MATERI KULIAH FILSAFAT Senin, 11 Maret 2013 Program S1 STIKES Banyuwangi DOSEN fILSAFAT 1
1. MENGAPA FILSAFAT DIPELAJARI ? (ATAU DIAJARKAN UNTUK MAHASISWA )
SETELAH SELESAINYA, MAHASISWA MAMPU MENGGUNAKAN LOGIKA DALAM BERPIKIR DAN MEMILIKI KEMAMPUAN MERUMUSKAN PEMIKIRANNYA DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA DENGAN BAIK DAN BENAR
KARENA : # MATA PELAJARAN FILSAFAT MERUPKAN DASAR UNTUK DAPAT MELAKUKAN PENALARAN YANG TEPAT & BERPIKIR MANDIRI, LOGIS, KRITIS, & ANALITIS.
# MATA PELAJARAN FILSAFAT MEMILIKI LANDASAN YANG SANGAT DIPERLUKAN UNTUK MENGIKUTI PERKULIAHAN SELANJUTNYA
2. TUJUAN DIAJARKANNYA:
A. PENGANTAR FISAFAT ILMU
3. PENGETAHUAN:a. Pengetahuan Indera
c. Pengetahuan Filsafat
Pengetahuanb. Pengetahuan Ilmu
* Uraian ke 3 (tiga ) hal tersebut
Ilmu
Filsafat
4. APA FILSAFAT ITU ? (PENGERTIAN/ DEFINISINYA) (SELANJUTNYA DISEBUT FILSAFAT ILMU).
Pengertian/ Definisinya:Filsafat ilmu terdiri dari perkataan filsafat & ilmu. Filsafat berasal dari kata Yunani yaitu Filo, yang berarti Cinta atau menyenangi dan Sofia yang artinya bijaksana yaitu yang orang yang selalu mendambakankan kebijaksanaan. Orang yang selalu mendambakan kebijaksanaan adalah orang pandai, orang yang selalu mencari kebenaran. Sedangkan perkataan ilmu (sains, Science) berasal dari kata Scire yang berarti mempelajari (to learn).Jadi Filsafat ilmu merupakan suatu aktivitas yang berusaha untuk memfilsafati ilmu, yaitu mencari kebenaran mengenai hakikat ilmu itu.
5.DALAM MEMPELAJARI FILSAFAT ILMU PERLU KITA IKUTI PERKEMBANGAN DARI FILSAFAT DAN ILMU ITU SENDIRI, YAITU:
5.1. Dari Filsafat ke Ilmu ---- (masih dalam definisi)a.Filsafat dapat diartikan sebagai azas, atau
pendirian, yang nilai kebenarannya telah diyakini dan diterima oleh seseorang/ kelompok sebagai dasar atau pedoman untuk menjawab atau memecahkan masalah fundamental dalam kehidupannya sedemikian rupa sehingga filsafat sering disamakan dengan pandangan hidup atau Ideologi (Pitono Soeparto dkk Th. 2000, Filsafat Ilmu Kedokteran)b.Filsafat menurut Karel Jaspers, adalah ilmu yang menyelidiki dan menentukan tujuan terakhir serta makna terdalam dari realita manusia (Sudarto 1996)
5.2. Filsafat pada kelahirannya (Abad 6 SM), sebagai Mitos atau Dongeng / Tahayul dalam melihat alam semesta, Selanjutnya mulai berpikir dengan Pertanyaan- pertanyaan mengenai alam semesta ini .a. Alam semesta teratur ;b. Alam semesta berubah dan tetap pada
keteraturannya;c. Alam semesta sejak kapan adanya & sampai kapan;d. Alam semesta siapa yang mengatur.Dalam hal tersebut belum ada jawaban, sehingga mengarah pada dongeng (mitos ) dan Tahayul sampai berabad- abad kemudian tidak puas dengan keadaan (mitos**) yang akhirnya mulai mencari jawaban dengan /melalui kekuatan pikir (gerakan dari tahayul ke pikir ) mencari hakekat / azas (ARCHE) sesuatu yang ada. Mencari kebenaran melalui/ berdasarkan pemikiran dan logika ---- istilahnya dari mitos ke logos (abad ke 3- SM)-----/Rasionalis, Tokoh- tokohnya (Yunani): Pythagoras, Demokritos, Anaximandros, Thales, dll.)
THALES : “Arche “/ azas segala sesuatu itu adalah air, “Arche is Water, sesuatu dimulai dari air Tanpa air …………, Benda padat, asal air…….
Pendapat – pendapat (argumentasi):
ANAXIMANDROS: Alam semesta adalah sesuatu yang paling awal
dan abadi PYTHAGORAS: Hakekat alam semesta adalah
bilangan DEMOKRATOS: Hakekat alam semesta adalah atom (sesuatu benda
yang sangat kecil ---Neutron ?
ANAXIMENES: Arche alam semesta adalah udara, hakekat
kehidupan adalah bernapas, tanpa udara mustahil ada kehidupan.
Dengan metode Socrates “ Dialektika “ methode bertanya terus, sampai orang lain tidak bisa menjawab, maka dialah yang mencari jawabannya.
Dengan argumentasi Aristoteles “ Filsafat” adalah Sesuatu yang dapat dipertanggungjawabkan atas dasar akal tetapi pada akhir kemampuan pikir terdapat sesuatu yang tidak dapat dipecahkan
Sampai menjelang abad 2 SM, dari filsafat alam semesta mulai menjadi kegiatan bumi; Tokoh- tokoh: Socrates(399 SM), Plato (347 SM), Aristoteles (322 SM)
Maka beralihlah sebagian pada kehidupan praktis sampai pada paham empirisme, yaitu suatu mazhab yang mengatakan bahwa pengetahuan yang bermanfaat dan benar hanya sapt diperoleh lewat indera/ empiri (pengamatan) dengan Rasionalis dan Empiri adalah dasar- dasar cara kerja & taktik serta strategi ilmu.
Pada saat Rasional dan Empiris berkembang muncul berbagai cabang- cabang filsafat antara lain: Filsafat Alam (Metafisika), Filsafat Ketuhanan , Filsafat Manusia, Filsafat Keilmuan, Filsafat Moral, dsb.
5.3. Dari ilmu ke pengetahuan ilmiah Bahkan dengan ilmu ini pada perkembangan
berikutnya mengharuskan untuk melakukan eksperimen sebagai langkah untuk berpikir ilmiah/ pengetahuan ilmiah. Pengetahuan Ilmiah:
Hipotesa (konklusi) Eksperimen Sistimatis Metodis Analitis Konklusi baru
GAMBAR/ BAGANFILSAFAT
Filsafat Alam
Filsafat Ketuhanan
Filsafat Manusia
Filsafat Ilmu
Filsafat Moral
Ilmu Sosial (Social Sciense)
Ilmu Fisika(Physical Sciense)
Ilmu Hayat
(Biological Sciense)
Ilmu Alam (Natural Sciense)
Antropologi
Ilmu PolitikPhsycolog
ySosiologi
Ekonomi
5.4. FILSAFAT ILMUFungsi Filsafat ilmu adalah mengembangkan pengertian strategi dan taktik ilmu. Filsafat ilmu mengadakan penyelidikan tentang ciri- ciri ilmiah dan cara memperolehnya (disebut juga filsafat ilmu sebagai/ merupakan suatu penyelidikan lanjutan) atau suatu bentuk pemikiran secara mendalam yang bersifat lanjutan. Sebagai pengetahuan yang membahas dasar wujud keilmuan, maka filsafat ilmu menanyakan objek apa, bagaimana cara kerja/ cara memperolehnya, dan untuk apa pengetahuan ilmu itu dipergunakan ! (Ontologi, Epistemologi, & Aksiologi)
B. FILSAFAT ILMU KEPERAWATAN Filsafat ilmu keperawatan, merupakan kerangka berpikir ilmiah bagi keperawatan. Ia membahas dasar wujud keilmuan, oleh sebab itu Filsafat Ilmu Keperawatan berkiprah pada pertanyaan :
a. Apa objek Ilmu Keperawatan, disini objek akan terorganisasi dalam pemikiran untuk memberikan penjelasan melalui rasionalitas sebagai wujud atau bentuk penalaran (penjelasan mengenai objek, yang dihasilkan oleh penalaran, adalah suatu hipotesa yang perlu diuji kebenarannya) b. Bagaimana cara memperoleh Ilmu itu ? - Hipotesa - Sistematika - Eksperimen - Analisa - Metoda - Konklusi baru c. Untuk apa ilmu itu, (kegunaannya sesuai fungsi ilmu itu)
1. Memberikan bantuan kerangka berfikir dalam menentukan langkah ilmiah menghadapi persoalan-persoalan pelayanan / inofasi keperawatan guna mencapai kesehatan masyarakat yang lebih baik.2. Dapat melakukan penalaran yang tepat dan memiliki kemandirian, berfikir logis, sistematis, kritis, dan analitis untuk mengembangkan profesionalisme keperawatan.3. Insan keperawatan harus mampu menggunakan logika dalam berfikir dan memiliki kemampuan merumuskan pemikirannya dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
C. KEBERADAAN FILSAFAT ILMU BAGI KEPERAWATAN