HUBUNGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V PUTRA SD NEGERI DABIN CANDRA skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekereasi Oleh Ely Suryanti 6101907052 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009
93
Embed
HUBUNGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI TERHADAP …lib.unnes.ac.id/193/1/6152.pdf · Pendapat ataupun temuan dari orang lain yang terdapat dalam ... Apapun yang dapat anda lakukan atau
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HUBUNGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI TERHADAP
PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V PUTRA
SD NEGERI DABIN CANDRA
skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekereasi
Oleh
Ely Suryanti
6101907052
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
ii
ABSTRAK Suryanti, Ely. 2009. Hubungan Tingkat Kesegaran Jasmani Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Putra SD Negeri Dabin Candra. Skripsi. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Sugiharto, MS, Pembimbing II: Mohammad Annas, S.Pd, M.Pd. 80 halaman. Kata Kunci : Hubungan Kesegaran Jasmani, Prestasi Belajar, dan Siswa
Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah hubungan yang signifikan antara Tingkat Kesegaran Jasmani terjadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Putra SD Negeri Dabin Candra Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Tingkat Kesegaran Jasmani dan Prestasi Belajar Siswa.
Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas V Putra SD Negeri Dabin Candra yang terdiri atas 5 (lima) Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Wonopringgo sebanyak 117 siswa dengan sampel sebanyak 29 siswa menggunakan teknik proportional random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode survey dengan teknik tes kesegaran jasmani dengan panduan dari Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) oleh Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, 2003. untuk kategori umur 10-12 tahun yang terdiri dari 5 item tes yaitu : Lari sprint 40 meter, loncat tegak, bergantung siku tekuk, baring duduk, dan lari sedang 600 meter serta hasil nilai prestasi belajar siswa yang diambil dari nilai rata-rata raport semester II tahun pelajaran 2008-2009.
Data dari hasil tes dan pengukuran diolah dengan metode analisis korelasi product moment Pearson, yaitu Tingkat Kesegaran Jasmani sebagai variabel bebas (x) dan Prestasi Belajar Siswa sebagai variabel terikatnya (y). Hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi rxy atau ro sebesar –0.04, sedangkan rt pada taraf signifikan 5% dan 1% sebesar 0,367 dan 0,471 karena hasil dari ro < rt baik pada taraf signifikan 5% maupun 1%, maka koefisien korelasi tidak signifikan. Hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “Ada hubungan yang signifikan antara Tingkat Kesegaran Jasmani dengan Prestasi Belajat Siswa”, ditolak. Sedangkan hipotesis nihilnya (Ho) yang berbunyi “Tidak ada hubungan yang signifikan antara Tingkat Kesegaran Jasmani dengan Prestasi Belajat Siswa”, diterima. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan ditolak.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Tingkat Kesegaran Jasmani tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Putra SD Negeri Dabin Candra. Hasil ini dapat menjelaskan pentingnya bagi guru penjas untuk dapat memperhatikan tingkat kesegaran jasmani siswa dengan banyak menggunakan permainan kelompok untuk menanamkan jiwa sosial, sportifitas, dan kepercayaan diri pribadi siswa dalam dunia olah raga tanpa mempengaruhi prestasi belajar yang akan dicapai.
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam Skripsi ini benar-benar
hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian
maupun seluruhnya. Pendapat ataupun temuan dari orang lain yang terdapat dalam
Skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 2009
ELY SURYANTI NIM. 6101907052
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Mulai dari mimpi, raih dengan jujur, wujudkan dengan usaha dan do’a,
nikmati hasilnya dengan berbagi.
(Penanya).
Apapun yang dapat anda lakukan atau ingin anda lakukan mulailah.
Keberanian memiliki kecerdasan, kekuatan dan keajaiban di dalamnya.
(Lukman Manadirin).
PERSEMBAHAN
Ibuku tercinta, Tuti Indrawati yang telah
memberikan pengorbanan dan do’anya.
Suami, Munaseh dan anak-anakku,
Andika, Aninda dan Almayda yang aku
sayangi yang telah memberikan
semangat dan motivasi.
Teman-temanku yang telah membantu,
memberikan semangat dan dukungan.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penyusunan Skripsi yang berjudul “Hubungan Tingkat Kesegaran Jasmani
Terhadap Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas V Putra SD Negeri Dabin Candra”
dapat terselesaikan dengan baik.
Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam menempuh
studi jenjang Strata 1 (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Skripsi ini, baik dalam penelitian
maupun penulisan khususnya kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
4. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
5. Dosen Pembimbing I yang telah memberi arahan dalam penyusunan Skripsi
ini.
6. Dosen Pembimbing II yang juga telah memberi arahan dalam penyusunan
Skripsi ini.
vii
7. Segenap Kepala SD Negeri Dabin Candra yang telah memberi izin untuk
melakukan penelitian dan para siswa kelas V Putra SDN Dabin Candra.
8. Segenap guru Penjasorkes SD Negeri Dabin Candra yang telah membantu
dalam pelaksanaan penelitian sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan.
9. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
dalam penyusunan Skripsi ini, yang belum penulis sebutkan.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih terdapat kekurangan dan jauh
dari sempurna, karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari para
pembaca sangat penulis harapkan guna penyempurnaan selanjutnya. Semoga
Skripsi yang telah penulis susun ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Semarang, 2009
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
PERNYATAAN ................................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................. 6
1.3 Rumusan Masalah .................................................................... 7
1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................... 7
Jadi, nilai koefisien korelasi rxy antara Tingkat Kesegaran Jasmani (variabel
x) dan Prestasi Belajar (variabel y) adalah 0,04 dengan korelasi negatif (-).
56
4.4.2 Analisis Lanjut
Selanjutnya untuk menguji apakah ada hubungan antara variabel x dan
variabel y, maka peneliti akan mengkonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r
product moment.
Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui perhitungan korelasi product
moment antara variabel tingkat kesegaran jasmani dan variabel prestasi belajar
siswa kelas V putra SD Negeri Dabin Candra yaitu (rxy) sebesar -0,04 selanjutnya
peneliti dapat memberikan interpretasi atau penafsiran terhadap nilai rxy tersebut
melalui 2 (dua) cara yaitu:
a. Interpretasi secara sederhana / kasar
Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks
korelasi “r” product mement (rxy) berpedoman pada ketentuan tabel interpretasi
nilai r seperti pada tabel 3.
Tabel 3 Interpretasi nilai r
Nilai r Interpretasi
0,00 – 0,20
0,21 – 0,40
0,41 – 0,70
0,71 – 0,90
0,91 – 1,00
Antara variabel x dan y, terdapat korelasi yang sangat lemah,
sehingga tidak ada korelasi.
Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang lemah.
Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang cukup/sedang.
Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang kuat.
Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang sangat kuat.
Dari perhitungan yang sudah diperoleh yaitu rxy sebesar -0,04. Hal ini
berarti antara Tingkat Kesegaran Jasmani (variabel x) dan Prestasi Belajar
57
(variabel y) adalah 0,04 dengan korelasi negatif (-). Sehingga nilai koefisien
korelasi rxy apabila dimasukkan dalam tabel interpretasi r terletak pada interval
0,00-0,20.
Namun karena nilainya bertanda negatif (-) maka dapat dinyatakan bahwa
dengan interpretasi secara sederhana, antara Tingkat Kesegaran Jasmani (variabel
x) dan Prestasi Belajar Siswa (variabel y) terdapat korelasi negatif atau
berlawanan, tetapi sangat lemah. Dengan kata lain semakin baik tingkat kesegaran
jasmani maka prestasi belajar akan cenderung menurun. Akan tetapi korelasi
tersebut sangat lemah sehingga diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara
Tingkat Kesegaran Jasmani dan Prestasi Belajar Siswa).
b. Interpretasi dengan jalan berkonsultasi pada tabel harga ktirik “r” product
moment (rt)
Sedangkan dalam pemberian interpretasi/penafsiran terhadap angka indeks
korelasi “r” product moment dengan jalan konsultasi pada tabel harga kritik “r”
product moment (rt) adalah dengan cara sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesa alternatif atau hipotesa kerja (Ha) dan hipotesa nihil
(Ho)
a. Hipotesa alternatif atau hipotesa kerjanya (Ha) yaitu ada hubungan yang
signifikan antara Tingkat Kesegaran Jasmani (variabel x) terhadap
Prestasi Belajar Siswa (variabel y)
58
b. Hipotesa nihilnya (Ho) yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara
Tingkat Kesegaran Jasmani (variabel x) terhadap Prestasi Belajar Siswa
(variabel y)
2) Menguji kebenaran dari hipotesa yang sudah diajukan, dengan cara
membandingkan besarnya “rxy” yang sudah diperoleh dari proses perhitungan
atau “r” observasi (ro) dengan besarnya “r” yang tercantum pada tabel harga
kritik “r” product moment (rt) dengan terlebih dahulu mencari derajat
bebasnya (degree of freedom) dengan rumus:
2−= Ndb
Keterangan : db = derajat bebas
N = jumlah sampel
Jadi, db = 29 – 2 = 27
Dengan diperoleh derajat bebas (db), maka dapat dicari besarnya “r”
yang tercantum pada tabel harga kritik “r” product moment baik pada taraf
signifikan 5% maupun pada taraf signifikan 1%. Adapun tabel nilai “r”
product moment (rt) baik pada taraf signifikan 5% maupun 1% dapat dilihat
pada tabel 4.
Tabel 4 Harga kritik r product moment
Db = 27 Taraf Signifikan
5% 1%
0,367 0,471
59
Berkonsultasi pada tabel harga kritik “r” product moment, maka dengan
menggunakan db sebesar 27 diperoleh rt pada taraf signifikan 5%=0,367 dan
pada taraf signifikan 1% = 0,471.
Untuk membandingkan antara nilai rxy atau ro dengan rt, maka
menggunakan ketentuan seperti pada tabel 5.
Tabel 5
Kesimpulan antara Nilai “ro” dengan “rt”
Keterangan Kesimpulan
ro > rt
ro < rt
Hipotesa alternatifnya (Ha) diterima dan Hipotesa nihilnya (Ho) ditolak. Hipotesa alternatifnya (Ha) ditolak dan Hipotesa nihilnya (Ho) diterima
Koefisien rxy atau ro yang sudah diperoleh yaitu -0,04, sedangkan rt
masing-masing sebesar 0,367 dan 0,471. Dengan demikian ro < rt, baik pada
taraf signifikan 5% maupun 1% maka hipotesa alternatif atau hipotesis kerja
(Ha) yang berbunyi “Ada hubungan yang signifikan antara Tingkat Kesegaran
Jasmani terhadap Prestasi Belajar Siswa”, ditolak dan hipotesa nihilnya yang
berbunyi “Tidak ada hubungan yang signifikan antara Tingkat Kesegaran
Jasmani terhadap Prestasi Belajar Siswa”, diterima.
Jadi pada taraf signifikan 5% maupun pada taraf signifikan 1% tidak ada
hubungan yang signifikan antara Tingkat Kesegaran Jasmani terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas V Putra SD Negeri Dabin Candra Kecamatan
Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Maka rumusan hipotesis yang penulis
ajukan ditolak.
60
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisa penelitian yang telah diuraikan di atas, maka
dapat ditemukan jawaban dari permasalahan Tingkat Kesegaran Jasmani dan
Hubungannya Terhadap Perstasi Belajar Siswa Kelas V Putra SD Negeri Dabin
Candra di Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan dengan pembahasan
sebagai berikut.
Setelah dilakukan analisa tes kesegaran jasmani dengan panduan Tes
Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) oleh Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani,
2003. untuk kategori anak usia 10-12 tahun (dalam hal ini peneliti menggunakan
sampel Siswa Kelas V Putra SD Negeri Dabin Candra di Kecamatan
Wonopringgo Kabupaten Pekalongan) diperoleh nilai rata-rata tingkat kesegaran
jasmani sebesar 18,76 Sesuai dengan tabel Norma Tes Kesegaran Jasmani
Indonesia (Tabel 1) maka termasuk dalam kategori baik karena berada pada
interval 18-21.
Menurut analisa hasil prestasi belajar siswa kelas V putra SD Negeri
Dabin Candra pada semester II tahun pelajaran 2008-2009 menunjukkan nilai
rata-rata raport dari 29 sampel siswa adalah 71,13. Maka prestasi belajar siswa
kelas V putra SD Negeri Dabin Candra termasuk dalam kategori baik.
Secara umum berdasarkan hasil kedua analisa di atas maka dapat
dikatakan kesegaran jasmani dan prestasi belajar siswa kelas V putra SD Negeri
Dabin Candra dalam kategori baik. Namun adakah hubungan yang signifikan
antara tingkat kesegaran jasmani dengan prestasi belajar siswa?
61
Secara biologis seseorang yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang
baik akan lebih mudah menerima informasi maupun memberikan respon dari
informasi yang dia terima dari pada seseorang yang memiliki tingkat kesegaran
jasmani yang kurang atau tidak baik. Dengan demikian hipotesa yang penulis
ajukan adalah “Ada hubungan yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani
terhadap prestasi belajar siswa”. Untuk membuktikan kebenaran hipotesa di atas
maka penulis menggunakan analisis korelasi product moment Pearson.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga koefisien korelasi antara
tingkat kesegaran jasmani (variabel x) dengan prestasi belajar (variabel y) adalah
rxy = - 0,04 sehingga kurang dari harga kritik pada taraf signifikan 1% maupun
5%. Dengan demikian rumusan hipotesis yang penulis ajukan ditolak.
Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan
antara tingkat kesegaran jasmani terhadap prestasi belajar siswa kelas V putra SD
Negeri Dabin Candra di Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan dengan
instrumen tes kesegaran jasmani menurut panduan Tes Kesegaran Jasmani
Indonesia (TKJI) oleh Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, 2003 untuk
kategori anak usia 10-12 tahun.
Dengan melihat tinjauan teori yang ada, bahwa faktor fisiologis yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor kesehatan dan faktor cacat
badan, bukan tingkat kesegaran jasmani. Faktor kesehatan di sini berarti keadaan
sehat atau sakit. Anak yang sakit atau dalam keadaan lemah akan sukar belajar
dan anak yang cacat badan harus mendapatkan pendidikan secara khusus
(Slameto, 2003:55).
62
Dengan demikian anak yang tingkat kesegaran jasmaninya rendah pun
dapat memperoleh prestasi belajar yang baik apabila memiliki kesehatan yang
baik (keadaan fit atau tidak sakit). Hal ini karena adanya faktor psikologis yang
lebih dominan.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Slameto (1997:54) yang mengatakan
bahwa Berhasil atau tidaknya belajar itu tidak hanya ditentukan oleh kemampuan
intelektual saja, tetapi juga dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor. Adapun
faktor psikologis yang yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu sikap, bakat,
minat dan motivasi.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani
antara seseorang yang satu dengan yang lain adalah:
a. Faktor makananan dan gizi. Makanan memiliki fungsi utama yaitu memberi
tenaga yang dibutuhkan untuk gerakan tubuh, menyediakan bahan-bahan
untuk membangun tubuh, baik untuk memelihara dan memperbaiki serta
menyediakan bahan-bahan untuk mengatur tugas-tugas faal tubuh.
b. Faktor usia. Pada usia pertumbuhan (anak-anak) kesegaran jasmaninya akan
lebih baik, karena pada usia ini fungsi organ tubuh akan tumbuh dengan
optimal. Sedangkan pada orang tua akan terjadi penurunan kesegaran jasmani
dikarenakan banyak jaringan-jaringan (sel-sel) dalam tubuh yang mengalami
kerusakan.
c. Faktor kebiasaan hidup sehat (cara hidup sehat). Sudah barang tentu apabila
seseorang menginginkan hidup sehat jasmaninya tetap terjaga, maka ia harus
menerapkan hidup sehat dalam kehidupan sehari-harinya, seperti makan
63
makanan yang bersih dan bergizi, menjaga kebersihan pribadi dan beristirahat
yang cukup.
d. Faktor lingkungan. Lingkungan adalah tempat di mana seseorang itu tinggal
dalam waktu yang lama. Dalam hal ini menyangkut lingkungan fisik, serta
sosial ekonomi. Mulai dari pekerjaannya, perumahan, daerah tempat tinggal
dan sebagainya.
e. Faktor latihan dan olahraga. Peningkatan kesegaran jasmani juga bisa
dilakukan melalui latihan-latihan rutin dan gemar berolahraga. Latihan fisik
adalah suatu kegiatan fisik yang menurut cara atau aturan tertentu, yang
mempunyai sasaran meningkatkan efisiensi faal tubuh, dan sebagai hasil
terakhir adalah peningkatan kesegaran jasmani (Moeloek Dangsina, 1984 :
12).
Apabila ditinjau dari fungsi kesegaran jasmani yang dihubungkan dengan
pekerjaan dapat meningkatkan prestasi. Namun prestasi yang dimaksud di sini
tentunya adalah prestasi yang berhubungan dengan kesegaran jasmani itu sendiri
misalnya prestasi olahragawan (atlet) atau prestasi belajar untuk mata pelajaran
olahraga (Penjasorkes). Dengan demikian apabila tingkat kesegaran jasmani
dihubungkan dengan prestasi belajar untuk semua mata pelajaran maka hasilnya
sangat lemah sekali. Bahkan setelah diadakan penelitian ini hasilnya justru
berlawanan karena hasil perhitungan korelasi menunjukkan tanda negatif (-).
Dengan kata lain anak yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang tinggi
cenderung prestasi belajarnya lebih rendah dari pada yang anak yang memiliki
tingkat kesegaran jasmani yang biasa-biasa saja. Hal ini mungkin disebabkan
64
karena anak yang memiliki tingkat kesegaran jasmani tinggi cenderung lebih
menyukai kegiatan-kegiatan fisik di luar rumah seperti bermain atau olahraga
dibandingkan dengan anak yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang biasa-
biasa saja atau rendah cenderung lebih menyukai kegiatan-kegiatan yang ringan
seperti membaca buku atau majalah. Namun pendapat ini masih perlu dibuktikan
pada penelitian berikutnya.
65
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang peneliti laksanakan
tentang “Hubungan Tingkat Kesegaran Jasmani Terhadap Prestasi Belajar Pada
Siswa Putra Kelas V SD Negeri Dabin Candra” dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan panduan dari Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) oleh Pusat
pengembangan kualitas jasmani, 2003. untuk kategori umur 10-12 tahun yang
terdiri atas 5 item tes yaitu : lari sprint 40 meter, loncat tegak, bergantung siku
tekuk, baring duduk, dan lari sedang 600 meter, hasil dari tes kesegaran
jasmani siswa kelas V putra SD Negeri Dabin Candra di Kecamatan
Wonopringgo Kabupaten Pekalongan yang dilaksanakan selama penelitian
adalah 18,76 sehingga termasuk kategori baik karena berada pada interval 18-
21.
2. Berdasarkan hasil tes evaluasi belajar yang diperoleh dari nilai rata-rata raport
siswa pada semester II Tahun Pelajaran 2008-2009 diperoleh hasil analisis
data nilai rata-rata sebesar 71,1 hal ini dapat dikatakan bahwa prestasi belajar
siswa kelas V putra SD Negeri Dabin Candra termasuk dalam kategori baik.
3. Dari hasil penelitian menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara
tingkat kesegaran jasmani terhadap prestasi belajar siswa kelas V putra pada
SD Negeri Dabin Candra. Hal ini berdasarkan bukti dari hasil perhitungan
66
statistik dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Dari hasil
perhitungan tersebut dihasilkan rxy = -0,04 sedangkan nilai rt pada taraf
signifikan 5% adalah 0,367 dan pada taraf signifikan 1% adalah 0,471. Ini
berarti rxy < rt baik pada taraf signifikan 5% maupun 1%. Dengan demikian
tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani dan
prestasi belajar siswa kelas V putra SD Negeri Dabin Candra.
4. Setelah diadakan pengujian hipotesis terhadap nilai tabel korelasi product
moment maka hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “Ada hubungan yang
signifikan antara Tingkat Kesegaran Jasmani dengan Prestasi Belajar Siswa”,
ditolak. Sedangkan hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi “Tidak ada hubungan
yang signifikan antara Tingkat Kesegaran Jasmani dengan Prestasi Belajar
Siswa”, diterima. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan ditolak.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang ada maka penulis dapat
memebrikan saran untuk meningkatkan kesegaran jasmani pada anak-anak usia
sekolah dasar hendaknya faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani
benar-benar harus diperhatikan sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kesegaran jasmani bagi anak-anak usia sekolah dasar. Untuk guru penjas
diharapkan dapat memperhatikan tingkat kesegaran jasmani siswa dengan banyak
menggunakan permainan kelompok untuk menanamkan jiwa sosial, sportifitas,
dan kepercayaan diri pribadi siswa dalam dunia olah raga tanpa mempengaruhi
67
prestasi belajarnya. Di samping itu peran aktif pemerintah yang berkecimpung
dalam dunia pendidikan juga diharapkan untuk ikut memperhatikan dan berupaya
meningkatkan kesegaran jasmani siswa usia sekolah dasar di tiap-tiap sekolah.
68
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta Direktorat Keolahragaan Ditjen Disklesepora Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. 1995. Dagun, S.M, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta : Lembaga Pengkajian
Kebudayaan Nusantara (LPKN) Erpandi, 2003. Survei Tingkat Kesegaran Jasmani pada Siswa SD Negeri Desa
Swasembada di Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan. Skripsi. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang.
GBHN, 1993. Bahan Referensi Penataran P-4, Jakarta. Kamiso, A, 1998. Ilmu Kepelatihan Dasar. FPOK IKIP Semarang. Hamalik, Oemar, 1991. Manajeman Belajar di Perguruan Tinggi, Bandung: Sinar
Baru. Harsono, 1993. Latihan Kondisi Fisik, Seri Bahan Penataran Pelatih Tingkat
Dasar. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Penataran, Komite Olah raga Nasional Indonesia Pusat (KONI PUSAT).
Hartono, M, Pengaruh Frekuensi Senam Aerobik dan Jenis Kelamin Prapupertas
Terhadap Peningkatan Kesegaran Jasmani. Tesis. Jakarta : Program Pasca Sarjana IKIP Jakarta.
Hutapea, Jintan, 1995. Kesegaran Jasmani (buletin). Jakarta Pusat Kesegaran
Jasmani dan Rekreasi. Ibrahim, Rusli, 2002. Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar.
Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Lutan, Rusli, 2002. Mengajar Pendidikan Jasmani, Pendekatan Pendidikan gerak
di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Lutan, Rusli, dkk, 2002. Pendidikan Kebugaran Jasmani : Orientasi Pembinaan
di Sepanjang Hayat. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
69
Moeslim, Moch, 1995. Tes dan Pengukuran Kepelatihan, Seri Bahan Penataran Pelatihan Tingkat Dasar. Pusat Pendidikan dan Penataran, Komite Olah raga Nasional Indonesia Pusat (KONI PUSAT).
Nurhasan, 2003. Penilaian Pembelajaran Penjaskes. Jakarta : Pusat Penelitian
Rosdakarya. Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
1998. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Umur 10-12 Tahun. Jakarta. Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, 2003. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
(TKJI) Untuk Anak Umur 10-12 tahun. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Puspitasari, Nuzul. 2008. Atmosfir Akademik dan Pengaruhnya terhadap Prestasi
Belajar HMJ STAIN Pekalongan Tahun Akademik 2007-2008. Skripsi Pekalongan : STAIN Pekalongan.
Ramayulis, 2002. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia Soepeno, Bambang, 1997. Statistik Terapan Dalam Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial
dan Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Sardiman, A.M, 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta Suharno, HP, 1993. Metodologi Penelitian, Seri Bahan Penataran Pelatihan
Tingkat Dasar. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Penataran, Komite Olah raga Nasional Indonesia Pusat (KONI PUSAT).
Suryabrata, Sumadi, 1998. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Balai Pustaka. Syarifuddin, dkk, 2003. Azas dan Falsafah Penjaskes. Jakarta : Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka
70
71
72
Lampiran 8
DOKUMENTASI PELAKSANAAN TES KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V PUTRA SD NEGERI DABIN CANDRA DI KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN
Gambar 6 Peralatan yang digunakan untuk melaksanakan Tes Kesegaran
Jasmani (Bendera, Tali, Ban Ukur, dan Stop Watch).
73
Lanjutan lampiran 1 lembar 8
Gambar 7 Peneliti sedang memberikan pengarahan kepada peserta tes kesegaran jasmani.
Gambar 8 Pelaksanaan tes lari sprint 40 meter secara bertahap oleh 6 orang siswa kelas V putra dari SD Negeri Dabin Candra.
74
Lanjutan lampiran 1 lembar 8
Gambar 9 Pelaksanaan tes bergantung siku tekuk oleh dua orang siswa kelas V putra dari SD Negeri Dabin Candra.
75
Gambar 10 Pelaksanaan tes loncat tegak oleh empat orang siswa.
Lanjutan lampiran 1 lembar 8
Gambar 11 Pelaksanaan tes baring duduk yang dilakukan oleh empat orang siswa dengan dibantu teman sesama peserta.
76
Gambar 12 Peneliti sedang memberikan aba-aba kepada peserta tes kesegaran
jasmani pada pelaksaan tes lari 600 meter.
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PEKALONGAN UPT PENDIDIKAN WONOPRINGGO
SD NEGERI SAMPIH
SURAT KETERANGAN Nomor : / /2009
Dengan ini Kepala SD Negeri Sampih Wonopringgo Pekalongan menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :
Nama : ELY SURYANTI
NIM : 6101907052 Fakultas : Ilmu Keolahragaan
Progdi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Judul Skripsi : HUBUNGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V PUTRA SD
NEGERI DABIN CANDRA
Adalah benar-benar telah melaksanakan penelitian di SD Negeri Sampih Pekalongan pada tanggal 18 Juni 2009 sesuai dengan judul dalam rangka penulisan skripsi.
Demikian Surat Keterangan ini kami buat untuk dapat digunakan
seperlunya.
77
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PEKALONGAN
UPT PENDIDIKAN WONOPRINGGO SD NEGERI JETAKLENGKONG
SURAT KETERANGAN Nomor : 422 /011 /2009
Dengan ini Kepala SD Negeri Jetaklengkong Wonopringgo Pekalongan menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :
Nama : ELY SURYANTI
NIM : 6101907052 Fakultas : Ilmu Keolahragaan
Progdi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Judul Skripsi : HUBUNGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V PUTRA SD NEGERI DABIN CANDRA
Adalah benar-benar telah melaksanakan penelitian di SD Negeri Jetaklengkong Pekalongan pada tanggal 18 Juni 2009 sesuai dengan judul dalam rangka penulisan skripsi.
Demikian Surat Keterangan ini kami buat untuk dapat digunakan seperlunya.
78
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PEKALONGAN
UPT PENDIDIKAN WONOPRINGGO SD NEGERI 01 WONOREJO
SURAT KETERANGAN Nomor : / /2009
Dengan ini Kepala SD Negeri 01 Wonorejo Wonopringgo Pekalongan
menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :
Nama : ELY SURYANTI NIM : 6101907052 Fakultas : Ilmu Keolahragaan
Progdi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Judul Skripsi : HUBUNGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V PUTRA SD
NEGERI DABIN CANDRA
Adalah benar-benar telah melaksanakan penelitian di SD Negeri 01
Wonorejo Pekalongan pada tanggal 18 Juni 2009 sesuai dengan judul dalam rangka penulisan skripsi.
Demikian Surat Keterangan ini kami buat untuk dapat digunakan
seperlunya.
79
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PEKALONGAN
UPT PENDIDIKAN WONOPRINGGO SD NEGERI 02 WONOREJO
SURAT KETERANGAN Nomor : / /2009
Dengan ini Kepala SD Negeri 02 Wonorejo Wonopringgo Pekalongan menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :
Nama : ELY SURYANTI
NIM : 6101907052 Fakultas : Ilmu Keolahragaan
Progdi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Judul Skripsi : HUBUNGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V PUTRA SD NEGERI DABIN CANDRA
Adalah benar-benar telah melaksanakan penelitian di SD Negeri 02 Wonorejo Pekalongan pada tanggal 18 Juni 2009 sesuai dengan judul dalam rangka penulisan skripsi.
Demikian Surat Keterangan ini kami buat untuk dapat digunakan seperlunya.
80
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PEKALONGAN
UPT PENDIDIKAN WONOPRINGGO SD NEGERI 03 WONOREJO
SURAT KETERANGAN Nomor : 421.2 / 036 /2009
Dengan ini Kepala SD Negeri 03 Wonorejo Wonopringgo Pekalongan
menerangkan dengan sesungguhnya bahwa : Nama : ELY SURYANTI
NIM : 6101907052 Fakultas : Ilmu Keolahragaan
Progdi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Judul Skripsi : HUBUNGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V PUTRA SD NEGERI DABIN CANDRA
Adalah benar-benar telah melaksanakan penelitian di SD Negeri 03 Wonorejo Pekalongan pada tanggal 18 Juni 2009 sesuai dengan judul dalam rangka penulisan skripsi.
Demikian Surat Keterangan ini kami buat untuk dapat digunakan seperlunya.