i LKIP RSKGM 2015 uji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Illahi atas semua limpahanrahmat dan karunia Nya sehingga telah tersusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Kota Bandung tahun 2015 yang merupakan salah satu wujud dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi sebagai bentuk akuntabilitas kinerja RSKGM Kota Bandung. LKIP RSKGM ini diharapkan dapat menggambarkan secara umum kinerja seluruh jajaran Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut. Dalam kesempatan ini ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2015 ini sehingga dapat terselesaikan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Bandung, 17 Februari 2016 Direktur Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung drg. Rabaah Puspita Paramita NIP. 19590701 198603 2 005 P
88
Embed
i LKIP RSKGM 2015 uji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Illahi atas semua limpahanrahmat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i LKIP RSKGM 2015
uji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Illahi atas
semua limpahanrahmat dan karunia Nya sehingga telah
tersusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP) Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Kota
Bandung tahun 2015 yang merupakan salah satu wujud dalam
pelaksanaan Reformasi Birokrasi sebagai bentuk akuntabilitas kinerja
RSKGM Kota Bandung.
LKIP RSKGM ini diharapkan dapat menggambarkan secara umum
kinerja seluruh jajaran Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota
Bandung dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang
kesehatan gigi dan mulut.
Dalam kesempatan ini ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja tahun 2015 ini sehingga dapat terselesaikan.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Bandung, 17 Februari 2016
Direktur
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung
drg. Rabaah Puspita Paramita
NIP. 19590701 198603 2 005
P
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
ii LKIP RSKGM 2015
kuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan secara periodik.
Evaluasi pada tahun 2015 perlu dilakukan untuk mengetahui dan
menilai capaian yang telah dihasilkan. Evaluasi berguna untuk
menyusun perencanaan tahun-tahun berikutnya sebagai bahan
pertimbangan dan bahan masukan.
Visi merupakan kondisi atau keadaan yang diharapkan terwujud
pada akhir periode perencanaan sesuai dengan sasaran yang dapat
dicapai dalam periode tertentu. Visi Rumah Sakit Khusus Gigi dan
mulut setelah dilakukan reviu adalah Menjadi rumah sakit unggulan di
bidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang bermutu,
terjangkau, informatif dan memuaskan masyarakat.
Misi merupakan pernyataan tujuan yang ingin dicapaiuntuk
mewujukan visi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkanvisi tersebut,
misi Rumah Sakit Khusus Gigi dan mulut Tahun 2013-2018 adalah
sebagai berikut :
Memberikan pelayanan kesehtan gigi dan mulut yang terbaik bagi
masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya
Tujuan yang ingin dicapai dalam mewujudkan Visi dan Misi
RSKGM adalah meningkatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
bermutu, terjangkau dan memuaskan pelanggan.
Adapun sasaran strategis RSKGM adalah sebagai berikut:
A IKHTISAR EKSEKUTIF
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
iii LKIP RSKGM 2015
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan
indikator sebagai berikut :
a. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakatdengan capaian kinerja
100,06%
b. Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)dengan capaian kinerja 147,37%
c. Nilai standar kepatuhan pelayanan publik menurut Ombudsman
RI dengan capaian kinerja 109,52%
d. Prosentase pengaduan pelayanan rumah sakit yang
ditindaklanjuti dengan capaian kinerja 100%
e. Prosentase kemampuan dental appliance capaian kinerja 103,09%
2. Meningkatnya akuntabilitas kinerja dengan indikator kinerja sebagai
berikut :
a. Nilai evaluasi AKIP dengan capaian kinerja 104,21%
b. Prosentase temuan pengelolaan anggaran oleh BPK/Inspektorat
yang ditindaklanjutidengan capaian kinerja 100%
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
iv LKIP RSKGM 2015
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
i
Ikhtisar Eksekutif
Daftar Isi
Daftar Gambar
ii
iv
Daftar Grafik
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum RSKGM
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi
1.3. Isu Strategis yang dihadapi
1.4. Sistematika Penulisan
1
4
7
9
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis
2.2. Indikator Kinerja Utama
2.3. Perjanjian Kinerja
2.4. Keterkaitan Antara Isu, Strategis,
Sasaran dan Indikator
10
15
19
22
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Indikator Kinerja Utama
3.2. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis
Capaian Kinerja
26
30
BAB IV PENUTUP 76
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
v LKIP RSKGM 2015
Gambar 1
Struktur Organisasi Rumah Sakit Khusus
Gigi Dan Mulut Pemerintah Kota Bandung
(Perda No. 18 Tahun 2007)
6
DAFTAR GAMBAR
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
vi LKIP RSKGM 2015
Grafik 3.1 Capaian IKU 27
Grafik 3.2 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat 38
Grafik 3.3 Perbandingan IKM 2015 40
Grafik 3.4 Cakupan Pelayanan Pasien Peserta JKN 42
Grafik 3.5 Perbandingan Pasien peserta JKN 43
Grafik 3.6 Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik
menurut Ombudsman RI
46
Grafik 3.7 Perbandingan Nilai Standar Kepatuhan
Pelayanan Publik menurut Ombudsman RI
48
Grafik 3.8 Prosentase Pengaduan Pelayanan Rumah
Sakit yang Ditindaklanjuti
52
Grafik 3.9 Keberhasilan Pembuatan Dental Appliance 56
Grafik 3.10 Nilai AKIP RSKGM Kota Bandung 60
Grafik 3.11 Perbandingan Nilai AKIP 61
Grafik 3.12 Nilai Evaluasi AKIP 62
Grafik 3.13 Prosentase Temuan BPK/Inspektorat yang
Ditindaklanjuti
64
Grafik 3.14 Persentase Temuan BPK RI yang
Ditindaklanjuti
68
DAFTAR GRAFIK
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
vii LKIP RSKGM 2015
Diagram 3.1 Predikat Nilai Capaian Kinerja Strategis 2015 31
Diagram 3.2 Pengaduan Pasien RSKGM 2015 52
DAFTAR DIAGRAM
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
viii LKIP RSKGM 2015
Tabel 2.1 Rencana Strategis Rumah Sakit Khusus Gigi
Dan Mulut Kota Bandung
13
Tabel 2.2 Target Indikator Kinerja Utama (Iku) RSKGM
Kota Bandung
16
Tabel 2.3 Formulasi Perhitungan Indikator Kinerja
Utama (IKU) RSKGM Kota Bandung
17
Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja 20
Tabel 2.5 Keterkaitan Antara Isu Strategis Sasaran
dan Indikator
22
Tabel 3.1 Predikat Evaluasi Capaian Kinerja 25
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama RSKGM
Kota Bandung Tahun 2015
26
Tabel 3.3 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD 2013-2018
28
Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja RSKGM Kota
Bandung Tahun 2015
29
Tabel 3.5 Analisis Capaian Sasaran 1
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kepada
Masyarakat
32
Tabel 3.6 Pengukuran Capaian Kinerja SKPD
Berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Sasaran 1
33
Tabel 3.7 Nilai Indeks Per Unsur Pelayanan 36
Tabel 3.8 Perbandingan IKM 2015 39
Tabel 3.9 Pasien JKN tahun 2014-015 43
Tabel 3.10 Komponen Indikator Penilaian Standar
Kepatuhan Publik Menurut Ombusman
47
Tabel 3.11 Kemampuan Pembuatan Dental Appliance 55
Tabel 3.12 Analisis Capaian Sasaran 2 59
DAFTAR TABEL
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
ix LKIP RSKGM 2015
Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja RSKGM
Tabel 3.13 Nilai Evaluasi AKIP RSKGM Kota Bandung 61
Tabel 3.14 Temuan Pengelolaan Anggaran Oleh
Inspektorat yang ditindaklanjuti Tahun
2013-2014
65
Tabel 3.15 Naskah Hasil Pemeriksaan Inspektorat 66
Tabel 3.16 Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Atas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
68
Tabel 3.17 Komposisi Belanja 2015 71
Tabel 3.18 Output Program dan Kegiatan 72
Tabel 3.19 Efektifitas Anggaran Terhadap Capaian Misi
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
74
Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran
Tahun 2015 Rumah Sakit Khusus Gigi dan
Mulut Kota Bandung
77
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
1 LKIP RSKGM 2015
BAB I
1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Khusus Gigi dan
Mulut
umah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung
adalah Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung milik
Pemerintah Kota Bandung merupakan institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat dan perwujudan Pemerintah
Daerah Kota Bandung dalam melaksanakan kewajibannya
memberikan pelayanan bidang kesehatan kepada masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan secara cepat, akurat, dan
paripurna mencerminkan kinerja yang baik Pemerintah Daerah
dalam melayani masyarakatnya khususnya dalam bidang
kesehatan.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat
diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
Oleh karena itu Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Kota
R
PENDAHULUAN
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
2 LKIP RSKGM 2015
Bandung terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat sehingga dapat memenuhi harapan
masyarakat akan pelayanan kesehatan gigi paripurna sekaligus
terjangkau. Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna. Untuk menjalankan tugas
Rumah Sakit mempunyai fungsi penyelenggaraan pelayanan
pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit.
Jenis – jenis pelayanan yang disediakan oleh Rumah Sakit Khusus
Gigi dan Mulut terdiri dari :
1. Pelayanan Gawat Darurat Gigi dan Mulut
2. Pelayanan Rawat Jalan yang terdiri dari:
a. Pelayanan Medis Gigi Dasar
b. Pelayanan Medis Gigi Spesialistik yang terdiri dari :
PelayananBedah Mulut Minor
Pelayanan Ortodonti
Pelayanan Periodonti
Pelayanan Prostodonti
Pelayanan Konservasi Gigi
Pelayanan Endodonti
Pelayanan Kesehatan Gigi Anak
c. Pelayanan Medis Umum
3. Pelayanan Rawat Inap
4. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil danMenyusui
5. Pelayanan Radiologi
6. Pelayanan Farmasi dan Bahan Kedokteran Gigi
7. Pelayanan Keluarga Miskin
8. Pelayanan Rekammedis
9. Pengelolahan Limbah
10. Pelayanan Administrasi Manajemen
11. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
3 LKIP RSKGM 2015
12. Pencegahan Pengendalian Infeksi
13. Pelayanan Laboratorium Teknik gigi
14. Pelayanan Sentral Sterilisasi
15. Pelayanan Promosi Kesehatan
Standar Pelayanan Rumah Sakit (SPM-RS) merupakan alat
ukur mutu layanan rumah sakit yang dapat mendukung
pencapaian indikator kinerja rumah sakit. Rumah Sakit sebagai
salah satu sarana kesehatan ikut berkontribusi memberi dukungan
untuk pencapaian indikator kinerja kabupaten/kota bidang
kesehatan yang terukur melalui Standar Pelayanan Minimal
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Dalam rangka pertanggungan jawaban dan peningkatan
kinerjanya maka penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah yang berdasarkan Peraturan Presiden RI nomor 29
tahun 2015 tentang Sistem Akuntansi Kinerja Instansi Pemerintah
dan Peraturan Menteri PAN dan RB nomor 53 tahun 2014 tentang
Petunjuk Tehnis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata
Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang
baik, Rumah sakit khusus Gigi dan Mulut (RSKGM)Kota Bandung
selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan
pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu
meningkatkan peran serta fungsi Rumah Sakit Khusus Gigi dan
Mulut (RSKGM)Kota Bandung sebagai sub sistem dari sistem
Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi
masyarakat.
Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan
kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan menurut Perpres 29 tahun 2014
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
4 LKIP RSKGM 2015
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pasal 21
bahwa Laporan Kinerja Tahunan SKPD disampaikan oleh Kepala
SKPD Kepada Walikota paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun
anggaran berakhir.
Sehubungan dengan hal tersebut Rumah Sakit Khusus Gigi dan
Mulut (RSKGM) Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun
kuantitatif 76 Total nilai persepsi per unsur dibagi total unsur yang terisi dikali nilai penimbang, dikonversikan dengan nilai dasar 25.
Hasil survey kepuasan pelanggan
76,04/76* 100
76,04 100,6
2 b. Cakupan pelayanan pasien peserta JKN
kuantitatif 27 Jumlah peserta JKN yang dilayani dibagi dengan jumlah total pasien yang datang ke RSKGM dikali 100%
Laporan data kunjungan pasien JKN
39,7/27*100 39,79 147,37
c. Nilai standar kepatuhan pelayanan publik menurut
kuantitatif 840 Nilai Standar Kepatuhan publik yang dilakukan oleh Ombudsman RI dengan mengukur
Laporan hasil evaluasi menurut ombutman
920/840*100 920 109,52
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
34 LKIP RSKGM 2015
Ombudsman RI
kepatuhan dari instansi pemberi pelayanan terhadap standar pelayanan publik berdasarkan Permenpan RB nomor 38 tahun 2012
d. Prosentase pengaduan pelayanan rumah sakit yang ditindaklanjuti
kuantitatif 100 Jumlah pengaduan pelayanan rumah sakit yang ditindaklanjuti dibagi jumlah total pengaduan pelayanan rumah sakit dikali 100%
Laporan data pengaduan pelayanan rumah sakit
20/20*100 100 100
e. Keberhasilan pembuatan dental appliance
kuantitatif 97 Jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan tanpa perbaikan/ penyesuaian ulang dalam waktu 1 bulan dibagi jumlah pesanan yang diterima di laboratorium gigi dalam bulan tersebut (unit)
Laporan kunjuan di klinik dan laporan lab tehnik gigi
100/97*100 100 103,09
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
35 LKIP RSKGM 2015
3.2.1.1. Nilai indeks kepuasan masyarakat
Target Realisasi Capaian Target akhir
Capaian
2015 2015 Renstra
Nilai
Indeks Kepuasan Masyarakat
Nilai 76 76,046 100,06 80 94,39
Predikat Sangat baik
Sangat baik
IKM adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat
yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif
atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur
penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara
harapan dan kebutuhannya.
Survei Indeks Kepuasan Masyarakat dilakukan pada tanggal 1 Juni
s/d 31 Juli 2015 kepada 427 responden yang menjadi
pengunjung/pasien RSKGM.
Adapun Metode pengukuran yang digunakan yaitu melalui
penyebaran kuesioner berdasarkan KepMenPan No :
KEP/25/M.PAN/2/2004 kepada pelanggan dalam hal ini pasien
RSKGM
Pengukuran tingkat kepuasan masyarakat atau pelayanan publik
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien dalam
pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RSKGM Kota Bandung.
Pengukuran kepuasan pasien dilakukan terhadap 14 Unsur Layanan.
Sasaran 1 Indikator 1
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
36 LKIP RSKGM 2015
Adapun nilai rata-rata unsur dari masing masing unit pelayanan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.7 Nilai Indeks Per Unsur Pelayanan
2014 2015
NO UNSUR PELAYANAN
NILAI UNSUR PELA
YANAN
PE RING KAT
NILAI UNSUR PELA
YANAN
PE RING KAT
1 Prosedur pelayanan
3,10 5 3,22 2
2 Persyaratan pelayanan
3,03 10 3,16 5
3 Kejelasan petugas pelayanan
3,07 7 3,05 10
4 Kedisiplinan petugas pelayanan
2,99 12 2,96 11
5 Tanggung jawab petugas pelayanan
3,04 8 3,07 8
6 Kemampuan petugas pelayanan
3,14 2 3,26 1
7 Kecepatan pelayanan
2,70 14 2,77 14
8 Keadilan mendapatkan pelayanan
3,04 9 3,01 9
9 Kesopanan dan keramahan petugas
3,03 11 2,89 12
10 Kewajaran biaya pelayanan
3,09 6 3,19 3
11 Kesesuaian biaya
pelayanan
3,11 3 3,18 24
12 Ketepatan Pelaksanaan Jadwal Waktu Pelayanan
2,90 13 2,85 13
13 Kenyamanan lingkungan
3,20 1 3,11 7
14 Keamanan pelayanan
3,11 4 3,13 6
Sumber: Hasil pengukuran indeks kepuasan masyarakat tahun 2015
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
37 LKIP RSKGM 2015
Seiring dengan selesainya pembangunan gedung RSKGM yang
merupakan tempat pelayanan pasien tingkat kepuasan pasien dalam
hal kenyamanan sangat meningkat sebesar 3.20 merupakan peringkat
ke satu , hal ini menunjukkan bahwa saat ini pasien yang berkunjung
ke RSKGM sudah merasa nyaman dengan fasilitas yang tersedia di
RSKGM tetapi sekarang turun ke tujuh dimana pada tahun 2015
terdapat kenaikan jumlah pasien yang signifikan.
Adapun nilai unsur pelayanan yang mempunyai nilai paling
tinggi yaitu 3,26 adalah Kemampuan petugas pelayanan di unit
pelayanan yaitu di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut. Seiring
dengan peningkatan ilmu pengetahuan petugas kesehatan melalui
seminar-seminar dan workshop, nilai paling tinggi yaitu 3,26 adalah
kemampuan petugas pelayanan sedangkan apabila dibandingkan
dengan tahun lalu mencapai urutan kedua. Kecepatan pelayanan
masih menduduki urutan paling rendah 2,77 baik tahun sekarang
maupun tahun lalu sehingga perbaikan system pelayanan masih perlu
di evaluasi dan diperbaiki.
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang diantaranya
adalah:
1. Waktu mulai pelayanan yang tidak tepat.
2. Jumlah pasien/antrian yang terlalu panjang.
Berdasarkan hal tersebut di atas, RSKGM perlu meningkatkan
kecepatan pelayanan yang diberikan kepada pasien agar dapat
meningkatkan mutu pelayanan dan memuaskan pelanggan/pasien.
Berdasarkan hasil nilai unsur pelayanan yang telah didapatkan,
maka nilai Indeks Kepuasan Masyarakat RSKGM secara keseluruhan
adalah sebesar 3,0419 dan setelah dikonversikan mempunyai nilai
76,046. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan di
RSKGM adalah “BAIK”.
Dengan hasil tersebut dilihat dari angka tahun sebelumnya yang
meningkat sebanyak 0,546, diharapkan RSKGM dapat terus
meningkatkan kembali angka kepuasan RSKGM secara keseluruhan,
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
38 LKIP RSKGM 2015
dan bahkan dapat meningkatkan kualitas mutu pelayanan menjadi
“SANGAT BAIK”. Dengan hasil tersebut dilihat dari target yang ada
dengan nilai 76,046 baru tercapai 100,06%
Adapun nilai IKM yang diperoleh dari tahun 2013-2015 dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.2 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat
sumber data : Laporan survey IKM 2015
Berdasarkan grafik di atas, nilai Indeks Kepuasan Masyarakat di
RSKGM tahun 2015 Capaian kinerja :
Tahun 2013 capaian 107,5 % realisasi 75,25 dari target 70.
Tahun 2014 capaian 100,67 % realisasi 75,50 dari target 75.
Tahun 2015 capaian 100,06% realisasi 76,046 dari target 76
Nilai IKM meningkat menjadi 75,25 pada tahun 2013 dan pada tahun
2014 menjadi 75,50 walaupun capaian kinerja ada penurunan. Pada
tahun 2015 mempunyai realisasi sama dengan tahun lalu dan target
yang didapat 100,06 %.Dari tabel capaian kinerja tahun 2015 paling
tinggi dengan nilai 76,046 dan setiap tahun ada penaikan dari tahun
2013 dengan nilai 75,25 sampai sekarang.
0
20
40
60
80
100
120
target realisasi capaian kinerja
2013 70 75.25 107.50
2014 75 75.5 100.67
2015 76 76 100.06
PER
SEN
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
39 LKIP RSKGM 2015
Hal ini disebakan oleh masyarakat pengunjung RSKGM telah dapat
merasakan pelayanan yang terbaik yang diberikan oleh dokter, perawat
dan petugas kesehatan lainnya tetapi pasien banyak sehingga waktu
pelayanan agak lama.
Perbandingan capaian kinerja tahun2015 (kumulatif) dengan target
renstra 75,50 : 80,00. karena masih jauh harus lebih kerja keras .
Sebenarnya capaian kinerja pada tahun ini naik untuk tahun ini
tapidibandingkan dengan target masih rendah dan peringakat untuk
tiap unsur berbeda.
Nilai untuk kemampuan petugas menduduki nilai tertinggi hanya
mungkin kenyamanan dan waktu yang dilaksanakan untuk pelayanan
agak menurun karena jumlah pasien yang banyak. Keberhasilan survey
mungkin harus dilaksanakan setiap bulan karena bila dilaksanakan
pada waktu pasien sedang menunggu maka nilai kenyamanan akan
menurun dengan sesudah menunggu lama . Keberadaan sarana
prasarana telah di penuhi sehingga sangat relevan survey yang
dilakukan,
Target akhir renstra dengan nilai 80 , ini harus dilaksanakan dengan
kerja dengan meningkatkan mutu pelayanan.
Dibandingkan dengan target yang dicapai dengan rumah sakit lain di
lingkungan Pemerintah RSKGM masih baik untuk tingkat kepuasan
masyarakat walaupun target RSKGM masih rendah dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 3.8
PERBANDINGAN IKM 2015
Target IKM 2015
RSUD 80 74
RSKIA 82 80,80
RSKGM 76 76,046
Belum ada data pembanding dengan Rumah Sakit Gigi dan
Mulut dengan Kota lain.
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
40 LKIP RSKGM 2015
Grafik 3.3 Perbandingan IKM 2015
Perjanjian kinerja tentang nilai kepuasan masyarakat telah memenuhi
target yang diperjanjikan mencapai 100,06 %.
Keselarasan sasaran dan Program Kegiatan telah sesuai dengan
program yang ada di RPJMD. Survey kepuasan masyarakat termasuk
kegiatan dalam Program standarisasi pelayanan kesehatan dengan
anggaran sebesar Rp. 365.081.995 dan realisasi Rp. 286.757.410
menunjukkan penyerapan anggaran sebesar 78,55%,Anggaran untuk
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
sebesar Rp.8.626.753.850 dengan realisasi anggaran sebesarRp.
7.226.910.006 menunjukkan penyerapan anggran sebesar 83,77% dan
anggran untuk program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD
sebesar Rp. 5.500.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 5.011.446.097
menunjukkan penyerapan anggaran sebesar 91,11%.
Output yang didapat adalah hasil survey dengan nilai IKM 76,046
sangat menunjang pencapaian kinerja sasaran.Penilaian efisien dan
efektifitas kinerja sasaran terhadap indikator Indeks Kepuasan
Masyarakat dengan capaian kinerja sebesar 100,06% dan penyerapan
angaran sebesar 86,63 % terdapat Tingkat efisiensi 13,33.
70
72
74
76
78
80
82
RSUD RSKIA RSKGM
IKM 2015 74 80.8 76.046
PER
SEN
IKM 2015
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
41 LKIP RSKGM 2015
Faktor penghambatnya adalah ketersediaan SDM yang melakukan
penelitian /survey sehingga hanya dilakukan 1 kali dalam setahun dan
waktu pelaksanaannya dimana pasien telah lama menunggu
mengakibatkan penurunan angka penilaian.
1. Peningkatan pelayanan kesehatan BLUD
2. Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Faktor pendukung dan Faktor penghambat :
Faktor pedukung adalah adanya sistem yang mempercepat perhitungan
dan faktor penghambat adalah keterbatasan SDM dan waktu
pelaksanaan yang tidak lama
Rencana aksi yang akan dilakukan adalah peningkatan mutu
layanan sehingga unsur unsur pelayanan bisa meningkat .
Sasaran 1 Indikator 2
3.2.1.2. Cakupan pelayanan pasien peserta JKN
Analisis Pencapaian Sasaran
Target
2014
Reali
sasi
2014
Capaian Target
akhir
rentra
Capaian
Cakupan Pasien
peserta JKN
% 27 39,79 147,37 30 132,63
Kesehatan adalah hak dasar setiap orang, dan semua warga
negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. UUD 1945
mengamanatkan bahwa jaminan kesehatan bagi masyarakat,
khususnya yang miskin dan tidak mampu, adalah tanggung jawab
pemerintah pusat dan daerah. Pada UUD 1945 Perubahan, Pasal 34
ayat 2 menyebutkan bahwa negara mengembangkan Sistem Jaminan
Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pemerintah menjalankan UUD 1945 tersebut dengan
mengeluarkan UU No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) untuk memberikan jaminan sosial menyeluruh bagi
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
42 LKIP RSKGM 2015
setiap orang dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar hidup yang
layak menuju terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil,
dan makmur. Dalam UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan juga
ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan
memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan
terjangkau.Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pemerintah
menerapkan sistem JKN dalam pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan di Indonesia.
RSKGM sebagai pemberi pelayanan kesehatan harus dapat melayanai
semua pasien yang datang termasuk pasien yang menggunakan
fasilitas JKN baik PBI maupun Non PBI.
Evaluasi Kinerja:
Grafik 3.4 Cakupan Pelayanan Pasien Peserta JKN
Sumber data : Laporan Tahunan RSKGM 2015
Pengukuran cakupan pelayanan pasien peserta JKN di
RSKGM dilakukan pada triwulan IV dengan cara
membandingkan antara jumlah pasien peserta JKN yang
terlayani dengan jumlah total pasien yang datang ke RSKGM.
0
20
40
60
80
100
120
140
160
Target Realisasi capaiankinerja
2013 0 0 0.00
2014 26 26.8 103.07
2015 27 39.79 147.37
%
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
43 LKIP RSKGM 2015
Jumlah cakupan pelayanan pasien peserta JKN tahun 2014-
2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.9
Pasien JKN tahun 2014-2015
Pasien JKN Total Pasien %
2014 13066 48755 26,8
2015 24851 62455 39,79
Prosentase cakupan pelayanan pasien peserta JKN
ditargetkan sebanyak 27% pasien JKN yang terlayani pada tahun
2015 dengan realisasi sebesar 39,79 % (24851pasien) pasien JKN
yang terlayani, dengan demikian realisasi pencapaian terhadap
target mencapai 147,37%. Kepersertaan JKN tahun 2015 naik
sangat signifikan sebesar 32% sedangkan jumlah pasien
keseluruhan 62 455 orang.
Hal ini menunjukkan bahwa pasien pengguna JKN di
RSKGM sebesar 39,79 % dari keseluruhan pasien telah dapat
dilayani dengan baik. Perbandingan capaian kinerja dengan
renstra sebesar 30 %. ternyata baru tahun kedua sudah 39,79 %
karena kenaikan peserta BPJS terutama peserta mandiri.
Belum ada data pembanding pasien JKN dengan Rumah Sakit
Gigi dan Mulut dengan Kota lain. Dibandingkan dengan rumah
sakit milik Pemerintah Kota Bandung di RSKGM masih sedikit.
Grafik 3.5
Perbandingan pasien JKN
010203040506070
RSKGM RSKIA
pasien JKN 39.79 61.40
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
44 LKIP RSKGM 2015
Nilai tertinggi pada tahun 2015 disebabkan karena kesadaran
masyarakat untuk berobat dengan biaya murah dan terendah pada
tahun 2014 , sehingga terdapat kenaikan sebesar 78,58% atau 11785
pasien.
Perjanjian kinerja tentang Cakupan Pelayanan Pasien Peserta JKN
telah mencapai target sesuai dengan yang diperjanjikan.
Keselarasan sasaran dan Program Kegiatan :
Program yang menunjang kegiatan ini adalah Program
standarisasi pelayanan kesehatan dengan anggaran sebesar Rp.
365.081.995 dan realisasi Rp. 286.757.410 menunjukkan penyerapan
anggaran sebesar 78,55%,Anggaran untuk Program Pengadaan,
Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata sebesar Rp.
8.626.753.850 dengan realisasi anggran sebesarRp. 7.226.910.006
menunjukkan penyerapan anggran sebesar 83,77% dan anggran untuk
program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD sebesarRp.
5.500.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 5.011.446.097
menunjukkan penyerapan anggaran sebesar 91,11%.
Output yang diperoleh adalah bertambahnya jumlah pasien JKN.
Penilaian efisien dan efektifitas kinerja sasaran terhadap indikator
cakupan pelayanan pasien JKN dengan capaian kinerja sebesar 147, 37
% dan penyerapan angaran sebesar 86,63 % terdapat efisiensi 60,14%
Faktor pendukung adalah jenis layanan yang tersedia , kesadaran
masyarakat untuk berobat, lokasi yang strategis ,kelengkapan sarana
dan prasarana dan kemampuan pemberi pelayanan.
Faktor yang menghambat adalah waktu tunggu pelayanan agak lama
dan antrian pasien masih lama.
Rencana aksi pada tahun yang akan datang :
Solusinya adalah pemberlakuan sistem antrian baik melalui sms atau
online, sosialisasi pada masyarakat dan peningkatan mutu.
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
45 LKIP RSKGM 2015
Sasaran 1 Indikator 3
3.2.1.1. Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik
menurut Ombudsman RI.
Analisis Pencapaian Sasaran
Target
2014
Reali
sasi 2014
Capaian Target
akhir rentra
Capaian
Nilai standar
kepatuhan
pelayanan
publik menurut
Ombudsman
Nilai 840 920 109,52 900 102,22
Predikat Sangat baik
Sangat baik
Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik menurut Ombudsman RI
adalah nilai untuk SPPD dalam melaksanakan Pelayanan Publik
dimana setiap tahun dinilai oleh Ombudsman.
Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan efektif
merupakan dambaan setiap warga negara di manapun. Hal tersebut
telah menjadi tuntutan masyarakat yang selama ini hak-hak sipil
mereka kurang memperoleh perhatian dan pengakuan secara layak,
sekalipun hidup di dalam negara hukum Republik Indonesia.
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
46 LKIP RSKGM 2015
Padahal pelayanan kepada masyarakat (pelayanan publik) dan
penegakan hukum yang adil merupakan dua aspek yang tidak
terpisahkan dari upaya menciptakan pemerintahan demokratis yang
bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, keadilan,
kepastian hukum dan kedamaian (good governance)
Pembentukan lembaga Ombudsman bertujuan untuk membantu
menciptakan dan mengembangkan kondisi yang kondusif dalam
melaksanakan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
melalui peran serta masyarakat.
Evaluasi Kinerja:
Grafik 3.6 Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik menurut Ombudsman
Penilaian standar kepatuhan pelayanan publik dilakukan oleh
Ombudsman RI di RSKGM Kota Bandung baru triwulan III tahun 2014
sebelumnya belum pernah hanya beberapa SKPD dan RSKGM
memperoleh nilai 835 untuk tahun 2015 melakukan penilaian mandiri.
Karena tidak semua SKPD dinilai.
Capaian kinerja :
Tahun 2013 belum ada target, realisasi dan capaian kinerjapada
kepatuhan pelayanan publik . Tahun 2014 capaian sebesar 100% dari
target nilai standar kepatuhan pelayanan publik sebesar 820 dan
0100200300400500600700800900
1000
Target Realisasi Capaian kinerja
2013 0 0 0
2014 820 835 101.83
2015 840 920 109.52
nila
i
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
47 LKIP RSKGM 2015
realisasi 835. dan tahun 2015 karena belum ada penilaian ombusman
maka memakai penilaian mandiri dimana target 840 dan realisasi 920.
Penilaian kepatuhan dalam penelitian Ombudsman
meliputi 11 variabel yang terdiri dari :
Tabel 3.10 Komponen Indikator Penilaian Standar Kepatuhan Publik
menurut Ombudsman
No Komponen Indikator Nilai
2014
Nilai
2015
1 Pelayanan satu atap/satu
pintu
0 60
2 Standar layanan 450 450
3 Sarana, Prasarana atau
Fasilitas
140 130
4 Maklumat pelayanan 50 50
5 Sistem Informasi
Pelayanan Publik
100 60
6 Sarana khusus bagi
pengguna layanan
berkebutuhan khusus
5 5
7 Pengelolaan pengaduan 10 10
8 Sarana pengukuran
kepuasan pelanggan
20 10
9 Visi Misi unit pelayanan 20
10 Motto unit pelayanan 10 10
11 Sertifikat ISO 9001:2008 20
12 Atribut 10 10
Jumlah Nilai 835 920
Belum ada data pembanding nilai standar kepatuhan
pelayanan publik dengan Rumah Sakit Gigi dan Mulut dengan
Kota lain.
Apabila dibandingkan dengan 3 rumah sakit milik
pemerintah Kota Bandung maka nilai standar kepatuhan
pelayanan publik dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
48 LKIP RSKGM 2015
Grafik 3.7 Perbandingan Nilai Standar Kepatuhan Publik Menurut
Ombudsman RI
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa pencapaian
nilai Ombudsman yang tertinggi diraih oleh RSKIA dengan nilai
980 kemudian RSUD dengan nilai 910 dan RSKGM berada pada
urutan yang paling bawah dengan nilai 920.
Indikator ke 3 yaitu Penilaian Standar Kepatuhan Publik
menurut Ombudsman telah memenuhi perjanjian kinerja.
Keselarasan sasaran dan Program Kegiatan telah sesuai.
Adapun Program Kegiatan yang mendukung indikator nilai
standar kepatuhan publik menurut ombudsman RI adalah
Program standarisasi pelayanan kesehatan dengan anggaran
sebesar Rp. 365.081.995 dan realisasi Rp. 286.757.410
menunjukkan penyerapan anggaran sebesar 78,55%,Anggaran
untuk Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan Prasarana
Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-
Paru/Rumah Sakit Mata sebesar Rp. 8.626.753.850 dengan
realisasi anggran sebesarRp. 7.226.910.006 menunjukkan
penyerapan anggran sebesar 83,77% dan anggran untuk
program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD sebesar Rp.
5.500.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 5.011.446.097
860
880
900
920
940
960
980
RSUD RSKIA RSKGM
Series1 910 980 920
nila
i
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
49 LKIP RSKGM 2015
menunjukkan penyerapan anggaran sebesar 91,11%.
Out put kegiatan ini adanya standar Kepatuhan publik dengan
nilai 820.
Penilaian efisien dan efektifitas kinerja sasaran terhadap
indikator Kepatuhan pada pelayanan publik menurut
Ombudsman dengan capaian kinerja sebesar 109,52% dan
penyerapan angaran sebesar 86,63 % terdapat Tingkat efisiensi
12,11.
Faktor pendukung dan Faktor penghambat :
Faktor pendukung indikator ini adalah adanya kerjasama tim
yang sangat bagus dalam mempersiapkan penilaian standar
kepatuhan pelayanan publik oleh Ombudsman sehingga pada
waktu pelaksanaan penilaian dapat berjalan dengan baik dan
mendapatkan nilai yang memenuhi standar.
Faktor yang menjadi penghambat adalah belum lengkapnya
sarana dan prasarana pelayanan publik terutama sarana
khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus.
Nilai yang tertinggi disebabkan sarana prasarana lebih
memadai.pada tahun 2015
Rencana aksi tahun yang akan dating yang akan dilakukan
adalah penembahan sarana pelayansn publik terutama sistem
kepuasan pelanggan secara digital.
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
50 LKIP RSKGM 2015
3.2.1.2. Prosentase pengaduan pelayanan rumah sakit
yang ditindaklanjuti.
Analisis Pencapaian Sasaran ;
Target
2015
Reali
sasi 2015
Capai
an
Target
Renstra
Capai
an
Prosentase pengaduan
pelayanan rumah sakit yang
ditindaklanjuti
% 100 100 100 100 100
Predikat Sangat baik
Sangat baik
Pengaduan pelayanan rumah sakit yang ditindak lanjuti berawal dari
meningkatnya tuntutan masyarakat atas tata kelola Pemerintahan yang
baik dan benar (good governance), maka pemberian prioritas atas
kegiatan pelayanan menjadi suatu keharusan. Salah satu sektor yang
perlu mendapat prioritas adalah manajemen pengaduan masyarakat
yang ada di sektor publik. Untuk itu, pemerintah memberikan prioritas
utama dibidang pelayanan atas pengaduan yang berasal dari
Sasaran 1 Indikator 4
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
51 LKIP RSKGM 2015
masyarakat. Pelayanan yang baik, efisien dan efektif akan memberikan
harapan
akan terpenuhinya rasa keadilan di masyarakat serta terjaminya
pengelolaan keuangan negara yang transparan dan terarah. Pelayanan
jasa medis yang dilakukan oleh RSKGM tidak akan terlepas dari
keluhan pengguna jasa pelayanan tersebut. Keluhan yang terjadi dapat
merupakan keluhan yang memang benar-benar dirasakan mengganggu
pengguna jasa atau hanya sekedar harapan berlebih yang tidak
terwujud dari pengguna jasa tersebut.
Diagram 3.2
Pengaduan Pasien RSKGM tahun 2015
Jumlah pengaduan yang masuk ke RSKGM baik melalui
penyampaian keluhan langsung kepada manajemen, kuesioner IKM,
Twitter, Kotak saran, Lapor maupun media sosial lainnya selama tahun
2015 sebanyak 20 pengaduandan seluruh keluhan pelanggan tersebut
telah dapat ditindaklanjuti dengan baik oleh pihak manajemen.
Seluruh keluhan pelanggan baik melalui penyampaian keluhan
langsung kepada manajemen, kuesioner IKM, Twitter, Kotak saran,
Lapor maupun media sosial lainnya telah dapat ditindaklanjuti dengan
baik oleh pihak manajemen.
25%
5%
10%
50%
10%
Lapor Facebook Twitter Kotak Saran Keluhan langsung
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
52 LKIP RSKGM 2015
Evaluasi Kinerja :
Jika dibandingkan dengan tahun 2013, prosentase pengaduan
pelayanan rumah sakit yang ditindaklanjuti oleh RSKGM sudah
mencapai target maksimal ditindak lanjuti yaitu sebesar 100%.
Tahun 2014 capaian sebesar 100% dari target 100% pengaduan
pelayanan sebanyak 24 aduan di tindak lanjuti sebanyak 24 jadi
realisasi 100%. Tahun 2015 capaian sebesar 100% dari target 100%
pengaduan pelayanan sebanyak 20 pengaduan ditindak lanjuti
sebanyak 20 jadi realisasi 100%. Dengan demikian Prosentase
indikator pengaduan pelayanan rumah sakit yang ditindaklanjuti telah
mencapai target yaitu sebesar 100%. Belum ada data pembanding
dengan Rumah Sakit Gigi dan Mulut dengan Kota lain.
Berdasarkan grafik di bawah, dapat dilihat bahwa semua pengaduan
tentang pelayanan telah ditindak lanjuti setiap ada pengaduan dan
pelaporan setiap bulan
Grafik 3.8
Prosentase Pengaduan Pelayanan Rumah Sakit yang ditindaklanjuti
Dengan demikian Prosentase indikator pengaduan pelayanan rumah
sakit yang ditindaklanjuti telah mencapai target yaitu sebesar 100%.
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa semua pengaduan
tentang pelayanan telah ditindak lanjuti setiap ada pengaduan dan
pelaporan setiap triwulan
0102030405060708090
100
2013 2014 2015
Target 25 24 20
Realisasi 25 24 20
% 100 100 100
pe
rse
n
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
53 LKIP RSKGM 2015
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa semua pengaduan
tentang pelayanan telah ditindak lanjuti setiap tahun dan telah
mencapai target maksimal yaitu sebesar 100%.
Demikian juga dengan target Renstra harus 100% ditindak lanjuti
Perjanjian kinerja dengan bapak walikota terpenuhi dengan tercapainya
target ini
Keselarasan sasaran dan Program Kegiatan telah sesuai. Adapun
Program Kegiatan yang mendukung indikator Pengaduan Pelayanan
Rumah Sakit yang ditindaklanjutiadalah Program standarisasi
pelayanan kesehatan dengan anggaran sebesar Rp. 365.081.995 dan
realisasi Rp. 286.757.410 menunjukkan penyerapan anggaran sebesar
78,55%,Anggaran untuk Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-
Paru/Rumah Sakit Mata sebesar Rp. 8.626.753.850 dengan realisasi
anggran sebesarRp. 7.226.910.006 menunjukkan penyerapan anggaran
sebesar 83,77% dan anggran untuk program peningkatan pelayanan
kesehatan BLUD sebesar Rp. 5.500.000.000 dengan realisasi sebesar
Rp. 5.011.446.097 menunjukkan penyerapan anggaran sebesar
91,11%.
Out put kegiatan ini adanya Pengaduan Pelayanan Rumah Sakit yang
ditindaklanjuti.
Penilaian efisien dan efektifitas kinerja sasaran terhadap indikator
Pengaduan Pelayanan Rumah Sakit yang ditindaklanjutidengan
capaian kinerja sebesar 100% dan penyerapan angaran sebesar 86,63
% terdapat Tingkat efisiensi13,27.
Faktor pendukung dan Faktor penghambat :
Faktor yang mendukung indikator ini diantaranya adalah
disediakannya fasilitas untuk dapat menampung keluhan pelanggan
seperti kotak saran, tweter, facebook, lapor. Sedangkan faktor yang
menghambat indikator ini adalah adanya perbedaan persepsi antara
pasien dengan rumah sakit dimana semua keluhan yang datang tidak
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
54 LKIP RSKGM 2015
selalu karena kesalahan rumah sakit, akan tetapi prosedur yang harus
dilaksanakan.
Rencana aksi tahun yang akan datang yaitu dengan di adakannya
ruangan khusus untuk pengaduan yang bias lebih terarah dan
terjamin kerahasiannya.
Sasaran 1 Indikator 5
3.2.1.3. Prosentase kemampuan pembuatan
dental appliance
Analisis Pencapaian Sasaran
Target 2015
Reali sasi 2015
Capai an
Target Renstra
Capai An
Kemampuan pembuatan dental appliance
% 97 99,6 102,63 99,6 100
Predikat Sangat baik
Pelayanan pembuatan dental appliance adalah salah satu
program unggulan di RSKGM untuk pembuatan gigi tiruan. Sesuai
dengan visi Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota bandung yang
ingin menjadi rumah sakit unggulan di bidang pelayanan kesehatan
gigi dan mulut yang bermutu, terjangkau, informative dan
memuaskan masyarakat maka salah satu jenis layanan yang menjadi
unggulan adalah Pelayanan pembuatan dental appliance.
Oleh karena itu RSKGM menjadikan Pelayanan pembuatan
dental appliance menjadi salah satu indikator kinerja utama RSKGM
yang harus dapat dilaksanakan dengan baik dan harus memuaskan
pelanggan.
Pada saat ini pelayanan pembuatan dental appliance terus
meningkat disebabkan pasien BPJS yang menggunakan dental
appliance tidak mengeluarkan biaya karena masih dibayar oleh BPJS.
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
55 LKIP RSKGM 2015
Ini merupakan tantangan dari kami karena harus mengerjakan
sebaik mungkin tanpa komplain. Walaupun masih ada yang belum
berhasil tetapi keberhasilannya masih memenuhi target.
Evaluasi Kinerja:
Pelayanan pembuatan dental appliance pada tahun 2014 sebanyak 531
dan terdapat 2 orang yang melakukan garansi dikarena tidak nyaman ,
dengan target 95 % dan realisasi 99,62 tercapai 104,87%.Pada tahun
2015 sebanyak 1117 dental appliance yang dikerjakan terdapat 5
kegagalan. Terdapat kenaikan pembuatan dental appliance dari tahun
2014 ke 2015 sebesar 210 % dengan capaian kinerja
102,63%menunjukan pembuatan dental appliance tambah banyak
seiring dengan berlakunya kepersertaan JKN.
Tabel 3.11
Kemampuan pembuatan dental appliance
Uraian Tahun 2014
Tahun 2015
Jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan tanpa perbaikan/penyesuaian ualang dalam waktu 1 bulan
529 1112
Jumlah pesanan yang diterima di laboratorium gigi dalam bulan tersebut
531 1117
Realisasi 99,62 99,56
Target 95 97
Capaian kinerja 104,87 102,63
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
56 LKIP RSKGM 2015
Target Pelayanan pembuatan dental appliance yang ditetapkan
oleh RSKGM dalam IKU. Adapun keberhasilan pembuatan dental
appliance dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.9 Keberhasilan pembuatan Dental Appliance
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat kenaikan jumlah
pembuatan Dental Appliancedari tahun 2014 ke 2015 sekitar 210 %
tetapi capaian kinerja ada penurunan sedikit walaupun masih melebihi
target .Hal ini karena bertambah banyaknya pasien yang menggunakan
BPJS dimana mereka tidak membutuhkan biaya untuk memperbaiki
fungsi kunyahnya dengan Keberhasilan pembuatan Dental Appliance
102,62 % yang dilakukan di RSKGM Kota Bandung dan masih ada
kegagalan dan ketidak nyaman pasien. sebanyak 5 orang dari 1117
orang atau 0,004 %. Belum ada data pembanding dengan Rumah Sakit
Gigi dan Mulut dengan Kota lain. Perjanjian kinerja dengan bapak
walikota terpenuhi dengan tercapainya target ini.
Keselarasan sasaran dan Program Kegiatan telah sesuai. Adapun
Program Kegiatan yang mendukung indikator Keberhasilan pembuatan
Dental Appliance adalah Program standarisasi pelayanan kesehatan
dengan anggaran sebesar Rp. 365.081.995 dan realisasi Rp.
286.757.410 menunjukkan penyerapan anggaran sebesar 78,55%,
Anggaran untuk Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan
90
92
94
96
98
100
102
104
106
Realisasi Target Capaian kinerja
2014 99.62 95 104.87
2015 99.56 97 102.62
pe
rse
n
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
57 LKIP RSKGM 2015
Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-
Paru/Rumah Sakit Mata sebesar Rp. 8.626.753.850 dengan realisasi
anggran sebesarRp. 7.226.910.006 menunjukkan penyerapan anggran
sebesar 83,77% dan anggran untuk program peningkatan pelayanan
kesehatan BLUD sebesar Rp. 5.500.000.000 dengan realisasi sebesar
Rp. 5.011.446.097 menunjukkan penyerapan anggaran sebesar
91,11%.
Out put kegiatan ini adalah keberhasilan atau kenyamanan pasien
menggunakan gigi tiruan tanpa kegagalan.
Penilaian efisien dan efektifitas kinerja sasaran terhadap indicator
Kepatuhan pada pelayanan public menurut Ombudsman dengan
capaian kinerja sebesar 102,52% dan penyerapan angaran sebesar
86,63 % terdapat Tingkat efisiensi16,20.
Faktor pendukung dan Faktor penghambat :
Faktor yang mendukung indikator ini diantaranya adalah pada
awalnya RSKGM mempunyai hambatan kurangnya SDM khususnya
tenaga tekniker gigi dan ruangan lab yang terlalu kecil. Dengan jumlah
pembuatan dental appliance sebanyak 531 per tahun dengan tenaga
ahli tekniker gigi hanya sebanyak 2 orang PNS, 3 orang tenaga BLUD
maka beban kerja dirasakan terlalu berat dan hal tersebut dapat
berpengaruh terhadap kualitas dental applience yang dihasilkan. Pada
tahun 2015 tehniker telah ditambah menjadi 6 orang sehingga
diharapkan tidak ada kegagalan. Faktor penghambat belum sinkronnya
pemabgian beban kerja dan keterbatasan keahlian tiap tehniker
Rencana aksi yang akan dilakukan pada tahun mendatang
RSKGM akan melaksanakan pelatihan bagi tekniker gigi dan bila
memungkinkan sesuai rencana akan memindahkan ruang
laboratorium ke lantai dasar supaya lebih leluasa.
Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung
58 LKIP RSKGM 2015
3.2.2. Analilsis Pencapaian Sasaran 2
Analisis capaian sasaran 2 yaitu meningkatnya
akuntabilitas kinerja RSKGM dapat dilihat pada tabel di bawah