan menjalankan ibadah puasa, meskipun secara fisik ia bisa

melakukannya.

Di hari yang suci dan fitrah ini marilah kita saling menebar maaf,

karena memberi dan meminta maaf adalah sikap yang dianjurkan oleh

Allah SWT. Sebab dengan begitu, sikap dendam dan rasa marah dapat

dinetralisir oleh masing-masing individu. Memang diakui bahwa tidak

semua dendam dan marah itu timbul akibat seseorang enggan memberi

dan meminta maaf, tetapi yang jelas sifat enggan memberi dan meminta

maaf dapat menimbulkan dendam dan marah seseorang. Selain itu sikap

mudah memberi dan meminta maaf merupakan salah satu ciri orang yang

bertaqwa. Karenanya orang yang suka memberi dan meminta maaf sebagai

pertanda seseorang memiliki nilai kepribadian dan ketaqwaan sangat

luhur. Firman Allah SWT dalam Surat Ali Imran (3) ayat 133-134:

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga

yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang

yang bertakwa (133). (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya),

Page 4: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

3

baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan

amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-

orang yang berbuat kebajikan (134)” (Q.S. Ali Imran (3): 133-134).

Itulah sebabnya, sikap seperti itu melekat pada diri para Nabi dan

Rasul Allah, para sahabat utama Nabi Muhammad SAW, para ahli sufi dan

orang-orang yang saleh. Sayyidina Ali RA pernah berkata: “bahwa meminta

maaf adalah perbuatan yang paling mulia, sedangkan memberi maaf lebih

mulia dimata Allah”.

Sikap seperti itu ditunjukkan oleh Nabi Yusuf AS yang memaafkan

saudara-saudaranya yang dulu membuang beliau, bahkan memasukkan ke

dalam sumur, sikap tersebut juga ditunjukkan Nabi Muhammad SAW yang

memberi maaf kepada penduduk Mekkah yang dulu memusuhi dakwahnya,

menyiksa dan mengusirnya. Dengan sikap inilah satu persatu penduduk

Mekkah berbondong-bondong masuk Islam. Demikian pula beliau

senantiasa meminta maaf kepada para sahabat dan umatnya. Walaupun

mereka mengakui bahwa beliau tidak pernah berbuat salah terhadap

mereka. Menjelang akhir hayatnya beliau mengumumkan dihadapan para

sahabatnya bahwa beliau meminta maaf kepada mereka, siapa-siapa yang

disakiti atau merasa tersinggung selama dalam kepemimpinannya.

لله الحمدالله أكبر الله أكبر الله أكبر و Sikap pemaaf Rasulullah SAW, juga diteladani oleh para sahabatnya

dan orang-orang saleh dalam hal sikap pemaaf.

“Maaf” adalah kata yang terdiri dari empat huruf, namun memiliki

makna yang luar biasa dalam kehidupan. Kata inilah yang bisa menghapus

dendam, sakit hati, pertengkaran, dan semua hal yang berhubungan dengan

hati. Dengan meminta maaf atau memaafkan, berarti kita telah menang.

Menang disini dalam arti menang melawan hawa nafsu. Seperti yang kita

Page 5: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

4

tahu bahwa kemenangan tersebut bisa menghadirkan rasa damai atas diri

kedua belah pihak yang berseteru.

Bisa kita bayangkan, bagaimana kehidupan ini bisa berjalan baik jika

semua orang berada dalam perselisihan, dendam, ataupun amarah yang tak

berkesudahan? Tentu sangat tidak nyaman. Sudah saatnya kita berpikir

jernih. Hidup ini sangatlah singkat, jadi tidak seharusnya kita mengisinya

dengan dendam dan kebencian pada orang lain. Masih banyak hal-hal

positif yang bisa kita lakukan selain memikirkan orang yang sudah

menzalimi kita.

Sebagian orang mengatakan bahwa meminta maaf/memaafkan tidak

semudah membalikkan telapak tangan, karena butuh kesadaran dan

keberanian yang tinggi untuk mengucapkannya. Namun, dengan

kesungguhan dan ketulusan hati, Insya Allah kita bisa mengucapkannya

dengan mudah.

Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa dengan mudah memaafkan

kesalahan orang lain? Pertama, pikirkan orang-orang yang menzalimi,

menghina, melecehkan, menyakiti, bahkan menghancurkan masa depan

kita. Kedua, tanamkan dalam hati kita, bahwa, “Aku sudah memaafkanmu

karena Allah, semoga Allah juga mengampuni dosa-dosaku.” Ketiga,

katakan berulang-ulang, kalau perlu katakan dengan penuh penghayatan

hingga akhirnya dendam dan sakit hati akan menghilang dengan

sendirinya.

Kenapa harus menempatkan Allah sebagai tujuan utama kita dalam

memaafkan? Karena di dunia ini, tidak akan ada yang lebih berharga dari

pengampunan-Nya. Selain itu, dengan memaafkan, kita berharap Allah

menempatkan kita pada tempat yang terbaik di dunia maupun di akhirat.

Page 6: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

5

Sudah saatnya kita menyadari bahwa hakikat memaafkan adalah

untuk kebaikan diri kita sendiri, bukan untuk kebaikan mereka. Serahkan

semuanya kepada Allah, jika memang mereka melakukan kezaliman

tersebut, biarkan Allah yang akan membalasnya. Jangan biarkan hidup kita

disibukkan dengan hal-hal yang penuh dengan kesia-siaan urusan dunia

yang tidak ada manfaatnya, dan jangan lagi memberatkan hati kita dengan

memikirkan cara-cara untuk membalas dendam. Oleh karena itu,

lepaskanlah rasa marah, dendam, dan benci. Biarkan dada kita lega dan

lapang tanpa beban. Mari kita tebar sikap memaafkan dan mengutamakan

kebersamaan.

Pada dasarnya, manusia diciptakan tidak untuk saling bertikai,

melainkan untuk mengabdi kepada Allah SWT dan menjalani hidup sesuai

dengan petunjuk-Nya. Sudah semestinya kita menerapkan Al-Qur’an dan

AS-Sunnah sebagai prinsip utama dalam menentukan sebuah kebijakan

dan sebagai petunjuk dalam menghadapi segala permasalahan di dunia.

Seperti yang kita tahu bahwa Al-Qur’an dan As-Sunnah sudah teruji

mewujudkan peradaban manusia yang mulia dan memberikan teladan baik

dalam menghadapi orang-orang yang berlaku zalim. Bahkan, Al-Qur’an

sudah terbukti mengajarkan manusia agar memiliki sifat saling mencintai,

memaafkan, dan selalu menciptakan perdamaian.

Sesungguhnya jika setiap tindak kejahatan dibalas dengan kejahatan

yang lain, maka hal itu justru akan melahirkan dendam. Jika dendam itu

tumbuh subur dalam hati seseorang, bersiaplah menerima risiko terburuk

dalam kehidupan kita. Menyimpan dendam hanya akan membuat diri kita

terbebani, hidup menjadi semakin berat karena kebencian dan sakit hati

akan terus membayangi kehidupan kita. Setiap saat, kita sibuk memikirkan

cara untuk melampiaskan dendam tersebut. Lalu, apakah setelah berhasil

Page 7: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

6

membalas dendam tersebut, semua akan selesai begitu saja? jawabannya

tentu tidak.

Bayangkan jika orang tersebut mempunyai pikiran yang sama

dengan kita. Dia akan kembali membalas apa yang kita lakukan. Bahkan

bisa saja lebih kejam dari apa yang kita lakukan, dan begitu seterusnya.

Lalu, apakah hidup kita yang hanya sementara ini akan kita habiskan untuk

saling berbalas kejahatan?

Pikirkan dengan kelembutan hati, apa yang akan terjadi jika kita

membalas kejahatan dengan kebaikan? Pasti dendam dan sakit hati itu

akan berhenti atau bahkan menghilang dengan sendirinya. Jika kita mampu

membalas kejahatan dengan kebaikan, maka sama saja kita sudah berhasil

memadamkan api permusuhan dan menghapus noda dendam dalam

kehidupan kita. Allah SWT berfirman dalam Surat Fushshilat (41) ayat 34:

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu)

dengan cara yang lebih baik, Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan

antara Dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat

setia” (Q.S. Fushshilat (41): 34).

Begitu pun dalam menghadapi perselisihan, Allah SWT sudah

memberikan jalan keluar yang terbaik melalui kalam-Nya, yaitu Q.S. Asy-

Syura (42) ayat 40:

“Dan Balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, Maka barang

siapa memaafkan dan berbuat baik. Maka pahalanya atas (tanggungan)

Page 8: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

7

Allah. Sesungguhnya Dia (Allah) tidak menyukai orang-orang yang zalim”

(Q.S. Asy-Syura (42): 40).

Islam justru menganjurkan setiap orang untuk memberi maaf atas

kezaliman yang diperbuat orang lain. Karena kezaliman tidak akan

berhenti dengan sendirinya tanpa ada usaha dari kita untuk

menghentikannya. Bahkan dalam ayat tersebut Allah SWT, langsung

menjamin pahala bagi kita yang mampu membalas kejahatan dengan

perbuatan baik ataupun memaafkan.

Padahal sesama muslim adalah saudara. Jadi, sudah seharusnya kita

menghindari hal-hal yang dilarang agama.

Dari Abu Hurairah RA, berkata: “Rasulullah SAW., bersabda: yang

artinya “Seorang muslim adalah saudara sesama muslim, tidak boleh

menganiaya sesamanya, tidak boleh membiarkannya teraniaya, dan tidak

boleh merendahkannya. Taqwa (kepatuhan kepada Allah) itu letaknya di

sini...” dan beliau mengisyaratkan ke dadanya. Perkataan ini diulanginya

sampai tiga kali. “Cukup besar kesalahan seseorang, apabila dia menghina

(merendahkan) saudaranya sesama muslim. Setiap muslim terhadap

sesama muslim, terlarang menumpahkan darahnya (membunuh atau

melukai), merampas hartanya, dan merusak kehormatannya (nama

baiknya).”

Adakalanya meminta maaf sangat tidak mudah, karena diperlukan

kesadaran dan kerendahan hati untuk menyesali kesalahannya sendiri.

Begitu pun dengan memaafkan, butuh hati yang lapang untuk bisa

melupakan begitu saja kezaliman yang diterima. Namun, kita tetap harus

mengutamakan keikhlasan hati, karena Allah SWT., diatas segalanya.

Bayangkan jika Allah SWT, tidak mengampuni dosa-dosa yang kita lakukan,

betapa bertumpuknya dosa yang sudah kita lakukan. Jadi, memaafkan di

Page 9: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

8

sini karena kita meyakini bahwa segala sesuatu terjadi adalah menurut

kehendak Allah SWT, dan berjalan sesuai takdir yang sudah ditentukan

oleh-Nya. Oleh karena itu, dengan cara ikhlas dan berserah diri kepada

Allah akan membebaskan kita dari belenggu amarah.

Sebenarnya, memulai meminta maaf pada orang lain bukanlah hal

yang merugikan. Jangan merasa harga diri menjadi turun gara-gara

meminta maaf, ataupun takut dengan label “kalah”, karena sesungguhnya

dengan meminta maaf, sama saja kita sudah menang melawan ego pribadi.

Dari sini, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa meminta maaf

ataupun memaafkan itu sama mudahnya, asalkan didasari niat ikhlas

karena Allah SWT. Meminta maaflah di setiap kesempatan, karena bisa jadi

perkataan ataupun perbuatan kita membuat orang lain tersakiti. Begitu

pun dengan memaafkan, sesungguhnya memaafkan tidak harus diucapkan,

cukup dengan melupakan perbuatan zalim terhadap diri kita dan

menganggap bahwa semua itu adalah jalan yang sudah ditentukan oleh

Allah SWT. Dengan demikian, memaafkan telah menghapus segala pikiran

negatif di hati sehingga hati menjadi bersih dan siap menyongsong

lembaran baru dalam kehidupan.

Hakikatnya, memaafkan itu lahir dari hati yang paling dalam,

memaafkan lahir dari dari ketulusan hati karena ingin menggapai surganya

Allah SWT.

Selain sebagai makhluk individu, manusia juga ditakdirkan hidup

berdampingan dengan alam semesta, khususnya manusia lain. Oleh karena

itu, manusia disebut sebagai makhluk sosial. Keterkaitan tersebut yang

menuntut manusia untuk saling berhubungan timbal balik dalam mengatur

dan menjaga sosialitasnya. Dengan sikap dan perilaku baik, manusia akan

mampu mewujudkan kehidupan sosialnya dengan baik. Namun, jika

Page 10: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

9

manusia mengedepankan ego dalam menghadapi setiap permasalahan,

tatanan kehidupan sosial pun akan rusak.

Dalam kehidupan ini, tanpa disadari kita akan sering mengalami

berbagai benturan, baik dengan teman, keluarga, ataupun dalam kehidupan

sosial bermasyarakat. Setiap orang punya cara sendiri dalam menyikapi

berbagai permasalahan yang ada. Namun, sangatlah bijaksana jika kita

menempatkan “maaf” sebagai muara dalam menyelesaikan semua

permasalahan. Diakui atau tidak tindakan meminta maaf ataupun

memaafkan tidaklah mudah, terlebih jika kezaliman meninggalkan bekas

luka yang mendalam di dalam hati kita.

Dari gambaran di atas, sudah jelas bahwa manusia sendiri yang

membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi. Karena interaksi dan

komunikasi merupakan upaya untuk membentuk kepribadian. Interaksi

manusia yang satu dengan manusia lainnya merupakan ciri-ciri manusia

agar dapat dikatakan sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, tentu

saja kita tidak bisa hidup sendiri. Artinya, kita sangat butuh berinteraksi

dengan orang lain.

Setiap hari, kita berinteraksi dengan orang yang memiliki beragam

pemikiran, sifat, dan karakter. Oleh karena itu, sangat wajar jika

perbedaan-perbedaan kecil tidak dapat dihindarkan. Dengan perbedaan

itu, tanpa disadari kita bisa tersakiti atau pun menyakiti perasaan

seseorang. Sebagai antisipasi untuk memecahkan permasalahan tersebut,

kata “maaf” sangat diperlukan sebagai jalan keluar atas segala perbedaan.

Segera minta maaf jika merasa menyinggung perasaan orang lain

merupakan sikap yang mulia. Hal itu sangat bermanfaat bagi dirinya

sendiri, terutama untuk menciptakan citra diri yang bertanggungjawab

atas apa yang telah kita perbuat. Dengan meminta maaf kita mampu

Page 11: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

10

meredam kemarahan seseorang. Begitu pun dengan memaafkan, yang

berarti kita telah mampu memadamkan api amarah pada diri kita.

Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagai manusia biasa, kita pasti pernah

bahkan seringkali marah. Marah sendiri bukanlah tindakan yang

direncanakan. Marah merupakan reaksi spontan atas tindakan yang

menyinggung perasaan, menjatuhkan harga diri kita. Ada beberapa hal

yang dapat memicu kemarahan, yakni perasaan tertekan, terhina, frustrasi,

diskriminasi, dan lainnya.

Meskipun perilaku marah itu tidak baik, bahkan cenderung

merugikan diri sendiri dan orang lain, marah adalah respons manusiawi

yang tidak bisa dengan mudah dihilangkan. Bahkan, semua manusia pasti

pernah merasakan emosi marah. Namun, sebagai manusia yang diberi akal

sehat, kita harus bisa meminimalisasi kemarahan, yakni dengan cara

mengendalikan emosi dan mengelola marah.

Islam mengajarkan untuk “memaafkan”, karena memaafkan

merupakan bentuk ucapan tulus yang menenangkan. Dengan memaafkan

berarti kita telah berhasil meredam amarah. Seperti yang kita tahu,

meredam amarah termasuk bagian dari sifat kelemahlembutan hati.

Sedangkan kelemahlembutan adalah akhlak mulia yang harus kita miliki

sebagai wujud penghambaan yang baik kepada Allah SWT. Mampu

mengendalikan amarah dan mampu bersikap bijaksana menjadi tolak ukur

keimanan kita kepada-Nya. Bijaksana di sini dalam artian, mampu

mempertimbangkan baik dan buruknya dari keputusan yang akan kita

lakukan.

Namun, pada kenyataannya akhlak mulia ini seringkali diabaikan

oleh manusia, apalagi ketika emosi amarah telah menguasai jiwa dan

pikiran mereka. Sehingga setiap tindakan yang muncul selalu berakibat

Page 12: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

11

negatif bagi dirinya atau pun orang lain. Tidak sedikit orang yang

menyesali perbuatannya setelah melakukan tindakan fatal karena tidak

mampu mengendalikan amarahnya. Oleh karena itu, kita harus bisa

mengelola amarah sehingga menjadi energi positif dalam hidup kita.

Dalam menghadapi masalah yang memancing kemarahan pun,

Rasulullah SAW, senantiasa mengajarkan kepada kita untuk berlemah

lembut dan memaafkan. Karena hal itu merupakan obat yang paling

mujarab untuk menyembuhkan kemarahan, emosi, dan juga dendam akibat

kezaliman yang dilakukan seseorang. Dengan memaafkan, kita bisa

menguraikan dendam di hati yang timbul akibat amarah yang tidak

terkendali.

Maaf merupakan kata ajaib yang mampu menguraikan masalah

hidup. Kata inilah yang menjadi senjata ampuh dalam menghapus dendam,

sakit hati, dan kesalahpahaman. Maaf dapat menyambung kembali tali

silaturahmi yang terputus. Meskipun maaf mudah dituliskan, namun tidak

semudah diucapkan. Adakalanya kita tidak mampu mengalahkan ego

masing-masing.

Meskipun sulit, namun budaya “maaf” tetap harus kita lestarikan. Hal

itu berguna untuk menjaga tatanan kehidupan sosial bermasyarakat.

Bayangkan saja, jika dalam kehidupan ini semua orang bersikap egois dan

tidak memperdulikan perasaan orang lain. Tentu kehidupan ini akan

dipenuhi dengan pertengkaran, kesalahpahaman, dan permusuhan. Jika hal

itu dibiarkan, ancaman terbesar adalah kehancuran.

Namun yang masih kita prihatinkan hingga sekarang ini adalah masih

banyak orang yang tidak mau meminta maaf atas kesalahan yang

dilakukannya. Padahal jelas-jelas bahwa kesalahan itu dilakukan olehnya.

Sebaliknya, masih banyak diantara kita yang enggan memberi maaf atas

Page 13: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

12

kesalahan yang diperbuat orang lain, walaupun orang tersebut sudah

bertaubat dan meminta maaf atas kekhilafan dan kealpaannya.

Akibat dari sikap enggan memberi dan meminta maaf, maka sifat-

sifat dendam, marah, dan benci yang ada di masyarakat kita itu timbul

akibat keengganan tersebut sulit dihilangkan, pada saatnya sifat tersebut

merusak tali persaudaraan. Keengganan meminta dan memberi maaf itu

terjadi karena akibat rasa dendam yang timbul dalam hati, rasa dendam itu

akhirnya melahirkan kemarahan seseorang sulit untuk memberi maaf,

bahkan lebih buruk lagi jika timbul tindakan balas dendam. Tindakan balas

dendam inilah yang akhirnya timbul dan meresahkan masyarakat.

لله الحمدالله أكبر الله أكبر الله أكبر و Mengukur perbuatan jika hanya dengan pendapatnya sendiri, maka

yang bersangkutan akan merasa selalu benar, oleh sebab itu ukuran yang

paling tepat untuk mengukur perbuatan seseorang ialah Al-Qur’an, sebab

Al-Qur’an itulah seseorang akan melihat secara adil terhadap dirinya

sendiri, sehingga bila terdapat kesalahan pada dirinya ia tidak segan-segan

mengakuinya dan meminta maaf kepada yang dirugikan. Dengan kesadaran

ini kita akan mudah mengakui kesalahan dan tidak perlu menyalahkan

orang lain. Dalam koreksi kedalam, Allah berfirman dalam Surat Al-Hasyr

(59) ayat 18:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah

Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok

(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S. Al-Hasyr (59): 18).

Page 14: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

13

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia !

Kebersamaan merupakan sumber rahmat dari Allah SWT, karena

rahmatnya hanya terdapat pada mereka yang menyebarkan rahmat di

muka bumi. Mereka dapat membangun hidup dengan kebersamaan jika

tidak ada kebencian dan kecemburuan dalam dada mereka, yang ada

hanyalah kasih sayang di antara mereka. Kebersamaan akan melahirkan

kebaikan-kebaikan sebagai implikasi dari saling menghormati, saling

membantu, saling merasakan dan saling menghargai di antara anggota

masyarakat. Prinsip dan karakter seperti ini harus dimiliki oleh setiap

orang agar tercipta sebuah kerukunan dalam berinteraksi secara

horizontal.

Kebersamaan dapat dibangun jika masing-masing individu memiliki

sikap untuk saling memberi pertolongan. Pertolongan kepada sesama

manusia akan melahirkan pertolongan dari Allah SWT. Dalam sebuah

hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu

Hurairah, Nabi bersabda, ‘Allah akan selalu memberi pertolongan kepada

seseorang selama ia memberi pertolongan kepada saudaranya

(sesamanya). Ungkapan Nabi di atas menunjukkan bahwa pertolongan

Allah akan datang melalui kerjasama antara manusia. Sebagai makhluk

sosial, seseorang harus sadar bahwa ia tergantung kepada pihak lain, di

mana kebutuhannya tidak dapat terpenuhi melalui usahanya, usaha

kelompoknya bahkan usaha bangsanya sendiri. Hidup hanya mungkin

nyaman apabila dibagi dengan orang lain, sehingga masing-masing

berperan serta dalam menyediakan kebutuhan bersama.

Dalam perspektif agama, Islam yang berlandaskan pada Al-Qur’an

dan hadits, sangat menekankan kebersamaan. Bahkan kita bisa

mengatakan bahwa Islam adalah agama kebersamaan. Ajakan agama untuk

Page 15: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

14

hidup bersama dilandasi oleh posisi, kedudukan dan kapasitas manusia

sebagai makhluk sosial. Artinya, manusia adalah makhluk yang tidak bisa

hidup sendirian, tanpa bergantung kepada yang lainnya. Kehadiran

manusia di bumi sejak awal kehidupannya telah melibatkan orang lain.

Selain sebagai makhluk sosial, manusia juga berkedudukan sebagai

makhluk individu.

Salah satu suara nurani itu adalah kesadaran tentang kebutuhan

terhadap orang lain sebagai bukti kuat bahwa manusia pada dasarnya

merupakan satu kesatuan kemanusiaan. Jika ada perbedaan identitas etnis,

budaya, ideologi, afiliasi politik dan agama atau kepercayaan hanya

merupakan implikasi historis dari respons manusia terhadap dinamika

sosial yang hidup dan berkembang di sekitarnya. Namun demikian, di bumi

manapun, atau dalam masa kapanpun manusia itu hidup, tetap saja

merupakan manusia yang memiliki kesamaan substantif dengan manusia

lain yang harus dihargai hak-haknya, memiliki kelebihan di samping

kekurangan, dan oleh karenanya selalu membutuhkan orang lain. Dalam

perspektif inilah, setiap manusia harus bisa menyadari pentingnya

membangun kebersamaan yaitu kesadaran kolektif antar sesama manusia.

Masyarakat Indonesia sudah belajar banyak tentang perbedaan atau

pluralitas. Pelajaran itu tentu saja diambil dari realitas empiris masyarakat

Indonesia yang memang terdiri dari berbagai macam suku, agama, ras dan

antar golongan. Masing-masing memiliki ciri kehidupannya sendiri-sendiri.

Agamanya juga bervariasi, sukunya bervariasi, etnisnya bervariasi dan

bahkan mereka bergolong-golongan dalam variasinya. Pluralitas dan

multikulturalitas adalah sunnatullah yang indah adanya. Bisa diandaikan

jika suatu masyarakat bercorak monokultur maka tentunya tidak akan

terdapat keindahan dan warna-warni kehidupan.

Page 16: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

15

Dalam pandangan para elit agama, bahwa harmoni keagamaan

adalah rahmat. Indonesia yang mayoritas beragama Islam ternyata bisa

membawa perdamaian dalam hubungannya dengan agama lainnya.

Masyarakat Indonesia yang berbeda-beda agamanya tersebut dapat hidup

berdampingan dalam kerangka harmoni kehidupan beragama tersebut.

Seringkali canangkan dengan Islam Rahmatan lil alamin.

Indonesia adalah kawasan yang unik. Dalam sejarah penyebaran

ajaran agama apapun hampir tidak dijumpai konflik yang sangat keras. Jika

ada, sejauh yang bisa dibaca adalah kepentingan politik di antara elitnya.

Penyebaran konsepsi Islam pun terus berlangsung.

Sebagai kelanjutan dari proses Islamisasi tersebut, kemudian

muncullah berbagai organisasi trans-nasional. Sebagai lahan subur bagi

proses penyemaian berbagai ajaran agama apapun, maka aliran ini juga

menuai perkembangan luar biasa. Bahkan mereka juga sudah memiliki

kekuatan partai politik dalam peta perpolitikan nasional.

Islam yang sesungguhnya menjadi ciri khas Islam Indonesia adalah

coraknya yang ramah terhadap budaya lokal. Bukan ajaran ritual yang

diadopsi ke dalam Islam, namun aspek budaya yang elementer. Islam yang

mengusung kolaborasi antar penggolongan sosial budaya sehingga menjadi

Islam yang khas. Bukan Islam dengan pola Timur Tengah yang kering,

tetapi juga bukan Islam lokal yang mencampur ritual lokal dengan Islam,

tetapi adalah Islam yang berciri Islam Indonesia yang unik. Islam dengan

nuansa relasinya dengan dunia sosial, budaya dan politik yang damai inilah

yang seharusnya menjadi mainstream bagi pengembangan Islam yang

damai dan menyumbang peradaban dunia.

Sebagai bangsa yang multi etnis, agama dan bahasa, masyarakat

Indonesia sesungguhnya sudah kaya pengalaman. Semenjak peralihan

Page 17: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

16

damai dari agama lokal ke agama-agama dunia, masyarakat Indonesia

sudah sangat kaya pengalaman hidup bersama. Perubahan-perubahan yang

terjadi dalam banyak hal, hampir tidak membuat masyarakat Indonesia

lupa akan kenyataan dirinya di tengah pluralitas masyarakatnya. Modal

historis ini telah menjadikan bangsa ini sebagai bangsa yang besar dalam

dinamika relasi antar satu suku dengan lainnya, dan antara satu agama

dengan lainnya.

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Islam adalah

agama yang menganjurkan kepada Umatnya untuk selalu menebar maaf

dan membangun kebersamaan, sehingga kita semua pada hari Raya Idul

Fitri ini berada dalam fitrah dan kesucian lahir bathin, dan sekaligus bisa

membangun ketenangan jiwa dan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.

Semoga Allah senantiasa memaafkan kesalahan-kesalahan kita dan

memberkahi kita semua. Aamiin.

اللهم أنت أحق من عبد وأحق من ذكر وأجود من أعطى وأكرم من سئل فنسألك، اللهم تيسر أمورنا وتقضى حوائجنا وتبلغ آمالنا وتصلح ظواىرنا وبواطننا وتحفظنا من كل أن

سوء ومكروه وتصرف عنا شر الدعتدين ولا تجعل مشتبها علينا فنتبع الذوى، اللهم وجهنا إلى الخير حيثما توجهنا واجعل وجهتنا إليك وكن لنا عونا ومعينا حيثما كنا برحمتك يا

أرحم الراحمين. لنصر علىلقضاء، وعيش السعداء، وااللهم يا سميع الدعاء، إنا نسألك الفوز عند ا

مسو الضر إلا إياك. اإذلا نعبد سواك، ولا نطلب الأعداء، ونحن عبادك الضعفاء، اللهم أعز الإسلام والدسلمين، واخذل الكفرة أعداء الدين.

Page 18: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

17

بلدتنا ىذه وسائر بلدان الدسلمين رخية مخمية من كل لراعى والراعية، واجعلاللهم أصلح ا فتنة ومرض وبلية واجعلنا من سعداء الدارين فى عافية وسلامة، يا ذا العزة والرحمة.

اللهم اغفر للمسلمين والدسلمات، والدؤمنين والدؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب لريب الدعوات ويا قاضي الحاجات.

ا تقبل منا صلاتنا وصيامنا وسائر عبادتنا وأعمالنا وتمم تقصيرنا برحمتك يا أرحم اللهم ربن الراحمين.

اللهم اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل فى قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رءوف رحيم.

ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الآخرة حسنة وقنا عذاب النار. وسلم على سيدنا محمد وعلى آلو وصحبو أمععين، والحمد لله رب العالدين.وصلى الله

Khutbah Kedua

الله والله أكبر، الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر. لا إلو إلا لله الحمد.الله أكبر و

تغفر الذنوب.رحمتو الحمد لله بذكره تطمئن القلوب وبفضلو و محمدا عبده ورسولو، اللهم صل وسلم أشهد أنإلو إلا الله وحده لا شريك لو و أشهد أن لا

تابعيو إلى يوم الدوعود. وعلى آلو وصحبو و بارك على سيدنا محمدو : فيا عباد الله، اتقوا الله وافعلوا الخير لعلكم ترحمون.أما بعد

Marilah kita berdo’a :

- Ya Allah Ya Tuhan kami Terimalah ibadah puasa kami, karena hanya

engkaulah yang berhak menerima dan memberikan ganjaran pahala.

Page 19: IDUL FITRI MENEBAR MAAF DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN

18

- Ya Allah Ya Tuhan yang Maha Pengasih Limpahkanlah kepada kami

karunia dan Rahmat-Mu. Dan jadikanlah negara kami ini agar negara

yang aman dan makmur serta senantiasa mendapat lindungan dan Ridho-

Mu.

- Ya Allah Ya Tuhan yang Maha Pengampun Kami adalah hamba-Mu

yang dhaif, yang tidak lepas dari kekhilafan dan kesalahan, karena itu

ampunilah kesalahan dan dosa kami, dosa kedua ibu bapak kami serta

keluarga, dan pemimpin kami serta guru-guru kami, semua orang yang

pernah berjasa dan membesarkan kami serta berbuat baik kepada kami.

Dan tunjukilah kami ke jalan yang benar yaitu jalan yang senantiasa

Engkau Ridhoi dan berkati.

اللهم اغفر للمسلمين والدسلمات، والدؤمنين والدؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب لريب الدعوات ويا قاضي الحاجات.

بلدتنا ىذه آمنة مطمئنة وسائر بلدان الدسلمين عامة.اجعل اللهم وفى الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.ربنا آتنا فى الدنيا حسنة

وصلى الله وسلم على سيدنا محمد وعلى آلو وصحبو أمععين. سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على الدرسلين والحمد لله رب العالدين.

وبركاتوالله السلام عليكم ورحمة و