HUKUM JUAL BELI BERDASARKAN SAMPEL PERSPEKTIF IMAM MALIK (Studi Kasus: Jual Beli Buah Kelapa di Desa Ampung Siala Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH) Pada Jurusan Muamalah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumatera Utara Oleh: SUCI RESKINA MURNI NIM. 24144032 FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2019 M/1440 H
96
Embed
HUKUM JUAL BELI BERDASARKAN SAMPEL PERSPEKTIF …repository.uinsu.ac.id/6754/1/SUCI RESKINA MURNI.pdfKabupaten Mandailing Natal menurut Imam Malik tidak diperbolehkan karena barang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HUKUM JUAL BELI BERDASARKAN SAMPEL PERSPEKTIF IMAM MALIK
(Studi Kasus: Jual Beli Buah Kelapa di Desa Ampung Siala
Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Hukum (SH) Pada Jurusan Muamalah
Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Sumatera Utara
Oleh:
SUCI RESKINA MURNI
NIM. 24144032
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2019 M/1440 H
HUKUM JUAL BELI BERDASARKAN SAMPEL PERSPEKTIF IMAM MALIK
(Studi Kasus: Jual Beli Buah Kelapa di Desa Ampung Siala
Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal)
Oleh:
SUCI RESKINA MURNI
NIM. 24144032
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2019 M/1440 H
HUKUM JUAL BELI BERDASARKAN SAMPEL PERSPEKTIF IMAM MALIK
(Studi Kasus: Jual Beli Buah Kelapa di Desa Ampung Siala
Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal)
Oleh:
SUCI RESKINA MURNI
NIM. 24144032
Menyetujui
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Fatimah Zahara,MA Cahaya Permata, SHI, MH
NIP. 197302081999032001 NIP. 19861227201503 2 002
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Hukum Ekonomi Syariah
Fatimah Zahara,MA
NIP. 197302081999032001
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : SUCI RESKINA MURNI
NIM : 24.14.4.032
Fak/Prog. Studi : Syariah dan Ilmu Hukum/Muamalah
Judul Skripsi : HUKUM JUAL BELI BERDASARKAN SAMPEL
PERSPEKTIF IMAM MALIK (Studi Kasus jual Beli
Buah Kelapa di Desa Ampung Siala Kecamatan
Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal).
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-
benar merupakan hasil karya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dari ringkasan-
ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya.Dengan demikian
surat pernyataan ini saya buat, saya bersedia menerima konsekuensinya apabila
pernyataan saya tidak benar.
Medan, Maret 2019
Yang Membuat Pernyataan
SUCI RESKINA MURNI
NIM: 24.14.4.032
IKHTISAR
Skripsi ini berjudul ‚Hukum Jual Beli Berdasarkan Sampel Perspektif Imam
Malik (Studi Kasus Jual Beli Buah Kelapa Di Desa Ampung Siala Kecamatan
Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal).‛
Penelitian ini dapat dikemukakan inti permasalahan yang menjadi latar
belakang masalah adalah bahwa pada saat akad berlangsung penjual belum
dapat memastikan apakah barang tersebut dalam keadaan bagus atau tidak.
Selain itu, karena barang tersebut dijual hanya berdasarkan sampel yang dibawa
si penjual, hasil penelitian menunjukkan bahwa kelapa yang diterima si pembeli
tidak sesuai dengan karakter ataupun kualitas sampel yang dibawa oleh agen
tersebut dan dengan masalah: Bagaimanakah hukum jual beli berdasarkan
sampel perspektif Imam Malik?, Bagaimanakah praktik jual beli berdasarkan
sampel di Desa Ampung Siala Kecamatan Batang Natal ditinjau dari perspektif
Imam Malik?. Kedua permasalahan di atas menjadi pokok permasalahan,
sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hukum jual beli berdasarkan
sampel perspektik Imam Malik terhadap jual beli kelapa berdasarkan sampel
yang terjadi dilapangan yaitu di Desa Ampung Siala Kecamatan Batang Natal
Kabupaten Mandailing Natal.
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian yuridis empiris, metode yang
digunakan field research dan library research, pendekatan masalah yang
digunakan conceptual approach dan sociological approach, dan pengumpulan
data dilakukan secara wawancara dan studi dokumen.
Hukum jual beli sampel menurut perspektif Imam Malik adalah jual beli yang
sah apabila barang yang dijual kepada sipembeli itu cocok atau sesuai dengan
sampel yang diberikan si penjual. Tidak sah jika barang tidak sesuai dengan
sampel yang diberikan si penjual. Praktek jual beli yang terjadi di Desa Ampung
Siala Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing natal sering terjadi
kekeliruan, kelapa yang dibeli tidak sesuai dengan kelapa yang dijadikan sampel
oleh si agen sehingga pembeli kecewa dan merasa dirugikan. Hukum jual beli
kelapa berdasarkan sampel di Desa Ampung Siala Kecamatan Batang Natal
Kabupaten Mandailing Natal menurut Imam Malik tidak diperbolehkan karena
barang tidak sesuai dengan sampel dan dalam jual beli tersebut terdapat unsur
ketidakpastian dan unsur penipuan karena barang yang diterima pembeli tidak
sesuai dengan sampel yang diperlihatkan oleh penjual, oleh karena itu hukum
jual beli tersebut haram.
Kata Kunci: Jual Beli, Sampel, Kelapa, Imam Malik, Desa Ampung Siala.
KATA PENGANTAR
Subhanallah wal hamdulillah segala puji bagi Ilahi Rabbi, Rabb semesta
alam ALLAH SWT, Rabb yang menciptakan tujuh petala langit tanpa tiang dan
tujuh petala bumi tanpa gantungan, Rabb yang menggenggam jiwa ini, Rabb
tempat satu-satunya memohon petunjuk dan pertolongan. Saya bersaksi bahwa
sesungguhnya tiada Tuhan selain ALLAH SWT, Yang Maha Esa dan tiada
sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah
utusan-Nya.
Sholawat bermahkotakan salam kepada Habibullah Muhammad SAW.
sosok mempesona yang membawa kita menuju kemuliaan Islam. Semoga kita
senantiasa menghidupkan sunnah-sunnah beliau disetiap aktivitas kita sehingga
menjadi generasi rabbani, muslim yang beriman, berilmu, dan ber-akhlaqul
karimah.
Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana
Hukum (S-1) jurusan Muamalah UIN-SU Medan dengan judul ‚Hukum Jual
Beli Berdasarkan Sampel Perspektif Imam Malik (Studi Kasus Jual Beli Buah
Kelapa di Desa Ampung Siala Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing
Natal)‛.
Penulis mengucapkan rasa syukur dan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada para pihak yang sudah membantu penulis baik secara formil
maupun materil dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Teristimewa kepada ayahanda terkasih Deli Nasution dan Ibunda tercinta
Masron Lubis. Karena telah memberikan doa, kasih sayang dan semangat
yang tiada hentinya, mengorbankan semuanya kepada penulis baik
secara formil dan meteril, mendidik, menuntun, mendukung,
menyayangi, serta menyekolahkan penulis sampai ke perguruan tinggi.
Semoga Allah selalu memberikan rahmat, kasih sayang dan karunia-Nya
yang tak pernah putus kepada keduanya di dunia dan di akhirat.
2. Bapak Prof. Dr. KH. Saidurrahman, M.Ag selaku rektor UIN Sumatera
Utara yang telah memberikan ilmu dan fasilitas kampus.
3. Bapak Dr. Zulham, S.H.I, M.Hum selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Ilmu Hukum UIN Sumatera Utara.
4. Ibu Fatimah Zahara, MA dan Ibu Cahaya Permata, SHI, MH selaku
dosen pembimbing yang telah menyempatkan waktunya, memberikan
banyak arahan dan bimbingan yang sangat berharga kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Fatimah Zahara, MA dan Ibu Tetty Marlina Tarigan, SH,M.KN selaku
Ketua Jurusan dan sekretaris jurusan Muamalah yang telah memberi
dukungan kepada seluruh mahasiswa pada umumnya dan penulis
khususnya sehingga proses penyelesaian skripsi ini berjalan dengan baik.
6. Bapak Dr. Faisar Ananda, MA selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberikan arahan dan motivasi kepada penulis selama
pekuliahan.
7. Bapak ibu dosen yang telah mendidik penulis selama menjalani
pendidikan di bangku perkuliahan di Fakultas Syariah UIN Sumatera
Utara.
8. Terkhusus kepada keluarga besarku Abang dan Kakak tersayang
Armansyah Nst, Irawandi Nst, Khairil Anwar Nst, Ardiansyah Putra
Mustika Nst S.T, Sultan Hasana Bolqia Nst, Zubaidah Nst A.Kl, Yetti
Yaminda Nst S.Pdi. Penulis haturkan rasa kasih sayang dan terimakasih
yang sebesar-besarnya karena memberikan kasih sayang, dukungan dan
motivasi kepada penulis.
9. Terkhusus kepada abanganda Sultan Hasana Bolqia terimakasih untuk
semua dukungan kasih sayang semangat waktu dan materi.
10. Terkhusus juga kepada abang dan kakak iparku Sangkot Rinaldi Butar-
butar, Hendra Nasution, Afrida Lubis, Misbah Siregar, Linda Diandra
A.M.Keb, Muthia Khairani Lubis, Dewi Suryani Lubis S.Pd penulis
haturkan rasa kasih sayang dan terimakasih yang sebesar-besarnya
karena memberikan kasih sayang dan dukungan kepada penulis.
11. Terimakasih dan tak terlupakan kepada semua keponaanku yang selalu
hidupnya sendiri, Karena itu manusia dituntut berhubugan satu sama lain dalam
bentuk saling tukar barang.
Hubungan ini tidak ada satu halpun yang sempurna dari dimana
seseorang memberikan apa yang ia miliki untuk kemudian ia memperoleh
sesuatu yang berguna dari orang lain sesuai kebutuhan masing-masing. Oleh
karena itu jual beli adalah salah satu jalan untuk mendapatkannya secara sah.
Dengan demikian akan mudah bagi setiap individu untuk memenuhi
kebutuhannya.
BAB III
PRAKTIK JUAL BELI KELAPA BERDASARKAN SAMPEL DI DESA AMPUNG
SIALA KECAMATAN BATANG NATAL KABUPATEN MANDAILING NATAL
A. Letak Geografis Desa Ampung Siala Kecamatan Batang Natal Kabupaten
Mandailing Natal
Desa Ampung Siala merupakan salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal dengan luas 3432,02 Ha.
Desa Ampung Siala tidak jauh dari ibu kota Kabupaten Mandailing Natal, dan
Kecamatan Batang Natal beribukotakan Muarasoma. Batas-batas wilayah Desa
Ampung Siala adalah sebagai berikut :
Tabel. 3.1
Batas Wilayah Desa Ampung Siala
No Arah Berbatasan Dengan
1. Sebelah Timur Desa Muarasoma
2. Sebelah Barat Desa Jambur Baru
Sumber: Data Statistik Desa Ampung Siala, 2018.
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa batas wilayah Desa
Ampung Siala pada bahagian sebelah Timur adalah Desa Muarasoma, desa ini
terletak merupakan Ibukota Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing
Natal. Dan batas wilayah Desa AMpung Siala pada bahagian Barat adalah Desa
Jambur Baru.
Selanjutnya untuk lebih mudah mengatur masyarakatnya maka aparat
pemerintah Desa Ampung Siala Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing
Natal membagi lagi luas wilayah menjadi tiga lingkungan, yaitu lingkungan 1,
lingkungan 2, dan lingkungan 3.
B. Kondisi Demografis Desa Ampung Siala Kecamatan Batang Natal Kabupaten
Mandailing Natal.
1. Jumlah Penduduk
Ditinjau dari jenis kelamin maka penduduk Desa Ampung Siala
dikelompokkan kepada dua jenis kelamin sebagaimana lazimnya jenis kelamin
yang telah diciptakan oleh Allah SWT yaitu berupa jenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Untuk lebih jelasnya tentang jumlah penduduk Desa Ampung Siala
berdasarkan jenis kelamin dilihat pada tabel ini.
Tabel. 3.2
Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-laki 805 Jiwa
2. Perempuan 723 Jiwa
Jumlah 1528 Jiwa
Sumber: Data statistik Desa Ampung Siala, 2018.
Melalui data di atas dapat dipahami bahwa keseluruhan masyarakat Desa
Ampung Siala sebanyak 1528 jiwa dengan perinciannya adalah masyarakat
jenis kelamin laki-laki berjumlah 805 jiwa dan jenis kelamin perempuan
berjumlah 723 jiwa. Dengan demikian, secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa masyarakat Desa Ampung Siala lebih banyak jenis kelamin laki-laki dari
pada jenis kelamin perempuan.
2. Pendidikan Di Desa Ampung Siala
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi
kehidupan umat manusia di dunia ini. Pendidikan sebagai usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk
siswa dan siswi aktif mengembangkan potensi diri, kepribadian, akhlak mulia,
kecerdasan serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Majunya sebuah Negara dapat dilihat dari perkembangan pendidikan yang
dikelola oleh Negara tersebut. Negara Indonesia adalah salah satu Negara yang
selalu fokus terhadap perkembangan pendidikan dimasa-masa yang akan
datang.
Tingkat pendidikan yang ada ditengah-tengah masyarakat Desa Ampung
Siala Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal dapat dilihat
melalui sarana pendidikan yang ada sesuai dengan tingkatannya, adalah
sebagai berikut:
Tabel. 3.3
Sarana Pendidikan di Desa Ampung Siala
No. Sarana Pendidikan Jumlah
1. Taman Kanak-kanak 0 unit
2. Sekolah Dasar 2 unit
3. SMP 0 unit
4. SMA 0 unit
Jumlah 2unit
Sumber: Data Statistik Desa Ampung Siala, 2018.
Penjelasan tabel di atas dapat dipahami bahwa di Desa Ampung Siala
terdapat fasilitas atau sarana pendidikan hanya sebatas tingkat sekolah dasar,
kemudian pada penjelasan berikutnya dapat dituangkan jumlah siswa yang ada
disemua tingkatan, hal ini terdapat pada penjelasan dibawah ini:
Tabel. 3.4
Jumlah Siswa di Desa Ampung Siala Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Siswa
1. Taman Kanak-kanak -
2. Sekolah Dasar 417 siswa
3. SMP 323 siswa
4. SMA 278 siswa
5. Perguruan Tinggi 49 mahasiswa
Jumlah 1, 067 siswa
Sumber: Data Statistik Desa Ampung Siala, 2018.
3. Mata Pencaharian
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Desa Ampung Siala
mencari mata pencahariannya sesuai dengan mata pencaharian yang ditekuni
oleh masyarakat yang ada, sebagian masyarakat ada yang mata
pencahariannya, Petani, Pegawai Negeri Sipil, Buruh Tani Kebun, Polisi dan
lain-lain. Untuk mengetahui mata pencaharian masyarakat Desa Ampung Siala
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel. 3.5
Jumlah Masyarakat Desa Ampung Siala Berdasarkan Mata Pencaharian
No. Mata Pencaharian Jumlah Persentase (%)
1 Petani 361 jiwa 81,8%
3 Pegawai Negeri Sipil 23 jiwa 5 %
4 Polisi 1 jiwa 0,2 %
5 Pedagang 56 jiwa 13 %
Jumlah total 441 jiwa 100 %
Sumber: Data Statistik Desa Ampung Siala, 2018.
4. Agama di Desa Ampung Siala.
Setiap manusia mempunyai agama yang mengatur hubungannya
dengan Tuhannya. Keberadaan agama yang dipercayai sebagai suatu kekuatan
yang luar biasa yang dapat mendorong umat manusia berbuat sesuatu yang
sesuai kepercayaan masing-masing. Dengan agama semua umat manusia
mempunyai batasan-batasan antara yang diperbolehkan dan yang dilarang
sesuai kepercayaan yang dimiliki. Agama juga merupakan suatu pendorong bagi
kehidupan manusia untuk berlaku positif sesuai agama yang dianutnya. Hal ini
sebagaimana dapat dilihat pada agama Islam, agama Islam adalah agama yang
diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw sebagai Nabi terakhir
untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman. Agama
Islam memberitahukan bagi pemeluknya untuk bertakwa dan menghambakan
diri kepada Allah.
Desa Ampung Siala Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing
Natal seluruh masyarakatnya beragama Islam, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 3.6
Jumlah Masyarakat Desa Ampung Siala Berdasarkan Agama
No. Agama Jumlah
1. Islam 1528 jiwa
2. Kristen Protestan -
3. Khatolik -
4. Hindu -
5. Budha -
Jumlah 1528 jiwa
Sumber: Data Statistik Desa Ampung Siala, 2018.
Sarana ibadah di Desa Ampung Siala Kecamatan Batang Natal
Kabupaten Mandailing Natal dapat dilihat pada tabel ini:
Tabel. 3.7
Sarana Ibadah di Desa Ampung Siala
No Sarana Ibadah Jumlah Sarana Ibadah
1. Mesjid 1 unit
2. Mushalla 2 unit
3. Gereja -
4. Kuil -
Jumlah 3 Unit
Sumber: Data Statistik Desa Ampung Siala, 2018.
5. Prasarana Pemerintahan Desa Ampung Siala
Penduduk Desa Ampung Siala Kecamatan Batang Natal Kabupaten
Mandailing Natal merupakan masyarakat yang heterogen. Mengenai keadaan
demografis Desa Ampung Siala Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing
Natal dapat dilihat melalui keberadaan kantor pemerintahan yang tersedia
sebagai berikut ini:
Tabel. 3.8
Prasarana Pemerintahan Desa Ampung Siala
No. Prasarana Pemerintahan Jumlah
1. Kantor Desa 1 unit
2. Balai Desa 1 unit
3. Balai PKK 1 unit
Jumlah 3 unit
Sumber: Data Statistik Desa Ampung Siala, 2018.
6. Adat Di Desa Ampung Siala.
Adat adalah merupakan pencerminan dari kepribadian suatu bangsa,
merupakan salah satu penjelmaan daripada jiwa bangsa yang bersangkutan dari
pada abad ke abad.45
Adat dimulai dari manusia melalui pikiran, kehendak dan
perilakunya kemudian berubah menjadi suatu kebiasaan, dari kebiasaan
kemudian berkembang menjadi adat dan selanjutnya menjadi hukum adat.
Negara Indonesia adalah salah satu Negara yang berbudaya dan
mempunyai adat istiadat yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang
lainnya. Beberapa adat istiadat tersebut berasal dari suku yang berbeda pula.
Desa Ampung Siala Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal
terdapat beberapa suku dan dapat dilihat pada tabel beikut ini:
Tabel. 3.9
Jumlah Masyarakat Tanjung Mulia Berdasarkan Suku
No. Jenis Suku Jumlah
1. Batak Mandailing 1526 Jiwa
2. Jawa 2 jiwa
3 Melayu 0 jiwa
4 Batak Toba 0 jiwa
Jumlah Jiwa
Sumber: Data Statistik Desa Ampung Siala, 2018.
C. Praktik Jual Beli Kelapa Berdasarkan Sampel Di Desa Ampung Siala
Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal.
Kelapa merupakan tanaman yang serbaguna. Hampir seluruh bagian
tanaman yang dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia, dalam kehidupan
45
Soerojo Wignjodipoero, Pengantar dan Asas-asas Hukum Adat, (Jakarta: PT Toko
Gunung Agung, 1995), h. 13.
sehari-hari kelapa sering kali digunakan sebagai bumbu atau bahan untuk
memasak. Kelapa merupakan tumbuhan asli daerah trofis yakni, daerah yang
terdapat di sepanjang garis katulistiwa. Di daerah-daerah trofis tersebut,
tanaman kelapa banyak tumbuh dan dibudidayakan oleh sebagaian besar
petani. Di Indonesia, banyak ditemukan hampir di seluruh provinsi, dari daerah
provinsi yang datar sampai kedaerah pengunungan yang agak tinggi.
Kelapa sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari jadi tidak heran
jika kelapa banyak diminati termasuk para ibu rumah tangga. Biasanya kelapa
tersebut banyak ditemukan diwarung- warung yang menjual kebutuhan pokok
atau langsung ke grosir kelapanya.
Praktik jual beli kelapa di Desa Ampung Siala Kecamatan Batang Natal
Kabupaten Mandailing Natal kelapa dipasarkan melalui karyawan atau agen
kelapa kepada pembeli, Agen kelapa tersebut memasarkan dengan
menggunakan sepeda motor atau sebagainya untuk keliling Desa Ampung Siala
maupun di luar Desa Ampung Siala dengan membawa sampel kelapa yang
ingin dijual kemudian si agen menjelaskan tentang sampel yang dibawa kepada
si penjual dengan mengatakan kelapanya dalam keadaan baik, tidak ada cacat
dalam kelapa, banyak santan kelapanya dan batok kelapanya tidak tebal, tidak
ada yang busuk. Apabila pembeli berminat untuk membeli barang tersebut
maka pembeli langsung melakukan transaksi perjanjian harga.
Pembeli dalam transaksi jual beli sampel kelapa ini menyatakan niatnya
untuk membeli kelapa dan menentukan ukuran buah yang ingin dibeli.
Selanjutnya agen menjelaskan bahwa kelapa yang dibawa tersebut satu
gandeng ukuran kecil dengan harga Rp.5000, satu gandeng ukuran sedang
dengan harga Rp.8000, satu gandeng ukuran besar dengan harga Rp.10.000.
Pembeli menyetujui membeli kelapa yang ditunjukkan agen dan
kemudian melakukan transaksi perjanjian harga dengan ukuran buah kelapa
semakin besar buah semakin besar harga, begitu sebaliknya. Setelah ada
kesepakatan transaksi jual beli kelapa yang sah, agen dan pembeli berpisah dan
agen akan mengirim kelapa langsung ke alamat pembeli.
Transaksi jual beli kelapa di Desa Ampung Siala sudah menjadi
kebiasaan masyarakat. Hal-hal yang berkaitan dengan jual beli kelapa di Desa
Ampung Siala adalah harga kelapa dan bentuk kelapa. Harga kelapa yang
berbeda dengan ukuran yang berbeda tetapi yang terjadi dalam praktiknya
kelapa yang dipesan dengan harga yang lebih tinggi tidak sesuai dengan kelapa
yang datang dan dengan penjelasan awal si agen tentang sampel kelapa yang
dibawa, sistem pembayaran dalam jual beli kelapa ini yaitu secara tunai. Karena
hal tersebut transaksi jual beli yang dilakukan masyarakat mengandung
ketidakjelasan atau adanya unsur penipuan kelapa yang akan menjadi objek
jual beli.
Permasalahan yang muncul dari praktik jual beli kelapa di Desa Ampung
Siala adalah cara menentukan harga yang tidak sesuai dengan yang dipesan
dan cara si agen dalam menjelaskan tentang sampel kelapa yang dibawa pada
saat memasarkan kelapanya. Si agen menjelaskan tentang harga kelapa
pergandeng dengan ukurannya dan menjelaskan sifat-sifat kelapa yang dibawa
dengan mengatakan kelapanya dalam keadaan baik, tidak ada cacat dalam
kelapa, banyak santan kelapanya dan batok kelapanya tidak tebal, tidak ada
yang busuk. Cara ini mengandung ketidakpastian dan unsur penipuan. Karena
bisa jadi bentuk dan isi kelapa yang dibawa memang bagus akan tetapi kelapa
yang masih dalam pohon atau yang ada dirumah si agen belum tentu sama
dengan kelapa yang dijadikan sampel.
BAB IV
HUKUM JUAL BELI KELAPA BERDASARKAN SAMPEL DI DESA AMPUNG
SIALA KECAMATAN BATANG NATAL KABUPATEN MANDAILING NATAL
A. Hukum Jual Beli Kelapa Berdasarkan Sampel Perspektif Imam Malik
Jual beli sampel adalah jual beli dengan memperlihatkan suatu barang
yang dinilai sudah mewakili barang yang hendak dibeli, semisal memperlihatkan
beras sepenuh telapak tangan kepala pembeli. Jika pembeli sudah merasa
cocok, penjual akan mengambil satu kantong beras dari gudangnya yang sama
dengan jenis beras yang ditunjukkannya tadi kepada pembeli.
Imam Malik menjelaskan bahwasanya hukum jual beli berdasarkan
sampel adalah:
ي ل ج الر , ف ك ال م ال ق ا و ل م د ق ي , و ام و الس ه ر ضي و ز ب ل ن م اف ن ص ل د ع ل ك: ف ول قي و و امن ر ب م ه ي ل أع ر ق ب ة فه ل ام ذ ك او ذ ك ا م ى لم سي ا, و ذ كاو ذ ا ك هع ر , ذ و ي ر اب س ة طي ار ذ ك او ذ ك , و ة ي ر ص , و اسن ج ا ب ز ب ال ن ام اف ن ص ول قي و ه ذ ى ىل ع ن ام و ر ت : اش ي , ف ة ف الص اال ون ر ت ش ع ال د ع ف صاو ى م ل و ن حت ف ي , ث م ل ا, ه . و ي ل ع م ه اع ى ب ذ ال ج ام ن ر ب ل ال ق اف و م ان اك ذ , ا م ل م ز ال ك ل : ذ ك ال م ال , ق ون م د ن ي او ه ون ل غ ت س ي ف ب و ونز ي اي ن د ن ع اس الن و ي ل ع ل ز ي ى ل ذ ال ر م ال اا ذ ى : و ك لم ال ق ل و ج ام نر ب ل ال ق اف و م اع تم ال ان اكذ , ا م ه ن ي
.و ال لف ا م ن ك ي 46
46
Imam Malik, Al-Muwaththa’,jilid 2, (Beirut dar Al-Fiqh, 2003), h. 264-265
Artinya: ‚Imam Malik berkata : ‚Seorang penjual berbagai macam baju sedang
dikerumuni oleh beberapa calon pembeli yang siap menawar. Orang
tadi lalu membacakan contoh-contoh barang dagangannya kepada
mereka seraya mengatakan : ‚kantong ini berisikan baju mantel
produksi Bashrah, dan kantong yang ini berisikan baju produksi
Sabiriah, ukurannya sekian‛. Dengan tidak lupa menyebutkan kepada
mereka macam-macam jenis baju, orang tadi mengatakan: ‚Belilah
baju-bajuku seperti yang telah aku jelaskan kepada kalian tadi‛.
Mereka lalu membeli seperti yang dijelaskn kepad mereka, kemudian
setelah dibuka ternyata mereka tertipu sehingga mereka merasa
menyesal. Menurut saya, jual beli semacam itu tetap sah kalau
memang barang yang dijual kepada mereka itu cocok atau sesuai
dengan contohnya, jual beli macam itu masih terus berlaku dikalangan
orang-orang sekeliling kami dan mereka memperbolehkannya, kalau
memang barangnya cocok dengan contonya dan tidak menyalahinya.
Jual beli berdasarkan atas contoh menurut Imam Malik praktik jual beli
seperti diperbolehkan asalkan barang yang dijual kepada sipembeli itu cocok
atau sesuai dengan contoh yang diberikan sipenjual. Namun bila tidak sesuai
dengan contoh maka tidak diperbolehkan.
Ulama Malikiyah berpendapat bahwa jual beli dengan melihat sebagian
barang mitsliyat yang bisa ditakar dan ditimbang adalah boleh, seperti kapas
dan linen, berbeda halnya dengan barang qimiy seperti kantong yang dipenuhi
kain, maka tidak cukup dengan melihat sebagiannya saja. Ini berdasarkan zhahir
mazhab.47
47
Asy-Syarh al-Kabiir li ad-Dardiir, vol,III, h, 24.
B. Praktik Jual Beli Kelapa Berdasarkan Sampel di Desa Ampung Siala
Kecamatan Batang Natal ditinjau dari Perspektif Imam Malik
Kelapa merupakan tanaman serbaguna yang sangat banyak manfaatnya,
hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia
mulai dari bagian akar, batang, daun, bunga dan buah kelapanya. Pada buah
kelapa, semua bagian buah kelapa mulai dari kulit hingga daging buah memiliki
kegunaan tertentu. Daging buah kelapa muda berwarna putih dan lunak serta
biasa digunakan sebagai es kelapa muda atau jenis minuman lainnya. Daging
buah kelapa yang sudah matang berwarna putih dan mengeras dapat dijadikan
kopra, minyak kelapa dan bahan makanan lainnya. Kelapa sering ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari karena dibutuhkan sebagai bahan bumbu untuk
makanan, jadi tidak heran jika kelapa banyak diperjualbelikan diwarung-warung
yang menjual kebutuhan pokok.48
Praktik jual beli kelapa berdasarkan sampel ini sudah biasa dilakukan
masyarakat Desa Ampung Siala yangmana penjual mendatangi beberapa
48
Warisno, Budidaya Kelapa Genjah, (Yogyakarta: Kanisius, 2003), h. 7
warung yang menjual kebutuhan pokok, penjual tersebut hanya membawa
sampel dari kelapa yang ingin dijualnya dengan menjelaskan harga dan kriteria
sampel kelapa itu, penjual tersebut menyatakan satu gandeng ukuran kecil
dengan harga Rp.5000, satu gandeng ukuran sedang dengan harga Rp.8000,
satu gandeng ukuran besar dengan harga Rp.10.000. Kelapa dalam keadaan
baik, tidak ada cacat dalam kelapa, banyak santan kelapanya dan batok
kelapanya tidak tebal, kelapa dalam keadaan bagus dan tidak ada yang busuk.
Setelah menjelaskan tentang harga dan kriteria kelapa, si penjual kembali
menawarkan kelapanya dan apabila pembeli berminat untuk membeli kelapa
tersebut maka pembeli langsung melakukan transaksi kepada penjual.
Praktik jual beli kelapa berdasarkan sampel ini masih dipertanyakan
tentang hukumnya. Maksudnya adalah apakah kebiasaan transaksi jual beli
kelapa berdasarkan sampel di Desa Ampung Siala ini dibolehkan ditinjau dari
perspektif Imam Malik.
Sebagaimana yang telah disampaikan oleh seorang Agen kelapa yang
bernama pak Fian saat penulis mewawancarai beliau pada hari selasa 27
November 2018, beliau mengatakan bahwa:
‚Saya sudah lama berdagang, dan salah satu dagangan saya itu kelapa,
dalam proses menawarkan kelapa kepada sipembeli harus bisa
menjelaskan semenarik mungkin sehingga pembeli berminat untuk
membeli kelapa saya. Apabila ada pembeli yang memesan kelapa maka
kami langsung melakukan transaksi. Selama ini saya hanya menilai dari
bentuk kelapanya saja dan dalam penilaian saya kelapa tersebut bagus,
maka saya langsung mengirim ke alamat sipembeli dan inda jungada
upermasalahkon hukumna (dan tidak pernah saya permasalahkan
hukumnya). Memang ada pembeli melapor bahwa kelapa yang diterima
tidak sesuai dengan yang dipesan, akan tetapi karena saya merasa kelapa
yang dijual kelihatan bagus dan besar sehingga saya tidak percaya
apabila ada yang komplain. Saya mengetahui bahwa Imam Malik itu
adalah Imam Mazhab karena kita kan mempunyai empat mazhab dan
salah satunya Imam Malik, tentang ketidakbolehan hukum jual beli
sampel ini saya tidak tau dan seandainya pun tau, saya pasti diam saja
yang penting dagangan saya habis karena pada masa ini pekerjaan itu
sulit‛49
Hal yang sama juga disampaikan oleh agen lain yang bernama pak
Menet saat wawancara pada hari selasa 27 November 2018, yakni:
‚Saya tidak mengetahui hukum jual beli berdasarkan sampel menurut
Imam Malik, dan cara mengenali kelapanya hanya dengan melihat
bentuk kelapanya dan dari perkiraan saja, ada juga yang melapor ke
saya bahwa kelapa yang dibeli tidak sesuai dengan sampel yang dibawa,
tetapi saya tidak percaya dengan laporan si pembeli tersebut.‛50
Berdasarkan hasil wawancara pada hari sabtu 26 Januari 2019 dengan
bapak Asmar seorang agen kelapa, beliau menyampaikan:
‚Saya tidak mengetahui hukum jual beli berdasarkan sampel menurut
Imam Malik, yang saya ketahui jual beli seperti ini sudah biasa dilakukan
dan saya hanya berfikir bagaimana caranya menawarkan dagangan saya
supaya para pembeli berminat untuk membelinya tanpa
49
Pak Fian, Agen, Wawancara Pribadi, Desa Panggauten, 27 November 2018.
50
Pak Menet, Agen, Wawancara Pribadi, Desa Ampung Siala, 27 November 2018.
mempermasalahkan hukum dari jual beli itu sendiri. Ada pembeli yang
komplain kepada saya mengatakan bahwa kelapa yang saya antar tidak
sesuai dengan kelapa yang dipesan, dan pembeli tersebut meminta saya
untuk mengganti rugi atas kesalahan itu, akan tetapi saya tidak percaya
dan tidak mau mengganti kerugian tersebut.‛51
Ada juga yang menambahkan bahwa masyarakat Desa Ampung Siala
mayoritas penduduk muslimnya bermazhab Syafi’I dan bukan Mazhab Maliki,
jadi banyak orang yang tidak mengetahui hukum jual beli yang terkandung
dalam transaksi jual beli kelapa berdasarkan sampel menurut Imam Malik.
Dengan adanya pernyataan tersebut penulis menjelaskan bahwa memang
masyarakat di Desa Ampung Siala tidak bermazhab Maliki melainkan Mazhab
Syafi’I, akan tetapi dalam hal jual beli sampel ini pernyataan Imam Malik sejalan
dengan pendapat Imam Syafi’I.
Menurut Imam Syafi’I jual beli sampel adalah bahwa hukum dalam jual
beli sampel itu ada tiga, yaitu ada yang mengatakan sah, ada yang mengatakan
batal, dan ada yang mengatakan bahwa jika sampel tersebut masuk dalam jual
beli maka sah, dan jika tidak maka tidak sah.52
51
Pak Asmar, Agen, Wawancara Pribadi, Desa Ampung Siala, 26 Januari 2019.
52
Nawawi, Al-Majmuu’, vol.IX, h. 327.
Salah satu ulama yang bermazhabkan Syafi’I yaitu Imam al-Muzanni
dalam kitab Mukhtasar Al-Muzanni ‘Ala Al Umm juz yang kesembilan
menyatakan :
برنا مالك عن أب حز م ب ن دي نار : الش افعي قال صل ى الل علي و رسو ل الل أن عن اب ن ال مسي ب أخ ل يو ز بال. وال وسل م نهى عن بي ع ال غرر قال : ونهى الن ب صل ى الل علي و وسل م عن ثن عسب ا لفح
وبي ع بق والط ي ومن بيو ع ال غرر عن دنا بي ع مالي س عن د مل ف بطن أم و وال عب د اال وت قب ل أن ال وال بو ذلك. يصادا 53وما أش
Artinya: ‚Telah berkata oleh Imam Syafi’i: ‚Telah memberitahukan kepada
kami dari Abi Hazim bin Dinar dari Ibn Al-Musayyib bahwa Rasulullah
saw telah melarang dari jual beli yang mengandung unsur penipuan.‛
Telah berkata ia, ‚Dan telah melarang Nabi Saw dari mengambil upah
inseminasi hewan pejantan, dan tidak boleh bagaimanapun
keadaannya.‛ Dan daripada bentuk jual beli gharar menurut (mazhab)
kita ialah menjual sesuatu yang tidak ada, dan menjual janin yang
masih dalam kandungan induknya, dan (menjual) budak yang
melarikan diri, dan menjual burung dan ikan yang belum ditangkap
dan segala bentuk jual beli yang sedemikian.54
‛
Pernyataan di atas dapat kita pahami bahwa jual beli yang mengandung
unsur penipuan dan segala bentuk jual beli gharar seperti menjual sesuatu yang
tidak ada, menjual burung dan ikan yang belum ditangkap dan segala bentuk
jual beli sedemikian dilarang hukumnya. Pemikiran Imam Malik sejalan dengan
Imam Syafi’I, oleh karena itu masyarakat Desa Ampung Siala
53
Imam al-Muzanni, Mukhtashar al-Muzanni ‘Ala al Umm, (Beirut: Dar Al-Kotob Al-
ilmiyah, 2002), h. 97
54
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wa
Dzurriyyah, 2010).
harus mengetahui tentang hukum jual beli berdasarkan sampel tersebut,
sebagaimana yang disampaikan oleh beberapa masyarakat bahwa mereka tidak
mengetahui hukum jual beli sampel itu sendiri.
Ibu Ummi seorang pembeli beralamat di Desa Ampung Siala penulis
mewawancarai beliau pada hari sabtu 23 November 2018 bahwa dia
mengatakan:
‚Inda iboto uwak hukum ni jual beli berdasarkon contoh menurut ni
Imam Malik on. Au manabusi arambir ngen agen naro mangoban contoh
ni arambir niai tapi arambir naro dohot naupesan inda sasuai, madung
ma idokon uwak tu agen nai bahaso arambir na upesan inda sasuai tapi
inda purcaya ia‛.
‚Artinya: Ibu Ummi tidak mengetahui hukum jual beli berdasarkan
sampel menurut Imam Malik. Beliau membeli kelapa pada agen kelapa
yang datang dengan membawa sampel kelapa tersebut tetapi kelapa
yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan dan beliau memberitahu
si penjual, akan tetapi si penjual tidak percaya dengan apa yang
dikatakan oleh ibu tersebut.‛55
Penjelasan di atas juga diperkuat oleh Ibu Titin pembeli saat
diwawancarai pada hari sabtu 23 November 2018, yakni:
‚Saya sering membeli kelapa pada salah seorang agen dan praktik jual
beli seperti ini sudah lama saya lakukan, saya membeli kelapa dari agen
yang datang dengan membawa sampel kelapanya dengan menyatakan
55
Ibu Ummi, Pembeli, Wawancara Pribadi, Desa Ampung Siala, 23 November 2018.
bahwa kelapanya dalam keadaan baik, tidak ada cacat dalam kelapa,
banyak santan kelapanya dan batok kelapanya tidak tebal. Tetapi kelapa
yang saya terima tidak sesuai dengan sampel yang dibawa oleh sipenjual
pada saat menawarkan kelapanya dan banyak yang busuk serta banyak
kelapa muda. Saya juga sudah memberitahu agen tentang kelapa yang
saya terima dan meminta ganti rugi kepada si agen akan tetapi agen
tersebut tidak mau ganti rugi. Dan agen itu beralasan bahwa kelapa yang
dikirim dalam keadaan bagus dan tidak rusak, si agen juga mengatakan
bahwa dalam perjanjian awal tidak ada kesepakatan ganti rugi apabila
ada kesalahan dalam pemasokan kelapa tersebut.‛56
Begitu juga dengan pernyataan salah seorang pembeli yang bernama Ibu
Afridah saat penulis mewawancarai beliau pada hari sabtu 26 Januari 2019
beliau mengatakan:
‚Praktik jual beli sampel ini sudah biasa dilakukan dan saya sering
membeli kelapa dari agen, pada saat saya memesan kelapa saya pesan
seperti sampel yang dibawa oleh agen akan tetapi dalam praktik jual beli
ini sering juga terdapat kekeliruan yangmana kelapa yang dipesan tidak
sesuai dengan yang datang, saya telah memberitahu siagen atas
kekeliruan tersebut dan meminta ganti rugi kepada si agen, tetapi agen
tersebut hanya sekedar meminta maaf dan mengatakan bahwa tidak
ingin mengganti rugi kelapa yang tidak sesuai dengan pesanan pembeli
dan beralasan apabila dia mengganti rugi kepada pembeli maka dia akan
mengalami kerugian yang besar karena kelapa tersebut bukan milik
penuh agen melainkan agen tersebut juga membelinya dari pemilik
kebun kelapa yang lain.‛57
56
Ibu Titin, Pembeli, Wawancara Pribadi, Desa Ampung Siala, 23 November 2018.
57
Ibu Afridah, Pembeli, Wawancara Pribadi, Desa Ampung Siala, 26 Januari 2018.
Pada hari berikutnya minggu 27 Januari 2019 penulis mewancarai
seorang sekretaris Desa Ampung Siala oleh Bapak Muklan Lubis, beliau
mengatakan:
‚Kebiasaan masyarakat Desa Ampung Siala dalam hal melakukan jual
beli kelapa berdasarkan sampel memang pernah terjadi keributan karena
ada kesalahan ketika pembeli membeli kelapa tersebut, namun tidak
membuat masyarakat berhenti membeli kelapa berdasarkan sampel ini
karena mata pencaharian penduduk mayoritasnya tidak berkebun jadi
susah ditemui kebun kelapa di Desa ini. Hukum jual beli berdasarkan
sampel ini juga besar kemungnkinan tidak diketahui masyarakat, untuk
selanjutnya mereka lebih hati-hati dalam memilih dan membeli kelapa
dari agen-agen kelapa.‛58
Bapak Ali merupakan pemuka Agama yang beralamat di Desa Ampung
Siala penulis mewancarai beliau pada hari minggu 27 Januari 2019 beliau
mengatakan:
‚Jual beli yang dilakukan masyarakat Desa Ampung Siala dengan cara
yang seperti itu tidak boleh dilakukan karena kemungkinan besar
mengandung unsur penipuan dan ketidakjelasan barang, ketika objek
jual beli tidak bisa dilihat secara langsung apakah kelapa tersebut sesuai
dengan sampel yang dibawa atau tidak. Saya belum pernah
menyampaikan tentang hukum ataupun tatacara bermuamalah dengan
baik itu seperti apa, karena saya lihat masyarakat tidak
mempermasalahkan hukum dan tidak pernah bertanya tentang hukum