IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 DAN 25 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 PADA MATERI PROSES PEROLEHAN NUTRISI DAN TRANSFORMASI ENERGI PADA TUMBUHAN HIJAU (Skripsi) Oleh MARINA ASNUSA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2016
72
Embed
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA KELAS VII I SMP …digilib.unila.ac.id/23042/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Rekan-rekan Pendidikan Biologi 2012 terlebih rekan Kelas A ... Rekap
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9DAN 25 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 PADA
MATERI PROSES PEROLEHAN NUTRISIDAN TRANSFORMASI ENERGI
PADA TUMBUHAN HIJAU
(Skripsi)
Oleh
MARINA ASNUSA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG2016
ii
ABSTRAK
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9DAN 25 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 PADA
MATERI PROSES PEROLEHAN NUTRISIDAN TRANSFORMASI ENERGI
PADA TUMBUHAN HIJAU
Oleh
MARINA ASNUSA
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi yang terjadi pada
siswa dan faktor yang mempengaruhi miskonsepsi siswa. Sampel penelitian
adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 9 dan 25 Bandar Lampung yang berjumlah
274 siswa yang dipilih secara random sampling. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes
tertulis dengan Certainty Of Respons Index (CRI) dan angket. Analisis data
dilakukan dengan teknik deskriptif untuk miskonsepsi siswa dan faktor yang
mempengaruhi miskonsepsi siswa, serta secara statik menggunakan rumus
persentase dan uji korelasi Pearson Product Moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman konsep siswa kelas VIII
SMP Negeri 9 dan 25 Bandar Lampung pada materi proses perolehan nutrisi dan
transformasi energi pada tumbuhan hijau, yang paling tinggi persentasenya
adalaha kategori “Miskonsepsi” sebesar 67,86±5,53. Dalam materi tersebut ada
tiga konsep yang terkait yaitu Fotosintesis, Respirasi, serta Fotosintesis dan
iii
Respirasi. Siswa yang mengalami miskonsepsi pada setiap konsep hampir sama,
yaitu pada konsep Fotosintesis yang masuk ke dalam kategori “Miskonsepsi”
sebesar 65,83±10,07. Pada konsep Respirasi siswa yang masuk ke dalam kategori
“Miskonsepsi” sebesar 69,94±6,88, dan pada konsep Fotosintesis dan Respirasi
siswa yang masuk ke dalam kategori “Miskonsepsi” sebesar 69,09±4,04.
Miskonsepsi yang terjadi pada siswa dipengaruhi oleh faktor minat belajar siswa.
Ditemukan korelasi dengan arah korelasi berlawan arah antara minat belajar
dengan miskonsepsi siswa, yaitu semakin rendah minat belajar siswa, maka
miskonsepsi siswa akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya. Ada tiga hal yang
mendukung bahwa siswa mengalami miskonsepsi, dikarenakan rendahnya minat
belajar siswa, yaitu siswa tidak memiliki sumber pustaka yang beragam, siswa
jarang belajar setiap akan memulai pelajaran, dan siswa jarang mengulang
pelajaran yang sudah diajarkan di rumah.
Kata Kunci : miskonsepsi, Certainty Of Respons Index (CRI), fotosintesis,respirasi
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9DAN 25 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 PADA
MATERI PROSES PEROLEHAN NUTRISIDAN TRANSFORMASI ENERGI
PADA TUMBUHAN HIJAU
Oleh
MARINA ASNUSA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan BiologiJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG2016
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 25
Maret 1994, merupakan anak keenam dari enam
bersaudara, anak dari pasangan Bapak Agus Subekti
(Alm) dengan Ibu Nurmalia Samal. Penulis beralamat di
Jl. Aziz Cindar Bumi no. 22/33, Enggal Bandar
Lampung. Nomer telepon 089698941838.
Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 1999 di TK Kartini Bandar
Lampung yang diselesaikan pada tahun 2000. Tahun 2000 penulis bersekolah di
SD Negeri 1 Palapa Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2006. Tahun
2006 diterima di SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang diselesaikan tahun 2009.
Pada tahun 2009 penulis diterima di SMA Negeri 10 Bandar Lampung dan selesai
pada tahun 2012. Tahun 2012 penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi
Pendidikan Biologi melalui jalur Undangan.
Pada tahun 2015, penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMP Negeri 2 Bandar Negeri Suoh dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di
Kabupaten Lampung Barat. Tahun 2016 peneliti melakukan penelitian di SMP
Negeri 9 dan 25 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd.).
viii
Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji untuk Mu ya Rabb atas segala kemudahan,limpahan rahmad, rezeki, dan karunia yang Engkau berikan selama ini. Teriring doa,
rasa syukur dan segala kerendahan hati.
Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya ini untuk orang-orangyang akan selalu berharga dalam hidupku:
Ayah (Agus Subekti)(Alm) dan Ibu (Nurmalia Samal)
Sosok ayah dan ibu yang baik hati, peduli, pengertian dan bertanggung jawab sertamotivasiku untuk terus maju. Terimakasih untuk doa, ilmu, cinta dan kasih sayang yang
Marvelya, Feisal Ramadhan, Lia Septya S.Pd, Maulida Mahartika S.Pd, M.
Zainul S.Pd, Nur Intan, dan Rizky Samty, A.) terima kasih untuk semangat,
dukungan, bantuan dan kebersamaan kita selama ini dalam susah dan senang;
10. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna
bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung, 30 Juni 2016
Penulis
Marina Asnusa
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii
DAFTAR CONTOH ......................................................................................... xviii
I. PENDAHULUANA. Latar Belakang ....................................................................................... 1B. Rumusan Masalah .................................................................................. 6C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7E. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 8F. Kerangka Pikir ....................................................................................... 9
II. TINJAUAN PUSTAKAA. Pemberlajaran IPA............................................................................. 12B. Konsep IPA........................................................................................ 18C. Miskonsepsi........................................................................................ 24D. Proses Perolehan Nutrisi dan Transformasi Energi pada
Tumbuhan Hijau ................................................................................. 31
III. METODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 36B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................ 36C. Desain Penelitian ................................................................................... 37D. Prosedur Penelitian …........................................................................... 38E. Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data.................................... 40F. Teknik Analisis Data…......................................................................... 42
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian ................................................................................... 47B. Pembahasan ......................................................................................... 58
V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan ............................................................................................. 77B. Saran .................................................................................................... 77
xiv
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 79
Bandar Lampung................................................................................ 10710. Hasil Tes Identifikasi Miskonsepsi Siswa SMP Negeri 25
Bandar Lampung................................................................................ 11211. Hasil Persentase Tes Identifikasi Per Siswa SMP Negeri 9 Bandar
Lampung............................................................................................ 11712. Hasil Persentase Tes Identifikasi Per Siswa Siswa SMP Negeri 25
Bandar Lampung ............................................................................... 12213. Hasil Persentase Tes Identifikasi Miskonsepsi dan Angket
Siswa SMP Negeri 9 Bandar Lampung............................................. 12914. Hasil Persentase Tes Identifikasi Miskonsepsi dan Angket
Siswa SMP Negeri 25 Bandar Lampung............................................ 13415. Hasil Angket Siswa SMP Negeri 9 Bandar Lampung........................ 14016. Hasil Angket Siswa SMP Negeri 25 Bandar Lampung...................... 14217. Data Analisis Korelasi Faktor yang Mempengaruhi
Miskonsepsi Siswa SMP Negeri 9 dan 25 Bandar Lampung............ 14418. Hasil Angket Guru SMP Negeri 9 dan 25 Bandar Lampung............. 14819. Rekap Jawaban Miskonsepsi Siswa SMP Negeri 9 dan
25 Bandar Lampung.......................................................................... 15020. Foto Penelitian................................................................................... 18621. Surat Keterangan Penelitian SMP Negeri 9 Bandar Lampung............. 19122. Surat Keterangan Penelitian SMP Negeri 25 Bandar Lampung............192
xviii
DAFTAR CONTOH
Contoh Halaman
1. Jawaban miskonsepsi yang dituliskan siswa pada konsep Fotosintesispada SMP Negeri 9 B.Lampung............................................................ 62
2. Jawaban miskonsepsi yang dituliskan siswa pada konsep Fotosintesispada SMP Negeri B.Lampung............................................................... 63
3. Jawaban miskonsepsi yang dituliskan siswa pada konsep Respirasipada SMP Negeri 9 B.Lampung............................................................ 65
4. Jawaban miskonsepsi yang dituliskan siswa pada konsep Fotosintesisdan Respirasi pada SMP Negeri 9 B.Lampung..................................... 66
5. Jawaban tidak tahu tahu konsep yang dituliskan siswa pada konsepFotosintesis pada SMP Negeri 9 B.Lampung....................................... 68
6. Jawaban paham konsep yang dituliskan siswa pada konsepFotosintesis pada SMP Negeri 9 B.Lampung........................................ 69
7. Jawaban miskonsepsi yang dituliskan siswa pada konsepFotosintesis pada SMP Negeri 25 B.Lampung..................................... 71
8. Jawaban miskonsepsi yang dituliskan siswa pada konsepFotosintesis pada SMP Negeri 25 B.Lampung............ ........................ 72
9. Jawaban miskonsepsi yang dituliskan siswa pada konsep RespirasiPada SMP Negeri 25 B.Lampung......................................................... 73
10. Jawaban miskonsepsi yang dituliskan siswa pada konsep Respirasipada SMP Negeri 25 B.Lampung......................................................... 74
11. Jawaban miskonsepsi yang dituliskan siswa pada konsep Fotosintesisdan Respirasi pada SMP Negeri 25 B.Lampung................................... 75
2. Pernyataan dalam soal pada konsep Fotosintesis pada SMP Negeri 9B.Lampung.............................................................................................................. 62
3. Pernyataan dalam soal pada konsep Fotosintesis pada SMP Negeri 9B.Lampung.............................................................................................................. 63
4. Pernyataan dalam soal pada konsep Respirasi pada SMP Negeri 9B.Lampung.............................................................................................................. 64
5. Pernyataan dalam soal pada konsep Fotosintesis dan Respirasi pada SMPNegeri 9 B.Lampung............................................................................................... 66
6. Pernyataan dalam soal pada konsep Fotosintesis pada SMP Negeri 9B.Lampung.............................................................................................................. 67
7. Pernyataan dalam soal pada konsep Fotosintesis pada SMP Negeri 9B.Lampung.............................................................................................................. 69
8. Pernyataan dalam soal pada konsep Fotosintesis pada SMP Negeri 25B.Lampung.............................................................................................................. 71
9. Pernyataan dalam soal pada konsep Fotosintesis pada SMP Negeri 25B.Lampung.............................................................................................................. 72
10. Pernyataan dalam soal pada konsep Respirasi pada SMP Negeri 25B.Lampung.............................................................................................................. 73
11. Pernyataan dalam soal pada konsep Respirasi pada SMP Negeri 25B.Lampung.............................................................................................................. 74
12. Pernyataan dalam soal pada konsep Fotosintesis dan Respirasi pada SMPNegeri 25 B.Lampung............................................................................................. 75
6. Tingkat Hubungan Berdasarkan Interval Korelasi Sederhana............. 46
7. Tingkat Pemahaman Konsep Siswa per Konsep SMP Negeri 9dan 25 Bandar Lampung...................................................................... 48
8. Tingkat Pemahaman Konsep Siswa per Subkonsep SMP Negeri 9dan 25 Bandar Lampung..................................................................... 50
9. Tingkat Pemahaman Konsep Siswa per Konsep SMPNegeri 9 Bandar Lampung.................................................................. 51
10. Tingkat Pemahaman Konsep Siswa per Subkonsep SMPNegeri 9 Bandar Lampung................................................................... 52
11. Tingkat Pemahaman Konsep Siswa per Konsep SMPNegeri 25 Bandar Lampung................................................................ 53
12. Tingkat Pemahaman Konsep Siswa per Subkonsep SMPNegeri 25 Bandar Lampung................................................................ 54
13. Data Hasil Uji Korelasi Pearson antara Aspek yang dinilaidengan Miskonsepsi Siswa SMP Negeri 9 Bandar Lampung............. 55
14. Persentase Siswa dalam Angket SMP Negeri 9Bandar Lampung................................................................................. 56
xvi
15. Data Hasil Uji Korelasi Pearson antara Aspek yang dinilaidengan Miskonsepsi Siswa SMP Negeri 25 BandarLampung............................................................................................... 57
16. Persentase Siswa dalam Angket SMP Negeri 25 Bandar Lampung..... 58
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa.
Salah satu tujuan pembelajaran sains adalah agar siswa memahami konsep
(Dahar, 1989: 79). Tujuan pembelajaran IPA di SMP/MTs salah satunya
agar siswa memiliki kemampuan mengembangkan pemahaman tentang
berbagai macam gejala alam, konsep, dan prinsip IPA yang bermanfaat
dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga terjadi
peningkatan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan jenjang selanjutnya (BSNP, 2006: 377).
Kemampuan siswa dalam memahami konsep merupakan hal yang sangat
penting karena konsep merupakan landasan untuk berpikir (Dahar, 1989:
79). Menurut Bandura (dalam Hart, K.E. dan Kritsonis, W., 2006: 3)
bawah pemahaman konsep sangat penting dengan tujuan agar siswa dapat
mengingat konsep-konsep yang mereka pelajari lebih lama, sehingga
proses belajar akan menjadi lebih bermakna. Penguasaan konsep
merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti apa yang diajarkan,
menangkap makna apa yang dipelajari, memanfaatkan isi bahan yang
2
dipelajari, serta memecahkan masalah yang berhubungan dengan materi
yang dipelajari (Nurjanah, dkk, 2012: 4).
Berdasarkan hasil penelitian terhadap guru sains, Smith (dalam Kardi,
Respirasi dimulai dari glukosa atau molekul organik lain dan penggunaan
O2, respirasi menghasilkan H2O, CO2, dan energi dalam bentuk ATP dan
panas (Campbell, 2010: 196). Dalam respirasi, glukosa (C6H12O6)
teroksidasi menjadi CO2, sedangkan O2 tereduksi menjadi H2O.
Tahapan respirasi yaitu Glikolisis dan Siklus Asam Sitrat menyuplai
elektron ke rantai transpor elektron, yang menggerakan fosforilasi
oksidatif. Fosforilasi oksidatif menghasilkan ATP (Campbell, 2010: 197).
36
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap, bulan Februari
2016 Tahun Ajaran 2015/ 2016 di SMP Negeri 9 Bandar Lampung dan
SMP Negeri 25 Bandar Lampung.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas VIII di
SMP Negeri 9 dan SMP Negeri 25 Bandar Lampung Tahun Ajaran
2015/2016. Total populasi dari kedua SMP Negeri adalah 549 siswa kelas
VIII yang tersebar dalam 17 kelas, dengan rincian siswa kelas VIII di SMP
Negeri 9 Bandar Lampung terdapat 236 siswa yang terdiri dari 8 kelas dan
siswa kelas VIII di SMP Negeri 25 Bandar Lampung terdapat 312 siswa
yang terdiri dari 9 kelas.
Penentuan sampel yang digunakan adalah random sampling yang termasuk
ke dalam propability sampling (Hikmat, 2011: 62). Menurut Arikunto
(2006: 134) pengambilan sampel untuk penelitian ini didapat sampel
sebesar 50% dari populasi yang ada yang terdiri dari 17 kelas, maka 50%
dari total kelas adalah sekitar 9 kelas, dengan pembagian di SMP Negeri 9
37
Bandar Lampung sebanyak 4 kelas yang dijadikan sebagai sampel dengan
jumlah 117 siswa dan SMP Negeri 25 Bandar Lampung sebanyak 5 kelas
yang dijadikan sebagai sampel dengan jumlah 157 siswa.
Dengan demikian dapat diperoleh sampel yang distribusinya dijelaskan
dalam (Tabel 2) dibawah ini:
Tabel 2. Sebaran Sampel Penelitian
No. Sekolah KelasJumlah Siswa
(orang)
1. SMP Negeri 9 Bandar Lampung
VIII A 28VIII B 30VIII E 29VIII G 30
2. SMP Negeri 25 Bandar Lampung
VIII A 33VIII D 29VIII E 36VIII G 23VIII I 36
Total 274
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain
deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian sederhana,
dibandingkan dengan penelitian-penelitian yang lain, karena dalam
penelitian ini penelitian tidak melakukan apa-apa terhadap objek atau
wilayah yang diteliti (Arikunto, 2010: 3) dengan mengambil informasi
langsung yang ada di lapangan tentang identifikasi miskonsepsi siswa
kelas VIII SMP Negeri 9 dan SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang
memberikan deskripsi kenyataan tersebut secara tersendiri tanpa dikaitkan
atau dihubungkan dengan kenyataan yang lain. Penelitian ini merupakan
penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang
38
menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis atau lisan dari
orang-orang dan pelaku yang diamati (Hikmat, 2011: 37).
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap kegiatan, yaitu tahap persiapan
dan tahap pelaksanaan.
1. Tahap Persiapan
a. Menetapkan subjek penelitian, yaitu SMP Negeri 9 Bandar
Lampung dan SMP Negeri 25 Bandar Lampung
b. Memodifikasi kisi-kisi soal tes identifikasi miskonsepsi dari jurnal Tri
Ade Mustaqim yang berupa soal pilihan benar salah beralasan pada
materi proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada
tumbuhan hijau yang mencakup konsep Fotosintesis dan Respirasi
(KD 2.2 Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi
energi pada tumbuhan hijau), kemudian membuat instrumen tersebut.
c. Membuat kisi-kisi angket siswa mengenai materi yang sudah
dipelajari dan kisi-kisi angket guru mengenai metode pembelajaran
dan materi yang sudah diajarkan, kemudian membuat angket
tersebut.
d. Memperbaiki kisi-kisi soal, setelah mendapatkan pertimbangan
dosen pembimbing.
e. Menguji coba instrumen (tes tertulis) kepada siswa kelas VIII SMP
selain sampel penelitian, yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Jati
Agung dan SMP Budi Karya Lampung Selatan.
39
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan terhadap siswa sebagai
subjek utama dan guru sebagai subjek pendukung.
Untuk menguji kemampuan siswa, langkah penelitian yang dilakukan
adalah:
a. Melaksanakan tes identifikasi miskonsepsi mengenai materi proses
perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau
pada siswa dengan waktu 2x40 menit, agar siswa memiliki waktu
yang memadai di dalam memberikan jawaban dan alasan sesuai
dengan konsepnya.
b. Memberikan angket mengenai kegiatan pembelajaran di kelas.
c. Mengkaji dan menganalisis hasil tes tertulis siswa dengan metode
CRI untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa terhadap
materi yang terkait.
d. Mengkaji dan menganalisis hasil jawaban siswa pada angket untuk
mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan tingkat pemahaman
konsep siswa pada materi terkait.
e. Mendeskripsikan hasil uji kemampuan siswa terhadap pemahaman
konsep mengenai materi proses perolehan nutrisi dan transformasi
energi pada tumbuhan dengan kategori: siswa paham konsep, siswa
paham konsep tapi kurang yakin, siswa miskonsepsi, dan siswa
tidak paham konsep.
40
Untuk mengetahui peran guru dalam pemahaman konsep siswa,
langkah penelitian yang dilakukan adalah:
a. Memberikan angket mengenai metode pengajaran dan materi yang
sudah diajarkan.
b. Mengkaji dan menganalisis hasil jawaban guru pada angket untuk
mengetahui peran guru dalam pemahaman konsep siswa mengenai
materi proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada
tumbuhan hijau.
c. Mendeskripsikan peran guru dalam pemahaman konsep siswa
mengenai materi terkait yang juga bisa menjadi salah satu faktor
penyebab pemahaman konsep siswa.
E. Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Data Penelitian
Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data
kuantitatif dalam penelitian ini berupa persentase pemahaman konsep
siswa yang diperoleh dari hasil tes tertulis siswa, serta hasil angket
siswa mengenai kegiatan pembelajaran di kelas.
Sedangkan data kualitatif dalam penelitian ini yaitu berupa deskrispsi
tentang siswa yang mengalami miskonsepsi, serta deskripsi faktor-
faktor yang mempengaruhi miskonsepsi pada siswa, salah satunya dari
angket guru yang telah diberikan.
41
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes benar salah
beralasan disertai kolom tingkat keyakinan atau Certainly Of
Respons Index (CRI). Jenis tes diagnostik benar salah beralasan ini
dipilih karena salah satu karakteristik tes diagnostik yaitu harus
mampu menangkap informasi mengenai kesulitan siswa dalam
memahami suatu konsep (Arikunto, 2009: 34). Menurut Adodo
(2013: 202) menyatakan bahwa tes benar salah menjadi pilihan
yang efektif untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami
siswa oleh peneliti. Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi
miskonsepsi siswa pada materi proses perolehan nutrisi dan
transformasi energi pada tumbuhan hijau.
b. Non Tes
1). Angket
Terdapat dua jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu mengenai biodata diri dan kegiatan pembelajaran serta
angket guru mengenai metode pembelajaran dan materi yang
sudah diajarkan. Berdasarkan kebebasan responden dalam
menjawab setiap pertanyaan, angket dalam penelitian ini dibagi
menjadi dua, yaitu angket siswa merupakan angket tertutup
sedangkan angket guru merupakan angket terbuka.
Pada angket siswa ini menggunakan angket tertutup dengan
Skala Likert yang disediakan lima altenatif jawaban, yaitu
42
Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju
(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) (BAPM, 2008: 3).
Sedangkan untuk angket terbuka, jawaban untuk setiap
pertanyaan/pernyataan tidak disediakan dan responden secara
bebas memberikan jawaban untuk setiap pertanyaan sesuai
dengan yang diinginkannya (BAPM, 2008: 3).
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Tes Identifikasi Miskonsepsi Siswa
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu berupa data
kuantitatif yang berasal dari data hasil tes benar salah beralasan dan
form Certainly Of Respons Index (CRI).
Langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a. Menganalisis lembar jawaban siswa pada tes benar salah
beralasan. Teknik analisis yang dilakukan adalah
mengokombinasikan pilihan jawaban siswa dengan alasannya.
b. Menentukan kategori tingkat pemahaman konsep siswa
berdasarkan pilihan jawaban, alasan, dan nilai CRI (Hakim, 2012:
549).
Dalam penelitian skala CRI yang digunakan adalah skala enam (0-
5) yang dapat dilihat pada (Tabel 3) sebagai berikut:
43
Tabel 3. Skala Tingkat Keyakinan Siswa dalam MenjawabPertanyaan
Skala Deskripsi
0Totally Guessed Answer: Jika menjawab soal 100% ditebak
1Almost Guess: Jika menjawab soal persentase unsur tebakan antara75%-99%
2Not Sure: Jika dalam menjawab soal persentase unsur tebakan antara50%-74%
3Sure: Jika dalam menjawab soal persentase unsur tebakan antara 25%-49%
4Almost Certain: Jika dalam menjawab soal persentase unsur tebakanantara 1%-24%
5Certain: Jika dalam menjawab soal tidak ada unsur tebakan samasekali (0%)
Sumber: Hasan (1999: 297)
Skala ini pada dasarnya untuk memberikan nilai sejauh mana tingkat
keyakinan yang dimiliki siswa dalam menjawab pertanyaan. Angka 0
menunjukkan tingkat keyakinan yang dimiliki siswa sangat rendah,
siswa menjawab pertanyaan dengan cara menebak. Hal ini
menandakan bahwa siswa tidak tahu sama sekali tentang konsep-
konsep yang ditanyakan. Sedangkan angka 5 menunjukkan tingkat
keyakinan siswa dalam menjawab pertanyaan sangat tinggi. Mereka
menjawab pertanyaan dengan pengetahuan atau konsep-konsep yang
benar tanpa ada unsur tebakan sama sekali (Hasan, 1999: 297).
Dengan memperhatikan kondisi siswa khususnya bagi siswa di
Indonesia, Hakim (2012: 549) memodifikasi kategori pemahaman
yang dijabarkan oleh Saleem Hasan pada (Tabel 4) seperti berikut:
44
Tabel 4. Kategori Tingkatan Pemahaman Konsep Siswa
Jawaban Alasan Nilai CRI Deskripsi
Benar Benar >2,5Memahami konsep denganbaik
Benar Benar < 2,5Memahami konsep denganbaik tetapi kurang yakin
Benar Salah >2,5 Miskonsepsi
Benar Salah < 2,5 Tidak tahu konsep
Salah Benar >2,5 Miskonsepsi
Salah Benar < 2,5 Tidak tahu konsep
Salah Salah >2,5 Miskonsepsi
Salah Salah < 2,5 Tidak tahu konsep
Sumber: Hakim (2012: 549)
c. Melakukan analisis jawaban siswa untuk membedakan antara
paham konsep dengan baik, paham konsep tetapi kurang yakin,
miskonsepsi, dan tidak tahu konsep.
d. Melakukan perhitungan persentase terhadap keempat hasil
penilaian di tiap tingkatan, dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P = Persentase siswa tiap tingkatan kategori pemahamankonsep
f = Jumlah siswa tiap tingkatan kategori pemahamankonsep
N = Jumlah seluruh siswa yang menjadi subjek penelitian
e. Membuat rekapitulasi persentase rata-rata tingkatan pemahaman
konsep seluruh siswa.
f. Memasukkan kategori tingkat miskonsepsi yang diperoleh siswa
dari perhitungan persentase sebelumnya sesuai dengan
P = f/N x 100%
45
tabel kategori tingkat miskonsepsi (Sudijono, 2009: 43) pada
(Tabel 5) seperti berikut :
Tabel 5. Kategori Tingkatan Miskonsepsi
Persentase Kategori
0-30% Rendah
31-60% Sedang
61-100% Tinggi
g. Mendeskripsikan secara sederhana data yang diperoleh dari hasil
tes dan angket. Langkah ini digunakan untuk mendeskripsikan
gambaran tentang identifikasi miskonsepsi siswa dan faktor-faktor
yang mempengaruhi miskonsepsi pada siswa. Selanjutnya data ini
mengarahakan pada kesimpulan.
2. Analisi angket siswa dengan analisis korelasi Pearson Product Moment
Nilai angket faktor yang mempengaruhi miskonsepsi siswa dianalisis
korelasinya dengan banyaknya butir soal yang masuk ke dalam
kategori miskonsepsi menggunakan metode Pearson product moment.
Setelah itu hasilnya dikonsultasikan dengan nilai rtabel dengan
siginifikansi 5% pada tabel product moment (Arikunto, 2006: 276).
Ketentuan nilai rhitung adalah sebagai berikut:
a. Jika rhitung> rtabel maka hubungan antara kedua variabel bersifat
positif atau berbanding lurus.
b. Jika rhitung< rtabel maka tidak ada hubungan antara kedua variabel
tersebut.
46
c. Jika rhitung bernilai negatif, maka hubungan bersifat negatif atau
berbanding terbalik.
Untuk mengetahui kekuatan hubungan antar variabel, maka nilai rhitung
dikonsultasikan dengan Tabel 6.
Tabel 6. Tingkat hubungan berdasarkan interval korelasi sederhana
Interval Koefisien Tingkat Hubungan0,000 – 0,199 Sangat Lemah0,200 – 0,399 Lemah0,400 – 0,599 Sedang0,600 – 0,799 Kuat0,800 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2010: 257)
77
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Miskonsepsi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 dan 25 Bandar Lampung,
termasuk ke dalam kategori “tinggi”, pada materi proses perolehan nutrisi
dan transformasi energi pada tumbuhan hijau, khususnya pada konsep
fotosintesis, respirasi, serta fotosintesis dan respirasi.
2. Faktor yang mempengaruhi miskonsepsi pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 9 dan 25 Bandar Lampung pada materi proses perolehan nutrisi
dan transformasi energi pada tumbuhan hijau adalah siswa tidak memiliki
sumber pustaka yang beragam, siswa jarang belajar setiap akan memulai
pelajaran, dan siswa jarang mengulang pelajaran yang sudah diajarkan di
rumah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas saran-saran yang dapat diajukan dalam
penelitian ini adalah:
78
1. Bagi siswa, untuk meningkatkan pemahaman setiap konsep dalam proses
pembelajaran IPA (Biologi) sehingga kedepannya miskonsepsi tidak lagi
terjadi.
2. Bagi guru, diharapkan guru dapat menemukan miskonsepsi pada konsep
lain dan menentukan metode mengajar yang tepat agar dapat
diminimalisirkan miskonsepsi yang terjadi pada siswa, serta sebelum
melakukan kegiatan pembelajaran sebaikanya siswa diajak untuk
melakukan praktikum minimal demonstrasi jika konsep tersebut berupa
proses.
3. Bagi sekolah, dapat meningkatkan kualitas baik sarana maupun prasarana
di sekolah khususnya dalam pelajaran biologi.
4. Bagi penelitian selanjutnya yang akan menggunakan metode Certainty of
Respon Index (CRI) dapat mengidentifikasi pada konsep lain yang siswa
mengalami miskonsepsi.
79
DAFTAR PUSTAKA
Abraham, Michael. R., Et Al. 1992. Understanding And Misunderstanding OfEight Graders Of Five Chemistry Concept Found In Text books. Journal OfResearch In Science Teaching. Hal: 105-120.
Adodo, S.O. 2013. Effects of Two Tier Multiple Choice Diagnostic AssessmentItems on Students’Learning Outcome in Basic Science Technology (BST).Academic Journal of Interdisciplinary Studies.Volume 2 No 2. SapienzaUniversity of Rome: Italia. Hal: 201-210.
Afrizon, A. Et Al. 2012. Peningkatan Perilaku Berkarakter danKetrampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IX MTSN Model Padang Pada MataPelajaran IPA-Fisika Menggunakan Model Problem Based Instruction.Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika. Hal: 1-16.
Anderson, C.W., T.H. Sheldon dan J. Dubay. 1990. The effect of instruction onCollege nonmajors conceptions of photosynthesis and respiration. J. Res. Sci.Teaching, 27 (8): 761-776.
Arikunto S, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: RinekaCipta.
_______, 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: RinekaCipta.
_______. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi 2010.Jakarta: Rineka Cipta.
Ausubel, D.P. 1968. Educational Psychology: A Cognitive View.New York: Holt, Rinehart And Winston.
BAPM. 2008. Uji Coba Instrumen Penelitian dengan Menggunakan MS. Exceldan SPSS. Makalah. Jakarta: BAPM.
BSNP. 2006. Standar Isi Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah: Jakarta.
_______. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Carey, Susan. 1986. Cognitive Science And Science Education. AmericanPsychologist. Nomor 10, Hal: 1123- 1130.
Cokadar, H. 2012. Photosynthesis And Respiration Processes : ProspectiveTeachers’Conception Level. Education And Science Journal volume 37 (164).Hal: 82-94.
Dahar,Ratna Willis. 1989. Teori –Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
_______. 2011. Teori-Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Dwi, I.V., dkk. 2013. Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning(CTL) untuk Mengatasi Miskonsepsi Siswa SMP pada Materi Fotosintesis.Jurnal Pendidikan Sains e-Pensa 1 (2).
Ekayanti N.1, Ida Bagus A.A, dan Gusti Ayu D. S. 2014. Identifikasi MiskonsepsiDalam Materi Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan Pada Siswa Kelas IXSMP di Kota Denpasar: Bali. Universitas Mahasaraswati.
Gardner, A.L., et al. 2009. The Biology Teacher’s Handbook. USA: NSTA Press.
Gie, T. L. 1995. Cara Belajar Efisien II. PUBIB: Yogyakarta.
Hakim, A., Liliasari, dan Kadarohman, A. 2012. Student Concept UnderstandingOf Natural Products Chemistry in Primary and Secondary Metabolites Usingthe Data Collecting Technique of Modified CRI. International Online Journalof Educational Sciences. 4 (3). 544-553.
Hakim, T. 2000. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.
Hart, K. E., & Kritsonis, W. A. 2006. Critical Analysis Of An Original Writing OnSocial Learning Theory: Imitation Of Film-Mediated Aggressive Models.
Hasan, Saleem., D. Bagayoko, dan E. L. Kelley. 1999. Misconceptions And TheCertainty Of Response Index (CRI). Phys Educ. Volume 34 (5). Hal: 294-299.
Hikmat, M.M. 2011. Metodelogi Penelitian: dalam Presepektif Ilmu Komunikasidan Sastra.Graha Ilmu: Yogyakarta. Hal: 168 .
Hewindati,Yuni Tri dan Adi Suryanto.2004. Pemahaman Konsep TerhadapMurid Sekolah Dasar Terhadap Ipa Berbasis Biologi, Jurnal Pendidikan.Hal: 61.
81
Ibrahim, M. 2012. Seri Pembelajaran Inovatif Konsep, Miskonsepsi, dan CaraPembelajarannya. Surabaya : Unesa University Press.
Juhri, A.Wahab dan Kusmiyati. 2015. Analisis Penguasaan Konsep danMiskonsepsi Biologi dengan Teknik Modifikasi Certainty Of Response Indexpada Siswa SMP Se-Kota Sumbawa Besar. Volume 9 (1). Hal: 1-6.
Jumhana, N. 2011. Berbagai Fungsi Pada Tumbuhan. Bandung: ModulUniversitas Pendidikan Indonesia.
Kardi, Soeparman. 1997. Miskonsepsi Terhadap Konsep-Konsep Biologi,Kemungkinan Penyebab dan Cara Penanngulangannya. Pidato Pengukuhandibaca Pada Peresmian Penerimaaan Jabatan Guru Besar dalam Bidang IlmuHayat Pada Jurusan Biologi FMIPA IKIP Surabaya,Tanggal 4 Desember1997.
Karli, H. dan Yuliariatiningsih, M.S. 2003. Model-Model Pembelajaran. BinaMedia Informasi: Bandung.
Köse, Sacit. 2008. Diagnosing Student Misconceptions:Using Drawings As AResearch Method. World Applied Science Journal. Pamukkale University:Turkey. Hal: 283-293.
Kukla, Andre. 2003. Konstruktivisme Sosial dan Filsafat Ilmu (SocialConstrucyivism and the Philosophy of Science). Yogyakarta: Jendela.
Khotimah, F. N. 2014. Identifikasi Miskonsepsi Siswa pada KonsepArchaebacteria dan Eubacteria dengan Menggunakan Tes DiagnostikPilihan Ganda Beralasan. Skripsi. Jakarta : Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah.
Krisno, H.M.A.,dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs Kelas VIII.Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta. Hal: 338.
Liliawati, Winny dan Taufik Ramlan Ramalis. 2009. Identifikasi MiskonsepsiMateri IPBA Di SMA Dengan Menggunakan Certainly Of Respons Index(CRI) Dalam Upaya Perbaikan Urutan Pemberian Materi IPBA Pada KTSP.Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA.Universitas Negeri Yogyakarta.Yogyakarta. Hal: 159-168.
Mulyani, D. 2013. Hubungan Kesiapan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar.Jurnal Ilmiah Konseling Universitas Negeri Padang. Volume 2. 27-31.
82
Murni, Dewi. 2013. Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa Pada Konsep SubstansiGenetika Menggunakan Certainty Of Response Index (CRI). Jurnalpendidikan biologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Hal: 205-211.
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: PT.Remaja Rosdakarya.
Mustaqim, T. A. 2014. Identifikasi Miskonsepsi Siswa dengan MenggunakanMetode Certainty of Response Index (CRI) pada Konsep Fotosintesis danRespirasi Tumbuhan. Skripsi. Jakarta : Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah.
Nurjanah, S.I., Suwarto WA, dan Idam Ragil W.A. 2012. Model Kooperatif TipeTGT untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Koperasi Pada MataPelajaran IPS. Jurnal FKIP PGSD. Hal: 1-7.
Puskur. 2007. Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu SekolahMenengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Departemen PendidikanNasional: Jakarta.
Pratiwi, R., et al. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VIII Edisi 4. JakartaPusat: Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Prayitno. 1997. AUM PTDSL. Padang: FIP Universitas Negeri Padang.
Rahman, T. 2010. Nutrisi dan Energi Tumbuhan. Bandung: UniversitasPendidikan Indonesia.
Sadirmam, A.M .2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Santyasa, I.W. 2005. Model Pembelajaran Inovatif dalam ImplementasiKurikulum Berbasis Kompetensi. http : // www. Freewebs. Com /santyasa/PDF_Files/PEMBELAJARAN_INOVATIF.pdf. Diakses pada 18 Mei 2016 ;19.45 WIB.
Setiawati, G.A.D. 2014. Identifikasi Miskonsepsi dalam Materi Fotosintesis danRespirasi Tumbuhan pada Siswa Kelas IX SMP di Kota Denpasar. JurnalBakti Saraswati Vol.3 No.2. 17-31.
Simpson, M., And Arnold, B.1982. Availibility Of Prerequisite Concepts ForLearning Biology at Certivicate Level. Journal Of Biology. Hal: 65-72.
83
Sudijono, A. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RND. Bandung:Alfabeta.
Sulistyanto, Heri, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat PerbukuanDepdiknas.
Suniati, N.M.S. 2013. Pengaruh Implementasi Pembelajaran KontekstualBerbantuan Multimedia Interaktif Terhadap Penurunan Miskonsepsi. JurnalProgram Pascasarjana Undiksha. Volume 4. 1-13.
Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta:Kanisius.
. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika.Jakarta: Gramedia.
Susanti, R. 2013. Pengaruh Penerapan Pembelajaran berbasis Masalah padaPraktikum Fotosintesis dan Respirasi untuk Meningkatkan KemampuanGenerik Sains Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unsri. MakalahDisampaikan pada Seminar Kenaikan Jabatan tingkat Fakultas-FKIP UnsriFKIP Universitas Sriwijaya: Palembang.
Tawil, Muhammad Dan Liliasari. 2014. Keterampilan-Keterampilan Sains danImplementasi dalam Pembelajaran IPA. Makassar : Universitas NegeriMakassar.
Tekkaya, C. (2002). Misconception As Barrier To Understanding Biology.Haccepte University. Jurnal Of Educational Faculty. Hal: 260-261.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep danImplementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Kencan: Jakarta.
84
Utomo, B. 2007. Fotosintesis pada Tumbuhan. Karya Ilmiah. Medan: USU e-Repository.
Widdiharto, Rachmadi. 2008. Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika SMP danAlternatif Proses Remidinya. Departemen Pendidikan Nasional, PusatPengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga KependidikanMatematika. Yogyakarta. Hal: 58.
Wisudawati, A.W dan Sulistyowati, E. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA.Jakarta: Bumi Aksara.
Zirbel, E. L. 2001. Learning, Concept Formation & Conceptual Change.Department of Physics and Astronomy. USA: Tufts University.