Top Banner
HUBUNGAN PERILAKU PETANI TERHADAP PELAKSANAAN USAHATANI PADI SAWAH RAWA LEBAK DENGAN PRODUKTIVITAS DI KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI JURNAL RICI FIFRIA WAHYUDI JURUSAN AGRIBISNIS REGULER MANDIRI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2017
12

HUBUNGAN PERILAKU PETANI TERHADAP ... rici fw.pdfKabupaten Muaro Jambi (3) Untuk mengetahui hubungan perilaku petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas

Jul 22, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN PERILAKU PETANI TERHADAP ... rici fw.pdfKabupaten Muaro Jambi (3) Untuk mengetahui hubungan perilaku petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas

0

HUBUNGAN PERILAKU PETANI TERHADAP PELAKSANAAN USAHATANI PADI SAWAH RAWA LEBAK DENGAN PRODUKTIVITAS DI KECAMATAN SEKERNAN

KABUPATEN MUARO JAMBI

JURNAL

RICI FIFRIA WAHYUDI

JURUSAN AGRIBISNIS REGULER MANDIRI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI 2017

Page 2: HUBUNGAN PERILAKU PETANI TERHADAP ... rici fw.pdfKabupaten Muaro Jambi (3) Untuk mengetahui hubungan perilaku petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas

1

HUBUNGAN PERILAKU PETANI TERHADAP PELAKSANAAN USAHATANI PADI SAWAH RAWA LEBAK DENGAN PRODUKTIVITAS DI KECAMATAN SEKERNAN

KABUPATEN MUARO JAMBI

Rici Fifria Wahyudi1)

, Jamaluddin2)

, Rendra2)

1)

Alumni Jurusan Agribisnis Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unja 2)

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini ditujukan untuk: (1) Untuk mengetahui perilaku petani terhadap pelaksanaanusahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas di Kecamatan Sekernan(2) Untuk Mengetahui produktivitas usahatani padi sawah rawa lebak di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi (3) Untuk mengetahui hubungan perilaku petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Pengambilan sampel dilakukandengan metode sample acak sederhana (simpel random sampling ). Analisisperilaku petaniyang digunakan adalah uji Chi-Square dengan tabel kontingen 2x2 hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubunganan yang positif antara pengetahuan petani, sikap petani, keterampilan petani, penerimaan petani dan tingkat dalam usahatanipadi sawah rawa lebak oleh petani sampel tergolong tinggi, tingkat pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak oleh petani sampel juga tergolong tinggi dan terdapat hubungan yang nyata antara faktor pengetahuan terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas perolehan nilaithitung = 2,166, sikap petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas perolehan nilai thitung = 3,137, keterampilan petani terhadap pelaksanaan usahatani padi saah rawa lebak dengan produktivitas perolehan nilai thitung = 3,137, perilaku petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas perolehan nilai thitung = 3,137, maka keputusannya tolak H0 terima H1 artinya terdapat keeratan hubungan petani yang nyata antara faktor pengetahuan petani, sikap petani, keterampilan petani, dan perilaku terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Kata Kunci: Perilaku Petani, Usahatani Padi Sawah, Produktivitas

ABSTRACT This research is aimed to know: (1) the behavior of farmers on the implementation of rice farming with the productivity of the rice fields in Sekernan Subdistrict (2) the productivity of wetland rice farms in Muara Jambi District Sekernan District (3) inta deproduction between the implementation of wetland rice farming with the productivity of swamps in the District Sekernan Muaro Jambi. Sampling is done using simple random sampling method (simple random sampling). Analysis of farmer behavior used is Chi-Square test with 2x2 contingent table result of data analysis show that there is positive relationship between farmer's knowledge, farmer attitude, farmer's skill, farmer's acceptance and level of farming in wetland rice field by sample farmer is high, the rice farming of rawa lebak lebak by the sample farmers is also high and there is a real relationship between the knowledge factor on the implementation of wetland rice paddy farming with the productivity of tcount value = 2.166, farmer attitude towards the implementation of rice farming with the productivity of tangible swamp rice = 3,137 , farmers skills on the implementation of rice farming rawa lebak with the productivity of tcount value = 3.137, farmers behavior on the implementation of rice farming Rawa lebak with the productivity of tcount value = 3.137, then the decision reject H0 accept H1 meaning there is a real closeness of farmer relationship between farmer's knowledge factor, farmer's attitude, farmer's skill, and behavior toward the implementation of wetland rice farming with productivity at Sekernan Sub-district of Muaro Jambi Regency. Keywords: Farmer Behavior, Wetland Paddy Farming, Productivity

Page 3: HUBUNGAN PERILAKU PETANI TERHADAP ... rici fw.pdfKabupaten Muaro Jambi (3) Untuk mengetahui hubungan perilaku petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas

2

PENDAHULUAN

Sektor pertanian merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam rangkaian pembangunan nasional, dimana selain bertujuan menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, juga merupakan sektor andalan penyumbang devisi Negara. Pembangunan sektor pertanian perlu dapat perhatian lebih, dalam rangka pembangunan ekonomi, mengingat penduduk Indonesia yang kehidupannya tergantung pada sektor pertanian. Pembangunan pertanian bertujuan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi dan taraf hidup petani, juga keluarga serta masyarakat pada umumnya. Dalam usaha meningkat produksi padi dan untuk memantapkan swasembada pangan maka disamping memanfaatkan lahan sawah berpengairan dan tadah hujan yang merupakan lahan utama penghasil pangan, juga diusahakan pemanfaatan lahan marginal seperti rawa. Hal ini karena lahan rawa lebak mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan bagi usaha pertanian khsusnya tanaman padi.

Pengembangan lahan rawa Iebak seiring pula dengan semakin meningkatnya penyusutan lahan pertanian akibat tuntutan pembangunan. Berdasarkan segi potensi luas, lahan rawa cukup besar yaitu sekitar 33 juta ha atau 17% dari luas daratan Indonesia yang diperkirakan sekitar 197, 944 juta ha (Noor,2006). Lahan rawa lebak yang selama ini dikenal sebagai lahan marginal ternyata mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian produktif bila dikelola secara cermat dan tepat sesuai dengan karekteristiknya. Lahan rawa lebak merupakan salah satu sumberdaya yang potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian tanaman pangan di Provinsi Jambi. Salah satu Kabupaten yang menopang peningkatan produksi padi di Provinsi Jambi adalah Kabupaten Muaro Jambi. Kabupaten Muaro Jambi mempunyai luas lahan sawah lebak sebesar 25.152 Ha dengan luas panen 10.579 Ha dan produksi padi sebesar 48.881 Ton (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Kabupaten Muaro Jambi, 2014).

Adapun upaya dari pemerintah kabupaten untuk meningkatkan hasil usahatani padi sawah rawa lebak dengan memberi materi yang di sampai kan oleh penyuluh terhadap masayarakat yang melakukan usahatani padi sawah rawa lebak agar petani bisa menerapkan berupa teknologi yang baru terhadap peningkatan usahatani padi. namun kendala yang dihadapi oleh penyuluh, petani lebih banyak melakukan sesuai yang mereka tau dan pengalaman mereka dari orang tua terdahulu maka ketika penyuluh memberi penyuluhan hanya beberapa petani saja yang mau menerapkan sesuai ajuran yang telah penyuluh lakukan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah jarak tanam. Pengunanaan jarak tanam pada dasarnya adalah member kemungkinan tanaman untuk tumbuh dengan baik tanpa mengalami banyak persaingan dalam hal mengambil air, unsur-unsur hara, dan cahaya matahari. Dalam jarak tanam yang tepat, tanaman akan memperoleh ruang tumbuh yang seimbang. Tanaman padi yang berada dipinggir memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang lebh baik dibanding tanaman padi yang berada di barisan tengah sehinga memberikan hasil produksi dan kualitas gabah yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena tanaman yang berda dipinggir akan memperoleh intensitas sinar matahari yang lebih baik (Warjido et al. 1990).Pada penelitian ini penulis ingin melihat apakah perilaku petani dengan produktivitas berkaitan atau tidak. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Hubungan Perilaku Petani Terhadap PelaksanaanUsahatani Padi Sawah Rawa Lebak Dengan Produktivitas Di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi”.

Page 4: HUBUNGAN PERILAKU PETANI TERHADAP ... rici fw.pdfKabupaten Muaro Jambi (3) Untuk mengetahui hubungan perilaku petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas

3

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi, dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Sekernan merupakan Kecamatan dengan Produksi dan Produktivitas padi sawah rawa lebak tertinggi di bandingkan kecamatan lain di Kabupaten Muaro Jambi. Tahap pertama, yaitu pemilihan desa sampel yang dilakukan dengan memilih daerah yang mempunyai luas tanam dan produktivitas tertinggi dan terendah yang mengusahakan usahatani padi sawah rawa lebak.

Kecamtan Sekernan terdiri dari 16 desa, dari 16 desa diambil 2 desa karena berdasarkan hasil produktivitas tertinggi dan terendah dari 2 desa yang di ambil yang mengusahakan padi sawah rawa lebak. Metode yang diambil secara acak sederhana (Simple Random Sampling), dengan metode yang sama dimbil sebanyak 25% anggota setiap petani yang terpilih sebagai responden. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006) sampel adalah sebagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili karateristik populasi. Apabila jumlah populasi kurang dari 100 maka sampel yang diambil adalah semua, namun apanila populasi penelitian berjumlah lebih dari seratus maka sampel dapat di ambil antara 20-25 %.

Tabel 1. Jumlah Sampel Dari Masing-Masing Desa

Desa Kelompok Tani Jmlh Anggota Kelompok Petani

(orang)

JumlahSampel

Pematangpulai Mekarsari 50 12 Berembang Sumber Makmur 51 13

Jumlah Sampel 101 25

Sumber : Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Sekernan 2015 Dari tabel 1 dapat dilihat pada Desa Pematang Pulai, sampel yang diambil yaitu kelompok tani mekar sari yang memiliki 50 anggota tani, Desa Berembang yang diambil sebagai sampel yaitu usahatani sumber makmur yang memiliki 51 anggota tani. Jumlah petani sampel dari ke 2 (dua) kelompok tani 25 orang

Pengambilan sampel petani dilakukan dengan metode acak sederhana (simple random sampling), dengan cara mengambil sampel dari anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Petani yang dijadikan sampel atau responden adalah petani yang mengusahakan padi rawa lebak. Penentuan jumlah sampel yang di ambil Desa Pematang Pulai dan Desa Berembang sesuai karakteristik responden tersebut dilakukan pengambilan sampel proposional.

Data yang di peroleh dari responden terlebih dahulu di sederhanakan secara tabulasi kemudian di analisis secara diskriftif secara scorring dan persentase. Secoring digunakan untuk mengkualifikasi data kualitatif. Hal ini untuk mengetahui hubungan antara perilaku petani denganproduktivitas di Kecamatan Sekernan digunakan uji Chi-Square dengan rumus sebagai berikut : Kasus untuk tabel kontingensi 2 x 2 menggunakan rumus sebagai berikut :

Sedangkan bila terdapat sel yang berisi frekuensi kurang dari 5 digunakan rumus sebagai berikut :

Page 5: HUBUNGAN PERILAKU PETANI TERHADAP ... rici fw.pdfKabupaten Muaro Jambi (3) Untuk mengetahui hubungan perilaku petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas

4

Dimana: N = Jumlah pengamatan / sampel

Tabel 2. Metode Analisis Uji Chi-Square Dengan Kontingensi 2 X 2

Perilaku Produktivitas Usahatani Padi Sawah Rawa

Lebak Jumlah

Tinggi Rendah

Tinggi A B A + B

Rendah C D C + D

Jumlah A + C B + D N

Nilai tabel dengan derajat bebas (db) = 1 pada tingkat kepercayaan 95 %

adalah 3,84. Dalam pengujiannya hitung dibandingkan dengan tabel dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Terima H0, tolak H1, jika nilai hitung < tabel , maka tidak terdapat hubungan antara kedua variabel.

2. Tolak H0, terima H1, jika nilai hitung > tabel, maka terdapat hubungan antara kedua variabel.

Dimana :

H0 : Tidak terdapat hubungan perilaku petani terhadap pelaksanan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas.

H1 : Terdapat hubungan perilaku petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas.

Yang kemudian dilanjutkan dengan mencari nilai C (koefisien Kontingensi), dengan rumus sebagai berikut :

Chit =

Dimana :

= hitung

N = jumlah sampel

C = Koefisisen atau derajat hubungan Kontingensi, nilai terletak antara 0 – 0,707

Selanjutnya, untuk mengukur keeratan hubungan antar variabel digunakan rumus sebagai berikut :

Cmax = Cmax = Cmax = = 0,707

Page 6: HUBUNGAN PERILAKU PETANI TERHADAP ... rici fw.pdfKabupaten Muaro Jambi (3) Untuk mengetahui hubungan perilaku petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas

5

=

Keterangan :

= Nilai uji Chi-Square

r = koefisien keeratan hubungan

N = jumlah sampel

m = jumlah kolom/baris pada tabulasi silang

Dengan ketentuan kategori sebagai berikut :

a. Hubungan digolongkan lemah apabila nilai terletak antara : 0 – 0,353 b. Hubungan digolongkan kuat apabila nilai terletak antara : 0,354 – 0,707

Kemudian untuk melihat adanya hubungan antar variabel digunakan rumus yaitu :

thit=

Dimana :

H0 ; r = 0

H1 ; r ≠ 0

Jika t hitung {( ≤ t tabel = ( α = 5%, db = N-2)} Terima H0

Jika t hitung {( ≥ t tabel = ( α = 5%, db = N-2)} Tolak H0

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bahwa tanah sawah yang digunakan adalah berupa lahan lebak dan tadah

hujan. Sebagian besar lahan yang digunakan untuk sawah adalah lahan lebak yaitu seluas 1.352 Ha (2,29%) dan hanya 772 Ha (1,31%) berupa lahan tadah hujan. Besarnya pengunaan lahan lebak untuk tanah sawah menunjukan bahwa produktivitas padi di daerah Sekernan secara tidak langsung dipengaruhi oleh lahan lebak. Oleh karna itu perlu adanya pengunaan teknologi dan pengelolaaan usahatani yang tepat, untuk kondisi lahan lebak sehingga produktivitas padi dapat meningka.

menunjukkan bahwa sebagian besar petani berpendidikan SMA yaitu 16 orang (64.0%) sedangkan pada tingkatan SD hanya 4 orang (16.0%). Berdasarkan data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pendidikan formal petani di lokasi penelitian tergolong tinggi. Hal ini akanmempengaruhi adopsi teknologi dan keterampilan petani dalam mengelola usahataninya khususnya untuk usahatani padi sawah rawa lebak, sehingga akan mempengaruhi produksi dan pendapatan yang diperoleh petani.

bahwa sebagian besar petani sampel di daerah penelitian mengusahakan padi sawah rawa lebak pada kisaran luas lahan 0.3 –0.45 Ha dengan frekuensi 14 orang (56.0%) dan pada kisaran luas 0.46 – 0.60 Ha sebanyak 9 orang (36.0%) serta pada luas

Page 7: HUBUNGAN PERILAKU PETANI TERHADAP ... rici fw.pdfKabupaten Muaro Jambi (3) Untuk mengetahui hubungan perilaku petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas

6

lahan 0.61 – 0.75 Ha dan 0.91 - 1.05 Ha masing masing sebanyak 1 orang (4.0%). Keadaan ini sejalan dengan Hernanto (1996), menyatakan bahwa lahan usahatani yang sempit akan membatasi petani berbuat pada rencana yang lebih lapang. Keadaan tersebut akan membuat petani berada pada posisi yang serba salah, bahkan akan menyusahkan petani dalam mengambil keputusan. Pada daerah penelitian menunjukkan bahwa luas lahan yang diusahakan masih relatif kecil.

Hubungan Pengetahuan Petani Terhadap Pelaksanaan Usahatani Padi Sawah RawaLebak Dengan Produktivitas.

Komponen pengetahuan merupakan asfek pengerak perubahan, karna informasi atau pengetahuan yang di terima menentukan perasaan dan kemauan untuk bertindak.Untuk mengetahui hubunganpengetahuan petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Analisis Chi-square Hubungan Pengetahuan PetaniTerhadap Pelaksanaan

Usahatani Padi Sawah Rawa Lebak Dengan Produktivitas Di Daerah Penelitian Tahun 2017.

No Pengetahuan Produktivitas Usahatani Padi Sawah Rawa Lebak

Jumlah

Tinggi Rendah

1 2

Tinggi Rendah

19 2

2 2

21 4

Jumlah 21 4 25

Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2017

Tabel 3, memperlihatkan dari hasil penelitian di lapangan bahwa sebanyak 21 petani responden memiliki pengetahuan yang tinggi serta terdapatnya hubungan terhadap produktivitas, dengan persentase sebesar 84%. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya pengetahuan petani ini di ikuti dengan terdapat kecendrungan positif terhadap produktivitas petani responden usahatani padi sawah rawa lebak di daerah penelitian. Petani yang memiliki pengetahuan Tinggi dengan produktivitas tinggi atau antara pengetahuan dan perilakunya yang konsisten.

Hasil analisis statistik non parametrik dengan menggunakan chi-square (x2), dimana diperoleh nilai (x2) sebesar 1,637 lebih kecil dari pada (x2) tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) adalah 1,708 Hal ini menyatakan bahwa terima H0tolak H1, berarti tidak terdapat hubungan yang nyata antara nilai x2 petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak di daerah penelitian di Kecamatan Sekernan.

Derajat kecendrungan antara dua variable yaitu sebesar 0,247 dimana hubungan di golongkan tinggi. Besarnya derajat keeratan hubungan sebesar 0,349 artinya tingkat keeratan pengetahuan terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak di golongkan kuat karena terletak antara 0,353 – 0,0707. Serta untuk melihat adanya hubungan atau tidak diperoleh nilai thitung dengan (db= 1 ttabel= (1,708) pada tingkat kepercayaan 95% adalah 2,166 (Lampiran 9) dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa tolak H0 terima H1,. Selnjutnya di lakukan uji singnifikansi maka didapatkan nilai thitung 2,166 dan ttabe1,708. thitung 2 >ttabe= (α = 5% db = 23) = 1,708 tolak H0 terima H1artinya terdapat keeratan hububungan yang nyata antara faktor pengetahuan terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak di Kecamatan Sekernan.

Page 8: HUBUNGAN PERILAKU PETANI TERHADAP ... rici fw.pdfKabupaten Muaro Jambi (3) Untuk mengetahui hubungan perilaku petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas

7

Hubungan Sikap Petani Terhadap Pelaksanaan Usahatani Padi Sawah Rawa Lebak Dengan Produktivitas.

Sikap petani dalam hal ini adalah tanggapan petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak. Apabila positif petani cendrung menerima atau melaksanakan, dan apabila tidak petani cendrung untuk menolak melaksankan usahatani padi sawah rawa lebak. Untuk lebih jelasnya mengenai sikap petani terhadap pelaksanaan usahatni padi sawah rawa lebak dapat dilihat pada tabel 4

Tabel 4. Analisis Chi-square Hubungan Sikap Petani Terhadap Pelaksanaan Usahatani Padi Sawah Rawa Lebak Dengan Produktivitas Di Daerah Penelitian Tahun 2017.

No Sikap Produktivitas Usahatani Padi Sawah Rawa Lebak

Jumlah

Tinggi Rendah

1 2

Tinggi Rendah

20 1

2 2

22 3

Jumlah 21 4 25

Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2017

Tabel 4,memperlihatkan dari hasil penelitian di lapangan bahwa sebanyak 22 petani responden memiliki sikap yang baik dalam berusahatani serta terdapatnya hubungan terhadap produktivitas, dengan persentase sebesar 88%. Hal ini menunjukkan bahwa dengansikap yang baik tersebut diikuti dengan kecendrungan hal positif terhadap tingkat produktivitas petani responden terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak di daerah penelitian. Petani yang memiliki sikap. Tinggi dengan produktivitas tinggi atau antara sikap dan perilakunya yang konsisten

Hasil analisis statistik non parametrik dengan menggunakan chi-square (x2), dimana diperoleh nilai (x2) sebesar 2,932 lebih besar dari pada (x2) tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) adalah 1,708 Hal ini menyatakan bahwa tolak H0 terima H1, artinya terdapat hubungan yang nyata antara sikap petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak di Kecamatan Sekernan.

Derajat kecendrungan antara dua variebel yaitu sebesar 0,323 dimana hubungan di golong tinggi. Besarnya derajat keeratan hubungan 0,456 artinya tingkat keeratan sikap terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak di golongkan kuat karena terletak antara 0,353 – 0,707. Serta untuk melihat adanya hubungan atau tidak diperoleh nilai thitungdengan (db= 1 ttabel= 1,708) pada tingkat kepercayaan 95% adalah 3,137 (Lampiran 10) dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa tolak H0 terima H1. Selnjutnya di lakukan uji singnifikansi maka didapatkan nilai thitung 3,137 dan ttabe1,708. thitung 2 >ttabe= (α = 5% db = 23) = 1,708 tolak H0 terima H1artinya terdapat keeratan hububungan yang nyata antara faktor sikap terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak di Kecamatan Sekernan.

Hubungan Keterampilan Petani Terhadap Pelaksanaan Usahatani Padi Sawah Rawa Lebak Dengan Produktivitas.

Keterampilan berhubungan dengan kecendrungan dalam bertingkah laku, komponen ini menjawab bagaimana kesedian atau kesiapan untuk bertindak terhadap

Page 9: HUBUNGAN PERILAKU PETANI TERHADAP ... rici fw.pdfKabupaten Muaro Jambi (3) Untuk mengetahui hubungan perilaku petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas

8

objek. Untuk lebih jelasnya mengenai keterampilan terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dapat dilihat pada tabel 5:

Tabel 5. Analisis Chi-square Hubungan Keterampilan Petani Terhadap Pelaksanaan Usahatani Padi Sawah Rawa Lebak Dengan Produktivitas Di Daerah Penelitian Tahun 2017.

No Keterampilan Produktivitas Usahatani padi sawah rawa lebak

Jumlah

Tinggi Rendah

1 2

Tinggi Rendah

20 1

2 2

22 3

Jumlah 21 4 25

Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2017

Tabel 5, memperlihatkan dari hasil penelitian di lapangan bahwa sebanyak 22 petani responden memiliki keterampilan yang tinggi serta terdapatnya hubungan terhadap produktivitas, dengan persentase sebesar 88%. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya keterampilan petani ini di ikuti dengan kecendrungan positif terhadap tingkat produktivitas petani responden terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak di daerah penelitian. Petani yang memiliki keterampilan Tinggi dengan produktivitas tinggi atau antara keterampilan dan perilakunya yang konsisten.

Hasil analisis statistik non parametrik dengan menggunakan chi-square (x2), dimana diperoleh nilai (x2) sebesar 2,932 lebih besar dari pada (x2) tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) adalah 1,708. Hal ini menyatakan bahwa tolak H0 terima H1. Artinya terdapat hubungan yang nyata antara keterampilan petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak di daerah penelitian.

Derajat kecendrungan antara dua variebel yaitu sebesar 0,323 dimana hubungan di golong tinggi. Besarnya derajat keeratan hubungan 0,456 artinya tingkat keeratan sikap terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak di golongkan kuat karena terletak antara 0,353 – 0,707. Serta untuk melihat adanya hubungan atau tidak diperoleh nilai thitung dengan (db= 1 ttabel= 1,708) pada tingkat kepercayaan 95% adalah 3,137 (Lampiran 11) dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa tolak H0terima H1. Selnjutnya di lakukan uji singnifikansi maka didapatkan nilai thitung 3,137 dan ttabe1,708. thitung 2 >ttabel = (α = 5% db = 23) = 1,708 tolak H0 terima H1artinya terdapat keeratan hububungan yang nyata antara faktor sikap terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak di Kecamatan Sekernan.

Dari tabel diatas ini menunjukan bahwa tidak semua keterampilan yang Tinggi akan memunculkan produktivitas yang Tinggi, begitupun sebaliknya. Hal ini berdasarkan pengamatan, bahwa ada sebagaian petani yang menerima produktivitas usahatani padi sawah rawa lebak namun tidak serta merta produktivitas usahatani tersebut.

keterampilan petani dalam hal ini adalah tanggapan petani terhadap kegiatan usahatani padi sawah rawa lebak. Apabila Tinggi petani cenderung menerima atau mengusahakan, sedangkan Rendah apabila petani cenderung untuk menolak mengadopsi usahatani padi sawah rawa lebak.

Untuk melihat keterampilan petani dengan produktivitas usahatani padi sawah rawa lebak, maka digunakan analisi tabulasi silang. Dalam hal ini produktivitas usahatani padi sawah rawa lebak dibedakan atas dua kategori yaitu kategori tinggi dan rendah. Sedangkan keterampilan petani responden diukur dengan kriteria Tinggi dan Rendah.

Page 10: HUBUNGAN PERILAKU PETANI TERHADAP ... rici fw.pdfKabupaten Muaro Jambi (3) Untuk mengetahui hubungan perilaku petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas

9

Hubungan Perilaku Petani Terhadap Pelaksanaan Usahatani Padi Sawah Rawa Lebak Dengan Produktivitas

Produktivitas berhubungan dengan efisiensi penggunaan sumber daya ( masukan dalam menghasilkan tingkat perbandingan antara keluaran dan masukan). Produktivitas yaitu hubungan antara output yang dihasilkan dab input yang dibutuhkan untuk memproduksi output tersebut. Untuk lebih jelasnya tentang produktivitas dapat kita lihat pada tabel 6 :

Tabel 6. Analisis Chi-square Hubungan perilaku Petani Terhadap Pelaksanaan Usahatani Padi Sawah Rawa Lebak Dengan Produktivitas Di Daerah Penelitian Tahun 2017.

No Perilaku Produktivitas Usahatani padi sawah rawa lebak

Jumlah

Tinggi Rendah

1 2

Tinggi Rendah

20 1

2 2

22 3

Jumlah 21 4 25

Hasil Olahan Data Primer Tahun 2017

Tabel 6, memperlihatkan dari hasil penelitian di lapangan keseluruhan responden memperlihatkan 88 persen petani memiliki perilaku Tinggi, Tingginya produktivitas petani ini di ikuti dengan terdapat kecendrungan yang positif tingkat produktivitas petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak. Petani yang memiliki prouktivitas Tinggi dengan usahatani tinggi atau antara produktivitas dan perilakunya yang konsisten.

Hasil analisis statistik non parametrik dengan menggunakan chi-square (x2), dimana diperoleh nilai (x2) sebesar 2,932 lebih besar dari pada (x2) tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) adalah 1,708 Hal ini menyatakan bahwa tolak H0 terima H1, Artinya terdapat hubungan yang nyata antara keterampilan petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak di daerah penelitian.

Derajat kecendrungan antara dua variebel yaitu sebesar 0,323 dimana hubungan di golong tinggi. Besarnya derajat keeratan hubungan 0,456 artinya tingkat keeratan sikap terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak di golongkan kuat karena terletak antara 0,353 – 0,707. Serta untuk melihat adanya hubungan atau tidak diperoleh nilai thitung dengan (db= 1 ttabel= 1,708) pada tingkat kepercayaan 95% adalah 3,137 (Lampiran 12) dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa tolak H0 terima H1. Selnjutnya di lakukan uji singnifikansi maka didapatkan nilai thitung 3,137 dan ttabe1,708. thitung 2 >ttabe= (α = 5% db = 23) = 1,71 tolak H0 terima H1artinya terdapat keeratan hububungan yang nyata antara faktor sikap terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak di Kecamatan Sekernan. Penelitian ini ditunjang dengan penelitian terdaulu oleh Wahyu V Gultom (2011), yang menyatakan bahwa terdapat hubungan perilaku petani yang nyata terhadap produktivitas padi sawah, dimana diperoleh nilai x2 2,434. Serta berdasarkan uji t statistik menunjukan nilai thitung sebesar 3,357.

Dalam penelitian ini menunjukan bahwa tidak semua produktivitas yang Tinggi akan memunculkan perilaku yang positif, begitupun sebaliknya. Hal ini berdasarkan pengamatan, bahwa ada sebagaian petani yang menerima produktivitas usahatani padi sawah rawa lebak namun tidak serta merta menerapkan usahatani tersebut.

Page 11: HUBUNGAN PERILAKU PETANI TERHADAP ... rici fw.pdfKabupaten Muaro Jambi (3) Untuk mengetahui hubungan perilaku petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas

10

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : (1)Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa petani berprilaku tinggi dalam pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak terhadap produktivitas di daerah penelitian. Hal ini ditunjukan oleh 22 orang petani responden (88%) menunjukkan perilaku tinggi dan 3 orang petani responden (12%) yang menunjukkan perilaku rendah dalam pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak. Dengan demikian petani responden cendrung mencerminkan perilaku yang baik dalam pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak. (2) Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa produktivitas petani responden di daerah penelitian tergolong cukup tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh 21 orang petani responden (84%) mempunyai produktivitas tinggi dan 4 orang petani responden (16%) mempunyai produktivitas rendah. Hal ini di dukung dengan rata – rata produktivitas sebesar 7.002. (3) Berdasarkan hasil penelitian perilaku petani berhubungan nyata dengan tinggi rendahnya produktivitas usahatani padi sawah rawa lebak di daerah penlitian. Hal ini dapat dilihat dari 25 petani responden terdapat 22 petani responden (88%) yang berperilaku tinggi.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Jambi dan Ketua Program Studi Agribisnis Reguler Mandiri Fakultas Pertanian Universitas Jambi yang telah memfasilitasi pelaksanaan penelitian ini. Ucapan terimakasih kepada Kepala Desa Pematang Pulai dan Berembang serta Kepala BP3K Kecamatan Sekernanyang sangat memberikan bantuan bagi penulis hingga penulis dapat menyelesaikan artikel ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta. (www.konsistensi.com)

Dinas Pertanian Provinsi Jambi. Tanaman Pangan Dan Holtikultura 2014. Provinsi Jambi

Helmi, Yusni. 2016. Motivasi Petani Dalam Melaksnakan Kegiatan Usahatani Padi Sawah Rawa Lebak Di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Jambi.

Mardikanto. 1991. Penyuluhan Pemabangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta

Mar’at. 1984. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukuran . Fakultas Psikologi University Padjadjaran. Bandung. Ghalia Indonesia

Muhyudin. 2010. Hubungan Sikap Dengan Faktor – Faktor Produksi Pada Usahatani Padi Di Kecamtan Pakalongan Selatan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Page 12: HUBUNGAN PERILAKU PETANI TERHADAP ... rici fw.pdfKabupaten Muaro Jambi (3) Untuk mengetahui hubungan perilaku petani terhadap pelaksanaan usahatani padi sawah rawa lebak dengan produktivitas

11

Notoatmodjo. S. 2003. Pendidikan dan Perilaku, Jakarta : Rineka Cipta

Noor, Muhamad, 2006. Padi Lahan Marginal.Penerbit Swadaya. Jakarta

Suratiyah, ken. 2008. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya.Jakarta.

Suprihono. 2003. Usahatani Padi Sawah Di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak. Tesis (Dipublikasikan) Fakultas Pertanian Bogor, Bogor.