Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Tabel 1 Kepadatan Penduduk (jumlah penduduk per luas wilayah) Per Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan No . Kabupaten/Kota Kepadatan Penduduk Luas Daerah Jmlh Penduduk Kepadatan (Km²) 1. Palembang 37.403 1.417.047 3.788,59 2. Ogan Ilir 266.609 378.570 141,99 3. Ogan Komering Ilir 1.690.532 696.505 41,20 4. Banyuasin 1.214.274 798.360 65,75 5. Musi Banyuasin 1.447.700 510.387 35,26 6. Lubuk Linggau 41.980 183.580 437,30 7. Musi Rawas 1.213.457 499.238 41,14 8. Muara Enim 858.794 660.906 76,96 9. Prabumulih 42.162 136.253 323,17 10 . Empat Lawang 225.644 213.559 94,64 11 . Lahat 436.183 340.556 78,08 12 . Pagar Alam 57.916 116.316 200,84 13 . Ogan Komering Ulu 291.760 264.743 90,74 14 . Ogan Komering Ulu Timur 335.604 576.699 171,84 15 . Ogan Komering Ulu Selatan 540.301 329.071 60,91 16 . Provinsi Sumatera Selatan 7.252.619 7.121.790 98,19 Sumber : BPS, 2009 1
45
Embed
I - Beranda :: Bappeda Prov. Sumselbappeda.sumselprov.go.id/userfiles/37Data base... · Web viewdi Provinsi Sumatera Selatan Tahun Jenis Kelamin JUMLAH PENDUDUK Pertanian Industri
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 1Kepadatan Penduduk (jumlah penduduk per luas wilayah)
Per Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
No. Kabupaten/KotaKepadatan Penduduk
Luas Daerah
Jmlh Penduduk
Kepadatan (Km²)
1. Palembang 37.403 1.417.047 3.788,59
2. Ogan Ilir 266.609 378.570 141,99
3. Ogan Komering Ilir 1.690.532 696.505 41,20
4. Banyuasin 1.214.274 798.360 65,75
5. Musi Banyuasin 1.447.700 510.387 35,26
6. Lubuk Linggau 41.980 183.580 437,30
7. Musi Rawas 1.213.457 499.238 41,14
8. Muara Enim 858.794 660.906 76,96
9. Prabumulih 42.162 136.253 323,17
10. Empat Lawang 225.644 213.559 94,64
11. Lahat 436.183 340.556 78,08
12. Pagar Alam 57.916 116.316 200,84
13. Ogan Komering Ulu 291.760 264.743 90,74
14. Ogan Komering Ulu Timur 335.604 576.699 171,84
15. Ogan Komering Ulu Selatan 540.301 329.071 60,91
16. Provinsi Sumatera Selatan 7.252.619 7.121.790 98,19
Sumber : BPS, 2009
1
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Kerapatan penduduk per wilayah di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2008 dan 2009 terkonsentrasi pada kota, angka kerapatan tertinggi di Kota Palembang sebesar 3.788,59 Km2 dan terendah di Kabupaten Musi Rawas hal 41,14 km2, hal ini mengindikasikan sebaran penduduk diwilayah Sumatera Selatan tidak merata terkonsentrasi di daerah perkotaan sedangkan luas wilayah perkotaan lebih kecil dibandingkan di kabupaten.
Tabel 2Jumlah Penduduk Miskin Menurut Per Kabupaten/Kota
di Provinsi Sumatera Selatan
No Kabupaten/Kota
2007 2008
Jumlah Penduduk
Miskin
% Penduduk
Miskin
Jumlah Penduduk
Miskin
% Penduduk
Miskin1 OKU 40.650 15,69 38.610 14,64
2 OKI 152.700 22,50 122.680 17,67
3 Muara Enim 128.500 19,87 118.370 17,98
4 Lahat 98.870 28,09 78.690 23,21
5 Musi Rawas 160.300 32,93 120.740 24,27
6 Muba 165.600 33,60 129.530 25,45
7 Banyuasin 136.800 17,72 122.430 15,38
8 OKU Selatan 61.220 18,96 47.720 14,57
9 OKU Timur 90.670 16,03 69.590 12,12
10 Ogan Ilir 79.590 21,57 67.100 17,78
11 Empat Lawang 49.700 23,50 39.050 18,37
12 Palembang 124.400 8,98 235.270 16,66
13 Prabumulih 10.040 7,57 20.900 15,39
14 Pagar Alam 11.190 9,75 11.840 10,23
2
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
15 Lubuklinggau 25.580 14,25 31.750 17,36
Sumsel 1.331.810 19,15 1.254.290 17,67 Sumber: BPS Sumsel, berbagai edisi
Pada Tahun 2008 terjadi penurunan persentase jumlah penduduk miskin di wilayah Provinsi Sumatera Selatan dibandingkan pada tahun 2007. Daerah dengan persentase jumlah penduduk miskin tertinggi adalah Kabupaten Musi Banyuasin dan yang terendah adalah Kota Pagar Alam.
Tabel 3Indikator Kesejahteraan Masyarakat dan Kondisi Sosial
No. Kabupaten/KotaIndikator
Penduduk Miskin
Indikator Angka
Kematian Bayi
Indikator Pengaman
sosial
1. Ogan Komering Ulu 85,36 89,36 88,92
2. OKU Selatan 85,43 98,81 96,16
3. OKU Timur 87,88 0 90,42
4. Ogan Komering Ilir 82,33 92,23 89,64
5. Ogan Ilir 82,22 95,36 88,18
6. Muara Enim 82,02 99,58 86,6
7. Lahat 76,79 95,54 81,88
8. Musi Rawas 75,73 98,84 89,86
9. Musi Banyuasin 74,55 91,00 80,14
10. Banyuasin 84,62 0 81,52
11. Palembang 83,34 96,21 10,12
12. Pagaralam 89,77 98,09 95,38
13. Prabumulih 84,61 90,32 86,02
14. Lubuk Linggau 82,64 0 77,28
15. Empat Lawang 81,63 0 98,6
3
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Sumber : Berbagai Sumber, 2009, Diolah
Indikator kesejahteraan masyarakat Sumatera Selatan pada tahun 2009 menunjukan bahwa dilihat dari indikator jumlah penduduk miskin, angka kematian bayi dan pengamanan sosial masih perlu diturunkan melalui berbagai aspek dan variabel masing-masing indikator yang mengindikasikan kesejahteraan masyarakat.
Tabel 4Indeks Pembangunan Daerah Kabupaten/Kota
di Provinsi Sumatera Selatan
No. Kabupaten/Kota IPD1. Prabumulih 79,662. Lubuk Linggau 75,503. Ogan Komering Ulu 74,104. Pagaralam 72,735. Palembang 71,696. Lahat 71,577. OKU Selatan 70,898. Ogan Ilir 69,889. Muara Enim 68,3810. Musi Banyuasin 67,6511. Musi Rawas 66,0612. OKU Timur 65,9013. Ogan Komering Ilir 65,1114. Banyuasin 63,6015. Empat Lawang 63,57
Sumber : Berbagai Sumber, 2009, Diolah
4
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Pada Tahun 2009 daerah dengan Indeks Pembangunan Daerah (IPD) tertinggi adalah Kota Prabumulih dan yang terendah adalah Empat Lawang. Hal ini menunjukkan dari berbagai aspek Pelayanan publik, kesejahteran masyarakat, dan daya saing daerah di Kabupaten Empat Lawang perlu ditingkatkan lagi agar Indikator IPD yang merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan dapat ditingkatkan.
5
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
TABEL 5REKAPITULASI DESA/KELURAHAN TERTINGGALDI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2005
NO KABUPATEN/KOTADESA/KEL.
SELURUHNYA DESA/KEL. YANG TERTINGGAL DESA/KEL. YANG MAJU KETERANGANDESA KEL. TOTAL DESA KEL. TOTAL PERSENT. DESA KEL. TOTAL PERSENT.
TOTAL 2.669 371 3.040 1.207 38 1.202 39,54 1.462 333 1.795 59,05 Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD), 2010
Desa dan Kelurahan tertinggal pada tahun 2009 turun rata-rata sebesar 9%, sebaran tertinggi terjadi di Kabupaten Banyuasin sebanyak 188 desa, sedangkan sebaran terendah terdapat di Kabupaten Empat Lawang.
7
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 7Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan
Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Sumatera Selatan
Tahun Jenis Kelamin
JUMLAH PENDUDUK
Pertanian Industri Besar UMKM Bangunan Pedagang Trasnportasi Lain-lain
2008
L 1.203.369 88.355 - - 215.708 - 298.476
P 694.680 70.942 - - 278.108 - 29.071
Total 1.898.049 159.297 - - 493.816 - 327.547
2009
L 1.225.079 90.813 - 115.851 208.651 147.844 198.914
P 640.480 65.084 - 3.024 248.239 23.106 189.809
Total 1.905.349 155.698 - 118.924 456.836 171.034 389.062
TOTAL 3.803.398 314.995 - 118.924 950.652 171.034 716.609
Sumber : BPS, 2009
Jumlah tenaga kerja berdasarkan lapangan kerja utama didominasi sektor pertanian dengan prosentase sebesar 43,47% dari total jumlah tenaga kerja pada tahun 2008 dan meningkat sebesar 59,59% atau mengalami kenaikan sebesar 318.194 jiwa, hal ini signifikan dimana sektor pertanian sebagai penyumbang PDRB tertinggi dan secara geografis dan demografis kehidupan penduduk Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagian besar di Sektor Pertanian.
8
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 8Sarana Kesehatan per Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
No Kab./Kota ThnJumlah Rumah Sakit
Jumlah Puskes
masJumlah Apotek
Jlh Toko Obat
Jumlah Klinik/ Balai
Pengobatan
Jumlah Pos-
yandu
Jumlah Tenaga Medis
Dok-ter BidanMantri/ Tenaga Medis
lainnya
1 Palembang2008 1 6 7 8 6 111 26 79 30
2009 1 6 7 8 5 115 26 72 171
2 Ogan Komering Ilir
2008 1 23 7 8 3 767 60 317 84
2009 1 23 7 8 3 765 60 391 449
3 Ogan Ilir2008 0 20 1 8 0 373 27 154 44
2009 0 21 2 8 0 388 27 256 109
4 Prabumulih2008 3 7 14 5 9 112 97 61 86
2009 3 7 15 5 9 112 97 73 662
5 Muara Enim2008 3 22 7 6 5 546 68 321 87
2009 3 22 6 6 5 541 68 360 400
6 Musi Rawas2008 2 24 2 2 5 476 40 142 128
2009 2 27 3 2 5 475 40 305 403
7 Lubuk Linggau2008 2 6 7 14 4 97 14 145 31
2009 2 8 7 14 7 98 15 65 188
8 Lahat2008 2 11 13 3 7 435 44 262 75
2009 2 27 12 3 7 393 44 194 543
9 Pagar Alam2008 1 6 7 8 6 111 26 79 30
2009 1 6 7 8 5 115 26 72 171
10 Ogan Komering Ulu
2008 3 14 9 5 8 287 72 263 52
2009 3 14 9 5 8 289 27 252 336
11 OKU Timur2008 3 11 5 9 0 686 40 149 48
2009 3 22 5 9 0 658 40 383 341
12 OKU Selatan2008 0 11 1 8 0 315 9 162 38
2009 0 14 2 8 0 335 9 186 205
13 Banyuasin2008 2 28 2 1 8 632 67 739 82
2009 2 29 4 1 12 637 67 328 361
14 Musi Banyasin2008 3 25 2 10 0 466 57 250 78
2009 3 25 3 10 0 461 57 283 501
15 Empat Lawang2008 10 1 3 0 176 14 45 13 0
2009 8 2 3 0 178 14 105 98 0
Sumber : Bappeda Prov. Sumatera Selatan, 2010
Kabupaten/Kota dengan jumlah sarana kesehatan perkab/kota di Provinsi Sumatera Selatan terbanyak yakni urutan pertama Kabupaten Banyuasin diikuti kabupaten Musi Banyuasin, Musi Rawas, Ogan Komering Ilir dan Muara Enim, hal ini mengindikasikan rasio Angka Harapan Hidup masyarakat di Kabupaten tersebut juga tinggi.
9
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 9Angka Kelahiran Dan Kematian Ibu Per Kabupaten/Kota
Rasio Angka Kematian Ibu (AKI) di wilayah Provinsi Sumatera Selatan lebih tinggi dibandingkan rasio Angka Kematian Bayi, daerah yang angka kematian bayi tertinggi pada tahun 2009 adalah kabupaten OKU Selatan meningkat sebesar 709,22 dari tahun 2008 sebesar 13,26, sedangkan presentase kelahiran ditolong tenaga kesehatan di Kabupaten OKU Selatan cukup baik yakni sebesar 88,50 persen hal ini mengindikasikan
10
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
kurangnya perhatian terhadap pemeriksaan kehamilan dan kesehatan reproduksi wanita dikarenakan indikator pelayanan kesehatan di OKU selatan masih rendah.
11
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 10Sarana Pendidikan per Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2008-2009
Kabupaten/kota dengan jumlah sarana pendidikan perkab/kota di Provinsi Sumatera Selatan terbanyak yakni urutan pertama Kota Palembang diikuti Kabupaten Banyuasin, Musi Rawas, OKI, Musi Banyuasin dan Muara Enim, hal ini mengindikasikan rasio Angka Partisipasi Kasar di Kota/Kabupaten tersebut juga tinggi.
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 11Tingkat Partisipasi Sekolah per Kabupaten/Kota
di Provinsi Sumatera Selatan
No Kabupaten/Kota
Persentase Partisipasi
SD SLTP
2008 2009 2008 2009
1 OKU 101,10 103,23 93,63 96,742 OKI 98,57 100,87 98,72 92,333 Muara Enim 103,45 106,65 82,12 85,344 Lahat 101,20 103,24 95,63 98,745 Musi Rawas 99,33 102,03 91,18 94,106 Musi Banyuasin 104,73 117,86 94,73 98,687 Banyuasin 97,60 100,50 81,12 85,328 OKU Selatan 96,14 100,12 89,87 91,639 OKU Timur 97,63 100,52 89,84 92,12
Tingkat APK SD Kab/Kota di Provinsi Sumatera Selatan sudah mencapai rata-rata diatas 100% pada tahun 2009 dan tertinggi di Kabupaten Musi Banyuasin yakni sebesar 117,86 dan terendah di Kabupaten Ogan Ilir sebesar 99,03%, sedangkan tingkat APK SMP Kab/Kota di Provinsi Sumatera Selatan sudah mencapai diatas 90% dan tertinggi yakni di Kota Prabumulih sebesar 104,41% dan terendah di Kabupaten Empat Lawang sebesar 84,15%, hal ini mengindikasikan terjadi peningkatan jumlah murid SD dan SMP di wilayah tersebut.
13
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 12 Panjang Jalan Di Provinsi Sumatera Selatan
No Jenis Data 2007 2008 2009 2010
1 Panjang Jalan Negara (Km2) 1.294,94 1.312,56 1.321,69 1.444,26
2 Panjang Jalan Provinsi (Km2) 1.748,49 1.748,49 1.748,49 1.632,77
3 Panjang Jalan Kabupaten (Km2) 12.454,71 12.454,71 12.454,71 15.202,50
4 Panjang Jalan Kecamatan (Km2) - - - -
5 Panjang Jalan Usaha Tani (Km2) - - - -
6 Panjang Jalan Desa (Km2) - 4.169,14 4.169,14 4.169,14
7 Panjang Jalan Transmigrasi (Km2) - 16,40 16,40 16,40
8Pertumbuhan Panjang Jalan Total
(Km2)- 0,11 % 0,058 % 17,74 %
9 Panjang Jalan per Luas Wilayah (Km2) 16,92 % 16,94 % 16,95 % 19,96 %
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan, 2010
Rasio panjang jalan per luas wilayah di Provinsi Sumatera Selatan meningkat sebesar 3,04 % yakni dari 16,92% pada tahun 2007 menjadi 19,96% pada tahun 2010, mengindikasikan akses jalan semakin meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan ekonomi.
Tabel 13Kondisi Jalan Di Provinsi Sumatera Selatan
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan, 2010
Rasio kondisi jalan provinsi yang baik meningkat dari tahun 2008 sebesar 579,05 menjadi 621,13 pada tahun 2010 berbanding terbalik dengan rasio kondisi jalan Negara yang baik menurun dari 864,21 pada tahun 2008 menjadi 840,78 pada tahun 2010.
14
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 14Kepadatan Jaringan Jalan per Kabupaten/Kota
di Provinsi Sumatera Selatan
No Kabupaten/Kota
Kepadatan Ruas Jalan
Tahun 2008 Tahun 2009
Vol. Jalan (m2)
Vol. Kendaraan
(m2)
Persentase (%)
Vol. Jalan (m2)
Vol. Kendaraan
(m2)
Persentase (%)
1 Kota Palembang 4.873.350 728.321 14,94 4.873.350 831.658 17,07
2 Kota Prabumulih 1.532.500 21.237 1,39 2.238.600 78.007 3,48
3 Kota Lubuk Linggau 2.790.050 67.162 2,41 2.790.050 80.927 2,90
4 Kota Pagar Alam 3.348.400 11.863 0,35 3.348.400 19.217 0,57
JUMLAH 71.408.350 2.564.361 3,59 72.114.450 2.340.916 3,25
Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan, 2010
Rasio kepadatan jalan per Kab/Kota di Provinsi Sumatera Selatan tertinggi di Kota Palembang sebesar 17,07% pada tahun 2009 dan terendah di Kabupaten Musi Banyuasin, hal ini mengindikasikan jumlah volume kendaraan yang melewati Kota Palembang cukup tinggi yakni sebesar 831.658 m2 pada tahun 2009 di bandingkan di Kabupaten Musi Banyuasin cukup rendah sebesar 88.279 m2 pada tahun 2009.
15
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 15 Kumulatif Jumlah Desa Berlistrik PLN Di Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2005 – 2008
No Kabupaten / KotaJumlah Desa Keseluruhan Tahun 2008
2005 2006 2007 2008Persentase Desa Terlistrik Tahun
2008
1 Ogan Komering Ulu 149 111 123 139 140 93,96%
2 OKU Selatan 209 139 183 186 186 89,00%
3 OKU Timur 205 172 157 158 161 78,54%
4 Ogan Komering Ilir 290 162 179 195 203 70,00%
5 Ogan Ilir 164 141 139 144 148 90,24%
6 Muara Enim 291 249 251 256 258 88,66%
7 Lahat 535 461 469 476 476 88,97%
8 Musi Rawas 261 194 142 133 133 50,96%
9 Musi Banyuasin 214 89 121 135 141 65,89%
10 Banyuasin 278 135 149 166 167 60,07%
11 Palembang 103 103 103 103 103 100,00%
12 Pagaralam 35 33 34 34 34 97,14%
13 Prabumulih 31 25 28 30 30 96,77%
14 Lubuk Linggau 72 35 71 71 71 98,61%
JUMLAH 2.837 2.049 2.149 2.226 2.251 79,34%
Sumber : Dispertamben, 2008
Jumlah presentase desa terlistrik di wilayah Sumatera Selatan tahun 2008 rata-rata diatas 50% dan tertinggi di Kota Palembang mencapai 100% dan terendah di Kabupaten Musi Rawas sebesar 50,96%.
16
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 16Indikator Ekonomi Wilayah
No. Kabupaten/KotaIndikator PDRB
Per KapitaIndikator
ICOR
1. Ogan Komering Ulu 24,00 102,85
2. OKU Selatan 7,94 -
3. OKU Timur 43,04 102,85
4. Ogan Komering Ilir 60,06 -
5. Ogan Ilir 11,11 95,83
6. Muara Enim 61,46 -
7. Lahat 22,83 103,07
8. Musi Rawas 53,27 106,46
9. Musi Banyuasin 25,28 107,35
10. Banyuasin 64,21 -
11. Palembang 100,00 -
12. Pagaralam 99,34 6,39
13. Prabumulih 100,00 102,13
14. Lubuk Linggau 100,00 96,72
15. Empat Lawang 8,56 -
Sumber : Berbagai Sumber, 2009, Diolah
Pada Tahun 2009 daerah dengan indikator PDRB perkapita tertinggi adalah Kota Palembang, Prabumulih dan Lubuk Linggau dan yang terendah adalah Kabupaten OKU Selatan, Empat Lawang dan Ogan Ilir. Hal ini menunjukan nilai PDRB per kepala atau per seorang penduduk dan pertumbuhan nyata di kota lebih tinggi daripada di Kabupaten OKU Selatan, Empat Lawang dan Ogan Ilir.
17
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 17Pertanian (umum) Per Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
2 Tenaga Kerja (tahunan) 22.794 22.848 32.225 10.340 11.245
3 Rumah tangga petani 1.271 1.274 4.728 2.630 2.860
4 Lahan 10.143 28.250 5.650 5.751 13.595 29.206
5 Input produksi pertanian
6 Jumlah penyuluh petani 212 205 97 20 218 222
7 Jumlah organisasi petani 118 118 402 447 162 165
Sumber : Dinas Pertanian Prov. Sumatera Selatan
Dilhat dari PDRB sektor Pertanian Kota Palembang mempunyai nilai tertinggi walaupun dilihat dari indikator jumlah tenaga kerja di sektor pertanian, jumlah RT petani, luas lahan, input produksi pertanian, jumlah penyuluh pertanian dan jumlah organisasi petani tidak terlalu tinggi, hal ini menginidikasikan PDRB bahwa ukuran kesejahteraan penduduk Kota Palembang sudah cukup tinggi.
18
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 18Lahan Sawah per Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
Urutan Kapubaten yang merupakan sentra tanaman pangan di Provinsi Sumatera Selatan dilihat dari luas lahan, luas irigasi, produksi dan produktivitas padi dan palawija adalah Kabupaten Banyuasin, OKI, OKU timur, Musi Banyuasin dan Musi Rawas, daerah tersebut dapat dijadikan daerah pendukung program Lumbung Pangan di Provinsi Sumatera Selatan.
19
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 19Produksi Perkebunan Utama per Kabupaten/Kota
Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, 2010
Komoditi unggulan di sektor perkebunan Sumatera Selatan adalah karet, kelapa sawit dan Kopi hal ini diindikasikan dari jumlah produksi dan luas lahan ketiga komoditi tersebut cukup tinggi penyumbang devisa di sektor perkebunan di Provinsi Sumatera Selatan.
20
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 20Produksi Peternakan Utama per Kabupaten/Kota
Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan, 2010 Keterangan Non Kayu = rotan, damar, dan arang
Di sektor kehutanan komoditi kayu masih merupakan produk yang tertinggi yakni sebesar 3.371.946,12 ton di Provinsi Sumatera Selatan dibandingkan rotan, damar dan arang.
Tabel 2222
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Jumlah Industri per Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
No Kab./Kota TahunJum-lah
Industri
Jenis Industri
Besar Menengah Kecil
1 Palembang2008 4485 126 1.894 2.465
2009 4688 126 2.005 2.557
2 Ogan Komering Ilir2008 3978 11 190 3.777
2009 4088 11 206 3.871
3 Ogan Ilir2008 2895 18 200 2.677
2009 2979 18 217 2.744
4 Prabumulih2008 8107 2 657 7.448
2009 8271 2 713 7.556
5 Muara Enim2008 840 10 355 475
2009 882 10 385 487
6 Musi Rawas2008 805 15 194 596
2009 836 15 210 611
7 Lubuk Linggau2008 2761 15 576 2.170
2009 2864 15 625 2.224
8 Lahat2008 5165 3 245 4.917
2009 5309 3 266 5.040
9 Pagar Alam2008 575 2 82 491
2009 594 2 89 503
10 Ogan Komering Ulu2008 770 6 469 295
2009 817 6 509 302
11 OKU Timur2008 423 0 423 0
2009 459 0 459 0
12 OKU Selatan2008 292 1 291 0
2009 317 1 316 0
13 Banyuasin2008 7926 57 421 7.448
2009 8070 57 457 7.556
14 Musi Banyasin2008 5802 10 379 5.413
2009 5988 10 411 5.567
15 Empat Lawang2008 262 0 262 0
2009 284 0 284 0
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumatera Selatan, 2010Pada Tabel di atas di Wilayah Provinsi Sumatera Selatan menunjukkan terjadi peningkatan jumlah Industri menurut jenis kecil, menengah dan besar pada tahun 2009 dibandingkan tahun 2008 dan didominasi oleh industri kecil. Adapun daerah dengan jumlah industri tertinggi yakni Kabupaten Banyuasin dengan jumlah 7.926 pada tahun 2008 meningkat menjadi 8.070 pada tahun 2009, sedangkan yang terendah adalah Kabupaten Empat lawang dengan jumlah 262 pada tahun 2008 dan 284 pada tahun 2009.
23
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 23ICOR Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
Rata-rata 10,52 Sumber : BPS, 2009 dan BI Cabang Palembang, 2010
Pada tahun 2009 Daerah dengan nilai ICOR tertinggi adalah Kota Pagar Alam dan Palembang dan yang terendah adalah Musi Banyuasin, rasio ICOR mengindikasikan tingkat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dilihat dari indikator pemupukan modal melalu investasi. Dengan menganggap bahwa nilai ICOR (incremental capital to output ratio atau rasio penambahan modal terhadap produksi), hal ini terkait dengan kebutuhan investasi daerah masih sangat besar. Kebutuhan investasi tersebut hanya akan dapat dipenuhi oleh Provinsi Sumatera Selatan dengan mempertimbangkan potensi dan kemajuan yang telah dicapai selama ini, kondisi sosial yang kondusif, dan kondisi ketertiban dan keamanan yang terjaga dengan baik sehingga menarik investor untuk menanamkan modal di Sumatera Selatan.
24
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 23Perkembangan Ekspor Non Migas Menurut Kelompok Barang
di Provinsi Sumatera SelatanNo. Kelompok Barang 2008 2009
1 Binatang Hidup, Produk Hewani 18.005 18.477
2 Produk Nabati 21.936 17.307
3 Lemak, Minyak dan Malam 590.395 260.943
4 Makanan, Minuman, Minuman keras dan Tembakau 24.844 11.882
5 Produk Mineral 70.927 63.596
6 Produk Industri Kiia dan Industri Sejenis 76.993 68.016
7 Plastik, Karet dan Barang dari Plastik dan Karet 1.860.818 1.130.677
8 Kulit dan Barang dari Kulit - -
9 Kayu, Barang Dari Kayu dan Barang Anyaman 49.279 24.839
10 Pulp, Kertas dan Barang dari Kertas - 1
11 Tekstil dan Barang dari Tekstil 41 56
12 Alas kaki, Tutup Kepala, Payung dan Bunga Tiruan - 3
13Barang dari Batu, Semen, Gips, Asbes, Kaca, Mika, Produk
Keramik- -
14 Mutiara, Batu Permata, Logam Mulia dan Perhiasan Imitasi - -
15 Logam Tidak Mulia dan Barang Terbuat dari Logam Tidak Mulia 13.051 2.606
16Mesin dari Pesawat Mekanik, Perlengkapan Elektronik dan
Bagiannya4.065 377
17 Kendaraan, Pesawat Terbang, Kendaraan dan Perlengkapannya 2 4.356
18 Alat Optik, Fotografi, Musik, Kedokteran, Bedah dan Jam 24 -
19 Senjata dan Amunisi, Bagian dan Perlengkapannya - -
20 Berbagai Barang Hasil Pabrik 408 166
21 Karya Seni, Barang Koleksi dan Barang Antik - -
Total 2.730.788 1.603.302
Sumber : Bank Indonesia Cabang Palembang, 2010
Pada tahun 2009 rata-rata perkembangan ekspor non migas kelompok barang di Provinsi Sumatera Selatan mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2008, hal ini diakibatkan pengaruh dampak krisis keuangan global dan perubahan iklim yang terjadi pada tahun 2008 sampai pertengahan tahun 2009.
25
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 24Realisasi Ekspor Non Migas Provinsi Sumatera Selatan
Menurut 10 (sepuluh) Jenis Komoditi Utama Tahun 2008 – 2009
No Jenis Komoditi2008 2009
Volume Nilai Volume Nilai1 Karet 688.258 1.840.817 659.807 1.111.016
2 Batubara 4.520.933 306.994 4.316.415 269.367
3 Produk Kelapa Sawit 808.275 529.661 645.543 250.010
4 Medium Naphtha 160.783 131.425 276.365 171.463
5 PULP 404.015 243.918 372.698 157.866
6 Urea 3.836 1.195 103.316 27.496
7 Produk Kayu 58.031 36.567 34.319 17.949
8 Udang 2.707 19.791 2.680 16.901
9 Kopi 13.545 19.000 13.261 16.392
10 Amonia 61.583 30.158 43.906 10.197
Sub Total 10 Jenis Komoditi Utama
6.721.946 3.149.525 6.504.309 2.068.657
Pangsa Pasar 10 Jenis KMD Utama
91.54% 96.18%
Sub Total Lain-lain 478.494 291.070 76.890 82.141
Total 7.200.441 3.440.595 6.581.199 2.150.798Sumber: Dinas Perindag Provinsi Sumatera Selatan
Nilai realisasi ekspor non migas terutama untuk 10 jenis komoditi utama Provinsi Sumatera Selatan mengalami penurunan yakni dari 3.440.595 pada tahun 2008 menjadi 2.150.798 pada tahun 2009.
26
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 25Penerimaan Asli Daerah (PAD) per Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
Sumber : Biro Keuangan Sekretariat Daerah Prov. Sumateran Selatan,2010
Pada tahun 2009 daerah yang mempunyai PAD tertinggi adalah Kota Palembang sebesar Rp. 218.593.000.000 dan yang terendah kabupaten OKU Selatan sebesar Rp. 6.457.290.333,92. Hal ini menunjukkan sumber pendanaan pembangunan di daerah tersebut.
28
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 26Pelayanan Publik per Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
Kab/KotaJumlah Rumah Sakit Jumlah Puskesmas
No.2008 2009 2008 2009
1 OKU 3 3 14 14
2 OKI 1 1 23 23
3 Muara Enim 3 3 22 22
4 Lahat 2 2 11 27
5 Musi Rawas 2 2 24 27
6 Musi Banyuasin 3 3 25 25
7 Banyuasin 2 2 28 29
8 OKU Selatan 0 0 11 14
9 OKU Timur 3 3 11 22
10 Ogan Ilir 0 0 20 21
11 Empat Lawang 0 0 10 8
12 Palembang 24 22 38 39
13 Prabumulih 3 3 7 7
14 Pagar Alam 1 1 6 6
15 Lubuk Linggau 2 2 6 8Sumber : BPS, 2009
Pada tahun 2009 di wilayah Sumatera Selatan terjadi peningkatan pelayanan publik dibidang kesehatan dilihat dari peningkatan jumlah Rumah Sakit dan Puskemas, adapun daerah dengan jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang tertinggi adalah Kota Palembang.
29
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 27
Kondisi Polkam Per Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
No Kab./Kota TahunJumlah Peristiwa Kriminal Persentase Biaya
Pada tahun 2009 rata-rata terjadi penurunan kondisi keamanan dilihat dari jumlah peristiwa kriminal yang terjadi seperti jumlah pencurian, perampokan, dan pembunuhan dibandingkan pada tahun 2008, dan daerah yang jumlah peristiwa kriminal cukup tinggi yakni Kota Palembang.
30
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 28Persentase Rumah Tangga Dengan Akses Air Bersih
per Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
No Kabupaten / Kota 2008 2009
1 OKU 22.97 80.84
2 OKI 8.18 43.85
3 Muara Enim 20.43 88.27
4 Lahat 24.7 60.31
5 Musi Rawas 14.73 47.44
6 Musi Banyuasin 34.22 140.93
7 Banyuasin 0.41 36.29
8 OKU Selatan 26.9 63.31
9 OKU Timur 10.87 28.37
10 Ogan Ilir 10.56 38.49
11 Empat Lawang NA 114.13
12 Palembang 72.47 93.71
13 Prabumulih 18.39 18.52
14 Pagar Alam 20.13 41.05
15 Lubuk Linggau 29.83 58.05
Prov Sumsel 29.69 63.57Sumber: BPS Sumsel, berbagai edisi
Terjadi peningkatan jumlah persentase RT dengan air bersih di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2009 dibandingkan pada tahun 2008, dimana daerah dengan persentase tertinggi adalah Kabupaten Musi banyuasin dan terendah adalah Kota Prabumulih.
31
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 29Indikator Keberdayaan Pemerintah
No. Kabupaten/KotaIndikator
Keuangan Daerah
Indikator Sarana dan Prasarana
Pemerintah
1. Ogan Komering Ulu 7,90 93,96
2. OKU Selatan 1,52 89,00
3. OKU Timur 1,57 78,54
4. Ogan Komering Ilir 3,90 70,00
5. Ogan Ilir 2,67 90,24
6. Muara Enim 7,52 88,66
7. Lahat 50,00 88,97
8. Musi Rawas 5,04 50,96
9. Musi Banyuasin 2,94 65,89
10. Banyuasin 2,07 60,07
11. Palembang 19,55 100,00
12. Pagaralam 2,66 97,14
13. Prabumulih 4,15 96,77
14. Lubuk Linggau 6,97 98,61
15. Empat Lawang 1,98 -
Sumber : Berbagai Sumber, 2009, Diolah
32
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Daerah dengan rata-rata indikator fasilitas publik diatas 75% dilihat dari indikator pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelayanan jalan adalah Musi Banyuasin. Hal ini menunjukkan perhatian dan dukungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin cukup tinggi terhadap pelayanan fasilitas publiknya.